H a l a m a n | 33 D. Kegiatan · PDF fileTentu saja terdapat sejumlah tumpang tindih materi...

39
Halaman | 33 D. Kegiatan Kampanye Pembuatan pesan kampanye tidak hanya terkait dengan Teori Perubahan, tapi juga berbagai sasaran SMART yang telah disetujui dalam rencana proyek awal. Dimana didalamnya selain penjelasan singkat tentang paparan media yang akan dikerjakan, juga kerangka waktu seperti kapan proses produksi dimulai dari rancangan draft, pra uji, rancangan revisi, produksi dan distribusi. Begitu pula dengan anggaran yang dinilai dari berapa anggaran proyek dan kontribusi setempat. Bab ini juga mengupas bagaimana fungsi terkait antara paparan media kampanye dengan strategi-strategi Penyingkiran Halangan/Barrier Removal (BR) yang diadopsi, yaitu bagaimana petani khalayak target dan khalayak sekunder bisa berhenti memperluas lahan garapannya ke dalam kawasan Hutan Halimun dengan adanya pengelolaan kolaboratif yang memuat kejelasan tata batas dan status hukum lahan garapan petani. Bab ini juga dimaksudkan untuk: I: Mendeskripsikan kegiatan-kegiatan paparan media kampanye yang telah dilakukan II: Memberikan bukti capaian Sasaran-sasaran SMART yang terkait dengan kegiatan-kegiatan ini Tentu saja terdapat sejumlah tumpang tindih materi kampanye antar khalayak primer dan sekunder. Karena secara umum petani khalayak primer (petani di Desa Malasari dan Desa Cisarua) dan petani khalayak sekunder (petani perempuan di Desa Malasari, Desa Cisarua, dan Desa Kiarasari) adalah komunitas yang berada dalam satu wilayah yang sama. Pembedaan khalayak hanya ingin dilihat dari jenis kelamin sosial (gender)nya. Karena berdasarkan hasil riset kualitatif diawal rencana proyek, teridentifikasi bahwa lebih dari 60% dari tahapan petani di kebun itu dilakukan oleh petani perempuan. Sehingga perlu dibedakan secara khusus antara target petani perempuan dan laki-laki di lokasi target kampanye. Selain itu, pengalaman RMI pada proyek sebelumnnya memperlihatkan bahwa jika kegiatan-kegiatan hanya difokuskan pada petani laki-laki, maka dukungan konstituen untuk perubahan seringkali akan sangat rendah.

Transcript of H a l a m a n | 33 D. Kegiatan · PDF fileTentu saja terdapat sejumlah tumpang tindih materi...

Page 1: H a l a m a n | 33 D. Kegiatan · PDF fileTentu saja terdapat sejumlah tumpang tindih materi kampanye antar khalayak ... dakwah, KoBar harus ... disampaikan dalam bahasa Indonesia

H a l a m a n | 33

D. Kegiatan Kampanye

Pembuatan pesan kampanye tidak hanya terkait dengan Teori Perubahan, tapi juga berbagai sasaran SMART yang telah disetujui dalam rencana proyek awal. Dimana didalamnya selain penjelasan singkat tentang paparan media yang akan dikerjakan, juga kerangka waktu seperti kapan proses produksi dimulai dari rancangan draft, pra uji, rancangan revisi, produksi dan distribusi. Begitu pula dengan anggaran yang dinilai dari berapa anggaran proyek dan kontribusi setempat. Bab ini juga mengupas bagaimana fungsi terkait antara paparan media kampanye dengan strategi-strategi Penyingkiran Halangan/Barrier Removal (BR) yang diadopsi, yaitu bagaimana petani khalayak target dan khalayak sekunder bisa berhenti memperluas lahan garapannya ke dalam kawasan Hutan Halimun dengan adanya pengelolaan kolaboratif yang memuat kejelasan tata batas dan status hukum lahan garapan petani. Bab ini juga dimaksudkan untuk: I: Mendeskripsikan kegiatan-kegiatan paparan media kampanye yang telah dilakukan II: Memberikan bukti capaian Sasaran-sasaran SMART yang terkait dengan kegiatan-kegiatan ini Tentu saja terdapat sejumlah tumpang tindih materi kampanye antar khalayak primer dan sekunder. Karena secara umum petani khalayak primer (petani di Desa Malasari dan Desa Cisarua) dan petani khalayak sekunder (petani perempuan di Desa Malasari, Desa Cisarua, dan Desa Kiarasari) adalah komunitas yang berada dalam satu wilayah yang sama. Pembedaan khalayak hanya ingin dilihat dari jenis kelamin sosial (gender)nya. Karena berdasarkan hasil riset kualitatif diawal rencana proyek, teridentifikasi bahwa lebih dari 60% dari tahapan petani di kebun itu dilakukan oleh petani perempuan. Sehingga perlu dibedakan secara khusus antara target petani perempuan dan laki-laki di lokasi target kampanye. Selain itu, pengalaman RMI pada proyek sebelumnnya memperlihatkan bahwa jika kegiatan-kegiatan hanya difokuskan pada petani laki-laki, maka dukungan konstituen untuk perubahan seringkali akan sangat rendah.

Page 2: H a l a m a n | 33 D. Kegiatan · PDF fileTentu saja terdapat sejumlah tumpang tindih materi kampanye antar khalayak ... dakwah, KoBar harus ... disampaikan dalam bahasa Indonesia

H a l a m a n | 34

I. Kegiatan-kegiatan Kampanye: Deskripsi dan Evaluasi Efektivitas

1. Khalayak Primer : Semua Petani di Desa Malasari & Desa Cisarua

(a) Sasaran Pengetahuan

Tabel 4 Rantai Hasil dan Sasaran SMART terkait Pengetahuan Khalayak Primer

Khalayak Sasaran : Petani di Desa Malasari & Desa Cisarua Tahap Perubahan Prilaku

3 Pengetahuan (Pemberian informasi untuk meningkatkan pengetahuan)

Rantai Hasil4 Pengetahuan tentang : fungsi hutan, status hukum kawasan, peraturan boleh-tdknya membuka lahan garapan baru, fungsi

zonasi, pentingnya menataulang kawasan kehidupan petani, dan manfaat pengelolaan kolaboratif Sasaran SMART

5

1. Pengetahuan petani dari Desa Malasari & Cisarua tentang fungsi Hutan Halimun sbg daerah tangkapan air meningkat

dari 30,05% menjadi 70% pada Juni 2010 2. Pengetahuan petani dari Desa Malasari & Cisarua tentang status hukum kawasan TN meningkat dari 36,55% menjadi

75% Juni 2010 3. Pengetahuan petani dari Desa Malasari & Cisarua tentang peraturan boleh tidaknya membuka lahan baru di dalam

kawasan meningkat dari 37,95% menjadi 75% di bulan Juni 2010 4. Pengetahuan petani dari Desa Malasari & Cisarua tentang fungsi zonasi meningkat dari 42,65% menjadi 70% di bulan

Juni 2010 5. Juni 2010, petani Desa Malasari & Cisarua yang pernah mendengar tentang konsep pengelolaan hutan kolaboratif

meningkat dari 16,7% menjadi 40%

Kegiatan 1a: Koran Selembar-KoBar (termasuk didalamnya ada rubrik Dakwah Islam) Alasan untuk kegiatan : Dalam beberapa kali kunjungan ke masyarakat, terungkap bahwa mereka sangat senang jika mendapatkan informasi secara tertulis seperti Koran. Di samping itu , berdasarkan hasil riset pra kampanye, mayoritas khalayak target khususnya petani perempuan bisa membaca tetapi tidak lancar. Oleh karena itu jika ada media Koran selembar (KoBar), disamping khalayak bisa mendapatkan informasi pengetahuan , KoBar juga bisa menjadi media belajar memperlancar keahlian membaca mereka. Alasan kegiatan lainnya adalah, jika hanya mencetak lembar dakwah saja, hanya akan hubungan konservasi dengan intepretasi ajaran Islam, yang diperkuat dengan kutipan beberapa ayat Al Qur’an. Sementara itu berdasarkan hasil riset pra kampanye, masalah-masalah status hukum lahan garapan, tata batas

3 Hubungkan ini dengan tahap Teori Perubahan (K, A, IC atau BC) dari ringkasan Teori Perubahan di Rencana Proyek 4 Dari Rantai Hasil dalam ringkasan Teori Perubahan dalam Rencana Proyek 5 Dari ringkasan Teori Perubahan dalam Rencana Proyek

Page 3: H a l a m a n | 33 D. Kegiatan · PDF fileTentu saja terdapat sejumlah tumpang tindih materi kampanye antar khalayak ... dakwah, KoBar harus ... disampaikan dalam bahasa Indonesia

H a l a m a n | 35

Gambar 3 Contoh halaman KoBar yang memuat Dakwah Islam

lahan garapan, dan hal-hal yang berkaitan dengan kebijakan menjadi perhatian tersendiri bagi khalayak target, akna sulit dimasukan ke dalam lembar Dakwah Islam. Oleh karena itu sangat penting dikembangkan sebuah media tidak hanya sekedar penyampaian agama, tetapi juga bisa menyampaikan hal-hal lainnya. Seperti hukum dan kebijakan tentang pengelolaan hutan di kawasan konservasi, teknis dan resep-resep budidaya tumbuhan untuk bisa mengoptimalkan kebun-kebun mereka, dan tentu saja informasi dari pendekatan agama melalui dakwah Islam Deskripsi Kegiatan :

Media Koran Selembar yang kemudian diberi nama KoBar, adalah untuk merespon keinginan masyarakat mendapatkan informasi tertulis terkait perkembangan di luar dan perkembangan didalam kawasan hutan. Hal ini ditemukan dalam sebuah pertemuan kampung. Disamping itu, tingkat membaca masyarakat yang cukup tinggi, sampai Koran-koran bekas pun jika ada kesempatan mereka akan baca. Jika ditanya alasan mengapa membaca Koran bekas bungkus cabe atau garam, jawabnya “senang saja, sekaligus untuk memperlancar keahlian membaca”. Berdasarkan hal ini, akhirnya media lembar dakwah yang semuala dirancang dalam perencanaan projek berubah menjadi Koran Selembar. Dirancang KoBar akan terbit 2 kali dalam sebulan. Dan untuk mempermudah tokoh agama menyampaikan dakwah, KoBar harus terbit setiap hari Kamis. Untuk itu sebagai tahap awal, beberapa kegiatan dilakukan seperti : Pelatihan Jurnalis Lokal, untuk menggalang dukungan sukarelawan yang bertugas meliput kejadian –kejadian menarik seputar Hutan Halimun di lokasi Design layout KoBar, pada akhirnya menggunakan jasa percetakan untuk membantu tata letak KoBar. Distribusi dan Penjangkauan, yang diawali dengan rapat-rapat sukarelawan dan aparat desa tentang program KoBar. Disepakati dalam rapat terakhir, untuk memudahkan dan menghemat biaya distribusi KoBar, maka

pendistribusian ke kampung-kampung akan dilakukan oleh staf desa yang memiliki jadwal rutin berkunjung ke kampung – kampung. Sementara itu, bundle KoBar akan

diberikan kepada ustad atau tokoh agama di setiap kampung untuk selanjutnya didistribusikan kepada anggota masyarakat. Edisi pertama KoBar terbit pada September 2009. Dengan 5 rubrik utama , yaitu rubik Dari Redaksi, Hukum dan Kebijakan, Resep-Resep, Dakwah Islam,dan Salam-Salam, 400 eksemplar KoBar edisi 1 disambut baik oleh masyarakat. Terbukti hampir 100% ada respon balik, ketika manajer kampanye mengadakan polling untuk rancangan logo kampanye. Sampai pada masa terbitan Kobar edisi ke-4, dan evalusi tahap1 terhadap efektifitas meia KoBar, manajer kampanye menemukan fakta lain, yaitu persoalan distribusi KoBar yang ternyata menjadi kendala. Walaupun sudah bekerjasama dengan aparat desa untuk pendistribusiannya , ternyata lembar KoBar banyak menumpuk di beberapa rumah simpul mushola atau mesjid saja, dan tidak bisa tersebar merata. Pencaritahuan mengapa hal ini terjadi dilakukan oleh tim KoBar. Salah satu temuan yang menyadarkan sekaligus mengejutkan tim KoBar adalah, bahwa hampir sebagian besar mesjid dan mushola di desa taget menganut penyampaian khotbah jum’at dengan bahasa Arab. Menurut salah satu ustadnya, jika khotbah Jum,at disampaikan dalam bahasa Indonesia atau Sunda, maka ibadah sholat Jum’atnya adalah tidak sah. Temuan lainnya adalah, proses pendistribusian KoBar yang salah strategi. Edisi awal KoBar didistribusikan sendiri oleh sukarelawan kampanye. Tetapi karena alasan untuk memotong

Page 4: H a l a m a n | 33 D. Kegiatan · PDF fileTentu saja terdapat sejumlah tumpang tindih materi kampanye antar khalayak ... dakwah, KoBar harus ... disampaikan dalam bahasa Indonesia

H a l a m a n | 36

Foto 3 Pertemuan Kampung di Kp. Nyungcung

biaya transportasi yang cukup besar, maka KoBar edisi ke-3 dan selanjutnya didistribukasikan melalui simpul mesjid atau mushola, yaitu melalui ustadz atau kiayinya (mualim). Disamping masalah distribusi, pengembangan media KoBar juga mengalami kendalam di tim RMInya. Di tengah jalan, Diah-staff yang di rekrut manajer kampanye untuk membantu penerbitan KoBar mengundurkan diri karena alasan keterima di tempat pekerjaan lain. Sehingga proses produksi banyak terhambat seiring kesibukan manajer kampanye dalam mengembangkan media kampanye lainnya. Maka dengan alasan ini, dan juga berdasarkan hasil diskusi dengan mentor, produksi media KoBar akhirnya dihentikan. Pilihan penggantinya adalah dengan memproduksi lembar fakta. Manajer kampanye bersemangat untuk membuat lembar fakta. Beberapa tema untuk lembara fakta

6 sudah dibuat. Namun sayang, karena kesibukan

manajer kampanye dan belum juga menemukan staff yang bisa membantu mengembangkan media kampanye, akhirnya lembar fakta tidak pernah terproduksi. Evaluasi Proses : Media KoBar adalah media pertama yang dibuat oleh manajer kampanye. Dengan lokasi yang berbukit dan bergunung dari satu kampung ke kampung lainnya, seharusnya menjadi salah satu perkembangan penting yang menentukan terbit tidaknya media KoBar. Namun sayang, pertimbangan itu malah luput untuk diperhatikan. Memanfaatkan aparat desa yang rutin keliling kampung di desanya menjadi modal dalam menghemat biaya pendistribusian. Akan tetapi perlu diperhatikannya, pemilihan titik simpul distribusinya di setiap kampung. Jika awal rencana KoBar akan disebar dengan simpul sekolah mungkin akan lebih efektif, dibandingkan dengan rumah tokoh agama atau ustad. Kegiatan 2a. Pertemuan Kampung dengan Masyarakat (Memberikan pengetahuan dasar tentang kawasan dan tataruang kawasan hutan) Alasan kegiatan : Budaya berkumpul dan musyarawarah untuk membahas persoalan sosial masih kental terasa di kampung-kampung desa target. Berkumpul dan bermusyawarah sering dilakukan di mushola, mesjid, atau rumah tokoh masyarakat atau tokoh agama. Sehingga tidak heran ada kecenderungan rumah tokoh masyarakat, seperti pak RW atau pak RT memiliki ruang tamu yang relatif lebih besar dibandingkan dengan rumah-rumah masyarakat lainnya. Tahapan perubahan khalayak masih pada pra kontemplasi, sehingga perlu pendekatan yang memungkinkan semua panca indra digunakan untuk menyampaikan pesan. Pertemuan kampung dengan menggunakan media kampanye lainya seperti, lembar KoBar, Poster, Stiker dan sebagainya menjadi akan efektif untuk memberikan pengetahuan, ajakan perubahan sikap dan dorongan untuk terjadinya komunikasi interpersonal diantara khalayak target. Deskripsi kegiatan :

6 Lihat Lampiran E3

Page 5: H a l a m a n | 33 D. Kegiatan · PDF fileTentu saja terdapat sejumlah tumpang tindih materi kampanye antar khalayak ... dakwah, KoBar harus ... disampaikan dalam bahasa Indonesia

