GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0...

78
0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI POSYANDU CEMPAKA KELURAHAN LARANGAN SELATAN TAHUN 2010 Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN OLEH: FITRI FIDDINI NIM: 107103000612 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/ 2010 M

Transcript of GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0...

Page 1: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

0

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG

BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI

POSYANDU CEMPAKA KELURAHAN LARANGAN SELATAN

TAHUN 2010

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN

OLEH:

FITRI FIDDINI

NIM: 107103000612

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1431 H/ 2010 M

Page 2: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 6 Oktober 2010

Fitri Fiddini

Page 3: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

ii

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU

YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

PADA BAYI DI POSYANDU CEMPAKA KELURAHAN

LARANGAN SELATAN

TAHUN 2010

Laporan Penelitian

Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Kedokteran (S.Ked)

OLEH:

FITRI FIDDINI

NIM: 107103000612

Pembimbing

Ratna Pelawati, M.Biomed

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1431 H/ 2010 M

Page 4: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Laporan Penelitian berjudul GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN

PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI

EKSKLUSIF PADA BAYI DI POSYANDU CEMPAKA KELURAHAN

LARANGAN SELATAN TAHUN 2010 yang diajukan oleh Fitri Fiddini (NIM:

107103000612), telah diujikan di hadapan Tim Penguji Program Studi Pendidikan

Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dan sudah diperbaiki sesuai dengan masukan dan saran anggota penguji.

Jakarta, 6 Oktober 2010

DEWAN PENGUJI

Pembimbing Penguji

Ratna Pelawati, M.Biomed dr. Nurul Hiedayati, Ph.D

PIMPINAN FAKULTAS

Dekan FKIK UIN Kaprodi Pendidikan Dokter

Prof. Dr. (hc). dr. M.K. Tadjudin, Sp.And Dr. dr. Syarief Hasan Lutfie, Sp.RM

Page 5: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

iv

KATA PENGANTAR

بسن ا هلل ا لرحمن ا لر حين

ا لسال م عليكن ورحمة ا هلل و بر كا ته

Alhamdulillah adalah untaian kata terindah sebagai ungkapan syukur

kehadirat Allah SWT yang patut peneliti ucapkan, atas Berkat dan Rahmat-Nya

lah sehingga peneliti dapat menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul “

Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu yang Bekerja terhadap

Pemberian Asi Eksklusif pada Bayi di Posyandu Cempaka Kelurahan

Larangan Selatan Tahun 2010”.

Pembuatan proposal ini tidak akan terwujud tanpa bantuan berbagai pihak

serta bimbingan dan arahan dari pembimbing fakultas. Terima kasih peneliti

ucapkan kepada :

1. Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Prof. Dr. dr. M. K.

Tadjudin, SpAnd.

2. Ketua Program Studi pendidikan Dokter, Dr. dr. Syarief Hasan Lutfie,

SpRM.

3. Ratna Pelawati, M.Biomed selaku pembimbing riset.

4. dr. Nurul Hiedayati, PhD selaku dosen penguji.

5. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Dokter, FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

6. Kader Posyandu Cempaka dan seluruh responden dalam penelitian ini.

7. Ayah dan Ibunda tercinta yang selalu memberikan dukungan baik

moril maupun materil sejak penulis dalam kandungan hingga kini

bahkan selamanya.

8. Abang dan Adikku tercinta, atas dukungan, bantuan dan

pengertiannya.

9. Teman-teman Program Studi Pendidikan Dokter dan semua pihak yang

telah memberikan kontribusi terhadap penyelesaian skripsi ini yang

tidak dapat disebutkan satu persatu

Page 6: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

v

Proposal ini telah dibuat sedemikian rupa, namun apabila terdapat

kekurangan dan kesalahan baik dari segi isi, bahasa, maupun pengetikannya, saran

dan kritik yang membangun sangatlah peneliti harapkan demi kesempurnaannya.

و ا لسال م عليكن ورحمة ا هلل و بر كا ته

Jakarta, 6 Oktober 2010

Fitri Fiddini

Page 7: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

vi

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

6 Oktober 2010

Fitri Fiddini

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG

BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI

POSYANDU CEMPAKA KELURAHAN LARANGAN SELATAN TAHUN

2010

xvii + 43 halaman + 14 tabel + gambar + 1 lampiran

ABSTRAK

Pemberian Air Susu Ibu (ASI) pada bayi merupakan cara terbaik bagi

peningkatan kualitas SDM sejak dini yang akan menjadi penerus bangsa. ASI

merupakan makanan yang paling sempurna bagi bayi. (Depkes RI, 2005).

Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan menggunakan desain cross

sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Populasi

pada penelitian ini adalah para ibu yang bekerja dan memiliki bayi usia 7 sampai

dengan 24 bulan. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive accidental

dengan sampel jenuh sebanyak 33 orang. Data hasil penelitian disajikan dalam

bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan dari 33 orang ibu

yang bekerja hanya sebanyak 9 (27,3%) yang memberikan ASI Eksklusif kepada

bayinya, 19 orang (57,6%) ibu yang bekerja memiliki pengetahuan baik mengenai

ASI Eksklusif, dan 19 (57,6%) ibu memiliki sikap yang baik terhadap Pemberian

ASI Eksklusif. Sebanyak 21 (63,6%) ibu bekerja sebagai karyawan. Sebanyak 22

(66,7%) ibu berpendidikan tamat SMU. Sebanyak 18 (54,5%) ibu berusia > 30

tahun . Sebanyak 22 orang ibu mendapat informasi pemberian ASI Eksklusif dari

anggota keluarga.

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Perilaku, Ibu bekerja, ASI Eksklusif

Page 8: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

vii

DESCRIPTION OF KNOWLEDGE, ATTITUDE AND BEHAVIOUR OF

WORKING MOTHERS CONCERNING EXCLUSIVE MILK (ASI) TO

BABY IN CEMPAKA POSYANDU (INTEGRATED SERVICES UNIT)

KELURAHAN LARANGAN SELATAN YEAR 2010

Abstract

Breast feeding (ASI) for baby is one of the best ways for improvement of human

resources quality since earlier age for who will be become the next generation.

ASI is the most complete nutritious food for baby. (Ministry of health of the

republic of Indonesia, 2005). This research is a survey method by using cross

sectional design. Data collection was done by using questionnaire. Population in

the research are working mothers and have baby by age of 7 (seven) to 24 (twenty

four) months. Sample collection done by purposive accidental with total sample

33 people. The data of research result presented in frequency distribution table.

The result of the research shows of 33 working mothers, only 9 (27.3%) provided

Exclusive milk to their babies. As many as 19 people (57.6%) of working mothers

have fine knowledge regarding of exclusive milk. For 19 (57.6%) mothers have

good attitude concerning of breast feeding (exclusive milk), 21 (63.6%) working

mothers as employment, 22 (66.7%) they are high school graduate, 18 (54.5%) the

mothers by age of more than 30 years old, and 22 mothers received information of

breast feeding (exclusive milk) from the member of family.

Key word: Knowledge, attitude, bahavior, Working Mother, Milk

Page 9: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

viii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA................................................ i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN..................................................... iii

KATA PENGANTAR .............................................................................................. iv

ABSTRAK ................................................................................................................. vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xii

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah ................................................................................... 3

1.3 Pertanyaan Penelitian ................................................................................ 4

1.4 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 4

1.4.1 Tujuan Umum .................................................................................. 4

1.4.2 Tujuan Khusus ................................................................................. 4

1.5 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 7

2.1 ASI dan ASI Eksklusif ............................................................................. 7

2.1.1 Definisi ASI dan ASI Eksklusif .................................................. 7

2.1.2 Manfaat dan Keunggulan ASI ..................................................... 7

2.1.3 Keberhasilan Menyusui ............................................................. 10

2.1.4 Keterampilan Menyusui ............................................................. 11

2.1.5 Ibu Bekerja...............................................................................15

2.2 Pengetahuan ............................................................................................ 20

2.3 Sikap ........................................................................................................ 21

2.4 Perilaku.................................................................................................... 21

2.5 Kerangka Konsep ................................................................................... 22

2.6 Definisi Operasional .............................................................................. 23

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 26

3.1 Desain Penelitian.................................................................................... 26

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 26

3.3 Populasi & Sampel Penelitian ............................................................... 26

3.4 Cara Kerja Penelitian.............................................................................. 28

3.5 Manajemen Data ..................................................................................... 29

3.5.1 Pengumpulan Data .......................................................................... 29

3.5.2 Pengolahan, Analisis, dan Penyajian Data..................................... 29

Page 10: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

ix

BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN ................................................................... 30

4.1 Pengetahuan ............................................................................................ 30

4.2 Sikap ....................................................................................................... 30

4.3 Perilaku ................................................................................................... 31

4.4 Karakteristik Ibu..................................................................................... 32

4.5 Sumber Informasi ................................................................................... 33

4.6 Pengetahuan terhadap Perilaku………………………………………34

4.7 Sikap terhadap Perilaku……...………………………………………34

4.8 Karakteristik Ibu yang Bekerja terhadap Perilaku..………………….35

4.9 Sumber Informasi Terhadap Perilaku………………………………..36

BAB 5 PEMBAHASAN ...................................................................................... 38

5.1 Perilaku Pemberian ASI ........................................................................ 38

5.2 Sikap ....................................................................................................... 40

5.3 Pengetahuan ............................................................................................ 40

5.2 Karakteristik Ibu..................................................................................... 42

5.3 Sumber Informasi ................................................................................... 43

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................. 44

6.1 Kesimpulan ............................................................................................. 46

6.2. Saran ....................................................................................................... 47

6.2.1 Saran Bagi Ibu Bekerja ................................................................... 47

6.2.3 Saran Bagi Institusi ......................................................................... 47

6.2.4 Saran Bagi Peneliti Selanjutnya ..................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 49

LAMPIRAN ............................................................................................................. 50

Page 11: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

x

DAFTAR TABEL

1.

Tabel 4.1

Distribusi Ibu yang Bekerja terhadap Pengetahuan

Pemberian ASI Eksklusif di Posyandu Cempaka, Kelurahan

Larangan Selatan Tahun 2010

2. Tabel 4.2 Distribusi Ibu yang Bekerja terhadap Sikap Pemberian ASI

Eksklusif di Posyandu Cempaka, Kelurahan Larangan

Selatan Tahun 2010

3. Tabel 4.3 Distribusi Ibu yang Bekerja terhadap Perilaku Pemberian

ASI Eksklusif di Posyandu Cempaka, Kelurahan Larangan

Selatan Tahun 2010

4. Tabel 4.4 Distribusi Ibu yang Bekerja terhadap Pekerjaan,

Pendidikan, Umur Pemberian ASI Eksklusif di Posyandu

Cempaka, Kelurahan Larangan Selatan Tahun 2010

5. Tabel 4.5 Distribusi Ibu yang Bekerja terhadap Sumber Informasi

Pemberian ASI Eksklusif di Posyandu Cempaka, Kelurahan

Larangan Selatan Tahun 2010

6.

7.

8.

9.

Tabel 4.6

Tabel 4.7

Tabel 4.8

Tabel 4.9

Distribusi Pengetahuan terhadap Perilaku Pemberian ASI

Eksklusif di Posyandu Cempaka Kelurahan Larangan

Selatan Tahun 2010

Distribusi Sikap Ibu Bekerja Terhadap Perilaku Pemberian

ASI Eksklusif di Posyandu Cempaka Kelurahan Larangan

Selatan tahun 2010

Distribusi Karakteristik Ibu yang Bekerja terhadap

Perilaku Pemberian ASI Eksklusif di Posyandu Cempaka

Kelurahan Larangan Selatan Tahun 2010

Distribusi Sumber Informasi Ibu yang Bekerja terhadap

Perilaku Pemberian ASI Eksklusif di Posyandu Cempaka

Kelurahan Larangan Selatan tahun 2010

Page 12: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

xi

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 2.1.4.1 Posisi Menyusui yang Benar

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Gambar 2.1.4.2

Gambar 2.1.5.1

Gambar 2.1.5.2

Gambar 2.1.5.3

Gambar 2.5

Gambar 3.4

Posisi Menyusui yang Tidak Benar

Pemberian ASI dengan Cangkir

Pengeluaran ASI dengan Tangan

Pengeluaran ASI dengan Pompa Tangan

Kerangka Konsep

Cara Kerja Penelitian

Page 13: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran I Kuesioner..............................................................................50

2. Lampiran II Output program komputer untuk hasil penelitian.................57

Page 14: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara berkembang, diperlukan pembangunan dalam

berbagai sektor untuk meningkatkan perekonomian bangsa. Salah satu sektor yang

dapat menunjang perekonomian adalah sektor industri. Baik industri kecil maupun

besar. Dalam kondisi pembangunan kearah industrialisasi dimana persaingan

pasar semakin ketat, sangat diperlukan tenaga kerja yang sehat dan produktif.

Searah dengan hal tersebut kebijakan pembangunan di bidang kesehatan ditujukan

untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi seluruh masyarakat,

termasuk masyarakat pekerja. (Depkes RI, 2005).

Masyarakat pekerja mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat

penting sebagai pelaku dan tujuan pembangunan, dimana dengan berkembangnya

IPTEK dituntut adanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan

mempunyai produktivitas yang tinggi hingga mampu meningkatkan kesejahteraan

dan daya saing di era globalisasi. (Depkes RI, 2005).

