GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …repository.unjaya.ac.id/1187/1/Wahyuni Kartika...
Transcript of GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG …repository.unjaya.ac.id/1187/1/Wahyuni Kartika...
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG
METODE AMENORE LAKTASI DI RSUD PANEMBAHAN
SENOPATI BANTUL TAHUN 2012
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan
STIKES Achmad Yani Yogyakarta
Oleh :
WAHYUNI KARTIKA SARI
1309167
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
YOGYAKARTA
2012
iv
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak
terdapat Karya Tulis Ilmiah yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Ahli
Madya di suatu perguruan tinggi atau institusi kesehatan dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan orang lain kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan
disebutkan dalam daftar pustaka.
Yogyakarta, Juli 2012
(Wahyuni Kartika Sari)
v
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG
METODE AMENORE LAKTASI DI RSUD PANEMBAHAN
SENOPATI BANTUL TAHUN 2012
INTISARI
Wahyuni Kartika Sari, Sujiyatini, Nendhi Wahyunia Utami
Latar Belakang: Metode amenore laktasi merupakan kontrasepsi yang
mengandalkan pemberian ASI Eksklusif. Metode amenore laktasi 99% efektif
digunakan selama amenore laktasi dan menyusui secara penuh sampai 6 bulan.
Metode amenore laktasi dapat dipakai sebagai alat kontrasepsi bila ibu menyusui
secara penuh (full breastfeeding) artinya bayi hanya mendapat asupan ASI saja
dan pemberian ASI ≥ 8 kali perhari, ibu belum haid (amenore) dan usia bayi < 6
bulan.
Tujuan: Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu nifas tentang Metode
Amenore Laktasi di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
Metode:Penelitian ini merupakan metode penelitian deskriptif. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua ibu nifas yang ada di RSUD Panembahan Senopati
Bantul. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 75 responden. Teknik
pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen yang
digunakan yaitu kuesioner dan menggunakan analisa data univariat.
Hasil: Tingkat Pengetahuan ibu nifas tentang MAL yaitu memiliki pengetahuan
cukup sebanyak 35 responden (46,7%), sedangkan yang memiliki pengetahuan
baik sebanyak 29 responden (38,6%), dan memiliki pengetahuan kurang sebanyak
11 responden (14,7%).
Kesimpulan: Tingkat pengetahuan responden tentang MAL sebagian besar dalam
kategori cukup yaitu sebesar 46, 7%. Oleh karena itu penyuluhan atau sosialisasi
dan informasi tentang metode amenore laktasi untuk diberikan lebih lengkap lagi
dan memberikan dukungan kepada ibu nifas agar menyusui secara eksklusif.
Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Ibu Nifas, MAL
Kepustakaan : 23 Buku, 1 Jurnal, 3 KTI, 1 Artikel
Halaman : i-xiv, 1-46, 16 Lampiran
vi
THE LEVEL OF POSTPARTUM MOTHERS KNOWLEDGE ABOUT
LACTATION AMENORRHEA METHOD AT RSUD PANEMBAHAN
SENOPATI BANTUL IN 2012
ABSTRACT
Wahyuni Kartika Sari, Sujiyatini, Nendhi Wahyunia Utami
Background: Lactation amenorrhea methods a contraception that rely on
exclusive breastfeeding. Lactation amenorrhea methods used 99% effective during
lactation amenorrhoea and full breastfeeding to 6 months. Lactation amenorrhea
methods can be used as a contraceptive when mothers are fully breastfeeding (full
breastfeeding) means that the baby had only breast milk intake and breastfeeding
only ≥ 8 times per day, the mother has not menstruation (amenorrhea) and infants
aged < 6 months.
Purpose: To knowing the level of postpartum mothers knowledge about
lactation amenorrhea method at RSUD PanembahanSenopati Bantul in 2012
Method: This research is a descriptive research method. The population in this
study were all postpartum mothers in RSUD Panembahan Senopati Bantul.
Samples used in this research is 75 respondents. Retrieval technic used purposive
sampling. The instrument used is a questionnaire and using the univariate data
analysis.
Results: The level of knowledge of postpartum mothers about MAL is to have
sufficient knowledge of as many as 35 respondents (46.7%), while having good
knowledge of as many as 29 respondents (38.6%), and have less knowledge of as
many as 11 respondents (14.7%).
Conclusion: The level of knowledge of respondents about MAL mostly in the
category of “enough”. This is about 46,7%. Therefore, education or socialization
and information about the lactation amenorrhea methods to be more complete and
provide support to postpartum mothers to breastfeed exclusively.
Keywords : Knowledge Level, Postpartum Mothers, MAL
Reference : 23 Books, 1 Journal, 3 KTI, 1 Articles
Page : i-xiv, 1-46 Contents, 16 Enclosures
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan
judul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Metode Amenore
Laktasi di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012.”
Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. dr. Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal
Achmad Yani Yogyakarta
2. Tyasning Yuni A, S.ST.,M.Kes selaku Ketua Prodi Kebidanan D III Kebidanan
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah
3. Dewi Rokhanawati, M.PH selaku Penguji Karya Tulis Ilmiah yang telah
meluangkan waktu untuk menguji dan memberikan masukan kepada penulis
4. Sujiyatini, M.Keb selaku Pembimbing I Karya Tulis Ilmiah yang telah
membimbing setulus hati dan penuh kesabaran sehingga Karya Tulis Ilmiah
dapat terselesaikan
5. Nendhi Wahyunia Utami, S.ST selaku Pembimbing II Karya Tulis Ilmiah yang
telah membimbing setulus hati dan penuh kesabaran sehingga Karya Tulis
Ilmiah dapat terselesaikan
6. dr. I Wayan Sudana selaku Direktur RSUD Panembahan Senopati Bantul
yang telah memberikan lahan untuk melakukan penelitian
7. Maryatun, Amd.Keb beserta staf yang telah membantu kelancaran dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah
8. Ibu-ibu Nifas di RSUD Panembahan Senopati Bantul yang bersedia menjadi
responden saat dilaksanakan penelitian
9. Kedua Orang Tua, Teman, dan Sahabat yang telah mendukung terselesainya
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini
Harapan penulis semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat berguna bagi seluruh
pembaca.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu
Yogyakarta, Juli 2012
Penulis
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii
PERNYATAAN ...................................................................................................... iv
INTISARI ................................................................................................................ v
ABSTRACT ............................................................................................................ vi
MOTTO .................................................................................................................. vii
PERSEMBAHAN ................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ xi
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 4
E. Keaslian Penelitian .......................................................................... 5
BAB II TINJAUAN TEORI ................................................................................ 8
A. Tinjauan Teori ................................................................................. 8
B. Kerangka Teori ................................................................................ 22
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 23
A. Jenis Penelitian ................................................................................ 23
B. Desain Penelitian ............................................................................. 23
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 24
D. Variabel Penelitian .......................................................................... 24
E. Definisi Operasional ........................................................................ 24
F. Populasi dan Sampel........................................................................ 25
G. Alat dan Metode Pengumpulan Data ............................................... 26
H. Metode Pengolahan dan Analisa Data ............................................. 29
I. Etika Penelitian ................................................................................ 30
J. Pelaksanaan Penelitian .................................................................... 31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 33
A. Gambaran Umum Daerah Penelitian ............................................... 33
B. Hasil Penelitian ................................................................................ 34
C. Pembahasan ..................................................................................... 38
D. Keterbatasan .................................................................................... 44
xi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 45
A. Kesimpulan ...................................................................................... 45
B. Saran ................................................................................................ 46
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner .................................................................................. 27
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Responden .................. 34
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Tentang MAL ..................................... 35
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Indikator MAL .................... 36
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Teori .................................................................................... 22
Gambar 3.1 Desain Penelitian ................................................................................. 23
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Perencanaan Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Lembar Pengantar Penelitian
Lampiran 3. Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 4. Kuesioner
Lampiran 5. Kunci Jawaban
Lampiran 6. Dummy table
Lampiran 7. Data Penelitian Per Item Soal
Lampiran 8. Data penelitian
Lampiran 9. Cross Tabulation
Lampiran 10. Surat ijin Uji Validitas
Lampiran 11. Surat Balasan Uji Validitas
Lampiran 12. Surat Ijin Penelitian
Lampiran 13. Surat Ijin Penelitian Sekretaris Daerah
Lampiran 14. Surat Ijin Penelitian BAPPEDA Bantul
Lampiran 15. Surat Ijin Penelitian RSUD Panembahan Senopati Bantul
Lampiran 16. Lembar Kegiatan Bimbingan KTI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode amenore laktasi merupakan kontrasepsi yang mengandalkan
pemberian ASI Eksklusif. Metode ini dapat memberikan keuntungan
untuk bayi serta ibu. Keuntungan untuk bayi yaitu bayi mendapatkan
kekebalan pasif atau mendapatkan antibodi perlindungan melalui ASI,
mendapatkan asupan gizi yang terbaik serta lebih bagus untuk tumbuh
kembang bayi, melindungi bayi dari penyakit infeksi maupun penyakit
kronik dan dapat menurunkan mortalitas terhadap penyakit diare dan
pneumonia (Saifudin, 2006).