H a l a m a n | 37

Pertemuan masyarakat adalah hal yang sering manajer kampanye lakukan di kampung-kampung. Namun kali ini, pertemuan kampung dirancang sedemikian rupa dengan tema-tema tersusun jadwal

7. Tema disesuaikan dengan pesan kampanye apa yang harus disampaikan kepada masyarakat ,

khususnya terkait pesan dalam pencapaian sasaran SMART. Pertemuan kampung sudah dimulai sejak awal kampanye. Tema pertama ada untuk merumuskan kegiatan yang menarik dalam bulan ramadhan (September 2009). Pilihan kegiatan keliling kampung dan mengadakan diskusi-diskusi tingkat RT atau RW menjadi pilihan. Selain bisa lebih murah dari segi biaya, juga bisa langsung bersentuhan dengan masyarakatnya. Beberapa pertemuan kampung juga mulai mengundang staf TNGHS untuk hadir. Moment bulan ramadhan ini sangat baik untuk semuanya membahas hal-hal positif yang bisa dilakukan bersama, dan salh satunya adalah mengikuti program kampanye Bangga. Sesekali dalam pertemuan kampung manajer kampanye tidak bisa hadir, karena alasan urusan lembaga. Namun demikian kegiatan masih berjalan, dengan bantuan sukarelawan lokal yang sudah memiliki teknis fasilitasi yang cukup lumayan dan memahami konsep dan alur kegiatan kampanye Bangga yang akan dilaksanakan selama kurang lebih 1 tahun ini. Cara apa yang digunakan manajer kampanye untuk memantau terjadinya diskusi dan hasil diskusi? Pelibatan staf RMI dari direktorat lain pun menjadi agenda tersendiri. Hal ini selain alasan upaya peningkatan kapasitas pada staf junior RMI juga sebagai perpanjangan tangan dalam kesesuaian kegiatan pertemuan dengan masyarakat. Selama kurang lebih 4 bulan (Sepember- Desember 2009), sudah 5 kali diadakan pertemuan dengan masyarakat. Berikut roadshow pertemuan masyarakat dalam tahap peningkatan pengetahuan ; September – pertemuan masyarakat di RW 01 & 02 Desa Malasari; Oktober-pertemuan di RW 03,04, & 05; November – pertemuan di kampung parigi dan Parigi Tonggoh Desa Cisarua. Dalam pertemuan kampung sesekali manajer kampanye juga menggunakan konten dalam KoBar sebagai bahan untuk diskusi. Dasar pemilihan konten KoBar biasanya karena bahasan rubrik Hukum dan Kebijakan masih kurang memuaskan pembacanya. Masih banyak masyarakat yang bertanya-tanya tentang isi rubrik Hukum dan Kebijakan ini. Evalusi Proses : Pembelajaran menjalankan kegiatan ini adalah manajer kampanye harus selalau siap dengan kefleksibilitas waktu. Terkadang pertemuan kampung dimulai pukul 21.00 malam sampai dengan tengah malam. Dalam proses fasilitasi pertemuan kampung dengan masyarakat harus membawa alternatif-alternatif informasi atau tools. Karena ketika di lapangan akan sangat sering bertemu dengan ketidak pastian isu yang sedang hangat dibicarakan. Tugas manajer kampanye adalah mencari celah bagaimana isu yang sedang hangat dibicarakan tersebut juga akan berkaitan dengan topik-topik atau tema bahasan dalam pertemuan kampung yang akan disampaikan. Kegiatan 3a : Lokakarya Guru Alasan Kegiatan : Berdasarkan hasil suvey, khalayak banyak yang menyukai media keluarga untuk berbagi cerita isu-isu terkait SMART. Anak adalah bagian dari keluarga, yang dapat memberikan pengaruh pesan kepada orang tuanya sangat efektif (transmisi ke atas). Sedangkan guru adalah aktor penting berjalannya proses ajar di sekolah bagi anak. Pelibatan sedini mungkin guru-guru di sekolah tentang pentingnya kegiatan kampanye dan strategi penyingkiran halangan di desa target, menjadi sangat strategis.

7 Lihat Lampiran E4

Page 6: H a l a m a n | 33 D. Kegiatan · PDF fileTentu saja terdapat sejumlah tumpang tindih materi kampanye antar khalayak ... dakwah, KoBar harus ... disampaikan dalam bahasa Indonesia

H a l a m a n | 38

Di bawah gugus sekolah per kecamatan atau per wilayah, telah diberikan mandat untuk mengembangkan pola pendidikan lingkungan hidup. Salah satu kegiatan yang harus dilakukan per gugus keolah adalah pelatihan pendidikan lingkungan hidup kepada guru-guru tersebut. Oleh karena ini, lokakarya dirancang untuk menyampaikan program tentang pendidikan lingkungan Deskripsi Kegiatan Diawali dengan kegiatan menyusun TOR dan rancangan kegiatan dalam bentuk kaleidoskop kegiatan. Penyusunan TOR dilakukan oleh manajer kampanye dengan bantuan dari staf Direktorat Pendidikan Lingkungkan Hidup. Selanjutnya pembentukan panitia lokal dibentuk. Tugas panitia adalah mempersiapkan logistik kegiatan. Pencarian tempat lokakarya adalah bagian dari tugas panitia lokal. Beberapa pilihan sudah diajukan oleh panitia lokal untuk tempat penyelenggaraan, seperti Sekolah Dasar 01-Malasari, Sekolah Dasar 05-Cisangku, dan Sekolah Terpadu Parigi. Dengan pertimbangan, terutama jarak tempuh guru-guru untuk mencapai lokasi kegiatan, dan juga biaya penggunaan transportasinya, maka dipilih Sekolah Dasar 05 –Cisangku. Sekolah Dasar 05 Cisangku walaupun tempatnya tidak terlalu besar, akan tetapi karena lokasinya berada di tengah, menungkinkan semua undangan guru-guru bisa hadir. Urusan logistik lainnya adalah masalah konsumsi lokakarya. Diputuskan urusan konsumsi diserahkan kepada salah satu sukarelawan yang tinggal tidak jauh dari tempat lokakarya akan diselenggarakan. Kegiatan identifikasi undangan juga menjadi pekerjaan tersediri. Tercatat lebih dari 8 sekolah di Desa Malasari, 2 sekolah di kampung Cibuluh dan Cerewed-Desa Kiarasari, dan 1 sekolah di Kampung Parigi-Desa Cisarua. Diidentikasi tidak hanya nama kepala sekolahnya, tetapi juga nama guru-guru potensial yang memiliki waktu dan mau bergerak untuk kegiatan kampanye. Bersamaan dengan identifikasi calon peserta, undangan pun dibuat. Tugas panitia lokal lainnya adalah menyebarkan undangan kepada calon peserta lokakarya. Lokakarya guru pertama berlangsung pada 21 Desember 2009. Dengan dihadiri 20 peserta perwakilan dari 8 sekolah, lokakarya dibuka oleh manajer kampanye. Beberapa materi presentasi disampaikan oleh manajer kampanye, khususnya terkait latar belakang projek kampanye, dan pentingnya pelibatan para guru dalam capaian kegiatan kampanye. Para guru yang juga hidup dan bergantung kehidupannya pada kelestarian Hutan Halimun, disadarkan untuk juga mulai peduli pada kelestarian lingkungannya. Diperkuat dengan presentasi dari Direktorat Pendidikan Lingkungan Hidup yang disampaikan oleh Ratnasari, yang menyampaikan beberapa metode pendidikan lingkungan hidup, dan seberapa dekat hubungan kegiatan pendidikan lingkungan hidup dengan kegiatan kampanye yang akan dilaksanakan. Hasil dari lokakarya ini adalah semua guru yang hadir menyatakan kesediaanya untuk terlibat dalam kegiatan kampanye. Hal ini telihat dari setiap perwakilan sekolah merumuskan kegiatan apa saja yang akan dilakukan dalam meramaikan kegiatan kampanye. Secara umum berikut hasil rumusan tindak lanjut lokakarya guru:

Berbagi informasi dengan kepala sekolah dan guru-guru lainnya tentang hasil lokakarya à kebutuhan : bahan power point dari lokakarya; target sekolah setuju untuk mengadakan acara kunjungan sekolah

Kunjungan sekolah à kebutuhan : metode pendidikan lingkungan hidup dari RMI, pemahanan tentang tindakan untuk melestarikan Hutan Halimun dari RMI; target pengetahuan dan keahlian guru-guru disekolah meningkat

Pentas seni tergantung sekolah masing-masing à kebutuhan tidak ada; target : untuk memeriahkan acara kunjungan sekolah

Waktu pelaksanaan : sebelum atau sesudah ujian semesteran/ujian nasional

Page 7: H a l a m a n | 33 D. Kegiatan · PDF fileTentu saja terdapat sejumlah tumpang tindih materi kampanye antar khalayak ... dakwah, KoBar harus ... disampaikan dalam bahasa Indonesia

H a l a m a n | 39

Evaluasi proses : Sejumlah 20 guru yang hadir dalam kegiatan lokakarya guru. Guru-guru tersebut juga bersepakat untuk menjadi bagian kepanitiaan penyelenggaraan lomba menggambar dan menulis puisi. Kehadiran guru perwakilan dari sekolah-sekolah yang diundang dalam lokakarya juga bersepakat untuk menjadi “agen” di dalam sekolah mereka. Para guru akan menjadi motor bagi kawan-kawan guru lainnya yang tidak berkesempatan hadir dalam lokakarya ini. Dari lokakarya pertama, kemudian berkembang menjadi seri pertemuan guru, yang diselenggarakan per gugus wilayah. Dari seri pertemuan guru juga menghasilkan kegiatan-kegiatan yang melibatkan anak-anak, yang dikemas kedalam kurikulum pendidikan lingkungan hidup. Hingga saat ini telah dilakukan 4 kali pertemuan sebagai bagian dari seri pertemuan guru ini. Tidak semua guru undangan bisa hadir dalam kegiatan, karena adanya kesalah pahaman komunikasi mengenai tanggal dan tempat pelaksanaan kegiatan. Sebelumnya penah dikomunikasikan oleh community organizer RMI tentang rencana pelaksanaan kegiatan pada pertengahan Januari 2010. Namun karena alasan kesibukan lembaga, maka kegiatan diundur sampai pada tanggal 21 Januari 2010. Pengunduran acara dan pemindahan lokasi kegiatan , tidak terkomunikasikan secara baik kepada undangan guru, sehingga mereka berhalangan hadir. Di masa depan, karena jarak antar kampung berjauhan, maka proses distribusi undangan dan proses konfirmasinya perlu diperhatikan dan dikerjakan lebih baik lagi. Penggunaan SMS bisa dipertimbangkan menjadi pilihan untuk menginformasikan undangan pertemuan atau perubahan pertemuan juga Catatan tersendiri untuk manajer kampanye, semangat guru-guru untuk sebenaranya menjadi “pendidik” menjadi pemikiran sendiri untuk digarap serius. Dari sekian banyak kegiatan berinteraksi dengan para guru muda, pandangan subjektif manajer kampanye melihat bahwa para guru tersebut butuh ditingkatkan kecintaanya pada profesi mulia sebagai guru, perlu ada pelatihan yang mengangkat kebanggan berprofesi sebagai guru sebagai bagian dari agen perubahan. Kegiatan 4a : Kunjungan Sekolah Alasan Kegiatan: Berdasarkan hasil suvey, khalayak banyak yang menyukai media keluarga untuk merbagi cerita isu-isu terkait SMART. Anak adalah bagian dari keluarga, yang dapat memberikan pengaruh pesan kepada orang tuanya sangat efektif (transmisi ke atas). Kegiatan kunjungan sekolah adalah upaya pelibatan sedini mungkin siswa sekolah pada kegiatan kampanye dan pelaksanaan strategi penyingkira halangan. Kegiatan kunjungan sekolah merupakan program yang dirancang oleh guru-guru di setiap sekolah, hasil tindak lanjut dari kegiatan lokakarya guru. Dalam setiap pertemuan kungjungan sekolah, bukan hanya kegiatan bersama anak-anak yang difasilitasi oleh manajer kampanye, tetapi juga 1-2 jam kegiatan peningkatan kapasitas kepada para guru terkait metode pendidikan lingkungan hidup. Menjadi penilaian penting kredibilitas sekolah dengan melihat sudah belumnya implementasi program pendidikan lingkungan hidup di sekolahnya masing-masing. Penilaian ini akan menaikkan nilai kredit kumulatif sekolah dan guru-gurunya yang diberikan oleh Dinas Pendidikan. Penilaian baik oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor pada sekolah yang sudah mengimplementasikan pendidikan lingkungan hidup, akan berdampak pada kemudahan pengajuan alokasi dana kegiatan peningkatakan kualitas sekolah, baik dalam bentuk kegiatan pelatihan untuk guru-gurunya, maupun untuk murid-muridnya.

Page 8: H a l a m a n | 33 D. Kegiatan · PDF fileTentu saja terdapat sejumlah tumpang tindih materi kampanye antar khalayak ... dakwah, KoBar harus ... disampaikan dalam bahasa Indonesia

H a l a m a n | 40

Foto 4 Kegiatan Kunjungan Sekolah di

SD Malasari

Deskripsi Kegiatan : Seperti pada kegiatan kampanye lainnya, rancangan kegiatan termasuk temanya sudah disusun oleh manajer kampanye bersama mitra, yaitu Ratnasari dari Direktorat Pendidikan Lingkungan Hidup. Tim penyelenggara dari lembaga RMI, selain manajer kampanye adalah tim Direktorat Penidikan Lingkungan Hidup, yaitu Ratnasari dan Yasin. Sementara itu, panitia lokal dibentuk didasarkan pada guru-guru dan atau kepala sekolah yang akan dikunjungi. Pelaksanaan kunjungan sekolah pertama, adalah dengan mengadakan lomba menggambar dan menuliskan puisi, yang diselengarakan secara serentak di 10 sekolah di desa target kampanye. Kegiatan kunjungan sekolah lanjutnya dijadwalkan sesuai dengan kesepakatan. Seperti contoh pada kegiatan kunjungan sekolah pasca kegiatan lomba gambar dan menulis puisi adalah, kunjungan ke SDN 01 Malasari 2 Fevruari 2010 sebagai berikut : Seperti biasan, sebelum kegiatan dimulai, selalui diawali dengan permainan-permainan untuk membangkitkan semangat anak-anak antara lain permainan. Permainan tupai dan pohon, Who I am, dan permainan tebak umur menjadi pengantar sebelum masuk ke materi pembelajaran. Kali ini temanya tentang Hutan Halimun Salak, Tempat Rumah Kita Bersama. Setelah dirasa anak-anak cukup pemanasannya, fasilitator mengajak semua peserta masuk kedalam kelas. Anak-anak kelas 5 dan kelas 6 sejumlah 60 orang disatukan dalam satu kelas. Dengan bantuan salah satu guru dari SD

Malasari-Pak Engkos, fasilitator mengajak anak-anak untuk mulai berkonsentrasi mengidentifikasi jenis pohon dan satwa apa saja yang hidup dan berada di kawasan Hutan Halimun Salak. Setiap anak bisa menuliskan jawabannya di atas kertas warna. Setelah diberi waktu kurang lebih 10 menit, jawaban di kumpulkan. Ada 30 jenis tumbuhan yang teridentifikasi dan 10 satwa yang mereka kenal, hidup di Hutan Halimun Salak. Sementara itu, satwa –satwa lain jawaban mereka seperti beruang, srigala, dan banteng liar setelah melalui proses diskusi dikeluarakan dalam kelompok satwa yang hidup di dalam Hutan Halimun Salak. Setelah itu, fasilitator memberikan informasi bahwa ada lebih dari 4500 flora, dan beragaman fauna yang hidup di dalam kawasan hutan. Secara rinci fasilitator menunjukan data dan gambar dalam power point identifikasi fauna yaitu : ada 71 jenis mamalia, 5 jenis primate, 244 jenis burung, 49 jenis raptil, 30 jenis amphibi, 124 famili serangga, 77 jenis kupu-kupu, 36 jenis molusca, 50 jenis ikan, 110 jenis semut, 26 jenis capung, 128 Kumbang Kumis Panjang, 60 Belalang, Jangkrik dan Kecoa. Kemudian fasilitator juga mengajak murid-murid untuk berdiskusi mengidentifikasi hal-hal penting apa lagi yang ada di dalam Hutan Halimun selain tumbuhan dan satwanya. Beberapa jawaban murid-murid, cukup mengejutkan. Dari mereka ada yang menjawab ada sungai, ada gulundungan emas, ada udara segar, dan ada kebun. Dari jawaban itulah kemudian, fasilitator melanjutkan bahan presentasi dalam bentuk power point, menjelaskan fungsi ekologis Hutan Halimun, dan ancamannya. Fasilitator juga menunjukan gambar foto satelit luasan dan tutupan Hutan Halimun yang mulai berkurang mulai dari tahun 1994-saat ini. Fasilitator juga menunjukan data bahwa ancaman serius yang mengurangi luasan dan tutupan Hutan Halimun adalah perluasan lahan pertanian.

