Gigih Forda Nama Karya Akhir MTI 2013
-
Upload
aditya-wijayanto -
Category
Documents
-
view
305 -
download
2
description
Transcript of Gigih Forda Nama Karya Akhir MTI 2013
UNIVERSITAS INDONESIA
PERANCANGAN INFRASTRUKTUR
TEKNOLOGI INFORMASI ADAPTIF
PADA UNIVERSITAS LAMPUNG
KARYA AKHIR
GIGIH FORDA NAMA
1106041975
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI
JAKARTA
JANUARI 2013
UNIVERSITAS INDONESIA
PERANCANGAN INFRASTRUKTUR
TEKNOLOGI INFORMASI ADAPTIF
PADA UNIVERSITAS LAMPUNG
KARYA AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Teknologi Informasi
GIGIH FORDA NAMA
1106041975
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI
JAKARTA
JANUARI 2013
ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Karya Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri,
dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk
telah saya nyatakan dengan benar.
Nama : Gigih Forda Nama
NPM : 1106041975
Tanda Tangan :
Tanggal : Januari 2013
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Akhir ini diajukan oleh:
Nama : Gigih Forda Nama
NPM : 1106041975
Program Studi : Magister Teknologi Informasi
Judul Karya Akhir : Perancangan Infrastruktur Teknologi Informasi
Adaptif pada Universitas Lampung
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai
bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Magister Teknologi
Informasi pada Program Studi Magister Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu
Komputer, Universitas Indonesia.
DEWAN PENGUJI
Pembimbing : Dr. Bob Hardian (.................................)
Penguji : Wahyu Catur Wibowo, Ph.D. (.................................)
Penguji : Rizal Fathoni Aji, M.Kom. (.................................)
Ditetapkan di : Jakarta
Tanggal : Januari 2012
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat-Nya saya
dapat menyelesaikan Karya Akhir ini yang berjudul Perancangan Infrastruktur
Teknologi Informasi Adaptif pada Universitas Lampung. Penulisan Karya
Akhir ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai gelar
Magister Teknologi Informasi di Universitas Indonesia.
Saya menyadari sangatlah sulit bagi saya dalam menyelesaikan penelitian
ini tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, saya
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Bob Hardian selaku pembimbing yang dengan penuh kesabaran
telah memberikan bimbingan selama pembuatan Karya Akhir.
2. Bapak Wahyu Catur Wibowo, Ph.D. , Rizal Fathoni Aji, M.Kom. , selaku
dosen penguji.
3. Bapak Dr. Ahmad Nizar Hidayanto selaku Ketua Magister Teknologi
Informasi Universitas Indonesia, beserta segenap dosen dan karyawan.
4. DIKTI selaku pemberi beasiswa BPPS.
5. Prof. Dr. Sugeng P. Harianto, M.S. selaku Rektor Universitas Lampung
atas segala bantuan dan dukungan selama ini.
6. Bapak M. Komarudin, S.T, M.T. , selaku Ketua UPT Puskom Universitas
Lampung atas segala informasi data dan bantuannya.
7. Bapak Dr. Eng. Lukmanul Hakim, Ibu Mardiana, S.T, M.T. dan rekan
rekan di Unila atas diskusi dan sharing pengetahuannya.
8. Istri tersayang Nurul Huda, S.T. dan ananda Ahmad Rasya Algifarda atas
segala dukungan selama ini.
9. Papa, Mama, Umi, Abi (Alm) atas segenap doa untuk keberhasilan ananda.
10. Rekan-rekan seperjuangan MTI 2011 atas sharing informasinya.
Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kemajuan pendidikan bangsa ini
di masa yang akan datang.
Jakarta, Januari 2013
Gigih Forda Nama
v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di
bawah ini:
Nama : Gigih Forda Nama
NPM : 1106041975
Program Studi : Magister Teknologi Informasi
Departemen : -
Fakultas : Ilmu Komputer
Jenis Karya : Karya Akhir
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusice
Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
Perancangan Infrastruktur Teknologi Informasi Adaptif
pada Universitas Lampung
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan,
mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database).
Merawat, dan mempublikasikan karya akhir saya tanpa meminta izin dari saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai
pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal : Januari 2013
Yang menyatakan
Gigih Forda Nama
vii
Universitas Indonesia
ABSTRAK
Nama : Gigih Forda Nama
Program Studi : Magister Teknologi Informasi
Judul : Perancangan Infrastruktur Teknologi Informasi
Adaptif pada Universitas Lampung
Perguruan tinggi menurut Undang-Undang No.20 tahun 2003 merupakan
sebuah organisasi yang berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian,
dan pengabdian kepada masyarakat (Tridharma) serta memiliki otonomi untuk
mengelola sendiri lembaganya. Demi mewujudkan proses Tridharma berkualitas
maka perguruan tinggi juga harus merencanakan infrastruktur teknologi
informasi guna mendukung keselarasan penerapan Teknologi Informasi (TI)
terhadap strategi bisnis organisasi. Universitas Lampung (Unila) sebagai
perguruan tinggi negeri di Lampung telah memiliki infrastruktur TI dan dikelola
secara mandiri. Hingga saat ini TI di Unila menjadi sesuatu yang kompleks, pola
pengelolaan konvensional dan tidak terintegrasi berakibat pada infrastruktur TI
yang tidak adaptif dalam menjawab solusi atas perubahan bisnis dan aplikasi.
Selain itu dengan adanya inovasi pengembangan layanan TI yang
berkesinambungan, berdampak pada tingginya beban kerja pengelola.
Penelitian ini bertujuan merancang infrastruktur teknologi informasi yang
bersifat adaptif berdasarkan kerangka kerja The Open Group Architecture
Framework (TOGAF) Architecture Development Method (ADM) dengan studi
kasus di Unila. Menggunakan konsep penelitian kualitatif melalui studi literatur
dan melakukan wawancara.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut; (1) Dari hasil perancangan
menggunakan kerangka kerja TOGAF ADM diperoleh 9 area fungsional bisnis,
dan 12 kandidat aplikasi yang diusulkan untuk dikembangkan Unila.(2)
Menghasilkan 11 prinsip pengembangan arsitektur teknologi informasi. (3)
Mengacu pada portofolio aplikasi masa depan (Mc Farlan Grid) , dihasilkan 6
aplikasi dalam kuadran strategic (SIAKAD-T, E-LIBRARY, SIPADU-T, DSS,
SIPPM-T, KMS), 2 aplikasi kuadran operasional (PMS-T, CRM), 4 aplikasi
kuadran support (MNC-T, NOPEC-T, EMAIL-SYSTEM, SSO). (4)Hasil
perancangan infrastruktur pada penelitian ini menghasilkan rancangan
infrastruktur TI yang bersifat adaptif berbasis teknologi cloud computing. (5)
Hasil perancangan cloud computing merumuskan 5 cluster private cloud terdiri
104 node Virtual Machine (VM) mengadopsi prinsip failover dan redundancy
layanan. (6)Pemodelan arsitektur enterprise penelitian ini dapat menjadi acuan
dalam membuat cetak biru pengembangan sistem informasi dan teknologi
informasi di Universitas Lampung.
Kata kunci: TOGAF ADM, infrastruktur teknologi informasi, adaptive enterprise
architecture, cloud computing
viii
Universitas Indonesia
ABSTRACT
Name : Gigih Forda Nama
Study program : Magister of Information Technology
Title : Design an Adaptive Information Technology
Infrastructure at University of Lampung
Higher Education according to Laws No.20 2003 is an Organization with
core activity consist of academic, research, and community service (Tridharma)
and have autonomy to manage their own institution. In order to realize
Tridharma, Higher Education should also planning information technology (IT)
infrastructure to support alignment process between IT strategy and
organization's business strategy. Universitas Lampung (Unila) as a government
university in Lampung, was already had IT infrastructure and managed
independently. Now IT Unila is more complicated, conventional and
disintegrated IT management have consequences that IT infrastructure is not
adaptive to response the change of business solutions and applications. In
addition of innovative development and sustainable IT service was impacting the
high workload for administrator.
This research intend to design adaptive IT infrastructure based on
framework The Open Group Architecture Framework (TOGAF) Architecture
Development Method (ADM) with case study on Unila. Using qualitative
research concepts through literature studies and interviews.
The results of this research are as follows: (1) From the design of
framework TOGAF ADM acquired 9 functional areas of business, and 12
candidate applications are proposed to be developed Unila. (2) Generate 11
principles of the development of information technology architecture. (3) Refers
future applications portofolio (Mc Farlan Grid), produced 6 applications in the
strategic quadrant (SIAKAD-T, E-LIBRARY, SIPADU-T, DSS, SIPPM-T,
KMS), 2 application quadrant operation (PMS- T, CRM), 4 quadrant application
support (MNC-T, T-NOPEC, EMAIL-SYSTEM, SSO). (4) The results of
infrastructure design produces an adaptive IT infrastructure based on cloud
computing technology. (5) The Cloud Computing design are formulate five
private clusters, consist of 104 nodes Virtual Machine (VM) and adopting the
principle of failover and redundancy service. (6) The result of enterprise
architecture modeling could be a reference in making of a blueprint of
information system development and information technology at the University of
Lampung.
Key word: TOGAF ADM, information technology infrastructure, adaptive
enterprise architecture, cloud computing
ix
Universitas Indonesia
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................... v
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
ABSTRACT ........................................................................................................ viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1. Latar belakang .......................................................................................... 1
1.2. Perumusan masalah .................................................................................. 3
1.3. Tujuan ...................................................................................................... 3
1.4. Manfaat .................................................................................................... 3
1.5. Ruang lingkup penelitian ......................................................................... 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 4
2.1. Arsitektur teknologi informasi ................................................................. 4
2.1.1. Arsitektur perusahaan ....................................................................... 4
2.1.2. Tujuan dan Manfaat Arsitektur Perusahaan ..................................... 4
2.1.3. Definisi Arsitektur Teknologi Informasi .......................................... 5
2.1.4. Kerangka Kerja Arsitektur Teknologi Informasi. ............................ 7
2.1.4.1. Federal Enterprise Architecture Framework (FEAF) .................. 7
2.1.4.2. Zachman framework ...................................................................... 9
2.1.4.3. The Open Group Architecture Framework (TOGAF). ................ 12
2.1.5. Pemilihan framework arsitektur perusahaan .................................. 15
2.2. Infrastruktur teknologi informasi (TI) adaptif ....................................... 17
2.3. Cloud computing .................................................................................... 18
2.3.1. Konsep cloud computing ................................................................ 18
2.3.2. Karakteristik cloud computing ....................................................... 19
2.3.3. Jenis layanan cloud computing ....................................................... 20
2.3.4. Model penerapan cloud computing ................................................ 21
2.3.5. Komponen cloud computing ........................................................... 23
2.4. Service Oriented Architecture (SOA) .................................................... 23
2.4.1. Definisi Service .................................................................................. 23
2.4.3. Definisi Service Oriented Architecture (SOA) .................................. 23
2.5. Value chain ............................................................................................ 26
2.6. Pemeringkatan e-Government Indonesia (PeGI) ................................... 27
2.7. Capacity planning .................................................................................. 28
2.8. Penelitian terdahulu ............................................................................... 30
2.8.1. Research of Information System Technology Architecture (Minli
Jin, Decai Kung, Wuliang Peng, 2010). ........................................................ 30
2.8.2. Building and Managing Adaptive e-Business Solution
Infrastructure (David L. Cohn, 2003) ........................................................... 31
x
Universitas Indonesia
2.8.3. European Organization for Nuclear Research (CERN) data centre
evolution (Gavin McCance, 2012) ............................................................... 32
2.9. Teoritical framework ............................................................................. 34
BAB 3 .................................................................................................................. 36
3.1. Tahapan penelitian ................................................................................. 36
3.2. Kerangka pikir penelitian ...................................................................... 38
3.2.1. Fase preliminary: framework and priciples ................................... 38
3.2.2. Fase requirements management ..................................................... 38
3.2.3. TOGAF Architecture Development Method (ADM) ..................... 38
3.2.3.1. Fase A : Architecture Vision ................................................... 38
3.2.3.2. Fase B : Bussiness architecture ............................................... 39
3.2.3.3. Fase C : Information system architecture ............................... 39
3.2.3.4. Fase D : Technology architecture ........................................... 39
3.2.3.5. Fase E : Opportunities and solutions ...................................... 40
3.3. Metode pengumpulan data. .................................................................... 40
3.4. Metode Analisis Data ............................................................................. 40
BAB 4 PROFIL ORGANISASI ........................................................................ 41
4.1. Sejarah Organisasi .............................................................................. 41
4.2. Visi dan Misi ...................................................................................... 43
4.3. Sasaran Strategis ................................................................................ 43
4.4. Fasilitas .............................................................................................. 44
4.4.1. Layanan Informasi ...................................................................... 45
4.4.2. Perpustakaan ............................................................................... 46
4.5. Organisasi ........................................................................................... 47
4.5.1. Bagan struktur organisasi Universitas Lampung. ....................... 47
4.5.2. Tugas dan Fungsi ........................................................................ 48
4.6. Statistik Mahasiswa ............................................................................ 50
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 51
5.1. Fase preliminary: framework and principles ......................................... 51
5.1.1. Menentukan framework dan metodologi ........................................ 52
5.1.2. Komitmen manajemen .................................................................. 52
5.2. Fase requirements managements ............................................................ 52
5.2.1. Architecture vision .......................................................................... 53
5.2.2. Business architecture ...................................................................... 54
5.2.3. Information system architecture ...................................................... 54
5.2.4. Architecture technology .................................................................. 55
5.2.5. Opportunities and solutions ............................................................ 55
5.3. Fase architecture vision .......................................................................... 55
5.3.1. Visi dan Misi Unila ......................................................................... 55
5.3.2. Tujuan bisnis (business goals) ........................................................ 56
5.3.3. Sasaran bisnis (business objective) ................................................. 58
5.3.4. Ruang lingkup (scope) .................................................................... 59
5.3.5. Struktur Organisasi ......................................................................... 59
5.3.6. Stakeholder ..................................................................................... 59
5.4. Fase business architecture ...................................................................... 60
5.4.1. Analisis lingkungan bisnis Universitas Lampung .......................... 60
5.4.1.1. Analisis bisnis internal Unila .................................................. 60
5.4.1.2. Analisis bisnis eksternal Unila ................................................ 65
xi
Universitas Indonesia
5.4.2. Alternatif strategi bisnis ................................................................. 68
5.5. Fase information system architecture ..................................................... 69
5.5.1. Arsitektur aplikasi .......................................................................... 69
5.5.1.1. Arsitektur aplikasi saat ini ....................................................... 69
5.5.1.2. Arsitektur aplikasi yang diharapkan ........................................ 72
5.5.2. Arsitektur data ................................................................................ 78
5.5.2.1. Arsitektur data saat ini ............................................................ 78
5.5.2.2. Arsitektur data usulan ............................................................. 82
5.6. Fase technology architecture ................................................................. 88
5.6.1. Kondisi technology architecture saat ini ........................................ 89
5.6.1.1. Data center .............................................................................. 89
5.6.1.2. Jaringan Data ........................................................................... 93
5.6.1.3. Keamanan ................................................................................ 94
5.6.1.4. Fasilitas pendukung infrastruktur TIK .................................... 95
5.6.1.5. Disaster recovery .................................................................... 95
5.6.1.6. Hasil pemetaaan kondisi infrastruktur berdasar subdimensi
infrastruktur PeGI ...................................................................................... 95
5.6.2. Usulan technology architecture ...................................................... 96
5.6.2.1. Mengidentifikasi prinsip teknologi ......................................... 96
5.6.2.2. Mengadopsi tren teknologi ...................................................... 97
5.6.2.3. Mendefinisikan platform teknologi ...................................... 102
5.7. Fase Opportunities and Solutions ........................................................ 106
5.7.1. Pola solusi pengembangan aplikasi .............................................. 106
5.7.2. Pola solusi pengembangan teknologi .......................................... 109
5.7.3. Migration planning ....................................................................... 126
5.7.4. Rancangan arsitektur teknologi informasi Unila .......................... 127
5.7.5. Perancanganteknologi cloud computing ..................................... 128
5.7.5.1. Rancangan private cloud Unila ............................................. 128
5.7.5.2. Summary report node megatron ............................................ 134
5.7.5.3. Summary report VM eng.unila.ac.id ..................................... 137
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 140
6.1. Kesimpulan .......................................................................................... 140
6.2. Saran .................................................................................................... 141
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... xix
LAMPIRAN ....................................................................................................... xxii
xii
Universitas Indonesia
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbandingan framework arsitektur perusahaan .................................. 16
Tabel 2.2 Penilaian subdimensi infrastruktur PeGI (KOMINFO) ....................... 28
Tabel 4.1 Sasaran strategis Universitas Lampung ................................................ 43
Tabel 4.2 Daftar fasilitas ...................................................................................... 45
Tabel 4.3 Data statistik Mahasiswa ...................................................................... 50
Tabel 5.1 Prinsip arsitektur TI Universitas Lampung .......................................... 51
Tabel 5.2 Tujuan strategis Universitas Lampung ................................................. 56
Tabel 5.3 Sasaran strategis Universitas Lampung .............................................. 58
Tabel 5.4 Stakeholders Universitas Lampung ...................................................... 59
Tabel 5.5 Portofolio aplikasi Universitas Lampung ............................................. 69
Tabel 5.6 McFarlan grid as is aplikasi Universitas Lampung .............................. 71
Tabel 5.7 Pemetaan critical success factor (CSF) SI Universitas Lampung ...... 72
Tabel 5.8 Portofolio aplikasi yang akan datang ................................................... 75
Tabel 5.9 McFarlan grid portofolio aplikasi masa depan ..................................... 76
Tabel 5.10 Data penyelenggaraan pendidikan ...................................................... 78
Tabel 5.11 Data penelitian .................................................................................... 79
Tabel 5.12 Data Pengabdian ................................................................................. 80
Tabel 5.13 Data Administrasi akademik .............................................................. 80
Tabel 5.14 Data pengembangan SDM .................................................................. 80
Tabel 5.15 Data Keuangan ................................................................................... 81
Tabel 5.16 Data Aset ............................................................................................ 81
Tabel 5.17 Data kerjasama ................................................................................... 81
Tabel 5.18 Data sumber daya TI .......................................................................... 81
Tabel 5.19 Prinsip pengembangan SI/TI .............................................................. 96
Tabel 5.20 Perbandingan sistem cloud computing ............................................. 105
Tabel 5.21 Landscape aplikasi as is dan to be ................................................... 107
Tabel 5.22 Daily hits, bulan Agustus 2012 ........................................................ 113
Tabel 5.23 Hourly statistik detail web unila ....................................................... 115
Tabel 5.24 Tabel Estimasi kapasitas per aplikasi per tahun ............................... 118
Tabel 5.25 Pola solusi teknologi, mengacu kerangka subdimensi infrastruktur
PeGI .................................................................................................................... 120
Tabel 5.26 Virtual Machine (VM) Node ............................................................. 130
xiii
Universitas Indonesia
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Enam disiplin arsitektur ..................................................................... 7
Gambar 2.2 Struktur komponen FEAF .................................................................. 8
Gambar 2.3 Matriks arsitektur FEAF ..................................................................... 9
Gambar 2.4 Kerangka kerja arsitektur perusahaan Zachman ............................... 10
Gambar 2.5 TOGAF Arsitecture Development Method (ADM) .......................... 13
Gambar 2.6 Model TOGAF ADM ...................................................................... 14
Gambar 2.7 Jenis layanan cloud computing ......................................................... 20
Gambar 2.8 Cloud computing Model ................................................................... 22
Gambar 2.9 Perbedaan arsitektur 3-tier dengan SOA .......................................... 24
Gambar 2.10 Aplikasi-aplikasi yang berdiri sendiri ............................................. 25
Gambar 2.11 Service dari aplikasi dan digunakan dalam proses bisnis ............... 25
Gambar 2.12 Value Chain Diagram ..................................................................... 26
Gambar 2.13 Proses dalam merencanakan kapasitas ........................................... 29
Gambar 2.14 TOGAF ADM Iteration ................................................................. 30
Gambar 2.15 Reference Model of a Coal-dressing Plant ..................................... 31
Gambar 2.16 Data centre by number CERN ....................................................... 32
Gambar 2.17 New Building Block, arsitektur cloud CERN ................................ 33
Gambar 2.18 Teoritical framework penelitian ..................................................... 34
Gambar 3.1 Tahapan penelitian ............................................................................ 37
Gambar 4.1 Struktur Organisasi ........................................................................... 47
Gambar 5.1 Internal value chain Universitas Lampung ...................................... 61
Gambar 5.2 Eksternal value chain Universitas Lampung ................................... 65
Gambar 5.3 Arsitektur sistem informasi mendatang ............................................ 77
Gambar 5.4 Use case pendidikan ......................................................................... 82
Gambar 5.5 Class diagram pendidikan ................................................................ 83
Gambar 5.6 Use case penelitian ........................................................................... 84
Gambar 5.7 Class diagram penelitian .................................................................. 84
Gambar 5.8 Use case pengabdian ........................................................................ 85
Gambar 5.9 Class diagram pengabdian ............................................................... 85
Gambar 5.10 Use case penyelenggaraan akademik ............................................. 86
Gambar 5.11 Class diagram penyelenggaraan akademik .................................... 87
Gambar 5.12 Use case operasional SI/TI ............................................................. 87
Gambar 5.13 Class diagram operasional SI/TI .................................................... 88
Gambar 5.14 Sebaran perangkat switching Unila ................................................ 90
Gambar 5.15 Sebaran sistem operasi data center ................................................ 91
Gambar 5.16 Sebaran alokasi storage data center ............................................... 92
Gambar 5.17 Rack server diagram data center Unila .......................................... 93
Gambar 5.18 Hasil self assesment subdimensi infrastruktur PeGI ...................... 95
Gambar 5.19 Social media strategy .................................................................... 101
Gambar 5.20 Katalog layanan bisnis Unila ........................................................ 106
Gambar 5.21 Kondisi penyimpanan web server Unila ....................................... 109
Gambar 5.22 Query top pada web server Unila ................................................. 110
Gambar 5.23 Statistik web server Website Unila ............................................... 111
Gambar 5.24 Daily usage web server Unila bulan Agustus ............................... 112
Gambar 5.25 Hourly usage web server Unila .................................................... 114
xiv
Universitas Indonesia
Gambar 5.26 Virtual server running on bare-metal hardware .......................... 116
Gambar 5.27 Basic cloud infrastructure ............................................................ 117
Gambar 5.28 Rancangan Arsitektur Teknologi Informasi Unila ....................... 127
Gambar 5.29 Perancangan infrastruktur private cloud Unila………. ……….128
Gambar 5.30 Megatron node report ................................................................... 134
Gambar 5.31 Summary megatron ....................................................................... 134
Gambar 5.32 Cpu utilization megatron .............................................................. 135
Gambar 5.33 Server load megatron ................................................................... 135
Gambar 5.34 Memory usage megatron .............................................................. 136
Gambar 5.35 Network traffic megatron ............................................................. 136
Gambar 5.36 Service megatron .......................................................................... 137
Gambar 5.37 Node eng.unila.ac.id ..................................................................... 137
Gambar 5.38 Cpu usage eng .............................................................................. 138
Gambar 5.39 Memory usage eng ........................................................................ 138
Gambar 5.40 Network traffic eng ....................................................................... 139
Gambar 5.41 Disk IO Eng .................................................................................. 139
1
Universitas Indonesia
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada bagian pendahuluan ini akan dijelaskan mengenai latar belakang
penelitian, permasalahan yang ingin diselesaikan serta tujuan dan manfaat
penelitian
1.1. Latar belakang
Perguruan tinggi menurut Undang-Undang No.20 tahun 2003 merupakan
sebuah organisasi yang berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian,
dan pengabdian kepada masyarakat (Tridharma) serta memiliki otonomi untuk
mengelola sendiri lembaganya. Demi mewujudkan proses Tridharma berkualitas
maka perguruan tinggi juga harus merencanakan infrastruktur teknologi
informasi guna menjaga menunjang keselarasan penerapan Teknologi Informasi
(TI) terhadap strategi bisnis organisasi.
Komponen penting dan menentukan handalnya layanan TI pada sebuah
organisasi adalah infrastruktur teknologi informasi yang digunakan, namun untuk
memiliki infrastruktur teknologi yang handal, organisasi harus mengeluarkan
biaya cukup besar, sehingga banyak organisasi tidak mampu untuk mengadakan
infrastruktur TI secara mandiri karena keterbatasan anggaran dan sumber daya.
Universitas Lampung (Unila) sebagai perguruan tinggi negeri di
Lampung telah memiliki infrastruktur TI dan dikelola secara mandiri. Hingga
saat ini TI di Unila menjadi hal yang kompleks, dari hasil identifikasi terdapat 32
server utama, 6 perangkat SAN, 102 switching distribusi, akses point, dan
perangkat pendukung lainnya tersebar pada seluruh unit kerja, setiap tahunnya
sering terjadi kerusakan fisik dan nonfisik pada perangkat, beragamnya
jenis/merk perangkat membutuhkan penanganan khusus dari pengelola terutama
untuk mempelajari karakteristik dari masing-masing perangkat.
Pola pengelolaan konvensional masih diberlakukan pada sebagian besar
perangkat server, dimana masing-masing server menjalankan satu sistem operasi,
selanjutnya diatas sistem operasi tersebut berjalan aplikasi tertentu (tidak
dilakukan pemisahan proses komputasi dan penyimpanan data), sehingga ketika
2
Universitas Indonesia
terjadi masalah seperti kerusakan memory/processor/hardisk pada server aplikasi,
membutuhkan waktu cukup lama untuk mengaktifkan kembali layanan tersebut.
Selain itu aktifitas penetrasi test (pentest) dari cracker terhadap aset informasi
unila, menyulitkan pengelola dalam proses investigasi dan langkah penyelamatan
data, beberapa kali terjadi peristiwa cracker melakukan deface pada beberapa
website fakultas, butuh waktu cukup lama untuk menormalkannya kembali pada
kondisi semula, selain itu seringnya dilakukan pemadaman listrik oleh pihak PLN
secara tiba tiba dan dalam waktu cukup lama, berakibat pada sering terjadinya
kerusakan hardware pada data centre dan mengganggu layanan TI.
Saat ini sistem informasi yang digunakan masih berdiri sendiri dan belum
saling terintegrasi, aplikasi Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) yang telah
dibangun sejak tahun 2000 berbasis php dan oracle belum tergabung dengan
aplikasi keuangan, kepegawaian, perencanaan sehingga berakibat pada lamanya
proses tabulasi data ketika pimpinan ataupun stakeholder meminta laporan secara
menyeluruh atas unit kerja (contoh:EPSBED, akreditasi).
Infrastruktur TI saat ini dirasakan tidak cukup adaptif dalam menjawab
solusi atas perubahan bisnis dan aplikasi secara cepat dan tepat. Terlihat pada
saat munculnya beberapa aplikasi baru, membutuhkan waktu ekstra bagi
pengelola untuk mengaktifkannya, mulai dari instalasi server, sistem operasi,
instalasi database, dsb, berdampak juga kepada bertambahnya tanggung jawab
pengelolaan server fisik bagi pengelola.
Karya Akhir ini membahas perancangan infrastruktur teknologi informasi
adaptif pada Universitas Lampung menggunakan kerangka kerja The Open
Group Architecture Framework (TOGAF). Perancangan infrastruktur dilakukan
dengan membatasi ruang lingkup yang terdiri atas enam fase awal dari TOGAF
ADM yang mencakup: preliminary, architecture vision, business architecture,
information systems architectures, technology architecture, opportunities and
solutions.
3
Universitas Indonesia
1.2. Perumusan masalah
Pada penelitian ini dirumuskan permasalahan yang akan dicapai, y a i t u
sebagai berikut:
“Bagaimana rancangan infrastruktur teknologi informasi adaptif yang sesuai
dengan kebutuhan bisnis Universitas Lampung?
1.3. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk merancang infrastruktur teknologi informasi
adaptif pada Universitas Lampung, sebagai solusi menjawab permasalahan yang
dideskripsikan pada latar belakang.
1.4. Manfaat
1. Memberikan gambaran mengenai arsitektur teknologi informasi dan
sistem informasi yang dimiliki Unila saat ini.
2. Membantu dan menganalisa permasalahan-permasalahan yang ada pada
infrastruktur TI saat ini.
3. Rekomendasi dari hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan
masukan untuk pengembangan infrastruktur Unila yang lebih fleksibel
dan efektif (adaptif).
4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan ide pengembangan
sistem informasi baru untuk mendukung proses bisnis Unila.
1.5. Ruang lingkup penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Universitas Lampung, pengambilan data
dilakukan secara langsung di Unila, serta melakukan studi literatur terkait
dengan topik bahasan karya akhir. Perancangan yang dihasilkan bersifat spesifik
sesuai dengan proses bisnis di Unila dan tidak berlaku general untuk organisasi
ataupun Perguruan Tinggi lain. Peneliti menggunakan kerangka kerja TOGAF
untuk menyelaraskan arsitektur bisnis, arsitektur sistem informasi dan arsitektur
teknologi pada Unila. Perancangan infrastruktur dilakukan dengan membatasi
ruang lingkup yang terdiri atas enam fase awal dari TOGAF ADM yang
mencakup: preliminary, architecture vision, business architecture, information
systems architectures, technology architecture, opportunities and solutions.
4
Universitas Indonesia
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Arsitektur teknologi informasi
2.1.1. Arsitektur perusahaan
Menurut Zachman (1997), Arsitektur perusahaan merupakan sekumpulan
representasi yang diperlukan untuk menggambarkan sebuah sistem atau
perusahaan berkenaan dengan konstruksi, pemeliharaan, dan perkembangannya.
Dijelaskan juga oleh Federal Enterprise Architecture Program
Management Office (FEAPMO, 2003), Arsitektur perusahaan merupakan pusat
aset informasi strategis yang mendefinisikan misi bisnis, informasi yang
diperlukan untuk menjalankan misi, teknologi yang diperlukan untuk melakukan
misi, dan proses-proses transisional untuk mengimplementasikan teknologi baru
sebagai respon terhadap perubahan kebutuhan-kebutuhan misi.
Sedangkan menurut Schekkerman (2004) bahwa arsitektur perusahaan
merupakan pernyataan lengkap dari perusahaan, sebuah master plan yang
”bertindak sebagai kekuatan kolaborasi” di antara aspek-aspek dari perencanaan
bisnis seperti tujuan, visi, strategi, dan prinsip-prinsip tata kelola, aspek-aspek
dari kegiatan bisnis seperti syarat-syarat bisnis, struktur organisasi, proses, dan
data, aspek-aspek otomasi seperti sistem informasi dan basis data, serta
infrastruktur berbasis teknologi dari bisnis seperti komputer, sistem operasi, dan
jaringan.
2.1.2. Tujuan dan Manfaat Arsitektur Perusahaan
Menurut Joachim Schelp dan Matthias Stutz apabila dilakukan prinsip
tata kelola untuk mengontrol perkembangan dan implementasi arsitektur tersebut
maka akan didapat keuntungan dari arsitektur perusahaan yang dikelompokkan
dalam 5 (lima) keuntungan sebagai berikut:
1. Mengurangi biaya-biaya teknologi informasi melalui penggabungan,
standarisasi, dan pengintegrasian sistem informasi korporat.
5
Universitas Indonesia
2. Meningkatkan responsif teknologi informasi melalui penggunaan kembali
komponen-komponen yang sudah matang.
3. Mengurangi risiko dan memenuhi keperluan akan peraturan dengan sistem
informasi yang digunakan saat ini.
4. Meningkatkan penyampaian nilai tambah dengan mempertinggi kepuasan
manajerial dan membantu pembuatan keputusan.
5. Memungkinkan tujuan-tujuan strategis bisnis melalui keunggulan operasional
yang lebih baik, hubungan dengan pelanggan yang lebih baik, serta
kepemimpinan produk.
2.1.3. Definisi Arsitektur Teknologi Informasi
ITIL v3 (Information Technology Infrastructure Library v3. 2011),
mendifinisikan arsitektur teknologi informasi adalah seluruh aspek meliputi
piranti keras, piranti lunak, perangkat jaringan dan fasilitas lainnya yang
diperlukan untuk pengembangan, ujicoba, pengaturan dan daya dukung terhadap
aplikasi dan layanan teknologi informasi. Seluruh aspek harus dikelola ketika
dijalankan untuk memastikan elemen-elemen tersebut beroperasi sebagaimana
mestinya dan membentuk satu operasi yang lancar sehingga memenuhi
kebutuhan pengguna.
International Business Machine (IBM) mendefinisikan 6 (enam) jenis
disiplin arsitektur teknologi informasi sebagai berikut
1. Arsitektur perusahaan (enterprise architecture). Seorang arsitek perusahaan
berfokus pada pemetaan kemampuan-kemampuan teknologi informasi
dengan kebutuhan-kebutuhan bisnis. Arsitek bertanggung jawab terhadap
keseluruhan sistem intensif perangkat lunak perusahaan, termasuk
hubungan di antara berbagai aplikasi, berbagi data di antara aplikasi,
integrasi dari aplikasi, dan infrastruktur untuk menjalankan aplikasi tersebut.
2. Arsitektur aplikasi (application architecture). Arsitek aplikasi berfokus
pada desain aplikasi untuk mengotomatisasikan proses bisnis dan
menyediakan fungsionalitas yang membantu pengguna untuk melakukan
pekerjaan bisnis. Tanggung jawab arsitek meliputi merancang aplikasi
untuk memenuhi kebutuhan fungsional pengguna dan keperluan kualitas
pelayanan yang meliputi performansi (performance), ketersediaan
6
Universitas Indonesia
(availability), skalabilitas (scalability), keamanan (security), dan integritas
(integrity). Tanggung jawab juga meliputi mengevaluasi dan memilih
perangkat lunak dan perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan
aplikasi, termasuk perangkat dan metodologi untuk mengembangkan
aplikasi.
3. Arsitektur informasi (information architecture). Arsitek informasi berfokus
pada data yang digunakan berbagai aplikasi, termasuk struktur, integritas,
keamanan, dan kemampuan akses dari data. Tanggung jawab arsitek
meliputi merancang, membangun, menguji, menginstalasi, menjalankan,
dan memelihara sistem untuk mengelola data tersebut. Desain dari
sistem tersebut harus memperhitungkan keperluan data dari sisi sumber,
lokasi, integritas, ketersediaan, performansi, dan usia data.
4. Arsitektur infrastruktur (infrastructure architecture). Arsitek infrastruktur
berfokus pada rancangan dari perangkat keras dan perangkat lunak server
yang meliputi komputer server, media penyimpanan, workstation,
middleware, perangkat lunak non aplikasi, jaringan, serta fasilitas-
fasilitas fisik yang mendukung aplikasi dan proses-proses bisnis yang
dibutuhkan perusahaan. Tanggung jawab arsitek meliputi pengevaluasian
dan pemilihan komponen-komponen tersebut, memodelkan,
mensimulasikan, dan menguji untuk menvalidasi rancangan dan produk
yang dipilih; serta performansi, ketersediaan, dan skalabilitas infrastruktur
yang dihasilkan.
5. Arsitektur integrasi (integration architecture). Arsitek integrasi berfokus
pada rancangan solusi yang memungkinkan aplikasi saat ini, penawaran
paket perangkat lunak, jaringan, dan sistem-sistem bekerja bersama di
dalam maupun di antara organisasi. Solusi tersebut boleh menggunakan
teknologi, vendor, platform, maupun gaya pemrograman yang berbeda.
6. Arsitektur operasi (operation architecture). Arsitek operasi berfokus pada
rancangan solusi untuk mengelola infrastruktur dan aplikasi yang
digunakan perusahaan. Tanggung jawab arsitek meliputi pendefinisian
rencana, strategi, dan arsitektur untuk instalasi, operasi, migrasi, dan tata
kelola dari sistem informasi yang kompleks
7
Universitas Indonesia
Arsitek-arsitek tersebut tidak bekerja sendiri-sendiri karena domain-nya
saling melengkapi atau waktunya bersamaan. Arsitek infrastruktur merancang
fondasi dimana sistem dijalankan. Arsitek aplikasi merancang program untuk
pengguna, arsitek integrasi memastikan program-program dapat diintegrasikan,
dan arsitek informasi memastikan ketersediaan data. Arsitek operasi
memastikan semuanya berjalan sebagaimana mestinya dan arsitek perusahaan
mengawasi (mengatur) semua aspek tersebut dan memastikan semuanya
bekerja bersamaan. Ilustrasi gambar berikut ini menggambarkan hubungan
antara keenam disiplin arsitektural, seperti yang diidentifikasikan oleh IBM.
Gambar 2.1 Enam disiplin arsitektur
(Bobby Woolf)
2.1.4. Kerangka Kerja Arsitektur Teknologi Informasi.
Pemilihan kerangka kerja yang tepat dapat memfasilitasi
pengimplementasian arsitektur teknologi informasi pada organisasi. Banyak
kerangka kerja tersedia dan kesemuanya mempunyai tujuan utama yang sama,
yaitu menggambarkan struktur dimana hubungan dari objek kompleks dapat
berinteraksi untuk menghubungkan stakeholder, proses, dan teknologi. Sebagai
contoh, Zachman Enterpise Architecture Framework dan The Open Group
Architecture Framework (TOGAF), keduanya menyediakan sebuah acuan
yang memungkinkan untuk menggambar hubungan antar komponen yang dapat
membantu menyelaraskan kebutuhan bisnis dengan pelayanan teknologi
informasi.
2.1.4.1. Federal Enterprise Architecture Framework (FEAF)
Federal Enterprise Architecture Framework (FEAF) merupakan sebuah
framework yang diperkenalkan pada tahun 1999 oleh Federal CIO Council.
8
Universitas Indonesia
FEAF ini ditujukan untuk mengembangkan EA dalam Federal Agency atau
sistem yang melewati batas multiple inter-agency. FEAF menyediakan
standar untuk mengembangkan dan mendokumentasikan deskripsi arstitektur
pada area yang menjadi prioritas utama. FEAF ini cocok untuk mendeskripsikan
arsitektur bagi pemerintahan Federal. FEAF membagi arsitektur menjadi area
bisnis, data, aplikasi dan teknologi, dimana sekarang FEAF juga mengadopsi tiga
kolom pertama pada Zachman framework dan metodologi perencanaan
arsitektur enterprise oleh Spewak.
Gambar 2.2 Struktur komponen FEAF
(CIO Council, 2001)
Pada FEAF arsitektur yang ada (Gambar 2.2) diperuntukkan sebagai
reference point untuk memfasilitasi koordinasi yang efektif dan efisien
dariproses bisnis yang umum, penyisipan teknologi, aliran informasi dan
investasi pada Federal Agencies. FEAF menyediakan sebuah struktur untuk
mengembangkan, memelihara dan menerapkan lingkungan operasional pada top-
level dan mendukung penerapan dari sistem TI. Pada gambar 2.3 menunjukkan
gambaran matriks 5 x 3 FEAF dengan tipe-tipe arsitektur pada sumbu mendatar
dan perspektif pada sumbu lainnya. Hubungan antara produk arsitektur
enterprise terdapat pada cells matriks.
9
Universitas Indonesia
Gambar 2.3 Matriks arsitektur FEAF
(CIO Council, 2001).
