GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA...

104
GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA BERISIKO TENTANG PENCEGAHAN DIABETES MELITUS TIPE II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PISANGAN Skripsi Diajukan sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) OLEH: MARIA ULFA 1111104000051 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M

Transcript of GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA...

Page 1: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA

KELUARGA BERISIKO TENTANG PENCEGAHAN

DIABETES MELITUS TIPE II DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS PISANGAN

Skripsi

Diajukan sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Keperawatan (S.Kep)

OLEH:

MARIA ULFA

1111104000051

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/2015 M

Page 2: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

ii

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi

yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, Juli 2015

Maria Ulfa

Page 3: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

iii

NURSING DEPARTMENT

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES

STATE ISLAMIC UNIVERSITY OF SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

Undergraduate thesis, July 2015

Maria Ulfa, NIM: 1111104000051

The Descriptive of Risk Family Members’ Knowledge in Preventing Diabetes

Mellitus Type II in Puskesmas Pisangan

xix + 62 Pages + 14 Tables + 3 Charts + 7 Attachments

ABSTRACT

Diabetes mellitus is one of the non-communicable diseases that could be

passed down from parents to their children. Complication diseases that have been

occured to the people are stroke, kidney disease, heart disease, nephropathy,

retinopathy, and gangrene. Besides complications, diabetes could also lead to

socio-economic impacts and losses, both directly and indirectly for the patient.

Diabetes mellitus could be prevented by lifestyle changes, getting the ideal

weight, increasing physical activity, and a healthy diet. This study is aimed to

describe the risk family members’ knowledge in preventing diabetes mellitus type

2. This research is quantitative descriptive research which is cross sectional, while

the total sampling is 44 respondents. The data analysis is univariate analysis.

The results showed that the characteristics of a majority respondents are

female, 17-44 years old, well-educated, diabetes history from one of parents, and

the old diabetes <5 years. Overview of knowledge respondents indicated that 13

respondents (29.5%) are well-educated, 23 respondents (52.3%) are enough-

educated, and 8 respondents (18.2%) are less-educated. This research could be the

new consideration for Puskesmas Pisangan to improve surrounded people’s

knowledge in preventing diabetes mellitus. Especially for risk family members

could do the diet and exercise regularly to reduce the indication of diabetes

mellitus in the future.

Keywords: Diabetes Prevention, Knowledge, Risk Family Members

References: 44 (2006-2014)

Page 4: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

iv

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Skripsi Juli, 2015

Maria Ulfa, NIM: 1111104000051

Gambaran Pengetahuan Anggota Keluarga Berisiko tentang Pencegahan

Diabetes Melitus Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan

xix + 62 Halaman + 14 Tabel + 3 Bagan + 7 Lampiran

ABSTRAK

Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit tidak menular yang dapat

diturunkan dari orang tua kepada anaknya. Komplikasi yang sering ditimbulkan

berupa stroke, gagal ginjal, jantung, nefropati, retinopati, dan gangren. Selain

terjadi komplikasi, diabetes juga dapat menimbulkan dampak sosio ekonomi dan

kerugian baik secara langsung maupun tidak langsung bagi penderita. Diabetes

melitus bisa dicegah dengan perubahan gaya hidup, mencapai berat badan ideal,

peningkatan aktivitas fisik, diet seimbang dan bergizi. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui gambaran pengetahuan anggota keluarga berisiko tentang

pencegahan diabetes melitus tipe 2. Jenis penelitian ini adalah deskriptif

kuantitatif cross sectional, cara pengambilan sampel dengan total sampling

sebanyak 44 responden. Analisis data menggunakan analisis univariat.

Hasil penelitian menunjukkan karakteristik responden mayoritas jenis

kelamin perempuan, usia 17-44 tahun, rata-rata berpendidikan tinggi, riwayat

diabetes salah satu dari ayah atau ibu, dan lama diabetes <5 tahun. Gambaran

pengetahuan responden menunjukkan bahwa 13 responden (29,5%)

berpengetahuan baik, 23 responden (52,3%) berpengetahuan cukup, dan 8

responden (18,2%) berpengetahuan kurang. Penelitian ini dapat memberikan

masukan kepada Puskesmas Pisangan untuk meningkatkan edukasi kepada

masyarakat mengenai pencegahan diabetes melitus. Masyarakat terutama anggota

keluarga berisiko dapat mengatur diet dan melakukan olahraga teratur dalam

kehidupan sehari-hari sehingga dapat menurunkan prevalensi diabetes melitus di

masa mendatang.