Page 9: H a l a m a n | 33 D. Kegiatan · PDF fileTentu saja terdapat sejumlah tumpang tindih materi kampanye antar khalayak ... dakwah, KoBar harus ... disampaikan dalam bahasa Indonesia

H a l a m a n | 41

Dari situ fasilitator mengajak murid-murid untuk diskusi lagi tentang apa saja kemungkinan yang terjadi jika Hutan Halimun rusak atau hilang. Beragam jawaban disampaikan oleh peserta, termasuk didalamnya jawabannya adalah terjadi pemanasan global, sungai kering, dan bencana longsor. Setelah itu Pak Engkos menambahkan apa saja yang bisa kita lakukan untuk menjaga Hutan Halimun un tuk tetap lestari, yaitu dengan menanm kebali lahan-lahan gundul, buat pembibitan, dan sebagainya. Sambil menunjukan pin kampanye, Pak Engkus memberikan pertanyaan seputar Hutan Halimun. Bagi yang bisa menjawab benar akan mendapatkan pin kampanye dan boleh pulang. Berikut contoh pertanyaan yang dilontarkan Pak Engkus : gi y

Burung apa yang hidup di Hutan Halimun?

Sungai apa yang ada di Hutan Halimun?

Bagaimana proses fotosintesis terjadi?

Apa dampaknya dari penebangan hutan?, dsb Setelah semua murid pulang, kemudian fasilitator beserta manajer kampanye memfasilitasi pelatihan singkat pendidikan lingkungan hidup. Hanya tersisa waktu kurang lebih 60 menit untuk pelatihan ini. Setelah acara pelatihan selesai, tidak lupa untuk mengingatkan keterlibatan sekolah dan anak-anak dalam acara tanam masal tanggal 9 Februari mendatang Sebelum kunjungan sekolah ke SD Malasari, ada kunjungan serupa ke SDN Parigi terlebih dahulu. Setelah kegiatan kunjungan sekolah pertama terlaksana, sesuai dengan kesepakatan saat lokakarya guru, kegiatan kunjungan sekolah berikutnya dilakukan berbasis gusus sekolah. Setelah gugus Parigi (terdir dari 11 SD, termasuk desa di luar taget) berlangsung, selanjutnya dalah kunjungan sekolah di gugus Pabangon, dan seterusnya saling bergantian. Tabel 5 Jadwal Kunjungan Sekolah yang Berlangsung Selama periode Pride

No. Tanggal Nama Sekolah Kegiatan yang dilakukan Jumlah peserta

1 26 /1/2010 SDN Parigi Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)-teman Sampah 60 anak-anak, 5 guru

2 2/2/2010 SD Malasari PLH-Kelestarian Hutan Halimun Salak 60 anak-anak, 2 guru

3 18/2/2010 SDN Parigi Pertemuan guru gugus parigi 21 guru

4 20/3/2010 SD Pabangbon PLH-Kampung Kita 30 anank-anak, 2 guru

5 18/4/2010 SD Pasir Bandera PLH-Sungaiku 47 anak-anak, 3 guru

6

10/5/2010 SD Cisangku PLH-Kebun dan hutan 45 anak-anak, 2 guru

7 13/7/2010 SD Rimba Kencana PLH-Sungaiku 30 anak-anak, 1 guru

Evaluasi Proses :

Dalam setiap kunjungan minimal 2 kelas mengikuti kegiatan. Satu kelas berisi 40-50 siswa, dan secara kasar jumlah murid yang terlibat dalam kegiatan kunjungan sekolah minimal 80-100 siswa. Sementara itu guru-guru yang mengikuti pelatihan saat bersamaan kegiatan kunjungan sekolah berkisar antara 3-5 orang guru.

Sistem pengajaran aktif idealnya setiap 15-20 murid difasilitasi oleh 1 orang fasilitator pendidikan lingkungan hidup. Pada kenyataannya setiap kali kunjungan sekolah, banyak murid yang terlibat sehingga kurang tertangani dengan baik. Disamping itu kendala waktu, yaitu waktu fasilitasi yang bersamaan. Sehingga berdasarkan hal ini, dibutuhkan pasukan sukarelawan yang lebih banyak lagi dari sekarang (3-4 orang bergantian).

Page 10: H a l a m a n | 33 D. Kegiatan · PDF fileTentu saja terdapat sejumlah tumpang tindih materi kampanye antar khalayak ... dakwah, KoBar harus ... disampaikan dalam bahasa Indonesia

H a l a m a n | 42

Foto 5 Ikon SiManiS-SMS Blast

Dari proses kunjungan sekolah ini, beberapa guru meminta manajer kampanye dan RMI untuk bisa memfasilitasi lebih jauh tentang bagaimana merancang muatan local yang berbasis pendidikan lingkungan hidup di kawasan Hutan Halimun.

Kegiatan 5a : SMS Blast Alasan Kegiatan: Berdasarkan hasil suvey, selain TV media yang disukai dan bisa membeikan informasi dan hiburan adalah handphone. Hal ini bisa dianggap wajar, karena teknologi handphone sudah sangat mudah dijumpai di pelosok pedesaan termasuk kampung-kampung di desa target. Alasan lainnya adalah karena kegiatan penjangkauan melalui media radio tidak jadi dilaksanakan, selain diubah ke kegiatan koran selembar, juga dikembangkan sebuah kegiatan yang bisa masih jangkauannya, yaitu dengan memanfaatkan media handphone. SMS blast memanfaatkan teknologi nirlaba dari FronlineSMS, dirancang sebagai, sebuah program yang bisa memberikan informasi kepada pengguna handphone diseluruh waraga yang kita inginkan. Pesan tertulis seperti dalam SMS-short massage service, selain akan lebih interatif juga akan mudah diingat,karena pesan langsung diterima secara personal khalayak.

Deskripsi Kegiatan: Pertama yang harus dilakukan adalah menemukan server yang bisa bekerjasama untuk menyebarkan informasi melalui SMS. Beberapa pilihan sudah diidentifikasi oleh manajer kampanye, seperti pilihan untuk bekerjasama dengan lembaga PILI, yang sudah mengembangkan metode evaluasi melalui SMS center. Pilihan bekerjasama dengan salah satu provider GSM untuk mendapatkan special harga atau discount untuk pengiriman SMS konservasi. Kedua pilihan memiliki kelebihan dan kelemahannya yang sulit untuk dipilih. Sampai pada akhirnya, manajer kampanye diperkenalkan dengan perangkat lunak nirlaba Frontline SMS. Program Frontline SMS adalah program jejaring dengan menggunakan HP dan provider GSM dengan biaya senilai harga pulsa SMS normal. (Rp 250 per SMS) Program Frontline SMS sangat mudah diakses di internet dan bisa di unduh secara gratis. Informasi dari situs FronlineSMS disebutkan bahwa program SMS ini dirancang untuk dapat dimanfaatkan oleh lembaga-lembaga non-profit, yang bekerja untuk isu pertanian, kesehatan, dan bisnis skala rumah tangga. Kemudahan mengunduh program dan kemudahan operasional pelaksanaannya, maka manajer kampanye memilih untuk menggunakan frontline SMS sebagai tools untuk melaksanakan program SMS Blast. Tahap kegiatan selanjutnya adalah menyusun subtsansi pesan yang akan disampaikan dalam SMS blast. Diupayakan pesan tidak terlalu panjang, sederhana, dan dalam bahasa lokal-bahasa sunda. Setelah itu adalah tahap mencari peluang bekerjasama dengan provider telpon.

Pembuatan proposal dan pengajuan kepada beberapa provider telpon (antara lain: Indosat) sudah dilakukan oleh manajer kampanye. Namun sayang tidak

Page 11: H a l a m a n | 33 D. Kegiatan · PDF fileTentu saja terdapat sejumlah tumpang tindih materi kampanye antar khalayak ... dakwah, KoBar harus ... disampaikan dalam bahasa Indonesia

H a l a m a n | 43

ada yang tertarik untuk bekerjasama dalam kegiatannya. Kalaupun diajukan untuk masuk ke dalam skema CSR-Corporate Social Responsibility perusahaan provider, kegiatan kampanye di Hutan Halimun Salak masih dianggap skalanya terlalu kecil. ’ Setelah program frontline diunduh, dan kerangka pesan sudah disiapkan, tinggal pelaksanaan penyebaran pesan melalui HP atau modem. Manajer kampanye harus mempunyai nomor GSM khusus untuk kegiatan ini. Sosialisasi program dilakukan secara langsung dengan pengiriman SMS , juga dengan membangun ikon SiManiS (citra seorang perempuan dari Kampung Malasari) yang kemudian dicetak dispanduk besar dan dipasang desa target. Upaya ini dilakukan untuk membangun ketertarikan warga mengdaftarkan nomor HP untuk mengikuti SiManiS-program SMS blast. Pengumpulan no HP warga juga dilakukan dengan mendaftarkan nomor-nomor HP yang sudah ada dalam daftar hadir beberapa kegiatan selama ini. Pengiriman SMS Blast cukup efektif juga sebagai kontrol, atas kegiatan kampanye yang sudah kita lakukan bersama masyarakat. Beberapa respon yang diberikan masyarakat setelah mereka mendapatkan pesan kampanye di HP, ada yang posistif ada juga yang negatif. Dengan program ini, manajer kampanye akan mengetahui dimana saja kecenderungan masyarakat yang memberikan respon negatif pada pesan-pesan kampanye. Temuan ini kemudian disampaikan kepada staf BTNGHS untuk segera ditindak lanjuti melalui pertemuan kampung. Sebagai contoh, selama pengiriman SMS, respon dari Hendra & Yati- warga Kampung Cisangku membalas SMS Blast dengan kalimat sebaliknya, seperti contoh : ”ngak ada kerjaan ya, mending nebang kayu di hutan. Ti baheula ge kahutanan mah panjajah, rek naon diuk bareng jeung maneh na (dari dulu staf kehutanan tu adalah penjajah, untuk apa duduk bersama mereka) ”. Respon negatif ini kemudian menjadi bahan diskusi diantara tim kampanye. Dan tindakan yang dilakukan adalah dalam pertemuan kampung, manajer kampanye bertanya adakah mereka kenal dengan Hendar dan yati dari Kp. Cisangku kepada penggerak KDTK dan K2LPR. Harapannya adalah, agar penggerak KDTK dan K2LPR bisa mendekati secara persuasif terlebih dahulu kepada yang bersangkutan. Upaya lain adalah dengan menghubungi staf TNGHS dan menyampaikan temuan manajer kampanye pada masyarakat di Kampung Cisangku. Kampung Cisangku adalah kampung model pelaksana MKK yang difasilitasi oleh TNGHS. Sampai sudah satu bulan lebih kasus ini bergulir di masyarakat, manajer kampanye melihat ada perubahan yang nyata dari Hendra dan Yeti. Hal ini dilihat dari ketika waktu sesi pengiriman quiz dengan hadiah materi kampanye, tanpa disangka Hendra dan Yeto termasuk dalam daftar yang berpartisipasi. Evaluasi Proses: Ada 36 pesan yang sudah dikirimkan kepada masyarakat. Pesan-pesan yang disampaikan mulai pada tahap untuk mencapai sasaran SMART pengetahuan sampai pada perubahan prilaku. Pesan tersampaikan dalam 1- 2 kali SMS ke sejumlah 295 nomor HP sudah terdatar dama database frontline SMS manajer kampanye. Wlaaupun angka ini masih dibawah target, namun kegiatan ini cukup memberikan pelajaran yang berguna bagi manajer kampanye untuk selalu kreatif mamanfaatkan teknologi sederhana kedalam kampanye. Disamping itu pembelajaran lainnya adalah buatlah pesan-pesan SMS yang benar-benar pendek dan fokus. Sebisa mungkin dengan bahasa lokal. Karena dengan pesan yang panjang (memuat 3 SMS) akan memberikan efek bosan pada penerima pesan. Dan sebaiknya pesan disampaikan tidak terlalu sering, paling cepat 1 minggu sekali. Perbanyak quiz dengan hadiah menarik, hal ini akan lebih banyak menyenangkan penerima pesan.

Page 12: H a l a m a n | 33 D. Kegiatan · PDF fileTentu saja terdapat sejumlah tumpang tindih materi kampanye antar khalayak ... dakwah, KoBar harus ... disampaikan dalam bahasa Indonesia

H a l a m a n | 44

Foto 6 Poster yang Ditempel di Warung

Kegiatan 6a : Poster Alasan Kegiatan Berdasarkan hasil suvey pra kampanye, media poster temasuk media yang sering dilihat oleh masyarakat. Poster juga dirancang untuk memuat pesan ajakan perubahan prilaku. Deskripsi Kegiatan Manajer kampanye menyusun pesan yang akan dipaparkan di dalam poster. Yang kemudian dikonsultasikan dengan mentor untuk mendapatkan penajaman. Ada 2 pilihan kerangka pesan, 1) menampilkan dampak kerusakan dan ajakan atau 2) menampilkan keberhasilan dan apa yang bisa dilakukan. Setelah mendapat respon dari mentor, kemudian manajer kampanye berupaya mencari mitra yang bisa menggambarkan pesan tersebut dalam bentuk gambar, atau layout foto poster. Pada tahap awal, Koen Setiawan senior aktivis lingkungan yang bersedia membantu saya dalam tampilan visual pesan ke dalam desain awal poster kampanye Hutan Halimun Salak Lestari, Masyarakat Mandiri. Selama kurang lebih satu bulan kami bekerja untuk mendapatkan rancangan yang ideal. Sampai akhirnya kunjungan asisten mentor datang. Rancangan poster didiskusikan ulang bersama mentor. Begitupula dengan pesan-pesan ajakannya. Pesan lebih mengarah pada sasaran SMART, dan dibuat dalam kalimat sesederhana mungkin, serta menyertakan kalimat dalam bahasa lokal-bahasa Sunda. Ada tiga rangan poster yang berhasil dibuat. Rancangan ini kemudian di uji bersama masyarakat. Dalam beberapa pertemuan kampung, rancangan poster diuji baik dari segi konten, warna, dan kompisisi gambar. Sampai akhirnya dipilihlah poster yang mempunyai nilai keterimaan yang tinggi. Tahap selanjutnya adalah mulai mencari vendor untuk produksi. Dengan rekomendasi dari Rare, untuk produksi poster bekerjasama dengan Desa Putra.Grafika. Yang menarik dari kerjasama ini, sebelum kontrak kerjasama ditandatangani, pihak Desa Putra mengundang manajer kampanye dan lembaga untuk berkunjung ke lokasi percetakan. Tujuannya adalah agar pelanggan Desa Putra mengetahui misi dari perusahaan yang dikembangkan dan mengetahui bahwa Desa Putra adalah perusahaan percetakan yang professional dan bertanggung jawab. Undangan ini turut memastikan pilihan manajer kampanye untuk bekerjasama dengan Desa Putra untuk mencetak 1000 lembar poster. Proses percetakan memakan waktu kurang lebih 1 minggu. Setelah itu, poster didistribusi langsung dengan cara dikirim oleh sukarelawan ke kampung-kampung. Selain dibagikan ke rumah-rumah, poster juga ditempelkan tempat-tempat publik seperti pos ronda, sekolah, mesjid, mushola, dan balai desa. Sementara itu untuk pemasangan poster di warung-warung, ada proses meminta ijin terlebih dahulu sebelum poster dipasang.

Page 13: H a l a m a n | 33 D. Kegiatan · PDF fileTentu saja terdapat sejumlah tumpang tindih materi kampanye antar khalayak ... dakwah, KoBar harus ... disampaikan dalam bahasa Indonesia

H a l a m a n | 45

Evaluasi Proses Mengukur keterpaparan poster di masyarakat, lebih mudah melihat berapa jumlah poster yang terpasang di area public. Untuk paparan poster di tempat private individu petani, juga bisa dilihat dengan cara random. Dari hasil pasca suvey juga menunjukan bahwa, masyarakat senang dan ingat dengan pesan yang disampaikan melalui poster. Pembelajaran dari proses pembuatan media ini adalah bagaimana proses kerja kereatif yang banyak memadukan kekuatan gambar realistik dan tulisan pesan sangat membantu perubahan prilaku masyarakat yang masih dalam tahap pra kontemplasi.

