Gaya Hidup Modern - Pendidikan Agama Kristen

14
GAYA HIDUP MODERN Pendidikan Agama Kristen SMK Link and Match Gaya Hidup? Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, “gaya hidup” diartikan sebagai “pola tingkah laku sehari-hari segolongan manusia di dalam masyarakat”. Menurut Susanto (dalam Nugrahani, 2003) gaya hidup adalah perpaduan antara kebutuhan ekspresi diri dan harapan kelompok terhadap seseorang dalam bertindak berdasarkan pada norma yang berlaku. Plummer (1983) gaya hidup adalah cara hidup individu yang di identifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam hidupnya (ketertarikan) dan apa yang mereka pikirkan tentang dunia sekitarnya. Adler (dalam Hall & Lindzey, 1985) menyatakan bahwa gaya hidup adalah hal yang paling berpengaruh pada sikap dan perilaku seseorang dalam hubungannya dengan tiga hal utama dalam kehidupan yaitu pekerjaan, persahabatan, dan cinta. Menurut Piliang (1998: 208), gaya hidup merupakan kombinasi dan totalitas cara, tata, kebiasaan, pilihan, serta objek-objek yang mendukungnya, dalam pelaksanaannya dilandasi oleh sistem nilai atau sistem kepercayaan tertentu. Gaya hidup menunjukkan bagaimana orang mengatur kehidupan pribadinya, kehidupan masyarakat, perilaku di depan umum, dan upaya membedakan statusnya dari orang lain melalui lambang-lambang 1 | Page

description

Gaya Hidup Modern merupakan materi pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk SMA/SMK.

Transcript of Gaya Hidup Modern - Pendidikan Agama Kristen

Page 1: Gaya Hidup Modern - Pendidikan Agama Kristen

GAYA HIDUP MODERNPendidikan Agama Kristen

SMK Link and Match

Gaya Hidup?

Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, “gaya hidup” diartikan sebagai “pola

tingkah laku sehari-hari segolongan manusia di dalam masyarakat”. Menurut Susanto

(dalam Nugrahani, 2003) gaya hidup adalah perpaduan antara kebutuhan ekspresi diri

dan harapan kelompok terhadap seseorang dalam bertindak berdasarkan pada norma

yang berlaku. Plummer (1983) gaya hidup adalah cara hidup individu yang di

identifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang

mereka anggap penting dalam hidupnya (ketertarikan) dan apa yang mereka pikirkan

tentang dunia sekitarnya. Adler (dalam Hall & Lindzey, 1985) menyatakan bahwa gaya

hidup adalah hal yang paling berpengaruh pada sikap dan perilaku seseorang dalam

hubungannya dengan tiga hal utama dalam kehidupan yaitu pekerjaan, persahabatan,

dan cinta. Menurut Piliang (1998: 208), gaya hidup merupakan kombinasi dan totalitas

cara, tata, kebiasaan, pilihan, serta objek-objek yang mendukungnya, dalam

pelaksanaannya dilandasi oleh sistem nilai atau sistem kepercayaan tertentu. Gaya

hidup menunjukkan bagaimana orang mengatur kehidupan pribadinya, kehidupan

masyarakat, perilaku di depan umum, dan upaya membedakan statusnya dari orang lain

melalui lambang-lambang sosial sedangkan Sarwono (1989) menyatakan bahwa salah

satu faktor yang mempengaruhi gaya hidup adalah konsep diri.

Menurut pendapat Amstrong, gaya hidup seseorang dapat dilihat dari perilaku

yang dilakukan oleh individu seperti kegiatan-kegiatan untuk mendapatkan atau

mempergunakan barang-barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan

keputusan pada penentuan kegiatan-kegiatan tersebut (Nugraheni, 2003).

Lebih lanjut Amstrong menyatakan bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi gaya

hidup seseorang yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu (internal) dan faktor

yang berasal dari luar (eksternal).