Karakteristik dari FEAF:
a) Merupakan arsitektur enterprise Reference Model
b) Standar yang dipakai oleh pemerintahan Amerika Serikat
c) Menampilkan perspektif view yang menyeluruh
d) Merupakan tool untuk perencanaan dan komunikasi
2.1.4.2. Zachman framework
Zachman framework diajukan tahun 1990-an untuk membantu dalam
menyediakan sebuah model yang memungkinkan organisasi untuk
mengidentifikasi hubungan di antara bisnis dan teknologi informasi. John A.
Zachman meyakini bahwa terlalu mudah bagi teknologi informasi untuk
mengabaikan kebutuhan-kebutuhan bisnis dan menciptakan teknologi informasi
untuk kepentingan teknologi informasi. Walaupun merupakan praktik baik
untuk memastikan bahwa terdapat prinsip-prinsip rancangan di antara praktik
teknologi informasi, juga penting untuk memastikan semua layanan dan
produk yang disediakan infrastruktur teknologi informasi diselaraskan dengan
strategi bisnis dari organisasi. Sebaliknya, dapat berakhir pada jurang
pemisah yang mengarah pada disfungsi layanan teknologi informasi.
Kenyataannya, Zachman berargumen bahwa tanggung jawab dari teknologi
informasi sehari-hari adalah berfokus pada perangkat keras dan perangkat lunak
yang membangun komponen-komponen yang mendasarinya, sedangkan
tanggung jawab arsitektur adalah berfokus pada isi yang akan dicakupi oleh
10
Universitas Indonesia
infrastruktur. Jadi, kerangka dan model harus dilihat sebagai perangkat yang
dapat membantu untuk mengidentifikasi isi dari sistem, kemudian memandu
dalam pemilihan dan pengimplementasian dari komponen-komponen yang akan
mendukung isi sistem (Danielle Ruest dan Nelson Ruest 2006).
Gambar 2.4 Kerangka kerja arsitektur perusahaan Zachman
(Danielle, Nelson, 2006)
Zachman framework terdiri dari 6 (enam) kolom dan 6 (enam) baris. Tiap
baris menyajikan perspektif dari sudut pandang perencana (planner), pemilik
(owner), perancang (designer), pengembang (builder), subkontraktor (sub-
contractor) dan functioning enterprise. Tiap kolom merepresentasikan fokus,
abstraksi, atau topik arsitektur enterprise, yaitu: data, fungsi, jaringan, manusia,
waktu, dan motivasi. Secara rinci, setiap baris dalam kerangka kerja Zachman
merepresentasikan perspektif berikut:
Perencana (planner): menetapkan konteks, latar belakang, dan tujuan.
Pemilik (owner): menetapkan model konseptual dari enterprise.
Perancang (designer): menetapkan model sistem informasi sekaligus
11
Universitas Indonesia
menjembatani hal yang diinginkan pemilik dan hal yang dapat
direalisasikan secara teknis dan fisik.
Pengembang (builder): menetapkan model teknis dan fisik yang
digunakan dalam mengawasi penerapan teknis dan fisik.
Sub kontraktor (sub-contractor): menetapkan peran dan rujukan bagi
pihak yang bertanggung jawab untuk melakukan pembangunan sistem
informasi.
Functioning enterprise: merepresentasikan perspektif pengguna dan
wujud nyata hasil penerapan.
Dan untuk tiap kolom dalam kerangka kerja Zachman merepresentasikan fokus,
abstraksi atau topik arsitektur enterprise, yaitu:
What (data). Menggambarkan kesatuan yang dianggap penting dalam
bisnis. Kesatuan tersebut adalah hal-hal yang informasinya perlu
dipelihara.
How (function). Mendefinisikan fungsi atau aktivitas. Input dan output
juga dipertimbangkan di kolom ini.
Where (networks). Menunjukkan lokasi geografis dan hubungan antara
aktivitas dalam organisasi, meliputi lokasi geografis bisnis yang utama.
Who (people). Mewakili manusia dalam organisasi dan metric untuk
mengukur kemampuan dan kinerjanya. Kolom ini juga berhubungan
dengan antar muka pengguna dan hubungan antara manusia dan pekerjaan
yang menjadi tanggung jawabnya.
When (time). Mewakili waktu atau kegiatan yang menunjukkan kriteria
kinerja. Kolom ini berguna untuk mendesain jadwal dan memproses
arsitektur.
Why (motivation).Menjelaskan motivasi dari organisasi dan pekerjanya.
Disini terlihat tujuan, sasaran, rencana bisnis,arsitektur pengetahuan,
alasan pikiran dan pengambilan keputusan dalam organisasi.
12
Universitas Indonesia
2.1.4.3. The Open Group Architecture Framework (TOGAF).
TOGAF merupakan sebuah kerangka (metoda) terperinci dan
sekumpulan perangkat pendukung untuk mengembangkan sebuah arsitektur
teknologi informasi perusahaan. Kerangka menyediakan sebuah klasifikasi
untuk menghubungkan konsep-konsep yang menggambarkan dunia nyata pada
konsep-konsep yang menggambarkan sistem informasi dan implementasinya.
Kerangka digunakan untuk mengelompokkan informasi yang diperlukan
dengan tujuan untuk menjelaskan keseluruhan perusahaan dan untuk
menyimpan informasi tersebut, biasanya didukung oleh perangkat tempat
penyimpanan yang tepat.
TOGAF merupakan standar industri untuk metoda pengembangan
arsitektur dan basis sumber daya yang dapat digunakan secara bebas oleh setiap
organisasi yang ingin mengembangkan arsitektur perusahaan untuk digunakan di
perusahaan itu sendiri. TOGAF telah dikembangkan dan berevolusi secara
berkesinambungan sejak pertengahan 90-an oleh perwakilan dari beberapa
organsisasi dan vendor teknologi informasi terkemuka, bekerja sama dalam The
Open Group’s Architecture Forum Release TOGAF saat ini adalah versi 9.1.
TOGAF ADM seperti ditunjukkan pada Gambar 2.5, juga merupakan
metode yang fleksibel yang dapat mengidentifikasi berbagai macam teknik
pemodelan yang digunakan dalam perancangan, karena metode ini bisa
disesuaikan dengan perubahan dan kebutuhan selama perancangan dilakukan.
13
Universitas Indonesia
Gambar 2.5 TOGAF Arsitecture Development Method (ADM)
(open group)
TOGAF ADM juga menyatakan visi dan prinsip yang jelas tentang
bagaimana melakukan pengembangan arsitektur enterprise, prinsip tersebut
digunakan sebagai ukuran dalam menilai keberhasilan dari pengembangan
arsitektur enterprise oleh organisasi (Open Group, 2011). Prinsip-prinisip
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Prinsip Enterprise
Pengembangan arsitektur yang dilakukan diharapkan mendukung seluruh
bagian organisasi, termasuk unit-unit organisasi yang membutuhkan.
b. Prinsip Teknologi Informasi (TI).
Lebih mengarahkan konsistensi penggunaan TI pada seluruh bagian
organisasi, termasuk unit-unit organisasi yang akan menggunakan.
14
Universitas Indonesia
c. Prinsip Arsitektur
Merancang arsitektur sistem berdasarkan kebutuhan proses bisnis dan
bagaimana mengpenerapan kannya.
TOGAF ADM terdiri dari 8 (delapan) fase yang berbentuk siklus (cycle)
yaitu architecture vision, business architecture, information system architecture,
technology architecture, opportunities and solution, migration planning,
implementation governance, dan architecture change management.
TOGAF ADM juga merupakan metode yang bersifat generik dan
mudah diterapkan pada banyak organisasi, baik organisasi industri ataupun
industri akademik seperti perguruan tinggi (Mutyarini & Sembiring, 2006).
Berdasarkan uraian diatas maka, bisa dimodelkan secara umum bagaimana
tahapan- tahapan dari TOGAF ADM tersebut dilaksanakan dalam model
perancangan arsitektur enterprise, hal ini bisa dilihat pada Gambar 2.6
Gambar 2.6 Model TOGAF ADM
(Open Group, 2009).
15
Universitas Indonesia
2.1.5. Pemilihan framework arsitektur perusahaan
Untuk memilih sebuah arsitektur perusahaan terdapat kriteria yang
berbeda yang bisa dijadikan sebagai acuan (Setiawan. 2009), yaitu:
Tujuan dari arsitektur perusahaan dengan melihat bagaimana definisi
arsitektur dan pemahamannya, proses arsitektur yang telah ditentukan
sehingga mudah untuk diikuti, serta dukungan terhadap evolusi arsitektur.
Input untuk aktivitas arsitektur perusahaan seperti pendorong bisnis dan
input teknologi.
Output dari aktivitas arsitektur perusahaan seperti model bisnis dan desain
transisional untuk evolusi dan perubahan.
Framework merupakan sebuah bagian penting dalam pendesainan arsitektur
enterprise yang seharusnya memiliki kriteria:
a) Reasoned.
Framework yang masuk akal yang dapat memungkinkan pembuatan
arsitektur yang bersifat deterministik ketika terjadi perubahan batasan dan
tetap menjaga integritasnya walaupun menghadapi perubahan bisnis
dan teknologi serta demand yang tak terduga.
b) Cohesive.
Framework yang kohesif memiliki sekumpulan perilaku yang akan
seimbang dalam cara pandang dan ruang lingkupnya.
c) Adaptable framework
Haruslah bisa beradaptasi terhadap perubahan yang mungkin sangat
sering terjadi dalam organisasi.
d) Vendor-independent.
Framework haruslah tidak tergantung pada vendor tertentu untuk
benar- benarmemaksimalkan benefit bagi organisasi.
e) Technology-independent.
Framework haruslah tidak tergantung pada teknologi yang ada saat ini,
tapi dapat menyesuaikan dengan teknologi baru.
f) Domain-neutral. Adalah atribut penting bagi framework agar
memiliki peranan dalam pemeliharaan tujuan organisasi.
16
Universitas Indonesia
g) Scalable.
Framework haruslah beroperasi secara efektif pada level departemen, unit
bisnis, pemerintahan dan level korporat tanpa kehilangan fokus
dan kemampuan untuk dapat diaplikasikan.
Perbandingan ketiga framework yang banyak digunakan dapat dilihat
pada Tabel 2 .1. Dalam prakteknya EA Framework yang ada tidak ada yang
sempurna, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Bahkan
penggunaan EA framework di masing-masing enterprise bisa menjadi berbeda.
Hal ini tergantung dengan karakteristik dari enterprise itu sendiri, fokus yang
ingin dicapai dan lain lain.
Tabel 2.1 Perbandingan framework arsitektur perusahaan
(Setiawan, 2009)
FEAF Zachman TOGAF
Definisiarsitekturdan Pemahamannya
ada
parsial
Pada fase preliminary
Proses arsitektur yang
detail
tidak
ada Delapan fase detail
pada ADM
Supportterhadapevolusi
Arsitektur
ada
tidak Pada fase migration
planning
Standardisasi tidak tidak Ada
ArchitectureKnowledge Base
ada
Tidak
ada
Pendorongbisnis ada parsial Ada
Inputteknologi ada tidak Ada
Desaintradisional
ada
tidak Pada fase migration
planning
Modelbisnis ada ada Ada
Menyediakanprinsip
arsitektur
Hanya untuk Karakteristik
FEAF
tidak
ada
Dari hasil pemetaan kriteria pada table 2.1 tersebut diatas, dapat ditarik
kesimpulan untuk studi kasus enterprise dimana masih belum terdapat arsitektur
enterprise dan memiliki keperluan untuk pengembangan arsitektur enterprise
yang mudah dan jelas serta sesuai maka arsitektur enterprise framework yang
cocok digunakan adalahTOGAF.
17
Universitas Indonesia
2.2. Infrastruktur teknologi informasi (TI) adaptif
Infrastruktur teknologi informasi berasal dari kata "infra" berarti bawah,
"struktur" berarti sesuatu yang disusun dengan pola tertentu, "teknologi" berarti
ilmu pengetahuan terapan , "informasi" berarti pemberitahuan tentang sesuatu,
"adaptif" berarti mudah menyesuaikan (diri) dengan keadaan (kamus KBBI).
Secara lengkap infrastruktur TI adaptif merupakan sesuatu yang disusun
menggunakan pola tertentu untuk mendukung penerapan informasi dan bersifat
mudah menyesuaikan diri dengan keadaan. Kebutuhan infrastruktur TI adaptif
yaitu bagaimana infrastruktur dapat mengikuti setiap perubahan dalam
lingkungan bisnis.
Manifestasi dari infrastruktur TI adaptif menurut buku The Adaptive
Enterprise: IT Infrastructure Strategies to Manage Change and Enable Growth,
Bruce Robertson and Val Sribar adalah:
1. Efficiency,dengan tersedianya komponen-komponen yang dapat dimanfaatkan
bersama oleh berbagai sistem aplikasi (lama dan baru)
2. Effectiveness, menggunakan komponen-komponen yang mudah dipadukan
(interoperable) dan diintegrasikan.
3. Agility, dengan komponen-komponen yang mudah dirombak, diupgrade, atau
diganti.
Sedangkan tolak ukur dari adaptiveness infrastruktur adalah
1. Time to market, kecepatan dalam implementasi layanan baru.
2. Scalibility, mampu mengakomodasi peningkatan penggunaan/beban
3. Extensibility, kemudahan menambah komponen baru.
4. Complexity partitioning, partisi arsitektur aplikasi kedalam komponen-
komponen yang dapat dikelola secara terpisah (modular)
5. Reusability, pemanfaatan ulang/silang komponen-komponen infrastruktur
oleh berbagai layanan TI organisasi.
6. Integration, pemanfaatan teknologi openstandard yang memungkinkan
integrasi antar komponen infrastruktur.
18
Universitas Indonesia
Permasalahan umum yang sering timbul adalah penerapan infrastruktur
teknologi informasi (TI) yang tidak terencana secara baik dan tidak secara
tangkas mengikuti perubahan strategi bisnis organisasi. Ketidak selarasan antara
perencanaan infrastruktur dan strategi bisnis dapat berakibat pada terciptanya
kompleksitas yang tinggi, tidak terfokus, serta biaya operasional dan
pemeliharaan yang tinggi.
Penyelesaian dari permasalahan tersebut diatas menurut Bruce and Val
diantaranya ;
Plan your infrastructure end to end. Melakukan perencanaan infrastruktur
secara menyeluruh.
Design an adaptive infrastructure. Merancang infrastruktur adaptif yang
mampu secara tangkas mengikuti setiap perubahan bisnis organisasi.
Execute a reuse centric strategy. Memaksimalkan penggunaan ulang dan
silang komponen infrastruktur, termasuk didalamnya sumber daya manusia.
Choose the right technology and products. Pemilihan teknologi yang tepat
dengan mempertimbangkan teknologi masa depan, serta teknologi yang
efisien dan menjamin interoperabilitas antar komponen.
Balance immediate needs with long-term goals. Menyeimbangkan
kebutuhan yang mengacu pada tujuan jangka panjang.
2.3. Cloud computing
2.3.1. Konsep cloud computing
Cloud computing merupakan teknologi internet-based service yang dapat
digunakan untuk mensupport business process, Kata “Cloud” sendiri merujuk
kepada simbol awan yang di dunia teknologi informasi digunakan untuk
menggambarkan jaringan internet (internet cloud). Cloud computing adalah
gabungan pemanfaatan teknologi computer (komputasi) dan pengembangan
berbasis internet (awan). Cloud atau awan merupakan metafora dari internet,
sebagaimana awan yang sering digambarkan pada diagram jaringan komputer.
Awan (cloud) dalam cloud computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur
kompleks yang disembunyikannya yaitu suatu moda komputasi dimana
kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a
19
Universitas Indonesia
service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat internet (di dalam awan)
tanpa pengetahuan tentangnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap
infrastruktur teknologi yang membantunya.
2.3.2. Karakteristik cloud computing
Tidak semua aplikasi berbasis web dapat dimasukkan ke dalam kategori
cloud computing. Ada lima kriteria yang harus dipenuhi oleh sebuah sistem untuk
bisa di kategorikan sebagai teknologi cloud computing, yaitu :
Swalayan (on demand self service)
Seorang pelanggan dimungkinkan untuk secara langsung memesan
sumber daya yang dibutuhkan, seperti processor time dan kapasitas
penyimpanan melalui control panel elektronis yang disediakan. Jadi tidak
perlu berinteraksi dengan personil customer service, jika perlu menambah
atau mengurangi sumber daya komputasi yang diperlukan.
Akses pita lebar (broadband network access)
Layanan yang tersedia terhubung melalui jaringan pita lebar, terutama untuk
dapat diakses secara memadai melalui jaringan internet, baik menggunakan
thin client, thick client ataupun media lain seperti smartphone.
Sumber daya terkelompok (resource pooling)
Penyedia layanan cloud computing, memberikan layanan melalui sumber
daya yang dikelompokkan dalam satu atau berbagai lokasi data center yang
terdiri dari sejumlah server dengan mekanisme multi-tenant. Mekanisme
multi-tenant ini memungkinkan sejumlah sumber daya komputasi tersebut
digunakan secara bersama-sama oleh sejumlah user, di mana sumber daya
tersebut baik yang berbentuk fisik maupun virtual, dapat dialokasikan
secara dinamis untuk kebutuhan pengguna/pelanggan sesuai permintaan.
Dengan demikian, pelanggan tidak perlu tahu bagaimana dan darimana
permintaan akan sumber daya komputasinya dipenuhi oleh penyedia
layanan. Yang penting, setiap permintaan dapat dipenuhi. Sumber daya
komputasi ini meliputi media penyimpanan, memori, prosessor, pita
jaringan dan mesin virtual.
20
Universitas Indonesia
Elastis (rapid elasticity)
Kapasitas komputasi yang disediakan dapat secara elastis dan cepat
disediakan, baik itu dalam bentuk penambahan ataupun pengurangan
kapasitas yang diperlukan. Untuk pelanggan sendiri, dengan kemampuan ini
seolah-olah kapasitas yang tersedia tak terbatas besarnya.
Layanan yang terukur (measured service)
Sumber daya cloud yang tersedia harus dapat diatur dan dioptimasi
penggunaannya, dengan suatu sistem pengukuran yang dapat mengukur
penggunaan dari setiap sumber daya komputasi yang digunakan
(penyimpanan, memori, prosessor, lebar pita, aktivitas user, dan lainnya).
Dengan demikian, jumlah sumber daya yang digunakan dapat secara
transparan diukur yang akan menjadi dasar bagi user untuk membayar biaya
penggunaan layanan.
2.3.3. Jenis layanan cloud computing
Gambar 2.7 Jenis layanan cloud computing
(Cloud Computing Principles & Paradigm, Willey)
Teknologi cloud computing memiliki tiga jenis layanan utama yang dapat
dipilih dan digunakan sesuai dengan kebutuhan penggunanya, antara lain :
Software as a Service (SaaS).
Software as a Service ini merupakan evolusi lebih lanjut dari konsep ASP
(Application Service Provider). Sesuai namanya, SaaS memberikan
kemudahan bagi pengguna untuk bisa memanfaatkan sumber daya perangkat
lunak dengan cara berlangganan. Sehingga tidak perlu mengeluarkan
21
Universitas Indonesia
investasi baik untuk in house development ataupun pembelian lisensi.
Dengan cara berlangganan via web, pengguna dapat langsung menggunakan
berbagai fitur yang disediakan oleh penyedia layanan. Hanya saja dengan
konsep SaaS ini, pelanggan tidak memiliki kendali penuh atas aplikasi
yang mereka sewa. Hanya fitur-fitur aplikasi yang telah disediakan oleh
penyedia saja yang dapat disewa oleh pelanggan. Dan karena arsitektur
aplikasi SaaS yang bersifat multi tenant, memaksa penyedia untuk hanya
menyediakan fitur yang bersifat umum, tidak spesifik terhadap kebutuhan
pengguna tertentu. Semakin berkembangnya pasar dan kemajuan teknologi
pemrograman, keterbatasan-keterbatasan tersebut akan dapat diatasi.
Platform as a Service (PaaS).
Seperti namanya, PaaS adalah layanan yang menyediakan modul-modul siap
pakai yang dapat digunakan untuk mengembangkan sebuah aplikasi, yang
tentu saja hanya bisa berjalan di atas platform tersebut. Seperti juga layanan
SaaS, pengguna PaaS tidak memiliki kendali terhadap sumber daya
komputasi dasar seperti memori, media penyimpanan, processing power dan
lain-lain, yang semuanya diatur oleh provider layanan ini. Pionir di area ini
adalah Google App Engine, yang menyediakan berbagai tools untuk
mengembangkan aplikasi di atas platform Google, dengan menggunakan
bahasa pemrograman phyton dan django.
Infrastructure as a Service (IaaS).
IaaS terletak satu level lebih rendah dibanding PaaS. IaaS merupakan sebuah
layanan yang menyewakan sumber daya teknologi informasi dasar, yang
meliputi media penyimpanan, processing power, memory, sistem operasi,
kapasitas jaringan dan lain-lain, yang dapat digunakan oleh penyewa untuk
menjalankan aplikasi yang dimilikinya. Model bisnisnya mirip dengan
penyedia data center yang menyewakan ruangan untuk co-location, tapi ini
lebih ke level mikronya. Penyewa tidak perlu tahu, dengan hardware apa dan
bagaimana caranya penyedia layanan menyediakan layanan IaaS.
2.3.4. Model penerapan cloud computing
Berdasarkan penerapannya, layanan cloud computing dibagi menjadi tiga
model penerapan, yaitu:
22
Universitas Indonesia
Gambar 2.8 Cloud computing Model
(Cloud Computing Principles & Paradigm, Willey)
Private cloud
Model ini merupakan sebuah infrastruktur layanan cloud computing yang
dioperasikan hanya untuk sebuah organisasi tertentu. Infrastruktur cloud
computing bisa saja dikelola oleh internal organisasi atau oleh pihak ketiga.
Lokasinya pun bisa on-site ataupun off-site. Biasanya organisasi dengan
skala besar saja yang mampu memiliki/mengelola private cloud ini.
Public cloud
Sesederhana namanya, jenis cloud ini diperuntukkan untuk umum oleh
penyedia layanan.
Hybrid cloud
Untuk jenis ini, infrastruktur cloud yang tersedia merupakan komposisi dari
dua atau lebih infrastruktur cloud (private, community, atau public). Di mana
meskipun secara entitas mereka tetap berdiri sendiri-sendiri, tapi
dihubungkan oleh suatu teknologi atau mekanisme yang memungkinkan
portabilitas data dan aplikasi antar cloud tersebut. Misalnya, mekanisme
load balancing antar cloud, sehingga alokasi sumber daya bisa
dipertahankan pada level yang optimal.
23
Universitas Indonesia
2.3.5. Komponen cloud computing
Perangkat keras serta jalur komunikasi; Sebagai media fisik pendukung
cloud. contoh: Server & Storage (SAN - iSCSI), High Speed Switch (Gigabit
Switch), Copper (Cat 5E - Cat 6) atau Fiber Ethernet Cable.
Virtual Infrastructure Manager (IaaS), contoh: Project OpenStack,
CloudStack, OpenNebula, ProxmoxVE
Cloud Enabled Services (PaaS), contoh: DB : MongoDB, Apache Hadoop,
OpenSesame (RDF), Distributed FS : GlusterFS
Cloud Enabled Applications (SaaS); contoh:GoogleDocs, FengOffice
2.4. Service Oriented Architecture (SOA)
2.4.1. Definisi Service
Menurut Schekkerman (2006) sebuah service (layanan) adalah suatu
implementasi dari fungsi bisnis yang telah didefinisikan dengan baik beroperasi
secara independen bersama service lainnya di dalam sebuah sistem. Service
memiliki interface yang telah didefinisikan dengan baik dan beroperasi melalui
kesepakatan yang telah didefinisikan antara client dari service dan service itu
sendiri.
Menurut Michelson (2006), service layaknya aplikasi yang diperuntukkan
memenuhi suatu tujuan, seperti mengambil informasi sampai dengan tingkat
kompleksitas menjalankan sebuah proses bisnis. Contoh paling umum yang
dikenal saat ini mengenai service adalah pada web service yang merupakan
komponen-komponen aplikasi yang mudah digabung-gabungkan dan dijalankan
melalui teknologi standar Internet.
2.4.3. Definisi Service Oriented Architecture (SOA)
Menurut Michelson (2006), istilah Service Oriented Architecture (SOA)
digunakan secara bergantian untuk tiga jenis konsep yang berbeda: konsep
arsitektur, gaya dari hasil solusi bisnis, dan infrastruktur pendukung. Namun
yang dimaksudkan disini adalah SOA sebagai konsep arsitektur TI untuk solusi
bisnis (dan solusi infrastruktur) yang diterapkan berdasarkan konsep
berorientasi layanan.
Konsep arsitektur ini memungkinkan komunikasi antar service, penyedia
24
Universitas Indonesia
(provider) dengan peminta (requestor), sehingga sang peminta hanya tahu apa
kerja dari service itu dan bagaimana memintanya. Namun aplikasi berbasis web
hanyalah salah satu bentuk aplikasi yang menggunakan SOA, meskipun harus
diakui bahwa pada saat ini basis yang paling cocok untuk SOA adalah berbentuk
portal atau web.
Gambar 2.9 Perbedaan arsitektur 3-tier dengan SOA
(Tibco 2007)
Gambar 2.9 memperlihatkan perbedaan antara arsitektur 3-tier
dengan SOA yang memungkinkan aplikasi yang beragam (heterogeneous) untuk
saling berkomunikasi. SOA juga menguntungkan karena tidak bergantung
kepada satu bahasa pemograman, sebaliknya SOA memungkinkan kebebasan
memilih bahasa pemograman. Aplikasi yang dibangun selama ini cenderung
menggunakan prinsip tier dengan menempatkan pada satu atau dua server
dengan dibedakan antara server aplikasi dan server basis data, namun dengan
SOA, service dari aplikasi yang dibangun dapat terpisah dari aplikasi induk atau
ditaruh di server SOA untuk didistribusikan dan dipergunakan oleh aplikasi lain.
Aplikasi yang dibangun pun cenderung terfokus pada pemrogramannya
(coding) yang berakibat aplikasi cenderung berdiri sendiri namun dengan SOA
fokus diarahkan pada kerjasama antara bisnis dan TI sehingga aplikasi yang
dibangun dengan landasan SOA cenderung saling berkomunikasi secara
lebih luwes dan merupakan integrasi semua aplikasi yang ada. Selain itu
terjadi penambahan teknik komunikasi dari aplikasi yang selama ini adalah
25
Universitas Indonesia
meminta (request) dan dibalas (reply), kini diperkaya dengan kemampuan
menerbitkan (publish), mendaftar untuk menggunakanservice (subscribe), dan
membuat service dijalankan apabila terdapat keadaan (event) yang merupakan
pemicu.
Selama ini aplikasi-aplikasi perusahaan mungkin beragam, namun setiap
aplikasi berdiri sendiri-sendiri
Gambar 2.10 Aplikasi-aplikasi yang berdiri sendiri
(FileNet 2006)
Gambar 2.10 memperlihatkan bagaimana tiga aplikasi yang merupakan
aplikasi back-office (ERP) sebenarnya terpisah dengan aplikasi front-office
untuk layanan pelanggan (CRM) dan layanan pemasok (SCM). Gambar 2.11
memperlihatkan bagaimana teknologi SOA memungkinkan service yang
merupakan komponen dari aplikasi-aplikasi tersebut digunakansebagai bagian
dari sebuah proses bisnis.
Gambar 2.11 Service dihasilkan dari aplikasi dan digunakan dalam proses bisnis
(FileNet 2006)
26
Universitas Indonesia
2.5. Value chain
Rantai nilai (value chain) porter dapat dijadikan sebagai langkah awal
dalam memodelkan bisnis dengan mendefinisikan area fungsional utama dan
pendukung. Gambar 2.12 menunjukan rantai nilai porter yang terdiri dari
aktivitas utama (primary activities) dan aktivitas pendukung (support activities)
(Porter 1985).
Gambar 2.12 Value Chain Diagram
(Porter)
Aktivitas utama (primary activities) pada rantai nilai ini adalah sebagai berikut:
a. Inbound logistic: aktivitas yang dilakuka n berhubungan dengan
penerimaan, penyimpanan, dan penyebaran.
b. Operations: aktivitas yang mentransformasikan masukan jadi keluaran.
c. Outbound logistic: aktivitas yang berhubungan dengan menyebarkan
produk/jasa kepada pelanggan
d. Marketing dan sales: kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran dan
penjualan, diantaranya penelitian pasar dan promosi.
e. Service: kegiatan yang berhubungan dengan penyedia layanan untuk
meningkatkan pemeliharaan produk seperti instalasi, pelatihan, perbaikan,
suplai bahan, dan perawatan.
27
Universitas Indonesia
Aktivitas pendukung (support activities) adalah kegiatan yang
mendukung aktivitas utama, tidak terlibat langsung dalam produksi, namun
memiliki potensi meningkatkan efesiensi dan efektifitas. Kegiatan pendukung
yang digambarkan Porter adalah sebagai berikut:
a. Firm infrastructure: terdiri atas sistem dan fungsi pendukung, diantaranya
finance, planning, quality control, dan general senior management.
b. Human resources management: berhubungan dengan aktivitas rekruitment,
pengembangan, pelatihan, memotivasi, serta pemberian penghargaan kepada
tenaga kerja.
c. Technology development: aktivitas yang terkait produk, proses perbaikan,
perancangan peralatan, pengembangan perangkat lunak komputer, sistem
telekomunikasi, kapabilitas basis data baru, dan pengembangan dukungan
sistem berbasis komputer.
d. Procurement : kegiatan yang berhubungan dengan bagaimana sumber daya
diperoleh diantaranya fungsi pembelian input yang digunakan dalam value
chain organisasi.
2.6. Pemeringkatan e-Government Indonesia (PeGI)
Pemeringkatan e-Government Indonesia (PeGI) merupakan kegiatan yang
diadakan oleh Direktorat e-Government di dalam Direktorat Jenderal Aplikasi
dan Telematika, Kementrian Komunikasi dan Informatika (KEMKOMINFO).
Kegiatan PeGI pada tahun 2007 merupakan yang pertama kalinya diadakan
dalam rangka untuk melihat peta kondisi pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) oleh lembaga pemerintah secara nasional. Harapan dari PeGI
adalah untuk meningkatkan pengembangan dan pemanfaatan TIK di lembaga
pemerintah di seluruh wilayah Indonesia. Dalam pelaksanaannya, Kementrian
KOMINFO juga bekerjasama dengan berbagai kalangan baik dari unsur
komunitas TIK, perguruan tinggi maupun instansi pemerintah yang terkait
(Dokumen PeGI).
Salah satu dimensi pengukuran PeGI adalah dimensi infrastruktur.
Dimensi infrastruktur berkaitan dengan sarana dan prasarana yang mendukung
pemanfaatan TIK yang terdiri dari antara lain: perangkat keras komputer dan
28
Universitas Indonesia
piranti lunak, jaringan komunikasi, service delivery channel (web, telepon, sms
dan lain lain), dan fasilitas pendukung (AC, UPS, Genset,Access Control).
Tabel 2.2 Penilaian subdimensi infrastruktur PeGI (KOMINFO)
No SUB DIMENSI
SKOR PENILAIAN
Sangat Kurang Kurang Baik Baik Sekali
1 2 3 4
1 Data Center Tidak memiliki
data center
Memiliki data center
namun kurang
didukung fasilitas dan aplikasi yang memadai
Memiliki data center yang sudah didukung fasilitas dan aplikasi
yang memadai
Memiliki data center yang terintegrasi
dengan baik, memiliki fasilitas
dan aplikasi pendukung yang memadai serta mempunyai
backup data center
2 Jaringan Data
Tidak memiliki infrastruktur
jaringan
Memiliki infrastruktur
jaringan dan memberikan
kemudahan akses pada
user namun penggunaan dan
kapasitas layanannya
masih terbatas
Memiliki infrastruktur jaringan,
adanya kemudahan akses pada user serta penggunaan dan
kapasitas layanannya sudah
cukup memadai
Memiliki infrastruktur jaringan, memberikan kemudahan akses
pada user, penggunaan dan
kapasitas layanan sudah baik serta adanya back up layanan
bila terjadi gangguan
3 Keamanan
Tidak memiliki
mekanisme keamanan
informasi
Sudah memiliki
mekanisme keamanan namun belum
terencana dengan baik
Sudah memiliki mekanisme keamanan
yang sudah terencana dengan
baik namun tidak dilakukan evaluasi secara periodik
Sudah memiliki mekanisme
keamanan yang sudah terencana dengan baik dan
dievaluasi secara periodik
4
Fasilitas
pendukung
infrastruktur
TIK
Tidak
mempunyai
fasilitas
pendukung
infrastruktur TIK
Mempunyai fasilitas
pendukung namun
masih kurang memadai
Mempunyai fasilitas pendukung
infrastruktur TIK yang sudah
memadai
Mempunyai fasilitas
pendukung
infrastruktur TIK yang sudah
memadai dan terencana dengan
baik
5 Disaster
Recovery
Tidak memiliki dokumen disaster
recovery
Disaster recovery
sudah terdokumentasi namun tidak dilakukan
testing terhadap
dokumen tersebut
Dokumen disaster recovery
sudah terdokumentasi dengan
baik dan sudah dilakukan testing terhadap dokumen tersebut
Dokumen disaster recovery
sudah terdokumentasi dengan baik dan sudah dilakukan
testing serta dilakukan evaluasi
dan revisi secara periodik
6 Pemeliharaan
TIK
Tidak melakukan pemeliharaan
infrastruktur
TIK
Pemeliharaan infrastruktur TIK
belum dilakukan
dengan baik
Pemeliharaan infrastruktur TIK sudah
dengan baik namun belum
dilakukan secara rutin
Pemeliharaan infrastruktur TIK sudah
dilakukan dengan baik dan
dilakukan secara rutin
7 Inventarisasi
Peralatan TIK
Tidak ada
inventarisasi
peralatan TIK
Kegiatan inventarisasi
peralatan TIK belum terdokumentasi dengan
baik
Kegiatan inventarisasi peralatan
TIK sudah terdokumentasi dengan baik namun belum
dilakukan secara periodik
Kegiatan inventarisasi
peralatan TIK sudah terdokumentasi dengan baik
dan dilakukan secara periodik
2.7. Capacity planning
Capacity planning atau perencanaan kapasitas dibentuk dari dua kata yaitu
perencanaan dan kapasitas, menurut KBBI perencanaan berarti proses
29
Universitas Indonesia
merencanakan, dan kapasitas diartikan sebagai ruang yang tersedia, sehingga
apabila digabungkan perencanaan kapasitas adalah proses untuk merencanakan
ketersediaan.
Tujuan dilakukannya perencaan kapasitas adalah untuk memastikan kapasitas
saat ini dan masa depan serta tuntutan kinerja penyediaan layanan TI dapat sesuai
dengan kebutuhan bisnis, dan biaya yang “justifiable” atau dapat dijustifikasi.
Manajemen kapasitas adalah tentang menemukan keseimbangan yang tepat
antara sumber daya (resource) dan kapasitas (capacity), dan kebutuhan (demand).
Manajemen kapasitas menyediakan prediksi indikator kapasitas yang diperlukan
untuk menyelaraskan kapasitas dengan permintaan/beban. Kapasitas infrastruktur
yang ideal adalah yang cukup memadai untuk memikul beban kerja dalam suatu
jangka waktu ke depan.
Agar perencanaan rancangan arsitektur yang telah dikemukakan diatas
adaptif terhadap perubahan baik perubahan internal/eksternal maka diperlukan
perencanaan strategis untuk kapasitas dimaksud. Menurut John AllSpaw (The Art
of Capacity Planning.Oreilly, 2008), kerangka kerja untuk melakukan
perencanaan kapasitas digambarkan pada gambar 2.13
Gambar 2.13 Proses dalam merencanakan kapasitas
(John AllSpaws,2008)
Dari gambar 2.13 dapat diidentifikasi bahwa langkah pertama yang
dilakukan adalah dengan melakukan pengukuran kapasitas yang ada saat ini
kemudian melakukan justifikasi apakah kapasitas saat ini masih reliable atau
30
Universitas Indonesia
tidak, apabila dirasakan perlu melakukan peningkatan reliability maka dibuat
strategi peningkatan kapasitas yang mencakup hardware, software, architecture,
dsb.
2.8. Penelitian terdahulu
2.8.1. Research of Information System Technology Architecture (Minli Jin,
Decai Kung, Wuliang Peng, 2010).
Minli Jin, Decai Kung, Wuliang Peng melakukan publikasi atas hasil
penelitian mereka dan disubmit pada “2010 2nd International Conference on
Industrial and Information Systems”. Penelitian ini mengadopsi framework
TOGAF ADM dalam membangun infrastruktur teknologi informasi pada
perusahaan coal-dressing, dengan fase-fase iterasi analisis yang dilakukan
tampak pada gambar 2.14
Gambar 2.14 TOGAF ADM Iteration
TOGAF dipilih atas kelengkapan dan panduannya yang terperinci dalam
menterjemahkan bentuk arsitektur dan pilihan teknologi informasi yang ideal
untuk menjalankan proses bisnis yang sudah ada, hasil akhir perancangan
infrastruktur TI adalah sebagai berikut
31
Universitas Indonesia
Gambar 2.15 Reference Model of a Coal-dressing Plant
(Minli, Decay)
Pada gambar 2.15, terlihat bahwa penulis menggunakan API sebagai
perantara system users coal-dressing plant dengan layanan di bawahnya.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah TOGAF telah terbukti sebagai framework
yang berhasil dan secara baik memetakan strategi bisnis ke dalam bentuk
strategi teknologi informasi pada perusahaan coal-dressing.
2.8.2. Building and Managing Adaptive e-Business Solution Infrastructure
(David L. Cohn, 2003)
Dalam penelitian ini David mendefinisikan bahwa perusahaan harus dapat
dengan cepat memodifikasi dan mengadaptasikan proses bisnis untuk
mempertahankan competitive advantage perusahaan, integrasi proses bisnis dan
manajemen adalah kunci untuk membangun dan mengelola infrastruktur e-bisnis
yang adaptif.
Sebagai sebuah teknologi yang memungkinkan integrasi proses bisnis,
web service menyediakan cara standar untuk memungkinkan aplikasi heterogen
untuk berkomunikasi dengan satu sama lain. Standard interface dan mekanisme
komunikasi web service digunakan untuk membangun infrastruktur e-bisnis
termodulasi dan adaptif yang mendukung lingkungan bisnis yang berkembang.
32
Universitas Indonesia
2.8.3. European Organization for Nuclear Research (CERN) data centre
evolution (Gavin McCance, 2012)
Gavin McCance dalam pemaparannya menjelaskan bagaimana perubahan
strategi TI yang dilakukan pada CERN demi mengantisipasi berbagai
permasalahan strategis organisasi, manajemen akhirnya memutuskan untuk
beralih menggunakan teknologi cloud computing sebagai infrastruktur TI utama
pada data centre mereka, alasan utama perubahan strategi ini dilandasi karena
semakin kompleknya permasalahan pengelolaan data centre, seperti konsep
pengelolaan sumber daya yang masih konvensional berakibat pada inefisiensi
sumber daya dan kerumitan dalam pengelolaan sumber daya, deskripsi
identifikasi permasalah tampak pada gambar berikut
Gambar 2.16 Data centre by number CERN
(McCance, 2012)
Dari pemaparan McCance terlihat bahwa dari total hampir 7000
hardware, hampir 1800 diantaranya rusak setiap tahun, tentu saja hal ini menjadi
masalah sangat serius untuk mempertahankan performance layanan. Sekitar
33
Universitas Indonesia
12.000 server, dedicated computed, dedicated disk server, dedicated service
nodes, mostly running on real hardware, memerlukan upaya pemeliharaan yang
rumit. Sebagai solusi untuk menjawab permasalah ini maka digunakan teknologi
cloud computing.