Page 14: H a l a m a n | 33 D. Kegiatan · PDF fileTentu saja terdapat sejumlah tumpang tindih materi kampanye antar khalayak ... dakwah, KoBar harus ... disampaikan dalam bahasa Indonesia

H a l a m a n | 46

(b) Sasaran Sikap dan Komunikasi Interpersonal

Tabel 6 Rantai Hasil dan Sasaran SMART terkait Sikap dan Komunikasi Interpersonal Khalayak Primer

8 Hubungkan ini dengan tahap Teori Perubahan (K, A, IC atau BC) dari ringkasan Teori Perubahan di Rencana Proyek

9 Dari Rantai Hasil dalam ringkasan Teori Perubahan dalam Rencana Proyek

10 Dari ringkasan Teori Perubahan dalam Rencana Proyek

Khalayak Sasaran : Petani di Desa Malasari & Desa Cisarua

Tahap Perubahan Prilaku8 Sikap dan Komunikasi antar sesama (interpersonal)

Rantai hasil9 Petani menyetujui : Hutan Halimun penting untuk dilestarikan, pentingnya tata ruang kesepakatan, pengelolaan

kolaboratif bisa mencegah perambahan hutan

Diskusi tentang Hutan Halimun penting untuk dilindungi, status hukum Taman Nasional, fungsi zonasi, manfaat pentaan ulang kawasan penghidupan mereka, dan manfaat pengelolaan kolaboratif

Sasaran SMART10

Petani dari Desa Malasari & Cisarua menyetujui masyarakat tidak boleh membuka lahan garapan baru di dalam kawasan meningkat dari 16,6% menjadi 46.6% pada Juni 2010

Petani di Desa Malasari & Cisarua menyetujui hubungan penegasan hak akses mengelola garapannya di dalam tataruang kesepakatan dapat mengurangi aktivitas pembukaan lahan garapan baru di Hutan Halimun meningkat dari 67,25%menjadi 87,25%pada Juni 2010

Petani dari Desa Malasari & Cisarua menyetujui program pengelolaan kawasan hutan kolaboratif dapat menjaga kelestarian hutan meningkat dari 59,25% menjadi 79,25%pada Juni 2010

Intensitas komunikasi petani di Desa Malasari & Cisarua tentang pentingnya hubungan status hukum lahan garapan dgn kawasan Hutan Halimun dijaga dan dilestarikan meningkat dari 51,85% menjadi 81,85% di Juni 2010

Instensitas komuniaksi petani dari Desa Malasari & Cisarua tentang model pengelolaan kolaboratif meningkat dari 50,45% menjadi 70,45% di Juni 2010

Intensitas komuniasi petani dari Desa Malasari & Cisarua tentang isu zonasi kawasan taman nasional meningkat dari 55,05% menjadi 75,05% pada Juni 2010

Intensitas komunikasi petani dari Desa Malasari & Cisarua tentang manfaat penataan ulang kawasan pemukiman dan lahan garapan masyarakat beserta status hukumnya meningkat dari 64,05% menjadi 84, 05% pada Juni 2010

Intensitas komuniasi petani di Desa Malasari dan Cisarua tentang manfaat pengelolaan kawasan hutan kolaboratif meningkat dari 60,35% menjadi 80,35% pada Juni 2010

Page 15: H a l a m a n | 33 D. Kegiatan · PDF fileTentu saja terdapat sejumlah tumpang tindih materi kampanye antar khalayak ... dakwah, KoBar harus ... disampaikan dalam bahasa Indonesia

H a l a m a n | 47

Foto 7 Manajer Kampanye saat Memberi Keterangan pada Media Massa &

Meida Elektronik dalam Kegiatan Jurnalis Trip

Kegiatan 1b. Kunjungan Jurnalis (Journalists trip) Alasan untuk kegiatan :

Relasi media adalah salah satu strategi yang efektif dalam menjangkau khalayak yang lebih luas, khususnya untuk menggalang perhatian publik pada isu konflik tenurial yang berdampak pada “pelanggaran aturan pengelolaan kawasan konservasi oleh masyarakat tempatan”. Dukungan data nasional yang dapat dijadikan isu untuk mendapatkan perhatian antara lain data FWI (tahun 2004) yang mengindikasikan bahwa 80% dari masyarakat miskin di Indonesia hidup di pedesaan (pegunungan & dekat kawasan yang kaya akan sumberdaya hutannya), dan lebih dari 2000 kasus pertanahan di pulau Jawa belum terselesaikan dengan baik oleh pemerintah-(KPA, 2001). Sementara itu hasil suvey pada April 2009 mengindikasikan bahwa 80% dari masyarakat target menonton televisi, 30% menggunakan HP, dan 17% mendengarkan radio setiap harinya untuk mendapatkan informasi maupun hiburan. Berbagai format media menyediakan kesempatan untuk meliput isu-isu tersebut dari berbagai sudut, termasuk didalamnya memasukan unsure alternative solusi penyelesaian masalah tenurial melalui pesan kampanye. Deskripsi Kegiatan: Awalnya kegiatan kunjungan urnalis akan dilaksanakan sebanyak 2 kali, yaitu saat awal pelaksanaan kampanye Juli-Agustus 2009 dan masa akhir kampanye Juni 2010. Pada pelaksanaanya, waktu kegiatan kunjungan jurnalis pertama mengalami kemuduran yang cukup jauh. Dari Agustus, berubah ke bulan Desember 2009. Ketetapan di bulan Desember adalah berdasarkan hasil diskusi dengan pihak TNGHS. Kemudian karena alasan akhir tahun adalah masa sibuk pembuatan laporan tahunan lembaga BTNGHS, maka kegiatan kunjungan jurnalis diundur lagi menjadi Minggu pertama Januari 2010. Kemunduran waktu pelaksanaan ini,

dimanfaatkan oleh tim kampanye untuk persiapan yang lebih matang selama kurang lebih satu bulan. Beberapa kebiatan sudah dilakukan dalam persiapan ini, seperti menyiapkan Term of Reference (TOR), mengidentifikasi media massa sekitar kota Bogor dan Jakarta, dan mempersiapkan narasumber lokal. Namun saat waktu mendekati pelaksanaan, tim kampanye mendapatkan informasi dari pihak BTNGHS yang menyarankan untuk mengundur kembali kegiatan ini, karena alasan rapat mendadak di Departeman Kehutanan yang mengharuskan Kepala Balai TNGHS hadir. Akhirnya disepakati yang kedua kalinya, kegiatan akan dilaksanakan pada minggu terakhir bulan Januari 2010, walaupun pada akhirnya waktu pelaksanaan kegiatan terjadi pada minggu pertama bulan Februari 2010, tepatnya tanggal 8 -9 Februari 2010. Adapun saat pelaksanaanya, RMI bekerjasama dengan lembaga Perkumpulan SKALA, yaitu lembaga event organizer yang biasa melakukan kegiatan kunjungan jurnalis. Rekomendasi Lembaga SKALA didapat saat manajer kampanye berkonsultasi dengan beberapa lembaga mitra RMI yang pernah melakukan kegiatan kunjungan jurnalis. Beberapa lembaga yang manajer kampanye hubungi, menginformasikan bahwa kegiatan kunjungan jurnalis yang

Page 16: H a l a m a n | 33 D. Kegiatan · PDF fileTentu saja terdapat sejumlah tumpang tindih materi kampanye antar khalayak ... dakwah, KoBar harus ... disampaikan dalam bahasa Indonesia

H a l a m a n | 48

meraka laksanakan dahulu adalah hasil bekerjasama dengan lembaga SKALA. Selanjutnya manajer kampanye menghubungi SKALA dan mengajak bekerjasama dalam kegiatan kunjungan jurnalis ini. Harapan dari kerjasama ini adalah untuk menyakinkan kegiatan kunjungan jurnalis bisa berlangsuk sukses dan mendapatkan respon positif dari mitra pers. Seperti yang disampaikan diawal, beberapa kegiatan persiapan sudah dilakukan sejak bulan Desember 2009, seperti:

1. Menyusun TOR dan media Kit Kegiatan jurnalis trip adalah kegiatan yang pertama kali dilakukan oleh lembaga RMI. Yang biasa dilakukan oleh RMI adalah lebih kepada liputan kegiatan oleh media (media coverage). Berbekal pengalaman ini, TOR kegiatan jurnalis trip dibuat sedemikian rupa dan disesuaikan dengan tujuan dari kegiatan jurnalis trip. Dokumen TOR

11 juga dilengkapi dengan media kit

12 yang berisi dokumen kelengkapan informasi tentang kegiatan Kampanye yang sedang dan

akan berlangsung, isu dan kegiatan BR, daftar narasumber dan nomor kontaknya yang bisa dihubungi media selama dan selepas kegiatan jurnalis trip berlangsung. Selanjutnya draft TOR dan media kit, setelah ada kepastian bekerjasama dengan lembaga SKALA, dikonsultasikan untuk mendapatkan masukan dari sudut pandang pers. Tidak terlalu banyak perubahan kalimat dan isi dari draft yang disampaikan dengan perbaikan yang mempertimbangkan masukan dari lembaga SKALA.

2. Mengidentifikasi dan menyusun daftar kontak media Berdasarkan pengalaman melakukan liputan media dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh RMI, daftar kontak media dikembangkan lagi menjadi lebih luas. Baik dari sisi cakupan wilayah (Bogor dan Jakarta) juga dari sisi type media (elektronik dan koran/tabloid/majalah). Pengembangan daftar kontak media dilakukan dengan menggunakan jaringan pertemanan baik dengan kawan pers langsung maupun perkawanan dengan jaringan LSM. Kegiatan ini banyak dilakukan oleh sukarelawan RMI. Lebih lengkap berikut daftar kontak media yang berhasil kami kumpulkan pada Tabel 7.

3. Membuat daftar narasumber ahli dan masyarakat lokal yang bisa dikontak oleh media Kegiatan ini bersamaan dengan penyusunan TOT kegiatan. Terdapat beberapa calon narasumber dengan latar belakang yang beragam. Mulai dari masyarakat lokal, masyarakat adat, tokoh agama, BTNGHS, akademisi, dan aktivitis. Daftar nama ini tentunya akan disesuaikan dengan tema acara. Tabel 7 Daftar Media Massa di wilayah Bogor

No. Nama Media Alamat Telp Fax CP Jabatan HP Email

I HARIAN

1 RADAR BOGOR Jl. Ring Road Utara Yasmin No. 30

0251-7544001-004

Nanang Hidayat Reporter 085-880209242 [email protected]

2 PAKUAN RAYA Jl. Pajajaran / Ruko Warung Jambu 0251-394424 0251-362813 Novie

3 PIKIRAN RAKYAT

Jl. Pajajaran Kompl. Warung Jambu No. 1B 0251-321117

0251-386074 Yunus

11

Lampiran E1 12

Lampiran E2

Page 17: H a l a m a n | 33 D. Kegiatan · PDF fileTentu saja terdapat sejumlah tumpang tindih materi kampanye antar khalayak ... dakwah, KoBar harus ... disampaikan dalam bahasa Indonesia

H a l a m a n | 49

II RADIO

1 RRI PRO 1 0251-315484 Pak Dadan Reporter 081-29674182

2 RRI PRO 2

3 RRI PRO 3

4 KISI Tanah Sareal 0251-311805 Dany 081-29987445

5 LESMANA Sukasari

6 MEGASWARA Jl. Tajur No. 118 Bogor 0251-331425 Donny dan Ray

7 AGRI FM IPB - Darmaga (Fakultas Pertanian, Lt. 3 Rauf 081-808173757

Tabel 8 Daftar Media Massa di Wilayah Jakarta

No. Nama Media Telp Fax CP Jabatan HP Email

I TELEVISI

1 ANTEVE News 021-5222086 021-5229174 Lia Produksi 081-385907885

ANTEVE Ridwan Produksi 081-1200361

ANTEVE Usep Produksi 081-79029500

2 INDOSIAR 021-5660824 Iwan Reporter 081-74804200

3 METRO TV 021-58302139 Haris Reporter 081-514102000

4 SCTV 021-5327189 Budi Reporter 081-28212306

5 TPI 021-5224777 Heru Reporter 081-315058631

6 TRANS TV 021-8411548 Satrio Arismunandar

Produser Investigasi 081-315047103 [email protected]

TRANS TV Dedi J Reporter 081-808957608

7 TVRI 021-5732109

8 Trans 7 021-5708008 Adink Reporter 081-8744589

9 LATIVI 021-4616253 Opik Reporter 081-381529693

10 BALI TV 021-5357605

II HARIAN

1 KOMPAS 021-5486085 Hesti Reporter 081-1163188

2 BISNIS INDONESIA 021-57901025

3 KORAN TEMPO 021-7255645

4 MEDIA INDONESIA 021-5812102/05 Parulian Manulang

Redaktur Pelaksana 081-61358061 [email protected]

5 RAKYAT MERDEKA 021-53671716

Page 18: H a l a m a n | 33 D. Kegiatan · PDF fileTentu saja terdapat sejumlah tumpang tindih materi kampanye antar khalayak ... dakwah, KoBar harus ... disampaikan dalam bahasa Indonesia

H a l a m a n | 50

6 REPUBLIKA 021-7983623

7 SINAR HARAPAN 021-3153581 Sulung Reporter 081-510113195

8 SUARA KARYA 021-71790746

9 SUARA PEMBARUAN 021-8007262 AA Sudirman Reporter 081-1802186

Helpian Reporter [email protected]

10 THE JAKARTA POST 021-5306965 Therezia Sufi Reporter

081-317148841; R= 0251-652815 [email protected]

11 JAWA POST 021-5349207

12 INVESTOR 021-8310939

13 WARTA KOTA 021-6266023

14 SEPUTAR INDONESIA 021-3927721

15 JURNAL NASIONAL

III MAJALAH

1 EKSEKUTIF 021-79183658

2 INFO BISNIS 021-7253128

3 INFO BANK 021-7253128

4 INVESTOR 021-83702249

5 PILAR 021-52898696 Tria Amelia A. Reporter [email protected]

6 PROSPEKTIF 021-3102310

7 SWA 021-3457338

8 TEMPO 021-3921947

9 WARTA EKONOMI 021-3914703

10 KAWASAN 021-4600730

11 EKSPOS 021-7393209

12 MODAL 021-7987901

13 TRUST 021-7260288

IV TABLOID

1 STAR NEWS 021-8610032

2 SENIOR 021-7202573

3 REALITA-MNC 021-3902125 021-31908316 Jendri Eka Saputra

Reporter 081-384988420 [email protected]; [email protected]

4 ISLAND LIFE 021-7392831 021-72798370 Wiwiek A. Prasodjo

Marketing Comm.

081-8486271/081-546051816 [email protected]

Page 19: H a l a m a n | 33 D. Kegiatan · PDF fileTentu saja terdapat sejumlah tumpang tindih materi kampanye antar khalayak ... dakwah, KoBar harus ... disampaikan dalam bahasa Indonesia

H a l a m a n | 51

V MEDIA ONLINE

1 DETIK.COM 021-7944472

2 ERAMUSLIM.COM 021-7229652

VI KANTOR BERITA

1 LKBN ANTARA 021-3865577 Andy Jauhari Reporter - [email protected]

NR Fajar Reporter - [email protected]

Iwan Reporter 081-29594064

VII RADIO

1 BAHANA 021-7944834

2 ELSHINTA 021-5859000

3 PAS FM 021-6285106

4 PRO 2 FM 021-3522186

5 I RADIO 021-39832163

6 FEMALE 021-73558024

7 RAMAKO 021-6342707 Bayu Setiono Produser News 081-8874938 [email protected]

8 TRIJAYA FM 021-3925269

9 JAKARTA NEWS FM 021-75816833

10 NAMLAPANHA 021-8582430

11 CAKRAWALA 021-6267001

12 RRI 021-3861362

13 SONORA 021-2601373

14 BBC 021-3920325

15 RADIO NETHERLAND 021-70258097 Rini Reporter 081-76716970 [email protected]

Anton Reporter 081-8151855 [email protected]

Evaluasi Proses: Boleh dibilang penyenggaraan kunjungan jurnalis yang diselenggarakan oleh RMI pertama kali ini dianggap sukses. Kesuksesan ini diukur dari 7 media yang hadir meliput dari 10 media yang diundang. Dan 4 diantaranya memberitakan acara kegiatan yang ingin diliput, 1 diantaranya adalah media ANTARA, yaitu sumber referensi media nasional. Itu berarti, jika media ANTARA sudah menyiarkan berita, akan banyak media massa lainnya yang memberitakan hal yang sama. Jadi ketidak hadiran media lokal seperti Radar Bogor dan Pakuan Raya juga turut memberitakan hal serupa. Namun demikian, disisi lain, beberapa media, terutama media TV beberapa edisinya keluar dari konten yang diharapkan yaitu dengan menyiarkan mengenai perambahan kawasan Hutan Halimun dengan berdirinya vila-vila mewah milik pejabat KPK-Koalisi Pemberantasan Korupsi dan pejabat pemerintahan pusat. Padahal fokus yang diharapkan dari RMI adalah menggalang dukungan pada upaya inisiatif masyarakat mengembangkan pengelolaan hutan berbasis masyarakat, model KDTK dan K2LPR.

