GAMBARAN PERAN SUAMI TERHADAP KELANCARAN PEMBERIAN ASI...

6
Media Gizi Pangan, Vol. XIX, Edisi 1, 2015 Peran suami, ASI Eksklusif 29 GAMBARAN PERAN SUAMI TERHADAP KELANCARAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF ANAK USIA 0-6 BULAN DI DESA BONTO MARANNU KECAMATAN LAU KABUPATEN MAROS Lydia Fanny 1 , Manjilala 1 , Agustian Ipa 1 ,Sitti Saharia Rowa 1 1 Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Kemenkes, Makassar Abstract Background: Infectious diseases (diarrhea) is one of the direct causes of the problem malnutrition. More than half of the type illness and death among children under five are caused by bacteria that enter the mouth through food, water and dirty hands. Objective: This study aims to determine how the image nutritional status, diarrhea, hygienic behavior and family healthy infants aged 6-24 months in the Bonto Bunga Village District of Moncongloe Maros. Methods: This study design used is a descriptive study. Samples were toddlers aged 6- 24 months in the Bonto Bunga Village District of Moncongloe Maros as many as 35 people were selected by purposive sampling. Data on the behavior of living clean and healthy families and infectious diarrheal diseases were collected using interviews with the respondents (maternal samples) with a questionnaire instrument. Assessment of nutritional status by anthropometry is performed measurements of weight, height and determine the age. Results: The results of this study showed that the nutritional status according to the index picture of weight/age is generally normal as many as 21 people (60%), while according to the index weight/height is generally normal as many as 24 people (68.6%). For an overview of infectious diseases (diarrhea) obtained results were 11 persons (31.4%) infants were never sick with diarrhea in the last 1 month and 24 people (68.6%) had no diarrhea. To illustrate the behavior of clean and healthy families result obtained by 29 people (82.9%) less and 6 (17.1%) either. Conclusion: Conclusion of this study are generally good nutritional status, disease infectious diarrhea in children in the last 1 month are generally less and hygienic behavior and healthy families are generally still lacking Suggestion: It is suggested to provide information on healthy living behaviors to mothers family households, either directly or indirectly from related personnel . Keywords: nutritional status, diarrhea and Behavior Clean and Healthy Families PENDAHULUAN Pemberian Air Susu Ibu (ASI) merupakan pilihan terbaik untuk memenuhi gizi anak selama dua tahun pertama dalam kehidupannya. ASI eksklusif menjadi investasi yang tidak terhingga untuk menciptakan generasi sehat berkualitas secara fisik maupun emosional. Pertumbuhan dan perkembangan ideal anak akan tercapai dalam enam bulan pertama jika pemberian ASI eksklusif berhasil dilakukan (Permatasari, 2013). Manfaat pemberian ASI eksklusif sesuai dengan salah satu tujuan dari Millenium Development Goals (MDGs) yaitu mengurangi

Transcript of GAMBARAN PERAN SUAMI TERHADAP KELANCARAN PEMBERIAN ASI...

Page 1: GAMBARAN PERAN SUAMI TERHADAP KELANCARAN PEMBERIAN ASI ...mediagizipangan.org/wp-content/uploads/2016/08/5.-Lydia-Fanny1... · dengan instrumen kuesioner. ... Bentuk dukungan suami

Media Gizi Pangan, Vol. XIX, Edisi 1, 2015 Peran suami, ASI Eksklusif

29

GAMBARAN PERAN SUAMI TERHADAP KELANCARAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF ANAK USIA 0-6 BULAN

DI DESA BONTO MARANNU KECAMATAN LAU KABUPATEN MAROS

Lydia Fanny

1, Manjilala

1, Agustian Ipa

1,Sitti Saharia Rowa

1

1Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Kemenkes, Makassar

Abstract

Background: Infectious diseases (diarrhea) is one of the direct causes of the problem malnutrition. More than half of the type illness and death among children under five are caused by bacteria that enter the mouth through food, water and dirty hands.

Objective: This study aims to determine how the image nutritional status, diarrhea, hygienic behavior and family healthy infants aged 6-24 months in the Bonto Bunga

Village District of Moncongloe Maros.

