Resume Geologi Struktur

26
RESUME GEOLOGI STRUKTUR KEKAR, SESAR DAN LIPATAN NAMA : ILHAM STAMBUK : F1H113055 PROGRAM STUDI : TEKNIK GEOFISIKA JURUSAN : FISIKA

description

geologi struktur

Transcript of Resume Geologi Struktur

Page 1: Resume Geologi Struktur

RESUME

GEOLOGI STRUKTUR

KEKAR, SESAR DAN LIPATAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2013

NAMA : ILHAM

STAMBUK : F1H113055

PROGRAM STUDI : TEKNIK GEOFISIKA

JURUSAN : FISIKA

Page 2: Resume Geologi Struktur

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kekar,sesar dan lipatan merupakan poin yang menjadi pembahasan pada

struktur geologi suatu wilayah. Ilmu yang mempelajari tentang struktur geologi itu

sendiri sering disebut sebagai geologi struktur atau bagian dari ilmu geologi yang

mempelajari tentang bentuk (arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses

deformasi. . Adapun deformasi batuan adalah perubahan bentuk dan ukuran

pada batuan sebagai akibat dari gaya yang bekerja di dalam bumi. Secara umum

pengertian geologi struktur adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk

arsitektur batuan sebagai bagian dari kerak bumi serta menjelaskan proses

pembentukannya. Beberapa kalangan berpendapat bahwa geologi struktur lebih

ditekankan pada studi mengenai unsur-unsur struktur geologi, seperti perlipatan

(fold), rekahan (fracture), patahan (fault), dan sebagainya yang merupakan

bagian dari satuan tektonik (tectonic unit), sedangkan tektonik dan geotektonik

dianggap sebagai suatu studi dengan skala yang lebih besar, yang mempelajari

obyek-obyek geologi seperti cekungan sedimentasi, rangkaian pegunungan,

lantai samudera, dan sebagainya.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan mempelejari kekar, sesar dan lipatan antara lain adalah

untuk membuat resume yang mampu menjelaskan mengenai struktur

sekunder batuan yang berupa kekar, sesar dan lipatan

1.3 Rumusan Masalah

a. Apakah pengertian kekar, sesar dan lipatan

b. Apakah perbedaan kekar, sesar dan lipatan

c. Apakah hubungan antara kekar,sesar dan lipatan

d. Apa saja contoh-contoh kekar,sesar dan lipatan

1.4 Metode Penulisan

Metode yang dipakai dalam penulisan Resume ini adalah

berdasarkan studi literatur yang berhubungan dengan pembahasan dalam

makalah ini

Page 3: Resume Geologi Struktur

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Kekar

Kekar adalah suatu fracture (retakan pada batuan) yang relatif tidak

mengalami pergeseran pada bidang rekahnya, yang disebabkan oleh gejala

tektonik maupun non tektonik (Ragan, 1973).

Kekar merupakan salah satu struktur yang paling umum dijumpai pada

batuan. Kekar atau joint adalah rekahan-rekahan pada batuan yang berbentuk

lurus, planar dan tidak terjadi pergeseran.Joint set adalah kumpulan kekar pada

satu tempat atau pada suatu batuan yang memiliki ciri khas yang dapat

dibedakan dengan joint set lainnya.

Kekar adalah struktur retakan/rekahan terbentuk pada batuan akibat suatu gaya

yang bekerja pada batuan tersebut dan belum mengalami pergeseran. Secara

umum dicirikan oleh:

 a). Pemotongan bidang perlapisan batuan; 

 b). Biasanya terisi mineral lain (mineralisasi) seperti kalsit, kuarsa dsb;

 c). Kenampakan breksiasi. Struktur kekar dapat dikelompokkan berdasarkan

sifat dan karakter retakan/rekahan serta arah gaya yang bekerja pada

batuan tersebut. 

Perbedaan kekar dengan struktur retakan biasa adalah, kekar terjadi dalam

pola-pola yang teratur. Biasanya berupa garis lurus yang arahnya tegak lurus

vektor tegasan (stress). Terkadang beberapa kekar saling berpotongan,

membagi sebuah batuan besar menjadi balok-balok yang saling terpisah. Kekar

terjadi pada lingkungan geologi yang bertekanan rendah.

Kekar memegang peranan penting di geofisika, misalnya sebagai jalur

migrasi minyak bumi atau air tanah. Apabila kekar dilewati larutan hidrotermal,

maka mineral dapat mengendap di sana, membentuk urat mineral. Selain itu,

pemetaan kekar sangat penting dilakukan sebelum membuat desain waduk.

