GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM...

104
GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM PERKAWINAN POLIGAMI Skripsi di: 1jukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Psikologi O/e/1. NONI fl/JARLINI 100070020158 I .. / ____ FAKUL TAS PSIKOLOGll - UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1428 H / 2007 M

Transcript of GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM...

Page 1: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR

ISTRI DALAM PERKAWINAN POLIGAMI

Skripsi di: 1jukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar

Sarjana Psikologi

O/e/1.

NONI fl/JARLINI

100070020158 I .. ~~···-·~----~ / w~~s~~~1-~·-·-- ____ ·::~::~~./

FAKUL TAS PSIKOLOGll

- UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1428 H / 2007 M

Page 2: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONAL ANTAR ISTRI DALAM PERKAWINAN POLIGAMI

SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat

Memperoleh gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

Prof. Ha Yasun M.Si NIP. 130 51146

Oleh:

NONI MARLIN! NIM. 100070020158

Di Bawah Bimbingan

P1711 . 0 S<~m. M.Si /~

FAKULTAS PSIKOLOGll UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1428 H / 2007 M

Page 3: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yan9 berjudul GAMBARAN HUBUNGAN INTERPERSONAL ANTAR ISTRI OALAM PERKAWINAN POLIGAMI telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negri Syarif HidayatulJ;;,h ,lakarta pada tanggal 18 september 2007. sripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi

Jakarta, 18 septernber 2007

Ketua M ryangkap Anggota,

PengLji I

Ora.Net NIP.150

1

Pemb :mbing I i

Sidang Munaqasyah

Anggota:

Sekretaris meia gkap Anggota, /,,,.-:

)~~ ~ Ora. Zahro(un N" avah M.Si NIP. 150 238. 7 3

Prof. m an Yasun, M.Si NJ . 130 351 146

Page 4: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

MOTTO

Perbedaan antara orang yang sukses dian yang gagal

terletak pada keberanian menuangkan ide dan bertindak

sesuai perhitungan. Bukan pada perbedaan kemampuan atau

ide yang lebih baik

Often the difference between a successful person and the failure Is not that one has better abilities or ideas But the courage one has to bet on one's ideas To take a calculated risk-and to act

Seringkali perbedaan antara orang yang sukses dan y1Jng gagal Bukanlah bahwa ia memiliki kemampuan atau ide yang lebih baik Tetapi bahwa seseorang itu memiliki keberanian untuk menuangkan ide Mengambil resiko yang telah diperhitungkan -dan berbuat

- Maxwell Maltx (1899-1975) -

Page 5: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

PERSEMBAHAN

Page 6: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

ABSTRAKSI

A) Fakultas Psikologi B) September 2007

C) Noni Marlini D) Gambaran Hubungan Interpersonal antar istri dalam perkawinan

poligami E) Xv+ 97 F) Bentuk pernikahan yang sering diperbincangkan dalam masyarakat

salah satunya adalah poligami karena mengandung pandangan yang l<ontroversial. Poligami adalah ikatan perkawinan dalam hal mana suami mengawini lebih dari satu orang istri clalam waktu yang sama (Mulia, 2004) Setiap perkawinan baik monogami maupun poligami tidak selalu berjalan mulus tanpa menghadapi masalah perkawinan apapun. Suatu saat setiap perkawinan kemungkinan akan dihadapkan pada suatu masalah. Bentuk perkawinan poligami adalah suatu bentuk keluarga yang lebih besar, segala hak dan kewajiban dalam perkawinan harus dijalankan untuk dua keluarga atau lebih. Dengan ini diperkirakan bahwa masalah yang akan timbul dalam perkawinan akan lebih banyak . semua berebut untuk memperoleh kebutuhan hidup berkeluarga berupa makanan, pakaian, tempat tinggal dan nafkah lainnya. Problem psikologis lain yang mungkin rhuncul dalam keluarga poligami adalah bentuk konflik internal dalam keluarga, baik antara sesama istri, antara ibu tin dan anak tiri atau diantara anak-anak yang berlainan ibu. Adanya fenomena perkawinan poligami yang ada di beberapa daerah di Indonesia seperti istri-istri yang dapat hidup rukun satu sama lain dalam rumah yang berbeda bahkan ada yang dalam satu rumah dan saling berbagi tugas, ada yang saling tidak mengenal, namun ada yang sering ribut satu sama lain. Banyak suami p•3laku poligami mengklaim bahwa keluarganya dalam keadaan baik-baik saja bahkan mereka mengatakan bahwa istri-istrinya dapat hidup rukun berdampingan dan sating berbagi. Atas dasar inilah peneliti ingin membuktikan apakah benar bahwa terjadi hubunnan interpersonal yang baik antara istri-istri yang dipoligami.

Kerangka teoritis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori poligami ; hubungan interpersonal ; faktor -faktor penyebab terjadinya

Page 7: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam perkawinan poligami. Metode yang digunakan dalam penelitian ini studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Karena yang digambarkan clengan data cleskiptif. lnstrumen yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Sedangkan responden yang diambil adalah istri pertama, keclua, ketiga dan keempat dari perkawinan poligami. Peneliti melihat begitu banyak masalah yang terjadi antar istri dalam perkawinan poligami. Jumlah responden dalam penelitian ini aclalah 4 O!"ang yang tercliri dari 2 orang istri pertama, clan clua orang istri keclua.

Hasil penelitian ini menemukan bahwa dimensi hubungan yang terjacli pacla keempat subjek diwamai oleh konflik dan ketegangan. Subjek mengakui aclanya konflik yang timbul dalam diri dan rumah tangganya. Seiring waktu mereka mulai dapat menyesuaikanJiri clan berhubungan baik clengan istri lain dari suaminya walaupun tetap saja sesekali timbul konflik.

Penulis menyarankan bagi istri yang dipoligami henclaknya menyesuaikan cliri dan menerima pemikahannya, clan clapat berhubu'gan baik clengan istri lain clari suaminya S•::>hingga tercipta rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rohrnah. Bagi suami yang melakukan poligami henclaknya memikirkan clan membicarakan terlebih clahulu kepada istri terdahulu, clan memp.ertimbangkan baik clan buruknya ketika memilih keluarga yang lebih besar berbentuk poligami

G) Bahan Bacaan: 40 (1985-2007)

Page 8: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

KAT A PEN GANT AR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, terima kasih atas karuniamu kepada hambamu yang lemah ini sehingga penulisan skripsi ini dapal lerselesaikan, walaupun masih banyak kekurangan dan banyak kendala dalam penyelesaiannya. Skripsi ini di lulis unluk memenuhi salah salu syaral unluk mendapalkan gelar Sarjana Psikologi.

Skripsi ini lidak akan dapal lerselesaikan bila lidai< mendapalkan bantuan dari banyak pihak, baik berupa maleri maupun non maleri, maka dari ilu penulis merasa berkewajiban unluk menghalurkan terima kasih kepad yang sedalam-dalamnya alas kebaikannya, semoga Allah SWT memberikan segala rahman dan rahiim-Nya bagi kila semua.

1. Pertama -lama, saya halurkan lerima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Abah dan Mamak saya yang dengan segala kelerbalasan selalu berusaha memberikan yang lerbaik bagi kami anak-anaknya. Saya menyadari sekuat dan sebanyak kebaikan yang saya berikan sepanjang umur saya lakkan dapal membalas kasih saying yanq lelah mereka limpahkan.

2. Kepada Dekan Fakullas Psikologi UIN Syarif Hidayatu/lah Jakarta, lbu Dra. Hj. Netty Hartali, M.Si., Wakil Dekan Bidang Akademik, lbu Dra. Hj. Zahrolun Nihayah, M.Si. dan lbu Ora. Agustyawati, M. Phil. Sne, sebagai pembimbing akademik serta seluruh dosen pengajar dan slaf akademik Fakullas Psikologi alas bimbingan dan banluannya selama proses perkuliahan dan penyelesaian skripsi ini.

3. Bapak Prof. Hamdan Yasun, M.Si, sebagai pembimbing 1, alas bimbingan dan waktunya serta ilmunya hingga terwujudnya skripsi ini, dan Bapak Gazi Saloom, M.Si, sebagai pembimbing 2 yang lelat1 menyediakan waklunya pagi, siang dan malam hari agar penulis dapal berkonsullasi.

4. Kakak-kakakku lercinla, Aa Olah dan Teleh, Yu Lin dan K'Sup, Aa Budi serta adikku lercinta Wahyu Ningsih, "makasih alas dukungan dan transferannya selama ini". Tidak lupa pada ponakan-ponakanku yang nggemesin, "yang rajin belajamya, jangan nonlon lv terus yaa" ...

Page 9: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

5. lbu dan Ayah di Cimanggis, makasih alas kebaikannya selama ini, memperlakukanku seperti anak sendiri serta makasih alas rekomendasi respondennya. K'Ema dan K' Imam Soeyoeli, "maaf kalau selama ini selalu ngerepolin". Bual D'Naila yang pinter "ngga boleh nakal yaaa .. "

6. Terima kasihku luk a'Buya yang lelah memberiku semangal unluk lerus belajar dan selalu memberikan molivasi dan perhatian sejak pertama -berkenalan lerulama dalam penulisan skripsi ini. Pengalaman bersamamu beberapa tahun ini membualku belajar banyak hal dan membuatku semakin yakin bahwa Allah akan memberikan kita yang lerbaik bila kita ikhlas, lawakkal, tetap dan terus berusaha keras untuk menggapai cita dan cinla yang kita inginkan

7. Bual warga wisma sakinah (Bu Olin, Husna, Ila, Neng, Ocen, Ratna, Jendra, ldhul, Evi so, Colim, Dede, Evi Linda, Nani dan Dilla) masakannya enak-enak lho! Terus masak bual sahur dan buka yaa . ., makasih atas kebersamaannya dan kekeluargaannya serta Umi makasih dah mo nganterin malem-malem. Buat eks penghuni Wisma sakinah Betty (makasih atas persahabatannya), Maya (yang tabah yaa ... ) dan Ana (makasih atas suport, lelpon serta smsnya).

Ciputal, 13 September 2007

Page 10: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

DAFTAR ISi

Halaman Judul ............................. . Halaman persetujuan .. . Halaman pengesahan ............... . Mo~ .............................................................. . Persembahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ....................................... . Abstraksi ..................... .................................... . ............. . Kata Pengantar. .. ... . ......... ...... ..... .. ... . ... . ..... . ............ . Daftar lsi .. . .. ...... .. .. .. .... .. . ... . ... . .. .... . ......... . Daftar Ta be I.......... . .............. . Daftar Skema....... ............ . ............. .

ii iii iv v vi

viii x

xii xiii

BAB I PENDAHULUAN .... ........... ... . ...... .................... . ..................... 1-14

1.1. Latar belakang masalah ................................ . 1.2. I dentifikasi masalah . 1.3. Pembatasan dan perumusan masalah ..

1.3.1. Pembatasan masalah 1.3.2. Perumusan masalah .....

1.4. Tujuan dan manfaat penelitian 1.4.1. Tujuan Penelitian ....... . ......... . 1.4.2. Manfaat Penelitian ................. .

1.5. Sistematika Penulisan..... . ........... .

BAB II KAJIAN TEORI. .... ............................ .

1 11 12 12 12 13 13 13 14

. ..... 15-47

2.1. Deskripsi Teori........... .................... ... ......................... 15 2.1.1. Hubungan interpersonal. . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . .. .. .. . . . .. . . . . . . . . . . . . .. . 15 2.1.2. Tahap-tahap dalam hubungan interpersonal........ .............. 16 2.1.3. Motif yang melatarbelakangi terjadinya hubungan interpersonal 22 2.1.4. Faktor-faktor yang memepengaruhi hubungan interpersonal... 24 2.1.5. Hubungan antar pribadi . .... ................................. ...................... 26 2.1.6. Perkawinan ........................................... ............................. ....... 28 2.1. 7. Poligami ........ .... . .. . .. .. . . . . . . . . ... .. ... ..... .. . .. . .. .. . .. . . . .. . .... . .. . .. .. . . . . .. . 29

2.1. 7 .1. Pengertian Poligami ................... .. .. . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . .. . . . .. . . . . 30 2.1.7.2. Alasan Berpoligami di masyarakat................................ 32 2.1.7.3. Nabi dan Poligami......................................................... 34 2.1. 7.4. Karakteristik keluarga poligami. ..... .... .. .. . ... ............. .. . .. . 36

2.1.8. Sifat perempuan terhadap perkawinan ............... ...................... 39 2.1. 9. I mplikasi perkawinan poligami ...... ... .. . .. . .. .. . .. . . . . .. .. . . . .. . .. . . . .. . ... . . . 41

2.2. Kerangka berpikir................................................................................ 45

Page 11: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

BAB Ill METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... .48-61

3.1. Jenis penelitian .................. ................. .. .. ................ ....... ........... ......... 48 3.1.1. Pendekatan penelitian...... .. . . . . . . . . . .. ... .. . .. .. . ........ .. . .. .. . .. . . . . .. .. . . . . . . . 48 3.1.2. Metode Penelitian ....... ...... ............... .................... .. ...... .. .. ......... 50

3.2. Pengambilan sampel .... ...... .. ........ ......... .. .. .................... .. .................... 51 3.2.1. Subjek penelitian . ...... ....... ... .. ... . . ................ .. ......... .. ....... . 51 . 3.2.2. Karakteristik subjek............. .......... ..... ............. . ... .. .... .......... 52 3.2.3. Tekhnik pengambilan sampel.... ............................................... 52 3.2.4. Jumlah subjek................................ ............................. .......... 53

3.3. Tekhnik pengumpulan data............. ..................................... .... 54 3.3.1.Metode dan lnstrumen penelitian. ................................ 54

1. Wawancara....... .. .. .. .... .. ... ............. ... ...... .. .. ..... . . .. 54 2. Observasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. . . . . . . . . . . . . . .. .. . . . . . . .. 56

3.3.2. lnstrumen pengumpulan data. ....................................... 56 3.3.3. Analisa Data............ .......... .. ............. ...... ...... .. 57

3.4. Tahapan penelitian ............ ............... ............................... ............. 58 3.4.1. Ta hap persiapan penelitian . . . . . . . . .. .. . .. . . . . . . . . . .. .. . . . . . . .. . . . . . . . . . .. . . . . .. . 59 3.4.2. Ta hap pelaksanaan penelitian ..... .. ..................... ... .. ........... ....... 60 3.4.3. Tahap pengolahan data........ .......................................... 60 3.4.4. Tahap analisa dan interpretasi data................... ...................... 61

BAB IV HASIL PENELITIAN ............... . . ......................................... 62~1

4.1. Gambaran um um subjek penelitian .... .. ........... ...... .. .. ... ........ .... .......... 62 4.2. Gamba ran dan analisa kasus ....... ......... ........ ........ ........ ........... .. ...... .. . 63

4.2.1. Kasus SM ............................................ .'.............. ...................... 63 4.2.2. Kasus F ........ ........... ............ .. .. .. ...... .. ............ . ... ..... .. ... ... ..... .... 70 4.2.3. Kasus SJ ..... .. .......... ........ .... .. .. ......................... .................. ....... 78 4.2.4. Kasus NS............................. ...... ... .. .. .............................. . ....... 84

4.3. Analisis perbandingan antar kasus .. ........... ...... .......... .. .............. .. .... .. . 89

BAB V PENUTUP .................................................................................... 92-97

5.1. Kesimpulan ...... ........... .. ...... .. ........ ...... .. ... . ..... .. ........... ..... ........... ...... .. . 92 5.2. Diskusi ..... ... .. ... .. . ... .. ............ .... .... .. . . ...... ............. ... .. ..... 93 5.3. Saran........................ ........ ........ .... .......... .. ......... ................ ...... .. ......... 95

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

DAFTAR TABEL TABEL Halaman 1. Tabel gambaran umun subjek penelitian ............................. 63 2. Tabel analisis perbandingan antar kasus .............................. 89

Page 13: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

DAFT AR SKEMA SKEMA I. Skema kerangka berpikir ....................................................... . 2. Skema gambaran Hubungan Interpersonal pada kasus SM .. 3. Skema gambaran Hubungan Interpersonal pada kasus F ..... 4. Skema gambaran Hubungan Interpersonal pada kasus QA .. 5. Skema gambaran Hubungan Interpersonal pada kasus R ......

Halaman 47 70 78 83 88

Page 14: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

BABI

PENDAHULUAN

1.1. Latar Aelak;;.,ng

ls:am diyakini sebagai agarna yang menebar rahmat lif-'alamin (rahmat

bagi alsm se'llesta), dan salah satu rahmat yang dibawanya adalah ajaran

tentang perkawinan. /\l-Our'an memberikan tuntunan kepacla manusia

bagaimana seharusnya menialani perl<awinan yang dapat menjadi jembatan

yang rnengant&rkan ma11u3ia, laki-laki d8n perempuan, menuju kehidupan

sakina/1, Mawaddah dan Rahmat yang d:ridi1ai Allah. Untuk itu, Islam

merumuskan sejumlah ketentuan yang r.arus dipedomani, meliputi tata cara

seleks1 C'l'.on suami atau istri, peminangan, penentuan mahar, cara ijab-

kabul, hubungan su2mi istri, serta pengaturan keluar;;ia

lsla'11 datang menghapus segala bentuk perkawinan yang bertentangan

denga1~ pesari moral Islam. lsl&m hanya rnembenarkan perkawin8n antara

laki--laki dan perempL.an yang keduanya '.idak terhalang menikah secara

syar'i (tur<an mahro;n), baik l<arena hubungan darah maup·.;n :,emencla.

