Gerakan Non Blok
Transcript of Gerakan Non Blok
GERAKAN NON BLOKAliffia Caesariani
Arizka AdiprastowoDiniella Putirani
Edwina Putri AnandaEllya NuraisyahMega Anindita
Muhammad NaufalReza Ayatuna
Rizki FebrinabilaTalitha Arinda putri
XiI IPA 1
SEJARAH GNB
Kata "Non-Blok" diperkenalkan pertama kali oleh Perdana Menteri India Nehru dalam pidatonya tahun 1954 di Colombo, Sri Lanka. Dalam pidato itu, Nehru menjelaskan lima pilar yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk membentuk relasi Sino-India yang disebut dengan Panchsheel (lima pengendali). Prinsip ini kemudian digunakan sebagai basis dari Gerakan Non-Blok
• Saling menghormati integritas teritorial dan kedaulatan.
• Perjanjian non-agresi• Tidak mengintervensi urusan dalam negeri
negara lain• Kesetaraan dan keuntungan bersama• Menjaga perdamaian
Lima prinsip tersebut adalah:
• Gerakan Non-Blok sendiri bermula dari sebuah Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika sebuah konferensi yang diadakan di Bandung, Indonesia, pada tahun 1955. Di sana, negara-negara yang tidak berpihak pada blok tertentu mendeklarasikan keinginan mereka untuk tidak terlibat dalam konfrontasi ideologi Barat-Timur
• Pendiri dari gerakan ini adalah lima pemimpin dunia: Josip Broz Tito presiden Yugoslavia, Soekarno presiden Indonesia, Gamal Abdul Nasser presiden Mesir, Pandit Jawaharlal Nehru perdana menteri India, dan Kwame Nkrumah dari Ghana.
TUJUAN DASAR GNB
Tujuan GNB semula adalah untuk meredakan perang dingin dan ketegangan dunia sebagai akibat pertentangan antara Blok Barat dan Blok Timur. Namun kemudian berkembang meliputi kerjasama antar bangsa pada bidang-bidang lainnya.
Dibawah ini adalah tujuan GNB yang dirumuskan dalam KTT I yaitu :
• Membantu menyelesaikan sengketa-sengketa internasional
• Mengupayakan perlucutan senjata• Mendorong terciptanya perdamaian dunia• Membantu perjuangan bangsa-bangsa terjajah
untuk mendapatkan kemerdekaannya.• Menentang kolonialisme, imperialisme,
apartheid dan zionisme.• Memajukan kerjasama di bidang ekonomi, social
dan politik antar sesama negara anggota
Prinsip-prinsip GNB• Gerakan Non Blok bukan merupakan blok tersendiri di
luar blok barat dan blok timur dan tidak ingin bergabung dengan salah satu blok yang sedang bertikai.
• Gerakan Non Blok merupakan wadah perjuangan bagi negara-negara sedang berkembang dan negara yang belum memperoleh kemerdekaannya.
• Gerakan Non Blok menyokong setiap usaha yang menentang imperialisme, kolonialisme, rasialisme, apartheid, serta zionisme.
HASIL KTT GNB• KTT GNB I : Di Beograd, Yugoslavia 1-6 September 1961
Membahas tentang upaya pengehentian praktik Imperialisme dan Kolonialisme, mencegah
percobaan senjata nuklir, serta mendamaikan blok Barat dan blok Timur.
• KTT GNB II : Di Kairo, Mesir 5-10 Oktober 1964Membahas tentang usaha perdamaian dunia
dan kerja sama ekonomi.• KTT GNB III : Di Lusaka, Zambia 8-10 September 1970
Membahas tentang usaha perdamaian dunia, peningkatan kesejahteraan, dan kemakmuran Negara-negara berkembang.
• KTT GNB IV : Di Aljir, Aljazair 5-9 September 1973Membahas usaha peningkatan kerja sama dan saling pengertian antarnegara berkembang,
serta meredakan ketegangan di Timur Tengah, pergolakan di Rhodesia, dan diskriminasi ras di Afrika Selatan.
