Gesek Sabuk

10
BAB II PERCOBAAN ALAT UJI GESEK SABUK Pengukuran Dan Pengujian 1. Tujuan Percobaan Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mendapatkan nilai koefisein gesek dan sekaligus membuktikan bahwa nilai koefisien gesek itu tidak tergantung atau tidak di pengaruhi oeh adanya perubahan sudut kontak maupun perubahan bebannya. 2. Teori Dasar Gesekan adalah gaya tahanan yang timbul untuk merintangi gesekan benda yang menggeser di atas benda lainnya. Koefisen gesek adalah langka perbandingan tetap untuk dua permukaan teretentu yang berkontak satu sama lain yang ada hubungannya dengan gaya gesek gaya normal yang menahannya. Besaran –besaran yang perlu ditentukan dari hasil percobaan ini adalah 1. Variai beban Fn (kg) 2. Sudut kontak sabuk dengan puli θ (radian) 3. Beban pada sabuk bagian kencang F1 (Kg) 4. Beban pada sabuk bagian kendur F2 (Kg) 1

description

elemen mesin

Transcript of Gesek Sabuk

Page 1: Gesek Sabuk

BAB II

PERCOBAAN ALAT UJI GESEK SABUK

Pengukuran Dan Pengujian

1. Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mendapatkan nilai koefisein gesek dan

sekaligus membuktikan bahwa nilai koefisien gesek itu tidak tergantung atau tidak di

pengaruhi oeh adanya perubahan sudut kontak maupun perubahan bebannya.

2. Teori Dasar

Gesekan adalah gaya tahanan yang timbul untuk merintangi gesekan benda yang

menggeser di atas benda lainnya. Koefisen gesek adalah langka perbandingan tetap untuk dua

permukaan teretentu yang berkontak satu sama lain yang ada hubungannya dengan gaya

gesek gaya normal yang menahannya.

Besaran –besaran yang perlu ditentukan dari hasil percobaan ini adalah

1. Variai beban Fn (kg)

2. Sudut kontak sabuk dengan puli θ (radian)

3. Beban pada sabuk bagian kencang F1 (Kg)

4. Beban pada sabuk bagian kendur F2 (Kg)

5. Koefisien gesek yang terjadi

Adapun rumus rumus yang diguanakn dalam perhitungan adalah sebagai berikut :

A. Besar koefisien gesek pada sabuk datar (Plat Belt)

Adalah :

A=π

1

Page 2: Gesek Sabuk

Diamana :

F1 = Gaya tegangan sabuk bagaian kencang (Kg)

F2 = Gaya tegangan sabuk bagaian kendur (Kg)

F3 = Sudut kontak antara sabuk dan puli (rad)

B. Besar koefisien gesek pada sabuk jenis - V (V - Belt)

Adalah :

Diamana :

F1 = Sudut alur puli = 40

F2 = 40 / 2 = 20

C. Besar koefisien gesek pada sabuk bulat plastic (Fibre Rope Belt)

Adalah :

D. Besar koefisien gesek pada kesalahan pemasangan terhadap alurnya pada sabuk jenis -

V

Adalah :

3. Peralatan yang digunakan

a) Pully

a. Diameter : 300 mm

2

Page 3: Gesek Sabuk

b. Jenis alur : 3 alur

b) Sabuk Pelat (Plat Belt)

a. Ukuran sabuk : 16 x 5 mm

b. Panjang sabuk : 760 mm

c) Sabuk Jenis – V (V-Belt)

a. Ukuran sabuk : 12 mm

b. Sudut : 40

c. Panjang sabuk : 760 mm

d) Sabuk Bulat Plastik (Fibre Rope Belt)

a. Diameter : 15 mm

b. Panjang : 760 alur

e) Sabuk Jenis – V (V-Belt)

a. Ukuran sabuk : 18 mm

b. Sudut : 40

c. Panjang sabuk : 760 mm

f) Pocket Balance

a. Skala penuh : 0 – 22 Kg

b. Ketelitian : 0,25 Kg

g) Dudukan Penyeimbangan

a. Jumlah dudukan : 3 buah

h) Dudukan Pertama

a. Ukuran : 60 x 75 mm

b. Tebal : 58 mm

i) Dudukan Kedua

a. Ukuran : 60 x 75 mm

b. Tebal : 45 mm

3

Page 4: Gesek Sabuk

j) Dudukan Ketiga

a. Ukuran : 60 x 75 mm

b. Tebal : 22 mm

4. Prosedure Pengujian

1. Siapkan sabuk pelat yang akan diguankan pada percobaan alat uji gesek sabuk.

2. Pasangan salah satu ujung pocket balance pada baut pengencang sabuk dan kunci

dengan menggunakan baut.

3. Posisikan pelat pengatur sudut kontak pada possisi 90, diamana posisi pelat ini

dapat divariasikan sudut kontaknya yaitu : 90, 120, 135 san 150.

4. Pasangkan dudukan penyeminbang pertama di ujung pelat pengatur sudut kontak.

5. Pasangkan salah satu ujung pocket balance pada dudukan dan kunci dengan

menggunakan baut.

6. Masing masing ujung sabuk datar dipasangkan pada pocket balance.

7. Variasi beban dengan memuatkan spindle, dimana variasi beban tersebut adalah 6,

8 dan 10 kg.

8. Setelah beban dan sudu kontak pertama terpasang putarkan tuas dengan gerakan

smooth atau konstan searah putaran jarum jam.

9. Lihat perubahan yang terjadi pada gaya tegang sabuk bagian kencang (F1) dan

gaya tegang sabuk bagian kendur (F2).

