Gurdi Dan Las

13
Mesin Gurdi (Drilling Machine) 1. Gurdi adalah sebuah pahat pemotong yang ujungnya berputar dan memiliki satu atau beberapa sisi potong dan galur yang berhubungan continue disepanjang badan gurdi. 2. Gambar Mesin Gurdi (Driling Machine) Gambar 2.1 Mesin Gurdi Keterangan : 1. Pengatur kecepatan (Speed Spindle) 2. Tombol ON / OFF 3. Boring head 4. Mata bor 5. Dynamo 6. Handle 7. Pengatur kedudukan meja 8. Meja kerja 9. Ragum 1 10 2 3 4 9 5 6 7 8

description

jblj

Transcript of Gurdi Dan Las

Page 1: Gurdi Dan Las

Mesin Gurdi (Drilling Machine)1. Gurdi adalah sebuah pahat pemotong yang ujungnya berputar dan memiliki satu

atau beberapa sisi potong dan galur yang berhubungan continue disepanjang badan gurdi.

2. Gambar Mesin Gurdi (Driling Machine)

Gambar 2.1 Mesin Gurdi

Keterangan :

1. Pengatur kecepatan (Speed Spindle)

2. Tombol ON / OFF

3. Boring head

4. Mata bor

5. Dynamo

6. Handle

7. Pengatur kedudukan meja

8. Meja kerja

9. Ragum

10. Landasan

3. Deskripsi komponen mesin

1

10

2

3

4

9

5

6

7

8

Page 2: Gurdi Dan Las

•RagumRagum untuk mesin gurdi digunakan untuk mencekam benda kerja pada saat akan di bor.•Klem setKlem set digunakan untuk mencekam benda kerja yang tidak mungkin dicekam dengan ragum.•Landasan (blok paralel)Digunakan sebagai landasan pada pengeboran lubang tembus, untuk mencegah ragum atau meja mesin turut terbor.•Pencekam mata borDigunakan untuk menceam mata bor yang berbentuk silindris. Pencekam mata bor ada dua macam, yaitu pencekam dua rahang dan pencekam tiga rahang.•Sarung Pengurang (drill socket, drill sleeve)Sarung pengurang digunakan untuk mencekam mata bor yang bertangkai konis.•Pasak pembukaDigunakan untuk melepas sarung pengurang dari spindel bor atau melepas mata bor dari sarung pengurang•Boring headDigunakan untuk memperbesar lubang baik yang tembus maupun yang tidak tembus

4.SOP (Standard Operational Procedure) Mesin Gurdi

Terdapat tiga bagian langkah SOP (Standard Operational Procedure) dalam

penggunaan mesin gurdi, adapun langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut :

a. Langkah Persiapan

Untuk memulai proses pelubangan, persiapan yang harus dilakukan adalah sebagai

berikut :

1. Menyiapkan alat-alat yang akan digunakan untuk proses pelubangan.

2. Menyiapkan alat-alat safety yang akan digunakan untuk proses

pelubangan.

3. Menyiapkan benda kerja yang akan dilubangi.

4. Memasang mata bor pada mesin gurdi dan kunci agar tidak bergerak

atau berubah pada chuck (penjepit mata bor).

5. Mengatur ketinggian meja kerja terhadap mata bor.

6. Menentukan kedalaman pelubangan.

b. Langkah Pelaksanaan Pengerjaan

Page 3: Gurdi Dan Las

Untuk menggunakan mesin gurdi dalam proses pelubangan, hal yang harus

dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Menggunakan alat safety.

2. Menekan tombol ON pada mesin gurdi.

3. Menarik tuas pemegang mata bor dan memutar kearah bawah untuk

melubangi objek pada benda kerja.

4. Mengembalikan tuas ke posisi awal.

5. Menekan tombol OFF untuk mematikan mesin.

c. Langkah Perawatan

Setelah melakukan proses pelubangan, tahap perawatan sangat diperlukan untuk

menjaga kualitas mesin gurdi. Perawatan yang harus dilakukan adalah sebagai

berikut :

1. Merapikan kembali alat-alat yang telah digunakan ke tempat semula.

2. Memberi pelumas secara rutin untuk menghilangkan panas dan

gesekan.

3. Mesin diolesi dengan cairan anti karat untuk mencegah dari berkarat.

4. Jangan menempatkan alat-alat lain di meja tempat pelubangan.

2.5.1 Definisi Mesin Las

Mesin las merupakan mesin yang digunakan pada suatu proses penyambungan

plat atau logam menjadi satu akibat panas dengan atau tanpa tekanan, serta dengan

bantuan perekat (filler) berupa elektroda. Menurut Deutshe Industrie Normen (DIN), las

adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam paduan yang dilaksanakan dalam

keadaan lumer atau cair. Proses pengelasan dilaksanakan dengan cara menekan dua

logam yang disambung sehingga terjadi ikatan antara atom-atom molekul dari logam

yang disambungkan.

