Gula
description
Transcript of Gula
No
AspectAktivitas dan peralatan yang digunakanImpactObjectiveTargetEnvironmental ManagementEnvironmental Policy
1.
Pengadaan Bahan BakuPengangkutan tebu dari kebun ke pabrik menggunakan truk Kereta berbahan bakar kayuEmisi gas buang sumber bergerak, seperti: CO2, CO, Pb, asap kendaraan
Meminimalisir pencemaran lingkunganMengurangi emisi gasMenggunakan mesin kendaraan yang bagus dan perawatan kendaraan secara berkalaUU No.12 Tahun 2010 (baku mutu udara ambien)
2. Produksia) Penggilingan tebu menjadi Nira
b) Pemurnian (tujuan menghilangkan pengotor dalam Nira
Proses defikasi
Proses sulfitasi
Proses karbonatasi
c) Tahap penguapan Penguap I ( suhu 100-110oC yang bertekanan 0,5 0,8 kg/cm2) Penguap II ( suhu 110oC dengan tekanan 0,5 kg/cm2 ) Penguap III ( suhu 90oC dengan vacum 20 - 25 cmHg ) Penguap IV ( suhu 60oC dengan vacuum 60 cmHg)
d) Proses kristalisasi
Mesin giling + air imbibisi
Menyaring kotoran nira menggunakan atmosphric filter seperti flat screen, DSM screenMenyaring kotoran hasil pengendapan dengan bahan kimia digunakan vacum filterPenambahan susu kalsium (Ca2+ ) bereaksi dengan fosfat dalam Nira menjadi Ca3(PO4)2Penambahan SO2 menghasilkan CaSO3Penambahan susu kapur secara berlebihan kemudiandinetralkan dengan gas CO2 menghasilkan endapan CaCO3
Pemanasan menggunakan bahan bakar kayu
Menghasilkan solid waste (ampas tebu/bagasse, endapan kalsium phospat, endapan CaSO3, endapan CaCO3 Limbah padat secara umum disebut blotong.
Menghasilkan limbah cair secara umum disebut tetes (sisa nira yang masih mengandung sedikit glukosa)
Menghasilkan limbah cair selain tetes, yang dapat mencemari lingkungan apabila dibuang sembarangan di lingkungan (menaikkan BOD, COD, TSS, dll)Meminimalisirpencemaran lingkungan
Meminimalisir pencemaran lingkunganMeminimalkanlimbah padat dan limbah cair
Meminimalkan cemaran limbah cair Reuse baggase untuk pembuatan kertas, bioetanol, bahan bakar pengolahan tebu. Reuse blotong untuk pakan ternak dan pupuk kompos
Limbah tetes dimanfaatkan untuk membuat etanol dan MSG
Pembuatan IPAL dengan treatment biodegradasi limbah cair (pemakaian bakteri) sebelum limbah dibuang ke lingkungan
Baku Mutu Air Limbah Perda Jateng No. 10 Th 2004 industri gula (air limbah)
SK Gubernur Jateng No.10 Tahun 2000 (Baku mutu emisi sumber tidak bergerak)
SK Gubernur Jateng No.08 Tahun 2001 (Baku Mutu Udara Ambien) UU No.23 Tahun 1997(Pengelolaan Limbah Industri) UU RI No.18 Tahun 2008 (Pengelolaan sampah)
3Penggunaan Energia) Bakan bakar mesin (Bahan bakar fosil)
b) Bahan bakar kayuMenghasilkan emisi gas buang (SO2, CO2, CO, NO2)
PM, asap , abu, abu terbangMeminimalisir pencemaran lingkunganMeminimalkan cemaran SO2
Minimalisasi abu terbang dan asap yang tersebar di atmosfer Membuat filter untuk PM Pembuatan intalasi penangkap asap dan abu terbang( dust collector) Cerobong asap dibuat setinggi mungkin
4.PengemasanPengemasan dengan plastik Menghasilkan inorganic solid waste (potongan plastik sisa pengemasan) yang dapat mengalami penumpukan di lingkungan sehingga menjadi sumber penyakitMeminimalisir pencemaran lingkunganMeminimalkan adanya anorganic solid wasteMelakukan proses insenerasi UU RI No. 18 Tahun 2008(Pengelolaan Sampah)
5. Pengujian Mutu ProdukAnalisis laboratoriumMenghasilkan Limbah B3 dari sisa reagen-reagen uji, kebanyakan dalam bentuk cair (limbah cair) sehingga apabila terpapar di lingkungan bisa mengakibatkan pencemaranMeminimalisir pencemaran lingkunganMeminimalkan cemaran limbah cair dari sisa reagen Pembangunan IPAL Limbah cair di elektrolisis agar logam berat menempel pada elektroda Kepmen LH No. 51 Tahun 1995(Industri Gula)