Gangguan mental dan perilaku akibat penyalahgunaan zat

download Gangguan mental dan perilaku akibat penyalahgunaan zat

of 9

Transcript of Gangguan mental dan perilaku akibat penyalahgunaan zat

  • 8/19/2019 Gangguan mental dan perilaku akibat penyalahgunaan zat

    1/20

    NASKAH UJIAN

    I. IDENTITAS PASIEN

    Tn. E, laki-laki, 25 tahun, Islam, sudah menikah, bekerja sebagai pencuci mobil,

     pendidikan terakhir MTS, suku Ogan, tinggal di dusun balak rejo !atang hari,

    masuk rumah sakit pada tanggal "2 #anuari 2$"% dengan nomor &M. $2''''.

    (ilakukan pemeriksaan pada tanggal 2) *ebruari 2$"% pada pukul "".2$ +I!.

    II. PEMERIKSAAN PSIKIATRI

    (ilakukan autoanamnesis dari pasien dan alloanamnesis dari Tn. S, tahun

     pendidikan terakhir SM /Orang tua pasien0.

    II.1 Keluhan Utama

    Marah tanpa sebab 1ang jelas hingga hampir membacok orang tua pasien

    II.2 Riwayat Penyakit Sekaran

    asien datang ke 3( 4S# roinsi 6ampung diantar keluarga dengan

    keluhan marah tanpa sebab 1ang jelas hingga hampir membacok orang tua

     pasien

    Menurut keluarga pasien, Tn. E biasa berobat jalan di polikllinik ji7a 4S#

    roinsi 6ampung karena sering marah tanpa sebab 1ang jelas. Selain itu,

    orang tua pasien mengatakan bah7a pasien sering bertingkah laku aneh

    seperti menjampi-jampi motor sebelum berkendara. 8al ini terjadi pada

     bulan 9ebruari 2$"5. asien juga mudah marah dan tidak sabar bila

    keinginann1a tidak terpenuhi. !ila pasien marah, dia akan merusak barang

    dan meninju tembok rumah.

    Orang tua pasien mengatakan bah7a bibi pasien curiga kalau pasien

    menggunakan sabu. 8al ini diungkapkan karena melihat kondisi pasien

    7aktu itu 1ang sering panas-dingin, mudah marah, mudah tersinggung, serta

     berat badan 1ang rendah. asien juga jarang tidur malam dan tampak 

    gelisah.

    1

  • 8/19/2019 Gangguan mental dan perilaku akibat penyalahgunaan zat

    2/20

    asien mengatakan ada 1ang mengontrol pikiran dan perilaku pasien. asien

    mengatakan ada makhluk gaib /genderu7o0 1ang men1uruh pasien marah.

    asien terkadang disuruh untuk memukul orang tua pasien. :amun pasien

    dapat menahann1a dan melampiaskann1a dengan memukul tembok rumah

    hingga tangann1a terluka. Semenjak peristi7a ini, pasien diba7a ke 4S#

    roinsi 6ampung. asien mendapat pengobatan dan keluhan perlahan

    hilang. asien sempat kontrol dua kali selama dua bulan semenjak berobat

     pertama kali kemudian tidak kontrol kembali karena keluhan menghilang.

    (ua bulan terakhir sebelum dira7at, keluhan mudah marah dan tidak sabar 

    muncul kembali. " hari sebelum dira7at, pasien mengamuk tanpa sebab dan

    hampir membacok orang tua pasien. Menurut pasien, makhluk gaib 1ang

    dulu pernah dilihatn1a, datang dan men1uruhn1a untuk membacok orang

    tua pasien. asien tak dapat menahann1a.

    asien mmengatakan memiliki indra keenam 1ang di7ariskan dari

    almarhum pamann1a. ada suatu malam, pasien bermimpi bertemu dengan

    almarhum pamann1a 1ang mengatakan bah7a dia me7ariskan indra keenam

    dan batu merah delima kepadan1a. (alam mimpi tersebut juga dikatakan

     bah7a batu merah delima tersebut harus diambil olehn1a pada malam hari

    di kebun milik orang tua pasien. asien pun menuruti apa 1ang dikatakan

    mimpi tersebut dan pergi mengambil batu merah delima pada malam hari.

    (ia melihat batu merah delima tersebut berpijar terang. (alam perjalanan

    menuju kebun, pasien berulang kali melihat sosok makhluk halus seperti

    kuntilanak, pocong, genderu7o, tu1ul, dan jin menghalangin1a danmengatakan ;jangan diambil< kepadan1a. :amun pasien tetap mengambil

     batu merah delima tersebut. =emudian, pasien mengatakan menelan batu

    tersebut. Setelah menelan batu tersebut, pasien jadi bisa men1embuhkan

    segala pen1akit dan dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain. asien

     juga mengatakan dapat berkomunikasi dengan alam gaib melalui meditasi.

