Gavrila Watba Skripsiiii

10
1 PENGARUH SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN AIR KELAPA MUDA (COCOS NUCIFERA LINN) TERHADAP TEKANAN DARAH MAHASISWA PREHIPERTENSI DI ASRAMA YOSEP UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA Gavrila Watba ABSTRAK Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi hasil penelitian ilmiah Organisasi Pangan Dunia (FAO) pada tahun 2011 yang menjelaskan bahwa tekanan darah pasien yang memiliki tekanan darah tinggi yang rutin mengonsumsi air kelapa turun hingga 71 persen. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sebelum dan sesudah pemberian air kelapa muda (cocos nucifera linn) terhadap tekanan darah mahasiswa prehipertensi di asrama Yosep Universitas Advent Indonesia. Metode penelitian ini menggunakan pra eksperimental. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 300 mahasiswa dengan menggunakan metode purposive sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 15 mahasiswa prehipertensi di asrama Yosep Universitas Advent Indonesia. Data yang diperoleh adalah pengukuran tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum dan sesudah minum air kelapa muda selama 7 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum pemberian air kelapa muda mahasiswa di asrama Yosep memiliki tekanan darah prehipertensi. Sesudah pemberian air kelapa muda mahasiswa di asrama Yosep memiliki tekanan darah normal. Ada pengaruh tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum dan sesudah pemberian air kelapa muda. Saran untuk kepala asrama hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan informasi untuk bekerja sama dengan tenaga kesehatan agar memberikan seminar untuk memotivasi para mahasiswa untuk mengkonsumsi air kelapa untuk menurunkan tekanan darah. Untuk bidang penelitian diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar untuk mengembangkan penelitian berikutnya seperti hubungan antara keteraturan mengkonsumsi air kelapa dengan penurunan tekanan darah. ABSTRACT Thesis was based on the results of scientific research Food and Agriculture Organization (FAO) in 2011, which explains that the blood pressure of patients who have high blood pressure who regularly consume coconut water dropped to 71 percent. The purpose of this research was to determine the effect before and after the administration of coconut milk (cocos nucifera linn) on blood pressure in the prehypertension student dormitory Joseph Indonesian Adventist University. This method uses pre-experimental research. The population used in this study were 300 students using a purposive sampling method. The sample used in this study were 15 students in the dormitory Joseph prehypertension Indonesian Adventist University. The data obtained are measuring systolic and diastolic blood pressure before and after drinking coconut water for 7 days. The results showed that coconut water before giving students in dorms Joseph had blood pressure prehypertension. After the administration of coconut water in student dormitories Joseph had normal blood pressure. There is the influence of systolic and diastolic blood pressure before and after the administration of coconut water. Suggestions for the matron results of this study are expected to be input and information material to work with health professionals to provide seminars to motivate the students to consume coconut water to lower blood pressure. For the research of this study are expected to be used as a baseline for subsequent studies such as relationships develop between regularity consuming coconut water with blood pressure reduction.

Transcript of Gavrila Watba Skripsiiii

  • 1

    PENGARUH SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN AIR KELAPA MUDA (COCOS NUCIFERA LINN) TERHADAP TEKANAN DARAH MAHASISWA PREHIPERTENSI

    DI ASRAMA YOSEP UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA

    Gavrila Watba

    ABSTRAK

    Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi hasil penelitian ilmiah Organisasi Pangan Dunia (FAO) pada

    tahun 2011 yang menjelaskan bahwa tekanan darah pasien yang memiliki tekanan darah tinggi yang

    rutin mengonsumsi air kelapa turun hingga 71 persen. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk

    mengetahui pengaruh sebelum dan sesudah pemberian air kelapa muda (cocos nucifera linn)

    terhadap tekanan darah mahasiswa prehipertensi di asrama Yosep Universitas Advent Indonesia.

    Metode penelitian ini menggunakan pra eksperimental. Populasi yang digunakan dalam penelitian

    ini adalah 300 mahasiswa dengan menggunakan metode purposive sampling. Sampel yang

    digunakan dalam penelitian ini adalah 15 mahasiswa prehipertensi di asrama Yosep Universitas

    Advent Indonesia. Data yang diperoleh adalah pengukuran tekanan darah sistolik dan diastolik

    sebelum dan sesudah minum air kelapa muda selama 7 hari.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum pemberian air kelapa muda mahasiswa di asrama

    Yosep memiliki tekanan darah prehipertensi. Sesudah pemberian air kelapa muda mahasiswa di

    asrama Yosep memiliki tekanan darah normal. Ada pengaruh tekanan darah sistolik dan diastolik

    sebelum dan sesudah pemberian air kelapa muda.