Gambar 2.17 New Building Block, arsitektur cloud CERN
(Mc Cance, 2012)
Dari blok diagram 2.17 arsitektur CERN yang baru, terlihat bahwa
OpenStack Nova digunakan sebagai Virtual Interface Manager (VIM), dan
Puppet yang difungsikan sebagai config provisioning control. Teknologi cloud
computing sudah digunakan dalam rancangan arsitektur yang baru, menggantikan
pola pengelolaan konvensional sebelumnya.
34
Universitas Indonesia
2.9. Teoritical framework
Berdasarkan studi literatur yang dilakukan peneliti, maka penulis melakukan
proses dekomposisi atas seluruh teori, selanjutnya menuangkannya dalam bentuk
teoritical framework penelitian yaitu pada gambar 2.18 berikut
PERANCANGAN
INFRASTRUKTUR
TEKNOLOGI INFORMASI
BERSIFAT ADAPTIF
e-Business Solution
Infrastructure
CLOUD COMPUTING
TECHNOLOGY
CAPACITY PLANNING
Pemeringkatan E-
Government Indonesia
(PeGI) Subdimensi
Infrastruktur
UU. 20 Tahun 2003 tentang
SISDIKNAS
STRATEGI BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
PORTOFOLIO SISTEM
INFORMASI ORGANISASI
PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN TINGGI
PERANCANGAN
INFRASTRUKTUR
TEKNOLOGI INFORMASI
PROGRAM KERJA TI
ENTERPRISE
ARCHITECTURE
FRAMEWORK
TOGAF, ZACHMAN, FEAF
Buku:Mc Farlan
Grid
Dokumen:Sub
-dimensi
infrastruktur
PeGI
(KOMINFO)
Buku:John
AllSpaw
Penelitian:
Gavin Mc Chance
Penelitian:
David L Chon
SERVICE ORIENTED
ARCHITECTURE
SOAP
Gambar 2.18 Teoritical framework penelitian
35
Universitas Indonesia
Pada gambar 2.18, penulis mencoba merumuskan bagaimana
menghasilkan rancangan infrastruktur adaptif berdasarkan penelusuran pustaka
dari berbagai sumber. Rancangan infrastruktur adaptif dipengaruhi oleh beberapa
variable utama yaitu konsep e-business solutions (David L Chon), service
oriented architecture (SOA), pemilihan enterprise architecture framework, cloud
computing technology, capacity planning, panduan PeGI, dukungan kuat dari
management terhadap program kerja TI yang akan dicanangkan
Berdasarkan kerangka teori yang sudah dibangun selanjutnya akan
diterapkan untuk melakukan perancangan infrastruktur teknologi informasi yang
bersifat adaptif dengan objek penelitian adalah pada Universitas Lampung.
36
Universitas Indonesia
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas mengenai tahapan penelitian, kerangka pikir penelitian
dan metoda pengumpulan data yang akan digunakan pada penelitian ini. Dalam
penelitian ini setiap tahapan berdasarkan kerangka TOGAF 9.1
3.1. Tahapan penelitian
Dalam memecahkan masalah penelitian ini, serangkaian metode-metode
berupa alur kerja yang dilakukan selama penelitian adalah sebagai berikut;
1. Perumusan masalah: mengumpulkan permasalahan yang ditemukan dan
disatukan dalam suatu research question. Selanjutnya research question ini
digunakan sebagai pedoman, penentu arah atau fokus dari penelitian
2. Studi literarur. Melakukan review, pembandingan dan melihat literarur yang
terkait dengan penelitian. Literarur berupa:hasil penelitian terkait, jurnal
ilmiah, dan buku teks.
3. Penentuan dan penyusunan kerangka penelitian: dari studi literarur yang telah
dilakukan, peneliti melakukan penyusunan kerangka penelitian yang sesuai
untuk menjawab masalah yang telah dirumuskan.
4. Pengumpulan data: Pada tahapan ini dilakukan pengumpulan data secara
kualitatif dengan melakukan wawancara dan analisis dokumen.
5. Analisa data dan perancangan: penggunaan tools dan metodologi terhadap
data yang didapat. Pada tahap ini penulis menggunakan kerangka kerja
TOGAF ADM. Hasil dari tahap ini berupa rancangan infrastruktur teknologi
informasi yang adaptif. Pada tahap ini penulis melakukan beberapa kali
proses iterasi validasi kepada stakeholder mengenai rancangan sistem
informasi dan teknologi informasi yang akan menjadi solusi pada Universitas
Lampung.
6. Kesimpulan dan saran: penarikan kesimpulan berdasarkan hasil penelitian
berupa usulan infrastruktur teknologi informasi.
37
Universitas Indonesia
Secara lengkap tahapan penelitian digambarkan pada gambar 3.1
MERUMUSKAN MASALAH
PENELITIAN STUDI LITERATUR
PENGAMBILAN DATA
PRIMER DAN SEKUNDERFocus Group Discussion
(FGD) UPT Puskom
APAKAH
DATA CUKUP
VISION ARCHITECTURE
BUSINESS ARCHITECTURE
INFORMATION SYSTEM ARCHITECTURE
TECHNOLOGY ARCHITECTURE
Input: Renstra, Visi Misi, RPJP
Input: output fase vision architecture
Proses: Wawancara, observasi, analisis dokumen, value chain, SWOT, CSF
Input: output fase business architecture
Proses:Wawancara, observasi, analisis kebutuhan SI
Input: output fase information system architecture
Proses: Identifikasi infrastruktur saat ini dan kebutuhan, PeGI, FGD
OUTPUT: PLATFORM TEKNOLOGI INFORMASI, ARSITEKTUR JARINGAN
OUTPUT: KEBUTUHAN SISTEM INFORMASI UNIT KERJA
KEBUTUHAN ARSITEKTUR DATA APLIKASI
OUTPUT: PROSES BISNIS UNILA, INTEROPERABILITAS ANTAR UNIT KERJA
OUTPUT: RUMUSAN VISI ARSITEKTUR YANG AKAN DIBANGUN
KESIMPULAN/SARAN
OPPORTUNITIES AND SOLUTION
Input: Fase technology architecture
Proses: Identifikasi pola solusi
OUTPUT PEMETAAN PELUANG DAN SOLUSI
REQUIREMENT
MANAGEMENT
ENTERPRISE ARCHITECTURE
TOGAF
ZACHMAN
CLOUD COMPUTING
PeGI
VALUE CHAIN
PENELITIAN TERKAIT
OBSERVASI, WAWANCARA,
ANALISIS DOKUMEN
WAWANCARA KAPUSKOM
Proses: Analisis Dokumen, wawancara
PRELIMINARY:FRAMEWORK AND PRINCIPLES
T
O
G
A
F
A
D
M
Gambar 3.1 Tahapan penelitian
38
Universitas Indonesia
3.2. Kerangka pikir penelitian
Dalam penelitian ini setiap tahapan akan disesuaikan dengan kerangka
kerja TOGAF. Berdasarkan tahap-tahap yang ada pada TOGAF ADM maka
diharapkan akan didapatkan sebuah model arsitektur teknologi informasi yang
melingkupi keempat komponen penting yaitu business architecture, data
architecture, application architecture, dan technology architecture.
Proses yang digunakan adalah dari fase preliminary sampai dengan
opportunities and solutions. Fase TOGAF ADM yang akan digunakan pada
penelitian ini adalah sebagai berikut
3.2.1. Fase preliminary: framework and priciples
Fase ini merupakan tahap persiapan dan permulaan untuk mendefinisikan
kerangka dan prinsip, bertujuan untuk mengkonfirmasi komitmen dari
stakeholder, penentuan framework dan metodologi detail yang akan digunakan
pada pengembangan arsitektur enterprise. Dalam penelitian ini framework yang
dipakai adalah The Open Group Architecture Framework (TOGAF) dengan
metodologi Architecture Development Method (ADM) untuk membuat rancangan
arsitektur teknologi informasi adaptif pada Universitas Lampung.
3.2.2. Fase requirements management
Pada fase ini dilakukan penggalian kebutuhan (requirements)
organisasi serta mendokumentasikan kebutuhan user. Tujuan fase ini
menyediakan proses pengelolaan kebutuhan arsitektur sepanjang fase pada siklus
ADM, mengidentifikasi kebutuhan enterprise, menyimpan lalu memberikannya
kepada fase yang relevan. Requirements yang diperlukan pada fase ini
diantaranya administrasi akademik, penyelenggaraan keuangan, proses
penelitian dan pengabdian. Pengembangan sistem informasi harus sesuai dengan
requirement management untuk mencapai tujuan organisasi.
3.2.3. TOGAF Architecture Development Method (ADM)
3.2.3.1. Fase A : Architecture Vision
Mendefinisikan ruang lingkup, tujuan bisnis, sasaran bisnis, profil
organisasi, struktur organisasi, identifikasi stakeholder, visi misi organisasi, dan
memperoleh persetujuan, serta memetakan semua strategi yang akan dilakukan.
39
Universitas Indonesia
Pada fase ini juga bertujuan menciptakan keseragaman pandangan mengenai
pentingnya arsitektur enterprise untuk mencapai tujuan organisasi yang
dirumuskan dalam bentuk strategi serta menentukan lingkup dari arsitektur yang
akan dikembangkan. Pada tahapan ini berisikan pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan untuk mendapatkan arsitektur yang ideal.
3.2.3.2. Fase B : Bussiness architecture
Mendeskripsikan arsitektur bisnis saat ini, sasaran, dan menentukan celah
(gap) diantara arsitektur bisnis. Pada fase ini dilakukan pendefinisian kondisi
awal arsitektur bisnis. Pada fase ini juga dilakukan pemodelan bisnis dengan
memilih tool yang tepat untuk menggambarkan arsitektur bisnis. Pemodelan
arsitektur bisnis dilakukan dengan mengidentifikasikan area fungsional utama,
menetapkan fungsi bisnis, dan area fungsionalitas pendukung.
3.2.3.3. Fase C : Information system architecture
Menekankan pada bagaimana arsitektur sistem informasi dibangun yang
meliputi arsitektur data dan arsitektur aplikasi yang akan digunakan oleh
organisasi. Pada arsitektur data, dilakukan dengan mengidentifikasi seluruh
komponen data yang akan digunakan oleh aplikasi untuk menghasilkan informasi
yang dibutuhkan organisasi berdasarkan kebutuhan area fungsional bisnis yang
telah ditetapkan. Indentifikasi yang dilakukan adalah menentukan kandidat
entitas data, mendefinisikan entitas data, dan membuat relasi antara fungsi
bisnis dan entitas data. Teknik yang bisa digunakan adalah ER-Diagram, class
diagram, dan object diagram. Pada arsitektur aplikasi, dilakukan dengan
mengidentifikasi kandidat aplikasi, menentukan jenis aplikasi yang dibutuhkan
untuk memproses data dan mendukung bisnis, serta membuat pemodelan
arsitektur aplikasi.
3.2.3.4. Fase D : Technology architecture
Pada fase ini didefinisikan kebutuhan teknologi untuk mengolah
data. Langkah awal yang dilakukan adalah menentukan kandidat teknologi yang
akan digunakan untuk menghasilkan pemilihan teknologi untuk platform
teknologi yang ada dalam aplikasi meliputi perangkat lunak dan perangkat keras.
Teknik yang digunakan adalah dengan mengidentifikasikan prinsip platform
40
Universitas Indonesia
teknologi, yang terdiri atas tujuh area yang meliputi sistem operasi,
manajemen data, aplikasi, perangkat keras, komunikasi, komputasi pemakai,
dan keamanan. Teknik ini memberikan gambaran tentang jaringan yang terdapat
pada suatu organisasi. Secara umum arsitektur teknologi akan
membandingkan perencanaan dan pembangunan teknologi yang lama dan baru.
Analisis gap ini akan menempatkan infrastruktur teknologi baru yang akan
dibutuhkan dalam penerapan kedepannya. Teknik yang bisa digunakan adalah
environment and location diagram, dan network computing diagram.
3.2.3.5. Fase E : Opportunities and solutions
Pada fase ini menekankan pada manfaat yang diperoleh dari arsitektur
enterprise. Dilakukan evaluasi gap dari arsitektur enterprise yang meliputi
arsitektur bisnis, data, arsitektur aplikasi, dan arsitektur teknologi untuk
selanjutnya membuat strategi untuk solusi. Evaluasi dan strategi untuk solusi ini
dapat dijadikan dasar bagi stakeholder untuk memilih dan menentukan arsitektur
yang akan diterapkan.
3.3. Metode pengumpulan data.
Metode pengumpulan data untuk penelitian ini akan dilakukan dengan
wawancara dan studi literatur dokumen formal organisasi Unila. Untuk
mendapatkan data yang tepat dan akurat dan akan dijadikan sebagai input dalam
analisis data, maka pemilihan nara sumber yang akan diwawancarai harus
dipertimbangkan secara matang, minimal dengan kualifikasi narasumber seperti
berikut;
1. Memahami persis terhadap fakta yang ingin diketahui data dan
informasinya.
2. Memiliki waktu yang cukup untuk berdiskusi secara intensif terhadap fakta
yang diperlukan.
3.4. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
metode kualitatif melalui studi literatur dan hasil melakukan wawancara dengan
nara sumber untuk melakukan analisa data.
41
Universitas Indonesia
BAB 4
PROFIL ORGANISASI
4.1. Sejarah Organisasi
Universitas Lampung merupakan Perguruan Tinggi Negeri di Provinsi
Lampung yang berdiri berdasarkan Keputusan Menteri Perguruan Tinggi Ilmu
Pendidikan (PTIP) Nomor 195 Tahun 1965, pada tanggal 23 September 1965,
kemudian dikukuhkan menjadi Perguruan Tinggi Negeri dengan Keputusan
Presiden Nomor 73 Tahun 1966, yang diawali dengan Fakultas Ekonomi dan
Fakultas Hukum. Tahun 1968 IKIP Jakarta Cabang Tanjung Karang
diintegrasikan ke dalam Unila berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal
Perguruan Tinggi Nomor: 1 Tahun 1968. Kemudian, dengan Keppres Nomor 043
Tahun 1982 menjadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Selanjutnya, beberapa fakultas dibentuk, yaitu Fakultas Pertanian
didirikan berdasarkan SK Presidium Nomor 756/KPTS/1967 dan dikukuhkan
Mendikbud Nomor 16 Tahun 1973. Kemudian menyusul Fakultas Teknik yang
didirikan berdasarkan SK Presidium Unila Nomor 227/KPTS/IRES/1968. Sejak
tahun 1972 berdasarkan Surat Keputusan Direktur Pendidikan Tinggi Nomor
101/B-1/II/1972 (karena adanya beberapa alasan yang sangat teknis) Fakultas ini
tidak menerima mahasiswa baru lagi dan mahasiswa yang ada disalurkan ke
Fakultas lain.
Pada tanggal 13 Januari 1978 dengan SK Rektor Nomor
08/KPTS/R/1979 dibentuk Fakultas Teknik Persiapan. Perkembangan
selanjutnya, berdasarkan SK Presiden Nomor 43/M/1987 fakultas ini ditetapkan
sebagai Fakultas Non Gelar Teknologi (FNGT). Pada perkembangan
selanjutnya, dengan SK Mendikbud Nomor 0132/O/1991, tanggal 6 April 1991
FNGT ini diubah menjadi Fakultas Teknik. Perkembangan selanjutnya, pada
Tahun Akademik 1986/1987 dibuka persiapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik (FISIP), yang kemudian pada tanggal 11 November 1995, dikukuhkan
menjadi salah satu fakultas di Unila berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud
Nomor 0333/O/1995.
42
Universitas Indonesia
Pada Tahun Akademik 1988/1989 dibentuk Persiapan Fakultas Ilmu
Matematika dan Ilmu Alam (FMIPA), yang kemudian pada tanggal 15 November
1995, dikukuhkan sebagai fakultas berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud
Nomor 0334/O/1995. Pada tahun 2002, Program Studi Pendidikan Dokter yang
bernaung di bawah Fakultas MIPA, telah memulai kegiatannya sesuai dengan
Izin Penyelenggaraan Program Studi Pendidikan Dokter yang diterbitkan oleh
Dirjen Dikti Depdiknas dengan nomor Nomor 3195/D/T/2002 tanggal 28
Oktober 2002.
Program Pascasarjana Universitas Lampung didirikan bersamaan dengan
pengangkatan Direktur Program Pascasarjana berdasarkan Surat Keputusan
Rektor Universitas Lampung Nomor 94/J26/KP/2002 tanggal 3 Juli 2002.
Sampai dengan Tahun Akademik 2005/2006, enam program magister telah
beroperasi. Program Studi Magister Hukum merupakan program magister
pertama didirikan berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi
(Dirjen Dikti) Nomor 387/Dikti/Kep/1999 tanggal 19 Agustus 1999. Program
magister kedua adalah PS Magister Teknologi Agroindustri yang berdiri
berdasarkan Keputusan Dirjen Dikti Nomor 452/Dikti/Kep/1999 tanggal 23
Nopember 1999.
Program magister ketiga yaitu Program Studi Magister Manajemen
berdiri berdasarkan Keputusan Dirjen Dikti Nomor 87/Dikti/Kep/2000 tanggal 14
April 2000. Program Magister Agronomi yang merupakan PS magister keempat
yang berdiri berdasarkan Keputusan Dirjen Dikti Nomor 251/Dikti/Kep/2000
tanggal 4 Agustus 2000. Program magister kelima yaitu Magister Teknologi
Pendidikan yang berdiri berdasarkan Keputusan Dirjen Dikti Nomor
82/Dikti/Kep/2001 tanggal 3 April 2001.
Program magister keenam yaitu Program Magister Ekonomi
Pertanian/Agribisnis berdiri berdasarkan Keputusan Dirjen Dikti Nomor
3004/D/T/2004 tanggal 4 Agustus 2004. Pada tahun akademik 2007/2008 telah
dibuka juga dua buah program studi pascasarjana yaitu PS Magister Teknik Sipil
dan PS Magister Ilmu Pemerintahan, berdasarkan Keputusan Dirjen Dikti Nomor
4925/D/T/2006 tanggal 26 Desember 2006.
43
Universitas Indonesia
4.2. Visi dan Misi
Visi jangka panjang unila di tahun 2025 adalah :
Pada Tahun 2025 Unila Menjadi Perguruan Tinggi Sepuluh Terbaik di
Indonesia.
Sedangkan misi Unila untuk mewujudkan visi tersebut adalah :
1. Mewujudkan penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang
berkualitas.
2. Mewujudkan budaya akademik yang kondusif, dinamis, dan bermoral.
3. Mewujudkan tata kelola organisasi Unila yang baik (good university
governance).
4. Mewujudkan aksesibillitas dan equitas pendidikan tinggi.
5. Menjadi agen perubahan dan menjaga kebenaran dan keadilan bagi
kepentingan masyarakat.
6. Mewujudkan kerjasama dengan berbagai pihak antara lain pemerintah,
masyarakat, dunia usaha, lembaga nonpemerintah, dalam dan luar negeri,
yang saling memberikan manfaat secara berkelanjutan.
4.3. Sasaran Strategis
Tabel 4.1 Sasaran strategis Universitas Lampung
(dokumen restra)
M.1 Mewujudkan penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang
berkualitas
S.1 Meningkatnya kualitas pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi
S.2 Meningkatnya fungsi pelayanan Tri Dharma Perguruan Tinggi
S.3 Meningkatnya prestasi mahasiswa
S.4 Terjalinnya kemitraan dengan pemangku kepentingan
M.2 Mewujudkan budaya akademik yang kondusif, dinamis, dan
bermoral
S.1 Terselenggaranya Merit System
S.2 Berkembangnya budaya akademik mahasiswa
S.3 Tersedianya sarana pendukung budaya akademik
S.4 Tersedianya sarana pendukung budaya akademik
M.3 Mewujudkan tata kelola yang baik (good university governance)
S.1 Terbinanya tenaga akademik dan kependidikan
44
Universitas Indonesia
S.2 Meningkatnya kinerja lembaga
S.3 Meningkatnya kinerja lembaga kemahasiswaan
S.4 Tumbuhnya kepercayaan pemangku kepentingan
M.4 Mewujudkan aksesibillitas dan equitas pendidikan tinggi
S.1 Terbukanya kesempatan belajar secara adil
S.2 Tersedianya daya dukung yang memadai
S.3 Terjalinnya kemitraan dengan pemangku kepentingan
M.5 Menjadi penggerak perubahan (agent of change) dengan menjunjung
tinggi kebenaran dan keadilan
S.1 Tumbuhnya sinergi antara teori dan aksi
S.2 Berkembangnya pusat-pusat stud
S.3 Meningkatnya aksi sosial mahasiswa
S.4 Meningkatnya citra publik terhadap pusat pusat studi
M.6 Meningkatkan kerjasama dengan pemangku kepentingan, dalam dan
luar negeri, yang saling memberikan manfaat secara berkelanjutan
S.1 Terjalinnya kemitraan dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan
Tinggi
S.2 Terbinanya kerjasama dengan pemangku kepentingan
S.3 Meningkatnya kerjasama dengan mahasiswa dari perguruan tinggi
lain
4.4. Fasilitas
Sarana administrasi akademik, pembelajaran, penelitian, dan pengabdian,
tersedia gedung, laboratorium, bengkel, studio, dan kebun percobaan. Fasilitas
fisik gedung/ruang yang ada saat ini seluas 102.122 m², dengan rincian ruang
kuliah seluas 23.499 m²; laboratorium 16.697 m², perpustakaan 6.407 m², ruang
kerja dosen 6.689 m², ruang administrasi 15.989 m², dan ruang lainnya 32.831
m². Fasilitas fisik berupa lahan tersebut yang ada di dalam Kampus Unila Gedung
Meneng seluas 77,845 ha, di Kampus Jalan Panglima Polem, Bandar Lampung
ada 4 ha, di Jalan Suprapto, Bandar Lampung (YP Unila) 2.300 m², dan 4 ha
berada di Metro.
Kebun percobaan Unila tersebar di beberapa tempat yaitu di Natar,
Lampung Selatan seluas 3,5 ha, di Sukadanaham, Bandar Lampung, seluas 5,5 ha
(status hak milik) di Tanjungan, Lampung Selatan seluas 100 ha (sedang
diperpanjang proses hak guna pakainya), di Liwa, Lampung Barat, seluas 20 ha
(hak guna pakai) dan hutan pendidikan yang berada di Gunung Betung, Bandar
Lampung, seluas 1.000 ha.
45
Universitas Indonesia
Tabel 4.2 Daftar Fasilitas
(Unila dalam angka, 2011)
Tabel : 59
Lembar : 01
No FE (m2) FH (m2) FKIP (m2) FP (m2) FT (m2) FISIP (m2) FMIPA (m2) FK (m2) Universitas(m2)
1 1,920 16,010 3,090 2,303 1,420 500 1,687 568 -
2 580 176 820 3,999 7,555 250 44,282 929 -
3 210 73 86 1,135 225 70 151 28 -
4 - - - 9,892 447 90 - - -
5 280 121 54 18,971 - 120 - 33 -
6 1,101 835 2,036 2,345 5,033 807 616 127 -
7 779 489 1,012 1,209 1,396 338 492 327 -
8 78 - - - - - - 52 -
9 - - - - - - - - -
10 - - - - - - - - -
11 - 44 - - - - - - -
12 - - - - - - - - -
13 - - - - - - - - -
14 - - - - - - - - -
15 - - - - - - - - -
16 20 49 166 19 200 150 - 61 -
17 52 240 35 1,702 - - 168 - -
18 310 243 418 207 260 70 138 196 -
19 Ruang Lain - Lain 6,950 - 1,946 463 - - - - -
20 Perpustakaan Universitas - - - - - - - - 5,000
12,280 18,280 9,663 42,245 16,536 3,395 47,534 2,321 5,000
sumber data : BAUK
Fakultas
UNIVERSITAS LAMPUNGLUAS RUANG DAN PERUNTUKANNYA
UNIVERSITAS LAMPUNG
DALAM ANGKA TAHUN 2011
Ruang Percetakan
Ruang Kuliah
Laboratorium
Perpustakaan
Ruang Studio
Kegiatan Kemahasiswaan
Ruang Dosen
Kantor/Administrasi
Ruang Serbaguna
Ruang Olahraga
Ruang Penelitian
Ruang Pengabdian Masyarakat
Total
Koperasi Mahasiswa
Bursa Mahasiswa
Poliklinik
Sarana Ibadah
Kantin
Toilet
Pada tabel 4.2 diidentifikasi spesifikasi detail fasilitas yang tersebar pada
level fakultas maupun hingga unit kerja
4.4.1. Layanan Informasi
Universitas Lampung mengembangkan berbagai kemudahan untuk
pelayanan administrasi, seperti nilai-nilai yang diperoleh mahasiswa. Dengan
demikian setiap mahasiswa dapat dengan mudah memperoleh informasi tentang
prestasi akademik yang dimilikinya melalui internet atau memanfaatkan website
yang ada.
Disisi lain, untuk pengambilan matakuliah dan pemberian nilai mahasiswa
dapat dilaksanakan secara online menggunakan akses intranet/internet.
Pelayanan informasi terus dikembangkan melalui sistem informasi online,
sehingga setiap saat masyarakat luas dan mahasiswa dapat mengakses berbagai
informasi kegiatan di universitas baik itu akademik maupun non akademik.
46
Universitas Indonesia
4.4.2. Perpustakaan
Perpustakaan Universitas Lampung merupakan salah satu Unit Pelaksana
Teknis (UPT) yang berfungsi memberikan pelayanan informasi kepustakaan
kepada civitas akademika dalam menunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi yang
meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Berikut
layanan yang ada pada perpustakaan
Layanan Peminjaman Buku Teks. Layanan peminjaman buku teks
merupakan salah satu jenis layanan perpustakaan, dimaksudkan agar
pengguna perpustakaan dapat memanfaatkan buku teks lebih leluasa dengan
memberikan kemudahan waktu dan tempat.
Layanan Koleksi Buku Cadangan. Layanan ini menyediakan 1 (satu)
eksemplar buku dari seluruh judul buku teks yang dikoleksi oleh
Perpustakaan Unila. Layanan ini dimaksudkan apabila buku tertentu yang
berada di ruang sirkulasi telah habis dipinjam maka pengguna yang
memerlukan buku yang sama masih bisa membacanya pada layanan ini.
Buku teks yang berada pada layanan ini hanya bisa dibaca di tempat atau di
foto copy.
Layanan Koleksi Karya Ilmiah. Layanan ini menyediakan koleksi karya
ilmiah hasil karya sivitas akademika dan karyawan Unila. Koleksi yang
disajikan terdiri dari disertasi, skripsi, dan tugas akhir. Koleksi tersebut
dapat dibaca ditempat dan difoto copy dengan mengikuti aturan yang
berlaku.
Layanan penelusuran artikel ilmiah melalui journal dan CD-ROM Layanan
ini didukung dengan koleksi majalah ilmiah terbitan luar dan dalam negeri,
berbentuk cetak dan dalam kemasan CD-ROOM.
Layanan WARINTEK. Layanan ini merupakan hasil kerja sama antara
Perpustakaan Unila dengan Kantor Kementerian Riset dan Teknologi dengan
memberikan jasa penelusuran informasi yang bersumber pada database dan
koleksi yang dihimpun oleh PDII-LIPI dan Kantor Menristek.
47
Universitas Indonesia
4.5. Organisasi
4.5.1. Bagan struktur organisasi Universitas Lampung.
Gambar 1.2 Struktur Organisasi Unila Gambar 4.1 Struktur Organisasi
48
Universitas Indonesia
4.5.2. Tugas dan Fungsi
a. Rektor
Rektor dan Pembantu Rektor adalah unsur pimpinan utama Universitas yang
secara bersama-sama bertanggung jawab menetapkan kebijakan dan memimpin
penyelenggaraan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
b. Pembantu Rektor 1, bidang akademik.
Memimpin pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat.
Mengkoordinasikan pembinaan seluruh komponen bidang akademik untuk
menciptakan lingkungan kerja yang inovatif dan kondusif.
Menjalin hubungan kerja sama dengan lembaga luar institut dalam usaha
pengembangan akademik.
Mengidentifikasi berbagai strategi dan kebutuhan di bidang akademik.
Mengkoordinasi evaluasi jaminan mutu akademik.
Mengidentifikasi pengembangan strategi kurikulum dan silabus.
Berperan aktif dalam pengembangan, implementasi dan pengelolaan kebijakan
serta rencana dan tujuan jangka pendek dan panjang di bidang pendidikan,
penelitian dan pengabdian masyarakat.
Melaksanakan penilaian prestasi dan proses penyelenggaraan kegiatan dan
menyusun laporan bidang akademik yang mempunyai tugas membantu rektor
dalam memimpin pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
c. Pembantu Rektor 2, bidang keuangan.
Membantu Rektor dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang
administrasi keuangan, perencanaan, kepegawaian/ketenagaan, administrasi
umum dan perencanaan.
Mengidentifikasi berbagai perencanaan strategi dan kebutuhan di bidang
administrasi, keuangan, Sumber Daya Manusia, sarana-prasarana, dan
pelayanan hukum.
Mengatur dan mengelola semua sumber daya manusia dan sarana-prasarana
agar efektif dan tepat sasaran dalam mencapai tujuan.
49
Universitas Indonesia
Mengkoordinasikan seluruh komponen di bidang administrasi umum,
keuangan dan usaha bisnis.
Merencanakan dan menjalin hubungan kerja sama dengan pihak lain untuk
kemajuan institut;
Berperan aktif dalam perencanaan pengembangan, implementasi dan
pengelolaan kebijakan serta rencana dan tujuan jangka pendek dan panjang di
bidang administrasi umum, ketenagaan dan keuangan.
Melaksanakan penilaian prestasi dan proses penyelenggaraan kegiatan dan
menyusun laporan bidang administrasi umum dan keuangan.
Membantu Rektor dalam memimpin pelaksanaan kegiatan bidang keuangan
dan administrasi umum.
d. Pembantu Rektor 3, bidang kemahasiswaan.
Membantu Rektor dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang
pembinaan mahasiswa dalam pengembangan kecerdasan intelektual,
kecerdasan emosional, kedalaman spiritual, minat, bakat, kreatifitas, akhlak,
kultur akademik serta kesejahteraan mahasiswa.
Membantu Rektor dalam memimpin pelaksanaan kegiatan pembinaan alumni,
pemetaan alumni, penyusunan data base alumni dan pemberdayaan alumni;
Merencanakan dan menjalin hubungan kerjasama dengan pihak lain yang dapat
membantu pengembangan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional,
kedalaman spiritual, minat, bakat, kreatifitas, akhlak, kultur akademik serta
kesejahteraan mahasiswa.
Melakukan pengendalian, pengawasan dan penilaian prestasi serta proses
penyelenggaraan kegiatan. Pelaksanaan evaluasi kinerja dan penyusunan
pelaporan; membantu Rektor dalam memimpin pelaksanaan di bidang
pembinaan dan pelayanan kesejahteraan mahasiswa serta kerjasama.
e. Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan (BAAK)
BAAK adalah pembantu pimpinan Unila dibidang administrasi akademik,
kemahasiswaan, yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Rektor dan
sehari-hari pembinaanya dilakukan oleh pembantu Rektor I (yang menyangkut
administrasi akademik, perencanaan), oleh pembantu Rektor III (yang menyangkut
administrasi kemahasiswaan).
50
Universitas Indonesia
f. Biro Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK).
BAUK adalah pembantu pimpinan Unila di bidang administrasi umum dan
keuangan yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Rektor Unila dan
sehari-hari pembinaanya dilakukan oleh pembantu Rektor II.
g. Biro Administrasi Perencanaan Sistem Informasi dan Kerjasama (BAPSIK)
BAPSIK adalah pembantu pimpinan Unila di bidang administrasi perencanaan
sistem informasi dan kerjasama, yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Rektor dan sehari-hari pembinaannya dilakukan oleh Pembantu Rektor I (yang
menyangkut administrasi akademik), oleh Pembantu Rektor II (yang menyangkut
administrasi).
4.6. Statistik Mahasiswa
Unila merupakan salah satu perguruan tinggi besar di Indonesia. Data statistik
mahasiswa Unila disajikan untuk menggambarkan jumlah mahasiswa Unila. Profil
Mahasiswa baru Universitas Lampung per tahun dijelaskan seperti pada tabel 4.3
Tabel 4.3 Data statistik Mahasiswa
(Unila dalam angka, 2011)
FAKULTAS 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
L P L P L P L P L P L P L P
Ekonomi 187 121 399 304 422 327 229 165 151 81 209 237 410 426
Hukum 260 75 397 119 509 236 384 180 298 169 302 167 292 175
Kip 221 402 309 695 445 807 446 847 455 880 396 841 436 821
Pertanian 105 48 190 180 239 283 300 278 261 288 307 339 329 384
Kedokteran 2 8 19 19 20 42 39 55 46 72 41 78 39 97
Teknik 189 30 417 80 486 94 334 81 298 62 308 114 389 118
Mipa 62 51 172 147 222 209 196 148 145 124 123 181 144 192
Isip 139 66 214 183 374 312 360 200 294 223 334 316 323 323
Jumlah 1165 801 2117 1727 2717 2310 2288 1954 1948 1899 2020 2273 2362 2536
51
Universitas Indonesia
BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Fase preliminary: framework and principles
Fase preliminary merupakan tahap persiapan perencanaan arsitektur
enterprise. Tahapan ini dilakukan agar proses pemodelan arsitektur dapat terarah
dengan baik. Pada tahap ini didefinisikan bagaimana arsitektur enterprise akan
dibuat. Tujuan dari fase preliminary adalah untuk mengkonfirmasi komitmen dari
manajemen, penentuan framework dan metodologi yang akan digunakan dalam
pengembangan arsitektur enterprise. Beberapa prinsip arsitektur awal yang didapat
dari aktifitas fase ini adalah sebagai berikut
Tabel 5.1 Prinsip arsitektur TI Universitas Lampung
No Prinsip Keterangan
1 Ketersediaan Infrastruktur harus senantiasa tersedia pada saat
dibutuhkan
2 Kompatibilitas Infrastruktur harus dapat beradaptasi menyesuaikan
dengan kebutuhan bisnis organisasi
3 Aksesibilitas Harus dapat diakses kapan pun dan dimanapun, dan
menggunakan media apapun
4 Standarisasi Seluruh infrastruktur harus menggunakan teknologi
yang sudah terstandarisasi
5 Integritas Integritas dan dan layanan harus diutamakan
6 Keamanan Seluruh aset teknologi dan informasi harus dilindungi
dengan sebaik-baiknya
7 Handal Infrastruktur yang digunakan dapat berfungsi dengan
baik dan reliable
8 Optimal Optimalisasi pemanfaatan seluruh sumber daya SI/TI
9 Akurat Informasi yang diberikan harus akurat dan tepat
10 Efektif
Infrastruktur harus berjalan secara efektif sesuai
dengan kebutuhan dan tanggap dalam mengatasi
tantangan bisnis
11 Efisien Infrastruktur yang berjalan harus efisien sesuai dengan
asas ketepatan dan kebermanfaatan
52
Universitas Indonesia
5.1.1. Menentukan framework dan metodologi
Framework yang digunakan dalam perancangan arsitektur teknologi informasi
adaptif pada Universitas Lampung adalah framework TOGAF dengan metodologi
mengacupada TOGAFADM yang merupakan metode detil bagaimana membangun
dan mengelolas serta menerapkan arsitektu renterprise dan sistem informasi.
5.1.2. Komitmen manajemen
Dukungan manajemen merupakan salah satu faktor suksesnya pembuatan
arsitektur enterprise. Oleh karena itu sebelum masuk ke dalam tahapan selanjutnya
dari perencanaan arsitektur enterprise perlu dipastikan terlebih dahulu komitmen dari
manajemen agar proses selanjutnya berlangsung baik.
Pada tahapan ini telah diperoleh dukungan dan komitmen dari unsur
manajemen dalam bentuk policy management yang disajikan pada Lampiran SK
Puskom. Secara kongkrit komitmen manajemen untuk mengembangkan teknologi
informasi telah dimulai sejak tahun 1997 dengan didirikannya Pusat Komputer
(Puskom) Unila. Saat pertama kali dimulai, teknologi informasi dikembangkan
hanya untuk mendukung proses pembelajaran, fasilitas komputer dan aspek bisnis.
Namun dengan kemajuan teknologi informasi saat ini yang terus berkembang,
teknologi informasi diharapkan bisa mendukung seluruh aspek aktifitas bisnis.
Komitmen d ar i mana j emen Uni l a s an ga t dibutuhkan karena akan berpengaruh
pada kebutuhan personil, anggaran, dan waktu.
5.2. Fase requirements managements
Tujuan dari fase ini adalah untuk menyediakan proses pengelolaan
kebutuhan arsitektur sepanjang fase pada siklus ADM, mengumpulkan,
menginventarisir dan mengidentifikasi seluruh kebutuhan enterprise, menyimpan lalu
memberikannya kepada fase TOGAF ADM yang relevan. Referensi yang
dibutuhkan pada fase ini diantaranya administrasi akademik, anggaran keuangan,
Standard Operasional Procedure (SOP). Fase requirement management termasuk
fase yang penting karena terkait dengan rencana strategis dan kebijakan manajemen.
Pengembangan sistem informasi nantinya harus sesuai dengan requirements
management organisasi. Detail requirements management terkait dengan system
informasi yang akan dibangun adalah sebagai berikut:
53
Universitas Indonesia
5.2.1. Architecture vision
Visi Universitas Lampung Pada Tahun 2025 Unila Menjadi Perguruan Tinggi
Sepuluh Terbaik di Indonesia. Untuk mewujudkan visi tersebut, rencana strategis
yang dilakukan oleh Unila adalah dengan 3 (tiga) pilar kegiatan pendidikan di Unila
(dokumen renstra Unila)
a. Pemerataan dan perluasan akses
Pemberian bantuan pembiayaan untuk kelompok masyarakat yang miskin
tetapi potensial untuk belajar di Unila.
Membangun kemitraan antara Unila dan pemangku kepentingan nasional dan
internasional.
Pengembangan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan multimedia.
b. Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing
Peningkatan pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi
Penerapan otonomi keilmuan untuk mendorong fakultas melaksanakan
tugasnya sebagai pengembang ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
eningkatkan kualitas/kuantítas dan diverifikasi bidang penelitian.
Pengembangan kurikulum dan pembelajaran efektif dalam kelompok mata
kuliah : iman dan takwa serta ahlak mulia, Ipteks, estetika serta kepribadian.
Pemberdayaan masyarakat (community development) berbasis keunggulan
dan kearifan lokal dengan penyediaan tenaga terampil untuk industri lokal,
nasional dan global serta pengembangan kewirausahaan.
c. Penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik
Mempersiapkan dan mengembangkan Universitas Lampung sebagai
perguruan tinggi yang otonom
Mengembangkan satuan pengendalian internal untuk meningkatkan
akuntabilitas dan transparasi
Membangun pencitraan yang positif (brand image) Universitas Lampung
untuk mendorong peningkatan partisipasi masyarakat.
