Gerak Dan Alat Gerak
-
Upload
diana-agus-prihantoro -
Category
Documents
-
view
190 -
download
0
Transcript of Gerak Dan Alat Gerak
GERAK DAN ALAT GERAK
Senin, Juni 04, 2012 No comments
TUGAS KELOMPOK 5FISIOLOGI HEWAN
GERAK DAN ALAT GERAKDi Susun Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Fisiologi Hewan
Di Susun Oleh
NAMA NPM1. Erzi Uswatun Hasanah 103213142. Evi Nawasari 103213153. Firia Kustiani 103213194. Heni Zulfia Apriani 103213225. Miftahul Huda 10321337
Prody :Bology (A)FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN(FKIP)
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH METRO2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “GERAK DAN ALAT GERAK” dengan baik.Dengan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penulisan Tugas ini diantaranya:1.Kepada Allh SWT.2.Bapak Dr.Handoko Santoso,M.Pd dan Dr.Hening Widowati,M.Si sebagai dosen pengampu mata kuliah ekologi hewan.3.Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu penulisan sehingga dapat terselesaikan makalah ini dengan baik. Akhirnya penulis menyadari bahwa Makalah ini masih banyak kekurangan dan kekeliruan,hai ini disebabkan karena keterbatasan penulis.Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca.Penulis berharap semoga Makalah ini bermanfaat bagi yang manggunakannya
Metro. April 2012
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Terbayangkan tidak olehmu,seandainya tubuh manusia tidak memili9ki kemampuan untuk
bergerak?mengapa tubuh manusia dapat bergera?alat atau bagian apa dari tubuh manusia yang
mendukung kemampuan gerak?
Pada dasarnya setiap makhluk hidup dibekali dengan kemampuan gerak.Namun demikian,ada
makhluk hidup yang memiliki alat gerak aktif dengan mobolitas yang tinggi,ada juga yang
hanya mampu menggerakkan bagian tubuh tertentu,bahkan hanya dapat bergerak secara
pasif.Manusia dan hewan memiliki kemampuan gerak lebih aktif dibandingkan tumbuhan.
Tubuh manusia memiliki kemampuan gerak secara aktif.Hal ini karena pada tubuh manusia
terdapat dua alat gerak utama yakni tulang dan otot.Tulang-tulang yang menyusun kerangka
tubuh manusia disebut alat gerak pasif,sedangkan otot disebut alat gerak aktif.
Pada tubuh manusia,tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh dikelompokkan menjadi tulang-
tulang tengkororak,tulang-tulang badan dan tulang-tulang anggota badan.Berdasarkan pada
bentuknya,tulang dibedakan menjadi tulang pipa,tulang piupih,dan tulang pendek.Berdasarkan
pada zat penyusun dan strukturnya,tulang dibedakan menjadi yulang rawan dan tulang
keras.Hubungan dua tulang atau lebih membentuk suatu susunan yang disebut sendi atau
artikulasi.Di dalam perkembangannya,bentuk tulang dan kerangka tubuh yang disusunya dapat
mengalami kelainan.Kelainan pada sistem rangka dapat dikarenakan ganguan yang dibawa sejak
lahir,infeksi penyakit,faktor makanan,dan posisi tubuh yang salah.
Selain alat gerak pasif,manusia juga memiliki alat gerak aktif,yaitu otot.Pada manusia otot dapat
dibedakan atas otot polos,otoot lirik,dan otot jantung.Otot memiliki kemampuan untuk
berkontraksi dengan menggunakan tenaga mekanikyang dihasilkan melalui proses metabolisme
atau respirasi didalam sel otot.Berdasarkan tujuan kerjanya,otot dibedakan menjadi otot sinergis
dan otot antagonis.Sebagaimana tulang atau rangka,otot dapat mengalami gangguan dan
kelainankarena faktor dalam dan faktor luar.Faktor dalam misalnyabawaan atau kesalahan gerak
atau akibat dari otot yang tidak pernah dilatih.Sedangkan faktor luar meliputikecelakaan dan
serangan penyakit.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 SISTEM GERAK
Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerak dapat diartikan
berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup.
Makhluk hidup akan bergerak bila aka impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian atau
seluruh bagian tubuhnya. Pada hewan dan manusia dapat mewakili pengertian gerak secara
umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata. Gerak pada manusia dan hewan
menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak.
Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia dan hewan ada 2 macam yaitu alat gerak
pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Kedua alat gerak ini akan bekerja sama
dalam melakukan pergerakan sehingga membentuk suatu sistem yang disebut sistem gerak.
Tulang disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat melakukan pergerakkannya
sendiri. Tanpa adanya alat gerak aktif yang menempel pada tulang, maka tulang-tulang pada
manusia dan hewan akan diam dan tidak dapat membentuk alat pergerakan yang sesungguhnya.
Walaupun merupakan alat gerak pasif tetapi tulang mempunyai peranan yang besar dalam sistem
gerak manusia dan hewan.
Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yaitu protein aktin dan
myosin yang bergabung menjadi satu membentuk aktomiosin. Dengan aktomiosin inilah otot
dapat bergerak. Sehingga pada saat otot menempel pada tulang dan bergerak dengan otomatis
tulang juga akan bergerak.
Dengan memiliki aktomiosin ini maka otot mempunyai sifat yang lentur/fleksibel dan
mempunyai kemampuan untuk memendekkan serabut ototnya (pada saat kontraksi) dan
memanjangkan serabut ototnya (pada saat relaksasi/kembali pada posisi semula)
Tulang-tulang yang bergabung menjadi satu kasatuan disebut rangka atau skeleton. Berdasarkan
letaknya skeleton dibedakan menjdi 2 jenis :
1. Eksoskeleton
Yaitu rangka yang terdapat di luar tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis ini terdapat hampir
di semua jenis Invertebarta tingkat rendah kecuali Protozoa, Invertebrata tingkat tinggi kecuali
Phyllum Mollusca, Class Chepalopoda, species Loligo sp/cumi-cumi.
1. Endoskeleton
Yaitu rangka yang terdapat di dalam tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis ini terdapat pada
seluruh Vertebrata, Class Pisces, Amphia, Reptilia, Aves dan Mammalia (PARAM) kecuali
Reptilia jenis Kura-kura dan Penyu. Selain itu terdapat juga di pada hewan Invertebrata Phyllum
Mollusca, Class Cephalopoda, species Loligo sp/cumi-cumi.
Fungsi rangka :
1. Memberikan bentuk tubuh makhluk hidup.
2. Melindungi organ-organ tubuh yang vital.
3. Menahan dan menegakkan tubuh.
4. Tempat pembentukan sel darah.
5. Tempat perlekatan otot.
6. Tempat penimbunan/penyimpanan zat kapur.
7. Sebagai alat gerak pasif.
Alat gerak pasif/tulang
Tulang dapat dibedakan berdasarkan jaringan penyusunnya dan sifat-sifat fisik yaitu :
1) Tulang rawan/tulang muda/cartilago
Cartilago berfungsi untuk melindungi bagian ujung epifise tulang. Terutama dalam
proses osifikasi/penulangan. Cartilago banyak banyak dijumpai pada masa bayi terutama
pada saat proses perkembangan embrio menjadi fetus. Pembentukan rangka fetus di
dominasi oleh cartilago. Seiring dengan perkembangan fetus menjadi bayi dan memasuki
usia pertumbuhan serta dewasa, maka cartilage ini akan mengalami peristiwa osifikasi.
Tetapi tidak semua cartilago dalam tubuh, masih ada beberapa yang tetap menjadi
cartilago. Seperti dijumpai pada trachea/tenggorokan, daun telinga, hidung bagian ujung,
ruas-ruas persendian tulang.
Cartilago tersusun atas matriks condrin yaitu berupa cairan kental yang banyak mengandung
zat perekat kolagen yang tersusun atas protein dan sedikit zat kapur/Carbonat. Dengan adanya
condrin ini dapat memberikan sifat lentur pada cartilago. Pada anak-anak cartilage lebih banyak
mengandung sel pembentuk tulang rawan dari pada matriks, sedangkan pada orang dewasa
berkebalikan.
Cartilago dibentuk oleh zat pembentuk tulang rawan yang disebut dengan Condrosit. Tulang
rawan berawal dari selaput tulang rawan yang disebut pericondrium. Pericondrium berfungsi
untuk memberikan kebutuhan nutrisi bagi cartilage karena banyak mengandung pembuluh
darah. Dalam pericondrium banyak mengandung condroblast yaitu sel pembentuk condrosit.
