Gangguan Tik
-
Upload
shinta-wulandhari -
Category
Documents
-
view
34 -
download
0
description
Transcript of Gangguan Tik
![Page 1: Gangguan Tik](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082516/55cf9baa550346d033a6eccf/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
Lattar Belakang
Seperti terlihat pada gambar di atas, otak dibagi menjadi empat bagian, yaitu:
1. Cerebrum (Otak Besar)
2. Cerebellum (Otak Kecil)
3. Brainstem (Batang Otak)
4. Limbic System (Sistem Limbik)
1. Cerebrum (Otak Besar)
Cerebrum adalah bagian terbesar dari otak manusia yang juga disebut dengan nama
Cerebral Cortex, Forebrain atau Otak Depan. Cerebrum merupakan bagian otak yang
membedakan manusia dengan binatang. Cerebrum membuat manusia memiliki
kemampuan berpikir, analisa, logika, bahasa, kesadaran, perencanaan, memori dan
kemampuan visual. Kecerdasan intelektual atau IQ Anda juga ditentukan oleh
kualitas bagian ini.
Cerebrum secara terbagi menjadi 4 (empat) bagian yang disebut Lobus. Bagian
lobus yang menonjol disebut gyrus dan bagian lekukan yang menyerupai parit
Gangguan TIC Page 1
![Page 2: Gangguan Tik](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082516/55cf9baa550346d033a6eccf/html5/thumbnails/2.jpg)
disebut sulcus. Keempat Lobus tersebut masing-masing adalah: Lobus Frontal, Lobus
Parietal, Lobus Occipital dan Lobus Temporal.
Lobus Frontal merupakan bagian lobus yang ada dipaling depan dari Otak
Besar. Lobus ini berhubungan dengan kemampuan membuat alasan, kemampuan
gerak, kognisi, perencanaan, penyelesaian masalah, memberi penilaian,
kreativitas, kontrol perasaan, kontrol perilaku seksual dan kemampuan bahasa
secara umum.
Lobus Parietal berada di tengah, berhubungan dengan proses sensor perasaan
seperti tekanan, sentuhan dan rasa sakit.
Lobus Temporal berada di bagian bawah berhubungan dengan kemampuan
pendengaran, pemaknaan informasi dan bahasa dalam bentuk suara.
Lobus Occipital ada di bagian paling belakang, berhubungan dengan
rangsangan visual yang memungkinkan manusia mampu melakukan interpretasi
terhadap objek yang ditangkap oleh retina mata.
Apabila diuraikan lebih detail, setiap lobus masih bisa dibagi menjadi
beberapa area yang punya fungsi masing-masing, seperti terlihat pada gambar di
bawah ini.
Gangguan TIC Page 2
![Page 3: Gangguan Tik](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082516/55cf9baa550346d033a6eccf/html5/thumbnails/3.jpg)
Selain dibagi menjadi 4 lobus, cerebrum (otak besar) juga bisa dibagi
menjadi dua belahan, yaitu belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Kedua
belahan itu terhubung oleh kabel-kabel saraf di bagian bawahnya. Secara umum,
belahan otak kanan mengontrol sisi kiri tubuh, dan belahan otak kiri mengontrol
sisi kanan tubuh. Otak kanan terlibat dalam kreativitas dan kemampuan artistik.
Sedangkan otak kiri untuk logika dan berpikir rasional. Mengenai fungsi Otak
Kanan dan Otak Kiri sudah kami bahas pada halaman tersendiri.
2. Cerebellum (Otak Kecil)
Otak Kecil atau Cerebellum terletak di bagian belakang kepala, dekat dengan
ujung leher bagian atas. Cerebellum mengontrol banyak fungsi otomatis otak,
diantaranya: mengatur sikap atau posisi tubuh, mengkontrol keseimbangan,
koordinasi otot dan gerakan tubuh. Otak Kecil juga menyimpan dan
melaksanakan serangkaian gerakan otomatis yang dipelajari seperti gerakan
mengendarai mobil, gerakan tangan saat menulis, gerakan mengunci pintu dan
sebagainya.