    Saran untuk kepala asrama hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan

    informasi untuk bekerja sama dengan tenaga kesehatan agar memberikan seminar untuk memotivasi

    para mahasiswa untuk mengkonsumsi air kelapa untuk menurunkan tekanan darah. Untuk bidang

    penelitian diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar untuk mengembangkan

    penelitian berikutnya seperti hubungan antara keteraturan mengkonsumsi air kelapa dengan

    penurunan tekanan darah.

    ABSTRACT

    Thesis was based on the results of scientific research Food and Agriculture Organization (FAO) in

    2011, which explains that the blood pressure of patients who have high blood pressure who

    regularly consume coconut water dropped to 71 percent. The purpose of this research was to

    determine the effect before and after the administration of coconut milk (cocos nucifera linn) on

    blood pressure in the prehypertension student dormitory Joseph Indonesian Adventist University.

    This method uses pre-experimental research. The population used in this study were 300 students

    using a purposive sampling method. The sample used in this study were 15 students in the

    dormitory Joseph prehypertension Indonesian Adventist University. The data obtained are

    measuring systolic and diastolic blood pressure before and after drinking coconut water for 7 days.

    The results showed that coconut water before giving students in dorms Joseph had blood pressure

    prehypertension. After the administration of coconut water in student dormitories Joseph had

    normal blood pressure. There is the influence of systolic and diastolic blood pressure before and

    after the administration of coconut water.

    Suggestions for the matron results of this study are expected to be input and information material to

    work with health professionals to provide seminars to motivate the students to consume coconut

    water to lower blood pressure. For the research of this study are expected to be used as a baseline

    for subsequent studies such as relationships develop between regularity consuming coconut water

    with blood pressure reduction.

  • 2

    PENDAHULUAN

    Seiring berjalannya waktu masyarakat sekarang lebih jarang dalam memperhatikan

    kesehatannya. Perubahan gaya hidup adalah hal yang tidak asing lagi untuk didengar. Pola makan

    yang tidak baik, kurang berolahraga, kebiasaan merokok dan minuman keras adalah hal yang biasa

    di jumpai dewasa ini.

    Latar Belakang Masalah

    World Health Organization (2003:21) mengatakan, penderita yang mengalami penyakit

    hipertensi saat ini sebanyak 600 juta di seluruh dunia. Setiap tahun di antaranya meninggal dunia

    sebanyak tiga juta penderita. Tujuh dari sepuluh penderita tersebut tidak mendapatkan perawatan

    medis yang maksimal.

    Bimantoro (2012) dari Fakultas Keperawatan Universitas Brawijaya mengadakan penelitian

    pada pasien rawat jalan salah satu rumah sakit swasta tentang manfaat air kelapa muda untuk

    menurunkan hipertensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa air kelapa muda mempunyai

    kandungan Kalium sebesar 290 mg per 100 ml. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada

    pasien rawat jalan yang mengalami hipertensi murni, minum air kelapa muda sebanyak dua gelas

    belimbing setiap pagi dan sore dapat menurunkan tekanan darah sebesar 10-20 mmHg

    dibandingkan dengan tekanan darah awal sebelum terapi.

    Berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah tahun 2004, penderita

    hipertensi yang tertinggi adalah di kota Semarang yaitu sebanyak 67.101 kasus hipertensi atau

    19,56%. Kasus hipertensi yang kedua adalah di Kabupaten Klaten sebanyak 36.002 kasus (10,49%).

    Tujuan

    Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sebelum dan sesudah

    pemberian air kelapa muda (cocos nucifera linn) terhadap tekanan darah mahasiswa prehipertensi di

    asrama Yosep Universitas Advent Indonesia.

    Kegunaan Penelitian

    Hasil Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk:

    1. Kepala asrama, agar hasil penelitian ini dapat menjadi masukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan sebelum dan sesudah pemberian air kelapa muda (cocos nucifera

    linn) terhadap tekanan darah mahasiswa prehipertensi di asrama Yosep Universitas Advent

    Indonesia.

