Gambaran Umum Tesis.doc

5
PROYEKSI / GAMBARAN UMUM PENELITIAN TESIS Program Studi dan Konsentrasi yang akan diikuti Program Studi : Ilmu Gizi Konsentrasi : Gizi Masyarakat Harap jelaskan bidang riset yang akan didalami selama mengikuti program pascasarjana nanti yang menjadi keinginan saudara : PENGARUH HARGA BAHAN BAKAR MINYAK DALAM TINGKAT DAYA BELI KONSUMSI DAN JUMLAH ANGGOTA KELUARGA TERHADAP MASALAH GIZI BURUK PADA BALITA USIA USIA 2-4 TAHUN DI WILAYAH KELURAHAN GUNUNG ALAM KOTA BENGKULU A. Latar Belakang Masalah Fenomena gizi buruk di Indonesia nampaknya hingga kini belum dapat teratasi secara maksimal. Terbukti dengan masih banyak ditemukannya daerah di Indonesia dengan status gizi yang rendah. Angka kematian akibat kasus gizi buruk pun di beberapa daerah terus meningkat. Menurut Direktorat Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, setiap tahunnya tidak kurang dari satu juta anak di Indonesia mengalami status gizi yang buruk. Bahkan 45 persen dari kematian bayi dan balita diakibatkan oleh gizi buruk. Di dunia, Indonesia menempati urutan kelima yang memiliki kasus gizi buruk terbesar.Masalah gizi buruk ini tentunya dapat menjadi ancaman bagi stabilitas suatu negara, khususnya negara berkembang seperti Indonesia. Perensentase permasalahn gizi dan Tingkat kematian balita, bayi beraasal dari berbagai sumber, yaitu Kementerian Koordiator Kesejahteraan Rakyat Dan Data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, telah banyak mengalami penurunan yang menggemburakan. tingkat prevalensi gizi kurang dari 31,0 % pada tahun 1989 menjadi 17,9 % pada tahun 2010. Dalam pada itu prevalensi gizi buruk juga turun dari 12,8% pada tahun 1995 menjadi 4,9 % pada tahun 2010 dan angka Kematian Balita sebesar 44/1000, Angka Kematian Bayi 34/1000, dan Angka Kematian Neonatal 19/1000 (Menko Kesra Agung Laksono,2012) Pada tahun 2005 pemerintah mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM) sebanyak dua kali, yaitu pada tanggal 1 maret dan 1 oktober 200, sehiungga harga BBM naik rata-rata berturut sebesar 29% dan 107%. Dalam jangka pendek kenaikan harga BBM akan menimbulkan persoalan penurunan daya beli sejalan dengan kenaikan harga barang-barang atau inflasi (Maryoto, 2005: ikhsan et

Transcript of Gambaran Umum Tesis.doc

PROYEKSI / GAMBARAN UMUM PENELITIAN TESIS

PROYEKSI / GAMBARAN UMUM PENELITIAN TESISProgram Studi dan Konsentrasi yang akan diikutiProgram Studi :Ilmu GiziKonsentrasi :Gizi Masyarakat

Harap jelaskan bidang riset yang akan didalami selama mengikuti program pascasarjana nanti yang menjadi keinginan saudara :

PENGARUH HARGA BAHAN BAKAR MINYAK DALAM TINGKAT DAYA BELI KONSUMSI DAN JUMLAH ANGGOTA KELUARGA TERHADAP MASALAH GIZI BURUK PADA BALITA USIA USIA 2-4 TAHUN DI WILAYAH KELURAHAN GUNUNG ALAM KOTA BENGKULUA. Latar Belakang Masalah

Fenomena gizi buruk di Indonesia nampaknya hingga kini belum dapat teratasi secara maksimal. Terbukti dengan masih banyak ditemukannya daerah di Indonesia dengan status gizi yang rendah. Angka kematian akibat kasus gizi buruk pun di beberapa daerah terus meningkat. Menurut Direktorat Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, setiap tahunnya tidak kurang dari satu juta anak di Indonesia mengalami status gizi yang buruk. Bahkan 45 persen dari kematian bayi dan balita diakibatkan oleh gizi buruk. Di dunia, Indonesia menempati urutan kelima yang memiliki kasus gizi buruk terbesar.Masalah gizi buruk ini tentunya dapat menjadi ancaman bagi stabilitas suatu negara, khususnya negara berkembang seperti Indonesia. Perensentase permasalahn gizi dan Tingkat kematian balita, bayi beraasal dari berbagai sumber, yaitu Kementerian Koordiator Kesejahteraan Rakyat Dan Data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, telah banyak mengalami penurunan yang menggemburakan. tingkat prevalensi gizi kurang dari 31,0 % pada tahun 1989 menjadi 17,9 % pada tahun 2010. Dalam pada itu prevalensi gizi buruk juga turun dari 12,8% pada tahun 1995 menjadi 4,9 % pada tahun 2010 dan angka Kematian Balita sebesar 44/1000, Angka Kematian Bayi 34/1000, dan Angka Kematian Neonatal 19/1000 (Menko Kesra Agung Laksono,2012)Pada tahun 2005 pemerintah mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM) sebanyak dua kali, yaitu pada tanggal 1 maret dan 1 oktober 200, sehiungga harga BBM naik rata-rata berturut sebesar 29% dan 107%. Dalam jangka pendek kenaikan harga BBM akan menimbulkan persoalan penurunan daya beli sejalan dengan kenaikan harga barang-barang atau inflasi (Maryoto, 2005: ikhsan et al. 2005).Harga BBM yang tinggi akan berdampak pada tingkat daya beli masyarakat, tertutama daya beli konsumsi keluarga, hal ini akan mempengaruhi kemampuan masyarakat untuk mengkonsumsi makanan-makanan yang mengandung nilai gizi baik, konsumsi makanan yang mengadung gizi baik sangat diperlukan pada keluarga terutama pada balita. Harga BBM yang tinggi akan menyebabkan harga bahan makanan menjadi naik, hal ini akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan daya beli komsusi makananan keluarga terutama masyakakat keluarga menengah kebawah