Kata Kunci: Anggota Keluarga Berisiko, Pencegahan DM, Pengetahuan

Daftar Bacaan: 44 (2006-2014)

Page 5: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

viii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : MARIA ULFA

Tempat, Tanggal Lahir : OKU Timur, 03 Mei 1993

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Ds. Sukomulyo Martapura Sumatera Selatan

Telepon : 0857-7042-6584

Email : [email protected]

Pendidikan

1. 1998-1999 : TK Al-Hidayah Tugasari

2. 1999-2005 : SDN 13 Martapura

3. 2005-2008 : MTs Nurul Huda

4. 2008-2011 : MA Nurul Huda

5. 2011-1015 : S-1 Ilmu Keperawatan UIN Syahid Jakarta

Organisasi

1. 2009-2010 : Ikatan Santri MA Nurul Huda

2. 2012-2014 : CSS Mora UIN Jakarta

3. 2012-2014 : BEM PSIK UIN Jakarta

Page 6: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

ix

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan teruntuk orang-orang yang amat tercinta yang senantiasa memberikan limpahan kasih sayang, serta doa yang tiada hentinya.

Ayahanda Mustopa, sosok ayah serta pemimpin keluarga yang luar biasa hebatnya, pantang menyerah, menjadi teladan dalam kehidupan ini, mengajarkan arti menghargai serta mensyukuri apapun yang kita dapatkan, terima kasih ayah seluruh jasamu tak kan pernah ternilai dengan apapun.

Ibunda Ropiah tercinta, yang selalu mengajarkan makna luar biasa tentang kesabaran, serta menjadi sosok ibu yang penuh dengan kasih sayang serta menjadi panutan bagi anak-anaknya.

Abah KH. Affandi, BA. sungguh luar biasa jasanya, bak mentari yang menyinari bumi tiada henti. Beliau adalah sosok yang amat sangat berjasa yang telah menunjukkan jalan menuju kesuksesan yang tak pernah terduga.

Adinda Inayah, Hasan, para bibi, paman, bude, pakde, dan seluruh keluarga besar, kalian adalah keluarga terbaik sepanjang masa yang tak kan pernah terlupa dan tergantikan oleh siapapun dan bagaimanapun, yang selalu berbagi suka duka senyum tawa bahagia bersama.

Sahabat sekaligus saudara terbaik pelengkap seluruh kebahagiaan, tanpamu apalah artinya perjalananku ini, Ning Liha, Gus Zein,

Mas Ni’am, Mas Rico, Mas Coyin, Herlis, Lina, Lisa, begitu bersyukurnya karena Allah telah menganugerahkan dan mempertemukan kita, berbagi dalam suka dan duka, saling mengingatkan dan menasihati. Tak kan pernah terlupa segala jasa kalian wahai saudaraku.

Terima kasih Tuhan telah memperkenalkan kami dalam kehidupan ini....

Page 7: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

x

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirabbil’alamiin, tiada kata yang indah untuk diucapkan, selain

pujian ke hadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta

inayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan proposal dengan judul

gambaran pengetahuan anggota keluarga berisiko terhadap pencegahan diabetes

melitus tipe II.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan proposal skripsi ini banyak

mengalami kesulitan dan tantangan yang tak terkira, namun berkat pertolonganMu

Ya Allah serta bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga proposal ini

dapat diselesaikan dengan baik.

Saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Dr. Arif Sumantri, S.KM., M.Kes., selaku dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Ibu Maulina Handayani, S.Kp., M.Sc., selaku Ketua Program Studi dan Ibu

Ernawati, S.Kp,M.Kep.,Sp.KMB, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Ernawati, S.Kp,M.Kep.,Sp.KMB dan Bapak Karyadi, M.Kep.,Ph.D. selaku

Dosen Pembimbing, terima kasih telah meluangkan waktu serta memberi

arahan dan bimbingan dengan sabar kepada saya selama proses pembuatan

skripsi ini.

Page 8: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

xi

4. Ibu Eni Nuraini Agustini, S.Kep, M.Sc., selaku Dosen Pembimbing Akademik,

terima kasih sebesar-besarnya untuk beliau yang telah membimbing, menjadi

tempat curhat, dan memberi motivasi selama hampir 4 tahun duduk di bangku

kuliah.

5. Kementerian Agama RI yang telah memberikan beasiswa penuh selama proses

perkuliahan, tanpa beasiswa tersebut saya belum tentu bisa menikmati

indahnya kuliah di PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Orang tua saya, Bapak Bisri Mustopa dan Ibu Siti Ropiah yang telah mendidik,

mencurahkan semua kasih sayang tiada tara, mendo’akan keberhasilan, serta

memberikan bantuan baik moril maupun materiil tak terhingga kepada saya.

