GILL NET

6
JARING INSANG (Gill Net) LATAR BELAKANG Penangkapan ikan merupakan salah satu profesi yang telah lama dilakukan oleh manusia. Menurut sejarah sekitar 100.000 tahun yang lalu manusia Neanderthal telah melakukan kegiatan penangkapan (sahrhange andlundbeck,1991), dengan menggunakan tangan kosong kemudian profesi ini berkebang secara perlahan-lahan dengan menggunakan alat yang sederhana dan mulai membuat perahu yang sederhana. Dalam pemahaman mengenai cara penangkapan ikan maka dibutuhkan ilmu yang dapat menyokong pengetahuan teknik penggunaan alat tangkap dan cara pengoprasiannya serta kapal yang dapat menunjang keberlangsungan penangkapan,yang disebut dengan Metode Penangkapan Ikan.Alat tangkap dan teknik penangkapan ikan yang digunakan nelayan Indonesia umumnya masih bersifat tradisional, namun menurut Ayodhyoa (1981) pendapat tersebut tidak semuanya dapat di benarkan. Jika ditinjau dari prinsip teknik penangkapan ikan diIndonesia, terlihat telah banyak memanfaatkan tingkah laku ikan (behaviour) untuk tujuan penangkapan ikan. Selain itu, nelayan juga telah mengetahui ada sifat-sifat ikan yang berukuran besar memangsa ikan kecil sehingga dengan adanya ikan kecil ditempat

description

gill net

Transcript of GILL NET

Page 1: GILL NET

JARING INSANG (Gill Net)

LATAR BELAKANG

Penangkapan ikan merupakan salah satu profesi yang telah lama dilakukan oleh

manusia. Menurut sejarah sekitar 100.000 tahun yang lalu manusia Neanderthal telah

melakukan kegiatan penangkapan (sahrhange andlundbeck,1991), dengan menggunakan

tangan kosong kemudian profesi ini berkebang secara perlahan-lahan dengan menggunakan alat

yang sederhana dan mulai membuat perahu yang sederhana. Dalam pemahaman mengenai cara

penangkapan ikan maka dibutuhkan ilmu yang dapat menyokong pengetahuan teknik penggunaan alat

tangkap dan cara pengoprasiannya serta kapal yang dapat menunjang keberlangsungan

penangkapan,yang disebut dengan Metode Penangkapan Ikan.Alat tangkap dan teknik

penangkapan ikan yang digunakan nelayan Indonesia umumnya masih bersifat tradisional, namun

menurut Ayodhyoa (1981) pendapat tersebut tidak semuanya dapat di benarkan. Jika ditinjau dari

prinsip teknik penangkapan ikan diIndonesia, terlihat telah banyak memanfaatkan tingkah

laku ikan (behaviour) untuk tujuan penangkapan ikan. Selain itu, nelayan juga telah mengetahui ada sifat-

sifat ikan yang berukuran besar memangsa ikan kecil sehingga dengan adanya ikan kecil

ditempat penangkapan maka ikan-ikan besar pun akan mendatangi ke tempat tersebut. Hal

tersebut membuktikan perkembangan peradaban manusia, dapat mendorong manusia untuk

semakin kreatif dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.Kemajuan dari fishing methods dapat ditandai dengan

hal-hal berikut ini :

1. Perubahan usaha penangkapan dari sektor demi sektor ke arah usaha penangkapan dalam

jumlah banyak.

2. Perubahan fishing ground ke arah yang lebih jauh dari pantai.

3. Penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin.Gill Net sering diterjemahkan sebagai

jaring insang´, ³jaring rahang´, dan lainsebagainya.

Page 2: GILL NET

Jaring Insang ( Gillnet ) adalah suatu jenis alat penangkap ikan dari bahan jaring yang

bentuknya empat persegi panjang dimana mata jaring dari bagian jaring utama ukurannya

sama. Jumlah mata jaring ke arah panjang / horizontal jauh lebih banyak dari pada jumlah

mata jaring ke arah vertikal atau ke arah dalam. Pada bagian atasnya dilengkapi dengan

beberapa pelampung ( floats ) dan dibagian bawahnya dilengkapi dengan beberapa pemberat

( sinkers ), sehingga dengan adanya dua gaya yang berlawanan memungkinkan jaring insang

dapat dipasang di daerah penangkapan dalam keadaan tegak.