Faktor internal yaitu sikap, pengalaman, dan pengamatan, kepribadian, konsep

diri, motif, dan persepsi dengan penjelasannya sebagai berikut :

1 | P a g e

Page 2: Gaya Hidup Modern - Pendidikan Agama Kristen

a. Sikap. Sikap berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan pikir yang dipersiapkan untuk

memberikan tanggapan terhadap suatu objek yang diorganisasi melalui

pengalaman dan mempengaruhi secara langsung pada perilaku. Keadaan jiwa

tersebut sangat dipengaruhi oleh tradisi, kebiasaan, kebudayaan dan lingkungan

sosialnya.

b. Pengalaman dan pengamatan. Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan

sosial dalam tingkah laku, pengalaman dapat diperoleh dari semua tindakannya

dimasa lalu dan dapat dipelajari, melalui belajar orang akan dapat memperoleh

pengalaman. Hasil dari pengalaman sosial akan dapat membentuk pandangan

terhadap suatu objek.

c. Kepribadian. Kepribadian adalah konfigurasi karakteristik individu dan cara

berperilaku yang menentukan perbedaan perilaku dari setiap individu.

d. Konsep diri. Faktor lain yang menentukan kepribadian individu adalah konsep diri.

Bagaimana individu memandang dirinya akan mempengaruhi minat terhadap suatu

objek. Konsep diri sebagai inti dari pola kepribadian akan menentukan perilaku

individu dalam menghadapi permasalahan hidupnya, karena konsep diri merupakan

Kerangka acuan (frame of reference) yang menjadi awal perilaku.

e. Motif. Perilaku individu muncul karena adanya motif kebutuhan untuk merasa

aman dan kebutuhan terhadap prestise merupakan beberapa contoh tentang

motif. Jika motif seseorang terhadap kebutuhan akan prestise itu besar maka akan

membentuk gaya hidup yang cenderung mengarah kepada gaya hidup hedonis.

f. Persepsi. Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan

menginterpretasikan informasi untuk membentuk suatu gambar yang berarti

mengenai dunia.

Adapun faktor eksternal sebagai berikut :

a. Kelompok referensi. Kelompok referensi adalah kelompok yang memberikan

pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang.

Kelompok yang memberikan pengaruh langsung adalah kelompok dimana individu

tersebut menjadi anggotanya dan saling berinteraksi, sedangkan kelompok yang

memberi pengaruh tidak langsung adalah kelompok dimana individu tidak menjadi

2 | P a g e

Page 3: Gaya Hidup Modern - Pendidikan Agama Kristen

anggota didalam kelompok tersebut. Pengaruh-pengaruh tersebut akan

menghadapkan individu pada perilaku dan gaya hidup tertentu.

b. Keluarga. Keluarga memegang peranan terbesar dan terlama dalam pembentukan

sikap dan perilaku individu. Hal ini karena pola asuh orang tua akan membentuk

kebiasaan anak yang secara tidak langsung mempengaruhi pola hidupnya.

c. Kelas sosial. Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan

bertahan lama dalam sebuah masyarakat, yang tersusun dalam sebuah urutan

jenjang, dan para anggota dalam setiap jenjang itu memiliki nilai, minat, dan

tingkah laku yang sama. Ada dua unsur pokok dalam sistem sosial pembagian kelas

dalam masyarakat, yaitu kedudukan (status) dan peranan. Kedudukan sosial artinya

tempat seseorang dalam lingkungan pergaulan, prestise hak-haknya serta

kewajibannya. Kedudukan sosial ini dapat dicapai oleh seseorang dengan usaha

yang sengaja maupun diperoleh karena kelahiran. Peranan merupakan aspek yang

dinamis dari kedudukan. Apabila individu melaksanakan hak dan kewajibannya

sesuai dengan kedudukannya maka ia menjalankan suatu peranan.

d. Kebudayaan. Kebudayaan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian,

moral, hukum, adat istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh individu

sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari

dari pola-pola perilaku yang normatif, meliputi ciri-ciri pola pikir, merasakan dan

bertindak.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa gaya hidup adalah pola

hidup seseorang di dunia yang di ekspresikan dalam aktivitas, minat, opininya dan

dimensi self orientation mencakup tiga kategori yaitu prinsip, status, aksi. Gaya hidup

dapat dipahami sebagai sebuah karakteristik seseorang secara kasatmata, yang

menandai sistem nilai, serta sikap terhadap diri sendiri dan lingkungannya. Melalui gaya

hidup lah seseorang bisa dengan tanpa sadar memperlihatkan kepada khalayak siapa

diri mereka sebenarnya.

