GMO ERISh
-
Upload
handini-rahmi-dewi -
Category
Documents
-
view
221 -
download
0
description
Transcript of GMO ERISh
44
REFLEKSI KASUS
Gangguan Mental Organik
Pembimbing :
dr. Santi Yuliani, M.Sc, SpKJ
Disusun oleh:
Charisma Eris Aliffia. (1161050170)
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA
PERIODE 15 JUNI – 25 JULI 2015
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
2015
REFLEKSI KASUS (gangguan mental organik)
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
44
STATUS PASIEN
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. S
Umur : 56 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Tidak bekerja
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SD
Status Pernikahan : Menikah
Alamat : Karang anyar
IDENTITAS PENGANTAR
Alloanamnesis diperoleh dari:
Nama : Tn. A
Umur : 38 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Karang anyar
Status Pernikahan : Menikah
Hubungan : Keponakan
REFLEKSI KASUS (gangguan mental organik)
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
44
II. Riwayat Penyakit Sekarang
A. Keluhan Utama
Pasien sering keluyuran dan sulit tidur
B. Riwayat Penyakit Sekarang
(Allo Anamnesis)
Alloanamnesis dilakukan pada keponakan pasien. Menurut pengakuan keponakan
pasien. Pasien dibawa ke RSJ setelah sudah 2 hari keluyuran dan tidak pulang, pasien
sering mengeluhkan lehernya kaku dan kepalanya pusing. Pasien pernah beberapa
kali mengalami kejang dan berobat serta di diagnosis oleh dokter sebagai epilepsi.
Menurut keterangan keponakan pasien, pasien sering keluyuran keluar rumah
sehingga beberapa kali obatnya tidak diminum. Beberapa tahun yang lalu pasien
mengalami bangkrut dalam usahanya serta istrinya meninggal. Pasien sudah pernah 3
kali dirawat di RSJ. Prof. dr. Soerojo Magelang.
(Auto anamnesis)
Pasien datang ke poli RSJ Prof. dr. Soerojo Magelang diantar oleh keponakannya.
Pasien hanya mengeluhkan lehernya yang kaku dan kepalanya yang pusing.
C. Riwayat Penyakit Dahulu
1. Riwayat Gangguan Psikiatri
Pasien pernah mondok 3x di RSJ Prof.Dr. Soerodjo Magelang
2. Riwayat Gangguan Medis Umum
Pasien pernah di diagnosa mengalami epilepsi
3. Riwayat Penggunaan NAPZA
Pasien merokok, tidak minum-minum alkohol, dan tidak menggunakan
obat terlarang
REFLEKSI KASUS (gangguan mental organik)
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
44
D. Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat Prenatal dan Perinatal
Pasien adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Kondisi ibu saat
hamil sehat dan tidak ada kelainan. Pasien lahir dengan usia kehamilan
cukup bulan dan lahir normal.
2. Riwayat Masa Kanak Awal (0-3tahun)
Perkembangan psikomotor, psikososial dan komunikasinya sesuai
dengan anak seusianya seperti anak lainnya.
3. Riwayat Masa Kanak Pertengahan (3-11tahun)
Perkembangan psikomotor, psikososial dan komunikasinya sesuai
dengan anak seusianya seperti anak lainnya. Pasien hanya bersekolah
sampai SD.
4. Riwayat Masa Kanak Akhir (Pubertas) dan Remaja (11-18 tahun)
Pasien tidak melanjutkan pendidikan ke tingkat SMP dan berikutnya.
5. Riwayat Masa Dewasa
Riwayat Pendidikan
Pendidikan terakhir SD
Riwayat Pekerjaan
Pasien pernah bekerja sebagai pengusaha meubel lalu bangkrut
beberapa tahun yang lalu, dan saat ini sudah tidak bekerja.
Riwayat Pernikahan
Pasien pernah menikah dan istrinya meninggal beberapa tahun
yang lalu, serta memiliki satu orang anak.
Riwayat Pelanggaran Hukum
Pasien tidak pernah berurusan dengan penegak hukum karena
melakukan pelanggaran hukum.
Riwayat Aktivitas Sosial
Pasien masih bersosialisasi dengan lingkungan sekitar
Riwayat Kehidupan Beragama
Pasien beragama Islam. Pasien jarang beribadah
Riwayat Psikoseksual
REFLEKSI KASUS (gangguan mental organik)
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
44
Pasien menyadari dirinya seorang laki-laki, berpakaian serta
berperilaku layaknya seorang laki-laki
Riwayat Situasi Hidup
Saat ini pasien tinggal bersama keponakan pasien
E. Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak ketiga dari empat bersaudara dan tidak ada keluarga
pasien yang mengalami gangguan seperti yang dialami pasien.