    6ebih lanjut pasien mengatakan dapat melihat makhluk-makhluk tersebut di

    dunia n1ata. Terkadang, pasien dapat merasakan makhluk-makhluk tersebut

    2

  • 8/19/2019 Gangguan mental dan perilaku akibat penyalahgunaan zat

    3/20

    men1entuh kulitn1a. asien tidak terganggu dengan hal tersebut karena

    menurutn1a makhluk tersebut tidak berusaha mencelakain1a.

    asien mengatakan pernah menggunakan sabu-sabu selama satu tahun tiap

    harin1a. Sabu-sabu didapatkan dari temann1a 1ang seorang polisi narkoba.

    asien a7aln1a coba-coba. :amun lama kelamaan menjadi konsumsi

    harian. asien merasa semangat bila menggunakan sabu-sabu. Sebalikn1a,

     pasien merasa tidak n1aman dan mudah lelah bila tidak menggunakan sabu-

    sabu. asien kemudian berhenti setelah berobat ke 4S# roinsi 6ampung

    untuk pertama kalin1a.

    Menurut pasien, saat ini ia masih sering melihat hingga merasakan sentuhan

    dari makhluk gaib. asien juga dapat berpindah tempat dari tempat satu ke

    tempat lainn1a serta dapat men1embuhkan orang sakit berkat batu merah

    delima 1ang ia telan. Terkadang juga pasien meditasi untuk komunikasi

    dengan makhluk gaib.

    II.! Riwayat Penyakit Se"elumnyaII.!.1 Riwayat #anuan P$ikiatri

    asien memiliki ri7a1at pen1akit gangguan ji7a seperti ini

    sebelumn1a. ada bulan 9ebruari tahun 2$"5, pasien berobat jalan di

     poliklinik ji7a pertama kalin1a. asien beberapa kali kontrol namun

     bulan terakhir putus obat.

    II.!.2 Riwayat Penunaan %at P$ik&akti' 

    >da ri7a1at penggunaan merokok dan ?at psikoakti9 sejak 2$"

    hingga 2$"5. asien menggunakan sabu-sabu tiap hari 1ang dia

    dapatkan dari temann1a 1ang seorang polisi. asien juga terkadang

    minum-minuman beralkohol.

    II.!.! Riwayat Penyakit Me(i$ Umum

    Tidak ada ri7a1at trauma kepala @penurunan kesadaran, ri7a1a kejang

    dan tumor.

    II.) Riwayat Tum"uh Kem"an

    II.).1 Peri&(e Prenatal (an Perinatal *+,1 tahun-

    3

  • 8/19/2019 Gangguan mental dan perilaku akibat penyalahgunaan zat

    4/20

    Menurut orang tua pasien, ia lahir secara normal, cukup bulan, dibantu

    oleh bidan, tidak ada kecacatan 7aktu lahir. Selama hamil, orang tua

     pasien tidak memiliki henda1a apapun.

    II.).2 Peri&(e Se"elum Ma$a Kanak *1,tahun-

    Tidak didapatkan pen1akit@kelainan selama sebelum masa kanak.

    Selama masa balita, pasien bisa berjalan lebih cepat dibandingkan

    saudara kandung lainn1a. asien tidak belajar merangkak.

    II.).! Peri&(e Ma$a Kanak awal , akhir *,12 tahun-

    Selama masa kanak-kanak pasien merupakan anak 1ang akti9 dan

    cenderung nakal. asien pernah tinggal kelas lantaran bertengkar 

    dengan temann1a.

    II.).) Peri&(e Ma$a Rema/a awal, akhir *12,10 tahun-

    Masa remaja pasien dihabiskan pada Madrasah Tsana7i1ah. asien

    memiliki ban1ak teman, mudah bergaul, dan tidak pernah tinggal

    kelas.

    II. Peri&(e Dewa$a

    II..1 Riwayat Pen(i(ikan

    asien tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan 1ang lebih tinggi

    lantaran masalah bia1a. endidikan terakhir MTS dalam kurun 7aktu

    A tahun. Selama di MTS pasien tampak seperti anak lain 1ang

     bersekolah.

    II..2 Riwayat Peker/aan

    Setelah lulus MTS, pasien mulai bekerja serabutan. asien ikut

    mengolah kebun milik orang tuan1a dan kadang bekerja di bengkel

    untuk tambahan penghasilan. ada umur "B tahun, pasien ikut bekerja

     pada usaha nenekn1a di Metro.

    II..! Riwayat Hukum

    asien tidak pernah terjerat masalah hukum.

    II..) Riwayat Perkawinan

    asien sudah menikah " kali dengan 7anita pilihann1a, dan sudah

     berlangsung selama A tahun hingga sekarang. asien sudah dikarunia "

    orang anak berumur A tahun.