Pengertian Modern

Secara bahasa kata modern berasal dari bahasa Latin, yaitu modernus, yang

berarti: saat ini; sekarang; masa kini; dan akhir-akhir ini. Dalam kamus Besar Bahasa

3 | P a g e

Page 4: Gaya Hidup Modern - Pendidikan Agama Kristen

Indonesia, kata “modern” diartikan sebagai “terbaru” atau “mutakhir” selain itu

diartikan juga sebagai “sikap dan cara berpikir serta bertindak sesuai dengan tuntutan

zaman”.

Dalam pemakaiannya kata modern mengalami perkembangan. Istilah modern ini

terutama ditujukan untuk perubahan sistem kehidupan (dalam konteks lebih luas:

peradaban ), yakni dari peradaban yang bersifat telah lama menjadi peradaban yang

bersifat baru. Kapan perubahan itu mulai terjadi, agak sulit juga melacaknya. Modern

biasanya merujuk masa dari penemuan mesin cetak (1440) hingga World Wide Web

(1991). Pada zaman Renaissance gejala perubahan itu sudah kelihatandan perubahan

yang drastis terjadi pada masa revolusi industri, diteruskan dengan revolusi kebudayaan.

Masa modern ditandai dengan perkembangan pesat di bidang ilmu

pengetahuan, politik, dan teknologi. Dari akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, seni

modern, politik, iptek, dan budaya tak hanya mendominasi Eropa Barat dan Amerika

Utara, namun juga hampir setiap jengkal daerah di dunia.

Beberapa ciri dari masyarakat modern itu, diantaranya adalah perkembangan

sains, teknik, ekonomi kapitalis, dan adanya “kesadaran” yang menempatkan manusia

sebagai titik sentral jagad raya ini.

Dari uraian di atas maka kita dapat simpulkan bahwa pengertian dari "gaya

hidup modern" adalah pola terbaru dari tingkah laku sehari-hari segolongan manusia

yang sesuai dengan tuntutan zaman.

Bentuk-bentuk Gaya Hidup Modern

Dalam buku Potret-potret Gaya Hidup Metropolis, A.B. Susanto mengungkapkan

beberapa bentuk gaya hidup modern, yaitu:

A.B. Susanto dalam bukunya yang berjudul “Potret-potret Gaya Hidup Metropolis”,

memaparkan berbagai bentuk gaya hidup manusia modern di kota metropolis seperti

Jakarta. Bentuk-bentuk gaya hidup tersebut antara lain:

a. Menjadikan “status” sebagai sesuatu yang penting

Salah satu bentuk gaya hidup modern di kota metropolis adalah bahwa status

seseorang ditandai dengan penampilan dan segala yang dipakainya, misalnya mobil,

handphone.

4 | P a g e

Page 5: Gaya Hidup Modern - Pendidikan Agama Kristen

b. Mobilitas yang tinggi

Sesorang dituntut melakukan pekerjaan dengan percepatan pergerakan yang tinggi.

