Gangguan Gerak Pada Sendi Bahu

18
Tinjauan Pustaka Gangguan Gerak pada Sendi Bahu Abstrak Sistem muskular (otot) terdiri dari sejumlah besar otot yang bertanggung jawab atas gerakan tubuh. Terdapat tiga jenis yaitu: otot polos, otot jantung, dan otot rangka. Dari ketiga otot tersebut, otot yang memiliki andil besar dalam pergerakan tubuh manusia adalah otot rangka. Otot rangka yang bekerja dibawah pengaruh saraf. Otot rangka akan melakukan mekanisme gerak otot yaitu kontraksi dan relaksasi. Secara sederhana kontraksi yang terjadi dikarenakan adanya proses sliding filamen oleh protein aktin dan miosin. Perlu diingat, otot rangka adalah jenis otot yang mudah lelah. Kelelahan otot tersebut dapat terjadi dikarenakan penumpukan asam laktat akibat berbagai faktor, seperti: waktu istirahat yang kurang, kerja otot yang berat, kerja enzim maupun sumber energi yang berkurang, dimana semuanya akan mengakibatkan penimbunan asam laktat. Cara untuk mengurangi penimbunan tersebut adalah dengan menambah pasokan oksigen atau dengan bantuan enzim yang ada di hati. Kata kunci: sistem muskular, mekanisme gerak otot, kelelahan otot Abstract Muscular system (muscle) consists of a large number of muscle that responsible for body movements. There are three types: smooth muscle, cardiac muscle, and skeletal muscle. From the three muscles, the muscle that has a big contribution in the movement of human body is skeletal muscle. Skeletal muscles are working under the influence of nerve. Skeletal muscle will do the mechanism of muscle motion, they are contraction and relaxation. Put simply, contractions that occur due to the sliding filament proteins actin and myosin. To remember, skeletal muscle is a type of muscle that easily tired. Tersbeut Muscle fatigue may occur because of the buildup of lactic acid due to various factors, such as lack of rest time, heavy muscular work, the energy source or the enzyme is reduced, all of which will result in the buildup of lactic acid. How to reduce the buildup is to increase the supply of oxygen or with the help of enzyme in the liver.

description

blok5

Transcript of Gangguan Gerak Pada Sendi Bahu

Tinjauan PustakaGangguan Gerak pada Sendi Bahu

AbstrakSistem muskular (otot) terdiri dari sejumlah besar otot yang bertanggung jawab atas gerakan tubuh. Terdapat tiga jenis yaitu: otot polos, otot jantung, dan otot rangka. Dari ketiga otot tersebut, otot yang memiliki andil besar dalam pergerakan tubuh manusia adalah otot rangka. Otot rangka yang bekerja dibawah pengaruh saraf. Otot rangka akan melakukan mekanisme gerak otot yaitu kontraksi dan relaksasi. Secara sederhana kontraksi yang terjadi dikarenakan adanya proses sliding filamen oleh protein aktin dan miosin. Perlu diingat, otot rangka adalah jenis otot yang mudah lelah. Kelelahan otot tersebut dapat terjadi dikarenakan penumpukan asam laktat akibat berbagai faktor, seperti: waktu istirahat yang kurang, kerja otot yang berat, kerja enzim maupun sumber energi yang berkurang, dimana semuanya akan mengakibatkan penimbunan asam laktat. Cara untuk mengurangi penimbunan tersebut adalah dengan menambah pasokan oksigen atau dengan bantuan enzim yang ada di hati.Kata kunci: sistem muskular, mekanisme gerak otot, kelelahan otot

AbstractMuscular system (muscle) consists of a large number of muscle that responsible for body movements. There are three types: smooth muscle, cardiac muscle, and skeletal muscle. From the three muscles, the muscle that has a big contribution in the movement of human body is skeletal muscle. Skeletal muscles are working under the influence of nerve. Skeletal muscle will do the mechanism of muscle motion, they are contraction and relaxation. Put simply, contractions that occur due to the sliding filament proteins actin and myosin. To remember, skeletal muscle is a type of muscle that easily tired. Tersbeut Muscle fatigue may occur because of the buildup of lactic acid due to various factors, such as lack of rest time, heavy muscular work, the energy source or the enzyme is reduced, all of which will result in the buildup of lactic acid. How to reduce the buildup is to increase the supply of oxygen or with the help of enzyme in the liver.Keywords: muscular system, mechanism of muscle movement, muscle fatigue