Jika terjadi cedera pada otak kecil, dapat mengakibatkan gangguan pada
sikap dan koordinasi gerak otot. Gerakan menjadi tidak terkoordinasi, misalnya
orang tersebut tidak mampu memasukkan makanan ke dalam mulutnya atau
tidak mampu mengancingkan baju.
3. Brainstem (Batang Otak)
Batang otak (brainstem) berada di dalam tulang tengkorak atau rongga kepala
bagian dasar dan memanjang sampai ke tulang punggung atau sumsum tulang
belakang. Bagian otak ini mengatur fungsi dasar manusia termasuk pernapasan,
denyut jantung, mengatur suhu tubuh, mengatur proses pencernaan, dan
merupakan sumber insting dasar manusia yaitu fight or flight (lawan atau lari)
saat datangnya bahaya.
Batang otak dijumpai juga pada hewan seperti kadal dan buaya. Oleh
karena itu, batang otak sering juga disebut dengan otak reptil. Otak reptil
mengatur “perasaan teritorial” sebagai insting primitif. Contohnya anda akan
merasa tidak nyaman atau terancam ketika orang yang tidak Anda kenal terlalu
dekat dengan anda.
Gangguan TIC Page 3
![Page 4: Gangguan Tik](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082516/55cf9baa550346d033a6eccf/html5/thumbnails/4.jpg)
Batang Otak terdiri dari tiga bagian, yaitu:
Mesencephalon atau Otak Tengah (disebut juga Mid Brain) adalah bagian
teratas dari batang otak yang menghubungkan Otak Besar dan Otak Kecil.
Otak tengah berfungsi dalam hal mengontrol respon penglihatan, gerakan
mata, pembesaran pupil mata, mengatur gerakan tubuh dan pendengaran.
Medulla oblongata adalah titik awal saraf tulang belakang dari sebelah
kiri badan menuju bagian kanan badan, begitu juga sebaliknya. Medulla
mengontrol funsi otomatis otak, seperti detak jantung, sirkulasi darah,
pernafasan, dan pencernaan.
Pons merupakan stasiun pemancar yang mengirimkan data ke pusat otak
bersama dengan formasi reticular. Pons yang menentukan apakah kita
terjaga atau tertidur.
4. Limbic System (Sistem Limbik)
Sistem limbik terletak di bagian tengah otak, membungkus batang otak ibarat kerah
baju. Limbik berasal dari bahasa latin yang berarti kerah. Bagian otak ini sama
dimiliki juga oleh hewan mamalia sehingga sering disebut dengan otak mamalia.
Komponen limbik antara lain hipotalamus, thalamus, amigdala, hipocampus dan
korteks limbik. Sistem limbik berfungsi menghasilkan perasaan, mengatur produksi
hormon, memelihara homeostasis, rasa haus, rasa lapar, dorongan seks, pusat rasa
senang, metabolisme dan juga memori jangka panjang.
Bagian terpenting dari Limbik Sistem adalah Hipotalamus yang salah satu
fungsinya adalah bagian memutuskan mana yang perlu mendapat perhatian dan mana
yang tidak. Misalnya Anda lebih memperhatikan anak Anda sendiri dibanding
dengan anak orang yang tidak Anda kenal. Mengapa? Karena Anda punya hubungan
emosional yang kuat dengan anak Anda. Begitu juga, ketika Anda membenci
seseorang, Anda malah sering memperhatikan atau mengingatkan. Hal ini terjadi
karena Anda punya hubungan emosional dengan orang yang Anda benci.
Sistem limbik menyimpan banyak informasi yang tak tersentuh oleh indera.
Dialah yang lazim disebut sebagai otak emosi atau tempat bersemayamnya rasa cinta
dan kejujuran. Carl Gustav Jung menyebutnya sebagai "Alam Bawah Sadar" atau
Gangguan TIC Page 4
![Page 5: Gangguan Tik](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082516/55cf9baa550346d033a6eccf/html5/thumbnails/5.jpg)
ketidaksadaran kolektif, yang diwujudkan dalam perilaku baik seperti menolong
orang dan perilaku tulus lainnya. LeDoux mengistilahkan sistem limbik ini sebagai
tempat duduk bagi semua nafsu manusia, tempat bermuaranya cinta, penghargaan
dan kejujuran.
