GARAP-PRESENTASI

25
PROGRAM PASCASARJANA POLA PENANGANAN KONFLIK ANTARA BURUH DENGAN PENGUSAHA (STUDI KASUS POLA PENANGANAN KONFLIK OLEH POLSEK CIKANDE) SEKOLAH TINGGI LIMU KEPOLISIAN – PTIK ANGKATAN I 2013

Transcript of GARAP-PRESENTASI

Page 1: GARAP-PRESENTASI

PROGRAM PASCASARJANA

POLA PENANGANAN KONFLIKANTARA BURUH DENGAN PENGUSAHA(STUDI KASUS POLA PENANGANAN KONFLIK OLEH POLSEK

CIKANDE)

SEKOLAH TINGGI LIMU KEPOLISIAN – PTIK

ANGKATAN I2013

Page 2: GARAP-PRESENTASI

LATAR BELAKANG PENELITIANEKSPEKTASI MASYARAKAT TERHADAP POLRI

VISI DAN MISI POLRI

DETEKSI DINI DARI POLRI

POLA PENANGANAN KONFLIK

IMPLEMENTASI PENANGANAN KONFLIK ???

POLSEK CIKANDE SBG UJUNG TOMBAK POLRI

BURUHPENGUSAHA

1. UPAH MINIMUM2. SISTEM KERJA OUTSOURCING

TUJUAN:1. KESEPAKATAN,2. PERDAMAIAN, 3. SITUASI KAMTIBMAS YANG KONDUSIF,

&4. MENINGKATKAN KREDIBILITAS

INSTITUSI POLRI

Page 3: GARAP-PRESENTASI

PERMASALAHAN PENELITIAN

Pola Penanganan Konflik antara Buruh dan Pengusaha yang berkembang selama ini masih belum cukup mampu menyentuh akar permasalahan, sehingga kerap terjadi pengulangan atas konflik buruh dengan pengusaha, meskipun secara umum keamanan di Cikande masih cukup kondusif.

Maka, di sinilah peran sentral kepolisian dibutuhkan, dalam hal ini Kepolisian Sektor Cikande, untuk menangani, meredam, dan menyelesaikan konflik antara buruh dengan pengusaha sehingga konflik dapat teratasi dengan memperhatikan kepentingan kedua belah pihak (Buruh – Pengusaha)

PERNYATAAN MASALAH

Page 4: GARAP-PRESENTASI

Bagaimana Pola Penanganan Konflik antara Buruh dengan Pengusaha yang dilakukan oleh Kepolisian Sektor Cikande?

Bagaimana penyelesaian konflik yang dilakukan oleh Kepolisian Sektor Cikande ?

PERTANYAAN PENELITIAN

Page 5: GARAP-PRESENTASI

Maksud & Tujuan Penelitian

MAKSUD PENELITIAN :Mengungkap Motivasi, Latar Belakang, dan Faktor-Faktor Penyebab adanya Konflik Industrial antara Buruh dengan Pengusaha, sehingga menjadi gambaran bagi Polri dalam menangani, meredam, dan/atau mengeliminir Konflik guna meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan Publik terhadap Polri

TUJUAN PENELITAN :Mengeksplorasi, Menganalisa, dan Mendeskripsikan Pola Penanganan Konflik yang dilakukan oleh Kepolisian Sektor Cikande sehingga memperoleh Pola Penanganan Konflik yang tepat.

Page 6: GARAP-PRESENTASI

MANFAAT PENELITIANPenelitian ini secara umum dapat menambah wawasan tentang situasi kondisional ketenagakerjaan yang di dalamnya terdapat berbagai macam konflik, salah satunya adalah konflik Hubungan Industrial (Buruh - Pengusaha). Sehingga, motivasi; latar belakang; dan faktor penyebab konflik industrial dapat diketahui untuk kemudian dapat digunakan sebagai referensi/acuan dalam penanganan konflik.

Secara Praktis, penelitian ini juga dapat memberikan kepemahaman terhadap Kepolisian Sektor Cikande terkait pola penanganan konflik, sehingga segala macam tindakan yang berujung anarkis dapat di minimalisir..

