GLAUKOMAPOSTTRABEKULEKTOMI

7/24/2019 GLAUKOMAPOSTTRABEKULEKTOMI

1/39

LAPORAN KASUS MATA (MINI-CEX)TRABEKULEKTOMI (OD) IRIDEKTOMIPERIFER (OS) ET CAUSA GLAUKOMA

Oleh : Arum Diannitaari(!"#"!$!%&)

Pem'im'in : r* R+alia Se,tiana S,*M


2/39

IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. S

Jenis kelamin : Laki-laki

Umur : 43 tahunAlamat : Kirig

Pekerjaan : Kuli Bangunan

Status perkawinan : Sudah Menikah

Agama : Islam

Suku bangsa : Jawa


3/39

ANAMNESIS

Autoanamnesis dan alloanamnesis

pada tanggal 7 Agustus 2014 di

Poliklinik RSUD Kudus pukul 12.30

WIB.Keluhan Utama :

Mata sebelah kiri terasa panas dan pedes


4/39

RI.A/AT PEN/AKIT SEKARAN0

Lokasi: mata kiri

Onset: Mata terasa panas dan pedes sejak 1 bulan yanglalu

Kualitas: Pasien mengaku keluhan tersebut tidakmenmenganggu aktivitasnya. Pasien merasa kesulitanmelihat jika hari sudah malam, penglihatan dirasakanburam dan kesulitan untuk melihat benda berwarna putih.

Kuantitas: Rasa panas dan pedes pada mata kiridirasakan terus menerus

Gejala Penyerta : Mata gatal dan berair disangkal pasien.

Faktor yang memperingan: Jika keluhan tersebut sedangkambuh pasien merasa baikkan setelah tidur selama 1 jam

Faktor yang memperberat: jika pasien kurang tidur atautidur terlalu lama keluhan tersebut kembali muncul


5/39

Kronologi:

Pasien mengaku keluhannya tersebut mulai terjadisemenjak obat mata yang biasanya digunakan habis danpasien belum sempat untuk kontrol kembali ke dokter.

Pasien merasakan kesulitan melihat saat bekerja padamalam hari. Pasien tidak dapat membedakan benangberwarna putih. Pandangan pada mata kanan pasienterasa gelap.

Awal mula keluhan mata terjadi 1 tahun yang lalusetelah mata pasien terkena debu keramik saat pasiensedang bekerja, kemudian mata menjadi merah dan matakanan tidak dapat digunakan karena pandangan menjadigelap. Pasien sering merasakan mata cekot-cekot dankemeng. Pasien mengaku ketika terdapat cahaya bulatpasien seperti melihat gambaran pelangi. Pasien berobatke dokter dan diberikan obat tetes mata dan salep, keluhandirasakan berkurang. Keluhan kembali dirasakan dan

bertambah memberat, pasien kembali memeriksakan dirike dokter yang berbeda dan di diagnosis dengan glaukomaabsolut.

Pasien kemudian di operasi untuk mengatasi keluhantersebut. Setelah di operasi pasien mengaku keluhan matasakit, cekot-cekot, dan kemeng sudah tidak dirasakanpasien.


6/39

RI.A/AT PEN/AKIT DA1ULU

Operasi : (20 September 2013)

OD: Trabekulektomi

OS : Peripheral Iridotomy

Riwayat Hipertensi (-)Riwayat DM (-)

Riwayat alergi (-)


7/39

RI.A/AT PEN/AKIT KELUAR0A

Tidak ada keluarga yang menderita penyakit

serupa

Riwayat Katarak (+)

Riwayat hipertensi (-)Riwayat diabetes melitus (-)


8/39

RI.A/AT SOSIAL EKONOMI

Paien aalah e+ran tu2an 'nunan 3ia4a ,en+'atan ari 3P5S


9/39

PEMERIKSAAN 6ISIK

Status Generalis

Tekanan darah : 110/80 mmHg

Nadi : 80 x/menit

Suhu : 36,5OCPernafasan : 20 x/menit

Keadaan Umum : baik

Kesadaran : compos mentis

Status Gizi : cukup


10/39

STATUS OP1TALMOLO0I

Keteranan :Tam,a2 ,u,il ilatai ODSTam,a2 iri atr+7i ODTam,a2 K+l+'+ma Iri OSTam,a2 lau2+ma 7le8hen


