Gaya Hidup Modern - Pendidikan Agama Kristen
-
Upload
hentje-sanger -
Category
Documents
-
view
9.076 -
download
41
description
Transcript of Gaya Hidup Modern - Pendidikan Agama Kristen
GAYA HIDUP MODERNPendidikan Agama Kristen
SMK Link and Match
Gaya Hidup?
Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, “gaya hidup” diartikan sebagai “pola
tingkah laku sehari-hari segolongan manusia di dalam masyarakat”. Menurut Susanto
(dalam Nugrahani, 2003) gaya hidup adalah perpaduan antara kebutuhan ekspresi diri
dan harapan kelompok terhadap seseorang dalam bertindak berdasarkan pada norma
yang berlaku. Plummer (1983) gaya hidup adalah cara hidup individu yang di
identifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang
mereka anggap penting dalam hidupnya (ketertarikan) dan apa yang mereka pikirkan
tentang dunia sekitarnya. Adler (dalam Hall & Lindzey, 1985) menyatakan bahwa gaya
hidup adalah hal yang paling berpengaruh pada sikap dan perilaku seseorang dalam
hubungannya dengan tiga hal utama dalam kehidupan yaitu pekerjaan, persahabatan,
dan cinta. Menurut Piliang (1998: 208), gaya hidup merupakan kombinasi dan totalitas
cara, tata, kebiasaan, pilihan, serta objek-objek yang mendukungnya, dalam
pelaksanaannya dilandasi oleh sistem nilai atau sistem kepercayaan tertentu. Gaya
hidup menunjukkan bagaimana orang mengatur kehidupan pribadinya, kehidupan
masyarakat, perilaku di depan umum, dan upaya membedakan statusnya dari orang lain
melalui lambang-lambang sosial sedangkan Sarwono (1989) menyatakan bahwa salah
satu faktor yang mempengaruhi gaya hidup adalah konsep diri.
Menurut pendapat Amstrong, gaya hidup seseorang dapat dilihat dari perilaku
yang dilakukan oleh individu seperti kegiatan-kegiatan untuk mendapatkan atau
mempergunakan barang-barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan
keputusan pada penentuan kegiatan-kegiatan tersebut (Nugraheni, 2003).
Lebih lanjut Amstrong menyatakan bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi gaya
hidup seseorang yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu (internal) dan faktor
yang berasal dari luar (eksternal).
Faktor internal yaitu sikap, pengalaman, dan pengamatan, kepribadian, konsep
diri, motif, dan persepsi dengan penjelasannya sebagai berikut :
1 | P a g e
a. Sikap. Sikap berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan pikir yang dipersiapkan untuk
memberikan tanggapan terhadap suatu objek yang diorganisasi melalui
pengalaman dan mempengaruhi secara langsung pada perilaku. Keadaan jiwa
tersebut sangat dipengaruhi oleh tradisi, kebiasaan, kebudayaan dan lingkungan
sosialnya.
b. Pengalaman dan pengamatan. Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan
sosial dalam tingkah laku, pengalaman dapat diperoleh dari semua tindakannya
dimasa lalu dan dapat dipelajari, melalui belajar orang akan dapat memperoleh
pengalaman. Hasil dari pengalaman sosial akan dapat membentuk pandangan
terhadap suatu objek.
c. Kepribadian. Kepribadian adalah konfigurasi karakteristik individu dan cara
berperilaku yang menentukan perbedaan perilaku dari setiap individu.
d. Konsep diri. Faktor lain yang menentukan kepribadian individu adalah konsep diri.
Bagaimana individu memandang dirinya akan mempengaruhi minat terhadap suatu
objek. Konsep diri sebagai inti dari pola kepribadian akan menentukan perilaku
individu dalam menghadapi permasalahan hidupnya, karena konsep diri merupakan
Kerangka acuan (frame of reference) yang menjadi awal perilaku.
e. Motif. Perilaku individu muncul karena adanya motif kebutuhan untuk merasa
aman dan kebutuhan terhadap prestise merupakan beberapa contoh tentang
motif. Jika motif seseorang terhadap kebutuhan akan prestise itu besar maka akan
membentuk gaya hidup yang cenderung mengarah kepada gaya hidup hedonis.
f. Persepsi. Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan
menginterpretasikan informasi untuk membentuk suatu gambar yang berarti
mengenai dunia.