Berdasarkan klasifikasi dari proses pelaksanaannya, proses pengelasan dapat

dibagi kedalam tiga kelas utama, yaitu :

1. Pengelasan Cair

Pengelasan cair merupakan proses pengelasan dimana logam induk dan bahan

tambahan (sambungan) dipanaskan hingga mencair dengan sumber panas dari

Page 4: Gurdi Dan Las

busur listrik atau sumber api gas yang terbakar, kemudian membiarkan keduanya

membeku sehingga membentuk sambungan. Contoh aplikasi dari proses

pengelasan cair adalah las busur, las gas, las listrik terak, las listrik gas, dan las

termit.

2. Pengelasan Tekan

Pengelasan tekan merupakan proses pengelasan dimana kedua logam yang akan

disambung dipanaskan terlebih dahulu hingga meleleh, lalu keduanya ditekan

hingga menyambung. Pengelasan tekan dibagi menjadi beberapa cabang, yaitu :

a. Pengelasan Tempa

Pengelasan tempan merupakan proses pengelasan yang diawali dengan proses

pemanasan pada logam yang diteruskan daengan penempaan (tekan) sehingga

terjadi penyambungan logam. Jenis logam yang cocok pada proses ini adalah

baja karbon rendah dsan besi, karena memiliki suhu pengelasan yang besar.

b. Pengelasan Tahanan (Resistansi Listrik)

Pengelasan tahanan (Resistansi Listrik) ini terbagi menjadi beberapa

proses, yaitu :

1. Las Proyeksi merupakan proses pengelasan yang hasil pengelasannya

sangat dipengaruhi oleh distribusi arus dan tekanan yang tepat.

Prosesnya dilakukan dengan mempersiapkan pelat yang akan

disambung kemudian pelat tersebut dijepit dengan elektroda dari

paduan tembaga, kemudian dialiri arus yang besar.

2. Las titik merupakan proses yang hampir sama dengan proses las

proyeksi, yaitu pelat yang akan disambung dijepit terlebih dahulu

dengan elektroda dari paduan tembaha, kemudian dialiri arus listrik

yang besar, dan waktunya dapat diatur sesuai dengan ketebalan pelat

yang akan dilas.

3. Las kampuh merupakan proses pengelasan yang menghasilkan

sambungan las yang kontinu pada dua lembar logam yang tertumpuh.

Page 5: Gurdi Dan Las

Las kampuh terbagi menjadi 3 jenis, yaitu las kampuh sudut, las

kampuh tumpang sederhana, dan las kampuh penyelesaian.

c. Pengelasan Gas

Pengelasan gas merupakan proses pengelasan dimana digunakan campuran gas

sebagai sumber panas. Nyala gas yang banyak digunakan adalah gas alam,

asetilen, dan hydrogen yang dicampur dengan oksigen.

3. Pematrian

Pematrian adalah suatu proses pengelasan dimana sambungan diikat dan disatukan

dengan menggunakan paduan logam yang mempunyai titik cair rendah. yang

menyerupai pengelasan cair. Proses ini menyerupai pengelasan cair, tetapi

memiliki perbedaan yaitu dalam proses pematrian digunakan bahan tambahan atau

filler yang mempunyati titik leleh dibawah titik leleh logam induk. Contoh dari

proses pematrian adalah pembrasingan dan penyolderan.

Dalam proses pengelasan, terdapat 2 teknik pengelasan dalam penyalaan busur las,

yaitu :

1. Cara goresan, yaitu dengan menggoreskan ujung elektroda pada

permukaan benda kerja las, kemudian elektroda diangkat sampai ada jarak

sebesar diameter elektroda antara ujung elektroda dan permukaan benda

kerja sehingga terbentuk nyala busur yang stabil.

2. Cara sentuhan, yaitu ujung elektroda disentuhkan ke permukaan benda

kerja sehingga menimbulkan busur las, kemudian diangkat sampai jarak

sebesar diameter elektroda. Setelah terjadi penyalaan, makan selanjutnya

dilakukan penarikan. Penarikan dilakukan dengan menjaga kekonstanan

lebar rigi las sebesar 2 kali diameter elektroda. Dengan sudut elektroda

terhadap sumbu mendatar adalah 70-80°.

Adapun kelebihan dan kekurangan dari mesin las yaitu :

Kelebihan :

Page 6: Gurdi Dan Las

1. Bentuk geometri yang sederhana dari bagian yang disambung

memungkinkan penurunan biaya dan berat material, jam kerja pekerja atau

operator, meningkatkan nilai ekonomis dan produktivitas.