Kekar umumnya terdapat sebagai rekahan tensional dan tidak ada gerak

sejajar bidangnya. Kekar membagi-bagi batuan yang tersingkap menjadi blok-

blok yang besarnya bergantung pada kerapatan kekarnya. Dan merupakan

bentuk rekahan paling sederhana yang dijumpai pada hampir semua batuan.

Page 4: Resume Geologi Struktur

Biasanya terdapat sebagai dua set rekahan, yang perpotongannya membentuk

sudut berkisar antara 45 sampai 90 derajat.

Kekar mungkin berhubungan dengan sesar besar atau oleh pengangkatan

kerak yang luas, dapat tersebar sampai ribuan meter persegi luasnya. Umumnya

pada batuan yang getas. Kebanyakan kekar merupakan hasil pembubungan

kerak atau dari kompresi atau tarikan (tension) berkaitan dengan sesar atau

lipatan. Ada kekar tensional yang diakibatkan oleh pelepasan beban atau

pemuaian batuan. Kekar kolom pada batuan volkanik terbentuk oleh tegasan

yang terjadi ketika lava mendingin dan mengkerut.Kekar juga mempunyai nilai

ekonomis. Dapat memperbesar permeabilitas yang penting bagi migrasi dan

menampung air tanah dan minyak bumi.

Analisa kekar sangat diperlukan dalam eksplorasi dan pengembangan

sumber daya alam. Rekahan-rekahan mengontrol endapan mineral, tembaga,

timbal, seng, merkuri,perak,emas dan tungsten.

Larutan hidrotermal yang berasosiasi dengan intrusi batuan beku mengalir

sepanjang kekar-kekar dan mengendapkan mineral-mineral sepanjang dinding

kekar, membentuk urat-urat mineral (mineral veins).

Kekar dapat terjadi pada semua jenis batuan, dengan ukuran yang

bervariasi dari beberapa millimeter (kekar mikro) hingga ratusan kilometer (kekar

mayor). Sedangkan yang berukuran beberapa meter disebut dengan kekar

minor.Kekar dapat terjadi akibat adanya proses tektonik, proses perlapukan dan

perubahan temperature yang signifikan.Kekar merupakan jenis struktur batuan

yang berbentuk bidang pecah. Sifat dari bidang ini memisahkan batuan menjadi

bagian-bagian yang terpisah. Tetapi tidak mengalami perubahan posisinya.

Sehingga menjadi jalan atau rongga atau kesarangan batuan yang dapat dilalui

cairan dari luar beserta materi lain seperti air, gas dan unsur-unsur lain yang

menyertainya.

Klasifikasi kekar atau joint terdiri dari beberapa klasifikasi yaitu :

1. Berdasrkan Cara Terbentuknya:

Srinkage Joint (Kekar Pengkerutan)

Page 5: Resume Geologi Struktur

gambar 2.1 Srinkage joint

Srinkage Joint adalah kekar yang disebabkan karena gaya

pengerutan yang timbul akibat pendinginan (kalau pada batuan beku

terlihat dalam bentuk kekar tiang/kolom) atau akibat pengeringan (seperti

pada batuan sedimen). Kekar ini biasanya berbentuk polygonal yang

memanjang.

Kekar Lembar (Sheet Joint)

gambar 2.2 Sheet joint

Page 6: Resume Geologi Struktur

Yaitu sekumpulan kekar yang kira-kira sejajar dengan permukaan tanah.

Kekar seperti ini terjadi terutama pada batuan beku. Sheet joint

terbentuk akibat penghilangan beban batuan yang tererosi.

Penghilangan beban pada sheet joint terjadi akibat :

a. Batuan beku belum benar-benar membeku secara menyeluruh

b. Proses erosi yang dipecepat pada bagian atas batuan beku

c. Adanya peristiwa intrusi konkordan (sill) dangkal

2.  Berdasarkan Bentuknya

Kekar Sistematik: yaitu keakar dalam bentuk berpasangan arahnya

sejajar satu dengan yang lainnya .