     

    4

  • 8/19/2019 Gangguan mental dan perilaku akibat penyalahgunaan zat

    5/20

    Keterangan:

    : Laki-laki

    : Perempuan

    : Pasien

    : Satu rumah

      atau: Meninggal

    : Penyakit yang sama

    II.. Riwayat Kehi(uan 3eraama

    asien beragama islam dan taat mengerjakan ibadah sholat 5 7aktu.

    II.. Riwayat Keluara

    asien merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Saat ini pasien

    tinggal dengan istri dan anak pasien. >dik pasien 1ang kedua

    meninggal karena kecelakaan motor. (alam keluarga, tidak ada 1ang

    memiliki keluhan seperti pasien. >nggota keluarga rukun satu sama

    lain.

    Skema e(iree

    .4 Riwayat S&$ial Ek&n&mi Keluara

    asien tinggal bersama istri dan anak. !ia1a hidup keluarga

    ditanggung oleh dirin1a dan istri 1ang keduan1a bekerja pada usaha

    milik nenekn1a di Metro. enghasilan keduan1a perhari sekitar 4p

    "$$.$$$ rupiah. Mereka tinggal di mess milik nenekn1a bersama

     pega7ai-pega7ai lainn1a. asien mudah bergaul dan disenangi oleh

    teman-temann1a.

    II..0 Situa$i Kehi(uan Sekaran

    asien tingga bersama anak dan istri dirumah berlantai keramik,

     berdinding bata, seluas %m C "2m, dengan entilasi 1ang cukup.

    Sebuah kamar mandi di dalam.

    II..5 Per$e$i Pa$ienTentan Dirinya

    asien merasa dirin1a sakit atau mengalami gangguan ji7a, namun

    tidak mengerti sebabn1a. asien sedikit mengerti dan memahami

    5

  • 8/19/2019 Gangguan mental dan perilaku akibat penyalahgunaan zat

    6/20

    tentang pen1akitn1a 1ang membutuhkan pengobatan. asien merasa

    optimis untuk sembuh.

    III. STATUS MENTA6

    III.1 De$kri$i Umum

    III.1.1 Penamilan

    Seorang laki-laki sesuai dengan usia, berpera7akan tinggi dengan tinggi

    sekitar ")$ cm, kesan gi?i cukup, kulit sa7o matang, kuku rapi,

     pera7atan diri cukup.

    III.1.2 Sika terha(a emerik$aan D kooperati9 

    III.1.! Ke$a(aranD jernih /compos mentis0

    III.1.) Perilaku (an akti7ita$ $ik&m&t&r

    Selama 7a7ancara pasien dalam keadaan tenang, kontak mata cukup.

    III.1. Pem"i8araan

    Spontan, lancar, intonasi normal, olume cukup, kualitas kurang,

    artikulasi jelas, kuantitas cukup, amplitudo baik.

    III.1. Kea(aan A'ekti'

    a. Mood D hipotimia

     b. >9ek D Men1empit

    c. =eserasian D appropriate

    III.1.4 Per$e$i 9

    a. 8alusinasi D >uditorik /0, Fisual /0,Taktil /0

     b. Ilusi D tidak ditemukan

    c. (epersonalisasi D tidak ditemukan

    d. (erealisasiD tidak ditemukan

    III.1.0 Pr&$e$ 3erikir 9

    a. roduktiitas D &ukup

    ". =ontinuitas D =oheren

    8. >rus pikiran D :ormal

    (. Isi pikiran D 7aham bi?ar /0, 7aham kebesaran /0, ri7.7aham dikendalikan /0

    III.1.5 K&ni$i

    a. Tara9 pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan D sesuai

    dengan tara9 pendidikan pasien

    ". (a1a konsentrasi D kurang

    8. Orientasi /7aktu, tempat, dan orang0 D baik 

    (. (a1a ingat D jangka panjang, jangka menengah,jangka pendek dan

     jangka segera baik 

    e. ikiran abstrak D kurang

    6

  • 8/19/2019 Gangguan mental dan perilaku akibat penyalahgunaan zat

    7/20

    '.=alkulasiD kurang

    . FisuospasialD baik 

    III.1.1+ Daya Nilai

    a. :orma sosial D baik   b. ji da1a nilai D baik 

    c. enilaian realitas D terganggu

    III.1.11 Tilikan

    Tilikan " /satu0. en1angkalan total terhadap pen1akitn1a.

    III.1.12 Tara' (aat (ier8aya  D dapat diperca1a

    I:. PEMERIKSAAN DIA#N;STIK 6E3IH 6ANJUT

    emeriksaan tanda ital dan kondisi umum dalam keadaan baik.

