George Frazteo - 04121401010

6

Click here to load reader

Transcript of George Frazteo - 04121401010

Page 1: George Frazteo - 04121401010

NAMA : George Frazteo

NIM : 04121401010

No Urut Pembagian Tugas : (1)

Skenario B.Seorang anak laki-laki usia 9 tahun dibawa ibunya berobat ke poliklinik. Keluhan kedua mata sering merah berulang dan terasa gatal. Keluhan terutama dirasakan bila pasien sering bermain bola pada siang hari.Riwayat keluarga : ayah pasien menderita penyakit asmaPemeriksaan oftalmologiVODS : 6/6TIODS : 15,6 mmHgPalpebra ODS : BlefarospasmeKongjuctiva tarsal superior ODS : Giant papil (+), kongjuctiva tarsal inferior ODS : TenangKongjuctiva bulbi ODS : Injeksi kongjuctiva (+)Kornea ODS : Horner Trantas dots (+) di limbus, infiltrate punctata (-), shield ulcer (-)BMD, iris, pupil, lensa ODS : Dalam batas normalSegmen posterior ODS : Dalam batas normalKlarifikasi istilah ;

1. Asma : serangan sesak berulang disertai mengi akibat kontraksi spasmodic bronki2. VODS (visus okulo dextra sinistra) : tajam penglihatan mata kanan dan kiri3. TIODS : tekanan intra ocular dextra sinistra4. Blefarospasme : penutupan kedua kelopak mata di luar control kontraksi otot kelopak mata5. Giant papi l(+) : kondisi dimana konjungtiva menjadi iritasi dan inflamasi dengan gambaran papil6. Injeksi konjungtiva(+) : salah satu gejala konjungtivitis yang biasanya di sebabkan karena pelebaran arteri konjungtiva posterior dengan gambaran klinis pembuluh darah berkelok, konjungtiva merah dari bulbi menuju kornea dan ikut bergerak jika konjungtiva bulbi di gerakan7. Horner trantas dot:s(+) : merupakan degenerasi epitel kornea atau eusinofil di bagian epitel limbus kornea

Page 2: George Frazteo - 04121401010

8. Infiltrate punchtata : penimbunan substansi dalam jumlah yang melebihi normal pada punctum lakrimal 9. Shield ulcer: kerato konjungtivitis yang mengenai kornea 10. BMD : bilik mata depan 11. Palpebral ODS : bagian dalam mata kanan dan kiri yang melekat langsung dengan bola mata12. Konjungtiva tarsal superior ODS : bagian atas dalam kelopak mata yang berhubungan langsung dengan mata yang melekat erat dengan tarsus13. Konjungtiva tarsal inferior ODS : bagian bawah dalam kelopak mata yang berhubungan langsung dengan mata yang melekat erat dengan tarsus14. Konjungtiva bulbi : membrane halus yang menutupi sclera dan mudah di gerakan dari sclera di bawahnya 15. Limbus : perbatasan antara kornea dan sclera

ANALISIS MASALAH

Soal 1 : Apakah hubungan usia dan jenis kelamin dan keluhan yang di alami?Sumber :

Jawaban : Keratokonjungtivitis vernal yang juga dikenal sebagai “catarrh musim semi” dan

“konjungtivitis musiman” atau “Kojungtivitis musim kemarau“ adalah penyakit alergi bilateral yang

jarang, sering dijumpai pada anak laki – laki usia 8-20 tahun biasanya mulai pada tahun – tahun pubertas

dan berlangsung selama 5-10 tahun. Penyakit ini lebih banyak pada anak laki – laki dibandingkan

perempuan.

Soal 2 : Bagaimana patogenesisnya kasus ini?Sumber :

Jawaban : Keratokonjungtivitis vernal melibatkan 2 mekanisme hipersensitifitas, yaitu tipe 1 dan tipe 4.

Adanya Ig E di air mata dan infiltrasi konjungtiva oleh sel B,sel plasma,eosinofil, dan mast cell pada

pasien Keratokonjungtivitis vernal menggambarkan reaksi hipersensitifitas tipe 1. Sedangkan infiltrasi

konjungtiva oleh sel dendritik, limfosit T dan basofil serta perubahan endotelial microvaskular pada

pasien Keratokonjungtivitis vernal menggambarkan reaksi hipersensitivitas tipe 4.

Page 3: George Frazteo - 04121401010

Eosinofil juga berperan dalam patogenesis keratokonjungtivitis vernal. Level serum preform eosinofils-

derived mediators meningkat pada pasien keratokonjungtivitis vernal. Eosinophilic major basic protein

(EMPB) terlibat dalam pembentukan lesi di epitel kornea.

Soal 3 : Templete – DD ?Sumber : Ilyas, S., Konjungtivitis Vernalis dalam Ilmu Penyakit Mata, Edisi III, Cetakan I, Fakultas

Kedokteran UI, Balai Penerbit FK UI, Jakarta, 2004

Jawaban :

1. Atopic Keratokonjungtivitis

2. Konjungtivitis papilar raksasa

Diagnosis banding pada umumnya tidak sulit, kecuali yang dihadapi penderita dewasa muda, karena

mungkin suatu konjungtivitis atopik. Kelainan mata pada konjungtivitis atopik berupa kelopak mata yang

tebal, likenisasi, konjungtiva hiperemi dan kemosis disertai papil- papil di konjungtiva tarsalis inferior.

