Gizi

16
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas ijin dan ridoNya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang “ Kebutuhan Nutrisi Untuk Usia sekolah dan Remaja ” ini dengan baik. Makalah ini disusun sebagai tugas Mata pelajaran Ilmu Gizi. Adapun makalah ini kami susun berdasarkan pengamatan kami dari internet yang ada kaitannya dengan makalah yang kami buat. Dalam penyusunan makalah ini tentunya tidak lepas dari adanya bantuan dari pihak tertentu, oleh karena itu kami tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada orang tua kami, guru pembimbing kami, dan teman-teman kami yang telah membantu kami menyelesaikan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahannya serta jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya, kami sebagai penyusun sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat untuk para pembaca. Purwakarta, 2012 Penulis

description

gizi

Transcript of Gizi

Page 1: Gizi

KATA PENGANTAR

     Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas ijin dan ridoNya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang “ Kebutuhan Nutrisi Untuk Usia sekolah dan Remaja ” ini dengan baik. Makalah ini disusun sebagai tugas Mata pelajaran Ilmu Gizi.     Adapun makalah ini kami susun berdasarkan pengamatan kami dari internet yang ada kaitannya dengan makalah yang kami buat. Dalam penyusunan makalah ini tentunya tidak lepas dari adanya bantuan dari pihak tertentu, oleh karena itu kami tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada orang tua kami, guru pembimbing kami, dan teman-teman kami yang telah membantu kami menyelesaikan makalah ini.       Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahannya serta jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya, kami sebagai penyusun sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat untuk para pembaca.

Purwakarta, 2012

                                                                                                                                                                                                                                                                   Penulis

                                                                                                        Rizka Suci Indriyanti                                                                                   (Siswi SMK EFarina Etaham Purwakarta)

Page 2: Gizi

DAFTAR ISI

Kata pengantar ................................................................................................................

2

Daftar Isi ............................................................................................................................

3

                         

BAB I  PENDAHULUAN ................................................................................................ 41.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 41.2 Rumusan Masalah.................................................................................................... 41.3 Tujuan Penulisan Makalah .................................................................................... 41.4 Manfaat Penulisan Makalah .................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 52.1 Tujuan Pemberian Nutrisi Untuk Usia Sekolah dan Remaja ........................... 5       2.1.1 Usia Sekolah ................................................................................................... 5       2.1.2 Usia Remaja .................................................................................................... 6

2.2 Faktor - Faktor yang Berpengaruh Terhadap Keadaan Nutrisi Pada Usia Sekolah dan Remaja ............................................................................................... 7

2.3 Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Balita................................................................... 8      2.3.1 Perhitungan BB Ideal dan Perhitungan Kebutuhan Energi Pada

Usia Sekolah dan remaja............................................................................... 9

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 113.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 113.2 Saran .......................................................................................................................... 11

Page 3: Gizi

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 12

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

     Tubuh manusia memerlukan berbagai macam nutrisi, mulai dari karbohidrat, lemak maupun protein. Bagi manusia nutrisi menjadi asupan utama bagi tubuh dalam melakukan berbagai kegiatan sebagai pembentuk energi penting. Fungsi nutrisi itu sendiri juga beragam seperti sebagai proses pengambilan zat-zat makanan yang penting, dan sebagai subtansi organik yang dibutuhkan organisme untuk bergerak normal. Nutrisi juga berperan aktif sebagai asupan makanan yang sehat bagi tubuh.      Masa usia sekolah dan remaja merupakan periode dari pertumbuhan dan proses kematangan manusia, pada masa ini terjadi perubahan yang sangat unik dan berkelanjutan. Perubahan fisik karena pertumbuhan yang terjadi akan mempengaruhi status kesehatan, gizi, dan nutrisinya. Ketidakseimbangan antara asupan kebutuhan atau kecukupan gizi dan nutrisi akan menimbulkan masalah pada kesehatan.