    2. Bidang penelitian, digunakan sebagai bahan untuk dikembangkan pada penelitian berikutnya.

    Tinjauan Teoritis

    Tinjauan Pustaka adalah landasan teori yang digunakan untuk mendukung hasil-hasil dari

    penelitian. Untuk mendapatkan pemahaman teori yang efektif dan maksimal mengenai hal yang

    akan diteliti, maka peneliti melakukan studi kepustakaan melalui buku-buku dan media elektronik.

    Menurut Brink dan Wood (2002:47), tinjauan teoritis adalah serangkaian kumpulan dari referensi-

    referensi yang memperkuat adanya sebuah penelitian. Pada bab ini dibahas mengenai konsep dasar

    hipertensi, konsep dasar kelapa muda dan definisi istilah.

    Pengertian Hipertensi

    Menurut Corwin (2005), tekanan sistolik adalah tingginya tekanan arteri apabila jantung

    sedang berkontraksi dan tekanan diastolik adalah tekanan arteri saat jantung sedang relaksasi atau

    beristirahat. Dari hasil pengukuran terdapatlah tekanan sistolik lebih besar daripada tekanan

    diastolik.

    Menurut Sheps (2005:9) hipertensi adalah tekanan darah dimana tekanan sistolik diatas

    140 mmHg dan diastolnya di atas 90 mmHg. Pada penderita yang usia lanjut tekanan sistolik bisa

    sampai di atas 160 mmHg dan diastol mencapai 90 mmHg.

  • 3

    Hipertensi menurut Faqih (2006) adalah suatu keadaan tanpa adanya gejala. Tekanan tinggi

    dari arteri dapat mengakibatkan meningkatnya risiko terhadap stroke, gagal jantung, serangan

    jantung dan kerusakan pada ginjal.

    Penyebab Hipertensi

    Menurut Setiawati dan Bustami, dalam farmakologi dan terapi (2005) mengatakan,

    hipertensi dibagi menjadi dua yaitu hipertensi esensial dan hipertensi sekunder:

    1. Hipertensi esensial sering juga disebut dengan hipertensi primer penyebabnya belum diketahui pasti. Hampir 90% dari kasus hipertensi berasal dari hipertensi ini. Penyebab dari hipertensi ini

    biasanya berasal dari faktor genetik dan lingkungan. Faktor keturunan biasanya dapat dilihat

    dari riwayat dalam keluarga seperti penyakit kardiovaskular, dan faktor lingkungan misalnya

    seperti kebanyakan mengkonsumsi garam yang kaya natrium, stres dan obesitas.

    2. Hipertensi Sekunder. Prevelansi dari penderita hipertensi sekunder sekitar 5-8%. Hipertensi ini penyebabnya adalah karena adanya penyakit ginjal pada seseorang, atau penyakit endokrin, obat

    dan lain sebagainya.

    Tanda dan gejala Hipertensi

    Menurut Sylvia Anderson (2005) tanda dan gejala penyakit hipertensi adalah sakit kepala

    pada bagian belakang, dada berdebar kencang, susah untuk tidur, ansietas dan sering merasa pusing,

    lemas, sesak dan mudah berkeringat.

    Menurut Utomo (2005) gejala dari hipertensi biasanya jarang ada yang menimbulkan

    komplikasi. Gejalanya seperti sakit kepala, pusing, sering merasa pegal, kepala terasa berputar-

    putar, dada berdebar kencang, dan terkadang telinga berdenging.

    Klasifikasi Hipertensi

    Menurut World Health Organization dan International Society of Hypertension Working

    Group (2003:21) hipertensi dibagi beberapa kelompok yaitu klasifikasi optimal, normal, normal-

    tinggi, hipertensi ringan, hipertensi sedang, dan hipertensi berat. Klasifikasi tersebut dirangkum

    dalam tabel 2.1.

    Tabel 2.1 Klasifikasi Hipertensi Menurut WHO

    Kategori Tekanan darah sistol

    (mmHg)

    Tekanan darah diastol

    (mmHg)

    Optimal

  • 4

    kalori. Air kelapa juga merupakan sumber vitamin B, potasium, enzim, dan asam amino serta

    memiliki efek antioksidan dalam tubuh.

    Pengaruh Air Kelapa Muda terhadap Tekanan Darah

    Menurut Bimantaro (2010) kesehatan dari tubuh manusia karena adanya keseimbangan

    tubuh yang mengatur beberapa fungsi tubuh, salah satu yang penting adalah kebutuhan akan

    mineral, kalium dan natrium. Kalium dan natrium banyak terdapat pada air kepala muda. Peran dari

    natrium tersebut adalah untuk menaikan tekanan darah dan kalium adalah untuk menurunkan

    tekanan darah. Agar tubuh tetap sehat perlu adanya keseimbangan dari asupan kalium dan juga

    natrium tersebut.