Tak lupa, Adikku, Maftukhatul Inayah dan Ahmadi Hasan dan seluruh

keluargayang selalu memberikan semangat tanpa henti dan putus asa.

7. Sahabat terbaikku Malihatus Syafi’ah yang tak pernah bosan mengingatkan

dan memberikan support serta berbagi ilmu dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Saudara-saudaraku CSS MoRA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan ilmu dan pengalaman tak terhingga.

9. Saudara IKANUHA Jakarta serta Sahabat seperjuangan tercinta angkatan 2011

dan BEM PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang senantiasa berbagi suka

duka, canda tawa, ilmu dan pengalaman berharga selama pembelajaran kuliah

maupun dalam proses kegiatan lainnya.

10. Serta seluruh pihak yang telah mendukung kelancaran proposal skripsi ini

hingga selesai.

Page 9: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

xii

Atas bantuan serta segala dukungan yang telah diberikan, semoga Allah

SWT. senantiasa membalas dengan pahala yang berlimpah. Sangat besar harapan

saya proposal skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun para pembaca.

Semoga kita semua senantiasa diberikan petunjuk, limpahan rahmat, hidayah,

serta inayah yang tak terhingga oleh Allah SWT.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Ciputat, Juli 2015

Penulis

Page 10: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

xiii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................................... i

Lembar Pernyataan .................................................................................................... ii

Abstract....................................................................................................................... iii

Abstrak........................................................................................................................ iv

Pernyataan Persetujuan............................................................................................... v

Lembar Pengesahan.................................................................................................... vi

Lembar Pengesahan.................................................................................................... vi

Daftar Riwayat Hidup................................................................................................. viii

Lembar Persembahan.................................................................................................. ix

Kata Pengantar............................................................................................................ x

Daftar Isi..................................................................................................................... xiii

Daftar Singkatan......................................................................................................... xv

Daftar Bagan............................................................................................................... xvii

Daftar Tabel................................................................................................................ xviii

Daftar Lampiran.......................................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1

A. Latar Belakang....................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................................................. 6

C. Pertanyaan Penelitian............................................................................................. 6

D. Tujuan Penelitian................................................................................................... 7

E. Manfaat Penelitian.................................................................................................. 7

F. Ruang Lingkup Penelitian...................................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................. 9

A. Pengetahuan........................................................................................................... 9

1. Definisi Pengetahuan.......................................................................................... 9

2. Tingkat Pengetahuan.......................................................................................... 9

B. Diabetes Melitus.................................................................................................... 11

1. Definisi Diabetes Melitus................................................................................... 11

2. Klasifikasi Diabetes Melitus............................................................................... 12

3. Faktor Risiko Diabetes Melitus.......................................................................... 13

4. Patofisiologi........................................................................................................ 14

5. Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 2................................................................. 15

a. Diagnosis......................................................................................................... 15

b. Diagnosis Diabetes Melitus............................................................................ 16

c. Pilar Utama Pengelolaan Diabetes Melitus..................................................... 17

d. Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2.............................................................. 19

C. Pencegahan Penyakit Anggota Keluarga............................................................... 26

D. Penelitian Terkait................................................................................................... 27

E. Kerangka Teori....................................................................................................... 29

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL.................. 30

A. Kerangka Konsep................................................................................................... 30

Page 11: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

xiv

B. Definisi Operasional.............................................................................................. 31

BAB IV METODE PENELITIAN.......................................................................... 33

A. Desain Penelitian................................................................................................... 33

B. Tempat dan Waktu Penelitian................................................................................ 33

C. Populasi dan Sampel.............................................................................................. 33

D. Instrumen Penelitian.............................................................................................. 34

E. Uji Validitas dan Reliabilitas................................................................................. 35

F. Proses Pengumpulan Data...................................................................................... 36

G. Pengolahan Data.................................................................................................... 37

H. Analisa Data........................................................................................................... 38

I. Etika Penelitian........................................................................................................ 38

BAB V HASIL PENELITIAN................................................................................. 41

A. Gambaran Tempat Penelitian................................................................................. 41

B. Hasil Analisis Univariat......................................................................................... 43

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin........................................ 43

2. Berdasarkan Usia................................................................................................ 43

3. Berdasarkan Pendidikan..................................................................................... 44

4. Berdasarkan Riwayat Orang Tua yang Menderita Diabetes Melitus................. 44

5. Berdasarkan Lama Orang Tua Menderita Diabetes Melitus.............................. 45

6. Gambaran Pengetahuan Responden................................................................... 45

BAB VI PEMBAHASAN......................................................................................... 50

A. Karakteristik Responden........................................................................................ 50

1. Jenis Kelamin...................................................................................................... 50