F. Pohon Keluarga
Keterangan
= Pasien
= Laki-Laki
= Perempuan
=Meninggal
= Satu Rumah
GRAFIK PERJALANAN PENYAKIT
REFLEKSI KASUS (gangguan mental organik)
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
44
Gejala
Juni 2015
Fungsi
III. STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Tampak seorang laki-laki, wajah tidak sesuai usia, rawat diri buruk,
berpakaian tidak rapih.
2. Pembicaraan
Kuantitas : Kurang
Kualitas : Kurang
3. Tingkah laku : Hipoaktif
4. Sikap : Kooperatif
5. Kontak psikis : Mudah ditarik,Sulit dicantum
B. Alam Perasaan
1. Mood : Eutimik
2. Afek : Apropriate
C. Gangguan Persepsi
1. Ilusi : -
2. Halusinasi : Auditorik
REFLEKSI KASUS (gangguan mental organik)
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
44
3. Depersonalisasi : Tidak ada
4. Derealisasi : Tidak ada
D. Proses Pikir
1. Isi pikir : -
2. Arus pikir
a. Kuantitas : Remming
b. Kualitas : Koheren
3. Bentuk pikir : Realistik
E. Sensorium dan Kognitif
1. Taraf pendidikan : SD
2. Orientasi W/T/O/S : Baik
3. Daya ingat segera/pendek/sedang/panjang : Baik
4. Rawat diri : Buruk
F. Tilikan
Penyangkalan dirinya sakit
IV. PEMERIKSAAN FISIK
A. Status Internus
1. Kesadaran : Komposmentis
2. Tanda vital
Tekanan darah : 100/75 mmHg
Nadi : 80 kali/menit
Respirasi : 20 kali/menit
Suhu :36.5 ºC
3. Kepala (Mata dan THT)
Kepala :Normocephali
REFLEKSI KASUS (gangguan mental organik)
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
44
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Telinga : Normotia/normotia, sekret -/-
Mulut : Sianosis (-)
Tenggorokan : Faring hiperemis (-)
Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-)
Hidung : Cavum nasi lapang/lapang, sekret -/-
4. Thorax
a. Jantung
Inspeksi :Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi :Ictus cordis terada di ICS V 2 cm medial
linea midclavicula sinistra
Perkusi :Batas jantung normal
Auskultasi :Suara jantung I/II reguler, murmur (-),
gallop (-)
b. Paru-paru
Inspeksi :Pergerakan dada simetris
Palpasi :Vokal fremitus kanan = kiri
Perkusi :Sonor kanan=kiri
Auskultasi :Bunyi napas dasar vesikuler, ronkhi -/-,
wheezing -/-
5. Abdomen
Inspeksi : Perut tampak datar
Auskultasi :Bising usus (+) 6 kali/ menit
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani
6. Urogenital :Dalam batas normal
7. Ekstremitas :
Superior Inferior
Oedem -/- -/-
Sianosis -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
REFLEKSI KASUS (gangguan mental organik)
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
44
Cappilary refill test < 2 detik < 2 detik
Deformitas -/- -/-
B. Pemeriksaan Neurologis
1. Kaku kuduk : Tidak ditemukan
2. Saraf kranialis : Dalam batas normal
3. Motorik
Motorik Superior Inferior
Gerakan N/N N/N
Kekuatan 5/5 5/5
Tonus N/N N/N
Trofi E/E E/E
4. Sensorik : Sensibilitas dalam batas normal
5. Refleks fisiologis : +/+
6. Refleks patologis : -/-
V. RESUME
Pasien datang ke poli RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang diantar oleh
keponakannya dengan keluhan sering keluyuran dan sulit tidur. Pasien sering
mengeluhkan lehernya yang kaku dan kepalanya pusing serta beberapa kali
mengalami kejang dan berobat serta di diagnosis oleh dokter sebagai epilepsi.
Pasien sudah pernah 3 kali dirawat di RSJ. Prof. dr. Soerojo Magelang dan
diagnosis juga sebagai epilepsi dan skizofrenia tak terinci, namun pasien sering
tidak minum obat karena sering keluyuran dan tidak pulang kerumahnya.
riwayat medis pasien di diagnosa menderita epilepsi dan tidak ada riwayat
penggunaan NAPZA serta alkohol.
Pada pemeriksaan mental didapatkan:
Tampak seorang laki-laki sesuai usia, rawat diri buruk, berpakaian tidak rapih.