    Kebanyakan dari masyarakat sekarang adalah terbiasa makan makanan yang tinggi akan

    natrium, contohnya adalah makanan yang banyak mengandung pengawet, daging, susu, roti, dan

    makanan siap saji lainnya. Hal tersebut dapat memicu terjadinya tekanan darah tinggi dikarenakan

    natrium yang lebih besar daripada kalium. Makanan yang mengandung kalium banyak dapat kita

    jumpai pada buah-buahan dan sayur-sayuran.

    Menurut Bimantaro (2010) air kelapa memiliki kandungan kalium yang cukup tinggi dapat

    untuk menyeimbangkan asupan natrium yang tinggi dengan kalium yang terdapat dalam air kelapa.

    Air kelapa mengandung Kalium sebesar 290 mg per 100 ml. Kalium adalah ion utama dalam

    intraseluler dan memiliki peranan yang cukup penting dalam pengaturan keseimbangan dari tekanan

    darah. Menurut Ganong (2008:565), kalium dapat menghambat pengeluaran renin disebabkan oleh

    karena adanya sekresi renin dari sel ginjal yang berbanding terbalik dengan peningkatan dari kadar

    ion kalium yang ada di dalam plasma. Pemberian campuran kalium dan sodium klorida terhadap

    setiap perubahan tekanan daerah yang dihasilkan oleh peningkatan asupan sodium klorida.

    Campuran 5 gram dari masing-masing sodium klorida dan kalium klorida yang diberikan selama

    dua pekan kepada lima pasien yang mengalami hipertensi arterial sistemik, terkontrol, ringan dan

    hipokalemia yang ditimbulkan thiazida tidak memiliki efek terhadap tekanan daerah dari empat

    pasien; pada salah satu pasien tekanan diastolik meningkat. Pada dua pasien hypokalemia

    disembuhkan dengan campuran garam tanpa mempengaruhi tekanan darah

    Menurut Guyton & Hall (2008:268), kalium memiliki kemampuan dalam menghambat

    kontraksi dari otot polos dan dapat mengurangi respons dari vasokonstriktor endogen, sehingga

    kalium memiliki peran yang sangat penting dalam vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah).

    Jika ion kalium yang berasal dalam cairan ekstraseluler berlebihan maka jantung akan

    menjadi sangat mengembang dan menjadi lemah hal tersebut dapat membuat frekuensi dari denyut

    jantungpun melambat. Ion kalium yang terlalu besar juga akan menghambat penjalaran dari impuls

    jantung dari atrium ke ventrikel. Konsentrasi dari ion kalium yang tinggi membuat menurunnya

    potensial dari membran istirahat dari otot jantung, hal tersebut dapat mengakibatkan menurunnya

    pula frekuensi denyut jantung, Guyton & Hall (2008:285).

    Ginjal dan otak memiliki peran dalam pengaturan pengeluaran air dalam tubuh, caranya

    dengan merangsang kelenjar hipopituitari yang mengeluarkan hormon ADH (antidiuretika). ADH

    akan dikeluarkan jika tekanan darah dan volume darah terlalu rendah. Hormon ADH merangsang

    ginjal dalam penyerapan air lalu mengeluarkannya kembali ke dalam tubuh. Bila air yang

    dikeluarkan dalam tubuh banyak maka volume darah dan tekanan darahpun akan turun. Enzim renin

    dikeluarkan dari sel-sel di ginjal, renin dapat mengaktifkan protein yang ada di dalam darah yang

    sering disebut dengan angiotensinogen. Angiotensin tidak dapat berubah menjadi angiotensin I, jika

    sekresi dari renin mengalami pengurangan. Jika terjadi demikian maka kadar dari angiotensin II pun

    dapat menurun juga. Hal tersebut dapat mengakibatkan terjadinya vasokonstriksi dari angiotensin II

    dan juga akan mempengaruhi pengeluaran dari hormon aldosteron yang mengalami pengurangan

    dalam reabsorpsi natrium dan air. Hal tersebut juga dapat mengakibatkan vasodilatasi pembuluh

    darah ginjal yang dapat menyebabkan tekanan darah seseorang dapat menurun (Guyton & Hall,

    2008:287).

