GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA...

187
GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA POLITISI PEREMPUAN PDI PERJUANGAN (2014-2017) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh Kartikha Sri Rahmayanty 1112112000004 PROGRAM STUDI ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

Transcript of GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA...

Page 1: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

GENDER DAN PARTAI POLITIK:

KINERJA POLITISI PEREMPUAN PDI PERJUANGAN (2014-2017)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh

Kartikha Sri Rahmayanty

1112112000004

PROGRAM STUDI ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017

Page 2: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

i

PERNY ATAAN BEBAS PLAGIARISME

Skripsi yang berjudul :

GENDER DAN PARTAI POLITIK:

KINERJA POLITISI PEREMPUAN PDI PERJUANGAN (2014-2017)

1. Merupakan hasil karya penelitian asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 (S1) di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya asli

saya atau merupakan jiplakan dari orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 19 Oktober 2017

Kartikha Sri Rahmayanty

Page 3: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Dengan ini, pembimbing skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

Nama : Kartikha Sri Rahmayanty

NIM : 1112112000004

Program Studi : Ilmu Politik

Telah menyelesaikan penelitian skripsi dengan judul:

GENDER DAN PARTAI POLITIK:

KINERJA POLITISI PEREMPUAN PDI PERJUANGAN (2014-2017)

dan telah diujikan pada

Jakarta, 19 Oktober 2017

Mengetahui Menyetujui

Ketua Program Studi Pembimbing

Dr. Iding Rosyidin, M.Si Dra. Gefarina Djohan, M.A

NIP: 19701013 200501 1 003 NIP: 19631024 199903 2 001

Page 4: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

SKRIPSI

oleh:

GENDER DAN PARTAI POLITIK:

KINERJA POLITISI PEREMPUAN PDI PERJUANGAN (2014-2017)

oleh:

Kartikha Sri Rahmayanty

1112112000004

telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal

19 Oktober 2017. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Ilmu Politik.

Ketua, Sekretaris,

Dr. Iding Rosyidin, M.Si. Suryani M.Si,

NIP: 19701013 200501 1 003 NIP: 19770424 200710 2 003

Penguji I Penguji II

Idris Thaha, M.Si Ana Sabhana Azmy, M.Si.

NIP: 19660805 200112 1 001

Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada tanggal 19 Oktober 2017.

Ketua Program Studi Ilmu Politik

FISIP UIN Jakarta

Dr. Iding Rosyidin, M,Si.

NIP: 19701013 200501 1 003

Page 5: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

iv

ABSTRAK

Partisipasi perempuan dalam politik sendiri dimulai pada abad 21, dimana 95 persen negara di dunia menjamin dua hak demokratik yakni hak untuk memilih

(right to vote) dan hak untuk mencalonkan diri (right to stand for election dalam ranah politik, partipasi politik perempuan dapat dilihat dari bagaimana ia bekerja

di komisi. Oleh karena itu penempatan anggota legislatif perempuaan didasarkan pada pengalaman, latar belakang dan juga peran dari komisi yang ditempatkan. Hal ini disebut dengan people based criteria. Partai selaku pengontrol politik dan

sistem oligarki yang diterapkan membuat partai adalah penentu dalam membuat keputusan.

PDI Perjuangan merupakan satu-satunya partai yang dipimpin oleh perempuan yakni Megawati Soekarnoputri. dikenal sebagai anak dari proklamator

Indonesia yakni Bung Karno mengantarkannya pada sejarah menjadi Presiden Perempuan Pertama Republik Indonesia tahun 1999. Mengenai penempatan per komisi, PDI Perjuangan sendiri memiliki andil khusus dalam meningkatan

partisipasi politik.

R. Sarbin mengatakan bahwa teori gender dipengaruhi oleh peran. Peran adalah pola perilaku yang ditentukan bagi seorang yang mengisi kedudukan tertentu. Dalam setiap masyarakat, perempuan dan laki-laki ditentukan untuk

mengisi peran seksual tertentu yang tergantung dari lingkungan budaya, tingkatan sosial-ekonomi, umur, agama dan sebagainya. Peran seksual terdiri dari sejumlah

perilaku yang diharapkan dari seseorang dalam mengisi suatu posisi atau kedudukan

Menurut Sigmund Neumann, partai politik adalah organisasi dari aktivis-aktivis politik yang berusaha untuk menguasai kekuasaan pemerintahan serta merebut dukungan rakyat melalui persaingan dengan suatu golongan atau

golongan lain yang mempunyai pandangan yang berbeda.

Kemudian, menurut Armstrong dan Baron, kinerja adalah hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi pada ekonomi. Hal ini dititikberatkan pada

pengembangan kualitas pekerjaan dan hasil yang akan dicapai.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu penelitian yang mengumpulkan data-data berdasarkan wawancara yang sesuai dengan bahasan maupun pada penggalian data yang relevan dengan masalah penelitian. Data-data

tersebut kemudian peneliti deskripsikan untuk menggambarkan situasi atau kejadian, sehingga menghasilkan kesimpulan atau temuan penelitian. Dari metode

tersebut, peneliti memaparkan bagaimana penempatan anggota legislatif perempuan di komisi DPR RI. Kemudian peran fraksi sebagai kepanjangan tangan partai dalam menyikapi kinerja anggota legislatif baik dari segi kualitas kinerja

maupun evaluasi.

Kata Kunci : Politisi Perempuan, PDI Perjuangan, Kapasitas Politik.

Page 6: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

v

KATA PENGANTAR

Segala puji serta syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan hidayah dan rahmatnya serta nikmat sehat kepada penulis, dan atas

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini

diajukan untuk memenuhi peersyaratan memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

di Universitas Islam Negeri Jakarta. Syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT

atas segala petunjuk dan kemudahan-Nya sehingga pada akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Selain itu, dalam proses penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan,

peranan, dan bantuan berharga dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis

ingin menyampaikan rasa hormat dan ungkapan terima kasih kepada:

1. Prof. Dede Rosyada, M.A selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah

2. Dr. Zulkifli M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

3. Dr. Iding Rosyidin, M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu politik UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang turut serta memberikan masukan serta motivasi

kepada peneliti.

4. Suryani M.Si selaku Sekretaris Prodi Ilmu Politik yang memberikan

masukan serta diskusi-diskusi kecil diawal penulisan skripsi ini.

5. Ucapan terima kasih peneliti ucapkan kepada Ibu Dra. Gefarina Djohan,

MA selaku dosen pembimbing yang tiada lelah dan henti-hentinya

memberikan bimbingan, opini, serta motivasi kepada peneliti sehingga

dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Ucapan terima kasih saya untuk Dosen Penguji yakni Pak Idris Thaha

M.Si dan Ibu Ana Sabhana Azmy, M.Si.

7. Terima kasih yang ternilai tentunya untuk kedua orang tua tercinta, Bapak

Abdurrahman Mahulae S.E. M.M dan Ibu Sriwedari Tjahjaningsih S.E

yang tiada henti mendoakan penulis, mengingatkan, memotivasi baik

moral dan materi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dan

memberikan kado kelulusan untuk Bapak dan Ibu. Serta untuk adik saya

Page 7: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

vi

Anita Sri Rahmayanti yang telah memberikan semangat atas pengerjaan

skripsi ini.

8. Terima kasih untuk Bapak Armein Daulay M.Si. untuk membimbing

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Terima kasih untuk Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan

bimbingan dan pelajaran baik akademik maupun moril selama penulis

menuntut ilmu di Prodi Ilmu Politik 2012 hingga 2017.

10. Tidak lupa rasa terima kasih untuk para informan yang telah memberikan

informasi, bimbingan dan nasihat kepada penulis. Ibu Rieke Diah Pitaloka

beserta staf, Ibu Ribka Tjiptaning beserta staf, Ibu M.Y Esti Wijayati

beserta staf, Ibu Diah Pitaloka besrta staf, Ibu Agustina Wilujeng beserta

staf, Ibu Elva Hartati beserta staf, Ibu Tuti Roosdiono beserta staf dan Ibu

Irine Yusiana Putri beserta staf.

11. Teman-teman Prodi Ilmu Politik 2010 baik kelas A dan B yang selalu

menjadi teman selama ini. Terima kasih atas persahabatan, dan saran-saran

untuk menyelesaikan skripsi ini, terima kasih kepada Angga Setiady,

Abdurrahman Masykur, Cendhy Vicky Vigana, Adi, Eko serta kawan-

kawan yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

12. Terima kasih kepada teman-teman Komisariat FISIP dan Cabang IMM

Ciputat untuk bertukar pikiran dan memberikan semangat penulis. Terima

kasih kepada Angga Setiady, Abdurrahman Masykur, Farida Rachmania,

Fahreza Rizky, Azhim Pontoh, Alfi Syahrin, Dliya Mubarokah, Saifuddin

Zuhry serta teman-temaan yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

13. Staf dan karyawan FISIP baik dalam bidang tata usaha, akademik maupun

kepustakaan yang turut membantu dalam hal surat-menyurat serta

peminjaman buku perpustakaan yang diperlukan peneliti.

Page 8: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

vii

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini tidak mungkin dapat diselesaikan

tanpa bantuan, petunjuk, bimbingan dan saran dari berbagai pihak. Semohga

Allah SWT melimpahkan karunia serta anugrah-Nya atas segala bantuan yang

telah diberikan. Karena keterbatasan pengetahuan ndan pengalaman yang

dimiliki, penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurnaa.

Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari

pembaca. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan

pemikiran bagi para pembaca sekalian.

Jakarta, 19 Oktober 2017.

Page 9: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

viii

DAFTAR ISI

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ………………… …… i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………….. iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI…………………….... iv

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI…………………….. v

ABSTRAK……………………………………………………….... vi

KATA PENGANTAR……………………………………………... vii

DAFTAR ISI…………………………………………………………. x

DAFTAR TABEL………………………………………………….. xii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………….. 1

A. Pernyataan Masalah…………………………………………. 1

B. Pertanyaan Penelitian……………………………………….. 7

C. Tujuan dan Manfaat…………………………………………. 7

D. Tinjauan Pustaka (Literature Review)………………………. 8

E. Metode Penelitian………………………………………….... 10

F. Sistematika Penelitian……………………………………….. 11

BAB II TEORI DAN KONSEP……………………………………… 13

A. Teori Gender…………………………………………………… 13

B. Teori Partai Politik……………………………………………... 17

C. Teori dan Konsep Kinerja……………………………….. …….. 23

BAB III GAMBARAN UMUM PDI PERJUANGAN DALAM

PANDANGAN DAN PERSPEKTIF

KETERWAKILAN PEREMPUAN DI POLITIK……….......28

A. Gambaran Umum Partai PDI Perjuangan…………………… 28

B. PDI Perjuangan dalam pandangan dan perspektif

keterwakilan perempuan……………………………………... 32

C. Kebijakan PDI Perjuangan dalam penentuan pemenuhan

Page 10: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

ix

Affirmative Action……………………………………………… 33

D. Hasil Pemilihan Legislatif 2014 Keterkaitan dengan

Keterwakilan Perempuan……………………………………… 40

BAB IV MENAKAR KINERJA POLITIK

ANGGOTA LEGISLATIF PEREMPUAN DI DPR

TAHUN 2014-2017 …………………………………………... 47

A. Keberadaan Fraksi PDI Perjuangan dan posisi jabatan

Anggota Legislatif Perempuan di DPR RI

Tahun 2014-2017…………………………………………….. 47

B. Penempatan Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan

Pada Komisi-Komisi DPR RI 2014-2017….……………….....55

C. Pengamatan Kinerja Politik Anggota Legislatif

Perempuan PDI Perjuangan

di DPR RI Tahun 2014-2017………………………………….76

D. Kendala-Kendala Kinerja Politik

Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan

DPR 2014-2017…………….................................................81

BAB V: PENUTUP……………………………………………………...88

A. Kesimpulan……………………………………………………. 88

B. Saran-saran……………………………………………………. 89

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….. 90

LAMPIRAN…………………………………………………………….. xiv

Page 11: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

x

DAFTAR TABEL

Tabel III.C.1 Keterwakilan Perempuan dalam Legislatif………………………..39

Tabel IV.B.1. Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017………………………………………………………………………..57

Page 12: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah

Partisipasi perempuan dalam politik mulai diakui pada awal abad 21, lebih dari

95 persen negara di dunia menjamin dua hak demokratik perempuan yang paling

mendasar yakni hak untuk memilih (right to vote) dan hak untuk mencalonkan diri

(right to stand for election). Selandia Baru adalah negara pertama yang memberikan

kepada perempuan hak suara pada tahun 1893. Perempuan memiliki hak dalam

berpolitik. Hak tersebut meliputi hak untuk berpendapat, hak untuk menjadi anggota

lembaga perwakilan dan hak untuk memperoleh kekuasaan formal. Hak-hak tersebut

dituangkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat 1 yang berisi tentang

kesamaan warga negara dalam hukum baik mengenai hak dan kewajibannya dan wajib

menghormati hukum dan pemerintahannya.

Dengan demikian, perempuan memiliki hak yang sama untuk menjadi pemimpin

lembaga formal, organisasi partai dan presiden. Hak untuk memilih dan dipilih adalah

hak dasar yang harus dilindungi.1 Hal inilah yang menjadi dasar utama terbentuknya

kesetaraan gender yang mendorong perempuan untuk berpartisipasi aktif dalam politik.2

Seiring berkembangnya waktu, posisi, peran dan aktivitas perempuan Indonesia di

dalam dunia publik semakin meningkat. Walaupun jumlah anggota legislatif perempuan

tidak terwakili secara proporsional dan signifikan.

1Afrina. Pemikiran Musdah Mulia Tentang Islam dan Hak-Hak Politik Perempuan. (Jakarta:

UIN Jakarta, 2010), 2. 2 Keterwakilan Perempuan di Parlemen. Artikel diakses pada tanggal 8 Oktober 2015,

http://wri.or.id/editorial/361-keterwakilan-perempuan-di-parlemen

Page 13: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

2

DPR terdiri dari beberapa komisi dan alat kelengkapan dewan untuk menunjang

kinerjanya. DPR memiliki beberapa komisi yang bekerja sama dengan beberapa instansi

pemerintahan yakni sebagai berikut:

a. Komisi 1 berurusan dengan pertahanan, intelijen, luar negeri, komunikasi dan

informatika.

b. Komisi II mengurus pemerintahan dalam negeri dan otonomi daerah, aparatur

negara, agrarian dan Komisi Pemilihan Umum.

c. Komisi III yang meliputi hukum, HAM, dan keamanan.

d. Komisi IV bertugas di bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan,

perikanan dan pangan.

e. Komisi V memiliki ruang lingkup meliputi perhubungan, telekomunikasi,

pekerjaan umum, perumahan rakyat dan pembangunan pedesaan dan kawasan

tertinggal.

f. Komisi VI mengurus di bidang perdagangan, perindustrian, investasi, koperasi,

UKM, dan BUMN dan standarisasi nasional.

g. Komisi VII mengurus di bidang energi, sumber daya mineral, riset dan

teknologi, dan lingkungan hidup.

h. Komisi VIII mengurus di bidang agama, sosial, dan pemberdayaan perempuan

i. Komisi IX berurusan dengan tenaga kerja, transmigrasi, kependudukan dan

kesehatan.

j. Komisi X yang berurusan di bidang pendidikan, pemuda, olahraga, pariwisata,

kesenian, dan kebudayaan.

Page 14: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

3

k. Komisi XI yang berurusan dengan keuangan, perencanaan, pembangunan

nasional, perbankan, lembaga keuangan bukan bank.3

Kemudian terdapat alat kelengkapan dewan yang memiliki fungsi dan tugas tertentu. Badan

Legislasi yang berfungsi untuk menetapkan susunan dan keanggotaan. Tugas dari badan

legislasi sendiri adalah menyusun rencana prolegnas (rencana program legislasi

nasional) yang berisi peraturan dan Undang-Undang untuk satu tahun masa keanggotaan

dan untuk anggaran di lingkungan DPR dengan mempertimbangkan masukan dari DPD.

Kemudian tugas selanjutnya adalah mengharmonisasikan konsepsi Undang-Undang

yang diajukan oleh anggota komisi, gabungan komisi atau DPD sebelum rancangan

undang-undang. Badan Anggaran bertugas untuk membahas bersama pemerintah yang

diwakili oleh Menteri untuk menentukan pokok-pokok kebijakan fiskal secara umum

dan prioritas anggaran untuk dijadikan acuan bagi Kementerian/lembaga dalam

menyusun usulan anggaran. Selain itu badan ini bertugas untuk menetapkan pendapatan

negara dan membahas RUU tentang APBN bersama Presiden yang diwakili oleh

Menteri dengan mengacu pada keputusan rapat kerja komisi dan pemerintah. Badan

Akuntabilitas Keuangan Negara4

Apabila ditinjau dari segi kinerja, banyak perempuan yang memilki semangat

yang tinggi untuk mengenyam pendidikan dan menuai prestasi yang cemerlang dalam

karier. Walaupun beban ganda yang diemban oleh perempuan sendiri masih sangat

melekat di mata masyarakat seperti tanggung jawab perempuan tersebut dalam

3 Komisi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Artikel diakses pada tanggal 17

November2015.http://id.m.wikipedia.org/wiki/komisi_dewan_perwakilan_rakyat_republik_indonesia#daf

tar_komisi. 4”10 Alat Kelengkapan DPR Dengan Tugas dan Wewenangnya Artikel diakses pada tanggal 16

Oktober 2016,http://beritasepuluh.com/2011/09/09/10-alat-kelengkapan-dpr-dengan-tugas-dan-

wewenangnya/

Page 15: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

4

mengurus keluarga. Beberapa politisi perempuan yang dapat dikatakan sukses baik

dalam karier dan keluarga yakni Megawati Soekarnoputri, Khofifah Indah Parawansa

dan sebagainya.

Akan tetapi, kesuksesan para politisi perempuan tersebut tidak dibarengi dengan

penempatan politisi perempuan di legislatif. Penempatan anggota di komisi dan alat

kelengkapan dewan lainnya tentu harus didasari dengan kesesuaian antara latar

belakang pendidikan dan pengalaman seseorang. Politisi laki-laki cenderung

ditempatkan sesuai dengan latar belakang pendidikan. Salah satunya adalah Junimart

Girsang dari fraksi PDI Perjuangan yang merupakan pengacara terkenal ditempatkan di

Komisi III dan Anggota Mahkamah Kehormatan Dewan. Kemudian Prananda Surya

Paloh yang merupakan anak dari politisi senior Surya Paloh memiliki latar belakang

pendidikan yakni sarjana politik dan ia ditempatkan di Komisi I dan juga anggota Badan

Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP).

Sementara itu beberapa anggota legislatif perempuan tidak ditempatkan

sebagaimana mestinya. Walaupun diantaranya mereka terpilih berkat elektabilitas yang

dimiliki oleh keluarga atau orang-orang terdekatnya. Salah satunya adalah Delia Pratiwi

Sitepu dari fraksi Golkar yang ditempatkan di Komisi IV yang berurusan dengan

pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, perikanan dan pangan. Delia sendiri

merupakan putri dari Bupati Langkat, Sumatera Utara Ngogesa Sitepu. Ia memiliki latar

belakang pendidikan sarjana hukum dan aktif menjadi Wakil Ketua DPP Partai Golkar

Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.5 Selain itu Elviana dari fraksi PPP ditempatkan di

Komisi XI yang berurusan dengan keuangan, perencanaan, pembangunan, perbankan. Ia

5 “Profil Delia Pratiwi Sitepu” Artikel diunduh pada tanggal 17 April 2016,

http://google/amp/s/amp.tirto.id/m/delia-pratiwi-sitepu-PR.

Page 16: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

5

memiliki latar belakang strata III Biologi dan aktif menjadi Wakil Sekretaris Jenderal

PPP. Sebelumnya ia pernah aktif di PDI Perjuangan. Kemudian Rooslynda Marpaung

dari fraksi Demokrat juga ditempatkan di Komisi XI. Akan tetapi Rooslynda tidak dapat

melanjutkan tugasnya sebagai anggota dewan dikarenakan ia melanggar kode etik

ketika mencalonkan diri. Rooslynda mendaftarkan sebagai caleg DPR RI dari Partai

Peduli Rakyat Nasional (PPRN). Sementara penempatan di PDI Perjuangan sendiri

ditempatkan sesuai dengan posisi dan latar belakang yang dimiliki. Salah satunya adalah

Ribka Tjiptaning dari fraksi PDI Perjuangan ditempatkan di Komisi IX. Selanjutnya

Wiryanti Sukamdani yang memiliki jabatan sebagai Badan Kerjasama Antar Parlemen.

Badan ini bertugas untuk membina, mengembangkan dan meningkatkan hubungan

persahabatan dan kerjasama antara DPR dan parlemen negara lain baik secara bilateral

maupun multilateral, termasuk organisasi internasional yang menghimpun parlemen dan

anggota parlemen negara lain. Ia memiliki track record yang bagus dalam menjalin

komunikasi politik. Ia sering mendapatkan penghargaan dan mempromosikan

pariwisata.6

Perkembangan partisipasi politik perempuan dimulai pada pemilu tahun 1999.

Pemilu 1999 menunjukkan peningkatan perkembangan partisipasi perempuan dalam

parlemen. Hasil dari pemilu tersebut mencapai adalah 9% keikutsertaan perempuan

dalam parlemen. Pada periode 2009-2014, jumlah perempuan yang terpilih di DPR

(Dewan Perwakilan Rakyat) adalah 117 orang. Akan tetapi pada periode tahun 2014-

2019, jumlah perempuan yang terpilih mengalami penurunan yakni 97 orang dari 560

orang atau hanya berkisar 17,32% dari keseluruhan Anggota DPR pada periode ini.

6 Profil Wiryanti Sukamdani. Artikel diunduh pada tanggal 17 April 2016,

http://google/amp/s/amp.tirto.id/m/wiryanti-sukamdani-PR.

Page 17: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

6

Apabila mengacu pada kuota yang diberikan untuk perempuan, kuota 30% tersebut

tidak memenuhi persyaratan yang diajukan. Hal ini dapat berakibat pada kurangnya

pencapaian hak-hak perempuan. Sebagaimana yang diketahui kuota parlemen untuk

perempuan dibatasi hanya 30%. Secara keseluruhan jumlah anggota legislatif PDI

Perjuangan sendiri ada 109 orang, dimana terdapat 88 orang laki-laki dan 21 orang

perempuan. Berarti keterwakilan perempuan di PDI Perjuangan sendiri mencapai 19,2%

yang berarti tidak memenuhi affirmative action.

Basis dari politik perempuan sendiri berasal dari affirmative action. Konsep dari

Affirmative Action, menurut Melanie Reyes, yang merupakan peneliti dari Centre for

Legislative Development, sistem kuota adalah sebuah pilihan antara mendapatkan

kutukan atau anugerah. Terdapat dua makna dalam sistem kuota ini yaitu

Pertama, sistem kuota pada dasarnya meletakan persentase minimum bagi kedua jenis

kelamin yakni laki- laki dan perempuan, untuk memastikan adanya keseimbangan

posisi dan peran gender dari keduanya dalam dunia politik, atau khususnya dalam

pembuatan keputusan. Kedua, sistem kuota dimaknai sebagai pemberian kesempatan

dengan memaksakan sejumlah pesentase tertentu pada kelompok tertentu (perempuan)

sistem kuota ini pada dasarnya tidak memiliki basis hukum yang kuat alias tidak

konstitusional. Belum lagi pernyataan yang menyatakan bahwa sistem kuota

bertentangan dengan hak- hak asasi manusia dan bahkan merendahkan kemampuan

perempuan itu sendiri.

Sedangkan kebijakan affirmative action yang dituturkan oleh Ani Soetjipto,

berbeda dengan kuota. Kebijakan ini bukan hanya sekedar menetapkan persentase

tertentu dimana kebijakan affirmative action mempunyai dua sasaran yaitu pertama,

memberikan dampak positif kepada suatu institusi agar lebih tepat memahami sekaligus

mengeliminasi berbagai bentuk rasisme dan seksisme di tempat kerja agar institusi

tersebut mampu mencegah terjadinya bias gender maupun bias ras dalam segala

kesempatan. Kedua, apabila ditinjau dari sifatnya lebih sementara tapi konsisten, ketika

sasaran untuk mencapai kegiatan telah tercapai, dan jika kelompok yang telah

Page 18: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

7

dilindungi terintegrasi. Kebijakan tersebut bisa dicabut yang menjadi penekanan dalam

penelitian ini terhadap affirmative action ini adalah persamaan dalam kesempatan dan

persamaan terhadap hasil yang dicapai.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) sebagai studi kasus

dalam berbagai alasan. Pertama, PDI Perjuangan dipimpin oleh Megawati

Soekarnoputri yang merupakan putri dari Presiden Soekarno dan satu-satunya

perempuan yang memimpin partai politik. Ia juga mengetahui dan memberikan ruang

agar perempuan dapat berkiprah dalam politik.

Kemudian dalam penempatan anggota legislatif di komisi merupakan kewenangan

dari partai politik yang didasari oleh kompetensi dan latar belakang pendidikan. Dewan

Perwakilan Rakyat terdapat 11 komisi dan 10 fraksi. Komisi-komisi memiliki tiga

badan khusus yang memiliki fungsi-fungsi tertentu dalam membantu perumusan

kebijakan publik. Salah satunya adalah Badan Legislatif, Badan Anggaran dan Badan

Pengawasan. Komisi tersebut meliputi berbagai bidang yang terkait dengan

permasalahan yang ada. Terdapat spesifikasi bidang dan partner kerjasama antar

Kementerian. Hal ini membantu komisi-komisi tersebut dalam merumuskan dan

mengesahkan kebijakan

B. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana kinerja anggota legislatif perempuan PDI Perjuangan di DPR pada

periode 2014-2017?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk memberi gambaran kinerja anggota parlemen perempuan di DPR

Page 19: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

8

D. Tinjauan Pustaka

Penulis menemukan tulisan yang meneliti mengenai Peran perempuan dalam

Parlemen yakni penelitian skripsi yang disusun oleh Abdul Rohim dari Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta tahun 2013 dengan judul “Problematika

Keterwakilan Perempuan di DPRD Kota Yogyakarta Periode 2004-2009”. Hasil

penelitian tersebut menemukan bahwa perempuan sebagai manusia yang memiliki hak

untuk memperoleh kebebasan memiliki posisi setara dari sejajar dengan laki-laki.

Namun hak politik perempuan masih belum berjalan secara maksimal, masih terdapat

problem diantaranya adalah belum diterapkannya sistem kuota 30% terutama oleh Partai

Politik.

Sistem pemilu yang menjadi penghambat, karena faktor nomor urut. Sedangkan

pada Pemilu tahun 2009 berdasarkan suara terbanyak. Kemudian faktor sosial

melahirkan anggapan bahwa kaum perempuan merupakan kaum biasa yang aspirasinya

diwakilkan oleh kaum laki-laki. Dalam hal ini persoalan mengenai perempuan belum

secara objektif disuarakan oleh perempuan. Akibatnya isu dalam pembuatan peraturan

daerah khusus perlindungan perempuan dan kota layak anak belum terlaksana. Dalam

hal ini, tingkat kesadaran perempuan dalam menyuarakan dirinya belum maksimal.

Kendati demikian, disebabkan oleh cara pandang mereka mengenai politik itu sendiri

masih abu-abu. Secara ideologi, masyarakat masih beranggapan masih kental dengan

budaya patriarki. Sehingga perempuan masih sulit untuk menlangkahkan kaki di sektor

publik dan domestik.

Perbedaan masalah yang ingin diteliti oleh penulis adalah tulisan ini belum

membahas mengenai kiprah dan kinerja perempuan yang masuk dalam ranah politik

Page 20: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

9

baik eksekutif maupun legislatif. Penelitian yang ditulis oleh Abdul Rohim lebih

menitikberatkan kepada anggapan kualitas calon legislatif perempuan dalam pencalonan

partai dan kebijakan affirmative action yang masih belum terpenuhi secara maksimal.

Kemudian penulis menemukan tulisan kedua yakni penelitian skripsi yang menulis

dengan judul “Keterwakilan Perempuan di lembaga legislatif: Studi Terhadap

Penguatan Kapasitas Pemahaman Di DPRD Kota Depok Periode 2014-2019” yang

ditulis oleh Mila Kamilatul Arsyia dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2015.

Penelitian tersebut membahas tentang hasil affirmative di Depok secara kuantitatif

mencapai posisi yang menggembirakan. Lebih dari 30%. Berlakunya affirmative

action tidak menjamin terpenuhinya secara kuantitas partisipasi perempuan dalam

politik. Kualitas perempuan dalam legislatif dintandai dengan kinerjanya. Dibutuhkan

Penguatan kapasitas pemahaman anggoat legislatif perempuan Kota Depok periode

2014-2019 terutama fungsi anggaran. Hal ini terlihat dai kapasitas pemahaman ini juga

penting untuk dilakukan yang disebabkan beberapa faktor diantaranya kurangnya

pelatihan yang diikuti oleh anggota legislatif perempuaan dalam upaya meningkatkan

kapasitas pemahaman terutaman penguatan kapasitas pemahaman dan belum adanya

dukungan dai pemerinytah setempat. Penguatan kapasitas ini dapat dilakukan oleh

lembaga pemerintah, lembaga non pemerintah, LSM, Organisasi Masyarakat maupun

Organisasi Perempuan.

Perbedaan masalah yang akan diteliti oleh peneliti lebih spesifik yakni

menitikberatkan kualitas keterwakilan perempuan dalam DPR diliat dari kinerja

berdasarkan kesesuaian antara latar belakang pendidikan dan pengalaman yang dimiliki

Page 21: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

10

oleh anggota legislatif perempuan dengan penempatan posisi yang diberikan. Penelitan

ini ditulis lebih spesifik karena mengambil satu partai sebagai studi kasus.

E. Metode Penelitian

Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang berhubungan dengan ide, persepsi,

pendapat, kepercayaan orang yang akan diteliti dan kesemuanya tidak dapat di ukur

dengan angka. Bodgan dan Taylor dalam Lexy J. Moleong mendefinisikan metode

kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-

kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Metode kualitatif memiliki beberapa sifat khas, yaitu penekanan pada lingkungan

yang alamiah (naturalistic setting), induktif (inductive), pengalaman langsung (direct

experience), kedalaman (indepth), proses, menangkap arti (Verstehen), keseluruhan

(wholeness), partisipasi aktif dari partisipan dan penafsiran (interpretation).

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dimana penulis mengumpulkan

melalui teknik wawancara serta studi dokumentasi :

1. Wawancara

Menurut Deddy Mulyana, wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang,

melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya dengan

mengajukan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu.7 Oleh karenanya,

proses wawancara atas kasus yang hendak digarap akan dipusatkan terhadap beberapa

narasumber yang diantaranya adalah anggota parlemen perempuan yang sekaligus

7 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif : Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan

Ilmu Sosial Lainnya (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), 180.

Page 22: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

11

menjadi tokoh sentral dalam penulisan karya ilmiah ini yaitu Ribka Tjiptaning, Rieke

Diah Pitaloka, Irine Yustiana Roba Putri, Agustina Wilujeng Pramestuti, M.Y Esti

Wijayati, Elva Hartati, Tuti Roosdiono.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah memahami isi dari skripsi ini, maka peneliti membagi isi

skripsi menjadi lima bab dengan sistematika sebagai berikut:

Bab pertama yang berisi pendahuluan yang memaparkan pernyataan masalah,

pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, kemudian metode penelitian

dan diakhiri dengan sistematika penulisan.

Bab kedua yang berisi pembahasan tentang pengertian umum mengenai teori

gender, teori partai politik dan keterkaitan kaderisasi PDI Perjuangan serta

merelevansikan dengan teori dan konsep kinerja politik.

Bab ketiga yang berisi penjelasan mengenai gambaran umum PDI Perjuangan

dan perspektif keterwakilan perempuan di politik. Bab ini terdiri dari gambaran

umum PDI Perjuangan, PDI Perjuangan dalam pandangan dan perspektif

keterwakilan perempuan. Kemudian kebijakan PDI Perjuangan dalam penentuan

pemenuhan Affirmative Action. Hasil pemilihan legislatif 2014 keterkaitan dengan

keterwakilan perempuan.

Bab keempat yang berisi menakar kinerja politik anggota legislatif perempuan di

DPR tahun 2014-2017. Bab terdiri ini dari keberadaan fraksi PDI Perjuangan dan

posisi jabatan anggota legislatif Perempuan di DPR RI Tahun 2014-2017,

penempatan legislatif perempuan pada komisi-komisi DPR RI 2014-2017.

Kemudian pengamatan kinerja politik anggota legislatif perempuan PDI Perjuangan

Page 23: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

12

di DPR RI Tahun 2014-2017. Serta memberikan data mengenai kendala-kendala

kinerja politik anggota legislatif perempuan DPR 2014-2017.

Bab kelima merupakan bab penutup dan tahap akhir dari penulisan skripsi yang

berisi tentang kesimpulan dan saran-saran terkait permasalahan

Page 24: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

13

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Teori Gender

Inti pembahasan gender adalah perbedaan jenis kelamin (sex) antara laki-laki dan

perempuan secara kodrati. Akan tetapi, perbedaan secara umum antara gender dan sex

sangatlah berbeda. Pasalnya gender berkaitan sifat, peran, tanggungjawab, nilai, dan

perilaku yang menjadi dasar utama mengapa seseorang dapat dikatakan perempuan dan

laki-laki. Misalnya adalah Perempuan identik dengan feminim dan keibuan, sedangkan

laki-laki identik dengan berani, logis dan maskulin. Sex hanya melihat perbedaan

perempuan dan laki-laki dari segi anatomi biologis. Salah satu contohnya adalah ketika

beranjak dewasa, perempuan mengalami menstruasi sedangkan laki-laki mengalami

mimpi basah.

Perbedaan peran antara perempuan dan laki-laki inilah juga menimbulkan

perbedaan akses akibat konstruksi sosial. Stigma masyarakat mengenai perempuan yang

identik dengan keibuan menyebabkan perempuan identik dengan ibu rumah tangga yang

hanya mengurus anak dan keperluan rumah. Laki-laki lebih diberi keleluasaan untuk

berkarir karena ia dianggap sebagai pemimpin. Menurut R. Sarbin, peran adalah pola

perilaku yang ditentukan bagi seorang yang mengisi kedudukan tertentu. Dalam setiap

masyarakat, perempuan dan laki-laki ditentukan untuk mengisi peran seksual tertentu

yang tergantung dari lingkungan budaya, tingkatan sosial-ekonomi, umur, agama dan

sebagainya. Peran seksual terdiri dari sejumlah perilaku yang diharapkan dari seseorang

dalam mengisi suatu posisi atau kedudukan. Salah satunya seperti ulama, pengusaha,

ibu lurah dan sebagainya.