Keuntungan metode amenore laktasi untuk ibu yaitu dapat mengurangi
resiko perdarahan pasca persalinan, mengurangi resiko anemia, dapat
meningkatkan hubungan psikologi ibu dan bayi, menurunkan resiko
terhadap kanker ovarium dan kanker payudara dan meningkatkan
kesehatan dan kesejahteraan ibu (Saifudin, 2006).
Pemberian ASI eksklusif mengharuskan bayi disusui secara on demand
(menurut kebutuhan bayi) dengan bayi dibiarkan mengisap sampai bayi
sendiri yang melepaskan hisapannya. Saat menyusui, bayi dibiarkan
menyelesaikan mengisap dari satu payudara sebelum memberikan
payudara lain, supaya bayi mendapat cukup banyak susu akhir (Saifudin,
2006).
2
Bayi hanya membutuhkan sedikit ASI dari payudara berikut atau sama
sekali tidak memerlukan lagi. Ibu dapat memulai dengan memberikan
payudara lain saat menyusui berikutnya sehingga kedua payudara
memproduksi banyak ASI. Waktu antara dua pengosongan payudara tidak
lebih dari empat jam (HTA, 2009).
Hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2002-2003
menunjukkan bahwa sebagian besar Pasangan Usia Subur (PUS)
menggunakan metode kontrasepsi Suntik sebanyak 27,8%, Pil sebanyak
13,2%, IUD sebanyak 6,2%, Implant sebanyak 4,3%, Metode Operasi
Wanita (MOW) tubektomi sebanyak 3,7%, Kondom sebanyak 0,9%,
Metode Operasi Pria (MOP) Vasektomi sebanyak 0,4%, Senggama
terputus 1,5%, Pantang Berkala 1,6% dan Metode Amenore Laktasi
sebanyak 0,1% (SDKI, 2003).
Menurut hasil mini survey yang dilakukan oleh BKKBN yang dilihat
dari persentase PUS dapat dilihat bahwa pemakaian MAL di provinsi DIY
pada tahun 2011 sebanyak 1,0% dimana terdapat pembagian menurut
kabupaten, yaitu Kabupaten Bantul 0,9%, Kulon Progo 0,5%, Gunung
Kidul 2,6%, Kabupaten Sleman 0,7%, dan Kota Yogyakarta 0,6%
(BKKBN, 2011).
Metode amenore laktasi 99% efektif digunakan selama amenore
laktasi dan menyusui secara penuh sampai 6 bulan. Pada 12 bulan
efektifitas akan menurun sampai 97% (Ramos, 1996). Metode amenore
laktasi dapat dipakai sebagai alat kontrasepsi bila ibu menyusui secara
3
penuh (full breastfeeding) artinya bayi hanya mendapat asupan ASI saja
dan pemberian ASI ≥ 8 kali perhari, ibu belum haid (amenore) dan usia
bayi < 6 bulan (Sujiyatini, 2009).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan di RSUD Panembahan Senopati
Bantul tanggal 4 April 2012 didapatkan data ibu nifas dari bulan Januari-
Februari 2012 yaitu 93 orang. Setelah itu dilanjutkan wawancara dengan
10 orang responden ternyata 100% ibu nifas tersebut tidak ada yang
mengetahui tentang metode amenore laktasi. Sehingga, peneliti tertarik
meneliti tentang gambaran tingkat pengetahuan ibu nifas tentang metode
amenore laktasi di RSUD Panembahan Senopati Bantul.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan
permasalahan yaitu “Bagaimanakah gambaran tingkat pengetahuan ibu
nifas tentang metode amenore laktasi di RSUD Panembahan Senopati
Bantul tahun 2012?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu nifas tentang metode
amenore laktasi di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
4
2. Tujuan Khusus
a. Diketahui tentang pengertian metode amenore laktasi di RSUD
Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
b. Diketahui tentang keuntungan metode amenore laktasi di RSUD
Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
c. Diketahui tentang kerugian metode amenore laktasi di RSUD
Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
d. Diketahui tentang indikasi metode amenore laktasi di RSUD
Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
e. Diketahui tentang kontraindikasi metode amenore laktasi di RSUD
Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
f. Diketahui tentang teknik penggunaan dan kriteria metode amenore
laktasi di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Pendidikan
Memberikan masukan kepada pendidikan khususnya pendidikan
ilmu kebidanan agar dapat menambah buku tentang macam-macam
alat kontrasepsi serta menambah buku tentang manfaat menyusui
secara eksklusif.