  • 5

    Metodologi Penelitian

    Metode Penelitian

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimental.

    Populasi dan Sampel

    Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 300 mahasiswa di asrama Yosep

    Universitas Advent Indonesia. Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah 15

    mahasiswa prehipertensi yang memiliki tekanan darah sistol 120-139 mmHg dan diastol 80-89

    mmHg yang dipilih secara purposive sampling berdasarkan dari tekanan darah yang tidak normal,

    dari riwayat kesehatan keluarga (hipertensi), data demografi (usia, jenis kelamin, serta pernyataan

    bukti tertulis kesediaan menjadi partisipan penelitian). Partisipan penelitian juga diberikan

    penjelasan tentang alur penelitian dan etika penelitian.

    Kriteria Memilih Sampel

    Adapun kriteria yang digunakan dalam memilih sampel pada penelitian ini adalah:

    1. Mahasiswa dengan prehipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik 120-139 mmHg dan diastolik 80-89 mmHg di asrama Yosep UNAI Bandung.

    2. Mahasiswa dengan prehipertensi di UNAI Bandung yang memiliki riwayat hipertensi pada keluarga.

    3. Mahasiswa dengan prehipertensi di UNAI Bandung yang memiliki umur rata-rata 18-23 tahun. 4. Mahasiswa bersedia menjadi subyek penelitian.

    Instrumen Penelitian

    Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari alat dan bahan.

    Alat Penelitian

    Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah gelas berukuran 300 cc,

    spigmomanometer, stetoskop.

    Bahan Penelitian

    Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah air kelapa muda sebanyak 300

    cc.

    Hasil Dan Pembahasan

    Identifikasi Masalah Pertama: Pengaruh Sebelum Pemberian Air Kelapa Muda terhadap Tekanan

    Darah Mahasiswa Prehipertensi

    Identifikasi masalah pertama yaitu: Sampai sejauh manakah pengaruh sebelum pemberian air kelapa muda (cocos nucifera linn) terhadap tekanan darah mahasiswa prehipertensi di asrama

    Yosep Universitas Advent Indonesia? akan dijawab dengan menghitung nilai mean atau rata-rata partisipan dengan menggunakan rumus rerata.

    Tekanan darah sistolik sebelum pemberian air kelapa muda adalah:

    n

    xMe

    i

    73.12715

    1916Me

    Tekanan darah diastolik sebelum pemberian air kelapa muda adalah:

    n

    xMe

    i

  • 6

    8.8415

    1272Me

    Analisis Data.

    Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata tekanan darah sistolik sebelum minum

    air kelapa muda adalah 127.73. Berdasarkan tabel 3.1 termasuk kategori prehipertensi. Nilai rata-

    rata tekanan darah diastolik sebelum minum air kelapa muda adalah 84.8. Berdasarkan tabel 3.1

    termasuk kategori prehipertensi.

    Interpretasi Data

    Analisis data di atas menunjukkan bahwa sebelum minum air kelapa muda para mahasiswa

    memiliki tekanan darah prehipertensi. Prehipertensi juga berbahaya karena memiliki risiko besar

    timbulnya hipertensi. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan mahasiswa itu

    sendiri.

    Hal ini sesuai dengan pendapat Pletcher (2008), mengatakan bahwa prehipertensi juga

    berbahaya bukan hanya karena risiko terbesar timbulnya hipertensi namun juga karena risiko

    terbesar timbulnya penyakit lain seperti penyakit jantung dan stroke yang disebabkan oleh karena

    banyaknya kalsium di dalam arteri koroner. Hal tersebut dapat dicegah dengan menjaga tekanan

    darah seseorang dari muda.

    Menurut Setiawati dan Bustami, dalam farmakologi dan terapi (2005) mengatakan bahwa

    penyebab dari hipertensi ini biasanya berasal dari faktor genetik dan lingkungan. Faktor keturunan

    biasanya dapat dilihat dari riwayat dalam keluarga seperti penyakit kardiovaskular, dan faktor

    lingkungan misalnya seperti kebanyakan mengkonsumsi garam yang kaya natrium, stres dan

    obesitas.

    Identifikasi Masalah Kedua: Pengaruh Sesudah Pemberian Air Kelapa Muda terhadap Tekanan

    Darah Mahasiswa Prehipertensi

    Untuk menjawab identifikasi masalah kedua yaitu: Sampai sejauh manakah pengaruh sesudah pemberian air kelapa muda (cocos nucifera linn) terhadap tekanan darah mahasiswa

    prehipertensi di asrama Yosep Universitas Advent Indonesia? Maka nilai rata-rata partisipan akan dihitung dengan rumus yang sama dengan identifikasi pertama yaitu menurut Sugiyono (2008:49).

