Gereja

8
DOSEN PEMBIMBING : MUFIDAH., ST. MT MAHASISWA : MULIANI OKTAVIANA MANALU 441301851 Contoh Desain GEREJA (Fisika Bangunan/B)

description

mengenai pencahayaan alami pada gereja terkait fisika bangunan

Transcript of Gereja

Page 1: Gereja

DOSEN PEMBIMBING :MUFIDAH., ST. MT

MAHASISWA :MULIANI OKTAVIANA MANALU

441301851

Contoh Desain GEREJA(Fisika

Bangunan/B)

Page 2: Gereja

GII Dago1

Aktifitas dalam Gereja ialah tempat beribadah umat Nasrani.Sengaja di bangun megah dan besar agar manusia merasa kecil di hadapan Tuhan .Sengaja di berikan atap kaca pada mimbar depan salib.Memberikan kesan kepada manusia bahwa Tuhan adalah Pencipta Yang Maha Pengasih

Atap kaca menggunak

an kaca patri

Page 3: Gereja

Church, Israel2

Merupakan Gereja Tua di Israel

yang baru di temukan.

Memiliki fungsi sebagai tempat

peribadahan.

Didesain tinggi dan memanjang.

Terdapat banyak jendela yang

berfungsi sebagai tempat masuknya

cahaya.

Jarak antara jendela sama,

sehingga memungkinkan banyak

cahaya yang dapat masuk pada

setiap sisi bangunan.

Bahan kaca adalah kaca patri.

Page 4: Gereja

Ibaraki Kasugaoka Church

3

Aktifitas utama adalah sebagai tempat peribadahan.

Desain sederhana, tidak menunjukan kemegahan.

Memberikan kesan sunyi dan hening.

Paduan cahaya dan ruangan memberikan kesan sempit.

Desain Gereja memanjang dan berpusat pada satu titik.Mengutamakan pencahayaan alami untuk penerangan dan memunculkan bentuk salib.Salib di bentuk pada dinding belakang mimbar.Memiliki jendela sederhana di samping kursi jemaat sebapencahayaan tambahan

Page 5: Gereja

Temppeliaukio Church, Helsinki4

Desain bangunan megah dan unik.Pemilihan material atap yang sengaja di biarkan terbuka menunjukan kebesaran ciptanNya.Bentuk Gereja agak membulat pada bagian depan dekat mimbar.Konsep ruangan menuju pada satu titik.Sangat memanfaatkan pencahayaan alami pada saat pagi hari.Cahaya hanya dapat masuk dari segala arah

Page 6: Gereja

Cave Church, Kairo

5

Merupakan tempat ibadah yang berbentuk setengah lingkaran.Lokasi ada di gua.Memberikan kesan megah yang alami.Pencahayaan berasal dari pintu masuk ke dalam gua.Berpusat pada satu titik, pada mimbar yang diapit pintu masuk.Memberikan suasana yang membuat seolah manusia terasa kecil.Bukaan hanya berasal dari tempat datangnya cahaya.Tempat masuk cahaya minim.

Page 7: Gereja

Basilica of Saint Peter 6

Merupakan tempat peribadahan yang Megah.Berbentuk salib.Terdapat bukaan pada ruang tengahYang menuju ke mimbar.Banyak jendela yang berbahan kaca patri.

Perpaduan cahaya alami yang bertemu dengan kaca patri dan lantai mosaik memberikan kesan “Anugerah”.Manusia terlihat kecil dan tidak berdaya.Cahaya yang masuk juga dapat direfleksikan oleh lantai dengan baik.Aktifitas tidak banyak memerlukan pencahayaan alami.

Page 8: Gereja

SAYOUNARA