5
2. Manfaat Praktis
a. Bagi RSUD Panembahan Senopati Bantul
Memberikan masukan bagi tenaga kesehatan untuk memberikan
penyuluhan dan informasi tentang metode amenore laktasi
b. Bagi Bidan RSUD Panembahan Senopati Bantul
Memberikan masukan dan informasi kepada para bidan tentang
tingkat pengetahuan ibu nifas tentang metode amenore laktasi
sehingga para bidan dapat memberikan pemahaman tentang
metode amenore laktasi sebagai salah satu kontrasepsi alami
c. Bagi Ibu Nifas di RSUD Panembahan Senopati Bantul
Dapat memberikan informasi dalam ber-KB selama masa
menyusui dan ibu nifas dapat mengetahui tentang kontasepsi alami
yaitu metode amenore laktasi
d. Bagi Peneliti
Dapat meningkatkan pemahaman tentang metode amenore laktasi
pada ibu nifas
E. Keaslian penelitian
1. Kesumantan (2010)
Meneliti tentang Pelaksanaan Metode Amenore Laktasi pada Ibu Pasca
nifas di Klinik Bersalin Kasih Ibu Binjai Utara Tahun 2010. Penelitian
ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan
instrument kuesioner. Hasil dari penelitian ini adalah mayoritas
6
responden melakukan metode kontrasepsi MAL secara benar walaupun
secara pengertian masih rendah. Penelitian yang akan dilakukan oleh
penulis yaitu sama-sama meneliti tentang metode amenore laktasi
sedangkan perbedaan dengan penelitian ini adalah sampel, tempat dan
waktu penelitian.
2. Aprilia (2011)
Meneliti tentang Tingkat Pengetahuan tentang Metode Amenore
Laktasi pada Ibu Postpartum di Puskesmas Rawat Inap Sewilayah
Kota Yogyakarta tahun 2011. Penelitian ini menggunakan penelitian
non eksperimental yang bersifat deskriptif menggunakan instrumen
kuesioner. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa tingkat pengetahuan
tentang metode amenore laktasi pada ibu post partum di puskesmas
rawat inap sewilayah kota yogyakarta berpengetahuan cukup.
Penelitian yang akan dilakukan penulis sama-sama meneliti tentang
tingkat pengetahuan ibu postpartum tentang metode amenore laktasi
sedangkan perbedaan dengan penelitian ini adalah sampel, tempat dan
waktu penelitian.
3. Sulistiawati (2009)
Meneliti tentang pengetahuan ibu postpartum tentang metode amenore
laktasi sebagai kontrasepsi pospartum dirumah bersalin hadijah medan
2009. Penelitian ini menggunakan metode penelitian desktiptif dengan
menggunakan kuesioner. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa
pengetahuan ibu pospartum di rumah bersalin hadijah medan
7
mayoritas berpengetahuan tinggi. Penelitian yang akan dilakukan
penulis sama-sama meneliti tentang pengetahuan tentang metode
amenore laktasi sedangkan perbedaan dengan penelitian ini adalah
sampel, tempat dan waktu penelitian.
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Daerah Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Panembahan Senopati Bantul
yang merupakan rumah sakit rujukan bagi pusat-pusat pelayanan
kesehatan. Rumah sakit umum daerah Panembahan Senopati Bantul
terletak di Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo No. 14 Bantul. Rumah sakit
tersebut berdiri sejak tahun 1953 dengan nama rumah sakit umum
Jebugan, namun sejak tahun 2003 berubah nama menjadi RSUD
Panembahan Senopati Bantul. RSUD Panembahan Senopati Bantul
memperoleh pengakuan naik kelas menjadi kelas B Non Pendidikan
tertanggal 31 Januari 2009, Perda No. 3 tahun 2007.
Penelitian ini dilakukan di bangsal nifas (Alamanda), bangsal
Alamanda dibagi menjadi 2 bangsal yaitu Alamanda I dan Alamanda III
yang dipimpin oleh 1 Kepala Ruang, dibantu 2 Perawat Nurse, 18 Perawat
Assosiate, 1 Asper, dan 1 Administrasi. Alamnda I memiliki 7 kamar
pasien yang masing-masing kamar memiliki 3 TT yang masing-masing
anggotanya menggunakan asuransi kesehatan (Jampersal), sedangkan
Alamanda III memiliki 12 kamar pasien terdiri dari 3 kelas utama, 3 kamar
kelas II, dan 6 kamar kelas III. Bangsal Alamanda memiliki tujuan yaitu
meningkatkan derajat kesehatan ibu dan Anak dan mencegah kejadian
AKI dan AKB. Kegiatan yang dilakukan oleh bidan yaitu memberikan
konseling dan menganjurkan ibu nifas untuk menyusui eksklusif.
34
B. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan selama 21 hari di
RSUD panembahan Senopati Bantul di Bangsal Alamanda didapatkan
hasil penelitian yang peneliti sajikan dalam bentuk narasi dan tabel. Hasil
penelitian ini didasarkan pada data yang diperoleh dari pengisian
kuesioner yang diisi oleh responden langsung.