Page 20: H a l a m a n | 33 D. Kegiatan · PDF fileTentu saja terdapat sejumlah tumpang tindih materi kampanye antar khalayak ... dakwah, KoBar harus ... disampaikan dalam bahasa Indonesia

H a l a m a n | 52

Foto 8 Peserta Lomba Gambar

Belajar dari pengalaman ini, beberapa pilihan strategi yang akan dilakukan sebelum melaksanakan kunjungan jurnalis antara lain : membuat siaran pers dan mengelola press conference sebelum wartawan datang ke kawasan yang lebih terarah. Kepanitiaan, walaupun manajer kampanye berupaya menggandeng vendor-lembaga yang memfokuskan penyelenggaraan kunjungan jurnalis, namun pada kenyataannya hampir sebagian besar kegiatan dilakukan oleh manajer kampanye sendiri. Satu kode etik yang dilanggar dalam penyelenggaran jurnalis trip adalah pemberian ”dana penggantian transport” kepada media yang hadir. Tindakan ini, dilakukan atas saran dari lembaga ”vendor” penyelenggara kunjungan jurnalis. Pembelajaran, dengan bekal panduan penyelenggaraan kunjungan jurnalis yang pernah disusun dalam perencanaan projek, dimasa yang akan datang, penyelenggaraan kunjungan jurnalis akan lebih efektif jika ditangani sendiri oleh manajer kampanye atau oleh tim RMI. Di samping menghemat dana, juga akan lebih membangun hubungan yang lebih baik dengan para jurnalis. Kegiatan 2b : SMS Blast Penjelasan kegiatan ini sama dengan bagian 5a. Yang membedakan adalah isi konten dari SMSnya. Isi SMS disesuaikan dengan jadwal pengiriman SMS

13.

Kegiatan 3b : Lomba Gambar & Menulis Puisi Alasan kegiatan Anak adalah jendela keluarga. Informasi yang disampaikan anak, cendeung akan lebih mudah diterima oleh orang tuanya. Disamping itu, berdasarkan hasil suvey, khalayak target menyukai kegiatan berkumpul dengan keluarga, dan jika kegiatan lomba dikemas menjadi acara temu keluarga, dimana tidak hanya anak-anak dan guru-guru saja yang terlibat, tetapi juga dengan melibatkan partisipasi orang tua. Hasil lomba ini akan dijadikan bahan untuk membuat kalender. Kebanggaan khalayak akan terbangkitkan jika melihat hasil karya anak-anak di kampungnya dapat terpapar terus menerus selama 12 bulan. Deskripsi kegiatan Diawali pembuatan TOR untuk kegiatan lomba, yang kemudian TOR tersebut didiskusikan dengan para guru yang pernah mengikuti lokakarya, dan menjadi panitia lomba. Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan undangan. Undangan disebar melalui sekolah-sekolah. Dari skolah kemudian undangan disebar melali murid-murid, termasuk undangan untuk orang tanya didistribusikan melalui murid-murid sekolah Sementara itu, tim kampanye dari RMI lebih banyak mempersiapkan logistik lomba, seperti kertas gambar, krayon, hadiah quiz dan sebagainya. Karena kegiatan lomba akan diselenggarakan serentak di 8 SD dengan jarak yang berjauhan, rapat-rapat koordinasi penting untuk diadakan dan dihadiri oleh seleurh anggota tim kampanye. Pendokumentasian

13

Jadwal dan daftar isi pengiriman SMS Blast-lihat lampiran E.5

Page 21: H a l a m a n | 33 D. Kegiatan · PDF fileTentu saja terdapat sejumlah tumpang tindih materi kampanye antar khalayak ... dakwah, KoBar harus ... disampaikan dalam bahasa Indonesia

H a l a m a n | 53

proses sempat menjadi persoalan, karena jumlah kamera yang RMI punya tidak cukup untuk bisa meliput ke 8 lokasi tersebut. Upaya meminjam ke berbagai pihak sudah dilakukan, sampai akhirnya terkumpul 5 kamera. Artinya ada 3 lokasi yang tidak bisa didokumentasikan. Lomba diselenggarakan pada 23 Desember 2009 dan dimulai sejak pukul 08.00 dengan pembukaan oleh masing-masing kepala sekolah. Jumlah murid yang ikut lomba adalah 933 orang, terdiri dari 575 orang mengikuti lomba gambar dan 358 orang mengikuti lomba menulis puisi. Acara lomba juga diseleingi dengan kegiatan seni, hasil kreativitas setiap sekolah, Ada yang menampilkan seni degung sunda, teater anak, permainan tradisional, dan bernyanyi. Kegiatan lomba juga mengadakan lomba quiz yang ditujukan untuk orang tua murid yang hadir dalam acara. Proses penjurian dilakukan seminggu setelah kegiatan. Dengan mengundang sastrawan Bapak Eka Budianta untuk menilai puisi, pihak TNGHS dan Kun Setiawan untuk menilai gambar-gambar yang sudah dibuat oleh peserta lomba. Terpilih Iman (SD Malasari 01), Yanto (SD Rimba Kencana), dan Yuli (SD Rimba Kencana) sebagai juara 1,2, dan 3 lomba gambar dan Laela SK (SD Malasari 01), Siti Nur Halimah (SD Rimba Kencana), dan Suhet (SD Parigi) untuk juara 1,2,3, lomba menulis puisi. Pengumuman dan pembagian hadiah lomba dilaksanaan bersamaan dengan kegiatan tanam masal pada tanggal 9 Februari 2010. Evaluasi proses Kegiatan dianggap sukses dengan melihat antusiasme sekolah sebagai panitia lokal kegiatan, dan hampir seluruh sekolah dasar di lokasi target mengikuti kegiatan ini. Melalui kegiatan quiz untuk orang tua murid, turut mendorong antusiasme orang tua murid untuk terlibat dalam kegiatan kampanye selanjutnya. Kegiatan 4b : Pertemuan Kampung dengan Masyarakat (Mencari Kesepakatan Antar Kampung) Di samping alasan kegiatan seperti tertulis pada kegiatan 2a di atas, alasan lain kegiatan kampung harus terus dilakukan dalam tahap perubahan prilaku pada Sikap dan Komunikasi antar sesama (Interpersonal) adalah tahapan kerja kampanye harus disesuaikan dengan tahapan kerja penyingkiran halangan. Penting untuk diadakan pertemuan kampung untutuk mencari kesepakatan antar kampung tentang kesepakatan hak akses dan hak milik atas lahan pertanian. Pendalaman pengetahuan yang kemudian akan mendorong tgerjadinya perubahan sikap adalah dengan cara mulai mengintensifkan kehadiran staf BTNGHS. Hal ini penting agar masyarakat punya keyakinan, kalau staf BTNGHS mulai serius mendiskusikan hal yang dianggap penting oleh masyarakat. Narasumber lainnya adalah lembaga Huma, yaitu lembaga yang memfokuskan kerja pada penggalian dan advokasi kebijakan sumberdaya alam berbasis masyarakat lokal dan adat. Juga aparat desa diupayakan diundang untuk ikut dalam pertemuan – pertemuan kampung ini. Untuk bisa diakui oleh pihak lain (dalam hal ini BTNGHS), masyarakat harus memiliki persepsi yang sama terlebih dahulu atas situasi yang terjadi di kawasan hutan. Persamaan persepsi dan kesepakatan ini bukan hanya terjadi pada satu – dua kampung saja, tetapi juga harus sesama kampung. Aparat desa juga harus bisa mendukung inisiatif-inisiatif yang sudah diinisiasi oleh masyarakat. Deskripsi Kegiatan: Disamping proses kegiatan seperti dipapar dalam kegiatan 2a, yang membedakan kali ini adalah manajer kampanye mulai secara intensif menfasilitasi diskusi diskusi dengan pihak BTNGHS tentang rencana dan pentingnya mengadakan roadshow pertemuan kampung. Mendorong mereka untuk terlibat aktif dalam perencanaan pertemuan, saat pelaksanaannya memberikan porsi yang cukup untuk pihak BTNGHS menyampaikan pendapat-pendapatnya, sampai pada perumusan tindak lanjut dari pertemuan kampung tersebut.

Page 22: H a l a m a n | 33 D. Kegiatan · PDF fileTentu saja terdapat sejumlah tumpang tindih materi kampanye antar khalayak ... dakwah, KoBar harus ... disampaikan dalam bahasa Indonesia

H a l a m a n | 54

Diskusi intensif dengan staf TNGHS sering dilakukan baik di kantor seksi Bogor maupun di kantor Resort Nanggung. Dalam diskusi tersebut terlihat antusiasme staf TNGHS (Pak Sabarudin, Pak Yodi, Pak Kusmara, Pak Jaya) untuk aktif dalam diskusi-diskusi kampung yang akan dilaksanakan. Diskusi awal yang melibatkan staf TN dilaksanakan di Kampung Malasari. Kemudian melaju ke kampung –kampung lainnya. Namun sayang, karena kesibukan staf TN dan juga karena setiap hari Sabtu dan Minggu staf TN libur, pada akhirnya di banyak pertemuan kampung, perwakilan staf TN tidak bisa ikut serta. Namun demikian hasil dari pertemuan kampung, sebisa mungkin selalu disampaikan kepada pihak TNGHS melalui, baik melalui telpon maupun tatap muka. Substansi yang disampaikan dalam pertemuan kampung kali ini adalah lebih pada mendalami isu hak akses versus hak milik lahan pertanian di dalam kawasan. Pelibatan petani perempuan mulai aktif dilakukan. Juga mulai aktif melibat para sukarelawan lokal, mulai dari membantu hal-hal teknis, sampai pada membantu dalam proses fasilitasi diskusi. Alhasil, di beberapa pertemuan kampung, sukarelawan lokal sudah bisa menyelenggarakannya sendiri, tanpa dihadiri oleh manajer kampanye. Evaluasi Proses Disamping evaluasi proses seperti pada kegiatan 2a diatas, hal-hal yang bisa menjadi tolok ukur kesuksesan kegiatan ini adalah jumlah pertemuan kampung yang berhasil diselenggarakan dan jumlah masyarakat serta BTNGHS yang terlibat dalam pertemuan kampung tersebut. Tabel 9 Daftar Pertemuan Masyarakat dan Topik Pembahasan yang Dilakukan Selama Periode Pride

No. Tanggal pertemuan Lokasi pertemuan Topik pembahasan

1 Januari 2010 Kp. Nyungcung, Kp. Parigi, Kp. Pasir Bandera

Tinjau ulang aturan dan konsep KDTK & K2LPR Menggali persamaan persepsi konsep pengelolaan hutan kolaboratif (KDTK & K2LPR versus MKK

14

Menilai jangka waktu kerjasama pengelolaan hutan kolaboratif

2 Februari 2010 Kp. Pabangbon, Kp. Malasari Menggali ide konsep MKK Pabangbon Menggali ide konsep Desa Konservasi

3 Maret 2010 Kp.Parigi Tonggoh, Kp. Hanjawar

Menggali persamaan persepsi konsep pengelolaan hutan kolaboratif (KDTK & K2LPR versus MKK Menilai jangka waktu kerjasama pengelolaan hutan kolabor

Secara kuantitatif, keberhasilan kegiatan ini adalah adanya perubahan sikap dan komunikasi interpersonal khalayak yang dilihat dari data pra kampanye dan pasca kampanye (Lihat Bab E, untuk hasil capaian sasaran SMART)

14 MKK singkatan dari Model Kampung Konservasi, adalah model pengelolaan hutan kolaboratif yang dikembangkan oleh BTNGHS

Page 23: H a l a m a n | 33 D. Kegiatan · PDF fileTentu saja terdapat sejumlah tumpang tindih materi kampanye antar khalayak ... dakwah, KoBar harus ... disampaikan dalam bahasa Indonesia

H a l a m a n | 55

Foto 9 Contoh Stiker yang Ditempel

pada Motor Ojek

Kegiatan 5b : Stiker, Pin, & Mug Alasan Kegiatan : Tidak cukup penjangkauan pesan ajakan berubah sikap tidak bisa terjadi hanya 1 kali pertemuan atau mendapatkan 1 kali informasi tersebut, melainkan harus berkali-kali. Berdasarkan teori tentang otak dan pembelajaran akseleratif, untuk membuat manusia bersikap atau berubah sikap adalah setelah mendapatkan 6 kali informasi/ajakan/teguran. Oleh karena itu dukungan media kampanye seperti stiker, Pin, dan Mug sangat membantu untuk mendorong tahapan perubahan perilaku. Deskripsi Kegiatan: Pengurusan pembuatan stiker, pin, dan mug sebagian besar diserahkan kepada vendor, mulai dari rancangan gambar sampai pada rancangan warna. Manajer kampanye hanya menyampaikan kisi-kisi apa saja yang perlu masuk ke dalam media kampanye tersebut, seperti substansi isi stiker dan mug, yaitu ajakan perubahan prilaku, sedangkan isi pin hanya gambar logo dan slogan kampanye. Vendor dipilih berdasarkan hubungan kekeluargaan. Tidak ada mekanisme tender untuk menentukan pilihan vendor. Alasan pilihan ini digunakan adalah untuk menghemat waktu dan juga ada unsur saling membantu secara ekonomi kepada vendor. Di awal direncanakan pada stiker tersebut akan diberi nomor, yang nantinya akan diundi untuk mendapatkan hadiah menarik berupa souvenir materi kampanye. Namun tidak jadi dilaksanakan, karena terjadi kesalahan produksi stiker, yang tidak mencantumkan nomor undian tersebut. Hanya sebanyak 1000 lembar stiker diproduksi, dari 10.000 yang direncanakan akan diproduksi. Pengurangan produksi stiker terjadi karena manajer kampanye sudah tidak memiliki waktu lebih untuk memikirkannya, di samping itu terjadi kesalahan pengalokasian dana kampanye. Diawal tidak ada perencanaan akan mencetak kaos kampanye. Akan tetapi karena saran superviser untuk membuat 900 buah kaos kampanye yang cukup memakan biaya, maka beberapa material kampanye seperti stiker, pin dan mug harus diturunkan jumlah produksinya. Disamping itu beberapa kegiatan tambahan yang disesuaikan dengan kondisi lapangan seperti, pentas teater dan pentas music juga cukup menyerap dana besar, turut mendorong membuat pilihan untuk menurunkan produksi stiker, pin, dan mug. Stiker didistribusikan ke seluruh kampung-kampung di desa target. Melalui jaringan sukarelawan, stiker banyak ditempel di tempat-tempat umum seperti warung, pos ronda, mushola, sekolah dan mesjid. Juga di tempel di rumah-rumah penduduk khalayak target. Sementara pin disebarakan melalui sekolah, dan mug disebar melalui acara-acara besar tertentu dan menjadi hadiah quiz. Evaluasi Proses Evaluasi keberhasilan kegiatan bisa dilihat dari jumlah stiker yang sudah terdistribusi dan ditempelkan pada tempat-tempat yang benar, seperti di kaca jendela, kaca mobil, tangki sepeda motor, tempat umum. Metode evaluasi efektifitas media dilihat dari jawaban quiz SMS Blast, yang pertanyaannya berisi konten stiker. Sedangkan evaluasi sebaran pin, berdasarkan kunjunga sekolah. Pembelajaran selama pelaksanaan kegiatan ini antara lain : kerjasama dengan vendor sebaiknya displin dengan melalui proses tender terlebih dahulu. Pilihan vendor sebaiknya bukan hanya karena alasan kekeluargaan, tetapi lebih pada hubungan profesionalisme , nama baik vendor, komitmen terhadap waktu, dan kualitas produksi. Hubungan professional ini sangat penting sehingga jika terjadi kesalahan cetak (dan atau vendor tidak dapat memenuhi

Page 24: H a l a m a n | 33 D. Kegiatan · PDF fileTentu saja terdapat sejumlah tumpang tindih materi kampanye antar khalayak ... dakwah, KoBar harus ... disampaikan dalam bahasa Indonesia

H a l a m a n | 56

Foto 10 Kalender & Masyarakat

Gambar 4 Kalender Kampanye

tanggung jawabnya) maka bisa dipertanggung jawabkan secara professional oleh vendor tanpa merugikan Manajer Kampanye dan lembaga sebagai kliennya.