    :. IKHTISAR PENEMUAN 3ERMAKNA

    Tn. E, laki-laki, 25 tahun, Islam, sudah menikah, bekerja sebagai pencuci mobil,

    suku Ogan, tinggal di !alak 4ejo, masuk rumah sakit pada tanggal "2 *ebruari

    2$"%. asien terlihat sesuai dengan usian1a, cara berpakaian rapi, dengan

     pera7atan diri cukup baik. asien datang ke 3( 4S# roinsi 6ampung

    diantar keluarga dengan keluhan marah tanpa sebab 1ang jelas hingga hampir 

    membacok orang tua pasien, disertai keluhan lain seperti gelisah, sering

    memukul tembok, melihat, mendengar dan merasakan makhluk gaib, mudah

    tersinggung.

    Menurut orang tua pasien, keluhan pertama kali pada bulan 9ebruari 2$"5. asien

    diba7a oleh keluarga berobat jalan ke poliklinik 4S# roinsi 6ampung. Setelah

    minum obat dan 2 bulan kontrol keluhan hilang. asien kemudian tidak berobat

    kembali. 2 bulan terakhir keluhan 1ang sama muncul kembali. " hari SM4S,

     pasien marah tanpa sebab dan hampir membacok orang tua pasien. asien

    mengatakan melakukan hal demikian karena disuruh oleh makhluk gaib

    /genderu7o0 dan sulit untuk menolakn1a.

    Sampai saat ini, pasien mengatakan bisa melihat makhluk gaib serta bisa

    mendengar dan merasakan keberadaann1a. =adang pasien bermeditasi untuk 

    7

  • 8/19/2019 Gangguan mental dan perilaku akibat penyalahgunaan zat

    8/20

     berbicara kepada makhluk gaib. asien juga mengatakan memiliki kemampuan

    untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lainn1a. asien kemudian

    mengatakan bisa men1embuhkan orang sakit. Semua kelebihan ini didapatkan

    dari almarhum pamann1a 1ang mengatakan bah7a dia di7arisi ilmu dan batu

    merah delima.

    asien mengatakan kemampuan ini dimilikin1a dalam satu tahun belakangan.

    asien pernah mengkonsumsi sabu-sabu tiap hari selama satu tahun. asien juga

    mengatakan sebelum konsumsi sabu-sabu belum memiliki kemampuan tersebut.

    Selama 7a7ancara pasien dalam keadaan tenang, kontak mata cukup.

    +a7ancara secara pontan, lancar, intonasi normal, olume keras, kualitas

    kurang, artikulasi jelas, kuantitas cukup, amplitudo baik.

    :I. jenis sabu sejak tahun 2$" dan terakhir pemakaian adalah bulan

    9ebruari 2$"5 ketika berobat pertama kali. Hal ini (aat meneakkan

    (ian&$i$ anuan mental (an erilaku aki"at enunaan =at $ik&akti' 

    *

  • 8/19/2019 Gangguan mental dan perilaku akibat penyalahgunaan zat

    9/20

    asien menggunakan :>G> sabu. Sabu merupakan :>G> golongan

    amphetamine-type stimulants atau >TS. Hal ini (aat meneakkan (ian&$i$

    anuan mental (an erilaku aki"at $timulan$ia lain terma$uk ka'ein

    *G>.

    Ak$i$ :

  • 8/19/2019 Gangguan mental dan perilaku akibat penyalahgunaan zat

    10/20

    enilaian terhadap kemampuan pasien untuk ber9ungsi dalam kehidupann1a

    menggunakan skala 3>* /Global Assessment of Functioning 0 menurut (3#

    III pada aksis F didapatkan 3>* saat dira7at /3>* current 0 adalah 5$-", 1aitu

    gejala berat dan disabilitas berat dalam menjalani aktiitas sehari-hari. 3>*

    86H / Highest Level Past Year 0 adalah B$-", 1aitu tidak ada gejala atau ada

    gejala minimal, ber9ungsi baik di semua area, tertarik dan terlibat dalam berbagai

    aktiitas, e9ekti9 secara sosial, secara umum puas dengan kehidupann1a.

    enilaian 3>* ini didasarkan pada ri7a1at 1ang pernah hidup normal tanpa

    gejala psikotik atau disabilitas berat, pernah ber9ungsi seperti orang normal dan

     pernah bekerja sebelumn1a.

    :II. E:A6UASI MU6TIAKSIA6

    • >ksis I D 3angguan mental dan perilaku akibat stimulansia lain termasuk 

    ka9ein /*"5.20, gangguan psikotik residual atau onset lambat /*"C.)0

      >ksis II D !elum dapat ditentukan

      >ksis III D !elum dapat ditentukan

    • >ksis IFD

    o Masalah dengan “primary support group”/keluarga0 dan teman  

    temann1a

    o Masalah ekonomi dan pekerjaan karena pasien saat ini tidak dapat

     bekerja sehingga mengandalkan pendapatan orang tua 1ang sudah

    lanjut usia.

    o Masalah hukum @ kriminal tetap mengancam jika pasien kemudian

    mengulangi pemakaian :>G>.  >ksis F D 3>* 5$ " /current 0

      3>* B$ " HLPY 0

    :III. DA

  • 8/19/2019 Gangguan mental dan perilaku akibat penyalahgunaan zat

    11/20

    a. OrganobiologikD Tidak ditemukan adan1a kelainan 9isik 1ang bermakna,

    tetapi diduga terdapat ketidakseimbangan neurotransmitter. Oleh karena itu

     pasien memerlukan psiko9armakologi.