Angka kasus kurang gizi dan gizi buruk dikhawatirkan akan meningkat akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Pemberian bantuan langsung tunai atau BLT perlu disertai dengan sosialisasi pengetahuan gizi kepada penerima bantuan agar dana bantuan dari pemerintah itu tepat sasaran dan memberi manfaat yang sangat bermakna bagi perbaikan gizi masyarakat. Faktor utama yang langsung mempengaruhi status gizi masyarakat adalah tingkat konsumsi pangan dan status kesehatan. Dengan naiknya harga BBM, maka harga produk pangan akan naik sehingga bisa menurunkan tingkat konsumsi pangan di kalangan masyarakat (Martianto Drajat dari Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor,2012)Harga bahan-bahan baku makanan yang melonjak naik akibat dari harga BBM, hal ini mempengaruhi daya beli masyarakat menjadi menurun terhadap makanan, secara langsung dampak ini mempengaruhi status gizi masyarakat terutama Balita yang sangat memerlukan asupan makanan yang bernilai gizi baik. Keadaan ini akan menyebababkan terjadinya penurunan status gizi masyakat yang effeknya akan mengakibatkan terjadingan status gizi kurang maupun gizi buruk. Keadaan ini sangat mempegaruhi pada masyarakat menengah kebawah terutama pada keluarga yang memiliki jumlah anggota keluarga yang banyak. Jumlah anggota keluarga atau ukuran keluarga juga mempengaruhi pola konsumsi. Hasil Survei Biaya Hidup (SBH) tahun 2007 membuktikan bahwa semakin besar jumlah anggota keluarga semakin besar proporsi pengeluaran keluarga untuk makanan dari pada untuk bukan makanan. Ini berarti semakin kecil jumlah anggota keluarga, semakin kecil pula bagian pendapatan untuk kebutuhan makanan. Tingginya harga konsumsi makanan akan memberi dampak yang berat pada mayarakat yang memiliki jumlah anggota keluarga yang banyak, sehingga angka kejadiaan status gizi buruk pada balita usia 2-4 tahun akan memilki peluang besar pada keluarga yang memiliki jumlah anggota yang banyak. Status gizi Balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi Balita adalah dengan melihat berat badan dibandingkan dengan umur yang menggunakan indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U). Pada tahun 2008, di Provinsi Bengkulu dari 166.121 balita, yang ditimbang sebanyak 79.362 balita (47,8%) dengan berat badan naik 60.499 (76,2%), dan jumlah balita yang mengalami gizi buruk sebanyak 52 (0,1%). (Profil Kesehatan Bengkulu,2008)Berdasarkan urian diatas penulis memilih judul yaitu Pengaruh Harga Bahan Bakar Minyak Dalam Tingkat Daya Beli Konsumsi Dan Jumlah Anggota Keluarga Terhadap Masalah Gizi Buruk Pada Balita Usia Usia 2-4 Tahun Di Wilayah Kelurahan Gunung Alam Kota Bengkulu.B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Bagaimana pengaruh harga bahan bakar minyak dalam tingkat daya beli konsumsi dan jumlah anggota keluarga terhadap masalah gizi buruk pada balita usia usia 2-4?.

C. Tujuan PenelitianPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh harga bahan bakar minyak dalam tingkat daya beli konsumsi dan jumlah anggota keluarga terhadap masalah gizi buruk pada balita usia usia 2-4.

D. Mamfaat Penelitian1. Dibidang akedemik untuk masukan dan tambahan pengetahuan pada mahasiswa ilmu gizi, sehingga mampu memberi pelayanan yang baik kepada masyarakat, khsusunya pelayanan gizi masyarkat yang menjadikan masyarakat sebagai kadarzi (keluarga sadar gizi)2. Penilitian ini dapat digunakan sebagai bahan bahab refrensi bagi peneliti yang mengadakan suatu penelitian yang lebih lanjut sehubungan dengan permasalahan penelitian ini.E. Metodologi Penelitian1. Jenis PenelitianModel regresi logistik dengan pendekatan Penelitian kohort merupakan penelitian epidemiologis non-eksperimental yang mengkaji antara variabel independen (faktor resiko) dan variabel dependen (efek kejadian/penyakit).2. Metode Analisis

Metode analisis multivariat dengan menggunakan metode mulitiple regresi logistik adalah suatu model matematika yang digunakan untuk mempelajari hubungan antara satu atau beberapa variabel independen dangan satu variabel dependen yang bersifat dikotomus (binary)

Untuk mengetahui beberapa suatu penting variabel menggunakan uji statistik di dalam model, maka perlu membandingkan nilai prediksi pada dua model yaitu model tanpa variabel tersebut dibandingkan model dengan variabel tersebut.

Untuk membandingkan nilai prediksi tersebut dengan menggunakan a. Likelihod Ratio Test (LRT), yaitu :\G= 2 In (L2 L1)

LI = Likehood dengan variabel (full model)

L2 = Likehood tanpa model (reduse Model)

b. Uji wald, yaitu dengan membandingkan dengan estimasi standar error

Wald = (/SE)2Dengan batas kritis wald (/2)p-value