Page 25: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

14

Genderized identity atau identitas gender adalah perasaan subjektif tentang

keberadaan dirinya sebagai perempuan atau lelaki dan merupakan bagian penting dari

konsep diri seseorang. Identitas gender mulai berkembang sejak dini karena proses

interaksi pertama kali dilakukan oleh orang tua. Secara tidak langsung, perkembangan

anak dipengaruhi oleh streotip dan preferensi orangtuanya. Sex dan gender selalu

berkaitan walaupun berbeda. Hal ini berkaitan dengan preferensi seseorang untuk

memilih perilaku dan sikap yang sesuai dengan kelompok gender tertentu serta adanya

keinginan kuat untuk memilih perilaku yang konsisten dengan peran gender yang

berlaku tersebut. Misalnya adalah ketika seorang perempuan yang lebih banyak bergaul

dengan sekelompok laki-laki, secara tidak langsung perempuan tersebut mengikuti alur

pergaulan laki-laki tersebut.

Hubungan gender adalah berlangsungnya proses interaksi sosial yang kompleks

dan masih diperkuat oleh bahasa yang digunakan. Dalam hubungan gender

karakteristik, kemampuan, perempuan dan laki-laki dijadikan asimetris. Akibatnya,

melalui hubungan gender terciptalah dua pribadi dengan ciri khas bagi perempuan dan

laki-laki. Masing-masing hanya mempunyai satu gender, tidak pernah keduanya.

Identitas gender bertumpu pada hubungan perempuan dan laki-laki.1

Sementara feminisme adalah ideologi yang mendorong gerakan sosial untuk

memperjuangkan status perempuan, artinya sifatnya sangat politis (dan tidak akademis).

Sifat politis feminisme dianggap sebagai sebuah perspektif yang sangat berpihak pada

perempuan dan sangat subjektif. Hal ini bertentangan dengan syarat ilmu pengetahuan

yang diakui selama ini: objektivitas. Kritik terhadap feminisme kemudian muncul

1 Saparinah Sadli. Berbeda Tetapi Setara: Pemikiran Tentang Kajian Perempuan. (Jakarta: PT

Gramedia, 2010), 23-28.

Page 26: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

15

dengan argumen, “teori feminis hanya dapat digunakan oleh perempuan feminis. Laki-

laki dan perempuan yang tidak feminis tidak dapat menggunakannya.”2 Meskipun

demikian, teori ini banyak diikuti oleh para feminis modern yang kemudian banyak

memunculkan teori-teori baru mengenai feminisme, seperti feminisme liberal,

feminisme Marxis-sosialis, dan feminisme radikal yang akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Teori Feminisme Liberal

Teori ini berasal dari ideologi liberal yang mengutamakan kebebasan, akan

tetapi kebebasan tersebut hanya berlaku pada laki laki. Perempuan lebih ditempatkan

pada bidang rumah tangga dan dianggap sebagai “pemuas” kebutuhan laki-laki. Mary

Wollstonecraft menolak pandangan tersebut yang hanya mengkerdilkan peran

perempuan. pada dasarnya sifat perempuan sama seperti laki-laki dan perempuan

memilki hak menentukan diri sendiri. Wollstonecraft juga mengatakan bahwa

perempuan sendiri dibesarkan dengan prinsip yang salah sehingga perempuan tidak

dibebani tanggungjawab yang sama. Teori ini mengatakan bahwa perempuan juga layak

mendapatkan pendidikan yang layak dan mengejar karirnya sendiri. Walaupun sebagian

besar perempuan sendiri cenderung puas menjadi ibu rumah tangga.3

b. Feminisme Sosialis

Feminisme ini memiliki tujuan masyarakat agar tercapai kesetaraan gender.

Ketimpangan gender disebabkan oleh sistem kapitalisme yang menimbulkan kelas-kelas

dan division of labour, termasuk di dalam keluarga. Gerakan kelompok ini mengadopsi

teori praxis Marxisme, yaitu teori penyadaran pada kelompok tertindas, agar kaum

2 Marianna Amiruddin. “Feminisme: Ilmu Pengetahuan Kebenaran”. Yayasan Jurnal

Perempuan, 48 (Juli, 2006): h. 19. 3 Ian Adams. Ideologi Mutakhir: Konsep, Ragam, Kritik, dan Masa Depannya. (Yogyakarta:

CV. Qalam, 2004), 382-383

Page 27: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

16

perempuan sadar bahwa mereka merupakan „kelas‟ yang tidak diuntungkan. Teori ini

tidak terlalu menekankan pada faktor akumulasi modal atau pemilikan harta pribadi

sebagai kerangka dasar ideologi. Marx dan Engels sama sekali tidak melihat nilai

ekonomi pekerjaan domistik. Pekerjaan domistik hanya dianggap pekerjaan marjinal

dan tidak produktif.4 Padahal semua pekerjaan publik yang mempunyai nilai ekonomi

sangat bergantung pada produk-produk yang dihasilkan dari pekerjaan rumah tangga,

misalnya makanan yang siap dimakan, rumah yang layak ditempati, dan lain-lain yang

memengaruhi pekerjaan publik tidak produktif. Kontribusi ekonomi yang dihasilkan

kaum perempuan melalui pekerjaan domistiknya telah banyak diperhitungkan oleh

kaum feminis sendiri. Sehubungan dengan itu, Charles Fourier mengatakan bahwa

semakin tinggi status dan kebebasan perempuan, semakin maju peradaban. Perempuan

yang lahir di keluarga yang cenderung restriktif akan menghambat kemampuan

perempuan sendiri dalam berkiprah.5

c. Feminisme Radikal

Teori ini berawal dari pengalaman pribadi para perempuan yang mengalami

pelecehan seksual seperti pemerkosaan, aborsi dan sebagainya. Hal ini menyebabkan

perempuan terpaksa menjalani tugas sebagai istri untuk memenuhi kebutuhan rumah

tangganya. Di dalam dunia kerja pun peran perempuan dan cara berpakaian juga

dibatasi. Para pekerja perempuan diwajibkan untuk memakai rok. Dominasi laki-laki

terhadap perempuan baik dalam reproduksi dan rumah tangga menyadarkan mereka

bahwa perempuan layak diperlakukan setara. Menurut Alison Jaggar dan Paula

4 Rosemarie Tong. Feminisme Thought. (Charlotte: Westview Press, 2009), 46.

5 Ian Adams. Ideologi Mutakhir: Konsep, Ragam, Kritik, dan Masa Depannya.384-385.

Page 28: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

17

Rothenberg mengemukakan secara historis, perempuan adalah kelompok tertekan yang

tidak dapat terhapus dari kelas sosial.

Radical-libertarian feminists mengatakan bahwa secara eksklusif, identitas gender

membatasi dirinya untuk berkembang. Selain itu identitas gender inilah yang mereka

berani untuk melakukan pemisahan peran antara laki-laki dan perempuan. Selain itu

perempuan dapat berkembang mandiri tanpa bantuan laki-laki. Istilah androgini pun

berkembang dalam teori ini, dimana aktivis radical-libertarian feminists pertama yang

menganut hak tersebut adalah Joreen Freeman. Androgini sendiri tidak dapat

diklasifikasikan secara gender karena mereka dapat merubah peran baik laki-laki

maupun perempuan. Freeman sendiri bangga dan akan memproklamirkan identitas

dirinya yang tak hanya bisa menjadi feminism dan juga maskulin pada saat yang sama.

Akan tetapi, Elsa Gidlow mengemukakan teori bahwa menjadi lesbian adalah telah

terbebas dari dominasi laki-laki, baik internal maupun eksternal. Martha Shelley

selanjutnya memperkuat bahwa perempuan lesbian perlu dijadikan model sebagai

perempuan mandiri.6

B. Teori Partai Politik

Secara etimologi, Partai Politik berasal dari bahasa latin yakni Partire yang

artinya membagi. Partai politik muncul di negara-negara Eropa Barat pada awal abad 20

yang menitikberatkan rakyat sebagai faktor utama dalam proses politik. Pada akhir abad

18, kegiatan politik hanya dilakukan oleh kelompok-kelompok aristoktrat yang

memiliki kepentingan untuk mempertahankan kelompok bangsawan dan perintah-

perintah Raja.

6 Rosemarie Tong. Feminisme Thought . 48-51.

Page 29: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

18

Partai politik menjadi penghubung dan penyalur komunikasi antara rakyat

dengan pemerintah. Partai politik sering dianggap negatif karena berkaitan dengan

kekuasaaan. Partai politik dianggap hanya mengutamakan kemenangan pemilihan

umum dan juga berkerja pada saat pemilu saja.

Menurut Sigmund Neumann, partai politik adalah organisasi dari aktivis-aktivis

politik yang berusaha untuk menguasai kekuasaan pemerintahan serta merebut

dukungan rakyat melalui persaingan dengan suatu golongan atau golongan lain yang

mempunyai pandangan yang berbeda.

Salah satu kegiatan partai adalah pembentukan panita pemilihan sebagai

pengatur suara menjelang masa pemilihan umum (Pemilu). Terdapat dua jenis partai

yakni Partai massa dan partai kader. Partai massa adalah partai yang mengutamakan

massa sebagai kekuatan utama. Sedangkan partai kader adalah partai yang

mengutamakan kualitas pendidikan kader dengan melalui tahap seleksi yang bertujuan

untuk memperkuat ikatan dan kemurnian ideologi dari partai itu sendiri dinamakan

partai kader. 7

Partai politik memiliki fungsi-fungsi penting yang mendukung proses politik

yaitu :

a. Partai sebagai sarana komunikasi politik. Partai politik berfungsi dalam penyalur

dan penggabung aspirasi masyarakat dengan merumuskan aspirasi tersebut

menjadi kebijakan. Kebijakan tersebut dapat dijadikan sebagai program partai

untuk diperjuangkan atau disampaikan melalui parlemen. Partai politik

7 Miriam Budiharjo. Dasar-Dasar Ilmu Politik., 407-408.

Page 30: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

19

merupakan perantara yang besar yang menghubungkan antara pemerintah

dengan masyarakat.

b. Partai politik berfungsi sebagai sarana sosialisasi politik. Proses sosialisasi dapat

ditemui dalam kehidupan sehari-hari seperti dalam lingkup keluarga, sekolah,

kantor dan sebagainya. Dalam partai politik, sosialisasi menjadi penghubung

penting dalam menanamkan pendidikan politik kepada masyarakat secara luas

dengan tujuan untuk mendidik anggotanya agar sadar dengan tanggungjawabnya

sebagai warga negara.

c. Partai politik berfungsi sebagai rekrutmen politik. Hal ini berkaitan dengan

regenerasi partai. Secara internal, setiap partai membutuhkan kader-kader yang

berkualitas yang menjadi cikal bakal pemimpin baik dalam partai maupun

parlemen. Selain itu, partai politik juga harus memperluas keanggotaan. Partai

pun berusaha menarik sebanyak-banyaknya orang untuk menjadi anggotanya.

Keanggotaan partai melibatkan berbagai golongam baik dari golongan buruh,

pengusaha, petani, pemuda, mahasiswa, wanita dan sebagainya.

d. Partai politik berfungsi sebagai sarana pengatur konflik. Konflik dapat ditemui

dalam semua situasi dan kondisi. Sifat dari konflik itu sendiri bisa membangun

dan memperbaiki komunikasi antar individu atau kelompok, dan dapat juga

merusak komunikasi dan hubungan antar individu maupun kelompok. Peran

partai politik adalah untuk membantu mengatasi dan mengatur efek negatif

konflik tersebut.8

8 Miriam Budiharjo. Dasar-Dasar Ilmu Politik., 407-408.

Page 31: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

20

Kemudian Roberto Michels mengemukakan hukum besi oligarki yang

dinyatakan sebagai “satu banyak hukum besi dalam sejarah, dimana sebagian besar

masyarakat demokratis modern, dalam masyarakat itu sendiri, serta partai-partai yang

sudah demikian berkembang tidak lagi melepaskan diri darinya. Faktor utama yang

mendukung hukum ini adalah organisasi. Tak ada gerakan ataupun partai yang bisa

berharap akan memperoleh hasil dalam zaman modern ini tanpa organisasi. Tendensi

oligarki terjadi di seluruh dunia terdapat dalam setiap jenis organisasi manusia yang

berjuang untuk mengusahakan tujuan yang jelas. Oligarki merrupakan bentuk yang

telah ditentukan sebelumnya dari kehidupan bersama, masyarakat yang besar. Mayoritas

manusia berada dalam penjagaan yang abadi ditakdirkan untuk memenuhi dominasi.

Kepemimpinan merupakan gejala penting dalam setiap bentuk kehidupan sosial. Semua

tatanan dan peradaban harus tunduk pada sensi-sendi aristokratis. Sebagai suatu gerakan

atau partai yang tumbuh pusat dan dengan berjalannya waktu, anggota-anggota

organisasi tersebut berkurang kewenangannya untuk mengatur dan mengawasi mereka,

sehingga akibatnya para penguasa mempunyai kebebassan yang besar untuk bertindak

dan menyuarakan kepentingan pribadinya dalam posisi mereka.9

Teori oligarki sendiri dapat diaplikasikan pada peran fraksi yang merupakan

kepanjangan partai dalam memasukkan nama anggota dan menempatkannya di komisi-

komisi terkait. Keputusan partai dalam menempatkan anggota legislatif perempuan

berdasarkan hasil psikotest, fit and proper test. Terlepas dari kompetensi yang dimiliki

oleh seorang anggota tetap keputusan mutlak berada di tangan fraksi. Fraksi PDI

Perjuangan menghargai setiap keputusan fraksi lain untuk menempatkan anggotanya di

9 .S.P Varma. Teori Politik Modern. (Jakarta:RajaGrafindo Persada, 2003), 205.

Page 32: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

21

badan atau komisi lain. Fraksi PDI Perjuangan mempunyai mekanisme evaluasi internal

untuk memutar kepemimpinan Komisi atau Badan dan keanggotannya setiap saat.10

PDI Perjuangan sendiri merupakan partai kader yang mengutamakan kualitas

pendidikan dan tahap kaderisasi untuk meningkatkan kualitas kadernya. Kader-kader

inilah yang nantinya akan menjadi penerus kepemimpinan baik dalam legislatif maupun

eksekutif. Proses kaderisasi dan keanggotaan sendiri PDI Perjuangan sendiri ada

beberapa tahap yaitu kader pratama, kader madya dan kader utama. Kemudian

penghargaan tertinggi yang dimiliki oleh seorang anggota partai adalah anggota

kehormatan. Gelar ini diberikan bagi seorang anggota partai yang sudah melakukan jasa

yang luar biasa terhadap partai, terdapat persyaratan khusus untuk memberikan predikat

ini. Salah satu kriteria untuk menjadi anggota struktural partai yakni minimal 3 (tiga)

tahun. Akan tetapi, persyaratan tersebut harus juga diimbangi dengan keaktifan peserta

partai dengan mengikuti berbagai pelatihan maupun acara-acara terkait partai.11

PDI Perjuangan juga menjelaskan secara rinci mengenai tugas dan fungsi partai

yang tertuang dalam Anggaran Dasar (AD) PDI Perjuangan. Salah satu fungsi dari

partai politik adalah melakukan rekrutmen anggota dan kader partai untuk ditugaskan

dalam struktural partai, lembaga-lembaga politik dan lembaga publik. Sejalan dengan

tugas partai yakni mempersiapkan kader partai sebagai petugas partai dalam jabatan

politik dan jabatan publik.

Dalam melakukan kaderisasi partai, PDI Perjuangan menggolongkan jenis

keanggotaan. Terdapat tiga jenis atau jenjang yang akan dilewati yakni

10

Etika Penggantian Pimpinan Badan dan Komisi. Artikel diakses pada tanggal 23 Oktober

2017 di tjahjokumolo.com/penggantian-pimpinan-badan-dan-komisi/. 11

Ani Widyani Sutjipto. Politik Perempuan Bukan Gerhana: Esai-Esai Pilihan. 84.

Page 33: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

22

a. Anggota Biasa Partai

b. Anggota Partai

c. Kader Partai

d. Anggota kehormatan

Perbedaan yang paling terlihat antara anggota biasa, anggota partai dan kader

partai adalah proses pelatihan yang diikuti oleh setiap anggota. Anggota biasa partai

adalah anggota yang baru lulus dalam persyaratan dan diterima oleh pimpinan partai.

Sedangkan anggota partai adalah anggota yang sudah mengikuti pelatihan dan

pendidikan. Sementara kader partai adalah anggota partai yang dinyatakan lulus dari

pendidikan kader partai dan memiliki loyalitas dan dedikasi tinggi terhadap partai.

Secara umum, partai politik mengorganisasikan kader-kader perempuan ini

dalam departemen wanita yang sering digunakan untuk mendukung kebijakan partai dan

bertugas untuk mengumpulkan suara dalam pemilu. Walaupun begitu, PDI Perjuangan

tetap menjunjung kesetaraan antara perempuan dan laki-laki. Tidak ada perbedaan

antara perempuan dan laki-laki di DPP. Dalam setiap kesempatan, perempuan selalu

diberi kesempatan untuk mengutarakan pendapatnya baik perihal isu-isu yang terkait

dengan perempuan maupun kebijakan partai.12

12

Ani Widyani Sutjipto. Politik Perempuan Bukan Gerhana: Esai-Esai Pilihan. 78-81.

Page 34: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

23

C. Konsep Kinerja

Secara etimologi, kinerja berasal dari kata performance yang berarti hasil kerja

atau prestasi kerja. Secara umum teori kinerja berasal dari ilmu Manajamen. Akan tetapi

istilah kinerja sering dipakai sebagai indikator untuk mengukur seberapa baik kineerja

seseorang, baik dalam lingkup birokrasi maupun parlemen. Kinerja memiliki arti yang

luas, tidak hanya hasil atau prestasi kerja melainkan juga proses bekerja. Menurut

Armstrong dan Baron, Kinerja adalah hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat

dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi

pada ekonomi. Hal ini dititikberatkan pada pengembangan kualitas pekerjaan dan hasil

yang akan dicapai.13

Penilaian kinerja (performance appraisal) berbeda dengan evaluasi pekerjaan

(job evaluation). Penilaian kinerja berkaitan dengan seberapa baik seseorang melakukan

pekerjaan yang ditugaskan, sedangkan evaluasi pekerjaan menentukan seberapa tinggi

sebuah pekerjaan bagi organisasi dan kesesuaian gaji untuk sebuah pekerjaan tersebut.

Tujuan dari evaluasi sendiri adalah menghasilkan informasi yang akurat dan valid

berkenaan dengan perilaku dan kinerja anggota organisasi. Semakin akurat dan valid

informasi yang dihasilkan oleh sistem penilaian kinerja, semakin besar potensi nilainya

terhadap organisasi. Kemudian teknik evaluatif adalah membandingkan per individu

satu dengan yang lain atau terhadap beberapa standar sehingga keputusan-keputusan

dapat dibuat berdasarkan catatan kinerja. Sedangkan aspek pengembangan

(development) adalah berdasarkan dari keahlian, pengalaman, atau pengetahuan yang

dibutuhkan seseorang untuk melaksanakan pekerjaan saat ini lebih baik, keahlian-

13

Prof. Dr. Wibowo S.E M.Phil. Manajemen Kinerja. (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,

2011), 8-9.

Page 35: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

24

keahlian atau pengetahuan yang harus dicapai seseorang untuk melaksanakan pekerjaan

di masa mendatang dan tipe-tipe tanggung jawab yang harus diberikan pada seseorang

guna mempersiapkannya terhadap penugasan-penugasan di masa mendatang.

Terdapat beberapa indikator yang mempengaruhi penilaian kinerja yakni sebagai

berikut: Pertama, Lingkungan merupakan faktor yang sangat penting dalam

mempengaruhi kinerja seseorang. Lingkungan menempatkan tuntutan-tuntutan

organisasi dan para karyawan terhadap produktivitas. Perubahan teknologi yang

semakin maju menuntut kualitas kinerja karyawan untuk lebih produktif dan cepat.

Spesialis sumber daya manusia dapat mendukung evaluasi kinerja dengan

mengembangkan prosedur dan format yang memudahkan penilaian yang dilakukan oleh

manajer. Menentukan individual memungkinkan manajer untuk melaksanakan aktivitas

yang akan mengoreksi kekurangan kinerja dan menambah kekuatan-kekuatan.

Kedua yakni organisasi. Karakteristik organisasi juga mempengaruhi evaluasi

kinerja. Struktural organisasional menentukan siapa yang memiliki tanggung jawab

untuk penilaian. Dalam struktural yang menghargai rantai komando, individu-individu

yang melaksanakan penilaian, bawahan dan rekan sejawatnya tidak memberikan

kontribusi terhadap penilaian. Dalam struktur yang menghargai komunikasi lateral,

individu-individu dalam berbagai posisi mungkin melaksanakan penilaian, bawahan,

dan rekan sejawatnya tidak memberikan kontribusi terhadap penilaian. Dalam struktur

yang menghargai komunikasi lateral, individu-individu dalam berbagai posisi mungkin

dapat melaksanakan penilaian.14

Persyaratan Sistem Penilaian Kinerja Yang Efektif

14

Henry Simamora. Manajemen Sumber Daya Manusia. (Yogyakarta: STIE YKPN, 1995), 328.

Page 36: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

25

a. Relevansi adalah salah satu unsur kinerja yang menghubungkan standar kinerja

dengan tugas pekerjaan dan tujuan organisasi tersebut. Sebuah program dapat

dikatakan relevan apabila mencakup aspek-aspek pekerjaan yang penting. Salah

satu contoh dari relevansi sendiri adalah persyaratan pekerjaan, dan karakter,

ras, jenis kelamin dan usia.

b. Penerimaan (acceptability) adalah unsur terpenting dalam kinerja karena tinggi

atau rendahnya dukungan dan tanggung jawab dapat berimpilkasi dalam

jalannya suatu program. Akan tetapi banyak organisasi yang tidak menerapkan

hal ini untuk mendukung dan andil demi kesuksesan organisasi tersebut.

Gomes menjelaskan mengenai syarat penilaian kinerja yaitu:

a. Relevansi: kualifikasi ini berhubungan dengan kesesuaian antara kinerja dengan

tujuan-tujuan penilaian kinerja.

b. Reliabilitas: kualifikasi ini menunjukkan tingkat dimana kriteria-kriteria yang

digunakan dalam penilaian dapat menghasilkan hasil yang konsisten.

c. Diskriminasi: kriteria kinerja dapat digunakan untuk memperlihatkan perbedaan-

perbedaan dalam kinerja.

Apabila ditinjau dari segi efektivitas dalam proses evaluasi terdapat tiga bagian

yaitu

a. Result Based Performance Evaluation yaitu penilaian dengan cara merumuskan

kinerja untuk mencapai tujuan organisasi dan melakukan pengukuran atas hasil

kinerja.

b. Behavior-Based Performance Evaluation yaitu penilaian berdasarkan perilaku

yang dapat diukur pada aspek kualitatif.

Page 37: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

26

c. Judgement-Performance Evaluation yaitu tipe penilaian kinerja untuk

memberikan penilaian kinerja seseorang.

Kemudian ada beberapa kriteria dan dimensi mengenai penentuan jenis-jenis kriteria

yaitu

a. People Based Criteria dibuat berdasarkan dimensi kegunaan fungsional

sehingga banyak digunakan untuk seleksi dan penentuan kompensasi.

b. Product Based Criteria mempunyai banyak aspek yang bisa berasal dari tujuan

atau jenis output yang ingin dicapai.

c. Behaviour Based Criteria mempunyai banyak aspek, bisa dari segi hukum,

etika, normatif atau teknis.

Penilaian kinerja harus bebas dari diskriminasi. Apapun bentuk atau metode

penilaian yang dilakukan oleh pihak manajemen, tetap harus adil, realistis, valid dan

relevan. Terdapat tiga indikator yaitu

a. Hallo Effect adalah salah satu faktor mempengaruhi kualitas kinerja karyawan

mempengaruhi aspek lainnya yang sedang evaluasi. Apabila terjadi halo effect.

Beberapa individu mempunyai kecenderungan memberikan penilaian kinerja

dengan menilai sama semua dimensi atau karakteristik yang sedang dinilai.

Akan tetapi efek halo dapat juga bersifat negatif, apabila salah satu karyawan

marah dan bersikap apatis maka dapat berdampak negatif pada hasil pekerjaan

dan penilaian.15

b. Leniency and Severity Effect adalah penilai cenderung beranggapan bahwa

mereka harus berlaku baik terhadap karyawan, sehingga cenderung memberi

15

Henry Simamora. Manajemen Sumber Daya Manusia. 338-341.

Page 38: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

27

nilai yang baik terhadap semua aspek penilaian. Sedangkan severity effect adalah

penilai cenderung mempunyai falsafah dan pandangan yang sebaliknya terhadap

karyawan sehingga cenderung akan memberikan nilai yang buruk.16

c. Recency Effect yaitu penilai cenderung memberikan nilai atas dasar perilaku

yang baru saja mereka saksikan, dan melupakan perilaku yang lalu.

16

Fajar Nur‟aini Dwi Fatimah. Panduan Praktis Evaluasi Kinerja Karyawan. (Bantul: PT. Anak

Hebat Indonesia, 2017), 47..

Page 39: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

28

BAB III

GAMBARAN UMUM PDI PERJUANGAN DALAM PANDANGAN DAN

PERSPEKTIF KETERWAKILAN PEREMPUAN DI POLITIK

A. Gambaran Umum PDI Perjuangan

Partai Demokrasi Indonesia (PDI) didirikan pada tanggal 5 Januari 1973.

Penggunaan nama PDI Perjuangan baru dipakai pada tahun 1999. Partai PDI merupakan

hasil fusi beberapa partai politik antara lain Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai

Musyawarah Rakyat Banyak (Partai Murba), Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia

(IPKI) dan juga dua partai keagamaan Partai Kristen Indonesia (Parkindo) dan Partai

Katolik. Secara umum, hasil fusi dari partai PDI memiliki corak ideologi partai yang

berbeda. PNI, Murba, dan IPKI berlatar belakang nasionalisme sedangkan Parkindo dan

Partai Katolik berlatar belakang keagamaan. Fusi Partai merupakan kebijakan politik

Orde Baru pada di era Demokrasi Pancasila yang bertujuan untuk menciptakan stabilitas

politik dan menampung aspirasi masyarakat secara demokratis dalam satu wadah.1

Diresmikannya nama PDI melalui proses yang panjang yaitu melalui fase

musyawarah, dimana terdapat tiga nama yang muncul sebagai calon nama partai baru.

Partai Demokrasi Pancasila dan Partai Demokrasi Pembangunan tidak digunakan

karena dianggap mengandaikan pihak luar yang non pancasilais dan kurang memadai.

Partai Demokrasi Indonesia dipilih karena dianggap telah mencakup nilai dasar

pancasila dan aspek-aspek pembangunan.

Menurut Cornelius Lay, terdapat beberapa dasar persamaan yang berhasil

dihimpun sehingga memberi alasan bagi lima partai politik berfusi. Pertama, kesediaan

1 Haniah Hanafie dan Suryani, Politik Indonesia (Ciputat: Lembaga Penelitian UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2011), 85-86.

Page 40: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

29

bersama untuk memfusikan diri ke dalam PDI dalam rangka penyederhanaan dan

pembaharuan struktur dalam kehidupan politik di Indonesia. Kedua, prinsip keterbukaan

PDI bagi setiap warga negara, tanpa perbedaan suku, keturunan, kedudukan dan agama.

Ketiga, pancasila dan UUD 1945 sebagai landasan PDI. Untuk pengesahan partai

tersebut, deklarasi diadakan pada tanggal 10 Januari 1973 yang dipimpin oleh Ben

Mang Reng Say dari Partai Katolik. Para penandatanganan deklarasi tersebut adalah

Mohamad Isnaeni dan Abdul Madjid (PNI), A. Wenas dan Sabam Sirait (Parkindo),

Ben Mang Reng Say dan F.S Wignjosumarsono (Partai Katolik), Achmad

Sukarmadidjaja dan M.Sadrie (IPKI), S. Murbantoko dan Jon Pakan (Partai Murba).2

Akan tetapi, konflik PDI baik di internal maupun eksternal mulai terlihat.

Konflik internal diawali dengan unsur kecurigaan dan dominasi PNI untuk menguasai

kabinet struktur PDI. Hal ini terlihat ketika terpilihnnya Mohamad Isnaeni sebagai

Ketua Umum pertama di PDI. Kemudian, campur tangan pemerintah dalam PDI

dimulai pada Kongres I, yakni pada 12-13 April 1976. Pemerintah ikut campur dalam

perseteruan antara Mohamad Isnaeni yang saat itu menjadi Ketua DPR/MPR dengan

Soenarwa Soekawati, yang menjadi Menteri Negara Bidang Kesra Kabinet

Pembangunan II. Akhir perseteruan tersebut berujung pada keluarnya keputusan dalam

Kongres I PDI untuk mengganti kedua tokoh dalam jajaran pimpinan partai. Pemerintah

lalu menunjuk Sanoesi Hardjadinata sebagai Ketua Umum dan Usep Ranawidjaja

sebagai Ketua DPP PDI. Akan tetapi, dua tahun kemudian kemudian muncul DPP

Tandingan dengan pimpinan Mohamad Isnaeni.3 Berbagai konflik kembali terjadi dalam

struktur DPP PDI. Perselisihan antar elit partai antara Ketua Umum DPP PDI Sanoesi

2 Imran Hasibuan dan Deddy Yevri Sitorus.,ed. Gerak Sejarah Partai Banteng PNI, PDI, dan

PDI Perjuangan. (Jakarta:QCommunication, 2015), 3-4. 3 Bestian Nainggolan,ed., Partai Politik Indonesia 1999-2019: Konsentrasi dan Dekonsentrasi

Kuasa. (Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, 2016), 82-83.

Page 41: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

30

Hardjadinata dan Aberson Maele Sihaloho sebagai wakil sekjen, membebas tugaskan

Mohamad Isnaeni dan Soenawar Soekawati dari posisinya sebagai Ketua DPP. Hasil

tersebut membuat Soenawar Soekawati keberatan dan menggantikan posisi Sanoesi

dengan Mohamad Isnaeni, sebagai Ketua DPP PDI.

Dibandingkan dengan dua partai sebelumnya yakni PPP dan Golkar, PDI lebih

sering dilanda konflik. Konflik tersebut semakin meninggi terutama pada lima tahun

pertama berdirinya PDI, terutama ketika peristiwa pengambil alihan kantor DPP PDI.

Gerakan ini dipelopori oleh Kelompok Pimpinan Pelaksana Harian DPP yang diketuai

oleh AP Batubara terjadi pada 15 Desember 1979. Konflik masih terus terjadi dengan

melibatkan tokoh-tokoh elit lama partai. Di awal era 1990-an berbagai pertentangan di

antara elit partai terus terjadi. Ketua Umum PDI Soerjadi berseteru dengan kelompok

Achmad Soebagyo untuk membentuk DPP Peralihan pada tanggal 21 Agustus 1991.

Konflik kedua tokoh partai itu terus berlanjut hingga dilaksanakannya Kongres IV PDI

di Medan.

Pada Kongres IV PDI di Medan yang diadakan pada tanggal 21-25 Juli 1993

terjadi keributan. Yacob Nuwanea yang mengaku sebagai fungsionaris DPP PDI

Peralihan bersama Kelompok 17 berusaha untuk menghalangi terpilihnya Soerjadi

untuk kedua kali sebagai Ketua Umum PDI periode 1993-1998. Kelompok 17 yang

dipimpin Marsoesi dan DPP Peralihan yang diketuai Achmad Soebagyo gagal

membendung Soerjadi. Meskipun aksi mereka mengacaukan Kongres IV PDI di Medan

dan berbagai intervensi datang dari kalangan penguasa, Soerjadi tetap berhasil

mengangkat pamor PDI menjadi partai yang diperhitungkan. Pada tahun 1987, PDI

berhasil menarik berbagai kalangan seperti Mangara Siahaan, Sophan Sophiaan,

Laksamana Soekardi termasuk simpati putra-putri Soekarno yaitu Megawati

Page 42: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

31

Soekarnoputri dan Guruh Soekarnoputri, untuk bergabung di PDI. Tanduk partai

berlambang kepala banteng ini semakin tajam menakutkan penguasa.4

Terpilihnya Soerjadi sebagai ketua umum pada Kongres IV PDI di Medan,

ternyata tidak diakui pemerintah, demikian juga dengan segala keputusan hasil kongres

tersebut. Kemudian untuk mengisi kekosongan pimpinan PDI, pemerintah menunjuk

DPP sementara atau caretaker yang dipimpin Latief Pudjosakti, yang saat itu menjabat

Ketua DPD PDI Jawa Timur. Pemerintah juga menugaskan Latief untuk

mempersiapkan Kongres Luar Biasa (KLB) di Surabaya.

Selama dua pekan menjelang KLB, beberapa nama yang akan menjadi ketua

umum mulai bermunculan. Akan tetapi nama Megawati Soekarnoputri langsung melejit,

walaupun pada awalnya ia tidak diperhitungkan. Orang yang pertama kali mengusung

nama Megawati ialah Makyo Sumaryo yang merupakan Ketua DPC (Dewan Pimpinan

Cabang) Solo. Usulan tersebut ditanggapi positif oleh para anggota partai dan kelompok

masyarakat yang bersimpati. Dari sinilah awal keterlibatan Megawati Soekarnoputri

dalam kegiatan politik praktis.5

Kehadiran Megawati di kancah politik merupakan pertanda bahwa kebangkitan

Soekarnoisme. Megawati membantah hal tersebut dengan mengatakan bahwa Bung

Karno tidak pernah menyebutkan ajarannya sebagai Soekarnoisme. Akan tetapi terdapat

relevansi ajaran-ajaran Bung Karno yang berkaitan erat dengan masa lampau dan masa

kini. Spionase negatif tentang dirinya mulai muncul. Kekhawatiran publik bahwa

4 Bestian Nainggolan,ed., Partai Politik Indonesia 1999-2019: Konsentrasi dan Dekonsentrasi

Kuasa. 84. 5 Sumarno. Megawati Soekarnoputri: Dari Ibu Rumah Tangga Sampai Istana Negara. (Jakarta:

PT. rumpun Dian Nugraha-Gema Pesona Depok). 15.