1. Gambaran Karakteristik Responden
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik
Responden
Karakteristik Frekuensi %
Pendidikan
SMP 35 46,7
SMA 34 45,3
D3 4 5,3
S1 2 2,7
Jumlah 75 100
Pekerjaan
IRT 57 76
PNS 2 2,7
Wiraswasta 5 6,7
Pegawai Swasta 11 14,6
Jumlah 75 100
Umur
≤ 20 tahun 8 10,7
21-25 tahun 11 14,7
26-30 tahun 25 33,3
31-35 tahun 21 28,0
≥ 36 tahun 10 13,3
Jumlah 75 100
Sumber: Data Primer, 2012
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar
responden berpendidikan SMP yaitu sebanyak 35 responden
(46,7%), dan sebagian kecil berpendidikan S1 sebanyak 2
responden (2,7%).
35
Berdasarkan pendidikan dapat dilihat bahwa sebagian besar
responden memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga yaitu
sebanyak 57 responden (76%), dan sebagian kecil responden
memiliki pekerjaan sebagai PNS sebanyak 2 responden (2,7%).
Berdasarkan umur dapat dilihat bahwa sebagian besar
responden berusia 26-30 tahun yaitu sebanyak 25 responden
(33,3%), dan sebagian kecil responden berusia ≤ 20 tahun
sebanyak 8 responden (10,7%).
2. Analisa Data Penelitian
a. Pengetahuan responden tentang Metode Amenore Laktasi
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden tentang MAL
Pengetahuan
tentang MAL Frekuensi %
Baik 29 38,6
Cukup 35 46,7
Kurang 11 14,7
Total 75 100
Sumber: Data Primer, 2012
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar
responden memiliki pengetahuan cukup tentang MAL yaitu
sebanyak 35 responden (46,7%), dan sebagian kecil responden
memiliki pengetahuan kurang sebanyak 11 responden (14,7%).
b. Pengetahuan Responden Berdasarkan Indikator MAL
Pengetahuan ibu nifas tentang metode amenore laktasi meliputi
pengetahuan tentang pengertian MAL, keuntungan MAL, Kerugian
MAL, indikasi MAL, kontraindikasi MAL, teknik penggunaan dan
36
kriteria MAL. Indikator-indikator tersebut ditunjukkan pada tabel
berikut ini :
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Indikator
MAL
Tingkat Pengetahuan Frekuensi %
1. Pengertian MAL
Baik 35 46,7
Cukup 34 45,3
Kurang 6 8,0
Jumlah 75 100
2. Keuntungan MAL
Cukup 32 42,7
Kurang 43 57,3
Jumlah 75 100
3. Kerugian MAL
Cukup 52 69,3
Kurang 23 30,7
Jumlah 75 100
4. Indikasi MAL
Baik 17 22,7
Cukup 27 36,0
Kurang 31 41,3
Jumlah 75 100
5. Kontraindikasi MAL
Cukup 37 49,3
Kurang 38 50,7
Jumlah 75 100
6. Teknik Penggunaan dan
Kriteria MAL
Baik 32 42,6
Cukup 35 46,7
Kurang 8 10,7
Jumlah 75 100
Sumber: Data Primer, 2012
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar
responden memiliki pengetahuan baik tentang pengertian MAL
yaitu sebanyak 35 responden (46,7%), dan sebagian kecil
responden memiliki pengetahuan kurang sebanyak 6 responden
(8,0%).
37
Berdasarkan indikator tentang keuntungan MAL dapat dilihat
bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan kurang
tentang keuntungan MAL yaitu sebanyak 43 responden (57,3%).
Berdasarkan indikator kerugian MAL dapat dilihat bahwa
sebagian besar responden memiliki pengetahuan cukup tentang
kerugian MAL yaitu sebanyak 52 responden (69,3%).
Berdasarkan indikasi MAL dapat dilihat bahwa sebagian besar
responden memiliki pengetahuan kurang tentang indikasi MAL
yaitu sebanyak 31 responden (41,3%), dan sebagian kecil
responden memiliki pengetahuan cukup sebanyak 27 responden
(36,0%).
Berdasarkan kontraindikasi MAL dapat dilihat bahwa sebagian
besar responden memiliki pengetahuan kurang tentang
kontraindikasi MAL yaitu sebanyak 38 responden (50,7%).
Berdasarkan teknik penggunaan dan kriteria MAL dapat dilihat
bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan cukup
tentang teknik penggunaan dan kriteria MAL yaitu sebanyak 35
responden (46,7%), dan sebagian kecil responden memiliki
pengetahuan kurang sebanyak 8 responden (10,7%).