Gangguan TIC Page 5
![Page 6: Gangguan Tik](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082516/55cf9baa550346d033a6eccf/html5/thumbnails/6.jpg)
BAB II
PEMBAHASAN
1. DEFINISI
Tic adalah suatu gerakan motorik (yang lazimnya mencakup suatu kelompok otot khas
tertentu) yang tidak di bawah pengendalian, berlangsung cepat, dan berulang-ulang,
tidak berirama, ataupun suatu hasil vocal yang timbul mendadak dan tidak memiliki
tujuan yang nyata.( PPDGJ –III 2001).
Tic merupakan bagian dari gangguan kecemasan, dimana adanya gerakan
motorik atau vokalisasi involunter, tiba-tiba, tidak berirama dan mengatakan stereotipik
( Kaplan & Shadock 1997 ). Sedangkan menurut Maramis, 1998 mengatakan bahwa Tic
adalah gerakan, pengeluaran suara atau sensasi panca indera yang singkat dan tak
berkehendak. Tic termasuk gangguan psikomotorik, sekejap dan berkali-kali mengenai
sekelompok otot atau bagian yang relative kecil.
Pada gangguan tik, situasi yang menimbulkan stress dapat menyebabkan
eksaserbasi tik..beberapa orang dengan gangguan tik memiliki kemampuan untuk
menekan tik bila dibutuhkan hanya beberapa menit atau jam, tetapi untuk anak kecil
sulit untuk mengendalikan, dan menekan bahwa tiknya tidak dapat ditahan. Tik
diperlemah oleh tidur, relaksasi, atau terlibat dalam aktivitas.
2. EPIDEMIOLOGI
Lebih dari 19% dari anak-anak usia sekolah memiliki gangguan tic. Anak-anak dengan
gangguan tic dalam penelitian yang biasanya terdiagnosis. Sebanyak 1 dalam 100 orang
mungkin mengalami beberapa bentuk gangguan tic, biasanya sebelum masa pubertas.
Tourette sindrom adalah ekspresi lebih parah dari spektrum gangguan tic, yang dianggap
disebabkan oleh kerentanan genetik yang sama. Perilaku tic umum di kalangan anak-
Gangguan TIC Page 6
![Page 7: Gangguan Tik](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082516/55cf9baa550346d033a6eccf/html5/thumbnails/7.jpg)
anak usia sekolah. Anak laki-laki dua kali lebih mungkin akan terpengaruh oleh
gangguan tic berbanding perempuan.
3. ETIOLOGI
Beberapa etiologi terjadinya tic disebabkan antara lain karena :
Ada pengalaman yang menakutkan dan menimbulkan panic, ada trauma
mental dan shock emosional, lalu berusaha meredusi dan menghilangkan
pengalaman yang pahit tersebut dengan melakukan Tic.
Beberapa iritasi organis dan stimulus lingkungan tertentu dan terjadi
pengulangan tingkah laku tersebut maka timbul pola kebiasaan.
Ada ide-ide tertentu yang menyebabkan orang mengadakan peniruan,
kemudian imitasi ini menjadi kuat dan mendominir satu kelompok dan
syaraf, ide itu jadi kebiasaan.
Jadi symbol nafsu atau keinginan yang ditekan atau jadi symptom dari
ketidakstabilan emosional.
Tics diyakini hasil dari disfungsi tripartit dalam sistem saraf pusat. teknik
Imaging telah menjelaskan ganglia basal dan korteks frontal dalam
patogenesis sindrom Tourette's. Kedua sumber abnormalitas diperkirakan
tidak pantas menjadi peraturan neurotransmiter, terutama dopamin bukti kuat
menunjukkan kelebihan dopamin atau supersensitivity dari dopamin
postsynaptic reseptor adalah mekanisme yang mendasari pathophysiologic's
sindrom Tourette
Herediter/diwariskan (inherited)
1. Distonia torsi.
2. Neuroakantosis.
3. Penyakit Huntington.
4. Penyakit Wilson.
Gangguan TIC Page 7
![Page 8: Gangguan Tik](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082516/55cf9baa550346d033a6eccf/html5/thumbnails/8.jpg)
Didapatkan/diperoleh (acquired)
1. Infeksi (misal: chorea sydenham, ensefalitis).
2. Obat-obatan
Dicetuskan misalnya oleh:
a. Stimulan.
b. Levodopa.
c. Antikonvulsan (antikejang): karbamazepin, lamotrigin.
d. Neuroleptik.
3. Pertumbuhan/perkembangan (developmental)
4. Stroke
5. Toksin (misal: karbon monoksida)
6. Trauma kepala
4. GEJALA
Ciri khas terpenting yang membedakan tic dari gangguan motorik lainnya ialah gerakan
yang mendadak, cepat, sekejap dan terbatasnya gerakan, tanpa bukti gangguan
neurologis yang mendasari; sifatnya yang berulang-ulang (biasanya) terhenti saat tidur;
dan mudahnya gejala itu ditimbulkan kembali atau ditekan dengan kemauan. Kurang
beriramanya “tic” itu yang membedakannya dari gerakan yang sterotipik berulang yang
tampak pada beberapa kasus autism dan retardasi mental. Akivitas motorik manneristik
yang tampak pada gangguan ini cenderung mencakup gerakan yang lebih rumit dan
lebih bervariasi daripada gejala “tic”.Gerakan obsesif kompulsif sering menyerupai “tic”
yang kompleks namun berbeda karena bentuknya cenderung ditentukan oleh tujuannya
(misalnya menyentuh atau memutar benda secara berulang) dari pada oleh kelompok
otot yang terlibat; walaupun demikian sering kali sulit juga untuk membedakannya.
5. KLASIFIKASI
Diagnosis and statistic manual of mental disorder edisi IV (DSM IV) memiliki empat
gangguan tik antaranya adalah :
Gangguan TIC Page 8
![Page 9: Gangguan Tik](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082516/55cf9baa550346d033a6eccf/html5/thumbnails/9.jpg)
1. Gangguan tourete
Gangguan Tourette Kehadiran kedua motor berganda dan satu atau lebih tics
vokal selama sakit. Tic ini terjadi berkali-kali sehari hampir setiap hari atau
sebentar-sebentar selama jangka waktu lebih dari satu tahun dan selama periode
ini tidak pernah ada periode tic-bebas lebih dari 3 bulan berturut-turut. Onset
adalah sebelum usia 18 tahun.
Prevalensi seumur hidup gangguan tourete diperkirakan 4-5 per
10.000 .onset komponen motoric dari gangguan biasanya terjadi usia 7 tahun,
dan tik vocal timbul usia 11 tahun.
Kelainan diganglia basalis menyebabkan berbagai gagguan pergerakan,
seperti pada penyakit Huntington, dan dinyatakan sebagai kemungkinan tempat
gangguan pada gangguan tourete, gangguan obsesif kompulsif, dan gangguan
deficit atensi atau hiperaktivitas.
Kriteria diagnostic untuk gangguan Tourette menurut DSM IV
Baik tik motoric multiple dan satu atau lebih tik vocal telah ditemukan
pada suatu saat selama penyakit, walaupun tidak selalu bersamaan. ( yaitu
gerakan motoric atau vokalisasi yang tiba- tiba, cepat,rekuren, non ritmik,
streotipik,)
Tics terjadi berkali-kali sehari (biasanya dalam serangan) hampir setiap
hari atau sebentar-sebentar selama jangka waktu lebih dari satu tahun,
dan selama periode ini tidak pernah ada periode bebas tic lebih dari tiga
bulan berturut-turut.
Onset adalah sebelum usia 18 tahun.
