Grafik Barber Nunik
Transcript of Grafik Barber Nunik
-
7/29/2019 Grafik Barber Nunik
1/3
GRAFIK BARBER-JOHNSON
RSUD KARANGANYAR TAHUN 2011
Grafik Barber-Johnson adalah suatu grafik yang berfungsi untuk mengukur tingkat efisiensi
pengelolaan RS, khususnya pendayagunaan sarana tempat tidur. Indikator-indikator yang
digunakan dalam grafik Barber-Johnson antara lain : BOR, LOS, TOI, dan BTO.
1. BOR (Bed Occupancy Rate)BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur dalam satu satuan waktu tertentu.
Indikator ini menggambarkan tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah
sakit. Nilai ideal BOR adalah antara 60-85%.
2. ALOS (Average Length of Stay)LOS adalah rerata lama hari dirawatnya seorang pasien. Indikator ini menggambarkan
tingkat efisiensi dan mutu pelayanan rumah sakit. Nilai ideal LOS adalah antara 6-9 hari.
3. TOI (Turn Over Interval)TOI adalah rerata hari tempat tidur tidak ditempati, dari saat terisi ke saat terisi
berikutnya. Indikator ini menggambarkan tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur.
Idealnya tempat tidur kosong hanya dalam waktu 1-3 hari.
-
7/29/2019 Grafik Barber Nunik
2/3
4. BTO (Bed Turn Over)BTO adalah frekuensi pemakaian tempat tidur dalam satu satuan waktu. Indikator ini
memberikan gambaran tingkat efisiensi pemakaian tempat tidur. Idealnya dalam 1 tahun
setiap tempat tidur rata-rata dipakai sebanyak 40-50 kali.
Dari data diatas dapat diartikan:
1. Nilai BOR di RSUD Karanganyar sebesar 71% menggambarkan tingkat pemanfaatantempat tidur di RSUD Karanganyar sudah ideal.
2. Nilai BTO sebesar 88 kali menggambarkan tingkat efisiensi pemakaian tempat tidurmasih kurang efisien.
3. Nilai AvLOS sebesar 2, 93 hari menunjukkan rata rata pasien tinggal di rumah sakitselama 2,93 hari.
4. Nilai TOI sebesar 1,18 hari menunjukkan rerata hari tempat tidur tidak ditempati, darisaat terisi ke saat terisi berikutnya adalah 1,18 hari. Nilai ini menggambarkan RSUD
Karanganyar dalam batas ideal dan diminati masyarakat.
-
7/29/2019 Grafik Barber Nunik
3/3
Gambar grafik Barber Johson untuk RSUD Karanganyar sebagai berikut:
Untuk menunjukkan pemanfaatan yang ideal antara keempat indikator maka akan
didapatakan pertemuan garis berada dalam daerah efisien (daerah yang diarsir). Pada
grafik Barber Johson di RSUD Karanganyar tahun 2011 ini didapatkan bahwa
pertemuan kedua garis dari keempat indikator hampir mendekati daerah efisien, yaitudibawah daerah efisien.