38
C. Pembahasan
Berdasarkan tingkat pengetahuan ibu nifas tentang MAL dapat
dilihat bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan
cukup tentang MAL yaitu sebanyak 35 responden (46,7%), dan
sebagian kecil responden memiliki pengetahuan kurang sebanyak
11 responden (14,7%). Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan
yang dimiliki responden tentang metode amenore laktasi dalam
kategori cukup. Hal ini dapat dikatakan bahwa responden belum
begitu memahami tentang MAL. Hal ini dapat dipengaruhi oleh
pengetahuan, yang mana pengetahuan merupakan hasil tahu, terjadi
setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek
tertentu (Notoadmodjo, 2007).
Pendidikan juga mempengaruhi pengetahuan dimana sebagian
besar responden memiliki tingkat pendidikan SMP sebesar 22,7%
(17 responden). Selain itu, pekerjaan juga mempengaruhi
pengetahuan responden karena sebagian besar responden bekerja
sebagai ibu rumah tangga (IRT) sebesar 34,7% (27 responden) dan
umur responden juga mempengaruhi pengetahuan dimana sebagian
besar responden memiliki umur 26-30 tahun sebesar 13,3% (10
responden). Berdasarkan penelitian (Aprilia, 2011) yang berjudul
tingkat pengetahuan tentang metode amenore laktasi pada ibu
postpartum di puskesmas rawat inap sewilayah yogyakarta
didapatkan hasil pengetahuan ibu nifas adalah cukup dari jumlah
39
108 responden sebesar 63,4% (45 responden), responden yang
sebagian besar berpendidikan SMP sehingga pendidikan
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu
untuk mendapatkan informasi.
Berdasarkan indikator tentang pengertian MAL dapat dilihat
bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik
tentang pengertian MAL yaitu sebanyak 35 responden (46,7%),
sedangkan sebagian kecil responden memiliki pengetahuan kurang
sebanyak 6 responden (8,0%). Pengertian dari metode amenore
laktasi adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian Air Susu
Ibu (ASI). Hal ini dapat dikatakan bahwa responden sudah
memahami dengan baik pengertian tentang MAL.
Tingkat pengetahuan yang baik tentang pengertian metode
amenore laktasi dapat diperoleh melalui informasi dari tenaga
kesehatan dengan pemberian penyuluhan tentang metode amenore
laktasi atau dapat diperoleh melalui media massa seperti televisi,
radio, surat kabar dan sebagainya. Semakin banyak sumber
informasi yang dimiliki maka tingkat pengetahuan yang dimiliki
semakin baik. Hal ini sesuai dengan teori Wawan dan Dewi (2010)
yang menyatakan bahwa informasi akan memberikan pengaruh
terhadap pengetahuan seseorang, meskipun orang tersebut memiliki
pendidikan yang rendah, tapi jika mendapatkan informasi yang
40
baik dari media massa seperti TV, radio atau surat kabar, maka hal
itu akan meningkatkan pengetahuan seseorang.
Berdasarkan indikator keuntungan MAL dapat dilihat bahwa
sebagian besar responden memiliki pengetahuan kurang tentang
keuntungan MAL yaitu sebanyak 43 responden (57,3%).
Keuntungan dari MAL yaitu tidak membutuhkan pengawasan
medis, biaya, dan alat. Hal ini dapat dikatakan bahwa responden
tidak memahami tentang keuntungan MAL.
Tingkat pengetahuan yang kurang tentang keuntungan metode
amenore laktasi dapat dipengaruhi oleh kurangnya pengalaman
karena pengalaman merupakan sumber pengetahuan dan semakin
banyak pengalaman seseorang maka pengetahuan yang diperoleh
semakin baik dan sebaliknya jika seseorang memiliki pengalaman
sedikit maka pengetahuan seseorang juga kurang.
Hal ini sesuai dengan teori Wawan dan Dewi (2010) yang
menyatakan bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan,
atau pengalaman itu suatu cara untuk memperoleh kebenaran
pengetahuan. Pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai upaya
untuk memperoleh pengetahuan, hal ini dilakukan dengan cara
mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu.
Berdasarkan indikator kerugian MAL dapat dilihat bahwa
sebagian besar responden memiliki pengetahuan cukup tentang
41
kerugian MAL yaitu sebanyak 52 responden (69,3%). Dalam hal
ini sebagian besar responden memiliki pengetahuan cukup.
Kerugian MAL seperti yang dikemukakan oleh Handayani (2010)
yaitu perlu kesiapan sejak perawatan kehamilan, setelah 6 bulan
harus menggunakan alat kontrasepsi lain. Hal ini dapat disebabkan
kurangnya pemahaman responden tentang kerugian MAL.