Methods: This study design used is a descriptive study. Samples were toddlers aged 6-24 months in the Bonto Bunga Village District of Moncongloe Maros as many as 35 people were selected by purposive sampling. Data on the behavior of living clean and healthy families and infectious diarrheal diseases were collected using interviews with the respondents (maternal samples) with a questionnaire instrument. Assessment of nutritional status by anthropometry is performed measurements of weight, height and determine the age. Results: The results of this study showed that the nutritional status according to the index picture of weight/age is generally normal as many as 21 people (60%), while according to the index weight/height is generally normal as many as 24 people (68.6%). For an overview of infectious diseases (diarrhea) obtained results were 11 persons (31.4%) infants were never sick with diarrhea in the last 1 month and 24 people (68.6%) had no diarrhea. To illustrate the behavior of clean and healthy families result obtained by

29 people (82.9%) less and 6 (17.1%) either.

Conclusion: Conclusion of this study are generally good nutritional status, disease infectious diarrhea in children in the last 1 month are generally less and hygienic behavior and healthy families are generally still lacking Suggestion: It is suggested to provide information on healthy living behaviors to mothers

family households, either directly or indirectly from related personnel.

Keywords: nutritional status, diarrhea and Behavior Clean and Healthy Families

PENDAHULUAN

Pemberian Air Susu Ibu (ASI) merupakan pilihan terbaik untuk memenuhi gizi anak selama dua tahun pertama dalam kehidupannya. ASI eksklusif menjadi investasi yang tidak terhingga untuk menciptakan generasi sehat berkualitas secara fisik maupun

emosional. Pertumbuhan dan perkembangan ideal anak akan tercapai dalam enam bulan pertama jika pemberian ASI eksklusif berhasil dilakukan (Permatasari, 2013).

Manfaat pemberian ASI eksklusif sesuai dengan salah satu tujuan dari Millenium Development Goals (MDGs) yaitu mengurangi

Page 2: GAMBARAN PERAN SUAMI TERHADAP KELANCARAN PEMBERIAN ASI ...mediagizipangan.org/wp-content/uploads/2016/08/5.-Lydia-Fanny1... · dengan instrumen kuesioner. ... Bentuk dukungan suami

Media Gizi Pangan, Vol. XIX, Edisi 1, 2015 Peran suami, ASI Eksklusif

30

tingkat kematian anak dan meningkatkan kesehatan ibu. WHO (2009) menyatakan sekitar 15% dari total kasus kematian anak di bawah usia lima tahun di negara berkembang disebabkan oleh pemberian ASI tidak eksklusif. ASI tidak hanya memberikan manfaat kesehatan bagi ibu dan bayi namun juga bernilai sangat ekonomis dan praktis. Selain itu ASI menjadi jembatan kasih sayang diantara keduanya. Bahkan pemberian ASI eksklusif mempererat jalinan cinta antara ibu-ayah dan serta seluruh keluarga yang menanti kehadiran buah hati tercinta. Ibu bukanlah pelaku tunggal yang menentukan keberhasilan ASI eksklusif. Amanah ini menjadi tanggung jawab bersama yang menuntut optimalisasi peran aktif keluarga untuk menyususn strategi mencapai keberhasilan pemberian ASI eksklusif (Permatasari, 2013).

Namun sayangnya Target 80% cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih sangat jauh dari kenyataan. Prevalensi ASI eksklusif dari Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (1997-2007) menunjukkan penurunan dari tahun ke tahun yaitu dari 40,2% (1997) menjadi 39,5% (2003) dan semakin menurun pada tahun 2007 yaitu sebanyak 32%. Bahkan angka ini data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) semakin mengkhawatirkan turun menjadi 15,3% pada tahun 2010. Namun jumlah bayi yang diberi ASI eksklusif di Sulawesi Selatan pada tahun 2007 yaitu 57,05% dan meningkat pada tahun 2008 menjadi 57,48% (Profil kesehatan Sul-Sel, 2008). Adapun presentase rata-rata cakupan ASI eksklusif (60%) di Kabupaten Maros pada tahun 2012 di kecamatan Bonto Marannu yaitu 59,80%, Lau 66,33%, Maros Baru 68%, Bantimurung 92,73%, Simbang 80,69%, Cenrana 77,82%, Camba 68,81%, Tompobulu 71,83%, Turikale 52,20%, Marusu 59,4%, Mandai 66,4%, Moncongloe 76,3%, Tanralili 90,13%, dan Mallawa 66,22%.