    Tekanan darah sistolik sesudah pemberian air kelapa muda adalah:

    n

    xMe

    i

    67.10615

    1600Me

    Tekanan darah diastolik sesudah pemberian air kelapa muda adalah:

    n

    xMe

    i

    07.7315

    1096Me

    Analisis Data

    Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata tekanan darah sistolik sesudah minum air

    kelapa muda adalah 106.67. Berdasarkan tabel 3.1 termasuk kategori normal. Nilai rata-rata tekanan

    darah diastolik sesudah minum air kelapa muda adalah 73.07. Berdasarkan tabel 3.1 termasuk

    kategori normal.

  • 7

    Interpretasi Data

    Analisis data di atas menunjukkan bahwa sesudah meminum air kelapa muda terjadi

    penurunan menjadi tekanan darah yang normal. Air kelapa muda mengandung kalium agar dapat

    menyeimbangi kadar Natrium sehingga tekanan darah terjaga. Selain itu air kelapa terdiri dari air

    dan rendah kalori.

    Hal ini sesuai dengan pendapat Bimantoro (2010:2) menjelaskan bahwa air kepala muda

    merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk menambah asupan Kalium agar dapat

    menyeimbangi kadar Natrium sehingga tekanan darah terjaga. Air kelapa muda ini mempunyai

    kandungan Kalium sebesar 290 mg per 100 ml. Jumlah tersebut termasuk tinggi sehingga dapat

    digunakan sebagai terapi pada pasien hipertensi untuk mengontrol tekanan darahnya agar tidak

    terlalu tinggi (kecuali pada orang yang mempunyai komplikasi hipertensi dengan gagal ginjal tidak

    diperbolehkan tinggi asupan kalium karena akan memperparah keadaan). Selain itu air kelapa

    terdiri dari air (94%) dan rendah kalori. Air kelapa juga merupakan sumber vitamin B, potasium,

    enzim, dan asam amino serta memiliki efek antioksidan dalam tubuh.

    Identifikasi Masalah Ketiga: Pengaruh Sebelum dan Sesudah Pemberian Air Kelapa Muda terhadap

    Tekanan Darah Mahasiswa Prehipertensi

    Untuk menjawab identifikasi masalah nomor tiga yaitu: Apakah ada pengaruh yang signifikan antara sebelum dan sesudah pemberian air kelapa muda (cocos nucifera linn) terhadap

    tekanan darah mahasiswa prehipertensi di asrama Yosep Universitas Advent Indonesia? maka rumus yang digunakan yaitu uji hipotesa dengan uji-t test dengan, menggunakan rumus menurut

    Sugiyono (2008:122).

    Tabel 4.3

    Hasil Pengolahan Data Uji Hipotesa Tekanan Darah

    Responden Tekanan Darah Sistolik

    Sebelum Minum Air

    Kelapa Muda

    Tekanan Darah Sistolik Sesudah

    Minum Air Kelapa Muda

    1 120 110

    2 120 100

    3 120 100

    4 139 110

    5 120 110

    6 130 110

    7 120 100

    8 130 110

    9 139 110

    10 130 110

    11 130 100

    12 120 100

    13 139 110

    14 139 110

    15 120 110

    .Jumlah 1916 1600

    Rata-rata 1x 127.73 2x 106.67 Varians 21s 67.63

    2

    2s 23.80

    Standard deviasi s1 = 8.22 s2 = 4.87

    Korelasi r = 0.51

    Uji Hipotesa thitung = 11.50

  • 8

    Dari perhitungan di atas berdasarkan tabel diatas, maka didapatkan harga uji t adalah:

    2

    2

    1

    1

    2

    2

    2

    1

    2

    1

    21

    2n

    S

    n

    Sr

    n

    S

    n

    S

    XXt

    15

    87.4

    15

    22.851.02

    15

    80.23

    15

    63.67

    67.10673.127

    x

    t

    87.3

    87.4

    87.3

    22.802.158.150.4

    06.21t

    25.1]12.2[02.108.606.21

    t

    70.208.6

    06.21

    t

    38.3

    06.21t

    50.11

    83.1

    06.21t

    Analisis Data

    Berdasarkan hasil olah data tekanan darah sistolik, diketahui bahwa hasil thitung 11.50 dan

    ttabel 2.048. Menurut Sugiyono (2008:97) pada kriteria pengujian dua pihak, bila thitung > ttabel maka