gambar 2.3 Sistematik joint

gambar 2.4 Non sistematik joint

Page 7: Resume Geologi Struktur

Kekar Non Sistematik: yaitu kekar yang tidak teratur biasanya

melengkung dapat saling bertemu atau bersilangan di antara kekar

lainnya atau tidak memotong kekar lainnya dan berakhir pada bidang

perlapisan

3. Kekar Berdasarkan Ganesanya

Kekar Kolom

Kekar Kolom umumnya terdapat pada batuan basalt, tetapi

kadang juga terdapat pada batuan beku jenis lainnya. Kolom-kolom

ini berkembang tegak lurus pada permukaan pendinginan, sehingga

pada sill atau aliran tersebut akan berdiri vertikal sedangkan pada

dike kurang lebih akan horizontal, dengan mengukur sumbu kekar

kolom kita dapat merekonstruksi bentuk dari bidang pendinginan dan

struktur batuan beku.

gambar 2.5 Kekar kolom

Page 8: Resume Geologi Struktur

gambar 2.5 Kekar kolom

Kekar Gerus

gambar 2.7 Kekar gerus

Kekar Gerus (Shear Joint), yaitu kekar yang terjadi akibat stress

yang cenderung mengelincirkan bidang satu sama lainnya yang

berdekatan.

Ciri-ciri di lapangan :

a. Biasanya bidangnya licin

Page 9: Resume Geologi Struktur

b. Memotong seluruh batuan

c. Memotong komponen batuan

d. Biasanya ada gores garis

e. Adanya joint set berpola belah ketupat.

Kekar Lembar

Kekar lembar (sheet joint ) adalah sekumpulan kekar yang

kira-kira sejajar dengan permukaan tanah, terutama pada batuan

beku. Terbentuknya kekar ini akibat penghilangan beban batuan

yang tererosi. Penghilangan beban pada kekar ini terjadi akibat:

1.Batuan beku belum benar-benar membeku secara menyeluruh

2.Tiba-tiba diatasnya terjadi erosi yang dipercepat

3.Sering terjadi pada sebuah intrusi konkordan (sill) dangkal

Kekar Tarik (Esktension Joint dan Release Joint)

gambar 2.8 Kekar tarik

Kekar Tarikan (Tensional Joint), yaitu kekar yang terbentuk

dengan arah tegak lurus dari gaya yang cenderung untuk memindahkan

batuan (gaya tension). Hal ini terjadi akibat dari stress yang cenderung

untuk membelah dengan cara menekannya pada arah yang berlawanan,

dan akhirnya kedua dindingnya akan saling menjauhi.

Ciri-ciri dilapangan :

Page 10: Resume Geologi Struktur

a. Bidang kekar tidak rata

b. Selalu terbuka

c. Polanya sering tidak teratur, kalaupun teratur biasanya akan berpola

kotak-kotak

d. Karena terbuka, maka dapat terisi mineral yangkemudian disebut

vein.

Kekar tarikan dapat dibedakan atas:

1) Tension Fracture, yaitu kekar tarik yang bidang rekahannya searah

dengan tegasan

2) Release Fracture, yaitu kekar tarik yang terbentuk akibat hilangnya

atau pengurangan tekanan, orientasinya tegak lurus terhadap gaya

utama.

Struktur ini biasanya disebut STYLOLITE.

gambar 2.9 Extension joint

Kekar Hybrid

Page 11: Resume Geologi Struktur

Kekar Hibrid (Hybrid Joint) merupakan campuran dari kekar gerus

dan kekar tarikan dan pada umumnya rekahannya terisi oleh

mineral sekunder.

4. Berdasarkan Genesa & Keaktifan Gaya yang membentuknya

Kekar Orde Pertama

Kekar orde pertama adalah kekar yang dihasilkan langsung dari

gaya pembentuk kekar .Umumnya mempunyai bentuk dan pola

yang teratur dan ukurannya relative besar .

Kekar Orde Kedua

Kekar orde kedua adalah kekar sebagai hasil pengaturan kembali

atau pengaruh gaya balik atau lanjutan untuk mencapai

kesetimbangan massa batuan .

2.2 Sesar (Fault)

adalah struktur rekahan yang telah mengalami pergeseran. Umumnya

disertai oleh struktur yang lain seperti lipatan, rekahan dsb. Adapun di lapangan

indikasi suatu sesar/patahan dapat dikenal melalui :

a) Gawir sesar atau bidang sesar

b) Breksiasi, gouge, milonit,

c) Deretan mata air

d) Sumber air panas

e) Penyimpangan / pergeseran kedudukan lapisan

f) Gejala-gejala struktur minor seperti: cermin sesar, gores garis, lipatan dsb.

