gelombang berjalan.pdf
-
Upload
fathurrahman -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
Transcript of gelombang berjalan.pdf
-
8/17/2019 gelombang berjalan.pdf
1/5
FIS 3
1
materi78.co.nr
GELOMBANG
GelombangA. PENDAHULUAN
Gelombang adalah getaran yang merambat.
Gelombang merambat getaran tanpa
memindahkan partikel. Partikel hanya bergerak di
sekitar titik kesetimbangan.Gelombang berdasarkan medium dibagi menjadi:
1) Gelombang mekanik , yaitu gelombang
yang membutuhkan medium.
Contoh: getaran tali, gelombang laut,
gelombang bunyi.
2)
Gelombang elektromagnetik , yaitu
gelombang yang tidak butuh medium.
Contoh: gelombang cahaya.
Gelombang berdasarkan arah rambat dibagi
menjadi:1) Gelombang transversal, yaitu gelom-bang
yang tegak lurus dengan arah rambat.
Contoh: gelombang cahaya.
2) Gelombang longitudinal, yaitu gelom-
bang yang searah dengan arah rambat.
Contoh: gelombang permukaan, gelombang
bunyi, pegas.
3) Gelombang sirkular, yaitu gelombang yang
searah dengan arah rambat.
Contoh: gelombang pada permukaan air.Gelombang berdasarkan amplitudo dibagi menjadi:
1) Gelombang berjalan, yaitu gelombang yang
memiliki amplitudo tetap.
2) Gelombang stasioner/diam, yaitu
gelombang yang memiliki amplitudo
berubah-ubah.
B. ISTILAH GELOMBANG
Gelombang memiliki amplitudo, panjang
gelombang, periode dan frekuensi.
Amplitudo adalah simpangan terjauh yang
dimiliki suatu gelombang.
Panjang satu gelombang adalah:
Gelombang transversal
Satu gelombang (λ) transversal adalah satu bukit
dan satu lembah.
Gelombang longitudinal
Satu gelombang (λ) longitudinal adalah satu
rapatan dan satu renggangan.
Periode gelombang (T) adalah lama waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan satu getaran.
Frekuensi gelombang (f) adalah jumlah getaran
yang terjadi dalam satuan waktu.
Hubungan periode dan frekuensi:
Cepat rambat gelombang dapat dirumuskan:
C. GELOMBANG BERJALAN
Gelombang berjalan adalah gelombang yang
merambat dengan amplitudo tetap atau konstan
di setiap titik yang dilaluinya.
Gelombang berjalan memiliki bentuk yang
sinusoidal, sehingga dapat dibentuk sebuah
persamaan gelombang berjalan.
Fase gelombang (φ) adalah sudut fase yang
ditempuh tiap satu putaran.
Sudut fase (θ) adalah sudut yang ditempuh
gelombang saat bergetar dalam fungsi sinus.
Beda fase (Δφ) adalah selisih antara satu fase
dengan fase lain.
A λ
t
-A
s
bukit
lembah
λ
s
arapatan
renggangan
T =t
n
T = periode (s)t = waktu (s)n = jumlah getaran (kali)
f =n
t
f = frekuensi (Hz)n = jumlah getaran (kali)t = waktu (s)
T =1
f f =
1
T
v =
λ
T v = λ.f
φ =t
T +
x
λ
t = waktu (s)T = periode (s)
θ = 2π (t
T +
x
λ )
Δφ =∆x
λ Δx = x2 – x1
-
8/17/2019 gelombang berjalan.pdf
2/5
FIS 3
2
materi78.co.nr
GELOMBANG
Nilai beda fase berkisar antara nol sampai satu,
dengan nilai bilangan bulat diabaikan.
Dua gelombang dikatakan sefase apabila beda
fasenya nol, dan dikatakan berlawanan apabila
beda fasenya setengah.
a. Dua gelombang yang sefase adalah yang
memiliki frekuensi dan titik simpangan sama
dalam waktu yang sama.
b. Dua gelombang yang berlawanan fase
adalah yang memiliki frekuensi sama namun
memiliki titik simpangan yang bercerminan.
Persamaan simpangan gelombang berjalan:
dimana,
Persamaan simpangan menggunakan fase
gelombang:
Makna persamaan simpangan:
Amplitudo
Arah rambat gelombang
Persamaan kecepatan gelombang berjalan
merupakan turunan pertama dari persamaan
simpangan.