PendahuluanOtot dan tulang adalah salah satu penunjang bentuk tubuh manusia. Otot adalah spesialis kontraksi pada tubuh. Otot adalah organ yang mengkhususkan diri dalam transformasi energi kimia menjadi gerakan.Gerakan sangat penting untuk kehidupan, dan mengambil banyak bentuk, dari sitoplasma streaming dan pertumbuhan neuron pada tingkat sel, untuk kinerja eksplosif berlari.Meskipun hanya beberapa keluarga protein bertanggung jawab untuk gerakan di dunia biologis, otot telah dikembangkan untuk mengoptimalkan fungsi ini, dan dikemas dengan protein gerakan-terkait. Otot rangka melekat ke tulang. Kontraksi otot rangka menyebabkan tulang tempat otot tersebut melekat bergerak, yang memungkinkan tubuh melaksanakan berbagai aktivitas motorik. Otot rangka juga menunjang homeostasis dan non homeostatik. Kontraksi otot rangka juga digunakan untuk menggerakan tubuh menjauhi bahaya. Kontraksi otot yang mengahasilkan panas penting untuk menghasilkan panas penting untuk mengatur suhu. Otot yang terus bergerak mengalami kemajuan, tetapi tidak untuk yang jarang digunakan, akan menyebabkan atrofi dan hipotonus.1Struktur Tulang dan Otot pada Articulasio HumeriSecara makroskopis garis besar tulang dikenal ada dua tipe yaitu tulang korteks (kompak) dan tulang trabekular (berongga = spongy = cancelous). Bagian luar kedua tulang tersebut merupakan tulang padat yang disebut korteks tulang dari bagian dalamnya adalah tulang trabekular yang tersusun seperti bunga karang.1Tulang korteks merupakan bagian terbesar penyusun kerangka. Mempunyai fungsi modulus elastisitas yang tinggi dan mampu menahan tekanan mekanik berupa beban tekukan dan puntiran yang berat. Tulang korteks terdiri dari lapisan padat kolagen yang mengalami mineralisasi. Tersusun konsentris sejajar dengan permukaan tulang. Tulang korteks terdapat pada tulang panjang ekstremitas dan vertebta. Tulang spongiosa atau canselous atau tubercular mempunyai elastisitas yang lebih kecil dari pada tulang korteks. Tulang spongiosa terdapat pada daerah metafisis dan epifisis tulang panjang serta pada bagian dalam tulang pendek.2Secara mikroskopik kontribusi unsur sel tulang terhadap masa total adalah sangat kecil. Sebagian besar terdiri atas matriks tulang, substansi intestisial bermineral, yang dideposisikan dalam lapisan atau lamel. Tulang itu sendiri merupakan jaringan ikat khusus yang terdiri atas materi antarsel berkapur, yaitu matriks tulang, dan tiga jenis sel seperti osteosit, yang terdapat di rongga-rongga di dalam matriks; osteoblas, yang mensintesis unsur organik matriks, dan osteoklas yang merupakan sel raksasa multinuklear yang terlibat dalam resorpsi dan remodeling jaringan tulang. Karena metabolit tidak dapat berdifusi melalui matriks tulang yang telah mengapur, pertukaran zat antara osteosit dan kapiler darah bergantung pada komunikasi melalui kanalikuli, yang merupakan celah-celah silindris halus, yang menerobos matriks.3Osteoblas bertanggung jawab atas sintesis komponen organik matriks tulang (kolagen tipe I, proteoglikan, dan glikoprotein). Osteoblas hanya terdapat pada permukaan tulang, dan letaknya bersebelahan, mirip epitel selapis. Beberapa osteoblas secara berangsur dikelilingi oleh matriks yang baru terbentuk dan menjadi osteosit. Selama proses ini, terbentuk rongga yang disebut lakuna. Lakuna dihuni osteosit beserta juluran-julurannya, bersama sedikit matriks ekstrasel yang tidak mengapur.3Osteosit berasal dari osteoblas, terletak di dalam lakuna yang terletak di antara lamela-lamela matriks. Hanya ada satu osteosit dalam satu lakuna. Bila dibandingkan dengan osteoblas, osteosit yang gepeng dan berbentuk kenari tersebut memiliki sedikit retikulum endoplasma kasar dan kompleks golgi serta kromatin inti yang lebih padat. Sel-sel ini secara