Page 43: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

32

Megawati, anak dari Bung Karno akan meniru sepak terjang ayahnya, terlepas dari

kejadian G30SPKI.6

Dukungan untuk Megawati yang semakin tak terbendung. Pemerintah bahkan

memerintahkan para pejabat daerah untuk mencegah para pendukung Megawati hadir

di KLB Surabaya. Tokoh-tokoh partai yang dicekal antara lain Tarmidi Soehardjo, Aziz

Boeang, dan Subur Budiman. Pemerintah mengusung nama Budi Hardjono sebagai

calon ketua umum. Akan tetapi usaha pemerintah mencegah laju dukungan Megawati

tetap gagal. Solidaritas dukungan untuk Megawati semakin tinggi dengan mendukung

sistem pemilihan secara langsung.7

Untuk meraih simpati masyarakat yang lebih luas, PDI merancang strategi

dengan menampilkan diri sebagai partai yang membela wong cilik. Semboyannya dalam

pemilu termasuk memperbaiki kehidupan rakyat jelata dan meningkatkan demokrasi

dalam politik. Dalam bidang ekonomi, PDI memperjuangkan pemerataan dalam

peluang ekonomi, menghilangkan monopoli dan korupsi dan memperbaiki sektor

pertanian seperti cengkeh dan jeruk. PDI juga ingin mengubah sistem pembangunan

nasional dengan menitikberatkan pada keadilan sosial. Selain itu, para juru kampanye

PDI terus membicarakan pembatasan masa jabatan presiden.8

Usaha untuk merebut tahta DPP PDI semakin gencar dilakukan oleh pendukung

Soerjadi. Serangan fajar dilakukan di kantor DPP PDI dengan cara kekerasan. Aksi

tersebut tersebar luas yang mengundang kemarahan dari berbagai pihak dan berakhir

6 Muza Kazhim dan Alfian Hamzah. 5 Partai Dalam Timbangan: PAN, PBB, PDI Perjuangan,

PKB, PPP.(Bandung, Pustaka Hidayah, 1999), 150. 7 Bestian Nainggolan,ed., Partai Politik Indonesia 1999-2019: Konsentrasi dan Dekonsentrasi

Kuasa. 85-86. 8 Imran Hasibuan dan Deddy Yevri Sitorus.,ed. Gerak Sejarah Partai Banteng PNI, PDI, dan

PDI Perjuangan. 27.

Page 44: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

33

menjadi kerusuhan sosial. Dampak dari aksi tersebut menelan banyak korban yakni 5

orang meninggal dunia, 149 orang menderita luka-luka, 3 orang hilang, dan 136 orang

ditahan aparat. Kerugian materi dari kejadian tersebut mencapai Rp. 100 Miliar.

Kejadian tersebut ditandai dengan “Peristiwa 27 Juli” yang merupakan sejarah kelabu

partai PDI.

Berdasarkan peristiwa tersebut, Megawati menempuh jalur hukum dengan

menggugat PDI kubu Soerjadi, pemerintah dan aparat keamanan ke Pengadilan Negeri

Jakarta Pusat (PN Jakarta Pusat). Gugatan tersebut gagal karena Mahkamah Agung

mengeluarkan fatwa yang menyatakan PN Jakarta Pusat tidak berwenang memeriksa

dan mengadili tuntutan umum Ketua Umum PDI Megawati dan Sekjen Alex Litaay.

Pemerintah justru menekan Megawati secara politis dengan berbagai cara yang terlihat

sah.

Walaupun Megawati kalah melalui jalur hukum, tetapi ia sukses membangun

citra diri untuk merebut simpati masyarakat sebagai korban ketidakadilan dari rezim

penguasa. Secara konsisten Megawati melakukan resistensi terhadap berbagai upaya

penjegalannya. Citra Megawati sebagai simbol perlawanan otoritarianisme kekuasaan

semakin melekat. Menurut Riswanda, semakin pemerintah tidak mengakui dan berusaha

menyingkirkan maka semakin kuat posisi Megawati. Selain itu, pembangunan ekonomi

pada masa orde baru hanya berpusat pada kaum elitis semata. Sehingga pembangunan

ekonomi yang tidak merata membuat tidak semua kalangan menikmati hasil dari “kue

nasional” pembangunan tersebut. Jargon-jargon yang diusung oleh PDI “membela dan

Page 45: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

34

memperjuangkan wong cilik” membuat para pendukung dan simpatisan Mega menjadi

fanatik dan emosional.9

Menjelang Pemilu 1997, persaingan antara Soerjadi dan Megawati kembali

terjadi dalam proses pengajuan caleg PDI. Keduanya mengajukan daftar caleg, akan

tetapi pemerintah hanya menyetujui Lembaga Pemilihan umum mendukung kubu

Soerjadi. Perbedaan perlakuan pemerintah yang tidak adil membuat Megawati secara

resmi tidak menggunakan hak pilihnya. Dampak dari sikap Megawati yang “legowo”

menyerahkan hak pilih sesuai dengan nurani masyarakat membuat suara PDI kubu

Soerjadi dalam pemilu anjlok. Suara yang diperoleh PDI versi Soerjadi hanya

memperoleh 3.463.225 atau 3,06% atau 11 kursi. Hasil ini lebih rendah dibandingkan

dengan Pemilu Tahun 1992 yang memperoleh 14,89% dengan 56 kursi DPR.

Berbagai tekanan dilakukan untuk mengkerdilkan PDI pimpinan Megawati tetap

tidak berhasil. Sebaliknya, militansi dukungan semakin meluas karena datang dari

kalangan menengah kebawah. Masyarakat melakukan perlawanan simbolik dengan

mendirikan posko-posko di sekitar tempat tinggal mereka yang umumnya berwarna

merah. Atribut-atribut partai, foto Megawati dan Bung Karno dan slogan turut

menghiasi posko-posko tersebut. dukungan masyarakat yang semakin besar membuat

sikap pemerintah menjadi melunak. Menteri Dalam Negeri Syarwan Hamid menyatakan

tidak keberatan dengan adanya dua kubu PDI.10

Berakhirnya masa pemerintahan Orde Baru selama 32 tahun memmberikan

peluang bagi PDI untuk membesarkan partai yang beraliran nasionalisme kerakyatan

ini. Kemudian PDI juga berpeluang untuk menyelesaikan masalah internal dan

9 Sumarno. Megawati Soekarnoputri: Dari Ibu Rumah Tangga Sampai Istana Negara. 27-28.

10 Bestian Nainggolan,ed., Partai Politik Indonesia 1999-2019: Konsentrasi dan Dekonsentrasi

Kuasa. 88-89.

Page 46: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

35

intervensi pemerintah. Pemerintah Presiden BJ Habibie sebagai pengganti Soeharto

secara resmi mengakui keberadaan PDI dibawah naungan Soerjadi. Pemerintah melalui

Mendagri Syarwan Hamid hadir membuka Kongres PDI pimpinan Soerjadi yang

diadakan 25-27 Agustus 1998. PDI pimpinan Megawati pun mengadakan kongres

dengan menamakan “Kongres Perjuangan” di Bali tanggal 8-10 Oktober 1998.

Dalam kongres itu, Megawati kembali terpilih menjadi Ketua Umum DPP PDI

periode 1998-2003 dan Alexander Litaay sebagai Sekretaris Jenderal. Kongres V PDI

mengamanatkan tiga hal: mengikuti pemilu, memenangkan pemilu dan menjadikan

Ketua Umum DPP PDI sebagai Presiden RI. PDI pimpinan Megawati mengubah nama

dan lambang partai karena mengacu pada Undang-Undang Nomor 3 tahun 1999 tentang

Pemilu berisi tentang peserta pemilu tidak boleh mempunya nama atau lambang yang

sama.11

Pada tanggal 1 Februari 1999, PDI pimpinan Megawati secara resmi mengubah

nama menjadi PDI Perjuangan (PDI-P) dengan lambang banteng bermata merah dan

bermulut putih dalam lingkaran. Partai tersebut berazaskan Pancasila dan bercirikan

Kebangsaan, Kerakyatan dan Keadilan Sosial. Perubahan nama dan lambang ini

dideklarasikan di Stadiun Utama Senayan pada 14 Februari 1999, yang dihadiri oleh

200 ribu warga PDI dan simpatisan.

Perjalanan PDI Perjuangan selanjutnya dapat dikatakan cukup baik meskipun

tetap mengalami pasang surut. Megawati Soekarnoputri terpilih menjadi Presiden

Perempuan Pertama Republik Indonesia. Akan tetapi, berbagai kebijakan kontroversial

pada masa pemerintahannya, salah satunya adalah penjualan Indosat yang merupakan

11

Bestian Nainggolan,ed., Partai Politik Indonesia 1999-2019: Konsentrasi dan Dekonsentrasi

Kuasa. 89-90.

Page 47: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

36

perusahaan telekomunikasi negara.12

Hal inilah yang menyebabkan PDI Perjuangan

gagal memenangi pemilu 1999 hingga 2009. Pada akhir perjalanan PDI Perjuangan

mendapatkan kemenangan yang gemilang. Kemenangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla

pada Pilpres 2014 telah menaikkan elektabilitas PDI Perjuangan sebagai partai

pemerintah.

B. PDI Perjuangan dan Perspektif Keterwakilan Perempuan.

PDI Perjuangan merupakan partai yang berasarkan gotong royong dan menganut

prinsip demokrasi. Prinsip ini dituangkan dalam Piagam PDI Perjuangan yang memiliki

tujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur dan menciptakan suatu

kepemimpinan yang sesuai dengan kepribadian bangsa yakni gotong royong. Maka dari

itu, PDI Perjuangan terus menetapkan diri untuk terus memperjuangkan kemerdekaan

baik secara ekonomi, politik dan sosial yakni dengan mempertahankan jati diri bangsa

yang berbhineka dan tidak kehilangan akar tradisinya. Komitmen ini juga terefleksikan

dalam setiap diri kader untuk terus pro-rakyat. Setiap kader PDI Perjuangan dituntut

memahami rakyat, mampu mengkonsolidasikan keinginan rakyat dan mengorganisir

tindakan rakyat, mendidik dan menuntut rakyat untuk membangun kesadaran politik,

mengolah semua tenaga rakyat dalam suatu gerak politik, menggerakkan rakyat untuk

berjuang bersama, dan mengawal kerja politik yang ideologis dan membumi.

Dalam AD/ART juga disebutkan bahwa PDI Perjuangan berkomitmen untuk

menempatan Anggota Partai dalam jabatan politik dan jabatan publik dilakukan melalui

suatu proses seleksi dengan mempertimbangkan paling sedikit 30% keterwakilan

perempuan. Secara tidak langsung PDI Perjuangan telah menerapkan affirmative action

12

Bestian Nainggolan,ed., Partai Politik Indonesia 1999-2019: Konsentrasi dan Dekonsentrasi

Kuasa. 91.

Page 48: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

37

tidak hanya di ranah struktur partai tetapi juga di ranah legislatif. Hal ini pun tertera

secara jelas dalam bab 10 Anggaran Dasar PDI Perjuangan.13

Puan Maharani yang merupakan Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta

mengaku keberatan apabila aturan kuota 30 persen diberlakukan secara nasional,

mengingat kesiapan kader perempuan di partainya. Pencapaian PDI Perjuangan baru

bisa memenuhi 18 persen kuota keterwakilan perempuan di parlemen. Representasi

perempuan yang rendah di parlemen disebabkan oleh kurangnya Sumber Daya Manusia

(SDM) dan ketertarikan perempuan mengenai politik itu sendiri. Sehingga peserta caleg

perempuan cenderung pasif dalam memperebutkan kursi parlemen.14

Secara

keseluruhan dari jumlah partai, PDI Perjuangan sudah memenuhi kriteria. Menurut Puan

Maharani pembatasan 30 persen tidak ada unsur kesengajaan, akan tetapi pembatasan

tersebut sudah berlaku pada Pemilu 2009, dan Parpol pemilu 2009. Kemudian kebijakan

tersebut juga akan diberlakukan pada Pemilu 2014. Untuk mengantisipasi hal tersebut,

PDI Perjuangan akan lakukan pendataan ulang untuk tiap propinsi, kabupaten, dan kota

dan diberi kesempatan selama sebulan agar pendataan lebih akurat.15

C. Kebijakan PDI Perjuangan Terhadap Keterwakilan Perempuan.

Terpilihnya Megawati sebagai Presiden perempuan pertama Republik Indonesia

membuka peluang dan motivasi tersendiri untuk perempuan agar dapat berpartisipasi

aktif dalam politik. Keberhasilan Megawati sebagai Presiden telah mengangkat harkat

dan martabat kaum perempuan Indonesia. Stigma masyarakat tentang perempuan yang

13

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Artikel diakses pada tanggal 19 Desember

2016 dari http://PDI Perjuanganerjuangan-jatim.com/wp-content/ uploads/AD-ART.pdf 14

Ani Widyani Sutjipto. Politik Perempuan Bukan Gerhana: Esai-Esai Pilihan. 81. 15

Lutfy Mairizal Putra, 30 Persen Keterwakilan Perempuan di Parpol Diharapkan hingga

Kabupaten. Artikel diakses pada tanggal 10 Februari 2017.

http://nasional.kompas.com/read/2016/11/28/21125891/30.persen.keterwakilan.perempuan.di.parpol.diha

rapkan.hingga.kabupaten.

Page 49: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

38

dinilai lemah dan hanya berkutat pada seputar dapur saja mulai terbantahkan.

Keberhasilan ini sekaligus membuktikan bahwa perempuan bisa tampil dan eksis dalam

pentas politik. Pemimpin baru adalah harapan baru, masyarakat memupuk harapan

tinggi agar dapat membawa kemajuan terutama pada kesejahteraan dan hak asasi

perempuan.

Menjabat dua peran yakni sebagai Presiden dan ketua umum partai, Megawati

sangat memahami betul permasalahan-permasalahan yang dialami oleh perempuan. Ia

sangat mendukung keterwakilan perempuan walaupun berbagai kendala menghampiri.

Kendala-kendala tersebut datang dari diri sendiri maupun keluarga sehingga hal ini

membuat minat perempuan untuk terjun dalam politik semakin rendah. Padahal

perjuangan perempuan dalam politik itu dapat mendorong semangat pembangunan

ekonomi dan sosial.16

Rendahnya partisipasi perempuan dalam politik seharusnya menjadi perhatian

utama. Rancangan kebijakan affirmative action, dimana kebijakan tersebut memuat

kouta khusus untuk perempuan sebesar 30%. Kebijakan tersebut dibuat agar dapat

meningkatkan partisipasi politik perempuan secara bebas. Akan tetapi, Megawati

menolak dengan tegas kebijakan tersebut karena dianggap melecehkan perempuan. Ia

mendorong agar perempuan Indonesia harus berjuang dan tanpa belas kasihan kouta.

Padahal hasil Pemilu Legislatif (Pileg) menyatakan bahwa partisipasi perempuan dalam

politik hanya 9% atau menurun dibandingkan dengan Pileg sebelumnya yakni pada

16

Ani Widyani Sutjipto. Politik Perempuan Bukan Gerhana: Esai-Esai Pilihan. (Jakarta:

Kompas, 2005), 15-17.

Page 50: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

39

masa orde baru.17

Berikut ini terdapat bagan tabel mengenai keterwakilan perempuan

dalam parlemen.

Tabel III.C.1 Keterwakilan Perempuan dalam Legislatif18

Pemilu Total Anggota DPR Jumlah Anggota

Perempuan

Presentase

1955 272 17 6,25%

1971 460 36 7,83%

1977 460 29 6,30%

1982 460 39 8,48%

1987 500 65 13,00%

1992 500 62 12,50%

1997 500 54 10,80%

1999 500 45 9,00%

2004 550 61 11,09%

2009 560 101 18,03%

2014 560 97 17,32%

Sumber: Kemitraan Bagi Pembaruan Tata Pemerintahan.

Apabila melihat dari bagan tabel diatas, partisipasi perempuan dalam legislatif

cenderung tidak stabil. Dimulai pada tahun 1955 hingga tahun 1997, kebijakan

affirmative action belum diterapkan, presentase keterwakilan perempuan mengalami

peningkatan pada periode 1955 hingga periode 1987 yang merupakan presentase

terbesar. Akan tetapi setelah periode 1987 hingga 1997 angka keterwakilan tersebut

menjadi menurun sebesar 1,7%. Penerapan affirmative action sendiri dimulai tahun

17

Ani Widyani Sutjipto. Politik Perempuan Bukan Gerhana: Esai-Esai Pilihan. 61-66. 18

Utama Sandjaja. Meningkatkan Keterwakilan Perempuan: Penguatan Kebijakan Afirmasi.

(Jakarta: Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan, 2011), 1.

Page 51: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

40

1999, akan tetapi pada periode perdana ini presentase keterwakilan perempuan

mengalami kemunduran. Presentase keterwakilan perempuan mulai meningkat pada

periode 2004 dan 2009 sebesar 6,94%. Presentase tersebut kembali menurun pada Pileg

periode 2014 yakni sebesar 0,71%.

Keterwakilan perempuan di parlemen menjadi penting, terutama menyalurkan

aspirasi, kepentingan dan kebutuhan perempuan. Apabila kita melihat proporsi kouta

antara perempuan dan laki-laki tentu sangat timpang. Sulitnya memperjuangkan kouta

30% membuat semangat sesama perempuan semakin erat. Walaupun terdapat berbagai

tekanan datang untuk menggagalkan kebijakan tersebut. Tingginya dominasi patriarki

masih enggan memberikan kesempatan pada perempuan. Menurut Dwi Ria Latifa,

anggota PDI Perjuangan bahwa melekatnya identitas perempuan membuat ia semakin

gigih untuk berjuang mendobrak dominasi male chauvinism.19

Partisipasi perempuan yang rendah dalam politik dan tingginya dominasi

patriarki membuat Indira Damayanti berjuang agar kouta 30% ditambah. Hal ini

berakibat pada efektivitas kinerja anggota legislatif perempuan menjadi negatif oleh

masyarakat. Akan tetapi, penilaian sebagian orang tentang politisi perempuan masih

negatif. Perempuan dianggap menjadi anggota pasif dan hanya aktif dalam menanggapi

isu gender. Hal ini disebabkan karena masih kurangnya pengalaman dan memiliki

pengetahuan terbatas mengenai politik. Perempuan masih terkesan ambigu untuk

membuka persiangan dengan politisi laki-laki yang penuh dengan intrik, hal tersebut

berpengaruh pada rekrutmen politik. Konflik politik dan kepentingan dominasi telah

memperkeruh kesempatan perempuan yang memiliki potensi untuk meniti karier politik

19

Uung Wijaksana. “Etika Parlemen Menurut Anggota Parlemen Perempuan”.Jurnal

Permpuan: Perempuan Bertutur, Sebuah Wacana Keadilan gender Dalam Radio Jurnal Perempuan

(Jakarta: YJP, 2005).108-113.

Page 52: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

41

dan perempuan harus rela menerima komposisi nomor pada pemilu 2004. Para

pimpinan partai telah memperdaya pemilih dengan mencoblos tanda gambar pada

urutan awal, sehingga caleg perempuan seringkali tidak mendapatkan suara karena

berada pada nomor urut bawah. Hal ini menyebabkan hilangnya kesempatan calon

politisi perempuan untuk dapat mewarnai parlemen.

Beberapa tokoh politik perempuan yang sudah malang melintang seperti

Megawati Soekarnoputri, Eva Sundari nampaknya belum melecutkan semangat agar

wanita dapat bergerak dan maju dalam politik. Posisi anggota dewan perempuan yang

berjumlah sedikit tidak memiliki peran yang signifikan terhadap perumusan kebijakan.

Alhasil sering terjadi diskriminasi kinerja yang menimbulkan trauma antar sesama

politisi perempuan. Pengalaman merupakan guru terbaik, inilah yang dibutuhkan untuk

mengembangkan potensi dan minat perempuan. Dibutuhkan mental yang kuat untuk

menghadapi fitnah, teror, dan intimidasi dalam perebutan kekuasaan. Menjadi wakil

legislatif akan semakin membuka jaringan dan pemahaman antara laki-laki dan

perempuan untuk membawa kepentingan masyarakat secara umum.

Penempatan per komisi ada yang ditempati dan ada yang tidak ditempati oleh

perempuan. Penempatan perempuan hanya difokuskan pada satu komisi yakni Komisi

VII yang membidangi agama, sosial, dan pemberdayaan perempuan. Komisi ini banyak

ditempati oleh perempuan dan berakses kepada Kementerian Pemberdayaan

Perempuan. Akan tetapi, alokasi dana di komisi ini paling kecil sehingga mereka harus

berjuang untuk menambah anggaran dana demi mewujudkan suatu program. Eva

Page 53: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

42

Sundari sangat memahami keterbatasan dana tersebut, dan penambahan dana tersebut

harus atas persetujuan antar komisi.20

Ia menambahkan bahwa permasalahan tidak pada penempatan per komisi, tetapi

lebih pada kerjasama antar anggota perempuan untuk menunjukkan kinerja. Perlu

adanya mobilisator atau perempuan yang mampu menjadi agen untuk menyadarkan

perempuan-perempuan yang lain agar mampu memainkan peran untuk menjadi motor

dari isu gender streaming baik pada saat penunjukan pejabat publik, legislasi, maupun

dalam menentukan budget.

Lahirnya affirmative action pada awal reformasi memberikan peluang tersendiri

bagi perempuan untuk aktif berpolitik. Penempatan kouta sebesar 30% dilakukan agar

memberikan kesempatan untuk perempuan bersuara di publik. Menurut Megawati,

awalnya ia mengusulkan agar kouta yang ditetapkan tidak ada patokan minimal karena

agar perempuan tertantang untuk masuk ke gelanggang senayan21

. Untuk meningkatkan

kualitas dan partisipasi perempuan, PDI Perjuangan mendeklarasikan diri sebagai

Rumah Perempuan.22

Rumah Perempuan merupakan suatu program yang bertujuan

membangkitkan semangat dan membentuk kaderisasi perempuan yang militan. Rumah

Perempuan ini ditangani langsung oleh Puan Maharani sebagai Ketua Bidang

20

Dewi Setyarini.”Eva Sundari: Setiap Hari adalah Politik”. Jurnal Perempuan: Catatan

Perjuangan Politik Perempuan. 63 (Jakarta:YJP, 2009), 140-142. 21

Riza Harahap, Megawati Dorong Perempuan Lebih Aktif Dalam Pembangunan. Artikel

diakses pada tanggal 25 November 2016, m.antarababel.com/berita/19802/megawati-dorong-perempuan-

lebih-aktif-dalam-pembanguna n. 22

Rahmat Sahid. Puan Maharani: Matang dalam Kerja Keras Politik.(Jakarta: IKAPI, 2015),

41-44.

Page 54: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

43

Pemberdayaan Perempuan dan Anak DPP PDI Perjuangan, Rieke Dyah Pitaloka dan

berbagai politisi nasional.23

Tahun 2014 dapat dikatakan sebagai tahun kembalinya PDI Perjuangan berkuasa

di negeri ini. Kemenangan PDI Perjuangan pada pemilu dan pileg membawa dampak

positif untuk meningkatkan keterwakilan perempuan di politik. Pada saat pemaparan

visi-misi Pilpres 2014, Jokowi-JK (Jusuf Kalla) mengatakan bahwa isu perempuan

merupakan salah satu aspek kedaulatan politik, pilar Trisakti. Jokowi bertekad untuk

mensejajarkan hak dan kewajiban perempuan dan anak dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara karena perempuan merupakan salah satu tokoh utama berdaulat dalam

politik.24

Jokowi-JK juga berkomitmen untuk menghapuskan semua kebijakan dan

regulasi yang selama ini merugikan perempuan dan anak. Selain itu RUU (Rancangan

Undang-Undang) anti kekerasan seksual menjadi prioritas utama untuk menurunkan

tingginya tingkat kekerasan yang sering dialami oleh perempuan dan anak.25

Kemudian visi-misi Jokowi dalam Perempuan, Politik dan Pembangunan

adalah memberikan penekanan pada prioritas utama. Pertama, mendedikasikan diri

untuk memperjuangkan untuk tidak berlaku diskriminatif terhadap kelompok atau

golongan tertentu dalam negara. Kedua. membuat Kebijakan Tindakan Khusus

Sementara terhadap kelompok-kelompok marginal, termasuk kelompok perempuan di

dalamnya untuk menjamin kesetaraan dengan warga negara lainnya. Ketiga,

memperjuangkan pemenuhan kouta yang mumpuni melalui perekrutan, pendidikan

23

Gaet Suara Perempuan, PDIP Luncurkan PDIP Rumah Perempuan,.Artikel diakses pada

tanggal 1 Desember 2016, http://m.detik.com/news/berita/994032/gaet-suara-perempuan-PDI Perjuangan-

rumah-perempuan#top. 24

Perempuan dan Anak di Visi Misi Jokowi. Artikel diakses pada tanggal 4 desember 2014.

http://www.gatra.com/politik-1/53896-perempuan-dan-anak-di-visi-misi-jokowi-jk.html 25

Anita Dhewy. “Peran Politik Perempuan dalam Pemilihan Legislatif dalam Pemilihan Presiden

2014”, Jurnal Perempuan: Untuk Pencerahan dan Kesetaraan Vol 19 (Agustus 2014):105-106.

Page 55: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

44

politik, kaderisasi dan memberikan akses yang sama dan adil kepada politisi perempuan

untuk terlibat dalam politik partainya. Tindakan ini akan berlaku pada partai politik,

eksekutif, yudikatif dan legislatif.26

D. Hasil Pemilihan Umum 2014

Pada 9 April 2014, Pemilu Legislatif (Pileg) kembali diselenggarakan dengan

harapan adanya peningkatan keterwakilan perempuan di parlemen. Strategi untuk

meningkatkan keterwakilan perempuan tidak jauh berbeda dengan pileg sebelumnya.

Pileg 2014 menggunakan kebijakan afirmasi, yakni aturan kouta dengan zipper system.

Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012, yang kemudian diterjemahkan dalam

Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) No. 7 tahun 2013 yang salah satu pasalnya

menyebutkan bahwa persyaratan keterwakilan 30 persen untuk setiap dapil memiliki

konsekuensi bagi pencalonan partai. Akan tetapi, peraturan ini tidak memuat sanksi

seperti apa yang diterima jika partai tidak mewadahi perempuan. Ketidaktegasan

sanksi tertulis membuat kelompok perempuan yang tergabung dalam Tim Advokasi

Kesetaraan dan Demokrasi mengajukan permohonan uji materi ke Mahkamah

Konstitusi pada Januari 2013. Pengajuan tersebut dikabulkan pada Maret 2014 dan

hasilnya adalah setiap partai harus mencalonkan tiga bakal calon dalam daftar bakal

calon serta diutamakannya calon perempuan jika memiliki jumlah persebaran suara

yang setara dengan calon laki-laki. Peraturan tersebut hanya berlaku pada Pileg 2019

dan tidak mengubah susunan daftar caleg pada Pemilu 2014.

PDI Perjuangan yang merupakan pemenang pemilu 2014 meraih kursi sebesar

109 kursi dari 23.681.471 suara atau sekitar 18,95%. Secara keseluruhan, dari 109 kursi

26

Dewi Candraningrum. “Joko Widodo: Tidak Ada Yang Menghalangi Perempuan” , Jurnal

Perempuan: Untuk Pencerahan dan Kesetaraan 19 (Agustus 2014):131.

Page 56: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

45

yang diraih terdapat 21 kursi yang berhasil dikuasai oleh anggota legislatif perempuan

PDI Perjuangan. Secara keseluruhan PDI Perjuangan hanya menguasai 19,2%

keterwakilan perempuan di DPR. Hal ini belum memenuhi standar affirmative action

yakni pemenuhan 30% keterwakilan perempuan di legislatif. Rekapitulasi suara yang

diperoleh oleh beberapa anggota legislatif perempuan PDI Perjuangan adalah sebagai

berikut:

1. Elva Hartati (Dapil Bengkulu) : 30.298 suara.

2. Itet Tridjajati Sumarijanto (Dapil Lampung II): 40.203 suara.

3. Puan Maharani (Dapil Jawa Tengah VII) : 369.927 suara.

4. Dwi Ria Latifa (Dapil Riau) : 48.579 suara.

5. S.B Wiryanti Sukamdani (Dapil DKI I): 30.691 suara.

6. Diah Pitaloka (Dapil Jabar III): 31.993 suara.

7. Ribka Tjiptaning (Dapil Jabar IV): 43.393 suara.

8. Risa Mariska (Dapil Jabar VI): 32.906 suara.

9. Rieke Diah Pitaloka (Dapil Jabar VII): 255.044 suara.

10. Evita Nursanty (Dapil Jateng III): 73.673 suara.

11. Agustina Wilujeng Pramestuti (Dapil Jateng IV): 56.707 suara.

12. Damayanti Wisnu (Dapil Jateng IX): 67.650 suara.

13. MY Esti Wijayanti (Dapil D.I.Y): 99.440 suara.

14. Indah Kurnia (Dapil Jatim I): 68.497 suara.

15. Sadarestuwati (Dapil Jatim, VII): 73.354 suara.

16. Vanda Sarundajang (Dapil Sulawesi Utara): 126.197 suara.

17. Mercy Christy Barends (Dapil Maluku): 65.166 suara.

18. Irine Yusiana Roba Putri (Dapil Maluku): 52.677 suara.27

19. Puti Guntur Soekarnoputri (Dapil Jawa Barat X): 93.404 suara.

20. Puan Maharani (Dapil Jawa Tengah V): 369.927 suara.

21. Isma Yatun (Dapil Lampung I) : 65.731 suara.28

Pileg 2014 menggambarkan penurunan keterwakilan perempuan di parlemen

secara signifikan. Dibandingkan dengan Pileg 2009, keterwakilan perempuan saat ini

hanya sebesar 17% atau setara dengan 97 kursi dari 560 anggota DPR. Dari segi

pencalonan mendapat peningkatan yakni 37,07%. Sementara pada Pileg 2009, jumlah

27

F. Istiyatminingsih, Slamet Joko Prihatin, ed. Profil Anggota DPR dan DPRD 2014-2019:

Latar belakang dan Karir. (Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2015), 3-111. 28

SK KPU Penetapan Kursi Calon Terpilih. Artikel diakses pada tanggal 25 Oktober 2017,

http://www.kpu.go.id/koleksigambar/952014_penetapan_hasil_pileg.pdf.

Page 57: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

46

pencalonan perempuan memenuhi Affirmative Action atau sebesar 34,86% sedangkan

perempuan yang terpilih sebesar 18,03%. Pada Pileg 2009, PDI Perjuangan memperoleh

93 kursi yang terdiri dari 78 orang anggota legislatif pria dan anggota legislatif

perempuan sebesar 15 kursi. Perolehan hasil kursi pada periode ini sebesar 16,2%.

Kewajiban partai untuk mencalonkan minimal 30% caleg perempuan di setiap daerah

pemilihan mengacu pada UU Pemilu dan keberadaan PKPU. Hal ini membuat KPU

dapat memberi sanksi tegas dengan mencoret parpol dari kepersertaan pemilu di dapil

yang jumlah caleg perempuan kurang dari 30%.

Hasil riset dari PUSKAPOL FISIP UI (Pusat Kajian Politik-Departemen Ilmu

Politik FISIP UI) menyebutkan bahwa Partai PPP (Partai Persatuan Pembangunan)

merupakan partai yang paling signifikan dengan mendulang suara sebesar 22,33%.

Sedangkan PDI Perjuangan yang merupakan partai pemenang pemilu harus puas dengan

prosentase suara sebesar 15,89%. Menurut Dirga Ardhiansyah, hasil penurunan ini

disebabkan karena peraturan yang dikeluarkan tidak secara otomatis mengurangi

hambatan dan tantangan untuk keterpilihan perempuan dalam parlemen.

Kesenjangan antara perolehan suara perempuan dengan perolehan kursi

perempuan semakin tajam, pada pemilu tahun 2009 tercatat 22,45% rata-rata perolehan

suara perempuan untuk DPR RI dengan 18% hasil perolehan kursi perempuan.

Sedangkan untuk pemilu 2014 perkiraan tercatat 23,42% perolehan suara perempuan

untuk DPR RI, akan tetapi hasil perolehan kursi hanya sebesar 14% saja. Hal ini

disebabkan oleh kebijakan internal partai dalam penentuan kursi yang menjadi aspek

penting apakah peningkatan keterpilihan perempuan merupakan bagian dari komitmen

internal partai atau hanya untuk memenuhi persyaratan administratif saja terkait dengan

affirmative action. Sementara hasil penghitungan suara yang dilakukan Komisi

Page 58: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

47

Pemilihan Umum (KPU) memperkuat hasil riset yang dilakukan PUSKAPOL UI bahwa

terdapat penurunan jumlah caleg perempuan terpilih meskipun prosentasenya tidak

sebesar perkiraan. Data KPU memperlihatkan caleg perempuan yang terpilih pada

pemilu 2014 berjumlah 97 orang (17%) menurun dibandingkan dengan hasil pemilu

2009 yang berjumlah 103 (18%). Penurunan di satu sisi lain menjadi lampu merah

terutama bagi parpol untuk segera melakukan transformasi internal dan alarm penting

bagi gerakan perempuan untuk menyiapkan strategi tepat dalam mengawal kinerja

legislatif sehingga agenda dan kepentingan perempuan dapat terakomodir.29

Kemudian peraturan yang mendukung keterwakilan perempun dalam parlemen

adalah UU Partai Politik yang memiliki beberapa kriteria yakni: Pertama, tiap partai

politik dapat mencantumkan mekanisme rekrutmen anggota secara transparan dan adil.

Demikian juga dengan pada kriteria dan mekanisme untuk seleksi pengurus dan

pimpinan partai. Kedua, mekanisme kuota dapat diterapkan dalam proses-proses

rekrutmen dan seleksi trersebut minimal 30 persen. Ketiga, untuk mengantisipasi

lemahnya kualitas sumber daya kader perempuan, partai politik memiliki kewenangan

dan kewajiban memberi bantuan khusus seperti pelatihan kepemimpinan, bantuan dana

kampanye untuk kandidat perempuan dan program-program pemberdayaan perempuan

lainnya.30

29

Anita Dhewy. “Peran Politik Perempuan dalam Pemilihan Legislatif dalam Pemilihan Presiden

2014”, 101-106. 30

Ani Widyani Sutjipto. Politik Perempuan Bukan Gerhana: Esai-Esai Pilihan, 94.