Adapun faktor eksternal sebagai berikut :
a. Kelompok referensi. Kelompok referensi adalah kelompok yang memberikan
pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang.
Kelompok yang memberikan pengaruh langsung adalah kelompok dimana individu
tersebut menjadi anggotanya dan saling berinteraksi, sedangkan kelompok yang
memberi pengaruh tidak langsung adalah kelompok dimana individu tidak menjadi
2 | P a g e
anggota didalam kelompok tersebut. Pengaruh-pengaruh tersebut akan
menghadapkan individu pada perilaku dan gaya hidup tertentu.
b. Keluarga. Keluarga memegang peranan terbesar dan terlama dalam pembentukan
sikap dan perilaku individu. Hal ini karena pola asuh orang tua akan membentuk
kebiasaan anak yang secara tidak langsung mempengaruhi pola hidupnya.
c. Kelas sosial. Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan
bertahan lama dalam sebuah masyarakat, yang tersusun dalam sebuah urutan
jenjang, dan para anggota dalam setiap jenjang itu memiliki nilai, minat, dan
tingkah laku yang sama. Ada dua unsur pokok dalam sistem sosial pembagian kelas
dalam masyarakat, yaitu kedudukan (status) dan peranan. Kedudukan sosial artinya
tempat seseorang dalam lingkungan pergaulan, prestise hak-haknya serta
kewajibannya. Kedudukan sosial ini dapat dicapai oleh seseorang dengan usaha
yang sengaja maupun diperoleh karena kelahiran. Peranan merupakan aspek yang
dinamis dari kedudukan. Apabila individu melaksanakan hak dan kewajibannya
sesuai dengan kedudukannya maka ia menjalankan suatu peranan.
d. Kebudayaan. Kebudayaan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh individu
sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari
dari pola-pola perilaku yang normatif, meliputi ciri-ciri pola pikir, merasakan dan
bertindak.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa gaya hidup adalah pola
hidup seseorang di dunia yang di ekspresikan dalam aktivitas, minat, opininya dan
dimensi self orientation mencakup tiga kategori yaitu prinsip, status, aksi. Gaya hidup
dapat dipahami sebagai sebuah karakteristik seseorang secara kasatmata, yang
menandai sistem nilai, serta sikap terhadap diri sendiri dan lingkungannya. Melalui gaya
hidup lah seseorang bisa dengan tanpa sadar memperlihatkan kepada khalayak siapa
diri mereka sebenarnya.
Pengertian Modern
Secara bahasa kata modern berasal dari bahasa Latin, yaitu modernus, yang
berarti: saat ini; sekarang; masa kini; dan akhir-akhir ini. Dalam kamus Besar Bahasa
3 | P a g e
Indonesia, kata “modern” diartikan sebagai “terbaru” atau “mutakhir” selain itu
diartikan juga sebagai “sikap dan cara berpikir serta bertindak sesuai dengan tuntutan
zaman”.
Dalam pemakaiannya kata modern mengalami perkembangan. Istilah modern ini
terutama ditujukan untuk perubahan sistem kehidupan (dalam konteks lebih luas:
peradaban ), yakni dari peradaban yang bersifat telah lama menjadi peradaban yang
bersifat baru. Kapan perubahan itu mulai terjadi, agak sulit juga melacaknya. Modern
biasanya merujuk masa dari penemuan mesin cetak (1440) hingga World Wide Web
(1991). Pada zaman Renaissance gejala perubahan itu sudah kelihatandan perubahan
yang drastis terjadi pada masa revolusi industri, diteruskan dengan revolusi kebudayaan.
Masa modern ditandai dengan perkembangan pesat di bidang ilmu
pengetahuan, politik, dan teknologi. Dari akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, seni
modern, politik, iptek, dan budaya tak hanya mendominasi Eropa Barat dan Amerika
Utara, namun juga hampir setiap jengkal daerah di dunia.
Beberapa ciri dari masyarakat modern itu, diantaranya adalah perkembangan
sains, teknik, ekonomi kapitalis, dan adanya “kesadaran” yang menempatkan manusia
sebagai titik sentral jagad raya ini.
Dari uraian di atas maka kita dapat simpulkan bahwa pengertian dari "gaya
hidup modern" adalah pola terbaru dari tingkah laku sehari-hari segolongan manusia
yang sesuai dengan tuntutan zaman.