Terkadang pagi berada di Jakarta, siangnya sudah ada di Singapura dan malamnya

ada di Manado. Bahkan mobilitas yang tinggi dilakukan hanya sekedar untuk jalan-

jalan, berbelanja.

c. Bercengkrama di tempat-tempat tertentu

Bercengkrama di tempat-tempat tertentu seperti kafe. Kafe menjadi tempat yang

indah untuk melepas kepenatan namun juga menjadi tempat untuk membentuk

jaringan kerja dan sosial.

d. Lunch, golf, diner (LGD) untuk Lobi

Lunch, golf, diner adalah merupakan sarana untuk melakukan Lobi (istilah yang

lazim dipakai untuk mengadakan pendekatan atau mempengaruhi kebijakan orang

lain dalam pengambilan keputusan). Dengan cara ini maka lobi tidak lagi dilakukan

di kantor, tetapi dilakukan dengan cara-cara yang santai, informal namun elegan.

e. Pernikahan Agung

Orang modern menempatkan pernikahan sebagai momen kehidupan yang perlu

dirayakan besar-besaran. Namun mereka melaksanakan itu dengan adat suku

daerah masing-masing. Ada gerakan kembali ke akar budaya, sekalipun sudah hidup

dizaman modern.

f. Wisuda

Wisuda bukan hanya dilakukan bagi yang lulus sarjana, kini wisuda sudah menjadi

gaya hidup uang digunakan untuk merayakan kelulusan pendidikan di jenjang yang

lebih randah.

g. Gaya Hidup Instan

Globalisasi dan modernisasi telah mengakibatkan munculnya gaya hidup instan.

Gaya hidup instan adalah gaya hidup yang ingin serba cepat. Pada satu sisi, gaya

hidup ini menghasilkan suatu tuntutan akan adanya persiapan yang panjang dan

matang serta menciptakan system dan teknologi yang mendukung kerja yang seba

cepat. Namun pada sisi lain, gaya ini membuat orang terjebak pada usaha untuk

mencari dan mengambil jalan pintas, seperti korupsi untuk cepat kaya, doping

untuk cepat jadi juara.

h. Gaya hidup dengan teknologi dan komunikasi

5 | P a g e

Page 6: Gaya Hidup Modern - Pendidikan Agama Kristen

Teknologi komunikasi mengalami perkembagan yang amat dahsyat dan turut

membentuk gaya hidup bari di dunia modern. Gadget ysng baru dan dengan harga

yang mahal menjadi bagian penting bagi sekelompok orang.

Chaney (dalam Idi Subandy,1997) ada beberapa bentuk gaya hidup, antara lain :

a. Industri Gaya Hidup

Dalam abad gaya hidup, penampilan-diri itu justru mengalami estetisisasi,

“estetisisasi kehidupan sehari-hari” dan bahkan tubuh/diri (body/self) pun justru

mengalami estetisisasi tubuh. Tubuh/diri dan kehidupan sehari-hari pun menjadi

sebuah proyek, benih penyemaian gaya hidup. “Kamu bergaya maka kamu ada!”

adalah ungkapan yang mungkin cocok untuk melukiskan kegandrungan manusia

modern akan gaya. Itulah sebabnya industri gaya hidup untuk sebagian besar adalah

industri penampilan.

b. Iklan Gaya Hidup

Dalam masyarakat mutakhir, berbagai perusahaan (korporasi), para politisi, individu-

individu semuanya terobsesi dengan citra. Di dalam era globalisasi informasi seperti

sekarang ini, yang berperan besar dalam membentuk budaya citra (image culture)

dan budaya cita rasa (taste culture) adalah gempuran iklan yang menawarkan gaya

visual yang kadang-kadang mempesona dan memabukkan. Iklan merepresentasikan

gaya hidup dengan menanamkan secara halus (subtle) arti pentingnya citra diri untuk

tampil di muka publik. Iklan juga perlahan tapi pasti mempengaruhi pilihan cita rasa

yang kita buat

c. Public Relations dan Journalisme Gaya Hidup

Pemikiran mutakhir dalam dunia promosi sampai pada kesimpulan bahwa dalam

budaya berbasis-selebriti (celebrity based-culture), para selebriti membantu dalam

pembentukan identitas dari para konsumen kontemporer. Dalam budaya konsumen,

identitas menjadi suatu sandaran “aksesori fashion”. Wajah generasi baru yang

dikenal sebagai anak-anak E-Generation, menjadi seperti sekarang ini dianggap

terbentuk melalui identitas yang diilhami selebriti (celebrity-inspired identity)-cara

mereka berselancar di dunia maya (Internet), cara mereka gonta-ganti busana untuk

jalan-jalan. Ini berarti bahwa selebriti dan citra mereka digunakan momen demi

momen untuk membantu konsumen dalam parade identitas.