Page 59: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

47

BAB IV

MENAKAR KINERJA POLITIK ANGGOTA LEGISLATIF PEREMPUAN DI

DPR TAHUN 2014-2017.

A. Keberadaan Fraksi PDI Perjuangan dan Posisi Jabatan Anggota Legislatif

Perempuan di DPR RI Tahun 2014-2017.

Fraksi merupakan elemen disiplin partai yang harus dihormati Anggota-anggota

di dalam partai dan berkewajiban menyampaikan hal-hal yang menjadi kebijakan

partai.1 Dalam hal ini partai politik menjalankan salah satu fungsinya yakni kontrol

politik yang didelegasikan melalui fraksi dalam ranah legislatif. Fraksi memiliki

wilayah otonom yang kuat untuk memadukan kepentingan anggota dewan dalam hal

kebijakan publik agar dapat bekerja secara maksimal.2 Dalam konsep kinerja, Fraksi

disini berperan sebagai penilai yang menghubungkan antara rekan kerja dan anggota

tim, karena anggota fraksi adalah anggota partai, dimana kualitas kinerja baik menurun

atau meningkat tergantung dari kemampuan individ-individu tersebut.3

Fraksi memiliki peran yang kuat dalam penyusunan komposisi keanggotaan,

mengusulkan nama anggota dan mengganti anggota alat kelengkapan DPR. Hal inilah

dikarenakan dalam setiap pementukan alat kelengkapan DPR, keterlibatan fraksi selalu

ada. Selain itu fraksi berperan dalam mengajukan pertanyaan kepada Menteri yang

mewakili Presiden, apabila RUU tersebut berasal dari Presiden. Dalam segi anggaran,

1 Andi Iswanto. Peran Fraksi DPR RI (Studi Kasus Peran Fraksi PG, Fraksi PKS, dan Fraksi

PPP Dalam Penentuan Ambang Batas Parlemen Dalam Pembahasan Rancangan Undang-Undang

Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Pemilihan Umum Anggota

DPR, DPD, dan DPRD. (Depok: FISIP Universitas Indonesia, 2013), 5. 2 Ramlan Surbakti. Memahami Ilmu Politik., 154.

3 Fajar Nur’aini Dwi Fatimah. Panduan Praktis Evaluasi Kinerja Karyawan, 57.

Page 60: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

48

fraksi berperan dalam menyampaikan pandangan atas materi yang disampaikan oleh

pemerintah baik dalam rapat kerja, RUU APBN maupun APBN. Sedangkan dari segi

pengawasan, fraksi juga berperan dalam memberi pertimbangan atas nama DPR

terhadap sesuatu masalah dalam pencalonan tertentu. Sehingga tim yang dibentuk oleh

DPR dalam pencalonan orang untuk jabatan tertentu sudah ada persetujuan dari fraksi-

fraksi terkait.4

Pada tahun 2014 Fraksi PDI Perjuangan diketuai oleh Olly Dondokambey.

Dalam perjalanannya Olly Dondokambey mengundurkan diri karena mempertahankan

jabatannya sebagai Gubernur Sulawesi Utara Periode 2015-2020. Posisi Ketua Fraksi

PDI Perjuangan sempat kosong begitu lama dan akhirnya digantikan oleh Utut Adianto

yang ditunjuk melalui surat DPP PDI Perjuangan ke DPR RI. Utut Adianto sendiri

ditempatkan di Komisi X..5 Secara keseluruhan terdapat 21 orang anggota legislatif PDI

Perjuangan, beberapa anggota legislatif perempuan PDI Perjuangan diganti melalui

PAW. Salah satunya adalah Isma Yatun yang dilantik sebagai anggota BPK dan belum

ditemukan penggantinya. Puan Maharani menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang

Pembangunan Kebudayaan Manusia digantikan oleh Alfia Reziani. Karolin Margret

Natasa menjabat Bupati Landak periode 2017-2022, mengundurkan diri dan digantikan

oleh Erwin TPL. Tobing. Tuti Roosdiono merupakan pengganti PAW dari Tjahjo

Kumolo, menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri. Kemudian Eva Kusuma Sundari

kembali menjabat sebagai anggota dewan dengan menggantikan Pramono Anung,

menjabat Sekretaris Kabinet.

4 Andi Iswanto. Peran Fraksi DPR RI (Studi Kasus Peran Fraksi PG, Fraksi PKS, dan Fraksi

PPP Dalam Penentuan Ambang Batas Parlemen Dalam Pembahasan Rancangan Undang-Undang

Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Pemilihan Umum Anggota

DPR, DPD, dan DPRD. 6-7. 5“Utut Resmi Jadi Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI”. Artikel diakses pada tanggal 10

Agustus 2017. http://sumbawanews.com/berita/Nasional/urut-resmi-jadi-ketua-fraksi-PDI-Perjuangan-

di-dpr-ri.html/.

Page 61: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

49

Pergantian anggota sesuai dengan rekrutmen sendiri sudah diatur dalam

Prosedur PAW sendiri sudah tercantum sesuai dengan Undang-Undang (UU) Nomor 17

Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, DPRD pada pasal 405 ayat 1 dan ayat 2.

Pertama, anggota dewan tersebut meninggal dunia. Kedua, anggota dewan tersebut

mengajukan permohonan pengunduran diri. Pada ayat kedua lebih menjelaskan secara

detail mengenai alasan-alasan tentang pengunduran diri tersebut. Pertama, anggota

dewan tersebut tidak dapat melaksanakan tugas, seperti sakit yang mengakibatkan fisik

dan mental yang tidak berfungsi secara normal disertai dengan surat keterangan dokter

yang berwenang. Kemudian keberadaan anggota dewan tersebut tidak diketahui

dan/atau tidak hadir dalam rapat tanpa keterangan apapun selama 3 (tiga bulan)

berturut-turut. Kedua, sehubungan dengan keanggotaan partai, anggota partai tersebut

diberhentikan oleh partai politik dan anggota tersebut mengajukan pengadilan,

pemberhentiannya dapat dilakukan setelah ada keputusan hukum yang tetap dari

pengadilan.

Salah satu kontrol politik yang ditegakkan oleh partai adalah memecat semua

anggota legislatif PDI Perjuangan yang terlibat korupsi. Hal ini diterapkan ketika

Damayanti Wisnu Putranti yang terjerat kasus korupsi Kementerian Pekerjaan Umum

dan Perumahan, digantikan oleh Dewi Aryani yang bertugas di Komisi VII. Sesuai

dengan komitmen fraksi PDI Perjuangan dalam memberantas korupsi dengan menindak

tegas apabila anggotanya terlibat kasus tersebut. Demikian yang pernah dinyatakan

bahwa fraksi akan memecat anggotanya yang terlibat di semua tingkatan pemerintahan.

“Kalau partai-ku langsung pecat dong di semua tingkatan pemerintahan, tanpa

ada toleransi”.6

6 Wawancara Pribadi dengan Ribka Tjiptaning, 19 Mei 2017.

Page 62: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

50

Pengaruh fraksi PDI Perjuangan dalam menempatkan posisi jabatan anggota

legislatif sangat penting. Salah satu faktor utama dalam menaikkan elektabilitas adalah

jaringan kekerabatan. Sumber menyebutkan adanya jaringan pertemanan membuat

dominasi fraksi atas anggota mempengaruhi basis rekrutmen. Sehingga proses

rekrutmen dan kaderisasi partai politik menjadi lemah dan berkembangnya klan-klan

politik.

Masih ada tendensi pertemanan, jadi sering sekali ada rasa “tidak enak” pada

teman. Seperti Fahri Hamzah, beliau sudah gak di PKS tapi karena ada rasa

“tidak enak” itu maka ya masih sungkan. Posisi Fahri Hamzah sendiri juga tidak

jelas, karena beliau mewakili siapa?.7

Walaupun demikian, fraksi PDI Perjuangan masih mengedepankan behavior-

based criteria karena satu emosi dan ide yang segaris lurus dengan ideologi. Hal ini

dikarenakan semua keputusan berada di tangan fraksi. Fraksi sendiri yang mengetahui

situasi dan kebutuhan baik dalam internal maupun di parlemen termasuk pemindahan

posisi jabatan anggota legislatif yang ada di komisi. Apabila terdapat perbedaan

pendapat antara anggota dengan fraksi, fraksi akan menyediakan forum khusus. Hal

tersebut merupakan salah satu bagian dari evaluasi dari fraksi dengan mengambil

tindakan protektif untuk mencegah adanya konflik.8 Akan tetapi pendapat tersebut

kembali pada dasar ideologi partai dan merupakan bukti bahwa pengaruh oligarki

sangat kuat. Seperti yang dinyatakan sebagai berikut:

7 Wawancara Pribadi dengan Tuti Roosdiono, 3 Juli 2017.

8 Fajar Nur’aini Dwi Fatimah. Panduan Praktis Evaluasi Kinerja Karyawan., 42.

Page 63: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

51

Seluruh keputusan yang diambil oleh fraksi itu saya ambil. Kalaupun harus berbeda

pendapat maka itu di luar fraksi. Yang menjadi sikap saya adalah sesuai dengan garis

partai toh. Ada hal-hal tertentu yang harus dipilih maka harus diserahkan kepada fraksi.

Keputusan fraksi merupakan keputusan partai. Jadi tidak bisa seenaknya memutuskan

pendapat, semua harus ditetapkan dari fraksi. Fraksi adalah kepanjangan dari partai

politik di legislatif, jadi jika ada perbedaan pendapat antar anggota maka ada forum

khusus. Walaupun tidak semua ditentukan dari fraksi, tetapi kita harus paham apa yang

menjadi garis dan landasan politik partai.9

Evaluasi dilakukan sebagai perbandingan antar anggota yang ditinjau dari segi

kehadiran, dan partisipasi rapat Apabila seorang anggota tidak memenuhi kapabilitas

kinerja dengan baik, seperti tidak menghadiri rapat, pasif ataupun tidak mengerjakan

tugas yang diberikan baik oleh partai ataupun fraksi, akan diberikan sanksi.

“Bukan hanya perempuan saja, laki-laki juga dievaluasi terkait dengan kehadiran

dan partisipasi. Ada juga sanksinya tergantung dengan masalahnya.”10

Evaluasi yang ada di fraksi dimulai dari rapat koordinasi fraksi, Rakernas (Rapat

Kerja Nasional) hingga rapat dari ketua umum. Menurut narasumber, evaluasi tersebut

terkait dengan hasil rapat pansus, rapat komisi hingga kebijakan dari fraksi sendiri.

Dalam rapat evaluasi tersebut akan diberikan rekomendasi mengenai teknis mekanisme

apa saja yang harus dilakukan, dan hasil tersebut disebarluaskan ke semua anggota

partai di setiap jajaran pemerintahan. Semua harus tertata dengan baik dan ada dalam

lingkup pengawasan. Rapat evaluasi ini dilakukan secara rutin selama setahun sekali.

Seperti yang dinyatakan sebagai berikut:

Ada, besok kita ada rakor (rapat koordinasi). Ada rakor fraksi dan juga rakernas, dan

ada juga rapat dari ketua umum terkait dengan hal-hal khusus seperti pansus dan di-

briefing langsung. Ngeri deh.. jadi setiap orang akan ditunjuk dan dibacakan secara

langsung apa saja yang seharusnya ia lakukan. Semuanya undercontrol, ada beberapa

mekanisme dan proses yang harus dijalankan dan diperbaiki. Proses yang masih

berjalan berdasarkan rekomendasi kongres, lalu rakernas yang dilakukan setiap tahun.

Rakernas mengeluarkan rekomendasi yang didelegasikan ke semua anggota eksekutif

9 Wawancara Pribadi dengan M.Y Esti Wijayanti pada tanggal 18 Juni 2017.

10 Wawancara Pribadi dengan Ribka Tjiptaning, 19 Mei 2017.

Page 64: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

52

dan legislatif yang ada di pusat maupun di daerah. Memang kontrol sampai ke DPRD

itu masih kita bangun, untuk tingkat DPR RI masih cukup berjalan walaupun posisi kita

sebagai pemerintahan itu yang jadi sulit, seolah-olah kita tidak mengkritisi tapi kita

sebenernya berupaya keras untuk mengupayakan pemerintahan ini agar tidak keluar dari

rel konstitusi. Ketua umum tetap berpesan agar tetap mawas diri, tidak meng-iyakan

semua tanpa adanya pengawasan dan pendampingan. Walaupun dalam berbagai rapat

kita sering sekali dikatakan sebagai partai oposisi karena kita menjaga prinsip-prinsip

utama yang berkaitan dengan rakyat.11

Hasil dari evaluasi tersebut turut berperan dalam penentuan anggota Panitia

Khusus (Pansus). Fraksi berbagai syarat-syarat utama yang mendasari terpilihnya

menjadi anggota pansus seperti keaktifan menghadiri rapat-rapat, dan berani

menyuarakan dan memperjuangkan pendapat. Fraksi PDI Perjuangan

merekomendasikan anggota dewan siapa saja yang layak untuk mengisi keanggotaan

tersebut. Sumber menyebutkan bahwa sebagai anggota dewan harus berani berjuang dan

mengabdi untuk rakyat karena masuk ke gelanggang senayan sudah ti\dak ada lagi

proses belajar atau sekadar ingin tahu prosesnya.

“Kalau ada yang bilang masuk DPR hanya untuk belajar itu saya tidak bisa

terima. Belajar itu ya di sekolah dan di rumah, disini lu harus fight, harus

berjuang untuk rakyat. Jangan jadi PNS yang artinya Penitip Nasib Sejati jadilah

Pejuang Nasib Sejati.”12

Menurut salah satu sumber menyebutkan, dari rekomendasi tersebut diserahkan

ke DPP untuk disahkan. Adapun penunjukan Ketua Pansus sendiri merupakan perintah

atau mandat langsung dari Ketua Umum PDI Perjuangan. Dalam hal ini disebut dengan

judgement-performance evaluation.13

11

Wawancara Pribadi dengan Rieke Diah Pitaloka, 13 Juli 2017. 12

Wawancara Pribadi dengan Rieke Diah Pitaloka 13 juli 2017 . 13

Fajar Nur’aini Dwi Fatimah. Panduan Praktis Evaluasi Kinerja Karyawan., 25.

Page 65: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

53

“Partai menugaskan ke fraksi, nanti pimpinan fraksi berbicara dengan anggota

fraksi dan diputuskan untuk memberikan rekomendasi siapa saja. Kalau ketua

pansus merupakan mandat langsung dari ketua umum. Kalau anggotanya

diputuskan oleh DPP, disetujui atau tidak.”14

Menurut salah satu sumber menyebutkan bahwa anggota legislatif perempuan

selalu dicari agar masuk ke tim pansus. Hal ini demi mewujudkan bahwa perempuan

memiliki hak yang sama dan setara. Sumber lain menyatakan bahwa penempatan

anggota dalam pansus sudah didiskusikan oleh fraksi, baik dari kebutuhan lapangan

hingga sumberdaya yang dimiliki.

“Justru perempuan sering dicari mbak, kalau tidak ada perempuannya ya, dicari

sampai dapat”.15

“Iya, semua kami bicarakan melalui diskusi, apa kebutuhan di lapangan dan

sumberdaya apa yang kami miliki”.16

Dalam penempatan anggota legislatif tidak ada diskriminasi antara anggota

legislatif perempuan maupun anggota legislatif laki-laki. Fraksi PDI Perjuangan

mengutamakan kesetaraan dan tidak ada perbedaan jender. Menurut seorang sumber

menyebutkan PDI Perjuangan sendiri lebih memberikan ruang untuk perempuan. PDI

Perjuangan sendiri kesulitan mencari kader perempuan yang berkualitas. Banyak

perempuan yang takut masuk politik karena masih terbelenggu oleh kultur yang

menganggap bahwa perempuan identik dengan sumur, kasur, dapur. Akan tetapi, ketika

seorang perempuan sudah memilih untuk terjun ke politik harus memprioritaskan

rakyat.

Di PDI Perjuangan tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan, karena ketua

partainya juga perempuan. Alhamdulillah, permasalahan terkait gender sudah selesai.

Ketua umum selalu memberikan ruang seluas-luasnya, menurut saya perempuan justru

diberikan ruang yang cukup luas karena mencari kader perempuan itu susah sekali.

14

Wawancara Pribadi dengan Rieke Diah Pitaloka, 13 juli 2017. 15

Wawancara Pribadi dengan Agustina Wilujeng Pramestuti,13 Juni 2017. 16

Wawancara Pribadi dengan Irine Yusiana Roba Putri, 25 Agustus 2017.

Page 66: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

54

Tidak semua orang bisa berhadapan dengan situasi dimana ada anggapan publik bahwa

perempuan itu mengurusi sumur, dapur dan kasur. Belum lagi anggapan masyarakat

mengenai wilayah politik adalah wilayah laki-laki. Jadi mencari orang yang bisa

membagi waktu antara keluarga dan siap bertarung politik itu susah. Tetapi ada

beberapa pilihan lagi, kalau sudah masuk ke dalam politik ya prioritas utama adalah

rakyat. Kemarin saya ditunjuk sebagai Ketua Pansus Pelindo, itu merupakan sebuah

tugas yang berat dan bagi saya itu merupakan penghargaan tinggi dari partai yang harus

saya jalankan sebaik-baiknya.17

Di lain pihak menyebutkan bahwa ditempatkannya perempuan dalam politik

sendiri merupakan suatu upaya besar demi mewujudkan modernisasi. Walaupun ketua

umum PDI Perjuangan sendiri dipimpin oleh perempuan, tidak berarti perempuan diberi

kebebasan atau dinomorsatukan. Semua memiliki proporsi sesuai dengan kapabilitas

anggotanya baik perempuan maupun laki-laki.

Saya tidak dapat berkomentar tentang fraksi lain. Di fraksi PDI Perjuangan, menurut

saya sudah ada upaya besar untuk menempatkan banyak anggota perempuan. Ini adalah

upaya modernisasi dari PDI Perjuangan, seiring perkembangan zaman. Ini juga

didorong oleh fakta bahwa ketua umum kami adalah perempuan. Bu Megawati yang

sangat peduli terhadap kesamaan hak antara laki-laki dan perempuan. Jadi, sebagai

perempuan saya sangat nyaman bekerja di dalam lingkungan ini.

Salah satunya adalah Rieke Diah Pitaloka yang ditunjuk sebagai Ketua Pansus

Pelindo II. Kemudian Diah Pitaloka dan M.Y Esti Wijayanti yang juga masuk sebagai

anggota Pansus RUU Pemilu. Irine Yusiana Roba Putri yang masuk dalam Pansus RUU

Terorisme. Risa Mariska juga masuk di dua pansus yang berbeda yakni Pansus RUU

Terorisme dan Hak Angket KPK. Sebelumnya Risa Mariska menjabat sebagai Wakil

Ketua Pansus KPK, akan tetapi ia dikabarkan keluar dari pansus tersebut.

Banyaknya kasus korupsi yang menjerat kader partai politik menjadi bukti

bahwa komitmen partai politik dalam memberantars korupsi masih lemah. Demi

17

Wawancara Pribadi dengan Rieke Diah Pitaloka, 13 Juli 2017

Page 67: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

55

menaikkan citra partai, fraksi PDI Perjuangan sendiri telah berkomitmen akan bertindak

tegas dengan memecat kadernya apabila terlibat korupsi di semua tingkatan

pemerintahan. Sumber lain menyatakan fraksi akan memberikan bantuan hukum bagi

kadernya yang terjerat kasus tersebut.

“Langsung dipecat di semua tingkatan pemerintahan.”18

“Dipecat mbak, biasanya dikasih bantuan hukum dari partai. Kalau mbak tau ada

salah satu kader kami yang tersangkut korupsi”.19

B. Penempatan Legislatif Perempuan Pada Komisi DPR RI 2014-2017.

Masuknya perempuan dalam ranah politik dengan harapan mengimbangi

dominasi pria yang selama ini menjadi tuan rumah parlemen. Penempatan anggota

legislatif perempuan di dalam komisi juga penting dilakukan agar perempuan dapat

berkiprah sesuai dengan potensi yang dimiliki. Fraksi berperan dalam melaksanakan

perintah dari partai perihal penempatan anggota hingga pengambilan keputusan di

parlemen.

Pemilu Legislatif 2014 telah menghasilkan jumlah anggota legislatif perempuan

PDI Perjuangan terpilih sebanyak 21 orang. Jumlah tersebut mulai berubah-ubah

karena ada berbagai alasan yang melandasi PAW (Pergantian Antar Waktu). Berikut ini

Anggota-Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan 2014-2019 beserta posisi

jabatan di Komisi terkait:

18

Wawancara Pribadi dengan Ribka Tjiptaning, 19 Mei 2017. 19

Wawancara Pribadi dengan Tuti Roosdiono, 23 Juli 2017.

Page 68: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

56

Tabel IV.B.1. Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-

2017.

No. Nama

Anggota

Umur Pendidikan Pengalaman Komisi Pencapaian Kinerja

1. Tuti

Roosdiono

62

tahun

Strata 1 Business

Administration,

Washington

Business School.

Komisi

1

PAW dari Tjahjo

Kumolo. Belum

pernah ditempatkan

di pansus sejak

Januari 2016.

2. Evita

Nursanty

57

tahun

Strata II:

komunikasi,

UGM.

Direktur event

Pro, Australia

Pty, Ltd. 2002-

2009

Rose Bank

Asset. 2002.

Komisi

I

RUU Penetapan Zona

Ekonomi Ekslusif

dengan Filipina.

UU Informasi dan

Transaksi Elektronik

(ITE)

Evaluasi Kinerja

Kementerian

Komunikasi dan

Informatika perihal

kerjasama dengan

pihak swasta, Palapa

Ring.

3. Diah Pitaloka 39

tahun

Strata I Jurnalistik

Universitas

Padjajaran.

Ketua Rep.Dem

PDI Perjuangan

Komisi

III

RUU Pilkada

Peraturan KPU

Pilkada Serentak.

Rancangan Peraturan

Pemerintah (RPP)

Desain Besar

Penataan Daerah.

RUU Pertanahan

RUU Pilkada 2014

Anggapan

Kementerian Dalam

Negeri, KPU dan

Ombudsman RI.

4. Dwi Ria 40 Strata I hukum Anggota tim

Pembela

Komisi RUU Pengampunan

Page 69: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

57

Latifa tahun Univ. Pancasila

Strata II Program

Ketahanan

Nasional.

Demokrasi

Indonesia

Anggota PBHI

Pendiri dan

Dewan Serikat

Pengacara

Indonesia

III Nasional

Perppu KPK

RUU Pilkada (2014)

UU MD3 (2014)

5. Risa Mariska 37

tahun

Strata I Hukum

Univ.Trisakti

Relawan

Rep.Dem.

Arteria Lawyers

Komisi

III

RUU Anti Terorisme

RUU KPK 2015

Evaluasi Kinerja

Kejaksaan Agung

Evaluasi Kinerja

Komisi Kejaksaan

Republik Indonesia

(KKRI)

Anggaran Komisi

Nasional Hak Asasi

Manusia dan Komisi

Nasional Perempuan

Pemeriksaan Novel

Baswedan

Naturalisasi Atlet

Anggaran Badan

Nasional

Penanggulangaan

Terorisme.

6. Agustina

Wilujeng

Pramestuti

46

tahun

Strata I Sastra

Inggris Univ.

Diponegoro

GMNI (Gerakan

Mahasiswa

Nasional

Indonesia)

DPC PDI

Perjuangan

Semarang

Komisi

IV

RUU Perlindungan,

Pemberdayaan

Nelayan,

Pembudidayaan Ikan

Serta Petambak

Garam.

Evaluasi Kinerja

Kementerian

Pertanian.

7. Sadarestuwati 47

tahun

Strata I Pertanian

Strata II Sastra

Agribisnis

Ketua HKTI

(Himpunan

Kerukunan Tani

Indonesia)

DPD PDI

Komisi

V

RUU Pengampunan

Nasional

RUU Arsitek

Rencana Kerja dan

Page 70: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

58

Perjuangan

DPP PDI

Perjuangan

divisi pertanian

Anggaran

Kementerian Desa,

Pembangunan

Daerah Tertinggal

dan Transmigrasi

RAPBN 2016

Anggaran

Kementerian

Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat

2016.

8. Rieke Diah

Pitaloka

43

tahun

Strata I : Sastra

Belanda UI dan

Filsafat STIF

Dwiyakara

Strata II : Filsafat

UI.

Anggota DPP

PKB .

Duta ILO.

Pendiri Yayasan

Pitaloka.

Cawagub

Pilkada

Gubernur Jawa

Barat.

Komisi

VI

RUU Pansus Pelindo

II

Usulan Perubahan

UU MD3 (UU

Nomor 17 Tahun

2014 tentang MPR,

DPR, DPD dan

DPRD).

UU APBNP-2015.

Tanggapan:

Usulan Perubahan

UU MD3 (UU

No.17Tahun 2014

tentang MPR, DPR,

DPD dan DPRD)

UU APBN-P 2015

Tanggapan:

Pengesahan Program

Legislasi Nasional

(Prolegnas) 2017)

Anggaran

Kementerian

Perdagangan.

Anggaran

Kementerian

Page 71: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

59

Perindustrian.

Anggaran Komisi

Pengawas Persaingan

Usaha (KPPU).

Perubahan Program

Legislasi Nasional

(Prolegnas) 2016.

Penyidikan Kasus

Pelindo II

Evaluasi Sumber

Daya Manusia

Bidang Kesehatan.

Harga Bahan Bakar

Minyak.

Persetujuan

Prolegnas 2015-2019

Rapat Dengar

Pendapat dengan

BPJS

Ketenagakerjaan

9. Itet Tridjajati

Sumarijanto

71

tahun

Expert Medical

Record (Ahli

Dokumen Medis)

Medical Record

Administration

Australia (MRA)

Sydney, Australia.

Anggota GMNI

(Gerakan

Mahasiswa

Nasional

Indonesia)

PPI (Persatuan

Pelajar

Indonesia) di

Australia.

Komisi

VII

RUU Penghapusan

Kejahatan Seksual

RUU Penyandang

Disabilitas

UU MD3

Tanggapan:

Anggaran

Kementerian Agama

Anggaran

Kementerian Sosial

Anggaran

Kementerian

Pemberdayaan

Perempuan dan

Perlindungan Anak

Anggaran Badan

Page 72: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

60

Nasional

Penanggulangan

Bencana

Komitmen

Pemerintah Daerah

Terhadap

Perlindungan Anak

Kasus Engeline

Program Keluarga

Harapan

Rencana Strategis

Kementerian

Pemberdayaan

Perempuan dan

Perlindungan Anak

2015-2016.

10. Dewi Aryani 44

tahun

Strata I FISIP

Univ, Airlangga

Strata II FISIP UI.

Fellowship MIT

Sloan

Management,

Cambridge,

Amerika Serikat

(2011-2012)

Strata III Doktor

Administrasi

Kebijakan Publik

dan Bisnis, UI

.

1995-1997:

Public Relation

Manager di

Radisson Plaza

Suite Hotel,

Surabaya.

2002-2009:

General

Manager PT

Wiraswasta

Gemilang

Indonesia.

Komisi

VII

PAW dari Damayanti

Wisnu Putranti

terhitung dari Juli

2016.

11.

Vanda

Sarundjajang

33

tahun

Strata I Sastra

Inggris Univ.

Kristen Indonesia

(2002)

Wabendhum

Kerukunan

Keluarga

Kawanua.

Kerapatan

Gereja Masehi

Injil Minahasa

(KGPM).

Pemuda Panca

Marga.

DPP Taruna

Komisi

VII

Tanggapan: Evaluasi

Kinerja Badan

Pengusahaan

Kawasan

PerdaganganBebas

Sabang (BPKS

Sabang).

Page 73: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

61

Merah Putih

Ketua DPC PDI

Perjuangan

12. Mercy Christy

Barends

45

tahun

Strata I Teknik

Mesin Kapal.

Lembaga

Partisipasi

Pemberdayaan

Masyarakat

Maluku.

Komisi

VII

RUU Kekerasan

13. Alfia Reziani 46

tahun

Strata I UI - Komisi

VIII

PAW dari Puan

Maharani. Belum ada

sikap politik

terhitung 17 Maret

2016.

14. Elva Hartati 56

tahun

Strata I Ilmu

Pemerintahan

Univ. Bengkulu

Strata II STIE

Ganesha

PPNI (Persatuan

Perawat

Nasional

Indonesia)

PPM (Pemuda

Panca Marga)

Komisi IX DPR

RI FPDI

Perjuangan

Ketua DPD PDI

Perjuangan

Bengkulu

Komisi

IX

RUU Perlindungan

Tenaga Kerja

Indonesia

RUU Pilkada (2014)

UU MD3 (2014)

Paripurna Voting

Paket Pimpinan DPR

2014-2019

Tanggapan:

Rencana Strategis

Badan Pengawas

Obat dan Makanan

2015

15. Eva Kusuma

Sundari

52

tahun

Strata I Ilmu

Ekonomi Univ.

Airlangga

Strata II Politics of

Alternative

Development

Strategy, Institute

of Social Studies,

Den Haag,

Belanda.

Strata II

Economics and

Asia Foundation

Steering

Committee

Forum Indonesia

untuk

Transparansi

Anggaran

(SEKNAS

FITRA)

Komisi

IX

PAW dari Pramono

Anung terhitung 11

Januari 2016.

RUU Pengampunan

Pajak (Tax Amnesty)

Menyikapi

Pernyataan Front

Pembela Islam

Seputar Kasus

Dugaan Penistaan

Agama Oleh

Gubernur DKI

Page 74: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

62

Development

Economics, Univ.

of Nottingham,

Inggris.

Jakarta

Pinjaman dari China

Development Bank.

16. Ribka

Tjiptaning

58

tahun

Strata I,

Kedokteran, Univ.

Kristen Indonesia.

Sekretaris

Jenderal Pemuda

Demokrat

Pendiri Rumah

Sakit tanpa

kelas, Cirebon.

Wakil Ketua

Dewan

Pimpinan

Daerah (DPD)

PDI Perjuangan

Provinsi Banten.

Komisi

IX

RUU Tembakau

Tanggapan:

Ledakan di Rumah

Sakit AL Mintoharjo

Gelombang

Pemutusan

Hubungan Kerja pada

Buruh

Rencana Kerja

Pemerintah 2016

Evaluasi Badan

Jaminan Sosial

Kesehatan

17. Indah Kurnia 55

tahun

Strata I Ekonomi

STIE Artha Bodhi

Iswara

Strata II Ekonomi

STIE Artha Bodhi

Iswara

Manajer Klub

Bola Persebaya

Pimpinan BCA

Tunjungan

Surabaya

Direktur Grup

Maspion.

Komisi

IX

RUU Pengampunan

Pajak (Tax Amnesty)

RUU Pencegahan

dan Penanganan

Krisis Sistem

Keuangan

Tanggapan:

Penggunaan Barang

Milik Negara sebagai

Underlying Asset

untuk Penerbitan

Surat Berharga

Syariah Negara

Himbauan kepada

Sesama Anggota

DPR untuk Mawas

Diri

Fit and Proper Test

Calon Deputi BI

Kinerja Direktorat

Jenderal Bea dan

Cukai.

Page 75: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

63

18. S.B Wiryanti

Sukamdani

53

tahun

Strata 1 Ekonomi

UI

Sertifikasi

Perhotelan Cornell

University

Hotel Fachhoch

Schule Jerman.

Pemilik Sahid

Jaya Hotel

Ketua Bidang

Pemberdayaan

Perempuan dan

Anak DPP PDI

Perjuangan

Wakil Ketua

Kamar Dagang

dan Industri

Indonesia

Komisi

X

Tanggapan:

Kompetensi Dokter-

Kebijakan Program

Dokter Layanan

Primer

Anggaran

Kementerian

Pendidikan dan

Kebudayaan

Evaluasi Kinerja

Kementerian

Pariwisata

Rencana Kerja dan

Anggaran

Kementerian Pemuda

dan Olahraga-

RAPBN 2016

Kasus Penahanan

ijazah Dokter Umum

dan Dokter Muda

Rencana Strategis

Kementerian

Pariwisata 2015-2019

Rencana Strategis

Kemenristek 2015-

2019

Kondisi Industri

Musik Indonesia

Evaluasi BUMN

Pariwisata

Rapat Kerja Komisi

10 dengan

Mendikbud.

19. M.Y Esti

Wijayati

49

tahun

Strata I

Univ.Sanata

Dharma

Anggota FPDI

Perjuangan

DPRD Sleman

(1999-2004)

Anggota FDI

Perjuangan

DPRD DIY

(2004-2009 dan

Komisi

X

RUU Kewirausahaan

Nasional.

RUU Penjamin.

RUU Pengampunan

Pajak.

RUU Pengampunan

Page 76: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

64

2009-2014)

Plt Ketua DPC

PDI Perjuangan

Gunungkidul

Wakil Ketua

Bidang Politik

DPD PDI

Perjuangan DIY.

Nasional.

Tanggapan:

Kebijakan

Moratoriu\m Ujian

Nasional.

Anggaran

20. Irine Yustiana

Roba Putri

33

tahun

Strata I

Komunikasi Univ.

Atma Jaya

Yogyakarta.

Strata II Faculty of

Arts, Master of

Communication

Monash

University,

Melbourne.

Anggota Bidang

Olahraga DPP

PDI Perjuangan.

Komisi

X

RUU KPK 2015

RUU Pilkada 2014

UU MD3 2014

Tanggapan:

Situasi Pengungsi

Rohingya di Aceh

Rencana Strategis

Kementerian

Komunikasi dan

Informatika.

Indonesia Harus

Terdepan dalam

Penyelesaian

Rohingya.

Anggota DPR Harus

Berani Speak Up.

Lembaga Sensor

Indonesia.

TVRI-RRI.

21. Puti Guntur

Soekarnoputri

45

tahun

Strata I

Administrasi

Negara UI

Wakil Ketua

Yayasan

Fatmawati.

Ketua Yayasan

Wildan.

Anggota FPDI

Perjuangan

Komisi X (2009-

sekarang)

Komisi

X

------------------------

Page 77: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

65

Anggota PDI

Perjuangan

Ketua Panitia

Pelaksana

Mengenang 85

tahun Ibu

Fatmawati.

Juru Bicara

Kampanye

Pilpres 2009 tim

Megawati-

Prabowo

wilayah Jawa

Barat dan

Bengkulu.

