geolistreeekkk(1)
-
Upload
arsarcanum -
Category
Documents
-
view
109 -
download
0
description
Transcript of geolistreeekkk(1)
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Salah satu cara untuk mengetahui kandungan ekonomis yang terdapat di
bawah permukaan dari bumi adalah menggunakan metode survei geofisika.
Metode Geofisika merupakan ilmu yang mempelajari tentang bumi dengan
menggunakan pengukuran fisis pada atau di atas permukaan. Dari sisi lain,
geofisika mempelajari semua isi bumi baik yang terlihat maupun tidak terlihat
langsung oleh pengukuran sifat fisis dengan penyesuaian pada umumnya pada
permukaan (Dobrin dan Savit, 1988). Secara umum, metode geofisika dibagi
menjadi dua kategori, yaitu:
Metode pasif dilakukan dengan mengukur medan alami yang
dipancarkan oleh bumi.
Metode aktif dilakukan dengan membuat medan gangguan kemudian
mengukur respon yang dilakukan oleh bumi.
Dasar penggunaan metode geolistrik adalah setiap bahan memiliki sifat
listrik yang berbeda. Karakteristik terhadap sifat listrik inilah yang digunakan
dalam survey bawah permukaan geolistrik. Metode geolistrik sendiri bersifat aktif
ada juga yang pasif, yang bersifat pasif mengukur nilai potensial, arus serta
medan elektromagnetik yang terjadi secara alami dalam bumi. Sedangkan yang
bersifat aktif kita melakukan injeksi arus listrik dulu kedalam bumi lalu kemudian
kita melakukan pengukuran yang sama pada metode geolistrik. Pada praktikum
kali ini akan digunakan konfigurasi wenner yang bersifat aktif. Pada konfigurasi
Wenner prinsipnya adalah meinginjeksikan arus ke bumi lalu diukur nilai beda
potensial listrik dan arus listrik. Sehingga dapat diperoleh nilai resistivitas di
bawah permukaan.
1
Didapatkan bahwa semakin dalam permukaan maka semakin kecil nilai
resitivitasnya dan semakin renggang jarak antar elektroda maka semakin dalam
permukaan yang dapat diukur resistivitasnya. Digunakan software RES2DINV
untuk melakukan inversi data.
I.2 .Maksud dan TujuanPenelitian
Praktikum ini bermaksud agar praktikan dapat melakukan pengolahan data
untuk mendapatkan nilai resistivitas semu, nilai resistivitas yang sudah dimasukan
faktor geometrinya juga membuat penampang 2D dengan menggunakan software
RES2DINV dan manual menggunakan milimeterblok. Tujuan praktikum adalah
supaya praktikan dapat membuat penampang 2D dengan software RES2DINV
dan manual serta mengerti dan dapat melakukan interpretasi penampang tersebut
dari nilai resistivitasnya.
2
BAB II
DASAR TEORI
II.1. Geolistrik
Geolistrik adalah suatu metoda eksplorasi geofisika untuk menyelidiki
keadaan bawah permukaan dengan menggunakan sifat-sifat kelistrikan batuan.
Sifat-sifat kelistrikan tersebut adalah, antara lain. tahanan jenis (specific
resistivity, conductivity, dielectrical constant, kemampuan menimbulkan self
potential dan medan induksi serta sifat menyimpan potensial dan lain-lain.
Metoda geolistrik menempati tempat yang unik pada klasifikasi geolistrik.
Metoda metoda ekpslorasi geolistrik sangat beragam, ada metoda yang dapat
dimasukkan dalam kategori dinamis, akan tetapi ada juga yang dapat dimasukkan
kedalam kategori statis. Salah satu keunikan lain dari metoda geolistrik adalah
terpecah-pecaah menjadi bermacam-macam mazhab (aliran atau school) yang
berbeda satu dengan yang lain.