Page 15: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

2

Perkawinan dalam Islam merupakan suatu akad atau transaksi. Hal itu

terlihat adanya unsu: !jab dan qabul. Sebagai suatu ~kad atau transaksi,

perkawrnan seme.>tinya mel,batkan dua pihak yang setara sehingga

mencapai satu kata yang sepakat. Setiap perkawinan mengandung

serarigl;aian perjanjian diantara dua pihak, yakn: suami dan istri. Allah

mene9askan dalam 1\l-quran bahwa suami hanya mempunyai dua pilihan

terhad&p istrinya yaitu memperlakukan istri dengan baik at"L!

rnencera'kannya. Sabagaimana dilul<iskan dalam Al-Quran ·

Artinya:

Maka perlakukanlah merekalistri) dengan Gara yang ma'ruf, atau

ceraikanlah me. ·eka dengan cara yang ma 'ruf (pula), (QS Al-Baqarah, 231)

Perkawinan merupakan suatu bentc•k hubungan manusia yang agung,

yang harus dipenuhi segala syarat dan ru'<unnya. la menuntut adanya

tanggung jawab iimbal balik yang wajib dilal<.sanakan oleh kedua belar1 pihak,

suami maupun is:r; sesuai ajaran Islam.

Page 16: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

Aturan yang menguatkan perkawinan di Indonesia terdapat dalam

Undang-Undang P-:erkawinan No.1 Tahun 1974 Bab 1 Pasal 1 yang

berbunyi·

"perkawinan »dalah ikatan /ahir batin antara laki-laki dar.1 perempuan sebagai suam'-istri dengan tujuan rr.ei71bentuk keluarga (romah tangga) yang bahagia oan kel<a/ berdasarl<an l<etuhanan yang maha Esa".

3

Dari definisi <..Ii atas dapat disimpulkan bahwa tujuan perkawinan adalah

untuk mendapatkan keturunan yang diakui baik secara scsial maupun oleh

ajaran agama rJalam naungan cinta kasih dan suasana kebahagiaan yang

b&rsifat kekal Penelitian yang dilakukan terhadap lebih dari 2000 subjek

berusia 18 hirgga 9U tahun menunjukkan bahwa seseorangr yang menikah

cenderunn untul\ mer,jndi lebih bahagia daripada seseorang yang tidak

menikah (Papalia, 2001 ).

Mahligai perkav1inan merupakan bagian dari peristiwa penting dalam

kehidupan seseorang karena di saat itulnh pasangan pria dan wanita

meletakkan ikrar untuk menjalani sebuah "kehidupan banJ" dan dari

perkawin3n itu le'lirlail anak-anak yang kemudian membentuk satu keluarga.

Keluarga merupakan Viiadah yang besar peranannya dalam membentuk

pola das2ir kepribadian anak. Dengan perkataan lain, bagaimana individu

Page 17: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

terbentuk umumnva sangat dipengaruhi olt:h lingkungan kBluarga dimana ia

di!Jesarkan (Harlock, 1981).

rv1e,alui atmosfir yang baik -secara fisik maupun psikologis- di dalam

ke'uarga, seorang c:r1ak besar kemungkinan akan tumbuh menjadi individu

dewasa yang memiliki kualitas kepribadian yang baik. Sebaliknya keluarga

yang tid<,k harmonis, be:sar kemungkinan tidcik dapat menc:iptakan suasana

yang baik bagi perkembangan seorang anak (Pincus, '1£172.).

Se1<ilas uraian di alas dapat menjelaskan betapa pef1.;aw1nan

merupakan lembaga yang sedemikian penting. Nam>Jn menurut Strong

("1983), dewasa ini PBrkawinan mulai menurun kualitasnya. Salah satu

ir.dikasi dari hal tersebut dapat dite1usuri melalui angka perceraian atau

masalah perkawinan yang tak dapat ci atasi dan pada akhimya

4

rnenyebabkan perceraian, karena perselisihan suami istri yang terus menerus

(Pengadilan Tinggi Agama, Departemen Agama, 1999). Munculnya

permasalahan yang iebih banyak disebc.bkan oleh masalcih-masalah

psikologis maupun perselisihan yang terus menerus diantara pasangan

suami-istri rnencerminka.>1 kurang atau tidak adanya kebahagiaan dalam

menjalani kehidupan perkawinan mereka.

Page 18: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

Meskipun hampi: setiap suam1 istri berharap perkawinan menjadi

"surga" •:icilam kehid:Jpannya, namun kondisi ini tidak selalu !"nc;c!ah untuk

aiwujudl,an. Dalam kehidupan perkciwinan hampir selalu timb·u1 masalah

karena perkawir>an itu melibatkan hubungan antar manusia dan sebagian

besar situasi yarig melibatkan hubungan antar manusia, selalu akan timbul

masalah. Eksistensi perkawinan dalam lslaM memang sakral dan agung,

akan tetapi ada baberapa jenis perkawinan dalam Islam yang masih

kon\roversial. Diar>tara perkawinan itu adalah niKah mut'ah, nikah sirri, dan

poligami, aisebul kontrversial karena umat Islam ada yang setuju dan

mempraklBkannya sementcira sebagian lain menolaknya.

5

Bentuk perr.ikahan yang sering diperbincangkan dalam masyarakat

salah satunya adal&h poligami karena m&ngandung pandangan yang

kontroversial. MereKa yarg menyetujui p0ligami pada umumnya memberikan

alasan dari sisi ag2ma yan9 memb01ehkan sednngkan yang tidak menyetujui

menganggap bahwc. poligami c.d2ial1 ben\u'' diskrin•ii1asi terhadap

oerernpuan. Po:i9ami adalah ikatan pukawinan dalam hal mana suami

mengawini lebil1 dari s3lu orang istri dalarn waktu yang sama (Siti Musdah,

2004)

Banyak orn,·,g salah paham tentang poligami, mereka rnengira poligami

itu baru dikenal $elela'l Islam. ,Padahal berabad-abad sebelum Islam

Page 19: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

6

diwahyukan, masyarakat manusia di berbagai belahan dunia telah rnengenal

dan mempraktekf:an poligami. Poligami dipraktekkan secara luas di kalangan

masyGrakat Yunani, Persia, dan Mesir kuno. Di jazirah Arab sendiri jauh

sabelJm Islam, rnasyarakatrya telah mempraktekkan poligarni, bahkan

poligami yang tak tertatas. Sejuml<.h riwayat menceritakan bahwa rata-rata

remimpin suku ketika itu memiliki puluhan istri, bahkan tidak sedikit kepala

suk•J mempunyai istri sampai ratusan Perempuan pada saat itu,

diperlakukan seperti barang yang clapat ditukar bahkan diperjualbelik;:;n 101li

Musdah, 2004)

Dalil .1aqli satu-satunya yang selalu dijadikan pembenaran bagi

kebolehan berpoligami di set,agian kalangan umat Islam diambil dari surat

An-Nisa ayat 3:

Dan jika kamu takut !id<..k akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yat:m (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita­wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga, atau em pat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-!Judak yang kamu miliki. Yang der.1ikian itu acfa/ah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. (QS. 4:3)

Secara dha11ir ayeit terse but memer:ntahkan ur.tuk berlaku adil, dan

apabila t'dak mampu maka hendaknya ia 'idak berpoligami atau mengawini

Page 20: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

7

hamba sahaya saja agar terhindar dari berbuat dzalim.Ayat ini meletakkan

poliga 1n1 pada konteks perlin-:lungan terhadap anak yatim piatu dan janda

korban perang.

Poligami mempunyai beberapa syarat yang harus dipatuhi oleh seorang

suami yang akan melekukan poligami, dan syarat ulamanya adalah berlaku

adil pada para istrinya. Sebagaimana d1tegaskan al-Quran, berlaku adil

sangat sulit dilakukan (al-Nisa: 129)

,.. .J,.. ,. ,.. " ~ ,.. .J"

ko>-~ l~yi.i; 015' .illl c>\' ifaj 1;._u 0lJ , , ,

Artinya:

Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil diantam isteri-isteri(mu), wa/aupun l:amu sar.gat ingin berbuat demikian, karena itujanganlah kamu terlalu cenc!erung (kepa.'Ja yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 4:129)

Wacana poligami sampsi kini masih terus bergulir dan telah menjadi

perdebatan ycing makin hangat. Berbagai kontroversi yang mengemuka

dalarn diskusi tentang polig2.mi saat ini telah menyebabkan terjadinya proses

tarik ul•.T antara kep'mtingan lain di luamya yang sarat dengan ideologi

patriarkhi (Farici<., dalarn Jumal Perempuan 22, 2002).

Page 21: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

8

Majalah Fem1na No. 27/XXX tahun 2802, melakukan suvei terhadap

200 -esponden dengan perincian 84% perempuan, 16% laki-laki berusia 19-

54 tahun dengan frekuensi tertinggi (63%) pada usia 25-35 tahun.

Berdasarkan jawaban angket, kebanyakan responden mene>ntang poligami.

Pendapat m>.:ireka antara lain tidak mungkin seorang laki-laki berpoligami

dapat berlaku adil, merusak komitmen sel'.inrJQa istri pertama terdzolimi,

poligami merupa:,an lambang egoisme laki-laki, perempuan berhak sebagai

istri tunggal, bodoh jika bersedia menjadi istr: ka dua, poligami tidak baik

untuk perkembangan jiw.3 anak. Sedar.gl<an kalangan yang propoligami

dalam survey tersebut berpendapal anta~a lain poligami dapat dilakukan

dengan syarat mut'sk yang harus dipenul'li, mempunyai win-win solution bagi

suami, poligar1i yang dilakukan tidak cii bawah tangan, ada izin dari istri

pe1ama dan daripada selingkuh lebih baik menikah.selain it.J kalangan yang

mendukung poligami merL:pakan bentuk perkawinan yang diperbolehkan oleh

lebih dari tiga pe-empcit kebudayaan dunia (termasuk budaya Indonesia).

Setiap perl<awinan baik monogami maupun poligami ticlak selalu

berjalan mulus tanpa menghadapi masalah ;::ierkawinan apapun. Suatu saat

setiap perkawinan kemungkinan akan dihadapkan pada suati.J masalah.

Bentuk perkawinan poligami adalah suatu bentuk keluarga yang lebih besar,

segala hEk dan kewajiban dalam perkawinan harus dijalankan untuk dua

kalurn·ga atau lebih ['3ngan ini diperkirakan bahwa masalah yang akan

Page 22: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

9

timbul dalam perKawinan akan lebili banyak . semua beret•ut untuk

memper:ileh keoutul1an hidup berkeluarga berupa makanan, pakaian, tempat

tinggal dan nafkah lainnya. Problem psikologis lain yang mungkin muncul

dalam kEduarga poligami adalah benluk konflik internal dalam keluarga, baik

antara sesama istri, antara ibu tiri dan anak tiri atau diantara anak-anak yang

berlainan ibu. Keluarga dapat berusaha menyAlamatkan masa depan anak­

anak dengan car a membiarkan mereka tumbuh dalam rasa aman, percaya

diri dan ,erhind<1r d3n konflik-konflik keluarga yang rnenimbulkan trauma.

Adanya fenomena perkawinan poligami yang ada di tleberapa daerah di

lndones1c. seperti istri-istri yerg dapat hidup rukun satu sama lain dalam

rumah yang berbeda bahkan ada yang dalam satu rumah clan saling berbagi

tugas, ada ya:1g saling tidal< mengenal, narr.un ada yang si~ring ribut satu

sama lair. Seperti dikatakan Rini Purwati ( dalam Apiko, 2003), beliau salah

seorang istri dari Puspo Wardoyo pengusaha terkenal pemilik Restauran

"Ayam Bakar Wong Solo". Beliau mengatakan baii•Na " Sebagai istri paling

senior saya selaiu ber11saha untuk dekat dengan istri-istri yang lain. Saya

berusat.a agar c;ntara saya dan mereka tidak terjadi koriflik. lni saya lakukan

dengan ter!ebih dahulu mempeiajari dan memahami karakter mereka. Bila

ada konflik di antara mereka, saya harus bersikap netral sehigga tidak

terkesan rnemihak kepada salah satunya. Dengan demik,an, dalam kondisi-

Page 23: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

10

kondisi tertentu, saya bisa menjembatani hcirapan-ha1apan para istri dengan

harapan-harapan suami"

Banynk sL.ami pelaku poligami mengklaim bahwa keluarganya dalam

keadaan baik-baik saja bahkan mereka mengatakan bahwa istri-istrinya

dapat h1dup rukun berdampingan dan saling berbagi. Atas Jasar inilah

peneliti ingin membuktikan apakah benar bahwa te~adi hubungan

interpersonal yang baik antara istri-istri yang dipoligami.

Mal<a dengan lacar belakang pemil<iran tersebut, penulis ingin mencari

jawabanya dengan melakukan reneliti2n ilmiah, yang dalam hal in' di

tw:ngkan dalari judul skripsi. "Gambaran Hubungan Interpersonal para

lstri dalam Perkawinan Poligami".

1.2. klentifikasi masalah

Untui< lebih memud~1hkan penulis dnlam meneliti m8salah ini maka dibuat

1dentifikasi masalah penelitian seb2gai berikut:

1. Apa saja pen yet ab terjadinya konflik antar istri dalarn perkawinan

poligami?

Page 24: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

2. Bagaimanakah gambaran karakteristik perilaku istri yang suaminya

berpoligami?

3. Bagc;1mana.<ah hubungan interpersonal c'ntar istri dalam perkawinan

poligami?

1.3. Pembatasaan Masalah dan r>erumusan masalah

1.3.1. Pembatasan masalah

Agar masalah yang diteliti lebih terarnh maka penulis membatasi

masalah set>agai ber1kut:

1. Poliga'lli a!Jalah seorang suami yang mempunyai istri lebih dari

Satu p:::.da saat yang bersamaan

11

2. Hubungan Interpersonal adalah hubungan yang terjadi di dalam

dua individu, melibatkan seluruh <'ikap dan perilaku masing-masing

(Sarwono, 1999: 193), meliouti: Perkenalan, keakraban, Kontrol,

respon, nada emosion2:I, kesamaan dan penghar~1aan

'3 Subjek penelitian ini adalah istri-istri dalam perkawian poligami

Page 25: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

1.3.2. Perumusc.n masalah

Agar penel:t;an ini lebih terarah dan tidak meluas, maka permasalahan

yang akan dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana Hubungan

interpersonal para istri da!am perkawinan poligami?

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1. Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian yang telah dilakukan ini adalah rnengetahui

bagaimana hubungan interpersonal yan9 terjadi ant:ir istri-istri dalam

perk3winan poligami.

1.4.2. Manfaat penelitian

1. Secara t&oritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat rnemperkaya

khasanar ilmu pengetahuan kl1ususnya di biclang psikologi sosial

dan dapat dipakai sebag:c,i pedoman di dalam penelitian lebih

lanjut ten.·tama untuk rnengkaji variabel-variabel lain yang

berkaiian dengan poligami dar. hubungan interpersonal.

2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat

bagi istri-istri dalam perkaw1nan poligami serta ba9i para suam•

yang memiliki istri lel:,ih r1ar: sc;tu, agar dapat memperhatikan

12

Page 26: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

Bab IV

Bab V

14

: HASIL PENELITIAN, memuat gambarnn umum subjek

penelitien, gambarar dan einalisa kssus, serta analisis antar

kasus.

: PENlffUP, memuat kesimpulan, diskusi dan saran

Page 27: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

8AB II

KAJIAN PUST AKJ~

2.1 Deskripsi Teoritik

2.1.1. Hubungan interpersonal

Kelley, et.all., (1983) mendifinisikan hubungan sebagai sesuatu yang

terjadi bila dua orang saling mempengaruhi satu sama lain dan yang satu

bergantung pada orang lain (dalam Sears.et.all, 1999). Hubungan yang

terjadi antara dua orang atau lebih memiliki arti yang mendalam, dengan

adanya orang lain kita dapat merasakan bahwa betapa orang lain sangat

menyayangi, memperhatikan dan menghargai kita, dengan orang lain pula

kita dapat mengekspresikan diri dalam berbagai bentuk sehingga kebutuhan

afiliasi sangat terpenuhi. Kelley (1983) juga menambahlcan bahwa faktor­

faktor yang berperan dalam suatu hubungan, yaitu keyakinan, perasaan, dan

perilaku.