REFLEKSI KASUS (gangguan mental organik)
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
44
Kesadaran psikiatri : Jernih
Perilaku dan aktivitas psikomotor : Normoaktif
Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif
Pembicaraan
Kuantitas : Kurang
Kualitas : Kurang
Tingkah laku : Normoaktif
Sikap : Kooperatif
Kontak psikis : Mudah ditarik, mudah dicantum
Alam Perasaan
Mood : Eutimik
Afek : Apropriate
Gangguan Persepsi
Ilusi :-
Halusinasi : Auditorik
Depersonalisasi : Tidak ada
Derealisasi : Tidak ada
Proses Pikir
Isi pikir : -
Arus pikir
Kuantitas : Remming
Kualitas : Koheren
Bentuk pikir : Realistik
Sensorium dan Kognitif
Taraf pendidikan : SD
Orientasi Waktu : Baik
Orientasi Tempat : Baik
Orientasi Personal : Baik
Orientasi Situasional : Baik
Rawat diri : Buruk
Tilikan : Penyangkalan dirinya sakit
VI. DIAGNOSIS BANDING
F20.9 Skizofrenia YTT
REFLEKSI KASUS (gangguan mental organik)
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
44
VII. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
AXIS I : F06.0 Halusinosis Organik
AXIS II : Tidak ada diagnosa
AXIS III : Epilepsi
AXIS IV : Masalah ekonomi dan masalah keluarga
AKSIS V : GAF 60-51
VIII. PENATALAKSANAAN
A. Farmakoterapi
Risperidon
Sediaan: tab. 1mg, 2mg, 3mg
Dosis Anjuran: 2-6 mg/hari
Indikasi penggunaan: Sindrom psikosis
Mekanisme kerja: memblokade dopamin pada reseptor pasca sinaptik
di neuron otak atau disebut Dopamine D2 receptor antagonists serta
berafinitas juga pada “Serotonin 5 HT2 Receptors”
Efek samping:
a. Sedasi dan inhibisi psikomotor (rasa mengantuk, kewaspadaan
berkurang, kinerja psikomotor menurun, kemampuan kognitif
menurun).
b. Gangguan otonomik (hipotensi, antikolinergik/parasimpatolitik: mulut
kering, kesulitan miksi & defekasi, hidung tersumbat, mata kabur,
tekanan intraokuler meninggi, gangguan irama jantung).
c. Gangguan ekstrapiramidal (distonia akut, akathisia, sindrom
Parkinson: tremor, bradikinesia, rigiditas)
d. Gangguan endokrin (amenorrhoe, gynaecomastia), metabolic
(Jaundice), hematologic (agranulositosis), biasanya pada pemakaian
jangka panjang.
Trihexyphenidyl
Sediaan : tab. 2mg
Dosis anjuran : 5-15 mg/hari
REFLEKSI KASUS (gangguan mental organik)
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
44
Indikasi penggunaan : Trihexyphenidyl adalah antikolinergik
yang bekerja dengan menghambat pelepasan asetilkolin digunakan
untuk mengatasi gangguan gerakan yang tidak normal dan tidak
terkendali akibat penyakit atau efek samping obat yang disebut
extrapyramidal syndrome seperti dari obat psikosis.
B. Non Farmakoterapi
1. Edukasi pasien
Memberi semangat dan motivasi kepada pasien untuk kembali sembuh,
rutin minum obat, menjalankan aktivitas seperti biasanya.
2. Edukasi Keluarga
Memberikan penjelasan kepada keluarga pasien tentang keadaan
pasien dan rencana terapi yang akan diberikan kepada pasien,
sehingga dapat memotivasi pasien untuk minum obat dan control
secara rutin.
Meminta keluarga untuk memberikan dukungan dan perhatian
kepada pasien dalam menghadapi masalah.
Meminta keluarga untuk tidak mengucilkan pasien, melainkan
harus terus mendukungnya, dan memberikan pekerjaan-pekerjaan
yang ringan agar dapat dikerjakannya.
IX. PROGNOSIS
Premorbid
Riwayat gangguan jiwa dalam keluarga: (-) Baik
Dukungan keluarga dan lingkungan: Buruk
Status sosial ekonomi: menengah Baik
Stresor: (-) Baik
Onset usia > 25 tahun Baik
Perjalanan penyakit: kronik Buruk
Jenis penyakit:
Penyakit organik: (+) Buruk
Kepatuhan minum obat: tidak patuh Buruk
REFLEKSI KASUS (gangguan mental organik)
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
44
Resume dari prognosis
Ad Vitam : Ad Bonam
Ad Fungsionam : Ad Bonam
Ad Sanasionam : Dubia ad Malam
DAFTAR PUSTAKA
1. Maslim R. Panduan Praktis,Penggunaan Klinis Obat Psikotropik,Cetakan III.
PT.Nuh Jaya. Jakarta. 2007. h: 23-30.
REFLEKSI KASUS (gangguan mental organik)
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
44
2. Maslim R. Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ-III. Bagian Ilmu
Kedokteran Jiwa FK UNIKA Atma Jaya. Jakarta.2003.
REFLEKSI KASUS (gangguan mental organik)
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia