gangguan hiperaktivitas

29
Donny Oktavius 10.2010.230 D1

description

gangguan hiperaktivitas

Transcript of gangguan hiperaktivitas

Page 1: gangguan hiperaktivitas

Donny Oktavius10.2010.230

D1

Page 2: gangguan hiperaktivitas

Differential DiagnosisFaktor Kognititf

Faktor Perilaku

Faktor Mood/Afektif

Page 3: gangguan hiperaktivitas

Faktor KognitifRetardasi Mental : Kelainan ini ditandai oleh

keterbatasan kemampuan yang diakibatkan

oleh gangguan yang bermakna dalam

intelegensi terukur dan perilaku penyesuaian

diri (adaptif).

Page 4: gangguan hiperaktivitas

EpidemiologiPrevalensi retardasi mental pada suatu waktu

diperkirakan adalah kira-kira 1% dari

populasi.

Insidensi tertinggi pada pada usia 10-14 th

Laki-laki > Perempuan

Page 5: gangguan hiperaktivitas

EtiologiKelainan kromosom (cth: sindrom Down,dll)

Kelainan Genetik (cth: Fenilketonuria, dll)

Faktor Pranatal (cth: Rubella, toxo,dll)

Faktor Perinatal (BBLR,prematur,dll)

Faktor lingkungan & sosiokultural

Page 6: gangguan hiperaktivitas

Gejala KlinisRetardasi Mental ringan : terdapat defisit

kognitif tertentu seperti kemampuan berpikir

abstrak dan egosentris, defisit komunikasi,

tetapi masih bisa mencapai suatu keberhasil

sosial dan kejuruan dalam lingkungan yang

mendukung.

Page 7: gangguan hiperaktivitas

Gejala KlinisRetradasi Mental sedang : keterampilan

komunikasi berkembang lebih lambat, sering

merasa frustasi karena keterbatasannya,

butuh pengawasan yang cukup, tetapi bisa

menjadi kompeten dalam pekerjaan, jika

dalam kondisi yang mendukung

Page 8: gangguan hiperaktivitas

Gejala KlinisRetardasi Mental berat : kemampuan

komunikasi terbatas, perkembangan motorik

buruk, biasanya butuh pengawasan yang luas.

Page 9: gangguan hiperaktivitas

Gejala KlinisRetardasi Mental sangat berat : butuh

pengawasan yang terus menerus dan sangat

terbatas dalam komunikasi serta motoriknya.

Pada masa dewasa, perawatan tetap perlu

dilakukan.

Page 10: gangguan hiperaktivitas

Penatalaksanaan• Terapi terbaik bagi retardasi mental adalah

pencegahan primer, sekunder, dan tersier.

• Farmakologis :

– Agresi dan perilaku melukai diri sendiri

– Gerakan motorik stereotipik

– Perilaku kemarahan eksplosif

– Gangguan deficit atensi/hiperaktifitas

Page 11: gangguan hiperaktivitas

Faktor PerilakuGangguan perilaku menentangGangguan defisit atensi & hiperaktivitas

Page 12: gangguan hiperaktivitas

Gangguan Perilaku Menentang• Suatu pola negativistic, permusuhan,

menentang, provokatif dan merusak tersebut

berlangsung secara berkelanjutan, yang jelas

sekali melampaui rentang perilaku normal bagi

anak pada kelompok usia yang sama dengan

lingkungan social budaya yang serupa, dan tidak

mencakup pelanggaran yang lebih serius

terhadap hak orang lain.

Page 13: gangguan hiperaktivitas

EpidemiologiInsiden : 16-22% pada anak usia sekolahDimulai pada usia 3 atau pada usia 8 tahunLaki-laki > perempuan

Page 14: gangguan hiperaktivitas

EtiologiFase otonomi yang memanjang, dan menetap

secara abnormal. (18-24 bulan)

Page 15: gangguan hiperaktivitas

Gejala Klinis• Anak-anak dengan gangguan menentang

oposisional sering berdebat dengan orang tua,

kehilangan kendali dan marah, benci, dan mudah

diganggu oleh orang lain. Mereka secara aktif

sering membantah permintaan atau aturan

orangtua dan dengan sengaja menganggu orang

lain. Mereka cenderung menyalahkan orang lain

atas kesahalan dan kekeliruan mereka sendiri

Page 16: gangguan hiperaktivitas

PenatalaksanaanTerapi dengan psikoterapi individual bagi si

anak, dan konseling dan latihan langsung

bagi orang tua dalam keterampilan

menangani anak.

Page 17: gangguan hiperaktivitas

Gangguan Deficit Atensi & hiperaktivitas • Perhatian yang buruk yang tidak sesuai dengan

perkembangan atau ciri hiperaktivitas dan

impulsivitas atau keduanya yang tidak sesuai dengan

usia.

• Untuk memenuhi criteria diagnostic, gangguan harus

ada sekurang-kurangnya enam bulan, menyebabkan

gangguan dalam fungsi akademik atau social, dan

terjadi sebelum usia 7 tahun

Page 18: gangguan hiperaktivitas

EpidemiologiAnak laki-laki > peremuan = 3:1-5:1

Gangguan paling sering ditemukan pada

anak laki-laki yang pertama.

Page 19: gangguan hiperaktivitas

EtiologiFaktor genetic (kembar

monozigot,saudara,dll)

Cedera otak

Faktor neurokimiawi

Faktor neurologis

Faktor psikososial

Page 20: gangguan hiperaktivitas

Manifestasi KlinisInatensi (ggg pemusatan perhatian)

Hiperaktif (aktivitas berlebihan)

Impulsivitas (ggg pengendalian diri)

Page 21: gangguan hiperaktivitas

PenatalaksanaanFarmakoterapi

Stimulan (methylphenidate)

Antidepresan (desipramine)

Psikoterapi

Page 22: gangguan hiperaktivitas

Faktor afektifMood merupakan subjetivitas peresapan

emosi yang dialami dan dapat diutarakan oleh

pasien dan terpantau oleh orang lain

Depresi adalah gangguan psikiatri yang

menonjolkan mood sebagai masalahnya

Page 23: gangguan hiperaktivitas

EpidemiologiPerempuan 2x > laki-laki

Rata-rata usia 40 th

Sosioekonomi dan Budaya

Page 24: gangguan hiperaktivitas

EtiologiFaktor Genetik

Faktor Biokimia (Hip katekolamin,indolamin)

Faktor hormon

Faktor kepribadian premorbid

Faktor Lingkungan

Page 25: gangguan hiperaktivitas

Manifestasi KlinisMurung, anxietas, menarik diri dari

kehidupan sosial, penurunan energi

Perasaan bersalah disertai menyalahkan diri

sendiri

Insomnia

Anoreksia, konstipasi, ggn pncernaan,dll

Page 26: gangguan hiperaktivitas

PenatalaksanaanTerapi Farmakologis

Trisiklik

MAOIs (Monoamine Oxidase Inhibitors)

SSRIs (Selective Serotonin Reuptake

Inhibitors)

SNRIs (Serotonin and Norepinephrine

Inhibitors )

Page 27: gangguan hiperaktivitas
Page 28: gangguan hiperaktivitas

Kesimpulan

Page 29: gangguan hiperaktivitas