6 | P a g e

Page 7: Gaya Hidup Modern - Pendidikan Agama Kristen

d. Gaya Hidup Mandiri

Kemandirian adalah mampu hidup tanpa bergantung mutlak kepada sesuatu yang

lain. Untuk itu diperlukan kemampuan untuk mengenali kelebihan dan kekurangan

diri sendiri, serta berstrategi dengan kelebihan dan kekurangan tersebut untuk

mencapai tujuan. Nalar adalah alat untuk menyusun strategi. Bertanggung jawab

maksudnya melakukan perubahan secara sadar dan memahami betuk setiap resiko

yang akan terjadi serta siap menanggung resiko dan dengan kedisiplinan akan

terbentuk gaya hidup yang mandiri. Dengan gaya hidup mandiri, budaya

konsumerisme tidak lagi memenjarakan manusia. Manusia akan bebas dan merdeka

untuk menentukan pilihannya secara bertanggung jawab, serta menimbulkan

inovasi-inovasi yang kreatif untuk menunjang kemandirian tersebut.

e. Gaya Hidup Hedonis

Gaya hidup hedonis adalah suatu pola hidup yang aktivitasnya untuk mencari

kesenangan hidup, seperti lebih banyak menghabiskan waktu diluar rumah, lebih

banyak bermain, senang pada keramaian kota, senang membeli barang mahal yang

disenanginya, serta selalu ingin menjadi pusat perhatian.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bentuk dari suatu gaya hidup dapat

berupa gaya hidup dari suatu penampilan, melalui media iklan, modeling dari artis

yang di idola kan, gaya hidup yang hanya mengejar kenikmatan semata sampai

dengan gaya hidup mandiri yang menuntut penalaran dan tanggung jawab dalam

pola perilakunya.

Talcott Parsons menuliskan ciri-ciri masyarakat perkotaan yang gaya hidupnya telah

berubah sebagai akibat modernisasi, yaitu:

a. Netralitas efektif. Bersikap acuh tak acuh sehingga tidak peduli terhadap

sekitarnya jika tidak ada sangkut pautnya dengan kepentingan pribadinya.

b. Orientasi diri. Menonjolkan kepentingan diri sendiri, pribadi dan tidak segan-

segan menentang jika dirasakan melanggar kepentingannya

c. Universalisme. Berpikir objektif, menerima segala sesuatu secara objektif

dengan landasan aturan-aturan atau syarat-syarat yang ada.

d. Prestasi. Masyarakat kota suka mengejar prestasi karena dengan prestasi, orang

didorong untuk terus maju.

7 | P a g e

Page 8: Gaya Hidup Modern - Pendidikan Agama Kristen

e. Spesifikasi. Menunjukkan sikap secara jelas dan tegas dalam hubungan antar

pribadi, artinya maksud atau niat dinyatakan langsung tanpa basa basi.

Gaya Hidup Modern: Baik atau Buruk?

Gaya hidup modern sering dipandang buruk oleh banyak pihak, mengingat gaya

hidup ini cenderung bersifat individualistis (mencari keuntungan diri sendiri) dan mau

menghalalkan segala cara demi mencapai tujuannya (tuntutan status dan semua yang

serba instan). Akan tetapi, gaya hidup modern juga mempunyai beberapa nilai positif.

Alex Inkeles dalam buku “Modernisasi; Dinamika Pertumbuhan”, memaparkan

sembilan sikap mental modern yang dapat mendukung proses modernisasi yaitu:

1. Manusia modern memiliki kesediaan untuk menerima pengalaman-pengalaman

yang baru dan keterbukaan terhadap inovasi. Dalam hal ini penekanannya

adalah pada alam pikiran (state of mind), kesiagaan dan kesediaan bathin

menerima sesuatu yang baru dalam kehidupan.