Ketiganya sangat berperan dalam hubungan interpersonal lebih-lebih

untuk meningkatkan hubungan interpersonal agar dapat be~alan dengan

baik, apabila seseorang yakin dalam hatinya bahwa orang lain yang ada

dihadapannya adalah orang baik maka timbul perasaan yang positif terhadap

Page 28: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

16

orang lain itu; kemudian dimanifestasikan dalam perilaku yang baik pula,

tetapi dapat saja sebaliknya bila dalam dirinya yakin bahwa orang yang ada

dihadapannya kurang baik maka akan tumbuh perasaan yang negatif dan

yang akan terwujud adalah perilaku yang tidak akademis.

2.1.2. Tahap-tahap dalam hubungan interpersonal

Rakhmat (2007) menyatakan bahwa ada tiga tahap dalam hubungan

interpersonal, yaitu;

1. Tahap pembentukan hubungan interpersonal

Tahap ini disebut sebagai tahap perkenalan (aqquaintance Process).

Padas tahap ini akan diuraikkan prosesnya secara rinci dan focus kita

ialah pada proses penyampaian dan penerimaan informasi dalam

pembentukan hubungan. Dalam karyanya Steve Duck (dalam Rakhmat,

2007) menulis;

" ... acquaintance is a communication process whem by an individual ·=nsm11s rconsc1ous1VJ or convevs (sometimes unintentionally)

information about his personality structure and conten to potential friends, using subtly different means at different stages of the friendship's development.' ( ... Perkenalan adalah proses komunikasi di mana individu mengirimkan (secara sadar) atau menyampaikan (kadang-kadang tidak sengaja) informasi tentang struktur dan isi kepribadiannya kEipada bakal sahabatnya, dengan menggunakan cara-cara yang agak berbeda pada bermacam-macam tahap perkembangan persahabatan.")

Page 29: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

17

Beberapa peneliti menemukan hal-hal menarik dari proses

perkenalan. Fase pertama, "fase kontak yang permulaan", ditandai

dengan usaha kedua belah pihak untuk menangkap informasi dari reaksi

kawannya. Masing-masing pihak berusaha meng(Jali secepatnya

identitas, sikap, dan nilai pihak yang lain. Bila mereka merasa ada

kesamaan, mulailah dilakukan proses mengungkapkan diri. Bila mereka

merasa berbeda maka mereka akan berusaha menyembunyikan dirinya

dan hubungan interpersonal mungkin diakhiri. Menurut William Brooks

dan Philip Emmert (dalam Rakhmat, 2007) kesan pertama sangat

menentukan, karena itu hal-hal yang pertama kelitiatan menjadi sangat

penting. Para psikolog sosial menemukan bahwa penampilan fisik, apa

yang diungkapkan pertama, apa yang dilakukan pertama menjadi

penentu yang penting terhadap pembentukan citra pertama tentang

orang itu.

2. Tahap peneguhan hubungan interpersonal

Hubugan interpersonal tidaklah bersifat statis, tetapi selalu

berubah-ubah. Untuk memelihara dan memperteguh hubungan

interpersonal diperlukan tindakan-tindakan untuk mengendalikan

keseimbangan (equilibrium). Ada empat faktor yang penting dalam

memelihara keseimbangan yaitu;

Page 30: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

18

a. Keakraban, merupakan pemenuhan kebutuhan akan kasih

sayang. Hubungan interpersonal akan terpelihara apabila kedua

belah pihak sepakat akan keakraban yang diperlukan.

b. Kontrol, merupakan kesepakatan tentang siapa yang mengontrol

siapa. Kontrol disini untuk menghindari te1·jadinya konflik,karena

pada umumnya masing-masing individu ingin berkuasa, atau

tidak ada pihak yang mau mengalah.

c. Respon yang tepat, atau ketepatan respon, artinya respon A

harus diikuti oleh respon B yang sesuai. Misalnya, dalam

percakapan; pertanyaan harus disambut clengan jawaban,

lelucon dengan tertawa.

d. Nada emosi yang tepat, atau keserasian suasana emosional

ketika berlangsungnya komunikasi.

3. Pemutusan Hubungan Interpersonal

R.D. Nye (1973) dalam bukunya Conflict among Humans (dalam

Rakhmat 2007) menyebutkan lima sumber konflii{;

a. Kompetisi, salah satu pihak berusaha memperoleh sesuatu

dengan me11gorba11ka11 orang lain; misalnya menunjukkan

kelebihan tertentu dengan merendahkan orang lain.

b. Dominasi, salah satu pihak berusaha mengendalikan pihak lain

sehingga orang itu memsa hak-haknya dilanggar.

Page 31: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

c. Kegaga/an, masing-masing berusaha menyalahkan orang lain

apabila tujuan bersama tidak tercapai.

19

d. Provokasi, salah satu pihak terus menerus berbuat sesuatu yang

dia ketahui menyinggung perasaan yang lain.

e. Perbedaan nilai, Kedua pihak kedua pihak tidak sepakat tentang

nilai-nilai yang mereka anut.

Model interdependensi antara dua orang yang dikembangkan oleh

Levinger dan Snoek (1972) seperti dikutip oleh David O.Sears dalam

bukunya yang berjudul psikologi sosia/ (1999), sebagai berikut:

1. Titik yang disebut zero contact, tahap ini menerangkan bahwa dua

orang yang berada dalam kondisi saling bergantung dan terus

mengalami peningkatan, akan tetapi sebenarnya kedua orang itu tidak

menyadari kehadiran satu sama lain. Mereka sarnpai pada tahap

menyadari bila salah satu mulai merasakan atau mempelajari sesuatu

tentang yang lain, tetapi belum terjadi kontak lan9sung, tahap

menyadari ini dapat bersifat sepihak atau dua pihak. Fungsi tahap ini

dapat menjadi amat penting, bila kita memperoleh kesan yang baik

tentang seseorang mungkin kita akan berinisiatif untuk berinteraksi

dengannya, atau dapat terjadi sebaliknya.

Page 32: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

20

2. Tahap yang disebut kontak permukaan (dasar), disini kedua orang

tersebut mulai berinteraksi, mungkin melalui percakapan atau surat

menyurat. Kontak dasar ini merupakan awal dari interdependensi dan

bahkan dari suatu hubungan.

3. Bila derajat interdependensi bertambah maka tal1ap selanjutnya

adalah mutualitas (kesalingan), menurut Levinger dan Snoek,

mutualitas merupakan suatu kontinum interdependensi, mulai dari

yang intensitasnya kurang kuat sampai pada intensitas yang kuat.

Suatu hubungan dapat di sebut hubungan yang Hrat bila di dalamnya

terdapat interdependensi yang kuat. Semua hubungan yang erat

memiliki beberapa ciri khas (Kelley et al., 1972). Perla ma, ada

frekuensi interaksi-interaksi yang kerap untuk waktu yang relatif

panjang. Kedua, hubungan yang erat melibatkan bermacam-macam

bentuk kegiatan atau peristiwa. Ketiga, saling pengaruh yang kuat

mewarnai hubungan kedua orang tersebut. Selanjutnya, dua orang

yang memiliki interpendensi yang kuat mempunyai potensi untuk

saling membangkitkan emosi yang kuat pula. F'e1·sahabatan

merupakan sumber perasaan-perasaan positif seperti cinta, kasih

sayang, dan perhatian. Akan tetapi, diakui juga bahwa emosi-emosi

yang kuat seperti marah, cemburu, dan putus asa seringkali muncul

dalam hubungan yang erat. (Lihat Garn bar 1)

Page 33: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

- Zero contact 0 (dua orang yang belum mempunyai hubungan)

- - .

-p 0

()-() - Menyadari Sikap atau kesan satu pihak

p 0

a) - Kontak permukaan Sikap atau kesan dua pihak

- Mutualitas (Suatu konnnum)

Perpotongan minor

Perpotongan moderat

Perpotongan mayor

Gambar 1. Suatu model interdepedensi berpasangan. (dikutip dari Levinger dan Snoek, 1972 dalam Sears,1999)

p 0

CT) p 0

()) ,o 0

CD) p ()

Sementara itu, Pearson (1983) mengemukakan te:·jadinya suatu

hubungan interpersonal melalui 4 tahap (dalam Enita, 1991), yaitu:

1. Attention (tahap perhatian), melibatkan secara sepintas dan sederhana

21

beberapa detik pertama pada apa yang kita lihat atau clengar dari orang Jain.

Pada tahap awal ini kita sudah membuat keputusan apakah akan

Page 34: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

23

penelitian datang dari jenis motivasi tersendiri yang disebut motivasi

berkawan (friendship motivation) (McAdams & Losoff, seperti dikutip

sarwono, 1999) yang timbulnya disebabkan oleh ·1) kebutuhan untuk

mengurangi kecemasan atau ketidakpastian, 2) mendapat

rangsangan yang positif, 3)mendapat dukungan emosional, dan 4)

mendapat perhatian untuk dapat bertahan hidup.

2. Di dalam berhubungan dengan orang lain, seseorang tidak hanya

terpengaruh dalam proses pemenuhan-pemenut1an hidupnya,

namun hubungan manusia tersebut dapat juga menimbulkan efek

dalam segi afeksi. Apabila dalam berhubungan clengan orang lain,

terdapat proses saling membantu atau mutualist1k dalam proses

pemenuhan kebutuhan, maka diri indiviclu yang bersangkutan akan

tumbuh perasaan senang. Pengalaman positif yang menumbuhkan

perasaan menyenangkan ini makin memacu seseorang untuk lebih

meningkatkan kemauan berhubungan dengan orang lain.

Sebaliknya pengalaman negatif yang terus terulang akan

menyebabkan orang merasa tidak senang dengan situasi sosial

sehingga ia cenderung menarik cliri dari pergaulan sosial.

3. Kebutuhan stimulasi sosial ini muncul karena sifat manusia cepat

bosan terhadap situai-situasi monoton, lewat keluasan hubungan

sosial akan mendapatkan variasi aktivitas yang luas pula sehingga

kehidupan yang dihadapi akal lebih dinamis.

Page 35: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

24

2.1.4. Faktor-faktor yang memepengaruhi hubungan interpersonal

Ada banyak faktor yang memepengaruhi jumlah, tipe, '.Jan kualitas

hubungan antar manusia. Read on (1987 dalam Sarwono, 2001)

menyebutkan status sosial-ekonomi, usia dan jenis kelamin sebagai faktor

yang mempengaruhi cara sebuah hubungan dijalin, serta cara dan frekuensi

interaksi dalam hubungan tersebut sementara itu, Heider (dalam Sarwono,

200 1 ) ~-=ne:ar:-;;k3n fa'~tor-faktor yang membentuk sebuah hubungan

diantaranya adalah: faktor kesamaan (similarity), kedekatan (proximity),

saling melengkapi (complementa1y) dan faktor pengalarnan (latar belakang)

masa lalu.

Kalley juga menyebutkan bahwa faktor-faktor yang berperan dalam

suatu hubungan yaitu keyakinan, perasaan (afek) dan perilaku (dalam Sears,

1999). Ketiganya sangat berperan dalam hubungan interpersonal, terutama

untuk meningkatkan hubungan interpersonal agar dapat berjalan dengan

baik, apabila seseorang yakin dalam hatinya bahwa orang lain yang ada di

hadapannya adalah orang baik maka akan timbul perasaan positif terhadap

orang itu; kemudian dimanifestasikan dalam perilaku yang baik pula, tetapi

dapat saja sebaliknya bila dalam dirinya yakin bahwa orang yang ada di

hadapannya kurang baik maka akan tumbuh perasaan yang negatif dan yang

akan terwujud adalah perilaku yang tidak harmonis.

Page 36: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

26

2.1.5. Hubungan antar pribadi

Hubungan yang terjadi diantara dua individu, melibatkan seluruh sikap

dan perilaku masing-masing. Hubungan dengan orang yang belum dikenal

atau sudah saling mengenal sama-sama membutuhkan pola interaksi antar

pribadi yang sehat, karena sama-sama mempelajari pribadi lawan bicaranya.

Hubungan dengan orang lain di mulai dari komunikasi yang efektif, Zajonk

(1965) seperti yang aikutip Sears (1999), rnengatakan dengan orang yang

baru atau belum dikenal, faktor yang memudahkan komunikasi adalah

pertemuan yang berulang-ulang, sejauh reaksi pada saat bertemu tidak

terlalu negatif. Dengan pertemuan yang berulang-ulang itu terjadi proses

pengurangan kecemasan dan pembiasaan terhadap orang asing tersebut

sehingga dapat saling berhubungan satu sama lain den9an baik. Oleh karena

itu menurutnya, faktor kedekatan fisik merupakan salah satu faktor penting

untuk peningkatan hubungan.

Perasaan atau afek pada umumnya dapat berpengaruh terhadap hubungan

dengan orang yang belum atau baru dikenal, dipihak lain, interaksi antar

pribadi juga dapat mempengaruhi afek. Menurut Sarwono (1999), keterangan

afek mempengaruhi saling ketertarikan dalam hubungan antar pribadi, antara

lain sebagai berikut:

Page 37: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

27

1. Teori Reinforcement- affect model, yaitu afek yan!j timbul terhadap

orang tertentu merupakan genjaran terhadap hubungan menjadi lebih

baik, semen ara hubungan yang positif juga meruoakan ganjaran

sehingga menimbulkan rasa senang (Clore & Byrne, 1974)

2. afek tidak hanya diasosiasikan dengan hal yang menimbulkan atau

menyebabkan situasi atau stimulus, tetapi jug a dengan hal-hal lain di

sekitarnya (Byrne & Clore, 1970)

Dari hubungan antar pribadi yang intensinya masih kurang sampai

yang lebih atau dari belum kenal sampai akrab membutuhkan proses yang

tidak mudah. Terjadinya hubungan yang erat antar priba•ji karena masing­

masing dapat terpenuhi kebutuhan afiliasi dan afek yang lainnya dan

didukung oleh adanya kesamaan dan kemiripan dalarn beberapa hal.

Pribadi-pribadi yang saling bertemu dan mengenal satu sama lain yang

memiliki kesamaan dan kemiripan dalam beberapa hal secara tidak disengaja

atau disengaja dapat membentuk suatu kumpulan atau kelornpok, berbeda

dengan hubungan antar pribadi yang hanya terdiri dari dua orang, hubungan

antar kelompok dapat terjadi lebih dari dua orang.

Page 38: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

pula hak dan tanggungjawab di dalam pengasuhan anak di dalam

perkawinan dalam Islam menjalin hubungan interpersonal antar suami -istri

terdapat tugas dan perar masing-masing yang telah diatur dalam Islam.

2.1.7. Poligami

29

Hingga kini, wacana poligami masih terus bergulir dan telah menjadi

perdebatan yang makin hangat. Berbagai kontroversi yang mengemuka

dalam diskusi tentang poligami saat ini telah menyebabkan terjadinya proses

tarik ulur antara kepentingan perempuan dengan berb21gai kepentingan lain

diluamya yang sarat dengan kepentingan idiologi patriarki.

Ibrahim (2002) menyatakan bahwa perbandingan sikap antara laki-laki

dan perempuan terhadap lembaga perkawinan mempunyai perbedaan

dimana sikap perempuan terhadap lembaga perkawinan lebih berarti

dibanding bagi laki-laki. Jika perempuan merasa bahwa lembaga pernikahan

adalah segala-galanya dalam hidup, maka problem yang muncul dari

kehidupan rumah tangga dalam pandangannya didasarkan alas berbagai

makna yang lebih mendalam di banding laki-laki.

Page 39: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

30

2.1.7.1. Pengertian Poligami

Kata poligami berasal dari Yunani secara epistimologi, dua kata yaitu

"poli" atau "polus" yang berarti banyak dan kata "gamein" atau gamos" yang

berarti kawin atau perkawinan. Jadi secara bahasa poligami berarti "suatu

perkawinan yang banyak" atau "suatu perkawinan yang lebih dari seorang",

baik pria maupun wanita. Poligami bisa dibagi alas poliandri dan poligini.

Poliandri adalah perkawinan seorang perempuan dengan lebih dari seorang

laki-laki. Adapun poligini adalah perkawinan seorang laki-laki dengan lebih

dari seorang perempuan. (Dewan redaksi ensiklopedi Islam, 1997)

Salah satu bentuk poligami adalah pcligini. Poligini adalah praktek

perkawinan yang membolehkan seorang pria memiliki beberapa perempuan

pada waktu yang sama, sedangkan poligami dirumuskan sebagai praktek

perkawinan yang salah satu pihak memiliki/mengawini beberapa lawan jenis

dalam waktu yang bersamaan (Dept. Pendidikan dan kebudayaan, 1993).

Berdasarkan definisi di alas penulis mengambil kesimpulan bahwa poligami

mempunyai makna umum, bisa berarti poliandri atau poligini. Namun dalam

term keindonesiaan berarti perkawinan seorang laki-laki dengan lebih dari

satu perempuan.

Dalam Islam poligami mempunyai syarat-syarat sebagai berikut

(Wahbc:h al-Zuhaili, 1996):

1. maksimal empat orang

Page 40: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

Islam hanya membolehkan seorang laki-laki rnelakukan poligami

dengan empat orang istri seperti yang telah dijelaskan di depan.