Pendugaan geolistrik dilakukan dengan menghantarkan arus listrik (beda I)
buatan kedalam tanah melalui batang elektroda arus , kemudian mengukur beda
potensial (beda V) pada elektroda lain. Hasil pencatatan akan dapat mengetahui
tahanan jenis bahan yang dilalui oleh arus listrik dapat diketahui dengan Hukum
Ohm yaitu :
R = V/I
dimana :
R = tahanan (ohm/mohm)
V= beda potensial listrik (volt/mvolt)
I = beda arus listrik dalam (Ampere)
3
Dengan memanfaatkan nilai tahanan jenis ini maka aplikasi metoda
geolistrik telah digunakan pada berbagai bidang ilmu yaitu :
1.Regional Geology untuk mengetahui struktur, stratigrafi dan sedimentasi.
2. Hidrogeologi/Geohidrologi untuk mengetahui muka air tanah, akuifer,
stratigrafi , intrusi air laut.
3. Geologi Teknik untuk mengetahui struktur, startigrafi, permeabilitas dan
porositas batuan, batuan dasar , pondasi , kontruksi bangunan teknis.
4. Pertambangan untuk mengetahui endapan plaser, stratigrafi, struktur,
penyebaran endapan mineral.
5. Archeology untuk mengetahui dasar candi, candi terpendam, tanah galian lama.
6. Panas bumi (geothermal) mengetahui kedalaman, penyebaran, low resistivity
daerah panas bumi.
7. Minyak untuk mengetahui struktur, minyak, air dan kontak air dan minyak serta
porositas , water content (well logging geophysic).
II.2. Metode Resistivitas
Metode Resistivitas adalah salah satu metode yang cukup banyak
digunakan dalam dunia eksplorasi khususnya eksplorasi air tanah karena
resistivitas dari batuan sangat sensitif terhadap kandungan airnya. Sebenarnya ide
dasar dari metode ini sangatlah sederhana, yaitu dengan menganggap bumi
sebagai suatu resistor.
Gambar II.2.1. Konsep Geolistrik
Metode geolistrik resistivitas atau tahanan jenis adalah salah satu dari
kelompok metode geolistrik yang digunakan untuk mempelajari keadaan bawah
permukaan dengan cara mempelajari sifat aliran listrik di dalam batuan di bawah
4
permukaan bumi. Metode resistivitas umumnya digunakan untuk eksplorasi
dangkal, sekitar 300 – 500 m. Prinsip dalam metode ini yaitu arus listrik
diinjeksikan ke alam bumi melalui dua elektrode arus, sedangkan beda potensial
yang terjadi diukur melalui dua elektrode potensial. Dari hasil pengukuran arus
dan beda potensial listrik dapat diperoleh variasi harga resistivitas listrik pada
lapisan di bawah titik ukur.
Metode kelistrikan resistivitas dilakukan dengan cara menginjeksikan arus
listrik dengan frekuensi rendah ke permukaan bumi yang kemudian diukur beda
potensial diantara dua buah elektrode potensial. Pada keadaan tertentu,
pengukuran bawah permukaan dengan arus yang tetap akan diperoleh suatu
variasi beda tegangan yang berakibat akan terdapat variasi resistansi yang akan
membawa suatu informasi tentang struktur dan material yang dilewatinya. Prinsip
ini sama halnya dengan menganggap bahwa material bumi memiliki sifat resistif
atau seperti perilaku resistor, dimana material-materialnya memiliki derajat yang
berbeda dalam menghantarkan arus listrik.
Berdasarkan pada tujuan penyelidikan, metode resistivitas dibedakan
menjadi dua yaitu mapping dan sounding. Metode geolistrik resistivitas mapping
merupakan metode resistivitas yang bertujuan mempelajari variasi rasistivitas
lapisan bawah permukaan secara horisontal. Oleh karena itu, pada metode ini
digunakan jarak spasi elektrode yang tetap untuk semua titik datum di permukaan
bumi. Sedangkan metode resistivitas sounding bertujuan untuk mempelajari
variasi resistivitas lapisan bawah permukaan bumi secara vertikal. Pada metode
ini pengukuran pada satu titik ukur dilakukan dengan cara mengubah-ubah jarak
elektrode. Pengubahan jarak elektrode tidak dilakukan secara sembarang, tetapi
mulai jarak elektrode kecil kemudian membesar secara gradual.