aktif terlibat untuk mempertahankan matriks tulang, dan kematiannya diikuti oleh resorpsi matriks tersebut.3Osteoklas adalah sel motil bercabang yang sangat besar. Bagian badan sel yang melebar mengandung 5 sampai 50 inti (atau lebih). Pada daerah terjadinya resorpsi tulang, osteoklas terdapat di dalam lekukan yang terbentuk akibat kerja enzim pada matriks, yang dikenal sebagai lakuna Howship. Osteoklas berasal dari penggabungan sel-sel sumsung tulang. Pada osteoklas yang aktif, matriks tulang yang menghadap permukaan terlipat secara tak teratur, seringkali berupa tonjolan yang terbagi lagi, dan membentuk batas bergelombang. Batas bergelombang ini dikelilingi oleh zona sitoplasma (zona terang) yang tidak mengandung organel, namun kaya akan filamen aktin. Zona ini adalah tempat adhesi osteoklas pada matriks tulang dan menciptakan lingkungan mikro tempat terjadinya resorpsi tulang.3Pada lengan atas atau humerus adalah segmen anggota gerak atas yang terdapat antara clavicula, scapula dan lengan bawah. Sama seperti anggota gerak yang lain, pada lengan atas juga terdapat struktur tulang yang dibungkus oleh beberapa otot. Karena jika tidak ada otot, maka tidak ada yang dapat menggerakan tulang.Scapula adalah tulang tulang pipih berbentuk segitiga. Tulang ini terletak di atas iga di bagian belakang toraks, tetapi tidak berartikulasi dengan iga-iga tersebut. Scapula dipertahankan oleh otot-otot yang melekatkannya pada iga dan kolumna vertebralis. Hal ini memungkinkan gerakan yang bebas pada gelang bahu, gerakan menggapai ke depan dan ke belakang serta ke samping. Tulang ini jarang patah akibat jatuh, karena ia tertanam di dalam otot. Scapula mempunyai tiga sisi dan tiga sudut. Bagian terbawah disebut sudut karena paling tajam dan mudah diraba. Permukaan depan berbentuk konkaf yang menyesuaikan dari lengan lengkung iga. Permukaan posterior berbentuk konveks dan mempunyai tonjolan yang disebut spina scapula. Spina scapula menjadi tempat perlekatan otot dan membentuk dua cekungan (fossa), satu di atas dan satu di bawah.4Gambar 1. Os Scapulae 2Sudut luar mempunyai cekungan dangkal yang disebut kavum glenoid, yang merupakan tempat untuk kepala humerus guna membentuk sendi bahu. Di atas kavum ini terdapat dua prossesus berikut :Akromion, prossesus yang lebih besar, yang saling tumpang tindih dengan kavum glenoid danberartikulasi dengan klavikula untuk membentuk gelang bahu. Prossesus korakoid, yang menonjol ke depan dan berbentuk kait.Kedua prossesus di atas mudah diraba. Prossesus tersebut merupakan tempat perlekatan otot dan berperan mempertahankan kepala humerus pada tempatnya dan mencegah diskolasi ke atas.4Clavicula merupakan sebuah tulang panjang, berbentuk huruf S. Tulang ini berartikulasi dengan sternum pada ujung sternum (dalam) dan dengan scapula pada ujung akromion (luar). Kedua ujung (ekstremitas ini) mudah dibedakan satu sama lain. Ujung dalam berbentuk piramida, sedangkan ujung luar pipih dan mirip prossesus akromion scapula. Ujung luar berartikulasi dengan akromion. Tulang klavikula terletak persis di bawah kulit dan mudah diraba sepanjang strukturnya. Dari ujung sternum, tulang mula-mula melengkung ke depan, kemudian ke belakang. Ia mempertahankan posisi scapula dan bila tulang ini patah, bahu jatuh kep depan dan ke bawah. Clavicula merupakan satu-satunya tulang yang menghubungkan tulang-tulang ekstremitas atas dengan rangka aksila karena scapula tidak berartikulasi dengan iga maupun kolumna vertebralis.Clavicula tidak ditemukan pada rangka kebanyakan hewan berkaki empat, karena Clavicula hanya diperlukan untuk memfiksasi scapula bila ekstremitas digerakkan keluar menjauhi batang badan. Tulang ini mudah patah akibat benturan pada bahu, karena ia tertekan antara sternum dan titik benturan.4