• KTT GNB V : Di Kolombo, Sri Lanka 16-19 September 1976
Membahas tentang usaha menghindari perang nuklir, serta memperkokoh persatuan dan
kesatuan Negara berkembang.• KTT GNB VI : Di Havana, Kuba 16-19 September 1979
Membahas tentang usaha mewujudkan “tatanan ekonomi dunia baru” untuk Negara berkembang dan mengusulkan negosiasi global untuk membentuk kerja sama yang bersifat global.
• KTT GNB VII : Di New Delhi, India 7-12 Maret 1983Menghasilkan “ The New Delhi Message “ yang berisi dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina dan Namibia, serta usaha
memecahkan krisis ekonomi dunia dengan membentuk “ Tatanan Ekonomi Dunia Baru “
• KTT GNB VIII : Di Harare, Zimbabwe 1-6 September 1986Membahas tentang usaha mengakhiri
pertikaian antar Irak dan Iran.
• KTT GNB IX : Di Beograd, Yugoslavia 4-7 September 1989Membahas tentang usaha memperjuangkan
kerja sama dan dialog antarnegara Selatan.• KTT GNB X : Di Jakarta, Indonesia 1-6 September 1992
Menghasilkan Jakarta Message atau Pesan Jakarta yang berisi tentang pembahasan masalah
kependudukan, penyelesaian utang luar negeri, pembentukan cadangan pangan bersama, peningkatan kerja sama negara Utara – Selatan, maupun antarnegara Selatan.
• KTT GNB XI : Di Kartagena,Kolombia 16-22 Oktober 1995Membahas tentang usaha penataan kembali
dan demokrasi di forum PBB.• KTT GNB XII : Di Durban, Afrika Selatan 1-6 September 1998
Membahas tentang usaha demokratisasi dalam hubungan antarnegara di seluruh dunia.
• KTT GNB XIII : Di Kuala Lumpur, Malaysia 20-25 Februari 2003
Membahas tentang revitalisasi GNB dan usaha meredakan Perang Teluk III.
• KTT GNB XIV : Di Havana, Kuba 1-6 September 2006Menghasilkan deklarasi yang mengutuk
serangan Israel atas Lebanon, mendukung program nuklir Iran, mengkritik kebijakan negara Amerika Serikat, dan menyerukan kepada PBB agar lebih berpihak kepada negara kecil dan berkembang.
ANGGOTA GNB• Afghanistan• Algeria• Angola• Antigua and Barbuda• Bahamas• Bahrain• Bangladesh• Barbados• Belarus• Belize• Chile• Colombia
• Benin• Bhutan• Bolivia• Botswana• Burma (Myanmar)• Brunei• Burkina Faso• Burundi• Cambodia• Cameroon• Cape Verde• Central African Republic
ANGGOTA GNB• Chad• Comoros• Congo• Côte d'Ivoire• Cuba• Democratic Republic of the
Congo• Djibouti• Dominica• Dominican Republic• Ecuador• Egypt
• Equatorial Guinea• Eritrea• Ethiopia• Gabon• Gambia• Ghana• Grenada• Guatemala• Guinea• Guinea-Bissau• Guyana• Haiti
ANGGOTA GNB• Honduras• India• Indonesia• Iran• Iraq• Jamaica• Jordan• Kenya• Kuwait• Laos• Lebanon• Lesotho
• Liberia• Libya• Madagascar• Malawi• Malaysia• Maldives• Mali• Mauritania• Mauritius• Mongolia• Morocco• Mozambique
ANGGOTA GNB• Namibia• Nepal• Nicaragua• Niger• Nigeria• North Korea• Oman• Pakistan• Palestine• Panama• Papua New Guinea• Peru• Philippines
• Qatar• Rwanda• Saint Lucia• Saint Kitts and Nevis• Saint Vincent and the
Grenadines• São Tomé and Príncipe• Saudi Arabia• Senegal• Seychelles• Sierra Leone• Singapore• Somalia
