Geografi Kota Singkawang

download Geografi Kota Singkawang

of 89

Transcript of Geografi Kota Singkawang

UPAYA PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG DALAM MENGEMBANGKAN OBYEK WISATA(Studi pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Singkawang)SKRIPSIDiajukan untuk menempuhUjian Sarjana pada Fakultas Ilmu AdministrasiUniversitas BrawijayaDisusun Oleh :MURDIYANTO0210313044UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASIJURUSAN ADMINISTRASI PUBLIKKONSENTRASI ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DAERAHMALANG2007RINGKASANMurdiyanto, 2007, Upaya Pemerintah Kota Singkawang Dalam Mengembangkan Obyek Wisata ( Studi pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Singkawang ), Drs. Irwan Noor, MA, Endah Setyowati, S.Sos, MS, 89+xPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi potensi wisata, upaya yang dilakukan serta faktor pendorong dan penghambat yang dihadapi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Singkawang dalam mengembangkan sektor pariwisata.Dalam penelitian ini, metode yang digunakan oleh penulis adalah deskriptif dengan metode kualitatif, bertujuan untuk mengetahui dan mengungkapkan pengembangan potensi pariwisata di Kota Singkawang di lapangan. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata dan gambar bukan angka. Selain itu penelitian ini lebih menekankan pada proses daripada hasil tanpa maksud menguji hipotesa. Adapun alur kegiatan analisis kualitatif dalam penelitian ini, reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan (verifikasi).Hasil penelitian yang penulis lakukan adalah Kawasan obyek wisata di Kota Sigkawang merupakan obyek wisata yang cukup potensial untuk dikembangkan sebagai daerah kunjungan wisata. Pengembangan kawasan obyek wisata Kota Singkawang, meliputi : penyediaan sarana dan prasarana, pengelolaan obyek dan daya tarik wisata, peningkatan peran serta masyarakat dan swasta, peningkatan aktifitas promosi dan beberapa upaya yang telah dilakukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Singkawang dalam pengembangan kawasan obyek wisata Kota Singkawang seperti Peningkatan peran serta masyarakat dan swasta, melakukan pemeliharaan dan pengamanan terhadap kawasan obyek wisata maupun fasilitas, juga dilakukan pemberdayaan masyarakat yang mengupayakan tumbuhnya peran serta masyarakat dan swasta dalam pengembangan kepariwisataan yang berorientasi pada kelestarian lingkungan hidup. Faktor pendukung yang dihadapi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Singkawang dalam mengembangkan sektor pariwisata adalah adanya komitmen yang kuat, struktur lembaga pemerintah, potensi dan keanekaan sumber daya alam, dankeanekaanragaman budaya. Sedangkan faktor penghambatnya adalah kualitas SDM, eksploitasi SDA yang belum terkendali, fenomena gangguan ketentraman dan ketertiban, dana dan pengaruh budaya dari luar.Berdasarkan uraian di atas, dapat disarankan kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Singkawang adalah untuk menarik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara, maka sarana dan prasarana tersebut harus terus menerus ditingkatkan baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. pengembangan dikawasan obyek wisata, perlu ditunjang pula tenaga yang professional serta sesuai dengan kemampuannya, sehingga penempatan personil pada organisasi pengelola obyek wisata harus diusahakan sesuai dengan bidang kemampuannya, pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata harus dapat bekerjasama dengan investor, serta perlu ditingkatkan kerjasama antara Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, pengelola obyek wisata dan biro perjalanan serta masyarakat guna mengembangkan sektor kepariwisataan Kota Singkawang dimasa yang akan datang.SUMMARYMurdiyanto, 2007, The Goverment Efforts of Singkawang City to Increase the Tourism Object, Drs. Irwan noor, MA, Endah Setyowati, S.Sos, MS, 89+xThis research that have aim to describe a potential tourism condition, with the carries factor things that have to do and the barrier factor that faced by ministry of tourism and culture of Singkawang city to rise their tourism object.In this research, the method that used by writer is a discribetife with qualytatife method, to seek and express the rise of potential tourism object of singkawang city in the real fact. The research only using picture of tourism object and their biography, without using the quantytatife or mark points. In other side, this research has emphasize in the process better than result without hypotesist test. There were also activities directs qualytatife analysis in the research, like a encode reduction, encode providing, also conclusions pulling (Verification).The result which writer take was tourism object in the singkawang city, that has a great potential to enhance to be tourism object. The increasing of it has a many way such as the providing of infrastructure and medium, managing of attracted tourism object, increase of people and private participating, rise of promotion activities, and many way that have done by a ministry of tourism and culture of Singkawang city to rise their tourism object. The other things that have done by them such as increasing of people and private participate, made a way tokeep and pacify the tourism object facilities, also made a capacity of people and private participating growth to rise the tourism object wich oriented by environment life. The carries factor that should be have by government are great commitment, structure of government, strength and various of natural resources, also enchanting diversity of culture. However, the barrier factors also faced by government such a quality of human resources, criminality exploitation in natural resources, interferent in peacefull and ceremony life, fund and influence of out side culture.Based on the analysis, we could give suggestion to ministry of tourism and culture of Singkawang city to attracted the local and foreign tourist. Then, the infrastructure and medium should be increase continiously from quality and quantity. Incresing in tourism object also need a professional power and ability appropriate in order to make a good position in managing tourism object become suitable with their ability. The ministry of tourism and culture of Singkawang city also have make a good relationship to investor. And then, it will be necessary to increase the relationship between government, the manager of tourism object, travel agent, and people to rise the tourism object of singkawang city in the future.KATA PENGANTARAssalaamualaikum Wr. Wb.Alhamdullilah, sujud dan puji syukur kehadirat Maha Agung yang sedalam-dalamnya atas segala rahmat, karunia, anugrah dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul UPAYA PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG DALAM MENGEMBANGKAN OBYEK WISATA (Studi Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Singkawang), yang disusun bertujuan untuk menunaikan tugas akhir sebagai persyaratan untuk memeperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi Publik pada Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang.Penulis menyadari penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan baik moril maupun materiil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :1. Bapak Prof. Dr. Suhadak, M.Ec. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang.2. Bapak Drs. Irwan Noor, MA. Selaku Dosen pembimbing 1 (satu) yang telah memberikan bantuan bimbingan dan pengarahan dari awal proses penyusunan skripsi ini.3. Ibu Endah Setyowati, S.Sos, MS. Selaku Dosen pembimbing dua (2) yang telah memberikan bantuan dan masukan-masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.4. Bapak, Ibu Dosen kami bersama seluruh Staff pegawai Fakultas Ilmu Administrasi yang telah membantu dan memberikan ilmu dengan sabar dan ikhlas kepada penulis, semoga menjadi ilmu yang bermanfaat bagi penulis juga amal yang barokah bagi semua.5. Fakultas Ilmu Administrasi sebagai tempat penulis menggali, menimba ilmu hingga akhirnya dapat menyelesaikan tugas hingga akhir.6. Seluruh jajaran Staff Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Singkawang atas bantuannya selama kegiatan pengumpulan data.7. Bapak, Ibu, Kakak dan adik, Keluarga, Sahabatku yang selalu memberikan curahannya, kasih ssayangnya, dan perhatiannya kepada penulis hingga tanpa batas.8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan informasi dan bimbingan, sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.Demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Wassalamualaikum Wr.Wb.Malang, 9 Agustus 2007PenulisDAFTAR ISIPERNYATAAN ORISINILITAS SKRIPSIRINGKASAN.................................................................................................... iSUMMARY ...................................................................................................... iiKATA PENGANTAR ....................................................................................... iiiDAFTAR ISI ................................................................................................... vDAFTAR GAMBAR......................................................................................... viiiDAFTAR TABEL ............................................................................................. ixDAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... xBAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1A. Latar Belakang .................................................................................... 1B. Rumusan Masalah ............................................................................... 7C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 8D. Kontribusi Penelitian ........................................................................... 8BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 9A. Pemerintah Daerah .............................................................................. 9B. Potensi Pariwisata ............................................................................... 101. Pengertian Pariwisata ...................................................................... 102. Pengertian Wisatawan ..................................................................... 113. Jenis-jenis Pariwisata....................................................................... 124. Bentuk-bentuk Pariwisata ................................................................ 14C. Sarana dan Prasarana Pariwisata.......................................................... 151. Sarana Kepariwisataan..................................................................... 152. Prasarana Kepariwisataan ................................................................ 17D. Obyek dan Daya Tarik Wisata ............................................................. 19E. Pengembangan Pariwisata ................................................................... 201. Peranan Dinas Pariwisata................................................................. 212. Strategi Pengembangn Pariwisata .................................................... 223. Peran Serta Masyarakat ................................................................... 27BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 29A. Jenis Penelitian .................................................................................. 29B. Fokus Penelitian .................................................................................. 30C. Lokasi dan Situs Penelitian.................................................................. 31D. Jenis dan Sumber Data ........................................................................ 32E. Pengumpulan Data .............................................................................. 33F. Instrumen Penelitian............................................................................ 35G. Analisis Data ....................................................................................... 36BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 38A. Penyajian data ..................................................................................... 381. Gambaran Umum Kota Singkawang ............................................... 382. Visi Misi Kota Singkawang ............................................................. 393. Gambaran Umum Dinas Kebudayan dan PariwisataKota Singkawang............................................................................... 404. Visi Misi Dinas Kebudayan dan pariwisata Kota Singkawang ......... 425. Tujuan dan Sasaran.......................................................................... 45B. Penyajian Data Fokus Penelitian.......................................................... 491. Kondisi Potensi Wisata di Kota Singkawang .................................. 492. Upaya yang Dilakukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Singkawang .................................................................................... 553. Faktor-faktor Pendorong dan Penghambat Dalam Pengembangan Potensi Wisata di Kota Singkawang................................................ 72C. Analisis Data....................................................................................... 731. Kondisi Potensi Wisata di Kota Singkawang .................................. 732. Upaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Singkawang dalam Mengembangkan Pariwisata ........................................................... 753. Faktor-faktor Pendorong dan Penghambat Dalam Pengembangan Potensi Wisata di Kota Singkawang................................................ 82BAB V PENUTUP......................................................................................... 85A. Kesimpulan ....................................................................................... 85B. Saran-Saran......................................................................................... 86DAFTAR PUSTAKALAMPIRANDAFTAR TABELNo Judul Hal.1 Hotel / Penginapan di Kota Singkawang 582 Rumah makan / Restoran di Kota Singkawang 59DAFTAR LAMPIRANNo Judul1 Surat Keterangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota SingkawangBAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPenyelenggaraan otonomi daerah diartikan sebagai upaya pemberdayaan daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam segala bidang kehidupan, termasuk bidang pariwisata. UU No 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara Pemerintah Daerah Pemerintah Pusat sebagai pengganti atau penyempurnaan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 telah memberikan kewenangan yang luas, nyata dan bertanggung jawab kepada daerah.Ini berarti seluruh daerah otonomi mempunyai kewenangan untuk mengurus dan mengatur rumah tangga pemerintahannya sendiri secara aspiratif. Oleh karena itu seluruh Pemerintah Daerah berusaha untuk mengembangkan segala potensi yang dimilikinya guna menunjang pelaksanaan otonomi daerah secara luas, nyata, dan bertanggung jawab. Dan salah satu potensi yang dapat dikembangkan oleh Pemerintah Daerah adalah sektor pariwisata.Pembangunan sektor pariwisata juga memberikan dampak yang positif bagi pertumbuhan perekonomian suatu daerah pada khususnya dan perekonomian nasional pada umumnya. Oleh karena itu upaya Pemerintah Daerah dalam mengembangkan sektor pariwisata merupakan salah satu langkah yang sangat tepat khususnya dalam memacu pertumbuhan perekonomian di daerah. Namun perlu diingat bahwa dalam mengembangkan sektor pariwisata adalah bagaimana agar usaha pengembangan tersebut tidak mengganggu bagi kelestarian alam dan menggunakan suatu pendekatan sistem sebagaimana tercantum dalam Tap MPR No IV/ MPR/ 1999 dijelaskan mengenai bidang sosial dan budaya yang mencakup kebudayaan, kesenian, dan pariwisata yaitu:1. Menjadikan kesenian dan kebudayaan tradisional Indonesia sebagai wahana bagi perkembangan pariwisata nasional dan mempromosikan ke luar negeri secara konsisten sehingga dapat menjadi persahabatan antar bangsa2. Mengembangkan pariwisata melalui pendekatan sistem yang utuh dan terpadu bersifat indisipliner dan partisipatoris dengan menggunakan kriteria ekonomis, teknis orgonamis, sosial budaya, hemat energi, melestarikan alam tidak merusak lingkungan.Hal ini sesuai dengan apa yang terkandung dalam tujuan pengembangan kepariwisataan yang dinyatakan dalam UU No 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan yang berbunyi sebagai berikut:Memperkenalkan, mendayagunakan, melestarikan, dan meningkatkan mutu dan daya tarik wisata. Memupuk rasa cinta tanah air dan meningkatkan persahabatan antar bangsa. Memperluas dan meratakan kesempatan berusaha dan lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat, mendorong produksi nasionalSedangkan Misi Kepariwisataan Indonesia adalah:1. Peningkatan devisa2. Peningkatan kesempatan kerja dan usaha3. Pemberdayaan ekonomi rakyat4. Pelestarian nilai-nilai budaya, agama, adat istiadat dalam rangka pembangunan jati diri bangsa5. Pelestarian fungsi mutu lingkungan hidup6. Perwujudan otonomi daerah sektor pariwisata.Dengan visi dan misi pariwisata, pemerintah mengharapkan sektor pariwisata turut menopang perekonomian Indonesia yang beberapa tahun terakhir ini sedang dilanda krisis. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa salah satu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan sumber pendapatan daerah maupun devisa bagi Negara adalah sektor pariwisata, dimana apabila sektor pariwisata tersebut dikembangkan secara optimal diharapkan akan dapat menunjang pelaksanaan pembangunan di berbagai daerah, sehingga pendapatan masyarakat secara otomatis dapat ditingkatkan, karena dengan pengembangan pariwisata akan terjadi pula perluasan kesempatan kerja sekaligus membuka peluang bagus bagi sektor lain. Tetapi disamping memberikan manfaat yang cukup besar, sektor pariwisata juga memungkinkan akibat yang negatif yang perlu dihindari, seperti distorsi terhadap masyarakat lokal, degradasi lingkungan, hilangnya identitas dan integritas bangsa.Sehingga dalam mengembangkan sektor pariwisata harus diperhitungkan pula mengenai aspek kemasyarakatan dan kebudayaan yang termasuk didalamnya norma-norma yang ada di masyarakat.Dalam mengembangkan sektor pariwisata sebagai suatu aset yang potensial diperlukan suatu strategi atau usaha yang terpadu dengan pola pengembangan pariwisata yang terencana serta menyeluruh, sehingga potensi alam dan budaya yang dimiliki tetap terjaga dan tidak tercemari. Pemerintah Daerah harus berupaya agar pengembangan pariwisata dilakukan dengan selalu menghindarkan atau mengambil langkah-langkah yang mempunyai dampak atau akibat yang paling sedikit atau seminimal mungkin, sehingga resiko yang ditanggung oleh Pemerintah Daerah dan masyarakat tidak terlalu berat.Disamping itu dalam rangka mengembangkan sektor pariwisata secara nasional maka pemerintah harus melakukan berbagai tindakan dalam rangka mendukung kegiatan pengembangan pariwisata, pemerintah mengeluarkan program-program pariwisata yang berupa Sapta Kebijakan Pariwisata yaitu berupa tujuh butir kebijakan yang sangat mendukung dalam meningkatkan keberhasilan program-program pariwisata yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah. Isi dari Sapta Kebijakan Pariwisata tersebut menurut Musanef (1995,39) adalah sebagai berikut:1. Promosi digencarkan2. Aksebilitas diperkuat3. Mutu produk dan pelayanan dimantabkan4. Wisata bahari digalakkan5. Sumber daya manusia ditingkatkan6. Sadar wisata dan Sapta pesona dibudayakanPengembangan industri pariwisata pada intinya merupakan aktivitas menggali segala potensi pariwisata, baik yang berasal dari sumber daya buatan manusia yang kesemuanya memerlukan penanganan menyeluruh maupun yang berasal dari sumber daya alam. ( Usman 1991, dalam Ni Made Raganing Kurniati, 1996 : 34 )Sebagai salah satu potensi yang terpendam sektor pariwisata dapat menjadi salah satu sumber potensial yang dapat diandalkan sebagai sumber pemasukan daerah, dimana industri pariwisata telah diakui dunia sebagai industri terbesar yang mendatangkan banyak devisa bagi daerah yang menerima wisatawan. Oleh karena itu pengembangan sektor pariwisata di daerah diarahkan agar dapat memantapkan sumbangan ekonomisnya pada pendapatan daerah guna meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi daerah dan peningkatan pendapatan masyarakat maupun sebagai sarana promosi daerah di kancah pariwisata nasional maupun internasional (global tourism). Investasi pada industri pariwisata diharapkan dapat membuka peluang kerja dan peningkatan kegiatan usaha bagi masyarakat luas paada umumnya serta masyarakat daerah setempat pada khususnya.Oleh karena itu sebagai langkah positif dalam pengembangan pariwisata, diperlukan adanya upaya-upaya dari Pemerintah Daerah secara aktif, menyeluruh dan berkesinambungan untuk mengembangkan potensi pariwisata terutama dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga masyarakat menjadi termotivasi untuk turut serta atau berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan daerah maupun pembangunan nasional pada umumnya dan pembangunan pariwisata pada khususnya.Obyek wisata, banyak tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Begitu juga di Kota Singkawang mempunyai suatu obyek wisata yang dapat dijadikan salah satu aset sumber pendapatan daerah. Obyek wisata Kota Singkawang yang banyak menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan antara lain :1. Taman Pasir Panjang Indah2. Taman Rekreasi Bukit Bougenville3. Cap Go Meh4. Parade Lampion5. Cagar Alam PasiPenggalangan, peningkatan dan pengembangan kepariwisataan Kota Singkawang tidak lepas dari peran serta masyarakat dan pihak swasta dalam sektor tersebut. Agar industri pariwisata dapat berkembang dengan baik maka masyarakat dan swasta harus terlibat didalamnya. Untuk itu Pemerintah Kota Singkawang harus mendidik masyarakat dan pihak swasta menjadi masyarakat yang sadar wisata, artinya mereka sadar dan mengerti bahwa sektor pariwisata merupakan sektor yang menghasilkan devisa bagi Negara yang cukup besar dan diperlukan untuk membiayai pembangunan nasional dan pada khusunya kota Singkawang serta dapat memperluas lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat.Pemerintah Kota Singkawang menjadikan Singkawang sebagai salah satu daerah obyek wisata andalan dengan beberapa pertimbangan disamping keelokan, keaslian, budaya juga keindahan alam. Dengan adanya kemajuan wisata di