2. Adil terhadap semua lstri

31

Allah SWT telah memerintahkan laki-laki yang ingin berpoligami

agar berlaku adil. Arti kata 'adl dalam ayat ini tiermakna perlakuan

adil terhadap para istri dalam segala hal yang berhubungan

dengan kehidupan keluarga Bahkan aliran Mu'tazilah berpendapat

bahwa makna 'adl bukan saja pengadaan yang menyangkut

akomodasi, seperti pakaian, makanan, dan lain-lain, tetapi

terrnasuk juga dalam hal perasaan dan hati, seperti rasa cinta dan

selain yang berhubungan dengan kebutuhan tiatin istri. Sedangkan

menurut lbn-Arabi yang dimaksud dengan keadilan adalah yang

bersifat fisik saja.

Orang yang mencermati ayat ini akan sampai i\epada pendapat

bahwa al-Qur'an menjadikan perasaan ragu tidak bisa berlaku adil

sebagai penghalang poligami, bahwa poligami hanya

diperbolehkan jika terdapat keyakinan mampu berlaku adil

terhadap semua istri.

3. mampu memberi nafkah

Seorang tidak diperbolehkan menikah dengan seorang perempuan

atau lebih jika ia tidak mampu memberi nafkah secara

berkesinambungan.

Page 41: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

33

menjadi ketetapan hukum. Jibiliyyah termasuk sunnah yang

berhubungan dengan pengetahuan khusus maupun teknik seperti

kedokteran, perdagangan, per tainian dan perang. ltu juga termasuk

yang menjadi ciri khas Nabi, seperti jumlah istri Nabi dan puasa wisal

Selanjutnya wajar dipertanyakan kepada mereka yang menyebut

dalih itu, "apakah mereka benar-benar ingin meneladani Rasuluah

dalam penikahannya? Kalau benar demikian maka perlu mereka

sadari bahwa Rasulullah SAW baru berpoligami dua tahun setelah

meningga/nya istri be/iau Khadijah RA. Rasu/ullah menikah pada

usia 25 tahun, 15 tahun sete/ah pernikahan be!iau dengan sayyidah

Khadijah RA, be/iau diangkat menjadi nabi. /stri beliau wafat pada

tahun ke X kenabian. lni berarti be/iau bermonogami selama 25

tahun. Lalu sete/ah tiga atau empat tahun sesu1jah wafatnya

Khadijah ra baru beliau menggauli Aisyah RA pada tahun kedua atau

ketiga hijriah, sedangkan be/iau wafat pada tahun ke-XI (Shihab,

2005).

2. Kesenjangan jumlah laki-laki dan perempuan.

Da/am kerangka demografi, para pelaku kerap mengemukakan

argumen statistik. Bahwa apa yang mereka /akukan hanya/ah kerja

bakti untuk menutupi kesenjangan jum/ah penduduk yang tidak

seimbang antara laki-laki dan perempuan. Tentu saja argumen ini

adalah a/asan yang sudah tidak sesuai lagi deni~an keadaan zaman

Page 42: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

pernyataan eksplisit dalam pembatasan terhadap kebiasaan poligami

yang awalnya tanpa batas sama sekali.

35

Pada banyak kesempatan, nabi justru lebih banyak menekankan

prinsip keadilan berpoligami. Dalam sebuah ungkapan dinyatakan:

"barang siapa yang mengawini perempuan, sedan~ikan ia tidak bisa

berbuat adil kepada keduanya, pada hari akhirat nanti separuh tubuhnya

akan lepas dan terputus" (Jami' al-Ushul,tt), bahkan, dalam berbagai

kesempatan, Nabi SAW menekankan pentingnya bersikap sabar dan

menjaga perasaan istri.

Nabi SAW marah besar ketika mendengar putri beliau, Fatimah

binti Muhammad SAW, akan dipoligami Ali bin Abi Thalib RA ketika

mendengar rencana itu, Nabi pun langsung masuk ke masjid dan naik

mimbar, lalu berseru; "beberapa keluarga Bani Hasyim bin Al-Mughiroh

meminta izin kepadaku untuk mengawinkan putri mereka dengan Ali bin

ABi Thalib. Ketahuilah, aku tidak akan mengizinkan, sekali lagi tidak

akan mengizinkan, sungguh tidak aku izinkan, kecuali Ali bin Abi Thalib

menceraikan putriku, kupersilakan mengawini putri mereka. Ketahuilah,

putriku itu bagian dariku; apa yang mengganggu perasaannya adalah

menggangguku juga, apa yang menyakiti hatinya adalah menyakiti

hatiku juga." (Jami' al-Ushul,tt)

Page 43: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

Sama dengan Nabi yang berbicara tentang Fatimah, hampir semua

orangtua tidak akan rela jika putrinya dimadu. Seperti dikatakan Nabi,

poligami akan menyakiti hati orangtuanya.

2.1.7.4. Karakteristik keluarga poligami

36

Pada keluarga poligami perhatian seorang ayah tentunya akan terbagi

kepada keluarganya yang lain. Setiap keluarga pada dasarnya memiliki

fungsi keluarga yang dipenuhi melalui peran-peran anQ!~ota

keluarganya.menurut Soewondo (2001 ), fungsi-fungsi dari keluarga adalah

sebagai berikut:

1. Membarikan afeksi, meneruskan afeksi antara suami, istri dan

generasi berikut.

Kebutuhan manusia akan afeksi merupakan suatu hal yang amat

penting. Menurut Harlock, afeksi merupakan bagian dari kehangatan

emosional yang ada dalam keluarga. Ketiadaan afeksi dalam

hubungan sebuah keluarga akan merenggangkan keeratan dan

merangsang te~adinya perselisihan diantara anggota keluarga. Dalam

sebagian masyarakat, kebutuhan afeksi ini terutama diberikan oleh

keluarga selain oleh kelompok lainnya dalam kehidupan individu.

2. Menyediakan rasa aman dan rasa diterima agar hidup berarti dan

berharga.

Page 44: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

komunitas lainnya. Keluarga merupakan sahabat yang selalu

memberikan rasa simpati yang berkesinambungan kepada anggota­

anggotanya.

5. Menyediakan status sosial dan Kesempatan Sosialisasi

38

Status individu dalam masyarakat akan sangat d1tentukan oleh status

orang tuanya. Dengan demikian dimana hirarki dan posisi orang tua,

maka disitu pulalah hirarki dan posisi individu dalam masyarakat.

Selain itu, dalam keluarga pulalah individu belajar tentang pola

perilaku, nilai-nilai, tujuan dan sikap-sikap yang dianggap berharga

atau penting. Hal tersebut dipelajarinya melalui pengasuhan orang tua

terhadap dirinya maupun melalui gaya hidup keluarga.

6. Menanamkan kontrol dan Rasa Kebenaran

Keluarga adalah ala! atau agen dari sebuah masyarakat yang lebih

besar, kegagalannya berfungsi secara penuh menyebabkan tujuan

dari masyarakat tidak dapat dicapai secara efektif. Berbagai pujian dan

hukuman yang dialami oleh anak-anak pada masa awal akan

mengajarkan kepada mereka tentang benar dan salah yang akan

mereka bawa sampai dewasa dalam nilai-nilai moral dan pemahaman

mereka tentang hal-hal yang baik. Namun begitu, jika penanaman

kontrol ini dilakukan dengan cara-cara yang otoriter, hal demikian

justru akan menyebabkan te~adinya friksi atau perselisihan diantara

Page 45: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

39

anggota keluarga. Pada akhimya perselisihan ini akan mengakibatkan

buruknya iklim keluarga.

2.1.8. Sifat Perempuan Terhadap Perkawinan

Perempuan yang memiliki sifat-sifat kewanitaan sejati itu pada

umumnya bersifat monogam (Mono= satu; gamos = perkawinan; kawin

dengan seorang saja). Hal ini memang sangat esensial untuk menjaga

kemumian keturunan. Maka monogami adalah usaha manusia untuk

mengadakan satu sistem regulasi, demi menjamin kesehatan mental,

ketentraman sosial, orde sosial dan organisasi ekonomi ini dikembangkan

menjadi satu perundang-undangan atau hukum, demi menjamin kelestarian

jenis manusia, secara mumi (Kartono,2006).

Jika seorang pria dan seorang perempuan bisa mendapatkan kepuasan

dalam relasi seksualnya, biasanya pengalaman tersebut tidak hanya berupa

pengalaman fisik dan psikis saja, akan tetapi juga bisa berupa relasi pribadi

yang sangat intim. Maka muncullah keinginan yang sangat kuat untuk

memonopoli intimitas eksklusif itu dengan partner yang sangat dicintai. lnilah

sikap yang disebut "egoistis", atau disebut pula dengan monogami instinktif

atau inhibisi seksual dalam Cinta (Kartono,2006).

Lembaga pernikahan bagi perempuan lebih berarti dibanding bagi laki­

laki. Hal ini karena perempuan sangat menggantungkan harapan dan

Page 46: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

40

lembaga pernikahan, sementara laki-lal<i lebih banyak memberikan perhatian

kepada peke~aannya di luar rumah. Kenyataanya, rumah tidak banyak

menyita waktu kaum laki-laki, sementara kehidupan rurnah tangga bagi

perempuan adalah segala-galanya. Jika perempuan merasa lembaga

pernikahan adalah segala-galanya dalam hidup, maka problem yang muncul

dari kehidupan rumah tangga dalam pandangannya didasarkan atas berbagai

makna yang lebih mendalam dibanding laki-laki (Ibrahim, 2002).

Spring (1997) mengemukakan bahwa ada beberapa darnpak yang

terjadi pada istri yang dipoligami (dalam Soesrnalijah, 2001 ), diantaranya;

1. Dia kehilangan hubungan baik dengan suaminya dan akan bertanya

siapakah dirnya sekarang?. Sebelumnya dia adalah istri yang dicintai,

menarik dan berbagai hal yang positif. Gambaran ini berubah ketika

suaminya menikah lagi.gambaran diri berubah menjadi negative, korban

kehilangan identitas diri.

2. Dia bukan lagi seorang yang berarti bagi suaminya. la akan sadar bahwa

ia bukan satu-satunya orang yang berada disisi suami yang dapat

membahagiakan pasangan. Harga dirinya terluka, ia merasa kehilangan

penghargaan terhadap dirinya.

3. Menjadi seseorang yang sensitive, mudah marah perilakunya sering tidak

terkontrol karena emosinya sering lebih berperan. la mudah sedih, sering

curiga, tidak seimbang.

Page 47: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

4. Kehilangan hubungan dengan orang lain. la sekarang lebih menyendiri

karena merasa malu dan rendah diri.

2.1.9. lmplikasi perkawinan poligami

41

Setiap perkawinan, baik monogami maupun poligami tidak selalu

berjalan mulus tanpa menghadapi suatu masalah perkawinan apapun. Suatu

saat setiap perkawinan pasti akan menghadapi suatu masalah. Bentuk

perkawinan poligami adalah bentuk keluarga yang lebih besar. Hal ini

menyebabkan bahwa kemungkinan masalah yang akan timbul dalam

perkawinan akan lebih banyak.

Masalah yang sering muncul dalam perkawinan poligami adalah istri­

istri bertengkar kemudian diikuti oleh pertengkaran anak··anak mereka.

Semuanya berebut untuk memperoleh kebutuhan keluari~a berupa makanan,

pakaian yang jenisnya tertentu, tempat tinggal dan nafkah lainnya. Mereka

juga berebut tentang kedudukan tiap-tiap anggota dari ke!luarga besar itu,

secara khusus kedudukan tiap-tiap istri terhadap suami clan kedudukan anak

terhadap ayahnya.

Tetapi pemiasalahan di alas ditemukan juga pada lceluarga monogami.

Karena kadang-kadang istri bertengkar dengan suaminya tentang

kedudukannya terhadap suaminya dibandingkan dengan ibu atau adik

perempuan dari suaminya itu dan kadang-kadang perten!Jkaran suami istri

Page 48: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

terjadi karena masalah makanan, pakaian, tempat tinggal atau nafkah

lainnya.jadi masalah-masalah seperti itu timbul dari setiap perkawinan baik

monogami maupun poligami.

42

Problem psikologis yang mungkin muncul dalam k:eluarga poligami

adalah dalam bentuk konflik internal dalam keluarga, baik di antara sesama

istri, antar istri dan anak tiri atau di antara anak-anak yang berlainan ibu.

Permusuhan antar istri terjadi karena suami biasanya lebih memperhatikan

istri muda ketimbang istri tuanya. Bahkan, tidak jarang setelah menikah

suami menelantarkan istri tua dan anak-anaknya. Karena suami menikah

lagi, hubungan baik dan harmonis istri dengan keluarga besar suami menjadi

terganggu. Perkawinan poligami juga membawa dampak buruk bagi

perkembangan jiwa anak, terutama anak perempuan. Penelitian yang

dilakukan oleh Mudhofar Badri (dalam Machali, 2005) mengungkapkan

temuan yang memprihatinkan sebagai berikut, perkawinan poligami

menimbulkan beban psikologis yang berat bagi anak-anak. Anak malu ketika

ayahnya diju\uki "tukang kawin", sehingga timbu\ rasa minder dan

menghindar bergaul dengan teman sebayanya. Bagi anak perempuan

biasanya sulit bergaul dengan teman laki-lakinya. Kebanyakan dari anak­

anak yang ayahnya berpoligami Jalu mencari pelarian lain, seperti narkoba,

pergaulan bebas dan sebagainya. Hal ini disebabkan karena mereka kurang

mendapatkan perhatian dari orang tua terutama ayahnya yang harus

membagi waktu untuk istri lain, atau malah sama sekali ia tidak ada

Page 49: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

. 44 PEBPIJSTAKAAN i.HAM,!'1

IJIN SYMllF !llt1ff1t;.-• i!}J\tt ,lt\K/.\fffA

pria merupakan perbuatan yang timbul dari kepribadiannya, tindakan

yang bijaksana ini bias juga terjadi pada pria yang bermonogami.

Tetapi poligami memang menghendaki sikap yc1ng bijaksana dari

seorang pria sebagai kepala keluarga.

d. Anak-anak bertengkar

Pertengkaran anak-anak, baik adik kakak yang sekandung atau tidak

sekandung bias saja terjadi, baik di dalam keluarga yang monogamy

maupun yang poligami. Tetapi memang tidak bias diingkari bahwa

poligami adalah salah satu sebab dari pertengkaran anak-anak itu

karena mereka tidak sekandung.

e. kesulitan ekonomi

kesulitan ekonomi menjadi kendala dalam suatu hubungan keluarga

mmenuju kea rah kemakmuran. Kemakmuran rumah tangga itu erat

kaitannya dengan kemakmuran masyarakat secara menyeluruh.

Suami harus membiayai keluarganya yang lebit-1 besar, untuk istrinya

dan untuk anak-anaknya. Poligami dapat menimbulkan kegoncangan

dalam kehidupan keluarga dengan adanya kesulitan ekonomi.

Page 50: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

2.2. Kerangka Berpikir

Sebagai makhluk sosial, manusia per1u berhubungan dengan orang

lain, manusia selalu hidup bersama manusia lainnya dan tidak dapat hidup

sendiri. Namun tampaknya membentuk dan membina hubungan dengan

orang lain bukanlah hal yang mudah dan sederhana.

45

Perkawinan merupakan suatu lembaga sah yang menyatukan pria dan

wanita di dalam suatu hubungan interpersonal yang intim dimana keduanya

mendapatkan rasa ketenangan dengan kasih sayang, sehingga mereka

dapat memberikan kepuasan dari segi fisik, mental serta materi, dan terdapat

pula hak dan tanggung jawab di dalam pengasuhan anak di dalam

perkawinan. Dalam Islam menjalin hubungan interpersonal antar suami-istri

terdapat tugas dan peran masing-masing yang telah cliatur dalam syariat

Islam.

Hubungan interpersonal memainkan peranan penting clalam

perkawinan. Sama halnya dengan hubungan persahabatan, hubungan

interpersonal melibatkan pribadi-pribadi yang berlainan karakteristik satu

dengan yang lain. Dalam perkawinan poligami hubungan interpersonal lebih

sulit penyesuaiannya bila dibandingkan clengan hubungan interpersonal

dalam perkawinan monogami. Kesulitan itu disebabkan ~~arena di dalam

kehidupan perkawinan poligami terdapat keruwetan oleh berbagai faktor yang

Page 51: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

46

tidak biasa timbul dalam perkawinan monogami, misalnya

ketidakharmonisan antar para istri, istri dengan suami, ibu tiri dengan anak tiri

maupun ayah dan anak.

Dalam keluarga poligami beban psikologis yang ditimbulkan oleh

praktek poligami terhadap seorang perempuan amatlah besar. Seorang istri

akan cemburu bila rnelihat suami bersama perempuan lain (walaupun dia

mengetahui perempuan tersebut adalah istri lain dari suaminya).

Kecemburuan seperti ini tidak hanya terjadi pada istri pertama saja,

melainkan juga terjadi pada istri lain, maka tak heran jika dalam keluarga

poligami selalu terjadi perselisihan baik antar istri maupun antara istri dengan

suami.

Hubungan interpersonal antar istri (walaupun tidal< secara langsung)

telah terjadi sejak pertama kali dia mengetahui bahwa suaminya

mempraktekkan poligami. Peneliti ingin melihat hubungan yang terjadi antar

istri pada perkawinan poligami. Peneliti berasumsi bahwa hubungan yang

terjadi antar istri tidak harmonis karena sulit bagi perempuan menerima ada

perempuan lain yang juga disayangi suaminya.