Gambar 2. Os Clavicula 2Humerus merupakan tulang terbesar dan terpanjang pada ekstremitas atas. Ujung atasnya memiliki kepala berbentuk hemisferis, dilapisi tulang rawan hialin, yang berartikulasi dengan kavum glenoid scapula untuk membentuk sendi bahu. Leher anatomis membentuk penyempitan ringan yang menghubungkan kepala dan tuberkulum mayor dan minor. Tuberkulum mayor dan minor terletak di bawah leher dan merupakan tempat perlekatan otot. Diantara kedua tuberkulum terdapat alur yang dalam yang merupakan tempat lewat salah satu tendon otot bisep. Shaft humerus mempunyai sejumlah permukaan kasar untuk tempat perlekatan otot. Yang paling nyata adalah tuberositas deltoid di sisi luar, yang merupakan tempat insersi otot deltoid. Sebuah alur yang berjalan oblik mengelilingi shaft humerus member tempat bagi nervus radialis, yang merupakan salah satu dari tiga saraf utama ekstremitas atas.4Ujung bawah humerus dibagi atas bagian badan nonartilukar. Bagian artikular, bersama dengan radius dan ulna, membentuk sendi siku. Bagian ini dibagi oleh sebuah alur dangkal menjadi kapitulum (sebuah tonjolan bundar yang berartikulasi dengan radius) dan troklea (berbentuk seperti katrol dan berartikulasi dengan ulna). Bagian nonartikular mempunyai dua epikondilus yang member tempat lekat bagi otot-otot. Juga terdapat dua cekungan dalam; cekung ari posterior yang disebut fossa olekranon (karena ia menampung prossesus olekranon ulna bila siku ekstensi) dan cekungan anterior yang disebut fossa koronoid (karena menampung prossesus koronoid bila siku fleksi.4