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2003, pekerja di Indonesia

mencapai 100.316.007 dimana 64,63% pekerja laki-laki dan 35,37% pekerja

wanita. Wanita yang bekerja sesungguhnya merupakan arus utama di banyak

industri. Mereka diperlakukan sama dari beberapa segi, hanya dari segi riwayat

kesehatan mereka seharusnya diperlakukan berbeda dengan laki-laki dalam hal

pelayanan kesehatan. Pekerja wanita dituntut untuk meningkatkan kemampuan

dan kapasitas kerja secara maksimal, tanpa mengabaikan kodratnya sebagai

wanita. (Depkes RI, 2005)

Sesuai dengan kodratnya, pekerja wanita akan mengalami haid, kehamilan,

melahirkan dan menyusui bayi. Untuk meningkatkan kualitas SDM, dimulai sejak

janin dalam kandungan, masa bayi, balita, anak-anak sampai dewasa. Pemberian

Air Susu Ibu (ASI) pada bayi merupakan cara terbaik bagi peningkatan kualitas

SDM sejak dini yang akan menjadi penerus bangsa. ASI merupakan makanan

yang paling sempurna bagi bayi. Pemberian ASI berarti memberikan zat-zat gizi

yang bernilai gizi tinggi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan

Page 15: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

2

syaraf dan otak, memberikan zat-zat kekebalan terhadap beberapa penyakit dan

mewujudkan ikatan emosional antara ibu dan bayinya. (Depkes RI, 2005).

Mengingat pentingnya pemberian ASI bagi tumbuh kembang yang optimal

baik fisik maupun mental dan kecerdasannya, maka perlu perhatian agar dapat

terlaksana dengan benar. Faktor keberhasilan dalam menyusui adalah dengan

menyusui secara dini dengan posisi yang benar, teratur dan eksklusif. Oleh karena

itu salah satu yang perlu mendapat perhatian adalah bagaimana ibu yang bekerja

dapat tetap memberikan ASI kepada bayinya secara eksklusif sampai 6 (enam)

bulan dan dapat dilanjutkan sampai anak berumur 2 (dua) tahun. Sehubungan

dengan hal tersebut telah ditetapkan dengan Kepmenkes RI No.

450/MENKES/IV/2004 tentang Pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara

eksklusif pada bayi Indonesia. Program Peningkatan Pemberian ASI (PP-ASI)

khususnya ASI eksklusif mempunyai dampak yang luas terhadap status gizi ibu

dan bayi. (Depkes RI, 2005).

Untuk mendukung Deklarasi Innocenti 1990 (Italia) tentang perlindungan,

promosi dan dukungan terhadap pemberian ASI, telah dilaksanakan beberapa

kegiatan penting, yakni pencanangan Gerakan Nasional PP-ASI oleh Presiden

pada tahun 1990, Gerakan Rumah Sakit dan Puskesmas Sayang Bayi yang telah

menghasilkan sekitar 50-70% rumah sakit sayang bayi pada rumah sakit

pemerintah dan sekitar10 – 20% pada rumah sakit swasta. (Depkes RI, 2005).

Pada Pekan ASI Sedunia tahun 1993 diperingati dengan tema Mother

Friendly Workplace atau Tempat Kerja Sayang Bayi, menunjukan bahwa adanya

perhatian dunia terhadap peran ganda ibu menyusui dan bekerja.

Menyusui adalah hak setiap ibu tidak terkecuali ibu yang bekerja, maka

agar dapat terlaksananya pemberian ASI dibutuhkan informasi yang lengkap

mengenai manfaat dari ASI dan menyusui serta bagaimana melakukan manajemen

laktasi. Selain itu diperlukan dukungan dari pihak manajemen, lingkungan kerja

dan pemberdayaan pekerja wanita sendiri. (Depkes RI, 2005).

Pemberian ASI di Indonesia belum dilaksanakan sepenuhnya. Upaya

meningkatkan perilaku menyusui pada ibu yang memiliki bayi khususnya ASI

eksklusif masih dirasa kurang. Permasalahan yang utama adalah faktor sosial

budaya, kesadaran akan pentingnya ASI, pelayanan kesehatan dan petugas

Page 16: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

3

kesehatan yang belum sepenuhnya mendukung PP-ASI, gencarnya promosi susu

formula dan ibu bekerja. (Depkes RI, 2005).

Kelurahan Larangan Selatan, Kota Tangerang merupakan salah satu

kelurahan yang letaknya berbatasan dengan daerah ibu kota Jakarta. Mayoritas

warga di daerah ini memiliki karakteristik serta faktor sosial dan budaya hampir

serupa dengan kondisi di perkotaan, salah satunya yaitu banyaknya jumlah pekerja

wanita. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari dari kader Posyandu Cempaka,

diketahui bahwa banyak ibu bayi dan balita Posyandu Cempaka yang masih

memberikan ASI kepada anak mereka namun dalam kondisi bekerja. Dan dari

wawancara yang dilakukan diketahui bahwa sebanyak 7 dari 10 ibu menyusui di

wilayah ini merupakan wanita pekerja.

Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk mengetahui gambaran

pengetahuan, sikap, dan perilaku para ibu yang bekerja terhadap pemberian ASI

Esklusif pada bayi di Posyandu Cempaka Kelurahan Larangan Selatan tahun

2010.

1.2 Rumusan Masalah

Pemberian ASI di Indonesia belum dilaksanakan sepenuhnya. Upaya

meningkatkan perilaku menyusui pada ibu yang memiliki bayi khususnya ASI

eksklusif masih dirasa kurang. Permasalahan yang utama adalah ibu yang bekerja,

pengetahuan tentang ASI Eksklusif, kesadaran akan pentingnya ASI, serta

bagaimana sikap dan perilaku ibu yang pekerja mengenai pemberian ASI

eksklusif sangat mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif pada bayi.

Pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu yang bekerja mengenai pemberian ASI

Eksklusif pada bayinya akan sangat menunjang program pemberian ASI di

Indonesia. Rendahnya pemberian ASI eksklusif menjadi pemicu rendahnya status

gizi bayi dan balita. Hal inilah yang mendasari keinginan peneliti untuk

mengetahui sejauh mana pengetahuan, sikap, dan perilaku para ibu yang bekerja

terhadap pemberian ASI eksklusif.

Page 17: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

4

1.3 Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana gambaran perilaku para ibu yang bekerja terhadap pemberian

ASI Esklusif pada bayi di Posyandu Cempaka Kelurahan Larangan

Selatan tahun 2010?

2. Bagaimana gambaran pengetahuan para ibu yang bekerja tentang

pemberian ASI Esklusif pada bayi di Posyandu Cempaka Kelurahan

Larangan Selatan tahun 2010?

3. Bagaimana gambaran sikap para ibu yang bekerja tentang pemberian

ASI Esklusif pada bayi di Posyandu Cempaka Kelurahan Larangan

Selatan tahun 2010?

4. Bagaimana gambaran karakteristik (umur, pendidikan, pekerjaan) para

ibu yang bekerja di Posyandu Cempaka Kelurahan Larangan Selatan

tahun 2010?

5. Bagaimana gambaran sumber informasi tentang pemberian ASI Esklusif

pada bayi di Posyandu Cempaka Kelurahan Larangan Selatan tahun

2010?

6. Bagaimana gambaran pengetahuan para ibu yang bekerja terhadap

pemberian ASI Esklusif pada bayi di Posyandu Cempaka Kelurahan

Larangan Selatan tahun 2010?

7. Bagaimana gambaran sikap para ibu yang bekerja terhadap pemberian

ASI Esklusif pada bayi di Posyandu Cempaka Kelurahan Larangan

Selatan tahun 2010?

8. Bagaimana gambaran karakteristik (umur, pendidikan, pekerjaan) para

ibu yang bekerja terhadap pemberian ASI Esklusif pada bayi di

Posyandu Cempaka Kelurahan Larangan Selatan tahun 2010?

9. Bagaimana gambaran sumber informasi tentang pemberian ASI Esklusif

terhadap pemberian ASI Esklusif pada bayi di Posyandu Cempaka

Kelurahan Larangan Selatan tahun 2010?

Page 18: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

5

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku para ibu

yang bekerja terhadap pemberian ASI Esklusif pada bayi di Posyandu

Cempaka Kelurahan Larangan Selatan tahun 2010.

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Diketahuinya gambaran perilaku para ibu yang bekerja terhadap

pemberian ASI Esklusif pada bayi di Posyandu Cempaka Kelurahan

Larangan Selatan tahun 2010.

2. Diketahuinya gambaran pengetahuan para ibu yang bekerja tentang

pemberian ASI Esklusif pada bayi di Posyandu Cempaka Kelurahan

Larangan Selatan tahun 2010.

3. Diketahuinya gambaran sikap para ibu yang bekerja tentang pemberian

ASI Esklusif pada bayi di Posyandu Cempaka Kelurahan Larangan

Selatan tahun 2010.

4. Diketahuinya gambaran karakteristik (umur, pendidikan, pekerjaan)

para ibu yang bekerja di Posyandu Cempaka Kelurahan Larangan

Selatan tahun 2010.

5. Diketahuinya gambaran sumber informasi tentang pemberian ASI

Esklusif pada bayi di Posyandu Cempaka Kelurahan Larangan Selatan

tahun 2010.

6. Diketahuinya gambaran pengetahuan para ibu yang bekerja terhadap

pemberian ASI Esklusif pada bayi di Posyandu Cempaka Kelurahan

Larangan Selatan tahun 2010.

7. Diketahuinya gambaran sikap para ibu yang bekerja terhadap

pemberian ASI Esklusif pada bayi di Posyandu Cempaka Kelurahan

Larangan Selatan tahun 2010.

8. Diketahuinya gambaran karakteristik (umur, pendidikan, pekerjaan)

para ibu yang bekerja terhadap pemberian ASI Esklusif pada bayi di

Posyandu Cempaka Kelurahan Larangan Selatan tahun 2010.

Page 19: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

6

9. Diketahuinya gambaran sumber informasi tentang pemberian ASI

Esklusif terhadap pemberian ASI Esklusif pada bayi di Posyandu

Cempaka Kelurahan Larangan Selatan tahun 2010.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam upaya

peningkatan pengetahuan, sikap, dan perilaku para ibu tentang manfaat dan

keunggulan ASI eksklusif, persiapan dan teknik menyusui yang benar, serta cara

pemberian ASI dalam kondisi khusus terutama bagi ibu yang bekerja. Selain itu

hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai umpan balik dari pelayanan

kesehatan terutama penyuluhan tentang ASI ekslusif pada ibu yang bekerja.

Page 20: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 ASI dan ASI Eksklusif

2.1.1 Definisi ASI dan ASI Eksklusif

Air Susu Ibu yang selanjutnya disebut ASI adalah cairan hidup

yang mengandung sel-sel darah putih, imunoglobulin, enzim dan hormon,

serta protein spesifik, dan zat-zat gizi lainnya yang diperlukan untuk

pertumbuhan dan perkembangan anak. (Peraturan Bersama Menteri

Pemberdayaan Perempuan, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan

menteri Kesehatan. 2008).

ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja sejak bayi dilahirkan

sampai sekitar usia 6 bulan. Selama itu bayi tidak diharapkan mendapat

tambahan cairan lain seperti susu formula, air jeruk, air teh, madu, air

putih. Pada pemberian ASI eksklusif bayi juga tidak diberikan makanan

tambahan seperti pisang, biskuit, bubur susu, bubur nasi, tim dan

sebagainya. Pemberian ASI secara benar akan dapat memenuhi kebutuhan

bayi sampai usia enam bulan, tanpa makanan pendamping. Di atas usia

enam bulan, bayi memerlukan makanan tambahan tetapi pemberian ASI

dapat dilanjutkan sampai ia berumur dua tahun. (Perinasia, 2007)

2.1.2 Manfaat dan Keunggulan ASI

A. Bagi Bayi

1. Sebagai sumber nutrisi bagi bayi

Seperti halnya nutrisi pada umumnya, ASI mengandung komponen makro dan

mikro nutrien. Yang termasuk makronutrien adatah karbohidrat, protein dan

lemak sedangkan mikronutrien adalah vitamin & mineral. Air susu ibu hampir

90% nya terdiri dari air. Volume dan komposisi nutrien ASI berbeda untuk setiap

ibu bergantung dari kebutuhan bayi. Perbedaan volume dan komposisi di atas

juga terlihat pada masa menyusui (kolostrum, ASI transisi, ASI matang dan ASI

pada saat penyapihan). Kandungan zat gizi ASI awal dan akhir pada setiap ibu

Page 21: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

8

yang menyusui juga berbeda. Kolostrum yang diproduksi antara hari 1-5

menyusui kaya akan zat gizi terutama protein. (IDAI, 2008)

2. Tidak menimbulkan alergi

Pada bayi baru lahir sistem IgE belum sempurna. Pemberian susu formula akan

merangsang aktivasi sistem ini dan dapat menimbulkan alergi. ASI tidak

menimbulkan efek ini. Pemberian protein asing yang ditunda sampai umur 6

bulan akan mengurangi kemungkinan alergi ini. (Perinasia, 2007)

3. Mempunyai efek psikologis yang menguntungkan

Waktu menyusu kulit bayi akan menempel pada kulit ibu. Kontak kulit yang dini

ini akan sangat besar pengaruhnya pada perkembangan bayi kelak. Walaupun

seorang ibu dapat memberikan kasih sayang yang besar dengan memberikan susu

formula, tetapi menyusui sendiri akan memberikan efek psikologis yang besar.