Kota Singkawang akan meningkatkan taraf hidup masyarakat, mengingat pada kenyataanya wilayah Kota Singkawang lebih cenderung sebagai daerah tujuan wisata untuk rekreasi sehingga dengan dikembangkannya obyek wisata yang ada di Kota Singkawang nantinya juga akan dapat meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat diwilayah Kota Singkawang sendiri.Berdasar dari semua uraian diatas, maka dalam penelitian diambil judul Upaya Pemerintah Kota Singkawang Dalam Mengembangkan Obyek WisataB. Perumusan MasalahObyek pariwisata yang dimiliki Kota Singkawang telah dikenal lama baik oleh masyarakat daerah sendiri atau daerah lainnya, ini tentunya dapat dimanfaatkan sebagai potensi sumber pendapatan daerah apabila keberadaannya dikelola dengan baik, paling tidak untuk menarik minat wisatawan domestik. Untuk mengembangkan obyek wisata di Kota Singkawang tentunya tidak mudah karena adanya hambatan-hambatan yang dapat mempengaruhi upaya pengembangan dan pengelolaan secara optimal terhadap obyek wisata yang ada di Kota Singkawang, maka dari itu peran serta dari pihak swasta juga sangat diperlukan untuk membantu kemajuan pariwisata di Kota Singkawang. Sektor pariwisata Singkawang mempunyai kedudukan cukup strategis dalam pembangunan nasional pada khususnya Kota Singkawang. Kondisi ini dikarenakan adanya obyek wisata yang potensial seperti wisata alam, dan wisata budaya, untuk itu perlu diupayakan pengembangannya oleh Pemerintah Kota SingkawangDari uraian diatas, peneliti merumuskan kedalam suatu bentuk perumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kondisi potensi pariwisata di Kota Singkawang?2. Bagaimana upaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Singkawang dalam mengembangkan kepariwisataan?3. Apa yang menjadi faktor-faktor pendorong dan faktor-faktor penghambat yang terjadi dalam mengembangkan potensi wisata di Kota Singkawang?C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian1. Tujuan Penelitiana. Untuk mendeskripsikan kondisi potensi wisata di Kota Singkawang.b. Untuk mendeskripsikan upaya yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Singkawang dalam mengembangkan sektor pariwisata.c. Untuk mendeskripsikan faktor pendorong dan penghambat yang dihadapi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Singkawang dalam mengembangkan sektor pariwisata.2. Kontribusi Penelitiana. Sebagai sumbangan pemikiran dan informasi serta bahan masukan bagi Pemerintah Kota Singkawang khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.b. Sebagai pengembangan ilmu yang bersifat teoritis menuju suatu pengembangan yang lebih luasc. Bagi penulis, bermanfaat dalam pemenuhan ilmu pengetahuan dibidang pemerintahan khususnya dalam meningkatkan potensi wisata dan sebagai bekal dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.BAB IIKAJIAN PUSTAKAA. Pemerintah DaerahPemerintahan Daerah, dalam konteks Indonesia, adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945. Pemerintahan Daerah dapat berupa: Pemerintahan Daerah Provinsi, yakni terdiri dari Pemerintah Daerah Provinsi dan DPRD Provinsi. Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, yakni terdiri dari Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota dan DPRD Kabupaten/ Kota Pemerintah Daerah adalah unsur penyelenggara Pemerintahan Daerahyang terdiri dari Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat daerah.Pemerintah Daerah dapat berupa: Pemerintah Daerah Provinsi (Pemprov), yang terdiri atas Gubernur dan Perangkat Daerah, yang meliputi Sekretariat Daerah, Dinas Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Pemkab/Pemkot) yang terdiri atas Bupati/Walikota dan Perangkat Daerah, yang meliputi Sekretariat Daerah, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan, dan Kelurahan. Pemerintahan pada hakekatnya adalah pelayanan kepada masyarakat. Ia tidaklah diadakan untuk melayanai dirinya sendiri, tetapi untuk melayani masyarakat serta meciptakan kondisi yang memungkinkan setiap anggota masyarakat mengembangkan kemampuan dan kreativitasnya demi mencapai tujuan bersama. Kegiatan pengembangan pariwisata, merupakan tanggung jawab bersama diantaranya melibatkan Pemerintah Pusat. Pemerintah daerah dan masyarakat. Oleh karena itu dibutuhkan suatu kerjasama yang saling mendukung dan tidak dapat dibebankan pada satu pihak saja. Untuk menjadikan kepariwisataan nasional sebagai salah satu industri penghasil devisa, maka peranan pemerintah adalah menyediakan infrastruktur, memperluas berbagai bentuk fasilitas, kegiatan koordinasi antara aparatur pemerintah dengan pihak swasta dan juga pengaturan kegiatan promosi.Begitu juga pemerintah daerah, mempunyai tanggung jawab dan tugas dalam kegiatan usaha-usaha yang terkoordinir terarah dan berkelanjutan untuk mengembangkan kepariwisataan di daerah yang bersangkutan secara dinamis disamping juga sumber-sumber pendapatan yang dapat memberikan pemasukan bagi daerah.Maka yang dimaksud dari usaha disini adalah cara-cara atau langkahlangkah yang dilakukan oleh pemerintah Daerah dalam mengembangkan potensi obyek wisata yang berada di daerah kekuasaannya sehingga menghasilkan sesuatu yang bersifat ekonomis dalam memberikan kontribusi pendapatan bagi daerah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha berarti suatu cara-cara atau langkah-langkah yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah dengan maksud mengembangkan potensi obyek wisata yang ada.B. Potensi Pariwisata1. Pengertian PariwisataApabila ditinjau dari segi bahasa atau dikaji secara etimologis, maka katapariwisata berasal dari bahasa sangkekerta, sebagaimana dikemukakan oleh Yoeti (1996:120) bahwa: Pariwisata terdiri dari kata Pari dan Wisata. Pari berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar lengkap, dan wisata berarti perjalanan, berpergian. Atas dasar itulah maka pariwisata diartikan sebagai suatu perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar, dari suatu tempat ketempat lainnya.Sejalan dengan pendapat diatas, Pendit (1997:10) menyatakan bahwa:Pariwisata adalah perjalanan dari suatu tempat ketempat lain yang bersifat sementara, dilakukan perorangan atau kelompok sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu.Pada dasarnya pariwisata tersebut selalu terkait dengan aspek-aspek atau faktor-faktor lain, seperti aspek-aspek kehidupan masyarakat. Hal ini sesuai dengan konsep pariwisata dari Dirjen Pariwisata (1998:3) yang mengkaitkan pariwisata dengan aspek-aspek kehidupan masyarakat, yaitu:Pariwisata merupakan seluruh kegiatan wisatawan dalam perjalanan dan persinggahannya sementara dengan motivasi yang beraneka ragam yang menimbulkan permintaan akan barang dan jasa dan seluruh kegiatan yang diajukan pemerintah, dunia dan masyarakat di daerah atau Negara tujuan wisata yang didalam proses keseluruhan menimbulkan pengaruh terhadap kehidupan ekonomis, sosial, budaya, politik, dan hankam nasional untuk dimanfaatkan bagi kepentingan pembangunan Bangsa dan NegaraDari pengertian diatas, dapat disimpulkan pariwisata merupakan suatu kegiatan yang melibatkan orang-orang dalam melakukan perjalanan untuk sementara waktu, yang dilakukan dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan maksud untuk menikmati perjalanan dengan keinginan yang beraneka ragam yang menimbulkan pengaruh ekonomi, sosial, budaya, politik dan hankam nasional untuk dimanfaatkan bagi kepentingan pembangunan.2. Pengertian WisatawanPada dasarnya wisatawan ini berkaitan langsung dengan individu atau para pelaku wisata. Hal ini sesuai dengan pendapat G.A Schmoll dalam Yoeti (1996:139) menyatakan bahwa;Wisatawan adalah individu atau kelompok yang mempertimbangkan dan merencanakan tenaga beli yang dimilikinya untuk perjalanan rekreasi dan berlibur, yang tertarik pada perjalanan pada umumnya dengan motivasi perjalanan yang pernah ia lakukan, menambah pengetahuan, tertarik oleh pelayanan yang diberikan oleh suatu daerah tujuan wisata yang dapat menarik pengunjung di masa yang akan datang.Sedangkan menurut P.W. Ogilvie dalam Yoeti (1996:129) menyatakan bahwa:Wisatawan adalah semua orang yang memenuhi dua syarat, pertama bahwa mereka meninggalkan rumah kediamannya untuk jangka waktu kurang dari satu tahun dan kedua bahwa sementara ia pergi, mereka mengeluarkan uang di tempat yang mereka kunjungi tidak dengan mencari nafkah di tempat tersebut.Sejalan dengan pendapat diatas, Dirjen Pariwisata juga memberikan batasan konsep wisatawan, dimana Dirjen Pariwisata (1995:4) menyatakan bahwa: Wisatawan adalah orang-orang yang melakukan kegiatan wisata dengan tujuan untuk berlibur, rekreasi, keperluan kesehatan dan olah raga, memperluas pengetahuan dan pengalaman, kunjungan keluarga, perjalanan religius, keperluan usaha, dan menghadiri komperensi.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa wisatawan merupakan orang-orang yang melakukan perjalanan karena adanya dorongan-dorongan baik dari individu, kelompok atau masyarakat yang dapat berupa ekonomi, sosial, budaya, politik, agama, kesehatan, dan kesejahteraan maupun yang bersifat ingin tahu untuk memperluas ilmu pengetahuan dan pengalaman.3. Jenis-Jenis PariwisataTidak dapat dipungkiri bahwa terdapat motif-motif tertentu yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mengadakan perjalanan wisata. Motif-motif tersebut tercermin dengan adanya beberapa jenis pariwisata. Adapun jenis-jenis pariwisata tersebut secara garis besar menurut Spillane (1985:29) antara lain:a. Pariwisata untuk menikmati perjalanan (Pleasure Tourism)Perjalanan wisata yang dilakukan untuk oleh wisatawan untuk berlibur, untuk mencari udara segar yang baru, untuk mengetahui kehendak keingintahuannya, untuk mengendorkan ketegangan sarafnya, untuk melihat sesuatu yang baru, untuk menikmati keindahan alam, mendapatkan kedamaian dan ketenangan di daerah luar kota, atau bahkan sebaliknya untuk menikmati hiburan-hiburan kota besar.b. Pariwisata untuk rekreasi (Recreation Tourism)Dilakukan oleh orang-orang yang menghendaki pemanfaatan hari liburnya untuk beristirahat, untuk memulihkan kembali kesegaran jasmani dan rohaninya, menyegarkan keletihan dan kelelahannya.c. Pariwisata untuk Kebudayaan (Cultural Tourism)Jenis ini ditandai oleh adanya rangkaian motivasi untuk mempelajari adatistiadat, kelembagaan, dan cara hidup rakyat Negara lain.d. Pariwisata untuk urusan dagang (Business Tourism)Perjalanan yang ada kaitannya dengan pekerjaan atau jabatan yang tidak memberikan pelakunya pilihan daerah tujuan maupun waktu perjalanan.Pada dasarnya setiap daerah mempunyai potensi wisata yang dapat dijadikan sebagai sumber atau jenis pariwisata untuk menarik minat para pengunjung atau wisatawan. Secara garis besar sumber-sumber pariwisata menurut Dirjen Parpostel (1989:9) tersebut dapat digolongkan menjadi tiga bagian yaitu:1. Sumber-sumber yang bersifat alamiah atau obyek wisata alam seperti iklim, pemandangan alam, lingkungan hidup, flora dan fauna, kawah, danau, sungai, karang, ikan dibawah laut, goa-goa, tebing, lembah, gunung dan sebagainya.2. Sumber-sumber yang bersifat atau objek wisata budaya, seperti tari-tarian, sandiwara, drama, upacara-upacara peristiwa penting dan sebagainya3. Sumber-sumber buatan manusia atau obyek wisata buatan manusia, seperti sisa-sisa peradaban manusia dimasa