Gangguan tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu zat
(misalnya, stimulan) atau kondisi medis umum
Perjalanan penyakit dari gangguan tourete
Jika tidak diobati , gangguan touertte biasanya adalah penyakit yang
kronis dan seumur hidup dengan remisi dan eksaserbasi. Gejala awal dapat
Gangguan TIC Page 9
![Page 10: Gangguan Tik](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082516/55cf9baa550346d033a6eccf/html5/thumbnails/10.jpg)
menurun, menetap atau mungkin meningkat, dan gejala yang lama mungkin
digantikan oleh gejala yang baru.Orang yang terkena parah mungkin memiliki
masalah emosional yang serius, termasuk gangguan depresif berat. Beberapa
kesulitan tersebut tampaknyaberhubungan dengan gangguan tourete, sedangkan
yang lainnya diakibatkan dari akibat social akademik, dan kejuruan yang berat,
yang merupakan sekuel yang sering dari gangguan. Pada beberapa kasus ,
kekecwaan tentang gangguan fungsi social dan pekerjaan sangat parah sehingga
orang berfikir untuk bunuh diri. Tetapi beberapa anak dengan gangguan tourete
memiliki hubungan dengan teman sebaya yang memuaskan, berfungsi disekolah
dan memiliki harga diri yang kuat.Mereka mungkin tidak memerlukan terapi dan
monitoring.
2. Gangguan tik vocal atau motoric kronis
Disebut juga vokal Motor tunggal atau beberapa atau tics vokal hadir beberapa
waktu selama penyakit. Tic terjadi beberapa kali sehari hampir setiap hari atau
sebentar-sebentar selama jangka waktu lebih dari satu tahun dan selama periode
ini tidak pernah ada periode tic-bebas lebih dari 3 bulan berturut-turut. Onset
adalah sebelum usia 18 tahun. Gangguan ini bukan karena efek fisiologis zat
atau kondisi medis umum.
Kriteria diagnostic untuk gangguan tik vocal dan motoric kronis menurut
DSM IV
Tik vokal atau motoric tunggal atau multiple ( yaitu gerakan motoric atau
vokalisasi yang tiba- tiba, cepat,rekuren, streotipik,) tetapi tidak keduanya
telah ada pada satu waktu selama penyakit.
Tics terjadi berkali-kali sehari (biasanya dalam serangan) hampir setiap hari
atau sebentar-sebentar selama jangka waktu lebih dari satu tahun, dan
selama periode ini tidak pernah ada periode bebas tic lebih dari tiga bulan
berturut-turut.
Gangguan menyebabkan penderitaan yang jelas atau gangguan bermakna
dalam fungsi social pekerjaan atau fungsi penting lainnya.
Gangguan TIC Page 10
![Page 11: Gangguan Tik](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082516/55cf9baa550346d033a6eccf/html5/thumbnails/11.jpg)
Onset adalah sebelum usia 18 tahun.
Gangguan tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu zat
(misalnya, stimulan) atau kondisi medis umum
Onset gangguan tik motorik dan vocal kronis tampak pada masa anak-
anak awal.Tipe tik dan lokasinya adalah serupa dengan gangguan tik transien.Tik
vocal kronis lebih jarang dari pada tik motoric kronis. Tik vocal biasanya tidak
mencolok, tidak keras atau nyaring seperti dengkuran atau suara lain.
Anak dengan tik dimulai usia 6-8 tahun. Gejalanya berlangsung selama 4
sampai 6 tahun dan berhenti pada masa remaja awal.
3. Gangguan tik transien
Satu atau beberapa motor dan / atau vokal tics. Tic ini terjadi berkali-kali sehari,
hampir setiap hari selama sedikitnya 4 minggu, tetapi tidak lebih dari 12 bulan
berturut-turut. Onset adalah sebelum usia 18 tahun. Gangguan ini bukan karena
efek fisiologis zat atau kondisi medis umum. Kriteria tidak pernah bertemu untuk
gangguan Tourette atau motor kronis atau Vocal Tic Disorder.gerakan kebiasaan
seperti tik yang transien dan kedutan otot akibat perasaan tegang misalnya pada
anak- anak.