Berdasarkan pergeserannya, struktur sesar dalam geologi dikenal ada 3 jenis

yaitu:

1). Sesar Mendatar (Strike slip faults)

2). Sesar Naik (Thrust faults)

3). Sesar Turun (Normal faults).

Page 12: Resume Geologi Struktur

gambar 2.10 Klasifikasi sesar berdasarkan pergeserannya

Gambar atas adalah blok diagram dari Sesar Naik (Reverse fault), Sesar

Mendatar (Striike slip fault), Sesar Normal (Dip-slip fault dan Oblique-slip fault).

1. Sesar Mendatar (Strike Slip Fault)

adalah sesar yang pergerakannya sejajar, blok bagian kiri

relatif bergeser kearah yang berlawanan dengan blok bagian

kanannya. Berdasarkan arah pergerakan sesarnya, sesar

mendatar dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis sesar, yaitu:

1). Sesar Mendatar Dextral (sesar mendatar menganan)  dan

2). Sesar Mendatar Sinistral (sesar mendatar mengiri).

Sesar Mendatar Dextral adalah sesar yang arah

pergerakannya searah dengan arah perputaran jarum jam

sedangkan Sesar Mendatar Sinistral adalah sesar yang arah

pergeserannya berlawanan arah dengan arah perputaran jarum

jam.  Pergeseran pada sesar mendatar dapat sejajar dengan

permukaan sesar atau  pergeseran sesarnya dapat membentuk

sudut (dip-slip / oblique). Sedangkan bidang sesarnya sendiri

dapat tegak lurus maupun menyudut dengan bidang horisontal.

2. Sesar Naik (Thrust Fault)

adalah sesar dimana salah satu blok batuan bergeser ke

arah atas dan blok bagian lainnya bergeser ke arah bawah

disepanjang bidang sesarnya. Pada umumnya bidang sesar

naik mempunyai kemiringan lebih kecil dari 450.

3. Sesar Turun (Normal fault)

Page 13: Resume Geologi Struktur

adalah sesar yang terjadi karena pergeseran blok batuan

akibat pengaruh gaya gravitasi. Secara umum, sesar normal

terjadi sebagai akibat dari hilangnya pengaruh gaya sehingga

batuan menuju ke posisi  seimbang (isostasi). Sesar normal

dapat terjadi dari kekar tension, release maupun kekar gerus  

Berdasarkan Berdasarkan Ada Tidaknya Gerakan Rotasi,sesar

dibedakan menjadi :

1. Sesar Translasi

Masing-masing blok tidak ada gerak rotasi. Garis yang sejajar

dengan blok lain tetap sejajar.

2.  Sesar Rotasi

Terdapat gerak rotasi antara blok yang satu dengan yang

lainnya. Ada titik yang tidak mengalami pergeseran.

Berdasarkan Rake Net Slip,sesar dibedakan menjadi :

a.    Strike Slip Fault : Arah gerakan sejajar bidang sesar

b.    Dip Slip Fault : Arah gerakan tegak lurus bidang sesar

c.    Diagonal Fault

Berdasarkan Pergerakan Sesarnya,maka dibedakan menjadi :

a.    Stick slip (tidak kontinyu),

Sesar yang bergerak secara tiba-tiba dengan menyimpan energi

besar seperti ini menyebabkan terjadinya gempa bumi.

b.    Stable sliding (kontinyu),

Disebabkan oleh adanya fluida yang menyebabkan gerakan

terus berlangsung.

Secara umum bentang alam yang dikontrol oleh struktur

patahan sulit untuk menentukan jenis patahannya secara langsung.

Untuk itu, dalam hal ini hanya akan diberikan ciri umum dari

kenampakan morfologi bentang alam struktural patahan, yaitu :

a.    Beda tinggi yang menyolok pada daerah yang sempit.

b.   Mempunyai resistensi terhadap erosi yang sangat berbeda pada

Page 14: Resume Geologi Struktur

posisi/elevasi yang hampir sama.

c.    Adanya kenampakan dataran/depresi yang sempit memanjang.

d.   Dijumpai sistem gawir yang lurus(pola kontur yang lurus dan

(rapat).

e.    Adanya batas yang curam antara perbukitan/ pegunungan

dengan

dataran yang rendah.

f.     Adanya kelurusan sungai melalui zona patahan, dan membelok

tiba-tiba dan menyimpang dari arah umum.

g.   Sering dijumpai (kelurusan) mata air pada bagian yang

naik/terangkat

h.    Pola penyaluran yang umum dijumpai berupa rectangular, trellis,

concorted serta modifikasi ketiganya.

i.      Adanya penjajaran triangular facet pada gawir yang lurus.