Sumber : Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia20

Penempatan anggota dewan oleh fraksi ditentukan oleh keselarasan antara latar

belakang dan pengalaman anggota tersebut yang meliputi riwayat pendidikan dan

pengalaman organisasi. Hal ini berkaitan dengan salah satu kualifikasi penting dalam

kinerja, salah satunya adalah relevansi. Relevansi adalah kesesuaian antara kriteria

dengan tujuan-tujuan kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya.

Apabila ditinjau dari segi relevansi dari kesesuaian antara latar belakang

pendidikan dengan kesesuaian komisi. Beberapa anggota legislatif yang sesuai

penempatan adalah Mercy Christy Barends memiliki latar belakang sarjana teknik

mesin yang ditempatkan di Komisi VII terkait dengan energi, sumber daya manusia,

riset dan teknologi. Kemudian Ribka Tjiptaning yang berlatar belakang dokter

ditempatkan di Komisi IX terkait dengan kesehatan. Ribka sendiri ditempatkan di

komisi tersebut selama tiga periode berturut-turut yakni periode 2004-2009, periode

2009-2014, dan tahun 2014-2017. S.B. Wiryanti Sukamdani, pemilik Sahid Jaya Hotel

20

“Anggota Legislatif DPR RI”. Artikel diakses pada tanggal 12 September 2017.

https://id.wikipedia.org/wiki/Dewan_Perwakilan_Rakyat_Republik_Indonesia_periode_2014%E2%80%9

32019

Page 78: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

66

memiliki latar belakang pendidikan ekonomi dan perhotelan. Ia ditempatkan di Komisi

X yang mengurus di bidang pendidikan, pariwisata. Ia memiliki konpetensi yang

mumpuni dalam mengembangkan pariwisata Indonesia. Maria Yohanes Esti Wijayati

memiliki latar belakang sebagai guru yang ditempatkan di Komisi X dan berada satu

komisi dengan S.B Wiryanti Sukamdani.

Di sisi lain, penempatan anggota legislatif ke komisi masih belum mencapai

reliabilitas. Reliabilitas adalah kualifikasi yang menunjukkan kriteria-kriteria yang

digunakan dalam penilaian dapat menghasilkan hasil yang konsisten.21

Fraksi sebagai

penilai tidak menerapkan secara penuh sesuai dengan kriteria yang diajukan. Salah

satunya adalah Diah Pitaloka yang memiliki latar belakang jurnalistik ditempatkan di

Komisi III, seharusnya ia ditempatkan di komisi V yang mengurus di bidang

telekomunikasi. Kemudian Agustina Wilujeng Pramestuti merupakan lulusan sastra

inggris seharusnya ditempatkan di komisi IX yang berhubungan dengan pendidikan.

Sadarestuwati yang dikenal memilki latar belakang pendidikan pertanian dan aktivis

pertanian ditempatkan di Komisi VII yang berhubungan dengan sumber daya alam.

Sebaiknya Fraksi PDI Perjuangan menempatkannya di komisi IV yang berkaitan dengan

pertanian. Rieke Diah Pitaloka dikenal sebagai aktivis buruh ditempatkan di komisi VI

yang mengurus di bidang perdagangan dan perindustrian. Sebelumnya Rieke Diah

Pitaloka ditempatkan di Komisi IX yang berurusan dengan buruh dan ketenagakerjaan

yang sangat sesuai dengan kompetensinya. Kemudian Itet Tridjajati Sumarijanto yang

merupakan lulusan ahli medis ditempatkan di Komisi VII. Sesuai dengan latar belakang

pendidikannya, ia seharusnya ditempatkan di Komisi IX yang mengurus di bidang

kesehatan. Dewi Aryani yang memiliki latar belakang sosial ditempatkan di Komisi VII,

21

Fajar Nur’aini Dwi Fatimah. Panduan Praktis Evaluasi Kinerja Karyawan, 23.

Page 79: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

67

seharusnya ia ditempatkan di Komisi VIII yang berurusan dengan sosial dan

perempuan. Vanda Sarundajang yang merupakan lulusan sastra inggris juga

ditempatkan satu komisi bersama Dewi Aryani dan Itet Tridjajati Sumarijanto.

Seharusnya ia ditempatkan di Komisi X yang mengurus di bidang pendidikan.

Pengalaman dan latar belakang yang dimiliki oleh anggota legislatif perempuan

sangat menentukan kapabilitas seseorang dalam bekerja. Seseorang yang ahli dalam

bidangnya tentunya akan berani mengemukakan dan memperjuangkan gagasannya

berbeda dengan anggota legislatif perempuan lainnya yang hanya bermodal uang saja.

Menurut salah satu sumber bahwa perempuan memiliki kapabilitas yang baik dan ahli

dalam bidangnya.

“Saya melihat perempuan ahli dalam bidangnya bukan dalam politiknya.

Walaupun jumlah perempuan sedikit dan komunikasi mereka melalui komisi ke

masyarakat sangat tekun dan setia pada tugasnya.” 22

Fraksi yang merupakan kepanjangan tangan dari partai tentu melaksanakan

perintah dari partai. Dalam teori hukum besi oligarki, dimana mayoritas manusia harus

mematuhi dominasi, dalam hal ini dominasi yang menguasai semua baik dari

penempatan dan pembuat keputusan adalah partai.23

Menurut seorang sumber, seorang

anggota legislatif yang disahkan oleh fraksi harus mengikuti mandat-mandat dari partai.

Kalau di PDI Perjuangan ada sistem yang cukup baik, ketika orang masuk (PDI

Perjuangan), partai sudah memiliki database. Kita juga ditanya mau masuk di bagian

apa dan latarbelakangnya apa, misalnya pengusaha tambang tidak mungkin ditempatkan

di Komisi 7. Hal ini digunakan untuk menghindari adanya conflict of interest. Adapun

perpindahan komisi seperti saya yang awalnya di Komisi IX kemudian ditempatkan di

Komisi VI karena adanya perintah partai. Namun publik harus menyadari bahwa

anggota dewan bukan otonom bahwa anggota legislatif maupun eksekutif diusung oleh

partai. Jika sistem politik dapat terlaksana dengan baik, maka tidak ada orang yang

independen. Partai memang harus dibenahi, bukan berarti deparpolisasi, karena di

22

Wawancara Pribadi dengan Agustina Wilujeng Prameswari, 13. Juni 2017. 23

S.P Varma. Teori Politik Modern. 205.

Page 80: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

68

berbagai negara pun termasuk Amerika Serikat tetap memakai partai politik. Jadi orang

harus menjalankan program yang diusung oleh partai baik di eksekutif maupun

legislatif, kita disebut petugas partai karena ada keterikatan tidak hanya emosi saja tapi

juga ideologi yang harus diimplementasikan. Keputusan partai adalah Kongres,

Rakernas dan juga ada Rapat DPP. Kemudian dari rapat-rapat tersebut didelegasikan

oleh eksekutif dan legislatif untuk hal-hal apa saja yang harus dikerjakan.24

Partai politik menjalankan fungsinya sebagai rekrutmen politik guna menyaring

kader-kader terbaik yang mengisi peranan penting di parlemen.25

PDI Perjuangan

menjalankan proses rekrutmen pada masa pencalegan. Semua kader diharuskan

mengikuti tes penempatan komisi seperti tes psikotes dan tes kompetensi (fit and proper

test).26

Menurut salah satu narasumber bahwa psikotes dan tes kompetensi ditujukan

untuk menghindari adanya conflict of interest dan ditempatkan sesuai dengan hasil tes

tersebut.

Secara keseluruhan dari 21 orang anggota legislatif perempuan PDI Perjuangan

yang berhasil diwawancarai ada 8 orang yakni Diah Pitaloka, Rieke Diah Pitaloka,

Agustina Wilujeng Pramestuti, Elva Hartati, Tuti Roosdiono, M.Y Esti Wijayati, dan

Irine Yusiana Roba Putri. Berikut merupakan analisis dari people based criteria, dimana

seleksi berdasarkan pengalaman pribadi dari anggota tersebut27

yaitu:

Diah Pitaloka mengawali kariernya sebagai staf fraksi yang berfungsi untuk

membantu fraksi baik dalam analisis budget, dan drafting Perda (Peraturan Daerah).

Menurutnya pengalaman tersebut merupakan bekal penting untuk masuk ke parlemen.

Dalam pengalaman organisasi, Diah Pitaloka pernah menjadi Ketua Relawan

Perjuangan Demokrasi (RepDem). Kemudian ia juga aktif di PEKKA (Pemberdayaan

` 24

Wawancara Pribadi dengan Rieke Diah Pitaloka pada tanggal 13 Juli 2017. 25

Ramlan Surbakti. Memahami Ilmu Politik. (.Jakarta: Ikapi, 2010) , 15 26

Wawancara Pribadi dengan Ibu Agustina Wilujeng pada tanggal 13 juni 2017 27

Fajar Nur’aini Dwi Fatimah. Panduan Praktis Evaluasi Kinerja Karyawan, 38.

Page 81: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

69

Perempuan Kepala Keluarga) dan pernah menjadi pembicara di beberapa seminar atau

workshop di luar negeri, salah satunya yaitu Politics Training Course Centre for

Democratic di Australia National University. Sebelumnya Diah Pitaloka ditempatkan di

Komisi II yang membidangi Dalam Negeri, Sekretariat Negara, dan Pemilu. Akan

tetapi, ia dipindahkan ke Komisi III yang membidangi hukum. Ia juga berada satu

komisi dengan Hetifah Sjaifudian. Diah Pitaloka juga pernah ditunjuk sebagai anggota

Pansus RUU Pemilu. Hasil dari Pansus tersebut mengumumkan bahwa Undang-Undang

Pemilu yang mengesahkan Presidential Threshold sebesar 20-25%.

“Awalnya saya ditempatkan di Komisi II yang mayoritas laki-laki, sekarang

saya ditempatkan di Komisi III, satu komisi dengan ibu Hetifah”.28

Kemudian Rieke Diah Pitaloka yang dulu dikenal sebagai aktris memiliki

kapabilitas yang baik hingga dia ditunjuk sebagai Ketua Pansus Pelindo II. Rieke Diah

Pitaloka sendiri terkenal sebagai aktris dan memiliki popularitas yang tinggi sehingga

masyarakat tidak sulit untuk mengenalnya.

“Kemarin saya ditunjuk sebagai Ketua Pansus Pelindo, itu merupakan sebuah

tugas yang berat dan bagi saya itu merupakan penghargaan tinggi dari partai

yang harus saya jalankan sebaik-baiknya”.29

Pada tahun 1995, ia sudah aktif sebagai aktivis di Reformasi. Kemudian tiga

tahun berikutnya, pada tahun 1998 Rieke ikut dan aktif di Gerakan Mahasiswa. Di

organisasi sosial sendiri dia lebih dulu aktif sebagai aktivis buruh migran yang

mengantarnya sebagai Duta Buruh Migran ILO. Ia juga mendirikan Yayasan Pitaloka

yang bergerak di bidang sastra dan sosial kemasyarakatan. Karier politiknya sendiri

diawali ketika ia dilantik menjadi Sekjen DPP PKB (Partai Kebangkitan Bersama). Pada

28

Wawancara Pribadi dengan Diah Pitaloka, 3 Mei 2017. 29

Wawancara Pribadi dengan Rieke Diah Pitaloka, 13 Juli 2017.

Page 82: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

70

tahun 2008 ia memutuskan untuk pindah ke PDI Perjuangan dan maju menjadi calon

anggota legislatif di Dapil Jabar II, Kabupaten Bandung Barat dan terpilih sebagai

anggota DPR RI Periode 2009-2014. Pada tahun 2012 ia mencalonkan diri bersama

dengan Teten Masduki untuk maju sebagai Calon Gubernur Jawa Barat. Akan tetapi ia

gagal dan tetap meneruskan sebagai anggota legislatif hingga terpilih kembali pada

tahun 2014. Rieke semula ditempatkan pada Komisi IX dan dipindahtugaskan ke

Komisi VI.

Pasti, dulu saya memulai sebagai aktivis mahasiswa dari Reformasi dan kuliah di UI

tahun 1995. Kemudian saya ikut Gerakan Mahasiswa tahun 1998 setelah itu saya masuk

PKB sebagai sekjen di DPP. Tahun 2008 karena ada persoalan saya pindah ke PDI

Perjuangan dan maju menjadi calon anggota legislatif di Dapil Jabar II, Kabupaten

Bandung Barat. Sebelumnya saya juga aktif di buruh migran, disana saya menjadi duta

buruh migran ILO. Saya melihat ada persoalan sistem yang harus diperbaiki dan harus

melalui keputusan politik. Nah keputusan politik itu ada dua melalui legislasi dan

eksekutif. Ketika masuk ke DPR saya sudah merencanakan apa saja yang akan saya

lakukan terkait dengan fungsi utama di DPR seperti legislasi, budgeting, dan

pengawasan.30

Menurut beberapa sumber, Rieke merupakan panutan yang harus dicontoh

karena berani berargumentasi dan memperjuangkan gagasannya. Akan tetapi cara

penyampaian pendapat dan argumentasi harus sesuai dengan etika karena perilaku

anggota legislatif sering tersorot oleh media dan masyarakat.

“Ada juga artis yang berkualitas contohnya seperti Rieke Diah Pitaloka.

Walaupun dia artis tapi dia mempunyai pengalaman yang mumpuni.”31

“Harus berani dan fight, seperti mbak Rieke. Terkadang ada beberapa

perempuan yang tidak berani dalam beragumentasi karena ada beberapa anggota

laki-laki tidak beretika sedemikian rupa. Seharusnya kita sebagai wakil rakyat

harus berargumentasi sesuai dengan etika.”32

30

Wawancara Pribadi dengan Rieke Diah Pitaloka, 13 Juli 2017 31

Wawancara Pribadi dengan Ribka Tjiptaning , 19 Mei 2017. 32

Wawancara Pribadi dengan Tuti Roosdiono, 8 Juni 2017.

Page 83: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

71

Ribka Tjiptaning merupakan dokter sekaligus politisi senior perempuan PDI

Perjuangan. Soetardjo Soerjogoeritno yang juga salah satu politisi senior menjulukinya

“Banteng Perempuan”. Kiprah Ribka Tjiptaning dalam politik sendiri sudah tidak

diragukan lagi. Ribka Tjiptaning aktif pada Gerakan Pemuda Marhaenis yang dipimpin

Rachmawati Soekarnoputri. Dalam karir politik sendiri, Ribka terpilih menjadi Wakil

Ketua DPC PDI Kodya Tangerang. Berlatar belakang sebagai dokter, Ribka sangat

gencar memperjuangkan program kesehatan dan mengkritisi modal asing termasuk

rumah sakit. Oleh karena itu, ia mendirikan Rumah Sakit Tanpa Kelas di Sukabumi,

Cirebon dan Banten. Sesuai dengan latar belakangnya, ia ditempatkan di Komisi IX

yang mengurus di bidang kesehatan, ketenagakerjaan, transmigrasi, dan kependudukan.

Kiprah Ribka di legislatif sendiri merupakan periode ketiga dan ditempatkan di komisi

yang sama, pada periode 2009-2014 ia pernah menjabat sebagai Ketua Komisi IX. Ia

mengatakan pentingnya pengalaman dan latar belakang yang dimiliki membantunya

bertugas sebagai anggota legislatif. Ia sendiri memiliki mimpi agar masyarakat dapat

berobat dengan mudah dan mendapat fasilitas dari negara.

Betul sekali, karena saya dokter dan ditempatkan di Komisi IX membidangi kesehatan

dan ketenagakerjaan. Saya memiliki mimpi bagaimana politik dan kesehatan bisa

menjadi lebih baik. Jika dulu kita melihat kesehatan berorientasi pada sosial tetapi

sekarang karena pengaruh kapitalisasi dan globalisasi menjadi komersial. Fasilitas yang

diberikan terkadang tidak sesuai, seperti di Rumah sakit terdapat kamar Kelas III karena

habis maka dialihkan jadi Kelas I. Nah ini kan gak bener, Padahal harga per kamar bisa

berbeda jauh. Saya juga turut andil dalam mendirikan BPJS dimana rakyat dapat

mendapat jaminan kesehatan ssecara nasional. Dulu ibu Megawati sudah melahirkan

sistemnya sekarang tinggal penerapannya saja.33

Ribka yang sebelumnya ditunjuk sebagai Ketua Pansus RUU Pertembakauan

akhirnya diturunkan menjadi anggota. Akan tetapi pada tahun 2012, Pembahasan RUU

Tembakau ini sudah dibahas perihal kontroversi hilangnya ayat (2) di Pasal 113 yaitu

33

Wawancara Pribadi dengan Ribka Tjiptaning, 19 Mei 2017.

Page 84: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

72

zat adiktif di Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009. Ia diberikan sanksi

yakni tidak boleh memimpin rapat pansus tersebut hingga akhir masa jabatan di tahun

2014.34

Selanjutnya Agustina Wilujeng Pramestuti yang ditempatkan di Komisi IV yang

mengurus bidang Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan dan Pangan.

Sebelum menjadi anggota legislatif di DPR, Agustina merupakan pengajar di salah satu

lembaga kursus Bahasa Inggris dan computer. Ia aktif di Gerakan Mahasiswa Nasional

Indonesia (GMNI) dan bergabung di Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan

Semarang, ia juga sempat menjabat Wakil Ketua DPC Semarang periode 2005-2010.

Karir politiknya sendiri diawali ketika ia terpilih menjadi Anggota DPRD Kota

Semarang dan di 2004 untuk DPRD Provinsi Jawa Tengah. Mengenai posisinya di

DPR, ia mengatakan bahwa pentingnya pengalaman yang mumpuni membantunya

bekerja sebagai anggota dewan. Menurutnya DPR merupakan pekerjaan yang sangat

rumit sehingga membutuhkan kematangan baik dalam berpikir dan pengambilan

keputusan bagi individu-individunya.

Iya tentu, sebelumnya saya adalah pengajar di sebuah lembaga Kursus komputer dan

bahasa Inggris. DPR merupakan suatu bidang pekerjaan yang sangat complicated. Dia

membutuhkan karakter yang sudah jadi agar dapat bekerja secara maksimal. Jadi anak

muda yang ingin masuk DPR tentu harus belajar. Kemudian kematangan juga

diperlukan baik dari segi berpikir, pengambilan keputusan dan sebagainya.35

Agustina juga ditunjukkan sebagai anggota Pansus RUU Perlindungan dan

Pemberdayaan Nelayan, Pembudidaya Ikan, serta Petambak Garam. RUU tersebut

34

“Ribka Tjiptaning Kena Sanksi soal Ayat Tembakau”. Artikel diakses pada tanggal 19 Januari

2017.http://www.google.co.id/amp/s/app.kompas.com/amp/nasional/read/2012/04/17/15082417/

Ribka.Tjiptaning.Kena.Sanksi.soal.Ayat.Tembakau. 35

Wawancara Pribadi dengan Agustina Wilujeng, 13 juni 2017.

Page 85: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

73

sudah disahkan pada 3 Maret 2016. Isi dari RUU tersebut adalah penambahan pasal 77

yang berisi

“Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, semua ketentuan peraturan

perundang-undangan yang mengatur Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan,

Pembudidaya Ikan dan Petambak Garam masih tetap berlaku sepanjang tidak

bertentangan dengan Undang-Undang ini.”36

Kemudian Elva Hartati yang ditempatkan di Komisi IX bersama dengan Ribka

Tjiptaning. Ia juga menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga

(BURT). Elva Hartati yang berlatar belakang PNS (Pegawai Negeri Sipil) aktif di

beberapa organisasi sosial yaitu PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) dan

PPM (Pemuda Panca Negara). Karir politiknya diawali ketika ia menjadi Ketua DPD

PDI Perjuangan Bengkulu periode 2011-2016. Elva juga ditunjuk sebagai anggota dalam

RUU Perlindungan Tenaga Kerja pada tahun 2015. Ia mengatakan bahwa kehadiran

negara tidak ada dalam perlindungan TKI (Tenaga Kerja Indonesia). Penempatan tidak

kalah penting dengan perlindungan dan standar upah perlu tertuang dalam MoU

(Memorandum Of Understanding) dengan negara tujuan.37

Pada tahun 2014, Ia juga

masuk dalam Pansus RUU Pilkada. Ia menolak UU Pilkada tersebut dikarenakan

terdapat salah satu pasal yang menyatakan bahwa Kepala Daerah dipilih oleh DPRD. Ia

juga lebih mendukung pemilihan langsung karena dianggap demokratis dan

menyertakan rakyat untuk terlibat dalam keputusan politik.

36

“UU Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan Disahkan Berikan Bantuan Payung Hukum

Bagi Nelayan Pembudidaya.” Artikel diakses pada tanggal 28 Agustus

2017http://redaksiindonesia.com/read/uu-perlindungan-dan-pemberdayaan-nelayan-disahkan-berikan-

bantuan-payung-hukum-bagi-nelayan-pembudidaya. 37

“ Anggota DPR”. Artikel diakses pada tanggal 11 Agustus 2017 di

http://wikidpr.org/anggota/5403631742b53eac2f8e712.

Page 86: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

74

Ia sendiri tidak mengalami kesulitan dalam menjalankan tugasnya, karena

penempatan komisi sudah didasarkan kesesuaian antara pengalaman dan latar belakang.

“Penempatan keanggotaan sudah didasarkan pengalaman kerja dan latar

belakang pendidikan, mbak.”38

Tuti Roosdiono merupakan aktivis anti tembakau dan penggiat kebudayaan. Ia

merupakan PAW (Pergantian Antar Waktu) dari Tjahjo Kumolo yang sudah ditunjuk

menjadi Menteri Dalam Negeri. Sebelumnya ia adalah mantan professional di

perusahaan perminyakan Elnusa dan Caltex. Ia mengatakan bahwa tidak hanya

pengalaman dan latar belakang saja yang harus dimiliki oleh anggota legislatif, tetapi

juga karakter yang baik.

Ya betul sekali, tetapi personality itu juga penting. Kita juga harus supel, pandai

bergaul dan ramah. Basic saya yang peduli dengan kebudayaan karena saya

berasal dari keluarga jawa tulen. Jadi saya sudah kenal sekali dengan gamelan,

tembang Jawa dan wayang. Saya juga menjadi ketua di Komunitas Seni Mitra

Barata yang berfokus pada kebudayaan Jawa.39

Terkait dengan statusnya sebagai PAW, ia mengatakan bahwa penempatannya di

komisi merupakan perintah dari partai. Ia tidak keberatan ditempatkan di komisi

manapun. Terhitung sejak Januari 2016, ia ditempatkan di komisi I yang mengurus

bidang pertahanan luar negeri, intelijen, komunikasi dan informatika.

“Dari partai politik, karena saya merupakan PAW (Pergantian Antar Waktu) dari

Bapak Tjahjo Kumolo. Tetapi saya juga ditanya oleh partai, mau ditempatkan di

komisi mana? Saya menurut saja apa yang diperintahkan oleh partai, I’m flexible

and happy yang penting fokus kerja.”

38

Wawancara Pribadi dengan Elva Hartati pada tanggal 25 Juni 2017. 39

Wawancara Pribadi dengan Tuti Roosdiono pada tanggal 23 Juli 2017.

Page 87: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

75

Kepeduliannya tentang pendidikan dan berlatar belakang sebagai guru, Maria

Yohanes Esti Wijayati ditempatkan di komisi X yang juga mengurus bidang pendidikan,

kebudayaan, pariwisata, ekonomi kreatif, pemuda, olahraga dan perpustakaan.

Ketertarikannya dalam politik dipengaruhi oleh ayahnya yang merupakan anggota partai

PNI. Sejak kecil ia aktif dalam mengikuti organisasi dan mendirikan beberapa

organisasi sosial yang bertujuan untuk membantu dan melatih perempuan dalam

mengembangkan bakatnya, salah satunya adalah organisasi Mawar Merah. Sebelumnya

ia juga merupakan anggota DPRD Kabupaten Sleman periode 2004-2009 dan DPRD

Provinsi DIY periode 2009-2014. Pengalaman dan latar belakang yang dimiliki sangat

membantunya dalam memahami persoalan yang sebelumnya tidak dapat diselesaikan di

tingkat bawah. Ia menjadi mengerti prosedur-prosedur yang melibatkan tiga fungsi DPR

yakni legislasi, anggaran dan pengawasan.

Ya sangat membantu. Karena ada beberapa hal yang tidak diselesaikan di tingkat bawah

karena kebijakan pusat dapat diatasi. Pembahasan program-program saya menjadi lebih

paham karena ketika di daerah sudah membahas itu bedanya skalanya lebih luas. Apa

kelebihan dan kelemahan kebijakan yang dihasilkan di pemerintah pusat dan

dampaknya seperti apa saya sudah paham. Sejak kecil saya aktif berorganisasi. Ketika

SMP dan SMA saya aktif osis dan Pramuka jambore tingkat nasional, di kampus saya

sebagai senat mahasiswa. Ayah saya adalah seorang guru dan anggota PNI. Beliau

sering bercerita sejarah Bung Karno dan gambaran mengenai fungsi DPR, MPR, tugas

Bupati atau struktur pemerintahan. itu mungkin mendasari saya untuk terjun ke politik.

Di DPRD saya di Komisi Keuangan C yaitu BUMD dan pendapatan daerah. Di DPRD

Provinsi saya juga di komisi keuangan B yaitu bidang pariwisata dan pertanian.

Terakhir di DPR saya ditempatkan di Komisi X yang berhubungan dengan pendidikan,

kesehatan, perempuan dan anak. Saya juga ditempatkan di MKD (Mahkamah Dewan

Kehormatan) yang merupakan satu-satunya perempuan disana. Jadi saya hanya

melanjutkan saja.40

Selanjutnya Irine Yusiana Roba Putri merupakan politisi muda perwakilan

Maluku Utara. Sebelumnya ia ditempatkan di komisi I, terhitung Januari 2017 ia

dipindahkan ke Komisi X bersama dengan M.Y Esti Wijayati. Mengenai latar belakang

40

Wawancara Pribadi dengan M.Y Esti Wijayati pada tanggal 26 April 2017

Page 88: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

76

pendidikan, ia merupakan lulusan strata dua Monash University jurusan Komunikasi

dan Media. Dalam pengalaman organisasi sendiri, ia aktif sebagai anggota Departemen

Pemuda dan Olahraga DPP PDI Perjuangan. Ia ditempatkan sebagai anggota dalam

Pansus Revisi UU Terorisme. Mengenai penempatannya di komisi, ia mengatakan

sudah ada kesepakatan antara kedua belah pihak baik antara dirinya dengan fraksi.41

“Keinginan dan kebutuhan kedua belah pihak, yakni saya dan fraksi.”

Akan tetapi posisi anggota dewan di komisi bersifat tidak tetap dan dapat

dipindahkan. Hal ini terjadi karena ada beberapa alasan seperti perintah dari partai dan

kemauan dari anggota untuk pindah ke komisi lain sesuai dengan kapabilitasnya. Dalam

konsep kinerja dikenal dengan product-based criteria, dimana pemindahan ini dapat

dilakukan apabila terdapat beberapa kriteria yang diperoleh anggota legislatif sudah

terpenuhi.42

“Untuk perpindahan bisa karena tergantung dengan kebutuhan anggota itu

sendiri terkait dengan dapil atau program dia dalam memperjuangkan Undang-

Undang terkait dengan dapilnya sudah terealisasi.”43

C. Pengamatan Kinerja Politik Terhadap Anggota Legislatif Perempuan PDI

Perjuangan di DPR RI Tahun 2014-2017.

Kesetaraan antara laki-laki dan perempuan selalu menjadi isu yang menarik bagi

kebanyakan kalangan. Perbedaan antara laki-laki dan perempuan atau gender

sebenarnya tidak menjadi masalah sepanjang tidak melahirkan ketidakadilan gender.

41

“Profil Irine Yusiana Roba Putri”. Artikel diakses pada tanggal 26 Agustus 2017,

http://www.google.co.id/amp/s/amp.tirto.id.m/irine-yusiana-roba-putri-yV. 42

Fajar Nur’aini Dwi Fatimah. Panduan Praktis Evaluasi Kinerja Karyawan, 38. 43

Wawancara pribadi dengan Agustina Wilujeng Prameswari, 8 Juli 2017.

Page 89: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

77

Akan tetapi, perbedaan gender menimbulkan ketidakadilan bagi perempuan. Perempuan

sering mendapat diskriminasi yang tidak adil dikarenakan peran utamanya sebagai ibu

rumah tangga. Sedangkan laki-laki diidentikan sebagai laki-laki yang bekerja.

Diskriminasi antara laki-laki dan perempuan ataupun senioritas di PDI

Perjuangan sudah tidak ada lagi. Dalam Anggaran Dasar PDI Perjuangan sendiri sudah

tertera jelas bahwa penempatan jabatan anggota perempuan baik dalam partai, eksekutif

maupun legislatif. Kemudian posisi Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI

Perjuangan yang tentunya membawa keuntungan tersendiri untuk perempuan. Sehingga

permasalahan terkait gender sudah dianggap selesai.

Di PDI Perjuangan tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan, karena ketua

partainya juga perempuan. Alhamdulillah, permasalahan terkait gender sudah selesai.

Ketua umum selalu memberikan ruang seluas-luasnya, menurut saya perempuan justru

diberikan ruang yang cukup luas karena mencari kader perempuan itu susah sekali.

Tidak semua orang bisa berhadapan dengan situasi dimana ada anggapan publik bahwa

perempuan itu mengurusi sumur, dapur dan kasur. Belum lagi anggapan masyarakat

mengenai wilayah politik adalah wilayah laki-laki. Jadi mencari orang yang bisa

membagi waktu antara keluarga dan siap bertarung politik itu susah. Tetapi ada

beberapa pilihan lagi, kalau sudah masuk ke dalam politik ya prioritas utama adalah

rakyat.44

Akan tetapi tidak semua anggota legislatif perempuan bekerja dengan baik.

menurut sumber yang mengatakan bahwa perempuan dianggap sebagai penghias atau

pemenuhan kebutuhan Undang-Undang saja, sehingga sering ditempatkan di posisi

yang tidak strategis seperti seksi konsumsi, bendahara dan sebagainya. anggapan ini

disebut dengan severity effect, dimana terdapat falsafah khusus yang sudah mendarah

daging mengenai seseorang atau kelompok tertentu.45

Perempuan masih belum

diberikan kesempatan untuk memimpin selain dari partai tidak mengizinkan, tetapi

44

Wawancara Pribadi dengan Rieke Diah Pitaloka, 13 juli 2017. 45

Fajar Nur’aini Dwi Fatimah. Panduan Praktis Evaluasi Kinerja Karyawan, 47.

Page 90: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

78

perempuan sendiri belum bisa menempatkan diri dan menerima saja jabatan yang

diberikan. Misalnya perempuan identik sekali dengan jabatan bendahara karena

kepandaian dan pengalamannya dalam mengatur berbagai jenis pengeluaran, tetapi

perempuan sendiri kurang berminat pada posisi strategis seperti Sekretaris Jenderal,

Ketua Bidang Organisasi ataupun Ketua Komisi. Selain itu anggota legislatif

perempuan PDI Perjuangan sendiri belum ada yang menjabat sebagai Ketua Komisi

pada periode 2014. Ada beberapa anggota legislatif perempuan yang pasif dan

mementingkan penampilan saja. Pada tahap pencalegan saja perempuan hanya

ditempatkan di nomor urut bawah dan kurangnya peran pemerintah dalam membentuk

karakter perempuan yang berani dan cerdas dalam menghadapi situasi apapun.

Tidak semua bagus. Apalagi karena sistem pemilu terbuka dan tidak semua menjamin

duduk di DPR pasti berkualitas. Ada juga anggota perempuan yang hanya senang

bersolek saja. Padahal menyelesaikan persoalan rakyat tidak cukup dengan bersolek

saja. Ada juga anggota yang memikirkan fasilitas yang diberikan negara saja. Penyebab

banyak perempuan gagal di pileg karena penomorannya dan uangnya. Banyak

perempuan yang berkualitas gagal karena ditempatkan di nomor urut terbawah.

Partainya sendiri masih belum memberikan kesempatan bagi perempuan untuk

berkiprah dalam politik. Terkadang perempuan sendiri juga salah dalam menempatkan

dirinya, misalnya perempuan yang masuk ke DPC bangga dengan status jabatan sebagai

bendahara yang jelas identik dengan perempuan. Jarang sekali perempuan membidangi

peran-peran penting sebagai kabid organisasi, atau dalam sidang menduduki sebagai

presidium sidang. Kesempatan itu jangan ditunggu tapi direbut nanti bisa tertinggal.

Saya menjabat sebagai ketua komisi selama 10 tahun periode 2004-2009 dan periode

2009-2014, ini juga berkat ibu Megawati, merupakan ketua partai yang juga

perempuan.46

Hal ini dapat terlihat dari peran anggota tersebut dalam partisipasi Rapat Panitia

Khusus (Pansus) yang jarang tampil atau memberikan masukan di depan umum.

Seharusnya anggota Pansus merupakan delegasi yang dipilih oleh fraksi karena

dianggap berani dan fight dalam memperjuangkan suatu permasalahan. Kemudian ada

beberapa anggota dewan yang harus menurut perintah partai agar mau mengikuti 2

46

Wawancara Pribadi dengan Rieke Diah Pitaloka, 13 Juli 2017.

Page 91: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

79

Pansus sekaligus atau lebih. Walaupun demikian, ada beberapa anggota legislatif

perempuan yang concern dan lebih mempertimbangkan masukan apa saja yang

diberikan dibandingkan dengan anggota dewan laki-laki.

Dalam segi legislasi, disini peran fraksi sangat menentukan perumusan suatu

kebijakan. Semua kebijakan yang dihasilkan oleh suatu fraksi harus berdasarkan

keterikatan emosi dan ideologi. Sejatinya PDI Perjuangan menyebut diri anggota partai

yang duduk baik di eksekutif maupun legislatif sebagai petugas partai. Maka keputusan

partai sendiri mengacu pada Kongres, Rakernas dan Rapat DPP. Hasil rapat-rapat

tersebut akan disampaikan oleh delegasi eksekutif dan legislatif untuk melakukan hal-

hal apa saja yang harus dikerjakan.47

Kemudian sumber lain menyatakan bahwa anggota legislatif perempuan

cenderung lemah dari segi politicking seperti me-lobby, atau keinginan untuk

menempati posisi tertinggi di parlemen cenderung lemah. Mereka menganggap bahwa

gaji yang diterima sama sesuai dengan proporsi kinerja. Posisi sebagai anggota

dianggap lebih menguntungkan karena anggota bebas mengeluarkan pendapatnya dan

pimpinan tidak serta merta bisa mengutarakan pendapatnya.