Gambar 3. Os Humerus 2Secara makroskopis otot dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu otot polos, otot rangka (lurik), dan otot jantung. Ketiga otot ni memiliki cirri khas masing-masing yang dapat membedakannya.Otot Lurik ( otot rangka, otot serat lintang (musculus striated) ) terdapat pada hampir seluruh tubuh bagian luar manusia, disebut otot rangka, otot Lurik mudah lelah, yang disebabkan oleh penumpukan asam laktat pada sel-selnya, memiliki daerah gelap terang yang tersusun rapi / lurik, berbentuk silindris, menanggapi rangsangan dengan cepat, bekerja menurut kesadaran / volunteer, memiliki banyak inti di tepi, berasal dari sinyal motorik yang berasal dari otak dan bersifat sadar (bukan refleks), sel otot lurik lebih panjang dibandingkan dengan sel otot polos dan jantung.5

Gambar 4. Otot Lurik 5Otot Polos ( otot alat-alat dalam / visceral / musculus nonstriated )ditemukan dalam organ pencernaan dan pembuluh darah, bekerja dengan pengaturan dari sistem syaraf tak sadar atau saraf otonom, berbentuk gelendong, menanggapi rangsangan secara lambat, memiliki 1 inti di tengah/ tunggal, bekerja diluar kesadaran kita, tidak memiliki daerah gelap terang karena tersusun dari serabut aktin dan myosin. 5

Gambar 5. Otot Polos 5Otot Jantung ( myocardium atau musculus cardiata ), otot yang bekerja khusus untuk memompa darah pada jantung ini adalah jaringan otot yang sanggup berkontraksi secara terus-menerus tanpa henti, memiliki banyak inti di tengah, pergerakannya tidak dipengaruhi sinyal saraf pusat, berbentuk seperti otot lurik, silindris, namun bercabang membentuk anyaman, bekerja seperti otot polos, yakni tidak sadar / involunteer, otot jantung dapat dipengaruhi oleh interaksi syaraf simpatetik atau parasimpateti yang memperlambat atau mempercepat laju denyut jantung, namun tidak dapatmengontrolnya secara sadar. 5