2.2.3 Lipatan (Fold)

adalah deformasi lapisan batuan yang terjadi akibat dari gaya

tegasan sehingga batuan bergerak dari kedudukan semula

membentuk lengkungan.Unsur-unsur yang terdapat pada struktur ini

dapat diketahui dengan menafsirkan kedudukan lapisan batuannya.

Kedudukan lapisan batuan(dalam hal ini arah kemiringan lapisan

batuan) pada peta topografi, akan berlawanan arah dengan bagian

garis kontur.

Berdasarkan bentuk lengkungannya lipatan dapat dibagi dua,

yaitu :

a). Lipatan Sinklin adalah bentuk lipatan yang cekung ke arah atas.

b). Lipatan antiklin adalah lipatan yang cembung ke arah atas.

Berdasarkan kedudukan garis sumbu dan bentuknya, lipatan dapat

dikelompokkan menjadi :

1). Lipatan Paralel adalah lipatan dengan ketebalan lapisan yang

tetap.

2). Lipatan Similar adalah lipatan dengan jarak lapisan sejajar dengan

sumbu utama.

Page 15: Resume Geologi Struktur

3). Lipatan harmonik atau disharmonik adalah lipatan berdasarkan

menerus atau tidaknya sumbu utama.

4). Lipatan Ptigmatik adalah lipatan terbalik terhadap sumbunya

5). Lipatan chevron adalah lipatan bersudut dengan bidang planar

6). Lipatan isoklin adalah lipatan dengan sayap sejajar

7). Lipatan Klin Bands adalah lipatan bersudut tajam yang dibatasi oleh

permukaan planar.

gambar 2.11 Jenis lipatan

Disamping lipatan tersebut diatas, dijumpai juga berbagai jenis

lipatan, seperti Lipatan Seretan (Drag folds) adalah lipatan yang

terbentuk sebagai akibat seretan suatu sesar. 

Lipatan umumnya terbentuk dalam batuan sedimen yang belum

terlitifikasi, contohnya lipatan longsoran (slump) yang banyak dijumpai

pada endapan turbidit.

Page 16: Resume Geologi Struktur

gambar 2.12 Struktur primer berupa bidang perlapisan

pada batuan sedimen

gambar 2.13 Struktur sekunder berupa perlipatan skala besar pada batuan

sedimen

2.3. Hubungan Struktur Sekunder yang Saling Berasosiasi

Berdasarkan definisi dari struktur geologi kekar, sesar, dan lipatan

telah menunjukkan bahwa adanya keterkaitan satu dengan yang lain.

Misalnya sesar, sesar ialah kekar yang mengalami pergeseran pada

bidangnya, dan biasanya sesar terbentuk pada daerah lipatan (sinklin

maupun antiklin).

Page 17: Resume Geologi Struktur

Hubungan dari ketiga struktur geologi ini dapat dijelaskan melalui

three stages of deformation yang merupakan sifat deformasi suatu benda

terhadap gaya berdasarkan tingkat elastisitas benda tersebut. Ketiga

tingkatan tersebut adalah :

1. Elastic

Benda dikatakan elastic jika suatu benda dikenai gaya, maka akan

mengalami deformasi, tetapi jika gaya dilepas (hilang), maka benda

tersebut akan kembali lagi pada bentuk dan ukuran semula. Batas dimana

suatu benda masih dapat kembali seperti semula jika gaya dilepas,

disebut elastic limit. Maka jika besar gaya yang bekerja melebihi elastic

limit, benda tersebut tidak akan kembali pada bentuk semula, jika gaya

hilang.

2. Plastic

Benda dikatakan plastic jika gaya yang bekerja mencapai elastic

limit. Benda yang terkena gaya hanya sebagian yang dapat kembali pada

bentuk semula, jika gaya dihilangkan.

3. Brittle and Ductile

Benda dikatakan brittle, jika benda sudah pecah sebelum gaya yang

bekerja mencapai titik plastis. Benda dikatakan ductile, jika benda

pecah/hancur setelah gaya melewati titik elastic.