Cartilago berdasarkan kandungan matriksnya dibedakan menjadi :
1. a. Cartilago Hialin
Cartilago ini memiliki kandungan matriks homogen yang kaya akan serabut kolagen, transparan
dan halus. Cartilago Hialin bersifat lentur/elastic dan kuat. Pada tubuh dapat dijumpai pada
organ permukaan persendian, tulang iga dan pada saluran respirasi terutama dinding trachea
yang berbentuk cincin.
1. b. Cartilago Fibrosa/serabut
Cartilago ini memiliki kandungan matriks berupa berkas-berkas serabut kolagen. Cartilago
Fibrosa bersifat kurang lentur. Dapat dijumpai pada ruas-ruas tulang belakang, pada tulang
tempurung lutut (tendon dan ligamentum) dan tulang gelang panggul.
1. c. Cartilago Elastin/elastic
Cartilago ini memiliki kandungan matriks berupa serabut elastic berwarna kuning yang
bercabang-cabang. Bersifat lentur/elastic dan tidakakan berubah menjadi tulang sejati bila
manusia beranjak dewasa. Dapat dijumpai pada ujung hidung/cuping, saluran eustachius (pada
telinga bagian tengah) dan daun telinga.
2) Tulang keras/tulang sejati/osteon
Osteon berfungsi :
1. Sebagai penyusun sistem rangka tubuh.
2. Sebagai pelindung organ-organ yang vital.
Terbentuk melalui proses :
1. Osifikasi
Yaitu proses perubahan tulang rawan/tulang muda menjadi tulang sejati atau tulang keras.
Pada peristiwa ini tulang rawan akan terisi dengan matriks Calcium, protein, sedikit zat perekat
kolagen sehingga akan membuat tulang sejati bersifat kaku/tidak lentur dan membuat tulang
mudah retak atau patah. Secara perlahan matriks tulang rawan akan terisi oleh Calcium dan
fosfor (phosphate), hal inilah yang membuat osteon menjadi keras.
1. Kalsifikasi
Yaitu proses pengisian Calcium Carbonat pada peristiwa osifikasi.
Pembentuk sel tulang sejati disebut osteocyte/osteosit. Osteosit ini akan dibentuk oleh
osteoblast yaitu sel tulang muda yang nantinya akan membentuk osteosit/perombak sel-
sel tulang. Selaput pelindung tulang sejati disebut periosteum. Kandungan yang terdapat
dalam matriks osteon adalah Calcium Carbonat atau CaCO3 dan Calcium Phosphat atau
Ca3(PO4)2.
Apabila tulang dipotong secara melintang dan dilihat dengan mikroskop akan tampak gambaran
suatu sistem yang disebut sistem Havers/Haversii. Sistem Havers/Haversii yaitu suatu kesatuan
sel-sel tulang dan matriks tulang mengelilingi suatu pembuluh darah dan saraf yang membentuk
suatu sistem.
Di dalam sistem ini terdapat lamella konsentris atau lingkaran-lingkaran yang merupakan
kesatuanpembuluh darah dan sel saraf. Selain itu dalam lamella konsentris terdapat
rongga/cawan tempat sel tulang berada yang disebut lakuna. Jika sel tulang telah mati hanya
akan nampak rongga/lekukannya saja. Antar lakuna dihubungkan dengan saluran kecil beruapa
kanal yang disebut dengan kanalikuli yang berfungsi untuk menyalurkan kebutuhan nutrisi sel
tulang dalam pertumbuhannya. Saluran ini tersusun dari pembuluh darah dan sel saraf.
Pembagian tulang :
a. Berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi : (PIPIPEN)
Tulang pipa/panjang
Tulang ini pada umumnya berbentuk tabung, berongga dan memanjang. Pada kedua
bagian ujungnya terjadi perluasan tulang. Fungsi dari perluasan ini untuk berhubungan dengan
tulang yang lain. Pada rongga tulang ini berisi sumsum kuning dan lemak.Tulang pipa terbagi
menjadi 3 bagian yaitu epifise yaitu bagian dikedua ujung tulang yang berbentuk
bonggol/membulat, kemudian bagian tengah tulang yang disebut diafise. Daerah antara diafise
dengan epifise terdapat cakraepifise a9tepatnya lebih mengarah pada dekat ujung epifise) yang
tersusun dari cartilago yang aktif membelah pada usia pertumbuhan. Pada orang dewasa
cakraepifise ini sudah menulang.Tulang pipa dapat dijumpai pada Os. Humerus, Os. Radius, Os.
