Gerakan Earth Hourk

3
GERAKAN “EARTH HOUR1. Tata bahasa/Bahasa baku a. Secara keseluruhan dari artikel opini tentang “ gerakan Earth Hour” sudah baik. Penggunaan bahasa baku maupun pemilihan kata-kata, frasa, ungkapan yang digunakan sudah baik dan sudah sesuai dengan aturan m kaidah penulisan dalam bahasa Indonesia. b. Penulisan kata asing sudah benar yaitu dengan huruf miring, seperti pada istilah “World Wide Fund (WWF)”, Earth Hour”, dll. c. Kemudian untuk kalimat pendapat dari Cahyono Agus (Penulis), menurut saya penulisannya kurang tepat, di dalam tulisan hanya ditulis nama besar yang dikotak (di kolom kedua) tanpa memberi suatu keterangan apapun. Dengan penulisan seperti itu seseorang akan bertanya jika membaca, apa maksudnya nama yang ada dikotak itu. Sebaiknya penulisan bisa diganti dengan suatu kalimat langsung atau tidak langsung dari pendapat Cahyono Agus, kemudian diakhir paragraf dari kalimat tersebut diberi tanda kurung dan diberi tulisan pendapat dari Agus Cahyono. d. Selain itu masih ada satu lagi kata yang menurut saya tidak baku yaitu kata” Amburadul” pada awal kalimat paragraf terakhir (“Kekacauan dan amburadulnya iklim karena pemanasan global telah berdampak hebat terhadap lingkungan hidup”). Seharusnya kata “Amburadul” diganti dengan kata yang lebih baku misalnya diganti dengan kata “ketidakteraturan”, sehingga kalimatnya menjadi

description

Gerakan matikan listrik

Transcript of Gerakan Earth Hourk

Page 1: Gerakan Earth Hourk

GERAKAN “EARTH HOUR”

1. Tata bahasa/Bahasa baku

a. Secara keseluruhan dari artikel opini tentang “ gerakan Earth Hour” sudah baik.

Penggunaan bahasa baku maupun pemilihan kata-kata, frasa, ungkapan yang

digunakan sudah baik dan sudah sesuai dengan aturan m kaidah penulisan dalam

bahasa Indonesia.

b. Penulisan kata asing sudah benar yaitu dengan huruf miring, seperti pada istilah

“World Wide Fund (WWF)”, Earth Hour”, dll.

c. Kemudian untuk kalimat pendapat dari Cahyono Agus (Penulis), menurut saya

penulisannya kurang tepat, di dalam tulisan hanya ditulis nama besar yang

dikotak (di kolom kedua) tanpa memberi suatu keterangan apapun. Dengan

penulisan seperti itu seseorang akan bertanya jika membaca, apa maksudnya

nama yang ada dikotak itu. Sebaiknya penulisan bisa diganti dengan suatu

kalimat langsung atau tidak langsung dari pendapat Cahyono Agus, kemudian

diakhir paragraf dari kalimat tersebut diberi tanda kurung dan diberi tulisan

pendapat dari Agus Cahyono.

d. Selain itu masih ada satu lagi kata yang menurut saya tidak baku yaitu kata”

Amburadul” pada awal kalimat paragraf terakhir (“Kekacauan dan

amburadulnya iklim karena pemanasan global telah berdampak hebat terhadap

lingkungan hidup”). Seharusnya kata “Amburadul” diganti dengan kata yang

lebih baku misalnya diganti dengan kata “ketidakteraturan”, sehingga kalimatnya

menjadi “Kekacaun dan ketidakteratuan iklim karena pemanasan global telah

berdampak hebat terhadap lingkungan hudup.

2. Stuktur Tulisan

Dari struktur tulisan pada artikel yang berjudul Earth Hour diatas secara keseluruahn

sudah baik. Dari latar belakng, pembahasan/ uraian, kemudian peneutup berupa

ajakan dari penulis.

a. Latar Belakang

Latar belakang gerakan Earth Hour sendiri dijelaskan pada akhir kalimat paragraf

pertama yaitu perlunya tindakan serius menghadapi perubahan iklim dan

konversai energi. Dengan adanya penjelasan diatas, maka pembaca sangat mudah

sekali mengenali latar belakang gerakan Earth Hour.

Page 2: Gerakan Earth Hourk

b. Pembahasan

Isi dari artikel diatas adalah laporan data yang didapatkan dari gerakan Earth

Hour dilakukan di berbagai Negara. Setelah diadakan gerakan earth Hour, maka

ada beberapa manfaat yang didapatkan dari kegiatan itu misalnya dapat

menghemat konsumsi listrik 10 %, 12%,dll. Kemudian penghematan tersebut

dibandingkan dengan penghematan bahan bakar bensin.

c. Penutup

Penutup dari artikrl gerakan Earth Hour dijelaskan paragraf terakhir yaitu dengan

kalimat ajakan” Mari kita hentikan pembakaran bumi dan menghemat energi

kehidupan, dengan memadamkan lampu yang tidak terpakai serta menanam

pohon yang mampu menyerap CO2. Karena bumu merupakan satu-satunya

planet dalam sistem tata surya kita yang mampu menampung kehidupan kita dan

seluruh mahluk hidup ini.”