Berdasarkan penjelasan mengenai tingkat deformasi tersebut dapat

diketahui bahwa kekar merupakan awal atau pemicu adanya sesar dan

lipatan. Hal ini dikarenakan kekar menjadi zona lemah suatu batuan yang

apabila mendapat gaya yang lebih besar akan memicu terjadinya struktur

geologi sesar dan lipatan. Sedangkan sesar naik umumnya terbentuk pada

daerah lipatan berupa sinklin dan sesar turun terbentuk pada daerah lipatan

yang berupa antiklin. Hal ini dikarenakan ketika gaya tekan pada daerah

lipatan hilang, maka batuan yang terlipat akan kembali berusaha kebentuk

semula, tetapi karena adanya kekar maka terbentuklah sesar karena

pergerakan yang terjadi pada bidang kekar.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis terhadap

kekar pada suatu tubuh batuan, selain bertujuan untuk menentukan arah

gaya yang mempengaruhinya, juga untuk mengetahui ada tidaknya kekar

Page 18: Resume Geologi Struktur

dan lipatan, bahkan dari analisis kekar kita dapat mengetahui apakah suatu

lipatan itu berupa sinklin atau antiklin. Selain itu kita juga dapat mengetahui

suatu sesar merupakan sesar naik, turun atau geser dari hasil analisi kekar.

Untuk menentukan suatu sesar, kita dapat melakukannya dengan

analisis kekar untuk mendapatkan nilai σ1, σ2, σ3. Jika kedudukan σ1, σ2

relatif horizontal, sedangkan σ3 relatif vertikal sehingga menghasilkan

hanging wall bergerak naik terhadap foot wall maka sesar tersebut

merupakan sesar naik. Jika kedudukan σ2, σ3 relatif horisontal, sedangkan

σ1 vertikal sehingga menyebabkan hanging wall bergerak turun terhadap

foot wall maka sesar tersebut merupakan sesar turun. Jika kedudukan σ1,

σ3 relatif horisontal, sedangkan σ2 vertikal, sehingga menyebabkan blok

bergeser ke kanan atau kiri maka sesar tersebut merupakan sesar geser.

2.4. Hubungan Pembentukan Batuan dengan Struktur Sekunder

Hubungan pembentukan batuan dengan struktur sekunder dapat

diketahui melalui jenis/sifat dari batuan yang terbentuk dan gaya yang

bekerja terhadapnya. Hubungan ini berkaitan dengan three stages of

deformation yaitu elastic, plastic, dan brittle and ductile.

Seperti yang kita ketahui bahwa batuan beku merupakan batuan

yang berasal dari pembekuan magma. Proses keluarnya magma dari perut

bumi akan diikuti dengan gaya ke atas (vertikal) dari dapur magma. Gaya ini

akan berpengaruh terhadap lapisan batuan yang berada di atas dapur

magma tersebut sehingga dapat terbentuknya struktur sekunder baik berupa

kekar, sesar, maupun lipatan. Jenis struktur sekunder yang terbentuk akan

sangat dipengaruhi dari jenis/sifat dari batuan yang dikenai oleh gaya

vertikal.

Sedangkan pada pembentukan batuan metamorf sering ditandai

dengan terbentuknya struktur lipatan maupun sesar. Batuan metamorf yang

berhubungan dengan lipatan sering terbentuk oleh gaya tektonik yang

disebabkan oleh pertemuan lempeng tektonik baik pertemuan lempeng

benua maupun samudera.

Page 19: Resume Geologi Struktur

BAB III

KESIMPULAN

3.1. Kesimpulan

Dari hasil uraian dari bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Struktur primer adalah suatu struktur yang terbentuk bersamaan dengan

terbentuknya batuan, contohnya: struktur perlapisan, struktur sedimen,

dan struktur aliran lava. Sedangkan struktur sekunder adalah suatu

struktur yang terbentuk setelah terjadi pengendapan batuan atau hasil

dari deformasi batuan, contohnya: kekar, sesar, dan lipatan.

2. Analisis terhadap kekar pada suatu tubuh batuan, dapat digunakan untuk

menentukan arah gaya yang mempengaruhinya, mengetahui ada

tidaknya sesar dan lipatan, mengetahui apakah suatu lipatan itu berupa

sinklin atau antiklin, bahkan juga dapat mengetahui suatu sesar

merupakan sesar naik, turun atau geser dari hasil analisis kekar.

3. Hubungan pembentukan batuan dengan struktur sekunder dapat

diketahui melalui jenis dari batuan yang terbentuk dan gaya yang bekerja

terhadapnya. Hubungan ini dapat dijelaskan melalui three stages of

deformation yaitu elastic, plastic, dan brittle and ductile.

.