1.2 Rumusan Masalah

-     Apa tujuan dari pemberian nutrisi untuk usia sekolah dan remaja ?-     Faktor apa saja yang berpengaruh terhadap keadaan nutrisi pada usia sekolah dan

remaja ?                                                                                                            -     Energi dan zat gizi apa saja yang di butuhkan oleh BALITA ?

Page 4: Gizi

-     Bagaimana cara perhitungan BB ideal & perhitungan kebutuhan energi untuk balita ?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui :-     Mendeskripsikan tentang masalah kebutuhan nutrisi pada usia sekolah dan remaja.-     Mendeskripsikan tentang tujuan dari pemberian nutrisi.-     Menguraikan faktor apa saja yang berpengaruh terhadap keadaan nutrisi.

1.4 Manfaat Penulisan Makalah

a. Bagi penulis     Membantu penulis mengetahui dan memahami secara mendalam tentang           kebutuhan nutrisi untuk usia sekolah dan remaja.b. Bagi pembaca     Membantu pembaca untuk mengetahui betapa pentingnya pemenuhan nutrisi bagi kesehatan di dalam kehidupan sehari-hari.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Tujuan Pembarian Nutrisi Untuk Usia Sekolah dan Remaja

-       Supaya pertumbuhan dan perkembangan maksimal.-       Memperbaiki gizi anak.-       Menentukan perkembangan anak pada usia selanjutnya.

2.1.1     Pada Usia Sekolah     Anak usia sekolah sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, oleh karena itu diperlukan asupan makanan yang mengandung gizi seimbang agar proses tersebut tidak terganggu. Pada masa sekolah selain peran orang tua, kesadaran anak sekolah juga diperlukan karena mereka sudah mampu memilih makanan mana yang dia sukai. Status gizi baik atau status gizi optimal terjadi bila tubuh memperoleh zat-zat gizi yang cukup dan zat-zat gizi tersebut digunakan secara efesien, sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan ota, kemampuan kerja otak dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi (almatsier, 2002).     Fase usia sekolah membutuhkan asupan makanan yang bergizi untuk menunjang masa pertumbuhan dan perkembangannya. Kebutuhan tubuh akan energi jauh lebih besar dibandingkan usia sebelumnya, karena anak usia sekolah lebih banyak

Page 5: Gizi

melakukan aktifitas fisik seperti bermain, berolahraga atau membantu orang tuanya. Memasuki usia 10-12 tahun, anak semakin membutuhkan energi dan zat gizi yang lebih besar dibanding anak yang berusia dibawahnya. Pada usia ini pemberian makanan untuk anak laki-laki dan perempuan mulai dibedakan.     Gizi menjadi masalah yang penting bagi anak usia sekolah, karena gizi bisa mencerdaskan anak. Anak yang kekurangan gizi mudah mengantuk dan kurang bergairah dan dapat mengganggu proses belajar di sekolah dan menurunnya prestasi belajarnya. Selain itu daya pikir anak juga akan berkurang, karena pertumbuhan otaknya tidak optimal. Orang tua perlu memberikan perhatian lebih pada anak usia sekolah, karena pada umumnya mereka disibukkan dengan berbagai kegiatan di luar rumah sehingga cenderung melupakan waktu makan termasuk kebiasaan makan pagi. Makan pagi yang cukup akan memenuhi kebutuhan energi anak selama proses belajar di sekoalh, sekaligus mencegah penurunan kadar gula darah yang berakibat pada terganggunya konsentrasi anak dalam menerima pelajaran di sekolah.     Pola asupan makanan yang tidak seimbang pada anak usia sekolah dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan kurangnya gizi dalam tubuh. Anak usia sekolah sangat memerlukan asupan makanan yang seimbang untuk menunjang tumbuh kembangnya. Anak usia sekolah perlu mendapat asupan gizi yang seimbang, sehingga akan tumbuh sesuai perkembangan usianya dan ada kesesuaian antara BB/umur, TB/umur dan BB/TB. Pola asupan makanan dan pengaturan makanan untuk anak usia sekolah sangat penting dilakukan.     Diet seimbang anak usia sekolah yang baik adalah rendah lemak, tinggi kalsium dan adekuat tapi kalorinya tidak berlebihan.Syarat pemberian makanan bagi anak antara lain :1. Memenuhi kecukupan energi dan semua zat gizi yang sesuai dengan umurnya.2. Susunan hidangan disesuaikan dengan pola menu seimbang.3. Bentuk dan porsi makanan disesuaikan dengan daya terima dan porsi anak.4. Memperhatikan kebersihan perorangan/anak dan lingkungan.     Anak usia sekolah membutuhkan lebih banyak energi dan zat gizi dibanding anak balita. Anak usia sekolah juga memerlukan tambahan energi, protein, kalsium, fluor dan zat besi sebab pertumbuhan sedang pesat dan aktivitas kian bertambah. Untuk memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi, anak seusia ini membutuhkan 5 kali waktu makan, yaitu makan pagi (sarapan), makan siang, makan malam, dan 2 kali makan selingan. Perlu di tekankan pentingnya sarapan supaya anak dapat berfikir dengan baik dan menghindari hipoglikemi. Bila jajan harus diperhatikan kebersihan makanannya supaya tidak tertular penyakit tifoid, disentri, dan lain-lain.

2.1.2     Pada Usia Remaja     Remaja adalah perempuan berusia 10-18 tahun dan laik-laki 12-20 tahun. Pada usia tersebut, pertumbuhan remaja sangat cepat seiring dengan dialaminya pubertas.

Page 6: Gizi

     Remaja membutuhkan asupan gizi yang cukup karena aktivitas fisik remaja yang tinggi, seperti ekstrakulikuler yang banyak, kurikulum sekolah yang padat, dan apalagi ditambah dengan mengikuti berbagai macam les. Otomatis, remaja lebih banyak membutuhkan asupan kalori.     Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) Indonesia, remaja membutuhkan sekitar 2050-2500 kkal dan protein 50-60 gram sesuai dengan pertambahan umurnya.     Gizi untuk remaja harus mengandung zat-zat sebagai berikut :

1.  Sumber energi yang sering disebut sember tenaga diperoleh dari sumber karbohidrat, seperti beras, jagung, ubi kayu, talas, kentang, roti, minyak, margarine, dan santan yang mengantung lemak.

2.  Sumber protein disebut juga zat pembangun yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan, pembentukan jaringan-jaringan baru, dan pemeliharaan tubuh. Selain itu, protein juga berguna untuk menjernihkan pikiran, dan meningkatkan konsentrasi dan kecerdasan. Sumber protein diperoleh dari sumber hewani (daging, ayam, ikan, dan telur) dan nabati (tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan, biji-bijian, tahu, dan tempe). Jangan terpaku kalau protein itu harus makan “daging atau ayam”. Kalau tidak ada, protein nabati juga tidak kalah kandungan proteinnya untuk proses perkembangan dan pertumbuhan badan.

3.  Lemak berguna sebagai cadangan energi, pelarut vitamin A, D, E, dan K, pelumas persendian, pertumbuhan dan pencegahan peradangan kulit, pemeberi cita rasa pada makanan. Lemak bisa diperoleh dari minyak goreng, mentega, susu, daging, dan ikan. Makanan berlemak yang berlebihan seperti gajih, daging berlemak, kulit ayam, susu berlemak, keju, dan mentega tidak disarankan karena bisa mengganggu kesehatan.

4.  Vitamin dapat diperoleh dari sayuran dan buah-buahan. Kandungan vitamin dan mineral pada buah dan sayuran bermanfaat untuk mengatur pengolahan bahan makanan serta menjaga keseimbangan cairan tubuh. Biasanya banyak remaja yang kurang suka makan sayuran dan buah-buahan. Padahal, makanan tersebut bermanfaat sekali bagi tubuh. Vitamin yang dibutuhkan antara lain: vitamin B6, asam folat, B12, A, C, D, dan E. Bila perlu, memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral bisa dengan makan tablet-tablet vitamin yang dijual.

5.  Mineral sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan selama masa pubertas dan remaja. Misalnya, kalsium diperlukan unruk pertumbuhan tulang dan otot-otot. Makanan sumber kalsium bisa diperoleh dari susu (dan hasil olahannya), makanan yang difermentasi (tempe, oncom, tauco, dan sebagainya), dan ikan. Selain itu, tubuh juga membutuhkan mineral Zn (seng) untuk pertumbuhan dan kematangan seksual. Makanan yang mengandung Zn (seng) bisa diperoleh dari ikan, kerang-kerangan, dan sayur-sayuran. Kebutuhan zat besi pada laki-laki akan meningkat pada saat proses kematangan seksual. Sementara pada perempuan terjadi pada saat menstruasi karena pada saat menstruasi zat besi akan keluar bersama darah menstruasi. Kekurangan zat besi dalam makanan sehari-hari secara terus menerus dapat menimbulkan penyakit anemia (kurang darah).

Page 7: Gizi

6.  Serat berfungsi untuk memudahkan proses buang air besar, membuang racun-racun dalam tubuh, dan mencegah kegemukan. Serat bisa diperoleh dari sayur-sayuran, buah-buahan, dan agar-agar.

 2.2 Faktor – Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Keadaan Nutrisi Pada Usia           Sekolah dan Remaja1.Pengetahuan     Rendahnya pengetahuan tentang manfaat makanan bergizi dapat mempengaruhi pola konsumsi makan, hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan pemenuhan kebutuhan nutrisi.2.Prasangka     Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan yang bernilai gizi tinggi, dapat mempengaruhi status nutrisi seseorang. Misalnya, di beberapa daerah, tempe yang merupakan sumber protein yang baik dan murah, tidak digunakan dalam makanan sehari-hari, karena masyarakat menganggap bahwa mengkonsumsi tempe dapat merendahkan derajat mereka.3.Kebiasaan     Adanya kebiasaan yang buruk atau pantangan terhadap makanan tertentu dapat juga memengaruhi status nutrisi. Misalnya, di beberapa daerah, terdapat larangan makan pisang, pepaya, bagi para gadis remaja. Padahal, makanan itu merupakan sumber vitamin yang baik. Ada pula larangan makan ikan bagi anak-anak, karena ikan dianggap mengakibatkan cacingan. Padahal, ikan merupakan sumber protein yang sangat baik bagi anak-anak.4.Kesukaan    Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh rat-zat gizi yang dibutuhkan secara cukup. Kesukaan dapat mengakibatkan banyak terjadi kasus malnutrisi pada rcmaja karcna asupan gizinya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan tubuh.5.Ekonomi    Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi, penyediaan makanan bergizi, membutuhkan dana yang tidak sedikit karena perubahan status gizi dipengaruhi oleh status ekonomi. Dengan kata lain, orang dengan status ekonomi kurang biasanya kesulitan dalam mcnyediakan makanan bergizi. Sebaliknya orang dengan status ekonomi cukup lebih mudah untuk menyediakaan makanan yang bergizi.

2.3  Kebutuhan Energi dan Zat Gizi BALITA        (perhitungan BB ideal dan perhitungan kebutuhan energi untuk usia   sekolah dan

remaja)

     Balita adalah anak yang berumur 0-59 bulan, pada masa ini ditandai dengan proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Disertai dengan perubahan yang memerlukan zat-zat gizi yang jumlahnya lebih banyak dengan kwalitas tinggi. Akan tetapi, balita termasuk kelompok lawan gizi, mereka mudah menderita kelainan gizi

Page 8: Gizi

karena kekurangan makanan yang dibutuhkan (sediaoetama 2000).  Masalah gizi balita yang harus dihadapi Indonesia pada saat ini adalah masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih. Masalah gizi kurang disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan, sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi dan kesehatan, sedang Masalah gizi lebih disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada masyarakat disertai dengan kurangnya pengetahuan gizi dan kesehatan (almasteir, 2002). Pada masa ini ditandai  dengan proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Disertai dengan perubahan yang memerlukan zat-zat gizi yang jumlahnya lebih banyak dengan kwalitas tinggi.     Gizi merupakan salah satu penentu kwalitas sumber daya manusia. Akibat kekurangan gizi akan menyebabkan beberapa efek serius seperti kegagalan pertumbuhan fisik serta tidak optimalnya perkembangan dan kecerdasan. Akibat lain adalah terjadinya penurunan produktifitas, menurunnya daya tahan tubuh terhadap penyakit yang akan meningkatkan resiko kesakitan dan kematian.     Gizi yang baik sangat diperlukan untuk proses tumbuh kembang bagi anak-anak yang normal ditinjau dari segi umur, anak balita yaitu anak yang berumur di bawah lima tahun, merupakan anak yang sedang dalam masa tumbuh kembang adalah merupakan golongan yang paling rawan terhadap kekurangan kalori protein. (Back, 2000)     Kebutuhan gizi yang harus dipenuhi pada masa balita diantaranya energi dan protein. Kebutuhan energi sehari-hari pada anak untuk tahun pertama kurang lebih 100-120 kkal/ kg berat badan. Untuk tiap 3 bulan pertambahan umur, kebutuhan energi turun kurang lebih 10 kkal/ kg berat badan. Energi dalam tubuh diperoleh terutama dari zat gizi karbohidrat, lemak dan juga protein. Protein dalam tubuh merupakan sumber asam amino esensial yang diperlukan sebagai zat pembangun, yaitu untuk pertumbuhan dan pembentukan protein dalam serum, mengganti sel-sel yang rusak, memelihara keseimbangan asam basa cairan tubuh, serta sebagai sumber energi. Lemak merupakan sumber kalori berkonsentrasi tinggi, selain itu lemak juga mempunyai 3 fungsi, diantaranya sebagai sumber lemak esensial, sebagai zat pelarut vitamin A, D, E, K, serta dapat memberi rasa sedap dalam makanan. Kebutuhan karbohidrat yang dianjurkan adalah 60-70% dari total energi. Sumber karbohidrat dapat diperoleh dari beras, jagung, singkong, tepung-tepungan, gula, dan serat makanan. Serat makanan sangat penting untuk menjaga kesehatan alat pencernaan. Vitamin dan mineral pada masa balita sangat diperlukan untuk mengatur keseimbangan kerja tubuh dan kesehatan secara keseluruhan. Kebutuhan akan vitamin dan mineral jauh lebih kecil dari pada protein, lemak, dan karbohidrat.     Ada beberapa hal yang perlu dihindari bagi anak agar makannya tidak berkurang, seperti membatasi makanan yang kurang menguntungkan, seperti coklat, permen, kue-kue manis karena dapat membuat kenyang sehingga nafsu makan berkurang. Menghindari makanan yang merangsang seperti pedas dan terlalu panas, menciptakan suasana makan yang tentram dan menyenangkan, memilih makanan dengan nilai gizi tinggi, memperhatikan kebersihan perorangan dan lingkungan, tidak memaksa anak untuk makan serta tidak menghidangkan porsi makanan terlalu banyak.     Usia balita dapat kita bedakan menjadi 2 golongan, yang pertama adalah balita usia 1-3 tahun. Jenis makanan yang paling disukai anak balita di usia ini biasanya adalah makanan yang manis-manis, seperti cokelat, permen, es krim, dll. Pada anak usia ini sebaiknya makanan yang banyak mengandung gula dibatasi, agar gigi susunya tidak