Ulna, Os. Tibia, Os. Fibula, ruas-ruas Os. Digiti Phalanges Manus, dll.
Tulang pipih
Tulang pipih berbentuk gepeng memipih, tipis. Tulang ini tersusun dari 2 buah
lempengan tulang kompak dan tulang spons. Rongga diantara kedua lempengan tulang tersebut
terisi sumsum merah.Tulang pipih dapat dijumpai pada Os. Costae, Os. Scapula, Os. Sternum,
Os. Cranium, dll.
Tulang pendek
Tulang pendek berbentuk bulat dan pendek tidak beraturan atau silinder kecil. Rongga
tulang pendek berisi sumsum merah.Tulang pendek dapat dijumpai pada ruas-ruas Os.
Vertebrae, ruas-ruas Os. Tarsal, ruas-ruas Os. Carpal, dll.
b. Berdasarkan matriksnya dibedakan menjadi :
Tulang kompak/padat
Yaitu merupakan tulang yang memiliki matriks padat dan rapat. Tidak dijumpai adanya celah
tanpa matriks dalam rongga tulang ini.Dapat dijumpai pada tulang pipa/tulang panjang.
Tulang spons/bunga karang
Yaitu merupakan tulang yang memiliki matriks yang tidak padat/berongga. Dapat dijumpai pada
tulang pipih dan tulang pendek.
c. Berdasarkan letaknya tulang dibedakan menjadi :
Tulang Axial terdiri dari :tulang tengkorak,tulang pendengaran,tulang badan,tulang rusuk,tulang
gelang bahu.dan tulang gelang pinggul
Persendian/artikulasi
Merupakan hubungan antara 2 buah tulang. Struktur khusus yang terdapat pada artikulasi
yang dapat memungkinkanuntuk pergerakan disebut dengan sendi.Artikulasi dapat dibedakkan
menjadi :
1)SINARTHROSIS(Sendi mati)
Yaitu hubungan antara 2 tulang yang tidak dapat digerakkan sama sekali. Artikulasi ini
tidak memiliki celah sendi dan dihubungkan dengan jaringan serabut. Dijumpai pada hubungan
tulang pada tulang-tulang tengkorak yang disebut sutura/suture.
2) AMFIARTHROSIS(Sendi kaku)
Yaitu hubungan antara 2 tulang yang dapat digerakkan secara terbatas. Artikulasi ini
dihubungkan dengan cartilago. Dijumpai pada hubungan ruas-ruas tulang belakang, tulang
rusuk dengan tulang belakang.
3) DIARTHROSIS(Sendi hidup)
Yaitu hubungan antara 2 tulang yang dapat digerakkan secara leluasa atau tidak
terbatas. Untuk melindungi bagian ujung-ujung tulang sendi, di daerah persendian terdapat
rongga yang berisi minyak sendi/cairan synovial yang berfunggsi sebagai pelumas sendi.
Dapat dibedakan menjadi :
a) Sendi engsel
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan hanya satu arah saja.
Dijumpai pada hubungan tulang Os. Humerus dengan Os. Ulna dan Os. Radius/sendi pada siku,
hubungan antar Os. Femur dengan Os. Tibia dan Os. Fibula/sendi pada lutut.
b) Sendi pelana/sendi sellaris
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan kedua arah. Dijumpai pada
hubungan antara Os. Carpal dengan Os. Metacarpal, sendi pada tulang ibu jari.
c) Sendi putar
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan salah satu tulang berputar terhadap
tulang yang lain sebagai porosnya. Dijumpai pada hubungan antara Os. Humerus dengan Os.
Ulna dan Os. Radius, hubungan antar Os. Atlas dengan Os. Cranium.
d) Sendi peluru/endartrosis
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan ke segala arah/gerakan bebas.