lampau, monument sejarah, dan sebaginya.4. Bentuk-bentuk PariwisataPariwisata tidak hanya dapat dipelajari dari segi motivasi dan tujuan perjalanan saja, tetapi juga bisa dilihat dari kriteria lain misalnya bentuk-bentuk perjalanan wisata yang dilakukan, lamanya perjalanan wisata tersebut. Adapun bentuk-bentuk pariwisata adalah:a. Pariwisata Individu dan KolektifBaik pariwisata dalam negeri maupun luar negeri dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu:1). Individual Tourism atau pariwisata peroranganMeliputi seseorang atau sekelompok orang yang mengadakan perjalanan wisata dengan melakukan sendiri daerah tujuan wisata maupun pembuatan programnya.2). Organized Collective Tourism atau pariwisata kolektif yang diorganisasi secara baikMeliputi biro perjalanan (travel agent atau tour operator) yang menjual suatu perjalanan menurut program dan jadwal waktu yang telah ditentukan terlebih dahulu untuk keseluruhan anggota kelompok yang dimaksudkan diatas.b. Pariwisata Jangka Panjang, Pariwisata Jangka Pendek, dan Pariwisata EskursiPariwisata jangka panjang merupakan suatu perjalanan yang berlangsung beberapa minggu atau beberapa bulan bagi wisatawan sendiri.Pariwisata jangka pendek atau short term tourism mencakup perjalanan yang berlangsung antara satu minggu sampai sepuluh hari.Pariwisata eskursi atau excursionist tourism adalah suatu perjalanan wisata yang tidak lebih dari 24 jam dan tidak ada fasilitas akomodasi.c. Pariwisata dengan alat angkutan Ada berbagai alat angkutan yang dipakai misalnya, kereta api, kapal laut, bus, dan kendaraan umum lain.d. Pariwisata Aktif dan PasifKedatangan wisatawan asing yang membawa devisa untuk suatu Negara sering disebut active tourism (receptive tourism). Sedangkan penduduk suatu Negara yang pergi keluar negeri dan membawa uang ke luar negeri dan mempunyai pengaruh negatif terhadap pembayaran merupakan passive tourism. (Splillance, 1985:32)C. Sarana dan Prasarana PariwisataDalam melaksanakan fungsi dan peranannya dalam pengembangan kepariwisataan pemerintah daerah melakukan berbagai upaya pengembangan sarana dan prasarana kepariwisataan.1. Sarana kepariwisataanAdapun yang dimaksud sarana kepariwisataan (Tourism Superstructures) adalah perusahaan-perusahaan yang memberikan pelayanan kepada wisatawan, baik secara langsung atau tidak langsung dan hidup serta kehidupannya banyak tergantung pada kedatangan wisatawan. (Yoeti, 1982:184)Sarana kepariwisataan terbagi atas tiga bagian penting yaitu: sarana pokok kepariwisataan, sarana pelengkap kepariwisataan, dan sarana penunjang kepariwisataan.a. Sarana pokok kepariwisataan (Main Tourism Superstrucures)Merupakan perusahaan yang hidup dan kehidupannya sangat tergantung kepada arus kedatangan orang yang melakukan perjalanan wisata. Termasuk kedalam kelompok ini adalah: Travel Agent dan Tour Operator, Perusahaanperusahaan angkutan wisata, Hotel dan jenis akomodasi lainnya, Bar, restoran, serta rumah makan lainnya, Obyek Wisata dan Atraksi Wisata.b. Sarana Pelengkap Kepariwisataan (Suplementing Tourism Superstructures)Merupakan perusahaan-perusahaan atau tempat-tempat yangmenyediakan fasilitas untuk rekreasi yang fungsinya tidak hanya melengkapi sarana pokok kepariwisataan, tetapi yang terpenting adalah untuk membuat para wisatawan dapat lebih lama tinggal pada suatu daerah tujuan wisata.Termasuk kedalam kelompok ini adalah: Sarana olah raga, seperti: lapangan tennis (tennis court), lapangan golf (golf court), kolam renang (swimingpool), permainan bowling (bowling alley), daerah perburuan (hunting area), berlayar (sailing and boating), berselancar (surfing) Sarana ketangkasan, seperti: permainan bola sodok (bilyard), jackpot, panchinco dan amusements. Sarana penunjang kepariwisataan (Supporting Tourism Superstructures)Yang dimaksud dengan sarana penunjang kepariwisataan adalah perusahaan-perusahaan yang menunjang sarana pokok dan sarana pelengkap dan berfungsi tidak hanya membuat wisatawan lebih lama tinggal di daerah tujuan wisata, tetapi fungsi yang lebih penting adalah agar wisatawan lebih banyak mengeluarkan atau membelanjakan uangnya di tempat yang dikunjunginya. Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah: night club, steambaths, casino.2. Prasarana KepariwisataanMenurut Yoeti (1996:189) yang dimaksud dengan prasarana (infrastructures) adalah semua fasilitas yang dapat memungkinkan proses perekonomian berjalan dengan lancar sedemikian rupa, sehingga dapat memudahkan manusia untuk dapat memenuhi kebutuhannya.Lothar A. Kreck dalam Yoeti (1996:186), membagi prasarana kepariwisataan menjadi 2 (dua) kelompok yaitu:a. Prasarana Perekonomian (Economic Infrastructures), yang dapat dibagi atas:1). Pengangkutan (transportation)Yang dimaksud pengangkutan disini adalah yang dapat membawa wisatawan dari Negara dimana ia biasanya tinggal, ke tempat atau Negara yang merupakan daerah tujuan wisata. Seperti pesawat udara, kapal laut, kereta api, bus, taxi, dan kendaraan lainnya.2). Prasarana Komunikasi (Communication Infrastructures)Termasuk kedalam kelompok ini diantaranya adalah: telepon, telegraf, radio, dan TV, surat kabar, dan pelayanan kantor pos.3). Kelompok yang termasuk UTILITIESYang termasuk kelompok ini adalah: penerangan, listrik, persediaan air minum, sistem irigasi, dan sumber energi.4). Sistem PerbankanDengan adanya pelayanan bank wisatawan mendapat jaminan untuk dengan mudah menerima atau mengirim uangnya dari dalam dan luar negeri asalnya tanpa mengalami birokrasi pelayanan. Sedangkan untuk pembayaran lokal, wisatawan dapat menukarkan uangnya pada Money Changers setempat.b. Prasarana Sosial (Social Infrastructures)Yang dimaksud dengan prasrana sosial adalah semua faktor yang menunjang kemajuan atau menjamin kelangsungan prasarana perekonomian yang ada. Termasuk kedalam kelompok ini adalah:1) Sistem Pendidikan (school system)Dengan adanya lembaga pendidikan yang mengkhususkan diri dalam pendidikan kepariwisataan merupakan suatu usaha untuk meningkatkan tidak hanya pelayanan bagi para wisatawan, tetapi juga untuk memelihara dan mengawasi suatu badan usaha yang bergerak dalam kepariwisataan.2) Pelayanan Kesehatan (Health Services Facilities)Seperti tersedianya rumah sakit, klinik kesehatan, dokter yang menjamin pelayanan kesehatan bagi wisatawan.3) Faktor Keamanan (Safety)4) Petugas yang langsung melayani wisatawan (Goverman Apparatus)Termasuk kedalam kelompok ini adalah: petugas imigrasi (immigration officer), petugas bea cukai (custom officer), petugas kesehatan (health officer), polisi dan pejabat-pejabat lainnya yang berkaitan dengan pelayanan wisatawan.D. Obyek dan Daya tarik WisataYang dimaksud dengan obyek wisata adalah tempat atau kedudukan yang memiliki sumber daya wisata yang dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik dan diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi wisatawan. (Departemen Pariwisata, Pos, Telekomunikasi 1995:3)Sedangkan menurut Yoeti (1985:185) obyek wisata (tourist attraction) adalah segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang-orang untuk mengunjungi suatu daerah tertentu.Dalam hal ini obyek wisata merupakan salah satu bagian dari berbagai macam yang termasuk produk wisata, dimana obyek wisata merupakan hal yang utama dari sebuah daerah tujuan wisata, karena obyek pada umumnya memiliki daya jual tersendiri, dimana masing-masing obyek wisata memiliki kekuatan-kekuatan karakter atau daya tarik tersendiri yang mampu menarik wisatawan.Hal-hal yang dapat menarik orang untuk berkunjung ke suatu tempat daerah tujuan wisata, diantaranya adalah:1. Benda-benda yang tersedia dan terdapat di alam semesta (Natural Amenties),Yang termasuk didalamnya: iklim, misalnya cuaca cerah (clean clear), cahaya matahari, bentuk tanah dan pemandangan (land configuration and landscape), hutan belukar (the sylvan elements), flora dan fauna, sumber air panas dan lain sebagainya.2. Hasil ciptaan manusia (man made supply), termasuk dalam kelompok ini adalah: benda-benda bersejarah, kebudayaan dan keagamaan (historical, cultural, and religious) misalnya monument bersejarah dan sisa peradaban masa lampau, museum, art, gallery, perpustakaan, kesenian rakyat, handicraft, acara tardisional, pameran, festival, upacara rakyat, rumah-rumah ibadah seperti masjid, gereja, pura, kuil, dan candi.E. Pengembangan PariwisataAlasan utama pengembangan pariwisata pada suatu daerah tujuan wisata, baik lokal, regional, atau ruang lingkup nasional pada suatu Negara sangat erat kaitannya dengan pembangunan perekonomian daerah atau Negara tersebut dari masuknya devisa bagi daerah, Negara, peningkatan pendapatan masyarakat dan pemerintah. Alasan kedua, pengembangan pariwisata lebih banyak bersifat nonekonomis. Wisatawan yang akan datang berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata salah satu motivasinya adalah untuk menyaksikan dan melihat keindahan alam baik itu alam semesta maupun peninggalan kebudayaan. Alasan ketiga, perlu adanya pengembangan pariwisata yaitu pertukaran pikiran dan adanya interaksi antara penduduk setempat dan wisatawan yang akan datang berkunjung sehingga membuka pikiran penduduk setempat tentang banyak hal.1. Peranan Dinas Kebudayaan dan PariwisataFungsi pokok Dinas Kebudayaan dan Pariwisata daerah sebagai unsur pelaksana teknis di bidang pariwisata adalah sebagai berikut:a. Perumusan kebijakan teknis, pemberian bimbingan dan pembinaan, pemberian perijinan sesuai dengan kebijaksanaan yang diterapkan oleh Walikota Kepala Daerah serta perundangan-undangan yang berlaku.b. Pelaksanaan sesuai dengan tugas pokok dan sesuai pula dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tugas pokok yang dimaksud adalah melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang pariwisata dan tugas pembentukan yang diserahkan oleh Walikota Kepala Daerah kepadanya.c. Pengawasan dan pengendalian teknis atas pelayanan tugas pokok sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Walikota Kepala Daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlakud. Koordinasi yang mengatur dan membina kerjasama, mengintergrasikan dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan unit organisasi dalam lingkungan masing-masing termasuk koordinasi teknis dengan instansi-instansi lain yang bersangkutane. Administrasi yang meliputi segaala usaha dan kegiatan dalam bidang ketatausahaan, perlengkapan personil keuanganf. Menyusun statistik pariwisata di daerah yang bersangkutan.2. Strategi Pengembangan PariwisataStrategi pengembangan menunjukkan langkah-langkah yang sistematis untuk mencapai tujuan atau sasaran pengembangan yang telah ditentukan sebelumnya. Menurut Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata, 2002:29 strategi pengembangan terdiri dari:a. Strategi pengembangan produk wisataMenunjukkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk pengembangan obyek dan daya tarik wisata, pengembangan sarana akomodasi, pengembangan aksebilitas atau angkutan wisata, usaha makan minum dan sebagainya. Jenis usaha akomodasi menurut peraturan perundangan kepariwisataan masih dikelompokkan menjadi lima jenis usaha akomodasi yaitu jenis hotel bintang, hotel melati, pondok wisata (homestay), penginapan remaja (youth hotel), dan bumi perkemahan (camping ground).Selama ini Pemerintah