Gubernur Nilai Pajak Progresif Rendah busway filedan alamat yang terdata di kartu tanda penduduk...

1
6 | Megapolitan RABU, 29 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA G UBERNUR DKI Jakarta Fauzi Bowo menilai penetapan nilai pajak ken- daraan bermotor yang bersifat progresif masihlah terlalu ren- dah sehingga dampaknya be- lum terasa untuk mengurangi jumlah kendaraan di Jakarta. “Nilainya tidak terlalu tinggi, hanya 1,5% sampai 4%. Singkat- nya belum bikin orang kapok,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Pemprov DKI mulai 3 Janu- ari akan menerapkan aturan baru pajak kendaraan bermotor (PKB) yang bersifat progresif. Pemprov memperkirakan ada 710 ribu kendaraan bermo- tor yang akan terkena pajak progresif. “Kendaraan roda dua dan empat yang masuk kategori kendaraan kedua, ketiga, ke- empat, dan seterusnya di DKI Jakarta diperkirakan sebanyak 710 ribu unit,” kata Foke. Dengan demikian, lanjutnya, kenaikan pendapatan dari sek- tor PKB pada 2011 diperkirakan mencapai sekitar 5%-7%. Kepala Dinas Pelayanan Pajak (DPP) DKI Iwan Se- tiawandi mengatakan, bila target pencapaian PKB tahun 2011 disamakan dengan target PKB pada 2010 yaitu sebesar Rp3,06 triliun, kenaikan pajak diperkirakan bisa mencapai Rp153 miliar hingga Rp210 miliar per tahun. “Kalau dilihat dari pencapai- an PKB tersebut, sebanyak 10%-nya dialokasikan untuk perbaikan infrastruktur jalan dan transportasi massal. Kita bisa langsung menerapkan hal ini tanpa menunggu keputusan dari Kementerian Keuangan. Ini sesuai dengan UU No 28/2009 tentang Pajak Daerah dan Retri- busi Daerah,” ujarnya. Karena itulah, pihaknya su- dah menghitung estimasi jum- lah kendaraan kedua, ketiga, serta keempat, dan seterusnya yang dimiliki warga DKI. Rin- ciannya, jumlah kendaraan kedua mencapai 490 ribu terdiri dari 379 ribu roda dua, dan 110 ribu roda empat. Estimasi total jumlah kendaraan ketiga men- capai 111 ribu unit meliputi 83 ribu roda dua dan 27 ribu roda empat. Adapun estimasi total jumlah kendaraan keempat dan seterusnya mencapai 109 ribu unit terdiri dari 73.400 roda dua dan 36 ribu roda empat. KTP Sementara itu, untuk me- ngantisipasi kemungkinan ter- jadi penyalahgunaan alamat atau kepemilikan ganda guna menghindari pajak progresif, menurut Foke, teknis penerapan pajak progresif melalui nama dan alamat yang terdata di kartu tanda penduduk (KTP). Karena itu, lanjutnya, pihaknya optimistis tidak akan terjadi hal tersebut. Apalagi tahun depan DKI sudah me- nerapkan nomor induk kepen- dudukan (NIK) dengan sistem nomor identitas tunggal atau single identity number (SIN). Iwan mengatakan pihaknya sudah bekerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta untuk menghindari penyalahgunaan. Selain itu, Pemprov DKI tidak khawatir jika ada warga yang mendaftarkan kendaraan kedua, ketiga, serta keempat dan seterusnya di daerah di luar Jakarta. Sebab pajak pro- gresif diterapkan di seluruh provinsi di Indonesia. “Pajak progresif PKB diterapkan di seluruh provinsi di Indonesia. Hanya saja besaran tarifnya ter- gantung kebijakan pemerintah daerah masing-masing,” kata Iwan. (VB/M-6) selamat@ mediaindonesia.com Gubernur Nilai Pajak Progresif Rendah Ada 710 ribu kendaraan di DKI yang diperkirakan akan terkena pajak progresif dengan potensi penambahan pemasukan Rp153 miliar hingga Rp210 miliar. Selamat Saragih MENJELANG dioperasikannya busway koridor X Cililitan- Tanjung Priok pada 31 Desember mendatang, Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara, mulai