Dijumpai pada hubungan Os. Scapula dengan Os. Humerus, hubungan antara Os. Femur dengan
Os. Pelvis virilis.
e) Sendi geser
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan pada satu bidang saja atau
gerakan bergeser. Dijumpai pada ruas-ruas Os. Vertebrae, ruas-ruas Os. Metatarsal dan ruas-ruas
Os. Metacarpal.
f) Sendi luncur
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan badan melengkung ke depan
(membungkuk) dan ke belakang serta gerakan memutar (menggeliat).
g) Sendi gulung
Yaitu hubungan antar tulang yang gerakan tulangnya seolah-olah mengitari tulang yang
lain. Dijumpai pada hubungan Os. Metacarpal dengan Os. Radius.
h) Sendi ovoid
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan berporos dua, dengan gerak
ke kiri dan ke kanan; gerakan maju dan mundur; gerakan muka/depan dan belakang. Ujung
tulang yang satu berbentuk ovaldanmasuk ke dalam suatu lekuk yang berbentuk elips. Dijumpai
pada hubungan Os. Radius dengan Os. Carpal.
Alat Gerak Aktif/Otot
Berdasarkan struktur selnya dibedakan menjadi :
A.Otot Polos/Licin
Memiliki bentuk sel otot seperti silibdris/gelendong dengan kedua ujung meruncing.
Memiliki satu buah inti sel yang terletak di tengah sel otot.
Mempunyai permukaan sel otot yang polos dan halus/licin.
Pergerakan sel otot ini diluar kehendak/tanpa disadari dengan sifat pergerakan lambat
dan teratur. Sehingga dengan demikian tidak memungkinkan cepat lelah pada sel otot.
Sel otot ini banyak dijumpai di seluruh organ dalam tubuh keculai jantung dan rangka.
B.Otot Lurik/Seran Lintang/Rangka
* Memiliki bentuk sel yang panjang seperti serabut/benang/filament.
* Memiliki banyak inti sel yang terletak di tepi.
3) Memiliki permukaan yang tampak bergaris-garis gelap dan terang yanag melintang pada
struktur selnya. Hal ini dikarenakan adanya myofibril yang tidak seragam/tidak sama tebalnya
pad permukaan sel otot.
4) Pergerakan sel otot ini sesuai dengan kehendak/diperintah oleh otak. Sehingga sifat
pergerakannya cepat dan tidak teratur serta mudah lelah.
5) Sel otot ini hanya dijumpai di rangka, karena melekat di tulang untuk pergerakan.
1. Otot Jantung/myocardium
Memiliki bentuksel yang memanjang seperti serabut/filament yang bercabang.
Percabangan sel otot jantung disebut dengan Sinsitium.
Memilki banyak inti sel yang terletak di tepi agak ke tengah.
Pergerakan sel otot ini tanpa disadari/diluar kehendak.s ehingga sifat pergerakannya
adalah lamat, teratur dan tidak mudah lelah.
Sel otot ini hanya dijumpai pada organ jantung.
Berdasarkan cara kerjanya dibedakan menjadi :
1) Otot sinergis
Yaitu hubungan antar otot yang cara kerjanya saling mendukung/bekerja sama/menimbulkan
gerakan yang searah.
2) Otot antagonis
Yaitu hubungan antar otot sayng cara kerjanya saling berlawanan/bertolak belakang/tidak
searah.
Macamynya :
Otot ekstensor (meluruskan) dengan fleksor (membengkokkan).
Otot abductor (menjauhi sumbu badan) dengan adductor (mendekatisumbu badan).
Otot supinator (menengadah) dengan pronator (menelungkup).
Otot depressor (gerakan ke bawah) dengan elevator (gerakan ke atas).
Berdasarkan perlekatannya dibedakan menjadi :
1 Origo
Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang tetap/stabil pada saat
kontraksi.
2 Insersio
Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang berubah posisi pada
saat kontraksi.
Bagan/skema mekanisme cara kerja otot.
1 Kontraksi
Impus sel otot ujung saraf asetilkoli sel otot membebaskan ion Ca 2+ protein aktin + myosin
aktomios serabut otot memendek kontraksi.
2 Relaksasi
Impuls plasma sel otot menyerap Ca 2+ aktomiosin aktin + myosin serabut otot memanjang
relaksasi.
Kelainan pada tulang dan otot
Penyebab kelaian oleh :
Genetis
Kuman penyakit.