Saya melihat perempuan ahli dalam bidangnya bukan dalam politiknya. Ini adalah dua

hal yang berbeda, politicking adalah tentang berucap kata, menjadi pimpinan, wakil

ketua komisi, nah disini perempuan tidak begitu exist. Walaupun jumlah perempuan

sedikit dan komunikasi mereka melalui komisi ke masyarakat sangat tekun dan setia

pada tugasnya. Salah satunya adalah Ribka Tjiptaning yang membuat paket untuk kaum

yang tidak beruntung sebanyak 9000 orang. Walaupun angka itu terlihat kecil tapi

gerakan itu menyebar tidak hanya di dapilnya saja tapi menyebar ke daerah lain. Ia

merasa representasi dari komisinya.48

47

Wawancara Pribadi dengan Rieke Diah Pitaloka, 13 Juli 2017. 48

Wawancara Pribadi dengan Agustina Wilujeng Pramestuti, 8 Juli 2017.

Page 92: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

80

Teknik me-lobby juga dirasakan oleh beberapa narasumber, sehingga mereka

dianggap cukup kaku. Hal ini tidak tanpa alasan, me-lobby sendiri harus berdasarkan

peraturan yang berlaku tidak bisa keluar dari peraturan tersebut. Akan tetapi dalam

menegakkan konstitusi, perempuan harus berani dan jangan sampai ter-lobby, karena

dalam pembentukkan Undang-Undang sendiri masih banyak kepentingan.

“Sebenarnya sikap yang diperlukan oleh perempuan adalah berani, konsisten dan

pandai me-lobby. Saya memang agak kurang dalam hal me-lobby karena saya

orangnya stick pada konstitusi. Tetapi jangan sampai ter-lobby. Dalam

pembentukan Undang-Undang masih banyak kepentingan.”49

“Banyak yang menganggap saya kaku karena saya tidak bisa di-lobby. Saya

bukan kaku tapi saya tegas pada konstitusi dan garis partai.”50

Beberapa anggota dewan perempuan yang ikut serta dan aktif dalam Pansus,

seperti Diah Pitaloka, anggota Komisi III yang masuk dalam tim Pansus RUU Pemilu,

Rieke Diah Pitaloka yang juga didaulat untuk masuk dalam tim Pansus Revisi UU ASN.

Kemudian ada beberapa anggota legislatif perempuan PDI Perjuangan yang terjerat

kasus korupsi. Sikap dari PDI Perjuangan sendiri sudah dengan jelas akan memecat

anggotanya apabila terlibat kasus korupsi. Konsekuensi dari perbuatan korupsi sendiri

selain ditangkap adalah di-bully. Menurut salah satu narasumber menyatakan bahwa

pelaku korupsi sendiri harus ditelaah mengenai sebab akibat mengapa ia melakukan

tindakan tersebut. Seperti yang dinyatakan sebagai berikut:

PDI Perjuangan langsung memecat dan menindak tegas. Kadang kita tidak begitu tau

apa penyebab sebenernya anggota terlibat korupsi dan motifnya juga tidak dibongkar.

Semuanya hanya berdasarkan justifikasi saja dan dibully saja. Seharusnya penyebab

49

Wawancara Pribadi dengan Ribka Tjiptaning, 19 Mei 2017.

Fajar Nur’aini Dwi Fatimah. Panduan Praktis Evaluasi Kinerja Karyawan, 38. 50

Wawancara Pribadi dengan Rieke Diah Pitaloka, 13 juli 2017.

Page 93: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

81

korupsi itu harus di-explore lebih mendalam, bagaimana kondisi orang yang memilih

korupsi? Terlepas dari interest.51

Menurut salah satu sumber menyebutkan bahwa korupsi itu terjadi karena adanya

konsekuensi kebutuhan politik tinggi yang menyebabkan seseorang harus memikirkan

bagaimana mendapatkan dana untuk bisa mencalonkan diri selanjutnya. Akan tetapi

partai sendiri diberikan beban electoral yang tinggi tidak disertai dengan “modal

politik”. Terlebih lagi partai sendiri tidak diberikan izin membuka usaha yang

menunjang aktivitas politik.

Korupsi itu lahir dari konsekuensi kebutuhan politik yang tinggi, apalagi politik sendiri

belum ter-image dengan baik di Indonesia. Mungkin yang terasa di generasi politik hari ini

adalah bagaimana membangun sistem pendanaan politik yang tidak membocorkan

anggaran. Karena partai sendiri diberi beban electoral tinggi, disuruh pilkada berkali-kali

tiap daerah, belum lagi pilpres, pileg dan dananya dari mana? Sistem anggaran tidak

menyediakan anggaran untuk politik. Kedua, partai juga tidak memungkinkan untuk

membangun badan usaha atau mendapatkan sumbangan lebih. Sementara kita berkomitmen

untuk bebas dari korupsi. Jadi harus dipikirkan juga bagaimana pendanaan politik itu bisa

terpenuhi dengan baik. Perlu juga diberi pelajaran bagi masyarakat bahwa anggota DPR itu

bukan ATM yang diminta untuk memperbaiki jalan, membangun mushola dan

sebagaimana. Saya bukan mengeluh tapi political social dan costnya sangat tinggi. Belum

lagi kontribusi iuran partai tiap bulan. Tetapi orang harus memiliki integritas dan berani

mengatakan tidak. Walaupun banyak juga yang hidup di lingkaran korupsi seperti proyek

dan lain-lain.52

D. Kendala-Kendala Kinerja Politik Anggota Legislatif Perempuan DPR 2014-

2017.

Menyertakan partisipasi perempuan dalam politik berarti mengajaknya berperan

di jantung kebijakan publik. Perspektif perempuan bisa mewarnai kebijakan negara

baik di eksekutif maupun legislatif. Produk legislasi di parlemen kini mendapat

sentuhan perspektif perempuan yang konstruktif. Perempuan dan politik sudah semakin

51

Wawancara Pribadi dengan Rieke Diah Pitaloka, 13 juli 2017. 52

Wawancara Pribadi dengan Diah Pitaloka, 3 Mei 2017.

Page 94: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

82

dekat dan sulit untuk dipisahkan. Melalui aktivitas politik, para perempuan dapat ikut

serta dalam mengambil keputusan penting yang berkaitan dengan kehidupan

bermasyarakat dan bernegara. Perempuan seringkali rentan mendapat kekerasan politik

dan ketidakadilan.

Kekerasan politik yang dimaksud adalah menutup akses perempuan terjun ke

dalam panggung politik. Stigma yang merendahkan kemampuan perempuan dalam

berpolitik. Selain itu, ejekan secara langsung juga diungkapkan dengan mengatakan

bahwa perempuan hanya menjadi “pasukan gender” dikarenakan perempuan dinilai

pasif dalam mengutarakan pendapatnya. Perempuan harus diberikan kesempatan yang

sama dengan tidak ditempatkan di nomor terakhir dalam daftar caleg. Selanjutnya,

untuk memberdayakan perempuan secara politis, harus dimulai dari hulunya yaitu

rekrutmen politisi perempuan oleh parpol. Perempuan harus terlibat dalam struktur

organisasi parpol dengan menjadi pengurus. Perempuan seringkali dianggap sebagai

“penghias” karena hanya diberikan

Saat ini dengan kouta perempuan 30 persen hanya dalam daftar caleg saja,

keterwakilan perempuan di DPR RI Cuma 17,3 persen pada pemilu 2014. Oleh karena

itu perlu ada sanksi tegas bagi parpol yang tidak memenuhi kuota 30 persen

keterwakilan perempuan dalam daftar caleg sesuai dengan amanat parpol yang tidak

memenuhi kouta 30 persen. Punishment ini penting sebagai bagian dari kampanye

kesetaraan gender.

Peran perempuan menjadi penting dalam perumusan kebijakan publik. Salah

satu peran perempuan dalam ranah perumusan kebijakan publik yakni RUU

Penghapusan Kekerasan Seksual Terhadap Perempuan dan perumusan tersebut menjadi

Page 95: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

83

prioritas utama, karena kekerasan seksual membuat psikologis perempuan menjadi

terganggu. Belum lagi pandangan masyarakat tentang “kesucian” sangat dijunjung

tinggi.

Secara umum kendala-kendala yang dihadapi oleh anggota legislatif perempuan

adalah sebagai berikut:

Pertama, severity effect yang masih sangat mendominasi. Perempuan seringkali

mengemban beban ganda baik sebagai ibu rumah tangga maupun wanita karir. Tuntutan

aktivitas politik yang tinggi menuntut anggota legislatif perempuan untuk berprestasi

dan mengangkat citra partai. Akan tetapi sumber menyatakan bahwa tidak selalu kultur

yang menjadi inti persoalan. Penempatan perempuan sendiri dalam menempatkan

posisinya sendiri, misalnya dalam organisasi, perempuan hanya memilih menjadi

bendahara yang jabatannya sangat identik dengan “keperempuanannya”. Sehingga

jarang sekali perempuan menempati posisi inti seperti ketua, sekretaris umum dan

sebagainya. Pengaruh oligarki partai yang kuat dapat juga dijadikan alasan mengapa

partai hingga saat ini belum memberikan kesempatan untuk perempuan dalam

memimpin. Kualitas perempuan masih dianggap rata-rata karena ada beberapa anggota

legislatif perempuan yang hanya mementingkan penampilan dibandingkan partipasi di

parlemen. Walaupun demikian, banyak anggota legislatif perempuan yang dianggap

concern, serius bekerja dan ahli dalam bidangnya masih belum diberi kesempatan untuk

memimpin. Hal ini dinyatakan sebagai berikut:

Tidak semua bagus. Apalagi karena sistem pemilu terbuka dan tidak semua menjamin

duduk di DPR pasti berkualitas. Ada juga anggota perempuan yang hanya senang

bersolek saja. Padahal menyelesaikan persoalan rakyat tidak cukup dengan bersolek

saja. Ada juga anggota yang memikirkan fasilitas yang diberikan negara saja. Penyebab

banyak perempuan gagal di pileg karena penomorannya dan uangnya. Banyak

perempuan yang berkualitas gagal karena ditempatkan di nomor urut terbawah.

Partainya sendiri masih belum memberikan kesempatan bagi perempuan untuk

Page 96: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

84

berkiprah dalam politik. Terkadang perempuan sendiri juga salah dalam menempatkan

dirinya, misalnya perempuan yang masuk ke DPC bangga dengan status jabatan sebagai

bendahara yang jelas identik dengan perempuan. Jarang sekali perempuan membidangi

peran-peran penting sebagai kabid organisasi, atau dalam sidang menduduki sebagai

presidium sidang. Kesempatan itu jangan ditunggu tapi direbut nanti bisa tertinggal.

Saya menjabat sebagai ketua komisi selama 10 tahun, ini juga berkat ibu Megawati,

merupakan ketua partai yang juga perempuan.53

Selain itu, keterbatasan akses untuk jaringan politik disebabkan oleh tidak

adanya pelatihan dan pendidikan yang berkembang, baik bagi kepemimpinan

perempuan pada umumnya maupun bagi orientasi perempuan muda pada kehidupan

politik. Disini membuktikan bahwa fungsi partai politik untuk memadukan kepentingan

demi meningkatkan kepemimpinan perempuan masih belum terlihat secara signifikan.54

Menurut salah satu narasumber mengatakan bahwa tendensi pertemanan masih

menguat, sehingga seringkali ada rasa “canggung” antara satu anggota dengan yang

lain. Kiprah anggota legislatif PDI Perjuangan sendiri masih terhalang karena tidak

mendapatkan kursi pimpinan di DPR. Sebagaimana diketahui bahwa PDI Perjuangan

merupakan partai pemenang Pemilu 2014. Hal ini tentu berdampak pada penempatan

anggota di komisi-komisi.

Masih ada tendensi pertemanan, jadi sering sekali ada rasa “tidak enak” pada teman.

Seperti Fahri Hamzah, beliau sudah gak di PKS tapi karena ada rasa “tidak enak” itu

maka ya masih sungkan. Contohnya seperti posisi Fahri Hamzah sendiri juga tidak

jelas, karena beliau mewakili siapa? Sebenarnya PDI Perjuangan itu partai pemenang

Pemilu, tetapi kita tidak mendapatkan kursi sebagai pimpinan. Disitu kita merasa

kesulitan karena dicurangi. Semua masyarakat sudah tahu kalau kita dicurangi. Ini juga

berdampak pada penempatan posisi kami di komisi.55

Ketimpangan keterwakilan politik perempuan secara langsung terlontar dari

kaum lelaki sendiri. Secara pribadi, anggota legislatif pria sendiri mendukung

53

Wawancara Pribadi dengan Ribka Tjiptaning, 19 Mei 2017. 54

Ramlan Surbakti. Memahami Ilmu Politik., 151. 55

Wawancara Pribadi dengan Tuti Roosdiono, 8 Juni 2017.

Page 97: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

85

kesetaraan jender. Akan tetapi dalam berbagai rapat, anggota-anggota legislatif pria

justru tidak mendukung dan cenderung meremehkan kemampuan perempuan. Salah

satunya adalah reaksi para anggota legislatif laki-laki yang menentang dengan keras

RUU Panja Parpol yang jelas menetapkan kuota affirmative action dalam parlemen.

Mereka menganggap bahwa perempuan yang ditempatkan di DPR hanya menjadi juru

tulis (pasif) dan hanya bisa “vokal” berbicara tentang jender dan affirmative action.

Walaupun demikian hal ini dibantah oleh seorang narasumber yang menyebutkan

bahwa di PDI Perjuangan sendiri semua diperlakukan sama dan setara walaupun tidak

menutup kemungkinan masih ada perlakuan yang diskriminatif di beberapa partai.

“Di PDI Perjuangan sendiri sudah tidak ada perbedaan jender mbak, karena

ketua umum partainya perempuan. perempuan lebih diberikan peluang untuk

maju karena kadernya masih sedikit.”56

Selain itu kendala teknis seringkali terjadi, seperti tidak adanya jadwal yang

menentu. Hal ini tentu menyulitkan anggota dewan dalam mempersiapkan materi yang

akan disampaikan dalam rapat. Belum lagi anggota dewan yang masuk dua pansus

sekaligus sering terkendala mengatur waktu. Dampaknya adalah rapat yang sering

dilakukan sering tidak memenuhi quorum dan mengulur waktu lebih lama.

“Kendala saya adalah mengatur waktu karena jadwal rapat saya sering

berbenturan, belum lagi acara dan tugas partai dan juga ke konstituen. Jadi saya

merasa overloading.”57

“Banyak. Sering ada pemberitahuan rapat yang cenderung mendadak.

Contohnya rapat paripurna hari ini baru diberi tahu semalam. Selain itu hari ini

saya ada rapat dengan mitra jadi sering terpotong karena terburu-buru. Di surat

56

Wawancara Pribadi dengan Diah Pitaloka, 3 Mei 2017. 57

Wawancara Pribadi dengan Diah Pitaloka, 3 Mei 2017.

Page 98: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

86

itu tertulis pukul 10 pagi mulai rapat tetapi rapat sering molor dan tidak

memenuhi quorum.”58

Ketiga, masih adanya oligarki partai yang kuat. Penempatan anggota untuk

masuk ke komisi pun masih berdasarkan keputusan partai. Walaupun latar belakang

pendidikan dan pengalaman merupakan syarat utama yang harus dimiliki seorang

anggota, tetapi keputusan tersebut tetap ada di tangan fraksi. Selain itu semua kebijakan

yang dihasilkan harus didiskusikan melalui fraksi. Dalam situasi tertentu, seorang

anggota legislatif harus membuat keputusan sesuai dengan landasan atau garis partai

karena sejatinya anggota legislatif PDI Perjuangan adalah petugas partai. Perihal

evaluasi pun semua terkontrol, mulai dari rapat fraksi hingga rakornas, sehingga

pergerakan kebijakan terarah dengan baik hingga ke semua tingkatan pemerintahan.

Keempat, hallo effect yang masih mendominasi. Rendahnya partisipasi

perempuan untuk masuk ke politik adalah political will. Perempuan masih memiliki rasa

takut akan gagal yang masih mendominasi karena anggapan bahwa politik adalah

wilayah laki-laki. Walaupun demikian beberapa anggota legislatif perempuan yang

tertarik dan nyaman bekerja di parlemen. Hal ini dinyatakan sebagai berikut:

Memotivasi perempuan agar tidak takut berpolitik,walaupun resiko selalu ada. Politik

itu outputnya banyak dan pengorbanannya pun juga banyak. kalau kita suka dan tekun

pada sesuatu pasti ada jalan. Banyak orang yang suka pada politik tetapi tidak punya

modal tapi berhasil, ada juga yang memiliki harta yang banyak tapi gagal dalam politik.

Ini masalah passion dan jangan melihat sesuatu terlalu industrialis. Basic politik adalah

tentang passion dan political will bukan interest.59

Di sisi lain, anggota legislatif perempuan harus menyadari kodratnya sebagai

wanita dan perannya sebagai ibu, yang harus mengurus berbagai keperluan rumah

58

Wawancara Pribadi dengan Tuti Roosdiono, 3 Juli 2017. 59

Wawancara Pribadi dengan Diah Pitaloka, 9 Mei 2017.

Page 99: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

87

tangga. Tak jarang banyak perempuan dilema, dimana ia harus memilih antara

kelanggengan rumah tangga atau menggapai gemerlap prestasi karier.

Di PDI Perjuangan tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan, karena ketua

partainya juga perempuan. Alhamdulillah, permasalahan terkait gender sudah selesai.

Ketua umum selalu memberikan ruang seluas-luasnya, menurut saya perempuan justru

diberikan ruang yang cukup luas karena mencari kader perempuan itu susah sekali.

Tidak semua orang bisa berhadapan dengan situasi dimana ada anggapan publik bahwa

perempuan itu mengurusi sumur, dapur dan kasur. Belum lagi anggapan masyarakat

mengenai wilayah politik adalah wilayah laki-laki. Jadi mencari orang yang bisa

membagi waktu antara keluarga dan siap bertarung politik itu susah. Tetapi ada

beberapa pilihan lagi, kalau sudah masuk ke dalam politik ya prioritas utama adalah

rakyat. Saya sendiri mengalami itu.60

Menurut Husaimah Husein, hambatan perempuan bukan disebabkan oleh

lemahnya political will. Potensi yang dimiliki oleh perempuan tidak diragukan untuk

dapat bersaing dengan dominasi patriarki. Namun kepentingan dan otoritas partai

tersebut dalam mengorbitkan calon-calonnya. Sehingga untuk mencapai kuota 30%

agak sulit untuk dicapai. Kemudian stigma pemilih perempuan untuk memilih calon

legislatif perempuan dinilai kurang kuat. Keraguan pemilih perempuan serta kurangnya

sosialisasi terhadap calon tersebut menghambat partisipasi perempuan. Pada penelitian

yang dilakukan oleh Tim Jurnal Perempuan pada pemilu tahun 2009 mengemukakan

sebanyak 45%. Kemudian mengenai popularitas calon sebanyak 59%. Hal ini berarti

masih banyak pemilih yang kurang mengenal calon legislatif perempuan tersebut.

Sehubungan dengan itu, PDI Perjuangan sendiri ingin meningkatkan partisipasi

perempuan untuk berani maju dan tampil di politik. Menurut salah satu narasumber

menyebutkan bahwa peran PDI Perjuangan sendiri sudah tertuang dalam Anggaran

Dasar yang mengharuskan mengikutsertakan perempuan dalam struktur di berbagai

lapisan organisasi, baik mulai dari ranting hingga pusat.

60

Wawancara Pribadi dengan Rieke Diah Pitaloka, 13 Juli 2017

Page 100: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

88

Wajib, ada juga ketentuan dari kepengurusan partai. Nanti ada verifikasi partai politik

sebesar 30% pengurus partai dan calon harus berasal dari perempuan. Untuk mencapai

keterpilihan 30% itu agak sulit, namun yang penting adalah bukan karena jenis kelamin,

laki-laki atau perempuan tetapi perspektif tentang keberpihakan perempuan, perempuan

selalu menjadi korban dari sistem sosial yang ada. Misalnya soal Bidan, jika kita lihat

dari segi profesi memang bidan identik dengan perempuan, untuk merumuskan

Undang-Undang Bidan PTT, Alhamdulillah semua temen anggota dewan laki-laki

menyetujui dan diangkat lebih cepat untuk menjadi PNS. Kemudian upahnya juga

diperbaiki, ini bukan hanya perjuangan perempuan tetapi perjuangan laki-laki juga.61

Penempatan anggota legislatif perempuan di komisi memiliki peran penting agar

perempuan dapat berkiprah sesuai dengan passion dan pengalamannya. Oleh karena itu

dibutuhkan sikap berani dan konsisten dan mampu mengadvokasi dan mengorganisir

masalah rakyat. Menurut salah satu sumber menyebutkan terkadang ada beberapa

anggota legislatif yang hanya mementingkan daerah konstituennya saja padahal mereka

sendiri dipilih se-Indonesia. Seharusnya para anggota legislatif ini harus berkontribusi

pada semua pihak dan memiliki penting dalam memajukan negaranya. Dengan begitu,

masyarakat akan menghormati dan turut serta dalam pengambilan keputusan politik.

Pertanyaan tersebut berlaku juga untuk politisi laki-laki, karena ada juga politisi laki-

laki yang tidak memiliki pengaruh. Sebetulnya pengaruh politisi tidak bisa dilihat

apakah dia laki-laki atau perempuan saja. Cara satu-satunya adalah mengorganisir

rakyat dan terjun langsung dalam mengadvokasi persoalan rakyat. Nah kalau untuk

anggota DPR tidak boleh hanya memperjuangkan dapilnya saja. DPR RI itu mencakup

semua wilayah Indonesia, jadi tidak bisa kita bekerja dalam konteks daerah

pemilihannya saja kalau bekerja sesuai dapilnya berarti DPRD. Itu yang membedakan

Indonesia dengan sistem federal, karena negara kita berbasis NKRI. Bagaimana nasib

daerah lain apabila dia hanya mementingkan rakyat di dapilnya saja? Jadi yang susah

adalah bagaimana membangun kepercayaan ke masyarakat, mengorganisir rakyat yang

memilih kita sebagai politisi untuk memperjuangkan kepentingan-kepentingan rakyat.

Sekarang saya sedang berjuang untuk revisi UU ASN (Aparatur Sipil Nasional).

61

Wawancara Pribadi dengan Rieke Diah Pitaloka, 13 Juli 2017.

Page 101: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

89

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sesuai dengan data yang diperoleh peneliti, Penempatan anggota legislatif sudah

didasarkan pada relevansi pengalaman dan latar belakang anggota legislatif, baik

dalam pendidikan maupun pengalaman organisasi. Penempatan anggota tersebut

berdasarkan keputusan partai yang didasari dengan keinginan anggota legislatif.

Partai menetapkan anggota untukmasuk ke komisi berdasarkan people-based

criteria. Walaupun demikian, fraksi PDI Perjuangan tidak menempatkan semua

anggotanya sesuai dengan reliabilitas. Kemudian pada masa pencalegan sudah

diadakan terlebih dahulu psikotest dan fit and proper test untuk setiap calon

anggota. Anggota dewan yang terpilih akan ditempatkan sesuai dengan hasil tes

tersebut.

Beberapa faktor penghambat kinerja anggota legislatif yaitu severity effect yang

masih mengental, perempuan masih terbebani dengan peran ganda yakni

memprioritaskan karier atau keluarga. Hal tersebut menyebabkan prestasi anggota

legislatif perempuan menjadi menurun. Kemudian partisipasi anggota legislatif

perempuan secara keseluruhan dianggap rata-rata, ada anggota legislatif yang hanya

mementingkan penampilan saja dan ada yang aktif memperjuangkan dapil (daerah

pemilihan) saja. Kontrol politik partai masih sangat menguat, dimana partai tidak

memberikan kesempatan pada perempuan untuk memimpin. Dari 11 komisi yang

ada tidak ada anggota legislatif perempuan PDI Perjuangan yang menempati Ketua

Komisi.

Page 102: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

90

Dalam perebutan jabatan, anggota legislatif perempuan cenderung pasif dan

menganggap bahwa gaji yang diberikan sama yang dibedakan adalah fasilitasnya

saja. Hal ini dapat dilihat tidak ada anggota legislatif perempuan PDI Perjuangan

yang menempati posisi sebagai Ketua Komisi. Dalam memberantas korupsi, partai

politik menjalankan fungsinya yaitu kontrol politik degan memecat anggot anya

yang terjerat korupsi. Ada anggota legislatif perempuan PDI Perjuangan yang

terjerat kasus korupsi dan mengundurkan diri dari jabatannya. Dalam pengungkapan

pendapat masih ada tendensi pertemanan yang kuat. Terakhir, belum tersusunnya

jadwal dengan baik, sehingga masih ada anggota legislatif yang terlambat dan tidak

mengetahui jadwal rapat yang diberikan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan beberapa permasalahan yang masih

belum terselesaikan. Sehingga peneliti mengajukan beberapa saran. Saran tersebut

adalah sebagai berikut:

a. Masih sedikitnya pelatihan-pelatihan yang dikhususkan untuk perempuan agar

perempuan dapat tertarik untuk masuk ke dalam politik.

b. Masih menguatnya oligarki partai yang menyebabkan ketidaksesuaian anggota

legislatif untuk ditempatkan sesuai dengan kompetensinya.

c. Perlunya adanya penekanan relevansi yang didasari oleh people based criteria

dalam menempatkan anggota legislatif di komisi.

d. Partai politik seharusnya menjalankan fungsinya sebagai pemadu kepentingan

yang tidak hanya ada ketika evaluasi saja, akan tetapi dalam menempatkan

anggota legislatif perempaun untuk menjabat sebagai ketua komisi.

Page 103: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

91

DAFTAR PUSTAKA

Adams, Ian. Ideologi Mutakhir: Konsep, Ragam, Kritik, dan Masa Depannya. Yogyakarta: CV.

Qalam, 2004.

Afrina. Pemikiran Musdah Mulia Tentang Islam dan Hak-Hak Politik Perempuan. Jakarta:

UIN Jakarta, 2010.

Basri, Seta. Sistem Politik Indonesia. Depok: Indie Publishing, 2012 cetakan kedua,

Budiharjo, Miriam. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, cetakan

ke 10, 2004.

Hasibuan, Imran dan Sitorus, Deddy Yevri ,ed. Gerak Sejarah Partai Banteng PNI, PDI, dan

PDI Perjuangan. Jakarta:QCommunication, 2015.

Haniah, Haniah dan Suryani, Politik Indonesia (Ciputat: Lembaga Penelitian UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2011.

Iswanto, Andi. Peran Fraksi DPR RI (Studi Kasus Peran Fraksi PG, Fraksi PKS, dan Fraksi

PPP Dalam Penentuan Ambang Batas Parlemen Dalam Pembahasan Rancangan

Undang-Undang Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008

Tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD. Depok: FISIP Universitas

Indonesia, 2013.

F. Istiyatminingsih, Slamet Joko Prihatin, ed. Profil Anggota DPR dan DPRD 2014-2019: Latar

belakang dan Karir. Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2015.

Kazhim, Azhim dan Hamzah, Alfian. 5 Partai Dalam Timbangan: PAN, PBB, PDI Perjuangan,

PKB, PPP.(Bandung, Pustaka Hidayah, 1999)

Lase, Fajar. Faktor-faktor yang menghambat kinerja badan legislasi DPR RI dalam proses

pembentukan undang-undang. Tesis. Fisip prodi Ilmu Administrasi dan Kebijakan Publik,

UI,

Mulyana, Deddy, Metodologi Penelitian Kualitatif : Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan

Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001.

Page 104: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

92

Nainggolan, Bastian ed., Partai Politik Indonesia 1999-2019: Konsentrasi dan Dekonsentrasi

Kuasa. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, 2016.

Putra, Fadillah. Partai Politik dan Kebijakan Publik: Analisis Terhadap Kongruensi Janji Politik

Partai dengan Realisasi Produk Kebijakan Publik di Indonesia 1999-2003. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, cetakan II, februari 2004.

Prof. Dr. Wibowo S.E M.Phil. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2011.

Sadli, Saparinah. Berbeda Tetapi Setara: Pemikiran Tentang Kajian Perempuan. Jakarta: PT

Gramedia, 2010.

Sandjaja, Utama. Meningkatkan Keterwakilan Perempuan: Penguatan Kebijakan Afirmasi.

Jakarta: Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan, 2011,

Sucipto, Ani. Politik Perempuan, Bukan Gerhana. Jakarta: Kompas, 2009.

__________, Panduan Parlemen Indonesia. Jakarta: Penerbit yayasan API. Juli 2001

Sumarno. Megawati Soekarnoputri: Dari Ibu Rumah Tangga Sampai Istana Negara. Jakarta:

PT. rumpun Dian Nugraha-Gema Pesona Depok.

Tong, Rosemarie. Feminisme Thought:. Charlotte: Westview Press, 2009.

Sumber Website dan Jurnal

Adib M Asfar, “Ini Alasan Megawati Soal Penjualan Indosat”. Artikel diakses pada tanggal 20

Oktober 2017 m.solopos.com/2014/04/05/ini-alasan-megawati-soal-penjualan-indosat-

500663.

Karam, Azza. Perempuan di Parlemen: Bukan Sekedar Jumlah, Bukan Sekedar Hiasan. Jakarta:

Yayasan Jurnal Perempuan, 1999.

Yanti, Budhi. Perempuan Bertutur: Sebuah Wacana Keadilan gender Dalam Radio Jurnal

Perempuan. Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, 2003.

Page 105: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

93

Keterwakilan Perempuan di Parlemen. http://wri.or.id/editorial/361-keterwakilan-perempuan-di-

parlemen.

Keterwakilan Politik Perempuan. http://www.esquire.co.id/article/2014/3/368-keterwakilan-

politik-perempuan, diakses pada tanggal 24 Februari 2017.

Perempuan Politik: Partisipasi Perempuan Demokratisasi dan Politik Lokal Indonesia.

http://wri.or.id/172-current-project-id/perempuan-politik/partisipasi-perempuan/609-

perempuan-demokratisasi-dan-politik-lokal-di-indonesia.

Sugeng Triono, “Kudatuli” 27 Juli 1996, Kenangan Sutiyoso dan Taufiq Kiemas. Artikel

diakses pada tanggal 20 Oktober 2016 m.liputan6.com/news/read/608221/kudatuli-27-juli-

1996-kenangan-sutiyoso-dan-taufiq-kiemas.

Website Resmi DPR RI, www.dpr.go.id

Website Resmi PDI Perjuangan Cabang Jatim, http://PDI Perjuanganerjuangan-jatim.com/wp-

content/uploads/AD-ART.pdf diakses pada tanggal 19 Desember 2016.

Utut Resmi jadi Ketua Fraksi PDI Perjuangan. http://sumbawanews.com/berita/Nasional/urut-

resmi-jadi-ketua-fraksi-PDI Perjuangan-di-dpr-ri.html/. Diakses pada tanggal 10 Agustus

2017.

“Ribka Tjiptaning Kena Sanksi Soal Ayat Tembakau.” Artikel diakses pada tanggal 19 Januari

2017.http://www.google.co.id/amp/s/app.kompas.com/amp/nasional/read/2012/04/17/150

82417/Ribka.Tjiptaning.Kena.Sanksi.soal.Ayat.Tembakau.

Sumber Wawancara:

Wawancara Pribadi dengan Agustina Wilujeng Pramestuti, Jakarta 13 Juni 2017.

Wawancara Pribadi dengan Elva Hartati, Jakarta 25 Juni 2017.

Wawancara Pribadi dengan Irine Yusiana Roba Putri Melalui Email, 26 Agustus 2017.

Wawancara Pribadi dengan Ribka Tjiptaning, Jakarta 19 Mei 2017.

Wawancara Pribadi dengan Rieke Diah Pitaloka, Jakarta,13 juli 2017.

Page 106: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

94

Wawancara Pribadi dengan Tuti Roosdiono. Jakarta, 23 Juli 2017.

Wawancara Pribadi dengan M.Y Esti Wijayati. Jakarta, 26 April 2017.

Page 107: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

KINERJA ANGGOTA LEGISLATIF PEREMPUAN PDI PERJUANGAN DI DPR RI

TAHUN 2014-2017 DALAM PENEMPATAN DI KOMISI BERDASARKAN

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN.

Angket tersebut dibuat untuk memenuhi tugas akhir skripsi.

Oleh: Kartikha Sri Rahmayanty (Mahasiswa Program Studi Ilmu Politik, FISIP UIN Jakarta).

1. Identitas diri :

1. Nama:

Agustina Wilujeng Pramestuti

2. Tempat Tanggal Lahir

Semarang, 11 Agustus 1971

3. Pendidikan Terakhir :

Strata 1 Sastra Inggris Universitas Diponegoro

4. Jabatan Terakhir :

Anggota DPRD Provinsi Semarang Jawa Tengah (2004-2009)

Anggota DPR RI (2014-2019)

5. Pengalaman Organisasi :

Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia

PDI Perjuangan.

6. Menurut ibu, Apakah pengalaman dan latar belakang yang dimiliki sangat membantu ibu

dalam melaksanakan tugas sebagai Anggota Dewan?

Iya tentu, sebelumnya saya adalah pengajar di sebuah lembaga Kursus computer dan

bahasa Inggris. DPR merupakan suatu bidang pekerjaan yang sangat complicated . Dia

membutuhkan karakter yang sudah jadi agar dapat bekerja secara maksimal. Jadi anak

muda yang ingin masuk DPR tentu harus belajar. Kemudian kematangan juga diperlukan

baik dari segi berpikir, pengambilan keputusan dan sebagainya.

7. Apakah posisi ibu di komisi berdasarkan permintaan sendiri atau dari partai politik?

Page 108: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

Penugasan dari partai politik dan disertai dengan tes kompetensi (fit and proper test).

Terkadang tidak sama, karena saya dulu menjadi pengajar dan pengurus partai. Asal ada

waktu dan mau belajar pasti bisa.

8. Bagaimana pendapat ibu mengenai kinerja perempuan yang duduk di legislatif?

Saya melihat perempuan ahli dalam bidangnya bukan dalam politiknya. Ini adalah dua

hal yang berbeda, politicking adalah tentang berucap kata, menjadi pimpinan, wakil ketua

komisi, nah disini perempuan tidak begitu exist. Walaupun jumlah perempuan sedikit dan

komunikasi mereka melalui komisi ke masyarakat sangat tekun dan setia pada tugasnya.