melakukan beberapa persiapan. Menurut Kepala Terminal Tanjung Priok Parulian, keberadaan jalur bus khusus itu yang memotong jalan masuk terminal menjadi salah satu kendala. “Karena itu kami menambah petugas, dari 9 jadi 11 orang, untuk memastikan akses masuk Trans-Jakarta lancar,” katanya, kemarin. Ia juga mengatakan pihaknya mempersiapkan diri dengan me- nertibkan kendaraan umum, baik bus antarkota maupun angkutan dalam kota di pintu menuju halte, karena selama ini arus terminal cukup padat. (*/J-3) BELUM sterilnya lembaga permasyarakatan (LP) dari narkoba kembali terbukti. Fakta terbaru terjadi di LP Pondok Rajeg, Cibi- nong, Kabupaten Bogor. Saat dilakukan razia rutin, Senin (27/12) lalu, dua narapidana ditangkap karena kedapatan memiliki sabu. Mereka adalah Saeful alias Adi, 26, dan Muhamadan, 30. Dalam kegiatan yang dipimpin langsung Kepala LP Herry Wahyudiono, petugas menggeledah semua kamar tahanan ter- masuk sel pengobatan yang sedang dihuni Adi. Saat itu, petugas menemukan empat paket sabu di bawah bantal. ”Saat ini kedua napi itu sudah kami serahkan ke Polres Bogor untuk diproses.” Keduanya akan dikenai Pasal 112 dan 114 Undang-Undang No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman empat tahun penjara. (DD/J-3) PETUGAS gabungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kembali merazia kawasan tanpa rokok (KTR) dan mendapati sejumlah pegawai negeri sipil yang merokok di kantor yang menjadi salah satu KTR dari delapan titik KTR, kemarin. Razia KTR melibatkan puluhan petugas gabungan yang terdiri dari Satpol PP, Dinas Kesehatan, Bagian Hukum, Polres Bogor Kota, Lembaga Swadaya Masyarakat No Tobacco, dan KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia). PNS yang terjaring razia disidang tindak pidana ringan. Sasaran razia KTR kali ini meliputi Kantor Wali Kota Bogor, perkantoran di lantai dasar Gedung Kamuning Gading, Bappeda, dan Gedung DPRD yang semuanya berada di Jalan Kapten Mus- lihat dan beberapa gedung kantor lainnya. (DD/M-5) AKIBAT dikendarai secara ugal-ugalan, sebuah minibus mena- brak seorang kakek berusia sekitar 70 tahun hingga tewas serta melukai seorang bocah berusia 2 tahun di Jl Raya Pondok Petir, Depok, kemarin. Minibus Batur Salembur B 7880 CO jurusan Bogor-Tangerang itu menghantam trotoar, sepeda motor, serta beberapa bangunan di tepi jalan hingga rusak parah. Warga yang marah mengejar sopir yang melarikan diri dan berusaha membakar mobil dengan bensin. Upaya tersebut da- pat dicegah aparat Polres Depok yang saat itu sedang berjaga di lapangan. “Pengemudi melarikan diri, sedangkan kenek bus bernama Zainal ditahan di Polsek Bojong Sari,” papar Kapolsek Sawangan Ajun Komisaris Wasimin. (KG/J-3) LINTAS BERITA Persiapan Terminal Tanjung Priok Napi Pondok Rajeg Simpan Sabu PNS Kena Razia Kawasan tanpa Rokok Bus Ugal-ugalan Tewaskan Kakek KUALITAS peristiwa kriminal di Ibu Kota sepanjang 2010 dinilai meningkat. Hal itu diungkapkan Kapolda Metro Jaya Irjen Sutarman dalam laporan akhir tahun di Jakarta, kemarin. “Secara kuantitas kejahatan pada 2010 menurun. Namun, kualitasnya naik. Khususnya untuk kejahatan dengan meng- gunakan senjata api,” kata Sutarman. Pada 2009, kejahatan tindak pidana yang terjadi seba- nyak 57.038 kasus. Jumlah itu menurun pada 2010 yang tercatat sebanyak 55.006, atau turun sebanyak 2.032 kasus (3,56 %). Salah satu kejahatan bersen- jata api yang menonjol adalah perampokan toko emas di Bukit Duri, Tebet, Jaksel, pada Agustus silam. Saat