11/39

OCULI DEXTRA(OD) PEMERIKSAAN OCULI

SINISTRA(OS)

0 Visus 4/60

Tidak di koreksi Koreksi Tidak di koreksi

Gerak bola mata normal,

enoftalmus (-)

eksoftalmus (-)

strabismus (-)

Bulbus okuli

Gerak bola mata normal,

enoftalmus (-),

eksoftalmus (-),

strabismus (-)

Edema (-)

Hiperemis(-)

nyeri tekan (-)

blefarospasme (-)

lagoftalmus (-)

ektropion (-)

entropion (-)

en!olan (-)

Palpebra

Edema (-)

Hiperemis(-)

nyeri tekan (-)

blefarospasme (-)

lagoftalmus (-)

ektropion (-)

entropion (-)

en!olan (-)

OCULI DEXTRA(OD) PEMERIKSAAN OCULI SINISTRA(OS)


12/39


Edema (-)

in!eksi kon!ungti"a (-)

in!eksi siliar (-)infiltrat (-)

#iperemis (-)

Konjungtiva

Edema (-),

in!eksi kon!ungti"a (-),

in!eksi siliar (-),infiltrat (-),

#iperemis (-)

$uti# Sklera $uti#

%aringan #iperplastikpada limbus superior (-)

&eru# (-)

oedem (-)

infiltrat (-)

ulkus (-)

sikatriks (-)

Kornea

%aringan #iperplastikpada limbus superior (-)

&eru# (-)

oedem (-)

infiltrat (-)

ulkus (-)

sikatriks (-)

%erni#

&edalaman 'ukup

#ipopion (-)

Camera Oculi Anterior

(COA)

&edalaman 'ukup

#ipopion (-),-


13/39


&ripta(-)

edema(-)

trofi iris ()Iris

&ripta(-)

edema(-)

koloboma iris ()

*ilatasi

refleks pupil langsung (-)

refleks pupil tak langsung (-)Pupil

*ilatasirefleks pupil langsung (-)

refleks pupil tak langsung

(-)

%erni# Lensa !erni#

%erni# Vitreus %erni#



14/39


%erni#

&edalaman 'ukup

#ipopion (-)

#ifema (-)

Camera Oculi

Anterior

(COA)

&edalaman 'ukup

#ipopion (-),

#ifema (-)

trofi papil

+* 0,.

Ekska"atio Glaukomatosa

()

12

$erdara#an (-)

Eksudat (-)

etina

+* 0,3

12$erdara#an (-)

Eksudat (-)

(-) Pro!eksi sinar ()

(-) Persepsi "arna ()

uram #un$us e%leks 'emerlang5 &IO 54


15/39

RESUME

Subyektif

Mata terasa panas dan pedes sejak 1 bulan yang lalu.Rasa panas dan pedes pada mata kiri dirasakan terusmenerus. Pasien mengaku keluhannya tersebut mulaiterjadi semenjak obat mata yang biasanya digunakan

habis dan pasien belum sempat untuk kontrolkembali ke dokter. Pasien merasakan kesulitanmelihat saat bekerja pada malam hari. Pasien tidakdapat membedakan benang berwarna putih.Pandangan pada mata kanan pasien terasa gelap.

Riwayat pengobatan :

Operasi : (20 September 2013)

OD: Trabekulektomi

OS : Peripheral Iridotomy


16/39

OBJEKTIF

OC'LI

*&A(O)

P+IKSAA

,

OC'LI

SI,IS&A(OS)

5/ Visus 4/60

Kripta(-)

e$ema(-)

s!nekia (-)

atro%i (.)