Kota Singkawang sudah berupaya dalam mengembangkan produk wisata, dengan cara memfasilitasi dan mendorong pembuatan paket wisata di Kota Singkawang, demi terwujudnya pemahaman pelaku pariwisata tentang akan pentingnya paket wisata agar dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Singkawang.b. Strategi Pengembangan Pasar dan Promosi1) Strategi Pengembangan PasarDalam strategi pengembangan pasar dirumuskan orientasi pasar yang akan diraih dan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk meraih pasar tersebut dengan mempertimbangkan jenis dan potensi obyek dan daya tarik potensial yang ada serta jenis/ bentuk pariwisata yang dikembangkan.2) Strategi PromosiStrategi promosi menjelaskan langkah-langkah yang perlu dilakukan daerah dalam mempromosikan daerah. Strategi ini dilakukan dengan mempertimbangkan sasaran dan target wisatawan yang akan diraih.Strategi menurut Wahab (1997:161-162) harus mendatangkan hasil sebesar mungkin dalam bentuk:a) perhatian masyarakat terhadap produk itub) kesan yang menyenangkan dari masyarakat terhadap produk itu,c) hasrat untuk membeli jika keadaan memungkinkan,d) upaya masyarakat untuk menanyakan lebih rinci tentang produk itu.c. Strategi Pemanfaatan Ruang PariwisataStrategi pengembangan ruang pariwisata pada lingkup Kabupaten/ Kota memberikan gambaran dan indikasi lokasi-lokasi prioritas pengembangan, berdasarkan deskripsi terhadap potensi dan daya tarik wisata yang ada di wilayah tersebut, meliputi: penetapan pusat-pusat pengembangan, penetapan kawasan prioritas pengembangan, penetapan jalur/ koridor wisata.d. Strategi Pengembangan Sumber Daya ManusiaSesuai dengan landasan kewenangan sebagai daerah otonom menurut UU No 22 tahun 1999. PP Nomor 25 Tahun 2000 antara lain adalah penyiapan SDM potensial. Yang dimaksud dengan SDM pariwisata potensial menurut konsepsi nasional adalah SDM pariwisata sebagai aset daerah yang memiliki standar kemampuan (Kowledge dan skill) menurut kompetensi keahlian yang diakui dan diterima oleh masyarakat pariwisata (user) serta dilandasi oleh dedikasi kebangsaan yang tinggi sehingga memiliki nilai kompetitif dan mampu berkiprah skala nasional dan internasional.Strategi pengembangan SDM merupakan strategi yang mendukung pengembangan produk dan pemasaran. Pengembangan sumber daya manusia di bidang kepariwisataan sangat penting dilakukan agar daerah yang akan mengembangkan pariwisata dapat menyediakan sendiri kebutuhan akan tenaga-tenaga pariwisata yang terlatih, sehingga dapat menyerap tenaga kerja lokal, disamping itu akan meningkatkan apresiasi dan pengertian terhadap pariwisata, sehingga dapat memberikan pelayanan sesuai dengan standar internasional. Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia antara lain adalah:1). Penyiapan tenaga-tenaga terampil di bidang perhotelan, restoran, biro perjalanan dan pemandu wisata.2). Peningkatan kemampuan berbahasa asing dikalangan stake holder yang bergerak di bidang pariwisata: seperti tenaga kerja di usaha pariwisata, dan pemerintah daerah.3). Peningkatan dan pemantapan kesiapan masyarakat sebagai tuan rumah.4). Peningkatan kemampuan teknis di bidang perencanaan, dan pemasaran pariwisata.e. Strategi InvestasiBerisikan langkah-langkah strategi yang diperlukan dalam rangka peningkatan investasi di bidang pariwisata, yang dilakukan baik oleh penanam modal yang berasal dari luar daerah maupun penanam modal yang berasal dari daerah itu sendiri, meliputi:1). Meningkatkan iklim yang kondusif bagi penanam modal pada usaha pariwisata.2). Memberikan insentif bagi pengusaha menengah kecil dan masyarakat yang akan berusaha di bidang pariwisata3). Menciptakan kepastian hukum dan keamanan.4). Menyiapkan infrastruktur antara lain: jaringan jalan, jaringan telekomunikasi, listrik dan lain sebagainya.f. Strategi Pengelolaan lingkunganMerupakan strategi umum yang mendasari pengembangan pariwisata yang dilakukan. Strategi ini mendukung kebijakan pembangunan pariwisata yang berkelelanjutan dan merupakan langkah proaktif di dalam upaya pelestarian lingkungan, alam dan budaya. Meliputi:1). Pengembangan usaha pariwisata yang ramah lingkungan dan hemat energi.2). Peningkatan kesadaran lingkungan di obyek dan daya tarik wisata3). Peningkatan dan pemantapan konsevasi kawasan-kawasan yang rentan terhadap perubahan.3. Peran Serta MasyarakatPengembangan sektor pariwisata tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya peran serta pihak lain, manfaat yang optimal hanya dapat dicapai bila pertumbuhannya selaras dengan usaha pemeliharaan dan pengembangan sektor lain. Dalam hal ini masyarakat merupakan salah satu unsur yang dapat mendukung tercapainya satu hasil yang optimal tersebut. Oleh karena itu peran serta dari masyarakat sangat dibutuhkan, baik itu secara langsung maupun tidak langsung.Pemberdayaan masyarakat dalam hal ini lebih di titik beratkan pada peningkatan kemampuan masyarakat lokal untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan kepariwisataan, tidak lain adalah usaha membuka akses atas kekuasaan, sumber daya, dan kerjasama dengan pemerintah serta pihak swasta. Usaha tersebut mulai memunculkan keadilan dan masyarakat terkait dengan pembangunan kepariwisataan. Namun, peningkatan partisipasi masyarakat tersebut haruslah diikuti dengan reformasi atau perubahan kelembagaan sehingga membuka kesempatan bagi berbagai kelompok yang ada dalam masyarakat untuk mengorganisasikan dan mempersentasikan dirinya masing-masing dan meningkatkan pengeruh terhadap proses pengambilan keputusanMenggiatkan sektor pariwisata selain dengan mengadakan pembenahan fisik, juga perlu menumbuhkan sikap dan kesadaran masyarakat tentang sadar wisata, mengingatkan kesadaran masyarakat, hal ini mengingat faktor ini ikut menentukan berhasil tidaknya pendayagunaan potensi wisata. Selanjutnya partisipasi masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung sangat diperlukan dalam pengembangan pariwisata. BAB IIIMETODE PENELITIANA. Jenis PenelitianMetode penelitian adalah sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.Penelitian merupakan sarana untuk memahami permasalahan secara ilmiah. Suatu penelitian tentunya harus menggunakan metode yang sesuai dengan pokok-pokok permasalahan yang akan diteliti, agar memperoleh data yang di kehendaki dan relevan dengan permasalahan yang ada. Jenis dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan metode kualitatif. Metode penelitian yang bersifat deskriptif memberi batasan penjelasan sebagai berikut:Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu set pemikiran, atau suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskriptif, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. (Moch Nazir, 1998:63)Menurut Kurt dan Miller sebagai mana dikutip oleh Moleong (2000:3) bahwa penelitian kualitatif merupakan tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental tergantung pada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan ruang tersebut dalam bahasanya dalam peristilahannya.Dari uraian tersebut maka alasan penggunaan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengungkapkan pengembangan potensi pariwisata di Kota Singkawang di lapangan. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata dan gambar bukan angka. Selain itu penelitian ini lebih menekankan pada proses daripada hasil tanpa maksud menguji hipotesa.B. Fokus PenelitianFokus penelitian merupakan cara yang ditempuh oleh peneliti dalam memfokuskan penelitian yang dilakukan. Menurut Faisal (1994:4), Fokus Penelitian adalah penelitian awal yang dipilih untuk meneliti bagaimana memfokusnya. Dalam penelitian kualitatif menghendaki batasan dalam penelitian atas dasar fokus yang timbul sebagai masalah dalam penelitian atau dengan kata lain fokus sangat penting artinya untuk menentukan batasan penelitian yang akan dilakukan.Menurut penelitian Lincoln dan Guba, sebelum dikutip (Moleong, 1998:7) adalah sebagai berikut:Penelitian kualitatif menghendaki ditetapkan batas dalam penelitiannya atas dasar fokus yang timbul sebagai masalah dalam penelitian. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal: pertama, batas menentukan kenyataan ganda yang kemudian mempertajam fokus. Kedua, penetapan fokus dapat lebih dekat dihubungkan oleh interaksi peneliti dan fokus. Dengan demikian bagaimanapun penetapan focks sebagai masalah penelitian penting artinya dalam usaha menemukan batas penelitian Sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penulisan yang ingin dicapai, maka yang akan menjadi fokus dalam penelitian ini adalah1. Kondisi obyek wisata di Kota Singkawang.a. Wisata alamb. Wisata budaya2. Upaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Singkawang dalam pengembangan obyek wisata.a. Pengembangan sarana dan prasarana pariwisatab. Pengelolaan obyek dan daya tarik wisatac. Peningkatan peran serta masyarakat dan swastad. Peningkatan aktivitas promosi3. Faktor-faktor pendorong dan penghambat dalam pengembangan sektor pariwisata di Kota Singkawang.Faktor pendorong :a. Adanya komitmen yang kuat b. Struktur lembaga pemerintahanc. Potensi dan keanekaragaman Sumber Daya Alam d. Keanekaragaman budayaFaktor penghambat :a. Kualitas SDM Pelaku Pariwisata masih rendahb. Eksploitasi SDA yang belum terkendalic. Fenomena gangguan ketentraman dan ketertiband. Pengaruh budaya luarC. Lokasi dan Situs Penelitian / Alasan Pemilihan LokasiLokasi penelitian adalah tempat dimana peneliti itu dilakukan, peneliti ini mengambil lokasi di Wilayah Kota Singkawang, sedangkan situs penelitian merupakan tempat sebenarnya yang akan diteliti yaitu Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Singkawang dan beberapa tempat obyek wisata di Kota Singkawang. Adapun alasan lokasi dan situs penelitian di Kota Singkawang peneliti berdomosili dekat dengan Kota Singkawang sehingga memiliki kemudahan dalam akses informasi dan Kota Singkawang memiliki beragam obyek wisata dan daya tarik wisata.D. Jenis dan Sumber DataSumber data adalah merupakan asal data yang diperoleh dari sumber tertentu yang berhubungan dengan permasalahan yang menjadi pusat perhatian peneliti. Adapun sumber data pada peneliti adalah:1. Sumber data primerYaitu data yang diperoleh langsung dilapangan dari nara sumber yang terkait langsung dengan permasalahan yang diteliti. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah:1) Drs. Syech Bandar M.Si selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota SingkawangTopik wawancara, tentang :a) Pengembangan sarana dan prasarana pariwisata Kota Singkawangb) Peranan swasta dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata di Singkawang2) Ferdy Gumai S.Sos selaku Kasi Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota SingkawangTopik wawancara, tentang :a) Aktivitas promosi dan pemasaran yang dilakukan Dinas Pariwisata untuk mengembangkan obyek wisata di Singkawangb) Kendala pengelolaan obyek dan daya tarik pariwisata yang dirasakan Pemerintah daerahc) Faktor pendorong dan Faktor penghambat pengembangan potensi pariwisata3) Bagus selaku pengunjung kawasan obyek wisata di Kota Singkawang Topik wawancara, tentang : Keadaan sarana dan prasarana obyek wisata di Singkawang4) Syarif selaku pemilik warung / rumah makan di kawasan Pantai Pasir Panjang di Kota SingkawangTopik wawancara, tentang :Harapan kepada pengelola unit Pantai pasir panjang di singkawang5) Asnawi selaku Tokoh masyarakat di Desa Sedau Topik wawancara, tentang : Harapan kepada pengelola unit Pantai pasir panjang di singkawang2. Sumber Data SekunderYaitu pelengkap atau penunjang data primer dikumpulkan dari data yang sesuai. Data ini dapat berupa dokumen, arsip serta majalah yang yang berhubungan keperluan peneliti.E. Pengumpulan DataUntuk mengumpulkan data dalam penelitian diperlukan teknik pengumpulan data yang tepat, agar nantinya dapat diperoleh sesuai dengan yang diharapkan dan dapat menyelesaikan masalah yang ada. Adapun pengumpulan data dipergunakan dalam penelitian ini adalah:1. Wawancara (Interview)Yaitu pengumpulan data dimana peneliti secara langsung mengajukan pertanyaan terhadap nara sumber untuk memperoleh data atau informasi yang berkaitan dengan kajian penelitian. Wawancara dilakukan untuk menggali data secara mendalam tentang pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam fokus penelitian. 2. DokumentasiYaitu merupakan suatu cara untuk memperoleh data dengan melakukan pencatatan sumber-sumber data yang ada pada lokasi penelitian. Data ini merupakan data sekunder dan data-data pada umumnya sudah ada, yaitu: arsip-arsip, dokumen atau surat keputusan.3. ObservasiYaitu pengumpulan data dengan cara melihat dengan dekat keadaan obyek penelitian atau mengamati langsung terhadap obyek yang diteliti. untuk mengetahui aktivitas dari obyek penelitian dan peristiwa-peristiwa yang mendukung tujuan penelitian. F. Instrumen PenelitianDalam penelitian yang menggunakan metode deskriptif maka instrument yang paling penting adalah peneliti sendiri. Adapun instrument lain yang digunakan adalah1. Catatan Lapangan (fiel note)Catatan lapangan ini adalah dibuat setelah peneliti mengadakan pengamatan atau wawancara. Catatan ini merupakan hasil dari penelitian, yang di dengar, dilihat, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi data dalam penelitian kualitatif.2. Pedoman Wawancara (Interview)Merupakan serangkaian pertanyaan-pertanyaan yang memfokuskan pada permasalahan penelitian yang digunakan sebagai pedoman bagi peneliti dalam melakukan wawancara dengan informan.3. Peneliti SendiriDimana peneliti sendiri yang dijadikan instrument, karena peneliti sekaligus sebagai perencana, pelaksana dan pengumpul data.G. Analisis DataAnalisis data menurut Moleong (2000:103) merupakan proses mengorganisasikan dan menyuratkan data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang dirasakan oleh data.Menurut Milles dan Huberman (1992:16) mengatakan bahwa analisis data kualitatif terdiri dari 3 (tiga) alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Adapun alur kegiatan analisis kualitatif dijelaskan sebagai berikut:1. Reduksi DataReduksi data yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi dalam kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di data yang diperoleh di lapangan kemudian direduksi oleh peneliti dengan cara pengkodean dan klasifikasi data selanjutnya. Dilakukan penelitian terhadap data yang diperoleh, kemudian tidak relevan dengan permaslahan dan fokus penelitian dilapangan sampai laporan akhir secara lengkap dan tersusun.2. Penyajian DataPenyajian data dimaksudkan sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan penyajian data, kita dapat memahami apa yang sedang terjadi apa yang harus dilakukan. Hal ini di gunakan untuk memudahkan bagi peneliti melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari data penelitian ini dilakukan dengan cara menggunakan gambar dan teks atau kumpulan kalimat.3. Penarikan Kesimpulan (Verifikasi)Penarikan kesimpulan merupakan suatu kegiatan dari penelitian sejak awal memasuki lokasi penelitian dan selama proses pengumpulan data yang utuh selama penelitian berlangsung. Dari hasil data yang dikumpulkan dan dianalisa itu dapat ditarik kesimpulan-kesimpulan.BAB IVHASIL DAN PEMBAHASANA. PENYAJIAN DATA1. Gambaran Umum Kota SingkawangSalah satu karakteristik Kota Singkawang yang membedakannya dengan wilayah lain di Kalimantan Barat adalah mayoritas penduduknya adalah etnis Tionghoa. Oleh karena itu, kita bisa menemukan tempat khas mereka melakukan sembahyang di berbagai sudut kota hingga di pusat kota, yaitu Kelenteng. Itulah sebabnya Kota Singkawang dikenal pula dengan sebutan Kota Seribu Kelenteng atau Indonesian Chinese Town. Kota Singkawang berada sekitar 147 km dari Ibukota Propinsi Kalimantan Barat (Pontianak) dan dapat dicapai melalui transportasi darat maupun laut. Singkawang menjadi lebih srategis untuk perkembangan tempat pariwisata (Pusat pelancongan) karena terbuka bagi interaksi antar pulau, bahkan interaksi dengan dunia Internasional di wilayah Asia pasifik. Singkawang terbagi menjadi lima daerah, yaitu Singkawang Tengah, Singkawang Barat, Singkawang Timur, Singkawang Utara dan Singkawang Selatan.Nama Kota Singkawang dalam versi masyarakat Tionghoa dari suku Khek/ Hakka kata Singkawang berasal dari perkataan San Kew Jong (Gunung Mulut Lautan), yang berarti daerah yang terletak di kaki gunung menghadap lautan. Tidaklah berlebihan jika masyarakat Tionghoa menyebutnya demikian karena secara geografis Kota Singkawang berbatasan dengan laut Natuna, sebelah timur dan selatan terdapat gunung Raya, Pasi, Poteng, Roban sedangkan di dalam Kota mengalir Sungai Singkawang yang bermuara ke laut NatunaMasyarakat Singkawang begitu heterogen sehingga tidaklah mengherankan jika Singkawang dikenal sebagai Kota multi etnis. Dari berbagai etnis yang ada, maka budaya dan tradisi etnis Tionghoa, Melayu, dan Dayak begitu mewarnai kehidupan Kota Singkawang. Kota Singkawang dikenal juga sebagai Hongkongnya Indonesia atau Kota seribu Vihara karena etnis Tionghoa mencapai 42 % dari jumlah penduduk Kota Singkawang sehingga nuansa oriental begitu kental terasa. Demikian juga dalam berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari antar mereka menggunakan bahsa Khek/ Hakka sehingga tak heran jika berada di Singkawang sepertinya kita berada di salah satu sudut kota Hongkong. Dan salah satu budaya masyarakat Tionghoa adalah perayaan Cap Go Meh yang dirayakan setiap hari ke 15 Tahun Baru Imlek yang begitu sensasional dengan nuansa magis karena adanya akulturasi dengan budaya masyarakat lokal.Secara umum, wilayah Singkawang beriklim tropis dengan suhu rata-rata berkisar antara 21,80 - 30,050 Celcius. Letak geografis dan sejarahnya yang unik merupakan daya tarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara datang ke Singkawang untuk melihat keindahan alam maupun tradisi budaya masyarakatnya yang tidak terdapat di daerah lain di Indonesia.a. Keadaan DemografisKota Singkawang memiliki jumlah penduduk pada tahun 2003 sebanyak 163.374 jiwa, dengan pengklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin adalah 83.905 jiwa untuk laki-laki dan 79.469 jiwa untuk perempuan. Pada tahun 2004 meningkat menjadi 164.078 jiwa, dengan pengklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin adalah 84.145 jiwa untuk laki-laki dan 79.933 jiwa untuk perempuan. Dari peyajian data diatas jelas terlihat bahwa jumlah penduduk yang ada di Kota Singkawang dari tahun-ketahun selalu mengalami perubahan.b. Keadaan Sosial Penduduk Kota Singkawang merupakan masyarakat yang beradab, hal ini berdasarkan agama dan kepercayaan yang ada di Kota Singkawang dimana terdapat empat agama yang berkembang di Kota Singkawang yakni agama Islam Konghucu, Kristen, dan Budha. Agama Islam sebesar 37,2 %, Konghucu 30,5 %, Kristen 24,6 %, dan Budha 7,7 %.Dari paparan diatas, sehingga diperoleh 4 agama dan aliran kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Kota Singkawang. Agama Islam merupakan agama yang mendominasi dari agama lain. Meskipun umat Islam merupakan masyarakat yang mayoritas dari Kota Singkawang, akan tetapi nuansa kerukunan dan guyub rukun senantiasa mewarnai kehidupan masyarakat Kota Singkawang, khususnya dalam hal pelaksanaan ibadah. Sikap toleransi penduduk antar pemeluk agama juga ditunjukkan dengan adanya nuansa yang harmois di lingkungan masyarakat Kota Singkawang. Melihat kehidupan masyarakat yang adem ayem tersebut semakin terlihat nuansa kehidupan yang gameinscaft terlihat nyata. c. Keadaan GeografiKota Singkawang terletak diantara garis 108 52' 14" - 109 09' 46" BT dan 00 44' 57" - 01 00' 48" LU pada peta Bumi. Sesuai dengan letak Geografis sehingga memberi ciri spesifik yaitu berbatasan langsung dengan laut Natuna dan berada 0 - 2 M di atas permukaan laut. Wilayah Kota Singkawang yang berbatasan di bagian : Utara : KabupatenSambas Timur : KabupatenBengkayang Selatan : KabupatenBengkayang Barat : Laut Natuna d. Keadaan TopografiKota Singkawang sebagian besarnya datar sekitar 31.904 Ha. Sedangkan wilayah bukit dan gunung yang membentang pada wilayah timur dan selatan luasnya sekitar 18.496 Ha, struktur tanahnya berjenis Aluvial (25.338 Ha), podsol (14.276 Ha) dan organosil (4.054 Ha) serta yang berjenis latasil (2.998 Ha) dan podsolit merah kuning (3.774 Ha) jenis ini hanya terdapat pada kecamatan Singkawang selatan.2. Visi dan Misi Kota SingkawangAdapun Visi dan Misi Kota Singkawang antara lain yaitu :a. VisiMenjadikan Kota Singkawang sebagai pusat Industri, Perdagangan, jasa, Pariwisata dan Agrapolitan termaju di kawasan Utara Kalimantan Barat.b. Misi1) Menjadikan Kota Singkawang sebagai pusat industri, perdagangan, jasa, pariwisata dan agropolitan termaju dikawasan utara Kalimantan Barat.2) Mengembangkan rasa kebersamaan untuk maju dalam agama, keanekaaragaman budaya dan lain-lain.3) Menjamin kepastian hukum dalam pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik.4) Membangun pemerintahan yang baik (good govermance) untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.5) Menata infrastruktur/ sarana dan prasarana pelayanan sosial dan ekonomi.6) Mengembangkan citra positif Kota Singkawang sebagai kawasan dunia perdagangan, jasa hunian dan detinasi wisata yang kondusif.7) Membuka keterbukaan sektor swasta dalam memperdayakan ekonomi rakyat unutk memacu pertumbuhan daerah dan perluasan lapangan pekerjaan.8) Memberdayakan masyarakat dalam rangka pengentasan kemiskinan.9) Mengelola SDA yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.10) Membangun dan memelihara kerjasama antara daerah, regional, dan internasional yang saling menguntungkan.3. Gambaran Umum Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota SingkawangKeberadaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Singkawang sebagai perangkat daerah mempunyai arti yang sangat strategis dan membantu tugas Kepala Daerah dibidang penyelenggaraan pemerintahan umum dan pembangunan, khususnya menyelenggarakan desentralisasi dan tugas pembantuan dibidang kebudayaan dan pariwisata. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Singkawang sebagai berikut :Kepala Dinas dibantu oleh :1). Bagian Tata Usaha terdiri dari :a) Sub Bagian Keuangan dan Kekayaanb) Sub Bagian Administrasi Umum2). Bidang Kebudayaan, terdiri dari :a) Seksi Atraksi Budayab) Seksi Sarana dan Prasarana Budaya3). Bidang Pariwisata, terdiri dari :a) Seksi Produk Wisatab) Seksi Pemasaran Wisata4). Unit Pelaksanaan Teknis Dinas5). Kelompok Jabatan Fungsionala. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 1) Dinas kebudayaan dan Pariwisata mempunyai tugas menyelenggarakan sebagaian kewenangan desentralisasi dan tugas pembantuan di bidang kebudayaan dan pariwisata2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai fungsi :a) Perencanaan meliputi segala usaha dan kegiatan penyusunan program dan anggaran, pengendalian, monitoring, evaluasi program serta statistic dan pelaporan program pengembangan kebudayaan dan pariwisata, administrasi kepegawaian, organisasi dan ketatalaksanaan, rumah tangga Dinas serta urusan umum lainnyab) Perumusan dan penetapan kebijakan teknis operasional di bidang kebudayaan dan pariwisata yang meliputipembinaan serta pengembangan kebudayaan dan pariwisatac) Pelaksanaan pemberian izin dan pelayanan umum berdasarkan kebijakan Walikota dan Peraturan Perundang-undangan yang berlakud) Pembinaan terhadap unit pelakssana teknis Dinas kebudayaan dan Pariwisatae) Pelaksanaan urusan ketatausahaan Dinasf) Pelaksanaan tugas lain yang diserahkan Walikota4. Visi dan Misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota SingkawangSebagai kristalisasi dari pemahaman dan tanggapan terhadap dinamika situasi serta aspirasi yang berkembang ditingkat lokal, regional, Nasional dan Internasional yang berpengaruh secara langsung dan atau acak langsung terhadap kepariwisataan, maka dipandang perlu perumusan visi dan misi yang terjiwai didalam Rencana Strategis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Singkawang.a. VisiVisi Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kota Singkawang untuk 5 (lima) tahun kedepan adalah "Terwujudnya kota singkawang sebagai Destinasi wisata Terkemuka di Kalimantan". pernyataan terwujudnya Singkawang sebagai Destinasi Wisata terkemuka di Kalimantan memiliki beberapa implikasi dan konsekwensi logis sebagai berikut :1) Adanya cita-cita untuk menjadikan Kota Singkawang sebagai daerah tujuan wisata yang akan diminati oleh wisatawan nusantara maupun mancanegara. Pernyataan ini mengandung makna implikasi bahwa Kota Singkawang harus mampu menempatkan diri sebagai salah satu tujuan wisata favorit khususnya di Kalimantan ditambah kawasan Serawak dan Brunai Darussalam (dikarenakan kedekatan geografis dan potensi pasarnya).2) Menjadikan Kota singkawang sebagai destinasi terkemuka juga menegaskan bahwa singkawang siap bersaing dengan destinasi pesaing lainnya. Kesiapan ini tentunya mendasarkan pada kenyataan bahwa segenap potensi pariwisata yang dimiliki Kota Singkawang tidak kalah baik secara kualitas maupun kuantitas dibandingkan dengan potensi yang dimilki oleh para pesaingnya.3) Pernyataan untuk menjadikan Kota singkawang sebagai daerah tujuan wisata terkemuka juga mengandung implikasi kebijakan perlunya setup/ penataan ulang terhadap berbagai aspek dalam pengembangan produk, prasarana dan sarana, sumber daya manusia, kulaitas lingkungan, pengaruh ekonomi, investasi, pemasaran dan promosi, kelembagaan dan koordinasi derajat tinggi yang dibutuhkan.4) Secara implisit, menjadi destina:si terkemuka juga mengandung implikasi citra bahwa Kota $ingkawang betul-betul terbukti aman, nyaman, berdaya saing dan berdaya banding sampai pada derajat yang tertinggi.b. MisiUntuk dapat mewujudkan visi kepariwisataan Kota Singkawang, perlu dilaksanakan misi yang terencana dan terpadu yang berkaitan dengan hal-hal berikut :1) Meningkatkan Kualitas SDM Pelaku Pariwisata; Meningkatkan Kualitas SDM di semua tingkatan dan semua bidang sebagai ujung tombak untuk meningkatkan posisi kompetitif destinasi wisata2) Meningkatkan Pembangunan Prasarana dan Sarana Penunjang Pariwisata;Melaksanakan pembangunan dan pemeliharaan prasarana dan sarana kepariwisataan yang mendukung sektor industri pariwisata untuk semakin berkembang.3) Meningkatkan Pelayanan Prima di Bidang Pariwisata ;Pemberian pelayanan prima pada semua pelaku pariwisata sebagai salah satu usaha dalam meningkatkan kualitas produk pariwisata.4) Meningkatkan Pengembangan dan Kualitas ODTWMelaksanakan peningkatan dan kualitas ODTW sebagai upaya penganekaragaman daya tarik wisata.5) Meningkatkan Penguatan Citra Kawasan Wisata;Memperkuat citra positif Kota singkawang sebagai Kota Wisata yang aman, nyaman, menarik dan berdaya saing yang termanifestasi dalam keseluruhan pengalarnan perjalanan yang memuaskan wisatawan, dari titik keberangkatan destinasi hingga kembali ketempat wisatawan berdomisili.6) Meningkatkan Kerjasama, Koordinasi dan lnvestasi ;Menjalin koordinasi yang baik dan kerjasama yang saling menguntungkan untuk pengembangan pariwisata baik swasta / investor dan pemerintah, pada jaringan strategis di tingkat lokal, regional, nasional dan internasional.7) Meningkatkan Pemasaran Destinasi Pariwisata;Mendorong progrsifitas pemasaran pariwisata yang benruawasan social secara lebih efektif di banding destinasi wisafa lainya sehrngga meningkatkan daya_saing. dan meningkatkan Pemanfaatan Kemajuan IPTEK; Peningkatan penggunaan IPTEK dalam rangka pembangunan pariwisata sebagai basis pengembangan kepariwisataan daerah.8) Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bidang Pariwisata.Bertambahnya income daerah melalui pajak dan retribusi pariwisata yang memberikan kontribtrsi yang signifikan pada peningkatan PAD.5. Tujuan dan Sasaran Adapun tujuan dan sasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Singkawang yaitu :1) Meningkatkan kualitas SDM pelaku pariwisataTujuan :Meningkatkan Kualitas SDM di semua tingkatan dan semua bidang sebagai ujung tombak untuk meningkatkan posisi kompetitif destinasi wisata.Sasaran :a) Meningkatnya kualitas profesionalisme aparatur Dinas Kebudayaan dan Pariwisata usaha bidang pariwisata.b) Meningkatnya pengetahuan pelaku pariwisata dalam rangka pengembangan kretifitas dalam melihat peluang.c) Meningkatnya skill tenaga kerja pariwisata dalam rangka peningkatan pelayanan dan produktifitas dalam lingkup kerja masing-masing individu masyarakat.d) Meningkatnya pemahaman dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pembangunan pariwisata bagi perkembangan ekonomi, sosial dan budaya.e) Meningkatnya inisiatif dan upaya pelaku pariwisata dalam menggali dan mengembangkan potensi wisata.2) Meningkatkan sarana dan prasarana penunjang pariwisataTujuan :Meningkatkan pengembangan sarana dan prasarana penunjang kebudayaan dan pariwisata untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat dan menarik minat para pengusaha berinvestasi di Kota Singkawang.Sasaran :a) Tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan kebudayaan dan pariwisata.b) Tersedianya sarana dan prasrana untuk meningkatkan kualitas produk pariwisata.c) Tersedianya sarana dan prasarana untuk meningkatkan pelayanan prima kepada seluruh lapisan masyarakat.d) Tersedianya sarana untuk memberikan kepastian hokum dalam berusaha kepada pengusaha masyarakat3) Meningkatkan pelayanan prima di bidang pariwisataTujuan : Pemberian pelayanan prima pada semua pelaku pariwisata sebagai salah satu usaha dalam meningkatkan kualitas produk pariwisataSasaran :a) Meningkatnya kualitas pelayanan aparatur Dinas kebudayaan dan Pariwisata kepada masyarakat.b) Meningkatnya pelayanan prima terhadap usaha jasa, sarana pariwisata dan pengusahaan obyek daya tarik wisata.c) Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya personality yang baik dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan sehingga mendapatkan multi player effect yang menguntungkan.d) Meningkatnya pemberian informasi dan data pariwisata dalam menunjang koordinasi dan kerjasama terhadap semua komponen yang terkait.4) Meningkatkan pemasaran destinasi pariwisataTujuan :Memperluas akses pemasaran dengan memanfaatkan sarana yang tersedia dan hubungan kekerabatan yang telah terjalin pada masyarakat Singkawang yang bermukim diluar negeri dalam memperkrnalkan potensi budaya dan pariwisata Kota SingkawangSasaran :a) Meningkatnya kualitas dan kuantuitas bahan promosi dan sarana pemasaranb) Meningkatnya lama tinggal wisatawan di Kota Singkawangc) Meningkatnya jumlah wisatawan yang dating berkunjung baik local maupun mancanegarad) Bertambahnya jumlah investor yang berinvestasi di bidang pariwisata5) Meningkatkan pemanfaatan kemajuan IPTEKTujuan :Meningkatkan kemudahan akses informasi, promosi kebudayaan dan pariwisata serta akses pelayanan administrasi kepada masyarakatSasaran :a) Tersedianya sarana dan prasarana pengembangan pariwisata yang bermutu serta berorientasi pada kemudahan pelayananb) Meningkatkan kemudahan pelayanan umum kepada masyarakatc) Meningkatkan tenaga kerja yang terampil dan produktif dalam memanfaatkan iptek.6) Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)Tujuan :Bertambahnya income daerah melalui pajak dan retribusi daerah sehingga memberikan kontribusi yang signifikan pada peningkatan PADSasaran :a) Meningkatnya jumlah wajib pajak dan wajib retribusi yang terdata dan taat membayar kewajibanb) Meningkatnya kesadaran para pengusaha baik hotel, penginapan, restoran, rumah makan dan hiburan dalam membayar pajak dan retribusi perizinannyac) Meningkatnya kualitas pelayanan aparatur kepada wajib pajak dan wajib retribusi dalam memenuhi kewajibannya. B. PENYAJIAN DATA FOKUS1. Kondisi Potensi Wisata di Kota SingkawangKota Singkawang banyak memiliki potensi wisata, baik itu berupa wisata alam maupun budaya, namun tidak semua potensi wisata yang ada di Kota Singkawang dapat dikelola dengan baik, misalnya wisata alam yang memilki nilai jual atau daya tarik yang bagus bagi wisatawan, belum dapat dikelola dengan baik, hanya sebagian saja dapat terealisasikan, dikarenakan keterbatasan dana yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Singkawang.Singkawang salah satu Kota yang ada di Propinsi Kalimantan Barat sejak dulu dikenal sebagai daerah tujuan wisata masyarakat Kalimantan Barat. Letak geografis Kota Singkawang yang strategis berada pada posisi silang dari beberapa daerah posisi ini dapat menjadikan Kota Singkawang pusat pertumbuhan wilayah Utara Kalimantan Barat. Posisi strategis ini merupakan peluang yang potensial bagi Kota Singkawang untuk menjadi pusat pariwisata.Pemerintah Kota Singkawang sendiri sedang berupaya untuk mengembangkan potensi yang ada, dengan membuka pintu bagi investor yang mau menanamkan modalnya di Kota Singkawang. Dengan adanya investor yang mau menanamkan modalnya di Kota singkawang otomatis industri Singkawang akan semakin ramai, dan ini akan menguntungkan bagi semua pihak, baik itu pemerintah, swasta, dan masyarakat.Obyek wisata yang ada di Kota Singkawang terbagi menjadi dua unsur yaitu :a. Wisata AlamObyek wisata alam merupakan obyek wisata andalan bagi kepariwisataan Kota Singkawang, yang mampu menyerap hampir 90% wisatawan yang datang ke Kota Singkawang tiap tahunnya. Selain memiliki kawasan wisata yang masih alami dan sangat indah, kelestarian dan keelokan tempat wisata yang ada di Kota Singkawang harus tetap terjaga dan terawat, agar tidak merusak keasrian dan keasliannya.Adapun obyek wisata alam yang ada di Kota Singkawang sebagai berikut :1) Pantai Pasir PanjangTerletak di kawasan Desa Sedau sekitar 17 km dari kota Singkawang. Dengan kemudahan akomodasi dari Ibukota propinsi Kalbar, Pontianak, anda dapat langsung menuju kelokasi ini. Hamparan pasir putih dan bebatuan yang memanjang disertai hembusan angin dan