Peningkatan kapasitas pengelolaan yang ditunjang dengan penerapan
teknologi informasi dan komunikasi
54
Universitas Indonesia
5.2.2. Business architecture
Arsitektur bisnis merupakan gambaran kegiatan yang dilakukan setiap hari
secara sistematis berdasarkan visi dan misi organisasi. Dengan arsitektur bisnis dapat
diketahui proses bisnis yang berkaitan dengan proses di Unila. Dengan diketahuinya
proses bisnis maka dapat dilakukan penetapan tugas dan tanggung jawab, sehingga
fungsibisnis yang ada dapat berjalan dengan baik.
5.2.3. Information system architecture
Pada fase ini lebih menekankan pada bagaimana arsitektur sistem informasi
dikembangkan. Requirements management pada fase information system
architecture ditinjau dari 2 (dua) aspek, yaitu application architecture dan data
architecture. Aspek application architecture dan data architecture dijelaskan
sebagai berikut:
Application architecture
Kebutuhan manajemen pada arsitektur aplikasi adalah manajemen
membutuhkan aplikasi yang mendukung aktifitas Tridharma perguruan tinggi
agar dapat berjalan dengan maksimal dan juga online. Dengan aplikasi
sistem informasi online diharapkan dapat diakses kapan dan dimanapun.
Aplikasi yang dibutuhkan bersifat terintegrasi dan berjalan pada suatu
platform standar. Selain aplikasi bersifat online dan terintegrasi,
manajemen menginginkan aplikasi yang bersifat dinamis dan realtime
system. Dengan adanya aplikasi yang bersifat dinamis dan realtime
diharapkan informasi yang di sajikan akurat, tepat waktu, dan up to date.
Data architecture
Pada data architecture, manajemen membutuhkan sumber-sumber data yang
terpusat dan terintegrasi dengan tujuan meningkatkan koordinasi dan
sinkronisasi dari operasi pengolahan data serta dapat menyediakan informasi
multilevel, cross functional, tepat waktu, akurat, relevan. Dengan data yang
terintegrasi diharapkan informasi yang nantinya disajikan benar dan akurat.
55
Universitas Indonesia
5.2.4. Architecture technology
Pada arsitektur teknologi, difokuskan pada pembangunan arsitektur
teknologi yang dibutuhkan. Manajemen mengharapkan teknologi yang ada saat ini
dapat lebih di optimalkan untuk pengembangan sistem dan penggunaannya.
Manajemen akan mendukung penambahan peralatan teknologi yang sesuai dengan
kebutuhan untuk pengembangan sistem informasi Tridharma Unila agar dapat
berjalan secara maksimal dan untuk jangka waktu yang lama sampai dilakukan
pengembangan selanjutnya dikarenakan adanya perkembangan teknologi informasi
baru. Manajemen juga menginginkan adanya peremajaan infrastruktur secara berkala
sesuai dengan kebutuhan Unila.
5.2.5. Opportunities and solutions
Pada opportunities and solutions, manajemen menginginkan pembuatan
rencana untuk pengembangan sistem informasi Tridharma Unila. Dengan adanya
perencanaan, pengembangan sistem informasi dan investasi teknologi informasi akan
lebih terarah serta sesuai kebutuhan bisnis Unila. Manajemen menginginkan
pengembangan sistem informasi melibatkan pihak internal Unila terutama UPT
Puskom dan BAPSIK, agar kontrol pelaksanaan pengembangan sistem informasi
dapat dilakukan.
5.3. Fase architecture vision
Sebelum melakukan perancangan arsitektur enterprise terlebih dahulu
dilakukan identifikasi requirements management untuk visi arsitektur. Identifikasi
yang dilakukan pada fase ini direpresentasikan melalui aspek visi dan misi, tujuan
bisnis (business goals), sasaran bisnis (business objective) dan ruang lingkup (scope).
5.3.1. Visi dan Misi Unila
Visi 2025 : Pada Tahun 2025 Unila Menjadi Perguruan Tinggi Sepuluh
Terbaik di Indonesia
Misi
1. Mewujudkan penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berkualitas.
2. Mewujudkan budaya akademik yang kondusif, dinamis, dan bermoral.
3. Mewujudkan tata kelola organisasi Unila yang baik (good university governance).
4. Mewujudkan aksesibillitas dan equitas pendidikan tinggi.
56
Universitas Indonesia
5. Menjadi agen perubahan dan menjaga kebenaran dan keadilan bagi kepentingan
masyarakat.
6. Mewujudkan kerjasama dengan berbagai pihak antara lain pemerintah, masyarakat,
dunia usaha, lembaga nonpemerintah, dalam dan luar negeri, yang saling memberikan
manfaat secara berkelanjutan.
5.3.2. Tujuan bisnis (business goals)
Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan, Unila telah menetapkan tujuan
bisnis yang merupakan penterjemahan terhadap visi yang telah ditetapkan tersebut.
Adapun tujuan bisnis Unila dijabarkan pada tabel 5.2
Tabel 5.2 Tujuan strategis Universitas Lampung
(dokumen restra)
M.1 Mewujudkan penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang
berkualitas
T.1 Mewujudkan penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang
berkualitas.
T.2 Meningkatnya kualitas lulusan
T.3 Meningkatnya produktivitas dan kualitas penelitian
T.4 Meningkatnya produktivitas dan kualitas pengabdian kepada
masyarakat
T.5 Berfungsinya Standard Operating Procedure (SOP) tentang proses
pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat
T.6 Terlaksananya sistem pembelajaran sesuai dengan visi, misi, dan
tujuan institusi.
T.7 Meningkatnya partisipasi dan prestasi dalam bidang penalaran
T.8 Meningkatnya partisipasi dan prestasi dalam bidang minat dan
bakat baik ditingkat lokal/nasional/regional/ global
T.9 Meningkatnya jumlah mitra dan kegiatan kerjasama dengan
lembaga eksternal.
T.10 Meningkatnya jumlah lembaga donor
M.2 Mewujudkan budaya akademik yang kondusif, dinamis, dan
bermoral
T.1 Mewujudkan budaya akademik yang kondusif, dinamis, dan
bermoral.
T.2 Meningkatnya pelaksanaan PBM dengan metoda Student Center
Learning (SCL) dan Problem Based Learning (PBL)
T.3 Meningkatnya kinerja melalui pemberian penghargaan dan
57
Universitas Indonesia
penerapan sanksi
T.4 Meningkatnya kegiatan yang mendukung budaya akademik
T.5 Terjalinnya kerjasama dengan pihak eksternal yang mendukung
budaya akademik
M.3 Mewujudkan tata kelola yang baik (good university governance)
T.1 Misi Mewujudkan tata kelola yang baik (good university
governance)
T.2 Meningkatnya kesejahteraan tenaga akademik dan kependidikan
T.3 Terakreditasinya institusi dengan nilai yang tinggi
T.4 Meningkatnya keterbukaan penyelenggaraan kegiatan
kemahasiswaan
T.5 Meningkatnya kemanfaatan hasil kerjasama dengan mitra (pihak
eksternal)
M.4 Mewujudkan aksesibillitas dan equitas pendidikan tinggi
T.1 Mewujudkan aksesibillitas dan equitas pendidikan tinggi
T.2 Terlaksananya diversivikasi pola penerimaan mahasiswa
T.3 Tersedianya beasiswa bagi mahasiswa tidak mampu
T.4 Meningkatnya peran Pemerintah dan Swasta dalam penyediaan
beasiswa
M.5 Menjadi penggerak perubahan (agent of change) dengan menjunjung
tinggi kebenaran dan keadilan
T.1 Menjadi penggerak perubahan (agent of change) dengan
menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan
T.2 Tumbuhnya integritas keilmuan dikalangan akademisi
T.3 Meningkatnya peran pusat-pusat studi dalam pengembangan ilmu
dan pembangunan baik regional maupun nasional
T.4 Tumbuhnya pusat-pusat studi baru di lembaga penelitian dan
pengabdian masyarakat.
T.5 Meningkatnya peran mahasiswa dalam perubahan sosial
T.6 Meningkatnya kegiatan pusat-pusat studi
M.6 Meningkatkan kerjasama dengan pemangku kepentingan, dalam dan
luar negeri, yang saling memberikan manfaat secara berkelanjutan
T.1 Meningkatkan kerjasama dengan pemangku kepentingan, dalam
dan luar negeri, yang saling memberikan manfaat secara
berkelanjutan
T.2 Meningkatnya partisipasi pemangku kepentingan dalam
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi
T.3 Meningkatnya partisipasi pemangku kepentingan dalam
pengembangan institusi
T.4 Meningkatnya jumlah pertukaran mahasiswa dengan perguruan
tinggi lain
58
Universitas Indonesia
5.3.3. Sasaran bisnis (business objective)
Universitas Lampung sebagai sebuah perguruan tinggi mempunyai tugas dan
fungsi pokok Tridharma yaitu meliputi penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut, maka dapat disimpulkan
core business Unila adalah menyelenggarakan layanan Tridharma perguruan tinggi
berkualitas dengan sasaran strategis dijabarkan pada table 5.3 berikut
Tabel 5.3 Sasaran strategis Universitas Lampung
(dokumen renstra)
M.1 Mewujudkan penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang
berkualitas
S.1 Meningkatnya kualitas pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi
S.2 Meningkatnya fungsi pelayanan Tri Dharma Perguruan Tinggi
S.3 Meningkatnya prestasi mahasiswa
S.4 Terjalinnya kemitraan dengan pemangku kepentingan
M.2 Mewujudkan budaya akademik yang kondusif, dinamis, dan
bermoral
S.1 Terselenggaranya Merit System
S.2 Berkembangnya budaya akademik mahasiswa
S.3 Tersedianya sarana pendukung budaya akademik
S.4 Tersedianya sarana pendukung budaya akademik
M.3 Mewujudkan tata kelola yang baik (good university governance)
S.1 Terbinanya tenaga akademik dan kependidikan
S.2 Meningkatnya kinerja lembaga
S.3 Meningkatnya kinerja lembaga kemahasiswaan
S.4 Tumbuhnya kepercayaan pemangku kepentingan
M.4 Mewujudkan aksesibillitas dan equitas pendidikan tinggi
S.1 Terbukanya kesempatan belajar secara adil
S.2 Tersedianya daya dukung yang memadai
S.3 Terjalinnya kemitraan dengan pemangku kepentingan
M.5 Menjadi penggerak perubahan (agent of change) dengan menjunjung
tinggi kebenaran dan keadilan
S.1 Tumbuhnya sinergi antara teori dan aksi
S.2 Berkembangnya pusat-pusat stud
S.3 Meningkatnya aksi sosial mahasiswa
S.4 Meningkatnya citra publik terhadap pusat pusat studi
M.6 Meningkatkan kerjasama dengan pemangku kepentingan, dalam dan
luar negeri, yang saling memberikan manfaat secara berkelanjutan
59
Universitas Indonesia
S.1 Terjalinnya kemitraan dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan
Tinggi
S.2 Terbinanya kerjasama dengan pemangku kepentingan
S.3 Meningkatnya kerjasama dengan mahasiswa dari perguruan tinggi
lain
5.3.4. Ruang lingkup (scope)
Ruang lingkup penelitian Karya Akhir ini, yang akan dianalisa dan dilakukan
perancangan infrastruktur teknologi informasi mencakup arsitektur bisnis, arsitektur
data, arsitektur aplikasi, dan arsitektur teknologi.
5.3.5. Struktur Organisasi
Lihat gambar 4.1 mengenai struktur organisasi Unila.
5.3.6. Stakeholder
Menurut Kotler dan Fox (1995), stakeholder Universitas terdiri dari antara lain
: peserta didik/mahasiswa baik yang aktual maupun potensial, badan akreditasi, orang
tua/wali, dosen, peneliti, karyawan serta staf pimpinan, dewan penyantun, universitas
sejenis, pemasok, organisasi bisnis dan publik, yayasan, alumni, masyarakat setempat
dan media masa. Stakeholder Unila adalah sebagai berikut
Tabel 5.4 Stakeholders Universitas Lampung
No Stakeholder Keterangan
1 Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi
Proses akreditasi Perguruan Tinggi
Supervisi Perguruan Tinggi
2 Orang tua mahasiswa Sharing informasi perbaikan
penyelenggaraan pendidikan
3 Mahasiswa Sharing informasi
4 Peneliti Melakukan penelitian
5 Dosen Menyelenggarakan proses belajar
mengajar
6 Perguruan Tinggi lain Benchmarking proses penyelenggaraan
pendidikan
7 Senat Universitas Salah satu penentu kebijakan akademik
8 Manajemen Perguruan
Tinggi
Manajemen penyelenggara pendidikan
tinggi
9 Alumni Mahasiswa yang telah menyelesaikan
studi
10 Masyarakat dan Industri Pihak yang menggunakan resource
alumni
60
Universitas Indonesia
11 Pemasok Memberik pasokan material untuk
support tridharma
12 Organisasi lainnya Kerjasama dengan organisasi/instansi
lain
13 Media masa Media penyampaian informasi aktifitas
perguruan tinggi
5.4. Fase business architecture
Fase ini bertujuan untuk memahami kondisi saat ini dari proses bisnis Unila
dan selanjutnya membuat usulan perbaikan dengan melakukan pemodelan arsitektur
bisnis. Adapun tahapan yang dilakukan pada fase ini mencakup:
5.4.1. Analisis lingkungan bisnis Universitas Lampung
Analisis lingkungan bisnis baik internal maupun eksternal digunakan untuk
mengetahui masalah-masalah dan kesempatan-kesempatan bisnis yang akan
digunakan dalam pembuatan perencanaan infrastruktur TI. Mempelajari faktor-faktor
internal penting dilakukan karena setiap organisasi memiliki keunikan tersendiri yang
membedakannya dengan organisasi lain. Aspek eksternal juga harus dipelajari
karena aspek tersebut sangat kuat dalam menentukan kelangsungan hidup organisasi.
Sebagai contoh yaitu tanpa ada produk dan jasa yang laku dijual di pasaran,
perusahaan akan merugi dan dapat mengalami kebangkrutan. Oleh karena itu
diperlukan strategi khusus untuk dapat mengantisipasi setiap pergerakan dinamis
yang mungkin terjadi pada komponen-komponen eksternal. Perubahan pada
komponen luar cenrung akan akan mengubah komponen-komponen internal baik
secara langsung maupun tidak langsung. Teknologi informasi, sebagai salah satu
komponen internal, harus mampu mengantisipasi perubahan tersebut.
5.4.1.1. Analisis bisnis internal Unila
a. Analisis value chain internal
Rantai nilai (value chain) Porter digunakan dalam memodelkan bisnis dengan
mendefinisikan area fungsional utama (primary activities) dan area fungsionalitas
pendukung (support activities) (Porter1985). Gambar 5.1 merupakan value chain yang
ada pada Universitas Lampung.
61
Universitas Indonesia
Penerim
aan
Mahasis
wa
Kegia
tan
Akadem
ik
Manaje
men
Aset
Pengeta
huan
Layanan
Alu
mni
Pem
eta
an S
um
ber
Daya P
enelitian
Kegia
tan P
enelitian
Dokum
eta
si &
Publikasi H
asil
Penelitian
Pengabdia
nM
asyara
kat
Administrasi Akademik
Pengelolaan dan Pengembangan SDM
Pengelolaan Sumber Daya SI/TI
Hubungan Masyarakat dan Kerjasama
Pengelolaan dan Manajemen Aset
Pengelolaan Keuangan, Akuntansi dan Audit
Penyelenggaraan Pendidikan Penelitian Pengabdian Masyarakat
1 2P
ro
ses B
isn
is P
en
du
ku
ng
Proses Bisnis Utama
3
Pem
eta
an S
um
ber
Daya P
engabdia
n
Masyara
kat
Kegia
tan
Pengabdia
n
Masyara
kat
Dokum
eta
si &
Publikasi H
asil
Pengabdia
n
Masyara
kat
Pen
yele
ng
garaan
Trid
harm
a B
erku
alita
s
Gambar 5.1 Internal value chain Universitas Lampung
Dari analisis pada gambar 5.1, terdapat enam aktifitas pendukung dan tiga
aktivitas utama Universitas Lampung. Penjelasan mengenai hasil analisis value chain
tersebut sebagai berikut.
Aktivitas Pendukung
Administrasi Akademik; mempunyai fungsi melaksanakan kegiatan
administrasi akademik baik melibatkan mahasiswa, dosen, maupun stakeholder
lain di luar Unila.
Pengelolaan dan pengembangan SDM; berfungsi untuk melaksanakan
kegiatan administrasi pegawai, pemberdayaan, pengembangan dan penilaian
kinerja pegawai, juga termasuk mempertimbangkan peningkatan kualitas
dosen/peneliti.
Pengelolaan keuangan, akuntansi dan audit; mempunyai fungsi
melaksanakan kegiatan akuntansi dan keuangan termasuk di dalamnya
membuat anggaran dan melakukan pengawasan internal.
Pengelolaan dan manajemen aset, berfungsi untuk melaksanakan kegiatan
pengadaan Sarana dan Prasarana serta inventarisasi aset untuk penunjang
aktifitas akademik
Hubungan masyarakat dan kerjasama; berfungsi untuk melaksanakan
kerjasama di luar Unila seperti masyarakat, organisasi pemerintahan, dan
organisasi lainnya baik didalam maupun diluar negeri.
62
Universitas Indonesia
Pengelolaan sumber daya teknologi informasi/sistem informasi; berfungsi
untuk menyusun, mengoperasikan, memelihara, memantau dan mengendalikan
sumber daya SI/TI.
Aktifitas Utama
Penyelenggaraan pendidikan.
Penerimaan mahasiswa baru; Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin
setiap awal tahun ajaran baru yang diselenggarakan Unila. Pola penerimaan
terdiri dari jalur SPMB, SNMPTN, Ujian Mandiri, PBUD, proses seleksi
calon mahasiswa baru dilakukan sepenuhnya oleh panitia penerimaan
mahasiswa baru. Proses seleksi melalui jalur SNMPTN diserahkan pada
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kegiatan akademik; Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan proses
belajar mengajar dapat berjalan baik, didalamnya mencakup penyusunan
jadwal perkuliahan, pengisian KRS, pemilihan Mata Kuliah, entri data
kurikulum, entri data mahasiswa, pemasukan nilai mata kuliah. Dosen
pembimbing akademik ditugaskan untuk membimbing mahasiswa mulai
dari semester awal hingga mahasiswa menyelesaikan studinya di
Universitas Lampung. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa nantinya
akan menyelesaikan studinya tepat waktu. Dosen pembimbing akademik
dalam melaksanakan tugasnya yaitu membimbing mahasiswa akan dibantu
oleh sistem informasi PA (Pembimbing Akademik) yang terintegrasi juga
dengan aplikasi SIAKAD, sehingga dengan cepat dosen bisa memantau
data kehadiran dan nilai mahasiswa bimbingannya. Dengan demikian jika
terjadi penurunan prestasi mahasiswa, akan segera dapat ditindak
lanjuti. Aktifitas selanjutnya yaitu ujian semester, kerja praktek, dan kuliah
kerja nyata (KKN), tesis/disertasi dan wisuda.
Manajemen aset pengetahuan; Kegiatan ini merupakan pengelolaan aset
pengetahuan untuk menunjang kepentingan akademik, seperti koleksi buku,
jurnal, karya tulis ilmiah, maupun sumber lainnya.
Layanan alumni; Kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan data
alumni berupa data tracer studi alumi.
63
Universitas Indonesia
Penelitian
Pemetaan sumber daya penelitian; Aktifitas yang berfungsi untuk
memetakan karakteristik kepakaran dari dosen/peneliti, membaca peluang
berbagai macam riset penelitian pada berbagai bidang ilmu
Kegiatan penelitian; Aktifitas penelitan terhadap bidang ilmu tertentu
sesuai dengan tingkat kepakaran dari peneliti itu sendiri, bisa melibatkan
banyak stakeholder baik dari kalangan internal Unila maupun kompoenen
ekstenal.
Dokumentasi dan publikasi hasil penelitian; Aktifitas berupa
identifikasi, dokumentasi dan publikasi hasil penelitian yang telah
dilakukan, untuk mengetahui bobot kualitas dan kuantitas penelitian
Pengabdian
Pemetaan sumber daya pengabdian; Aktifitas yang berfungsi untuk
memetakan karakteristik kepakaran dari dosen/peneliti, membaca peluang
berbagai macam kemungkinan pengabdian pada berbagai bidang ilmu
terhadap masyarakat maupun organisasi lain diluar Unila.
Kegiatan pengabdian; Aktifitas pengabdian yang bersesuaian dengan
bidang ilmu tertentu baik melibatkan personel/kelompok dari Unila,
maupun melibatkan dari luar Unila.
Dokumentasi dan publikasi hasil pengabdian; Aktifitas berupa
identifikasi , dokumentasi dan publikasi hasil pengabdian yang telah
dilakukan, untuk mengetahui bobot kualitas dan kuantitas penelitian.
b. Analis SW (strenght-weakness)
Dalam melakukan analisis bisnis internal selain menggunakan analisis value chain
juga digunakan analisis SW (strenght-weakness), yang menggambarkan pemetaan
kondisi kekuatan dan kelemahan Universitas Lampung. Berdasarkan hasil analisis dari
berbagai sumber yaitu Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Unila 2005-
2025, dan hasil observasi serta wawancara, maka hasil analisis SW dijelaskan sebagai
berikut.
64
Universitas Indonesia
Kekuatan (Strenght)
Faktor internal yang menjadi elemen kekuatan yang dimiliki oleh Universitas
Lampung saat ini dalam hal pengembangan aktifitas bisnis, dapat dijabarkan
dalam butir-butir berikut.
Komitmen pimpinan Unila untuk mengembangkan, memanfaatkan,
menyediakan resource dana untuk mendukung kegiatan universitas
(Manajemen).
Tersedianya Infrastruktur teknologi informasi.
Unila cukup dikenal sebagai universitas yang konsisten dan terdepan di
Sumatera dalam pengembangan teknologi informasi.
Adanya kerjasama dengan beberapa lembaga organisasi di luar unila dalam
pengembangan kurikulum, kerjasama penelitian.
Adanya dukungan pendanaan yang bersumber dari proyek proyek hibah seperti
A2, IMHERE (Finansial).
Tersedianya sumber daya manusia yang tersebar pada berbagai unit kerja dan
fakultas (SDM ).
Kinerja peneliti pada setiap jurusan memiliki kemampuan yang baik(Peneliti).
Berdasarkan tingkat keketatan SNMPTN Unila Merupakan Perguruan tinggi
yang menjadi pilihan utama.
Proses administrasi akademik telah menggunakan sistem administrasi
akademik yang online .
Kelemahan (weakness)
Selain memiliki kekuatan, terdapat juga sejumlah kelemahan. Berikut butir-butir
kelemahan yang dikelompokkan dalam beberapa kriteria.
Hasil akreditasi institusi Unila Masih belum memuaskan dengan nilai C.
Rendahnya komitmen sebagian dosen dalam melengkapi administrasi
akademik pembelajaran, media pembelajaran dan produktifitas dosen dalam
penulisan buku teks.
Dampak hasil dari pengabdian masyarakat masih belum maksimal
Ketersediaan materi pendukung aktifitas belajar mengajar seperti buku teks,
jurnal dan artikel masih belum maksimal.
65
Universitas Indonesia
Belum efektif nya proses knowledge sharing antar SDM di unit kerja dan
fakultas yang ada di Unila.
Kemampuan peneliti belum mampu dimanfaatkan untuk membangun
kerjasama dengan berbagai institusi potensial khususnya di propinsi Lampung
(Peneliti).
Calon mahasiswa unila yang masuk melalui jalur SNMPTN sebagian besar
memiliki kualitas sedang.
Produktifitas kelulusan Unila (18,97%) masih dibawah standar produktifitas
nasional (21%) (Unila dalam angka, 2011)
5.4.1.2. Analisis bisnis eksternal Unila
a. Analisis external value vhain
Analisis eksternal value chain menggambarkan bagaimana organisasi lain di luar
Unila mempunyai hubungan dengan proses bisnis organisasi. Dengan analisis ini dapat
diketahui bagaimana aliran informasi dari luar organisasi yang mempunyai pengaruh
terhadap bisnis internal organisasi dengan fokus utama dari bisnis outcome adalah
masyarakat dan lulusan yang berkualitas. Analisis eksternal value chain Unila dapat
dilihat pada gambar 5.2. berikut
Gambar 5.2 Eksternal value chain Universitas Lampung
66
Universitas Indonesia
Dari hasil analisis eksternal value chain tersebut, maka dapat dilihat bahwa
Unila tidak bekerja sendiri dan melibatkan banyak stakeholder eksternal, dijalin juga
kerjasama dengan instansi lainnya guna mewujudkan tujuan organisasi. Organisasi
yang menjalin kerja sama dengan Unila dan bentuk kerja samanya diantaranya
dielaskan sebagai berikut.
Lembaga sponsor beasiswa. Lembaga ini merupakan organisasi di luar Unila yang
memberikan dukungan beasiswa bagi mahasiswa Unila. Organisasi tersebut
diantaranya adalah beasiswa Pertamina, PPM, Djarum, BPPS Dikti, dan
sebagainya.
Kerjasama dengan universitas lain, diantaranya :
Kentucky University, dengan menyelenggarakan program double degree.
Mahasiswa mempunyai kesempatan untuk mengikuti pendidikan di Universitas
Kentucky dan memperoleh dua buah gelar dari Unila dan Universitas Kentucky.
Saat ini pembukaan program double degree ini baru dibuka di fakultas
ekonomi.
Yokohama InternationalUniversity, dengan menyelenggarakan program energi
biomasa (program energi terbarukan). Program ini lebih banyak bekerjasama
dalam bidang penelitian. Selain itu setiap bulan diselenggarakan suatu
konsorsium Sustainable Living with Environmental Risk (SLER) yaitu suatu
konsorsium yang membahas mengenai isu-isu lingkungan dan energi
terbarukan. Dalam konsorsium tersebut Unila mengirimkan salah satu
narasumber, bergantian secara periodik dengan anggota lainnya. Unila menjadi
satu-satunya perwakilan dari Indonesia.
Badan Kerjasama PTN Wilayah Barat. Kerjasama ini meliputi pembahasan
standarisasi kurikulum, isu-isu kebijakan organisasi, arah pengembangan, dan lain
sebagainya. Anggota dari badan ini adalah universitas negeri yang berdomisili di
wilayah barat Indonesia.
Kerjasama dengan perusahaan swasta dan BUMN. Kerjasama ini merupakan
program dalam menyalurkan lulusan menuju dunia kerja. Unila mempunyai Unit
Pelayanan Teknis yang bertugas dalam menyalurkan lulusan ke dunia kerja.
Kerjasama ini dijalin dengan beberapa perusahaan swasta dan BUMN.
67
Universitas Indonesia
b. Analisis OT (opportunities-threat).
Analisis bisnis eksternal selanjutnya adalah menggunakan analisis OT
(Opportunities-Threat). Pada analisis OT terdapat aspek yang akan ditinjau, yaitu:
Peluang (Opportunities), ancaman (Threat). Berdasarkan hasil analisis dari berbagai
sumber yaitu Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Unila 2005 - 2025,
dan hasil observasi dan wawancara, maka hasil analisis OT dijelaskan sebagai berikut.
Peluang (opportunities)
Berikut rincian peluang yang ada saat ini maupun akan datang yang seharusnya
menjadi bahan pertimbangan.
Kerjasama dalam bidang pengabdian masyarakat cukup terbuka luas.
Banyaknya tawaran kerjasama penelitian nasional maupun internasional.
Adanya dana dana kompetitif baik dari direktorat pendidikan tinggi
Kementerian pendidikan dan kebudayaan maupun dari sumber lainnya yang
dapat digunakan untuk pengadaaan prasarana dan peningkatan Kemampuan
Sumber Daya Manusia.
Tuntutan akan akuntabilitas keuangan Unila memerlukan monitoring/audit
internal secara rutin dan transparan untuk menghindari sedini mungkin
praktik penyalahgunaan anggaran.
Ancaman (threat).
Berikut rincian peluang yang ada saat ini maupun akan datang yang seharusnya
menjadi bahan pertimbangan.
Semakin ketatnya kompetisi antar LPM di indonesia dalam menjalin
kerjasama atau mendapatkan hibah pengabdian masyarakat.
Persaingan yang semakin ketat antara perguruan tinggi yang berpotensi
menurunkan tingkat popularitas Unila.
Persaingan antar Universitas yang semakin tinggi menuntut pengembangan
kurikulum yang relevan dengan kebutuhan pasar.
Tingkat kompetisi kegiatan kemahasiswaan dalam event event baik tingkat
nasional maupun tingkat internasional semakin kompetitif sementara
kemampuan mahasiswa Unila belum maksimal serta masih kurangnya
kemampuan soft skill.
68
Universitas Indonesia
Dari hasil analisis bisnis internal (value chain, analisis SW) dan analisis bisnis
eksternal (value chain eksternal, analisis OT), maka dipetakan alternatif strategi yang
diusulkan.
5.4.2. Alternatif strategi bisnis
a. Strategi pemetaan kekuatan yang dimiliki terhadap peluang (SO)
Meningkatkan Kerjasama Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (SO1).
Mendukung peningkatan akuntabilitas keuangan dengan meningkatkan
kualitas kegiatan monitoring/audit internal yang didukung oleh kebijakan
pimpinan (SO2).
Meningkatkan layanan perencanaan yang mengintegrasikan antar unit kerja
(SO3).
Meningkatkan peran lembaga kemahasiswaan dan Unit Kegiatan Mahasiswa
(SO4).
b. Strategi pemetaan kekuatan terhadap ancaman (ST)
Meningkatkan peran dan kinerja LPM Unila (ST1).
Memaksimalkan peran Teknologi Informasi untuk berkompetisi dengan
perguruan tinggi lain (ST2).
Meningkatkan kualitas kurikulum melalui kerjasama dengan lembaga dan
universitas lain (ST3).
Memaksimalkan berbagai sumber pendanaan dalam mengembangkan dan
meningkatkan sarana dan prasarana pendukung aktifitas akademik (ST4).
c. Strategi pemetaan kelemahan terhadap peluang (WO)
Peningkatan dan Pemberdayaan menuju SDM yang berkualitas melalui
kerjasama dengan Institusi di luar Unila (WO1).
Meningkatkan hasil akreditasi Institusi Unila melalui peningkatan
akuntabilitas keuangan, pengembangan SDM dan Pemanfaatan dana bantuan
(WO2).
Meningkatkan kerjasama penelitian dengan berbagai institusi (WO3).
d. Strategi pemetaan kelemahan terhadap ancaman (WT)
Meningkatkan peran dosen dalam kegiatan administrasi akademik (WT1)
Meningkatkan produktifitas kelulusan Unila (WT2).
69
Universitas Indonesia
e. Pemetaan critical success factor (CSF)
Dari hasil analisis bisnis eksternal dan internal serta pemetaan strategi alternative
SO, ST, WO, WT selanjutnya dipetakan kedalam CSF untuk memetakan kebutuhan
informasi pada unit kerja dan indikator kinerja (Lampiran 13)
5.5. Fase information system architecture
Fase ini bertujuan untuk membuat pemodelan arsitektur sistem informasi. Fase
ini terdiri dari 2 arsitektur, yaitu aplikasi dan data. Arsitektur aplikasi membahas
tentang aplikasi yang ada saat ini dan aplikasi yang akan dirancang sedangkan
arsitektur data meliputi arsitektur data existing saat ini dan arsitektur data usulan,
mengacu pada bisnis architecture yang telah dijabarkan sebelumnya.
5.5.1. Arsitektur aplikasi
5.5.1.1. Arsitektur aplikasi saat ini
Aplikasi yang ada saat ini umumnya dikembangkan secara bersama oleh para
sistem analis dan programmer di UPT Puskom, dan terkadang melibatkan sub bag
perencaan sistem informasi BAPSIK. Dalam mengerjakan sistem informasi tersebut
dilakukan analisis terlebih dahulu untuk mengetahui proses bisnis dan kebutuhan pada
unit kerja.
Tabel 5.5 Portofolio Aplikasi Universitas Lampung
No Aplikasi Kode Aplikasi Unit Kerja Deskripsi / Fungsi Sifat
1 Sistem Informasi
Akademik SIAKAD BAAK
Daftar Nama Kelas ;
Jadwal Kuliah; Peserta
Kuliah; Pengisian KRS
(Kartu Rencana Studi);
Mata Kuliah Universitas;
Mata Kuliah Fakultas;
Kurikulum; Informasi
Mahasiswa.
Critical
2 Sistem Informasi
Wisuda Online SI-WO BAAK
Berfungsi menunjang
proses wisuda Critical
3 Sistem Informasi
Keuangan SI-KEU BAUK
Merekam Transaksi
keuangan Unila Critical
4 Sistem Informasi
Kepegawaian SI-PEG BAUK
Merekam informasi
Pegawai Critical
5 SIM RKAKL SI-RKAKL BAUK Aplikasi input data
RKAKL Critical
6 Sistem Informasi Aset SI-ASET BAUK Berfungsi mencatat seluruh
aset Critical
70
Universitas Indonesia
7
Sistem Informasi
Pangkalan Data
Perguruan Tinggi
(PDPT)
SI-PDPT BAUK Interkoneksi data
perguruan tinggi Critical
8 Sistem Informasi
EPSBED SI-EPSBED BAUK
Evaluasi Program Studi
Berbasis Evaluasi Diri Critical
9 Sistem SIMAK BMN SI-SIMAK BAUK
Sistem Informasi
Manajemen Dan Akuntansi
Barang Milik Negara
Critical
10 Sistem Pengadaan
Online LPSE SI-LPSE BAUK
Sistem Informasi
pengadaan barang dan jasa
secara Online
Critical
11 Sistem RKAKL SI-RKAKL BAUK Sistem informasi rencana
anggaran Critical
12 Sistem SERDOS SI-SERDOS BAUK Sistem sertifikasi dosen Critical
13 Website Unit Kerja SI-UK FAKULTAS,
JURUSAN Portal Informasi Fakultas Critical
14 Sistem Informasi
LEMLIT SI-LEMLIT LEMLIT
Data dan publikasi
penelitian Critical
15
Sistem Informasi
Pengabdian
Masyarakat
SI-LPM LPM Melayani pengajuan
pengabdian masyarakat Critical
16 Sistem Informasi
kendali Mutu SI-MUTU PPMU
Audit internal Mutu
Akademik Critical
17 Sistem Informasi
perpustakaan SI-Dynix
UPT
PERPUSTA
KAAN
Sirkulasi, peminjaman,
katalog Buku Critical
19 Sistem Informasi
Journal Online SI-JOURNAL
UPT
PUSKOM
Menampung data jurnal
penelitian Critical
20 E-Learning SI-LEARNING UPT
PUSKOM
Mendukung proses belajar
mengajar Online Critical
21
Sistem Informasi
Penerimaan
Mahasiswa Baru
SI-SPM UPT
PUSKOM
Melayani informasi
penerimaan mahasiswa Critical
22 Website Portal Unila SI-WWW UPT
PUSKOM
Portal informasi
Universitas Lampung Critical
23 Sistem Informasi
Repository SI-REPOSITORY
UPT
PUSKOM Menyimpan arsip Digital Critical
18
Sistem Informasi
pengaduan IT (Help
Desk)
SI-HELPDSEK UPT
PUSKOM Melayani pengaduan IT Support
24 Sistem Informasi
VOIP SI-VOIP
UPT
PUSKOM Melayani transaksi VoIP Support
25 Sistem informasi E-
mail SI-MAIL
UPT
PUSKOM Melayani transaksi E-mail Support
26 Sistem Informasi
Monitoring Jaringan SI-NETMON
UPT
PUSKOM
Memantau kondisi Jaringan
Intranet/Internet Support
71
Universitas Indonesia
27 Sistem Informasi
Wireless LAN SI-WIFI
UPT
PUSKOM
Registrasi dan pengelolaan
Wireless LAN Support
28 Simpel SIMPEL UPT
PUSKOM
Sikronisasi Siakad dan e-
Learning Critical
Dari portofolio aplikasi tersebut, dipetakan ke dalam matriks McFarlan.
Matriks McFarlan merupakan matriks yang menggambarkan bagaimana SI/TI
memberikan kontribusi terhadap strategi organisasi (Ward & Peppard: 2002).
Distribusi aplikasi ke dalam matriks tersebut dapat dilihat pada tabel 5.6
Tabel 5.6 McFarlan grid as is aplikasi Universitas Lampung
Strategic High Potential
Key Operational Support
Sistem Informasi Akademik Sistem Informasi pengaduan IT
Sistem Informasi Wisuda Online Sistem Informasi VOIP
Sistem Informasi Keuangan Sistem informasi E-mail
Sistem Informasi Kepegawaian Sistem Informasi Monitoring Jaringan
SIM RKAKL Sistem Informasi Wireless LAN
Sistem Informasi Aset
Sistem Informasi Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT)
Sistem Informasi EPSBED
Sistem SIMAK BMN
Sistem Pengadaan Online LPSE
Sistem SERDOS
Website Fakultas
Sistem Informasi LEMLIT
Sistem Informasi Pengabdian Masyarakat
Sistem Informasi kendali Mutu
Sistem Informasi perpustakaan
Sistem Informasi Journal Online
E-Learning
Sistem Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru
Website Portal Unila
Sistem Informasi Repository
Simpel
72
Universitas Indonesia
5.5.1.2. Arsitektur aplikasi yang diharapkan
Hasil analisis SWOT dan CSF digunakan untuk mencari pola solusi SI masa
depan yang sesuai dengan proses bisnis yang dijalankan oleh Unila dengan
mengidentifikasi kebutuhan sistem informasinya. Berikut hasil analisis mengenai
kebutuhan sistem informasi di Unila.
Critical success factor dan pola solusi SI
Tabel 5.7 Pemetaan critical success factor (CSF) SI Universitas Lampung
Unit Kerja Tujuan CSF Indikator
Kinerja Pola Solusi Solusi SI
Biro
Administrasi
Akademik,
Kemahasiswaa
n (BAAK).
Terselenggaranya
aktifitas
administrasi
akademik dan
kemahasiswaan
yang efektif,
efisien dan
akuntabel
Ketersediaan data
akademik dan
kemahasiswaan
yang akurat.
Akurasi data
akadamik dan
kemahasiswaan. Sistem informasi
terintegrasi yang
mampu
menyediakan dan
menyampaikan data
dan informasi
akademik dan
kemahasiswaan
SI -PDPT
Penyampaian
informasi
akademik dan
kemahasiswaan
yang cepat
Tenggat waktu
proses permintaan
dan penyajian
data akademik
dan
kemahasiswaan.
SI-SWMP
SI-EPSBED
SI-WISUDA
SI-SIAKAD
SI-SSO **
SI-DSS **
SI-KMS **
SI-FORUM **
Biro
Administrasi
Umum dan
Keuangan
(BAUK).
Tersedianya data
administrasi
umum dan
keuangan yang
akurat dan
transparan untuk
mendukung
pengambilan
keputusan
strategis.
Ketersediaan data
Aset, keuangan
dan kepegawaian
yang akurat.
Akurasi data
asset, keuangan,
dan kepegawaian.
Sistem informasi
terintegrasi yang
mampu
menyediakan dan
menyampaikan data
dan informasi asset,
keuangan, dan
kepegawaian.
SI-RKAKL
Penyampaian
informasi Aset,
keuangan dan
kepegawaian yang
cepat
Waktu
pengolahan data
asset, keuangan,
dan kepegawaian.