Dengan foto inframerah, payudara ibu menyusui lebih hangat dibanding

payudara ibu yang tidak menyusui. (Perinasia, 2007)

Interaksi yang timbul waktu menyusui antara ibu dan bayi akan menimbulkan

rasa aman bagi bayi. Perasaan aman ini penting untuk menimbulkan dasar

kepercayaan pada bayi (basic sense of trust), yaitu dengan mulai dapat

mempercayai orang lain (ibu) maka akan timbul rasa percaya pada diri sendiri

(Perinasia, 2007)

4. Menyebabkan pertumbuhan yang baik

Bayi yang mendapatkan ASI mempunyai kenaikan berat badan yang baik setelah

lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal baik, dan mengurangi kemungkinan

obesitas. Ibu-ibu yang diberi penyuluhan tentang ASI dan laktasi, turunnya berat

badan bayi (pada minggu pertama kelahiran) tidak sebanyak ibu-ibu yang tidak

diberi penyuluhan. Alasannya ialah bahwa kelompok ibu-ibu tersebut segera

memberikan ASlnya setelah melahirkan. Frekuensi menyusui yang sering (tidak

dibatasi) juga dibuktikan bermanfaat, karena volume ASI yang dihasilkan lebih

banyak, sehingga penurunan berat badan bayi hanya sedikit. (Perinasia, 2007)

Page 22: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

9

5. Mengurangi kejadian karies dentis

Insiden karies dentis pada bayi yang mendapat susu formula jauh lebih tinggi

dibanding yang mendapat ASI, karena kebiasaan menyusui dengan botol dan dot

terutama pada waktu akan tidur menyebabkan gigi lebih lama kontak dengan sisa

susu formula dan menyebabkan asam yang terbentuk akan merusak gigi. Kecuali

itu ada anggapan bahwa kadar selenium yang tinggi dalam ASI akan mencegah

karies dentis. (Perinasia, 2007)

6. Mengurangi kejadian maloklusi

Telah dibuktikan bahwa salah satu penyebab maloklusi rahang adalah kebiasaan

lidah yang mendorong ke depan akibat menyusu dengan botol dan dot. (Perinasia,

2007)

B. Bagi Ibu

1. Aspek kesehatan ibu

Isapan bayi pada payudara akan merangsang terbentuknya oksitosin oleh kelenjar

hipofisis. Oksitosin membantu involusi uterus dan mencegah terjadinya

perdarahan pasca persalinan. Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan pasca

persalinan mengurangi prevalensi anemia defisiensi besi. Kejadian karsinoma

mammae pada ibu yang menyusui lebih rendah dibanding yang tidak menyusui.

2. Aspek keluarga berencana

Menyusui secara murni (eksklusif) dapat menjarangkan kehamilan. Ditemukan

rerata jarak kelahiran ibu yang menyusui adalah 24 bulan, sedangkan yang tidak

menyusui 11 bulan. Hormon yang mempertahankan laktasi bekerja menekan

hormon untuk ovulasi, sehingga dapat menunda kembalinya kesuburan. Ibu yang

sering hamil kecuali menjadi beban bagi ibu sendiri, juga merupakan risiko

tersendiri bagi ibu untuk mendapatkan penyakit seperti anemia, risiko kesakitan

dan kematian akibat persalinan.

Page 23: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

10

3. Aspek psikologis

Keuntungan menyusui bukan hanya bermanfaat untuk bayi, tetapi juga untuk ibu.

Ibu akan merasa bangga dan diperlukan, rasa yang dibutuhkan oleh semua

manusia.

2.1.3 Keberhasilan Menyusui (IDAI, 2008)

Untuk memaksimalkan manfaat menyusui, bayi sebaiknya disusui selama 6 bulan

pertama. Beberapa langkah yang dapat menuntun ibu agar sukses menyusui secara

eksklusif selama 6 bulan pertama, antara lain:

1. Biarkan bayi menyusu sesegera mungkin setelah bayi lahir terutama

dalam 1 jam pertama (inisiasi menyusui dini), karena bayi baru lahir

sangat aktif dan tanggap dalam 1 jam pertama dan setelah itu akan

mengantuk dan tertidur. Bayi mempunyai refleks menghisap (sucking

reflex) sangat kuat pada saat itu. Jika ibu melahirkan dengan operasi

kaisar juga dapat melakukan hal ini (bila kondisi ibu sadar, atau bila ibu

telah bebas dari efek anestesi umum). Proses menyusui dimulai segera

setelah lahir dengan membiarkan bayi diletakkan di dada ibu sehingga

terjadi kontak kulit dengan kulit. Bayi akan mulai merangkak untuk

mencari puting ibu dan menghisapnya. Kontak kulit dengan kulit ini akan

merangsang aliran ASI, membantu ikatan batin (bonding) ibu dan bayi

serta perkembangan bayi.

2. Yakinkan bahwa hanya ASI makanan pertama dan satu-satunya bagi bayi

anda. Tidak ada makanan atau cairan lain (seperti gula, air, susu formula)

yang diberikan, karena akan menghambat keberhasilan proses menyusui.

Makanan atau cairan lain akan mengganggu produksi dan suplai ASI,

menciptakan “bingung puting”, serta meningkatkan risiko infeksi.

3. Susui bayi sesuai kebutuhannya sampai puas. Bila bayi puas, maka ia

akan melepaskan puting dengan sendirinya.

Page 24: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

11

2.1.4 Keterampilan Menyusui

Agar proses menyusui dapat berjalan lancar, maka seorang ibu harus

mempunyai keterampilan menyusui agar ASI dapat mengalir dari payudara ibu

ke bayi secara efektif. Keterampilan menyusui yang baik meliputi posisi

menyusui dan perlekatan bayi pada payudara yang tepat. (IDAI, 2008)

Posisi menyusui harus senyaman mungkin, dapat dengan posisi berbaring

atau duduk. Posisi yang kurang tepat akan menghasilkan perlekatan yang tidak

baik. Posisi dasar menyusui terdiri dari posisi badan ibu, posisi badan bayi, serta

posisi mulut bayi dan payudara ibu (perlekatan/attachment). Posisi badan ibu

saat menyusui dapat posisi duduk, posisi tidur terlentang, atau posisi tidur

miring. (IDAI, 2008)

Saat menyusui, bayi harus disanggah sehingga kepala lurus menghadap

payudara dengan hidung menghadap ke puting dan badan bayi menempel dengan

badan ibu (sanggahan bukan hanya pada bahu dan leher). Sentuh bibir bawah

bayi dengan puting, tunggu sampai mulut bayi terbuka lebar dan secepatnya

dekatkan bayi dan payudara dengan cara menekan punggung dan bahu bayi

(bukan kepala bayi). Arahkan puting susu ke atas, lalu masukkan ke mulut bayi

dengan cara menyusuri langit-langitnya. Masukkan payudara ibu sebanyak

mungkin mulut bayi sehingga hanya sedikit bagian areola bawah yang terlihat

dibanding areola bagian atas. Bibir bayi akan memutar keluar, dagu bayi

menempel pada payudara dan puting susu terlipat di bawah bibir atas bayi (IDAI,

2008).

Posisi tubuh yang benar dapat dilihat sebagai berikut: (IDAI, 2008)

• Posisi muka bayi menghadap ke payudara (chin to breast)

• Perut/dada bayi menempel pada perut/dada Ibu (chest to chest)

• Seluruh badan bayi menghadap ke badan ibu hingga telinga bayi

membentuk garis lurus dengan lengan bayi dan leher bayi

• Seluruh punggung bayi tersanggah dengan baik

• Ada kontak mata antara ibu dengan bayi

• Pegang belakang bahu jangan kepala bayi

• Kepala terletak dilengan bukan di daerah siku

Page 25: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

12

Gambar 2.1.4.1 Posisi menyusui yang benar

Posisi menyusui yang tidak benar dapat dilihat sebagai berikut: (IDAI, 2008)

• Leher bayi terputar dan cenderung kedepan

• Badan bayi menjauh badan ibu

• Badan bayi tidak menghadap ke badan ibu

• Hanya leher dan kepala tersanggah

• Tidak ada kontak mata antara ibu dan bayi

• C-hold tetap dipertahankan

Gambar 2.1.4.2 Posisi menyusui yang tidak benar

Page 26: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

13

Bagaimana sebaiknya bayi menghisap pada payudara?

Agar bayi dapat menghisap secara efektif, maka bayi harus mengambil

cukup banyak payudara ke dalam mulutnya agar lidahnya dapat memeras sinus

laktiferus. Bayi harus menarik keluar atau memeras jaring payudara sehingga

membentuk "puting buatan/ DOT' yang bentuknya lebih panjang dari puting susu.

Puting susu sendiri hanya membentuk sepertiga dari "puting buatan/ DOT". Hal

ini dapat kita lihat saat bayi selesai menyusui. Dengan cara inilah bayi

mengeluarkan ASI dari payudara. Hisapan efektif tercapai bila bayi menghisap

dengan hisap dalam dan lambat. Bayi terlihat menghentikan sejenak hisapannya

dan kita dapat mendengar suara ASI yang ditelan. (IDAI, 2008)

Tanda perlekatan bayi dan ibu yang baik: (IDAI, 2008)

Dagu menyentuh payudara

Mulutnya terbuka lebar

Bibir bawah terputar keluar

Lebih banyak areola bagian atas yang lebih terlihat dibanding bagian

bawah

Tidak menimbulkan rasa sakit pada putting susu

Jika bayi tidak melekat dengan baik maka akan menimbulkan luka dan nyeri

pada puting susu dan payudara akan membengkak karena ASI tidak dapat

dikeluarkan secara efektif. Bayi merasa tidak puas dan ia ingin menyusui sering

dan lama. Bayi akan mendapat ASI sangat sedikit dan berat badan bayi tidak naik

dan lambat laun ASI akan mengering. (IDAI, 2008)

Tanda perlekatan ibu dan bayi yang tidak baik: (IDAI, 2008)

• Dagu tidak menempel pada payudara

• Mulut bayi tidak terbuka lebar

• Bibir mencucu/ monyong

• Bibir bawah terlipat ke dalam sehingga menghalangi pengeluaran ASI

oleh lidah

• Lebih banyak areola bagian bawah yang terlihat dibanding bagian

Page 27: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

14

bawahnya

• Terasa sakit pada puting

Perlekatan yang benar adalah kunci keberhasilan menyusui (IDAI, 2008)

• Bayi datang dari arah bawah payudara

• Hidung bayi berhadapan dengan puting susu

• Dagu bayi merupakan bagian pertama yang melekat pada payudara (titik

pertemuan)

• Puting diarahkan ke atas ke langit-langit bayi

• Telusuri langit-langit bayi dengan putting sampai didaerah yang tidak ada

tulangnya, diantara uvula (tekak) dengan pangkal lidah yang lembut

• Puting susu hanya 1/3 atau 1/4 dari bagian "dot panjang" yang terbentuk

dari jaringan payudara

Cara bayi mengeluarkan ASI (IDAI, 2008)

1. Bayi tidak mengeluarkan ASI dari payudara seperti mengisap minuman

melalui sedotan

2. Bayi mengisap untuk membentuk 'dot' dari jaringan payudara

3. Bayi mengeluarkan ASI dengan gerakan peristaltaltik lidah menekan

gudang ASI ke langit-langit sehingga ASI terperah keluar gudang masuk

ke dalam mulut

4. Gerakan gelombang lidah bayi dari depan ke belakang dan menekan

“dot buatan” ke atas langit-langit

5. Perahan efektif akan terjadi bila bayi melekat dengan benar sehingga bayi

mudah memeras ASI

Berapa lama sebaiknya bayi menyusui?

Lamanya menyusu berbeda-beda tiap periode menyusu. Rata-rata bayi

menyusu selama 5-15 menit, walaupun terkadang lebih. Bayi dapat mengukur

sendiri kebutuhannya. Bila proses menyusu berlangsung sangat lama (lebih dari

30 menit) atau sangat cepat (kurang dari 5 menit) mungkin ada masalah. Pada

hari-hari pertama atau pada bayi berat lahir rendah (kurang dari 2500 gram),

Page 28: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

15

proses menyusu terkadang sangat lama dan hal ini merupakan hal yang wajar.

Sebaiknya bayi menyusu pada satu payudara sampai selesai baru kemudian bila

bayi masih menginginkan dapat diberikan pada payudara yang satu lagi

sehingga kedua payudara mendapat stimulasi yang sama untuk menghasilkan

ASI. (IDAI, 2008)

Berapa sering bayi menyusu dalam sehari?

Susui bayi sesering mungkin sesuai dengan kebutuhan bayi, sedikitnya

lebih dari 8 kali dalam 24 jam. Awalnya bayi menyusu sangat sering, namun pada

usia 2 minggu frekuensi menyusu akan berkurang. Bayi sebaiknya disusui

sesering dan selama bayi menginginkannya bahkan pada malam hari. Menyusui

pada malam hari membantu mempertahankan suplai ASI karena hormon prolaktin

dikeluarkan terutama pada malam hari. Bayi yang menyusu akan melepaskan

payudara ibu dengan sendirinya, ibu tidak perlu menyetopnya. (IDAI, 2008)

Bagaimana menilai kecukupan ASI? (IDAI, 2008)

1. ASI akan cukup bila posisi dan perlekatan benar

2. Bila buang air kecil lebih dari 6 kali sehari dengan warna urin yang tidak

pekat dan bau tidak menyengat

3. Berat badan naik lebih dari 500 gram dalam sebulan dan telah melebihi

berat lahir pada usia 2 minggu

4. Bayi akan relaks dan puas setelah menyusu dan melepas sendiri dari

payudara ibu

2.1.5 Ibu Bekerja

IBU BEKERJA

Ibu bekerja bukan merupakan alasan untuk menghentikan pemberian ASI

eksklusif. Ibu yang ingin kembali bekerja diharapkan berkunjung ke Klinik

Laktasi untuk menyiapkan cara memberikan ASI bila bayi harus ditinggal.

Langkah-langkah bila ibu ingin kembali bekerja: (IDAI, 2008)

Page 29: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

16

1. Siapkan pengasuh bayi (nenek, kakek, anggota keluarga lain, baby sitter,

pembantu) sebelum ibu mulai bekerja kembali.

2. Berlatihlah memerah ASI sebelum ibu bekerja kembali. ASI yang diperah

dapat dibekukan untuk persediaan / tambahan apabila ibu mulai bekerja.

ASI beku dapat disimpan antara 1-6 bulan, bergantung dari jenis lemari

esnya. Di dalam lemari es dua pintu ASI beku dapat disimpan lebih dari 3

bulan.

3. Latihlah pengasuh bayi untuk terampil memberikan ASI perah dengan

cangkir.

4. Hindari pemakaian dot/empeng karena kemungkinan bayi akan menjadi

“bingung puting”.

5. Susuilah bayi sebelum ibu berangkat bekerja, dan pada sore hari segera

setelah ibu pulang, dan diteruskan pada malam hari.

6. Selama di kantor, perah ASI setiap 3-4 jam dan disimpan didalam lemari

es, diberi label tanggal dan jam ASI diperah. ASI yang disimpan di lemari

es pendingin dapat bertahan selama 2x24 jam. ASI perah ini akan

diberikan esok harinya selama ibu tidak dirumah. ASI yang diperah

terdahulu diberikan lebih dahulu.

7. ASI yang disimpan di lemari es perlu dihangatkan sebelum diberikan

kepada bayi dengan meredamnya dalam air hangat. ASI yang sudah

dihangatkan tidak boleh dikembalikan ke dalam lemari es. Maka yang

dihangatkan adalah sejumlah yang habis diminum bayi satu kali.

8. Apabila ASI yang diperah kemarin tidak mencukupi kebutuhan bayi

sampai ibu kembali bekerja, dapat digunakan ASI beku yang sudah

disiapkan sebelumnya. ASI beku ini kalau akan diberikan harus

ditempatkan di lemari es pendingin supaya mencair dan harus digunakan

dalam 24 jam.

Page 30: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

17

Gambar 2.1.5.1 Pemberian ASI dengan cangkir (sumber: Laeflet Penatalaksanaan

ASI Eksklusif pada IBU Bekerja. PODI ASI PKSC)

A. Pemberian ASI pada ibu yang bekerja

Pengeluaran ASI

Apabila ASI berlebihan, sampai keluar memancar. maka sebelum

menyusui sebaiknya ASI dikeluarkan terlebih dahulu untuk menghindari bayi

tersedak atau enggan menyusu. Pengeluaran ASI juga berguna pada ibu bekerja

yang akan meninggalkan ASI bagi bayinya di rumah. ASI yang merembes karena

payudara penuh. pada bayi yang mempunyai masalah mengisap (misal BBLR),

menghilangkan bendungan atau memacu produksi ASI saat ibu sakit dan tidak

dapat langsung menyusui bayinya. (Perinasia, 2007)

Pengeluaran ASI dapat dilakukan dengan dua cara: (Perinasia, 2007)

1. Pengeluaran dengan tangan

Cara ini lazim digunakan karena tidak banyak membutuhkan sarana dan lebih

mudah.

1. Ibu diminta mencuci tangan sampai bersih.

2. Ibu atau keluarganya menyiapkan cangkir/gelas bertutup yang telah dicuci

dengan

air mendidih.

3. Ibu melakukan massase atau pemijatan payudara dengan kedua telapak

tangan dari pangkal ke arah areola. Minta ibu mengulangi pemijatan ini

pada sekeliling payudara secara merata.

Page 31: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

18

4. Pesankan kepada ibu untuk menekan daerah areola ke arah dada dengan

ibu jari di sekitar areola bagian atas dan jari telunjuk pada sisi areola yang

lain.

5. Peras areola dengan ibu jari dan jari telunjuk, jangan memijat/menekan

puting karena dapat menyebabkan rasa nyeri/lecet.

6. Minta ibu mengulangi tekan-peras-lepas-tekan-peras-lepas. Pada mulanya

ASI tak keluar, jangan berhenti, setelah beberapa kali maka ASI akan

keluar.

7. Pesankan kepada ibu agar mengulangi gerakan ini pada sekeliling areola

dari semua sisi sehingga yakin bahwa ASI telah diperas dari semua

segmen payudara.

Gambar 2.1.5.2 Pengeluaran ASI dengan tangan

2. Pengeluaran ASI dengan pompa

Bila payudara bengkak/terbendung (engorgement) dan puting susu terasa

nyeri, maka akan lebih baik bila ASI dikeluarkan dengan pompa payudara.

Pompa baik digunakan bila ASI benar-benar penuh, tetapi pada payudara

yang lunak akan lebih sukar. Ada dua macam pompa yang dapat digunakan

yaitu tangan dan listrik, yang biasa digunakan adalah pompa payudara tangan.

Page 32: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

19

Cara pengeluaran ASI dengan pompa payudara tangan: (Perinasia, 2007)

1. Tekan bola karet untuk mengeluarkan udara.

2. Letakkan ujung lebar tabung pada payudara dengan puting susu tepat di

tengah, dan tabung benar-benar melekat pada kulit.

3. Lepas bola karet, sehingga puting dan areola tertarik ke dalam.

4. Tekan dan lepas beberapa kali, sehingga ASI akan keluar dan terkumpul

pada lekukan penampung pada sisi tabung.

5. Cucilah alat dengan bersih, menggunakan air mendidih, setelah selesai

dipakai atau akan dipakai. Bola karet sukar dibersihkan, oleh karenanya

bila memungkinkan lebih baik pengeluaran ASI dengan tangan.

Gambar 2.1.5.3 Pengeluaran ASI dengan pompa tangan

Keluarkan ASI sebanyak mungkin dan tampung ke cangkir atau tempat/teko yang

bersih. Ada ibu yang dapat mengeluarkan sampai 2 cangkir (400-500 ml) atau

lebih walaupun setelah bayinya menyusu. Tetapi meskipun hanya 1 cangkir (200

ml) sudah bisa untuk pemberian 2 kali @ 100 ml.

Penyimpanan ASI (Perinasia, 2007)

6-8 jam di temperatur ruangan (19o-25

oC), bila masih kolostrum (susu

awal, 1-7 hari) bisa sampai 12 jam

1-2 hari di lemari es (4oC)

Page 33: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

20

2 minggu – 4 bulan di Freezer dalam lemari es (-4oC)

bertahun dalam “deep freezer” (-18oC)

ASI beku perlu dicairkan dahulu dalam lemari es 4oC. ASI kemudian tidak boleh

dimasak/panaskan, hanya dihangatkan dengan merendam cangkir dalam air

hangat.

2.2 Pengetahuan

Menurut (Notoatmodjo, 1997)., pengetahuan merupakan salah satu faktor

yang menyebabkan individu berbuat atau bertindak. Dengan demikian

perbuatan atau tingkah laku seseorang dapat terjadi menurut apa yang

diketahui dan diyakini sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki. Setiap orang

memiliki pengetahuan yang berbeda, pengatahuan yang dimiliki seseorang

merupakan peranan penting dalam pekerjaannya. Hal ini berarti pengetahuan

akan melahirkan sikap yang akan mengarahkan seseorang untuk berbuat

sesuatu.

Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh

pengetahuan akan lebih langsung dari pada perilaku yang tidak didasari oleh

pengetahuan. Sebaiknya apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan

dan kesadaran maka tidak akan berlangsung ketika Green (1980) berpendapat

bahwa peningkatan pengetahuan tidak selalu menyebabkan perubahan

perilaku. Pengetahuan memang sesuatu yang perlu tetapi bukan merupakan

faktor yang cukup kuat sehingga seseorang bertindak sesuai dengan

pengetahuannya.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan melalui wawancara langsung atau

kuesioner terhadap subjek penelitian atau responden (Notoatmodjo, 2003).

Pendidikan adalah usaha secara sadar dan sistematis yang berlangsung seumur

hidup didalam mentransfer pengetahuan seseorang kepada orang lain. Usaha

ini bisa dilakukan secara formal atau non formal. Seseorang yang latar

pendidikannya tinggi (formal) akan mempunyai tingkat penalaran yang tinggi

dan mempunyai persepsi bermacam-macam tentang sesuatu hal dibandingkan

dengan orang yang berpendidikan rendah, serta memiliki keinginan yang besar

Page 34: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

21

untuk memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan yang dimillikinya

(Siagian, 1997).

2.3 Sikap

Sikap merupakan faktor penentu perilaku, karena sikap berhubungan dengan

persepsi, kepribadian dan motivasi. Sikap (attitude) adalah kesiapan-kesiapan mental

yang dipelajari dan diorganisasi melalui pengalaman dan mempunyai pengaruh

tertentu atas cara tanggap seseorang terhadap orang lain, objek dan situasi yang

berhubungan dengannya (Gibson, 1985).

2.4 Perilaku

Perilaku sama dengan kelakuan dan juga tingkah laku seseorang dalam

melakukan suatu tindakan. Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam

pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam

bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan (Sarwono, 1993).

Faktor yang mempengaruhi terbentuknya perilaku dibedakan menjadi dua

yakni faktor intern dan ekstern. Faktor intern mencakup: pengetahuan, kecerdasan,

persepsi, emosi, motivasi, dan sebagainya yang berfungsi untuk mengolah rangsangan

dari luar. Sedangkan faktor ekstern meliputi lingkungan sekitar, baik fisik, maupun

non fisik seperti: iklim, manusia, sosial-ekonomi, kebudayaan dan sebagainya

(Notoatmodjo, 1997).

Menurut Green (1980) dalam Notoatmodjo (2003) perilaku manusia

dipengaruhi oleh 3 faktor utama, yaitu Predisposing Factors diantaranya

pengetahuan, sikap, persepsi, nilai, keyakinan dan variabel demografi (umur, jenis

kelamin, pendidikan, lama kerja). Enabling factors terdiri dari fasilitas penunjang,

peraturan dan kemampuan sumber daya. Dan Reinforcing factors merupakan faktor

yang mendorong untuk berperilaku seperti yang diharapkan, terwujud dalam perilaku

petugas kesehatan atau petugas lain, keluarga, yang merupakan kelompok referensi

dari perilaku masyarakat.

Page 35: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

22

2.5 Kerangka Konsep

Kerangka konsep terdiri dari variabel terikat (dependen) dan variabel bebas

(independen). Variabel bebas terdiri dari pekerjaan, pendidikan, umur ,dan sumber

informasi serta pengetahuan dan sikap. Sedangkan perilaku ditetapkan sebagai

variabel terikat. Hubungan antara beberapa variabel tersebut digambarkan dalam

bagan di bawah ini :

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 2.5 Kerangka konsep

Karakteristik ibu:

Usia

Pendidikan

Jenis Pekerjaan

Pengetahuan

Perilaku Pemberian ASI Eksklusif

Sikap

Lingkungan:

Sumber Informasi

Page 36: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

23

2.6 Definisi Operasional

Tabel 2.6

Definisi operasional

No

.

Variabel Definisi Alat Ukur Cara

Ukur

Hasil ukur

1. Pengetahuan

Fakta atau ide yang

didapat melalui

proses observasi,

belajar, atau

penelitian.

Yang ingin diteliti

adalah pengetahuan

responden

mengenai

pemberian ASI dan

ASI Eksklusif

Kuesioner Menyebar

kan

kuesioner

kepada ibu

yang

bekerja

1. Baik

2. Kurang Baik

2. Sikap Kecenderungan

yang dipelajari

untuk bertingkah

laku secara

konsisten terhadap

seseorang,

sekelompok orang,

suatu objek.

Yang ingin diteliti

adalah sikap

responden dalam

pemberian ASI.

Kuesioner Menyebar

kan

kuesioner

kepada Ibu

yang

bekerja

1. Baik

2. Kurang Baik

3. Perilaku Hal-hal yang telah

dilakukan

responden

berkenaan dengan

Kuesioner Menyebar

kan

kuesioner

kepada ibu

1. Ya

2. Tidak

Page 37: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

24

pengetahuan yang

telah didapat.

Yang ingin diteliti

adalah perilaku

responden dalam

pemberian ASI

Eksklusif.

yang

bekerja

4. Pekerjaan Kegiatan rutin yang

dilakukan dalam

upaya

mendapatkan

penghasilan untuk

pemenuhan

kebutuhan hidup

keluarga.

Kuesioner

Menyebar

kan

kuesioner

kepada ibu

yang

bekerja

1. Karyawan

2. Guru

3. Bidan/ petugas

kesehatan

4. Wiraswasta

5. Pendidikan Pendidikan formal

tertinggi yang

pernah ditamatkan

oleh responden

Kuesioner Menyebar

kan

kuesioner

kepada ibu

yang

bekerja

5. Tidak Tamat SD

6. Tamat SD

7. Tamat SMP

8. Tamat SMU

9. Tamat

Perguruan Tinggi

6. Umur Lamanya hidup

responden yang

dihitung dalam

tahun sejak lahir

sampai saat

penelitian

berlangsung

Kuesioner

Menyebar

kan

kuesioner

kepada ibu

yang

bekerja

1. < 30 tahun

2. > 30 tahun

7. Sumber

Informasi

Adalah segala

media yang

menjadi sumber

pengetahuan

Kuesioner

Menyebar

kan

kuesioner

kepada ibu

1. Petugas

kesehatan Puskesmas,

yaitu dokter, bidan/

perawat, kader

Page 38: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

25

mengenai ASI dan

ASI Eksklusif

yang

bekerja

posyandu

2. Dokter praktek

swasta

3. Bidan praktek

swasta

4. Media cetak,

yaitu majalah, surat

kabar, buku, brosur,

dan lain-lain

5. Media

elektronik, yaitu

televisi, radio, dan

internet

6. Anggota

Keluarga

7. Tetangga

Page 39: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey yaitu penelitian yang

mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai

alat pengumpul data pokok. Sebelumnya telah dilakukan validasi kuesioner

terhadap 10 responden untuk mengetahui apakah pertanyaan dapat dimengerti

atau tidak oleh responden.

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional yaitu

peneliti mempelajari hubungan antara variabel bebas (faktor resiko) dengan

variabel tergantung (efek) dengan melakukan pengukuran sesaat, tidak semua

objek penelitian harus diperiksa pada hari/saat yang sama tetapi baik variabel

efek dinilai hanya satu kali saja.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Posyandu Cempaka, Kelurahan

Larangan Selatan, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang pada bulan

Agustus tahun 2010.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian ini adalah para ibu yang bekerja yang terdaftar di

Posyandu Cempaka Kelurahan Larangan Selatan Kecamatan Larangan,

Tangerang sampai dengan bulan September tahun 2010.

Pengambilan sample dilakukan dengan menggunakan teknik purposive

accidental sampling berdasarkan kriteria berikut ini:

a. Kriteria Inklusi

Ibu yang bekerja dan memiliki batita umur 7-24 bulan yang

pernah mendapat ASI.

Ibu yang memberikan ASI.

Page 40: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

27

b. Kriteri Eksklusi

Ibu yang memiliki batita umur 7-24 bulan yang pernah mendapat

ASI tetapi tidak bekerja

Ibu yang memiliki batita umur 7-24 bulan yang memiliki cacat

fisik atau mengalami masalah-masalah tertentu.

Berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi di atas diperoleh jumlah ibu yang

bekerja dan memilki bayi usia 7 sampai dengan 24 bulan sebanyak 33 orang.

Sehingga jumlah total sampel dalam penelitian ini sebanyak 33 orang (sampel

penuh). Alasan peneliti menggunakan batasan usia bayi 7 sampai 24 bulan yaitu

karena setelah dilakukan uji kuesioner diperoleh hasil bahwa sebagian besar ibu

yang memilki bayi usia lebih dari 24 bulan telah lupa dengan pemberian ASI saat

bayi mereka berusia 0-6 bulan. Sedangkan ibu yang memiliki bayi usia kurang

dari 6 bulan belum dapat dipastikan akan memberikan ASI Eksklusif kepada bayi

mereka.

Page 41: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

28

3.4 Cara Kerja Penelitian

Ibu berusia produktif yang

bekerja dan pernah memberikan

ASI

Informed consent

Ya Tidak

Wawancara dengan

menggunakan kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data

dengan SPSS for windows

Skoring

Pengetahuan Sikap Perilaku

Baik Kurang

Gambar 3.4 Cara kerja penelitian

Page 42: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

29

3.5 Managemen Data

3.5.1 Pengumpulan Data

Penelitian ini akan dilaksanakan bila telah memperoleh persetujuan setelah

penjelasan atau informed consent dari subjek penelitian. Data dikumpulkan

melalui wawancara dengan bantuan instrumen penelitian berupa kuesioner.

3.5.2 Pengolahan, Analisis, dan Penyajian Data

Seluruh data yang terkumpul diolah melalui tahap-tahap sebagai

berikut:

1. Mengkode data (data coding)

Proses pemberian kode kepada setiap variabel yang telah

dikumpulkan untuk memudahkan dalam pengelolaan lebih lanjut.

2. Menyunting data (data editing)

Dilakukan untuk memeriksa kelengkapan dan kebenaran data

seperti kelengkapan pengisian, kesalahan pengisian, konsistensi

pengisian setiap jawaban kuesioner. Data ini merupakan data input

utama untuk penelitian ini.

3. Memasukkan data (data entry)

Memasukkan data dalam program software computer (SPSS for

window ).

4. Membersihkan data (data cleaning)

Pengecekan kembali data yang telah dimasukkan untuk

memastikan data tersebut tidak ada yang salah, sehingga dengan

demikian data tersebut telah siap diolah dan dianalisis.

5. Penyajian Data

Setelah dilakukan pengolahan dan analisis data, selanjutnya data disajikan

dalam bentuk tekstular dan tabular.

Page 43: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

30

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Pengetahuan

Pengetahuan ibu bekerja diperoleh dari 11 pertanyaan mengenai Pemberian ASI

Eksklusif. Kemudian dilakukan skoring terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Skor 1 diberikan untuk jawaban yang benar dan skor 0 diberikan untuk jawaban

yang salah. Sehingga jika seluruh jawaban benar maka total skornya adalah 11.

Setelah dilakukan scoring kemudian dilakukan pengkategorian terhadap skor

pengetahuan, yaitu kategori baik jika total skor yang didapat >19 dan kategori

kurang baik jika total skornya < 19. Hasil pengkategorian tersebut dapat dilihat

dari tabel 4.1 berikut ini.

Tabel 4.1

Distribusi Ibu yang Bekerja terhadap Pengetahuan Pemberian ASI Eksklusif

di Posyandu Cempaka Kelurahan Larangan Selatan Tahun 2010

Pengetahuan Jumlah Persentase (%)

Kurang Baik 14 42,4 %

Baik 19 57,6 %

Total 33 100 %

Dari tabel 4.1 di atas diperoleh bahwa sebanyak 19 orang (57,6%) ibu yang

bekerja yang memiliki pengetahuan baik mengenai ASI Eksklusif dan 14 orang

(42,4%) memiliki pengetahuan yang kurang baik mengenai ASI Eksklusif.

4.2 Sikap

Sikap ibu yang bekerja terhadap pemberian ASI Eksklusif diperoleh melalui 5

pertanyaan dan pada masing-masing pertanyaan diberikan 4 pilihan jawaban yaitu

Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, dan Sangat Tidak Setuju. Setiap pertanyaan

diberi skor, sehingga total skor maksimalnya adalah 20 dan skor minimalnya

Page 44: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

31

adalah 1. Dari skor yang diperoleh, kemudian dilakukan pengkategorian yaitu

kategori baik bila total skor yang diperoleh > 3 dan kategori kurang baik bila

skornya < 3. Pengkategorian ini didasarkan pada nilai rata-rata dan nilai tengah

dari hasil scoring sikap seluruh responden. Adapun hasilnya dapat dilihat dari

table berikut ini.

Tabel 4.2

Distribusi Ibu yang Bekerja terhadap Sikap Pemberian ASI Eksklusif di

Posyandu Cempaka Kelurahan Larangan Selatan Tahun 2010

Sikap Jumlah Persentase (%)

Kurang Baik 14 42,4 %

Baik 19 57,6 %

Total 33 100 %

Dari tabel 4.2 dapat diperoleh gambaran bahwa sebanyak 19 (57,6%) ibu memiliki

sikap yang kurang baik terhadap Pemberian ASI Eksklusif. Sedangkan sebanyak

14 (42,4%) ibu memiliki sikap yang kurang baik terhadap Pemberian ASI

Eksklusif.

4.3 Perilaku

Perilaku pemberian ASI Eksklusif pada bayi diperoleh melalui

pertanyaan mengenai pemberian ASI, waktu pemberian ASI, dan pemberian

makanan/ minuman lain selain ASI. Distribusi responden terhadap perilaku

pemberian ASI Eksklusif digambarkan dalam tabel 4.3 berikut ini

Page 45: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

32

Tabel.4.3

Distribusi Ibu yang Bekerja terhadap Perilaku Pemberian ASI Eksklusif di

Posyandu Cempaka, Kelurahan Larangan Selatan Tahun 2010

Perilaku Pemberian ASI

Eksklusif

Jumlah Persentase (%)

Ya 9 27,3 %

Tidak 24 72,7 %

Total 33 100 %

Pada tabel 4.3 diperoleh hasil, dari 33 ibu yang bekerja hanya sebanyak 9 (27,3%)

yang memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya. Dan sebanyak 24 (72,7%) yang

tidak memberikan ASI Eksklusif.

4.4 Karakteristik Ibu

Gambaran karakteristik (umur, pendidikan, pekerjaan) para ibu yang bekerja di

Posyandu Cempaka Kelurahan Larangan Selatan tahun 2010 dapat dilihat pada

table berikut ini.

Tabel 4.4

Distribusi Ibu yang Bekerja berdasarkan Pekerjaan, Pendidikan, dan Umur

Karakteristik Kategori Jumlah Persentase (%)

Pekerjaan Karyawan 21 63,6 %

Guru 3 9,1 %

Wiraswasta 9 27,3 %

Pendidikan Tamat SD 1 3 %

Tamat SMU 22 66,7 %

Tamat Perguruan

Tinggi

10 30,3 %

Umur < 30 tahun 15 45,5 %

≥ 30 tahun 18 54,5 %

Page 46: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

33

Dari tabel 4.4 diperoleh gambaran bahwa sebanyak 21 (63,6%) ibu bekerja

sebagai karyawan, 9 (27,3%) ibu bekerja sebagai wiraswasta, dan 3(9,1%) ibu

bekerja sebagai guru. Sebanyak 22 (66,7%) ibu berpendidikan tamat SMU, 10

(30,3%) ibu berpendidikan tamat perguruan tinggi, dan 1 (3%) ibu tamat Sekolah

Dasar. Sebanyak 18 (54,5%) ibu berusia > 30 tahun dan 15(45,5%) ibu berusia <

30 tahun.

4.5 Sumber Informasi

Gambaran sumber informasi tentang pemberian ASI Esklusif pada bayi di

Posyandu Cempaka Kelurahan Larangan Selatan tahun 2010 dapat dilihat dari

tabel 4.5 berikut ini.

Tabel 4.5

Distribusi Ibu yang Bekerja terhadap Sumber Informasi Pemberian ASI

Eksklusif di Posyandu Cempaka, Kelurahan Larangan Selatan Tahun 2010

Sumber Informasi Jumlah

Petugas kesehatan Puskesmas, yaitu dokter, bidan/ perawat, kader

posyandu

21

Dokter praktek swasta 20

Bidan praktek swasta 21

Media cetak, yaitu majalah, surat kabar, buku, brosur, dan lain-

lain

11

Media elektronik, yaitu televisi, radio, dan internet 10

Anggota Keluarga 22

Tetangga 2

Dari tabel 4.5 dapat diperoleh gambaran bahwa sebanyak 22 orang ibu mengakui

mendapat informasi pemberian ASI Eksklusif dari anggota keluarga, sebanyak 21

ibu dari petugas kesehatan Puskesmas, 21 ibu dari Bidan praktek desa, 20 orang

ibu dari dokter praktek swasta, dan sisanya dari media cetak dan media elektronik.

Page 47: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

34

4.6 Pengetahuan terhadap Perilaku

Gambaran pengetahuan para ibu yang bekerja terhadap perilaku pemberian ASI

Esklusif dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini.

Tabel 4.6

Distribusi Pengetahuan terhadap Perilaku Pemberian ASI Eksklusif di

Posyandu Cempaka Kelurahan Larangan Selatan Tahun 2010

Pengetahuan Perilaku Pemberian ASI Eksklusif Jumlah

Ya % Tidak % Jml %

Baik 7 36,8% 12 63,2% 19 100%

Kurang

Baik

2 14,3% 12 85,7% 14 100%

Jml 9 27,27% 24 72,73% 33 100%

Dari tabel 4.6 diperoleh hasil dari 33 orang ibu yang bekerja, ibu yang memiliki

pengetahuan baik dan memberikan ASI Eksklusif sebesar 36,8% (7 orang)

sedangkan yang pengetahuannya kurang baik dan tidak memberikan ASI

Eksklusif sebesar 14,3% (2 orang). Ibu bekerja yang memiliki pengetahuan baik

dan tidak memberikan ASI Eksklusif sebesar 63,2% (12 orang) sedangkan

pengetahuannya kurang baik dan tidak memberikan ASI Eksklusif sebesar 85,7%

(12 orang).

4.7 Sikap terhadap Perilaku

Gambaran sikap para ibu yang bekerja terhadap perilaku pemberian ASI Esklusif

pada bayi di Posyandu Cempaka Kelurahan Larangan Selatan tahun 2010 dapat

dilihat dari tabel berikut ini.

Page 48: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

35

Tabel 4.7

Distribusi Sikap Ibu Bekerja Terhadap Perilaku Pemberian ASI Eksklusif di

Posyandu Cempaka Kelurahan Larangan Selatan tahun 2010

Sikap Perilaku Pemberian ASI Eksklusif Jumlah

Ya % Tidak % Jml %

Baik 9 47,7% 10 52,6% 19 100%

Kurang

Baik

0 0% 14 100% 14 100%

Jml 9 27,27% 24 72,73% 33 100%

Dari tabel 4.7 di atas diperoleh hasil bahwa dari 33 orang ibu yang bekerja, ibu

yang memiliki sikap baik dan memberikan ASI Eksklusif sebesar 47,4% (9 orang)

sedangkan yang tidak memberikan ASI Eksklusif sebesar 52,6% (10 orang).

Semua ibu yang memiliki sikap kurang baik tidak memberikan ASI Eksklusif

kepada bayinya (100%).

4.8 Karakteristik Ibu yang Bekerja terhadap Perilaku

Gambaran karakteristik (pekerjaan, pendidikan, dan umur) para ibu yang bekerja

terhadap perilaku pemberian ASI Esklusif dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Tabel 4.8

Distribusi Karakteristik Ibu yang Bekerja terhadap Perilaku Pemberian ASI

Eksklusif di Posyandu Cempaka Kelurahan Larangan Selatan Tahun 2010

Karakteristik Kategori Jumlah Perilaku Pemberian ASI

Eksklusif

Ya Tidak

Pekerjaan Karyawan 21 3 18

Guru 3 2 1

Wiraswasta 9 4 5

Pendidikan Tamat SD 1 0 1

Tamat SMU 22 6 16

Page 49: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

36

Tamat

Perguruan

Tinggi

10 3 7

Umur < 30 tahun 15 2 13

≥ 30 tahun 18 7 11

Dari tabel 4.8 diperoleh gambaran bahwa dari 21 ibu yang berprofesi sebagai

karyawan hanya 3 orang ibu yang memberikan ASI Eksklusif, dari 3 orang ibu

yang berprofesi sebagai guru ada 2 orang yang memberikan ASI Eksklusif, dan

dari 9 orang yang berprofesi sebagai wiraswasta sebanyak 4 orang yang

memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya. Berdasarkan Pendidikan diperoleh

hasil ibu yang tamat SD tidak memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya, dari 22

orang yang tamat SMU hanya 6 orang yang memberikan ASI Eksklusif, dan dari

10 orang ibu yang tamat perguruan tinggi hanya 3 orang yang memberikan ASI

Eksklusif. Sedangkan berdasarkan umur, dari 15 orang ibu berusia < 30 tahun

hanya 2 orang yang memberikan ASI Eksklusif dan dari 18 orang ibu yang

berusia > 30 tahun hanya 7 orang yang memberikan ASI Eksklusif.

4.9 Sumber Informasi Terhadap Perilaku

Sumber informasi pada penelitian ini di dikegorikan menjadi 2 kategori yaitu

sumber informasi yang baik dan sumber informasi yang kurang baik. Sumber

informasi yang digunakan dalam pengkategorian ini hanya sumber informasi yang

diperoleh berasal dari petugas kesehatan yaitu dokter, petugas puskesmas, dan

bidan, serta sumber informasi dari keluarga. Hal ini dikarenakan sumber informasi

dari petugas kesehatan akan lebih dipercaya kebenarannya. Sedangkan bila

sumber informasi diperoleh dari keluarga adalah karena anggota keluarga yang

menjadi sumber informasi biasanya adalah anggota keluarga yang lebih

berpengalaman dan memilki kedekatan tersendiri dengan ibu bayi. Dari keempat

sumber informasi ini dilakukan scoring, bila jumlah sumber informasinya < 3

maka dikategorikan kurang baik dan bila jumlah sumber informasinya > 3 maka

termasuk kategori baik. Sehingga dari pengkategorian tersebut diperoleh hasil

sesuai dengan tabel 4.9 berikut ini.

Page 50: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

37

Tabel 4.9

Distribusi Sumber Informasi Ibu yang Bekerja terhadap Perilaku Pemberian

ASI Eksklusif di Posyandu Cempaka Kelurahan Larangan Selatan tahun

2010

Jumlah

Informasi

Perilaku Pemberian ASI Eksklusif Jumlah

Ya % Tidak % Jml %

Baik 9 29,03% 22 70,97% 31 100%

Kurang

Baik

0 0% 2 100% 2 100%

Jml 9 27,27% 24 72,73% 33 100%

Dari tabel 4.9 dapat diperoleh hasil bahwa dari 33 orang ibu yang bekerja, ibu

yang memiliki jumlah informasi yang baik sebanyak 29,03% memberikan ASI

Eksklusif dan sebanyak 70,97% ibu tidak memberikan ASI Eksklusif kepada

bayinya. Sedangkan seluruh ibu yang memiliki jumlah informasi yang kurang

baik seluruhnya tidak memberikan ASI Eksklusif.

Page 51: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

38

BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Perilaku Pemberian ASI

Pada penelitian ini, diperoleh hasil sebanyak 24 (72,7%) ibu bekerja

memiliki perilaku kurang baik terhadap pemberian ASI eksklusif. Sedangkan ibu

yang memiliki perilaku baik hanya 9 (27,3%) orang. Dari hasil tersebut dapat

ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar responden memberikan ASI eksklusif

pada bayi. Hasil penelitian ini diperkuat dengan analisa data, ternyata alasan ibu

tidak memberikan ASI eksklusif pada 23 (95,8%) responden menjawab alasan

mereka tidak memberikan ASI Eksklusif adalah karena mereka bekerja. Selain itu

mereka juga beralasan bahwa produksi ASI mereka berkurang dan bayi mereka

terlanjur mendapat susu formula, makanan, atau minuman lain pada awal

kelahiran. Hasil ini sesuai dengan IDAI tahun 2008, bahwa kendala yang sering

menjadi alasan ibu yang melakukan konsultasi ke klinik laktasi dua diantaranya

yaitu produksi ASI kurang dan bayi terlanjur mendapakan makanan prelakteal (air

gula, susu formula pada hari-hari pertama kelahiran).

Berdasarkan Amiruddin (2007), pekerjaan berkaitan dengan pemberian

ASI. Ibu yang bekerja cenderung memiliki waktu yang sedikit untuk menyusui

bayinya akibat kesibukan bekerja. Menurut asumsi peneliti produksi ASI yang

berkurang pada ibu yang bekerja dapat diakibatkan karena kondisi mereka yang

bekerja sehingga mereka tidak memiliki waktu secara intensif untuk memberikan

bayi mereka ASI secara ekskusif sehingga mereka menggantikan ASI dengan susu

formula atau makanan/ minuman lain. Asumsi peneliti ini diperkuat oleh IDAI

tahun 2008, bahwa pemberian makanan pendamping pada bayi sebelum

waktunya sering berakibat berkurangnya produksi ASI.

Seharusnya ibu bekerja bukan merupakan alasan untuk menghentikan

pemberian ASI eksklusif. Ibu yang ingin kembali bekerja diharapkan berkunjung

ke Klinik Laktasi untuk menyiapkan cara memberikan ASI bila bayi harus

ditinggal. Langkah-langkah bila ibu ingin kembali bekerja: (IDAI, 2008)

Page 52: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

39

1. Siapkan pengasuh bayi (nenek, kakek, anggota keluarga lain, baby sitter,

pembantu) sebelum ibu mulai bekerja kembali.

2. Berlatihlah memerah ASI sebelum ibu bekerja kembali. ASI yang diperah

dapat dibekukan untuk persediaan / tambahan apabila ibu mulai bekerja.

ASI beku dapat disimpan antara 1-6 bulan, bergantung dari jenis lemari

esnya. Di dalam lemari es dua pintu ASI beku dapat disimpan lebih dari 3

bulan.

3. Latihlah pengasuh bayi untuk terampil memberikan ASI perah dengan

cangkir.

4. Hindari pemakaian dot/empeng karena kemungkinan bayi akan menjadi

“bingung puting”.

5. Susuilah bayi sebelum ibu berangkat bekerja, dan pada sore hari segera

setelah ibu pulang, dan diteruskan pada malam hari.

6. Selama di kantor, perah ASI setiap 3-4 jam dan disimpan didalam lemari

es, diberi label tanggal dan jam ASI diperah. ASI yang disimpan di lemari

es pendingin dapat bertahan selama 2x24 jam. ASI perah ini akan

diberikan esok harinya selama ibu tidak dirumah. ASI yang diperah

terdahulu diberikan lebih dahulu.

7. ASI yang disimpan di lemari es perlu dihangatkan sebelum diberikan

kepada bayi dengan meredamnya dalam air hangat. ASI yang sudah

dihangatkan tidak boleh dikembalikan ke dalam lemari es. Maka yang

dihangatkan adalah sejumlah yang habis diminum bayi satu kali.

8. Apabila ASI yang diperah kemarin tidak mencukupi kebutuhan bayi

sampai ibu kembali bekerja, dapat digunakan ASI beku yang sudah

disiapkan sebelumnya. ASI beku ini kalau akan diberikan harus

ditempatkan di lemari es pendingin supaya mencair dan harus digunakan

dalam 24 jam.

Page 53: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

40

5.2 Sikap

Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 14 (42,2%) ibu bekerja memiliki

sikap kurang baik terhadap pemberian ASI eksklusif. Sedangkan ibu yang

memiliki sikap baik terhadap pemberian ASI Eksklusif sebanyak 19 (57,8%)

orang. Dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa responden memiliki

sikap yang baik terhadap pemberian ASI eksklusif lebih banyak dibandingkan

dengan responden yang memiliki sikap kurang baik.

Dari 33 orang ibu yang bekerja, ibu yang memiliki sikap baik dan

memberikan ASI Eksklusif sebesar 47,4% (9 orang) sedangkan yang tidak

memberikan ASI Eksklusif sebesar 52,6% (10 orang). Semua ibu yang memiliki

sikap kurang baik tidak memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya (100%). Dari

hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa semua responden yang

memberikan ASI Eksklusif memiliki sikap yang baik terhadap pemberian ASI

Eksklusif dan sebaliknya semua responden yang tidak memberikan ASI Eksklusif

memiliki sikap yang kurang baik terhadap pemberian ASI Eksklusif. Sikap

merupakan faktor penentu perilaku, karena sikap berhubungan dengan persepsi,

kepribadian dan motivasi (Gibson, 1985).

5.3 Pengetahuan

Pada penelitian ini, hasil uji univariat menunjukkan sebanyak 14 (42,2%)

ibu bekerja memiliki pengetahuan kurang baik terhadap pemberian ASI eksklusif.

Sedangkan ibu yang memiliki pengetahuan baik 19 (57,8%) orang. Dari hasil

tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa responden memiliki pengetahuan yang

baik terhadap pemberian ASI eksklusif lebih banyak dibandingkan dengan

responden yang memiliki pengetahuan kurang baik. Berdasarkan analisis data

Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 63,2% ibu bekerja yang memiliki

tingkat pengetahuan baik dengan perilaku kurang baik terhadap pemberian ASI

eksklusif. Sedangkan ibu bekerja yang memiliki tingkat pengetahuan baik dengan

perilaku baik hanya 36,8% responden. Hasil uji juga menunjukkan sebanyak

85,7% ibu bekerja yang memiliki tingkat pengetahuan kurang baik dengan

perilaku kurang baik terhadap pemberian ASI eksklusif. Sedangkan ibu yang

memiliki tingkat pengetahuan baik dengan perilaku baik hanya 14,3% responden.

Page 54: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

41

Dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh antara

tingkat pengetahuan dengan perilaku responden.

Berdasarkan asumsi peneliti hal ini dapat terjadi karena banyak ibu dalam

penelitian ini masih belum mengerti perbedaan antara ASI dengan ASI eksklusif.

Karena berdasarkan wawancara yang dilakukan banyak ibu yang mengaku bahwa

mereka memberikan ASI Eksklusif namun mereka mengaku bahwa mereka juga

memberikan makanan/minuman lain selain ASI.

Berdasarkan definisi Air Susu Ibu yang selanjutnya disebut ASI adalah

cairan hidup yang mengandung sel-sel darah putih, imunoglobulin, enzim dan

hormon, serta protein spesifik, dan zat-zat gizi lainnya yang diperlukan untuk

pertumbuhan dan perkembangan anak (Peraturan Bersama Menteri Pemberdayaan

Perempuan, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan menteri Kesehatan,

2008). Sedangkan ASI Eksklusif adalah ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja

sejak bayi dilahirkan sampai sekitar usia 6 bulan. Selama itu bayi tidak diharapkan

mendapat tambahan cairan lain seperti susu formula, air jeruk, air teh, madu, air

putih. Pada pemberian ASI eksklusif bayi juga tidak diberikan makanan tambahan

seperti pisang, biskuit, bubur susu, bubur nasi, tim dan sebagainya. Pemberian

ASI secara benar akan dapat memenuhi kebutuhan bayi sampai usia enam bulan,

tanpa makanan pendamping. Di atas usia enam bulan, bayi memerlukan makanan

tambahan tetapi pemberian ASI dapat dilanjutkan sampai ia berumur dua tahun

(Perinasia, 2007).

Dari hasil menunjukkan bahwa dari 33 orang ibu yang bekerja, ibu yang

memiliki pengetahuan baik dan memberikan ASI Eksklusif sebesar 36,8% (7

orang) sedangkan yang pengetahuannya kurang baik dan tidak memberikan ASI

Eksklusif sebesar 14,3% (2 orang). Ibu bekerja yang memiliki pengetahuan baik

dan tidak memberikan ASI Eksklusif sebesar 63,2% (12 orang) sedangkan

pengetahuannya kurang baik dan tidak memberikan ASI Eksklusif sebesar 85,7%

(12 orang). Dari hasil ini dapat ditarik kesimpulan bahwa pengetahuan yang baik

mengenai ASI Eksklusif dapat mempengaruhi ibu yang bekerja untuk tetap

memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya. Hal ini terbukti dengan hasil yang

menunjukkan bahwa jumlah ibu yang memiliki pengetahuan kurang baik dan

tidak memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya lebih banyak dibandingkan

Page 55: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

42

dengan ibu yang pengetahuannya baik dan tidak memberikan ASI Eksklusif

kepada bayinya.