2. Efisiensi sambungan yang baik (kekuatan dari sambungan las dan logam

induk) dapat digunakan pada temperatur tinggi dan tidak ada batas

ketebalan logam induk.

3. Geometri sambungan lebih sederhana dengan tingkat kekedapan terhadap

udara, air, dan minyak lebih sempurna.

4. Fasilitas produksi lebih murah, berat yang lebih ringan dan batas

keelastisitasan (yield) yang lebih baik.

Kekurangan :

1. Kualitas logam las berbeda dengan logam induk, dan kualitas dari logam

induk pada daerah yang tidak terpengaruh panas ke bagian logam las

berubah secara kontinu.

2. Terjadi distorsi dan perubahan bentuk (Deformasi) disebabkan oleh

pemanasan dan pendinginsn cepat.

3. Tegangan sisa termal dari pengelasan dapat menyebabkan kerusakan atau

retak pada bagian las.

4. Kerentanan terhadap kerusakan dari sambungan las lebih besar yang

disebabkan metode konstruksi.

5. Bentuk yang kompleks dari daerah pengelasan.

6. Kerusakan bagian dalam sambungan las sukar dideteksi, jadi kualitas

sambungan las tergantung pada keterampilan tukang las

2.5.2 Gambar Mesin Las

Berikut ini adalah gambar beserta keterangan dari komponen yang terdapat pada

mesin las.

Page 7: Gurdi Dan Las

Gambar 2.5 Komponen Mesin Las

Keterangan :

1. Elektroda

2. Holder

3. Kabel Massa

4. Clamp Massa

5. Trafo

2.5.3 Deskripsi Komponen

Dibawah ini merupakan deskripsi dari komponen-komponen pada mesin las, yaitu

:

1. Elektroda

Elektroda berfungsi sebagai bahan tambahan atau perekat (filler) antara logam

induk

2. Holder

Holder atau bisa disebut juga dengan penjepit elektroda berfungsi sebagai

penjepit elektroda.

3. Kabel Massa

Kabel massa adalah kabel penghubung antara clamp massa dengan mesin las.

4. Clamp Massa

1

4

5

2

3

Page 8: Gurdi Dan Las

Clamp massa merupakan logam yang diletakkan atau ditempelkan pada benda

kerja sebagai penghantar listrik agar pada saat elektroda ditempelkan ke benda

kerja, elektroda dapat meleleh.

5. Trafo

Trafo berfungsi untuk mengalirkan energi listrik dari sumber listrik menuju

holder dan clamp massa adalah mesin yang mengalirkan energi listrik dari

sumber listrik menuju holder dan clamp massa.

2.5.3.1 SOP (Standard Operational Procedure) Mesin Las

Terdapat tiga bagian langkah SOP (Standard Operational Procedure) dalam

penggunaan mesin las, adapun langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut :

a. Langkah Persiapan

Untuk memulai proses pengelasan, persiapan yang harus dilakukan adalah

sebagai berikut :

1. Menyiapkan alat-alat yang akan digunakan untuk proses pengelasan .

2. Menyiapkan alat keselamatan kerja, berupa : kacamata safety, sarung

tangan, dan helm.

3. Memasang kabel elektroda dan kabel masa pada inverter.

4. Memasang elektroda pada penjepit elektroda

5. Menyiapkan benda kerja yang akan di las.

6. Memasang klem masa pada benda kerja.

7. Mengatur tegangan ampere pada inverter sesuai dengan yang dibutuhkan.

b. Langkah Pelaksanaan Pengerjaan

Untuk menggunakan mesin las dalam proses pengelasan, langkah

pelaksanaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Menggunakan alat safety.

2. Menekan tombol ON pada mesin.

3. Menggesek atau menekan elektroda pada benda kerja.

4. Menekan tombol OFF untuk mematikan mesin.

Page 9: Gurdi Dan Las

c. Langkah Perawatan

Setelah melakukan proses pengelasan, tahap perawatan sangat

diperlukan untuk menjaga kualitas mesin las. Perawatan yang harus

dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Mengganti elektroda yang sudah tidak layak pakai.

2. Meletakan mesin pada tempat yang jauh dari air.

3. Memutuskan hubungan arus listrik (power source) yang menuju ke mesin

las.

4. Membuka baut cover mesin dengan menggunakan kunci pas.

5. Membersihkan bagian dalam mesin dan kipas dari debu dengan

caramenyemprotkanangin.

6. Membersihkan area PCB mesin dengan cara disemprot dengan angin atau

juga dapat menggunakan kuas ukuran 1/4 inch.

7. Mengencangkan baut kabel masa atau ground kabel dengan

menggunakan kunci ring 13 – 17.

8. Setelah selesai, menutup kembali mesin las dengan cover mesin.

9. Menghidupkan (on) breaker pada panel listrik.