    H0 ditolak dan harga thitung adalah harga mutlak, jadi tidak dilihat (+) atau (), dengan demikian, 11.50 > 2.048, maka thitung > ttabel. Berarti nilai H0 ditolak dan nilai Ha diterima dengan signifikansi

    pada taraf kepercayaan 95%, nilai = 0,05, dk = 15 + 15 2 = 28. Berdasarkan hasil olah data tekanan darah diastolik, diketahui bahwa hasil thitung 8.47 dan

    ttabel 2.048. Menurut Sugiyono (2008:97) pada kriteria pengujian dua pihak, bila thitung > ttabel maka

    H0 ditolak dan harga thitung adalah harga mutlak, jadi tidak dilihat (+) atau (), dengan demikian, 8.47 > 2.048, maka thitung > ttabel. Berarti nilai H0 ditolak dan nilai Ha diterima dengan signifikansi

    pada taraf kepercayaan 95%, nilai = 0,05, dk = 15 + 15 2 = 28.

    Interpretasi Data

    Analisis di atas menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara sebelum dan

    sesudah pemberian air kelapa muda terhadap tekanan darah mahasiswa prehipertensi di asrama

    Yosep UNAI. Hal tersebut menunjukkan bahwa dengan mengkonsumsi air kelapa muda selama 7

    hari dapat menurunkan tekanan darah. Air kelapa muda mengandung kalium yang berperan untuk

    menurunkan tekanan darah dan tubuh tetap sehat.

    Hal ini didukung oleh Bimantaro (2010) yang menjelaskan bahwa kesehatan dari tubuh

    manusia karena adanya keseimbangan tubuh yang mengatur beberapa fungsi tubuh, salah satu yang

    penting adalah kebutuhan akan mineral, kalium dan natrium. Kalium banyak terdapat pada air

    kepala muda. Peran dari natrium tersebut adalah untuk menaikan tekanan darah dan kalium adalah

    untuk menurunkan tekanan darah. Agar tubuh tetap sehat perlu adanya keseimbangan dari asupan

    kalium dan juga natrium tersebut.

    Depkes RI (2010) menjelaskan bahwa air kelapa muda ini mempunyai kandungan Kalium

    sebesar 290 mg per 100 ml. Jumlah tersebut termasuk tinggi sehingga dapat digunakan sebagai

    terapi pada pasien hipertensi untuk mengontrol tekanan darahnya agar tidak terlalu tinggi (kecuali

    pada orang yang mempunyai komplikasi hipertensi dengan gagal ginjal tidak diperbolehkan tinggi

    asupan kalium karena akan memperparah keadaan). Selain itu air kelapa terdiri dari air (94 persen)

  • 9

    dan rendah kalori. Air kelapa juga merupakan sumber vitamin B, potasium, enzim, dan asam amino

    serta memiliki efek antioksidan dalam tubuh.

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Setelah dilakukan penelitian tentang pengaruh yang signifikan sebelum dan sesudah

    pemberian air kelapa muda (cocos nucifera linn) terhadap tekanan darah mahasiswa prehipertensi di

    asrama Yosep Universitas Advent Indonesia, maka diambil dua kesimpulan. Selain itu juga

    diberikan saran-saran bagi kepala asrama dan penelitian berikutnya.

    Kesimpulan

    Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

    1. Sebelum pemberian air kelapa muda mahasiswa di asrama Yosep memiliki tekanan darah prehipertensi.

    2. Sesudah pemberian air kelapa muda mahasiswa di asrama Yosep memiliki tekanan darah normal.

    3. Ada pengaruh sebelum dan sesudah pemberian air kelapa muda terhadap tekanan darah mahasiswa prehipertensi di asrama Yosep Universitas Advent Indonesia.

    Saran

    Kepala Asrama

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan informasi untuk bekerja

    sama dengan tenaga kesehatan agar memberikan seminar untuk memotivasi para mahasiswa untuk

    mengkonsumsi air kelapa untuk menurunkan tekanan darah.

    Bidang Penelitian lain

    Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar untuk mengembangkan

    penelitian berikutnya seperti hubungan antara keteraturan mengkonsumsi air kelapa dengan

    penurunan tekanan darah.