Page 9: Gizi

rusak atau berlubang (caries). Pada usia ini, biasanya anak sangat rentan terhadap gangguan gizi, seperti kekurangan vitamin A, zat besi, kalori dan protein. Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan gangguan fungsi pada mata, sedangkan kekurangan kalori dan protein dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan kecerdasan anak.Kedua adalah anak usia 4-6 tahun. Pada usia ini, anak-anak masih rentan terhadap gangguan penyakit gizi dan infeksi. Sehingga pemberian makanan yang bergizi tetap menjadi perhatian orang tua, para pembimbing dan pendidik di sekolah. Pendidikan tentang nilai gizi makanan, tidak ada salahnya mulai diajarkan pada mereka. Dan ini saat yang tepat untuk menganjurkan yang baik-baik pada anak, karena periode ini anak sudah dapat mengingat sesuatu yang dilihat dan didengar dari orang tua dan lingkungan sekitarnya. Sehingga akhirnya anak dapat memilih menyukai makanan yang bergizi.

2.3.1     P erhitungan BB ideal dan P erhitungan kebutuhan energi untuk usia sekolah dan remaja        Perhitungan berat badan ideal

Berat Badan Ideal = (Tinggi Badan - 100) - ( 10% tinggi badan -100)

Contohnya : Jika tinggi badan kita adalah setinggi 150 cm, maka berat badan ideal kita adalah (150 - 100) - (10% x (150 - 100) = 50 - 5 = 45 kg.Dari hasil tersebut dapat kita ketahui apa yang terjadi dengan diri kita dengan membandingkan hasilnya berikut di bawah ini :- Kelebihan Berat Badan / Overweight = Hasilnya 10% s/d 20% lebih besar- Kegemukan / Obesitas / Obesity = Hasilnya lebih dari 20% dari yang seharusnya- Kurus = Hasilnya 10% kurang dari yang seharusnya.

      Perhitungan kebutuhan energiUntuk menghitung kebutuhan kalori dalam sehari terlebih dahulu tentukan          berat

Badan Ideal (BBI) yaitu dengan cara :

                                Badan Ideal (BBI) = Tinggi Badan – 110 cm.

Setelah Badan Ideal (BBI) diketahui, untuk mengetahui kebutuhan kalori setiap hari yaitu dengan cara :   Laki-Laki :

Berat badan ideal x 30 kkal

       Perempuan : Berat badan

ideal x 25 kkal

Page 10: Gizi

BAB III PENUTUPAN

3.1  Kesimpulan

     Nutrisi berpengaruh dalam fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak. Dan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tubuh manusia, maka akan terhindar dari ancaman-ancaman penyakit.

3.2  Saran

      Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk diupayakan. Upaya untuk melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat dilakukan dengan cara makan-makanan yang seimbang 4 sehat 5 sempurna dengan di imbangi keadaan hidup bersih untuk setiap individu. Hal tersebut harus dilakukan setiap hari, karena tanpa setiap hari maka tubuh manusia bisa terserang penyakit akibat imune tubuh yang menurun.

Page 11: Gizi

DAFTAR PUSTAKAwww.dostoc.com/docs/80650397/TUJUAN-PEMBELIAN-NUTRISI-1#

www.dostoc.com/docs/80650399/TUJUAN-PEMBELIAN-NUTRISI-2#

http://srimidwives.blogspot.com/2011/02/faktor-yang-mempengaruhi-pemenuhan.html

http://indahcahyanti.blogspot.com/2010/06/gizi-seimbang-masa-balita.html

http://organisasi.org/rumus-menghitung-berat-badan-ideal-normal-indeks-broca-broca-index

http://suaraterbaru.com/cara-menghitung-kebutuhan-kalori