Rendahnya pemberian ASI merupakan ancaman bagi tumbuh kembang anak yang akan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan kualitas SDM secara umum. Hingga 80% perkembangan otak anak dimulai sejak dalam kandungan sampai usia 3 tahun yang dikenal dengan periode emas, sehingga sangat penting untuk mendapatkan ASI yang mengandung protein, karbohidrat, lemak dan mineral yang dibutuhkan bayi (Permatasari, 2013).

Hasil penelitian Dimeavita (2013) menyatakan pada umumnya dukungan suami terhadap pemberian ASI sebanyak 62,5% dan

pemberian ASI pada bayi pada umumnya belum baik sebesar 55%.

Salah satu penyebab yang mempengaruhi rendahnya pemberian ASI Eksklusif yaitu dukungan keluarga terutama dukungan suami. Setelah proses persalinan, sebenarnya peranan keluarga terdekatlah yaitu suami menjadi sangat penting karena tanggung jawab untuk pemberian ASI Eksklusif bukan hanya tanggung jawab istri tetapi juga menjadi tanggung jawab suami.

Sehingga, dengan adanya upaya melalui dukungan yang dilakuakan oleh seluruh pihak baik ayah sebagai keluarga terdekat atau keluarga lainnya dan dukungan dari pihak lainnya akan meningkatkan jumlah pemberian ASI Eksklusif di Indonesia.

Berdasarkan data dan uraian di atas, penulis melihat adanya alasan yang cukup kuat untuk melakukan peneltian tentang gambaran dukungan suami terhadap pemberian ASI eksklusif di Desa Bonto Marannu Kecamatan Lau Kabupaten Maros.

METODE PENLITIAN Penelitian ini adalah penelitian

deskriptif yang akan menilai gambaran peran suami terhadap kelancaran pemberian ASI eksklusif anak usia 0-6 bulan di Desa Bonto Marannu Kabupaten Maros. Waktu penelitian pada bulan Desember 2013 sampai bulan Juni 2014.

Sampel adalah anak balita umur 0-6 bulan dan suami di Desa Bonto Marannu Kecamatan Lau Kabupaten Maros, sedangkan responden adalah ibu dan suami balita sebanyak 13 orang. Dengan kriteria: Ibu yang memilki anak usia 0-6 bulan, Bersedia diwawancarai, keluarga lengkap (ibu dan suaminya berada dirumah saat wawancara), Penduduk permanen pada wilayah penelitian. Teknik yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah Purpossive Sampling yaitu salah satu teknik pengumpulan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan kriteria sampel yang telah ditentukan oleh peneliti.

Instrumen penelitian yang digunakan adalah menggunakan lembar kuesioner. Data mengenai pemberian ASI eksklusif dan peran suami dikumpulkan dengan menggunakan metode wawancara terhadap responden dengan instrumen kuesioner. Data terkumpul peneliti melakukan pengolahan data antara lain dianalisis secara deskriptif dengan distribusi frekuaensi dan narasi.

Page 3: GAMBARAN PERAN SUAMI TERHADAP KELANCARAN PEMBERIAN ASI ...mediagizipangan.org/wp-content/uploads/2016/08/5.-Lydia-Fanny1... · dengan instrumen kuesioner. ... Bentuk dukungan suami

Media Gizi Pangan, Vol. XIX, Edisi 1, 2015 Peran suami, ASI Eksklusif

31

HASIL PENELITIAN Pemberian ASI Eksklusif

Tabel 1 Distribusi Pemberian ASI Eksklusif di Desa Bonto Marannu Kecamatan Lau Kabupaten

Maros

Pemberian ASI Eksklusif

n %

ASI Eksklusif 7 53.8 Tidak ASI Eksklusif 6 46.2

Jumlah 13 100

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa ibu tidak memberikan ASI Eksklusif sebanyak 7 orang (53.8%).