Metode pengoperasian dar jaring insang pada umumnya dilakukan secara pasif, tetapi

ada juga yang dioperasikan secara semi aktif atau dioperasikan secara aktif. Untuk jenis

jaring yang dioperasikan secara pasif umumnya dilakukan pada malam hari, baik itu

dioperasikan dengan alat bantu cahaya atau tanpa alat bantu cahaya dengan cara dipasang di

perairan / daerah penangkapan yang diperkirakan akan dilewati oleh ikan atau hewan air

lainnya, kemudian dibiarkan untuk beberapa lama supaya ikan mau memasuki mata jaring.

Lamanya pemasangan jaring insang di daerah penangkapan disesuaikan dengan jenis ikan

yang akan dijadikan target tangkapan atau menurut kebiasaan nelayan yang

mengoperasikannya. Untuk jaring insang yang dioperasikan secara semi aktif atau yang

dioperasikan secara aktif, pemasangan jaring di daerah penangkapan umumnya dilakukan

pada siang hari yaitu dengan mengaktifkan jaring supaya ikan tertangkap atau dengan kata

lain tidak menunggu supaya ikan memasuki mata jaring.

Untuk jenis jaring insang yang konstruksinya hanya terdiri dari satu lembar, ikan yang

memasuki mata jaring biasanya hanya ikan yang mempunyai ukuran keliling belakang

penutup insang (operculum girth) lebih kecil dari keliling mata jaring dan keliling tinggi

maksimum (maksimum body girth) dari ikan lebih besar dari keliling mata jaring (mesh size).

Cara tertangkapnya ikan pada mata jaring biasanya terjerat pada bagian belakang penutup

insang (operculum) atau terjerat di antara operculum dan bagian tinggi maksimum (maximum

Page 3: GILL NET

body) ikan. Untuk jenis jaring insang yang konstruksinya terdiri dari dua lembar dan tiga

lembar, ikan yang memasuki mata jaring biasanya selain ikan yang mempunyai ukuran

keliling bagian belakang penutup insang lebih kecil dan keliling tinggi maksimum lebih besar

darui keliling mata jaring bagian dalam (inner net). Cara tertangkapnya ikan pada kedua jenis

jaring ini, selain terjerat pada bagian belakang operculum atau terjerat di antara operculum

dan bagian tinggi maksimum pada mata jaring bagian dalam, juga tertangkap secara

terpuntal, maka ikan yang tertangkap dapat dengan terjerat atau juga terpuntal pada jaring.

Target tertangkapnya ikan sebagai berikut :

a. Targer tertangkapnya ikan oleh jaring satu lembar :

- Ikan-ikan yang mempunyai bentuk streamline, seperti bentuk ikan Cakalang (Katsuwonus

pelamis), Kembung (Rasreliger sp), Sarden (Sardinella sp) dan Ikan Salem (Onchorhynchus

sp) .Ikan-ikan yang mempunyai sifat bergerombol, baik itu bergerombol secara agregation,

school atau bergerombol secara food.

- Besar individu dari gerombolan ikan hampir merata,

- Mempunyai kecepatan / kekuatan untuk menusuk mata jaring dan

- Jenis ikan yang mempunyai model berenang (mode of swimming) seperti model berenang

subcarangiform, carangiform, thunniform dan yang menyerupainya.

b. Target tertangkapnya ikan dengan jaring insang dua lembar dan tiga lembar :

- Ikan-ikan yang menjadi target tertangkapnya jaring satu lembar,

- Ikan-ikan yang tidak mempunyai bentuk sreamline, seperti bentuk beberapa jenis ijkan

dasar, ikan lindung, kepiting, udang dan jenis lainnya,

- Ikan yang mempunyai sifat soliter,

- Ikan yang mempunyai ukuran besar, seperti layaran, hiu, tuna dan jenis lainnya,

- Besar individu dan gerombolan ikan tidak merata dan

- Tidak mempunyai kecepatan / kekuatan untuk memasuki dan menusuk mata jaring seperti

Page 4: GILL NET

jenis ikan yang mempunyai model berenang (mode of swimming) seperti model berenang

angiulsform, balistiform, gymnotiform dan rajiform dan yang menyerupainya.

Jenis jaring insang di Indonesia:

1. Jaring insang satu lembar (single gillnet)

2. Jaring insang dua lembar (double gillnet atau semi trammel net)

3. Jaring insang tiga lembar (trammel net).

Penamaan dari ketiga jaring ini bisa berbeda menurut daerah penamaannya masing-

masing dan disesuaikan dengan nama ikan yang akan dijadikan target tangkapan.