    ". sikologikD (itemukan henda1a dalam menilai realita berupa halusinasi

    dan 7aham membutuhkan psikoterapi.

    8. sikoedukasiD (itemukan adan1a henda1a dalam pemahaman keluarga

    terhadap keadaan pasien sehingga keluarga membutuhkan psikoedukasi.

    I?. PR;#N;SIS

    ada pasien Tn. E berusia 25 tahun dan diagnosa berupa gangguan mental dan

     perilaku akibat penggunaan stimulansia dengan gejala residual atau onset

    lambat, maka didapatkan beberapa 9aktor D*aktor 1ang memberatkan D

    •  !ecovery dari kondisi addiksi :>G> merupakan proses jangka panjang dan

    sering mengalami terapi 1ang berulang-ulang.

    *aktor 1ang menguntungkan D

    • asien pun1a motiasi kuat untuk sembuh.

    • =eluarga pasien mendukung penuh proses rehabilitasi pasien.

    • Merupakan pasien peserta !#S

    • Sediaan psikotropika 1ang digunakan pasien adalah bubuk 1ang dihisap,

    sehingga kemungkinan untuk menderita pen1akit in9eksi seperti 8IF@>I(S

    lebih rendah.

    uo ad itam D dubia ad bonam

    uo ad 9ungtionamD dubia ad bonam

    uo ad sanationamD dubia ad bonam

    ?. REN@ANA TERAPI

    a. siko9armaka D

    • >ntipsikotik at1pical /4isperidone 2 C 2 mg0

     !isperidone 2 C 2 mg diberikan selama 5 hari, dipertimbangkan

     peningkatan dosis berdasarkan tanda dan gejala 1ang ditemukan

    ". sikoterapi

    • Fentilasi D

    11

  • 8/19/2019 Gangguan mental dan perilaku akibat penyalahgunaan zat

    12/20

    Memberikan kesempatan kepada pasien untuk menceritakan keluhan

    dan isi hati serta pikiran sehingga mengurangi beban pasien.

    • =onselingD

    Memberikan pengertian kepada pasien tentang pen1akitn1a danmemahami kondisin1a lebih baik dan menganjurkan untuk berobat

    teratur.

    • sikoedukasiD

    asien

    • Membina hubungan dengan pasien dan membuat pasien

    n1aman sehingga pasien merasa diperhatikan dan dipedulikan

    sesuai dengan terapi 1ang komprehensi9.

    • Memberikan in9ormasi penting kepada pasien untuk meminum

    obatn1a secara teratur serta menghentikan sama sekali penggunaan

    ?at terlarang.

    =eluarga

    • Memberikan perhatian kepada pasien dan menciptakan suasana

    1ang n1aman agar pasien n1aman dan dapat terbuka kepada

    keluarga tentang masalah 1ang sedang dihadapi.

    • (iberikan kegiatan berman9aat dirumah 1ang tidak berisko

    membaha1akan pasien maupun orang lain.

    • Memberikan penjelasan pada keluarga pasien dan orang sekitar 

     pasien untuk memberikan dorongan dan menciptakan lingkungan

    1ang kondusi9.

    12

  • 8/19/2019 Gangguan mental dan perilaku akibat penyalahgunaan zat

    13/20

    ?I. DISKUSI

    ". !agaimanakah hubungan 9ungsi keluarga dengan keluaraga 1ang

    memiliki gangguan mental dan emosionalJ

    engetahuan keluarga mengenai kesehatan mental merupakan a7al usaha

    dalam memberikan iklim 1ang kondusi9 bagi anggota keluragan1a.

    =eluarga selain dapat meningkatkan dan mempertahankan kesehatan

    mental anggota keluarga, juga dapat menjadi sumber problem bagi

    anggota keluarga 1ang mengalami persoalan keji7aan keluargan1a

    /:otosoedirdjo K 6atipun, 2$$50.

    !erdasarkan penelitian dari bahan  "ational #ental Health Assosiation

    /:8M>, 2$$"0, diperoleh bah7a ban1ak ketidakmengertian ataupun

    kesalahpahaman keluarga mengenai gangguan ji7a, keluarga

    menganggap bah7a seseorang 1ang mengalami gangguan ji7a tidak 

    akan pernah sembuh lagi. :amun 9aktan1a, :8M> mengemukakan

     bah7a orang 1ang mengalami gangguan ji7a dapat sembuh dan dapat

    mulai kembali melakukan aktiitasn1a.