Hasil penelitia ini sesuai dengan hasil penelitian Amiruddin (2007) yang

menunjukkan bahwa presentase responden yang memberikan ASI eksklusif dan

memiliki pengetahuan tentang ASI eksklusif cukup (11,8%) lebih besar dari

responden yang memberikan ASI eksklusif dan memiliki pengetahuan tentang

ASI eksklusif kurang (7,7%) sedangkan presentase responden yang tidak

memberikan ASI eksklusif dan memiliki pengetahuan kurang (92,3%) lebih besar

dari responden yang tidak memberikan ASI eksklusif dan memiliki pengetahuan

cukup (88,2%).

5.4 Karakeristik Ibu

Berdasarkan data yang dikumpulkan dari 33 responden, maka diketahui

bahwa sebesar 54,5% responden berumur ≥ 30 tahun, tingkat pendidikan tinggi

97%, pekerjaan 63,6% responden sebagai karyawan.

Dari 21 ibu yang berprofesi sebagai karyawan hanya 3 orang ibu yang

memberikan ASI Eksklusif, dari 3 orang ibu yang berprofesi sebagai guru ada 2

orang yang memberikan ASI Eksklusif, dan dari 9 orang yang berprofesi sebagai

wiraswasta sebanyak 4 orang yang memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya.

Dari hasil ini dapat dierik kesimpulan bahwa sebagian besar ibu yang bekerja

sebagai karyawan tidak memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya. Hal ini

dikarenakan karyawan memiliki waktu bekerja yang lebih ketat dan lebih panjang

dibandingkan ibu yang berprofesi sebagai guru dan wiraswasta. Menurut asumsi

peneliti seharusnya keadaan bekerja apapun pekerjaannya bukanlah suatu

penghalang dan alasan seorang ibu untuk tidak memberikan ASI Eksklusif kepada

bayinya. Asumsi ini diperkuat oleh hasil penelitian Amiruddin (2007) yang

menunjukkan dari hasil analisa statistik diketahui bahwa tidak ada hubungan

antara ibu bekerja di luar rumah dengan pemberian ASI eksklusif. Namun asumsi

peneliti tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Zamri Amin (2001)

yang menunjukkan bahwa pada kelompok ibu yang tidak bekerja keinginan untuk

memberikan ASI eksklusif lebih tinggi dibandingkan pada ibu yang bekerja.

Page 56: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

43

Berdasarkan Pendidikan diperoleh hasil ibu yang tamat SD tidak

memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya, dari 22 orang yang tamat SMU hanya

6 orang yang memberikan ASI Eksklusif, dan dari 10 orang ibu yang tamat

perguruan tinggi hanya 3 orang yang memberikan ASI Eksklusif. Dari hasil

penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa ibu bekerja yang memberikan ASI

Eksklusif adalah ibu yang memiliki pendidikan tinggi ( tamat SMU dan Perguruan

Tinggi). Pendidikan membantu seseorang untuk menerima informasi tentang

pertumbuhan dan perkembangan bayi, misalnya memberikan ASI eksklusif

hingga bayi berumur 6 bulan. Proses pencarian dan penerimaan informasi ini akan

cepat jika ibu berpendidikan tinggi (Amiruddin, 2007).

Sedangkan berdasarkan umur, dari 15 orang ibu berusia < 30 tahun hanya 2

orang yang memberikan ASI Eksklusif dan dari 18 orang ibu yang berusia > 30

tahun hanya 7 orang yang memberikan ASI Eksklusif. Dari hasil ini dapat

disimpulkan bahwa jumlah ibu yang memberikan ASI Ekslusif adalah ibu bekerja

yang berusia > 30 tahun.

5.5 Sumber Informasi

Sumber informasi dapat berperan dalam meningkatkan pengetahuan ibu.

Unsur yang berperan dalam keberhasilan penyampaian informasi adalah latar

belakang penerima informasi, materi informasi yang disampaikan, dan pemberi

informasi. Materi informasi yang sederhana dan metode terarah merupakan faktor

yang penting dalam meningkatkan pengetahuan ibu tentang pengertian, manfaat

dan keunggulan ASI eksklusif, persiapan dan teknik menyusui yang benar, serta

cara pemberian ASI dalam kondisi khusus terutama bagi ibu yang bekerja.

Pada penelitian ini informasi tersebut yang paling banyak berasal dari

anggota keluarga, sebesar 22 responden menjawab demikian. Selain itu

dilanjutkan dengan informasi dari Petugas kesehatan Puskesmas, yaitu dokter,

bidan/ perawat, kader posyandu dan bidan praktek swasta sebesar 21 responden,

dan dokter praktek swasta sebesar 20 responden. Berdasarkan asumsi peneliti

kurangnya waktu yang dimiliki oleh para ibu tersebut karena pekerjaannya,

sehingga hanya sebagian kecil responden yang bisa mencari/mendapat sumber

informasi melalui media cetak dan elektronik.

Page 57: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

44

Menurut asumsi peneliti semakin banyak informasi yang diterima,

semakin meningkat pula tingkat perilaku responden. Artinya sumber informasi

yang berasal dari petugas kesehatan lebih efektif dan dapat

dipertanggungjawabkan dibandingkan dengan informasi lainnya. Hal ini

disebabkan informasi yang diberikan bersifat sederhana, jelas, dan mudah dicerna.

Namun, pengaruh dari keluarga juga perlu diperhatikan karena intensitas

pertemuan lebih dominan dibandingkan dengan petugas kesehatan.

Asumsi peneliti di atas, sesuai dengan hasil penelitian Amiruddin (2007),

bahwa presentase responden yang memberikan ASI eksklusif dan pernah

menerima informasi dari petugas kesehatan (12,0%) lebih besar dari responden

yang memberikan ASI eksklusif dan tidak pernah menerima informasi dari

petugas kesehatan (8,2%) sedangkan presentase responden yang tidak

memberikan ASI eksklusif dan tidak pernah mendapat informasi dari petugas

kesehatan (91,8%) lebih besar dari responden yang tidak memberikan ASI

eksklusif dan mendapat informasi dari petugas kesehatan (88,0%).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 33 orang ibu yang bekerja, ibu

yang memiliki jumlah informasi yang baik sebanyak 29,03%nya memberikan ASI

Eksklusif dan sebanyak 70,97% tidak memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya.

Sedangkan seluruh ibu yang memiliki jumlah informasi yang kurang baik

seluruhnya tidak memberikan ASI Eksklusif. Sumber informasi yang baik pada

penelitian ini diperoleh dari petugas kesehatan, dokter, bidan, dan keluarga. Dari

hasil dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah informasi yang baik semua ibu yang

memberikan ASI Eksklusif dalam penelitian ini memiliki sumber informasi yang

baik.

Sumber informasi dari anggota keluarga juga sangat berperan karena

menurut asumsi peneliti, anggota keluarga merupakan orang terdekat dan

terpercaya bagi para ibu. Anggota keluarga yang menjadi sumber informasi

biasanya adalah orang-orang yang lebih berpengalaman dan telah lebih dahulu

mendapat informasi mengenai ASI dan ASI Eksklusif. Asumsi ini sesuai dengan

Amiruddin (2007), bahwa kurangnya dukungan dari keluarga juga merupakan

faktor terhambatnya pemberian ASI eksklusif sehingga walaupun ibu pernah

menerima atau tidak pernah menerima informasi ASI eksklusif dari petugas

Page 58: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

45

kesehatan tidak akan mempengaruhi tindakan ibu untuk memberikan ASI

eksklusif pada bayi mereka.Keluarga yang merupakan orang terdekat ibu bayi

terutama ayah dan orangtua perlu juga diberikan informasi tentang pentingnya

ASI eksklusif oleh petugas kesehatan sehingga dengan pengetahuan tersebut dapat

menghilangkan anggapan- anggapan yang salah tentang ASI eksklusif dan dengan

adanya informasi tersebut akan membuat keluarga untuk menyakinkan ibu agar

tetap memberikan ASI secara eksklusif kepada bayinya.

Page 59: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

46

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari 33 orang ibu yang bekerja hanya sebanyak 9 (27,3%) yang

memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya.

2. Sebanyak 19 orang (57,6%) ibu yang bekerja memiliki pengetahuan baik

mengenai ASI Eksklusif dan 14 orang (42,4%) memiliki pengetahuan

yang kurang baik mengenai ASI Eksklusif.

3. Sebanyak 19 (57,6%) ibu memiliki sikap yang baik terhadap Pemberian

ASI Eksklusif dan 14 (42,4%) ibu memiliki sikap yang kurang baik

terhadap Pemberian ASI Eksklusif.

4. Sebanyak 21 (63,6%) ibu bekerja sebagai karyawan, 9 (27,3%) ibu

bekerja sebagai wiraswasta, dan 3(9,1%) ibu bekerja sebagai guru.

Sebanyak 22 (66,7%) ibu berpendidikan tamat SMU, 10 (30,3%) ibu

berpendidikan tamat perguruan tinggi, dan 1 (3%) ibu tamat Sekolah

Dasar. Sebanyak 18 (54,5%) ibu berusia > 30 tahun dan 15(45,5%) ibu

berusia < 30 tahun.

5. Sebanyak 22 orang ibu mengakui mendapat informasi pemberian ASI

Eksklusif dari anggota keluarga, sebanyak 21 ibu dari petugas kesehatan

Puskesmas, 21 ibu dari Bidan praktek desa, 20 orang ibu dari dokter

praktek swasta.

6. Ibu yang memiliki pengetahuan baik dan memberikan ASI Eksklusif

sebesar 36,8% (7 orang) lebih banyak dibandingkan ibu yang

pengetahunnya kurang baik yaitu 14,3% (2 orang).

7. Semua ibu yang memiliki sikap kurang baik tidak memberikan ASI

Eksklusif kepada bayinya (100%) dan semua ibu yang memberikan ASI

Eksklusif memiliki sikap yang baik terhadap Pemberian ASI Eksklusif.

8. Ibu yang tidak memberikan ASI Eksklusif paling banyak berprofesi

sebagai karyawan. ibu yang tamat SD tidak memberikan ASI Eksklusif

Page 60: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

47

kepada bayinya, dari 22 orang yang tamat SMU hanya 6 orang yang

memberikan ASI Eksklusif, dan dari 10 orang ibu yang tamat perguruan

tinggi hanya 3 orang yang memberikan ASI Eksklusif. dari 15 orang ibu

berusia < 30 tahun hanya 2 orang yang memberikan ASI Eksklusif dan

dari 18 orang ibu yang berusia > 30 tahun hanya 7 orang yang

memberikan ASI Eksklusif.

9. Ibu yang memiliki jumlah informasi yang baik 47,4% memberikan ASI

Eksklusif dan seluruh ibu yang memiliki jumlah informasi yang kurang

baik seluruhnya tidak memberikan ASI Eksklusif.

5.1 Saran

5.1.1 Saran Bagi Institusi

Berdasarkan penelitian, banyak Ibu yang bekerja tidak memberikan ASI

secara Eksklusif. Oleh karena itu, diharapkan Posyandu dapat meningkatkan

kegiatan penyuluhan mengenai pemberian ASI eksklusif terutama bagi ibu

berkondisi khusus seperti ibu yang bekerja bahwa bekerja bukan merupakan

alasan ibu tidak memberikan ASI eksklusif. Terdapat langkah-langkah yang dapat

ibu lakukan untuk tetap memberikan ASI eksklusif dan ibu tetap tidak

meninggalkan pekerjaannya.

Perlu dukungan pihak terkait khususnya instansi yang memperkerjakan

wanita agar ibu- ibu yang bekerja dapat tetap memberikan ASI Eksklusif misalnya

dengan perpanjangan cuti hamil dan cuti setelah melahirkan serta penyediaan

tempat khusus bagi ibu-ibu yang ingin menyusui bayinya

5.1.2 Saran Bagi Ibu yang Bekerja

Ibu bekerja tetap dapat memberikan ASI eksklusif sampai berusia 6 bulan dan

selanjutnya dapat memberikan makanan pendamping ASI untuk memenuhi

kebutuhan gizi bayi. Para ibu perlu meningkatkan pengetahuan mengenai tata cara

pemberian ASI eksklusif dalam kondisi khusus (ibu yang bekerja). Hal ini dapat

tercapai bila adanya dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak terutama

keluarga dan petugas medis.

Page 61: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

48

5.1.3 Saran Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini hanya menggambarkan pengetahuan, sikap dan perilaku

pemberian ASI eksklusif pada ibu yang bekerja, sehingga pada penelitian

selanjutnya diharapkan dapat mencari faktor-faktor yang berhubungan dengan

pemberian ASI eksklusif pada ibu yang bekerja.

Page 62: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

49

DAFTAR PUSTAKA

Green, Lawrence W. Health Promotion Planning An Education and

Environmental Approach. Mayfield Publishing Company, 1991

IDAI, Bedah Asi, Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2008.

Notoatmodjo, Soekidjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta. 1997

Notoatmodjo, Soekidjo. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka

Cipta. 2003

Perinasia, manajemen Laktasi, Jakarta : Perkumpulan Perinatologi Indonesia,

2007.

Sarwono, S. Psikologi Sosial, Jakarta: Balai Pustaka. 1993

Siagian, Sondang. Filsafat Administrasi. Jakarta: Gunung Agung, 1987

Page 63: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

50

Lampiran I

KUESIONER PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU IBU YANG

BEKERJA

TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

DI POSYANDU CEMPAKA, LARANGAN SELATAN TAHUN 2010

No.

Kuesioner :

PERSETUJUAN PESERTA PENELITIAN

Saya mengerti sepenuhnya risiko dan manfaat dari keikutsertaan saya pada

penelitian ini dan menyatakan setuju untuk ikut serta sebagai subjek penelitian.

Nama subjek :..............................................

Usia :..............................................tahun

Tanda tangan :..............................................Tanggal

:.............................(hari/bulan/tahun)

Jam :.......................(jam:menit)

Nama peneliti: Fitri Fiddini

Tanda tangan :..............................................Tanggal

:.............................(hari/bulan/tahun)

Jam :.......................(jam:menit)

Page 64: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

51

I. IDENTITAS ANAK

1. Nama

2. Umur ……….. bulan

3. Jenis kelamin 1. Laki-laki 2. Perempuan

II. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama

2. Umur ……….. tahun

3. Pendidikan 1. Tidak pernah sekolah

2. Tidak tamat SD

3. Tamat SD

4. Tamat SMP

5. Tamat SMU

6. Tamat Perguruan Tinggi

4. Pekerjaan 1. Karyawan

2. Guru/dosen

3. Bidan/petugas

kesehatan

4. Wiraswasta

5. Lain-lain

III. PENGETAHUAN RESPONDEN

1. ASI eksklusif adalah … 1. Pemberian ASI sedini mungkin

setelah melahirkan, diberikan tanpa

jadwal, dan tidak diberi makanan lain,

walaupun hanya air putih sampai bayi

berusia 6 bulan.

2. Pemberian ASI setelah melahirkan,

diberikan setelah bayi diberi air putih/

makanan lain sampai bayi berusia 2

tahun.

3. Tidak tahu

Page 65: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

52

2. Waktu bayi seharusnya langsung diberi ASI

1. Segera setelah lahir

2. Ketika ASI keluar

3. Tidak tahu

3. Berapa lama ibu harus memberikan hanya

ASI, tanpa memberikan air putih/minuman

lain/makanan lain?

1.Sampai 6 bulan

2. Kurang dari 6 bulan

3. Lebih dari 6 bulan

4. Sampai bayi memperlihatkan

keinginan untuk makan/minum

5. Tidak tahu

4. Apa yang seharusnya ibu lakukan dengan

cairan kuning (kolostrum/susu jolong) yang

keluar segera setelah melahirkan?

1. Memberikannya pada bayi

2. Membuangnya

3. Tidak tahu

5. Kapan seharusnya bayi diberi

makanan/minuman tambahan selain ASI?

1.Sampai 6 bulan

2. Kurang dari 6 bulan

3. Lebih dari 6 bulan

4. Sampai bayi memperlihatkan

keinginan untuk makan/minum

5. Tidak tahu

6. Teknik menyusui yang benar …

(Jawaban boleh lebih dari satu)

1. Perut dan badan bayi menempel

pada perut ibu

2. Mulut bayi terbuka lebar

3. Dagu bayi menempel pada

payudara ibu

Page 66: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

53

4. Sebagian besar areola terutama

yang bagian bawah masuk ke

dalam mulut bayi

5. Tidak tahu

7. ASI yang diperas selanjutnya akan diberikan

dengan cara

1. Dengan botol

2. Dengan sendok/cangkir

3. Tidak Tahu

8. Bagaimana penyajian ASI yang disimpan

dilemari pendingin?

1. Dipanaskan langsung

2. Dihangatkan dengan merendam

dicangkir dalam air hangat

3. Tidak tahu

9. Manfaat ASI bagi ibu

(Jawaban boleh lebih dari satu)

1. KB alami

2. Menurunkan kemungkinan kanker

payudara

3. Tidak perlu keluar biaya

(menurunkan pengeluaran rumah

tangga)

4. Tidak tahu

10 Manfaat ASI bagi bayi

(Jawaban boleh lebih dari satu)

1. Sumber nutrisi yang sesuai dengan

kebutuhan bayi

2. Mengandung zat protektif yang

melindungi bayi dari penyakit

3. Tidak menimbulkan alergi

Page 67: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

54

4.IQ, EQ, dan SQ yang lebih baik

5. Pertumbuhan yang baik

6. Tidak tahu

11. Agar ASI banyak keluar ibu sebaiknya:

1. Meningkatkan pemberian ASI

(hisapan bayi)

2. Tidak stress

3. Makan makanan tertentu (misal

daun katuk)

4. Memijat payudara

5. Makan dan minum yang banyak

IV. SIKAP RESPONDEN

1. Bayi harus diberi ASI eksklusif 1. Sangat Setuju

2. Setuju

3. Tidak setuju

4. Sangat Tidak Setuju

2. Para ibu perlu untuk mengetahui tata cara yang

benar dalam menyusui.

1. Sangat Setuju

2. Setuju

3. Tidak setuju

4. Sangat Tidak Setuju

3. Pemberian makanan/minuman tambahan selain

ASI setelah bayi berusia 6 bulan, dianjurkan

oleh tenaga kesehatan

1. Sangat Setuju

2. Setuju

3. Tidak setuju

4. Sangat Tidak Setuju

4. Ibu lebih memilih ASI dibandingkan dengan 1. Sangat Setuju

Page 68: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

55

Susu Formula. 2. Setuju

3. Tidak setuju

4. Sangat Tidak Setuju

V. PERILAKU RESPONDEN

1. Apakah ibu memberikan ASI kepada [NAMA

ANAK]?

1. Ya

2. Tidak

2. Berapa lama ibu memberikan ASI kepada

[NAMA ANAK]?

1. Sampai umur 6 bulan

2. Kurang dari 6 bulan

3. Lebih dari 6 bulan

3. Apakah Ibu memberikan minuman/makanan

lain selain ASI saat bayi berusia 0-6 bulan?

1. Ya ( lanjut ke nomer 4 dan 5 )

2. Tidak (lanjut ke nomer 4)

4. Apa alasan ibu memberikan ASI?

(Jawaban boleh lebih dari satu)

1. Perintah agama/anjuran

pemerintah/petugas kesehatan

2. Mengikuti kebiasaan masyarakat

3. Banyak kebaikan dan manfaat ASI

bagi bayi, ibu, dan keluarga

4. Dapat mempererat kasih sayang

antara ibu dan bayi

5. Apa alasan ibu tidak memberikan ASI

eksklusif?

(Jawaban boleh lebih dari satu)

1. Produksi ASI kurang

2. Bayi terlanjur mendapat susu

formula/makanan/minuman lain

pada awal kelahiran

3. Puting ibu lecet/luka/bengkak

4. Ibu bekerja

5. Ibu hamil lagi padahal masih

menyusui

VI. SUMBER INFORMASI

1. Dari mana ibu mendapat informasi tentang

pemberian ASI?

(Jawaban boleh lebih dari satu)

1.Petugas kesehatan Puskesmas,

yaitu dokter, bidan/ perawat,

kader posyandu

2. Dokter praktek swasta

Page 69: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

56

3. Bidan praktek swasta

4.Media cetak, yaitu majalah, surat

kabar, buku, brosur, dan lain-lain

5.Media elektronik, yaitu televisi,

radio, dan internet

6. Anggota Keluarga

7. Tetangga

Page 70: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

57

Lampiran II

1. Pengetahuan Ibu Bekerja Terhadap Pemberian ASI Eksklusif

Skor Pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 11 1 3.0 3.0 3.0

12 1 3.0 3.0 6.1

14 2 6.1 6.1 12.1

15 1 3.0 3.0 15.2

16 3 9.1 9.1 24.2

17 1 3.0 3.0 27.3

18 5 15.2 15.2 42.4

19 3 9.1 9.1 51.5

20 3 9.1 9.1 60.6

21 9 27.3 27.3 87.9

22 2 6.1 6.1 93.9

23 2 6.1 6.1 100.0

Total 33 100.0 100.0

Pengetahuan

Frequenc

y Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang

baik 14 42.4 42.4 42.4

Baik 19 57.6 57.6 100.0

Total 33 100.0 100.0

Page 71: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

58

2. Sikap Ibu Bekerja terhadap Pemberian ASI Eksklusif

Sikap terhadap pemberian ASI Eksklusif

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Setuju 11 33.3 33.3 33.3

Sangat Setuju 22 66.7 66.7 100.0

Total 33 100.0 100.0

Sikap terhadap tatacara yg benar dalam menyusui

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Setuju 6 18.2 18.2 18.2

Sangat Setuju 27 81.8 81.8 100.0

Total 33 100.0 100.0

Sikap terhadap Pemberian MP-ASI diberikan setelah bayi berusia 6

bulan

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 2 6.1 6.1 6.1

Tidak Setuju 1 3.0 3.0 9.1

Setuju 13 39.4 39.4 48.5

Sangat Setuju 17 51.5 51.5 100.0

Total 33 100.0 100.0

Sikap lebih memilih ASI dibanding susu formula

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 2 6.1 6.1 6.1

Tidak Setuju 1 3.0 3.0 9.1

Setuju 9 27.3 27.3 36.4

Sangat Setuju 21 63.6 63.6 100.0

Total 33 100.0 100.0

Page 72: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

59

Sikap hanya memeberikan ASI saja sampai bayi berusia 6 bulan

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Menjawab 1 3.0 3.0 3.0

Sangat Tidak

Setuju 1 3.0 3.0 6.1

Tidak Setuju 25 75.8 75.8 81.8

Setuju 4 12.1 12.1 93.9

Sangat Setuju 2 6.1 6.1 100.0

Total 33 100.0 100.0

Page 73: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

60

3. Perilaku Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu Bekerja

Perilaku

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Memberikan ASI

Eksklusif 24 72.7 72.7 72.7

Memberikan ASI

Eksklusif 9 27.3 27.3 100.0

Total 33 100.0 100.0

Page 74: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

61

4. Karakteristik Ibu Bekerja

Pekerjaan Ibu

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Karyawan 21 63.6 63.6 63.6

Guru 3 9.1 9.1 72.7

Wiraswasta 9 27.3 27.3 100.0

Total 33 100.0 100.0

Pendidikan Ibu

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tamat SD 1 3.0 3.0 3.0

Tamat SMU 22 66.7 66.7 69.7

Tamat Perguruan

Tinggi 10 30.3 30.3 100.0

Total 33 100.0 100.0

Page 75: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

62

Umur Ibu

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 24 4 12.1 12.1 12.1

25 1 3.0 3.0 15.2

26 5 15.2 15.2 30.3

28 4 12.1 12.1 42.4

29 1 3.0 3.0 45.5

30 5 15.2 15.2 60.6

31 2 6.1 6.1 66.7

32 3 9.1 9.1 75.8

34 6 18.2 18.2 93.9

36 2 6.1 6.1 100.0

Total 33 100.0 100.0

Page 76: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

63

5. Sumber Informasi Pemberian ASI Eksklusif

Petugas kesehatan Puskesmas, yaitu dokter, bidan/ perawat, kader

posyandu

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 0 12 36.4 36.4 36.4

1 21 63.6 63.6 100.0

Total 33 100.0 100.0

Dokter praktek swasta

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 0 13 39.4 39.4 39.4

1 20 60.6 60.6 100.0

Total 33 100.0 100.0

Bidan praktek swasta

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 0 12 36.4 36.4 36.4

1 21 63.6 63.6 100.0

Total 33 100.0 100.0

Media cetak, yaitu majalah, surat kabar, buku, brosur, dan lain-lain

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 0 22 66.7 66.7 66.7

1 11 33.3 33.3 100.0

Total 33 100.0 100.0

Media elektronik, yaitu televisi, radio, dan internet

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 0 23 69.7 69.7 69.7

1 10 30.3 30.3 100.0

Total 33 100.0 100.0

Anggota Keluarga

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 0 11 33.3 33.3 33.3

1 22 66.7 66.7 100.0

Total 33 100.0 100.0

Page 77: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

64

6. Pengetahuan terhadap perilaku

pengetahuan * Perilaku Crosstabulation

Perilaku

Total

Tidak

Memberikan

ASI Eksklusif

Memberikan

ASI Eksklusif

pengetahuan Kurang baik 12 2 14

Baik 12 7 19

Total 24 9 33

Page 78: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25746...0 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG BEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

65

7. Sumber Informasi Terhadap Perilaku

Sumber Informasi yang Tepat * Perilaku Crosstabulation

Perilaku

Total

Tidak

Memberikan

ASI Eksklusif

Memberikan

ASI Eksklusif

Sumber Informasi yang

Tepat

Kurang

Baik 2 0 2

Baik 22 9 31

Total 24 9 33

8. Sikap Terhadap Perilaku

Crosstab

Perilaku

Total

Tidak

Memberikan

ASI Eksklusif

Memberikan

ASI Eksklusif

Sikap Kurang

Baik

Count 14 0 14

% within sikap 100.0% .0% 100.0%

% within

Perilaku 58.3% .0% 42.4%

% of Total 42.4% .0% 42.4%

Baik Count 10 9 19

% within sikap 52.6% 47.4% 100.0%

% within

Perilaku 41.7% 100.0% 57.6%

% of Total 30.3% 27.3% 57.6%

Total Count 24 9 33

% within sikap 72.7% 27.3% 100.0%

% within

Perilaku 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 72.7% 27.3% 100.0%