2. Usia..................................................................................................................... 51

3. Pendidikan.......................................................................................................... 51

4. Riwayat Orang Tua yang Menderita Diabetes Melitus...................................... 53

5. Lama Orang Tua Menderita Diabetes Melitus................................................... 54

B. Gambaran Pengetahuan Responden....................................................................... 55

C. Keterbatasan Penelitian.......................................................................................... 58

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN................................................................. 60

A. Kesimpulan............................................................................................................ 60

B. Saran....................................................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA

Lampiran

Page 12: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

xv

DAFTAR SINGKATAN

ADA : American Diabetes Association

CRIPE : Continuous, Rhytmical, Interval, Progressive, Endurance Training

DM : Diabetes Melitus

DMG : Diabetes Melitus Gestasional

GDPT : Gula Darah Puasa Terganggu

HLA : Human Leucocyte Antigen

ICA : Islet Cell Antibody

IDF : International Diabetes Association

IMT : Indeks Massa Tubuh

Kemenkes : Kementerian Kesehatan

MHR : Maximum Heart Rate

PAD : Peripheral Arterial Diseases

PCOS : Polycystic Ovary Syndrome

Perkeni : Persatuan Endokrinologi Indonesia

PT : Perguruan Tinggi

PTM : Penyakit Tidak Menular

Riskesdas : Riset Kesehatan Dasar

SD : Sekolah Dasar

SMP : Sekolah Menengah Pertama

SMA : Sekolah Menengah Atas

THR : Targer Heart Rate

TGT : Toleransi Glukosa Terganggu

Page 13: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

xvi

TTGO : Tes Toleransi Glukosa Oral

TNM : Terapi Nutrisi Medis

UIN : Universitas Islam Negeri

UKGMD : Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat di Desa

WHO : World Health Organization

WDF : World Diabetes Foundation

Page 14: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

xvii

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 2.1 : Algoritma pencegahan DM tipe 2 24

Bagan 2.2 : Kerangka teori 29

Bagan 3.1 : Kerangka Konsep 30

Page 15: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

xviii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa 17

Tabel 2.2 Aktivitas Fisik Sehari-hari 19

Tabel 3.1 Definisi Operasional 31

Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 43

Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia 43

Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan 44

Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat Orang Tua DM 44

Tabel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Riwayat Orang Tua DM 45

Tabel 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan 45

Tabel 5.7 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Pengetahuan 46

Tabel 5.8 Distribusi Responden Berdasarkan Usia dan Pengetahuan 47

Tabel 5.9 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Riwayat DM dan

Pengetahuan 47

Tabel 5.10 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan dan Pengetahuan 48

Tabel 5.11 Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat Orang Tua DM dan

Pengetahuan 49

Page 16: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumen Perizinan

Lampiran 2. Penjelasan tentang Penelitian

Lampiran 3. Lembar Persetujuan Responden

Lampiran 4. Instrumen Penelitian

Lampiran 5. Rekapitulasi Jawaban Responden pada Variabel Pengetahuan

Lampiran 6. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Instrumen Pengetahuan

Lampiran 7. Hasil Analisis SPSS Univariat

Page 17: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit kronis, tidak

ditularkan dari satu orang ke orang lain. PTM mempunyai durasi yang

panjang dan umumnya berkembang lambat. PTM menjadi masalah

kesehatan masyarakat, baik secara global, regional, nasional dan lokal.

Salah satu penyakit tidak menular yang menyita banyak perhatian adalah

diabetes melitus Kemenkes, 2013).

International Diabetes Federation (IDF) (2014) menjelaskan bahwa

diabetes adalah penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas tidak mampu

memproduksi insulin, atau ketika tubuh tidak dapat memanfaatkan insulin

yang dihasilkan sehingga kadar glukosa dalam darah menjadi lebih tinggi.

Kadar glukosa darah yang tinggi dalam waktu lama menyebabkan

kerusakan tubuh dan kegagalan berbagai organ dan jaringan.