     :M8> mengemukakan hal-hal 1ang perlu diketahui oleh keluarga agar 

    dapat men1ikapi dan mengontrol emosi dalam menghadapi anggota

    keluarga 1ang mengalami gangguan ji7a, 1aitu D

    • Membangun harapan 1ang realistis dalam keluarga dan kepada

     penderita gangguan ji7a sehingga keluarga memiliki kesabaran dan

    tetap mendukung anggota keluargan1a 1ang mengalami gangguan ji7a.

    • endekatan secara spiritual membantu keluarga dalam menghadapi

     penderita gangguan ji7a.

    • Mencari bantuan dari petugas kesehatan ataupun sumber media

    lainn1a dalam mendapatkan in9ormasi 1ang benar tentang gangguan

     ji7a.

    13

  • 8/19/2019 Gangguan mental dan perilaku akibat penyalahgunaan zat

    14/20

    • =omunikasi sangat penting untuk membangun keperca1aan antara

    keluarga dengan penderita gangguan ji7a. =omunikasi 1ang baik 

    secara tidak langsung dapat membuat penderita gangguan ji7a dapat

    mengungkapkan perasaan 1ang dirasakann1a dan kelurga diharapkan

    mengerti bah7a kondisi 1ang mereka alami.

    =eluarga mempun1ai tugas di bidang kesehatan /*riedman, 2$"$0 1ang

    meliputiD

    Mengetahui kemampuan keluarga untuk mengenal masalah

    kesehatan keluarga pasien dengan perilaku kekerasan, keluarga perlu

    mengetahui pen1ebab tanda-tanda pasien kambuh dan perilaku

    malada9ti9n1a meliputi keluarga perlu mengetahui pengertian prilaku

    kekerasan, tanda dan gejalan1a, cara mengontrol prilaku

    kekerasaann1a dengan cara minum obat dan cara spiritual.

    Mengetahui kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan

    mengenai tindakan kepera7atan 1ang tepat dalam mengatasi anggota

    keluarga dengan prilaku kekerasan, menan1akan kepada orang 1ang

    lebih tahu, misaln1a memba7a kepela1anan kesehatan atau

    memba7a untuk dira7at ke rumah sakit ji7a.

    Mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga dalam mera7at

    anggota keluarga dengan ri7a1at prilaku kekerasan 1ang perlu dikaji

     pengetahuan tentang akibat lanjut perilaku kekerasan 1ang

    dilakukan, pemahaman keluarga tentang cara mera7at anggota

    keluarga dengan ri7a1at perilaku kekerasan 1ang perlu dilakukan

    oleh keluarga, pengetahuan keluarga tentang alat-alat 1ang

    membaha1akan bagi anggota keluarga dengan ri7a1at prilaku

    kekerasan, pengetahuan keluarga tentang sumber 1ang dimiliki

    keluarga dalam mera7at anggota keluarga dengan ri7a1at perilaku

    kekerasan, bagaimana keluarga dalam mera7at anggota keluarga

    dengan ri7a1at perilaku kekerasan 1ang membutuhkan bantuan.

    Mengetahui kemampuan keluarga dalam memodi9ikasi lingkungan,

    1ang perlu dikaji D pengetahuan keluarga tentang sumber-sumber 

    14

  • 8/19/2019 Gangguan mental dan perilaku akibat penyalahgunaan zat

    15/20

    1ang dimiliki keluarga dalam memodi9ikasi lingkungan khususn1a

    dalam mera7at anggota keluarga dengan ri7a1at perilaku kekerasan,

    kemampuan keluarga dalam meman9aatkan lingkungan 1ang aserti9.

    Mengetahui kemampuan keluarga menggunakan 9asilitas pela1anan

    kesehatan 1ang berada di mas1arakat, 1ang perlu dikaji pengetahuan

    keluarga tentang 9asilitas keberadaan pela1anan kesehatan dalam

    mengatasi perilaku kekerasann1a. emahaman keluarga tentang

    man9aat 9asilitas pela1anan 1ang berada di mas1arakat, tingkat

    keperca1aan keluarga terhadap 9asilitas pela1anan kesehatan, apakah

    keluarga mempun1ai pengalaman 1ang kurang tentang 9asilitas

     pela1anan kesehatan, apakah keluarga dapat menjangkau pela1anan

    kesehatan 1ang ada di mas1arakat.

    *riedman /2$"$0 mende9inisikan 9ungsi dasar keluarga adalah untuk 

    memenuhi kebutuhan anggota keluargan1a dan mas1arakat 1ang lebih

    luas, meliputi D

    • *ungsi a9ekti9 adalah 9ungsi mempertahankan kepribadian dengan

    mem9asilitasi kepribadian orang de7asa, memenuhi kebutuhan

     psikologis anggota keluarga, peran keluarga dilaksanakan dengan

     baik dengan penuh kasih sa1ang.