Iris

&ripta(-)

edema(-)

synekia (-)

&oloboma iris()

ilatasi

re%leks pupil L/&L

(-/-)

Pupil

ilatasi

re%leks pupil L/&L

(-/-)


17/39

DIA0NOSIS KER5A

OD: Post Trabekulektomi

OS : Post perifer iridektomi


18/39

DASAR DIAGNOSIS

Penglihatan mata kiri perih dan pedas

Pasien mendapatkan operasi glaucoma 1 tahun

yang laluOD : Trabekulektomi

Os : Perfer iridektomi

Pupil dilatasi pada ODS. OD didapatkan Atrofi

iris. OS didapatkan iris.


19/39

TERAPI

"* I+ti8 Aret+r !9

#* 6+li8 a8i; Anem+lat

&* Me8+'alamin 9!! MC0 CAP


20/39

PROGNOSIS

OKULI

DEXTRA

OKULI

SIISTRAA! "#tam A '+nam A '+nam

A!

$un%t#&nam

A malam A '+nam

A!

'anat#&nam

Du'ia A

'+nam

Du'ia A

'+namA!

&'met#am

Du'ia A

'+nam

Du'ia A

'+nam


21/39

USUL

Pemeriksaan gonioskopi

Pemeriksaan diskus optikus

Pemeriksaan lapang pandang

SARANo Menjaga higiene kedua mata guna menghindari

infeksi sekunder.

o Minum obat dan gunakan obat tetes secara

teratur dan kontrol teratur.


22/39

TINJAUAN PUSTAKA


23/39

FISIOLOGIS AQUEOUS HUMOR

Aqeuous humorberfungsi:memberikan nutrisi (berupa glukosa dan asam amino)

kepada jaringan-jaringan mata di segmen anterior.

Membuang zat sisa metabolisme (seperti asam piruvat danasam laktat)

menjaga kestabilan tekanan intraokuli, yang penting untuk

menjaga integritas struktur mata.

media transmisi cahaya ke jaras penglihatan.


24/39

Komponen(mmol/Kg

01O)Plasma A2ueous 0umor

,a 345 356

Cl 378 364

0CO6 19 17

Askorbat 7:74 3:75

;lukosa 5 6


25/39

SISTEM PENGALIRAN

Trabecular Outflow(kiri) danUveosceral Outflow

(kanan).

SERATOPTIK(NEUROPATIOPTIK)YANGDITANDAI


26/39

SERAT OPTIK(NEUROPATI OPTIK), YANG DITANDAIDENGAN KELAINAN ATAUATROFI PAPIL NERVUS

OPTICUSYANG KHAS, ADANYAEKSKAVASI

GLAUKOMATOSA, SERTAKERUSAKAN LAPANG

PANDANGDAN BIASANYA DISEBABKAN OLEH EFEK

PENINGKATAN TEKANAN INTRAOKULARSEBAGAI

FAKTOR RESIKONYA.


27/39

KLASIFIKASI

PRIMERSUDUT TERBUKA

SUDUT TERTUTUP

SEKUNDER

KONGENITAL

ABSOLUT

Kelainan lensa, keainan traktus

uvea, trauma, pascaoperasi,peningkatan tekanan vena

episklera

Primer, kelainan perembangan

mata, kelainan perkembagan

ekstraokular

Hasil akhir semua glaukoma yang

tidak terkontrol (mata yang keras,

tidak dapat melihat, dan sering

nyeri)


28/39


29/39

PATOFISIOLOGI


30/39

Tingginya tekanan intraokuler tergantung pada besarnya

produksi aquoeus humoroleh badan siliar danpengaliran keluarnya.

Besarnya aliran keluaraquoeus humormelalui sudut bilik

mata depan juga tergantung pada keadaansudut bilik

mata depan, keadaanjalinan trabekulum, keadaan

kanal Schlemmdan keadaantekanan vena episklera.