Peran Suami Tabel 2

Distribusi Peran Suami Terhadap Pemberian ASI di Desa Bonto Marannu Kecamatan Lau Kabupaten Maros

Peran Suami n %

Bentuk dukungan suami terhadap istri dalam pemberian ASI eksklusif a. Mencari informasi mengenai ASI eksklusif b. Menemani istri untuk konsultasi ke petugas kesehatan mengenai ASI eksklusif c. Meyakinkan istri bahwa ASI saja cukup untuk bayi hingga ia berusia 6 tahun d. Memberikan motivasi kepada istri untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayi e. Tidak melakukan apa-apa

4 0 1 7 1

30.8%

0% 7.7%

53.8% 7.7%

Bentuk perhatian suami kepada istri a. Memberikan pujian b. Memberikan hadiah c. Memberikan semangat d. Memberi bunga e. Tidak melakukan apa-apa

0 0

12 0 1

0% 0%

92.3% 0%

7.7%

Bentuk bantuan suami terhadap istri dalam mengasuh anak a. Menggendong bayi b. Mengganti popok bayi c. Memandikan bayi d. Menemani anak ketika istri sedang sibuk e. Tidak melakukan apa-apa

9 1 0 3 0

69.2% 69.2%

0% 23.1%

0%

Bentuk pemberian suami terhadap kenyamanan istri a. Membantu pekerjaan rumah tangga b. Mengurusi anak lainnya (jika ada) c. Memberikan kebutuhan yang diinginkan istri d. Tidak melakukan apa-apa

10 1 2 0

76.9% 7.7%

15.4% 0%

Sikap suami jika kebutuhan yang diinginkan tidak dapat langsung dilaksanakan istri karena harus menyusui bayi terlebih dahulu a. Bersikap ramah b. Memaksa istri untuk memenuhi kebutuhan Anda c. Memarahi istri d. Tidak berbicara kepada istri karena sedang marah

13 0 0 0

100% 0% 0% 0%

Bentuk perlakuan suami untuk memastikan ibu memberikan ASI eksklusif kepada bayi a. Membimbing ibu untuk memberikan ASI saja kepada bayi tanpa makanan lainnya b. Anda ikut mendampingi ibu konsultasi ke petugas kesehatan untuk memperoleh

informasi tentang ASI c. Membimbing ibu ketika mengalami masalah selama masa menyusui d. Membimbing ibu cara memerah dan menyimpan ASI perah e. Membimbing ibu cara memberikan ASI perah kepada bayi f. Tidak melakukan apa-apa

10 0

2 0 0 1

76.9% 0%

15.4%

0% 0%

7.7%

Page 4: GAMBARAN PERAN SUAMI TERHADAP KELANCARAN PEMBERIAN ASI ...mediagizipangan.org/wp-content/uploads/2016/08/5.-Lydia-Fanny1... · dengan instrumen kuesioner. ... Bentuk dukungan suami

Media Gizi Pangan, Vol. XIX, Edisi 1, 2015 Peran suami, ASI Eksklusif

32

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar bentuk dukungan suami terhadap istri dalam pemberian ASI eksklusif kepada (53.8%), bentuk perhatian sebagian besar memberikan semangat ialah (92.3%), bentuk bantuan suami sebagian menggendong bayi (69.2%), bentuk pemberian sebagian besar membantu pekerjaan rumah tangga (76.9%), sikap suami jika kebutuhan tidak langsung dilaksanaakan istri karena harus menyusui bayi terlebih dahulu sebagian besar bersikap ramah (100%) dan bentuk perlakuan suami untk memastikan ibu memberikan ASI eksklusif sebagian besar membimbing istri untuk memberikan ASI saja kepada bayi tanpa makanan lainnya (76.9%).

Berdasarkan hasil diatas maka peran suami dapat dikelompokkan sebagai berikut

Tabel 3 Distribusi Peran Suami di Desa Bonto

Marannu Kecamatan Lau Kabupaten Maros

Peran Suami n %

Baik 12 92.3 Kurang 1 7.7

Jumlah 13 100

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh

bahwa peran suami terhadap pemberian ASI pada umumnya baik sebanyak 12 orang (92.3%).

Distribusi Peran Suami dengan Pemberian ASI Eksklusif. Tabel 4

Distribusi Peran Suami Dengan Pemberian ASI Eksklusif di Desa Bonto Marannu Kecamatan Lau Kabupaten Maros