Seorang laki-laki yang berpoligami harus berlaku adil terhadap seluruh

anggota keluarganya, namun terkadang perhatian laki-laki lebih terfokus

Page 52: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

47

pada istri barunya dari pad a istri yang lama sehingga menyebabkan

munculnya rasa iri.

PERI<A WIN AN POLIGAMI

t====l~st~r=i==~-~-:==S=u=a=m==i~1--·~4~~

Hubungan interpersonal

Tahap pembentukan hubungan interpersonal

Tahap Peneguhan Hubungan Interpersonal

Pemutusan Hubungan Interpersonal

Perkenalan

Memerlukan keseimbangan, faktor penting keseimbangan:

a. Keakraban, b. Kontrol, c. Respon yang tepat d. Nada emosional yang

tepat

Sumber konftik: a. Kompetisi b. Dominasi c. Kegagalan d. Provokasi e. Perbedaan nilai

Page 53: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

BAB Ill

l\llETODE PENELITIAN

Pada bab ini penulis memaparkan semua tentang penelitian, Jenis

Penelit1an, Pengambilan Sampel, dan Pengumpulan Data. Dari latar

belaV.ang serta pembatasan masalah yar.9 telah dikemukakan penulis, bahwa

yang hendak diteliti dalam penelitian ini" Bagaimana Hubun~ian interpersonal

antar istri dalam perkawinan poligami?"

Selanjutnya u:1tuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut, ada

beberapa langkah yang dilakukan oleh peneliti yaitu:

3.1. Jenis Penelitian

Pada sub bab ini akan dibahas penekatan penelitian apa yang

digunakan dan metcde penelitian yang digunakan

3.1.1. Pendekatan penelitian

Bogdan dan Taylor (1975) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat cliamati (Bogdan

dan Taylor dalam Lexy, 2004). Sebagaimana Kirk dan Miller (1986)

Page 54: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

49

mendefinisikan penelit1an kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu

pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dari pengamatan

pacia manusia taik dalam kawAsannya maupun dalam peristilahannya (Kirk

dan Miller dalam Lexy, 2004).

Krcdibilitas suatu penelitian kualitatif terletak pada keberhasilannya

mencapcii maksud merigeksplorasi masalal1 atai.: mendeskripsikan setting,

proses, kelompok 3Jsial atau pola interaksi yang kompleks. Deskripsi

mendalam yang menielaskan kompleksitc.s aspek-aspek yang terkait dan

interaksi dari berbaga; aspek menjacli .salah satu ukuran :{redibilitas penelitian

kualita\if (E. Kristi, 2007). Karen an ya, peneliti perlu menguraikan secara jelas

bagaimana desain di!<.embangkan, subjek penelitian dipilih, ataupun analisis

dilakukan.

Derigan .nGlihat kembali permasalahan penelitian yang akan dijawab,

peneliti melihac bahwa pendekatan kualitatif ini lebih sesuai untuk menggali

masalah-inasalah apC.1 saja yang dihadapi oleh para istri dalam perkawinan

poligami kemudian hagaimana gamoaran proses hubungan interpersonal

antar istri yang s1fatnya sangat individual, karena masing-masing istri mefT'iliki

pola yang berbeda '<c:tika berhubungan dengan orang lain. Dipilihnya

pe11dekatan kualitatif memungkinkan per.eliti mAmahami gejala sebagaimana

subjek mengalaminya, memfokuskan diri pada proses-proses yang terjadi

pada diri dan me;nandang individu beserta lingkungannya sebagai satu

kesatuan.

Page 55: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

3.1.2. Metode peneHtian

Masalah penelit,c,n yang penuli~ amb1I merupakan studi kasus. 3eperti

yang dikutip ol3h E.Kristi (2007), menurut Bogdan menyatakan bahwa studi

kasus adalah kajian ya11g rinci atas dasar satu latar atau satu orang subjek

atau satu tempat penyimpanan dokume11 atau peristiwa.

50

Berkaitan dalam peneli,ian ini penu:is ingin mengetahui secara

mendalam dan mendetail mengenai polR hubungan interpersonal yang

dilakukan antar istri dalam perkawinan poligami. Oleh sebab itu peneliti

mengr;unakan Jenis peneiitian kuali'.atif untuk mengungkap permC1salahan

yang bersifat kasuistil<.. Selain itu jenis pisnelitian ini berusaha memahami

gejala tingkah laku mar1usia menurut penghayatan sang pelaku, atau melalui

sudut pandang subje~ pene!iti.

Dalam penelitian studi kasus peneliti tidak memaksakan pada sebuah

teori untuk mencari hubungan yang pasti antar variabel, melainkan lebih

ditunjukkan untuk mencari dinamika masalah.

Se,Jerti yarig dikatakan oleh Bogdan dan Taylor (19'75) bahwa dalam

studi kasus subjek penelitian tidak terisolasi ke dalam variabel-variabel

tHpisah lltau hipotesis-hipotesis, melairl\an dipandang seba[J<"i suatu

l\esatuan secara keseluru:1an (Lex;,, 2004). Peneliti dapat mengenal subjek­

subjeknya secara p;ibadi dan mel1hat mereka mengembangkan definisi

mereka senr:liri meng8nai dunia mei-eka, :nerasakE1n apa yang mereka alami

Page 56: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

sehari-hari atau bahf:an mempelajari pengalaman-pe:igalaman subjek yang

mungkin belum diket8hui sama sekali oleh penelit1.

3.2. P~ngambilan Sampel

Yang diuraikan dalam sui: judul 111i antara lain; subjek penelitian,

karakteristik subjek, tekhnik pengambilan sample, dan jumlah subjek.

1.2.1. Subje!< Penelitian

Sebagian peneliti kualitatif tidak setc1ju dengan istilah 'sampel', yang

berkonotc.si 'jumlar.', dan menggantiny& dengan istiiah subjek, informan,

51

pa. tisipan atau sasaran peneli\ian (E.Kristi, 2007). Sedangkan Sugiono

(2006) mengist1lahkan subjek penelitian untuk penslitian l<ualitatif yang ingin

diketahui "ap8 yang terjadi dii..lalamnya" ini dengan "social situation" yang

terdiri da;; tiga eleme,1, yaitu:tempat, pelaku, dan aktifitas yang berinteraksi

secara sinergi<>. ~;c1hjek dalam penelitian ini adalah perempuan atau istri

yang dipoligami yano memilik: karakterisi\k sebagairnana yang telah

ditentukan dalcim pe1:elitian.

Page 57: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

1.2.2. Kar:ikteri<>tik Subjek

Karakte:ristik subjek yang akan digunakan sebagai sampel

penelitian a<ialc.r1

1) Subjek ada1ah perempuar, yang memiliki status sebagai istri yang

sah ses•Jai de11gnn ketentuan agama yang dianut. t<arena subjek

dalam per.elitian ini tidak dibatasi pada agama tertentu saja.

2) Subjek merupakan istri pertama, kedua dalam perkawinan

poligmni, karena syariat agama Islam membatasi ,1umlah istri

hingga dua orang dan k6banyakan orang hanya rnemiliki dua istri

saja.

1.2.3. Teknik Pengambilan Sampel

52

Teknik riengambilan sampel 1ang d1gunakan dalam penelitian ini

menggunakan purposivci sampling yaitu peneliti rnengambil subjek

bukan atas strata, random, atau daerah, tetapi atas dasar adanya

tujuan, sehingga tidak 3emua subjek memi'iki peluang yang sama

(Suharsim'., 1996) dan dengan cara insidental, yaitu Tefmik penentuan

sampel berdasarl<an kebetulan, yakni siapa saja yang secara

i<ebetulan/insidentcil bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai

Page 58: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

53

sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai

sumber data (Sugiyono, 2006).

1.2.4. Jumlah Subjek

Dengan fokus penelitian pada kedglaman dan proses, penelitian

kualitatif cende~ung dilakukan deng<in jumlah kasus seclikit. Suatu kasus

tunggalpun dapat dipakai apabila secara potensial memang sangat sulit

bagi peneliti rnemperoleh kasus lebih banyak dan apabila penelitian

menggunakan k<isus tunggal, maka untuk peneluian tersebut diperlukan

informasi yang sangat mendalam (B.3nister dkk, 1994 dalam E.Kristi,

20G7)

Da/am peneiitian ini, jumlar subjek yang digunakan sebanyak 4

orang, terdiri dari dua orang istri pertama dan dua orang istri kedua dari

pen<awinc:n poligami. Hal ini berkait2n dengan pola pe1w11tian multiple

case disign yaitu rnenggunakan resp:;nden lebih dari ::.atu orang. Ada

beberapa alasan penelitian ini dibatasi hanya empat responden

diantaranya:

1) Jumlah subjek i.1i dibatasi mengingat dalam penelitian ini peneliti

menggunakan metode wawancara mendalam pada setiap subjek dan

membutuh'{an waktu 1ang cukup lama untuk melaku~;an wawancara.

Page 59: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

54

2) Oalam penelitan ini peneliti mengambil istri yan£ dipoligami sebagai

responden. Walaupun bany'"ik keluarga yang mempraktekkan poligami

tetapi mencan subjek penFJlitian ini relatif susah karena di Indonesia

orang masih rr.enganggap a:b apabila menjadi istri rnuda dalam suatu

perkawinan.

1.3. Teknfk Pengumpul:!n Data

Teknik pengumpulan data ini memuat uraian tentang teknik-teknik

penelitian dan instrumen yang digunal;an dalarn penelitian ini, serta

analisa data

1.3.1. Teknik Penelitian

Dalam penelitim1 ini teknik pengumpu1an data y3ng digunakan adalah

waw;mcara dan observasi

1. Wawar,cara

Wawa11c2ra adalah situasi peran antarpribadi bertatap muka,

ketika seseorang yakni pewawancara mengajukan pertanyaan­

pertanyaan } ang d1rancang untuk memperoleh jawaban-jawaban yeng

relevan dengan masalah penelitian, kepada seseorang yang

Page 60: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

SS

diwc.wancara, atau ref ponden (l<:erlinger, 2004). Sedangkan Abu (2004)

mendefinisikan w2wancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian

yang berla119su119 sacara l'san dimana dua orang atau lebih bertatap

muka menc.'e1garkan secara langsung informasi-informasi atau

keterangan- keterangan. Wawarcara kualitatif dilakukan apabila peneliti

bermaksud untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna

subjektif yang dip3hami individu berkenaan dengan topik yang diteliti, dan

bermaksud melakukan eksplorasi terhadap isu tersebut, suatu ha! ya:ig

tidak dapat dilak:il an melalui pendekatan lain (Benister dkk dalam

E.Kristi, 2001) peneliti menggunakan pertanyaan terbuka (open-ended

question), karena peneliti perlu mendcrong subjek untuk berbicara lebih

lanjut mengenai topik yang dibahas, tanpa mengarahkan 1jan tanpa

rnembuat subjek rnerasa diarahkan.

Dalam prosef wawancara ini, peneliti dilengkapi dengan pedoman

waNancara yang trn lebih dahulu telah disesuaikan dengan teori, yang

menccintumkan isu-isu yang harus diliput tanpa menentukan urutan

pertany·oian. Pedorian wawancara digunakan untuk mengingatkan peneliti

mengenai aspek-aspe.-; yang harus dibahas seka!igus menjadi daftar

pengecek (checklist) apalzah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas

atau d1tanyakan. Pedoman wawancarc. berisi perta11yaan-pertanyaan

poko'- yang perlu ditanyakan, namun l1dak menutup kemungkinan untuk

Page 61: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

56

munculny;J partanyaan lain saat probing atau pertanyaan-pe1tanyaan lain

yang tidak disiapkan sebelumnya olsh peneliti yang muncul saat jalannya

wawancara.

?.. Observasi

Selain melakuka1 wawancara, peneliti juga melakukan observasi.

Tujuan observasi cidalah mendeskrir;sikan setting yang dipelajari,

akti'tic3s-aktivitas berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas,

can rnakna kejadian dilihat dari perspektif mereka yang terlibat dalam

kejacHan yang d;amati tersebut (Pat'.on, 1990 dalarn E. Kri~•<, 2007). Hal-

hal yang akan diobse1vasi melij>uti setting tempat wawancara

berlangsung, penampilan serta bahasa tubuh subjek ketika wawancara

sedang berlangsung, dan hal-hal pe11ting lainnya yang ditemui peneliti

dalam proses wawancara.

3.3.2. lnstrumen pengumpul;m data

Dalam penelitian ini, alat bantu yang peneliti gunakan aclalah:

1) Alat perekam berupa tape recorder, dig .. makan untuk mempermudah

peneli':i dalafT, melakukan wawancara. Penggunaan alat perekarn ini

membantu ::ieneliti agar data yanq diperoleh tidak terlewatkan

sehingga peneliti lebih dapat berkonsentrasi terhadap jawaban yang

Page 62: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

diberikan subjek tar.pa perlu mencatat jawaban. Penggunaan alat

perekam ini digunakan dengan Meminta izin subjek penelitian.

57

2) Kertas dan alat tulis u.1tuk observasi digunakan L11tuk membantu

peneliti rnerekam atau mencatat semua tingkah /aku nonverbal subjek.

Setiap sutjek mempunyai lembar catatan yang disiaJ)kan µene/iti

untuk mencatat hal-hal penting ber.,enaan dengan kasus subjek

selama pene/itian berlangsung.

3.3.3. Analisa Data

Data penelitian kua/itatif tidak be1bentuk angka, tetapi lebih banyak

berupa narns1, dsskripsi, cerita dokumen tertulis dan tidak tertulis, ataupun

bentuk-bentuk non-angka lain. Dalam penelitian kualitath tidak ada suatu

rumus atau atura.1 yang pasti un•.uk mengo/ah dan

menginterpretas1kannya (Patton, 1990 dalam E.Kristi, 2007)

Prosedur anc;lisis dan interpretasi data yang diperoleh d21lam penelitian ini

adalah

I. Mengubah dat.a mentah yang berupa rekaman suara subjek ke dalam

bentuk tulisan secara verbatin 1 dan menyusun has ii ol)servasi

sehingga menjadi lebih terstuktur

Page 63: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

2. Setelah verba,im tersebut berbentuk transkripsi, maka peneliti

membac? ~1as1i wawancara s&cara berulang-ulang untuk mengetahui

tema-tema ya11g muncul dan rnenyatukannya dengan hasil obseNasi

3. Melakukan koding dan mengelompokkan data ke dalsm beberapa

kategori yang dibuat beroasarkan masalah penelitian ·

4. Melakukan analisis terhadap data yang telah di koding dan

dikateg')risesi baik secara individual terhadap setiap subjek

5. Membuat kesimpulan yang rnerupakan jawaban alas pertanyaan

dalam permasalahan penelitian

6. fahap akhir adalcih mengajukan saran-saran yang menunjang

penelitian di masa yang akan datung

3.4. Tahapan penelitian

Dalam melakukan penelitian terdapat beoerapa tahcipan yang harus dilalui

oleh peneiiti berupa tahap persiapan per.elitian, Tahap pelaksanaan

Penelitia.1, tahap Pengolahan Data dan Tahap akhir yaitu Analisa dan

lnterpretasi Data

58

Page 64: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

3.4.1. Tahap Persiapan Penelitian

Sebelum melakukan penelitian ini peneliti r1elakukan beberapa

:;iersi3p2n dianlara, 1ya;

59

1) Studi literatur dan metode yang akan digunakan untuk menjawab

masalah penelitian.

2) Menear: informasi mengenai calon subjek yang bersedia untuk

diwawancara. Hal ini dilakuk.'m dengan cara bertanya kepada

keluarga dan teman-teman yang mempunyi hubungan dengan

calon subjek yang juga sesua1 dengan karakteris.tik subjek

pene~itian. KemudiJn menentukan dan menghubungi calon

sub;ek tersebut

3) Mengecek kesesuaian karakteristik subjek dan rnenanyakan

kesediaan subjek untuk berpartisipasi dalam penelitian. Ketika

subjel\ sudah berseaia di wav1ancara, langkah selanjutnya adalah

rnembuat janji untuk mene1lllkan tempat dan waktu dilakukan

wawanc3ra.

4) Membuat pedoman wawancara

5) Menyiapkan alat perekam, baterai, kaset, dan lernbar catatan dan

observasi subjef:

Page 65: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

60

3.4.2. Tahilp pclaksanaan Penelitian

Dalam melakukan penelitian, pelaksanaannya dimulai dengan

perkenalan terlebih dahulu dengan masing-masing subjel< penelitian dengan

maksud untuk rl'enjalin nL1oungan yang baik dengan subjek jan menentukan

Kap2n dan dimana untuk pertemuan selanjutnya, kemudian wawancara

::Jilal<uKan dengnn membuat perjanj1an yang menyatakan kesediaan subjek

untuk r,1enjawab pertanyaar yang diajukan dengan sejujur-jujumya, dan

tanggung ;awab penulis adalah merahasiakan identitas subJek dan hasil

wawar:cara y2ng diperoleh. Selarna proses wawnncara, penulis

menggunakan tape rncorder atas perse;ujuan subjek yang kemudiar

dipindahkan dalam b2ntuk tulisan.