Kegiatan 6b: Kalender Alasan Kegiatan : Bedasarkan hasil suvey pra, media yang memberikan informasi kepada khalayak diantaranya adalah kalender (38%). Kalender bisa dilihat selaman kurang lebih 12 bulan, sehingga akan terjadi penambahan pengetahuan, ajakan perubahan sikap dan komunikasi interpersonal, sampai pada ajakan perubahan prilaku. Walaupun waktu kalender hanya sampai 12 bulan, akan tetapi berdasarkan pengamatan, banyak gambar-gambar kalender bekas yang masih ditempelkan didinding rumah mereka. Jika ditanya alasannya mengapa? Karena menyukai gambarnya. Berdasarkan pengamatan ini, diasumsikan bahwa jika kalender selain memuat pesan kampanye juga memuat gambar hasil karya anak-anak mereka, tentunya akan lebih menyenangkan bagi khalayak untuk menempelkan selama mungkin di didnding rumah mereka. Dengan cara seperti ini juga akan memunculkan rasa bangga pada masyarakat atas apa yang sudah mereka kerjakan selama kampanye. Deskripsi Kegiatan : Pembuatan kalender, dengan cara memanfaatkan gambar-gambar dan puisi hasil dari lomba yang diselenggarakan bersama sekolah di desa target. Tahap selanjutnya adalah menghubungi vendor untuk proses produksi kalender. Vendor untuk produksi kalender dipilih berdasarkan rekomendasri dari lembaga Rare, yaitu Percetakan Desa Putra. Diawali dengan komunikasi melalui telpon untuk penjajakan kerjasama, yang

kemudian dilanjutkan dengan mengembangkan kontrak kerjasama yang disepakati oleh kedua belah pihak. Bersamaan dengan proses komunikasi dengan vendor, manajer kampanye berupaya memilih gambar-gambar dan puisi yang akan dimasukan kedalam design kalender. Pilihan gambar dan puisi tidak hanya yang menyandang juara yang akan dimasukan, tetapi juga gambar-gambar yang mewakili anak-anak di kampung-kampung desa target. Proses produksi membutuhkan waktu kurang lebih 3 minggu, termasuk layout dan design poster dikerjakan oleh vendor. Kalender diproduksi sebanyak 1000 lembar, dan didistribusikan dengan melalui jaringan sukarelawan per kampung di desa target. Evaluasi Proses: Kegiatan produki kalender cukup berhasil, karena sesuai dengan perencanaan dan pembiayaan. Pendistribusian yang merata akan mempengaruhi paparan pesan kampanye kepada khalayak desa target.

Page 25: H a l a m a n | 33 D. Kegiatan · PDF fileTentu saja terdapat sejumlah tumpang tindih materi kampanye antar khalayak ... dakwah, KoBar harus ... disampaikan dalam bahasa Indonesia

H a l a m a n | 57

Foto 11 Pembuatan story board oleh petani Desa

Malasari

Kegiatan 7b: Pembuatan Video partisipatif Alasan kegiatan : Dari media untuk memberikan informasi dan hiburan yang paling disukai oleh masyarakat adalah TV. Kesenangan menonton VCD-Video Compact Disc menjadi pertimbangan manajer kampanye untuk memproduksi VCD partisipatif. Disamping pertimbangan lainya seperti : bisa menjangkau khalayak target yang buta aksara / membaca pasif, bisa mempromosikan perubahan tingkah laku khalayak, dan juga bisa dijadikan alat untuk advokasi dengan pihak pengambil kebijakan yang menggambarkan upaya positif masyarakat dalam upaya pengelolaan hutan secara lestari. Deskripsi Kegiatan : Diawali dengan kunjungan mentor dari Rare (Asti Nurhidayati) yang mendorong secara tidak langsung untuk memulai pembuatan film partisipatif di lokasi kampanye. Dengan menjalani pelatihan singkat mengembangkan ide cerita, yang kemudian dibuatkan detail skenarionya, lalu pelatihan penggunaan kamera handycam kepada masyarakat, pembuatan film partisipatif pertama dilakukan bersama-sama masyarakat, manajer kampanye, sukarelawan lokal, dan Pride Program Manager. Dari hasil latihan ini, didapat sebuat film partisipatif yang menginpirasikan untuk dibuat lebih baik lagi. Berdasarkan hasil film partisipatif pertama, ditemukan beberapa celah yang harus diperbaiki, tetapi karena waktu mentor Rare terbatas, maka proses perbaikan rancangan film kemudian dibawa ke kantor mitra Rare untuk diselesaikan . Untuk itu dibentuklah tim di dalam lembaga untuk menyelesaikan film partisipatif tersebut. Tim bekerja berdasarkan scenario dasar yang sudah dibuat bersama masyarakat, dan beberapa gambar diambil ulang di masyarakat. Setelah gambar sudah selesai diambil, kemudian untuk proses editing film diserahkan kepada sukarelawan RMI, yaitu Tri Anggodo (Angga). Angga tidak hanya membantu dalam proses editing saja tetapi juga sampai pada produksi dan layout cover VCDnya. Akhirnya pada bulan Juni 2010, VCD selesai diproduksi sebanyak 100 keping. VCD di sebar di kalangan masyarakat, dan distribusi disesuaikan dengan jumlah penduduk di setiap kampung. Jumlah sebaran VCD per kampung juga disesuaikan dengan jumlah keluarga yang memiliki VCD player. Evaluasi Proses : Proses pembuatan film partisipatif tidak melibatkan staf TNGHS. Namun demikian ketika VCD di pertontonkan kepada staf TNGHS pada saat kegiatan panggung rakyat bersamaan dengan penandatanganan MoU Kesepakatan Pengelolaan Hutan Kolaboratif, staf TNGHS sangat menghargai upaya masyarakat tersebut. Berdasarkan film ini, muncul komentar dari Pak Jaya-staf TNGHS untuk membuat film serupa tentang proses MKK yang dikembangkan oleh TNGHS. Dari respon dan pernyataan staf TNGHS ini, menunjukan bahwa partisipasi masyarakat dalam pembuatan film ini, tidak hanya menggugah masyarakat untuk merubah prilaku memperluas lahan garapan ke dalam kawasan hutan, tetapi juga telah mengugah prilaku staf TNGHS untuk bersama-sama berpartisipasi mengevaluasi program MKK secara partisipatif dan atraktif.

Page 26: H a l a m a n | 33 D. Kegiatan · PDF fileTentu saja terdapat sejumlah tumpang tindih materi kampanye antar khalayak ... dakwah, KoBar harus ... disampaikan dalam bahasa Indonesia

H a l a m a n | 58

Foto 12 Proses pembuatan lagu konservasi oleh Ahmad Rizky di Kampung Nyuncung

Kegiatan 8b: Lagu Konservasi

Alasan Kegiatan Hasil dari suvey menunjukan bahwa khalayak gemar mendengarkan music dan panggung rakyat. Jenis music yang mereka sukai yaitu jenis dangdut, jaipongan , dan pop sunda. Disamping itu bernyanyi adalah kegiatan yang menyenangkan. Dengan nada yang disukai khalayak, adalah modal pintu masuk dalam menyampaikan pesan-pesan kampanye secara audio. Musik juga dapat menjangkau khalayak yang memiliki gaya belajar auditori serta yang memiliki kecerdasan music dan verbal. Selain itu, khalayak target banyak yang memiliki kemampuan membaca pasif. Oleh karena itu, selain film (VCD), music dilihat akan sangat efektif dijadikan media dalam menyampaikan pesan. Deskripsi Kegiatan Awal proses pembuatan lagu konservasi hampir sama dengan proses pembuatan Video partisipatif, yaitu termotivasi saat kunjungan PPM Rare. Beberapa lagu cepat tercipta dari masyarakat di Kampung Nyungcung. Atmosfir kompetisi antara kelompok perempuan dan kelompok laki-laki diciptakan untuk membangkitkan kreatifitas menciptakan lagu. Lagu Hutan Halimun Lestari yang menjadi lagu unggulan kampanye diciptakan oleh Ahmad Rizky (Gapuy), karena dia terpicu oleh atmosfir persaingan yang sehat ini. Selepas bangun tidur, Gapuy tanpa bertanya banyak, dia langsung mengambil alat music gitar dan menyanyikan lagu dengan nada yang masih belun tertata baik, sampai akhirnya lagu Halimun Lestari

tercipta. Proses serupa kemudian direplikasi di beberapa kampung lainnya di desa target, sampai akhirnya terkumpul 12 lagu, yaitu 3 jenis lagu sunda, 1 jenis lagu dangdut, dan 8 lagu pop. Pencipta dan penyanyi lagu-lagu tersebut sangat berabagam, mulai dari anak Sekolah Dasar, guru, pemuda, sampai kepada ibu-ibu. Lagu-lagu ini kemudian diupayakan untuk bisa digubah irama musiknya agar bisa lebih merdu didengar. Untuk itu, manajer kampanye mulai mencari artis-artis untuk bisa membantu proses penggubahan lagu. Setelah mengontak beberapa seniman dan artis, mulai dari yang lokal di Leuwiliang, sampai ke Ibu Kota Jakarta, bahkan sampai ke Jogjakarta, akhirnya manajer kampanye berhasil menemukan mitra dalam memproduksi lagu konservasi ini. Band Poinplus, kelompok anak band yang sedang merintis karir di dunia keartisan tarik suara. Band Poinplus bersama managernya akhirnya bersepakat membantu menggubah lagu, menyanyikannya, merekamnya, sekaligus memixing lagu-lagu tersebut sampai layak diperdengarkan. Terkecuali lagu degung sunda, calung sunda, dan dangdut yang tidak mengalami proses penggubahan , dan direkam di studi RRI Pro 2 FM. Akhirnya compact album 12 lagu sudah siap diproduksi pada bulan Maret 2010. Kemudian tahap selajutnya adalah membuat video klip lagu-lagu tersebut. Dengan memanfaatkan cuplikan film partisipatif yang tidak digunakan, ditambah dengan koleksi foto-foto yang RMI punya, dibuatlah video klip yang bisa menggambarkan isi pesan dalam lagu tersebut. Setelah itu, proses produksi CD dan layout cover CD dikerjakan oleh vendor yang juga sukarelawan RMI. Foto 13 Band PoinPlus

Page 27: H a l a m a n | 33 D. Kegiatan · PDF fileTentu saja terdapat sejumlah tumpang tindih materi kampanye antar khalayak ... dakwah, KoBar harus ... disampaikan dalam bahasa Indonesia

H a l a m a n | 59

CD lagu diproduksi sebayak 300 keping, dan distribusikan melalui hadiah kuis dalam kegiatan SMS Blast, dan kegiatan-kegiatan besar lainnya di desa target. Sebanyak 150 keping lagu didistribusikan secara langsung kepada masyarakat di kampung-kampung desa target. Evaluasi Proses: Selain jumlah lagu dan video klip yang berhasil diciptakan, keberhasilan kegiatan ini juga bisa dinilai dari respon para pihak atas terbitnya CD lagu ini. Staf TNGHS, Pak Ade, coordinator program MKK TNGHS terkagum dengan upaya yang dianggap kreatif, dan berkeinginan untuk bisa mereplikasikannya di kampung-kampung lainnya di kawasan Hutan Halimun Salak. Bahkan dalam sebuah kegiatan seminar nasional, saat masyarakat turut menampilkan lagu-lagunya, kepala BTNGHS-Pak Bambang Suprihanto dan pejabat PHKA-Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam yang hadir antusias untuk mendorong band Poinplus dengan lagu-lagu konservasi yang diciptakan masyarakat untuk juga bisa tampil dalam acara kementrian di Gedung Manggala-Departemen Kehutanan. Manajer kampanye menganggap ungkapan ini sebagai pujian sekaligus tantangan. Tantangan bagaimana proses – proses pembuatan lagu-lagu konservasi bisa tersebar tidak hanya di kalangan masyarakat di dalam dan sekitar kawasan Hutan Halimun Salak, tetapi juga bisa di seluruh kalangan, khususnya di masyarakat yang hidup di sekitar dan di dalam kawasan konservasi d Indonesia.

Page 28: H a l a m a n | 33 D. Kegiatan · PDF fileTentu saja terdapat sejumlah tumpang tindih materi kampanye antar khalayak ... dakwah, KoBar harus ... disampaikan dalam bahasa Indonesia

H a l a m a n | 60

Foto 15 Penampilan Teater Rakyat

Foto 14 Contoh Umbul-Umbul

Kegiatan 9b : Spanduk & Umbul-umbul

Alasan kegiatan Spanduk dibuat untuk menarik perhatia khalyak terhadap kegiatan kampanye. Spanduk juga dibuat untuk memperikan pengetahuan sekaligus ajakan kepada khalayak untuk terlibat dalam kampanye Deskripsi kegiatan Beberapa pesan sudah disusun untuk di pasangkan dalam sapanduk. Ada 2 jenis spanduk yaitu spanduk jenis tematik berdasarkan kegiatan, misalnya spanduk ajakan kepada orang tua untuk terlibat dalam kegiatan lomba anak anak. Jenis spanduk ini dipasang hanya pada acara kegiatan itu saja, sehingga jangka waktunya pendek. Jenis kedua adalah spanduk yang bersifat ajakan untuk berubah tidak memperluas lahan garapan ke dalam kawasan hutan, atau ajakan untuk mengikuti kegiatan kampanye seperti ajakan untuk ikut program SMS Blast-SiManiS. Spanduk jenis ini biasa dipasang di tempat-tempat strategis, dan mudah dilihat oleh khalayak di kampung-kampung. Spanduk ini dipasang dalam jangka waktu tertentu misalnya 3 bulan. Sementara itu, selama kampanye juga memproduksi umbul-umbul dengan warna-warna terang. Dalam umbul-umbul hanya mencantumkan tulisan slogan kampanye : Hutan Halimun Salak Lestari, Masyarakat Mandiri dan logonya. Juga logo lembaga Rare dan mitranya. Umbul-umbul dipasang saat ada kegiatan-kegiatan besar seperti Kunjungan Jurnalis (Journalists Trip), kegiatan tanama masal, panggung rakyat, kegiatan besra lainnya.

Evaluasi proses Penilaian keberhasilan kegiatan ini adalah dilihat dari lamanya waktu paparan spanduk dan umbul-umbul sesuai dengan tujuanya. Setiap sebulan sekali staf lapang mencek apakah ada spanduk yang rusak untuk diperbaiki, sekaligus melihat apakah spanduk itu masih ada di tempat atau sudah hilang. Kegiatan 10b : Teater Rakyat Alasan Kegiatan Dalam diskusi-deskusi kampung dan dialog antara masyarakat dan BTNGHS, terkadang terjadi kesalah pahaman yang cukup keras. Walaupun dibeberapa titik sudah terjadi kepercayaan satu sama lain, akan tetapi semangat untuk saling terbuka satu sama lain harus terus dilakukan. Adalah teater rakyat, yang kami anggap bisa mencairkan hal itu. Dengan teater rakyat semua orang yang memainkan perannya bisa mengekspresikan hal-hal yang mengganjal dihati mereka terkait pengelolaan Hutan Halimun secara bebas dan terbuka. Teater rakyat juga bisa menjadi media ekspresi staf TNGHS dalam mengungkapkan persepsi dan pandangannya atas prilaku masyarakat yang dianggap kurang tepat dengan cara yang lebih persuasif. Deskripsi Kegiatan Diawali dengan diskusi-diskusi berantai untuk membahas skenario kasar lakon yang akan ditampilkan. Manajer kampanye selain mengundang masyarakat yang memiliki potensi dan berminat ikut berlakon, juga mengundang guru-guru sekolah dasar, khususnya guru dibidang seni. Sesekali manajer kampanye juga mengundang sukarelawan guru teater dari padepokan Rendra.