10. Lakukan percobaan tersebut dengan beban beikutnya seperti pada no. 7 dengan

sudut kontak yang sama.

11. Kendurkan beban sampai menunjukkan angka nol.

12. Pindahkan dudukan ke lubang berikutnya dan gerakan pelat pengatur sudut kontak

berikutya dengan variasi sudut kontak pada no 3.

13. Lakukan percobaan tersebut dari no.8 sampai no.12.

4

Page 5: Gesek Sabuk

PERCOBAAN SABUK JENIS – V (V-BELT)

1. Siapkan sabuk jenis – V yang akan digunakan pada percobaan alat uji gesek sabuk.

2. Posisikan pelat pengatur sudut kontak pada posisi 90.

3. Pasangkan dudukan penyeimbang kedua di ujung pelat pengatur sudut kontak

4. Pasangkan salah satu ujung pocket balance pada dudukan dan kunci dengan

menggunakan baut.

5. Masing-masing ujung sabuk dipasangkan pada pocket balance.

6. Variasikan beban dengan memutarkan spindle.

7. Setelah beban dan sudut kontak pertama terpasang lalu putarkan tuas dengan

gerakan smooth atau konstan searah dengan putaran jarum jam.

8. Lihat perubahan yang terjadi pada F1 dan F2.

9. Lakukan tersebut dengan beban berikutnya degan sudut kontak yang sama

10. Kendurkan beban sampai menunjukkan angka nol.

11. Pindahkan dudukan ke lubang berikutnya dengan geserkan pelat pengatur sudut

kontak berikutya dengan variasi sudut kontak.

12. Lakukan percobaan tersebut dari no.8 sampai no.12.

PERCOBAAN SABUK JENIS (ROPE BELT)

Untuk percobaan sabuk buat dari no.1 sampai no.12 sama seperti pada jenis sabuk

jenis - V

PERCOBAAN SABUK JENIS – V PEMASANGAN YANG SALAH

1. Siapkan sabuk jenis – V yang akan digunakan pada percobaan alat uji gesek sabuk.

2. Posisikan dudukan penyeimbang kedua di ujung pelat pengatur sudut kontak.

3. Pasangkan dudukan penyeimbang kedua di ujung pelat pengatur sudut kontak.

5

Page 6: Gesek Sabuk

4. Pasangkan salah satu ujung pocket balance pada dudukan dan kunci dengan

menggunakan baut.

5. Masing-masing ujung sabuk datar dipasangkan pada pocket balance.

6. Variasikan beban dengan memutarkan spindle.

7. Setelah beban dan sudut kontak pertama terpasang lalu putarkan tuas dengan

gerakan smooth atau konstan searah dengan putaran jarum jam.

8. Lihat perubahan yang terjadi pada F1 dan F2.

9. Lakukan percobaan tersebut dengan beban berikutnya degan sudut kontak yang

sama

10. Kendurkan beban sampai menunjukkan angka nol.

11. Pindahkan dudukan ke lubang berikutnya dengan geserkan pelat pengatur sudut

kontak berikutya dengan variasi sudut kontak.

12. Lakukan percobaan tersebut dari no.7 sampai no.11.

5. Prosedure Perawatan Alat Uji

Jika tanki tidak dipakai dalam jangka waktu lama, seolah-olah Tanki ini dalam

keadaan istirahat. Namun dalam keadaan tidak dipakai, Tanki secara alami sedang berprosesw

menuju karat. Hal ini , karena penyimpanan alat uji ada dalam suatu ruangan, kemungkinan

kotor akibat bedebu selalu ada. Pada kasus tertentu mengandung uap air kesemua titik

sambungan serta mengandung gas yang bersifat korosif.

Dalam mencegah ini diperlukan tindakan - tindakan rutin seta bersifat preventif untuk

mengurangi proses korosi.

6

Page 7: Gesek Sabuk

Procedure Perawatan Peralatan Uji

1. Meyakinkan tidak ada air berada dalam Tanki maupun dalam bak Penampungan

Air, dengan cara membuka semua katup yang berhubungan dengan saluran

pembuangan.

2. Katup pelepas tekanan pada pompa hidrostatis (No 18 Spindle, pada brosur

dilampiran), harus selalu terbuka / longgar pada dudukannya (No 17 Air

Gaugestand) mencegah handle pompa tertekan secara tidak sengaja dan tidak

menimbulakan tekanan pada tanki, tapi keluar melalui katup ini.

3. Bila udara disekitar tempat penyimpanan Tanki berdebu, sebaiknya peralatan uji

harus selalu dibersihkan atau ditutup oleh lembar plastic.

4. Untuk mengamankan tanki dari udara lembab, diusahakan dibuat sirkulasi udara

secara periodik, udara yang baik untuk ini adalah udara kering dan panas hal ini

bisa dilakukan dengan menggunakan udara yang keluar dari Tanki yang

dilewatkan dengan air Dryer dan Heater

5. Bersamaan dengan dilakukannya perawatan Tanki, sebaiknya fungsi pompa

Hidrostatis diperiksa fungsinya setiap periode tertentu. Untuk mencegah seal yang

ada didalam tidak mengkerut / mengeras.

6. Kesimpulan dari data yang diperoleh

Setiap kenaikan tekanan 1 (Bar) akan timbul beda tengangan rata – rata arah

Transversal. Tebaca dari amplifier – 0,108 (v), atau 1,08 x 10 ( (Volt) Pada Arah Aksial

terbaca oleh Amplifier 0,030 (V), atau 3,0 x 10 (Volt) Nilai kedua artinya beda tengangan

yang sebenarnya terjadi

7