Page 7: GARAP-PRESENTASI

T I N J A U A N P U S T A K A

Kepustakaan Penelitian :

Penelitian Oleh M Kemal (2007)Mahasiswa Program StudiKajian Ilmu KepolisianProgram PascasarjanaUniversitas Indonesia

Penelitian oleh FX Agung Kusprabandaru (2010)Mahasiswa Program StudiKajian Ilmu KepolisianProgram PascasarjanaUniversitas Indonesia

Keberhasilan didalam pengelolaan konflik yang telah dilakukan kepolisian dengan model pembinaan pro-aktif didalam melayani dan mengayomi masyarakat;

Problem Solving merupakan langkah terbaik dalam mencapai win-win solution didalam penyelesaian konflik yang terjadi; dan

Pola penanganan konflik yang terjadi membutuhkan model penyelesaian yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada

Page 8: GARAP-PRESENTASI

T I N J A U A N P U S T A K AKepustakaan Konseptual :

TEORI FIXING BROKEN WINDOWTeori Fixing Broken Window dari Kelling dan Coles, dalam Reksodiputro (2004), menyatakan bahwa suatu keadaan akan semakin memburuk jika tidak ada seorangpun atau institusi yang dipercaya untuk menangani pemeliharaannya dan membiarkan keadaan tersebut.Hal demikian dianalogikan pada sebuah gedung yang sudah lama tidak digunakan dan ditinggal oleh penghuninya. Pada satu ketika, salah satu kacanya pecah sehingga menarik perhatian anak nakal di daerah tersebut untuk melempari kaca tersebut hingga pada akhirnya semua pecah..

Page 9: GARAP-PRESENTASI

KERANGKA BERPIKIREKSPEKTASI MASYARAKAT TERHADAP POLRI

VISI DAN MISI POLRI

DETEKSI DINI DARI POLRI

POLA PENANGANAN KONFLIK

IMPLEMENTASI POLA PENANGANAN KONFLIK ???

POLSEK CIKANDE SBG UJUNG TOMBAK POLRIBURUH PENGUSAHA

1. UPAH MINIMUM2. SISTEM KERJA OUTSOURCING

TUJUAN:1. KESEPAKATAN,2. PERDAMAIAN, 3. SITUASI KAMTIBMAS YANG KONDUSIF, &4. MENINGKATKAN KREDIBILITAS INSTITUSI

POLRI

TEORI FIXING BROKEN WINDOW ANALISA PENYEBAB

KONFLIK KONSEP KEPOLISIAN

KESIMPULAN & SARAN

Page 10: GARAP-PRESENTASI

METODE PENELITIAN

PENDEKATANKUALITATIF

METODEPENGUMPULAN

DATA

OBSERVASI STUDIDOKUMEN

WAWANCARAMENDALAM

INFORMAN

BURUHKEPALA DESA

PENGUSAHABABINKAMTIBMAS

ANALISISDATA

Page 11: GARAP-PRESENTASI

OBYEK PENELITIANKantor Kepolisian Sektor CikandeKantor Kepolisian Resort SerangKawasan Industri Modern Cikande

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten SerangSekretariat Serikat Buruh/Serikat Pekerja (SB/SP)

Serang TimurTempat-tempat lain yang dapat menunjang perolehan

informasi terkait penelitian ini

Page 12: GARAP-PRESENTASI

SCHEDULE TIME PENELITIANNo.

Waktu Uraian Kegiatan Keterangan

1. 19 s/d 23 November 2012

Kegiatan Pembekalan Penulisan Usulan Penelitian

DIR. PROG. S2PROF. Dr. DJAALIDr.BAMBANG INDRIANTODr. CHRYSNANDA DL.

2. 29 November 2012

Batas Akhir Penyerahan Usulan Penelitian ke Sekretariat S2 STIK-PTIK

SETIAP MAHASISWA MENYERAHKAN 3 EKSEMPLAR

3. 2 s/d 13 Desember 2012

Kunjungan ke Universitas Victoria Wellington, New Zaeland

KESEMPATAN MENGAMBIL DATA UTK PELENGKAP PENELITIAN

4. 17 s/d 28 Desember 2012 Seminar Usulan Penelitian DI JADWAL KEMUDIAN

BESERTA PENGUJINYA

5. Januari s/d Maret 2013 Penelitian Lapangan STELAH USULAN, PNELITIAN

DISAHKAN PEMBIMBING

6. April 2013 Seminar Hasil PenelitianHASIL PENELITIAN DISUSUN MENJADI TESIS DNG PERSETUJUAN PEMBIMBING

7. Mei 2013 Ujian Tesis

8. Juni 2013 Yudisium dan Wisuda Magister Ilmu Kepolisian (M.iK)

Page 13: GARAP-PRESENTASI

HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASANPotensi Industri di Kabupaten

SerangPengembangan kegiatan

industri merupakan salah satu fungsi utama yang akan dikembangkan di Kabupaten Serang. Dengan telah lepas dan terbentuknya Kota Cilegon maka pusat pengembangan kegiatan industri di wilayah Kabupaten Serang adalah di Kawasan Bojonegara dan di kawasan Serang Timur khususnya di Kawasan Industri Modern Cikande.