SI-KEU
SI-PEG
SI-ASET
SI-SSO **
SI-Knowledge
Managemen **
SI-DSS **
SI-SIAKAD
SI-
LABORATORI
UM **
Biro
Administrasi
PerencanaanSi
stem Informasi
dan
Kerjasama
(BAPSIK)
Tersedianya
informasi secara
komprehensif
mengenai arah
kebijakan
pengembangan
sistem informasi
Ketersediaan data
akademik dan
kemahasiswaan
yang akurat.
Akurasi data
akademik dan
kemahasiswaan.
Sistem informasi
terintegrasi yang
mampu
menyediakan dan
menyampaikan data
dan informasi
mengenai
SI-SSO **
Penyampaian
informasi
Waktu
pengolahan data
SI-DSS **
SI-SIAKAD
73
Universitas Indonesia
dan kebijakan
kerjasama dengan
institusi lain.
akademik dan
kemahasiswaan
yang cepat
akademik dan
kemahasiswaan.
perencanaan dan
kerjasama luar
negeri.
SI-Carier
Management
Centre **
Data WareHouse
**
SI-LEARNING
SI-ORANGTUA
**
SI-SERDOS
SI-ALUMNI **
SI-
SMSGATEWA
Y **
SI-Knowledge
Managemen **
SI-
KERJASAMA
**
SI -
REPOSITORY
UPT
PERPUSTAK
AAN
Terciptanya
layanan
kepustakaan yang
cepat, efektif,
efisien, dan
terbaharukan
untuk melayani
civitas akademika
Unila
Ketersediaan data
kepustakaan yang
akurat.
Akurasi data
kepustakaan Sistem informasi
terintegrasi yang
mampu
menyediakan dan
menyampaikan data
dan informasi
kepustakaan, jurnal,
dan tugas akhir.
SI-OPAC
Penyampaian
informasi
kepustakaan yang
cepat
Waktu
pengolahan data
kepustakaan.
SI-WARINTEK
**
SI-SSO **
SI-DSS **
SI-SIAKAD
UPT
PELAYANAN
PENDIDIKAN
(PP)
Tersedianya pusat
bantuan
pelayanan
pendidikan yang
berjalan efektif
untuk melayani
kepentingan
internal dan
eksternal Unila.
Ketersediaan
pusat pelayanan
pendidikan yang
optimal.
Jumlah layanan
pendidikan yang
diberikan kepada
pihak luar.
Sistem informasi
terintegrasi yang
mampu
menyediakan dan
menyampaikan data
dan informasi
mengenai pelayanan
pendidikan/pembelaj
aran.
SI-SSO **
SI-DSS **
SI-SIAKAD
SI-
PELAYANAN
PENDIDIKAN
**
SI-Knowledge
Managemen **
UPT PUSAT
KOMPUTER
(PUSKOM)
Terciptanya
infrastruktur TI
handal (fokus
pada high
availability,)
untuk mendukung
aplikasi strategis
akademik.
Layanan
infrastruktur TI
yang handal untuk
mendukung
aktifitas
akademik.
Availability
Sistem informasi
terintegrasi yang
mampu menjamin
kelancaran proses
pengajaran,
penelitian, dan
pengabdian
masyarakat.
SI-MAIL
Reliability SI-HELPDESK
Maintanability
SI-
BWMANAGER
SI-VOIP
SI-
VIDEOCONFE
RENCE **
SI-
WIFI/PROXY
SI-NETMON
SI-DNS
SI-FIREWALL
74
Universitas Indonesia
SI-SSO **
SI-DSS **
SI-SIAKAD
SI-LEARNING
SI-Knowledge
Managemen **
SI-MGT WEB
UNIT KERJA
SI-MGT WEB
UNILA
UPT PUSAT
PENJAMINA
N MUTU
(PPMU)
Tersedianya
standarisasi baku
terhadap mutu
penyelenggaraan
program studi,
laboratorium dan
fakultas.
Penyelenggaran
program studi,
laboratorium,
fakultas yang
berkualitas dan
terstandarisasi.
Dokumen
penyelenggaraan
program studi
laboratorium yang
terstandarisasi.
Sistem informasi
terintegrasi yang
mampu
menyediakan dan
menyampaikan data
dan informasi
mengenai program
studi, laboratorium,
dan fakultas
SI-MUTU
SI-SSO **
SI-DSS **
SI-SIAKAD
SI-Knowledge
Managemen **
LEMBAGA
PENELITIAN
(LEMLIT)
Terjadinya
peningkatan
kualitas dan
kuantitas hasil
penelitian yang
dilakukan civitas
akademika Unila.
Meningkatnya
kualitas dan
kuantitas
penelitian yang
dihasilkan Unila
Jumlah penelitian
yang dilakukan
dosen/peneliti dan
terakreditasi
nasional
Sistem informasi
terintegrasi yang
mampu
menyediakan dan
menyampaikan data
dan informasi
mengenai penelitian
SI-LEMLIT
Jumlah penelitian
yang dilakukan
dosen/peneliti dan
terakreditasi
internasional.
SI-SSO **
Jumlah institusi
yang terlibat
dalam aktifitas
penelitian
gabungan.
SI-DSS **
Jumlah HAKI
yang dihasilkan.
SI-SIAKAD
SI-Knowledge
Managemen **
LEMBAGA
PENGABDIA
N (LPM)
Terjadinya
peningkatan
kualitas dan
kuantitas hasil
pengabdian
Masyarakat yang
dilakukan civitas
akademika Unila.
Meningkatnya
kualitas dan
kuantitas hasil
pengabdian
masyarakat yang
dilakukan oleh
Unila.
Jumlah kegiatan
pengabdian
masyarakat
perkotaan,
pedesaan, pesisir
dan perbatasan.
Sistem informasi
terintegrasi yang
mampu
menyediakan dan
menyampaikan data
dan informasi
mengenai kegiatan
pengabdian
masyarakat.
SI-LPM **
SI-SSO **
SI-DSS **
SI-Knowledge
Managemen **
SI-SIAKAD
75
Universitas Indonesia
Portofolio aplikasi akan datang
Dari hasil analisis kebutuhan SI Unila, maka didapat portofolio aplikasi ke depan
(to…be) yang menjadi kesatuan dari strategi SI Unila. Portofolio aplikasi tersebut
merupakan daftar aplikasi yang diajukan untuk diterapkan di Unila. Berikut daftar
aplikasi yang menjadi strategi SI untuk menunjang strategi bisnis Unila guna
mendukung tujuan organisasi.
Tabel 5.8 Portofolio aplikasi yang akan datang
NO NAMA APLIKASI
TERINTEGRASI MODUL YANG DIGUNAKAN SIFAT
1
SISTEM INFORMASI
AKADEMIK TERPADU
(SIAKAD-T)
SI-SIAKAD
CRITICAL
SI-WISUDA
SI-BEASISWA **
SI-KP **
SI-KKN **
SI-LAB **
SI-LEARNING
SI-EDOM (Evaluasi Dosen) **
2 E-LIBRARY Aplikasi OPAC **
CRITICAL Aplikasi Warintek **
3
SITEM INFORMASI
PENYELENGGARAAN
AKADEMIK TERPADU
(SIPADU-T)
SI-REPOSITORY
CRITICAL
SI-KEUANGAN
SI-ASET
SI-PDPT
SI-MUTU
SI-EPSBED
SI-SERDOS
SI-SWMP
SI-RKAKL
SI-PEG
4 APLIKASI SINGLE SIGN ON
(SSO) SI-SSO ** CRITICAL
5
SISTEM INFORMASI
PENELITIAN DAN
PENGABDIAN
MASYARAKAT TERPADU
(SIPPM-T)
SI-LEMLIT
CRITICAL SI-EJOURNAL
SI-LPM **
6
APLIKASI MULTIMEDIA &
CONFERENCE SYSTEM
TERPADU (MNC-T)
SI-VOIP SUPPORT
SI-VIDEO CONFERENCE **
7
APLIKASI NETWORK
OPERATION CENTER
TERPADU (NOPEC-T)
SI-BWMGT
SUPPORT SI-FIREWALL
SI-PROXY/WIRELESS
SI-DNS
76
Universitas Indonesia
SI-HELPDESK
SI-FILE SHARING
8 CRM
DATAWAREHOUSE **
SUPPORT
SI-SMS GATEWAY **
SI-ORANGTUA **
SI-KERJASAMA **
SI-ALUMNI **
SI-Carier Management System
**
9 PORTAL MANAGEMENT
SYSTEM TERPADU (PMS-T)
SI-PORTAL UNIT KERJA
CRITICAL
SI-PORTAL WEB UNILA
SI-SOCIAL NETWORK **
SI-MOBILE INFORMATION
**
SI-FORUM **
10 EMAIL SYSTEM SI-MAIL SUPPORT
11
DECISION SUPPORT
SYSTEM
(DSS )
DATAWAREHOUSE ** CRITICAL
12
KNOWLEDGE
MANAGEMENT SYSTEM
(KMS)
SI-KMS ** CRITICAL
Pemetaan Mc Farlan Grid untuk sistem informasi akan datang
Tabel 5.9 McFarlan grid portofolio aplikasi masa depan
STRATEGIC HIGH POTENTIAL
SIAKAD-T
E-LIBRARY
SIPADU-T
DSS
SIPPM-T
KMS
KEY OPERASIONAL SUPPORT
SSO
PMS-T MNC-T
CRM NOPEC-T
EMAIL-SYSTEM
77
Universitas Indonesia
Landscape aplikasi mendatang
Proses Bisnis Pendukung
Proses Bisnis Utama
SIAKAD-T E-LIBRARY
MNC-T
SIPPM-T
NOPEC-T SIPADU-T SSO CRM
PMS-T EMAIL
KMS
DSS
SIAKAD
WISUDA
BEASISWA
KP
KKN
LAB
LEARNING
OPAC
WARINTEK
LIT
LPM
KMS
FW
BWMGT REPOSITORY
MUTU
EPSBED
SERDOS
KEUANGAN
ASET
PDPT
DATA
WAREHOUSE
SSO
EDOM
EJOURNAL
PROXY/WIFI
BWMGT
DNS
HELPDESK
FILESHARING
SWMP
RKAKL
PEG
SSO
VOIP
VID CONF
DATA
WAREHOUSE
SMS-GW
ORANGTUA
KERJASAMAKARIER
ALUMNI
UNIT KERJA
WEB UNILA
SOC. NET
MOBILE INFO
FORUM
SSO
SSO
SSO SSO
SSO
SSO
SSO
SSO
Gambar 5.3 Arsitektur sistem informasi mendatang
78
Universitas Indonesia
5.5.2. Arsitektur data
5.5.2.1. Arsitektur data Saat ini
a. Aktifitas Utama
Penyelenggaraan pendidikan.
Tabel 5.10 Data penyelenggaraan pendidikan
Aktifitas Data
Penerimaan mahasiswa baru. (Online) Data calon_mahasiswa (nidn, nama, alamat,
id_asal_sekolah, konsentrasi, nilai_raport, sttb)
Data pilihan_program-studi (id_program_studi,
nama_program_studi)
Data jalur_masuk penerimaan (id_jalur,
nama_jalur_masuk)
Data ujian masuk (tanggal, tempat, pengawas)
Data kelulusan (npm_mahasiswa, nama,
id_program_studi, id_jalur, status_kelulusan)
Kegiatan Akademik. (Online) Data pembimbing_akademik (nip_dosen,
npm_mahasiswa,id_program_studi)
Data daftar_hadir_mahasiswa (nip_dosen,
npm_mahasiswa, id_program_studi, id_mata_kuliah,
pertemuan_kuliah, tgl_kuliah,
Data Bukti_pembayaran (npm_mahasiswa,
status_pembayaran, id_program_studi, biaya_spp)
Data Kurikulum (id_program_studi, id_mata_kuliah,
tahun_akademik)
Data Nilai (npm_mahasiswa, id_program_studi,
id_mata_kuliah, tahun_akademik, nilai_mahasiswa)
Data Jurusan (id_program_studi, id_fakultas,
nama_program_studi)
Data Kalendar_akademik (tahun_akademik,
calendar_akacemik)
Data Kelas (id_kelas, id_fakultas, id_program_studi,
tahun_akademik, npm_mahasiswa_kelas)
Data Registrasi (npm_mahasiswa, status_pembayaran,
id_fakultas, id_program_studi, persetujuan_pa,
data_mahasiswa)
Data Mata_Kuliah (id_mata_kuliah, id_fakultas,
id_program_studi, nama_mata_kuliah)
Data Dosen (nip_dosen, id_fakultas,
id_program_studi, nama_dosen, bidang_keahlian,
biodata_dosen)
Data Daftar_hadir_dosen (nip_dosen, id_fakultas,
id_program_studi, id_mata_kuliah, id_ruang_kelas,
tanggal_kuliah)
79
Universitas Indonesia
Data Kerja_Praktek (npm_mahasiswa, id_fakultas,
id_program_studi, nip_dosen_pembimbing,
tujuan_kp)
Data KKN (npm_mahasiswa, id_fakultas,
id_program_studi, nip_dosen_pembimbing,
tujuan_kkn)
Data Mahasiswa (npm_mahasiswa, nama_mahasiswa,
id_fakultas, id_program_studi, identitas_mahasiswa)
Data Ruang_kuliah (id_ruang_kelas, id_fakultas,
id_program_studi, fasilitas_ruang)
Data Biaya (id_fakultas, id_program_studi,
total_biaya, status_pembayaran)
Data Wisuda (npm_mahasiswa, id_fakultas,
id_program_studi, tgl_lulus)
Data laboratorium (id_laboratorium, nama_lab,
id_fakultas, id_program_studi)
Data e_learning (npm_mahasiswa, nip_dosen,
id_matakuliah, id_fakultas, id_program_studi)
Manajemen aset pengetahuan (NOT-
Online)
Data koleksi_jurnal_digital (id_koleksi_jurnal,
nama_jurnal)
Data koleksi_buku (id_buku, nama_buku, pengarang,
info_buku)
Data koleksi_penelitian (id_penelitian,
jenis_penelitian, nama_peneliti)
Layanan alumni (NOT-Online) Data alumni (id_alumni, nama, id_fakultas,
id_program_studi, tahun_lulus, ipk, tempat_kerja,
gaji)
Penelitian
Tabel 5.11 Data penelitian
Aktifitas Data
Pemetaan sumber daya penelitian (Online) Data sumber_daya_penelitian (id_jenis_penelitian,
nama_penelitian,
id_institusi_penyelenggara_penelitian, nip_dosen,
id_kepakaran, skim_pembiayaan,
id_objek_penelitian)
Kegiatan penelitian (Online) Data peneliti (id_peneliti, id_jenis_penelitian,
waktu_penelitian, tempat_penelitian,
deskripsi_penelitian, rencana_pembiayaan)
Dokumentasi dan publikasi hasil penelitian
(Online)
Data hasil_penelitian (id_hasil_penelitian,
nip_peneliti, judul_penelitian,
tempat_publikasi_penelitian, jenis
_publikasi_penelitian, tahun_publikasi)
80
Universitas Indonesia
Pengabdian
Tabel 5.12 Data Pengabdian
Aktifitas Data
Pemetaan sumber daya pengabdian (NOT-
Online)
Data sumber_daya_pengabdian
(id_jenis_pengabdian, nama_pengabdian,
id_institusi_penyelenggara_pengabdian, nip_dosen,
id_kepakaran, skim_pembiayaan,
id_tempat_pengabdian)
Kegiatan pengabdian (NOT-Online) Data peneliti (id_pengabdian, id_jenis_pengabdian,
waktu_pengabdian, tempat_pengabdian,
deskripsi_pengabdian, rencana_pembiayaan)
Dokumentasi dan publikasi hasil pengabdian
(NOT-Online)
Data hasil_pengabdian (id_hasil_pengabdian,
nip_pengabdian, judul_pengabdian,
tempat_publikasi_pengabdian, jenis
_publikasi_pengabdian,
tahun_publikasi_pengabdian)
b. Aktifitas pendukung
Administrasi Akademik
Tabel 5.13 Data Administrasi akademik
Data
Data administrasi_akademik
Data panduan_akademik
Data statuta_akademik
Data penyelenggaraan_kegiatan_akademik
Data SWMP
Data Sertifikasi_dosen
Data EPSBED
Data kendali_MUTU
Pengelolaan dan pengembangan SDM
Tabel 5.14 Data pengembangan SDM
Data
Data karyawan
Data dosen
Data cuti_karyawan
Data kenaikan_pangkat
Data pelatihan
Data keahlian_karyawan
81
Universitas Indonesia
Pengelolaan keuangan, akuntansi dan audit
Tabel 5.15 Data Keuangan
Data
Data rencana_anggaran
Data penggunaan_anggaran
Data akuntansi_keuangan
Data audit_keuangan
Pengelolaan dan manajemen aset
Tabel 5.16 Data Aset
Data
Data inventarisasi aset
Kerja sama dan hubungan masyarakat
Tabel 5.17 Data kerjasama
Data
Data kerja_sama_instansi
Data kerja_sama_masyarakat
Pengelolaan sumber daya teknologi informasi/sistem informasi
Tabel 5.18 Data sumber daya TI
Data
Data aset_sistem_informasi
Data aset_infrastruktur_teknologi_informasi
Data network_operation_centre
Data layanan_gangguan
Data operational_TI
Data video_conference
Data keamanan_informasi
Data active_directory_civitas
82
Universitas Indonesia
5.5.2.2. Arsitektur data usulan
a. Aktifitas utama
Penyelenggaraan pendidikan
Use case diagram pendidikan
Gambar 5.4 Use case pendidikan
83
Universitas Indonesia
Class diagram pendidikan
Gambar 5.5 Class diagram pendidikan
84
Universitas Indonesia
Penelitian
Use case penelitian
Gambar 5.6 Use case penelitian
Class diagram penelitian
Gambar 5.7 Class diagram penelitian
85
Universitas Indonesia
Pengabdian
Use case pengabdian
Gambar 5.8 Use case pengabdian
Class diagram pengabdian
Gambar 5.9 Class diagram pengabdian
86
Universitas Indonesia
b. Aktifitas pendukung
Penyelenggaraan kegiatan akademik
Use case penyelenggaraan kegiatan akademik
Gambar 5.10 Use case penyelenggaraan akademik
87
Universitas Indonesia
Class diagram penyelenggaraan kegiatan akademik
Gambar 5.11 Class diagram penyelenggaraan akademik
Operasional SI/TI
Use case operasional SI/TI
Gambar 5.12 Use case operasional SI/TI
88
Universitas Indonesia
Class diagram operasional SI/TI
Gambar 5.13 Class diagram operasional SI/TI
5.6. Fase technology architecture
Tahapan ini bertujuan untuk mengidentifikasikan platform teknologi saat ini
dan melihat secara langsung penggunaan platform teknologi saat ini terhadap aplikasi
yang digambarkan dalam bentuk matriks, serta membuat usulan platform teknologi
terkait kebutuhan Universitas Lampung. Infrastruktur TI terdiri dari peralatan, sistem,
perangkat lunak, dan servis yang digunakan secara umum di seluruh organisasi.
Dokumen PeGI dari kementrian kominfo pada subdimensi infrasktruktur
merumuskan 7 aspek pembentuk infrastruktur, yaitu;
1. Data center
2. Jaringan data
3. Keamanan
4. Fasilitas pendukung infrastruktur TIK
5. Disaster recovery
6. Pemeliharaan TIK
7. Inventarisasi peralatan TIK
89
Universitas Indonesia
5.6.1. Kondisi technology architecture saat ini
Penilaian arsitektur teknologi mengacu pada kerangka kerja subdimensi
penilaian infrastruktur PeGI (5 komponen teknologi, yaitu data center, Komputer
desktop, perangkat jaringan, peranti keras tambahan, perangkat lunak, peranti
penyimpanan data, ruang dan fasilitas pendukung) dengan penjabaran sebagai berikut
5.6.1.1. Data center
Menurut dokumen PeGI subdimensi data center adalah sebagai berikut; server,
komputer desktop, jaringan data dan peralatan jaringan data, peranti lunak tambahan
(printer,scanner), peranti lunak sistem operasi, peranti lunak basis data, peranti
penyimpanan data, ruangan dan fasilitas pendukungnya (AC, listrik, kontrol akses).
a. Server
Saat ini teridentifikasi total terdapat 32 server yang beroperasi pada data center,
dengan spesifikasi dan fungsionalitas beragam, detail bisa dilihat pada lapiran data
server, operasional server selama ini masih menganut konsep pengelolaan
konvensional dimana hanya ada satu sistem operasi tertanam pada server, padahal
menurut jenis spesifikasi server, mayoritas server dapat difungsikan dalam mode
virtualisasi, brand HP rack server adalah mayoritas type server.
b. Komputer desktop
Terdata hampir 2000 komputer desktop yang terhubung dalam jaringan Local
Area Network (LAN) Unila,hasil dari berbagai pengadaan komputer dari DIPA
Universitas maupun dana bantuan hibah dari luar, semuanya disitribusikan pada
seluruh fakultas dan unit kerja. Pada level Fakultas ada laboratorium komputer khusus
untuk digunakan dosen dan mahasiswa dalam mendukung proses belajar mengajar.
c. Perangkat jaringan
Perangkat jaringan yang digunakan untuk membentuk jaringan intranet terdiri
atas beragam produk vendor, untuk menghubungkan antar node unit kerja digunakan
perangkat switching, hingga dilevel fakultas seluruh switching dengan mode
manageable switch dengan modul Gigabit yang support Fiber Optik, pada unit kerja
dan program studi sebagian besar menggunakan mode switch Fast Ethernet. Sebaran
perangkat jaringan yang digunakan terlihat pada pada gambar 5.14
90
Universitas Indonesia
Gambar 5.14 Sebaran perangkat switching Unila
Dari gambar 5.14, sebaran perangkat switching komponen paling banyak berada
di Gedung Rektorat, rincian topologi jaringan yang ada saat ini ada pada lampiran 16
d. Peranti keras tambahan (printer, scanner,etc)
Demi kelancaran penyelenggaraan proses akademik disetiap fakultas dan unit
kerja telah disediakan perangkat keras pendukung seperti printer, mode printer yang
digunakan sebagian besar adalah printer desktop baik inkjet maupun laserjet
e. Perangkat lunak sistem operasi dan sistem basis data.
Saat ini Unila bekerja sama dengan microsoft untuk pengadaan software
pendukung kegiatan akademik (Microsoft-Aggrement) sehingga mayoritas sistem
operasi komputer desktop yang tersebar menggunakan microsoft window. Dalam
pengoperasionalan data centre sistem operasi yang digunakan terdiri dari bermacam
platform, namun sebagian besar menggunakan sistem operasi open source, dengan
rincian seperti pada gambar 5.15 berikut
91
Universitas Indonesia
Gambar 5.15 Sebaran sistem operasi data center
Aplikasi basis data yang dipergunakan pada sistem informasi exsting di data
center adalah MySQL dan Oracle. Aplikasi Sistem Informasi Akademik (SIAKAD)
sepenuhnya menggunakan data base server Oracle, diluar aplikasi SIAKAD
menggunakan data base MySQL.
f. Peranti penyimpanan data
Data center memiliki perangkat penyimpanan data dalam bentuk SAN (Storage
Area Network) type SAN-QNAP sebanyak 6 unit, dan NAS-DROBO sebanyak 1 unit
dengan rekap pada gambar 5.16
92
Universitas Indonesia
Gambar 5.16 Sebaran alokasi storage data center
Kapasitas media storage SAN beragam seperti terlihat pada grafik diatas,
penggunaannyapun belum optimal, selain menggunakan media SAN, Data Center juga
menggunakan media CD/DVD untuk penyimpanan data
g. Ruang dan fasilitas pendukung (ac, listrik, control akses)
Ruangan data center memiliki dua lokasi, pertama digedung puskom lama
Rektorat dengan fungsi sebagai ruangan penyimpanan server SIAKAD, dan ruang
Network Operation Center (NOC) di gedung puskom baru, dengan layout posisi
perangkat sebagai berikut
93
Universitas Indonesia
Gambar 5.17 Rack server diagram data center Unila
Ruangan data centre dilengkapi dengan 4 pendingin ruangan bertipe split
dengan kapasitas masing-masing 2 PK, dan bekerja secara bergantian, untuk sistem
pengkabelan listrik masih belum mengikuti kaidah standar data centre. Ruangan NOC
termasuk restricted area, hanya orang berkepentingan saja yang dapat memasuki
ruangan ini untuk mengantisipasi sabotase.
5.6.1.2. Jaringan Data
Jaringan intranet Unila menggunakan fiber optic sebagai media backbone
utama, dengan kapasitas kanal bandwidth 1 Gbps, menghubungkan seluruh gedung
fakultas dan unit kerja, hingga saat ini seluruh unit kerja telah terhubung dengan
jaringan intranet.
Media wireless juga digunakan sebagai infrastruktur jaringan untuk
menghubungkan perangkat terminal dosen dan mahasiswa. Seluruh fakultas dan unit
kerja sebagian besar telah mendukung koneksi wireless, namun beberapa titik pada
94
Universitas Indonesia
program studi masih belum tercover teknologi wireless, hanya menggunakan kabel
saja.
Untuk layanan internet saat ini Unila berlangganan dengan PT Moratelindo
dengan kapasitas bandwidth sebesar STM-1 (155Mbps) dengan rincian 100 Mbps
untul link ke Indonesia Exchange, dan 55 Mbps untuk internasional Exchange, untuk
dapat menikmati layanan internet ini, civitas akademika harus memiliki ID-LOGIN
baik melalui proxy ataupun wireless. Jaringan intranet dan internet Unila saat ini
juga telah terhubung dengan mode dual IPv4/IPv6 dan dapat berjalan bersamaan,
untuk penggunaan IPv4 tidak menggunakan DHCP, sedangkan IPv6 menggunakan
mode stateless untuk mendistribusikan kepada client.
Beberapa layanan TI yang dikelola oleh UPT Puskom; registrasi data ID-
LOGIN proxy maupun wireless, email dosen dan mahasiswa, website fakultas dan
unit kerja, blog dosen dan mahasiswa, hosting data hasil penelitian, penyelenggaraan
akademik dengan sistem SIAKAD Online, layanan Trial VPN, pengoperasionalan
firewall. Topologi jaringan intranet saat ini terlampir pada lampiran 14.
5.6.1.3. Keamanan
Keamanan akses masuk ke data center masih menggunakan mode
konvensional, ruangan data centre diamankan dengan 1 pintu utama dengan
pengaman kunci manual, masing-masing pengelola memegang kunci untuk dapat
ruangan. Teknologi CCTV belum digunakan dalam pemantauan aktifitas ruangan.
Saat ini untuk memproteksi jaringan intranet administrator menggunakan
gabungan teknologi firewall mikrotik dan packet filter FreeBSD, yang bertujuan
membatasi akses terhadap resource internal dari luar. Intrution Prevention System
(IPS) masih belum dipergunakan, untuk monitoring kejadian keamanan masih
dilakukan secara manual. Belum ada kebijakan khusus mengenai penggunaan
antivirus di lingkungan Unila, sepenuhnya diserahkan kepada pengguna menggunakan
software antivirus yang disukai.
95
Universitas Indonesia
5.6.1.4. Fasilitas pendukung infrastruktur TIK
Data center juga telah dilengkapi fasilitas pendukung berupa UPS dan Genset,
untuk penggunaan genset sering bermasalah, karena sering kejadian kehabisan bahan
bakar sehingga tidak dapat dipergunakan.
5.6.1.5. Disaster recovery
Saat ini Unila belum memiliki dokumen Disaster Recovery Plan (DRP) terkait
perencanaan terhadap antisipasi gangguan keamanan, Disaster Recovery Center
(DRC) juga belum digunakan
5.6.1.6. Hasil pemetaaan kondisi infrastruktur berdasar subdimensi
infrastruktur PeGI
Secara umum hasil pemetaan infrastruktur TIK di Universitas Lampung sudah
berjalan cukup baik dengan hasil penilaian self assessment terlihat berikut
Gambar 5.18 Hasil self assesment subdimensi infrastruktur PeGI
Manajemen sepakat untuk meningkatkan kualitas pada masing-masing
subdimensi menuju ke level 4, dengan berbagai strategi yang akan dijabarkan
selanjutnya.
96
Universitas Indonesia
5.6.2. Usulan technology architecture
5.6.2.1. Mengidentifikasi prinsip teknologi
Tahapan ini dilakukan untuk mengidentifikasikan prinsip-prinsip mendasar
bagi platform teknologi yang diperlukan untuk mendukung lingkungan dalam berbagi
data (shared). Prinsip-prinsip tersebut digunakan untuk menentukan platform dan
arahan penyediaan teknologi untuk mendukung proses bisnis Unila. Hasil dari
identifikasi prinsip-prinsip (Tabel 5.19) itu meliputi perangkat keras, perangkat lunak,
dan perangkat komunikasi yang disesuaikan dengan arsitektur teknologi saat ini,
arsitekturdata, dan arsitektur aplikasi yang didefinisikan pada fase information system
architecture.
Tabel 5.19 Prinsip pengembangan SI/TI
No Jenis Prinsip
1
Perangkat Keras • Mendukung teknologi client server
• Independen terhadap vendor dan brand tertentu
• Mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi di masa yang akan datang
• Didasarkan pada kebutuhan dan tujuan bisnis Unila
2
PerangkatLunak
• Dapat beradaptasi dengan seluruh unit kerja
• Sistem operasi mendukung penggunaan perangkat keras
dan perangkat lunak aplikasi yang dibangun
• Mendukung jaringan
• Memiliki Lisensi
• Menggunakan konsep standar terbuka (open standart)
• Bersifat multiplatform (dapat beroperasi pada semua
platform)
• DBMS harus dapat mengakomodasi kebutuhan
transaksidata
• Data dibuat sekali, tidak redundan, dan harus
konsisten
• Data merupakan milik bersama bukan milik unit
organisasi tertentu
• Pengaksesan data dibatasi oleh hak aksesuser
• Data mudah dipelihara dan dibackup
• Bahasa pemrograman dapat menghasilkan aplikasi yang
bersifat GUI
• Bahasa pemrograman mendukung teknik
pengembangan berorientasi obyek
• Jaminan terhadap keamanan data aplikasi atas resiko
kehilangan dan penyalahgunaan data.
97
Universitas Indonesia
3
Perangkat Komunikasi
• Teknologi komunikasi mendukung komunikasi client
server
• Jaringan yang dibangun harus handal dan akses internet
harus cepat
• Internet digunakanuntuk mendukung keteraksesasan
seluruh aplikasi
• Teknologi komunikasi mampu mendukung fungsi
bisnisdi masa yang akan datang
• Mode perangkat komunikasi harus redundant dan
saling melakukan backup antara satu lainnya.
5.6.2.2. Mengadopsi tren teknologi
a. Tren hardware
Hardware (perangkat keras) sebagai komponen dari infrastruktur TI harus
mengadopsi teknologi baru untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas dari
perangkat tersebut. Sebagai contoh teknologi RAID (Redundant Array of
Independent Disk) yaitu teknologi penyimpanan data yang dapat
meminimalkan resiko terjadinya kehilangan data apabila terjadi kerusakan
salah satu harddisk (Disk Failed). Teknologi ini perlu diadopsi Unila untuk
meningkatkan kinerja sistem.
Tren teknologi lain yang muncul saat ini adalah teknologi backup. Sebagai
solusi backup terdapat teknologi Storage Area Network (SAN) yaitu teknologi
yang memungkinkan media penyimpanan data terintegrasi dengan sistem
operasi sendiri dan dapat dikelola sesuai dengan keinginan.
b. Tren teknologi jaringan
Teknologi Web Cache dipandang perlu untuk diimplementasikan,
bertujuan mengoptimalkan penggunaan badwidth, fasilitas content filter juga
terdapat pada service web cache sehingga pengelola TI dapat memberlakukan
content filtering terhadap trafik data internet Unila. Deep packet inspection
diperlukan untuk melakukan analisis secara mendalam terhadap prilaku
penggunaan bandwidth civitas akademika Unila, hasil analisis akan dijadikan
bahan pertimbangan pembuatan kebijakan dan standar operational prosedur
penggunaan internet di Unila.
Tren jaringan komputer saat ini juga mengarah kepada teknologi open
standard berbasiskan protokol TCP/IP. Untuk memudahkan dalam
pengelolaan jaringan (Network Management) sebaiknya menggunakan
98
Universitas Indonesia
perangkat jaringan (Network Device) yang bersifat managable. Topologi
jaringan usulan pada lampiran 17
c. Tren teknologi database
Dalam hal optimalisasi pengolahan dan pemanfaatan aset data akademik
yang sudah berjalan selama ini dapat memanfaatkan teknologi data mining.
Teknologi ini digunakan untuk mendukung proses pengambilan keputusan
demi menunjang keberlanjutan aktifitas bisnis masa depan. Penggunaan data
mining erat kaitannya dengan data warehouse.
d. Tren cloud computing
Berbagai organisasi memberikan perhatian yang besar terhadap
penghematan dan sumber daya terkait penggunaan teknologi informasi.
Sebagai salah satu layanan yang menjadi solusi dari permintaan diatas adalah
dengan menerapkan teknologi cloud computing. Dimana komponen utamanya
adalah adanya virtualisasi. Virtualiasi merupakan sebuah teknik untuk
menyembunyikan karakteristik fisik dari sumber daya komputer. Saat ini
banyak alat bantu atau perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan
virtualisasi baik itu bersifat open source maupun propietary.
e. Tren web 2.0 dan e-Learning 2.0, mobile computing
Istilah e-Learning 2.0 digunakan untuk merujuk kepada cara pandang baru
terhadap pembelajaran elektronik yang terinspirasi oleh munculnya teknologi
Web 2.0. Web 2.0 adalah sebuah istilah yang dicetuskan pertama kali oleh
O’Reilly Media pada tahun 2003. Istilah ini kemudian populer pada konferensi
web 2.0 pertama di tahun 2004 (Oreilly:2003). E-learning 2.0 erat
hubungannya dengan Web 2.0, social networking (Jejaring Sosial) dan
Personal Learning Environments (PLE).
Sistem konvensional pembelajaran elektronik biasanya berbasis pada
paket pelajaran yang disampaikan kepada mahasiswa dengan menggunakan
teknologi internet (biasanya melalui LMS). Peran mahasiswa dalam
pembelajaran terdiri dari pembacaan dan mempersiapkan tugas. Kemudian
tugas dievaluasi oleh dosen. Sebaliknya, e-learning 2.0 memiliki penekanan
pada pembelajaran yang bersifat sosial dan penggunaan perangkat lunak sosial
99
Universitas Indonesia
(social networking) seperti blog, wiki, podcast dan second life. Fenomena ini
juga telah disebut sebagai Long Tail learning. Disamping itu saat ini tengah
berkembang teknologi mobile computing dimana transfer informasi bisa
berjalan kapan dan darimana saja dengan bantuan perangkat mobile seperti
smartphone, gadget.
f. Tren protokol IPv6
Tujuan utama adanya IPv6 adalah untuk menciptakan lebih banyak
ketersediaaan alokasi alamat IP publik. IPv4 memberi sekitar 4 milyar alamat,
sedangkan IPv6 dapat memiliki 340000000000000 triliun triliun alamat yang
unik. Unila perlu juga memetakan kebutuhan alokasi IPv6 pada tingkat
fakultas dan unit kerja. Usulan alokasi IPv6 pada lampiran 7.
g. Tren aplikasi sistem informasi
Tren perkembangan sistem informasi juga berlangsung pesat. Berbagai
aplikasi muncul dan menawarkan solusi atas permasalahan bisnis organisasi.
Aplikasi ini mulai dari yang bersifat open source, modular/lossely couple,
hingga ke aplikasi berbayar. Sebagian dari aplikasi tersebut mungkin dapat
diimplementasikan dengan terlebih dahulu melakukan penyesuaian terhadap
kondisi real bisnis organisasi. Usulan alokasi IPv6 pada lampiran
Selain itu perkembangan teknologi aplikasi sebagai infrastruktur telah
berkembang lebih jauh. Teknologi Service Oriented Architecture (SOA)
memungkinkan aplikasi bisa berbagi pakai data dan informasi secara bersama-
sama. Dengan demikian penggunaan sumber daya lebih optimal dan biaya
yang dikeluarkan dapat diminimalkan.
h. Tren security
Saat ini kebutuhan akan keamanan sistem informasi sangat dibutuhkan,
kerangka kerja implementasi security bisa mengadopsi konsep standar ISO
27001, yang menjabarkan secara lengkap proses control terhadap aset
informasi serta strategi mitigasi resiko atas aset register, serta perlunya
implementasi IDS, IPS dan tuning NMS.
100
Universitas Indonesia
i. Tren high definition (HD) teleconference
Kebutuhan akan fasilitas teleconference dengan kualitas bagus (High
Definition) sudah menjadi kebutuhan, terutama untuk mendukung proses
pembelajaran jarak jauh yang melibatkan universitas/instansi lain. Konsep
penataan ruangan turut menjadi perhatian untuk menciptakan layanan video
conference yang prima, serta didukung oleh koneksi internet broadband
tentunya.
j. Tren penggunaan smartcard
Unila perlu mengadopsi teknologi smart card pada seluruh civitas
akademika baik dosen, mahasiswa, karyawan, laboran, smart card berfungsi
menyimpan informasi civitas akademika, dan digunakan sebagai media untuk
mengakses seluruh layanan TI di Unila, bagi karyawan salah satunya dapat
digunakan absensi karyawan, bagi mahasiswa dapat digunakan sebagai
identitas mahasiswa, layanan perpustakaan, TI, dsb.
k. Tren disaster recovery
Dipandang perlu untuk mengimplementasikan layanan Disaster Recovery
untuk menjaga agar layanan akademik tetap berjalan meskipun dengan
berbagai insiden bencana, untuk itu diperlukan suatu disaster recovery plan
(DRP) yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Unila.
l. Tren social network
Beberapa tahun terakhir ini merupakan era berkembangnya teknologi
social network, sebagian besar organisasi telah memanfaatkan teknologi ini
sebagai salah satu strategi dalam pengembangan bisnis organisasi. Araceli
Perez (e-interactive) merumuskan social media strategy seperti gambar 5.19
101
Universitas Indonesia
Gambar 5.19 Social media strategy
(Araceli Perez)
Dari gambar 5.19 diatas, lebih lanjut Araceli memetakan terdapat 5 komponen
penting sebagai social media strategy. Strategi tersebut adalah
Step 1: Define measurable & actionable KPI’s
Menentukan platform social network yang akan digunakan, selanjutnya
menentukan Key Performance Indikator (KPI) masing masing social network seperti
jumlah pengunjung atas informasi organisasi yang dipublish pada social network,
dampak efisiensi biaya, dampak dalam efisiensi waktu, jumlah informasi yang bisa
disampaikan, dan lain sebagainya.
Step 2: Configure your analytics
Secara kontinu memantau setiap aktifitas pada social network melalui tools
analytics seperti jumlah pengunjung, total follower, topic terpopuler, statistic
pengunjung tiap artikel, aktifitas forum diskusi, komentar dari anggota atas topic
tertentu, masukan informasi dari anggota.
Step 3: Use social media monitoring tools
Mengidentifikasi seluruh tools social network analytics baik berbayar maupun
tidak, selanjutnya memutuskan platform yang akan digunakan (Berbayar:Radian6,
102
Universitas Indonesia
Sysomos, melwater buzz, hootsuitepro, peer index . Free: Social Mentioning,
whostalking, backtype thinkup).