Kriteria diagnostic untuk gangguan tik transien menurut DSM IV
Tik vocal dan atau tunggal atau multiple ( yakni gerakan motoric atau
vokalisasi yang tiba-tiba, cepat, rekuren,nonritmik,stereotipik).
Tik terjadi berulang kali dalam sehari,hampir setiap hari selama
sekurangnya empat minggu tetapi tidak lebih lama dari 12 bulan berturut-
turut.
Gangguan menyebabkan penderitaan yang jelas atau gangguan bermakna
dalam fungsi social pekerjaan atau fungsi penting lainnya.
Onset adalah sebelum usia 18 tahun.
Gangguan tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu zat
(misalnya, stimulan) atau kondisi medis umum
Gangguan TIC Page 11
![Page 12: Gangguan Tik](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082516/55cf9baa550346d033a6eccf/html5/thumbnails/12.jpg)
Tidak pernah memenuhi kriteria untuk gangguan Tourette atau gangguan
tik motoric atau vocal kronis.
Sebagian besar orang dengan tik transien tidak berkembang menjadi
gangguan tik yang lebih serius. Tik mereka menghilang secara permanen atau
kambuh selama periode stress khusus. Hanya sejumlah kecil yang menjadi
gangguan tik motoric dan vocal kronis atau gangguan tourete
4. Gangguan tik yang tidak ditentukan
Gangguan Tic Dinyatakan Tidak Ditentukan Kategori ini adalah untuk
gangguan dicirikan oleh tics yang tidak memenuhi kriteria untuk Tic Disorder
tertentu. Contohnya termasuk tics yang berlangsung kurang dari 4 minggu atau
tics dengan onset setelah usia 18 tahun.
6. PENATALAKSANAAN
Psikoterapi untuk Tic dan Sindrom Tourette
Sejak beberapa dekade yang lalu, haloperidol sering digunakan
sebagai obat untuk mengendalikan gejala pada penderita sindrom
Tourette, tetapi beberapa efek samping yang ditimbulkan telah
menurunkan frekuensi penggunaan obat tersebut. Farmakoterapi
lainnya antara lain penggunaan pimozide, clonazepam, dan
clonidine (Brown & Sammons, 2002, Robertson, 2000). Sebuah
penelitian memprediksi bahwa 70% penderita sindrom Tourette
akan mengalami pengurangan gejala saat penderita memasuki usia
remaja akhir, dan 30%-40% penderita akan mengalami
kesembuhan total saat melewati usia dewasa akhir (Dhamayanti,
Gangguan TIC Page 12
![Page 13: Gangguan Tik](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082516/55cf9baa550346d033a6eccf/html5/thumbnails/13.jpg)
dkk., 2004), namun gejala dapat muncul kembali ataupun menjadi
semakin parah akibat stressor-stresor psikologis. Penelitian lainnya
menyebutkan bahwa mayoritas penderita sindrom Tourette dapat
hidup tanpa terapi obat (Dhamayanti, dkk., 2004). Asumsi-asumsi
tersebut dapat menjadi dasar bagi penggunaan psikoterapi sebagai
salah satu penunjang bagi penderita sindrom Tourette untuk dapat
mengoptimalkan potensinya dan hidup dengan cara-cara yang
adaptif.
Tujuan utama dari psikoterapi untuk penderita sindrom Tourette
adalah agar ia mampu mengembangkan strategi koping yang
positif. Beberapa pendekatan terapi yang memungkinkan untuk
diterapkan pada penderita sindrom Tourette antara lain adalah
sebagai berikut:
Pendekatan Kognitif Behavioral – Habit Reversal (Wilhelm,
dkk., 2003, Piacentini,
2004)
Komponen-komponen utama dari pendekatan ini adalah:
§ Latihan kesadaran (awareness training)
§ Pemantauan diri (self-monitoring), misalnya menghitung sebelum
terjadinya gejala
§ Latihan relaksasi, misalnya relaksasi otot, pernapasan, imajinasi,
dsb. setiap hari
selama 10-15 menit, dan dipraktekkan selama 1-2 menit setiap
muncul kecemasan
atau setelah muncul tics
§ Prosedur ‘melawan’ respon,Memikirkan respon tertentu yang
inkompatibel dengan
tic, berlawanan dengan gerakan, dapat dipertahankan selama
beberapa menit,
Gangguan TIC Page 13
![Page 14: Gangguan Tik](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082516/55cf9baa550346d033a6eccf/html5/thumbnails/14.jpg)
memunculkan tekanan otot yang sama dengan yang
terjadi saat gerakan tic
muncul, tidak terlalu mencolok, serta menguatkan otot yang
antagonis dengan tic.