5
II.3 Konfigurasi Wenner Alpha
Pada konfigurasi Wenner, elektrode arus dan elektrode potensial
diletakkan seperti pada gambar
Gambar II.3.1.Konfigurasi Wenner
Dalam hal ini, elektrode arus dan elektrode potensial mempunyai jarak
yang sama yaitu C1P1= P1P2 = P2C2 = a. Jadi jarak antar elektrode arus adalah
tiga kali jarak antar elektrode potensial. Perlu diingat bahwa keempat elektrode
dengan titik datum harus membentuk satu garis.
Pada resistivitas mapping, jarak spasi elektrode tidak berubah-ubah untuk
setiap titik datum yang diamati (besarnya a tetap), sedang pada resistivitas
sounding, jarak spasi elektrode diperbesar secara bertahap, mulai dari harga a
kecil sampai harga a besar, untuk satu titik sounding. Batas pembesaran spasi
elektrode ini tergantung pada kemampuan alat yang dipakai. Makin sensitif dan
makin besar arus yang dihasilkan alat maka makin leluasa dalam memperbesar
jarak spasi elektrode tersebut, sehingga makin dalam lapisan yang terdeteksi atau
teramati.
Dari gambar, dapat diperoleh besarnya Faktor Geometri untuk Konfigurasi
Wenner adalah
sehingga pada konfigurasi Wenner berlaku hubungan :
6
BAB III
METODOLOGI
III.1. Diagram Alir Pengolahan Data
Gambar III.1.1. Diagram alir pengolahan data
7
Tahapan pengolahan data metode Resistivitas Konfigurasi Wenner Alpha sebagai
berikut:
1. Olah data yang didapat dengan Microsoft Excell
2. Hitung Rho, K, dan DP
3. Gunakan software Surfer lalu input data dari excel ke dalam surfer, save
dalam bentuk file .dat
4. Lalu gunakan software Res2Dinv kemudian masukkan data ke dalam
software, dengan cara klik read data file.
5. Inverse data dengan mengklik last square inversion.
6. Kemudian setting data agar sesuai dengan keadaan sebenarnya.
7. Lalu klik display, show inversion results, untuk melihat error yang
terkecil.
8. Kemudian save gambar dalam bentuk .bmp atau printscreen.
9. Intepretasi penampang tersebut berdasarkan nilai warna resistivitasnya.
8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1. Tabel Pengolahan Data
TABEL DATA METODE RESISTIVITY KONFIGURASI WENNER ALPHA
n C1 P1 P2 C2 I (m-A) V (m V) R (Ohm) K RHO (Ohm-m) DP
1 0 10 20 30 1 4.37 4.370 62.8 274.44 152 0 20 40 60 0.99 1.43 1.444 125.6 181.42 303 0 30 60 90 0.99 3.35 3.384 188.4 637.52 454 0 40 80 120 9.99 2.58 0.258 251.2 64.87 60
5 0 50100 150 9.99 3.1 0.310 314 97.44 75
6 0 60120 180 9 4.04 0.449 376.8 169.14 90
1 10 20 30 40 1 2.5 2.500 62.8 157.00 252 10 30 50 70 0.99 1.38 1.394 125.6 175.08 403 10 40 70 100 1.99 1.43 0.719 188.4 135.38 554 10 50 90 130 9.99 4.85 0.485 251.2 121.95 70
5 10 60110 160 9.99 3.31 0.331 314 104.04 85
6 10 70130 190 9.99 4.81 0.481 376.8 181.42 100