itu, semua perampok yang berjumlah 14 orang beraksi menggunakan sen- jata api. Polisi sendiri sudah me- nangkap hampir semua pelaku, tapi belum dapat mengungkap asal senjata yang digunakan. “Setelah ditelusuri, kejahatan bersenjata api meningkat ka- rena adanya bengkel-bengkel tertentu yang dapat membuat senjata rakitan meski peluru belum dapat dibuat mereka,” kata Sutarman. Polisi sebelumnya pernah mengungkap kasus pembuatan senjata api di Cianjur, Jawa Barat. Pelaku membuka usaha bengkel las dan bengkel peraki- tan senjata api lengkap dengan mesin bubut. Walau secara total menurun, kasus pembunuhan pada 2010 meningkat. Pada 2009 ada 75 kasus pembunuhan. Sementara itu, pada 2010 tercatat ada 79 kasus. Kenaikan juga terjadi pada kasus pencurian kendaraan bermotor yang pada 2009 ada 8.229 kasus, meningkat pada 2010 menjadi 8.649 kasus. Terakhir, kasus perjudian yang pada 2009 ada 934 kasus, meningkat menjadi 974 kasus pada 2010. Tak hanya itu, Sutarman juga mengakui jajarannya hanya dapat menyelesaikan kasus sebanyak 55% dari laporan masyarakat dan penyelidikan yang dilakukan polisi. “Kami baru bisa menyelesai- kan 55% laporan masyarakat. Sisanya kami belum mampu,” akunya. (FD/M-6) PUNGUTAN liar oleh Dinas Binamarga dan Tata Air (Dis- bimarta) Kota Bekasi membuat kesal kontraktor. Baku hantam pun terjadi. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.30 WIB, ke- marin, di depan ruang Bidang Tata Air pada Disbimarta Pem- kot Bekasi. Awalnya Haposan Nababan selaku pelaksana PT Pitonggam Sari tengah berada di ruang Yu- rizal, Kabid Tata Air, guna mem- pertanyakan fee 1% biaya dari proyek pembangunan tanggul Kali Bekasi di Kecamatan Jati Asih. Namun, perbincangan tidak menemui titik temu dan berujung pada perdebatan. Idris Sahriadi, 24, PNS di kantor itu, kemudian diminta Yurizal mempersilakan Hapo- san keluar ruangan. Haposan kesal karena dipak- sa keluar. Keributan kembali terjadi. Kali ini, bukan dengan Yurizal, melainkan dengan Id- ris. Parsaurian Sihombing, 42, anak buah Haposan yang me- nyaksikan atasannya didorong keluar oleh PNS tersebut, mem- balas dengan cara serupa. Aksi saling dorong berakhir dengan baku hantam yang jadi tontonan puluhan PNS dan para kontraktor. Parsaurian menga- lami luka di pipi kanan sedan- gkan Idris terluka di bagian pelipis kanan. “Saya tidak terima karena di- paksa tanda tangan setoran 1% dari total proyek Rp18 miliar, dan saya diminta membayar tunai,” kata Haposan. Menurutnya, pungutan itu bertujuan agar biaya proyek pem- bangunan tanggul Kali Bekasi di Jati Asih yang dikerjakan bisa dibayarkan sebelum jatuh tempo, akhir Desember 2010. “Kenapa saya harus tanda ta- ngan. Pekerjaan tanggul sudah selesai sehingga pemerintah harus membayar. Saya tidak terima diperas,” ucapnya. Soal pemukulan, Parsaurian mengatakan Idris yang lebih dulu mendorong sambil menge- luarkan kata-kata kasar. “Karena saya dipukul, saya membalas.” Di tempat terpisah, Idris mengaku disudutkan pihak rekanan ketika mempersilakan keduanya keluar dari ruangan Yurizal. “Bukan saya yang memukul lebih dulu, tetapi mereka yang memukul.” Terkait persoalan pungli, Yurizal membantah. “Tidak be- nar saya memeras kontraktor. Saya hanya mempertanyakan jadwal penyelesaian pemban- gunan tanggul.” (GG/M-5) Kualitas Kriminalitas 2010 Meningkat Pungutan Liar Picu Baku Hantam MI/RAMDANI Irjen Sutarman Kapolda Metro Jaya Saya tidak terima karena dipaksa tanda tangan setoran 1% dari total proyek Rp18 miliar.” Haposan Nababan Kontraktor