Tingkat pengetahuan responden yang cukup dapat disebabkan
oleh karena faktor pendidikan, yang mana mayoritas responden
mempunyai tingkat pendidikan SMP karena sesuai dengan teori
Wawan dan Dewi (2010) yang menyatakan bahwa pendidikan
diperlukan untuk mendapatkan informasi misalnya hal-hal yang
menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.
Pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah
menerima informasi.
Berdasarkan indikator tentang indikasi MAL dapat dilihat
bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan kurang
tentang indikasi MAL yaitu sebanyak 31 responden (41,3%),
sedangkan sebagian kecil responden memiliki pengetahuan baik
sebanyak 17 responden (22,7%). Dalam hal ini responden belum
memahami tentang tentang indikasi MAL.
Indikasi MAL adalah ibu yang menyusui secara eksklusif, umur
bayi kurang dari 6 bulan, dan ibu belum mendapatkan haid sejak
melahirkan. Hal ini dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar,
42
sesuai dengan teori Wawan dan Dewi (2010) yang menyatakan
bahwa lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar
manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi
perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.
Berdasarkan indikator kontraindikasi MAL dapat dilihat bahwa
sebagian besar responden memiliki pengetahuan kurang tentang
kontraindikasi MAL yaitu sebanyak 38 responden (50,7%). Dalam
hal ini dapat dipengaruhi oleh kurangnya informasi yang didapat
oleh responden. Informasi dapat diperoleh dari berbagai media
seperti media massa maupun elektronik seperti televisi, surat kabar,
radio, majalah dan penyuluhan dari tenaga kesehatan.
Hal ini sesuai dengan teori Wawan dan Dewi (2010) yang
menyatakan bahwa informasi akan memberikan pengaruh terhadap
pengetahuan seseorang, meskipun orang tersebut memiliki
pendidikan yang rendah, tapi jika mendapatkan informasi yang
baik dari media massa seperti TV, radio atau surat kabar, maka hal
itu akan meningkatkan pengetahuan seseorang.
Berdasarkan indikator teknik penggunaan dan kriteria MAL
dapat dilihat bahwa sebagian besar responden memiliki
pengetahuan cukup tentang teknik penggunaan dan kriteria MAL
yaitu sebanyak 35 responden (46,7%), sedangkan sebagian kecil
responden memiliki pengetahuan kurang sebanyak 8 responden
(10,7%).
43
Pengetahuan yang cukup pada ibu nifas dalam hal ini karena
adanya interaksi dengan orang lain. Individu yang dapat
berinteraksi secara continue akan lebih besar terpapar informasi.
Hal ini sesuai dengan teori Wawan dan Dewi (2010) yang
menyatakan bahwa informasi akan memberikan pengaruh terhadap
pengetahuan seseorang, meskipun orang tersebut memiliki
pendidikan yang rendah, tapi jika mendapatkan informasi yang
baik dari media massa seperti TV, radio atau surat kabar, maka hal
itu akan meningkatkan pengetahuan seseorang.
Secara umum hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan
responden dalam kategori cukup. Hal ini sesuai dengan teori
Wawan dan Dewi (2011) yang menyebutkan bahwa pengetahuan
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu tingkat
pendidikan, pekerjaan, umur, lingkungan, sosial budaya, informasi,
dan pengalaman.
Menurut peneliti tingkat pengetahuan ibu nifas cukup karena
responden belum begitu mengerti tentang pemberian ASI eksklusif,
sering kali bayi usia 3 bulan sudah diberikan makanan tambahan
sebelum usia bayi mencapai 6 bulan, selain itu responden mudah
terpengaruh oleh anggota keluarga yang lain dan masyarakat
sekitar yang beranggapan bahwa memberikan makanan pada bayi
usia kurang dari 6 bulan tidak akan menimbulkan dampak buruk
pada bayi serta terkadang responden beranggapan bahwa ASI tidak
44
cukup untuk bayinya karena ASI yang keluar tidak lancar serta
puting ibu yang masuk kadalam sehingga bayi sulit untuk
menghisapnya.
Kurangnya informasi tentang metode amenore laktasi atau
kontrasepsi alami dapat menjadi alasan responden kurang
mengetahui metode amenore laktasi, selain itu responden hanya
mendapatkan informasi tentang alat kontrasepsi selama periode
menyusui dan tidak mengetahui jika ada metode yang alami selama
periode menyusui seperti metode amenore laktasi. Berdasarkan
penelitian ada salah satu responden yang tidak mengetahui tentang
metode amenore laktasi dan bertanya kepada peneliti menggunakan
alat untuk menggunakan metode amenore laktasi.