Tekanan intraokuler dianggap normalbila kurang

daripada 20 mmHg. Pada tekanan lebih tinggi dari 20mmHg yang juga disebut hipertensi oculi dapat

dicurigai adanya glaukoma. Bila tekanan lebih dari 25

mmHg pasien menderitaglaukoma


31/39

MEKANISME PENEURUNAN PENGLIHAT


32/39

KLASIFIKASI GLAUKOMA

PRIMER

KONGENITA

L

SEKUNDER

ABSOLUT

SUDUT TERBUKA

SUDUT TERTUTUP

SUDUT TERBUKA

SUDUT TERTUTUP

PRIMER

SEKUNDER

(kelainan sistemik, gg.perkembangan okular,

penyakit mata)

Hasil akhir dari semua jenis glaukoma

yang tidak terkontrol dengan

karakteristik hard, sightless, and often

painful eye


33/39

TANDA DAN GEJALAglaukoma sudut terbukaakan terjadi :penglihatan yang kabur dan penurunan persepsiwarna dan cahaya.

Terjadi penurunan luas lapang pandang yangprogresif.

Yang pertama hilang adalah lapang pandang periferyang pada akhirnya hanya akan menyisakanpenglihatan yang seperti terowongan (tunnel vision).

Penderita biasanya tidak memperhatikan kehilanganlapang pandang perifer ini karena lapang pandangsentralnya masih utuh.


34/39

glaukoma sudut tertutupdapat terjadi :

gejala nyeri, sakit kepala, nausea, mata merah,penglihatan kabur dan kehilangan penglihatan.


35/39

DIAGNOSIS

Mengukur peningkatan TIO dengan

menggunakan tonometri Schiotz,Aplanasi

goldman, dan NCT (non contact tonometry)

Gonioskopi

Funduskopi

Perimetri


36/39

PENATALAKSANAAN GLAUKOMA

Supresi produksi cairan aquosAntagonis adrenergik (timolol maleat, betaxolol, levobunolol)Agonis adrenergik (epinephrine, brimonidine) Inhibitor karbonik anhidrase (CAI) (dorzolamide hydrochloride,acetazolamide)

Meningkatkan aliran keluar cairan aquosAnalog prostaglandin (bimatoprost, latanoprost, travoprost) :

melalui uveasklera Obat parasimpatomimetiks (pilocarpine, epinephrine,dipivefrin): anyaman trabekular melalui kontraksi otot siliaris


37/39

akibat iris rurunan Volume Vitreus

hiperosmotik (glycerol)

Miotik, Midriatik dan siklopegik

Konstriksi pupil : glaukoma sudut tertutup akut primer dan

pendesakan sudut pada iris plateu Dilatasi pupil : penutupan sudut akibat iris bombe karena

sinekia posterior

Sikloplegik : penutupan sudut o.k. Pergeseran lensa ke anterior

( atropinrelaksasi m.siliaris sehingga aparatus zonular

menjadi kencang dalam upaya menarik lensa ke belakang)


38/39

Iridoplasti, iridektomi dan iridotomi perifer

Blokade pupil pada glaukoma sudut tertutup palig baik diatasi

dengan membentuk saluran langsung antara bilik mata depan

dan belakang sehingga tidak ada perbedaan tekanan di antara

keduanya.

Iridektomi perifer dilakukan bila iridotomi laser. Iridoplasti

perifer (cincin leser yang membakar iris periferkontraksistroma isrismenarik sudut bilik mata depan hingga tebruka)

Trabekuloplasti laser

bakaran ke anyaman trabekular-->memudahkan aliran keluaraqueous humor.


39/39

Bedah drainase glaukoma

Trabekulektomi : memintas saluran-saluran

drainase normalakses langsung aqueous

humor dari bilik mata depan ke jaringan

subknjungtiva dan orbitaViskokanalostomi dan sklrektomi dalam

dengan implan kolagen: menghindarkan

dilakukannya insisi ketebalan penuh ke dalam

mata. goniotomi

Siklodestruktif

Destruksi corpus ciliare

GLAUKOMAPOSTTRABEKULEKTOMI

Documents

Transcript of GLAUKOMAPOSTTRABEKULEKTOMI