Transcript of Gubernur Nilai Pajak Progresif Rendah busway filedan alamat yang terdata di kartu tanda penduduk...

6 | Megapolitan RABU, 29 DESEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA

GU B E R N U R D K I Jakarta Fauzi Bowo menilai penetapan ni lai pajak ken-

daraan bermotor yang bersifat progresif masihlah terlalu ren-dah sehingga dampaknya be-lum terasa untuk mengurangi jumlah kendaraan di Jakarta.

“Nilainya tidak terlalu tinggi, hanya 1,5% sampai 4%. Singkat-nya belum bikin orang kapok,” ujarnya di Jakarta, kemarin.

Pemprov DKI mulai 3 Janu-ari akan menerapkan aturan baru pajak kendaraan bermotor (PKB) yang bersifat progresif.

Pemprov memperkirakan ada 710 ribu kendaraan bermo-tor yang akan terkena pajak progresif. “Kendaraan roda dua dan empat yang masuk kategori kendaraan kedua, ketiga, ke-empat, dan seterusnya di DKI Jakarta diperkirakan sebanyak 710 ribu unit,” kata Foke.

Dengan demikian, lanjutnya, kenaikan pendapatan dari sek-tor PKB pada 2011 diperkirakan mencapai sekitar 5%-7%.

Kepala Dinas Pelayanan Pajak (DPP) DKI Iwan Se-tiawandi mengatakan, bila target pencapaian PKB tahun 2011 disamakan dengan target PKB pada 2010 yaitu sebesar Rp3,06 triliun, kenaikan pajak diperkirakan bisa mencapai

Rp153 miliar hingga Rp210 miliar per tahun.

“Kalau dilihat dari pencapai-an PKB tersebut, sebanyak 10%-nya dialokasikan untuk perbaikan infrastruktur jalan dan transportasi massal. Kita bisa langsung menerapkan hal ini tanpa menunggu keputusan dari Kementerian Keuangan. Ini sesuai dengan UU No 28/2009 tentang Pajak Daerah dan Retri-busi Daerah,” ujarnya.

Karena itulah, pihaknya su-dah menghitung estimasi jum-lah kendaraan kedua, ketiga, serta keempat, dan seterusnya yang dimiliki warga DKI. Rin-

ciannya, jumlah kendaraan kedua mencapai 490 ribu terdiri dari 379 ribu roda dua, dan 110 ribu roda empat. Estimasi total jumlah kendaraan ketiga men-capai 111 ribu unit meliputi 83 ribu roda dua dan 27 ribu roda empat. Adapun estimasi total jumlah kendaraan keempat dan seterusnya mencapai 109 ribu unit terdiri dari 73.400 roda dua dan 36 ribu roda empat.

KTPSementara itu, untuk me-

ngantisipasi kemungkinan ter-jadi penyalahgunaan alamat atau kepemilikan ganda guna

menghindari pajak progresif, menurut Foke, teknis penerapan pajak progresif melalui nama dan alamat yang terdata di kartu tanda penduduk (KTP).

Karena i tu , l an ju tnya , pihaknya optimistis tidak akan terjadi hal tersebut. Apalagi tahun depan DKI sudah me-nerapkan nomor induk kepen-dudukan (NIK) dengan sistem nomor identitas tunggal atau single identity number (SIN).

Iwan mengatakan pihaknya sudah bekerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta untuk menghindari

penyalahgunaan.Selain itu, Pemprov DKI

tidak khawatir jika ada warga yang mendaftarkan kendaraan kedua, ketiga, serta keempat dan seterusnya di daerah di luar Jakarta. Sebab pajak pro-gresif diterapkan di seluruh provinsi di Indonesia. “Pajak progresif PKB diterapkan di seluruh provinsi di Indonesia. Hanya saja besaran tarifnya ter-gantung kebijakan pemerintah daerah masing-masing,” kata Iwan. (VB/M-6)

[email protected]

Gubernur Nilai Pajak Progresif Rendah

Ada 710 ribu kendaraan di DKI yang diperkira kan akan terkena pajak progresif dengan potensi penambahan pemasukan Rp153 miliar hingga Rp210 miliar.

Selamat Saragih

MENJELANG dioperasikannya busway koridor X Cililitan-Tanjung Priok pada 31 Desember mendatang, Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara, mulai melakukan beberapa persiapan.

Menurut Kepala Terminal Tanjung Priok Parulian, keberadaan jalur bus khusus itu yang memotong jalan masuk terminal menjadi salah satu kendala. “Karena itu kami menambah petugas, dari 9 jadi 11 orang, untuk memastikan akses masuk Trans-Jakarta lancar,” katanya, kemarin.

Ia juga mengatakan pihaknya mempersiapkan diri dengan me-nertibkan kendaraan umum, baik bus antarkota maupun angkutan dalam kota di pintu menuju halte, karena selama ini arus terminal cukup padat. (*/J-3)

BELUM sterilnya lembaga permasyarakatan (LP) dari narkoba kembali terbukti. Fakta terbaru terjadi di LP Pondok Rajeg, Cibi-nong, Kabupaten Bogor. Saat dilakukan razia rutin, Senin (27/12) lalu, dua narapidana ditangkap karena kedapatan memiliki sabu. Mereka adalah Saeful alias Adi, 26, dan Muhamadan, 30.

Dalam kegiatan yang dipimpin langsung Kepala LP Herry Wahyudiono, petugas menggeledah semua kamar tahanan ter-masuk sel pengobatan yang sedang dihuni Adi. Saat itu, petugas menemukan empat paket sabu di bawah bantal. ”Saat ini kedua napi itu sudah kami serahkan ke Polres Bogor untuk diproses.”

Keduanya akan dikenai Pasal 112 dan 114 Undang-Undang No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman empat tahun penjara. (DD/J-3)

PETUGAS gabungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kembali merazia kawasan tanpa rokok (KTR) dan mendapati sejumlah pegawai negeri sipil yang merokok di kantor yang menjadi salah satu KTR dari delapan titik KTR, kemarin.

Razia KTR melibatkan puluhan petugas gabungan yang terdiri dari Satpol PP, Dinas Kesehatan, Bagian Hukum, Polres Bogor Kota, Lembaga Swadaya Masyarakat No Tobacco, dan KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia). PNS yang terjaring razia disidang tindak pidana ringan.

Sasaran razia KTR kali ini meliputi Kantor Wali Kota Bogor, perkantoran di lantai dasar Gedung Kamuning Gading, Bappeda, dan Gedung DPRD yang semuanya berada di Jalan Kapten Mus-lihat dan beberapa gedung kantor lainnya. (DD/M-5)

AKIBAT dikendarai secara ugal-ugalan, sebuah minibus mena-brak seorang kakek berusia sekitar 70 tahun hingga tewas serta melukai seorang bocah berusia 2 tahun di Jl Raya Pondok Petir, Depok, kemarin. Minibus Batur Salembur B 7880 CO jurusan Bogor-Tangerang itu menghantam trotoar, sepeda motor, serta beberapa bangunan di tepi jalan hingga rusak parah.

Warga yang marah mengejar sopir yang melarikan diri dan berusaha membakar mobil dengan bensin. Upaya tersebut da-pat dicegah aparat Polres Depok yang saat itu sedang berjaga di lapangan. “Pengemudi melarikan diri, sedangkan kenek bus bernama Zainal ditahan di Polsek Bojong Sari,” papar Kapolsek Sawangan Ajun Komisaris Wasimin. (KG/J-3)

LINTAS BERITA

Persiapan Terminal Tanjung Priok

Napi Pondok Rajeg Simpan Sabu

PNS Kena Razia Kawasan tanpa Rokok

Bus Ugal-ugalan Tewaskan Kakek

KUALITAS peristiwa kriminal di Ibu Kota sepanjang 2010 dinilai meningkat. Hal itu diungkapkan Kapolda Metro Jaya Irjen Sutarman dalam laporan akhir tahun di Jakarta, kemarin.

“Secara kuantitas kejahatan pada 2010 menurun. Namun, kualitasnya naik. Khususnya untuk kejahatan dengan meng-gunakan senjata api,” kata Sutarman.

Pada 2009, kejahatan tindak pidana yang terjadi seba-nyak 57.038 kasus. Jumlah itu menurun pada 2010 yang tercatat sebanyak 55.006, atau turun sebanyak 2.032 kasus (3,56 %).

Salah satu kejahatan bersen-jata api yang menonjol adalah perampokan toko emas di Bukit Duri, Tebet, Jaksel, pada Agustus silam.

Saat itu, semua perampok yang berjumlah 14 orang beraksi menggunakan sen-jata api.