Bentuk-bentuk Gaya Hidup Modern
Dalam buku Potret-potret Gaya Hidup Metropolis, A.B. Susanto mengungkapkan
beberapa bentuk gaya hidup modern, yaitu:
A.B. Susanto dalam bukunya yang berjudul “Potret-potret Gaya Hidup Metropolis”,
memaparkan berbagai bentuk gaya hidup manusia modern di kota metropolis seperti
Jakarta. Bentuk-bentuk gaya hidup tersebut antara lain:
a. Menjadikan “status” sebagai sesuatu yang penting
Salah satu bentuk gaya hidup modern di kota metropolis adalah bahwa status
seseorang ditandai dengan penampilan dan segala yang dipakainya, misalnya mobil,
handphone.
4 | P a g e
b. Mobilitas yang tinggi
Sesorang dituntut melakukan pekerjaan dengan percepatan pergerakan yang tinggi.
Terkadang pagi berada di Jakarta, siangnya sudah ada di Singapura dan malamnya
ada di Manado. Bahkan mobilitas yang tinggi dilakukan hanya sekedar untuk jalan-
jalan, berbelanja.
c. Bercengkrama di tempat-tempat tertentu
Bercengkrama di tempat-tempat tertentu seperti kafe. Kafe menjadi tempat yang
indah untuk melepas kepenatan namun juga menjadi tempat untuk membentuk
jaringan kerja dan sosial.
d. Lunch, golf, diner (LGD) untuk Lobi
Lunch, golf, diner adalah merupakan sarana untuk melakukan Lobi (istilah yang
lazim dipakai untuk mengadakan pendekatan atau mempengaruhi kebijakan orang
lain dalam pengambilan keputusan). Dengan cara ini maka lobi tidak lagi dilakukan
di kantor, tetapi dilakukan dengan cara-cara yang santai, informal namun elegan.
e. Pernikahan Agung
Orang modern menempatkan pernikahan sebagai momen kehidupan yang perlu
dirayakan besar-besaran. Namun mereka melaksanakan itu dengan adat suku
daerah masing-masing. Ada gerakan kembali ke akar budaya, sekalipun sudah hidup
dizaman modern.
f. Wisuda
Wisuda bukan hanya dilakukan bagi yang lulus sarjana, kini wisuda sudah menjadi
gaya hidup uang digunakan untuk merayakan kelulusan pendidikan di jenjang yang
lebih randah.
g. Gaya Hidup Instan
Globalisasi dan modernisasi telah mengakibatkan munculnya gaya hidup instan.
Gaya hidup instan adalah gaya hidup yang ingin serba cepat. Pada satu sisi, gaya
hidup ini menghasilkan suatu tuntutan akan adanya persiapan yang panjang dan
matang serta menciptakan system dan teknologi yang mendukung kerja yang seba
cepat. Namun pada sisi lain, gaya ini membuat orang terjebak pada usaha untuk
mencari dan mengambil jalan pintas, seperti korupsi untuk cepat kaya, doping
untuk cepat jadi juara.
h. Gaya hidup dengan teknologi dan komunikasi
5 | P a g e
Teknologi komunikasi mengalami perkembagan yang amat dahsyat dan turut
membentuk gaya hidup bari di dunia modern. Gadget ysng baru dan dengan harga
yang mahal menjadi bagian penting bagi sekelompok orang.
Chaney (dalam Idi Subandy,1997) ada beberapa bentuk gaya hidup, antara lain :
a. Industri Gaya Hidup
Dalam abad gaya hidup, penampilan-diri itu justru mengalami estetisisasi,
“estetisisasi kehidupan sehari-hari” dan bahkan tubuh/diri (body/self) pun justru
mengalami estetisisasi tubuh. Tubuh/diri dan kehidupan sehari-hari pun menjadi
sebuah proyek, benih penyemaian gaya hidup. “Kamu bergaya maka kamu ada!”
adalah ungkapan yang mungkin cocok untuk melukiskan kegandrungan manusia
modern akan gaya. Itulah sebabnya industri gaya hidup untuk sebagian besar adalah
industri penampilan.