§ Manajemen kontingensi:
Terapis menginstruksikan keluarga klien untuk memberikan
komentar berupa penghargaan jika klien menunjukkan
kemajuan dan terus mengingatkan jika klien lupa untuk
berlatih
Klien diikutsertakan dalam aktivitas-aktivitas menyenangkan
yang sudah mulai jarang dilakukan
§ Reviu ketidaknyamanan, berisi reviu ketidaknyamanan, rasa
malu, serta kesulitankesulitan klien yang diakibatkan oleh
munculnya gejala.
Psikoterapi Suportif (Wilhelm, dkk., 2003)
Terapi ini lebih mengarah pada pendekatan humanistik (khususnya
Gestalt) di mana terapis diharapkan untuk tidak bersikap direktif, dan
penderita sindrom Tourette memfokuskan diri pada pengalaman-
pengalamannya, merefleksikan serta mengekspresikan perasaan-
perasaannya terkait dengan cara hidup dan cara menyelesaikan
masalah.
Hipnoterapi (Kohen & Botts, 1987)
Penderita sindrom Tourette dilatihkan bagaimana menghipnosis diri
sendiri dalam rangka mengendalikan kebiasaan, gejala fisik, dan
kondisi-kondisi lainnya. Hipnoterapi juga menggunakan teknik-teknik
relaksasi dan imajinasi, sebagaimana yang sering dilakukan pada
meditasi.
Gangguan TIC Page 14
![Page 15: Gangguan Tik](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082516/55cf9baa550346d033a6eccf/html5/thumbnails/15.jpg)
Dalam keadaan terhipnosis, terapis memberi sugesti yang
mengarah pada perubahan perilaku, penurunan kecemasan, dan
intensitas gejala.
Teknik-teknik berbasis Psikoanalisis (Bruun, dkk., 1994)
Ketidakmampuan dalam mengendalikan tubuh dan pikiran sendiri
seringkali menjadi sumber kecemasan, ketakutan, rasa bersalah, rasa
tidak berdaya, kemarahan, dan depresi. Sebagian penderita
menghadapinya dengan menarik diri, dan sebagian lagi dengan
agresivitas. Reaksi sosial yang negatif pun seringkali tak terhindarkan.
Harga diri dan kepercayaan diri menjadai permasalahan yang umum
pada penderita sindrom Tourette, sebagaimana yang sering dialami
oleh pasien dengan penyakit-penyakit kronis. Terapi psikoanalisis
lebih memfokuskan pada permasalahan-permasalahan seputar
penerimaan diri.
Terapi keluarga (Bruun, dkk., 1994)
Sebagai gangguan yang kronis, sindrom Tourette juga berdampak
pada keluarga penderita. Orang tua seringkali harus menghadapi
saat-saat sulit ketika anak menunjukkan gejala. Permasalahan yang
muncul dalam keluarga dapat berupa:
Rasa bersalah orang tua atas kelainan genetik
Sulitnya bagi anggota keluarga untuk mengetahui gejala-gejala
yang mana yang dapat dan yang tidak dapat dikendalikan
‘Ketidakadilan’ yang dipersepsi oleh saudara baik itu adik
maupun kakak dari penderita
Relasi yang memburuk antara suami istri
Terapi keluarga hendaknya difokuskan pada peran penderita sindrom
Tourette dalam keluarga, dimana ia sering menerima perlakuan-
perlakuan sebagai berikut:
Gangguan TIC Page 15
![Page 16: Gangguan Tik](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082516/55cf9baa550346d033a6eccf/html5/thumbnails/16.jpg)
Overproteksi dari orang tua/anggota keluarga
Dihukum
Tidak dipahami perasaan/pikirannya
Dianggap sebagai sumber aib
Terapis berfungsi sebagai fasilitator bagi keluarga agar dapat
belajar menerima anggota keluarga dengan sindrom Tourette,
sehingga ia dapat merasa aman dan mampu menghadapi
lingkungannya dengan lebih adaptif.