Salah satunya adalah Ribka Tjiptaning yang membuat paket untuk kaum yang tidak

beruntung sebanyak 9000 orang. Walaupun angkat itu terlihat kecil tapi gerakan itu

menyebar tidak hanya di dapilnya saja tapi menyebar ke daerah lain. Ia merasa

representasi dari komisinya.

9. Bagaimana peran fraksi dalam menempatkan anggota legislatif perempuan dalam

parlemen?

Awalnya ditanya mau masuk komisi apa dan diselaraskan dengan hasil tes psikotes pada

saat pencalonan dulu. Jadi harus diselaraskan antara kapasitas dengan keinginan. Untuk

perpindahan bisa karena tergantung dengan kebutuhan anggota itu sendiri terkait dengan

dapil atau program dia dalam memperjuangkan Undang-Undang terkait dengan dapilnya

sudah terealisasi.

10. Apakah anggota legislatif perempuan dilibatkan secara langsung dalam pembentukan

panitia khusus? Mohon Jelaskan.

Justru perempuan sering dicari mbak, kalau tidak ada perempuannya ya dicari sampai

dapat. Setiap pansus ada perempuan dan ada andil dari partai.

11. Apakah ada peran fraksi dalam penunjukan panitia khusus?

Ada. Biasanya dipilih yang berkompeten dan berani fight dalam memenangkan

keputusan. Terkadang lebih menitikberatkan pada segi kompetensi, ada juga anggota

yang masuk 2 pansus sekaligus.

12. Bagaimana meningkatan kapabilitas kinerja perempuan agar dapat memiliki pengaruh

dalam pengambilan keputusan secara nasional? Mohon Jelaskan.

Banyak belajar karena setiap hari adalah sekolah kehidupan. Bagaimana dia bisa tembus

senayan, dan bagaimana pengalamannya. Kemudian belajar untuk menganalisa setiap

kejadian di kehidupannya. Mempelajari berkas secara detail dan jangan lupa untuk

update informasi.

Page 109: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

13. Apakah Affirmative action sudah diimplementasikan dengan baik sesuai dengan

keinginan UU? Mohon Jelaskan.

Iya ada beberapa Undang-Undang yang dapat menyesuaikan dengan affirmative action

dan sangat tergantung dari siapa yang menguasai arena pada saat itu. Kalau kita tidak

concern menjadi anggota dewan pasti tidak akan menghadiri rapat dan persidangan.

Sering sekali ada miskomunikasi dengan antar anggota terkait dengan sikap seperti itu,

itu yang membuat pengambilan keputusan menjadi sangat lama.

14. Bagaimana iklim kepemimpinan di DPR? Apakah anggota legislatif pria mengutamakan

kesetaraan atau superioritas ? Mohon Jelaskan.

Tidak ada, hanya saja pimpinan mendapatkan fasilitas lebih dibandingkan yang lain.

Akan tetapi apabila pimpinan mau berpendapat harus mundur dulu ke kursi anggota. Kita

tentu menghormati beberapa anggota dewan yang secara usia lebih tua. Di Fraksi PDI

Perjuangan sendiri perempuan lebih disegani karena tokoh perempuan yang masuk ke

senayan ini adalah strong character semua.

15. Selama ini, apa saja hambatan yang dialami dalam melaksanakan tugasnya oleh anggota

legislatif perempuan? Mohon jelaskan.

Tidak ada hambatan. Justru dalam setiap agenda di dewan parlemen, perempuan selalu

dibutuhkan. Perempuan lebih tekun dalam mengerjakan tugasnya. Dalam proses

pencalegan, Partai PDI Perjuangan lebih mengutamakan perempuan.

16. Bagaimana partisipasi anggota legislatif perempuan dalam pembentukan UU? Mohon

Jelaskan.

Sama dengan anggota laki-laki, asal kita rajin datang dan dapat mempersiapkan materi

dengan baik.

17. Bagaimana peran ibu dalam memelihara konstituen dalam meningkatkan partisipasi

perempuan untuk terjun dalam politik? Mohon jelaskan.

Perjuangan kami bekerja dengan beberapa departemen atau komisi yang berurusan

langsung dengan perempuan, hal itu berkaitan dengan kesehatan, pendidikan dan ibu dan

anak yang harus ada di tiap kabupaten, kota dan provinsi. Koordinasi yang dilakukan

tingkat pusat adalah dua kali dalam setahun. Sedangkan di tingkat provinsi, koordinasi

dilakukan adalah tiga kali dalam setahun. Kalau di tingkat kabupaten atau kota kami

selalu koordinasi setiap hari.

18. Apakah ada evaluasi secara khusus dari fraksi mengenai partisipasi anggota legislatif

perempuan dalam menyuarakan pendapatnya? Mohon jelaskan.

Ada, kalau anggota ada masalah mengenai absensi dan keaktifan, pasti kena tegur.

Page 110: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

19. Bagaimana peran anggota legislatif perempuan dalam hal penganggaran dana? Mohon

Jelaskan.

Sama, bahkan ada penganggaran khusus untuk kegiatan istri-istri anggota dewan. Mereka

ditugaskan untuk mengembangkan ekonomi mikro dengan bekerjasama dengan beberapa

pengrajin untuk diperkenalkan secara luas.

20. Saat ini DPR mengeluarkan gerakan Budaya Anti Korupsi (BAK), bagaimana peran

anggota legislatif perempuan untuk ikut andil menyuarakan gerakan tersebut? Mohon

Jelaskan.

21. Bagaimana peran fraksi jika anggota legislatif perempuan terlibat dalam kasus korupsi?

Mohon Jelaskan.

Partai PDI Perjuangan langsung memecat dan menindak tegas.

22. Dalam hal ini bagaimana sikap PDI Perjuangan jika ada anggota legislatif perempuan

terlibat korupsi? Mohon Jelaskan.

Sama langsung pecat. Salah satunya ada anggota DPR yang juga PDI Perjuangan

langsung dipecat.

Page 111: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

KINERJA ANGGOTA LEGISLATIF PEREMPUAN PDI PERJUANGAN DI DPR RI

TAHUN 2014-2017 DALAM PENEMPATAN DI KOMISI BERDASARKAN

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN.

Angket tersebut dibuat untuk memenuhi tugas akhir skripsi.

Oleh: Kartikha Sri Rahmayanty (Mahasiswa Program Studi Ilmu Politik, FISIP UIN Jakarta).

1. Identitas diri :

1. Nama:

Diah Pitaloka

2. Tempat Tanggal Lahir

Cilacap, 30 November 1977.

3. Pendidikan Terakhir :

Strata 1- Jurnalistik, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran.

4. Jabatan Terakhir :

Anggota Komisi II DPR RI

Anggota Pansus RUU Pemilu

5. Pengalaman Organisasi :

Staf fraksi PDI Perjuangan Provinsi jawa Barat

Ketua Sayap PDI Perjuangan Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) jabar

j

6. Menurut ibu, Apakah pengalaman dan latar belakang yang dimiliki sangat membantu ibu

dalam melaksanakan tugas sebagai Anggota Dewan?

Ya betul sekali. Dulu saya sebagai staf fraksi yang fungsinya membantu pandangan

fraksi, analisis budget, drafting Perda dan itu next step dan bekal yang cukup baik untuk

masuk ke parlemen.

7. Apakah posisi ibu di komisi berdasarkan permintaan sendiri atau dari partai politik?

Page 112: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

Permintaan sendiri tetapi dapat masukan dari partai, itu yang saya suka di PDI

Perjuangan semua didiskusikan.

8. Bagaimana pendapat ibu mengenai kinerja perempuan yang duduk di legislatif?

Perempuan itu rata-rata aktivitasnya banyak baik di DPR maupun di partai, dan mereka

juga aktif dalam berpendapat. Itu menarik

9. Bagaimana peran fraksi dalam menempatkan anggota legislatif perempuan dalam

parlemen?

Fraksi menempatkan berdasarkan minat dan kapasitas anggota. Awalnya saya

ditempatkan di Komisi II yang mayoritas laki-laki, sekarang saya ditempatkan di Komisi

III, satu komisi dengan ibu Hetifah.

10. Apakah anggota legislatif perempuan dilibatkan secara langsung dalam pembentukan

panitia khusus? Mohon Jelaskan.

Semua anggota mendapat kesempatan yang sama. Saya juga anggota pansus RUU Pemilu

bersama dengan ibu Esti Wijayati. Semua ditunjuk langsung dari fraksi dan ada

pembahasan pasal per pasal untuk Pansus Terorisme, RUU Pemilu dan sudah pasti ada

anggota perempuan disana.

11. Bagaimana meningkatan kapabilitas kinerja perempuan agar dapat memiliki pengaruh

dalam pengambilan keputusan secara nasional? Mohon Jelaskan.

Ketika masuk DPR maka itu kesempatan untuk membuat kebijakan, seperti saya masuk

di pansus RUU Pemilu. Menurut saya itu merupakan kesempatan untuk berkontribusi

dalam politik.

12. Apakah Affirmative action sudah diimplementasikan dengan baik sesuai dengan

keinginan UU? Mohon Jelaskan.

Kalau di PDI Perjuangan sudah otomatis 30% kepengurusan perempuan. Bahkan di

tingkat ranting (desa) kepengurusan perempuan juga banyak.

13. Bagaimana iklim kepemimpinan di DPR? Apakah anggota legislatif pria mengutamakan

kesetaraan atau superioritas ? Mohon Jelaskan.

Kepemimpinan di DPR bersifat dinamis, banyak permasalahan seperti konflik UU MD3,

RUU Pemilu, Terorisme dan di level kepemimpinan bukan kita (PDI Perjuangan) yang

menempati padahal kita yang menang. Jadi kepemimpinannya masih tidak representative.

Untuk kesetaraan sendiri tidak banyak juga yang memahami gender jadi tidak ada

diskriminasi.

Page 113: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

14. Selama ini, apa saja hambatan yang dialami dalam melaksanakan tugasnya oleh anggota

legislatif perempuan? Mohon jelaskan.

Kendala saya adalah mengatur waktu karena jadwal rapat saya sering berbenturan, belum

lagi acara dan tugas partai dan juga ke konstituen. Jadi saya merasa overloading.

15. Bagaimana partisipasi anggota legislatif perempuan dalam pembentukan UU? Mohon

Jelaskan.

Perempuan lebih concern berpartisipasi, rajin mencari referensi dan memperhatikan

dampaknya daripada anggota laki-laki. Terkadang anggota laki-laki vokal tapi tidak

memikirkan dampaknya seperti apa.

16. Bagaimana peran ibu dalam memelihara konstituen dalam meningkatkan partisipasi

perempuan untuk terjun dalam politik? Mohon jelaskan.

Memotivasi perempuan agar tidak takut berpolitik,walaupun resiko selalu ada. Politik itu

outputnya banyak dan pengorbanannya pun juga banyak. kalau kita suka dan tekun pada

sesuatu pasti ada jalan. Banyak orang yang suka pada politik tetapi tidak punya modal

tapi berhasil, ada juga yang memiliki harta yang banyak tapi gagal dalam politik. Ini

masalah passion dan jangan melihat sesuatu terlalu industrialis. Basic politik adalah

tentang passion dan political will bukan interest.

17. Apakah ada evaluasi secara khusus dari fraksi mengenai partisipasi anggota legislatif

perempuan dalam menyuarakan pendapatnya? Mohon jelaskan.

Secara umum ada maka konsekuesinya adalah pemberian penugasan.

18. Bagaimana peran anggota legislatif perempuan dalam hal penganggaran dana? Mohon

Jelaskan.

Saya kurang tau karena saya bukan di banggar.

19. Saat ini DPR mengeluarkan gerakan Budaya Anti Korupsi (BAK), bagaimana peran

anggota legislatif perempuan untuk ikut andil menyuarakan gerakan tersebut? Mohon

Jelaskan.

Korupsi itu lahir dari konsekuensi kebutuhan politik yang tinggi, apalagi politik sendiri

belum ter-image dengan baik di Indonesia. Mungkin yang terasa di generasi politik hari

ini adalah bagaimana membangun sistem pendanaan politik yang tidak membocorkan

anggaran. Karena partai sendiri diberi beban electoral tinggi, disuruh pilkada berkali-kali

tiap daerah, belum lagi pilpres, pileg dan dananya dari mana? Sistem anggaran tidak

menyediakan anggaran untuk politik. Kedua, partai juga tidak memungkinkan untuk

membangun badan usaha atau mendapatkan sumbangan lebih. Sementara kita

Page 114: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

berkomitmen untuk bebas dari korupsi. Jadi harus dipikirkan juga bagaimana pendanaan

politik itu bisa terpenuhi dengan baik. Perlu juga diberi pelajaran bagi masyarakat bahwa

anggota DPR itu bukan ATM yang diminta untuk memperbaiki jalan, membangun

mushola dan sebagaimana. Saya bukan mengeluh tapi political social dan costnya sangat

tinggi. Belum lagi kontribusi iuran partai tiap bulan. Tetapi orang harus memiliki

integritas dan berani mengatakan tidak. Walaupun banyak juga yang hidup di lingkaran

korupsi seperti proyek dan lain-lain.

20. Bagaimana peran fraksi jika anggota legislatif perempuan terlibat dalam kasus korupsi?

Mohon Jelaskan.

Kadang kita tidak begitu tau apa penyebab sebenernya anggota terlibat korupsi dan

motifnya juga tidak dibongkar. Semuanya hanya berdasarkan justifikasi saja dan dibully

saja. Seharusnya penyebab korupsi itu harus di-explore lebih mendalam, bagaimana

kondisi orang yang memilih korupsi? Terlepas dari interest.

21. Dalam hal ini bagaimana sikap PDI Perjuangan jika ada anggota legislatif perempuan

terlibat korupsi? Mohon Jelaskan.

Jika terlibat korupsi, partai akan menindak tegas dan langsung memecat oknum tersebut

dan dianggap bukan anggota yang baik.

Page 115: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

Kesimpulan

Page 116: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

DAFTAR WAWANCARA SKRIPSI

“Kinerja Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan”

Oleh Kartikha Sri Rahmayanty (Mahasiswa FISIP UIN Jakarta)

Narasumber : Irine Yusiana Roba Putri

1. Menurut ibu, Apakah pengalaman dan latar belakang yang dimiliki sangat membantu ibu

dalam melaksanakan tugas sebagai Anggota Dewan?

Ya.

2. Apakah posisi ibu di komisi berdasarkan permintaan sendiri atau dari partai politik?

Keinginan dan kebutuhan kedua belah pihak, yakni saya dan fraksi.

3. Bagaimana pendapat ibu mengenai kinerja perempuan yang duduk di legislatif?

Secara umum, menurut saya tantangan perempuan di DPR sama dengan tantangan para

perempuan di bidang lain. Saya sering membaca tulisan, baik tentang pengalaman di

Indonesia maupun di negara maju, bahwa perempuan menghadapi tantangan lebih besar

daripada laki-laki dalam karier. Saya sependapat. Perempuan memang perlu ekstra untuk

membuktikan dirinya. Ini memang warisan sejarah, karena sejak dulu dunia publik

memang dikuasai oleh budaya patriarkal. Di era modern sekarang, kaum perempuan

menuntut hak yang sama, perlakuan yang sama. Ini juga menjadi tantangan anggota

legislatif di banyak negara, bukan cuma di Indonesia.

Page 117: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

4. Bagaimana peran fraksi dalam menempatkan anggota legislatif perempuan dalam

parlemen?

Saya tidak bisa berkomentar tentang fraksi lain. Di Fraksi PDI Perjuangan, menurut

saya, sudah ada upaya besar untuk menempatkan banyak anggota perempuan. Ini adalah

upaya modernisasi dari PDI Perjuangan, seiring perkembangan zaman. Ini juga didorong

oleh fakta bahwa ketua umum kami adalah seorang perempuan, Bu Megawati, yang

sangat peduli terhadap kesamaan hak antara laki-laki dan perempuan. Jadi, sebagai

perempuan, saya sangat nyaman bekerja di dalam lingkungan ini.

5. Apakah anggota legislatif perempuan dilibatkan secara langsung dalam pembentukan

panitia khusus? Mohon Jelaskan.

Dalam partai kami, tidak ada perlakuan khusus. Jadi pelibatan ini murni berdasarkan

kompetensi dan kebutuhan. Hanya karena ketua umum kami perempuan bukan berarti

perempuan harus selalu nomor satu. Yang penting, laki-laki dan perempuan memiliki

kesempatan dan suara yang sama, murni berdasarkan kompetensi dan kontribusinya.

6. Apakah ada peran fraksi dalam penunjukan panitia khusus? Mohon Jelaskan.

Iya, semua kami bicarakan, melalui diskusi, apa kebutuhan di lapangan, dan apa

sumberdaya yang kami miliki.

7. Bagaimana meningkatan kapabilitas kinerja perempuan agar dapat memiliki pengaruh

dalam pengambilan keputusan secara nasional? Mohon Jelaskan.

Page 118: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

Menurut saya, ini pendapat saya pribadi ya, perempuan memiliki suatu naluri atau

kepekaan yang khas yang mungkin tidak dimiliki laki-laki. Seperti halnya penulis novel

perempuan akan memiliki gaya yang berbeda dengan penulis laki-laki. Isu-isu seperti

kesejahteraan keluarga, perempuan dalam pendidikan, ekonomi kerakyatan adalah isu

yang secara tradisi lebih dekat dengan perempuan. Saya pikir perempuan punya kepekaan

yang berbeda tentang hal itu, yang bisa saling melengkapi dengan pola pikir laki-laki

yang maskulin. Jadi, perempuan bisa fokus pada kebutuhan keluarga, anak-anak, dan ibu

di segala bidang kehidupan. Misalnya, di Komisi X, anggota legislatif perempuan bisa

lebih banyak bicara tentang pendidikan yang lebih berperspektif gender, pembinaan atlet

perempuan (yang potensinya sangat besar tapi masih kurang muncul), pemberdayaan

guru perempuan dan PAUD, dsb. Perempuan bisa memperkuat di hal-hal tersebut.

8. Apakah Affirmative action sudah diimplementasikan dengan baik sesuai dengan

keinginan UU? Mohon Jelaskan.

Maksudnya? UU apa? Action yg seperti apa?

9. Bagaimana iklim kepemimpinan di DPR? Apakah anggota legislatif pria mengutamakan

kesetaraan atau superioritas ? Mohon Jelaskan.

Tidak ada kecenderungan umum seperti itu. Kasus per kasus. anggota legislatif laki-laki

ada yg spt itu, anggota legislatif perempuan juga ada yg spt itu.

10. Selama ini, apa saja hambatan yang dialami dalam melaksanakan tugasnya oleh anggota

legislatif perempuan? Mohon jelaskan.

Tidak ada yang khusus.

Page 119: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

11. Bagaimana partisipasi anggota legislatif perempuan dalam pembentukan UU? Mohon

Jelaskan.

Sama dengan laki-laki, tidak ada deskriminasi terhadap perempuan dalam pembentukan

UU. Ada bbrp perempuan yang menjadi ketua panja UU.

12. Bagaimana peran ibu dalam memelihara konstituen dalam meningkatkan partisipasi

perempuan untuk terjun dalam politik? Mohon jelaskan.

Salah satunya melalui dialog, harus ada komunikasi langsung. Saya mendorong anak2

muda perempuan untuk berani mengekspresikan diri mereka.

Saya tidak membuat kebijakan langsung untuk dapil, jadi tidak bisa melalui kebijakan,

tapi melalui program-program kerja yang berupaya meningkatkan partisipasi perempuan,

melalui dialog dengan orangtua murid, mendorong siswa perempuan, atlet perempuan.

Saya juga memberikan bantuan kepada tim sepakbola perempuan di Malut.

13. Apakah ada evaluasi secara khusus dari fraksi mengenai partisipasi anggota legislatif

perempuan dalam menyuarakan pendapatnya? Mohon jelaskan.

Tidak ada secara formal.

Page 120: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

14. Saat ini DPR mengeluarkan gerakan Budaya Anti Korupsi (BAK), bagaimana peran

anggota legislatif perempuan untuk ikut andil menyuarakan gerakan tersebut?. Dalam hal

ini bagaimana sikap PDI Perjuangan jika ada anggota legislatif perempuan terlibat

korupsi? Mohon Jelaskan.

Kami memiliki peran yang sama dengan laki-laki dalam gerakan itu.

Bagaimana sikap PDI Perjuangan jika ada anggota legislatif perempuan terlibat korupsi?

Sama dengan sikap fraksi terhadap anggota laki-laki yang terlibat korupsi. Saya pikir

sikap Fraksi PDI Perjuangan sudah egaliter.

15. Bagaimana peran fraksi jika anggota legislatif perempuan terlibat dalam kasus korupsi?

Mohon Jelaskan.

Sama saja dengan terhadap anggota laki-laki.

Page 121: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

KINERJA ANGGOTA LEGISLATIF PEREMPUAN PDI PERJUANGAN DI DPR RI

TAHUN 2014-2017 DALAM PENEMPATAN DI KOMISI BERDASARKAN

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN.

Angket tersebut dibuat untuk memenuhi tugas akhir skripsi.

Oleh: Kartikha Sri Rahmayanty (Mahasiswa Program Studi Ilmu Politik, FISIP UIN Jakarta).

1. Identitas diri :

1. Nama:

Maria Yohanes Esti Wijayati

2. Tempat Tanggal Lahir:

Sleman, 17 juni 1968

3. Pendidikan Terakhir :

Strata 1- Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Jabatan Terakhir :

Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sleman (1999/2004).

Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (2004/2009 dan

2009/2014).

Plt Ketua DPC PDI Perjuangan Gunungkidul

Wakil Ketua bidang politik DPD PDI Perjuangan DIY.

5. Pengalaman Organisasi :

Lembaga Pemberdayaan Perempuan Mawar Merah.

Koalisi Perempuan Parlemen

Kaukus Perempuan Politik.

Tim Pendamping DPC PDI Perjuangan Sleman

6. Menurut ibu, Apakah pengalaman dan latar belakang yang dimiliki sangat membantu ibu dalam

melaksanakan tugas sebagai Anggota Dewan?

Page 122: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

Ya sangat membantu. Karena ada beberapa hal yang tidak diselesaikan di tingkat bawah karena

kebiakan pusat dapat diatasi. Pembahasan program-program saya menjadi lebih paham karena

ketika di daerah sudah membahas itu bedanya skalanya lebih luas. Apa kelebihan dan

kelemahan kebijakan yang dihasilkan di pemerintah pusat dan dampaknya seperti apa saya sudah

paham. Sejak kecil saya aktif berorganisasi. Ketika SMP dan SMA saya aktif osis dan Pramuka

jambore tingkat nasional, di kampus saya sebagai senat mahasiswa. Ayah saya adalah seorang

guru dan anggota PNI. Beliau sering bercerita sejarah Bung Karno dan gambaran mengenai

fungsi DPR, MPR, tugas Bupati atau struktur pemerintahan. itu mungkin mendasari saya untuk

terjun ke politik. Di DPRD saya di Komisi Keuangan C yaitu BUMD dan pendapatan daerah. Di

DPRD Provinsi saya juga di komisi keuangan B yaitu bidang pariwisata dan pertanian. Terakhir

di DPR saya ditempatkan di Komisi X yang berhubungan dengan pendidikan, kesehatan,

perempuan dan anak. Saya juga ditempatkan di MKD (Mahkamah Dewan Kehormatan) yang

merupakan satu-satunya perempuan disana. Jadi saya hanya melanjutkan saja.

7. Apakah posisi ibu di komisi berdasarkan permintaan sendiri atau dari partai politik?

Partai politik menentukan berdasarkan minat dan latarbelakang. Karena latarbelakang saya

sebagai guru dan saya juga pernah duduk di komisi D yaitu pendidikan jadi dimasukan saja.

Sebelumnya saya juga disuruh mengisi blangko dan ada juga tes psikotes. Penempatan sesuai

dengan kompetensinya. Hasilnya lebih maksimal daripada ditempatkan tidak sesuai dengan

latarbelakangnya.

8. Bagaimana pendapat ibu mengenai kinerja perempuan yang duduk di legislatif?

Di komisi X banyak perempuannya, saya melihat perempuan lebih concern dalam pekerjaannya

Selain itu perempuan memiliki kedisiplinan yang tinggi dibandingkan dengan laki-laki, seperti

ketepatan waktu hadir dalam rapat dan tanggungjawab dalam tugasnya. Di setiap rapat saya

sering melihat kalau perempuan lebih banyak yang hadir. Walaupun banyak yang berpendapat

bahwa kapasitas perempuan lebih rendah dari laki-laki. Itu salah. Menurut saya kemampuannya

sama saja, hanya saja ada kultur dan kebiasaan yang mengkungkung itu. Sekarang di pusat

(DPR) sudah terbiasa dalam mengeluarkan pendapat berbeda ketika masih di daerah. Seharusnya

sudah tidak ada halangan lagi bagi perempuan untuk menyaimpaikan pendapat di depan umum.

Jika masih ada yang berpendapat demikian, berarti ada yang mau menghalangi kiprah

perempuan.

9. Bagaimana peran fraksi dalam menempatkan anggota legislatif perempuan dalam parlemen?

Semua berdasarkan keputusan dan kebutuhan partai sehingga sering ada pertukaran posisi. Dulu

saya juga ditempatkan di Baleg (Badan Legislasi), lalu sekarang ditempatkan di MKD

(Mahkamah Dewan Kehormatan)

10. Apakah anggota legislatif perempuan dilibatkan secara langsung dalam pembentukan panitia

khusus? Mohon Jelaskan.

Page 123: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

Fraksi menentukan panitia khusus, jadi kita mengikut saja sesuai dengan ketentuan fraksi.

11. Bagaimana meningkatan kapabilitas kinerja perempuan agar dapat memiliki pengaruh dalam

pengambilan keputusan secara nasional? Mohon Jelaskan.

Ya sudah pasti adalah banyak membaca dan mencari referensi. Itu harus diterapkan terus,

menerus. Sering hadir pada rapat karena kalau sering tidak hadir maka tidak nyambung.

Berbicara harus sesuai dengan data, tidak boleh asal ngomong. Secara kapasitas perempuan lebih

mampu membuat kebijakan.

12. Apakah Affirmative action sudah diimplementasikan dengan baik sesuai dengan keinginan UU?

Mohon Jelaskan.

Ya, itu sudah dituangkan dalam UU Partai Politik dengan menempatkan 30% perempuan sampai

ke tingkat pusat, dan juga ditetapkan oleh PKPU. Partai politik mau tidak mau tidak akan

meninggalkan perempuan untuk memilih dan dipilih tetapi juga dilibatkan langsung dalam

kepengurusan. Itu merupakan syarat wajib dalam PKPU. Memang dalam praktiknya masih

banyak perempuan yang hanya mau di partai politik tetapi tidak mau mencalonkan diri. Akhirnya

membujuk-bujuk untuk dicalonkan. Maka dalam hal ini parpol memiliki peranan penting, dan

juga pemerintah untuk memfasilitasi dengan pelatihan-pelatihan kepada kelompok-kelompok

perempuan dalam ikut serta sebagai pelaku politik praktis.

13. Bagaimana iklim kepemimpinan di DPR? Apakah anggota legislatif pria mengutamakan

kesetaraan atau superioritas ? Mohon Jelaskan.

Seluruh keputusan yang diambil oleh fraksi itu saya ambil. Kalau harus berbeda pendapat maka

itu di luar fraksi. Yang menjadi sikap saya adalah sesuai dengan garis partai. Ada hal-hal tertentu

yang harus dipilih maka harus diserahkan kepada fraksi. Keputusan fraksi merupakan keputusan

partai. Jadi tidak bisa seenaknya memutuskan pendapat, semua harus ditetapkan dari fraksi.

Fraksi adalah kepanjangan dari partai politik di legislatif, jadi jika ada perbedaan pendapat antar

anggota maka ada forum khusus. Walaupun tidak semua ditentukan dari fraksi, tetapi kita harus

paham apa yang menjadi garis dan landasan politik partai.

Di DPR sendiri sudah mengutamakan kesetaraan, semua sesuai dengan porsi dan regulasinya.

14. Selama ini, apa saja hambatan yang dialami dalam melaksanakan tugasnya oleh anggota

legislatif perempuan? Mohon jelaskan.

Bagi saya secara personal tidak ada hambatan, baik di lingkungan keluarga maupun di

masyarakat. Mungkin saya sudah memiliki pengalaman. Paling hambatannya segi emosional

saja, tetapi saya sudah bisa mengaturnya.

Page 124: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

15. Bagaimana partisipasi anggota legislatif perempuan dalam pembentukan UU? Mohon Jelaskan.

Saya kira di semua alat kelengkapan ada perempuan. Dari semua forum yang saya ikuti,

perempuan cukup aktif dibandingkan dengan laki-laki. Salah satu contohnya adalah kekerasan

seksual yang juga kita dorong, di RUU Pemilu sekarang juga kita dorong dan itu terkait dengan

affirmative action. Anggota perempuan yang ada di komisi X saya rasa juga cukup aktif untuk

ditanya dalam RUU. Saya rasa tidak ada perbedaan.

16. Bagaimana peran ibu dalam memelihara konstituen dalam meningkatkan partisipasi

perempuan untuk terjun dalam politik? Mohon jelaskan.

Sejauh ini saya ada di DPR adalah bagaimana untuk memotivasi para perempuan agar

mempersiapkan generasi-generasi selanjutnya unttuk memimpin. Bagaimana mereka bisa tertarik

ya kita harus beri gambaran membantu mereka agar memiliki daya tarik untuk bersaing dalam

meraup suara. Untuk konstituen, saya sering pulang ke jogja untuk bertemu dengan masyarakat

disana. Ketika ada program di daerah-daerah kita dorong pemerintah pusat untuk peningkatkan

SDM.

17. Apakah ada evaluasi secara khusus dari fraksi mengenai partisipasi anggota legislatif perempuan

dalam menyuarakan pendapatnya? Mohon jelaskan.

Saya kurang tahu mengenai itu, itu wewenang fraksi, tapi mungkin ada. Ketika sudah ada

penilaian dari penempatan itu sesuai dengan porsi itu sendiri. bisa dilihat dari resensi tingkat

kehadiran, keaktifan pada rapat-rapat. Ada beberapa hal saya membuat laporan.

18. Bagaimana peran anggota legislatif perempuan dalam hal penganggaran dana? Mohon Jelaskan.

Saya kurang tau prosedurnya

19. Saat ini DPR mengeluarkan gerakan Budaya Anti Korupsi (BAK), bagaimana peran anggota

legislatif perempuan untuk ikut andil menyuarakan gerakan tersebut? Mohon Jelaskan.

Semua mulai dari diri sendiri. perempuan termasuk anggota yang tidak begitu mementingkan

lifestyle ketimbang pria.

Page 125: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

20. Bagaimana peran fraksi jika anggota legislatif perempuan terlibat dalam kasus korupsi? Mohon

Jelaskan.

Langsung dipecat

21. Dalam hal ini bagaimana sikap PDI Perjuangan jika ada anggota legislatif perempuan terlibat

korupsi? Mohon Jelaskan.

Sama semua pasti dipecat

Page 126: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I
Page 127: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I
Page 128: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I
Page 129: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I
Page 130: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I
Page 131: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I
Page 132: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I
Page 133: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I
Page 134: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I
Page 135: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I
Page 136: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I
Page 137: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I
Page 138: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I
Page 139: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I
Page 140: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I
Page 141: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I
Page 142: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I
Page 143: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I
Page 144: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I
Page 145: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I
Page 146: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I
Page 147: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I
Page 148: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I
Page 149: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I
Page 150: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I
Page 151: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I
Page 152: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I
Page 153: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I
Page 154: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I
Page 155: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I
Page 156: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I
Page 157: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I
Page 158: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I
Page 159: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I
Page 160: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I
Page 161: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I
Page 162: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I
Page 163: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I
Page 164: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I
Page 165: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I
Page 166: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I
Page 167: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I
Page 168: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I
Page 169: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

KINERJA ANGGOTA LEGISLATIF PEREMPUAN PDI PERJUANGAN DI DPR RI

TAHUN 2014-2017 DALAM PENEMPATAN DI KOMISI BERDASARKAN

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN.

Angket tersebut dibuat untuk memenuhi tugas akhir skripsi.

Oleh: Kartikha Sri Rahmayanty (Mahasiswa Program Studi Ilmu Politik, FISIP UIN Jakarta).

1. Identitas diri :

1. Nama:

Ribka Tjiptaning

2. Tempat Tanggal Lahir

Yogyakarta,1 juli 1959

3. Pendidikan Terakhir :

Strata 1 Kedokteran UKI Jakarta (1978-1990)

4. Jabatan Terakhir :

Anggota Komisi IX

Ketua Komisi IX (2009-2014)

5. Pengalaman Organisasi :

Sekjen Pemuda Demokrasi Indonesia

Yayasan Waluya Sejati Abadi

6. Menurut ibu, Apakah pengalaman dan latar belakang yang dimiliki sangat membantu ibu

dalam melaksanakan tugas sebagai Anggota Dewan?

Betul, karena saya dokter dan ditempatkan di Komisi IX membidangi kesehatan dan

ketenagakerjaan. Saya memiliki mimpi bagaimana politik kesehatan bisa menjadi lebih

baik. Jika dulu kita melihat kesehatan berorientasi pada sosial tetapi sekarang karena

pengaruh kapitalisasi dan globalisasi menjadi komersial. Fasilitas yang diberikan

terkadang tidak sesuai, seperti di Rumah sakit terdapat kamar Kelas III karena habis

maka dialihkan jadi Kelas I. Padahal harga per kamar bisa berbeda jauh. Saya juga turut

andil dalam mendirikan BPJS dimana rakyat dapat mendapat jaminan kesehatan ssecara

Page 170: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

nasional. Dulu ibu Megawati sudah melahirkan sistemnya sekarang tinggal penerapannya

saja.

7. Apakah posisi ibu di komisi berdasarkan permintaan sendiri atau dari partai politik?

Semua bergantung dari partai, kita tinggal menurut apa perintah partai. Kita tidak boleh

seenaknya memilih, mungkin karena saya dokter maka ditempatkan di komisi IX. Kita

juga menjalani tes psikotes.

8. Bagaimana pendapat ibu mengenai kinerja perempuan yang duduk di legislatif?

Tidak semua bagus. Apalagi karena sistem pemilu terbuka dan tidak semua menjamin

duduk di DPR pasti berkualitas. Ada juga anggota perempuan yang hanya senang

bersolek saja. Padahal menyelesaikan persoalan rakyat tidak cukup dengan bersolek saja.