D. Keterbatasan
Penelitian ini mempunyai keterbatasan yaitu peneliti harus
menunggu responden karena dalam mengerjakan kuesioner
responden tidak fokus pada kuesioner yang telah diberikan oleh
peneliti dan responden tidak langsung mengerjakan kuesioner
tersebut karena masih ditinggal untuk menyusui bayinya, dan
peneliti harus menunggu lama sehingga hasilnya kurang maksimal.
Penelitian ini hanya satu sasaran sehingga tidak bisa
menggambarkan dengan baik faktor-faktor lain yang menyebabkan
responden tidak mengetahui tentang metode amenore laktasi.
45
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Pengetahuan responden tentang MAL sebagian besar dalam kategori
cukup yaitu sebanyak 35 responden (46,7%).
2. Pengetahuan responden tentang pengertian MAL sebagian besar dalam
kategori baik yaitu sebanyak 35 responden (46,7%).
3. Pengetahuan responden tentang keuntungan MAL sebagian besar
dalam kategori kurang yaitu sebanyak 43 responden (57,3%).
4. Pengetahuan responden tentang kerugian MAL sebagian besar dalam
kategori cukup yaitu sebanyak 52 responden (69,3%).
5. Pengetahuan responden tentang indikasi MAL sebagian besar dalam
kategori kurang yaitu sebanyak 31 responden (41,3%).
6. Pengetahuan responden tentang kontraindikasi MAL sebagian besar
dalam kategori kurang yaitu sebanyak 38 responden (50,7%)
7. Pengetahuan responden tentang teknik penggunaan dan kriteria MAL
sebagian besar dalam kategori cukup yaitu sebanyak 35 responden
(46,7%).
46
B. Saran
1. Bagi Bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul
Bagi bidan agar memberikan penyuluhan atau sosialisai dan informasi
yang lebih lengkap terutama tentang keuntungan MAL dan
memberikan dukungan kepada ibu nifas agar menyusui secara
eksklusif.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar informasi untuk peneliti
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Y. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Jogjakarta: Pustaka Rihama
Anggraini, Y., Martini. 2011. Pelayanan Keluarga Berencana. Jogjarta: Pustaka
Rihama
Aprilia, N. 2011. Karya Tulis Ilmiah Tingkat Pengetahuan Tentang Metode
Amenore Laktasi Pada Ibu PostPartum di Puskesmas rawat Inap Sewilayah
Yogyakarta
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta
Billings, E. 2006. Metode Ovulasi Billings. Jakarta: Kepustakaan Populer
Gramedia
Handayani, S. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Jogjakarta:
Pustaka Rihama
Hidayati, R. 2009. Metode dan Teknik Penggunaan Alat Kontrasepsi. Jakarta:
Salemba Medika
Hidayat, A. 2010. Metode Penelitian Kesehatan Paradigma Kuantitatif.
Surabaya: Health Book Publishing
HTA. 2009. KB pada Periode Menyusui. Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia
Kesumantan, F. 2009. Karya Tulis Ilmiah Pelaksanaan Metode Amenore Laktasi
Pada Ibu Pasca Nifas di Klinik Bersalin Kasih Ibu Binjai Utara
Notoadmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Notoadmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
Cipta
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Nugroho, T. 2011. ASI dan Tumor Payudara. Jogjakarta: Nuha Medika
Proverawati, A. 2010. Panduan Memilih Kontrasepsi. Yogyakarta: Nuha Medika
Purwanti, H. 2000. Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Jakarta: EGC
Ramos, R., Kennedy, K., Visness, C. 1996. Effectiveness Of Lactational
Amenorrhea In Prevention Of Pergnancy In Manila Volume 313
Roesli, U. 2005. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta: Trubus Agriwidya
Saifudin. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Saifudin. 2006. Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC
Saleha, S. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika
Sibagariang, E., Julianie. 2010. Buku saku metodologi Penelitian Untuk
Mahasiswa Diploma Kesehatan. Jakarta: Trans Info Media
Sulistiawati, W. 2009. Karya Tulis Ilmiah Pengetahuan Ibu Postpartum Tentang
Metode Amenore Laktasi Sebagai Kontrasepsi Postpartum di Rumah
Bersalin hadijah Medan
Sujiyatini. 2009. Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini. Jogjakarta: Nuha
Medika
Suradi, R., Masoara, S., Boediharjo, S.D., Marmoto, W. 2004. Bahan Bacaan
Manajemen Laktasi Cetakan Ke-2. Jakarta: Program Manajemen Laktasi
Wawan, Dewi M. 2010. Teori Dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika
BKKBN. 2011. Pemantauan Pasangan Usia Subur Melalui Mini Survey
Indonesia. Jakarta: ISBN
. 2003. Survey Demografi kesehatan Indonesia