1 20 30 40 50 0.99 1.33 1.343 62.8 84.37 352 20 40 60 80 0.99 2.42 2.444 125.6 307.02 503 20 50 80 110 4.99 3.69 0.739 188.4 139.32 65
4 20 60100 140 9.99 3.32 0.332 251.2 83.48 80
5 20 70120 170 9.99 3.87 0.387 314 121.64 95
6 20 80140 200 9.99 3.81 0.381 376.8 143.70 110
1 30 40 50 60 0.99 2.42 2.444 62.8 153.51 452 30 50 70 90 0.99 2.66 2.687 125.6 337.47 603 30 60 90 120 4.99 4.09 0.820 188.4 154.42 75
4 30 70110 150 9.99 3.8 0.380 251.2 95.55 90
5 30 80130 180 9.99 5.08 0.509 314 159.67 105
6 30 90150 210 9.99 5.4 0.541 376.8 203.68 120
1 40 50 60 70 0.99 3.38 3.414 62.8 214.41 552 40 60 80 100 0.99 1.58 1.596 125.6 200.45 70
3 40 70100 130 4.99 4.52 0.906 188.4 170.65 85
4 40 80120 160 9.99 4.5 0.450 251.2 113.15 100
5 40 90140 190 9.99 4.2 0.420 314 132.01 115
6 40 100 16 220 9.99 5.4 0.541 376.8 203.68 130
9
0
1 50 60 70 80 0.99 3.46 3.495 62.8 219.48 652 50 70 90 110 1.99 1.74 0.874 125.6 109.82 80
3 50 80110 140 4.99 4.77 0.956 188.4 180.09 95
4 50 90130 170 9.99 3.62 0.362 251.2 91.03 110
5 50 100150 200 9.99 2.59 0.259 314 81.41 125
6 50 110170 230 9.99 3.6 0.360 376.8 135.78 140
1 60 70 80 90 0.99 1.4 1.414 62.8 88.81 75
2 60 80100 120 1.99 1.76 0.884 125.6 111.08 90
3 60 90120 150 4.99 3.59 0.719 188.4 135.54 105
4 60 100140 180 9.99 4.31 0.431 251.2 108.38 120
5 60 110160 210 9.99 4 0.400 314 125.73 135
6 60 120180 240 9.99 3.23 0.323 376.8 121.83 150
1 70 80 90 100 0.99 3.42 3.455 62.8 216.95 85
2 70 90110 130 1.99 2.06 1.035 125.6 130.02 100
3 70 100130 160 4.99 2.35 0.471 188.4 88.73 115
4 70 110150 190 9.99 3.46 0.346 251.2 87.00 130
5 70 120170 220 9.99 3.76 0.376 314 118.18 145
6 70 130190 250 9.99 3 0.300 376.8 113.15 160
1 80 90100 110 0.99 1.54 1.556 62.8 97.69 95
2 80 100120 140 1.99 3.71 1.864 125.6 234.16 110
3 80 110140 170 4.99 1.9 0.381 188.4 71.74 125
4 80 120160 200 9.99 4.58 0.458 251.2 115.16 140
5 80 130180 230 9.99 2.71 0.271 314 85.18 155
6 80 140200 260 9.99 4.4 0.440 376.8 165.96 170
1 90 100110 120 0.99 2.41 2.434 62.8 152.88 105
2 90 110130 150 1.99 2.79 1.402 125.6 176.09 120
3 90 120150 180 4.99 2.8 0.561 188.4 105.72 135
4 90 130170 210 9.99 3.23 0.323 251.2 81.22 150
5 90 140190 240 9.99 2.58 0.258 314 81.09 165
1100 110
120 130 0.99 1.34 1.354 62.8 85.00 115
2100 120
140 160 1.99 2.85 1.432 125.6 179.88 130
3100 130
160 190 4.99 4.08 0.818 188.4 154.04 145
10
4100 140
180 220 9.99 5.54 0.555 251.2 139.30 160
5100 150
200 250 9.99 5.3 0.531 314 166.59 175
1110 120
130 140 0.99 4.35 4.394 62.8 275.94 125
2110 130
150 170 4.99 2.88 0.577 125.6 72.49 140
3110 140
170 200 4.99 4.42 0.886 188.4 166.88 155
4110 150
190 230 4.99 3.56 0.713 251.2 179.21 170
5110 160
210 260 4.99 3.4 0.681 314 213.95 185
1120 130
140 150 0.99 1.45 1.465 62.8 91.98 135