No.

Klasifikasi Industri

Jumlah Perusahaan

Jumlah Tenaga Kerja

Jumlah Investasi (Juta

Rp)

1.Industri Besar dan

Sedang227 87.500 -

2.Industri Kecil

(Formal)696 12.717 24.133

3.Industri Kerajinan

Rumah Tangga (Non Formal)

14.449 43.347 8.210

Jumlah 15.372 143.564 32.343

Page 14: GARAP-PRESENTASI

.....HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN

FAKTOR PENYEBAB KONFLIK :

Konflik antara buruh dengan pengusaha, dalam hal ini di kawasan Industri Modern Cikande, dilatar-belakangi oleh beberapa faktor, yaitu :1. Upah Minimum;2. Sistem Kerja

Kontrak/Outsourcing;3. Pemenuhan Hak-hak

Normatif Buruh;4. Kebebasan Berserikat

bagi Buruh.

NO. URAIAN PENYIMPANGAN PROSENTASE

1Penempatan PKWT di bagian yang

bersifat tetap/inti27 %

2 Upah dibawah UMK 58 %

3 Pekerja tanpa perlindungan Jamsostek 42 %

4Pungutan/biaya rekruitment : 250 ribu

s/d 1,5 juta9 %

5 Kontrak Kerja kurang dari 3 bulan 7 %

Penyimpangan-penyimpangan atas Peraturan Perundang-undanganKetenagakerjaan oleh perusahaan-perusahaan Cikande

Sumber : ASBSP Serang

Page 15: GARAP-PRESENTASI

.....HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN

1. PengusahaPenyelesaian konflik antara buruh

dengan pengusaha terkait peningkatan kesejahteraan buruh dan sistem kerja outsourcing telah dilakukan oleh pengusaha.

Pengusaha melakukan sebuah program dalam menangani konflik, yakni Community Relation (CR) untuk melakukan sosialisasi, pertemuan, dan penjelasan serta menjalankan proses edukasi. Tujuannya adalah agar tercipta kedekatan dengan buruh dan mengatasi perbedaan persepsi terkait Upah Minimum dan Sistem Kerja Outsourcing yang menjadi akar permasalahan antara buruh dengan pengusaha. Selain itu, penanganan atas penyelesaian konflik pun dilakukan perusahaan dengan membuka pintu perundingan, musyawarah, dan negosiasi dengan buruh.

2. Pemerintah Kabupaten SerangPemerintah Kabupaten Serang telah

mengupayakan adanya titik temu antara kepentingan para buruh dengan pihak para pengusaha. Hal tersebut dilakukan mulai dari pemerintah tingkat desa, tingkat kecamatan, tingkat kabupaten, bahkan hingga tingkat provinsi.

Upaya yang dilakukan oleh pemerintah adalah mempertemukan pihak yang berkonflik, yaitu unsur buruh dan Pengusaha. Langkah itu untuk menampung aspirasi para buruh, menjembatani, dan mencari solusi agar menjaga situasi tetap aman dan kondusif.

Untuk menekan angka perselisihan hubungan industrial, Disnakertrans akan memaksimalkan tugas dan peran Unit Reaksi Cepat (URC) dalam mendeteksi secara dini semua potensi terjadinya perselisihan antara buruh dengan pengusaha.

Peranan Pemangku Kepentingan (Stakeholders)

Page 16: GARAP-PRESENTASI

.....HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Kepolisian, dalam hal ini Polsek Cikande, mengupayakan untuk dapat membina hubungan baik dengan buruh ataupun dengan pengusaha. Kepada buruh, Polsek Cikande mengedepankan petugas polmas dan intelijen dengan melibatkan FKPM untuk bersama-sama menjaga keamanan lingkungan, sedangkan kepada pengusaha dengan menugasi Unit Patroli yang dipimpin Kanit Patroli untuk membantu pengamanan.