Step 4: Understanding each social metric
Memahami secara komprehensif atas pengukuran metric masing-masing social
media, dicontohkan 2 kompetitor terbesar saat ini yaitu;
Quantitative data (new like, total like, page views (or tabs), referrals)
Qualitative data (Users, Languange, Location, Comment (Sentiment)
Activity Data (Post views, interactions, comments, interaction times)
Profile Data (Followers, Following, Tweets, daily tweet average)
Activity Data (Number of Clicks, Number of retweets, what time, whish tweet
structure better, what type of content get more clicks, trending topics)
Localty Data (Brand mentions, mention content, sentiment)
Step 5: Revise your strategy
Secara berkala melakukan evaluasi terhadap strategi yang dijalankan kemudian
memutuskan apakah perlu melakukan perubahan strategi atau dengan meningkatkan
kualitas strategi yang ada
5.6.2.3. Mendefinisikan platform teknologi
Tujuan dari tahapan ini adalah menentukan strategi distribusi aplikasi dan data
serta mendefinisikan platform teknologi yang akan menjadi lingkungan bagi aplikasi
dan data yang akan mendukung fungsi bisnis yang ada. Pada prinsip teknologi
teridentifikasi bahwa teknologi yang dibutuhkan adalah teknologi jaringan yang
menghubungkan antar aplikasi sehingga dalam menentukan platform teknologi,
lokasi antar unit organisasi dan gedung perlu di perhatikan.
Aplikasi dan basis data yang dikembangkan sedapat mungkin menggunakan
konsep open source, lisensi dan client server, diharapkan tidak ada lagi penggunaan
aplikasi ilegal atau yang tidak berlisensi. Sedangkan untuk konsep client server,
aplikasi dan data diletakkan pada satu lokasi yang dapat diakses oleh pengguna
diseluruh bagian dan unit organisasi dengan pembatasan hak akses.Teknologi cloud
103
Universitas Indonesia
computing digunakan untuk mendukung seluruh layanan aplikasi. Berikut perangkat
keras yang perlu dipersiapkan;
a. Server
Saat ini teridentifikasi total terdapat 32 server yang beroperasi pada data center,
dengan spesifikasi dan fungsionalitas beragam, dirasakan belum perlu dilakukan
penambahan server baru, cukup dengan melakukan upgrade memory server dengan
kapasitas minimal RAM terpasang 32 GHz, dengan tujuan agar utilisasi server yang
ada hingga dapat berjalan lebih maksimal.
b. Smart card
Saat ini teknologi smart card belum di adopsi Unila. Dirasakan perlu dilakukan
pengadaan untuk implementasi smart card, sedapat mungkin informasi biometric
seperti sidik jari digunakan untuk mengidentifikasi data pengguna.
c. Personal komputer
Saat ini jumlah PC yang ada sudah cukup memadai karena di semua unit organisasi
telah terdapat PC, namun dibeberapa unit organisasi diperlukan penambahan PC
dengan requirement yang sesuai dengan kebutuhan. Beberapa lokasi yang
memerlukan upgrading dan penambahan PC antara lain laboratorium komputer pada
program studi, perpustakaan, training center puskom, rektorat.
d. Access point
Penambahan access point dimaksudkan agar seluruh civitas akademika Unila dapat
dengan leluasa mengakses layanan internet dan aplikasi intranet, tanpa jaringan
kabel. Penambahan perangkat access point dilakukan pada seluruh program studi,
laboratorium, pusat studi, perpustakaan, students corner, area terbuka publik Unila.
Terdapat kurang lebih 30% ruangan yang belum dapat mengakses internet via
wifi. Untuk itu perlu dilakukan penambahan access point sehingga seluruh area
kampus mendapatkan koneksi internet melalui jaringan wifi dengan baik.
e. Router
Router adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk membagi protokol kepada
anggota jaringan yang lainnya sehingga sebuah protocol dapat di sharing ke
perangkat jaringan lain. Tidak ada penambahan jumlah router namun dilakukan
upgrade terhadap tipe router yang ada saat ini.
104
Universitas Indonesia
f. Network accelerator
Perlu diadakan perangkat network accelerator untuk meningkatkan performa
jaringan seperti aplikasi web cache, deep packet inspection,
g. Switch
Switch yang diusulkan adalah tipe Gigabit Ethernet dengan mode 40 GByte pada
core switch utama dan 10 GB pada core switch distribusi.
h. High definition (HD) video conference equipment
Saat ini terdata total 7 perangkat video conference, dengan hanya 3 perangkat yang
support mode HD, untuk mendukung program pembelajaran jarak jauh, collaboration
research, long distance meeting, maka perlu dilakukan pengadaan perangkat video
conference dengan mode HD minimal hingga seluruh level fakultas.
i. Cloud computing
Inti dari sebuah layanan cloud adalah adanya teknologi virtualisasi. Virtualisasi
memberikan banyak manfaat dan cocok diadopsi organisasi sebagai salah satu pilihan
infrastruktur teknologi informasi, berikut manfaat tersebut (Arthur Cole, 2011);
Konsolidasi; Menggabungkan beberapa server menjadi satu menghemat biaya
dengan keuntungan yang maksimal.
Efisiensi energi; Sedikit hardware berarti sedikit pula konsumsi daya. Virtualisasi
dapat memotong biaya konsumsi daya secara drastis.
Pemanfaatan sumberdaya; Penggunaan sumber daya listrik, pendingin, menjadi
lebih efisien.
Manajemen; Mengurangi kompleksitas manajemen pengelolaan infrastruktur.
Provisioning; Proses monitoring kinerja baik resource virtual maupun resource
komputasi dapat berjalan lebih optimal.
Alokasi sumber daya/Load Balancing; Prinsip berbagi pakai secara dinamis atas
penggunaan resource.
Otomatisasi; Virtualisasi menawarkan proses otomasi bagi organisasi.
The Cloud Merupakan komponen penting pendukung terbentuknya cloud
Disaster Recovery. Proses pembaharuan layanan dapat dilakukan dengan cepat.
Storage, Jaringan, Desktop. Virtualisasi memberikan solusi alternative terhadap
storage, jaringan, desktop, serta mengurangi ancaman terhadap kehilangan data.
105
Universitas Indonesia
Tabel 5.20 Perbandingan sistem cloud computing (http://www.proxmox.com/products/proxmox-ve/comparison)
Proxmox VE VMware vSphere
Windows Hyper-
V
Citrix Xen
Server
Guest operating system
support
Windows
and Linux (KVM)
Windows, Linux,
UNIX
Modern Windows
OS, Linux support
is limited
Most
Windows
OS, Linux
support is
limited
Other operating
systems
are known to work
and are
community
supported
(OpenVZ supports
Linux only)
Open Source Yes No No No
OpenVZ container
Yes No No No (known as OS
Virtualization)
Single-view for
Mangagement
(centralized control)
Yes
Yes, but requires
dedicated
management server
(or VM)
Yes, but requires
dedicated
management
server (or VM)
Yes
Simple Licensing
Structure
Only one
subscription
pricing, all
features enabled
No No No
High Availability Yes Yes
Requires
Microsoft
Failover Yes
clustering, limited
guest OS
support
Live VM snapshots: Yes Yes Limited Yes
Backup a running VM
Bare metal hypervisor Yes Yes Yes Yes
Virtual machine live
migration Yes Yes Yes Yes
Max. Ram and CPU
per Host
160 CPU/2 TB
Ram 160 CPU/2 TB Ram
64 CPU/1 TB
Ram ?
106
Universitas Indonesia
5.7. Fase Opportunities and Solutions
Pada fase ini dilakukan identifikasi parameter strategis dengan cara evaluasi gap
dari arsitektur enterprise yang meliputi arsitektur bisnis, data, arsitektur aplikasi,dan
arsitektur teknologi untuk selanjutnya membuat strategi untuk solusi. Adapun yang
dilakukan pada fase ini antara lain:
5.7.1. Pola solusi pengembangan aplikasi
Berdasarkan hubungan antara fungsi bisnis dan modul aplikasi pada tabel 5.21
diperoleh gambaran tentang usulan modul-modul aplikasi yang seharusnya ada untuk
mendukung layanan bisnis pada gambar 5.20
LAYANAN PENYELENGGARAAN
KEGIATAN AKADEMIK:
- Penerimaan Mahasiswa Baru
- Penyelenggaraan Kegiatan Akademik
- Manajemen Aset Pengetahuan
- Layanan Alumni
PENELITIAN:
- Pemetaan sumber daya penelitian
- Kegiatan penelitian
- Dokumentasi dan publikasi hasil
penelitian
PENGABDIAN:
- Pemetaan sumber daya pengabdian
- Kegiatan pengabdian
- Dokumentasi dan publikasi hasil
pengabdian
ADMINISTRASI AKADEMIK:
- Administrasi akademik
PENGELOLAAN DAN
PENGEMBANGAN SDM:
- Rekrutmen pegawai
- Administrasi dan mutasi
- Absensi dan cuti
- Pengembangan karir dan prestasi
PENGELOLAAN KEUANGAN DAN
AKUNTANSI DAN AUDIT:
- Keuangan mahasiswa
- Keuangan dosen dan pegawai
- Keuangan anggaran
- Keuangan akuntansi
- Audit keuangan
PENGELOLAAN DAN MANAJEMEN
ASET:
- Inventarisasi aset
- Pengelolaan aset
HUBUNGAN MASYARAKAT DAN
KERJASAMA:
- Kerjasama organisasi
- Hubungan masyakarat
- Dokumentasi dan publikasi hasil
kerjasama
PENGELOLAAN SUMBER DAYA SI TI:
- Layanan multimedia
- Layanan bantuan dan kebijakan TI
- Layanan standarisasi SI
- Layanan infrastruktur TI
KATALOG LAYANAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG
Gambar 5.20 Katalog layanan bisnis Unila
107
Universitas Indonesia
Tabel 5.21 Landscape aplikasi as is dan to be
AS
IS
APLIKASI
TO BE
APLIKASI SISTEM INFORMASI APLIKASI SUPPORT
DSS SIAKAD-
T SIPPM-T SIPADU-T
E-
LIBRARY KMS NOPEC-T EMAIL CRM MNC-T SSO PMS-T
SIAKAD REPLACE
PDPT REPLACE
SWMP REPLACE
EPSBED REPLACE
WISUDA REPLACE
SERDOS REPLACE
E-LEARNING REPLACE
KEUANGAN REPLACE
MUTU REPLACE
ASET REPLACE
RKAKL REPLACE
KEPEGAWAIAN REPLACE
LEMLIT REPLACE
EJOURNAL REPLACE
LPM REPLACE
VOIP REPLACE
BWMGT REPLACE
FIREWALL REPLACE
PROXY/WIFI REPLACE
NETMON REPLACE
DNS REPLACE
HELPDESK REPLACE
FILE SHARING REPLACE
PORTAL UNIT
KERJA
REPLACE
PORTAL WEB
UNILA REPLACE
108
Universitas Indonesia
MAIL REPLACE
LPSE REPLACE
DyNIX REPLACE
SPM REPLACE
REPOSITORY REPLACE
BLOG REPLACE
SIMPEL REPLACE
CREATE
109
Universitas Indonesia
5.7.2. Pola solusi pengembangan teknologi
Dari hasil perbandingan platform teknologi yang ada saat ini dengan
arsitekturidealyangdiusulkan,maka dibuat strategi pengembangan infrastruktur
teknologi, sebagai berikut
Perencanaan Kapasitas
a. Pengukuran kapasitas saat ini
Secara keseluruhan pengukuran kapasitas perangkat untuk saat ini masih
cukup reliable, ditunjukkan pada analisis statistik (www, siakad) dibawah,
namun diperlukan perhitungan lanjut estimasi kebutuhan untuk masa yang
akan datang, untuk merumuskan strategi kapasitas, terutama untuk
mengadopsi konsep redundancy dan failover. Pada penelitian ini penulis
menggunakan tools webalizer untuk mengidentifikasi tren statistik
pengunjung, mengambil sample pada web server yang berfungsi sebagai
website resmi Universitas Lampung dengan domain www.unila.ac.id dan
server SIAKAD, top dan df digunakan untuk mengidentifikasi tren
konsumsi memory, processor dan konsumsi bandwidth.
Kondisi media penyimpanan saat ini
Web Server Universitas Lampung
Gambar 5.21 Kondisi penyimpanan web server Unila
Dari gambar diatas dapat didentifikasi bahwa kondisi storage web
server adalah sebesar 453 GByte.dengan total hardisk yang
digunakan sebagai 66 GByte dengan sisa media penyimpanan
sebanyak 84%
110
Universitas Indonesia
Web Server Sistem Informasi Akademik (SIAKAD)
Spesifikasi Web Server SIAKAD-1, SIAKAD-2, SIAKAD-3,
SIAKAD-4 sama persis dengan perangkat server yang digunakan
pada Web Server Unila dengan kapasitas storage terpasang adalah 453
GByte, namun penulis tidak mendapatkan detail penggunaan storage
karena keterbatasan terhadap akses console ke server ini.
Kondisi penggunaan memory dan processor saat ini
Web Server Universitas Lampung
Gambar 5.22 Query top pada web server Unila
Total memory terpasang adalah 6 GByte, dengan rincian
pengunaan active 172 M, free 5411 M, terlihat bahwa penggunaan
memory belum begitu maksimal, dan processor juga terlihat banyak
space idle.
Web Server Sistem Informasi Akademik (SIAKAD)
Spesifikasi Web Server SIAKAD-1, SIAKAD-2, SIAKAD-3,
SIAKAD-4 sama persis dengan perangkat server yang digunakan pada
Web Server Unila dengan kapasitas memory terpasang adalah 6
111
Universitas Indonesia
GByte, namun penulis tidak mendapat rincian penggunaan resource
memory karena keterbatasan akses console.
Kondisi tren pengunjung dan pengunaan resource bandwidth
Web Server Unila
Hasil kompilasi menggunakan webalizer adalah sebagai berikut
(data log web server merekam data log sejak bulan Agustus hingga
bulan Desember).
Gambar 5.23 Statistik web server Website Unila
Gambar diatas adalah hasil pengolahan statistik pada web server
menggunakan tools webalizer, sampel data hanya dari bulan Agustus
hingga Desember 2012 dengan tren hits terbesar pada bulan Agustus.
Berdasarkan statistik data harian, pada bulan Agustus terdapat total
112
Universitas Indonesia
230.859 pengunjung, sebanyak 157.166 files, 62.464 total halaman
yang dikunjungi, 5603 kunjungan. Sedangkan tren bulanan terdapat
35.609 jumlah site, 77.455.050 Kbyte data, 140.088 visit, 1.561.609
pages 3.929.166 files, 5.771.476 hit. Secara detail transaksi harian dan
perjam sebagai berikut;
Gambar 5.24 Daily usage web server Unila bulan Agustus
Dari gambar 5.24 terlihat bahwa log counter dimulai pada tanggal
7 (log sebelum tanggal tersebut sudah digenerate sebelumnya).
Terlihat bahwa pengunjung tertinggi ada pada tanggal 19 Agustus, 31
Agustus untuk site visit, 31 Agustus untuk jumlah Kbyte data
Kompilasi data harian aktifitas web server dapat dilihat pada tabel
5.22 dibawah
113
Universitas Indonesia
Tabel 5.22 Daily hits, bulan Agustus 2012
Webalizer menghasilkan rekaman statistik transaksi harian
pada web server www.unila.ac.id dengan komponen pengamatan
meliputi Hits, files, pages, visits, site, Kbyte seperti tampak pada tabel
5.24 , sedangkan tren statistik setiap jam digambarkan sebagai berikut
114
Universitas Indonesia
Gambar 5.25 Hourly usage web server Unila
Pada gambar 5.25 terlihat tren statistik web sejak pukul 00.00 hingga pukul
23.00 WIB terlihat lonjakan aktifitas pada pukul 20.00 WIB, dengan rincian
detail pada table 5.23
115
Universitas Indonesia
Tabel 5.23 Hourly statistik detail web unila
Dari hasil kompilasi tabel 5.23 diatas dapat disimpulkan bahwa
rata-rata pengunjung website Unila rata-rata sekitar 350.033 setiap
jamnya, dengan kondisi penggunaan konsumsi byte data upstream
4.744.801 Kbyte/jam.
Server Sistem Informasi Akademik (SIAKAD)
Pengamatan aktifitas pengunjung server SIAKAD-1 dilakukan pada
pukul 14:32 WIB, tanggal 19 Desember 2012 (dengan asumsi belum
memasuki masa pengisian nilai, krs) dengan menggunakan tool
MONITOR yang tersedia pada aplikasi SIAKAD ketika berhasil login ke
dalam sistem, hari ini tercatat total sebesar 260 akun login yang masuk ke
server SIAKAD.
116
Universitas Indonesia
b. Perencanaan kapasitas masa depan
Sesuai dengan prinsip pengembangan arsitektur TI yang
menggunakan cloud computing infrastructure maka diperlukan capacity
planning mengacu pada kebutuhan pembangunan infrastruktur private
cloud dan virtualisasi.
Gambar 5.26 Virtual server running on bare-metal hardware
(John AllSpaws)
Pada gambar 5.26 diketahui bahwa virtualisasi pada konsep bare-
metal hardware dapat dijadikan sebagai Infrastructure as a Services
(IaaS) dengan melakukan virtualisasi terhadap platform sistem operasi,
CPU, memory, disk diatas bare-metal system dengan kemampuan resizing
terhadap seluruh guest OS secara cepat.
117
Universitas Indonesia
Gambar 5.27 Basic cloud infrastructure
(John AllSpaws)
Pada Gambar 5.27 diperlihatkan perancangan basic cloud
infrastructure dengan melakukan pemisahan secara fisik cluster untuk
peruntukan storage dan cluster komputasi dengan middleware yang
digunakan adalah API/Management Tools bawaan dari bare-metal system.
Perancangan kedepan Unila akan mengadopsi konsep cloud infrastructure
ini.
Sebagai dasar untuk melakukan estimasi ukuran dokumen yang
disimpan maupun yang ditransmisikan, digunakan pendekatan dalil
pareto. Untuk memperoleh estimasi angka transaksi digunakan asumsi
bahwa 80% transaksi data di unit kerja nantinya akan lebih banyak
berupa dokumen yang berhubungan dengan penyelenggaraan akademik,
penelitian, pengabdian, perpustakaan
Estimasi ukuran data Sistem Informasi
Total terdapat 12 aplikasi usulan yang akan diadakan, untuk itu
perlu diidentifikasi tren kebutuhan kapasitas untuk mendukung 12
aplikasi ini, dengan pendekatan pareto, asumsi bahwa total terdapat
25.000 jumlah mahasiswa dan 2000 karyawan+dosen, dan asumsi stake
holder lain sebanyak 500 , sehingga total terdapat sejumlah 27.500 user
potensial yang akan menggunakan sistem. Berdasar dalil pareto maka
diambil maksimal hanya 80% saja atau berjumlah (80%x27.500) =
118
Universitas Indonesia
22.000, didapat tabel estimasi kebutuhan kapasitas penyimpanan data
sebagai berikut
Tabel 5.24 Tabel Estimasi kapasitas per aplikasi per tahun
No Nama
Aplikasi Stakeholder
Estimasi
User
(Maks
80%
dari
total)
Besar
Data
(Kbyte)
Frekwensi
Pertahun
Total Besar
Data /tahun
(Kbyte)
1 SIAKAD-T Dosen, Mahasiswa, Karyawan 22,000 62,000 2 1,364,000,000
2 SIPADU-T Dosen, Karyawan 2,300 62,000 2 142,600,000
3 DSS Karyawan, pimpinan 900 62,000 2 55,800,000
4 SIPPM-T Dosen, karyawan, eksternal 3,040 82,000 2 249,280,000
5 E-
LIBRARY mahasiswa,dosen,karyawan,eksternal 25,000 300,000 2 7,500,000,000
6 KMS dosen,karyawan,mahasiswa 22,000 300,000 2 6,600,000,000
7 NOPEC-T dosen,karyawan,mahasiswa 22,000 62,000 2 1,364,000,000
8 EMAIL dosen,karyawan,mahasiswa 22,000 500,000 2 11,000,000,000
9 CRM dosen,karyawan,mahasiswa,eksternal 25,000 62,000 2 1,550,000,000
10 MNC-T dosen,karyawan,mahasiswa 22,000 200,000 2 4,400,000,000
11 SSO dosen,karyawan,mahasiswa 22,000 62,000 2 1,364,000,000
12 PMS-T dosen,karyawan,mahasiswa,eksternal 25,000 600,000 2 15,000,000,000
Mahasiswa 25000
Dosen 1.273
Karyawan 875 TOTAL 57,189,680,000
119
Universitas Indonesia
Dari hasil analisa kapasitas penyimpanan media teridentifikasi total
57,189,680,000 Kbyte data 57,189 GigaByte atau senilai 58 TeraByte
pertahun sehingga apabila aplikasi akan digunakan selama 5 tahun maka
akan dibutuhkan sekitar 58x5= 290 Tera Byte storage
Estimasi kebutuhan bandwidth
Dari hasil identifikasi tren pengguna terhadap akses web server
sebelumnya maka dapat diasumsikan terdapat rata-rata 5000 pengunjung
(melalui laptop, pc, smartphone) secara bersamaan yang mengakses 12
aplikasi utama tadi, apabila rata rata satu koneksi sebesar 80bps. Dari
data tersebut estimasi bandwidth melalui web server sebesar
(5000x80(bit)) = 400.000 bps atau 400 Mbps
c. Solusi usulan pengembangan teknologi
Dari hasil pertimbangan analisis tren teknologi, prinsip arsitektur,
platform teknologi, serta analisis capacity planning sebelumnya maka
dirumuskan beberapa usulan strategi pengembangan teknologi terlihat pada tabel
5.25
120
Universitas Indonesia
Tabel 5.25 Pola solusi teknologi, mengacu kerangka subdimensi infrastruktur PeGI
No Sub Dimensi
Infrastruktur
Level
penilaian
Ekspektasi
Level
Strategi
Pengembangan
Strategi
Code Keterangan
1 Data Center 3 (BAIK) 4 (BAIK
SEKALI) Upgrading RAM SDC-1
Dilakukan penambahan kapasitas Memory
(RAM) terpasang pada seluruh server yang
ada, direncanakan minimal setiap server
terpasang 32 Gbyte
Upgrading Processor SDC-2
Upgrade Processor terhadap server yang
memungkinkan proses upgrade, dengan
kapasitas clock processor yang lebih baik
Mengadopsi konsep
Insfrastructure as a
services (IaAS) SDC-3
Perancangan dan implementasi cloud
computing berbasis teknologi virtualisasi
sebagai pola solusi infrastruktur, dengan
memetakan kebutuhan cluster private
cloud
Menjalankan proses
monitoring data centre
secara terpadu, baik,
dan benar
SDC-4
(Plan, Do, Check) Membuat rancangan
monitoring data centre, membuat list
aktifitas yang dilakukan, membuat list
monitoring secara berkala
Mengadopsi konsep
redundant system SDC-5
Terhadap komponen data centre critical
dilakukan redundansi perangkat, seperti
core switch utama pada masing-masing
fakultas (Minimal Gbig), Core Switch
Gateway, Alternatif internet Link.
121
Universitas Indonesia
Upgrade Electrical
Wiring pada data centre SDC-6
Melakukan pengecekan dan upgrading
pengkabelan listrik untuk memberikan
supply listrik optimal terhadap perangkat
Upgrading Core-Switch SDC-7
Melakukan upgrading Core Switch pada
gedung distribusi utama (Fakultas, UPT),
minimal terpasang Gigabit managable
Switch.
Upgrading
Printer/Scanner SDC-8
Melakukan identifikasi kebutuhan
perangkat pendukung seperti printer dan
scanner pada seluruh unit kerja
Upgrading Storage SDC-9
Melakukan upgrading media penyimpanan
terutama Storage Area Network (SAN),
dari total 6 SAN yang ada perlu dilakukan
penambahan
Pengadaan Blade
Server SDC-10
Untuk mengantisipasi perubahan massive
terhadap bisnis, perlu melakukan upgrade
ke teknologi Blade atas pertimbangan
efisiensi resource (listrik, sdm, perawatan)
Penyatuan Gedung
Data Centre SDC-11
Perlu dilakukan penggabungan perangkat
server pada satu ruangan khusus
(perangkat server SIAKAD, dipindahkan
ke Gedung puskom baru)
Renewable Energy SDC-12
Sebagai alternatif energy listrik
terbarukan, diperlukan pengadaan system
kelistrikan berbasis tenaga surya, sebagai
alternatif supply listrik cadangan dari PLN
122
Universitas Indonesia
Membuat SOP
pengelolaan
DataCentre SDC-13
Membuat SOP pengelolaan Data Centre
meliputi Planning, Do, Check Item
(dilakukan secara continue)
Network Accelerator SDC-14
Perlunya pengadaan perangkat network
accelerator seperti Webcache, dan Deep
Packet Inspection
2 Jaringan Data 3(BAIK) 4(BAIK
SEKALI)
Upgrading Core
Internet Router SJD-1
Melakukan upgrading memory core
internet router Unila
Expand fiber optic SJD-2
Melakukan ekspansi fiber optik link untuk
meningkatkan performa layanan hingga ke
level paling rendah (lab, unit kerja, prodi)
Penambangan
perangkat VoIP SJD-3
Melakukan penambahan perangkat
IPPhone untuk media komunikasi melalui
VoIP, hingga ke level paling rendah (lab,
unit kerja, prodi)
Penambahan perangkat
Akses Point SJD-4
Melakukan penambahan perangkat Akses
Point terutama pada gedung yang belum
memiliki akses koneksi ke jaringan LAN
Implementasi IPv6 SJD-5 Melakukan penetrasi penggunaan dual
stack IPv4/IPv6 hingga ke level terendah
Impelementasi
Multicast link SJD-6
Untuk keperluan tranfer data multimedia,
diperlukan pengaktifan link Multicast
Membuat SOP
Pengelolaan Jaringan
Data SJD-7
Membuat SOP pengelolaan Jaringan Data
meliputi Planning, Do, Check Item
(dilakukan secara continue) - (SOP
perbaikan perangkat, SOP Penambahan
perangkat,
123
Universitas Indonesia
3 Keamanan 3(BAIK) 4(BAIK
SEKALI) Upgrading Firewall SK-1
Melakukan upgrading memory pada
perangkat Firewall
Pengaktifan IDS/IPS SK-2 Menjalankan IDS/IPS/HoneyPot untuk
monitoring security
Pengadaan Antivirus SK-3
Perlu dilakukan pengadaan Antivirus
berbasis client server (terpusat) kemudian
mendistribusikan hingga ke unit terendah
untuk antisipasi virus/worm
Pengadaan CCTV SK-4
Melakukan pengadaan perangkat CCTV
terutama untuk memonitor data centre dan
aset strategis universitas lainnya
Membuat SOP
keamanan SK-5
Melakukan Planning, Do, Check item
terkait dengan keamanan
Membuat rekapitulasi
resiko keamanan pada
setiap aset register TI SK-6
Membuat dokumentasi secara terperinci
yang memetakan pola resiko keamanan
terhadap aset register TI dan mitigasi
resikonya
Menerapkan standar
ISO 27001 SK-7
Mengadopsi standar ISO 27001 untuk
pemantapan proses keamanan informasi
4 Fasilitas Pendukung
Infrastruktur TIK 3 (BAIK)
4(BAIK
SEKALI) Upgrading Genset SFP-1
Melakukan peremajaan/perbaikan
perangkat Genset yang ada serta
penambahan perangkat Genset minimal
pada setiap fakultas
Pengadaan UPS SFP-2
Melakukan pengadaan perangkat UPS
terutama pada aset critical seperti server,
switch, akses point
124
Universitas Indonesia
Pengadaan Video
Conference SFP-3
Melakukan pengadaan perangkat Video
Conferencence dengan kapasitas High
Definition (HD) minimal hingga level
fakultas
Pengadaan Ruang Video
Conference SFP-4
Membuat ruangan untuk video conference
mengacu terhadap standar yang sudah ada
(Ex;GDLN)
Pengadaan Smart Card SFP-5
Melakukan pengadaan smart card sebagai
single identification civitas akademika
Unila terhadap seluruh layanan yang ada
(TI, Perpus, Pembayaran, dll) berbasis
BioMetric
Pengadaan Public
Internet Corner SFP-6
Melakukan pengadaan ruangan internet
public yang tersedia fasilitas perangkat PC
dan fasilitas Hotspot
Pengadaan perangkat
Self Service Academic
Process SFP-7
Melakukan pengadaan perangkat smart
device pada ruang publik untuk mengakses
layanan siakad, perpustakaan
5 Disaster Recovery 2(SANGAT
KURANG)
4(BAIK
SEKALI) Membuat BCP SDR-1
Membuat Bisnis Continuity Plan (BCP)
terhadap keamanan
Membuat DRP SDR-2 Membuat Disaster recovery Plan (DRP)
Membuat DRC SDR-3 Membuat Disaster Recovery Center
(DRC)
Membuat SOP Disaster
Recovery SDR-4
Membuat prosedur Disaster Recovery, dan
secara berkala melakukan simulasi
terdapat sistem yang sudah dibangun
125
Universitas Indonesia
6 Pemeliharaan TIK 3(BAIK) 4(BAIK
SEKALI)
Melakukan audit tata
kelola TI SPT-1
Melakukan audit Tata Kelola TI
menggunakan kerangka kerja COBIT
7 Inventarisasi Peralatan
TIK 3(BAIK)
4(BAIK
SEKALI)
Membuat Aplikasi
Inventarisasi peralatan
TIK SIP-1
Membuat Aplikasi Inventarisasi peralatan
TIK
126
Universitas Indonesia
5.7.3. Migration planning
Tujuan dari tahapan ini adalah merencanakan proses migrasi atau
peralihan dari system yang lama ke yang baru agar penerapan system informasi
yang akan dibangun menjadi terarah dan berjalan dengan baik. Proses migrasi
salah satunya meliputi meminimalisasi resiko.
Meminimalisasi resiko
Dalam penerapan sistem informasi diharapkan seminimal mungkin
terjadi resiko akibat penerapan sistem ini. Untuk meminimalisasi resiko,
ada beberapa hal yang harus dilakukan:
Melakukan testing terhadap modul aplikasi yang akan d i t e r ap kan
kedalam system yang akan dibangun.
Mendokumentasikan seluruh sistem informasi secara lengkap dan
terstruktur sehingga bila terdapat kesalahan dapat dengan mudah di
telusuri.
Penerapan sistem informasi dilakukan secara pararel dengan
beberapa aplikasi yang sudah ada saat ini. Bila selama satu periode
penerapan berjalan tanpa hambatan maka migrasi data
mulaidilakukan.
Pelatihan dan training terhadap pengguna aplikasi.
Melakukan sosialisasi untuk semua stakeholder Unila.
127
Universitas Indonesia
5.7.4. Rancangan arsitektur teknologi informasi Unila
T
EK
NO
LO
GI
AP
LIK
AS
IIN
FO
RM
AS
I
ENTERPRISE ARCHITECTURE STRATEGY
IMP
LE
ME
NT
AS
I S
TR
AT
EG
I
BUSINESS STRATEGY
TARGET UNIVERSITAS LAMPUNG KE DEPAN
VISI MISI STRATEGI KEBIJAKAN
RENCANA
MUTUSOP
ORGANISASI
DAN SDM
S
E
C
U
R
I
T
Y CLOUD INFRASTRUCTURE
DATA
MANAGEMENT
INTRANET/
EXTRANET
IPv6/IPv4
PLATFORM
MIDDLEWARE
APLIKASI COLLABORATION &
WORK FLOW
BIRO/UPT/
UNITKERJA
PR
OS
ES
CENTRALIZED ENVIRONTMENT UNIVERSITAS LAMPUNG
DISTRIBUTE
ENVIRONMENT
AKTIFITAS UTAMA AKTIFITAS PENDUKUNG MANAJERIAL
OPTIMAL
HANDAL
KEAMANAN
INTEGRITAS
STANDARISASI
AKSESIBILITAS
KOMPATIBILITY
KETERSEDIAAN
HANDAL
AMAN
TERJANGKAU
STANDAR
CEPAT
HANDAL
AKURAT
SESUAI
SASARAN
TERJANGKAU
TERUKUR
SPESIFIK
SESUAI
RENSTRA
TERUKUR
EFISIEN
EFEKTIF
IT STRATEGY
SIAKAD-T
SIPPM-T
CRM
SSO
SYSTEM
PMS-T
SIPADU-T
MNC-T
KMS
DSS (Data
Warehouse/
data mining)
KE
UA
NG
AN
KE
PE
GA
WA
IAN
AK
AD
EM
IK
SA
RA
NA
PR
AS
AR
AN
A
PE
NE
LIT
IAN
PE
NG
AB
DIA
N
MU
TU
SW
MP
SE
RD
OS
PE
NG
AD
AA
N
RE
PO
SIT
OR
Y
AL
UM
NI
KA
RIE
R
DO
SE
N
MA
HA
SIS
WA
PE
RP
US
TA
KA
AN
EJO
UR
NA
L
KK
N
KA
RY
A A
KH
IR
ELIBRARY NOPEC-T
D
R
C
Gambar 5.28 Rancangan Arsitektur Teknologi Informasi Unila
128
Universitas Indonesia
5.7.5. Perancanganteknologi cloud computing
5.7.5.1. Rancangan private cloud Unila
Berdasarkan hasil publikasi Gavin McCance pada data centre CERN,
telah berhasil mereduksi kompleksitas pengelolaan infrastruktur dengan teknologi
cloud computing, kerusakan server/hardware tidak berdampak signifikan
terhadap layanan, karena infrastruktur berjalan tangkas/agile dalam
mengantisipasi perubahan strategi CERN ke depan, konsep IaaS digunakan pada
cloud CERN, berikut usulan rancangan private cloud Universitas Lampung.