2120 140
160 180 1.99 2.12 1.065 125.6 133.81 150
3120 150
180 210 1.99 3.34 1.678 188.4 316.21 165
4120 160
200 240 4.99 4.64 0.930 251.2 233.58 180
1130 140
150 160 0.99 1.34 1.354 62.8 85.00 145
2130 150
170 190 1.99 2.76 1.387 125.6 174.20 160
3130 160
190 220 1.99 3.15 1.583 188.4 298.22 175
4130 170
210 250 1.99 2.89 1.452 251.2 364.81 190
1140 150
160 170 0.99 1.43 1.444 62.8 90.71 155
2140 160
180 200 1.99 1.78 0.894 125.6 112.35 170
3140 170
200 230 1.99 4.21 2.116 188.4 398.57 185
4140 180
220 260 1.99 2.34 1.176 251.2 295.38 200
1150 160
170 180 0.99 3.37 3.404 62.8 213.77 165
2150 170
190 210 0.99 2.01 2.030 125.6 255.01 180
3150 180
210 240 1.99 2.7 1.357 188.4 255.62 195
1160 170
180 190 0.99 3.45 3.485 62.8 218.85 175
2160 180
200 220 0.99 1.7 1.717 125.6 215.68 190
3160 190
220 250 0.99 2.97 3.000 188.4 565.20 205
1170 180
190 200 1.99 2.78 1.397 62.8 87.73 185
2170 190
210 230 1.99 2.89 1.452 125.6 182.40 200
3170 200
230 260 1.99 3.2 1.608 188.4 302.95 215
1180 190
200 210 1.99 3.56 1.789 62.8 112.35 195
2180 200
220 240 1.99 1.69 0.849 125.6 106.67 210
1190 200
210 220 1.99 3.64 1.829 62.8 114.87 205
2 19 210 23 250 1.99 3.43 1.724 125.6 216.49 220
11
0 0
1200 210
220 230 1.99 3.51 1.764 62.8 110.77 215
2200 220
240 260 1.99 1.31 0.658 125.6 82.68 230
1210 220
230 240 0.99 3.34 3.374 62.8 211.87 225
1220 230
240 250 0.99 2.23 2.253 62.8 141.46 235
1230 240
250 260 0.99 2.31 2.333 62.8 146.53 245
IV.2 Penampang 2D Res2dinv
12
Gambar IV.1 merupakan gambar penampang 2D yang dibuat dengan
menggunakan software RES2DINV dari data-data yang telah diperoleh. Dapat
dilihat pada gambar di atas, terdapat 4 gradasi warna yang menggambarkan
13
Gam
bar
IV.1
Pena
mpan
g
Geoli
strik
Konfi
gurasi
Wenn
er
meng
gunak
an
softw
are
Res2
dinv
keadaan bawah permukaan bumi berdasarkan nilai resistivitasnya yaitu dari yang
paling lemah adalah biru, hijau, kuning dan merah yang mempunyai nilai
resistivitas paling kuat. Dari penampang diatas dapat diketahui data sebagai
berikut :
1. Daerah berwarna biru menunjukkan nilai resistivitas yang lemah
dengan nilai 1,18 Ωm – 7,15 Ωm yang salah satunya terletak pada
kedalaman berkisar 24,9 m sampai 31,9 m dengan DP 100 - 110 m.
2. Warna hijau menunjukkan nilai resistivitas yang sedang dengan nilai
17,6 Ωm – 43,4 Ωm, salah satunya terletak pada kedalaman 18,5 m dan
DP 105 m.
3. Warna kuning menunjukan nilai resistivitas kuat dengan nilai 107 Ωm –
264 Ωm, salah satunya terletak pada kedalaman 12,8 m dengan DP 105
m.
4. Yang terakhir berwarna merah menunjukan daerah dengan nilai
resisitivitas sangat kuat dengan besar nilai lebih dari 650 Ωm salah
satunya pada kedalaman 7,5 m dan besar DP 80 m.