ANGGOTA GNB• South Africa• Sri Lanka• Sudan• Suriname• Swaziland• Syria• Tanzania• Thailand• Timor-Leste• Togo• Trinidad and Tobago• Tunisia
• Turkmenistan• Uganda• United Arab Emirates• Uzbekistan• Vanuatu• Venezuela• Vietnam• Yemen• Zambia• Zimbabwe• Argentina• North Yemen
ANGGOTA GNB• South Yemen• Cyprus• Malta• SFR Yugoslavia• Armenia• Azerbaijan• Bosnia and Herzegovina• Brazil• Costa Rica• Croatia• El Salvador• Kazakhstan
• Kyrgyzstan• Mexico• Montenegro• Paraguay• People's Republic of China• Serbia• Tajikistan• Ukraine• Uruguay
Sekretaris Jendral Gerakan Non-Blok
Nama Asal negara Mulai Akhir
Josip Broz Tito Yugoslavia 1961 1964
Gamal Abdel Nasser Mesir 1964 1970
Kenneth Kaunda Zambia 1970 1973
Houari Boumédienne Aljazair 1973 1976
William Gopallawa Sri Lanka 1976 1978
Junius Richard Jayewardene Sri Lanka 1978 1979
Fidel Castro Kuba 1979 1983
N. Sanjiva Reddy India 1983 1982
Zail Singh India 1982 1986
Robert Mugabe Zimbabwe 1986 1989
Janez Drnovšek Yugoslavia 1989 1990
Stipe Mesić Yugoslavia 1991 1991
Branko Kostić Yugoslavia 1991 1992
Dobrica Ćosić Yugoslavia 1992 1992
Suharto Indonesia 1992 1995
Ernesto Samper Pizano Kolombia 1995 1998
Andrés Pastrana Arango Kolombia 1998 1998
Nelson Mandela Afrika Selatan 1998 1999
Thabo Mbeki Afrika Selatan 1999 2003
Datuk Seri Mahathir bin Mohammad
Malaysia 2003 2003
Datuk Seri Abdullah Ahmad Badawi
Malaysia 2003 2006
Fidel Castro Kuba 2008
Raúl Castro Kuba 2008
PERAN INDONESIA DLM GNB
• Indonesia berperan sebagai pelopor berdirinya GNB. Bersama Jawaharlal Nehru yang juga pelopor KAA, Presiden Soekarno menggagas pembentukan GNB.
• Akhirnya bersama empat pemimpin negara India, Ghana, Yugoslavia, dan Mesir, Indonesia mendeklarasikan berdirinya GNB.
• Dalam KTT GNB X tahun 1992, Indonesia berperan sebagai tuan rumah penyelenggaraan KTT dan Presiden Soeharto bertindak sebagai ketua GNB. Pesan Jakarta, yang disepakati dalam KTT GNB ke-10 di Jakarta, adalah dokumen penting yang dihasilkan pada periode kepemimpinan Indonesia dan memuat visi baru GNB, antara lain:
Mengenai relevansi GNB setelah Perang Dingin dan meningkatkan kerjasama konstruktif sebagai komponen integral hubungan internasional;
Menekankan pada kerjasama ekonomi internasional dalam mengisi kemerdekaan yang berhasil dicapai melalui perjuangan GNB sebelumnya;
Meningkatkan potensi ekonomi anggota GNB melalui peningkatan kerjasama Selatan-Selatan.
• Indonesia juga mengupayakan penyelesaian masalah hutang luar negeri negara-negara berkembang (HIPCs/ Heavily Indebted Poor Countries) yang terpadu, berkesinambungan dan komprehensif.
• Sesuai dgn KTT Cartagena, Indonesia bersama Brunei Darussalam mendirikan Pusat Kerjasama Teknik Selatan-Selatan GNB.
• Indonesia memprakarsai kerja sama teknis di beberapa bidang misalnya bidang pertanian dan kependudukan.
• Indonesia saat ini menjadi Ketua Komite Ekonomi dan social, Ketua Kelompok Kerja Perlucutan Senjata pada Komite Politik, dan anggota Komite Palestina.