Kelainan susunan tulang dan sendi.
Kebiasaan sikap duduk yang salah.
Kebiasaan aktivitas kerja yang berlebihan.
Kurang gizi.
Kecelakaan.
Macam kelainan pada sistem gerak
* Fraktura /patah tulang
Yaitu kelainan pada tulang akibat kecelakaan, baik kendaraan bermotor atau jatuh. Dibedakan
menjadi 2 yaitu fraktura yang tertutup (patah tulang yang tidak sampai merobek kulit/otot) dan
fraktura yang terbuka (patah tulang yang merobek/menembus kulit/otot).
* Osteoporosis
Yaitu kelainan pada tulang yang disebakan karena adanya pengeropososan tulang. Hal ini
karena tubuh sudah tidak mampu lagi menyerap dan menggunakan Calcium secara normal.
* Fisura/retak tulang
Yaitu kelainan tulang yang menimbulkan keretakan pada tulang, akibat kecelakaaan.
* Lordosis
Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang melekung pada daerah
lumbalis. Ha ini akan mengakibatkan posisi kepala tertarik ke belakang.
* Skolisosis
Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang melekung ke araah lateral.
Hal ini akan menyebabkan badan akan bengkok membentuk huruf S.
* Kifosis
Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang yanag terlalu membengkok
ke belakang.
* Hipertrofi
Yaitu kelainan otot yang membesar dan menjadi lebih kuat karena sel otot diberikan
kegiatan/aktivitas yang terus menerus secara berlebihan.
2.2 RANGKA HEWAN
Rangka sebagai penegak dan alat gerak pasif tidak hanya terdapat pada tubuh manusia,tetapi
juga terdapat pada tubuh hewan.Rangka pada hewan bentuk dan susunannya bervariasi sesuai
dengan bentuk tubuh hewan.
Berdasarkan letaknya,rangka hewan dapat dibedakan menjadi dua macam,yaitu rangka luar dan
rangka dalam.Rangka dalam adalah rangka yang terdapat didalam tubuh.Sedangkan rangka luar
adalah rangka yang terletak diluar tubuh.Hewan-hewan tingkat rendah memiliki rangka luar.
1. Rangka Luar
Contoh hewan yang memiliki rangka luar adalah hewan berbuku-buku(Antropoda),misalnya
Hexapoda,Arachnoidea,Myriapoada,Decapoda dan Echinodermata.Rangka luar tersebut ada
yang terdiri dari zat kitin,zat tanduk atau zat kapur.Hewan lain yang memiliki rangka luar adalah
ikan,reptilia,yang rangkanya berbentuk sisik atau prisai.
Antropoda memiliki kulit dari zat kitin,Echinodermata memiliki kulit dari lempeng-
lempeng kapur,dan penyu memiliki kulit luar dari zat tanduk.Karena keras,maka kulit tersebut
juga berfungsi sebagai rangka luar.Rangka luar berfungsi melindungi organ-organ didalam
tubuhnya.Selain itu rangka luar Avertebrata juga berfungsi dalam proses pertukaran
gas.Kontraksi otot-otot menyebabkan kulit serangga mengembang dan mengempis.Udara
pernapasan dapat keluar masuk melalui spirakel atau stigma.Pada waktu-waktu tertentu kulit
luar itu mengelupas,lalu diganti dengan kulit yang baru.
2. Rangka Dalam
Rangka dalam hewan merupakan hasil adaptasi terhadap lingkungan dan geraknya.Rangka
dalam hewan yang hidup di air berbeda dengan rangka hewan yang hidup di darat.Rangka
hewan yang berlari cepat berbeda dengan rangka hewan yang berlari lambat.Berdasarkan fosil
rangka yang ditemukan,para pakar dapat menduga lingkungan dan aktivitas hewan purba pada
zaman dahulu.
a. Rangka ikan
Ikan mempunyai rangka luar dan rangka dalam.Rangka luar iakn terdiri dari sisik,yang menutupi
seluruh tubuhnya.Sisik tersusun atas zat kapur.Fungsinya untuk melindungi bagian dalam
tubuhnya.Rangka dalam tersusun atas tulang-tulang yang runcing.Dalam percakapan sehari-hari
kita sering menyebutnya sebagai duri ikan.Duri ikan itu sebenarnya merupakan onjolan dari
ruas-ruas tulang punggungnya.