IV.3 Penampang 2D Manual
14
Gambar IV.2 Penampang 2D Geolistrik Konfigurasi Wenner Manual
Dari penampang yang dibuat manual didapatkan 4 daerah yang memiliki
warna biru dengan resistivitas lemah kemudian hijau, kuning, dan merah dengan
nilai resistivitas tertinggi. Dari pembuatan penampang didapatkan :
1. Pertama daerah berwarna biru yang menunjukkan nilai resistivitas yang
lemah dengan nilai 64,8 – 240,4 Ωm salah satunya terletak pada
kedalaman 20 m dan besar DP 100 m.
2. Daerah kedua berwarna hijau menunjukan daerah resistivitas sedang
dengan nilai 240,4 – 416 Ωm salah satunya terletak pada kedalaman 6
m, dan nilai DP sebesar 120 m.
15
3. Daerah berwarna kuning menunjukan nilai resistivitas kuat dengan nilai
sebesar 416 – 591,7 Ωm salah satunya terletak pada kedalaman 15 m
dengan DP sebesar 205 m.
4. Dan daerah terakhir berwarna merah yang menujukkan tingkat
resisitivitas yang sangat kuat, memiliki nilai sebesar 591,7 – 767,2 Ωm,
salah satunya terletak pada kedalaman 15 m dengan DP sebesar 45 m.
BAB V
PENUTUP
16
V.1. Kesimpulan
Pada praktikum ini digunakan 2 penampang yang masing – masing akan di
interpretasi baik penampang dengan software Res2dinv maupun manual. Pada
penampang 2D yang dibuat menggunakan software Res2dinv dari data-data yang
telah diperoleh didapatkan daerah berwarna biru menunjukkan nilai resistivitas
yang lemah besar nilainya 1,18 Ωm – 7,15 Ωm yang salah satunya terletak pada
kedalaman berkisar 24,9 sampai 31,9 m dengan DP 100 m - 110 m. Yang kedua
dengan warna hijau menunjukkan nilai reistivitas yang sedang dengan nilai 17,6
Ωm – 43,4 Ωm, salah satunya terletak pada kedalaman 18,5 m dan DP 105 m.
Lalu yang ketiga dengan warna kuning mencerminkan nilai resistivitas kuat
dengan besar nilai 107 Ωm – 264 Ωm, salah satunya terletak pada kedalaman 12,8
m dengan DP 105 m. Sedangkan yang terakhir berwarna merah mencerminkan
daerah dengan nilai resisitivitas sangat kuat dengan besar nilai lebih dari 650 Ωm
salah satunya pada kedalaman 7,5 m dan besar DP 80 m.
Sedangkan pada penampang yang dibuat secara manual, didapatkan pada
daerah pertama berwarna biru yang menunjukkan nilai resistivitas yang lemah
dengan nilai 64,8 – 240,4 Ωm salah satunya terletak pada kedalaman 20 m dan
besar DP 100 m. Daerah kedua berwarna hijau menunjukan daerah resistivitas
sedang dengan nilai 240,4 – 416 Ωm salah satunya terletak pada kedalaman 6 m,
dan nilai DP sebesar 120 m. Daerah berwarna kuning menunjukan nilai
resistivitas kuat dengan nilai sebesar 416 – 591,7 Ωm salah satunya terletak pada
kedalaman 15 m dengan DP sebesar 205 m. Yang terakhir daerah berwarna merah
yang menujukkan tingkat resisitivitas yang sangat kuat, memiliki nilai sebesar
591,7 – 767,2 Ωm, salah satunya terletak pada kedalaman 15 m dengan DP
sebesar 45 m.
V.2 Saran
Cermat dalam perhitungan data di excel jangan sampai ada rumus yang
salah. Pada pembuatan penampang 2D di software Res2dinv sebaiknya berhati-
17
hati pada saat penampang selesai segera disave, karena apa bila dilakukan hal lain
pada software tersebut gambar bisa dan harus mengulang dari awal untuk
pembuatannya.
18
19