ISP-XMoratelindo
SW-MoraMain-BGP
Bridge/Firewall
Cisco-Switch
GiBig-Switch
Net-DMZ
DMZ
Cloud-Cluster-STARWARS
Group-WEB-ADM
Cloud-Cluster-TRANSFORMER
VAS-Unilanet
Cloud-Cluster-DIGIMON
Group-SIAKAD
Cloud-Cluster-POWERRANGER
Group-FAKULTAS-UPT
Node-www.unila.ac.id:
(WWW1-3)
Node-Perpus
(Perpus1,..3)
Node-MX: (MX1,MX2,MX3)
Node-NS: (NS1,NS2,NS3)
Node-MAIL-STAFF:
(Staf1,Staff2,Staff3)Node-MAIL-Students:
(Std1,Std2,Std3)
Node-VoIP:
Node-
MULTIMEDIA
Node-PROXY
PRX1, PRX2
Node-HOTSPOT
SPOT1, SPOT2
Node-MILIS
Node-E-Journal
(EJourn1-,..3)
Node-SSO:
Node-
NETMON:
Node-LPSE
(LPSE1,..3)
Node-SPM
(SPM1,..3)
Node-LP/LPM
(LP/LPM1,..3)
Node-Blog:
Node-SIAKAD
(Siakad-1,..3)
Node-DB-SIAKAD
(DB-Siakad-1,..3)
Node-LoadBalance-SIAKAD
(LB-Siakad-1,..3)
Node-UPT
(UPT-1,..3)
Node-FAK
(FAK-1,..3)
Cloud-Cluster-KAMENRIDER
Group-Reserve
Node-reserve
(Reserve-1,..3)Node-
Research
(Research-
1,..3)
SW-ISP-X
Gambar 5.29 Perancangan infrastruktur private cloud Unila
Diagram rancangan fisik secara terperinci masing-masing cluster sbb;
129
Universitas Indonesia
Proc:8 Core, RAM:48GByte
VMA-1 VMA-2 VMA-3 VMA-4
Nic-1 Nic-2
Hypervisor
F-BSD F-BSD F-BSD F-BSD
APP APP APP APP
Proc:8 Core, RAM:48GByte
VMB-1 VMB-2 VMB-3 VMB-4
Nic-1 Nic-2
Hypervisor
F-BSD F-BSD F-BSD F-BSD
APP APP APP APP
Proc:8 Core, RAM:48GByte
VMC-1 VMC-2 VMC-3 VMC-4
Nic-1 Nic-2
Hypervisor
F-BSD F-BSD F-BSD F-BSD
APP APP APP APP
Proc:8 Core, RAM:48GByte
VMD-1 VMD-2 VMD-3 VMD-4
Nic-1 Nic-2
Hypervisor
F-BSD F-BSD F-BSD F-BSD
APP APP APP APP
Proc:8 Core, RAM:48GByte
VME-1 VME-2 VME-3 VME-4
Nic-1 Nic-2
Hypervisor
F-BSD F-BSD F-BSD F-BSD
APP APP APP APP
Proc:8 Core, RAM:48GByte
VMF-1 VMF-2 VMF-3 VMF-4
Nic-1 Nic-2
Hypervisor
F-BSD F-BSD F-BSD F-BSD
APP APP APP APP
Proc:8 Core, RAM:48GByte
VMG-1 VMG-2 VMG-3 VMG-4
Nic-1 Nic-2
Hypervisor
F-BSD F-BSD F-BSD F-BSD
APP APP APP APP
Proc:8 Core, RAM:48GByte
VMH-1 VMH-2 VMH-3 VMH-4
Nic-1 Nic-2
Hypervisor
F-BSD F-BSD F-BSD F-BSD
APP APP APP APP
Proc:8 Core, RAM:48GByte
VMI-1 VMI-2 VMI-3 VMI-4
Nic-1 Nic-2
Hypervisor
F-BSD F-BSD F-BSD F-BSD
APP APP APP APP
Proc:8 Core, RAM:48GByte
VMJ-1 VMJ-2 VMJ-3 VMJ-4
Nic-1 Nic-2
Hypervisor
F-BSD F-BSD F-BSD F-BSD
APP APP APP APP
Proc:8 Core, RAM:48GByte
VMK-1 VMK-2 VMK-3 VMK-4
Nic-1 Nic-2
Hypervisor
F-BSD F-BSD F-BSD F-BSD
APP APP APP APP
Proc:8 Core, RAM:48GByte
VMQ-1 VMQ-2 VMQ-3 VMQ-4
Nic-1 Nic-2
Hypervisor
F-BSD F-BSD F-BSD F-BSD
APP APP APP APP
Proc:8 Core, RAM:48GByte
VML-1 VML-2 VML-3 VML-4
Nic-1 Nic-2
Hypervisor
F-BSD F-BSD F-BSD F-BSD
APP APP APP APP
Proc:8 Core, RAM:48GByte
VMM-1 VMM-2 VMM-3 VMM-4
Nic-1 Nic-2
Hypervisor
F-BSD F-BSD F-BSD F-BSD
APP APP APP APP
Proc:8 Core, RAM:48GByte
VMN-1 VMN-2 VMN-3 VMN-4
Nic-1 Nic-2
Hypervisor
F-BSD F-BSD F-BSD F-BSD
APP APP APP APP
Proc:8 Core, RAM:48GByte
VMP-1 VMP-2 VMP-3 VMP-4
Nic-1 Nic-2
Hypervisor
F-BSD F-BSD F-BSD F-BSD
APP APP APP APP
Proc:8 Core, RAM:48GByte
VMO-1 VMO-2 VMO-3 VMO-4
Nic-1 Nic-2
Hypervisor
F-BSD F-BSD F-BSD F-BSD
APP APP APP APP
Proc:8 Core, RAM:48GByte
VMV-1 VMV-2 VMV-3 VMV-4
Nic-1 Nic-2
Hypervisor
F-BSD F-BSD F-BSD F-BSD
APP APP APP APP
Proc:8 Core, RAM:48GByte
VMR-1 VMR-2 VMR-3 VMR-4
Nic-1 Nic-2
Hypervisor
F-BSD F-BSD F-BSD F-BSD
APP APP APP APP
Proc:8 Core, RAM:48GByte
VMS-1 VMS-2 VMS-3 VMS-4
Nic-1 Nic-2
Hypervisor
F-BSD F-BSD F-BSD F-BSD
APP APP APP APP
Proc:8 Core, RAM:48GByte
VMT-1 VMT-2 VMT-3 VMT-4
Nic-1 Nic-2
Hypervisor
F-BSD F-BSD F-BSD F-BSD
APP APP APP APP
Proc:8 Core, RAM:48GByte
VMU-1 VMU-2 VMU-3 VMU-4
Nic-1 Nic-2
Hypervisor
F-BSD F-BSD F-BSD F-BSD
APP APP APP APP
Proc:8 Core, RAM:48GByte
VMZ-1 VMZ-2 VMZ-3 VMZ-4
Nic-1 Nic-2
Hypervisor
C-OS C-OS C-OS C-OS
APP APP APP APP
Proc:8 Core, RAM:48GByte
VMW-1 VMW-2 VMW-3 VMW-4
Nic-1 Nic-2
Hypervisor
C-OS C-OS C-OS C-OS
APP APP APP APP
Proc:8 Core, RAM:48GByte
VMX-1 VMX-2 VMX-3 VMX-4
Nic-1 Nic-2
Hypervisor
C-OS C-OS C-OS C-OS
APP APP APP APP
Proc:8 Core, RAM:48GByte
VMY-1 VMY-2 VMY-3 VMY-4
Nic-1 Nic-2
Hypervisor
C-OS C-OS C-OS C-OS
APP APP APP APP
TR
AN
SF
OR
ME
R
CLU
ST
ER
ST
AR
WA
RS
CLU
ST
ER
PO
WE
R-R
AN
GE
R
CLU
ST
ER
KA
ME
NR
IDE
R
CLU
ST
ER
DIG
IMO
N
CLU
ST
ER
SAN-1
SAN-2
SAN-3
SAN-4
SAN-5
SAN-6
SAN-7
Secure-NFS
Secure-NFS
Secure-NFS
Secure-NFS
Secure-NFS
Secure-NFS
Secure-NFS
130
Universitas Indonesia
Rincian sebaran virtual machine (VM) pada masing-masing node serta fungsi dan spesifikasi rancangan untuk virtual device adalah sebagai berikut
Tabel 5.26 Virtual Machine (VM) Node
Cluster Node
Number Node-Name Storage
Virtual Machine
(VM)-Node Processor Memory OS Function
Cluster-
TRANSFORMER
1 OPTIMUS
PRIME
6 TERA-NFS-
1
VMA-1 Xeon 2 Core 12 GB LINUX Mail-Exchanger-1
VMA-2 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD DNS-Serv-1
VMA-3 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD Hotspot-Gw-1
VMA-4 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD SSO-1
2 BUMBLE BEE 6 TERA-NFS-
1
VMB-1 Xeon 2 Core 12 GB LINUX Mail-Exchanger-2
VMB-2 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD DNS-Serv-2
VMB-3 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD Hotspot-Gw-2
VMB-4 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD SSO-2
3 IRONHIDE 6 TERA-NFS-
1
VMC-1 Xeon 2 Core 12 GB LINUX Mail-Exchanger-3
VMC-2 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD DNS-Serv-3
VMC-3 Xeon 8 Core 32 GB FreeBSD Proxy-1
VMC-4 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD LDAP-1
4 MEGATRON 6 TERA-NFS-
1
VMD-1 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD NOPEC-T-1
VMD-2 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD MNC-T-1
VMD-3 Xeon 8 Core 32 GB FreeBSD Proxy-2
VMD-4 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD LDAP-2
5 AUTOBOT 6 TERA-NFS-
1
VME-1 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD NOPEC-T-2
VME-2 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD MNC-T-2
VME-3 Xeon 8 Core 32 GB FreeBSD Proxy-3
VME-4 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD LDAP-3
Cluster-
STARWARS
6 DARTH-VADER 6 TERA-NFS-
2
VMF-1 Xeon 8 Core 32 GB FreeBSD E-Library-1
VMF-2 Xeon 4 Core 12 GB FreeBSD SIPADU-T-1
VMF-3 Xeon 8 Core 32 GB FreeBSD PMS-T-1
VMF-4 Xeon 4 Core 12 GB FreeBSD DSS-1
7 YODA 6 TERA-NFS-
2
VMG-1 Xeon 8 Core 32 GB FreeBSD E-Library-2
VMG-2 Xeon 4 Core 12 GB FreeBSD SIPADU-T-2
VMG-3 Xeon 8 Core 32 GB FreeBSD PMS-T-2
131
Universitas Indonesia
VMG-4 Xeon 4 Core 12 GB FreeBSD DSS-2
8 LUKE-
SKYWALKER
6 TERA-NFS-
2
VMH-1 Xeon 8 Core 32 GB FreeBSD E-Library-3
VMH-2 Xeon 4 Core 12 GB FreeBSD SIPADU-T-3
VMH-3 Xeon 8 Core 32 GB FreeBSD PMS-T-3
VMH-4 Xeon 4 Core 12 GB FreeBSD DSS-3
GREEDO
6 TERA-NFS-
2
VMI-1 Xeon 8 Core 32 GB FreeBSD E-Library-4
VMI-2 Xeon 4 Core 12 GB FreeBSD SIPPM-T-1
VMI-3 Xeon 4 Core 12 GB FreeBSD KMS-1
VMI-4 Xeon 8 Core 32 GB FreeBSD PMS-T-4
10 PANAKA 6 TERA-NFS-
2
VMJ-1 Xeon 4 Core 12 GB FreeBSD E-Library-5
VMJ-2 Xeon 4 Core 12 GB FreeBSD SIPPM-T-2
VMJ-3 Xeon 4 Core 12 GB FreeBSD KMS-2
VMJ-4 Xeon 4 Core 12 GB FreeBSD DSS-4
11 CHEW-BACCA 6 TERA-NFS-
2
VMK-1 Xeon 4 Core 12 GB FreeBSD SIPADU-T-3
VMK-2 Xeon 4 Core 12 GB FreeBSD SIPPM-T-3
VMK-3 Xeon 4 Core 12 GB FreeBSD KMS-3
VMK-4 Xeon 4 Core 12 GB FreeBSD KMS-4
Cluster-
POWERANGERS
12 MEGAZORD 6 TERA-NFS-
3
VML-1 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD WEB-FT-1
VML-2 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD WEB-FP-1
VML-3 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD WEB-FE-1
VML-4 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD WEB-FKIP-1
13 RANGER-PUTIH 6 TERA-NFS-
3
VMM-1 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD WEB-FT-2
VMM-2 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD WEB-FP-2
VMM-3 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD WEB-FE-2
VMM-4 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD WEB-FKIP-2
14 RANGER-
MERAH
6 TERA-NFS-
3
VMN-1 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD WEB-FMIPA-1
VMN-2 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD WEB-FISIP-1
VMN-3 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD WEB-FK-1
VMN-4 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD WEB-FH-1
15 RANGER-HIJAU 6 TERA-NFS-
3
VMO-1 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD WEB-FMIPA-2
VMO-2 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD WEB-FISIP-2
VMO-3 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD WEB-FK-2
VMO-4 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD WEB-FH-2
16 RANGER-PINK 6 TERA-NFS-
3
VMP-1 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD WEB-UPT-1
VMP-2 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD WEB-HMJ-1
VMP-3 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD WEB-BLOG-DSEN
132
Universitas Indonesia
VMP-4 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD WEB-CRM-1
17 RANGER-
KUNING
6 TERA-NFS-
3
VMQ-1 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD WEB-UPT-2
VMQ-2 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD WEB-HMJ-2
VMQ-3 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD WEB-BLOG-DSN2
VMQ-4 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD WEB-CRM-2
Cluster-
KAMENRIDER
18 RX-BIO 6 TERA-NFS-
4
VMR-1 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD SI-NEW-1
VMR-2 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD APP-DEV-1
VMR-3 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD Spare-1
VMR-4 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD Spare-2
19 RX-ROBO 6 TERA-NFS-
4
VMS-1 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD SI-NEW-2
VMS-2 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD APP-DEV-2
VMS-3 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD Spare-3
VMS-4 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD Spare-4
20 RX-HITAM 6 TERA-NFS-
4
VMT-1 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD SI-NEW-3
VMT-2 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD APP-DEV-3
VMT-3 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD Spare-5
VMT-4 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD Spare-6
21 BELALANG -
TEMPUR
6 TERA-NFS-
4
VMU-1 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD SI-NEW-4
VMU-2 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD APP-DEV-4
VMU-3 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD Spare-7
VMU-4 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD Spare-8
22 PEDANG-
MATAHARI
6 TERA-NFS-
4
VMV-1 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD Spare-9
WMV-2 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD Spare-10
VMV-3 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD Spare-11
VMV-4 Xeon 2 Core 12 GB FreeBSD Spare-12
Cluster-
DIGIMON
23 METAL-
GREYMON
6 TERA-NFS-
5
VMW-1 Xeon 8 Core 32 GB CentOS APP-SIAKAD-T-1
VMW-2 Xeon 8 Core 32 GB CentOS DB-SIAKAD-T-1
VMW-3 Xeon 8 Core 32 GB CentOS DEV-SIAKAD-T-1
VMW-4 Xeon 8 Core 32 GB CentOS MON-SIAKAD-T-1
24 GARUDAMON 6 TERA-NFS-
5
VMX-1 Xeon 8 Core 32 GB CentOS APP-SIAKAD-T-2
VMX-2 Xeon 8 Core 32 GB CentOS DB-SIAKAD-T-2
VMX-3 Xeon 8 Core 32 GB CentOS DEV-SIAKAD-T-2
VMX-4 Xeon 8 Core 32 GB CentOS MON-SIAKAD-T-2
25 LILYMON 6 TERA-NFS-
5
VMY-1 Xeon 8 Core 32 GB CentOS APP-SIAKAD-T-3
VMY-2 Xeon 8 Core 32 GB CentOS DB-SIAKAD-T-3
VMY-3 Xeon 8 Core 32 GB CentOS DEV-SIAKAD-T-3
133
Universitas Indonesia
VMY-4 Xeon 8 Core 32 GB CentOS MON-SIAKAD-T-3
26 ARMADIMON 6 TERA-NFS-
5
VMZ-1 Xeon 8 Core 32 GB CentOS APP-SIAKAD-T-4
VMZ-2 Xeon 8 Core 32 GB CentOS DB-SIAKAD-T-4
VMZ-3 Xeon 8 Core 32 GB CentOS DEV-SIAKAD-T-4
VMZ-4 Xeon 8 Core 32 GB CentOS MON-SIAKAD-T-4
134
Universitas Indonesia
5.7.5.2. Summary report node megatron
a. VM and CT report megatron
Menjalankan 4 host dengan mode openvz-CT dan 3 host dengan
mode qemu-VM
Gambar 5.30 Megatron node report
b. Summary detail report megatron
Gambar 5.31 Summary megatron
135
Universitas Indonesia
c. CPU utilization megatron
Gambar 5.32 Cpu utilization megatron
d. Server load megatron
Gambar 5.33 Server load megatron
136
Universitas Indonesia
e. Memory usage megatron
Gambar 5.34 Memory usage megatron
f. Network traffic megatron
Gambar 5.35 Network traffic megatron
137
Universitas Indonesia
g. Services megatron
Gambar 5.36 Service megatron
5.7.5.3. Summary report VM eng.unila.ac.id
a. Summary report VM ENG
Domain eng.unila.ac.id sebelumnya dijalankan secara konvensional pada
server dibawah pengelolaan fakultas teknik Unila, server ini membawahi
seluruh subdomain fakultas teknik yaitu program studi teknik elektro,
teknik sipil, teknik kimia, teknik mesin. Telah diuji cobakan menjalankan
domain eng ini pada private cloud dan di hosting pada Cluster
TRANSFORMER tepatnya pada node megatron. Host eng berjalan pada
mode Virtual Machine (VM), dan dialokasikann resource processor
sebanyak 2 processor serta 768 MB memory, seperti tampak pada gambar
5.37
Gambar 5.37 Node eng.unila.ac.id
138
Universitas Indonesia
b. CPU Usage ENG
Gambar 5.38 Cpu usage eng
c. Memory usage ENG
Gambar 5.39 Memory usage eng
139
Universitas Indonesia
d. Network Traffik ENG
Gambar 5.40 Network traffic eng
e. Disk IO ENG
Gambar 5.41 Disk IO Eng
140
Universitas Indonesia
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
1. Penggambaran model bisnis Universitas Lampung menggunakan tool
value chain untuk mengindentifikasi proses pelaksanaan Tridharma
Perguruan Tinggi Unila. Pemodelan bisnis menghasilkan 3 area
fungsional utama, yaitu penyelenggaraan pendidikan, penelitian,
pengabdian masyarakat dan 6 area fungsionalitas pendukung yaitu
administrasi akademik, pengelolaan dan pengembangan SDM,
pengelolaan kuangan akuntansi dan audit, pengelolaan dan manajemen
aset, hubungan masyarakat dan kerjasama, pengelolaan sumber daya
SI/TI.
2. Manajemen Unila berkomitmen penuh dalam mendukung proses
penyelenggaraan Tridharma perguruan tinggi yang optimal, efektif dan
efisien dengan basis utama yaitu pemanfaatan TIK, dituangkan pada
rencana strategis organisasi, dan mendirikan Unit Pelaksana Teknis Pusat
Komputer serta Biro administrasi perencanaan sistem informasi dan
kerjasama
3. Hasil analisis pada penelitian, memetakan 11 prinsip pengembangan
arsitektur teknologi informasi Unila.
4. Berdasarkan hasil analisis menggunakan kerangka kerja TOGAF ADM
diperoleh 9 area fungsional, dan 12 kandidat aplikasi yang akan
dikembangkan dalam mendukung Tridharma perguruan tinggi di Unila
5. Seluruh aplikasi yang akan dikembangkan berbasis Single Sign On (SSO),
modular dan terintegrasi satu dengan lainnya.
6. Hasil perancangan aplikasi masa depan apabila dipetakan dalam matrik
Mc Farlan, dapat didentifikasi terdapat 6 aplikasi dalam kuadran strategic
(SIAKAD-T, E-LIBRARY, SIPADU-T, DSS, SIPPM-T, KMS), 2
aplikasi pada kuadran operasional (PMS-T, CRM), 4 aplikasi pada
kuadran support (MNC-T, NOPEC-T, SSO, EMAIL-SYSTEM)
141
Universitas Indonesia
7. Platform teknologi yang ada saat ini sebagian besar mendukung aplikasi
yang diusulkan namun perlu dilakukan optimalisasi melalui proses
scaling up dan scalling out untuk meningkatkan performa.
8. Hasil perancangan infrastruktur teknologi informasi pada penelitian ini
menghasilkan rancangan yang bersifat adaptif dengan mengadopsi konsep
teknologi cloud computing, sehingga proses bisnis dapat berjalan efektif,
efisien dan tangkas (agile) mengikuti pola perubahan yang diinginkan
manajemen.
9. Berdasarkan hasil perancangan cloud computing yang telah dirumuskan,
terdapat 5 cluster private cloud dan 104 jumlah Virtual Machine (VM)
node sesuai pengelompokkan kebutuhan pattern aplikasi dengan prinsip
failover dan redundancy layanan.
10. Pemodelan arsitektur enterprise dari penelitian ini dapat memberikan
panduan dalam membuat cetak biru untuk pengembangan sistem
informasi dan teknologi informasi untuk mendukung Tridharma
perguruan tinggi Unila.
6.2. Saran
1. Dengan adanya pengembangan sistem informasi baru yang bersifat
modular dan terintegrasi maka proses pendokumentasian atas seluruh
sistem informasi harus dilakukan dengan baik.
2. Dipandang perlu dilakukan penambahan sumber daya manusia pengelola
TIK baik pada UPT Puskom dan BAPSIK dengan kualitas personil yang
sesuai dengan kebutuhan, untuk menangani seluruh aplikasi yang
diusulkan.
3. Untuk menghasilkan cetak biru perancangan strategis SI/TI Unila
berdasarkan konsep IT Strategic Plan Ward and Peppard, maka
diperlukan analisis lebih lanjut utaman deliverables pola tata kelola
SI/TI.
xix
DAFTAR PUSTAKA
[CIO Council] Chief Information Officer Council. 2001, A Practical Guide to
Federal Enterprise Architecture version 1.0.Boston: Springfield.
[DEPKOMINFO]. Dokumen Pemeringkatan e-Govermnment Indonesia (PeGI),
2007.
[IFEAD] Institute For Enterprise Architecture Development. 2005, Trends
in Enterprise Architecture 2005: how are organizations progressing.
Netherland: IFEAD.
B. Sotomayor, R. S. Montero, I. M. Llorente, and I. Foster, Virtual infrastructure
management in private and hybrid clouds, IEEE Internet
Computing,13(5):1422, 2009.
Blevins, T. J. et al. “TOGAF ADM and MDA: The Power of Synergy,” The Open
Group and OMG, 2004.
Borja Sotomayor, Rub´en S. Montero, Ignacio M. Llorente, and Ian Foster, “An
Open Source Solution for Virtual Infrastructure Management in Private
and Hybrid Cloud”s. IEEE Internet Computing, Special Issue On Cloud
Computing, 2009.
Bruce Robertson and Val Sribar, “The Adaptive Enterprise: IT Infrastructure
Strategies to Manage Change and Enable Growth”, Intel Press IT Best
Practices Series.
Chase, N. 2006, Introducing The Open Group Architecture Framework
(TOGAF), Part 2: Explore an industry standard for defining an enterprise
architecture[Online], Available:
http://www.ibm.com/developerworks/architecture/library/ar-togaf2/ ,
diakses pada April, 2012.
Cloud Computing Principles & Paradigm. Willey.
Cohn L. David, "Building and Managing Adaptive e-Business Solution
Infrastructure", 2003.
Iwan Cakrayana. "Perancangan Enterprise architecture menggunakan TOGAF
ADM untuk penerapan standar nasional pendidikan di sekolah menengah
atas (Studi Kasus: SMA Plus PGRI Cibinong) ". [Tesis], 2012.
Jogiyanto.2005. Analisis & Disain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur,
Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi, Yogyakarta.
Jogiyanto.2007. Model kesuksesan Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta:
Andi Offset.
xx Universitas Indonesia
John AllSpaws. “The Art of Capacity Planning”, Oreilly, 2008.
Land MO. Proper E, Waage M, Cloo J, Steghuis C. 2009, Enterprise
Architecture: Creating value by Informed Goverance, Berlin: Spinger.
Lankhorst M. 2005, Enterprise Architecture at Work: Modelling,
Communication,and Analysis, Berlin: Springer.
M. Armbrust, A. Fox, R. Griffith, A. D. Joseph, and R. Katz, Above the Clouds:
A Berkeley View of Cloud Computing, UC Berkeley Reliable Adaptive
Distributed Systems Laboratory White Paper, 2009.
McCance, Gavin. "European Organization for Nuclear Research (CERN) data
centre evolution", 2012)
Minli Jin, Decai Kung, Wuliang Peng. "Research of Information System
Technology Architecture", 2nd International Conference on Industrial and
Information Systems, 2010.
Mutyarini K, Sembiring. J, 2006. Arsitektur Sistem Informasi untuk
Institusi Perguruan Tinggi di Indonesia, Prosiding KNTI&K.
Parizeu Y. 2002,” Enterprise Architecture for complex Government and
The Challenge of Government On-Line in Canada”, Riset Master,
Dalhousie University.
Republik Indonesia. Peraturan mentri pendidikan nasional Nomor 38 tahun
2008 tentang pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi di
lingkungan kementrian pendidikan nasional, 2008. Jakarta.
Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang
pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan, 2010. Jakarta.
Republik Indonesia. Undang undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, 2003. Jakarta.
Saha, P. “EA Information Base: Modeling Approaches and Standards” National
University of Singapore, Singapore, 2006.
Sessions, R. 2007, A Comparison of the Top Four Enterprise– Architecture
Methodologies [Online], Available:http://msdn.microsoft.com/en-
us/library/bb466232.aspx , diakses pada April, 2012.
Setiawan EB. 2009b. Perancangan Strategis Sistem Informasi IT TELKOM untuk
menuju World Class University. Didalam: Seminar Nasional Aplikasi
Teknologi Informasi: Yogyakarta, 20 Juni 2009. Hlm 97-101.
Susanne M. Glissmann, Jorge Sanz. "An Approach to Building Effective
Enterprise Architectures", Proceedings of the 44th Hawaii International
Conference on System Sciences, 2011.
xxi Universitas Indonesia
The Open Group. The Open Group Architecture Framework (TOGAF) Version
9.1, Enterprise Edition. USA: The Open Group, 2011.
Unila. Dokumen rencana strategis Universitas Lampung, 2011.
Viswanathan, V. “Whereto From Zachman,” Enterprise Architecture
Practitioners’ Conference, 2003.
VMWare Inc., VMware vSphere, the First Cloud Operating, White Paper,2009.
W. Voorsluys, J. Broberg, and R. Buuya. Introduction to Cloud Computing,
Cloud Computing Principles & Paradigm, Willey , 2011.
W. Voorsluys, J. Broberg, S. Venugopal, and R. Buyya, Cost of virtual machine
live migration in clouds: A performance evaluation, in Proceedings 1st
International Conference on Cloud Computing, Beijing, 2009, pp. 254265.
Zachman JA. 1996. The Framework for Enterprise Architecture: background,
description, and utility. Canada: Zachman International, Inc.
xxii
Universitas Indonesia
LAMPIRAN
Daftar Lampiran
Lampiran 1 SK Rektor ....................................................................................... xxiii
Lampiran 2 Lampiran siskusi internal UPT Puskom ....................................... xxvii
Lampiran 3 Follow up diskusi di group facebook BBS-Unilanet ................... xxviii
Lampiran 4 Hasil diskusi pemetaan infrastruktur As IS dan To.Be .................. xxix
Lampiran 5 Usulan perangkat video conference untuk fakultas........................ xxx
Lampiran 6 Layout ruangan yang diusulkan mengacu standar GDLN ............. xxxi
Lampiran 7 Rancangan prefix IPv6 Fakultas dan Unit Kerja di Unila ........... xxxiv
Lampiran 8 Visualisasi, AS56237 IPv6 propagation Universitas Lampung ... xxxv
Lampiran 9 Visualisasi AS56237 IPv4 propagation ....................................... xxxvi
Lampiran 10 Tabel Record host IPv4/IPv6 di DNS public Unila .................. xxxvii
Lampiran 11 Rules firewall di server DMZ ........................................................ xlii
Lampiran 12 Sebaran core switch di Unila .......................................................... lii
Lampiran 13 Analisa strategi SWOT DAN CSF .................................................. lv
Lampiran 14 Diagram intranet Unila saat ini ........................................................ lii
Lampiran 15 Topologi usulan jaringanUnila ....................................................... liii
Lampiran 16 Perangkat data centre ...................................................................... liv
xxiii Universitas Indonesia
Lampiran 1 SK Rektor
xxiv Universitas Indonesia
xxv Universitas Indonesia
xxvi Universitas Indonesia
xxvii Universitas Indonesia
Lampiran 2 Lampiran Diskusi internal UPT Puskom
Minutes Of Meeting
11-Nov-12
10.00 - 12.00 WIB
Ruang rapat UPT Puskom
Meeting Called Gigih Forda Nama Type Of Discussion
Facilitator UPT Puskom Note Taker Gigih Forda Nama
Attendees: DR. Eng Lukmanul Hakim (BBS Unilanet Coordinator)
Gigih Forda Nama, S.T. (Senior System Integrator BBS Unilanet)
Hendri Susanto, A.Md. (Senior network administrator MISTC)
Tommy Pratama Zuhelmi (Senior network administrator BBS Unilanet)
Hanang Priambodo (Junior network administrator Unilanet)
M. Syafrudin (Junior system administrator Unilanet)
Discussion : Analisis current SI/TI condition
Topic/Experts Gigih Lukmanul Hendri Tommy Hanang Udin
Kebijakan Main And Advisor
Data Centre Main And Advisor
Main And Advisor
Jaringan Data Main And Advisor
Main And Advisor
Main And Advisor
Security Main And Advisor
Fasilitas Pendukung TIK
Main And Advisor
Main And Advisor
Disaster Recovery
Main And Advisor
Pemeliharaan TIK Main And Advisor
Main And Advisor
Main And Advisor
Inventarisasi Main And Advisor
Main And Advisor
Main And Advisor
Peralatan TIK Main And Advisor
Main And Advisor
Main And Advisor
Main And Advisor
xxviii Universitas Indonesia
Lampiran 3 Follow up diskusi di Group Facebook BBS-Unilanet
xxix Universitas Indonesia
Lampiran 4 Hasil diskusi pemetaan infrastruktur As IS dan To.Be
No SUB DIMENSI
Hasil penilaian
diskusi internal
Keterangan Ekspektasi
Level Keterangan
1 Data Center 3 BAIK 4 BAIK SEKALI
2 Jaringan Data 3 BAIK 4 BAIK SEKALI
3 Keamanan 3 BAIK 4 BAIK SEKALI
4
Fasilitas pendukung infrastruktur TIK
4 BAIK 4 BAIK SEKALI
5 Disaster Recovery
2 KURANG 4 BAIK SEKALI
6 Pemeliharaan TIK
2 KURANG 4 BAIK SEKALI
7 Inventarisasi Peralatan TIK
3 BAIK 4 BAIK SEKALI
Rata Rata 3 BAIK 4 BAIK SEKALI
xxx Universitas Indonesia
Lampiran 5 Usulan perangkat video conference untuk fakultas
xxxi Universitas Indonesia
Lampiran 6 Layout ruangan yang diusulkan mengacu standar GDLN
xxxiv Universitas Indonesia
Lampiran 7 Rancangan prefix IPv6 Fakultas dan Unit Kerja di Unila
INTERNET
INTERNET
IPv6:2400:dc00:fc01:3::1/64
External Router Unila – Mikrotik With -- ASN (56237)
IPv6:2400:dc00:fc01:3::2/64
Prefix IPv6 : 2001:df0:230::/48
DMZ Area
2001:df0:230:3::1/64FreeBSD
..xxx..xxx.xxx..xxx/24
2001:df0:230:3::2/64xxx..xxx.xxx..xxx/24
2001:df0:230:2::1/64
WebServ ProxyServHotSpot
2001:df0:230:2::5/64
2001:df0:230:2::6/64
2001:df0:230:2::7/64
Vlan1
2001:df0:230:4::1/64Vlan1
2001:df0:230:4::2/64
VLAN 2 VLAN 3 VLAN 4 VLAN 5 VLAN 6 VLAN 7 VLAN 8
Vlan2:
2001:df0:230:10::/64Vlan3:
2001:df0:230:12::/64
Vlan4:
2001:df0:230:15:/64
Vlan5
2001:df0:230:18::/64Vlan6:
2001:df0:230:13::/64Vlan7
2001:df0:230:11::/64
Vlan8
2001:df0:230:14::/64
2001:df0:230:6::1/64,2001:df0:230:7::1/64,2001:df0:230:8::1/64,xxxx
TEKNIK PERTANIANMIPA FISIP HUKUM KIP
TEKNIK
REKTORAT PASCA UPT HMJ
Vlan9
2001:df0:230:5::/64
Vlan10
2001:df0:230:19::/64Vlan11
2001:df0:230:20::/64
Vlan12
2001:df0:230:21::/64
BackUP-Link
2001:df0:230:4::1/64
Universitas Indonesia
Lampiran 8 Visualisasi, AS56237 IPv6 Propagation Universitas Lampung
Universitas Indonesia
Lampiran 9 Visualisasi AS56237 IPv4 Propagation
Universitas Indonesia
Lampiran 10 Tabel Record host IPv4/IPv6 di DNS public Unila
@ IN SOA ns1.unila.ac.id. gigih.unila.ac.id.
2012111909 ; Serial
10800 ; Refresh
1800 ; Retry
604800 ; Expire
86400 ) ; Minimum
IN NS ns1.unila.ac.id.
IN NS ns2.unila.ac.id.
IN NS ns1.he.net.
IN MX 10 zimbra.unila.ac.id.
IN A 103.3.46.1
IN MX 20 mail.unila.ac.id.
IN MX 30 students.unila.ac.id.
IN MX 40 mailgate.unila.ac.id.
IN MX 50 mail.students.unila.ac.id.
IN MX 60 students-mail.unila.ac.id.
IN AAAA 2001:df0:230:2::5
GERBANG-6-KELUAR-AS56237-NOC-Cyber-MK670-AP IN AAAA 2001:df0:230:9::1 GERBANG-6-MASUK-AS56237-NOC-Cyber-MK670-AP IN AAAA 2001:df0:230:9::2 GERBANG-VLAN6-Rektorat-GiBig-10 IN AAAA 2001:df0:230:2::20 GERBANG-6-Rektorat-GiBig-1-Core-InterVlanPUSKOM IN AAAA 2001:df0:230:2::1 gateway-v6.mistc IN AAAA 2001:df0:230:5::1 gateway-v6.ft1 IN AAAA 2001:df0:230:10::1 gateway-v6.ft2 IN AAAA 2001:df0:230:11::1 gateway-v6.fp IN AAAA 2001:df0:230:12::1 gateway-v6.fh IN AAAA 2001:df0:230:13::1 gateway-v6.fkip IN AAAA 2001:df0:230:14::1 gateway-v6.fmipa IN AAAA 2001:df0:230:15::1 gateway-v6.fk IN AAAA 2001:df0:230:16::1 gateway-v6.fe IN AAAA 2001:df0:230:17::1 gateway-v6.fisip IN AAAA 2001:df0:230:18::1
mailgate IN A 103.3.46.5
IN MX 300 mailgate.unila.ac.id.
ns1 IN A 103.3.46.2
IN MX 300 mailgate.unila.ac.id.
IN AAAA 2001:df0:230:2::9
ns2 IN A 103.3.46.3
IN MX 300 mailgate.unila.ac.id.
IN AAAA 2001:df0:230:2::10
ns3 IN A 103.3.46.4
IN MX 300 mailgate.unila.ac.id.
IN AAAA 2001:df0:230:2::11
www IN A 103.3.46.1
IN MX 300 mailgate.unila.ac.id.
IN AAAA 2001:df0:230:2::5
barracuda IN A 103.3.46.252
IN MX 10 barracuda.unila.ac.id.
zimbra IN A 103.3.46.21
IN MX 10 barracuda.unila.ac.id.
IN AAAA 2001:df0:230:2::14
Universitas Indonesia
mail IN A 103.3.46.21
IN MX 10 barracuda.unila.ac.id.
siakad IN A 103.3.46.7 mail.students IN A 103.3.46.6
IN MX 400 mail.students.unila.ac.id.
students-mail IN A 103.3.46.18
IN MX 300 students-mail.unila.ac.id.
students IN A 103.3.46.18
IN MX 400 students-mail.unila.ac.id.
groups IN A 103.3.46.22
IN MX 10 groups.unila.ac.id.
staff IN A 103.3.46.16
IN AAAA 2001:df0:230:2::1111
mahasiswa IN A 103.3.46.17
IN AAAA 2001:df0:230:2::1112
mailserv IN A 69.65.47.65 ifolder IN A 103.3.46.19 estudents IN A 103.3.46.6 teknokra IN A 103.3.46.6 e-proc IN A 103.3.46.70 lpse IN A 103.3.46.70 lemlit IN A 103.3.46.20 lemlit IN AAAA 2001:df0:230:5::2 biomass IN A 103.3.46.20 satek IN A 103.3.46.22 repository IN A 103.3.46.20 isomass IN A 103.3.46.20 bgbd IN A 103.3.46.20 netmon IN A 103.3.46.10 e-learning IN A 103.3.46.9 kuliah IN A 103.3.46.8 mirror IN A 103.3.46.253 mirror IN AAAA 2001:df0:230:2::2 repo IN A 103.3.46.253 lg IN A 103.3.46.253 lg IN AAAA 2001:df0:230:2::2 mon IN A 103.3.46.58 vpn IN A 103.3.46.14 vpn2 IN A 103.3.46.230 planet.blog IN A 103.3.46.9 e-commerce IN A 103.3.46.9 member.puskom IN A 103.3.46.9 data IN A 103.3.46.9 ipv6 IN AAAA 2001:df0:230:2::7 ipv6 IN A 103.3.46.22 maiser IN A 103.3.46.5 webmail IN A 103.3.46.5 imp IN A 103.3.46.5 inherent IN A 103.3.46.59 cas IN A 103.3.46.63 pendamas IN A 103.3.46.100 beasiswa IN A 103.3.46.59 komunitas IN A 103.3.46.59 ;hosting IN A 103.3.46.47 baitul-ummah IN A 103.3.46.47 mangrove IN A 103.3.46.47
Universitas Indonesia
imhere IN A 103.3.46.47 ejournal IN A 103.3.46.48 ;-----------------
hosting IN A 103.3.46.22 cigre IN A 103.3.46.22 pitapi2011 IN A 103.3.46.22 psw IN A 103.3.46.22 serdos IN A 103.3.46.22 upt-pp IN A 103.3.46.22 kerjasama IN A 103.3.46.22 opac IN A 103.3.46.22 greenmetric IN A 103.3.46.22 bauk IN A 103.3.46.22 akreditasi IN A 103.3.46.22 al-wasii IN A 103.3.46.22 library IN A 103.3.46.22 sim-lpm IN A 103.3.46.22 pplh IN A 103.3.46.22 kpmu IN A 103.3.46.22 diesnatalis IN A 103.3.46.22 spm IN A 103.3.46.20 pkab IN A 103.3.46.22 seminar-hepi IN A 103.3.46.22 www.pimnas20 IN A 103.3.46.22 pimnas20 IN A 103.3.46.22 bse IN A 103.3.46.22 ferro9 IN A 103.3.46.22 web IN A 103.3.46.22 cachebone IN A 103.3.46.22 member IN A 103.3.46.22 cache IN A 103.3.46.22 unilanet IN A 103.3.46.22 uwdc IN A 103.3.46.22 network IN A 103.3.46.22 virtual IN A 103.3.46.22 webmin IN A 103.3.46.22 digilib IN A 103.3.46.22 www.mca IN A 103.3.46.22 pasca IN A 103.3.46.22 mca IN A 103.3.46.22 komar IN A 103.3.46.22 ssc IN A 103.3.46.22 tapis IN A 103.3.46.22 cacti IN A 103.3.46.22 noc IN A 103.3.46.22 panlok27 IN A 103.3.46.22 msa IN A 103.3.46.22 mp3ei IN A 103.3.46.22 io IN A 103.3.46.22 e-proceeding IN A 103.3.46.22 sap IN A 103.3.46.22 info-jurnal IN A 103.3.46.22 star IN A 103.3.46.22 pjk IN A 103.3.46.22 pilrek IN A 103.3.46.22 ukm-pramuka IN A 103.3.46.22
Universitas Indonesia
ukm-ksr-pmi IN A 103.3.46.22 ukm-kopma IN A 103.3.46.22 ukm-birohmah IN A 103.3.46.22 ukm-kristen IN A 103.3.46.22 ukm-hindu IN A 103.3.46.22 ukm-tapaksuci IN A 103.3.46.22 ukm-teknokra IN A 103.3.46.22 ukm-menwa IN A 103.3.46.22 ukm-bs IN A 103.3.46.22 ukpm-teknokra IN A 103.3.46.22 ukm-psm IN A 103.3.46.22 bem-u IN A 103.3.46.22 ukm-mapala IN A 103.3.46.22 ukm-zoom IN A 103.3.46.22 ukm-eso IN A 103.3.46.22 kedokteran IN A 103.3.46.22 bem.kedokteran IN A 103.3.46.22 jurnal.fmipa IN A 103.3.46.47 fmipa IN A 103.3.46.23 biomasa IN A 103.3.46.23 biologi.fmipa IN A 103.3.46.23 fisika.fmipa IN A 103.3.46.23 kimia.fmipa IN A 103.3.46.23 matematika.fmipa IN A 103.3.46.23 seminar.fmipa IN A 103.3.46.23 fp IN A 103.3.46.41 fp-bdp IN A 103.3.46.41 fp-horti IN A 103.3.46.41 fp-hpt IN A 103.3.46.41 fp-hutan IN A 103.3.46.41 fp-ikan IN A 103.3.46.41 fp-s2agr IN A 103.3.46.41 fp-s2agrbis IN A 103.3.46.41 fp-s2agrind IN A 103.3.46.41 fp-s2ta IN A 103.3.46.41 fp-sosek IN A 103.3.46.41 fp-tanah IN A 103.3.46.41 fp-tep IN A 103.3.46.41 fp-ternak IN A 103.3.46.41 fp-thp IN A 103.3.46.41 ishsfs2010 IN A 103.3.46.41 ae IN A 103.3.46.41 jurnal.fp IN A 103.3.46.74 ;---------
EKONOMI
fe IN A 103.3.46.45 fe-akuntansi IN A 103.3.46.45 fe-eng IN A 103.3.46.45 pia IN A 103.3.46.45 fe-manajemen IN A 103.3.46.45 fe-iesp IN A 103.3.46.45 d3-fe IN A 103.3.46.45 d3pemasaran IN A 103.3.46.45 d3keuangan IN A 103.3.46.45 fe-diploma IN A 103.3.46.45 mmfe IN A 103.3.46.45 fe-iup IN A 103.3.46.45
Universitas Indonesia
swmp IN A 103.3.46.45 muji IN A 103.3.46.45 staff-fe IN A 103.3.46.45 silabus.fe IN CNAME muji fkip1 IN A 103.3.46.212 fkip IN A 103.3.46.42 edu IN CNAME fkip fkip-bhs IN A 103.3.46.42 fkip-bs IN A 103.3.46.42 fkip-ip IN A 103.3.46.42 fkip-ips IN A 103.3.46.42 fkip-pendidikan IN A 103.3.46.42 fkip-s2tekpend IN A 103.3.46.42 fkip-mipa IN A 103.3.46.42 fkip-pendidikan IN A 103.3.46.42 legalisir.fkip IN A 103.3.46.42 swmp.fkip IN A 103.3.46.42 adminjur.fkip IN A 103.3.46.42 digilib.fkip IN A 103.3.46.42 wisuda.fkip IN A 103.3.46.42 sertifikasi.fkip IN A 103.3.46.42 ppg.fkip IN A 103.3.46.42 fh IN A 103.3.46.44 magisterhukum IN A 103.3.46.44 tesbagus IN A 103.3.46.44 fisip IN A 103.3.46.46 negara IN A 103.3.46.46 niaga IN A 103.3.46.46 komunikasi IN A 103.3.46.46 sosiologi IN A 103.3.46.46 pemerintahan IN A 103.3.46.46 humas IN A 103.3.46.46 sekretari IN A 103.3.46.46 d3perpustakaan IN A 103.3.46.46 mip IN A 103.3.46.46 jurnal.fisip IN A 103.3.46.46 eng IN A 103.3.46.43
IN MX 300 mailgate.unila.ac.id.