b. Rangka Amfibi
Pada amfibi yang hidup di air dan di darat,terdapat rangka yang lebih memungkinkan untuk
dapat bergerak bebas di darat.Selain tulang-tulang tengkorak dan tulang badan.Amfibi memiliki
tulang anggota gerak berupa tungkai depan dan tungkai belakang.Tungkai belakang lebih
panjang dibandingkan dengan tungkai depan sehingga katak dapat loncat lebih jauh.
c. Rangka Reptil
Reptil memiliki rangka luar dan rangka dalam.Rangka luar berupa sisik,kulit yang keras atau
bentuk perisai.Fungsi rangka luar sebagai pelindung.Rangka dalam reptil bermacam-macam
sesuai dengan lingkungan hidupnya.Ular tidak bertungkai,kura –kura memiliki rangka dalam
yang pendek dan buaya memiliki rangka yang terdiri atas tulang tengkorak.badan,dan tungkai.
d. Rangka Burung
Burung memiliki tulang-tulang yang khas yang memungkinkannya untuk terbang.Anggota gerak
depan berfungsi sebagai sayap.Telapak tangan dan jari-jari tidak berkembang.Tulang dada
membesar dan memipih sebagai tempat meletaknya otot-otot yang menggerakkan sayap.
Pada dasarnya rangka hewan Vertebrata sama dengan manusia. Namun, bentuk rangka
pada setiap hewan disesuaikan dengan fungsi, tempat hidup, dan cara hidupnya. Ikan
mempunyai struktur rangka yang mendukung mekanisme geraknya dalam air. Lihat Gambar
4.21. Ikan bergerak dengan meliuk-liukkan rangka tubuhnya sehingga tubuhnya terdorong ke
depan. Siripnya berfungsi sebagai kemudi dan alat penjaga keseimbangan. Namun, kuda laut
(Hyppocampus) bergerak dengan dorongan sirip punggung yang berfungsi seperti baling-baling
kapal. Pada ikan buntal, siripnya berfungsi sebagai pendorong gerakan maju.
Bagaimana dengan katak? Coba perhatikan Gambar 4.22. Tungkai belakang katak jauh lebih
besar daripada tungkai bagian depan. Tungkai belakang katak berfungsi untuk melompat. Oleh
karenanya, struktur tungkai belakang katak harus lebih kukuh. Tungkai depan katak terlihat
lebih kecil, tetapi mampu menahan tubuhnya saat mendarat.
Burung memiliki struktur tubuh seperti hewan bertulang belakang lainnya, kecuali kedua
tungkai depannya berubah menjadi sayap. Lihat Gambar 4.23. Burung mempunyai sejumlah
ciri-ciri khusus yang berhubungan dengan kemampuan terbang.
Ciri-ciri khusus itu sebagai berikut.
a. Sebagian ruas tulang belakang menjadi satu membentuk titik tumpu yang kuat sewaktu sayap
dikepakkan.
b. Tulang yang besar biasanya berongga. Hal ini untuk mengurangi bobot badan. Berat rangka
burung hanya 4% dari seluruh berat badan.
c. Pada tulang dada yang berlunas dalam, melekat otot-otot terbang yang kukuh untuk
menggerakkan sayap.
Selain bergerak dengan cara terbang, ada beberapa jenis burung juga dapat berenang dengan
kakinya. Burung yang dapat berenang umumnya memiliki selaput pada kakinya.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari
tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila aka impuls atau rangsangan yang
mengenai sebagian atau seluruh bagian tubuhnya. Alat gerak dapat di bedakan alat gerak aktif
dan alat gerak pasif.
3.2 SARAN
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat terdapat kesalahan dan kekeliruan dalam
penulisannya.Oleh karena itu,kami mohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca
sehingga kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus.2012.Gerak dan alat gerak(on line).http://www.lintas berita.us/topic/Gerak dan
Alat gerak.Dikutip pada:Rabu,17 April 2012.Pukul:20.30 WIB
Cambell.2003.Biologi Jilid 2.Jakarta:Erlangga
Isnaeni,wiwi.2066.Fisiologi Hewan.Yogjakarta:Kanisus