3.4.3. Tahap Pengolahan Data

Dari 'lasil wawancara dan observasi yang diperoleh dari /apangan

penelitian, dipindahkan secara verbatim dalam bentuk naskah (teks).

Kemudian merrrilah-milah hasil wawancara berdasarkan pe<Joman

wawancara sesuai de'lgan aturan penulisan verbatim. Selanjutnya dilakukan

anal.sis secara kualitatif, yaitu menggambarkan data hasil wawancara

dengan ks'a atau kalimat yang dipisahkan dan disesuaikan dengan kategori

Page 66: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

tertentu sehingga dihasilkan gambaran dari masing-masing kasus dan

kesimpc1i<::n secara umum, terakhir adalah membuat diskusi.

3.4.4. Tahap Analisa dan lnterpretasi Data

Den9an membandin1;kan hasil analisis dari masing-masing kasus subjek

penelitic.n, diperoleh benang merah yang menunjukkan persamaan dan

perbedaan, serta f:arakteristik khas dari masing-masing subjek sehingga

memudahkan untuk rnelil1at perbedaan gar.1baran dari setiap kasus yang

kemudian dilakukan <:1nalisis dengan berbagai penclekatan secara

keselurutmn untul< dapat menginterpretasikan sernua data dengan

menggur8l<an l::al1asa yang mudah d1pahamL

61

Page 67: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Setelah melakukan penelitian di lapangan maka dipeiroleh data dari

hasil wawancara dan observasi dengan subjek penelitian. Oleh karena itu,

pada bab IV ini hasil penelitian akan dipaparkan secara sistematis. Bab ini

terdiri dari dua bagian, bagian pertama tentang gambaran umum subjek

penelitian dan bagian kedua tentang gambaran kasus dan analisa kasus

yang terbagi menjadi dua yaitu pertama analisis masalah pgikologis, masalah

sosial dan keadilan, kedua analisis pola hubungan interpersonal. Dalam

menganalisis setiap kasus peneliti menggunakan kerangka teori yang telah

diuraikan pada bab II. Dan hasil wawancara disajikan dalarn potongan

kalimat yang ditandai dengan tanda kutip.

4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini, subjek yang digunakan berjumlah empat orang

yang memiliki karakteristik sebagaimana yang telah dibatasi pada bab

sebelumnya.

Berkaitan dengan kesepakatan dalam surat l<esediaan subjek, maka

penulis menyamarkan nama masing-masing subjek serta pihak-pihak lain

Page 68: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

63

yang telah terlibat dalam masalah subjek. Berikut ini adalah hasil penelitian

yang telah diolah oleh peneliti berbentuk data deskriptif. Gambaran umum

identitas keempat subjek penelitian ini terlihat dalam label tierikut ini

Tabel 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

. ------·----·---Subyek 2· ---- __ ,. __

ldentitas subyek Subyek 1 Subyek 3 Subyek 4

Na ma SM F ~·J NS

Status lstri Ke-1 Ke-2 Ke-1 Ke-2

Usia lstri 47 tahun 44 tahun 42 tahun 34 tahun

-~-·· ··-Usia Suami 51 tahun 51 tahun 52 tahun 52 tahun

--Usia perkawinan 31 tahun 29 tahun 28 tahun 18 tahun

Usia perkawinan poligami 29 tahun 29 tahun 18 tahun 18 tahun

---· --Bentuk Perkawinan Resmi Res mi Re:smi Resmi

-Jumlah Anak 2 orang 6 Orang 4 Orang 1 Orang

------- --------.. ~----- ___ .. _____ ~ .. -- _,,,, -··---.. _, ---- - ..

4.2. Gambaran dan Analisa Kasus

4.2.1. Kasus SM

I bu SM merupakan istri pertama cJari bapak M, yang berusia 49 tahun.

lbu ES di lahirkan dan dibesarkan di Padang dalam keluarga minang yang

kental dan penganut Islam yang taat. Pada waktu itu pendidikan yang

Page 69: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

64

dijalaninya bukanlah pendidikan formal berbentuk lembaga sekolah·

melainkan pengajian-pengajian yang yang diadakan di surau. Setelah

menyelesaikan pendidikannya dan dirasa dia sudah memiliki umur yang

cukup maka dia dinikahkan dengan pemuda sekampungnya dan merantau ke

Jakarta

lbu SM merupakan anak ketiga dari empat ber;:audara. lbu SM yang

mempunyai tinggi 152 cm dan berat badan 45 kg adalah seorang yang ramah

pada orang lain. la adalah seorang ibu rumah tangga yang l1anya

mengandalkan suaminya untuk beke8a.

Perjalanan pernikahan ibu SM dan bapak M dimulai pada tahun 1976,

mengalami banyak sekali halang rintangan. Bapak M yang hanya seorang

penjahit tidak mampu mencukupi ekonomi ke\uai·i:Ja, Sci ;., 8 ~c."11 '"' ""'"'"'

111011va1 i '"'" 1uai 1a1 ·, J.::ngan be8ualan a pa saja keliling kampung.

Pada tahun 1979 ketika ibu SM telah memi!iki seorang putra ia

'' '"' 'IJ'L.111;...a, 1 .ouaff1ir1ya tinggal di kola Bogor sendirian untul< mengadu nasib

'"''"'' "' 'Y"' "c uc' '"'"' '"' u1 uv8v1. Lii<>ar 1aiai1 suarninya be rte mu dengan ibu F

yang merupakan istri keciua Jar i uaf.!"" 1v1

Page 70: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

65

Analisis kasus

Peneliti membagi analisis kasus ini menjodi dua bagian yaitu analisis

masalah psikologis, sosial dan keadilan serta analisis masalah hubungan

interpersonal

1. Analisis masalah psikologis, sosial dan keadilan

konflik yang pertama muncul adalah tekanan psikologis yang di rasakan oleh

lbu SM hal ini disebabkan sikap suaminya yang tidak memberitahukan

kepada dirinya bahwa dia menikah lagi dengar. perempuan yang berasal dari

Bogor. Hal ini diutarakannya dengan kalimat:

Rasanya ibu marah dan sakit sekali sama bapak ketika tahu bapak' menikah lagi" (Wawancara dengan subjek, 20 September 2007)

lbu SM mengetahui tentang poligami dan lingkungan dimana ia dibesarkan

dan melalui pelajaran agama yang ia dapatkan sewaktu ia menuntut ilmu

namun tetap saja ia tidak dapat menerima bila suaminya menduakannya

"/bu tau po/igami waktu masih ngaji di padang, di sekitar rumah ibu dulu juga banyak yang betistri dua tapi ibu tetap nggak bisa terima!!" (VVawancara dengan subjek, 20 September 2007)

Awalnya ibu SM tidak mengetahui kalo suaminya menikah lagi, pak M lt::cof.1

µuid11!,J ke (un1ah sebulan sekali untuk memberikan uang kepada ibu SM,

suaminya pun tidak pernah membicarakan tentang pt::i"l1ikdi 1"'' ko;::uuo11yo

Page 71: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

66

Waktu itu bapak pulang seperti biasa, satu bu/an sekali ngasih ibu Uang nak! Tapi nggak pernah bilang ka/o bapak mau nikah /agi (Wawancara dengan subjek, 20 September 2007)

Saal pertama kali mengetahui suaminya menikah lagi di Bogor ibu SM

merasa dikhianati, marah, sedih, kecewa, sakit hati bercampur jadi satu, ibu

SM langsung membawa anak-anaknya yang masih berumur 2 tahun dan 8

bulan pergi ke Bogor untuk bertemu dengan istri lain dari suaminya, ia marah

besar, ia mencaci maki madunya hingga semua tetangga mengetahui

perbuatannya. Seperti yang diungkapkan ibu SM sambil menangis

Wai<tu tau bapak nikah /agi, ibu merasa dikhianati marah,sedih, sakit hati bercampur jadi satu,saya bawa anal< saya dua duanya masih Uda 2 tahun dan Uni masih bayi 8 bu/an, ibu pergi ke Bogor, sampe disana ibu marah-marah sama Mamah sampe semua tetangga pada lihat mamah (Wawancara dengan subjek, 20 september 2007)

ibu SM tak habis mengerti, tidak ada alasan yang membuat pak M menikah

lagi, ibu SM sudah mempunyai dua orang anak satu laki-·laki dan satu

/bu bilang sama bapak "Aku ini kurang apa pal< anc1k sudah ada dua, laki-/aki ada, perempuan ada" (Wawancara dengan subjek, 20 · September 2007)

lbu SM merasa suaminya tidak akan bisa berlaku adil walaupun dia sudah

berusaha sekuat tenaganya

Bapak tidal< akan bisa adil se/amanya nak! Tidal< akan bisa, sudah 29 tahun dia kawin lagi, ibu nggak pernah merasa dip11r/akukan adil (Wawancara dengan subjek, 20 September 2007)

Page 72: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

67

Setelah dua puluh sembilan tahun di madu ibu SM dapat menerima ada

orang lain yang juga dicintai suaminya dan ada anak-anak lain yang dimiliki

suaminya

Sel<arang ibu sudah bisa terima, ada mama:1 dan anal<-anal< yang juga bapal< cintai (Wawancara dengan subjek, 20 September 2007)

Masalah yang terjadi dalam rumah tangga ibu ES antara lain

1) Masalah psikologis

a) Merasa dikhianati, tidak dihargai, perasaan kecewa, sakit hati

membuat jiwanya menjadi tidak tenang

b) Dirinya menjadi sangat sensitif terhadap perkataan orang lain

yang membuat dirinya tidak mampu menahan emosinya.

c) Rasa cemburu dan iri hati membuat dirinya menjadikan

madunya sebagai saingannya.

2) Masalah sosial

a) Masyarakat sekitar sering kali memandang negative

terhadapnya.

b) Hubungan dengan suaminya menjadi tidak harmonis, dan

sering kali terjadi pertengkaran.

c) Hubungan dengan madunya semakin baik, namun kadang kala

masih sering melepaskan kata-kata yang menyakitkan kepada

madunya

3) Masalah keadilan

Page 73: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

lbu SM merasa suaminya tidak akan pernah bisa berlaku adil sampai

kapanpun

2. Analisis hubungan interpersonal antar istri

Setelah dua puluh sembilan tahun dimadu, ibu SM sudah dapat menerima

madunya, bila ada suatu acara seperti menikahkan anak mereka

bermusyawarah bersama

Sekarang ibu sudah bisa terima rnamah, ma/ah kalo ada yang nikah kita kumpul, berembuk bersama (Wawancara den~ian subjek, 20 September 2007)

lbu SM merasa cukup akrab dengan istri kedua suaminya, dan seringkali

68

saling mengunjungi bila sedang berkunjung ke Bogar atau ibu F berkunjung

ke jakarta

Sekarang ibu sudah akrab sama mamah, ma/ah kalo mamah Jagi perlu ke sini nginep sebaliknya juga begitu kalo ibu yang perlu, ibu yang nginep di mamah (Wawancara dengan subjek, 20 September 2007)

Saal ini ibu SM merasa jauh lebih tenang, ia tidak lagi rnemaki-maki madunya

dengan suara yang keras bila ada masalah maka akan clibicarakan baik baik

Sekarang ibu merasa jauh lebih tenang sudah tidak ada masa/ah /agi ka/opun ada bisa dibicarakan baik-baik antara ibu, mamah sama bapak (Wawancara dengan subjek, 20 September 2007)

Page 74: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

Skema 4.2.1 Gambaran hubungan interpersonal pada l<asus ibu SM

Subjek menganggap poligami .. Makna adalah perbuatan yang sangat poligami menyakiti hati perempuan

• Dikhianati, tidak dihargai, perasaan kecewa, sakit hati

1-1> Masalah . menjadi tidak tenang

psikologis • Sang at sensitif tidak mampu menahan ·emosinya

• Merasa cemburu

• menjaga jarak dengan

lstri dalam lingkungan

Masalah • Menanggung.sendiri perkawinan

1-1> - sosial kebutuhan rumah tangga poligami • Hubungan dengan suami

menjadi tidak harmonis

Subjek merasa tidak Masalah

1-1> diperlakukan dengan adil baik keadilan secara lahir maupun batin

Hubungan dengan madunya menjadi jauh lebih baik

Hubungan semenjak anak-anak sudah dewasa. Mereka seringkali

4 interpersonal . memusyawarahkan ssesuatu .

antar istri yang menjadi permasalahan bersama

Page 75: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

70

4.2.2. Kasus F

lbu F adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Postur tubuhnya yang

kecil membuat dirinya masih lincah bergerak diusianya yang beranjak senja.

masih terlihat bahwa ibu F adalah perempuan yang cantik sewaktu muda. lbu

F adalah orang yang ramah. lbu F sekolah hingga tamat SMP di sebuah

yayasan yang berada di dekat rumahnya. la dilahirkan dalam keluarga yang

sangat sederhana, orang tuanya hanyalah petani yang mempunyai kebun

yang kebanyakan berisi pohon melinjo sehingga lbu F sejak kecil sud ah

terbiasa membuat emping melinjo. Pada tahun 1979 ibu F bertemu dengan

bapak M dan berkenalan dengannya. lbu F mengenal bapak M sebagai

seorang perantau yang bekerja sebgai penjahit di dekat rumahnya/. Setelah

saling mengenal bapak M melamar ibu F untuk menjadi istrinya. Waiau hidup

serba kekurangan ibu F menerima pak M apa adanya. lbu F tidak berdiam

saja melihat suaminya bekerja untuk keluarga sendirian akan tetapi ibu F

membantu pak M dengan membuat emping, berjualan hingga bermacam

usaha lainnya. Semuanya berubah ketika pada suatu hari datang seorang

perempuan membawa dua orang anak, yang satu di pe9ang dan yang satu

berada dalam gendongannya. la menanyakan dimana tempat suaminya

tinggal. lbu F terkejut karena laki-laki yang ditanyakan oleh ibu F adalah

suaminya juga. lbu SM memarahinya dan mencaci maki dirinya.

Page 76: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

71

Analisa Kasus

Peneliti membagi analisi kasus ini menjadi dua bagian yaitu analisis

masalah psikologis, sosial dan keadilan serta analisis masalah hubungan

interpersonal

1. Analisis masalah psikologis, sos!al dan keadilan

Sebelum mengetahui kalau suaminya ternyata sudah punya istri, ibu F

hidup berbahagia bersama suami dan ke tiga anaknya,

Ke/uarga mamah gitu? Oulu sebe/um tau ka/o papah dah punya istri, ma mah hidup bahagia non ... walaupun susah juga, anak mamah waktu itu uad ada tiga orang (Wawancara dengan subjek, 21 September 2007)

lbu F mengetahui tentang poligami, menurutnya suami yang memiliki

istri lebih dari satu seperti dirinya

Poligami yah ... kaya papah menikah sama dua orang, ibu dan ma mah ....

Keadilan merupakan sesuatu yang tidak akan dapat dan bisa dilakukan

oleh laki-laki menurut dirinya

Yah, gimana ya non ... mamah rasa nggak ada seorang laki-laki pun yang bisa berbuat adil, termasuk papah. Papah semaunya kalo /agi pengen disini yah disini, kalo /agi pengen di sana yah di sana, nggak pulang pu/ang(Wawancara dengan subjek, 21 September 2007)

Pertama kali mengetahui bahwa suaminya sudah rnenikah, ibu F ..

merasa dibohongi, ia marah sekali dengan suaminya, sakit hati, malu dengan

tetangga yang kebanyakan adalah keluarganya sendiri

Page 77: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

Awalnya mamah marah sama papah, mamah sakit hati, malu banget sama tetangga, nonikan tau di sini kebanyakan tetangga sodara mamah, mama malu non .. !

72

Suaminya tidak pernah memberitahunya sejak awal kalau tecnyata dia

sudah mempunyai istri dan anak sebelumnya, ia mengetahui ketika ibu SM

datang dan menanyakan di mana rumah suaminya, lbu F terkejut dan

mengatakan bahwa laki-laki yang di cari oleh ibu tersebut adalah suaminya,

ibu SM kontan langsung meluncurkan hujatan dan makian yang menyakiti

hati ibu F

Mamah kese/ banget sama papah, papah nggak p6'rnah ngasih tau mamah kalo papah sudah punya istri, mamah taunya waktu ibu ke sini trus nanya dimana rumah pak M, mamah jawab aja ini rumahnya dan mamah istrinya, ibu langsung marah-marah dan caci maki mamah, rasanya sakiiit banget non, ibu bi/ang mamah ngernbut suami orang, wanita nakal, ka/o inget sakiiit banget non. (Wawancara dengan subjek, 21 September 2007)

Menurut ibu F bukan harta yang di cari ketika menikah dengan pak M,

hanya karena pak M adalah laki-laki yang baik

Mamah nggak cari harta nikah sama papah, papah du/u masih susah banget jadi untuk tempat tinggal aja susah makanya dia ajak mamah nikah, biar bisa punya tempat tingga/, karna papah waktu itu terlihat baik makanya mamah mau sama papah (Wawancara dengan subjek, 21 September 2007)

Setelah mengetahui bahwa dirinya adalah istri kedua suaminya ibu F

selalu meminta cerai pada suaminya namun suaminya selalu menolak.