deburan ombak yang aman sebagai kawasan pemandian, suasana Pantai Pasir Panjang akan terasa pada saat matahari terbit dan tenggelam di cakrawala. Dengan ditemani deretan Gunung Besi dan pepohonan yang menaunginya semakin menambah keelokan dan ciri khas wilayah wisata Pantai Pasir Panjang. Berbagai fasilitas disediakan pengelola kawasan wisata Pantai Pasir Panjang untuk kenyamanan dan memanjakan para pengunjungnya agar dapat menikmati keindahan pantai dan laut disekelilingnya diantaranya : a) Hotelb) Kolam Renangc) Diskotikd) Circuit roadrace dan motorcrose) Bumi perkemahanf) Pusat jajanang) Gedung pertemuanh) RestoranPantai Pasir Panjang telah lama menjadi tempat rekreasi yang terkenal, menghadap ke laut Natuna serta beberapa pulau kecil di sekitarnya, antara lain pulau Lemukutan, pulau Kabung dan pulau Randayan. Perahu-perahu kecil dan speed boat dapat disewa di sini untuk menuju ke pulau-pulau tersebut. Hanya 17 km dari Kota Singkawang. Sarana transportasi dari dan ke Pasir Panjang berupa kendaraan umum, taksi, minibus maupun kendaraan pribadi.2) Taman Bunga BoegenvilleTaman wisata bunga bougenville yang terletak disebelah selatan tepatnya di Desa Sijangkung dan berjarak 6 km dari kota Singkawang, posisinya terletak di kaki bukit berlatar belakang Gunung Pasi dan dikelilingi area hutan dan perkebunan. Taman ini memiliki luas 1,5 Ha, walaupun bunga bougenville yang menjadi tampilan utama, namun terdapat pula beragam bunga-bunga lainnya dan penataan taman yang asri untuk dapat dinikmati keluarga dan muda-mudi. Fasilitas yang disediakan pengelola untuk pengunjung relatif telah memberikan kesan 'kenyamanan" untuk dinikmati, antara lain : Musholla, Pondok-pondok tempat bersantai, Cafetaria, Kolam Renang mini untuk anak-anak, dan Hutan homogen (Area Super Sejuk) dan dapat digunakan sebagai fotografi pengantin, alam dan sebagainya.3) Cagar Alam PasiBerada di sekitar Kota Singkawang. Secara geografis terletak pada 108o59' - 109o07'40" BT dan 0o48'30" - 0o52'20" LU. Kawasan seluas 3742 hektar ini ditunjuk sebagai kawasan konservasi semenjak tahun 1990. Fungsi penting dari keberdaan Cagar Alam Raya Pasi selain sebagai kawasan perlindungan, juga mempunyai kawasan hidrologis guna memeniuhi kebutuhan air bagi penduduk Kota Singkawang dan sekitarnya. Terdapat beberapa jenis tumbuhan unik dan langka seperti Bunga Bangkai (Amorphopalus sp), Bunga Bintang (Rhizanthes zepelii) dan Bunga Rafflesia (Rafflesia tuanmudae) serta tipe ekosistem hutan hujan pegunungan yang memiliki keanekaragaman jenis flora dan fauna yang tinggi. Cagar Alam Raya Pasi tentunya memiliki fungsi perlindungan yang sangat penting bagi kelangsungan kehidupan flora dan fauna tersebut. Sebagai kawasan yang terletak di sekitar kota yang relatif mudah untuk dikunjung, serta memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar maka Cagar Alam Raya Pasi sngat berprospek apabila dikembangkan sebagai hutan wisata alam.b. Wisata Budaya Kebudayaan tidak lepas dari kehidupan manusia pada umumnya. Kota Singkawang yang mayoritas penduduknya adalah etnis Tionghoa, maka unsur kebudayaan Tionghoa lebih kental terasa di kota Singkawang. Kesenian dan kebudayaan dari negeri asalnya Cina akan dapat kita lihat di Kota Singkawang pada tiap tahunnya, dan menjadi daya tarik sendiri bagi masyarakat lokal maupun masyarakat luar Kota Singkawang dan mancanegara, yang ingin menyaksikan atraksi kesenian dan kebudayaan dari negeri Cina.Adapun wisata budaya yang terdapat di Kota Singkawang adalah sebagai berikut :1) Cap Go MehCap Go Meh melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Imlek bagi komunitas kaum migran Tionghoa yang tinggal di luar Tiongkok. Istilah ini berasal dari dialek Hokkien dan secara harfiah berarti hari kelima belas salah satu budaya masyarakat Tionghoa yang merupakan hasil akulturasi dengan budaya masyarakat lokal. Menurut sejarahnya ketika pertambangan emas di Monterado diserang wabah penyakit karena fasilitas kesehatan saat itu belum memadai diyakini penyebabnya adalah roh/ mahluk jahat. Untuk mengatasi itu Tatung/ Louya turun kejalan masuk keluar kampung diiringi gendering dan pembakaran yang tidak putus-putusnya sehingga serangan roh/ mahluk jahat dapat dilawan dan perkampungan kembali menjadi tentram. Saat ini perayaan Cap Go Meh berupa parade tatung/ Louya pada hari keempat belas turun kejalan-jalan seputar Kota Singkawang yang bermakna melakukan pembersihan kampung. Puncak perayaan Cap Go Meh pada hari kelima belas tahun baru imlek dimana ratusan Tatung / Louya dari seputar Singkawang melakukan parade sepanjang jalan utama. Selama parade Tatung/ Louya menunjukkan kemampuannya dengan berbagai atraksi yang memukau berdiri diatas senjata tajam , wajah maupun badan yang kebal ditusuk dengan senjata tajam sehingga nuansa magis sangat terasa pada perayaan Cap Go Meh.Mengingat langka dan uniknya perayaan Cap Go Meh, maka setiap tahun selalu mengundang perhatian dan minat wisatawan untuk berkunjung dan melihat dari dekat proses ritual tersebut. Perayaan Cap Go Meh yang dirayakan warga Tionghoa pada setiap tanggal 15 Tahun Baru Imlek selalu dirangkaikan secara meriah dan refresentatif. Ajang ini menjadi daya tarik tersendiri dalam menghadirkan wisatawan luar buat mengunjungi Kota Singkawang yang terkenal dengan perayaan para tatungnya. Tak berbeda dengan biasanya Cap Go Meh diselenggarakan tiap tahunnya pasti banyak dikunjungi wisatawan, bahkan jauh-jauh hari sebelumnya banyak wisatawan yang sudah datang, dan ini menyebabkan hampir seluruh penginapan dan hotel di Kota Singkawang penuh.Masyarakat Kota Singkawang sangat berbangga hati kalau perayaan Cap Go Meh mempunyai nilai jual tinggi kepada wisatawan-wisatawan luar buat datang ke Kota Singkawang. Pada tiap tahunnya, banyak wisatawan mendengar, melihat, dan menyaksikan acara Cap Go Meh bahkan, pejabat luar, pengusaha dan wisatawan mancanegara akan datang ke Kota Singkawang. Ini sebuah penghargaan bagi masyarakat Singkawang, sebab tanpa diundang mereka datang sendiri ingin melihat perayaan Cap Go Meh secara langsung.Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Singkawang menanggapi hal ini sebagai kemajuan wisata daerah Kota Singkawang. Dengan adanya kegiatan yang digelar ini dan didukung oleh semua unsur tanpa terkecuali. Pada kegiatan ini masyarakat harus pintar dan jeli mencari peluang. Manfaatkan moment ini sebaik-baiknya,dengan menggali sisi ekonominya.2) Parade LampionParade lampion masih diselenggarakan dalam rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek dilaksanakan pada malam hari lampion dengan berbagai ukuran, seni budaya masyarakat Tionghoa juga ikut memeriahkan parade ini seperti naga, barongsai secara miniatur vihara yang menerangi Kota Singkawang. Parade ini mengelilingi jalan-jalan utama Kota Singkawang.2. Upaya yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Singkawanga. Pengembangan Sarana dan Prasarana Pariwisata. Wahab (dalam Oka A. Yoeti 1996: 194) memberikan pengertian sarana pariwisata secara umum yaitu : semua bentuk perusahaan yang dapat memberikan pelayanan pada wisatawan, tetapi hidup dan kehidupannya tidak selamanya tergantung pada wisatawan.Pengembangan sarana dan prasarana merupakan salah satu usaha pengembangan kepariwisataan Kota Singkawang. Pengembangan sarana dan prasarana meliputi dua hal, yaitu pengembangan sarana dan prasarana pokok dan sarana dan prasarana penunjang kepariwisataanHal ini sesuai dengan petikan hasil wawancara berikut, beliau menyatakan bahwa :Sarana dan parasarana yang utama dari kepariwisataan yaitu berupa hotel, rumah makan, biro perjalanan dan pariwisata. Kami selaku pembina dari Disbudpar sendiri hanya bisa memberi pembinaan dan pengawasan kepada pengusaha hotel, rumah makan agar mereka meningkatkan fasilitas dan mutu pelayanan bagi para pelanggan mereka (Wawancara dilakukan dengan Drs. Syech Bandar M.Si pada tanggal 12 Februari 2007, pukul 11.15 WIB).Kemudian beliau menambahkan :Tapi sarana pariwisata itu tidak hanya tiga hal itu saja, tetapi juga sarana kesehatan, perbankan sebagai sarana untuk keuangan dan masih banyak lagi tentunya yang harus ditingkatkan lebih baik lagi(Wawancara dilakukan dengan Drs. Syech Bandar M.Si pada tanggal 12 Februari 2007, pukul 11.15 WIB).Dari hasil penuturan Bapak Syech Bandar tersebut terlihat bahwa sarana dan prasarana pokok maupun penunjang tidak kalah pentingnya. Apabila sarana dan prasarana tersebut memadai dan mendukung, tentunya akan memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi wisatawan yang akan berkunjung ke kota Sigkawang, tetapi sarana dan prasarana yang sudah ada harus ditingkatkan lagi.1) Penyediaan Sarana dan Prasarana Pokok Pariwisataa). HotelHotel merupakan hal yang paling penting bagi wisatawan. Karena dengan ketersediaan hotel atau penginapan, memungkinkan wisatawan dapat tinggal lebih lama, sehingga mendatangkan tambahan pendapatan sektor pariwisata dalam pengembangan sektor kepariwisataan di mana saja, termasuk di Kota Singkawang. Upaya yang dilakukan untuk pengembangan sarana hotel di Kota Singkawang diantaranya :(1) Studi Pembangunan Pariwisata Kota dengan meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana akomodasi di Kota Singkawang sesuai dengan minat pasar.(2) Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pelayanan hotel.(3) Meningkatkan kualitas pelayanan usaha sarana perhotelan dengan memberikan rasa aman, tentram, nyaman, dan tenang kepada wisatawan atau tamu yang datang(4) Menyediakan perangkat hukum yang bagi kebijakan kegiatan usaha sarana akomodasi dalam memberi perlindungan hukum dan ketenangan aktifitas usaha jasa perhotelan kepada masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku(5) Penertiban izin operasional usaha jasa perhotelanb). Rumah MakanRestoran dan rumah makan sudah banyak tersedia di setiap obyek wisata. Dengan adanya restoran dan rumah makan, wisatawan dapat mencicipi masakan yang tersedia, secara tidak langsung akan dapat mempromosikan masakan daerah tersebut. Sama halnya dengan sarana penginapan, sarana restoran atau rumah makan juga merupakan hal yang penting dalam rangka pelayanan kegiatan sektor kepriwisataan di Kota Singkawang. Meskipun penyediaan sarana ini tidak dilakukan secara langsung oleh Pemerintah Daerah Kota Singkawang, namun Pemerintah Daerah berusaha meningkatkan sarana restoran atau rumah makan tersebut secara bertahap, agar penyediaan sarana ini memiliki fasilitas yang baik dan nyaman bagi para wisatawan.Upaya untuk meningkatkan sarana rumah makan atau restoran adalah :(1) Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) pelayan rumah makan dengan memberi ciri khas pada masing-masing rumah makan dengan menu-menu khusus(2) Meningkatkan pelayanan usaha sarana rumah makan dengan memberi rasa aman, nyaman, dan tenang kepada para tamu.(3) Menyediakan perangkat hukum bagi kegiatan usaha sarana akomodasi dalam memberi perlindungan hokum dan ketenangan dalam melaksanakan aktivitas usaha rumah makan kepada masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku(4) Penertiban izin operasional usaha rumah makanDari data yang yang terkumpul dalam penelitian yang dilakukan di daerah Kota Singkawang, dapat diketahui juga bahwa sarana dan prasarana pokok yang ada di Kota Singkawang adalah