b. Iklan Gaya Hidup
Dalam masyarakat mutakhir, berbagai perusahaan (korporasi), para politisi, individu-
individu semuanya terobsesi dengan citra. Di dalam era globalisasi informasi seperti
sekarang ini, yang berperan besar dalam membentuk budaya citra (image culture)
dan budaya cita rasa (taste culture) adalah gempuran iklan yang menawarkan gaya
visual yang kadang-kadang mempesona dan memabukkan. Iklan merepresentasikan
gaya hidup dengan menanamkan secara halus (subtle) arti pentingnya citra diri untuk
tampil di muka publik. Iklan juga perlahan tapi pasti mempengaruhi pilihan cita rasa
yang kita buat
c. Public Relations dan Journalisme Gaya Hidup
Pemikiran mutakhir dalam dunia promosi sampai pada kesimpulan bahwa dalam
budaya berbasis-selebriti (celebrity based-culture), para selebriti membantu dalam
pembentukan identitas dari para konsumen kontemporer. Dalam budaya konsumen,
identitas menjadi suatu sandaran “aksesori fashion”. Wajah generasi baru yang
dikenal sebagai anak-anak E-Generation, menjadi seperti sekarang ini dianggap
terbentuk melalui identitas yang diilhami selebriti (celebrity-inspired identity)-cara
mereka berselancar di dunia maya (Internet), cara mereka gonta-ganti busana untuk
jalan-jalan. Ini berarti bahwa selebriti dan citra mereka digunakan momen demi
momen untuk membantu konsumen dalam parade identitas.
6 | P a g e
d. Gaya Hidup Mandiri
Kemandirian adalah mampu hidup tanpa bergantung mutlak kepada sesuatu yang
lain. Untuk itu diperlukan kemampuan untuk mengenali kelebihan dan kekurangan
diri sendiri, serta berstrategi dengan kelebihan dan kekurangan tersebut untuk
mencapai tujuan. Nalar adalah alat untuk menyusun strategi. Bertanggung jawab
maksudnya melakukan perubahan secara sadar dan memahami betuk setiap resiko
yang akan terjadi serta siap menanggung resiko dan dengan kedisiplinan akan
terbentuk gaya hidup yang mandiri. Dengan gaya hidup mandiri, budaya
konsumerisme tidak lagi memenjarakan manusia. Manusia akan bebas dan merdeka
untuk menentukan pilihannya secara bertanggung jawab, serta menimbulkan
inovasi-inovasi yang kreatif untuk menunjang kemandirian tersebut.
e. Gaya Hidup Hedonis
Gaya hidup hedonis adalah suatu pola hidup yang aktivitasnya untuk mencari
kesenangan hidup, seperti lebih banyak menghabiskan waktu diluar rumah, lebih
banyak bermain, senang pada keramaian kota, senang membeli barang mahal yang
disenanginya, serta selalu ingin menjadi pusat perhatian.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bentuk dari suatu gaya hidup dapat
berupa gaya hidup dari suatu penampilan, melalui media iklan, modeling dari artis
yang di idola kan, gaya hidup yang hanya mengejar kenikmatan semata sampai
dengan gaya hidup mandiri yang menuntut penalaran dan tanggung jawab dalam
pola perilakunya.
Talcott Parsons menuliskan ciri-ciri masyarakat perkotaan yang gaya hidupnya telah
berubah sebagai akibat modernisasi, yaitu:
a. Netralitas efektif. Bersikap acuh tak acuh sehingga tidak peduli terhadap
sekitarnya jika tidak ada sangkut pautnya dengan kepentingan pribadinya.
b. Orientasi diri. Menonjolkan kepentingan diri sendiri, pribadi dan tidak segan-
segan menentang jika dirasakan melanggar kepentingannya
c. Universalisme. Berpikir objektif, menerima segala sesuatu secara objektif
dengan landasan aturan-aturan atau syarat-syarat yang ada.
d. Prestasi. Masyarakat kota suka mengejar prestasi karena dengan prestasi, orang
didorong untuk terus maju.
7 | P a g e
e. Spesifikasi. Menunjukkan sikap secara jelas dan tegas dalam hubungan antar
pribadi, artinya maksud atau niat dinyatakan langsung tanpa basa basi.
Gaya Hidup Modern: Baik atau Buruk?
Gaya hidup modern sering dipandang buruk oleh banyak pihak, mengingat gaya
hidup ini cenderung bersifat individualistis (mencari keuntungan diri sendiri) dan mau
menghalalkan segala cara demi mencapai tujuannya (tuntutan status dan semua yang
serba instan). Akan tetapi, gaya hidup modern juga mempunyai beberapa nilai positif.