2. Manusia yang memiliki sikap modern mampu meambuat opini dan

mengutarakannya pada orang lain dengan penuh rasa tanggung jawab. Opini

meliputi semua kejadian di lingkungan kehidupannya. Tetapi ia juga dapat

menerima dan menghargai pendapat orang lain. Yang lebih penting lagi adalah

mampu menganalisis berbagai pemikiran yang mungkin bermanfaat untuk

kepentingan bersama.

3. Orang modern sangat menghargai waktu. Waktu yang telah berlalu disadari dan

diyakini tidak dapat diulang kembali. Oleh karena itu dia berorientasi untuk

masa yang akan datang. Dia menyusun jadwal yang harus dipatuhi, dengan itu

dia sangat disiplin dan selalu tepat waktu. Dia menyadari bahwa kacaunya

penggunaan waktu, bukan saja dirinya yang akan menderita resiko, orang

lainpun akan ikut menanggungnya.

4. Orang modern bekerja menurut rencana (terprogram), baik rencana jangka

pendek maupun jangka panjang. Setiap program kerja sudak difikirkan untung-

ruginya dikemudian hari. Hidupnya telah terncana. Meskipun terkadang meleset

dari tujuan atau keinginannya. Namun setiap kegiatan yang telah

direncanakannya tetap lebih terarah.

8 | P a g e

Page 9: Gaya Hidup Modern - Pendidikan Agama Kristen

5. Setiap orang modern yang berkeyakinan akan kemampuannya (percaya diri),

dengan belajar akan dapat meningkatkan kemampuannya dalam menguasai

atau menyesuaikan diri dengan lingkungan. Dengan demikian terkandung makna

bahwa kegagalan bukan suatu hal yang mengharuskan dia berputus asa.

6. Manusia modern tidak percaya begitu saja pada keadaan. Berbagai keadaan

dapat diperhitungkan secara tertib dan dikerjakan menurut rasio. Ini berarti

selalu melakukan pendekatan ilmiah.

7. Manusia modern sangat menjunjung tinggi harga diri, sadar akan martabat

manusia, mulai dari anak-anak sampai lanjut usia. Dalam hal ini tentu

terkandung makna bahwa penjajahan dan ekploitasi tidak berkenaan di hati

mereka.

8. Manusia modern sangat berorientasi pada implementasi ilmu dan teknologi.

Dalam hal ini lebih mengutamakan kemanfaatannya untuk kelangsungan hidup,

bukan prestisenya.

9. Orang modern lebih sadar dan percaya bahwa ganjaran yang diterima sesuai

dengan apa yang telah diusahakannya. Dia tidak mau menerima apa-apa yang

tidak ada hubungannya dengan usahanya. Dalam hal ini orang modern tidak

akan memakai atribut yang bukan prestasinya. Setiap orang yang berprestasi

layak menerima imbalan yang baik

Dari pemaparan di atas, cukuplah kiranya kita mendapat gambaran tentang gaya

hidup modern sehingga dalam menghadapi perkembangan yang muncul disekitar kita,

kita tidak terjebak dalam dampak negatifnya namun juga tidak terburu-buru

menghakimi perkembangan yang terjadi.

Tugas!1. Bacalah Yohanes 15:1-8

a. Menurut ayat-ayat ini, apakah ciri hidup baru itu?b. Bagaimana caranya agar kita memiliki hidup baru?

2. Tuliskanlah komentarmu pribadimu tentang “gaya hidup” remaja saat ini. Hubungkanlah pendapatmu dengan ciri “hidup baru” sebagaimana iman Kristen!

9 | P a g e

Page 10: Gaya Hidup Modern - Pendidikan Agama Kristen

SUMBER:

- SULUH SISWA 2 “Berbuah dalam Kristus” terbitan BPK Gunung Mulia- Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka- Berbagai sumber dari internet

10 | P a g e