eng IN AAAA 2001:470:35:2b8::2 fossi-ft IN A 103.3.46.22 ee IN A 103.3.46.43 uro IN A 103.3.46.43 digilib.ee IN A 103.3.46.43 jurnal.ee IN A 103.3.46.43 sap.ee IN A 103.3.46.43 kurikulum.ee IN A 103.3.46.43 skripsi.ee IN A 103.3.46.43 himatro.ee IN A 103.3.46.43 himatro.eea IN A 103.3.46.43 forum.ee IN A 103.3.46.43 mts IN A 103.3.46.43 ft-kimia IN A 103.3.46.43 mesin IN A 103.3.46.43 ft-sipil IN A 103.3.46.43 labkendali IN A 103.3.46.43 ft-geofisika IN A 103.3.46.43
Universitas Indonesia
;electrician IN A 96.127.133.68 electrician IN A 69.65.47.65 journal.eng IN A 103.3.46.239 ;;;
ironhide IN A 103.3.46.15 ;;;VIA
mistc IN A 103.3.46.23 tes1 IN A 103.3.46.23 ilkom IN A 103.3.46.23 pmpap IN A 103.3.46.23 uml IN A 103.3.46.71 tes2 IN A 103.3.46.23 tes3 IN A 103.3.46.23 tes IN A 103.3.46.23 puskom IN A 103.3.46.23 icsst IN A 103.3.46.23 baak IN A 103.3.46.23 journal IN A 103.3.46.23 lpm IN A 103.3.46.23 cluster IN A 103.3.46.23 bkd IN A 103.3.46.23 bapsik IN A 103.3.46.23 sisfotek IN A 103.3.46.253 AS56237-NOC-Cyber-VLAN2011-MK670-AP IN A 103.3.46.254
xlii
Universitas Indonesia
Lampiran 11 rules firewall di server DMZ
rdr on $eIF inet proto tcp from any to xxx.xxx.xxx.x port {80,21,22,25} > xxx.xxx.xxx.x
nat on $eIF from xxx.xxx.xxx.x to any -> xxx.xxx.xxx.x
nat on $eIF from xxx.xxx.xxx.x to any -> xxx.xxx.xxx.x
rdr on $eIF inet proto tcp from any to xxx.xxx.xxx.x port {143,25,80,110,443} ->
xxx.xxx.xxx.x
rdr on $eIF inet proto tcp from any to xxx.xxx.xxx.x port {80,443,25} ->
xxx.xxx.xxx.x
nat on $eIF from xxx.xxx.xxx.x to any -> xxx.xxx.xxx.x
rdr on $eIF inet proto tcp from any to xxx.xxx.xxx.x port
{10000,995,993,7072,7110,7995,7143,7993,465,587,143,25,80,110,44
3}
->
xxx.xxx.xxx.x
nat on $eIF from xxx.xxx.xxx.x to any -> xxx.xxx.xxx.x
nat on $eIF from xxx.xxx.xxx.x to any -> xxx.xxx.xxx.x
rdr on $eIF inet proto tcp from any to xxx.xxx.xxx.x port {80,443} ->
xxx.xxx.xxx.x
rdr on $eIF inet proto tcp from any to xxx.xxx.xxx.x port {80} ->
xxx.xxx.xxx.x
rdr on $eIF inet proto tcp from any to xxx.xxx.xxx.x port {80} ->
xxx.xxx.xxx.x
rdr on $eIF inet proto tcp from any to xxx.xxx.xxx.x port {80,81} ->
xxx.xxx.xxx.x
nat on $eIF from xxx.xxx.xxx.x to any -> xxx.xxx.xxx.x
nat on $eIF from xxx.xxx.xxx.x to any -> xxx.xxx.xxx.x
rdr on $eIF inet proto {tcp,u
dp} from any to
xxx.xxx.xxx.x -> xxx.xxx.xxx.x
rdr on $eIF inet proto tcp from any to xxx.xxx.xxx.x
port {80} ->
xxx.xxx.xxx.x
xliii
Universitas Indonesia
rdr on $eIF inet proto tcp from any to xxx.xxx.xxx.x
port {80,20,21} ->
xxx.xxx.xxx.x
rdr on $eIF inet proto tcp from any to xxx.xxx.xxx.x
port {80} ->
xxx.xxx.xxx.x
rdr on $eIF inet proto tcp from any to xxx.xxx.xxx.x
port
{10000,995,993,7072,7110,7995,7143,7993,465,587,143,25,80,110,44
3}
->
xxx.xxx.xxx.x
nat on $eIF from xxx.xxx.xxx.x to any -> xxx.xxx.xxx.x xxx.xxx.xxx.x
rdr on $eIF inet proto tcp from any to xxx.xxx.xxx.x
port {25,80} ->
xxx.xxx.xxx.x
nat on $eIF from xxx.xxx.xxx.x to any -> xxx.xxx.xxx.x xxx.xxx.xxx.x
rdr on $eIF inet proto tcp from any to xxx.xxx.xxx.x
port {80} ->
xxx.xxx.xxx.x
nat on $eIF from xxx.xxx.xxx.x to any -> xxx.xxx.xxx.x xxx.xxx.xxx.x
rdr on $eIF inet proto tcp from any to xxx.xxx.xxx.x
port {80} ->
xxx.xxx.xxx.x
rdr on $eIF inet proto tcp from any to xxx.xxx.xxx.x
port {80,21,22,443} ->
xxx.xxx.xxx.x
nat on $eIF from xxx.xxx.xxx.x to any -> xxx.xxx.xxx.x xxx.xxx.xxx.x
rdr on $eIF inet proto tcp from any to xxx.xxx.xxx.x
port {80,22} ->
xxx.xxx.xxx.x
rdr on $eIF inet proto tcp from any to xxx.xxx.xxx.x
port {80} ->
xxx.xxx.xxx.x
rdr on $eIF inet proto tcp from any to xxx.xxx.xxx.x
port {21,80,22,8080,443} ->
xxx.xxx.xxx.x
rdr on $eIF inet proto tcp from any to xxx.xxx.xxx.x
port {80,22} ->
xxx.xxx.xxx.x
xliv
Universitas Indonesia
rdr on $eIF inet proto tcp from any to xxx.xxx.xxx.x
port {22,80,443} ->
xxx.xxx.xxx.x
nat on $eIF from xxx.xxx.xxx.x to any -> xxx.xxx.xxx.x xxx.xxx.xxx.x
nat on $eIF from xxx.xxx.xxx.x to any -> xxx.xxx.xxx.x
nat on $eIF from xxx.xxx.xxx.x to any -> xxx.xxx.xxx.x
binat on $eIF from xxx.xxx.xxx.x to any -> xxx.xxx.xxx.x
rdr on $eIF inet proto tcp from any to xxx.xxx.xxx.x port {80,443} ->
xxx.xxx.xxx.x
nat on $eIF from xxx.xxx.xxx.x to any -> xxx.xxx.xxx.x
rdr on $eIF inet proto tcp from any to xxx.xxx.xxx.x port {80,443} ->
xxx.xxx.xxx.x
nat on $eIF from xxx.xxx.xxx.x to any -> xxx.xxx.xxx.x
binat on $eIF from xxx.xxx.xxx.x to any -> xxx.xxx.xxx.x
binat on $eIF from xxx.xxx.xxx.x to any -> xxx.xxx.xxx.x
binat on $eIF from xxx.xxx.xxx.x to any -> xxx.xxx.xxx.x
binat on $eIF from xxx.xxx.xxx.x to any -> xxx.xxx.xxx.x
rdr on $eIF inet proto {tcp,u
dp} from any to xxx.xxx.xxx.x -> xxx.xxx.xxx.x
nat on $eIF inet from xxx.xxx.xxx.x
from
xxx.xxx.xxx.x to any -> xxx.xxx.xxx.x
nat on $eIF from xxx.xxx.xxx.x to any -> xxx.xxx.xxx.x
rdr on $eIF inet proto {tcp,u
dp} from any to xxx.xxx.xxx.x -> xxx.xxx.xxx.x
rdr on $eIF inet proto {tcp,u
dp} from any to xxx.xxx.xxx.x port {22,80,443,3389}
->
xxx.xxx.xxx.x
nat on $eIF inet from xxx.xxx.xxx.x
to any -> xxx.xxx.xxx.x
nat on $eIF from 172.16.1.23 to any -> xxx.xxx.xxx.x
rdr on $eIF inet proto {tcp,u from any to 103.3.46.252 -> 172.16.1.23
xlv
Universitas Indonesia
dp}
nat on $eIF from xxx.xxx.xxx.x to any -> xxx.xxx.xxx.x
->
binat on $eIF from xxx.xxx.xxx.x to any -> xxx.xxx.xxx.x
nat on $eIF from xxx.xxx.xxx.x to any -> xxx.xxx.xxx.x
nat on $eIF from xxx.xxx.xxx.x to any -> xxx.xxx.xxx.x
lii
Universitas Indonesia
Lampiran 12 sebaran core switch di Unila
No Fakultas Spesifikasi
Type Merk Port FO Tahun Lokasi Keterangan
1
REKTORAT
Rapier 16fi AlliedTelesyn 18 yes 2006 mistc
2 L2 Baseline 2928 Plus 3Com 24 yes sfp 2009 mistc
3 AT-9000/28 AlliedTelesyn 24 yes sfp 2009 mistc
4 AT-GS950/48 AlliedTelesyn 48 yes 2008 mistc
5 AT-8026 AlliedTelesyn 24 no 2006 mistc
6 AT-8026GB AlliedTelesyn 24 no 2006 BLU
7 AT-8026GB AlliedTelesyn 24 no 2006 ADPC
8 AT-8024M AlliedTelesyn 24 no 2006 ADPC
9 Fastethernet Dlink 16 no 2006 ADPC
10 Hub Dlink 16 no 2003 ADPC
11 Fastethernet Dlink 16 no 2005 Perencanaan
12 AT-750FS AlliedTelesyn 24 no 2010 BAAK
13 Fastethernet Dlink 16 no 2006 BAUK
14 AT-750 AlliedTelesyn 16 no 2003 LPM
15 AT- AlliedTelesyn 16 no 2006 KPMU
16 L2 Baseline 2024 3Com 24 no 2006 LP
17
Balai Bahasa
AT-8026FC AlliedTelesyn 24 yes 2005 UPT.PP
18 AT-8026FC AlliedTelesyn 24 yes 2005 S3 FH
19 AT-8024M AlliedTelesyn 24 no 2005 S3 FH
20 Fastethernet Dlink 8 no 2005 Bahasa LT2
21
Mipa
Corebuilder 3500 3Com 24 yes 2003 Matematik
22 Superstack 1100 3Com 16 yes 2003 Matematik
23 Fastethernet Dlink 16 no 2005 Matematik
24 Fastethernet Dlink 16 no 2005 Matematik
25 Fastethernet Dlink 16 no 2005 Matematik
26 Fastethernet Dlink 16 no 2005 Matematik
27 AT-FS750 Alliedtelesyn 24 yes sfp 2009 Dekanat
28 Fastethernet Dlink 16 no 2005 Dekanat
29 AT-FS750 Alliedtelesyn 24 yes sfp 2009 Fisika
30 Fastethernet 3Com 16 no 2005 Lab Fisika Converter FO
31 AT-FS750 Alliedtelesyn 24 yes sfp 2009 Biologi
32 Fastethernet Dlink 16 no 2005 Biologi
33 AT-8000 Alliedtelesyn 24 yes sfp 2007 Kimia
34 Fastethernet Dlink 8 no 2005 Kimia
35 AT-8000 Alliedtelesyn 16 yes sfp 2007 Biomass
36 Fastethernet Dlink 16 no 2007 Biomass
37 Fastethernet Dlink 16 no 2007 Biomass
38 Fastethernet Dlink 16 no 2005 D3
39 Fastethernet Dlink 16 no 2005 D3
liii
Universitas Indonesia
40
Pertanian
AT-8324SX Alliedtelesyn 24 yes 2003 Dekanat
41 AT-8324SX Alliedtelesyn 24 yes 2003 Ilmu Tanah
42 Fastethernet Dlink 16 no 2005 Lab Tanah
43 AT-FS750 Alliedtelesyn 24 yes sfp 2009 Bioteknologi
44 AT-8026FC Alliedtelesyn 24 yes 2005 Menhut
45 AT-FS750 Alliedtelesyn 24 yes sfp 2009 THP
46 Fastethernet Dlink 16 no 2003 THP
47 AT-FS750 Alliedtelesyn 24 yes sfp 2009 BDP
48 AT-8026FC Alliedtelesyn 24 yes 2005 Sosek Converter FO
49 Fastethernet Dlink 24 no 2005 Sosek
50
Teknik
AT-FS750 Alliedtelesyn 24 yes sfp 2009 Dekanat
51 AT-FS750 Alliedtelesyn 24 yes sfp 2009
Teknik Elektro
52 AT-FS750 Alliedtelesyn 24 yes sfp 2009 Lab Mesin
53 AT-FS750 Alliedtelesyn 24 yes sfp 2009 Lab Teknik
54 AT-8024GB Alliedtelesyn 24 no 2005 Lab Teknik
55 Fastethernet Dlink 16 no 2003 Lab Teknik
56 Fastethernet Dlink 16 no 2003 Lab Teknik
57 Fastethernet Dlink 16 no 2003 Lab Teknik
58 Fastethernet Dlink 16 no 2003 Lab Teknik
59 AT-8000 Alliedtelesyn 24 yes sfp 2006 Lab Anstruk
60 Fastethernet 3Com 24 yes 2006 Teknik Kimia
61 Fastethernet Dlink 16 no 2006 Teknik Kimia
62
Ekonomi
AT-FS750 Alliedtelesyn 24 yes sfp 2009 Dekanat
63 AT-8026FC Alliedtelesyn 24 yes 2005 Dekanat
64 AT-8026FC Alliedtelesyn 24 yes 2005 Management
65 AT-8024M Alliedtelesyn 24 no 2005 Management
66 AT-8024M Alliedtelesyn 24 no 2005 Management
67 AT-GS950/24 Alliedtelesyn 24 yes sfp 2010 EP
68 AT-FS750 Alliedtelesyn 24 no 2009 EP
69 L2 Baseline 2928 Plus 3Com
24 GB no 2010 EP
70 AT-8026FC Alliedtelesyn 24 yes 2005 AKUTANSI
71 AT-8026FC Alliedtelesyn 24 no 2005 AKUTANSI
72 AT-8026FC Alliedtelesyn 24 no 2005 AKUTANSI
73 AT-FS750 Alliedtelesyn 24 no 2009 D3
74 Fastethernet Dlink 24 no 2005 D3
75 Fastethernet Dlink 24 no 2005 D3
76 Procurve 2510 HP 48 yes sfp 2010 Magister
77
Fisip
AT-8026FC Alliedtelesyn 24 yes 2005 Dekanat
78 AT-8026FC Alliedtelesyn 24 yes 2005 Komunikasi
79 Fastethernet Dlink 16 no 2005 Komunikasi
80 Fastethernet Dlink 8 no 2005 Komunikasi
81 AT-8000S Alliedtelesyn 24 yes sfp 2007 MIP
liv
Universitas Indonesia
82 AT-3716XL Alliedtelesyn 16 no 2003 MIP
83 Fastethernet 3Com 16 no 2003 MIP
84
Fkip
AT-8324SX Alliedtelesyn 24 yes 2003 Dekanat
85 Fastethernet Dlink 16 no 2005 Dekanat
86 AT-3716XL Alliedtelesyn 16 yes 2003 IP
87 AT-8024 Alliedtelesyn 24 no 2009 Bahasa Converter
88 AT-FS750 Alliedtelesyn 24 yes sfp 2009 Mipa
89 Fastethernet Dlink 24 no 2009 Magister Converter
90 Fastethernet Dlink 16 no 2009 Magister
91 Hukum
AT-FS750 Alliedtelesyn 24 yes sfp 2009 Dekanat
92 AT-FS750 Alliedtelesyn 24 yes sfp 2009 HAN
93 Kedokteran
AT-FS750 Alliedtelesyn 24 yes sfp 2009 TU FK
94 Fastethernet Tplink 24 no 2009 GD B
95 Library AT-8000S Alliedtelesyn 24 yes sfp 2007 Library
96
Puskom
AT-8026FC Alliedtelesyn 24 yes 2005 CSC
97 Fastethernet Alliedtelesyn 16 no 2005 CSC
98 Fastethernet Dlink 24 no 2005 CSC
99 L2 Baseline 2928 Plus 3Com 24 no sfp 2010 CSC
100 L2 Baseline 2928 Plus 3Com 24 no 2010 BBS
101 L2 Baseline 2928 Plus 3Com 24 no 2010 BBS
102 SW-2960 Cisco 24 no 2010 BBS
lv
Universitas Indonesia
Lampiran 13 analisa strategi SWOT DAN CSF
Jabatan Organisasi Tugas Dan Fungsi Tujuan Informasi Strategi SWOT
CSF Indikator Kinerja
Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan (BAAK).
Melakukan layanan administrasi di bidang akademik dan kemahasiswaan di lingkungan Universitas Lampung
Terselenggaranya aktifitas administrasi akademik dan kemahasiswaan yang efektif, efisien dan akuntabel
Informasi aktifitas akademik
WO2
Ketersediaan data akademik dan kemahasiswaan yang akurat.
Akurasi data akadamik dan kemahasiswaan.
Informasi aktifitas kemahasiswaan
SO4
Penyampaian informasi akademik dan kemahasiswaan yang cepat
Tenggat waktu proses permintaan dan penyajian data akademik dan kemahasiswaan.
ST3
ST4
WT1
Biro Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK).
Melakukan layanan bidang administrasi umum dan keuangan di lingkungan Universitas Lampung yang meliputi :
Tersedianya data administrasi umum dan keuangan yang akurat dan transparan untuk mendukung pengambilan keputusan strategis.
Informasi Aset SO2
Ketersediaan data Aset, keuangan dan kepegawaian yang akurat.
Akurasi data asset, keuangan, dan kepegawaian.
pelaksanaan urusan ketatausahaan kerumahtanggaa, hukum dan tata laksana perlengkapan;
Informasi keuangan WO1
Penyampaian informasi Aset, keuangan dan kepegawaian yang cepat
Waktu pengolahan data aset, keuangan, dan kepegawaian.
melaksanakan urusan kepegawaian; Informasi kepegawaian
WO2
melaksanakan urusan keuangan.
ST4
WT1
Kepala Biro Administrasi PerencanaanSistem Informasi dan Kerjasama (BAPSIK)
Melakukan layanan administrasi perencanaan , sistem informasi dan kerja sama
Tersedianya informasi secara komprehensif mengenai arah kebijakan pengembangan sistem informasi dan kebijakan kerjasama dengan institusi lain.
Informasi perencanaan WO2
Ketersediaan data akademik dan kemahasiswaan yang akurat.
Akurasi data akademik dan kemahasiswaan.
Informasi pengembangan Sistem Informasi.
SO3
Penyampaian informasi akademik dan kemahasiswaan yang cepat
Waktu pengolahan data akademik dan kemahasiswaan.
Informasi Kerjasama dalam/luar negeri.
ST2
UPT Perpustakaan
Melaksanakan pengumpulan informasi
Terciptanya layanan kepustakaan yang cepat, efektif, efisien, dan terbaharukan untuk melayani civitas akademika Unila
Informasi kepustakaan. ST2
Ketersediaan data kepustakaan yang akurat.
Akurasi data kepustakaan
Melaksanakan pelestarian informasi
Informasi Jurnal WO2
Penyampaian informasi kepustakaan yang cepat
Waktu pengolahan data kepustakaan.
Melaksanakan pengolahan informasi
Informasi Tugas Akhir
Melaksanakan pengelolaan informasi
Melakansanakan penyebarluasan informasi
lvi
Universitas Indonesia
Melaksanakan urusan tata usaha perpustakaan
UPT Pelayanan Pendidikan
Menyediakan pelayanan pembelajaran pada civitas akademik.
Tersedianya pusat bantuan pelayanan pendidikan yang berjalan efektif untuk melayani kepentingan internal dan eksternal Unila.
Informasi kebutuhan akan pelayanan pendidikan/pembelajaran.
WO2
Ketersediaan pusat pelayanan pendidikan yang optimal.
Jumlah layanan pendidikan yang diberikan kepada pihak luar.
(PP)
Memberikan bantuan pada dosen dalam menyiapkan perangkat pembelajaran yang berbasis IT.
Memberikan pelayanan pada praktisi pendidikan yang membutuhkan peningkatan mutu pembelajarantersertifikasi.
Bersama dengan unit kerja yang relavan melakukan evaluasi hasil dan proses pembelajaran untuk peningkatan mutu berkelanjutan.
Melayani program pendidikan kemasyarakatan berupa kursus bimbingan untuk masyarakat umum yang berkaitan dengan keterampilan mengajar, media pembelajaran dan evaluasi.
Mengembangkan inovasi pembelajaran yang berstandar nasional/ internasional.
UPT Pusat Komputer
Divisi CSC (Computer Service Centre), memberikan layanan akses computer publik untuk keperluan perkuliahan
Terciptanya infrastruktur TI yang handal (focus pada high availability, reliability, maintainability) untuk mendukung aplikasi strategis akademik.
Informasi layanan teknologi informasi
WO2 Layanan infrastruktur TI yang handal untuk mendukung aktifitas akademik.
Availability
(Puskom) Divisi BBS Unilanet, memelihara infrastruktur.
ST2 Reliability
Divisi ADPC (Academic Data Processing Centre), mengelola data akademik.
Maintanability
UPT Pusat Penjaminan Mutu Universitas (PPMU)
Mengembangkan Sistem Penjaminan Mutu Program studi, laboratorium, dan fakultas yang berbasis pada BAN-PT
Tersedianya standarisasi baku terhadap mutu penyelenggaraan program studi, laboratorium dan fakultas.
Informasi mutu program studi, laboratorium, fakultas
WO2
Penyelenggaran program studi, laboratorium, fakultas yang berkualitas dan terstandarisasi.
Dokumen penyelenggaraan program studi laboratorium yang terstandarisasi.
Lembaga Penelitian
Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan dan mengevaluasi penelitian untuk meningkatkan mutu penelitian.
Terjadinya peningkatan kualitas dan kuantitas hasil penelitian yang dilakukan civitas akademika Unila.
Informasi data penelitian
WO2 Meningkatnya kualitas dan kuantitas penelitian yang dihasilkan Unila
Jumlah penelitian yang dilakukan dosen/peneliti dan terakreditasi nasional
Mengembangkan sistem manajemen mutu penelitian dan publikasi ilmiah secara berkelanjutan.
SO1
Jumlah penelitian yang dilakukan dosen/peneliti dan terakreditasi internasional.
lvii
Universitas Indonesia
Mengembangkan jalinan kerjasama kelembagaan baik lokal, nasional maupun internasional yang saling menguntungkan.
WO3
Jumlah institusi yang terlibat dalam aktifitas penelitian gabungan.
Mengembangkan dan memperbaiki sistem informasi dan manajemen penelitian yang efisien dan profesional.
ST4 Jumlah HAKI yang dihasilkan.
Membangun suasana dan budaya penelitian yang kondusif dan bermoral.
Lembaga Pengabdian Masyarakat
Menyelenggarakan pengabdian masyarakat perdesaan, perkotaan, pesisir dan perbatasan, serta bidang lainnya;
Terjadinya peningkatan kualitas dan kuantitas hasil pengabdian Masyarakat yang dilakukan civitas akademika Unila.
Informasi Data Pengabdian Masyarakat.
WO2
Meningkatnya kualitas dan kuantitas hasil pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Unila.
Jumlah kegiatan pengabdian masyarakat perkotaan, pedesaan, pesisir dan perbatasan.
Merumuskan sasaran pengabdian masyarakat.
ST1
Memadukan penyusunan rencana dan anggaran pengabdian masyarakat
Pihak Ketiga (Pemerintah, Pemerintah Daerah Perguruan Tinggi lain, dan Pihak Swasta), berkoordinasi dengan Bagian Kerjasama;
lii
Universitas Indonesia
Lampiran 14 Diagram intranet Unila saat ini
Moratelindo
Huawei Main-BGPBridge/Firewall
Cisco-Switch
GiBig-Switch
Net-DMZ
Zimbra-Mail
Radius
Proxy
Students
DMZ
NS1GW-235
GW-HOTSPOT
Maiser WebServ
WebProxy
VPN
GiBig-Switch
Net1-BBS
WebServer:ENG,FE,FP,
FK,FKIP,FMIPA,
FH,FISIP,
Group/MILIS
Web-UPT-UnitKerjaSAN-
Qnap1-4
Drobo
FastETH-NetADMIN
PRTG
TheDude
Admin-PCAdmin-PC
Admin-PC
Main-VLAN-Gate/
VLAN-Concentrator
OS-Vyatta
SW-TriCom SW-Gbig-SCSC SW-GiBig
Rektorat LT3
SW-ADPCDB-Siakad
San-QNAP-ADPC
Siakad-1
Siakad-3
Siakad-2
SW-GiBig
Rektorat LT3/
FO-Concentrator
Core-SW-FE
Core-SW-FH
Core-SW-FISIP
Corer-SW-FKIP
Core- SW-FT
Core-SW-FMIPA
Core-SW-FK
Core-SW-FP
12/2/2012
Net-UNILA-Diagram
AP-Puskom
AP-FT
AP-FE
AP-FH
AP-FISIPAP-FKAP-FKIP AP-FMIPA AP-FP
Core-SW-Rektorat
AP-Rektorat
Core-SW-Perpus
AP-Perpus
Core- SW-BalaiBahasa
Blog Staff/Mahasiswa
LPSEVoIP
liii
Universitas Indonesia
Lampiran 15 Topologi usulan jaringanUnila
ISP-XMoratelindo
SW-MoraMain-BGP
Bridge/Firewall
Cisco-Switch
GiBig-Switch
Net-DMZ
DMZ
GiBig-Switch
Net1-BBS
GBig-NetADMIN
Admin-PC
Admin-PC
Admin-PC
SW-ADPC
SW-GiBig
Rektorat LT3/
FO-Concentrator
Core-SW-FE
Core-SW-FH
Core-SW-FISIP
Corer-SW-FKIP
Core- SW-FT
Core-SW-FMIPA
Core-SW-FK
Core-SW-FP
12/26/2012
NextNG-UnilaNET-Diagram
Rev.1
AP-Puskom
AP-FT
AP-FE
AP-FH
AP-FISIPAP-FKAP-FKIP AP-FMIPA AP-FP
Core-SW-Rektorat
AP-Rektorat
Core-SW-Perpus
AP-Perpus
Core- SW-BalaiBahasa
Admin-PC
Admin-PC
Admin-PC
Cloud-Cluster-STARSWAR
Group-WEB-ADM
Cloud-Cluster-TRANSFORMER
VAS-Unilanet
Cloud-Cluster-DIGIMON
Group-SIAKAD
Cloud-Cluster-POWERRANGER
Group-FAKULTAS-UPT
Cisco-Gbig-Core-Router
Link-FO-Utama
Node-www.unila.ac.id:
(WWW1-3)
Node-Prodi
(Prodi1-,..N)
Node-Perpus
(Perpus1,..3)
Node-MX: (MX1,MX2,MX3)
Node-NS: (NS1,NS2,NS3)
Node-MAIL-STAFF:
(Staf1,Staff2,Staff3)Node-MAIL-Students:
(Std1,Std2,Std3)
Node-VoIP:
Node-
MULTIMEDIA
Node-PROXY
PRX1, PRX2
Node-HOTSPOT
SPOT1, SPOT2
Node-MILIS
Node-E-Journal
(EJourn1-,..3)
Node-SSO:
Node-
NETMON:
Node-LPSE
(LPSE1,..3)
Node-SPM
(SPM1,..3)Node-LP/LPM
(LP/LPM1,..3)
Node-Blog:
Node-SIAKAD
(Siakad-1,..3)
Node-DB-SIAKAD
(DB-Siakad-1,..3)
Node-LoadBalance-SIAKAD
(LB-Siakad-1,..3)
Node-UPT
(UPT-1,..3)
Cloud-Cluster-KAMENRIDER
Group-Reserve
Node-Reserve
(Reserve-1,..3)
SW-ISP-X
Link-FO-BackUP
Node-Research
(Research-1,..3)Node-Fak
(Fak-1,..3)
liv
Universitas Indonesia Universitas Indonesia
Lampiran 16 perangkat data centre
No Perangkat Asset Code
Jenis/Type Spesifikasi Fungsi System Operasi
Virtualization Support ?
1 Server HP Proliant
B-SERV-1
DL 160 G6 PROCESSOR
8 x Intel® Xeon® CPU E5620 @ 2.27 GHz
Proxy Server FREEBSD YES RAM 6 GB
HARDISK 2 x 146 GB
NETWORK CONTROLLER
2 X 1GbE NC362i
2 Server HP Proliant
B-SERV-2
DL 160 G6 PROCESSOR
8 x Intel® Xeon® CPU E5620 @ 2.27 GHz
Groups Server FREEBSD YES RAM 6 GB
HARDISK 2 x 146 GB
NETWORK CONTROLLER
2 X 1GbE NC362i
3 Server HP Proliant
B-SERV-3
DL 160 G6 PROCESSOR
8 x Intel® Xeon® CPU E5620 @ 2.27 GHz
Virtual Machine,
Include : DNS Server,
Mahasiswa-blog Sever, staff-blog
server
PROXMOX YES RAM 6 GB
HARDISK 2 x 146 GB
NETWORK CONTROLLER
2 X 1GbE NC362i
4 Server HP Proliant
B-SERV-4
DL 160 G6 PROCESSOR
8 x Intel® Xeon® CPU E5620 @ 2.27 GHz
WEB FAKULTAS EKONOMI
Server
FREEBSD YES RAM 6 GB
HARDISK 146 GB
NETWORK CONTROLLER
2 X 1GbE NC362i
5 Server HP Proliant
B-SERV-5
DL 160 G6 PROCESSOR
8 x Intel® Xeon® CPU E5620 @ 2.27 GHz WEB FKIP
Server FREEBSD YES
RAM 6 GB
HARDISK 2 x 146 GB
NETWORK CONTROLLER
2 X 1GbE NC362i
6 Server HP Proliant
B-SERV-6
DL 160 G6 PROCESSOR
8 x Intel® Xeon® CPU E5620 @ 2.27 GHz Mail Students
Server FREEBSD YES
RAM 6 GB
HARDISK 2 x 146 GB
NETWORK CONTROLLER
2 X 1GbE NC362i
lv
Universitas Indonesia Universitas Indonesia
7 Server HP Proliant
B-SERV-7
DL 160 G6 PROCESSOR
8 x Intel® Xeon® CPU E5620 @ 2.27 GHz
WEB FAKULTAS
PERTANIAN Server
FREEBSD YES RAM 6 GB
HARDISK 2 x 146 GB
NETWORK CONTROLLER
2 X 1GbE NC362i
8 Server HP Proliant
B-SERV-8
DL 160 G6 PROCESSOR
8 x Intel® Xeon® CPU E5620 @ 2.27 GHz
Virtualisasi Mesin ;
Reasearch OpenStack
LINUX YES RAM 6 GB
HARDISK 2 x 146 GB
NETWORK CONTROLLER
2 X 1GbE NC362i
9 Server HP Proliant
B-SERV-9
DL 160 G6 PROCESSOR
8 x Intel® Xeon® CPU E5620 @ 2.27 GHz
Virtualisasi Mesin,
didalamnya : WEB UNILA,
PROXMOX YES RAM 6 GB
HARDISK 2 x 146 GB
NETWORK CONTROLLER
2 X 1GbE NC362i
10 Server Cisco
B-SERV-10
UCS C200 M2
PROCESSOR
8 x Intel® Xeon® CPU E5620 @ 2.40 GHz
Virtualisasi Mesin ;
Reasearch OpenStack
LINUX YES RAM 4 GB
HARDISK 3 X 320 GB
NETWORK CONTROLLER 2 x 1 Gb
11 Server Cisco
B-SERV-11
UCS C200 M2
PROCESSOR
8 x Intel® Xeon® CPU E5620 @ 2.40 GHz Virtualisasi
Mesin PROXMOX YES
RAM 4 GB
HARDISK 1 TB
NETWORK CONTROLLER 2 x 1 Gb
12 Server Cisco
B-SERV-12
UCS C200 M2
PROCESSOR
8 x Intel® Xeon® CPU E5620 @ 2.40 GHz
Virtualisasi Mesin,
Didalamnya : LPSE Server, Mail server mahasiswa,
Research VPN Server,
Research Web Desktop
PROXMOX YES RAM 4 GB
HARDISK 1 TB
NETWORK CONTROLLER 2 x 1 Gb
lvi
Universitas Indonesia Universitas Indonesia
13 Server IBM B-SERV-13
System 3250 M3
PROCESSOR
4 x Intel® Xeon® CPU X3430 @ 2.40 GHz WINDOWS
Server WINDOW
SERV YES
RAM 8 Gb
HARDISK 340 Gb
NETWORK CONTROLLER 2 X 1Gb
14 Server IBM B-SERV-14
System 3250 M3
PROCESSOR
4 x Intel® Xeon® CPU X3430 @ 2.40 GHz Virtualisasi
Mesin PROXMOX YES
RAM 8 Gb
HARDISK 340 Gb
NETWORK CONTROLLER 2 X 1Gb
15 Server IBM B-SERV-15
System 3250 M3
PROCESSOR
4 x Intel® Xeon® CPU X3430 @ 2.40 GHz Mail Staff
Server LINUX YES
RAM 8 Gb
HARDISK 340 Gb
NETWORK CONTROLLER 2 X 1Gb
16 Server IBM B-SERV-16
System 3250 M3
PROCESSOR
4 x Intel® Xeon® CPU X3430 @ 2.40 GHz
BGP PEER FREEBSD YES RAM 8 Gb
HARDISK 340 Gb
NETWORK CONTROLLER 2 X 1Gb
17 Server IBM B-SERV-17
Xseries 346
PROCESSOR Intel Xeon
Radius Server FREEBSD YES
RAM 2 GB
HARDISK
NETWORK CONTROLLER 2 x 1 Gb
18 Server Rakitan
B-SERV-18
PROCESSOR 8 x Intel Xeon
NS1 Server FREEBSD NO
RAM 2 GB
HARDISK 240.3 GB
NETWORK CONTROLLER 2 x 1 Gb
19 Server Rakitan
B-SERV-19
PROCESSOR 8 x Intel Xeon
Web Proxy MIKROTIK NO
RAM 2 GB
HARDISK 240.3 GB
NETWORK CONTROLLER 2 x 1 Gb
20 Server Rakitan
B-SERV-20
PROCESSOR 8 x Intel Xeon
Hotspot MIKROTIK NO RAM 2 GB
HARDISK 245 MB
lvii
Universitas Indonesia Universitas Indonesia
NETWORK CONTROLLER 2 x 1 Gb
21 Server Rakitan
B-SERV-21
PROCESSOR 8 x Intel Xeon
VPN Server FREEBSD NO
RAM 2GB
HARDISK 240.3 GB
NETWORK CONTROLLER 2 x 1 Gb
22 Server Rakitan
B-SERV-22
PROCESSOR 8 x Intel Xeon
ASBR MIKROTIK NO
RAM 2 GB
HARDISK 240.3 GB
NETWORK CONTROLLER 2 x 1 Gb
23 Server SUN B-SERV-23
Sun Fire x4100
PROCESSOR
Dual Core AMD Opteron(tm) Processor 275 @ 2.2GHz
MailGate FREEBSD YES RAM 1 Gb
HARDISK NETWORK
CONTROLLER 4 x 1 Gb
24 Server SUN B-SERV-24
Sun Fire x4100
PROCESSOR
Dual Core AMD Opteron(tm) Processor 275 @ 2.2GHz
DMZ FREEBSD YES RAM 1 Gb
HARDISK
NETWORK CONTROLLER 4 x 1 Gb
25 PC ACER B-SERV-25
PROCESSOR
Intel(R) Xeon(R) CPU E5506 @ 2.13GHz
VOIP Server LINUX YES RAM 3 Gb
HARDISK 298.9 GB
NETWORK CONTROLLER 3 x 1 Gb
26 PC DELL B-SERV-26
XPS 8300
PROCESSOR Core i7 @ 3.40 GHz
Monitoring WINDOW
SERV YES
RAM 3 GB
HARDISK 1 TB
NETWORK CONTROLLER 1 x 1 Gb
27 PC ACER B-SERV-27
PROCESSOR
VLAN GATE Internal (Vyyata)
VYATTA YES
RAM
HARDISK
NETWORK CONTROLLER
28 Server HP Proliant
A-SERV1 DL 160 G6
RAM 2GB DDRII RAM
SIAKAD-1 YES HARDISK
NETWORK CONTROLLER
2 x Gigabit RJ-45 Ethernet
lviii
Universitas Indonesia Universitas Indonesia
port
NETWORK CONTROLLER
2 X 1GbE NC362i
29 Server HP Proliant
A-SERV2 DL 160 G6 PROCESSOR
8 x Intel® Xeon® CPU E5620 @ 2.27 GHz
SIAKAD-2 YES RAM 6 GB
HARDISK 146 GB
NETWORK CONTROLLER
2 X 1GbE NC362i
30 Server HP Proliant
A-SERV3 DL 160 G6 PROCESSOR
8 x Intel® Xeon® CPU E5620 @ 2.27 GHz
SIAKAD-3 YES RAM 6 GB
HARDISK 146 GB
NETWORK CONTROLLER
2 X 1GbE NC362i
31 Server HP Proliant
A-SERV4 DL 160 G6 PROCESSOR
8 x Intel® Xeon® CPU E5620 @ 2.27 GHz
SIAKAD-4 YES RAM 6 GB
HARDISK 146 GB
NETWORK CONTROLLER
2 X 1GbE NC362i
32 Server HP Proliant
A-SERV5 DL 160 G6 PROCESSOR
8 x Intel® Xeon® CPU E5620 @ 2.27 GHz SIAKAD-
DIPLOMA YES
RAM 6 GB
HARDISK 146 GB
NETWORK CONTROLLER
2 X 1GbE NC362i
33 NAS SERVER QNAP
B-NAS1 TS-659
PROCESSOR Intel Atom
DATA STORAGE
LINUX NO
RAM 1 Gb
HARDISK 6 x 1863.02 GB
NETWORK CONTROLLER 1 x 100Mb
34 NAS SERVER QNAP
B-NAS2 TS-809-U
PROCESSOR
Intel Processor Core 2 Duo 2.8 GHz
DATA STORAGE
LINUX NO RAM 2GB DDRII RAM
HARDISK
NETWORK CONTROLLER
2 x Gigabit RJ-45 Ethernet port
35 NAS SERVER QNAP
B-NAS3 TS-809-U
PROCESSOR
Intel Processor Core 2 Duo 2.8 GHz
DATA STORAGE
LINUX NO
lix
Universitas Indonesia Universitas Indonesia
RAM 2GB DDRII RAM
HARDISK
NETWORK CONTROLLER
2 x Gigabit RJ-45 Ethernet port
36 NAS SERVER QNAP
B-NAS4 TS-809-U
PROCESSOR
Intel Processor Core 2 Duo 2.8 GHz
DATA STORAGE
LINUX NO RAM 2GB DDRII RAM
HARDISK
NETWORK CONTROLLER
2 x Gigabit RJ-45 Ethernet port
37 NAS SERVER QNAP
B-NAS5 TS-809-U
PROCESSOR
Intel Processor Core 2 Duo 2.8 GHz
DATA STORAGE
LINUX NO RAM 2GB DDRII RAM
HARDISK
NETWORK CONTROLLER
2 x Gigabit RJ-45 Ethernet port
38 Barracudda B-BAR1 Model 200 PROCESSOR Intel Processor Core 2 Duo 2.8 GHz
Filtering Mail NO
39 Barakuda Load Balancer
A-BAR1 Barakuda Load Balancer
SIAKAD NO