Page 29: H a l a m a n | 33 D. Kegiatan · PDF fileTentu saja terdapat sejumlah tumpang tindih materi kampanye antar khalayak ... dakwah, KoBar harus ... disampaikan dalam bahasa Indonesia

H a l a m a n | 61

Skenario terus berkembang dan berubah-ubah disesuaikan dengan pemahaman masing-masing pelakon. Yang menarik adalah melalui kegiatan latihan sekitar 2-3 jam ini, sesudahnya pasti dilanjutkan dengan diskusi yang sangan informal antara masyarakat dengan staf TNGHS. Melalui hal-hal yang bersifat informal dan santai seperti inilah kemudian saling percaya satu sama lain bertumbuh Sampai pada akhirnya, teater rakyat ini harus diuji di atas panggung. Dalam acara lokakarya nasional yang diselenggarakan oleh RMI, teater rakyat ini tampil dengan sukses. Rasa bangga dan rasa kebersamaan satu sama lain terlihat dari binar mata pelakonnya setelah mereka mendapatkan ucapan selamat dari beberapa undangan dibelakang panggung Rasa percaya diri yang tumbuh setelah kesuksesan tapil di panggung, tim teater rakyat melanjutkan kegiatannya dengan melakukan penampilan keliling. Namun sayang karena terbentur waktu sibuk ujian sekolah, sehingga penampilan teater rakyat hanya 2 kali saja, yaitu di Kampung Malasari dan Kampung Nyungcung. Evaluasi Proses Evaluasi keberhasilan kegiatan ini adalah dilihat dari antusiasme pelakon yang terdiri dari masyarakat khalayak target dan juga staf TNGHS. Diskusi-diskusi informal sesudah latihan menjadi salah satu tolok ukur tingkat saling percaya diantara mereka yang semakin meningkat. Begitupula sebaliknya, tingkat kepercayaan pihak TNGHS pada lembaga RMI mulai bertumbuh.

Page 30: H a l a m a n | 33 D. Kegiatan · PDF fileTentu saja terdapat sejumlah tumpang tindih materi kampanye antar khalayak ... dakwah, KoBar harus ... disampaikan dalam bahasa Indonesia

H a l a m a n | 62

(c) Sasaran Perubahan Perilaku

Tabel 10 Rantai Hasil dan Sasaran SMART terkait Perubahan Prilaku Khalayak Primer

Kegiatan 1c. SMS Blast Deskripsi kegiatan sama dengan kegiatan 5a dan 2 b. Kegiatan 2c. Stiker, Pin, & Mug Kegiatan sama dengan yang dijelaskan pada kegiatan 5b Kegiatan 3c. Kalender Deskripsi kegiatan sama dengan kegiatan 6b.

15 Hubungkan ini dengan tahap Teori Perubahan (K, A, IC atau BC) dari ringkasan Teori Perubahan di Rencana Proyek 16 Dari Rantai Hasil dalam ringkasan Teori Perubahan dalam Rencana Proyek 17 Dari ringkasan Teori Perubahan dalam Rencana Proyek

Khalayak Sasaran : Petani Desa Malasari & Desa Cisarua

Tahap Perubahan Prilaku

15

Perubahan Prilaku

Rantai Hasil16

Petani mendukung progam pengelolaan kolaboratif dan memanfaatkannya untuk memastikan kejelasan batas dan status hukum lahan garapanya, sehingga petani akan lebih focus meningkatkan produktifikas pertanian di lahannya

Sasaran SMART17

Sejumlah 4. 325 petani yang semula tidak bersedia berdiskusi dengan BTNGHS, pada Juni 2010 terjadi menyetujui kesepakatan bersama dalam pengelolaan kawasan hutan secara kolaboratif

Sejumlah 1081 petani yang bersepakat, mau bertani menetap dan tidak memperluas lahan garapan mereka ke dalam kawasan Taman Nasional

Page 31: H a l a m a n | 33 D. Kegiatan · PDF fileTentu saja terdapat sejumlah tumpang tindih materi kampanye antar khalayak ... dakwah, KoBar harus ... disampaikan dalam bahasa Indonesia

H a l a m a n | 63

Kegiatan 4c. Pertemuan Kampung (Pelatihan Hukum Kritis) Kegiatan pertemuan kampung ini tidak jauh berbeda dengan kegiatan pertemuan kampung di 2 keterangan sebelumnya. Hanya saja dari segi muatan isi dan substansi, pertemuan kampung tahap ini lebih pada pelatihan hukum kritis. Penyelenggaraan kegiatan, manajer kampanye bermitra dengan Direktorat Pemberdayaan Masyarakat, yang juga melibat aktifkan para community organizernya. Alasan Kegiatan : Disamping alasan kegiatan seperti tertulis pada kegiatan 2a diatas, alasan lainnya kegiatan kampung harus terus dilakukan dalam tahap perubahan prilaku adalah tahapan kerja kampanye harus disesuaikan dengan tahapan kerja strategi penyingkiran halangan. Penting untuk diadakan pertemuan kampung untutuk mencari kesepakatan antar kampung tentang kesepakatan hak askes dan hak milik atas lahan pertanian. Pendalaman pengetahuan yang kemudian akan mendorong terjadinya perubahan sikap adalah dengan cara mulai mengintensifkan kehadiran staf BTNGHS. Hal ini penting agar masyarakat punya keyakinan, kalau staf BTNGHS mulai serius mendiskusikan hal yang dianggap penting oleh masyarakat. Narasumber lainnya adalah lembaga Huma, yaitu lembaga yang memfokuskan kerja pada penggalian dan advokasi kebijakan sumberdaya alam berbasis masyarakat lokal dan adat. Juga aparat desa diupayakan diundang untuk ikut dalam pertemuan – pertemuan kampung kali ini. Deskripsi Kegiatan: Pertemuan kampung kali ini hanya dilakukan 2 kali pertemuan yaitu di Kampung Nyungcung dan sekitarnya dan Kampung Parigi dan sekitarnya. Pertemuan kampung dirancang dalam bentuk pelatihan singkat tantang kebijakan dan hukum pengelolaan hutan di kawasan konservasi, dan kebijakan-kebijakan lainnya yang berhubungan dengan sejarah keberadaan masyarakat di dalam dan sekitar kawasan. Pertemuan diadakan pagi hari sampai siang hari. Dengan mendatangkan narasumber, yang mempunyai pengalaman di bidang hukum masyarakat. Sebenarnya staf TNGHS juga diundang untuk mengikuti kegiatan ini. Namun karena sibuk dengan urusan penyelesaian kasus vila di bagian timur kawasan Hutan Halimun, maka tidak bisa hadir. Untuk alasan kefektifan pelatihan, maka undnagan hanya ditujukan bagi pengurus dan penggerak KSM-Kelompok Swadaya Masyarakat, perwakilan aparat desa, dan tokoh masyarakat. Sementara itu, tim kampanye RMI dan sukarelawan local, mempersiapkan logistic kegiatan pelatihan. Hadir 30 orang dari 50 undangan di Kampung Nyungcung dan 20 orang dari 20 undangan di Kapung Parigi. Berikut agenda acara pelatihan singkat: sambutan, materi pembahasan Kepmenhut No. P 19/2004 tentang Pengelolaan hutan secara kolaborasi, dan permenhut No. P 56/2006 tentang zonai kawasan konservasi, penutup Evaluasi Proses Evaluasi proses bisa dilihat dari hasil pemahaman masyarakat tentang status hukum kawasan, dan pemahaman atas hak hidup masyarakat did alam kawasan. Seperti yang diungkapkan Pak Ata salah satu tokoh yang mengikuti pelatihan ini : “ saya sadar tanah ini bukan milik kami, tapi paling tidak kami bisa lebih jelas kalau pemerintah tidak mendiamkan akan nasib kami”. Disamping itu evaluasi proses bisa dilihat dari jumlah udangan yang datang dan aktif selama pelatihan berlangsung. Sementara itu secara kualitatif , keberhasilan kegiatan ini adalah adalanya perubahan sikap dan komunikasi interpersonal khalayak yang dilihat dari data pra kampanye dan pasca kampanye.

Page 32: H a l a m a n | 33 D. Kegiatan · PDF fileTentu saja terdapat sejumlah tumpang tindih materi kampanye antar khalayak ... dakwah, KoBar harus ... disampaikan dalam bahasa Indonesia

H a l a m a n | 64

Foto 16 Aksi Panggung Rakyat

Kegiatan 5c. Panggung Rakyat (merayakan penandatanganan MoU) Alasan Kegiatan Berdasarkan hasil analisis suvey, masyarakat menyukai kegiatan panggung rakyat. Panggung Rakyat yang diselenggarakan bisa dalam rangka menyambut hari-hari besar keagamaan, hari besar nasional, atau bahkan hari besar yang diinisiasi oleh masyarakat itu sendiri. Kegiatan penandatangan kesepakatan pengelolaan hutan kolaboratif yang juga merupakan puncak dari kegiatan dalam strategi penyingkiran halangan, menjadi celah untuk menghelatkan panggung rakyat. Beberapa materi kampanye yang sudah diproduksi, seperti teater, lagu konservasi, video partisipatif dan materi cetak lainya digunakan untuk memeriahkan kegiatan panggung rakyat ini Deskripsi Kegiatan Kegiatan panggung rakyat diselengarakan bersamaan dengan kegiatan penandatangan kesepakatan pengelolaan hutan kolaboratif. Sehingga secara persiapan dilakukan bersamaan dengan panitia penyelenggara penadatangan kesepakatan tersebut. Penyelenggaraan kedua kegiatan ini sudah lebih banyak diserahkan kepada KSM Nyungcung sebagai panitia lokal. Tim dari RMI hanya mulai mempersiapkan dokumen, logistic keberangkatakan dari Bogor ke lokasi, dan kemasan souvenir bagi tamu undangan yang hadir. Panggung rakyat menghadirkan secara langsung band Poinplus untuk menyanyikan lagu-lagu konservasi bersama-sama dengan pencipta lagunya. Acara cukup atraktif, dan menarik perhatian semua tamu undangan. Dengan kegiatan ini, kepercayaan diri masyarakat semakin menaik, karena melalui lagu konservasi, mereka yang belum pernah bisa duduk bersama BTNGHS dan para pihak lain bisa merasakan kegembiraan di panggung yang sama. Disamping masyarakat yang menonton juga ada perwakilan dari kecamatan, dan PT Aneka Tambang (Antam), Pemerintah Kabupaten, dan BTNGHS. Evaluasi Proses Keberhasilan dari kegiatan panggung rakyat adalah dari jumlah khalayak yang hadir, yaitu sejumlah lebih dari 200 orang, dan juga dukungan pada prilaku yang baru yaitu bersepakat, duduk bersama, setara, dan adil dengan pihak BTNGHS dalam mewujudkan pengelolaan hutan kolaboratif. Perasaan dapat nyaman duduk setara ini dapat dilihat dari observasi berupa proses penggalangan petisi dan melalui dikusi kelompok terfokus. Kegiatan 6c. Spanduk & Umbul-umbul Deskripsi kegiatan sama dengan kegiatan 9b pada bagian 2. Kegiatan 7c. Tanam Masal Alasan kegiatan Untuk menunjukan bahwa masyarakat juga memiliki kepedulian pada kelesatraian Hutan Halimun, diadakan kegiatan tanam masal. Kegiatan ini juga dirancang dengan kepanitiaan bersama antara KSM dengan BTNGHS. Melalui kegiatan ini, didorong agar masyarakat bisa duduk bersama, setara, dan adil dalam mencapai tujuan: Hutan Halimun Salak Lestari, Masyarakat Mandiri.

Page 33: H a l a m a n | 33 D. Kegiatan · PDF fileTentu saja terdapat sejumlah tumpang tindih materi kampanye antar khalayak ... dakwah, KoBar harus ... disampaikan dalam bahasa Indonesia

H a l a m a n | 65

Foto 17 Kegiatan Tanam Masal

Deskripsi kegiatan Kegiatan tanam masal ini dilakukan di kawasan hutan di wilayah Kampung Parigi, Kampung Parigi Tonggoh, dan Kampung Nyungcung. Sejumlah 5000 bibit buah-buahan dan tanaman hutan sumbangan dari berbagai phak seperti LIPI-Kebun Raya Bogor, Litbang Kehutanan, dan BP DAS Bogor. Dalam kegiatan ini juga diadakan panggung rakyat sederhana, yang menampilkan beberapa lagu konservasi yang sudah diciptakan oleh masyarakat dan kegiatan dialog. Kegiatan dialog antara masyarakat dengan pemerintahan terkait, termasuk didalamnya pihak BTNGHS cukup mendapat dukungan posistif. Terbukti, hampir seluruh masyarakat di Kampung Parigi, Kampung Parigi Tonggoh, dan Kampung Nyungcung hadir menyaksikan kegiatan ini. Namun karena keterbatasan tempat dialog, banyak masyarakat yang tidak mendapatkan tempat diruang dialog bersama. Untuk memfasilitasi masyarakat yang tidak bisa mengikuti secara penuh kegiatan dialog ini, manajer kampanye sudah mempersiapkan materi kampanye yang dipampangkan sepanjang jalan menuju lokasi. Juga umbul-umbul, spanduk, dan juga poster kampanye. Dalam acara ini pun disediakan booth tempat pameran hasil produksi pertanian masyarakat.

Dalam kegiatan ini juga, diagendakan pengumuman lomba gambar dan menulis puisi dibacakan. Dengan memperebutkan piala dari BTNGHS, turut memningkatkan kepercayaan masyarakat kepada BTNGHS. Evaluasi proses Jumlah undangan yang hadir, dan keterlibatan masyarakat menjadi ukuran keberhasilan dari kegiatan ini. Disamping itu jumlah bibit yang berhasil terkumpul dan tertanam juga bagian dari penilain penting keberhasilan kegiatan ini.

Foto 18 Kegiatan Tanam Masal, Kp. Nyungcung & Kp. Parigi

Camat Nanggung Danrem Kec. Nanggung

Staf BTNGHS Pemerintah Desa Kepolisian Kec. Nanggung

Page 34: H a l a m a n | 33 D. Kegiatan · PDF fileTentu saja terdapat sejumlah tumpang tindih materi kampanye antar khalayak ... dakwah, KoBar harus ... disampaikan dalam bahasa Indonesia

H a l a m a n | 66

Foto 19 Konsultasi Publik Zonasi TNGHS

Kegiatan 8c. Proses Dialog antara Petani-TNGHS-Jaringan LSM

Alasan kegiatan Berdasarkan hasil suvey Pra, tingkat kepercayaan diri petani yang rendah adalah salah satu penyebab mereka tidak bersedia duduk bersama dengan TNGHS. Disamping itu tingkat kepercayaan petani kepada TNGHs juga yang kurang. Tingkat kepercayaan diri yag rendah lebih disebabkan karena petani merasa bodoh (kuran pendidikan) dan merasa tidak setara. Disamping itu, berdasarkan hasil riset kualitatif juga ditemukan bahwa tingkat kepercayaan TNGHS kepada RMI cukup rendah. Berdasarkan sejarah masa lalu, dimana RMI dianggap ”anak nakal”, turut mempengaruhi tingkat kepercayaan staf TNGHS akan keseriusan RMI untuk bisa mendorong model pengelolaan hutan kolaboratif bersama-sama TNGHS. Oleh karena itu proses dialog penting dilakukan untuk mengurangi gap ini. Deskripsi kegiatan Proses dialog diawali ditingkat seksi Bogor, yaitu dengan kepala Seksi Bogor-Bapak Kusmara dan anggota Resort Nanggung TNGHS , Bapak Sabarudin, Bapak Yogi, dan Bapak Jaya. Proses dialog terlihat lancar, tidak terjadi perbedaan pendapat/persepsi yang berarti antara petani-RMI-dan TNGHS. Sampai pada akhir November 2009, Manajer Kampanye mendapatkan informasi terpercaya bahwa pihak BTNGHS akan mensyahkan zonasi yang sudah dibuat oleh mereka pada Desember 2009 (sebelum tutup tahun 2009). Hal ini cukup mengejutkan pihak manajer kampanye dan RMI, juga petani yang sudah mulai terbangun

kepercayaannya pada TNGHS. Untuk mengklarifikasi hal ini, kemudian manajer kampanye melayangkan surat kepada Kepala BTNGHS-Bapak Bambang, tentang perihal ini. Sambil mendapatkan jawaban dari beliau, manajer kampanye aktif menggalang dukungan kepada jaringan LSM yang mempunyai perhatian pada kawasan Hutan Halimun Salak. Tercatat sekitar 7 lembaga (RMI, JEEF, Nastari, Rare, Peka, Telapak, Elspat), 3 jaringan kerja (JKPP, PILI, WG Tenure), dan perseorangan yang ikut serta aktif melakukan seri diskusi untuk penyikapi persoalan ini. Sampai pada satu kesimpulan jaringan LSM yang berhasil digalang merumuskan satu statement bersama untuk bersama-sama mengaktifkan lembaga kolaboratif yang memfasilitasi pemberdayaan konstituen utama kawasan Hutan Halimun Salak, yaitu masyarakat petani dan TNGHS. Kemudian pada awal Januari 2010, manajer kampanye mengorganisir pertemuan antara TNGHS-Petani-dan jaringan LSM di kantor Balai TNGHS. Hasil dari diskusi ini adalah, pihak TNGHS akan menunda pengesahan zonasi yang yang sudah mereka persiapkan, sampai ada kesepakatan antar pihak. Proses-proses yang RMI dan manajer kampanye usulkan, salah satunya adalah dilakukan konsultasi publik yang lebih terbuka, diterima oleh kepala BTNGHS. Selanjutnya, tahap dialog lebih diarahkan pada proses konsultasi publik yang banyak melibatkan kepada desa dan tokoh masyarakat per kabupaten. Sayangnya sampai dengan detik ini, peta zonasi yang sudah disiapkan oleh BTNGHS masih mendapatkan penolakan dari pemerintah Kabupaten Lebak, dengan alasan kepentingan politik perebutan sumberdaya tambang. Sementara itu, untuk peta zonasi TNGHS diterima oleh pemerintah Kabupaten