Setelah sekian lama dan anaknya pun bertambah ibu F memutuskkan untuk

Page 78: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

73

bertahan demi anak-anaknya walaupun ia hidup tidak tenang dan selalu

merasa bersalah

Mamah dah sering kali minta cerai sama papah tapi papah nggak kasih sering non, nggak sekali dua, berkali-kali ma/ah tapi papah tetap nggak kasih. Sekarang mamah pasrah anak mamah sudah tambah lagi jadi mamah bertahan demi anak-anak, biar mereka tetap punya keluarga yang utuh. (Wawancara dengan subjek, 21 September 2007)

Masalah yang terjadi dalam kehidupan poligami lbu F:

1) Masalah Psikologis

a) Perasaan dibohongL disakiti, membuatnya rnenjadi gusar dan

tidak tenang

b) Perasaan cemburu yang mendalam terhadap istri pertama

suaminya

2) Masalah Sosial

a) Merasa malu dengan lingkungan sekitarnya, juga lingkungan

dimana istri pertama suaminya tinggal

b) Mengalami kesulitan ekonomi karena subjek kini bekerja

sendirian sedangkan suaminya sudah tidak bekerja lagi

3) Masalah Keadilan

Subjek merasa suaminya tidak bisa berlaku adil, tidak ada seorang

suamipun yang dapat berbuat adil, termasuk suaminya, walaupun suaminya

berada di rumahnya selama hari kerja dan di rumah istri tuanya pada hari

libur karena bukan hanya waktu gilir yang harus adil namun juga pembagian

harta.

Page 79: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

74

2. Analisis Hubungan Interpersonal Antar lstri

Pertama bertemu dengan ibu SM, ibu F merasa malu, bercampur marah. lbu

F merasa tidak dihargai, dihina, padahal ibu F tidak pernah tahu kalau

suaminya sudah menikah

Mamah malu, marah juga, dicap perebut suami orang, wanita naka/. Masih banyak /agi non .. hinaannya. Padahal demi Allah mamah nggak tau kalo papah sudah nikah (Wawancara dengan subjek, 21 September 2007)

Hubungan ibu F dengan ibu SM sekarang jauh lebih baik dari pada

sebelumnya bila ada masalah keluarga maka akan dipecahkan bersama, jika

ada anak yang menikah maka mereka memberikan sumbangan untuk

memeriahkan acara

Sekarang sudah pada tua non, dah jarang berantem ma/ah ka/o ada masalah kita musyawarah bersama, ka/o ada yang nikah kita sumbangan (Wawancara dengan subjek, 21 September 2007)

lbu F sering mengunjungi kediaman ibuSM bila di adakan suatu acara yang

tidak memungkinkan ia untuk pulang pergi maka dia akan menginap di kamar

tamu rumah istri tua suaminya

Mamah sering jenguk ibu, ma/ah kalo ada acara sampe ma/em atau sepetti nikahan si uni (anak suaminya dari istri petama) mamah nginep di amar tamu (Wawancara dengan subjek, 21 September 2007)

Page 80: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

75

Sewaktu anaknya masih sekolah di pesantren, ekoriomi keluarganya sempat

berada di puncak, suaminya hlenjadi broker tanah, namun hal inilah yang

membuat permasalahan yang terjadi semakin menumpuk,

Anak papah semuanya /u/usan pesantren non, semuanya sama di gontor. Waktu itu papah /agi kaya-kayanya, papah mau semua anak­anaknya mengerti agama tidak seperti dirinya. Sebu/an sekali mamah dan ibu gi/iran jenguk ke jawa, kalo mamah yang k11 pondok semua anak dapet jatah uang sama makanan, tapi kalo ibu yang jenguk Cu ma uda dan uni (anak istri pertama suaminya) saja yang dapat makanan yang lain ngga, dapat uangpun sedikit makanya kalo lagi mamah yang datang mamah tambahin uang sakunya, kasian di pondokkan banyak keperluan. (Wawancara dengan subjek, 21 September 2007)

Membaiknya ekonomi keluarga berbanding terbalik dengan keadaan

hubungan ibu F dan ibu SM, ibu F merasa bahwa inilah penyebab

permasalahan dan kecurigaan yang terjadi antara keduanya

Papah semakin punya uang. Eh ... ma/ah mamah sama ibu jadi sering berantem, ada aja yang salah, trus ibu sering culiga ke mamah, bilangnya mamah ngabisin uang a/asannya karna anak-anak (Wawancara dengan subjek, 21 September 2007)

lbu F hanya bisa pasrah dan menyerahkan semuanya kepada Allah, bila

terjadi masalah dengan istri pertama suaminya, ia hanya bisa mengalah, ia

sadar kalau ia hanyalah istri muda suaminya namun sampai sekarang rasa

cemburu tetap ada

Mamah Cuma bisa pasrah sama Allah, kalo ada masa/ah, mamah ngalah aja memang mamah yang salah kok, tapi mamah masih sering cemburu ama ibu (Wawancara dengan subjek, 21 September 2007)

Page 81: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

Seiring bertambahnya usia dan anak-anak yang mulai berkeluarga,

hubungan ibu F dengan ibu SM menjadi lebih baik. Terbukti dengan

seringnya mereka saling mengunjungi dan berbagi di kala susah. Hal yang

paling utama adalah memang tidal< ada lagi yang perlu diributkan karena

keduanya sudah sama-sama menerima.

76

Page 82: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

77

Skema 4.2.2 Gambaran hubungan interpersonal pada kasus ibu F

Ma kn a Subjek menganggap poligami ,.. poligami ' adalah menikah dengan lebih

dari seorang wanita

• Sakit hati, merasa dibohongi, marah, malu bercampur membuat dirinya

~ Masalah . merasa tidak tenang

psikologis • Perasaan cemburu yang mendalam bila melihat suaminya bersam.a dengan istri pertarnanya

• Merasa malu dengan

lstri dalam lingkungan sekitarnya, jllga

-+ Masalah lingkungan dimana istri perkawinan f-- sosial pertama suaminya tinggal

poligami • Mengalami kesulitan ekonomi

Subjek merasa tidak

Masalah diperlakukan dengan adil ~ keadilan

Subjek merasa sudah bukan waktunya la•;ii untuk rebut kini

Hubungan sudah saatnya mereka -+ interpersonal menikmati hidupnya.

antar istri Hubungandengani~~

pertamapun kian membaik keduanya saling berkunjung dan berbagi. Sekarang subjek merasa merniliki keluarga yang besar dengan 8 orang anak.

Page 83: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

78

4.2.3. Kasus SJ

lbu F dilahirkan dalam keluarga dengan agama yang taat, ia adalah

orang betawi keturunan arabyang berusia 42 tahun, ia mempunyai panggilan

syarifah yaitu panggilan untuk perempuan yang merupakan keturunan

Rasulullah SAW. Sejak kecil sudah tertanam nilai dasar agama pada diri lbu

SJ. lbu SJ dinikahkan pada usia 14 tahun. Usia yang wajar pada waktu itu

bagi seorang gadis untuk menikah, maka ibu SJ menerirna lamasran dari pak

AA yang mempunyai panggilan habib yakni panggilan keturunan Rasulullah

bagi laki-laki. lbu SJ menerimanya karena pak AA ndalah ustad yang

mengajarkan agama dan seorang sarjana. lbu Sj memberikan 4 orang anak

kepada pak AA, pernikahan yang mereka jalani penuh d19ngan kebahagiaan

hingga pak AA pada tahun ke sepuluh pernikahannya pak AA meminta izin

kepada istrinya untuk menikah lagi. Karena persepsi nya tentang poligami

adalah sunnah Rasulullah maka ibu SJ menerima permintaan suaminya dan

mengizinkan suaminya menikah lagi dengan perempuan yang disukainya.

Analisa Kasus

Peneliti membagi analisis kasus ini menjadi dua ba9ian yaitu analisis

masalah psikologis, sosial dan keadilan serta analisis masalah hubungan

interpersonal

Page 84: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

79

1. Analisis masalah psikologis, sosial dan keadilan

Poligami bukan hal yang aneh bagi ibu SJ karena poligami adalah hal biasa

bagi golongannya dengan batasan 4 orang istri

Poligami ya .. seorang suami yang memiliki istri lebih dari satu. Asalkan tidak lebih dari empat kata a/-Qur'an. Sebagai penganut Islam kita harus bisa menerima itu (Wawancara dengan subj13k, 22 September 2007)

lbu SJ telah mengetahui tugas dan kewajibannya sebagai istri, suaminya pun

sudah sering menasehatinya tentang poligami

Habib udah bilang dari pertama menikah tentang poligami. Umi pun tau /Jak dan kewajiban umi sebagai istri (Wawancara dengan subjek, 22 September 2007)

!bu SJ dapat menerima kenyataan dan keputusan suaminya untuk menikah

lagi ketika suaminya mengatakan niatnya untuk menikah lagi, karena ibu SJ

menyadari bahwa poligami adalah sunnah Rasulullah, walaupun begitu ibu

SJ mengaku bahwa hanya di mulut saja yang mengizinkan namun dihati

kecilnya tidak, karena menurutnya tidak ada seorang perempuan pun di

dunia mau diduakan

lni memang sunah nabi tapi wa/aupun mulut umi bilang ia tetapi hati umi menangis, tidak mau habib menikah /agi. Nggak ada wanita yang re/a dimadu itu boong (Wawancara dengan subjek, 22 September 2007)

Hubungan ibu SJ dengan keluarganya maupun keluarga suaminya baik

karena poligami adalah ha! biasa bagi keluarganya

Page 85: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

Hubungan umi sama keluarga umi maupun ke/uarga suami baik-baik aja karna po/igami itu bukan aib buat go/ongan umi (Wawancara dengan subjek, 22 September 2007)

lbu SJ tidak begitu memperdulikan pandangan lingkungannya terhadap diri

dan keluarganya asalkan dia bisa menunjukkan bagaimana kehidupan

poligami yang baik dan tidak ada yang salah dengan poligami, itu Cuma

salah satu bentuk perkawinan

80

Sebodo amat orang mo bilang apa tentang keluarga umi yang penting umi bisa baik sama mereka dan mereka juga ngehargain umi, umi mau kasih fiat ke orang kalo nggak ada masa/ah dengan poligami itu Cuma pilihan (Wawancara dengan subjek, 22 September 2007)

Dalam mengarungi kehidupan rumah tangga apala9i poligami, banyak

masalah yan9 timbul, di antara masalah-rnasalah yan9 terjadi dalam

kehidupan poligami ibu SJ:

1) Masalah Psikologis

a) Perasaan cemburu karena ada oran9 lain yang lebih muda yang

juga disayangi oleh suaminya

b) Berusaha menutupi perasaan sesungguhnya terhadap suaminya

membuat ia merasa tertekan

2) Masalah Sosial

a) Mendapat tanggapan negatif dari masyarakat membuat dirinya

ingin membuktikan bahwa keluarga poligami juga bisa baik

Page 86: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

81

b) Masalah ekonomi keluarga, karena banyaknya kebutuhan

keluarga yang harus dipenuhi

3) Masalah keadilan

Sebagai istri pertama subjek merasa bahwa adil adalah relatif,

artinya subjek bisa menerima apa yang telah diberikan oleh

suaminya. Dalam kasus ini penulis melihat bahwa keadilan dalam

sikap suami dan pemberian nafkah tidal< terjadi permasalahan,

karena kedua belah pihak memiliki kesepakatan bersama dan saling

menerima. Tetapi suaminya tidak menentukan jadwal gilir yang tetap

karena meraka tinggal dalam satu atap hanya berlainan ruangan,

jadi ibu SJ hanya bisa menunggu kapan suaminya pulang.

2. Analisis hubungan interpersonal antar istri

lbu SJ mengenal madunya setelah suaminya menikahi perempuan tersebut

dan membawanya tinggal bersama satu rumah dengan dirinya

Umi kenal dengan mama saat habib sudah menikahinya dan membawanya pulang dan tinggal sama sama (Wawancara dengan subjek, 22 September 2007)

Pada awal pernikahan kedua suaminya ibu SJ merasa seperti tidak di hargai

dan dikhianati karena suaminya sering bersama istri mudanya, namun lama

kelamaan mereka bisa saling akrab dan berbagitugas rumah tangga

Page 87: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

Oulu, umi sakit hati, cemburu merasa dikhianati karena habib sering berada di dekat mama dari pada sama umi. Tapi SE)karang umi sama mama sudah bisa bagi-bagi tugas rumah tangga kalo umi masak dia nyuci, yah jadi lebih baik /ah (Wawancara dengan subjek, 22 September 2007)

82

lbu SJ tidak pernah memperlakukan ibu NS dengan buruk, ia menghargai istri

kedua suaminya itu

Umi nggak pernah maki-maki mama, umi berusaha memperlakukan die dengan baik. Umi sadar die juga istri dari suami umi makanya umi hargain(Wawancara dengan subjek, 22 September 2007)

Merasa dirinya sudah tua membuat ibu SJ menerima nasibnya dan pasrah

pada kehendak yang maha kuasa

Sekarang umi udah ridho, seridho ridhonya, umi uclah tua, umi pengen hidup tenang (Wawancara dengan subjek, 22 .September 2007)

Page 88: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

83

Skema 4.2.3 Gambaran hubungan interpersonal pada kasus ibu SJ

Subjek menganggap poligami Makna adalah Sunnah Rasulullah

rP poligami sehingga walaupun sulit untuk menerima subjek berusaha menjalaninya

• Perasaan sakit hati, marah dan merasa di khianati

r-. Masalah ' membuat subjek merasa

psikologis .

tidak tenang • Perasaan cemburu yang

mend a lam

• Masalah Eikonomi keluarga

lstri dalam 1 l • Tanggapan negatif dari

Masalah masyarakat membuat perkawinan

~ - sosial dirinya ingin membuktikan poligami bahwa poligami bisg

~. dijalankan dengan baik

Subjek merasa tidak ada Masalah _.. keadilan

masalah dengan keadilan

Setelah berjalannya waktu ibu SJ merasa hubungannya

Hubungan dengan madunya menjadi 4 interpersonal lebih baik walaupun masih

antar istri terdapat banyak konflik yang terjadi

.

Page 89: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

84

4.2.4. Kasus NS

lbu NS adalah madu dari ibu SJ. ia menikah dengan suaminya pada

usia yang relatif masih muda yakni 16 tahun, saat itu ibu NS seorang murid

madrasah di tempat yang sama dimana suaminya yang merupakan ustad

dan seorang habib terkenal. Pada dasarnya pernikahan ini tidak direstui oleh

keluarga ibu NS namun semua diserahkan kepada ibu NS sendiri. Ada ha!

yang membuat ibu NS merasa yakin akan keputusannya adalah_calon

suaminya adalah orang yang mengerti agama, perasaan cintanya dan ada

izin dari istri pertamanya yang sudah dianggap seperti kakaknya sendiri. !bu

Ns menerima ketika suaminya mengajaknya tinggal serumah dengan ibu SJ.

Ketika awal memasuki kehidupan poligami, rumah tangganya dipenuhi oleh

konflik-konflik yang menekan dirinya. la menjadi serba salah di dalam rumah

ketika suaminya endekatinya ia merasa tidak enak terhadap istri. pertama

suaminya. Hal semacam itu membuat dirinya merasa tidak enak dan tertekan

Analisa Kasus

Peneliti membagi analisi kasus ini menjadi dua bagian yaitu analisis

masalah psikologis, sosial dan keadilan serta analisis masalah hubungan

interpersonal

1. Analisis masalah psikologis, sosial dan keadilan

Page 90: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

Poligami adalah hal yang baru bagi ibu NS, ia menjalaninya dengan pasrah

Mbak, saya baru tau tentang poligami, karena tidak ad keluarga saya yeng melakukannya, setelah tau susahnya saya pasrah saja (Wawancara dengan subjek, 22 September 2007)

85

lbu NS tahu kalau bapak AA sudah mempunyai istri karena bapak AA adalah

merupakan ustad yang mengajarnya di madrasah

Papa itu, ustad saya mbak waktu sekolah di madrasah, orangnya baik banget, suka nolong orang lain (Wawancara dengan subjek, 22 September 2007)

Waiau pun awalnya keluarga ibu NS tidak merestui pernikahannya, namun

seiring waktu, keluraganya mulai dapat menerimanya, apalagi kini saya

diperlakukan dengan baik

Oulu keluarga saya tidak setuju tapi sekarang sudah merestui apalagi habib sangat sayang sama saya (Wawancara dengan subjek, 22 September 2007)

Pada awal pernikahan ibu NS tidak tahan dengan omon!~an para

tetangganya namun karena dukungan dari ibu SJ dan suaminya ia dapat

tetap tegar dan tidak terlalu memperdulikan ucapan orang lain.