    • *ungsi sosial adalah mem9asilitasi sosialisasi primer anggota

    keluarga 1ang bertujuan untuk menjadikan anggota keluarga 1ang

     produkti9 dan memberikan status pada anggota keluarga, keluarga

    tempat melaksanakan sosialisasi dan interakasi dengan anggotan1a.

    • *ungsi reproduksi adalah 9ungsi untuk mempertahankan generasi

    dan menjaga kelangsungan hidup keluarga, dan menambah sumber 

    da1a manusia.

    • *ungsi ekonomi adalah keluarga ber9ungsi untuk memenuhi

    kebutuhan keluarga secara ekonomi dan mengembangkan untuk 

    meningkatkan penghasilan dalam memenuhi kebutuhan keluargan1a.

    15

  • 8/19/2019 Gangguan mental dan perilaku akibat penyalahgunaan zat

    16/20

    • *ungsi pera7atan mempertahankan keadaan kesehatan anggota

    keluarga agar memiliki produktiitas 1ang tinggi, 9ungsi ini

    dikembangkan menjadi tugas keluarga dibidang kesehatan.

    2. >pakah tatalaksana pada pasien sudah tepatJ

    !erdasarkan =epmenkes 4I :o 2$ tentang edoman 6a1anan Terapi dan

    4ehabilitasi =omprehensi9 pada 3angguan enggunaan :>G> !erbasis 4umah

    Sakit, tindakan penanganan pada pasien dengan pen1alahgunaan ?at meliputi

    3a7at darurat :>G> (etoksi9ikasi 4ehabilitasi 4a7at jalan@4umatan.

    >pabila kondisi pasien memungkinkan, pasien pen1alahgunaan :>G> dapat

    langsung menjalani ra7at jalan@rumatan.!erbagai kondisi 1ang mandasari gangguan penggunaan :>G>

    akanmempengaruhi jenis pengobatan 1ang akan diberikan kepada pasien,

    kebijakan untuk mera7at dan memulangkan pasien, hasil 1ang diharapkan,

    sumber da1a manusia 1ang akan memberikan pela1anan, dan sikap terhadap

     perilaku pasien. (i ba7ah ini akan diuraikan beberapa model 1ang popular 

    dilaksanakan pada masalah gangguan penggunaan :>G> D

    ". $herapeutic %ommunity -$% #odel , model ini merujuk pada ke1akinan

     bah7a gangguan penggunaan :>G> adalah gangguan pada seseorang

    secara men1eluruh. (alam hal ini norma-norma perilaku diterapkan secara

    n1ata dan ketat 1ang di1akinkan dan diperkuat dengan memberikan

    re&ard dan sangsi 1ang spesi9ik secara langsung untuk mengembangkan

    kemampuan mengontrol diri dan sosial@komunitas. endekatan 1ang

    dilakukan meliputi terapi indiidual dan kelompok, sesi encounter 1ang

    intensi9 dengan kelompok seba1a dan partisipasi dari lingkungan

    terapeutik dengan peran 1ang hirarki, diberikan juga keistime7aan dan

    tanggung ja7ab. endekatan lain dalam program termasuk tutorial,

     pendidikan 9ormal dan pekerjaan sehari-hari. T& model biasan1a

    merupakan pera7atan inap dengan periode pera7atan dari dua belas

    sampai delapan belas bulan 1ang diikuti dengan program a9tercare jangka

     pendek.

    16

  • 8/19/2019 Gangguan mental dan perilaku akibat penyalahgunaan zat

    17/20

    2. Model Medik, model ini berbasis pada biologik dan genetik atau

    9isiologiksebagai pen1ebab adiksi 1ang membutuhkan pengobatan dokter 

    danmemerlukan 9armakoterapi untuk menurunkan gejala-gejala serta

     perubahanperilaku. rogram ini dirancang berbasis rumah sakit dengan

     program ra7atinap sampai kondisi bebas dari ra7at inap atau kembali ke

    9asilitas dimas1arakat.