Polsek sebagai satuan terdekat, juga telah melakukan deteksi dini guna memastikan keinginan masyarakat dan jumlah massa.

Peneliti menilai, Kepolisian Sektor Cikande sebenarnya sudah cukup baik dalam menangani konflik antara buruh dengan pengusaha cikande, meskipun memang masih banyak pula hal-hal yang perlu dievaluasi. Jika dibandingkan di daerah lain, banyak konflik industrial yang berujung kepada aksi-aksi anarkis, sehingga warga masyarakat memang dengan jelas sangat dirugikan.

Peranan Pemangku Kepentingan (Stakeholders)

Page 17: GARAP-PRESENTASI

Serangkaian Aksi Buruh/Pekerja atau Serikat Pekerja/Serikat Buruhdi Kawasan Industri Modern Cikande, Serang - Banten

Selama 2009 sampai 2012

No. Bentuk Aksi Pelaksana Waktu Indikator

1.Unjuk Rasa

DanMogok Kerja

BuruhPT. Hwa Hook Steel

12/2/2009Hak-hak para buruh tidak diberikan oleh Manajemen

perusahaan

2.Unjuk Rasa

DanMogok Kerja

BuruhPT. Frans Putratex

13/3/2009PHK yang dilakukan oleh pihak Perusahaan kepada 73

orang dan dengan serta-merta menghentikan pembayaran pesangonkepada 73 orang tersebut

3. Mogok Kerja Buruh PT. CSI 15/1/2009Hak-hak para buruh tidak diberikan oleh Manajemen

perusahaan

4. Unjuk Rasa ASBSP, SPN, KSPSSI, GSBI 1/5/2009 Peringatan May Day

5. Unjuk Rasa ASBSP 10/1/2010 Tuntut kenaikan Upah Minimum

6. Unjuk Rasa Serikat Buruh Serang Timur 1/5/2010 Peringatan May Day

7. Unjuk Rasa Serikat Buruh Serang Timur 4/10/2010 Hapus Outsourcing

8.Unjuk rasa dan

Mogok KerjaGSBI 29/12/2011 Revisi UMK

9. Unjuk RasaSerikat Pekerja/Serikat Buruh

Serang Timur27/3/2012 Kenaikan BBM dan TDL

10. Unjuk RasaSerikat Pekerja

PT. CSI14/4/2012

Hak-hak para buruh tidak diberikan oleh Manajemen perusahaan

.....HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Page 18: GARAP-PRESENTASI

Konflik antara Buruh dengan Pengusaha di berbagai daerahYang Berakhir Anarkis

.....HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN

No. Bentuk Aksi Pelaksana Waktu Indikator

1. Unjuk Rasa Dan Mogok KerjaSPN dan Serikat Buruh Garmen dan

TekstilPT Busana Prima Global – Bogor

18/1/2010Tuntutan atas pemenuhan hak normatif para buruh dan menolak PHK terhadap

27 pekerja PT. BPG

2. Unjuk RasaGerakan Perjuangan Buruh

Indonesia Karawang27/2/2010

Pengusaha menyewa beberapa preman guna mengantisipasi gerakan buruh yang

kritis

3. Unjuk rasa Buruh Sumut 13/11/2010 Menuntut kenaikan UMK

4. Unjuk Rasa Buruh di Batam 25/10/2011 Menuntut kenaikan UMK

5. Unjuk Rasa dan Mogok Kerja Buruh di Medan 12/11/2011 Menuntut kenaikan UMK

6. Unjuk Rasa Dan Mogok KerjaSerikat Buruh Nestle Indonesia

Panjang (SBNIP) – Bandar Lampung21/9/2011

Menuntut kenaikan UMK dan penghapusan Sistem Kerja Outsourcing

7. Unjuk Rasa Buruh Bekasi 20/1/2012 Menuntut kenaikan UMK

8. Unjuk Rasa Dan Mogok Kerja Buruh PT. Freeport 3/10/2012menuntut penghapusan sistem kerja

outsourcing, penolakan upah murah, dan pelaksanaan jaminan sosial

9. Unjuk Rasa KSPI di Bundaran HI 12/7/2012 Penghapusan outsourcing

10. Unjuk RasaBuruh Federasi Serikat Pekerja

Metal Indonesia (FSPMI)Jawa Timur

20/11/2012 Menuntut Kenaikan UMK

Page 19: GARAP-PRESENTASI

.....HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Cara terbaik Pengusaha menyelesaikan konflik :