Wah, dulu saya sampe sakit hati kalo diomongin orang untung umi dan papa baik jadi saya suka dinasehati biar ngga terlalu memperdu_likan omongan orang (Wawancara dengan subjek, 22 September 2007)

Sebaik apapun dan sekuat apapun usaha yang dilakukan tetap saja ada

masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupan poligami ibu M:

1) Masalah Psikologis

Page 91: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

87

lbu NS sangat menghargai istri pertama suaminya karena ia menganggap ibu

SJ sebagai kakak juga sebagai gurunya, banyak hal yang telah dipelajari ibu

NS dengan ibu SJ, terutama caranya tetap bertaha dan sangat sabar

Saya sangat menghargai umi, dia yang ngajarin saya gimana caranya bertahan dan tetap sabar menerima semuanya (Wawancara dengan subjek, 22 September 2007)

Sekarang ini yang bisa dilakukan oleh ibu NS adalah bersabar, pasrah dan

menjaga hubungannya dengan ibu SJ agar selalu rukun

Sekarang saya hanya pasrah, mencoba sabar kalo ada masalah dan yang paling penting tetap jaga hubungan baik dengan umi biar nggak berantem (Wawancara dengan subjek, 22 September 2007)

Page 92: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

88

Skema 4.2.4 Gambaran hubungan interpersonal pada kasus ibu NS

Subjek menganggap poligami

rJo Makna adalah hal yang boleh

poligami " dilakukan

• Perasaan malu, terhina dan minder membuat sikapnya

M Masalah

" menjadi pasif psikologis • Perasaan bersalah

membuat dirinya menerima kenyataan

• Mendapat tanggapan negatif

lstri dalam dari masyarakat

Masalah • Masalah ekonomi keluarga Ho perkawinan - sosial

poligami

Subjek merasa tidak ada Masalah

~ " masalah dengan keadilan keadilan "

Subjek men~1anggap hubungannya dengan istri

Hubungan pertama suaminya baik saja 4 interpersonal akan tetapi tetap sesekali

antar istri terjadi konflik. Subjek sangat menghargai ibu SJ

Page 93: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

89

4.3. Analisis Perbandingan antar Kasus

Tabel 3.2. Analisis antar kasus

NO ASP EK SM F SJ NS

1 Makna Poligami Tahu Tahu Tahu tahu

2 kepercayaan diri '1 -

3 Keadilan dalam poligami - - 'If 'If

4 Aspek hubungan interpersonal

• hubungan interpersonal

dengan suami Baik Elaik Baik Baik

• hubungan interpersonal

dengan anak Baik Baik Baik Baik

• hubungan interpersonal

dengan keluarga suami Baik Baik Baik Baik

• hubungan interpersonal

dengan keluarga sendiri Baik Elaik Baik Baik

• hubungan interpersonal

dengan masyarakat Baik Buruk Baik Buruk

sekitar

Page 94: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

90

5 Hubungan interpersonal antar

istri:

• mengenal istri lain

suaminya Ya Ya Ya Ya

keakraban dengan istri .

• yang lain Ya Ya Ya Ya

• hubungandengani~ri

yang lain sekarang Baik 13aik Baik Baik

• menghargai istri yang lain Ya Ya Ya Ya

• memiliki permasalahan

dengan istri yang lain Ya Ya Ya Ya

• memi/iki rasa curiga

terhadap istri yang lain terkadang terk:adang - -

Keterangan:

-.,/ : Ada

- : Tidak ada

Setiap orang mampu memberikan makna pada sesuatu. Begitu pula

semua subjek penelitian ini yaitu /bu SM, F, SJ dan NS memiliki caranya

sendiri untuk memaknai poligami berdasarkan pengalaman kehidupan yang

mereka alami.

Kepercayaan diri merupakan suatu ha/ yang penting dalam kehidupan

sehari-hari, banyak hal bisa dilakukan ketika seseorang memiliki kepercayaan

Page 95: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

diri salah satu contohnya adalah aktualisasi diri. Seseorang memerlukan

kepercayaan diri ketika akan mengaktualisasikan dirinya

91

Keadilan merupakan syarat utama dalam berpoligami, apabila seorang

suami merasa tidak dapat berlaku adil maka poligami di larang untuknya. lbu

SM dan F merasa tidak ada keadilan dalam perkawinan poligaminya, tidak

adil dalam bentuk fisik apalagi psikis. Sedangkan !bu SJ dan NS merasa

suami mereka sudah berlaku adil dalam perkawinannya.

Hasil penelitian ini menemukan bahwa dimensi hubungan yang terjadi

pada keempat subjek diwarnai oleh konflik dan ketegan(;1an tidal< ada

keharmonisan dalam hubungan interpersonal antar istri dalam perkawinan

poligami.

Page 96: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

5.1. Kesimpulan

BABV

PENUTUP

Dari hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan, serta hasiJ

analisis dari beberapa komponen yang berkaitan dengan masalah-masalah

yang terjadi dalam perkawinan poligami dan tahapan hubungan

interpersonal, maka ada beberapa hal yang dapat penulis simpulkan dari

beberapa kasus yang ada:

1. Hasil penelitian ini menemukan bahwa dimensi hubungan yang terjadi

pada l<eempat subjek diwarnai oleh konflik, ketegangan, dan

ketidakharmonisan antar istri dalam perkawinan poligam1.

2. Pada umumnya masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupan

poligami dari keempat kasus diatas adalah masalah yang paling dasar

yaitu masalah-masalah psikologis seperti perasaan cemburu, sakit

hati, perasaan dikhianati dan lain-lain yang sangat mempE>n9a1ul1i

hubungan interpersonal antar istri

Page 97: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

93

3. Tahapan yang dipakai pada keempat subjek penelitian sudah pada

tahap peneguhan hubungan interpersonal sehingga l<edua belah pihak

berusaha untul< menyeimbangkan hubungaA, agar tidak terjadi konflik

4. pengalaman yang cukup mengajarkan kepada subjel< penelitian ini

cara menghadapi konflik dan memecahkannya. Kematangan usia juga

sangat berperan penting dalam menyelesaikan masalah

5.2. Diskusi

Hasil penelitian ini telah diperoleh bahwa terjadi konflik, l<etegangan

dan ketidal< harmonisan antar istri dalam keluarga poligami namu lamanya

usia perl<awinan dan kematangan usia seseorang mempenf1aruhi sikap dan

hubungan sehingga menuju ke arah yang baik.

Setiap pasangan yang menikah pasti berharap kehidupan rumah

tangganya menjadi rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rohmah.

Memiliki keluarga yang harmonis adalal1 impian setiap oranf1.

Kehidupan di dunia ini tidak selalu berjalan lurus seperti yang kita

harapkan, seperti yang dialami oleh para subjek dalam penelitian ini, bahwa

untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan suami yano telah

Page 98: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

94

melakukan "pengkhianatan" atau menjalin hubungan dengan istri lain suami

yang telah "merusak" kehidupan rumah tangganya tidaklah semudah yang

dibayangkan dibutuhkan kesabaran dan kebesaran hati untuk dapat / . I

/

' menerima itu semua. Kemampuan untuk berbesar hati dan perasaan ikhlas

menerima perkawinan poligami akan membuat rasa tenang dengan

sendirinya.

Pada dasamya orang yang dipoligami akan merasakan marah,sakit hati

karena dikhianati, sedih, benci, perasaan tidak berdaya, kesepian, ditipu

muncul bergantian.peristiwa ini untuk istri terdahulu umurnnya traumatis, ia

akan mempertanyakan pada dirinya, siapal<ah dirinya sekarang, hal ini

membuat dirinya kehilangan identitas diri.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang diperoleh Fajar Nur

khotimal1 dalam skripsinya (2004) yang menyatakan bahwa terjadi hubungan

yang tidakharmonis di awal masa perkawinan dan menuju ke arah yang bail<

ketika seseorang sudah dapat menyesuail<an diri

Menjadi pertanyaan apakah fungsi keluarga dapat dijalankan dengan

baik oleh istri yang kepribadianya kurang se1mbang, dan suami yang

mempunyai dua istri. Bila fungsi keluarga tidak bisa dijalanl<an, kebutuhan

anggota keluarga tidak dapat dipenuhi mal<a l<orban yang terbesar adalah

anak-anak

Page 99: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

Seperti yang dialami oleh subjek penelitian ini (bu SM,F,SJdan NS)

climana hubungan yang tidak baik, penuh kecurigaan, tidak harmonis

membuat subjek menjadi tidak tenang, msrasakan rasa sal<it yang tidak

dapat diobati bila subjek tidak mau menyesuaikan diri dan rnembuka diri akan

hadirnya orang lain hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Djumhana

(1995) bahwa kondisi yang sehat jika mampu secara luwes rnenyesuaikan

diri serta menciptakan hubungan antar pribadi yang berrnanfaat dan

menyenangkan

Hal ini bertentangan dengan klaim para lelaki atau suami pelaku

poligami yang mengatakan bahwa ketika istri merestui maka keluarga dapat

hidup rukun dan harmonis (Apiko, 2003), penelitian ini membuktikan bahwa

tetap terjadi konflik dan ketidakharmonisan dalam keluarga walaupun istri

terdahulu telah mengizinkan

5.3. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan, rnaka terungkap

beberapa keterbatasan yang belum dapat peneliti penuhi. Untuk itu2

agar

hasil penelitian yang diperoleh lebih baik, ada bebarapa hal yang perlu

didiskusikan, sebagaimana berikut:

5.3.2.Saran Praktis

Page 100: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

97

5.3.2.2. Untuk suami yang berpoligami

1. Bagi suami yag akan melakukan poligalni baik kiranya mengetahui

persyaratan, hak dan kewajiban suami demi menjagakeutuhan rumah

tangga.

2. Suami yang berpoligami, hendaknya berlaku adil terhadap semua istri­

istrinya.

3. Bagi para suami yang akan meiakukan poligami, hendaknya

mempertimbangkan kebaikan dan keburukan yang akan terjadi ketika

dia ingin melakukan poligami.

4. Sebaiknya suami mendiskusikan tertP.bih dahulu kepada istri

terdahulunya agar dapat terjadi hubungan yang baik antar istri dan

rnengurangi konflik.

Page 101: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

DAFT AR PUST AKA

Abu Akhmadi, Psikologi Be/ajar (Jakarta: Rieneka Cipta, 1 !~91)

Ahmad Fudhaili, Perempuan di Lembaran Suci: Krifil( alas Hadis-Hadis Shahih. (Yogyakarta: Pilar Religia, 2005)

Apiko J.M. NUrbowo, lndahnya Poligami: Pengalaman keluarga Sai<ina/1 Puspo Wardoyo. (Jakarta: Senayan Abadi Publishing, 2003)

As Shuyuthi, Imam Jalaluddin Abdul Rahman ibn Abu Bakr, Al-Asybah wa An-Nazhoir, (Kairo: Dar Al-Kutb, t.t)

Asnawi, Korelasi percaya diri dengan Hubungan Interpersonal Sripsi Fakultas Psikologi JAIN Syarif hidayatullah (Jakarta: Tidak diterbitkan, 2002)

Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Rosda, 2003)

Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam. (Jal<arta: lchtiar Baru Van Hoeve, 2001)

E. Kristi. Purwandari, Pendekatan Kualitatif untuk P13nelitian Perilaku Manusia. (Depok: LPSP3, 2007)

El Fadl, Khaled M. Abou. And god knows the soldiers, (Maryland: University press of America, 2001)

Engineer, Asghar Ali. Pembebasan Perempuan, terj. Agus Nuryanto. (Yogyakarta:LKIS, 1999)

Enita, R. Hubungan antara jenis kelamin dengan kemampuan Interpersonal pada para Siswa Lulusan SMA Co-Edukasi & SMA Non Co-Edukasi di Jaka1ta, Skripsi fakultas psikologi Universitas Indonesia (Depok: Tidak diterbitkan, 1999)

Farida, Poligami: Oilema bagi Perempuan, jurnal Perempuan Untuk Kesetaraan (Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, No.22, 2002)

Fajar Nur Chotimah, adaptasi istri-istri dalam perkawinan po/igami, Skripsi Fakultas Psikologi UIN syarif Hidayatullah Jakarta, 2004

Page 102: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

Faqihudddin Abdul Kodir, Po/igami Sunnah (Jakarta: Kompas, 13 Mei 2003)

Femina, Majalah Wanita Dua Mingguan. Po/igami, Anda setuju? (Jakarta: Gaya Favorit Press, No.27/XXX, 2002)

Gerungan, Psikologi Sosial, (bandung: ,2000).

Hakeem, Ali Hosein, et.al. Membela Perempuan: Menakar Feminisme dengan Nalar Agama, terj. A.H. Jemala Gembala. (Jakarta: AL-HUDA, 2005)

Hamim llyas, dkk. (Yogyakarta: eLSAQ dan PSW UIN Sunan Kalijaga, 2003)

Hanna Djumhana Bastaman, lntegrasi Psikologi dengan Islam Menuju Psiko/ogi tslami (Yogyakarta: pustaka Pelajar, 1995)

Hasan, M.1, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003)

Ibrahim, Zakaria, Psikologi Wanita, Terj. Gazi Saloom. (Bandung: Pustaka Hidayah, 2005)

Jajat Burhanuddin dan Oman Fathurrahman (Ed.), Tentang Perempuan Islam: Wacana dan Gerakan. (Jakarta: IKAPI, 2004)

Kartini Kartono, Psikologi Wanita. (Bandung: Mand3r Maju, 2006)

Kerlinger, Fred N. Asas-asas penelitian behavioral. terj. Landung R. Simatupang, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2004)

Khan, Wahiduddin. Agar Perempuan Tetap Jadi Perempuan, terj. Abdullah Ali. (Jakarta: Serambi, 2003)

Lely Nurohmah, Poligami, saatnya melihat Realitas. Jumal Perempuan untuk Pencerahan dan Kesetaraan, (Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, No. 31, 2003)

Lexy.J. Moleong, Metodo/ogi Penelitian Kua/ilatif(Bandung: Rosda, 2004)

Miller & Duvall. M E, Marriage & Family Development, (sixth edition). (New York, 1985)

Page 103: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

Musfir Al-Jahrani, Po/igami dari berbagai persepsi (Bandung:Gema lnsani Press, 1996)

Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1997)

Nurjannah Ismail, Perempuan dalam Pasungan: Bias laki-laki dalam penafsiran. (Yogyakarta: LKIS, 2003)

Oslon, H.David, Hamilton I.Mc Cubbin and Association. Families What Make The Work, (Beverly Hills:Sage Publications, 1968)

Papalia, Diane E. Human Development. 81h-ed. (New York: Mc. Graw-Hill, 2001)

Paton, M.O. Qualitative Evaluation and research Methods. (Newbury Park: Sage Publications, 1990)

Pengadilan Tinggi Agama, Departemen Agama, Pedoman Laporan Perceraian (Jakarta: 1999)

Pincus, Lily (ed), Marriage: Studies in Emotional Conflict and Growth. (London: Institute of Marital Studies. The Taristock Institute of Human Relations, 1973)

Quraish Shihab, wawasan al-Qur'an. (Bandung: mizan, 1994)

------, Perempuan, (Jakarta: Lentera Hati, 2005)

Rahman, Fazlur, Terna pokok al-Quran (Bandung:Pustaka, 1993)

Rida, Muhammad Rasyid, Tafsir Al-Manar, Jilid 5, (Beirut Dar al_Fikr)

Sarlito Wirawan Sarwono, psikologi sosial: individu dan teori-teori psikologi social. (Jakarta: Balai Pustaka, 1999)

------, Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta: Bulan Bintang, 2000)

------, Teori-teori psikologi social,(Jakarta:Rajawali, 2000).

Page 104: GAMBARANHUBUNGANINTERPERSONALANTAR ISTRI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10106... · 2014-07-10 · atau putusnya hubungan interpersonal antar istri clalam

Sears, David 0., Jonathan L. Fredman dan L. Anne Peplau, Psikologi Sosial, (Jakarta: Erlangga, 1999)

Siti Musdah Mulia, Islam Menggugat Poligami. (Jakarta: Gramedia, 2004)

Soesmalijah Soewondo, "Keberadaan Pihak Ketiga, Poligami dan Permasala/1an Perkawinan (keluarga) ditinjau dari Aspek Psikologi", Psikologi Perkembangan pribadi, dari bayi sampai lanju usia. Ed. Utami Munandar (Jakarta: UIP, 2001)

Strong, Bryan, et.all. The Marriage and Family Experience. Second Editon. (New York: West Publishing.Co, 1983)

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung: ALFABETA, 2006)

Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian. (Jakarta: Rajaw13li, 2005)

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu pendekatan praktek (Jakarta: RinekaCipta, 1993)

Tim Penusun, Pedoman Penyusunan dan Penulisan skripsi Fakultas Pikologi Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta (2004)

Undang-Undang Perkawinan No.1 Tahun 1974 Bab 1 Pasal 1 (Pengadilan Tinggi Agama, 1997)

Wadud, Amina. Quran Menurut Perempuan, terj. Abdullah Ali. (Jakarta: Serambi, 2006)

Wahbah al- Zuhaili, al-Fiqh al-lslami wa Adillatuh (Beirut: Dar el-Fikr, 1996) Jilid IX