Polisi sendiri sudah me-n a n g k a p h a m p i r s e m u a pelaku, tapi belum dapat mengungkap asal senjata yang digunakan.

“Setelah ditelusuri, kejahatan bersenjata api meningkat ka-rena adanya bengkel-bengkel tertentu yang dapat membuat senjata rakitan meski peluru belum dapat dibuat mereka,” kata Sutarman.

Polisi sebelumnya pernah mengungkap kasus pembuatan senjata api di Cianjur, Jawa

Barat. Pelaku membuka usaha bengkel las dan bengkel peraki-tan senjata api lengkap dengan mesin bubut.

Walau secara total menurun, kasus pembunuhan pada 2010 meningkat. Pada 2009 ada 75 kasus pembunuhan. Sementara itu, pada 2010 tercatat ada 79 kasus.

Kenaikan juga terjadi pada kasus pencurian kendaraan bermotor yang pada 2009 ada

8.229 kasus, meningkat pada 2010 menjadi 8.649 kasus. Terakhir, kasus perjudian yang pada 2009 ada 934 kasus, meningkat menjadi 974 kasus pada 2010.

Tak hanya itu, Sutarman juga mengakui jajarannya hanya dapat menyelesaikan kasus sebanyak 55% dari laporan masyarakat dan penyelidikan yang dilakukan polisi.

“Kami baru bisa menyelesai-kan 55% laporan masyarakat. Sisanya kami belum mampu,” akunya. (FD/M-6)

PUNGUTAN liar oleh Dinas Binamarga dan Tata Air (Dis-bimarta) Kota Bekasi membuat kesal kontraktor. Baku hantam pun terjadi. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.30 WIB, ke-marin, di depan ruang Bidang Tata Air pada Disbimarta Pem-kot Bekasi.

Awalnya Haposan Nababan selaku pelaksana PT Pitonggam Sari tengah berada di ruang Yu-rizal, Kabid Tata Air, guna mem-pertanyakan fee 1% biaya dari proyek pembangunan tanggul Kali Bekasi di Kecamatan Jati Asih. Namun, perbincangan tidak menemui titik temu dan berujung pada perdebatan.

Idris Sahriadi, 24, PNS di kantor itu, kemudian diminta Yurizal mempersilakan Hapo-san keluar ruangan.

Haposan kesal karena dipak-sa keluar. Keributan kembali terjadi. Kali ini, bukan dengan Yurizal, melainkan dengan Id-ris. Parsaurian Sihombing, 42, anak buah Haposan yang me-nyaksikan atasannya didorong keluar oleh PNS tersebut, mem-balas dengan cara serupa.

Aksi saling dorong berakhir dengan baku hantam yang jadi tontonan puluhan PNS dan para kontraktor. Parsaurian menga-lami luka di pipi kanan sedan-gkan Idris terluka di bagian pelipis kanan.

“Saya tidak terima karena di-paksa tanda tangan setoran 1% dari total proyek Rp18 miliar, dan saya diminta membayar tunai,” kata Haposan.

Menurutnya, pungutan itu bertujuan agar biaya proyek pem-bangunan tanggul Kali Bekasi di Jati Asih yang dikerjakan bisa dibayarkan sebelum jatuh tempo, akhir Desember 2010. “Kenapa saya harus tanda ta-ngan. Pekerjaan tanggul sudah selesai sehingga pemerintah harus membayar. Saya tidak terima diperas,” ucapnya.

Soal pemukulan, Parsaurian mengatakan Idris yang lebih

dulu mendorong sambil menge-luarkan kata-kata kasar. “Karena saya dipukul, saya membalas.”

Di tempat terpisah, Idris mengaku disudutkan pihak rekanan ketika mempersilakan keduanya keluar dari ruangan Yurizal. “Bukan saya yang memukul lebih dulu, tetapi mereka yang memukul.”

Terkait persoalan pungli, Yurizal membantah. “Tidak be-nar saya memeras kontraktor. Saya hanya mempertanyakan jadwal penyelesaian pemban-gunan tanggul.” (GG/M-5)

Kualitas Kriminalitas 2010 Meningkat

Pungutan Liar Picu Baku Hantam

MI/RAMDANI

Irjen SutarmanKapolda Metro Jaya

Saya tidak terima karena dipaksa tanda tangan setoran 1% dari total proyek Rp18 miliar.”Haposan NababanKontraktor