Peran Suami

Pemberian ASI

Total ASI Eksklusif Tidak ASI Eksklusif

n % n % n %

Baik 7 53.8 5 38.5 12 92.3 Kurang 0 0 1 7.7 1 7.7

Jumlah 7 38.5 6 46.2 13 100

Berdasarkan hasil penelitian

menunjukkan bahwa terdapat 7 orang (53.8%) dengan kategori peran suami baik serta pemberian ASI baik dan 1 orang (7.7%) memiliki kategori peran suami kurang serta tidak member ASI eksklusif. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa suami yang memberikan motivasi kepada istri untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayi sebanyak 7 orang (53.8%) hal ini dikarenakan tingkat pengetahuan suami yang baik, dilihat dari pendidikan suami rata-rata lulusan SMA, suami yang memberikan semangat kepada istri sebanyak 12 orang (92.3%) hal ini disebabkan karena suami peduli kepada istrinya, yang menggendong bayi sebanyak 9 orang (69.2%) hal ini dapat dilihat dari kepedulian suami saat tiba dirumah langsung menggendong anaknya, yang membantu pekerjaan rumah tangga sebanyak 10 orang (76.9%) hal ini dikarenakan suami mengerti akan kondisi istri, maka suami ketika di rumah membantu pekerjaan rumah tangga istri, suami yang bersikap ramah sebanyak 13 orang (100%) hal ini dikarenakan suami

mengerti akan situasi yang tidak memungkinkan untuk istri memenuhi keperluannya saat istri sedang mengurus anaknya, dan yang menjawab membimbing istri untuk memberikan ASI saja kepada bayi tanpa makanan lainnya sebanyak 10 orang (76.9%) hal ini dikarenakan suami paham bahwa ASI sangat dibutuhkan bayi. Peran suami terhadap pemberian ASI pada umumnya baik yaitu sebanyak 12 orang (92.3%). Hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Dimeavita (2013), yaitu sebagian besar suami memberikan peran yang kurang (62.5%). Perbedaan ini disebabkan karena pengetahuan suami yang baik tentang pentingnya ASI.

Salah satu penyebab yang mempengaruhi rendahnya pemberian ASI Eksklusif yaitu dukungan keluarga terutama dukungan suami. Setelah proses persalinan, sebenarnya peranan keluarga terdekatlah yaitu suami menjadi sangat penting karena tanggung jawab untuk pemberian ASI Eksklusif bukan hanya tanggung jawab istri tetapi juga menjadi tanggung jawab suami.

Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian Rohani (2008) yang menyatakan

Page 5: GAMBARAN PERAN SUAMI TERHADAP KELANCARAN PEMBERIAN ASI ...mediagizipangan.org/wp-content/uploads/2016/08/5.-Lydia-Fanny1... · dengan instrumen kuesioner. ... Bentuk dukungan suami

Media Gizi Pangan, Vol. XIX, Edisi 1, 2015 Peran suami, ASI Eksklusif

33

bahwa salah satu faktor penting dalam tercapainya pemberian ASI Eksklusif adalah pemberian peran kepada ibu. Ibu yang berpikir positif, ketika melihat bayinya maka ia akan memikirkan bayi tersebut dengan penuh kasih sayang. Keadaan ini diperoleh ibu apabila mendapatkan dukungan-dukungan dari lingkungan sekitar ibu untuk memberikan ASI kepada bayinya. Dukungan ini dapat diperoleh ibu dari tiga pihak, yaitu suami, keluarga dan tenaga kesehatan.

Pemberian ASI pada penelitian ini dikelompokkan menjadi dua yaitu ASI eksklusif dan tidak ASI eksklusif. Pemberian ASI eksklusif kepada bayi ternyata hanya sebagian kecil (46.2%) yang memberikan ASI eksklusif sampai usia 6 bulan. Jumlah ini masih sangat jauh dari target ASI eksklusif sendiri yaitu 80%. Sedangkan ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif kepada anaknya jumlahnya cukup besar yaitu (53.8%). Jumlah tersebut kurang bila dibandingkan dengan hasil penelitian Dimeavita (2013) yaitu sebanyak (55%) ibu yang memberikan ASI eksklusif. Perbedaan ini disebabkan karena kurangnya kesadaran ibu untuk memerikan ASI eksklusif kepada anaknya.

ASI adalah makanan yang paling penting terutama pada fase pertama kehidupannya. ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisinya yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi. ASI memiliki keunggulan yang lebih besar dibanding dengan susu formula (Nurani, 2013).

ASI Eksklusif adalah menyusui bayi secara murni, yaitu bayi hanya diberi ASI saja selama 6 bulan tanpa tambahan cairan apapun, contohnya seperti susu formula, jeruk, madu, air putih, air the, dan tanpa pemberian makanan apapun, seperti pisang, bubur susu, biscuit bubur atau nasi tim. Setelah bayi berumur 6 bulan, barulah bayi diberikan makanan pendamping ASI dengan ASI tetap diberikan sampai bayi berusia 2 tahun atau lebih (wiji, 2013).