Sebagai langkah awal terapi, keluarga perlu diberi informasi dan
dipahamkan tentang berbagai aspek dari gangguan sindrom Tourette.
Tujuan akhir dari terapi adalah keluarga mampu membangun sebuah
lingkungan yang mendukung bagi penderita sindrom Tourette, dan
dapat berlaku fleksibel dalam memfasilitasi sehingga tidak terlalu
overprotektif.
Intervensi akademik dan okupasional (Bruun, dkk., 1994)
Anak dengan sindrom Tourette biasanya mengalami kesulitan dalam
hal konsentrasi, perhatian, dan belajar sehingga membutuhkan
intervensi pendidikan khusus, misalnya pengajar khusus, kelas
khusus, labboratorium khusus, dsb., yang disesuaikan dengan tingkat
keparahan gejala. Sekolah perlu diinformasikan mengenai sindrom
Tourette, karena seringkali sekolah tidak memahami gangguan
tersebut sehingga penderita dicap sebagai anak nakal, mengganggu,
dan bodoh. Umumnya penderita sindrom Tourette tidak mampu
menjalankan fungsi mental dan sosial sesuai dengan usia
kronologisnya, atau mengalami perlambatan dalam
perkembangannya (Barkley, 1991).
Orang dewasa dengan sindrom Tourette seringkali
membutuhkan modifikasi khusus pada lingkungan kerjanya. Perlu
untuk membangun pemahaman pada lingkungan kerja tentang
gangguan yang diderita. Fleksibilitas, kepedulian, serta produktifitas
Gangguan TIC Page 16
![Page 17: Gangguan Tik](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082516/55cf9baa550346d033a6eccf/html5/thumbnails/17.jpg)
dalam pekerjaan dapat ditingkatkan dengan intervensi yang tepat
bagi penderita yang sangat simtomatik sekalipun.
BAB III
PENUTUP
Gangguan TIC Page 17
![Page 18: Gangguan Tik](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082516/55cf9baa550346d033a6eccf/html5/thumbnails/18.jpg)
KESIMPULAN
Tic merupakan bagian dari gangguan kecemasan, dimana adanya gerakan motorik atau
vokalisasi involunter, tiba-tiba, tidak berirama dan mengatakan stereotipik ( Kaplan &
Shadock 1997 ).
Beberapa etiologi terjadinya tic disebabkan antara lain karena :
Ada pengalaman yang menakutkan dan menimbulkan panic, ada trauma
mental dan shock emosional, lalu berusaha meredusi dan menghilangkan
pengalaman yang pahit tersebut dengan melakukan Tic.
Herediter/diwariskan (inherited)
Obat-obatan tertentu
Ciri khas terpenting yang membedakan tic dari gangguan motorik lainnya ialah
gerakan yang mendadak, cepat, sekejap dan terbatasnya gerakan, tanpa bukti gangguan
neurologis yang mendasari; sifatnya yang berulang-ulang (biasanya) terhenti saat tidur;
dan mudahnya gejala itu ditimbulkan kembali atau ditekan dengan kemauan.
Ganggguan TIK diklasifikasikan menjadi 4 macam yaitu Gangguan
Tourette,Gangguan TIK Vocal dan Motorik Kronis,Gangguan TIK Transien, dan
Gangguan TIK yang tidak ditentukan.
Penatalaksanaan dari Gangguan TIK adalah salah satunya dengan cara
Psikoterapi.
Gangguan TIC Page 18