Ada juga anggota yang memikirkan fasilitas yang diberikan negara saja. Penyebab

banyak perempuan gagal di pileg karena penomorannya dan uangnya. Banyak perempuan

yang berkualitas gagal karena ditempatkan di nomor urut terbawah. Partainya sendiri

masih belum memberikan kesempatan bagi perempuan untuk berkiprah dalam politik.

Terkadang perempuan sendiri juga salah dalam menempatkan dirinya, misalnya

perempuan yang masuk ke DPC bangga dengan status jabatan sebagai bendahara yang

jelas identik dengan perempuan. Jarang sekali perempuan membidangi peran-peran

penting sebagai kabid organisasi, atau dalam sidang menduduki sebagai presidium

sidang. Kesempatan itu jangan ditunggu tapi direbut nanti bisa tertinggal. Saya menjabat

sebagai ketua komisi selama 10 tahun, ini juga berkat ibu Megawati, merupakan ketua

partai yang juga perempuan.

9. Bagaimana peran fraksi dalam menempatkan anggota legislatif perempuan dalam

parlemen?

Semua berdasarkan Undang-Undang yang mengharuskan 30% tetapi kembali lagi pada

partai, apakah partai mau memberikan kesempatan tersebut? Jangan hanya sekedar

memenuhi standar KPU saja. Ketika pileg justru partai sibuk sekali mencari calon untuk

memenuhi kuota tapi sayang tidak lolos, hanya tembus 11% saja. Jika ada yang lolos

pasti ada anggota yang pasif, tidak berbicara sama sekali.

10. Apakah anggota legislatif perempuan dilibatkan secara langsung dalam pembentukan

panitia khusus? Mohon Jelaskan.

Sebetulnya perempuan seolah-olah merupakan penghias saja, bukan hanya menjadi MC

atau konsumsi saja. Menurut saya masih ada diskriminasi.

11. Apakah ada peran fraksi dalam penunjukan panitia khusus?

Ada. Karena fraksi kepanjangan tangan dari partai tetapi partai harus memilih orang yang

berkualitas agar dapat aktif disana. Karena ada saja ada anggota pansus yang hanya pasif

Page 171: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

saja. Menurut saya Diah Pitaloka bagus karena dia sudah berpengalaman sehingga mental

politiknya juga sudah terbentuk. Berbeda dengan orang yang masuk senayan hanya

modal uang saja.

12. Bagaimana meningkatan kapabilitas kinerja perempuan agar dapat memiliki pengaruh

dalam pengambilan keputusan secara nasional? Mohon Jelaskan.

Sebenarnya sikap yang diperlukan oleh perempuan adalah berani, konsisten dan pandai

me-lobby. Tetapi jangan sampai ter-lobby. Dalam pembentukan Undang-Undang masih

banyak kepentingan.

13. Apakah Affirmative action sudah diimplementasikan dengan baik sesuai dengan

keinginan UU? Mohon Jelaskan.

Sudah tapi belum sempurna implementasinya. Jadi perlu waktu, kita lama di

pembentukan PP-nya. Seharusnya sudah satu tahun malah belum keluar.

14. Bagaimana iklim kepemimpinan di DPR? Apakah anggota legislatif pria mengutamakan

kesetaraan atau superioritas ? Mohon Jelaskan.

Partai masih belum memberikan kesempatan kepada perempuan untuk memimpin.

Apabila perempuan diberi kesempatan untuk memimpin, pasti ia akan lebih tegas.

15. Selama ini, apa saja hambatan yang dialami dalam melaksanakan tugasnya oleh anggota

legislatif perempuan? Mohon jelaskan.

Tidak ada hambatan. Walaupun dengan saya jarang bertemu dengan keluarga.

16. Bagaimana partisipasi anggota legislatif perempuan dalam pembentukan UU? Mohon

Jelaskan.

Seharusnya haknya sama. Ada beberapa yang pernah masuk pansus seperti saya dan

Rieke.

17. Bagaimana peran ibu dalam memelihara konstituen dalam meningkatkan partisipasi

perempuan untuk terjun dalam politik? Mohon jelaskan.

Saya baru saja mengadakan acara ulang tahun partai yang dikemas dalam menyambut

Hari Kartini, Hari Pendidikan Nasional dan Hari Kebangkitan Nasional. Acaranya cukup

ramai karena yang datang sekitar 1216 orang dan momennya juga menjelang dengan

ramadhan.

18. Apakah ada evaluasi secara khusus dari fraksi mengenai partisipasi anggota legislatif

perempuan dalam menyuarakan pendapatnya? Mohon jelaskan.

Bukan hanya perempuan saja, laki-laki juga dievaluasi terkait dengan kehadiran dan

partisipasi. Ada juga sanksinya tergantung dengan masalahnya.

Page 172: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

19. Bagaimana peran anggota legislatif perempuan dalam hal penganggaran dana? Mohon

Jelaskan.

Saya kurang tau karena bukan di banggar.

20. Saat ini DPR mengeluarkan gerakan Budaya Anti Korupsi (BAK), bagaimana peran

anggota legislatif perempuan untuk ikut andil menyuarakan gerakan tersebut? Mohon

Jelaskan.

Kembali ke partainya. seperti hak interpelasi yang menitikberatkan kepada partai, karena

kita disini sebagai petugas partai.

21. Bagaimana peran fraksi jika anggota legislatif perempuan terlibat dalam kasus korupsi?

Mohon Jelaskan.

Langsung dipecat di semua tingkatan pemerintahan.

22. Dalam hal ini bagaimana sikap PDI Perjuangan jika ada anggota legislatif perempuan

terlibat korupsi? Mohon Jelaskan.

Sama langsung pecat. Salah satunya ada anggota DPR yang juga PDI Perjuangan

langsung dipecat.

Page 173: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

KINERJA ANGGOTA LEGISLATIF PEREMPUAN PDI PERJUANGAN DI DPR RI

TAHUN 2014-2017 DALAM PENEMPATAN DI KOMISI BERDASARKAN

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN.

Angket tersebut dibuat untuk memenuhi tugas akhir skripsi.

Oleh: Kartikha Sri Rahmayanty (Mahasiswa Program Studi Ilmu Politik, FISIP UIN Jakarta).

1. Identitas diri :

1. Nama:

Rieke Diah Pitaloka

2. Tempat Tanggal Lahir

Garut, 8 Januari 1974

3. Pendidikan Terakhir :

Strata 2 Filsafat Universitas Indonesia

4. Jabatan Terakhir :

Anggota DPR RI Komisi IX (2014)

Anggota DPR RI Komisi VI (2015 sd sekarang)

Anggota Badan Legislasi DPR

5. Pengalaman Organisasi :

Sekretaris Pusat Analisa dan pengendali Situasi PDI Perjuangan

Ketua Umum Federasi Pekerja Pelabuhan Indonesia.

6. Menurut ibu, Apakah pengalaman dan latar belakang yang dimiliki sangat membantu ibu

dalam melaksanakan tugas sebagai Anggota Dewan?

Pasti, dulu saya memulai sebagai aktivis mahasiswa dari Reformasi dan kuliah di UI

tahun 1995. Kemudian saya ikut Gerakan Mahasiswa tahun 1998 setelah itu saya masuk

PKB sebagai sekjen di DPP. Tahun 2008 karena ada persoalan saya pindah ke PDI

Perjuangan dan maju menjadi calon anggota legislatif di Dapil Jabar II, Kabupaten

Bandung Barat. Sebelumnya saya juga aktif di buruh migran, disana saya menjadi duta

buruh migran ILO. Saya melihat ada persoalan sistem yang harus diperbaiki dan harus

melalui keputusan politik. Nah keputusan politik itu ada dua melalui legislasi dan

Page 174: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

eksekutif. Ketika masuk ke DPR saya sudah merencanakan apa saja yang akan saya

lakukan terkait dengan fungsi utama di DPR seperti legislasi, budgeting, dan

pengawasan.

7. Apakah posisi ibu di komisi berdasarkan permintaan sendiri atau dari partai politik?

Kalau di PDI Perjuangan ada sistem yang cukup baik, ketika orang masuk (PDI

Perjuangan), partai sudah memiliki database. Kita juga ditanya mau masuk di bagian apa

dan latarbelakangnya apa, misalnya pengusaha tambang tidak mungkin ditempatkan di

Komisi 7. Hal ini digunakan untuk menghindari adanya conflict of interest. Adapun

perpindahan komisi seperti saya yang awalnya di Komisi IX kemudian ditempatkan di

Komisi VI karena adanya perintah partai. Namun publik harus menyadari bahwa anggota

dewan bukan otonom bahwa anggota legislatif maupun eksekutif diusung oleh partai.

Jika sistem politik dapat terlaksana dengan baik, maka tidak ada orang yang independen.

Partai memang harus dibenahi, bukan berarti deparpolisasi, karena di berbagai negara

pun termasuk Amerika Serikat tetap memakai partai politik. Jadi orang harus

menjalankan program yang diusung oleh partai baik di eksekutif maupun legislatif, kita

disebut petugas partai karena ada keterikatan tidak hanya emosi saja tapi juga ideologi

yang harus diimplementasikan. Keputusan partai adalah Kongres, Rakernas dan juga ada

Rapat DPP. Kemudian dari rapat-rapat tersebut didelegasikan oleh eksekutif dan legislatif

untuk hal-hal apa saja yang harus dikerjakan.

8. Bagaimana pendapat ibu mengenai kinerja perempuan yang duduk di legislatif?

Kita memiliki mekanisme yang jelas, harus ditempatkan dimana dan mengerjakan apa

termasuk Undang-Undang apa. Di politik sendiri kita ingin menghapus sekat-sekat

diskriminasi antara laki-laki dan perempuan. Affirmative action adalah tindakan untuk

bagaimana membuka ruang kesetaraan antara laki-laki dan perempuan. Perempuan

diprioritaskan karena dianggap kaum termarjinalkan selama ini, jadi perjuangan untuk

perempuan bukan untuk mendikotomi atau mendominasi terhadap laki-laki tetapi

perjuangan perempuan adalah perjuangan untuk memenuhi hak-hak asasi manusia. Untuk

tugas saya sebagai anggota dewan, saya membela semua terlepas karena laki-laki atau

perempuan, bagi saya rakyat adalah rakyat. Dalam konteks isu perempuan, ada pula yang

khusus saya perjuangkan yaitu UU Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga,

memperjuangkan Affirmative Action yaitu kouta 30% perempuan di politik dengan zipper

system-nya. Tetapi itu tidak menjadi alasan kita untuk berhenti dalam kuantitas

perempuan yang masuk di parlemen, kualitas perempuan di DPR juga karena bagaimana

dia mengerti tugas pokoknya dan apa yang ia kerjakan. Untuk di buruh migran, saya

sekarang tidak di Komisi VI tapi saya berada di Timwas TKI DPR. Jika dilihat dari segi

perempuan tentu relevan karena mayoritas TKI adalah perempuan, bukan berarti saya

memperjuangkan hanya perempuan saja, saya memperjuangkan semuanya. Saat ini saya

Page 175: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

adalah pengusul untuk UU Penghapusan Kekerasan Seksual, korbannya tidak hanya

perempuan namun juga laki-laki. Dalam sistem sosial yang ada, perempuan masih

terekonstruksi sebagai warga kelas dua, maka korban yang paling banyak perempuan. ini

saya lakukan dan masih bekerjasama dengan beberapa NGO dan civil society. Pada

periode ini saya berjuang bersama dengan Komnas HAM dan anak, dan seluruh jaringan

aktivis perempuan. Kita juga membuka ruang untuk berkomunikasi perihal

perkembangan di DPR tentang bagaimana kondisi disana, kemudian bagiamana

sosialisasinya, lobby politiknya jadi kita rumuskan bersama. Sebetulnya saya adalah

corong buat teman-teman disini karena kita tidak mungkin menggolkan suatu keputusan

politk tanpa dukungan dari publik.

9. Bagaimana peran fraksi dalam menempatkan anggota legislatif perempuan dalam

parlemen?

Di PDI Perjuangan tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan, karena ketua

partainya juga perempuan. Alhamdulillah, permasalahan terkait gender sudah selesai.

Ketua umum selalu memberikan ruang seluas-luasnya, menurut saya perempuan justru

diberikan ruang yang cukup luas karena mencari kader perempuan itu susah sekali. Tidak

semua orang bisa berhadapan dengan situasi dimana ada anggapan publik bahwa

perempuan itu mengurusi sumur, dapur dan kasur. Belum lagi anggapan masyarakat

mengenai wilayah politik adalah wilayah laki-laki. Jadi mencari orang yang bisa

membagi waktu antara keluarga dan siap bertarung politik itu susah. Tetapi ada beberapa

pilihan lagi, kalau sudah masuk ke dalam politik ya prioritas utama adalah rakyat.

Kemarin saya ditunjuk sebagai Ketua Pansus Pelindo, itu merupakan sebuah tugas yang

berat dan bagi saya itu merupakan penghargaan tinggi dari partai yang harus saya

jalankan sebaik-baiknya.

10. Apakah anggota legislatif perempuan dilibatkan secara langsung dalam pembentukan

panitia khusus? Mohon Jelaskan.

Partai menugaskan ke fraksi, nanti pimpinan fraksi berbicara dengan anggota fraksi dan

diputuskan untuk memberikan rekomendasi siapa saja. Kalau ketua pansus merupakan

mandat langsung dari ketua umum. Kalau anggotanya diputuskan oleh DPP, disetujui

atau tidak.

11. Apakah ada peran fraksi dalam penunjukan panitia khusus?

Ada. Biasanya dipilih yang berkompeten dan berani fight dalam memenangkan

keputusan. Terkadang lebih menitikberatkan pada segi kompetensi, ada juga anggota

yang masuk 2 pansus sekaligus.

Page 176: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

12. Bagaimana meningkatan kapabilitas kinerja perempuan agar dapat memiliki pengaruh

dalam pengambilan keputusan secara nasional? Mohon Jelaskan.

Pertanyaan tersebut berlaku juga untuk politisi laki-laki, karena ada juga politisi laki-laki

yang tidak memiliki pengaruh. Sebetulnya pengaruh politisi tidak bisa dilihat apakah dia

laki-laki atau perempuan saja. Cara satu-satunya adalah mengorganisir rakyat dan terjun

langsung dalam mengadvokasi persoalan rakyat. Nah kalau untuk anggota DPR tidak

boleh hanya memperjuangkan dapilnya saja. DPR RI itu mencakup semua wilayah

Indonesia, jadi tidak bisa kita bekerja dalam konteks daerah pemilihannya saja kalau

bekerja sesuai dapilnya berarti DPRD. Itu yang membedakan Indonesia dengan sistem

federal, karena negara kita berbasis NKRI. Bagaimana nasib daerah lain apabila dia

hanya mementingkan rakyat di dapilnya saja? Jadi yang susah adalah bagaimana

membangun kepercayaan ke masyarakat, mengorganisir rakyat yang memilih kita sebagai

politisi untuk memperjuangkan kepentingan-kepentingan rakyat. Sekarang saya sedang

berjuang untuk revisi UU ASN (Aparatur Sipil Nasional) untuk memperjuangkan

pegawai honorer menjadi pegawai tetap negara.

13. Apakah Affirmative action sudah diimplementasikan dengan baik sesuai dengan

keinginan UU? Mohon Jelaskan.

Wajib, ada juga ketentuan dari kepengurusan partai. Nanti ada verifikasi partai politik

sebesar 30% pengurus partai dan calon harus berasal dari perempuan. Untuk mencapai

keterpilihan 30% itu agak sulit, namun yang penting adalah bukan karena jenis kelamin,

laki-laki atau perempuan tetapi perspektif tentang keberpihakan perempuan, perempuan

selalu menjadi korban dari sistem sosial yang ada. Misalnya soal Bidan, jika kita lihat

dari segi profesi memang bidan identik dengan perempuan, untuk merumuskan Undang-

Undang Bidan PTT, Alhamdulillah semua temen anggota dewan laki-laki menyetujui dan

diangkat lebih cepat untuk menjadi PNS. Kemudian upahnya juga diperbaiki, ini bukan

hanya perjuangan perempuan tetapi perjuangan laki-laki juga.

14. Bagaimana iklim kepemimpinan di DPR? Apakah anggota legislatif pria mengutamakan

kesetaraan atau superioritas ? Mohon Jelaskan.

Sama dengan pertanyaan sebelumnya.

15. Selama ini, apa saja hambatan yang dialami dalam melaksanakan tugasnya oleh anggota

legislatif perempuan? Mohon jelaskan.

Hambatan banyak. Kesulitan saya adalah melibatkan dan memberikan kesadaran kepada

rakyat bahwa ini merupakan urusan politisi di DPR, jadi kita tidak bisa bekerja sendirian

di DPR. Kami butuh dukungan dari rakyat agar kebijakan tersebut dapat diputuskan.

Salah satu hubungan penting juga melalui media, media itu jangan menjadi “kuli tinta”

tapi menjadi pewarta pejuang. Alhamdullilah mereka jadi bagian dari perjuangan saya.

Page 177: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

16. Bagaimana partisipasi anggota legislatif perempuan dalam pembentukan UU? Mohon

Jelaskan.

Terdapat tiga fungsi pengawasan di DPR yaitu legislasi, budgeting dan pengawasan.

Untuk legislasi harus diperbaiki terutama dengan Undang-Undang Buruh Migran yaitu

UU No 39 Tahun 2004 akan tetapi sampai hari ini belum selesai. Untuk budgeting, saya

berjuang untuk perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri. Akhirnya sudah

diputuskan melalui Kementerian Luar Negeri yaitu Perlindungan WNI sebesar 1 Triliun

multi years. Kemudian dari segi pengawasan adalah kebijakan-kebijakan Pemerintah

terhadap perlindungan buruh migran Indonesia. Kita terjun langsung untuk mengadvokasi

perlindungan WNI baik di luar maupun di dalam negeri. Saya juga fight terkait dengan

pembebasan hukuman mati yang diberikan oleh TKI di Malaysia. Kedua terkait dengan

jaminan sosial, saya memiliki prinsip bahwa tidak ada kesejahteraan dan keadilan sosial

tanpa adanya jaminan sosial nasional. Waktu itu penyelenggaranya ada empat BUMN

yang berbentuk PT, Askes, Jamsostek, Taspen dan Asabri. Ini memiliki sistem-sistem

yang berbeda dengan sistem yang seharusnya karena empat BUMN ini berbentuk PT

yang berarti profit oriented sementara, sistem jaminan pemerintah harus non-profit

oriented. Saya berjuang kurang lebih 3 tahun untuk UU Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial. Untuk UU Sistem Jaminan Sosial sendiri sudah ada dan ditandatangani oleh

Presiden Megawati Soekarnoputri tanggal 19 Oktober 2004 namun UU ini belum

dijalankan karena dalam kurun waktu 5 tahun (masa periode habis) harus ada perubahan

sistem. Perubahan penyelenggaranya juga diubah dari profit oriented menjadi non-profit

oriented. Jadi baru tahun 2011 kita mengubah sistem baru untuk pengawalan kebijakan

politik gerakan parlemen extra parlementer. Jadi kita buat koalisi partai untuk

mendukung dalam pansus supaya ada gerakan bersama. Yang paling penting adalah pilot

project dari saya lakukan bagaimana agar UU dapat diketahui oleh publik, karena UU

yang sudah disahkan adalah menyangkut hajat hidup masyarakat Indonesia. Ketika

terjadi penjanggalan pembahasan bukan hanya saya saja yang turun tangan, (DPR dan

Pemerintah) tetapi mereka (publik) kami beri pintu untuk mengkontrol langsung setiap

persidangan di DPR, jadi kita buat fraksi balkon. Fraksi balkon berfungsi untuk

mengontrol siapa yang mengatakan apa, dan mereka memberikan masukan kepada

anggota dewan, pasal mana yang seharusnya disetujui oleh anggota dewan. Sehingga

Mayoritas UU BPJS itu berasal dari publik. Maka, dengan disahkannya UU BPJS

Indonesia sudah masuk dalam sistem yang baru yaitu sistem jaminan sosial yang

sesungguhnya, badannya tidak lagi berbentuk PT tetapi menjadi badan nirlaba. BPJS

sendiri terbagi menjadi dua yaitu BPJS Kesehatan dan BPJS Tenaga Kerja. BPJS Tenaga

Kerja menjamin empat hal yaitu kecelakaan, pensiun, hari tua dan kematian. Untuk

pertama kalinya jaminan pensiun itu dijalankan untuk semua rakyat Indonesia bukan

hanya PNS mulai Juli 2015. Itu adalah tonggak pencapaian bersejarah yang luar biasa,

dimana ada kepastian orang yang bekerja tidak hanya jaminan hari tua, tetapi juga ada

Page 178: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

jaminan pensiun yang akan dikeluarkan setiap bulannya. Ada yang berhasil dan ada yang

tidak berhasil tapi saya maunya kerja bareng dan terlibat. Beberapa ada yang sudah

diangkat menjadi PNS tapi mereka tetap membantu teman-temannya.

17. Bagaimana peran ibu dalam memelihara konstituen dalam meningkatkan partisipasi

perempuan untuk terjun dalam politik? Mohon jelaskan.

Konstituen saya tersebar di seluruh Indonesia, tidak hanya di wilayah dapil saya saja.

Karena saya anggota dewan yang dipilih oleh seluruh rakyat Indonesia, jadi saya

memelihara seluruh daerah konstituen saya.

18. Apakah ada evaluasi secara khusus dari fraksi mengenai partisipasi anggota legislatif

perempuan dalam menyuarakan pendapatnya? Mohon jelaskan.

Ada, besok kita ada rakor (rapat koordinasi). Ada rakor fraksi dan juga rakernas, dan ada

juga rapat dari ketua umum terkait dengan hal-hal khusus seperti pansus dan di-briefing

langsung. Ngeri deh.. jadi setiap orang akan ditunjuk dan dibacakan secara langsung apa

saja yang seharusnya ia lakukan. Semuanya undercontrol , ada beberapa mekanisme dan

proses yang harus dijalankan dan diperbaiki. Proses yang masih berjalan berdasarkan

rekomendasi kongres, lalu rakernas yang dilakukan setiap tahun. Rakernas mengeluarkan

rekomendasi yang didelegasikan ke semua anggota eksekutif dan legislatif yang ada di

pusat maupun di daerah. Memang kontrol sampai ke DPRD itu masih kita bangun, untuk

tingkat DPR RI masih cukup berjalan walaupun posisi kita sebagai pemerintahan itu yang

jadi sulit, seolah-olah kita tidak mengkritisi tapi kita sebenernya berupaya keras untuk

mengupayakan pemerintahan ini agar tidak keluar dari rel konstitusi. Ketua umum tetap

berpesan agar tetap mawas diri, tidak meng-iyakan semua tanpa adanya pengawasan dan

pendampingan. Walaupun dalam berbagai rapat kita sering sekali dikatakan sebagai

partai oposisi karena kita menjaga prinsip-prinsip utama yang berkaitan dengan rakyat.

19. Bagaimana peran anggota legislatif perempuan dalam hal penganggaran dana? Mohon

Jelaskan.

Untuk budgeting, saya berjuang untuk perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di luar

negeri. Akhirnya sudah diputuskan melalui Kementerian Luar Negeri yaitu Perlindungan

WNI sebesar 1 Triliun multi years. Kemudian dari segi pengawasan adalah kebijakan-

kebijakan Pemerintah terhadap perlindungan buruh migran Indonesia. Kita terjun

langsung untuk mengadvokasi perlindungan WNI baik di luar maupun di dalam negeri.

Saya juga fight terkait dengan pembebasan hukuman mati yang diberikan oleh TKI di

Malaysia. Kedua terkait dengan jaminan sosial, saya memiliki prinsip bahwa tidak ada

kesejahteraan dan keadilan sosial tanpa adanya jaminan sosial nasional. Waktu itu

penyelenggaranya ada empat BUMN yang berbentuk PT, Askes, Jamsostek, Taspen dan

Asabri. Ini memiliki sistem-sistem yang berbeda dengan sistem yang seharusnya karena

Page 179: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

empat BUMN ini berbentuk PT yang berarti profit oriented sementara, sistem jaminan

pemerintah harus non-profit oriented. Saya berjuang kurang lebih 3 tahun untuk UU

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Untuk UU Sistem Jaminan Sosial sendiri sudah

ada dan ditandatangani oleh Presiden Megawati Soekarnoputri tanggal 19 Oktober 2004

namun UU ini belum dijalankan karena dalam kurun waktu 5 tahun (masa periode habis)

harus ada perubahan sistem. Perubahan penyelenggaranya juga diubah dari profit

oriented menjadi non-profit oriented. Jadi baru tahun 2011 kita mengubah sistem baru

untuk pengawalan kebijakan politik gerakan parlemen extra parlementer.

20. Saat ini DPR mengeluarkan gerakan Budaya Anti Korupsi (BAK), bagaimana peran

anggota legislatif perempuan untuk ikut andil menyuarakan gerakan tersebut? Mohon

Jelaskan.

Kalau setiap orang fokus dalam melaksanakan tugasnya terutama tiga fungsi DPR dan

setia pada sumpahnya pasti tidak ada yang berani korupsi. Masalahnya bukan hanya di

DPR yang korupsi, birokrasi juga harus dicek. Karena korupsi itu tidak sendiri, apakah

ada ruang atau sebaliknya? Anggaran itu harus dibahas antara pemerintah dan DPR.

21. Bagaimana peran fraksi jika anggota legislatif perempuan terlibat dalam kasus korupsi?

Mohon Jelaskan.

Partai PDI Perjuangan langsung memecat dan menindak tegas.

22. Dalam hal ini bagaimana sikap PDI Perjuangan jika ada anggota legislatif perempuan

terlibat korupsi? Mohon Jelaskan.

Sama langsung pecat. Salah satunya ada anggota DPR yang juga PDI Perjuangan

langsung dipecat.

Page 180: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

KINERJA ANGGOTA LEGISLATIF PEREMPUAN PDI PERJUANGAN DI DPR RI

TAHUN 2014-2017 DALAM PENEMPATAN DI KOMISI BERDASARKAN

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN.

Angket tersebut dibuat untuk memenuhi tugas akhir skripsi.

Oleh: Kartikha Sri Rahmayanty (Mahasiswa Program Studi Ilmu Politik, FISIP UIN Jakarta).

1. Identitas diri :

1. Nama:

Tuti Roosdiono

2. Tempat Tanggal Lahir

Salatiga, 21 Agustus 1954

3. Pendidikan Terakhir :

Strata 1, Business Administration, Washington D.C, Amerika Serikat

4. Jabatan Terakhir :

Komisi I DPR RI (PAW Tjahjo Kumolo)

5. Pengalaman Organisasi :

Ketua umum Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT)

Pendiri Komunitas Seni Mitra Barata

Komnas Penanggulangan Tembakau

Yayasan Kantor DKI

6. Menurut ibu, Apakah pengalaman dan latarbelakang yang dimiliki sangat membantu ibu

dalam melaksanakan tugas sebagai Anggota Dewan?

Ya betul sekali, tetapi personality itu juga penting. Kita juga harus supel, pandai bergaul

dan ramah. Basic saya yang peduli dengan kebudayaan karena saya berasal dari keluarga

jawa tulen. Jadi saya sudah kenal sekali dengan gamelan, tembang Jawa dan wayang.

Saya juga menjadi ketua di Komunitas Seni Mitra Barata yang berfokus pada kebudayaan

Jawa.

Page 181: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

7. Apakah posisi ibu di komisi berdasarkan permintaan sendiri atau dari partai politik?

Dari partai politik, karena saya merupakan PAW (Pergantian Antar Waktu) dari Bapak

Tjahjo Kumolo, Menteri Dalam Negeri. Saya ditempatkan di komisi 1. Sejak kecil saya

aktif organisasi, sewaktu SMP saya aktif di GSNI, kemudian saya juga aktif di GMNI.

Tetapi saya juga ditanya oleh partai, mau ditempatkan di komisi mana? Saya menurut

saja apa yang diperintahkan oleh partai, I’m flexible and happy yang penting fokus kerja.

8. Bagaimana pendapat ibu mengenai kinerja perempuan yang duduk di legislatif?

Menurut saya kinerja perempuan di DPR bagus semua, mereka bekerja dengan baik, jujur

dan apa adanya dibandingkan anggota laki-laki. Mungkin karena perempuan minoritas ya

jadi harus menunjukkan kemampuannya.

9. Bagaimana peran fraksi dalam menempatkan anggota legislatif perempuan dalam

parlemen?

Saya kurang tau, kareana saya anggota biasa takut salah ngomong.

10. Apakah anggota legislatif perempuan dilibatkan secara langsung dalam pembentukan

panitia khusus? Mohon Jelaskan.

Saya belum pernah ditempatkan dalam pansus terhitung Januari 2016. Tetapi ada

beberapa perempuan yang ikut pansus seperti Rieke Diah Pitaloka, Risa Mariska.

11. Apakah ada peran fraksi dalam penunjukan panitia khusus?

Saya kurang tau tapi banyak anggota perempuan PDI Perjuangan yang masuk pansus.

12. Bagaimana meningkatan kapabilitas kinerja perempuan agar dapat memiliki pengaruh

dalam pengambilan keputusan secara nasional? Mohon Jelaskan.

Harus berani dan fight, seperti mbak rieke. Terkadang ada beberapa perempuan yang

tidak berani dalam beragumentasi karena ada beberapa anggota laki-laki tidak beretika

sedemikian rupa. Seharusnya kita sebagai wakil rakyat harus berargumentasi sesuai

dengan etika. Menurut saya perempuan masa kini masih ambivalence, tapi yang banyak

juga kuat seperti mbak rieke, ibu ribka, ibu Indah kurnia.

13. Apakah Affirmative action sudah diimplementasikan dengan baik sesuai dengan

keinginan UU? Mohon Jelaskan.

Realitynya bertele-tele dan tidak selesai-selesai. Saya agak sulit menjawab tetapi

mungkin ada proses lagi agar lebih baik ke depannya. Sebenarnya PDI Perjuangan itu

partai pemenang Pemilu , tetapi kita tidak mendapatkan kursi sebagai pimpinan. Disitu

Page 182: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

kira merasa kesulitan karena dicurangi. Semua masyarakat sudah tahu kalau kita

dicurangi. Ini juga berdampak pada penempatan posisi kami di komisi.

14. Bagaimana iklim kepemimpinan di DPR? Apakah anggota legislatif pria mengutamakan

kesetaraan atau superioritas ? Mohon Jelaskan.

Masih ada tendensi pertemanan, jadi sering sekali ada rasa “tidak enak” pada teman.

Seperti Fahri Hamzah, beliau sudah gak di PKS tapi karena ada rasa “tidak enak” itu

maka ya masih sungkan. Posisi Fahri Hamzah sendiri juga tidak jelas, karena beliau

mewakili siapa? Untu superioritas sendiri tidak terlalu ketara. Tetapi ada beberapa orang

yang pasti melakukan itu, tidak bisa digeneralisasikan. PDI Perjuangan sendiri sangat

menghargai perempuan karena pimpinannya saja perempuan.

15. Selama ini, apa saja hambatan yang dialami dalam melaksanakan tugasnya oleh anggota

legislatif perempuan? Mohon jelaskan.

Banyak. Sering ada pemberitahuan rapat yang cenderung mendadak. Contohnya rapat

paripurna hari ini baru diberi tahu semalam. Selain itu hari ini saya ada rapat dengan

mitra jadi sering terpotong karena terburu-buru. Di surat itu tertulis pukul 10 pagi mulai

rapat tetapi rapat sering molor dan tidak memenuhi quorum. Saya gak tau mana

problemnya, mana telur mana ayam saya gak ngerti.

16. Bagaimana partisipasi anggota legislatif perempuan dalam pembentukan UU? Mohon

Jelaskan.

Partisipasinya all-out tapi kan kita minoritas, atau memang dikondisikan seperti ini.

seperti kata pak Said Aqil Sirodj PDI Perjuangan itu seperti NU, sama pintarnya sama

bodohnya. Hahahahaha.

17. Bagaimana peran ibu dalam memelihara konstituen dalam meningkatkan partisipasi

perempuan untuk terjun dalam politik? Mohon jelaskan.

18. Apakah ada evaluasi secara khusus dari fraksi mengenai partisipasi anggota legislatif

perempuan dalam menyuarakan pendapatnya? Mohon jelaskan

19. Bagaimana peran anggota legislatif perempuan dalam hal penganggaran dana? Mohon

Jelaskan.

Sesuai dengan porsinya di komisi. Tiap komisi ada wakil perempuannya. Semua anggota

memiliki hak yang sama, di banggar (badan anggaran) pun ada perempuannya.

Page 183: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

20. Saat ini DPR mengeluarkan gerakan Budaya Anti Korupsi (BAK), bagaimana peran

anggota legislatif perempuan untuk ikut andil menyuarakan gerakan tersebut? Mohon

Jelaskan.

Budaya anti korupsi dimulai dari diri sendiri dan merealisasikan program dengan baik,

misalnya uang bakti sosial dimanfaatkan dengan baik, nah itu bisa dijadikan contoh.

21. Bagaimana peran fraksi jika anggota legislatif perempuan terlibat dalam kasus korupsi?

Mohon Jelaskan.

Langusng dipecat, tidak ada toleransi.

22. Dalam hal ini bagaimana sikap PDI Perjuangan jika ada anggota legislatif perempuan

terlibat korupsi? Mohon Jelaskan.

Sama langsung pecat. Salah satunya ada anggota DPR yang juga PDI Perjuangan

langsung dipecat.

Page 184: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

Wawancara Pribadi dengan Ribka Tjiptaning, 19 Mei 2017

Wawancara Pribadi dengan Tuti Roosdiono, 3 Juli 2017.

Page 185: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

Wawancara Pribadi dengan Rieke Diah Pitaloka, 13 Juli 2017.

Wawancara Pribadi dengan M.Y Esti Wijayanti pada tanggal 18 Juni 2017

Page 186: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I

Wawancara Pribadi dengan Irine Yusiana Roba Putri, 26 Agustus 2017.

Wawancara Pribadi dengan Agustina Wilujeng Pramestuti,13 Juni 2017

Page 187: GENDER DAN PARTAI POLITIK: KINERJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43133...Data Diri Anggota Legislatif Perempuan PDI Perjuangan Tahun 2014-2017 ..57 1 BAB I