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui gambaran dukungan suami dengan pemberian ASI eksklusif yaitu terdapat 12 responden (92.3%) yang dukungan suami baik, yang dimana dari 12 responden terdapat 7 responden yang tetap memberikan ASI eksklusif kepada anaknya dan 5 responden yang tidak memberikan ASI eksklusif kepada anaknya. Terdapat 1 responden (7.7%) yang kurang mendapatkan dukungan dari suami dan tidak memberikan ASI eksklusif.

KESIMPULAN 1. Dukungan suami terhadap pemberian ASI

pada umumnya baik yaitu sebanyak 12 orang (92.3%).

2. Jumlah ibu yang memberikan ASI eksklusif hanya 53.8%.

3. Terdapat (53.8%) responden yang baik memberikan ASI eksklusif kepada anaknya, Sedangkan untuk dukungan suami terdapat (7.7%) yang kurang mendapatkan dukungan dari suaminyanya dan tidak memberikan ASI eksklusif kepada anaknya.

SARAN

1. Disarankan kepada ibu menyusui untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya dan diharapkan pada setiap suami untuk dapat memotivasi istrinya agar memberikan ASI eksklusif kepada bayinya.

2. Diharapkan untuk melakukan pengembangan dari penelitian ini dengan melakukan penelitian lebih lanjut.

3. Diharpkan bagi tenaga kesehatan di Desa Bonto Marannu Kecamatan Lau Kabupaten Maros agar memberikan penyuluhan tentang pentingnya ASI eksklusif dan peran suami terhadap kelancaran pemberian ASI.

DAFTAR PUSTAKA Deddy P. (2009). Ilmu Gizi Untuk Keperawatan

dan Gizi Kesehatan.Yogyakarta; NuhaMedika

Dimeavita R. (2013). Hubungan Dukungan Suami Terhadap Pemberian ASI Di Kecematan Snoa Kabupaten Bantaeng.

Februhartanty J. (2009). ASI dari Ayah Untuk Ibu dan Bayi. Jakarta; Semesta Media.

Nurani A. (2013). 7 Jurus Sukses Menyusui.Jakarta; Elex Media Komputindo.

Natia WR. (2013). ASI dan Panduan Ibu Menyusui. Yogyakarta; nuMed.

Nugroho G. (2012). Manfaat ASI untuk Kesehatan Ibu dan Bayi.

http://anakasisehat.com/2012/09/manfaat-asi-untuk-kesehatan-ibu-dan-bayi/. (diakses, 20 Februari 2014)

Permatasari TAE. (2013).Optimalisasi Peran Keluarga Terhadap Keberhasilan Pemberian Air Susu Ibu (Asi) Eksklusif. http://www.fkkumj.ac.id/arsipjurnal/78-asi

(diakses, 13 Desember 2013)

Page 6: GAMBARAN PERAN SUAMI TERHADAP KELANCARAN PEMBERIAN ASI ...mediagizipangan.org/wp-content/uploads/2016/08/5.-Lydia-Fanny1... · dengan instrumen kuesioner. ... Bentuk dukungan suami

Media Gizi Pangan, Vol. XIX, Edisi 1, 2015 Peran suami, ASI Eksklusif

34

Proverawati A dan Asfuah S. (2009).Gizi untuk Kebidanan. Yogyakarta; nuMed.

Purwanti HS.(2004). Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Jakarta; EGC Ria R. (2012). Keajaiban ASI. Jakarta; DuniaSehat.

Ria R. (2012). Keajaiban ASI. Jakarta; DuniaSehat.

Rohani, 2008. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007.

Sulistyoningsih, H. (2012). Ilmu Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta; Graham.

Safwaan YM (2013). Suamisiaga. http://yunimelliasyafwaan.wordpress.c

om/2013/08/04/makalah-suami-siaga/. (diakses, 20 Februari 2014)

Wiji RN.(2013). ASI Dan Panduan Ibu Menyusui. Yogyakarta.Nuha Medika.

Wahyuti A. (2012). ASI Eksklusif Penting. midwifenana.blogspot.com/2012/01/asi-eksklusif-penting.html (diakses, 19 July 2014)