Kecepatan minimum gelombang terdapat pada
amplitudo, dan kecepatan maks-imum
terdapat pada simpul.
Kecepatan maksimum gelombang terjadi pada
saat cos (ω.t ± k.x) = 1, dapat dirumuskan:
Persamaan percepatan gelombang berjalan
merupakan turunan pertama persamaan
kecepatan dan turunan kedua persamaan
simpangan, dapat dirumuskan:
Percepatan minimum gelombang terdapat
pada simpul, dan percepatan maksimum
terdapat pada amplitudo.
Percepatan maksimum gelombang terjadi pada
saat sin (ω.t ± k.x) = 1, dapat di-rumuskan:
D. GELOMBANG STASIONER
Gelombang stasioner atau diam adalah
gelombang yang merambat dengan amplitudo
berubah atau tidak konstan di setiap titik yang
dilaluinya.
Gelombang stasioner dapat terbentuk karena:
1)
Dua gelombang koheren bergerak
berlawanan arah di sekitar titik
kesetimbangan.
2) Sebuah gelombang mengalami refleksi
(pemantulan).
Gelombang stasioner memiliki simpangan
stasioner, amplitudo stasioner, simpul dan perut.
Cepat rambat gelombang stasioner menurutpercobaan Melde dipengaruhi oleh keadaan
medium rambat gelombang.
yp = ± A sin (ω.t ± k.x)
y = simpangan partikel P (m)A = amplitudo (m)ω = frekuensi sudut (rad/s)
t = waktu getar titik asal (s)k = bilangan gelombangx = jarak partikel P ke asal getaran (m)
ω = 2πf =2π
T k =
2π
λ v =
ω
k
yp = ± A sin (2π (t
T +
x
λ ))
Jika A > 0 (positif), maka arah getar
gelombang pertama ke atas lebih dulu.
Jika A < 0 (negatif), maka arah getar
gelombang pertama ke bawah lebih dulu.
Jika k > 0 (positif), maka arah rambat
gelombang adalah ke kiri. Jika k < 0 (negatif), maka arah rambat
gelombang adalah ke kanan.
a maks
t
-Aa maks
v maks
A
simpul
y’ = v =dy
dt
vp = ω.A cos (ω.t ± k.x)
vmaks = ω.A
y” = v’ = a = dvdt
ap = –ω2. A sin (ω.t ± k.x)
amaks = -ω2
.A
simpul
perut
-
8/17/2019 gelombang berjalan.pdf
3/5
FIS 3
3
materi78.co.nr
GELOMBANG
Cepat rambat gelombang stasioner menurut
Melde dapat dirumuskan:
Refleksi atau pemantulan terjadi karena perubahan
keadaan medium rambat gelombang mekanik.
Refleksi gelombang mekanik akan meng-
hasilkan sebuah gelombang stasioner.
Refleksi gelombang terdiri atas:
Ujung terikat
Persamaan gelombang stasioner:
Amplitudo gelombang stasioner:
Letak simpul dari ujungterikat:
Letak perut dari ujungterikat:
Ujung bebas
Persamaan gelombang stasioner:
Amplitudo gelombang stasioner:
Letak simpul dari ujungbebas:
Letak perut dari ujungbebas:
E. GEJALA-GEJALA GELOMBANG
Unsur gelombang terdiri atas:
1)
Muka gelombang (front), yaitu tempatkedudukan titik-titik yang memiliki fase sama
pada gelombang.
2) Sinar gelombang, yaitu arah rambat
gelombang, tegak lurus dengan muka
gelombang.
Gejala-gejala gelombang terdiri dari:
1) Refleksi (pemantulan)
Pemantulan gelombang terjadi berdasarkan
hukum pemantulan gelombang:
2) Refraksi (pembiasan)
Pembiasan gelombang terjadi berdasarkanhukum Snellius:
xSn =n-1
2 λ xPn =
2n-1
4 λ
xSn =2n-1
4 λ xPn =
n-1
2 λ
v = √ Fμ
μ =m
L
v = cepat rambat gel (m/s)F = gaya tegangan tali (N)μ = massa jenis tali (kg/m)m = massa tali (kg)L = panjang tali (m)
S1
y1 P1 P2
y2 Ap
S2 S3 P3
gelombang pantul
gelombang datang
yb
S4 S5 P4 P5
S6
yb = y1 + y2 yb = 2A sin(k.x) cos(ω.t)
As = 2A sin(k.x)
y1 P1 P2
y2
Ap
S1 S2 P3
gelombang pantul
gelombang datang
yb
S3 S4 P4 P5 S5
yb = y1 + y2 yb = 2A cos(k.x) sin(ω.t)
As = 2A cos(k.x)
i r
garis normal
i = r
Gelombang datang, garis normal dan
gelombang pantul terletak pada satu
bidang datar.