Gambar 6. Otot Jantung 5Secara mikroskopis otot rangka terbagi menjadi miofibril.Miofibril itu sendiri adalah unit kontraktif yang mengalami spesialisasi, volumenya mencapai 80% volume serabut.Setiap miofibril silindris terdiri dari miofilamen tebal dan miofilamen tipis.Miofilamen tebal terdiri terutama dari protein miosin.Molekul miosin disusun untuk membentuk ekor berbentuk cambuk dengan dua kepala globular, mirip dengan tongkat golf berkepala dua.Miofilamen tipis tersusun dari protein aktin.Dua protein tambahan pada filamen tipis adalah tropomiosin dan troponin, melekat pada aktin.Pemitaan ditentukan berdasarkan susunan miofilamen.Pita A yang lebih gelap (anisotropik atau mampu mempolarisasi cahaya) terdiri dari susunan vertikal miofilamen tebal yang berselang-seling dengan miofilamen tipis.Pita I yang lebih terang (isotropik atau nonpolarisasi) terbentuk dari miofilamen aktin tipis, yang memanjang ke dua arah dari garis Z ke dalam susunan filamen tebal.Garis Z terbentuk dari protein penunjang yang menahan miofilamen tipis tetap menyatu disepanjang miofibril.Zona H adalah area yang lebih terang dari pita A miofilamen miosin yang tidak tertembus filamen tipis.Garis M membagi dua pusat zona H. Pembagian ini merupakan kerja protein penunjang lain yang menahan miofilamen tebal tetap bersatu dalam susunan. Sarkomer adalah jarak antara garis Z ke garis Z lainnya.6Tulang Extremitas Superior 7Kerangka anggota atas dikaitkan pada kerangka badan perantaraan gelang bahu, yang terdiri atas klavikula dan scapula. Dibawahnya terdapat tulang-tulang yang membentuk kerangka lengan, lengan bawah dan tapak tangan yang seluruhnya berjumlah 30 buah tulang:Humerus ( tulang lengan atas ), Ulna dan Os Radius ( tulang hasta dan pengumpil ), 8 Tulang Karpal ( tulang pangkal tangan ), 5 Tulang Metakarpal ( tulang tapak tangan ), 14 Falangs ( ruas jari tangan ).Sendi 8Pergerakan tidak mungkin terjadi jika kelenturan dalam rangka tulang tidak ada. Kelenturan dimungkinkan oleh adanya persendian. Sendi adalah suatu ruangan, tempat satu atau dua tulang berada saling berdekatan. Fungsi utama sendi adalah member pergerakan dan fleksibilitas dalam tubuh. Bentuk persendian ditetapkan berdasarkan jumlah dan tipe pergerakannya, sedangkan klasifikasi sendi berdasarkan pada jumlah pergerakan yang dilakukan.Menurut klasifikasinya, sendi terdiri dari: Sendi sinartosis (sendi tidak bergerak sama sekali). Contohnya, sutura tulang tengkorak. Sendi amfirtosis (sendi bergerak terbatas). Contohnya, pelvic, simfisis, dan tibia. Sendi diartosis/ synovial (sendi bergerak bebas). Coontohnya, siku, lutut, dan pergelangan tangan.Jenis-jenis gerakan ototOtot bekerja secara berpasangan untuk menghasilkan gerak. Ada dua macam pasangan yang terjadi yaitu antagonis dan sinergis. Pasangan otot yang melakukan gerak berlawanan terhadap otot yang sedang melakukan kontraksi disebut otot antagonis. Sebaliknya pasangan otot yang kerjanya saling menunjang disebut otot sinergis. Contoh otot sinergis yaitu otot pronator teres dan pronator kuadratus. Kerja otot-otot antagonis menimbulkan berbagai macam jenis gerakan. Fleksi, gerakan menarik ke depan (membengkokkan); ekstensi, gerakan menarik ke belakang (meregangkan); abduksi,gerakan menjauhi sumbu badan; adduksi,gerakan mendekati sumbu badan; endorotasi, gerakan memutar ke dalam; eksorotasi, gerakan memutar ke luar; pronasi, gerak memutar tangan sehingga telungkup; supinasi, gerakan memutar tangan seperti gerakan menyendok; sircumduksi, memutar lengan (kombinasi fleksi, abduksi, ekstensi, adduksi).2,9Pada articulatio humeri, otot-otot yang terdapan adalah otot-otot lurik. Otot- otot tersebut dapat menimbulkan gerakan-gerakan pada articulatio humeri. Gerakan yang dapat dilakukan adalah gerakan fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, endorotasi, eksorotasi, dan sirkumduksi. Berikut adalah otot-otot pada bahu yang menimbulkan pergerakan pada bahuMusculus deltoideusBerbentuk segitiga (delta), besar, tebak, terletak di sebelah superficial articulatio humeri. Terdiri dari: (1) pars anterior (=pars clavicularis), melekat pada pars lateralis claviculae, (2) pars lateralis (=pars acromialis), melekat pada acromion, dan (3) pars dorsalis (= pars scapularis), melekat pada margo inferior spina scapulae. Ujung distal ketiga bagian otot ini bersatu dan mengdakan insertio pada tuberositas deltoidea humeri. M.deltoideus bersama-sama dengan caput humeri dan acromion membentuk kontur bahu. Gerakan yang ditimbulkan adalah pars clavicular membantu fleksi dan endorotasi humerus. Pars dorsalis untuk membantu ekstensi dan eksorotasi. Pars acromialis merupakan abduktor humerus yang kuat, mengangkat humerus ke bidang horizontal.Musculus supraspinatusBerasal dari 2/3 bagian medial fossa suprspinatan berjalan ke lateral di sebelah caudal acromion, di sebelah profunda m.deltoideus dan m.trapezius, menyilang articulatio humeri di bagian cranial, dan mengadakan indertio pada tuberculum majus humeri. Di antara m.supraspinatus dan m.deltoideus terdapat suatu bursa mucosa. Gerakannya adalah abduksi pada bidang skapular sampai horizontal dan rotasi ke luar.Musculus infraspinatusBerorigo pada 2/3 bagian medial fossa infraspinatus, myofibril di bagian cranial berjalan horizontal, sedangkan myofibril di bagian caudal berjalan oblique menuju ke lateral, menyilang facies dorsalis articulatio humeri, mengadakn insertio pada tuberculum amjus di bagian dorsal, yakni di antara insertio m.supraspinatus dan m.teres minor. Sebagian besar m.infraspinatus terletak di sebelah superficial pada facies dorsalis bahu, dan insertionya ditutupi oleh m.deltoideus. gerakan otot ini adalah. Bagian kranial: rotasi ke luar, abduksi pada bidang skapular Bagian kaudal: rotasi ke luar, bidang skapular.Musculus teres minorTerletak di sebelah cranialis m. teres major. Mengadakan origo pada facies dorsalis margo axillaris scapulae, berjalan sejajar dengan myofibril m. teres major menuju ke lateral, berada di sebelah dorsal articulatio humeri. Berinsertio pada facies dorsalis tuberculum majus humeri. Fungsinya untuk rotasi ke luar, adduksi pada bidang skapular.