    DAFTAR PUSTAKA

    Anderson, S. 2005. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 2.Jakarta. EGC.

    Bimantoro, Y. 2011. http://rohis-facebook.blogspot.com/2011/05/air-kelapa-muda-turunkan-

    tekanan-darah.html

    Braverman, E.R., D. 2009. Dua Penyebab Penyakit jantung Tekanan Darah Tinggi dan

    Kenaikan Kadar Kolesterol. Bandung: Gramedia.

    Brink, J. P dan Wood, J. M. 2006. Langkah dasar dalam perencanaan riset keperawatan. Jakarta:

    EGC.

    Corwin. 2005. Tekanan darah tinggi. Jakarta : Erlangga

    Departemen Kesehatan. 2004. Survei kesehatan nasional. Laporan Departemen Kesehatan RI.

    Jakarta.

    Effendi. 2004. Hipertensi [online]. Available: http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/03/16/ [2

    Februari 2013].

    Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC.

    Faqih. 2006. http://id.shvoong.com/medicine-and-health/medicine-history/2282617-faktor-faktor-

    yang-mempengaruhi-hipertensi/#ixzz2Mj99hSyN

    Fazidah. 2006. Menakmukan Hipertensi dan Diabetes. Jogyakarta: Sakkhasukma.

    Ganong W.F.2003. Buku Ajar Fisiologi kedokteran. Ed.20. Jakarta: EGC.

    Guyton dan Hall. 2008. Textbook of Medical Physiology. 11 th ed. Philadelphia, PA, USA: Elsevier

    Saunders

  • 10

    Hayens. 2003. Sistem Sirkulasi Darah Dalam Tubuh Manusia Dan Cara Memeriksa (Mengukur)

    Tekanan Darah Anda Sendiri. [online]. Available: http://www.facebook.com/note.php [2

    Februari 2013].

    Helmi, A. 2011. http://health.kompas.com/read /2011/08

    /06/10025118/Air.Kelapa.Turunkan.Tekanan.Darah

    Hidayat. 2007. Metode penelitian keperawatan dan teknik analisis data. Jakarta: Salemba Medika.

    Juckett, G. 2004. Herbal medicine in modern pharmacology with Clinical Aplication (Craig,

    CR & Stitzel, RE : Editors). 6 th edition. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins.

    Nursalam. 2008. Proses dan dokumentasi keperawatan konsep dan praktek. Jakarta: Salemba.

    Nurse Media. 2008. Waspadai Hipertensi, Si Pemicu Penyakit Kelas Berat.

    http://nursemedia.info/waspadai-hipertensi-si-pemicu-penyakit-kelas-berat/ 26 Februari 2008.

    Palmer dan Williams. 2007. Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: Erlangga

    Patricia. A. 2005. Fundamental of nursing: concept, process, and practice (Edisi 4, volume 1)

    :794)

    Pearce, E. C. 2006. Anatomi dan Fisiologis Untuk Para Medis. PT. Gramedia Pustaka Utama.

    Jakarta.

    Plantamor . 2010. Kelapa. www.plantamor.com. 14 Oktober 2010.

    Plecher. 2008. Hipertensi [online]. Available:

    http://perpus.fkik.uinjkt.ac.id/file_digital/RINAWANG%20JADI.pdf [2 Februari 2013].

    Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC.

    Rusdi dan Nurlaela. 2009. Mengamati Perjalanan Epidemiologi Hipertensi di Indonesia. Jakarta :

    Medika no. 7

    Setiawati dan Bustami. 2005. Care Your Self Hipertensi. Jakarta: Penebar Plus

    Sheps, S.G. 2005. Mayo clinic Hipertensi. Jakarta: PT Intisari Mediatama

    Sugiyono. 2008. Metode penelitian pendidikan: pendekatan kuatitatif, kualitatif dan R&D.

    Bandung: Alfabeta.

    Sutanto. 2010. Awas 7 penyakit degeneratif. Yogyakarta : paradigma Indonesia

    Tjokronegoro, A dan Utama, H. 2009. Buku Ajar Kardiologi. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas

    Kedokteran.

    Utomo. 2005. Komplikasi hipertensi. [online]. Available:

    http://eprints.undip.ac.id/26205/1/31_Eviyanti__Yuli_Rianto_G2C203063_A.pdf [2 Februari

    2013].

    Wijaya, A. M 2009. Besar sampel cara pengambilan sampel dalam penelitian kedokteran dan

    kesehatan. Jakarta : salemba medika