Kadang- kadang papil ini bias besar mirip cobble stone dan dapat dijumpai pada konjungtiva tarsalis

superior. Trantas dot’s juga bias dijumpai pada konjungtivitis atopik meskipun tidak sesering pada

konjungtivitis vernalis.

Selain konjungtivitis atopik, perlu juga dipikirkan kemungkinan adanya Giant Papillary conjungtivitis

pada pemakaian lensa kontak, baik yang hard maupun yang soft. Gejalanya mulai dengan gatal disertai

banyak mucus serta timbulnya atau ditemukannya papil raksasa di knjungtiva tarsalis superior. Kelainan

ini dapat timbul baik satu minggu sesudah pemakaian lensa kontak maupun setelah lama pemakaian. Pada

kelainan ini tidak ada pengaruh musim. Pemeriksaan sitologi hanya menunjukkan sedikit eosinofil.

Dengan dilepasnya kontak lens, gejala- gejalanya akan berkurang.

Konjungtivitis vernalis kadang- kadang perlu di diagnosis banding dengan trachoma stadium II yang

disertai folikel- folikel yang besar mirip cobble stone.

Soal 4 : Templete - Pemeriksaan penunjang ?Sumber :

Jawaban : Pemeriksaan Oftalmologi

Page 4: George Frazteo - 04121401010

LEARNING ISSUE :

LEARNING ISSUE 1 TENTANG :

ANATOMI MATA

Materi :

A. ANATOMI DAN FISIOLOGI

Konjungtiva adalah selaput lendir atau disebut lapisan mukosa. Konjungtiva melapisi permukaan sebelah

dalam kelopak mulai tepi kelopak (margo palpebralis), melekat pada sisi dalam tarsus, menuju ke pangkal

kelopak menjadi konjuntiva fornicis yang melekat pada jaringan longgar dan melipat balik melapisi bola

mata hingga tepi kornea.

Konjungtiva dibagi menjadi 3 bagian :

1. Konjungtiva palpebra

2. Konjungtiva forniks

3. Konjungtiva bulbi

Yang ada di palpebra disebut konjuntiva palpebra, di fornix disebut konjuntiva fornicis dan yang di bola

mata disebut konjuntiva bulbi. Di sudut nasal, di canthus internus ada lipatan disebut plica semilunaris.

Juga disitu menuju benjolan menyerupai epidermoid yang disebut caruncula.2

Histologis lapisan konjuntiva adalah epitel konjuntiva terdiri atas epitel superficial mengandung sel goblet

yang memproduksi mucin. Epitel basal, di dekat limbus dan epitel ini mengandung pigmen. Dibawah

epitel terdapat stroma konjuntiva yang terdiri atas lapisan adenoid yang mengandung jaringan limfoid dan

lapisan fibrosa yang mengandung jaringan ikat. Yang padat adalah tarsus dan ditempat lain jaringan

longgar.

Kelenjar yang ada di konjuntiva terdiri kelenjar Krause (ditepi atas tarsus) yang menyerupai kelenjar air

mata. Pembuluh darah yang ada di konjuntiva adalah a.siliaris anterior dan a. palpebralis. Konjuntiva

mengandung sangat banyak pembuluh limfe. Inervasi syaraf di palpebra oleh percabangan n. oftalmikus

cabang N.V. 2

Konjuntiva dibasahi oleh air mata yang saluran sekresinya bermuara di fornix atas. Air mata mengalir

dipermukaan belakang kelopak mata dan tertahan pada bangunan lekukan di belakang kelopak mata

tertahan di belakang tepi kelopak. Air mata yang mengalir ke bawah menuju fornix dan mengalir ke tepi

nasal menuju punctum lakrimalis. Dengan demikian konjuntiva dan kornea selalu basah.2,3

Kedudukan konjuntiva mempunyai resiko mudah terkena mikroorganisme atau benda lain. Air mata akan

melarutkan materi infektius atau mendorong debu keluar. Alat pertahanan ini menyebabkan peradangan

menjadi self-limited disease. Selain air mata, alat pertahanan berupa elemen limfoid, mekanisme

eksfoliasi epitel dan gerakan memompa kantong air mata. Hal ini dapat dilihat pada kehidupan

Page 5: George Frazteo - 04121401010

mikroorganisme patogen untuk saluran genitourinaria yang dapat tumbuh di daerah hidung tetapi tidak

berkembang di daerah mata.

Arteri- arteri konjungtiva berasal dari a.ciliaris anterior dan a. palpebralis yang keduanya beranastomosis.

Yang berasal dari a. ciliaris anterior berjalan ke depan mengikuti m. rectus menembus sclera dekat limbus

untuk mencapai bagian dalam mata dan cabang- cabang yang mengelilingi kornea.3

Konjungtiva menerima persyarafan dari percabangan pertama n. trigeminus yang berakhir sebagai ujung-

ujung yang lepas terutama di bagian palpebra.

Sumber 1 :