Musculus teres majorBerorigo pada facies dorsalis angulus inferior scapulae berada di sebelah caudalis m. teres minor, berjalan ke craniolateral di sebelah ventral caput longum m. tricipitis, melingkari facies medialis humerus menuju ke ventral dan mengadakan insertio pada crista tuberculi minoris humeri. Otot ini untuk rotasi ke dalam dan adduksi pada bidang skapularMusculus coracobrachialisBerada pada bagian craniomedial brachium. Membentuk origo pada processus coracoideus scapulae bersama-sama dengan m. biceps brachii caput breve, berjalan turun di sebelah dorsal pertengahan m. biceps brachii, mengadakan insertio pada sisi medial pertengahan humerus. Untuk rotasi ke dalam, abduksi dan anteversi.

Gambar 7. Otot pada articulatio humeri 9Mekanisme Kontraksi Otot 10Otot mulai berkontraksi apabila terkena rangsang. Kontraksi otot dikenal dengan nama model pergeseran filamen (sliding filament mode).

Gambar. 8 Mekanisme kontraksi otot 10Kontraksi otot diawali oleh datangnya impuls saraf. Pada saat datang impuls, sinapsis atau daerah hubungan antara saraf dan serabut otot dipenuhi oleh asetil kolin. Asetil kolin ini akan merembeskan ion-ion Ca2+ ke serabut otot. Ion kalsium akan bersenyawaan dengan molekul, troponin, tropomiosin yang menyebabkan adanya sisi aktif pada filamen tipis (aktin). Kepala miosin (filamen tebal), segera bergabung dengan filammen tipis tepat pada sisi aktif. Gabungan sisi aktif dengan kepala miosin disebut dengan jembatan penyeberangan (cross bridges).Segera setelah terbentuk, jembatan penyebrangan tersebut membebaskan sejumlah energi dan menyampaikan energi tersebut ke arah filamen tipis. Proses ini menyebabkan filamen tipis mengerut. Secara keseluruhan sarkomer ikut mengerut yang mengakibatkan otot pun berkerut. Pada keadaan inilah otot sedang berkontraksi.Energi Untuk Kontraksi OtotUntuk kontraksi di perlukan energi. Energi yang di gunakan di suplai dalam bentuk energi kimia yaitu penguraian ATP.ATP ADP + P + energiADP AMP + P + energiBila energi habis (dalam keadaan ADP AMP + P + energi ) otot tidak dapar berkontraksi lagi. Fase ini disebut anaerob. ATP harus di bentuk kembali agar otot dapat bergerak. Mekanisme Relaksasi OtotSetelah selesai kontraksi, ion kalsium ( Ca2+ ) masuk kembali ke plasma sel sehingga ikatan troponin dan ion kalsium lepas, menyebabkan lepasnya perlekatan aktin dan myosin. Keadaan inilah yang di sebut dengan otot relaksasi.Pembentukan Kembali ATPDalam otot tersimpan glikogen atau gula otot. Gligogen akan di larutkan menjadi laktasidogen ( pembentukan asam laktat = asam susu ). Laktat sidogen kemudian diuraikan menjadi glukosa dan asam laktat. Oleh peristiwa respirasi dengan O2 glukosa akan dioksidasi mengahasilkan energi dan melepaskan CO2 dan H2O. Glikogen laktasinogen