Alex Inkeles dalam buku “Modernisasi; Dinamika Pertumbuhan”, memaparkan
sembilan sikap mental modern yang dapat mendukung proses modernisasi yaitu:
1. Manusia modern memiliki kesediaan untuk menerima pengalaman-pengalaman
yang baru dan keterbukaan terhadap inovasi. Dalam hal ini penekanannya
adalah pada alam pikiran (state of mind), kesiagaan dan kesediaan bathin
menerima sesuatu yang baru dalam kehidupan.
2. Manusia yang memiliki sikap modern mampu meambuat opini dan
mengutarakannya pada orang lain dengan penuh rasa tanggung jawab. Opini
meliputi semua kejadian di lingkungan kehidupannya. Tetapi ia juga dapat
menerima dan menghargai pendapat orang lain. Yang lebih penting lagi adalah
mampu menganalisis berbagai pemikiran yang mungkin bermanfaat untuk
kepentingan bersama.
3. Orang modern sangat menghargai waktu. Waktu yang telah berlalu disadari dan
diyakini tidak dapat diulang kembali. Oleh karena itu dia berorientasi untuk
masa yang akan datang. Dia menyusun jadwal yang harus dipatuhi, dengan itu
dia sangat disiplin dan selalu tepat waktu. Dia menyadari bahwa kacaunya
penggunaan waktu, bukan saja dirinya yang akan menderita resiko, orang
lainpun akan ikut menanggungnya.
4. Orang modern bekerja menurut rencana (terprogram), baik rencana jangka
pendek maupun jangka panjang. Setiap program kerja sudak difikirkan untung-
ruginya dikemudian hari. Hidupnya telah terncana. Meskipun terkadang meleset
dari tujuan atau keinginannya. Namun setiap kegiatan yang telah
direncanakannya tetap lebih terarah.
8 | P a g e
5. Setiap orang modern yang berkeyakinan akan kemampuannya (percaya diri),
dengan belajar akan dapat meningkatkan kemampuannya dalam menguasai
atau menyesuaikan diri dengan lingkungan. Dengan demikian terkandung makna
bahwa kegagalan bukan suatu hal yang mengharuskan dia berputus asa.
6. Manusia modern tidak percaya begitu saja pada keadaan. Berbagai keadaan
dapat diperhitungkan secara tertib dan dikerjakan menurut rasio. Ini berarti
selalu melakukan pendekatan ilmiah.
7. Manusia modern sangat menjunjung tinggi harga diri, sadar akan martabat
manusia, mulai dari anak-anak sampai lanjut usia. Dalam hal ini tentu
terkandung makna bahwa penjajahan dan ekploitasi tidak berkenaan di hati
mereka.
8. Manusia modern sangat berorientasi pada implementasi ilmu dan teknologi.
Dalam hal ini lebih mengutamakan kemanfaatannya untuk kelangsungan hidup,
bukan prestisenya.
9. Orang modern lebih sadar dan percaya bahwa ganjaran yang diterima sesuai
dengan apa yang telah diusahakannya. Dia tidak mau menerima apa-apa yang
tidak ada hubungannya dengan usahanya. Dalam hal ini orang modern tidak
akan memakai atribut yang bukan prestasinya. Setiap orang yang berprestasi
layak menerima imbalan yang baik
Dari pemaparan di atas, cukuplah kiranya kita mendapat gambaran tentang gaya
hidup modern sehingga dalam menghadapi perkembangan yang muncul disekitar kita,
kita tidak terjebak dalam dampak negatifnya namun juga tidak terburu-buru
menghakimi perkembangan yang terjadi.
Tugas!1. Bacalah Yohanes 15:1-8
a. Menurut ayat-ayat ini, apakah ciri hidup baru itu?b. Bagaimana caranya agar kita memiliki hidup baru?
2. Tuliskanlah komentarmu pribadimu tentang “gaya hidup” remaja saat ini. Hubungkanlah pendapatmu dengan ciri “hidup baru” sebagaimana iman Kristen!
9 | P a g e
SUMBER:
- SULUH SISWA 2 “Berbuah dalam Kristus” terbitan BPK Gunung Mulia- Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka- Berbagai sumber dari internet
10 | P a g e