    A. Model Minnesota, model ini dikembangkan dari  Ha'elden Foundation

    and (ohnson )nstitute. Model ini 9okus pada abstinen atau bebas :>G>

    sebagaitujuan utama pengobatan. Model Minessota menggunakan program

    spesi9ik1ang berlangsung selama tiga sampai enam minggu ra7at inap

    denganlanjutan a9tercare, termasuk mengikuti program sel9 help group/ Alcohol Anonymous atau "arcotics Anonymous0 serta la1anan lain sesuai

    dengankebutuhan pasien secara indiidu. *ase pera7atan ra7at inap

    termasuk Lterapi kelompok, terapi keluarga untuk kebaikan pasien dan

    anggotakeluarga lain, pendidikan adiksi, pemulihan dan program "2

    langkah.(iperlukan pula sta9 pro9esional seperti dokter, psikolog, pekerja

    sosial,mantan pengguna sebagai addict counselor 

    . Model Eklektik, model ini menerapkan pendekatan secara holistik 

    dalamprogram rehabilitasi. endekatan spiritual dan kogniti9 melalui

     penerapanprogram "2 langkah merupakan pelengkap program T& 1ang

    menggunakanpendekatan perilaku, hal ini sesuai dengan jumlah dan

    ariasi masalah 1angada pada setiap pasien adiksi.

    5. Model Multi (isiplin, program ini merupakan pendekatan 1ang

    lebihkomprehensi9 dengan menggunakan komponen disiplin 1ang

    terkaittermasuk reintegrasi dan kolaborasi dengan keluarga dan pasien

    %. Model Tradisional, tergantung pada kondisi setempat dan terinpirasi

    darihal-hal praktis dan ke1akinan 1ang selama ini sudah dijalankan.

    rogrambersi9at jangka pendek dengan a9tercare singkat atau tidak sama

    sekali.=omponen dasar terdiri dari D medikasi, pengobatan alternati9, ritual

    danke1akinan 1ang dimiliki oleh sistem lokal contoh D pondok 

     pesantren,pengobatan tradisional atau herbal.

    ).  Faith *ased #odel , sama dengan model tradisional han1a pengobatan

    tidakmenggunakan 9armakoterapi.

    17

  • 8/19/2019 Gangguan mental dan perilaku akibat penyalahgunaan zat

    18/20

    DA

  • 8/19/2019 Gangguan mental dan perilaku akibat penyalahgunaan zat

    19/20

    *itria MS, 2$"A.  Hubungan Antara Fa+tor /epatuhan #eng+onsumsi 0bat1

     2u+ungan /eluarga 2an Ling+ungan #asyara+at 2engan $ing+at 

     /e+ambuhan Pasien 3+i'ofrenia 2i !3(2 3ura+arta. *akultas Ilmu

    =esehatanDniersitas Muhammadi1ah Surakarta

    *riedman, M.M, !o7den, O K #ones,M. 2$"$. /epera&atan /eluarga4 $eori dan

     Pra+te+4 Alih *ahasa1 Achir Yani 31 Hamid et al4 ditor disi *ahasa

     )ndonesia1 stu $iar d56. #akarta DE3&.

    *riedman, M.M, !o7den, O K #ones, M. "BB. /epera&atan /eluarga4 $eori

    dan Pra+te+4 Alih *ahasa1 )na 2ebora !5L51 Yoa+in Asy4 ditor Yasmin

     Asih1 3etia&an1 #onica ster1-d57,#akarta DE3&

    =aplan dan Sadock. 2$"A. *u+u A,ar Psi+iatri /linis disi .. #akarta D E3&

    =eliat, !.>. 2$$A. Peran serta /eluarga dalam Pera&atan /lien Gangguan (i&a5

    #akartaD E3&.

    =omar, S K Mohant1, S. 2$$). 3pousal *urden of care schi'ophrenia. #ournal o9 

    The Indian >cadem1 o9 >pplied s1cholog1, AA/20, "B-"B.

    Maslim, 4usdi. 2$$).  2iagnosis Gangguan (i&a !u,u+an !ing+asdari PP2G(-

     )))5 #akartaD !agianIlmu=edokteranji7a *= nika>tmaja1a.

    Maslim, 4usdi. 2$$).  Panduan Pra+tis Penggunaan /lini+ 0bat Psi+otropi+5

     disi /etiga.#akartaD !agianIlmu=edokteranji7a *= nika>tmaja1a.

    Mishra, M, Triedi, #.=., K Sinha, .=. 2$$5.  *urden of care of +ey relatives of 

    chronic depressives. S>>4& s1chiatric *oundation Souenir, 5%.

    1

  • 8/19/2019 Gangguan mental dan perilaku akibat penyalahgunaan zat

    20/20

     "ational #ental Health Assosiation@ :8M>. 2$$".  A literature revie& report .

    777.nhma.org.

     :otosoedirdjo K 6atipun. 2$$5.  /esehatan #ental1 /onsep dan Penerapan.

    MalangD MM ress.

    uspitasari. 2$$B.  Peran du+ungan +eluarga pada penanganan penderita

     s+i'ofrenia5 3+ripsi 8niversitas muhammadiyah 3ura+arta5

    Su7ardiman. 2$"". Hubungan antara du+ungan +eluarga dengan beban +eluarga

    untu+ mengi+uti regimen terapeuti+ pada +eluarga +lien halusinasi !382

    3erang5 $esis. #akarta. *I=.

    2!