Sudut datang (i) gelombang sama
dengan sudut pantul (r).
i
r
garis normal
bidang batas
-
8/17/2019 gelombang berjalan.pdf
4/5
FIS 3
4
materi78.co.nr
GELOMBANG
Persamaan umum pembiasan gelombang:
Indeks bias adalah perbedaan kecepatan
gelombang (cahaya) yang terjadi pada dua
medium yang berbeda kerapatannya.
Nilai indeks bias relatif :
Persamaan indeks bias dua medium
gelombang:
3) Difraksi (pelenturan)
Pelenturan gelombang terjadi apabila suatu
gelombang diberi penghalang yang memiliki
celah.
a. Difraksi pada celah lebar menghasilkan
gelombang dengan muka gelombang
hanya melentur pada tepi celah.
b. Difraksi pada celah sempit
menghasilkan difraksi yang jelas.
4) Interferensi (perpaduan)
Perpaduan dua gelombang tunggal atau
lebih terjadi berdasarkan prinsip superposisi.
Menurut prinsip superposisi:
Superposisi gelombang datang dengan
gelombang pantul akan menghasilkan
gelombang stasioner.
Interferensi gelombang terbagi menjadi:
1) Interferensi konstruktif /maksimum
Adalah dua buah gelombang atau lebih
yang sefase dan bersifat saling
menguatkan.
2)
Interferensi destruktif /minimum
Adalah dua buah gelombang atau lebih
yang berlawanan fase dan bersifat saling
meniadakan.
Gelombang datang, garis normal dan
gelombang bias terletak pada satu
bidang datar.
Gelombang datang dari medium kurang
rapat ke lebih rapat dibiaskan
mendekati garis normal, dan sebaliknya.
sinisinr
= v1v2
= n
i = sudut datangv1 = kecepatan gelombang pada medium 1r = sudut biasv2 = kecepatan gelombang pada medium 2n = indeks bias medium
n =n2
n1
n = indeks bias medium 2 relatif medium 1n2 = indeks bias medium 2n1 = indeks bias medium 1
n1. sin i = n2. sin r
Jika dua gelombang atau lebih berjalan
dalam suatu medium, maka gabungan
fungsi gelombang adalah penjumlahan
aljabar dari masing-masing fungsigelombang tersebut.
y2 y1
y1 + y2
y1 y2
y1 + y2
-
8/17/2019 gelombang berjalan.pdf
5/5
FIS 3
5
materi78.co.nr
GELOMBANG
Interferensi dua buah gelombang lingkaran
akan menghasilkan pola terang-gelap yang
merupakan pola interferensi konstruktif-
destruktif.
5) Polarisasi (pengkutuban)
Pengkutuban gelombang hanya terjadi pada
gelombang transversal, ketika gelombang
melewati suatu celah.
Celah yang dilewati gelombang terpolarisasi
berperan sebagai filter yang menahan arah
gelombang yang datang.
Suatu arah gelombang akan terfilter apabila
celah tidak sejajar dengan arah polarisasi,
dan tidak akan terfilter apabila celah sejajar
dengan arah polarisasi.
Contoh polarisasi:
Gelombang terpolarisasi linear (satu arah)
Gelombang terpolarisasi banyak arah
F. KEKEKALAN ENERGI MEKANIK GELOMBANG
Energi gelombang merupakan energi mekanik
yang dibawa atau disalurkan gelombang ketika
merambat.
Energi gelombang dapat dirumuskan:
sehingga,
E = 1
2 k.A2 k = 4.π2.m.f 2 E = energi gel. (J)
k = bilangan gel.A = amplitudo (m)m = massa (kg)f = frekuensi (Hz)E = 2.π2.m.f 2.A2