Geologi Struktur BAB III

6
BAB III MENENTUKAN JURUS DAN KEMIRINGAN STRUKTUR BIDANG DARI DUA KEMIRINGAN SEMU 3.1. Defenisi Menentukan jurus dan kemiringan struktur bidang dari dua kemiringan semu pada ketinggian yang sama merupakan pengukuran kemiringan sebenarnya suatu singkapan dilapangan dengan hanya mengetahui kemiringan semunya. Sehingga praktikan dapat membayangkan kemiringan sebenarnya. 3.2. Menentukan jurus dan kemiringan struktur bidang dari dua kemiringan semu pada ketinggian yang sama Gambar 3.1. Kemiringan semu pada perlapisan batuan Prinsip yang dipakai adalah menggunakan bidang proyeksi sebagai referensi di atas titik paling tinggi. 1. Plotkan titik O dan P. Melalui titik O dan P ini buat kedudukan arah penampang pengukuran yaitu N 90 0

description

dscfereduysuhdvuhfurheyuer

Transcript of Geologi Struktur BAB III

GEOLOGI STRUKTUR

BAB IIIMENENTUKAN JURUS DAN KEMIRINGAN STRUKTUR BIDANG DARI DUA KEMIRINGAN SEMU

3.1. DefenisiMenentukan jurus dan kemiringan struktur bidang dari dua kemiringan semu pada ketinggian yang sama merupakan pengukuran kemiringan sebenarnya suatu singkapan dilapangan dengan hanya mengetahui kemiringan semunya. Sehingga praktikan dapat membayangkan kemiringan sebenarnya.

3.2.Menentukan jurus dan kemiringan struktur bidang dari dua kemiringan semu pada ketinggian yang sama

Gambar 3.1. Kemiringan semu pada perlapisan batuan Prinsip yang dipakai adalah menggunakan bidang proyeksi sebagai referensi di atas titik paling tinggi.1. Plotkan titik O dan P. Melalui titik O dan P ini buat kedudukan arah penampang pengukuran yaitu N 900 E pada O dan NY0E pada P. Kedudukan garis perpanjangan bertemu di Z.2. Dari O buat garis tegak lurus ZO, lalu buat garis sejajar ZO berjarak h (h adalah jarak titik O dengan bidang proyeksi di atas O). Perpotongannya O (letak titik pengukuran O yang sebenarnya). Demikian juga untuk titik P, buat garis tegak lurus ZP, buat garis sejajar ZP sehingga garis berpotongan di P berjarak T (T adalah jarak titik P dengan bidang proyeksi = d + (tinggi O-tinggi P ) = d + r.3. Melalui O buat garis menyudut sebesar dip terhadap garis sejajar OZ yang melalui O. Hati- hati cara mengeplot. Garis tersebut memotong garis OZ di titik A. Kerjakan dengan cara yang sama untuk titip P, buat garis menyudut melalui P hingga memotong ZP dititk B.4. Hubungkan titik A dan B yang merupakan jurus lapisan yang di cari.5. Buat garis tegak lurus garis AB melalui Z, memotong di titik Q. Buat garis sejajar AB melalui O, plotkan titik S pada garis tersebut yang berjarak r dan Q.6. Hubungkan S dan Q. Maka sudut SQQ adalah true dip yang dicari. Mencari true dip bisa juga dari P, dengan jarak titik P sebesar r.

3.3. Menentukan jurus dan kemiringanJurus (Strike) adalah arah dan garis horizontal yang merupakan perpotongan antara bidang yang bersangkutan dengan bidang horizontal, sedangkan kemiringan (Dip) adalah sudut kemiringan terbesar yang dibentuk oleh bidang miring dengan bidang horizontal dan diukur tegak lurus terhadap jurus.

Gambar 3.2. Jurus (strike)1. Jurus / Kemiringana. Sistem azimuth, hanya mengenal satu tulisan yaitu N XE/Y, Besarnya X antara 0 360 dan besarnya Y antara 0 90.b. Sistem kwadran , penulisan tergantung kepada posisi kwadran yang diinginkan sehingga mempunyai beberapa cara penulisan, misalnya: Sistem azimuth, N 145 E/30, maka menurut sistem kwadrannya adalah : N 35 W/30 SW atau S 35 E/30 SW. Sistem azimuth , N 90 E/45, maka menurut sistem kwadrannya adalah : N 90 E/45 S atau N 90 W/45 S atau N 90 E/45 S atau S 90 W/45 S.2. Besar kemiringan, arah kemiringan (dip,dip direction)Misalnya : sistem azimuth N 145E/30, maka penulisan berdasarkan sistem "dip, dip, deriction ", adalah : 30, N 235E. Penggambaran simbol struktur bidang :a. Garis jurus hasil pengukuran diplot dengan tepat sesuai arah pembacaan kompas di titik lokasi dimana struktur bidang tersebut diukur.b. Tanda arah kemiringan digambarkan pada tengah-tengah dan tegak lurus garis jurus searah jarum jam atau harga jurus ditambah 90 searah jarum jam. Panjang tanda kemiringan ini kurang lebih sepertiga (1/3) panjang garis jurus.c. Tulis besar kemiringan pada ujung tanda kemiringan.

3.4.Alat dan bahan3.4.1. Alat1. Alat tulis2. Pensil warna3. Busur4. Jangka5. Kertas kalkir

3.4.2.Bahan1.Fotocopy Form

3.5.Prosedur kerja Ada pula prosedur kerja di dalam praktikum menetukan jurus dan kemiringan struktur bidang dari dua kemiringan semu yaitu adalah :1. Pengukuran jurusBagian sisi kompas (sisi "E") ditempelkan pada bidang yang diukur. Kedudukan kompas dihorizontalkan, ditunjukkan oleh posisi level dari nivo "Mata Sapi" ( Bull's Eye Level ), maka harga yang ditunjuk oleh jarum utara kompas adalah harga jurus bidang yang diukur. Berilah tanda garis pada bidang tersebut sesuai dengan arah jurusnya.2. Pengukuran kemiringan.Kompas pada posisi tegak tempelkan sisi 'W' kompas pada bidang yang diukur dengan posisi yang tegak lurus jurus pada garis jurus yang telah dibuat pada butir kemudian dinometer di tekan sehingga gelembung udaranya tepat berada ditengah (posisi level). Harga yang ditunjukkan oleh penunjuk pada skala klinometer adalah besarnya sudut kemiringan dari bidang yang diukur. Dan pada pengukuran arah kemiringan, tempelkan sisi "S" kompas pada bidang yang diukur. Posisikan kompas, sehingga. horizontal (nivo "mata lembu" level), baca angka yang ditunjuk oleh jarum utara kompas. Harga ini merupakan arah kemiringan (dip direction) dari bidang yang diukur.

3.6.KesimpulanMenentukan jurus dan kemiringan struktur bidang dari dua kemiringan semu pada ketinggian yang sama merupakan pengukuran kemiringan sebenarnya suatu singkapan dilapangan dengan hanya mengetahui kemiringan semunya. Sehingga praktikan dapat membayangkan kemiringan sebenarnya. Kedudukan pada struktur bidang dilambangkan dengan strike dan dip. Jurus (strike) adalah arah dari garis horizontal yang merupakan perpotongan antara bidang yang bersangkutan dengan bidang horizontal yang diukur dari arah utara. Kemiringan (dip) adalah sudut terbesar yang dibentuk oleh bidang miring dengan bidanghorizontal yang diukur tegak lurus jurus.

Harum Tri Junita ~ 12.306.012III- 3