1. Transparan kepada para buruh tentang kemampuan perusahaannya;

2. Besaran upah harus selalu dikaitkan dengan produktivitas perusahaan;

3. Upah Minimum ditentukan oleh Perundingan Bipartite di Plant-Level ;

4. Meningkatkan kepedulian terhadap Pemangku Kepentingan yang lain;

Cara Terbaik Pemerintah Daerah menyelesaikan Konflik :

1.Pemerintah Kabupaten Serang bersama dengan Polsek Cikande dapat memfasilitasi buruh dan Pengusaha Cikande untuk menjembatani kepentingan masing-masing agar tidak terjadi konflik terbuka;

2.Melakukan musyawarah demi tercapainya kesepakatan yang mengikat antara kedua belah pihak yang berkonflik. Apabila terjadi kesepakatan, pemerintah dapat membuatnya dalam produk tertulis atau bentuk kesepakatan kerja sama. Kemudian, kesepakatan itu dijadikan regulasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

3.Mengutamakan penyelesaian masalah sosial buruh yaitu ekonomi, pendidikan dan kesehatan, daripada membangun sarana insfrastruktur atau sarana fisik lain

PENYELESAIAN KONFLIK BURUH - PENGUSAHA

Page 20: GARAP-PRESENTASI

.....HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Cara terbaik Kepolisian menyelesaikan konflik :a. Mencerminkan sikap empati kepada buruh dengan

memberikan suri teladan tingkah laku dan perbuatan sehari-hari sehingga menimbulkan kesan polisi sebagai anutan, pengayom, pelindung, dan pelayan masyarakat.

b. Menjalankan fungsi polmas secara nyata, bukan hanya mengarang produk tertulis untuk laporan kepada satuan. Dengan melakukan pendekatan pada pemimpin, baik yang formal maupun informal secara berkelanjutan.

c. Memberdayakan anggota terutama yang bertempat tinggal di wilayah Cikande untuk menjalankan strategi dan kebijakan community policing.

d. Bagi Polsek Cikande, mengoptimalkan peran anggota untuk melakukan pendekatan kepada buruh. Setiap buruh harus didekati, karena kerawanan lain tidak ada selain konflik Buruh-Pengusaha.

e. Membina hubungan dengan pengusaha Cikande terutama bekerja sama dengan Humas Pengusaha Cikande dalam memberdayakan buruh.

PENYELESAIAN KONFLIK BURUH - PENGUSAHA

f. Membina berbagai Serikat Pekerja/Serikat Buruh dengan cara berdialog, dan memperkenalkan pengetahuan kepolisian;

g. Melakukan kerja sama dengan pemerintah daerah dan pengusaha dalam rangka meningkatkan pengetahuan buruh, diantaranya penyuluhan tentang geothermal, pengenalan undang-undang penyampaian pendapat di muka umum, program dan kebijakan Pengusaha Cikande, sehingga membentuk satu partisipasi buruh yang menjadikan polisi sebagai mitra buruh dan sebaliknya.

Page 21: GARAP-PRESENTASI

.....HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Page 22: GARAP-PRESENTASI

KESIMPULAN DAN SARAN• KESIMPULAN :

Baik buruh maupun pengusaha memiliki kepentingan-kepentingan mendasar yang sama, yakni tentang kesejahteraan hidup dan kelangsungan hidup perusahaan. Namun para buruh merasa bahwa mereka dieksploitasi oleh pengusaha dengan cara memberikan Upah Minimum seminimum mungkin dan juga terkait pemberlakuan sistem kerja kontrak/outsourcing. Sedangkan di sisi pengusaha menyatakan bahwa selama ini ketentuan upah minimum memberatkan mereka, sebab disaat yang sama penentuan upah minimum menyamaratakan produktivitas semua perusahaan yang berada di satu kabupaten/kota. Karena menurut mereka, para pengusaha, kemampuan tiap perusahaan tidak selalu sama.Pola Penanganan konflik yang dilakukan oleh Polsek Cikande dilakukan dengan cara memaksimalkan semua sumber daya, baik dari internal maupun eksternal, pemberdayaan seluruh fungsi, baik secara horisontal didalam lingkup Polsek Cikande ataupun vertikal koordinasi dengan satuan diatasnya, mampu meminimalisir konflik yang timbul.