Page 35: H a l a m a n | 33 D. Kegiatan · PDF fileTentu saja terdapat sejumlah tumpang tindih materi kampanye antar khalayak ... dakwah, KoBar harus ... disampaikan dalam bahasa Indonesia

H a l a m a n | 67

Sukabumi dan Bogor. Proses ini masih berlanjut sampai dengan dipindahkannya kepala BTNGHS Pak Bambang ke PHKA bagian Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Wisata Alam (PJLWA). Walaupun proses pengesahan zonasi TNGHS masih belum final, dari rangkaian proses dialog ini turut membangun kepercayaan dan keterbukaan satu sama lain (TNGHS-RMI & jaringan LSM lain-Petani). Dan hal ini yang memudahkan proses pengakuan model pengelolaan kolaboratif KDTK dan K2LPR.. Walaupun sampai detik terakhir kepala balai bertugas di TNGHS bertugas, masih terjadi perbedaan persepsi tentang pemanfatan kayu, pada 12 Maret 2010 RMI beserta jaringannya menghadiri undangan TNGHS untuk bersama-sama berdialog dengan Direktorat Jendral PHKA. Saat itu, yang hadir mewakili Dirjen PHKA adalah pak Wiratno (Kasubdit Pemolaan Kawasan Konservasi). Dari hasil dialog, selain proses pengakuan model pengelolaan kolaboratif KDTK dan K2LPR, juga dibahas tentang pemanfaatan kayu dari pohon yang petani tanam di kawasan tersebut. Dari hasil dialog tersebut, dicapai hasil bahwa petani diperbolehkan mengambil manfaat kayu dari pohon yang mereka tanam. Keberhasilan ini cukup menggembirakan dan mulai membangkitkan semangat petani untuk benar-benar bekerjasama dengan TNGHS dalam mewujudkan Hutan Halimun Salak Lestari, Masyarakat Mandiri. Evaluasi proses Evaluasi proses dilakukan dari hasil dukungan jaringan LSM, dan juga capaian dialog yaitu KDTK dan K2LPR diakuai dan disepakati petani bisa memanfaatkan kayu dari pohon yang mereka tanam. Proses evaluasi juga bisa dilihat dari berkembangnya inisiasi terbentuknya forum pengelolaan hutan kolaboratif.

Page 36: H a l a m a n | 33 D. Kegiatan · PDF fileTentu saja terdapat sejumlah tumpang tindih materi kampanye antar khalayak ... dakwah, KoBar harus ... disampaikan dalam bahasa Indonesia

H a l a m a n | 68

2. Sasaran SMART untuk Petani Khalayak Sekunder

(a) Sasaran Pengetahuan Khalayak Sekunder

Tabel 11 Rantai Hasil dan Sasaran SMART terkait Pengetahuan Khalayak Sekunder

Deskripsi kegiatan sama dengan strategi media untuk sasaran pengetahuan khalayak primer, yaitu melalui KoBar; Pertemuan Kampung; Lokakarya Guru; Kunjungan Sekolah; SMS Blast; dan Poster

18 Hubungkan ini dengan tahap Teori Perubahan (K, A, IC atau BC) dari ringkasan Teori Perubahan di Rencana Proyek 19 Dari Rantai Hasil dalam ringkasan Teori Perubahan dalam Rencana Proyek 20 Dari ringkasan Teori Perubahan dalam Rencana Proyek

Para Petani Khalayak Sekunder: Petani Perempuan di Desa Malasari, Desa Cisarua, dan Desa Kiarasari

Tahap Perubahan Prilaku

18

Perenungan/ Pengetahuan

Rantai hasil19

Pengetahuan tentang : fungsi hutan, status hukum kawasan, peraturan boleh-tdknya membuka lahan garapan baru, fungsi zonasi, pentingnya menataulang kawasan kehidupan petani, dan manfaat pengelolaan kolaboratif

Sasaran SMART20

Pengetahun petani perempuan dari Desa Malasari, Cisarua, dan Kiarasari tentang fungsi Hutan Halimun sbg daerah tangkapan air meningkat dari 20% menjadi 40% pada Juni 2010

Pengetahuan petani perempuan dari Desa Malasari, Cisarua, dan Kiarasari tentang status hukum kawasan TN meningkat dari 24,36% menjadi 44,36% Juni 2010

Pengetahuan petani perempuan dari Desa Malasari, Cisarua, dan Kiarasari tentang peraturan boleh tidaknya membuka lahan baru di dalam kawasan meningkat dari 25,3% menjadi 45,3% di bulan Juni 2010

Pengetahuan petani perempuan dari Desa Malasari, Cisarua, dan Kiarasari tentang fungsi zonasi meningkat dari 57% menjadi 77% di bulan Juni 2010 ---

Pengetahuan petani perempuan dari Desa Malasari, Cisarua, dan Kiarasari tentang Pengelolaan kawasan hutan kolaboratif meningkat dari 11, 6% menjadi 41,5% di bulan Juni 2010

Page 37: H a l a m a n | 33 D. Kegiatan · PDF fileTentu saja terdapat sejumlah tumpang tindih materi kampanye antar khalayak ... dakwah, KoBar harus ... disampaikan dalam bahasa Indonesia

H a l a m a n | 69

(b) Sasaran Sikap dan Komunikasi Interpersonal Petani Perempuan Khalayak Sekunder

Tabel 12 Rantai Hasil dan Sasaran SMART terkait Sikap dan Komunikasi Interpersonal Khalayak Sekunder

21 Hubungkan ini dengan tahap Teori Perubahan (K, A, IC atau BC) dari ringkasan Teori Perubahan di Rencana Proyek 22 Dari Rantai Hasil dalam ringkasan Teori Perubahan dalam Rencana Proyek

Para Petani Khalayak Sekunder : Petani Perempuan di Desa Malasari, Desa Cisarua, dan Desa Kiarasari

Tahap Perubahan Prilaku21

Sikap dan Komunikasi antar sesama (interpersonal)

Rantai hasil22

Petani menyetujui : Hutan Halimun penting untuk dilestarikan, pentingnya tata ruang kesepakatan, pengelolaan kolaboratif bisa mencegah perambahan hutan. Diskusi tentang Hutan Halimun penting untuk dilindungi, status hukum Taman Nasional, fungsi zonasi, manfaat penataan ulang kawasan penghidupan mereka, dan manfaat pengelolaan kolaboratif

Sasaran SMART23

Petani perempuan dari Desa Malasari, Cisarua, dan Kiarasari menyetujui hubungan antara perluasan lahan garapan baru dengan kelestarian hutan meningkat dari 17,7% menjadi 47,7% pada Juni 2010

Petani perempuan di Desa Malasari, Cisarua, dan Kiarasari menyetujui hubungan penegasan hak akses mengelola garapannya di dalam tataruang kesepakatan dapat mengurangi aktivitas pembukaan lahan garapan baru di Hutan Halimun meningkat dari 62,6% menjadi 82,6% pada Juni 2010

Petani perempuan dari Desa Malasari, Cisarua, dan Kiarasari menyetujui program pengelolaan kawasan hutan kolaboratif dapat menjaga kelestarian hutan meningkat dari 46,1% menjadi 76,1% pada Juni 2010

Intensitas komunikasi petani perempuan di Desa Malasari, Cisarua, dan Kiarasari tentang pentingnya hubungan status hukum lahan garapan dgn kawasan Hutan Halimun dijaga dan dilestarikan meningkat dari 36,8% menjadi 66,8% di Juni 2010

Instensitas komuniaksi petani perempuan dari Desa Malasari, Cisarua, dan Kiarasari tentang model pengelolaan kolaboratif meningkat dari 35,9% menjadi 75% di Juni 2010

Intensitas komunikasi petani perempuan dari Desa Malasari, Cisarua, dan Kiarasari tentang zonasi kawasan TN meningkat dari 41,2% menjadi 61,2% pada Juni 2010.

Intensitas komunikasi petani perempuan dari Desa Malasari, Cisarua dan Kiarasari tentang manfaat penataan ulang kawasan pemukiman dan lahan garapan masyarakat beserta status hukumnya meningkat dari 58,14% menjadi 83,14% pada Juni 2010

Intensitas komuniasi petani perempuan di Desa Malasari dan Cisarua tentang manfaat pengelolaan kawasan hutan kolaboratif meningkat dari 57,8% menjadi 77,8% pada Juni 2010

Intensitas komunikasi petani perempuan tentang pembukaan lahan garapan baru di dalam kawasan kepada pasangan / keluarganya meningkat dari 24,5 % menjadi 54,5%

Page 38: H a l a m a n | 33 D. Kegiatan · PDF fileTentu saja terdapat sejumlah tumpang tindih materi kampanye antar khalayak ... dakwah, KoBar harus ... disampaikan dalam bahasa Indonesia

H a l a m a n | 70

Strategi media untuk menjangkau sikap dan komunikasi interpersonal khalayak sekunder, sama dengan strategi yang digunakan untuk menjangkau khalayak primer. Terdiri dari kegiatan : Kunjungan Jurnalis; SMS Blast; Lomba Gambar & Menulis Puisi; Pertemuan Kampung dalam mencari kesepakatan antar kampung; Stker, Pin, & Mug; Kalender; Pembuatan Video Partisipatif; Lagu Konservasi; Spanduk & Umbul-Umbul; dan Teater Rakyat

(c) Sasaran Perubahan Prilaku Petani Perempuan Khalayak Sekunder

Tabel 13 Rantai Hasil dan Sasaran SMART terkait Perubahan Prilaku Khalayak Sekunder

Deskripsi strategi kampanye untuk menjangkau perubahan prilaku khalayak sekunder sama dengan strategi menjangkau perubahan prilaku khalayak primer, yaitu SMS Blast; Stiker, Pin,& Mug; Kalender; Pertemuan Kampung (Pelatihan Hukum Kritis); Panggung Rakyat; Spanduk& Umbul-Umbul; Tanam Masal; dan proses dialog antara petani-TNGHS-Jaringan LSM. Hanya saja ada satu kegiatan yang spesifik, yaitu penggalangan dukungan melalui lomba petisi

23 Dari ringkasan Teori Perubahan dalam Rencana Proyek 24 Hubungkan ini dengan tahap Teori Perubahan (K, A, IC atau BC) dari ringkasan Teori Perubahan di Rencana Proyek 25 Dari Rantai Hasil dalam ringkasan Teori Perubahan dalam Rencana Proyek 26 Dari ringkasan Teori Perubahan dalam Rencana Proyek

Para Petani Khalayak Sekunder: Petani Perempuan di Desa Malasari, Desa Cisarua, dan Desa Kiarasari

Tahap Perubahan Prilaku

24

Perubahan Prilaku

Rantai hasil25

Petani perempuan mendukung progam pengelolaan kolaboratif dan memanfaatkannya untuk memastikan status hukum lahan garapanya. Kejelasan batas dan status hukum, akan mendorong petani perempuan lebih focus meningkatkan produktifikas pertanian di lahannya

Sasaran SMART26

Pada Juni 2010, sejumlah 2558 petani perempuan menyepakati kesepakatan bersama untuk tidak memperluas lahan garapan baru di dalam kawasan hutan dalam bentuk penandatanganan petisi

Page 39: H a l a m a n | 33 D. Kegiatan · PDF fileTentu saja terdapat sejumlah tumpang tindih materi kampanye antar khalayak ... dakwah, KoBar harus ... disampaikan dalam bahasa Indonesia

H a l a m a n | 71

Foto 20 Hasil Kreatifitas Petisi

Kegiatan 9f : Lomba Petisi

Alasan kegiatan Untuk mencapai sasaran SMART, sejumlah 2558 petai perempuan menyepakati kesepakatan bersama untuk tidak memperluas lahan garapan baru di dalam kawasan hutan dalam bentuk penandatanganan petisi. Deskripsi kegiatan Untuk menggalang petisi, manajer kampanye bersama mentor berdiskusi untuk mencari cara yang efektif agar target sasaran SMART bisa tercapai. Beberapa pancingan ide sudah identifikasi, seperti mulai dari meniru gaya social marketing kasus ”coin for Prita”, meniru gaya gerilya marketing seperti iklan sunlight yang mendorong ibu-ibu untuk bergerilya menggalang dukungan dari ibu-ibu lainnya dan mengajak mereka menggunakan sabun sunlight, sampai pada cara viral marketing ” ririn dumin”. Sambil berdiskusi terus, sampai menhasilkan satu cara yang bisa digunakan dikawasan target. Adalah dengan meniru gerilya marketing ”sabun sunlight”, penggalangan petisi akan dilakukan. Kemasan loba, dengan insentif dalam bentuk dana binaan untuk kelompok ibu-ibu mengembangkan kegiatan konservasi akhirnya menjadi pilihan. Lomba kegiatan diadakan 2 kali, yaitu pada tanggal 23 April 2010, sekaligus memperingati hari bumi tanggal 22 April 2010.

Terkumpul 500 petisi pada lomba kali ini. Lomba berikutnya adalah pada Juni 2010, bersamaan dengan kegiatan penandatangan kesepakatan pengelolaan hutan kolaboratif. Lomba yang kedua terkumpul 1419 petisi. Kriteria penilaian lomba adalah : 1) persentasi jumlah perempuan yang berhasil digalang untuk mendukung memperluas lahan garapannya ke dalam hutan, dengan bobot penilaian 40%; 2) kreatifitas menampilkan hasil tantangan petisinya dengan bobot penilaian 30%; dan 3) esai penjelasan tenang penggunaan dana bisaan jika menang dengan bobot nilai 30%. Lomba ini dirancang kepesertaannya adalah kelompok (bukan individu) per kampung atau RW. Evaluasi proses Diliat dari proses ibu-ibu itu menggalang dukungan dan bagaimana mereka merancang kreatifitas tampilan petisinya, dipantau oleh sukarelawan dan staf lapangan RMI. Bisa melalui foto dan handycam. Disamping itu, dilihat dari antusias ibu-ibu yang terlibat dalam kegiatan ini bukan karena terpaksa atau dipaksa oleh Ketua RW atau Ketua PKK. Beberapa statement yang disampaikan : ” coba kalau ada kegiatan seperti ini lebih sering, pasti kelompok ibu-ibu akan lebih sering aktif dan mendukung apa yang sekarang dikerjakan oleh bapak-bapak”, ” kamu ibu-ibu juga sebenarnya mampu lho, menjaga hutan”. Itulah 2 contoh kutipan ungkapan yang disampaikan ibu-ibu. Penilaian evalusi lainnya adalah rajinnya komunikasi ibu-ibu dengan manajer kampanye lewat SMS dan telpon sejak mengikuti kegiatan lomba petisi tersebut. Beberapa SMS menanyakan tentang tndak lanjut dari petisi ini adalah pengorganisasian petani perempuan mulai diaktifkan lagi dan diperluas cakupannya.