Asam Laktat Glukosa

O2CO2 + H2O + EnergiProses ini semuanya terjadi pada saat otot mengalami relaksasi, karena pada relaksasi perlukan oksigen untuk mengoksidasi glukosa atau asam laktat maka fase relaksasi di sebut juga fase aerob.Tabel. Perbedaan kontraski otot dan relaksasi otot.VariabelKontraksiRelaksasi

Keadaan pada serabut otot1. Miosin bergeser ke dalam ruang aktin2. Panjang aktomiosin berkurang3. Zona Z bertambah panjang4. Zona H menjadi lebih pendek

1. Miosin berada di luar ruang aktin.2. Aktomiosin bertambah panjang.3. Zona Z memendek4. Zona H lebih panjang5. Ukuran otot lebih panjang daripada ukuran semula.

Pada otot terdapat dua protein utama yaitu aktin dan miosin.12 Terdapat tiga langkah berbeda pada proses kontraksi dan relaksasi memerlukan ATP yaitu, penguraian ATP dan ATPase miosin menghasilkan energi bagi jembatan silang untuk melakukan gerakan mengayun yang kuat, pengikatan (bukan penguraian) molekul ATP segar ke miosin memungkinkan terlepasnya jembatan silang dari filamen aktin pada akhir gerakan mengayun, sehingga siklus dapat diulang. ATP ini kemungkinan diuraikan untuk menghasilkan energi bagi ayunan jembatan silang berikutnya, transportasi aktif Ca++ kembali ke retikum sakoplasma selama relaksasi bergantung pada energi yang berasal dari penguraian. 11,12,13Gangguan Tulang dan Sendi Bahu Sendi bagu tersusun dari fossa glenoid yang relatif kecil, yang berartikulasi dengan kaput humeri hemisferis yang secara proporsional lebih besar. Stabilitas sendi bahu dimungkinkan oleh perlekatan muskuler dan tendo (manset rotator). Bahu mempunyai kisaran gerakan yang relatif besar karena permukaan artikuler yang kecil dan massa otot yang besar ini. Gerakan bahu merupakan kombinasi gerakan glenohumerus dan scapula toraks.Strain adalah trauma pada suatu otot atau tendon, biasanya terjadi ketika otot atau tendon teregang melebihi batas normalnya. Strain dapat mencakup robekan atau ruptur jaringan. Inflamasi terjadi pada cedera otot atau tendon yang menyebabkan nyeri dan pembengkakan jaringan. Penyembuhan dapat memerlukan waktu beberapa minggu. Sprain adalah trauma pada sendi, biasanya berkaitan dengan cedera ligamen. Pada sprain yang berat, ligamen dapat putus. Sprain menyebabkan inflamasi, pembengkakan, dan nyeri. Penyembuhan dapat babkan inflamasi, pembengkakan, dan nyeri. Penyembuhan dapat memerlukan waktu beberapa minggu.Dislokasi Bahu. Dislokasi traumatis bahu tidak biasa pada masa anak tetapi frekuensinya bertambah selama remaja. Dislokasi anterior adalah tipe yang paling lazim. Dislokasi ini biasanya terjadi bila bahu dipaksa abduksi dan rotasi eksterna. Pada anak kecil, fraktur epifisis Salter-Harris tipe II lebih mungkin terjadi. Bila dislokasi trauma telah terjadi, ada cedera pada kapsula anterior dan otot-otot terkait yang dapat member kecendrungan dislokasi berulang. Dislokasi awal yang terjadi pada individu yang lebih muda, lebih mungkin berulang.Penanganan. Penurunan tertutup dan imobilisasi pada penahan bahu yang diikuti dengan rehabilitasi selama 3-6 minggu sangat dianjurkan selama dislokasi pertama. Namun, beberapa pakar yang menyokong rekontruksi awal tidak melakukan penanganan konservatif karena resiko dislokasi berulang. 14Pembahasan KasusArticulatio Humeri dibentuk oleh caput humeri yang bersendi dengan cavitas glenoidalis yang berupa mangkuk yang dangkal sehingga merupakan sendi yang paling bebas pada tubuh manusia. Pada articulatio humeri dapat terjadi gerakan , fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, endorotasi, eksorotasi dan sirkumduksi. Pada skenario dijelaskan bahwa seseorang mengalami kesulitan mengangkat tangan dan gangguan gerak pada sendi bahu kanannya karena dua hari yang lalu kejautan benda di daerah bahu kanannya tersebut. Kemungkinan jatuhnya benda itu menyebabkan cideranya otot otot disekitar bahu. Dari keluhan pasien tersebut bahwa dia tidak bisa mengangkat lengan yaitu merupakan gerakan abduksi. Gerakan abduksi pada articulatio humeri dimulai oleh musculus supraspinatus dan musculus deltoideus melanjutkan segera setelah bahu terangkat cukup tinggi.12 Kemungkinan yang terjadi adalah jatuhnya benda itu membuat musculus deltoideus atau musculus supraspinatus cereda, dapat berupa sobek atau regangan sehingga otot-otot itu tidak lagi berfungsi maksimal untuk melakukan abduksi yang membuat pasien tidak dapat mengangkat lengannya.KesimpulanOtot dan tulang merupakan bagian yang penting dalam tubuh manusia. Tulang untuk membuat bentuk tubuh dan otot adalah penggeraknya. Pada sendi bahu atau articulatio humeri pun dibentuk dari tulang dan otot. Tulangnya terdiri dari clavicula, skapula, dan humerus sedangakat otot yang menggerakkannya contohnya seperti deltoideus, teres mayor, teres minor, subscapularis. Kontraksi Otot itu membuat kita dapat melakukan gerakan-gerakan pada bahu. Kasus yang dibahas adalah pasien yang kesulitan mengangkat lengannya dan mengalami gangguan gerakan pada sendi bahu. Dari pembahasan dapat diketahui bahwa kesulitan gerakan itu dapat terjadi karena cederanya otot-otot disekitar bahu yang seharusnya melakukan kontraksi untuk membuat pergerakan tersebut seperti musculus deltoideus dan musculus supraspinatus yang terjatuh oleh benda, sehingga gangguan tersebut menyebabkan kesulitan mengangkat tangan tersebut.

Daftar Pustaka1. Pearce EC. Anatomi dan Fisiologi untuk paramedis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka, 2009.2. Wibowo D. Anatomi tubuh manusia. Jakarta: Grafindo, 2005.3. Bloom, Faweett. Bukui ajar histologi. Jakarta: EGC, 2002.4. Gibson J. Fisiologi & anatomi modern untuk perawat. Jakarta: EGC; 2003.5. Champe PC, Harvey RA, Ferrier DR. Biokimia. Ulasan bergambar. 3rd ed. Jakarta: EGC; 2011.6. Slonane E. Anatomi dan fisiologi bagi pemula. Jakarta: EGC; 2004. p.120-3.7. Pearce EC. Anatomi dan fisiologis untuk paramedis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka; 1993. h.66-74. 8. Suratun, Heryati, Manurung G, Raenah E. Klien gangguan sistem muskuloskeletal. Jakarta: EGC; 2008. h.10-3.9. Putz R, Pabst R. Atlas anatomi manusia: sobotta (jilid 1) Ed 21. Jakarta: EGC; 2000.10. Firmansyah R, Mawardi H, Riandi U. Mudah dan aktif belajar biologi. Jakarta : PT Setia Purna; 2006.h.52-3.11. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Jakarta:EGC;2001.h.212-3612. Murray RK. Biokima Harper. Jakarta: EGC. 2003. p.68313. Junqueira LC, Carneiro J, Kelley RO. Histologi dasar. Jakarta:EGC;1998.h.136-9414. Behrman, Kliegman, Arvin. Ilmu kesehatan anak nelson. Edisi 15 volume 3. Jakarta: EGC; 2000. h.2370.

1