Page 23: GARAP-PRESENTASI

.....KESIMPULAN DAN SARAN

• SARAN :Pada intinya pola penanganan

konflik yang dilakukan oleh Kepolisian Sektor Cikande terhadap konflik antara buruh dengan pengusaha sudah pada tataran yang bisa diterima oleh masyarakat, meskipun dengan disertai adanya berbagai keterbatasan seputar sarana-prasarana.

Penulis merekomendasikan bagi para pemangku kepentingan, yang sekiranya bila dilaksanakan maka konflik akan lebih tertangani dengan lebih efektif dan efisien, yaitu:

• Bagi Pengusaha :1.Sebaiknya Pengusaha senantiasa

mantaati kebijakan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah kabupaten Serang;

2.Pengusaha perlu mengadakan sosialisasi tentang keadaan perusahaan, upaya perlindungan terhadap para buruh/pekerja;

3.Pengusaha dapat memberikan buruh kebebasan berserikat tanpa terkecuali;

4.Memberikan secara utuh dan transparan atas segala bentuk atas apa yang memang menjadi hak normatif para buruh/pekerja.

Page 24: GARAP-PRESENTASI

.....KESIMPULAN DAN SARAN

• Bagi Pemerintah Kabupaten Serang :

1. Pemerintah Kabupaten Serang bersama-sama dengan DPRD Kabupaten Serang perlu mengambil inisiatif untuk membuat Perda Pambatasan Buruh Kontrak dan Outsourcing, yang pada intinya memberikan perlindungan dan meningkatkan kesejahteraan para masyarakat (buruh/pekerja dan keluarganya)

2. Pemerintah Daerah Kabupaten Serang (melalui Disnakertrans Kab. Serang) serius dalam memberantas dan menindak lanjuti segala bentuk penyimpangan dan peyelewengan terhadap peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan, diantaranya yang terkait dengan penyelewengan penggunaan buruh kontrak dan outsourcing, penggelapan iuran jamsostek, pelanggaran kebebasan berserikat, memberantas mafia peradilan hubungan industrial, pelanggaran ketentuan pengupahan, dan lain sebagainya.

3. Senantiasa melibatkan pekerja/buruh dalam upaya mencari solusi terhadap permasalahan ketenaga kerjaan.

• Bagi Kepolisian Sektor Cikande :1. Public relation: Lembaga kepolisian menjalankan fungsi kepolisiannya

sambil beradaptasi dengan lingkungan, menyesuaikan diri dengan nilai-nilai budaya atau kearifan lokal untuk membina para buruh.a. Mencerminkan sikap empati kepada buruh dengan memberikan suri

teladan tingkah laku dan perbuatan sehari-hari sehingga menimbulkan kesan polisi sebagai anutan, pengayom, pelindung, dan pelayan masyarakat.

b. Menjalankan fungsi polmas secara nyata, bukan hanya mengarang produk tertulis untuk laporan kepada satuan. Dengan melakukan pendekatan pada pemimpin, baik yang formal maupun informal secara berkelanjutan.

c. Memberdayakan anggota terutama yang bertempat tinggal di wilayah Cikande untuk menjalankan strategi dan kebijakan community policing.

d. Bagi Polsek Cikande, mengoptimalkan peran anggota untuk melakukan pendekatan kepada buruh. Setiap buruh harus didekati, karena kerawanan lain tidak ada selain konflik Buruh-Pengusaha.

e. Membina hubungan dengan pengusaha Cikande terutama bekerja sama dengan Humas Pengusaha Cikande dalam memberdayakan buruh.

2. Pelayanan komunitas: Diantaranya dengan cara memberikan pembinaan terhadap berbagai Serikat Pekerja/Serikat Buruh (SP/SB) yang ada dengan cara berdialogdan memperkenalkan pengetahuan kepolisian.3. Partisipasi komunitas: Melakukan kerja sama dengan pemerintah daerah dan pengusaha dalam rangka meningkatkan pengetahuan buruh, diantaranya penyuluhan tentang geothermal, pengenalan undang-undang penyampaian pendapat di muka umum, program dan kebijakan pengusaha Cikande, sehingga membentuk satu partisipasi buruh yang menjadikan polisi sebagai mitra buruh dan sebaliknya.

Page 25: GARAP-PRESENTASI

TERIMA KASIH....