Penelitian Trisnawati dan Styorogo pada tahun 2012 di Puskesmas

Kecamatan Cengkareng, menyebutkan bahwa faktor yang berhubungan

dengan diabetes melitus tipe 2 adalah umur, riwayat keluarga, aktifitas fisik,

tekanan darah tinggi, stres, dan kadar kolesterol. Demikian juga penelitian

oleh Awad dkk (2013) menunjukkan bahwa faktor risiko yang berpengaruh

terhadap kejadian diabetes adalah Indeks Massa Tubuh (IMT) >23,

hipertensi >140/90 mmHg, riwayat keluarga, umur >40 tahun, dan

dislipidemia. Faktor lain yang mendukung terjadinya diabetes yaitu, pola

Page 18: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

2

makan yang salah, kurang aktifitas fisik, obat-obatan, proses menua, dan

stress (Soegondo, 2007).

Sebagian besar penyandang diabetes di Indonesia adalah kelompok

diabetes melitus tipe 2 yaitu lebih dari 90% dari seluruh populasi diabetes,

sedangkan penyandang diabetes melitus tipe 1 lebih sedikit jumlahnya

(Perkeni, 2011). Jumlah penderita diabetes di Indonesia tahun 2000

mencapai 8,43 juta jiwa dan diperkirakan mencapai 21,257 juta jiwa pada

tahun 2030, bahkan saat ini prevalensi diabetes di Indonesia menduduki

urutan ke enam di dunia. World Health Organization (WHO)

memperkirakan sekitar 4 juta orang meninggal setiap tahun akibat

komplikasi (Kemenkes, 2013).

Prevalensi diabetes tahun 2013 adalah 2,1%, lebih tinggi daripada

tahun 2007 (1,1%). Provinsi Papua Barat dan Nusa Tenggara Barat

memiliki kecenderungan menurun, sedangkan 31 provinsi lainnya

menunjukkan kenaikan prevalensi diabetes seperti Maluku (0,5% menjadi

2,1%), Sulawesi Selatan (0,8% menjadi 3,4%), Nusa Tenggara Timur (1,2%

menjadi 3,3%), dan Banten mengalami peningkatan dari 0,9% menjadi 1,8

% (Riskesdas, 2013).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS) (2003)

diperkirakan penduduk Indonesia yang berusia di atas 20 tahun adalah

sebesar 133 juta jiwa, dengan prevalensi diabetes pada daerah urban sebesar

14,7% dan daerah rural sebesar 7,2%, maka diperkirakan pada tahun 2003

terdapat penyandang diabetes sejumlah 8,2 juta di daerah urban dan 5,5 juta

di daerah rural. Selanjutnya, berdasarkan pola pertambahan penduduk,

Page 19: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

3

diperkirakan pada tahun 2030 akan ada 194 juta penduduk berusia di atas 20

tahun dengan asumsi prevalensi diabetes pada daerah urban (14,7%) dan

rural (7,2%) maka diperkirakan terdapat 12 juta penyandang diabetes di

daerah urban dan 8,1 juta di daerah rural. Suatu jumlah yang sangat besar

dan merupakan beban yang sangat berat untuk dapat ditangani sendiri oleh

tenaga kesehatan yang ada (Perkeni, 2011).

Diabetes bisa dialami oleh siapa saja, berbagai profesi, suku, agama,

usia, pekerjaan, dan status sosial ekonomi. Diabetes memiliki dasar genetik

yang kuat untuk diturunkan dari orang tua kepada anaknya. Gen yang

dimaksud tidak selalu berasal dari orang tua kandung, tetapi bisa berasal

dari kakek nenek atau generasi di atasnya. Bahkan, meskipun orang tua

terhindar dari diabetes karena gaya hidup yang baik, bukan berarti anaknya

terbebas dari faktor risiko di kemudian hari (Nurrahmani, 2011).

Seseorang yang memiliki riwayat keluarga diabetes, memiliki tingkat

risiko lebih tinggi. Risiko pada kembar monozigotik adalah 70%, sedangkan

pada kembar dizigot sebesar 20-30%. Jika salah satu orang tua yang

menderita, risiko penyakit ini sebesar 40%, lebih besar jika ibu yang

menderita. Jika kedua orang tua menderita diabetes risiko bagi anak-

anaknya sebesar 70% (ADA, 2010).

Diabetes merupakan penyakit menahun yang akan diderita seumur

hidup. Komplikasi yang sering ditimbulkan yaitu stroke, gagal ginjal,

jantung, nefropati, retinopati, dan gangren. Selain terjadi komplikasi,

diabetes juga dapat menimbulkan dampak sosio ekonomi dan kerugian bagi

penderita. Kerugian langsung meliputi biaya perawatan, pelayanan medis,

Page 20: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

4

rawat jalan, pembedahan, obat-obatan, uji laboratorium serta biaya

peralatan. Kerugian tidak langsung mencakup kehilangan hari kerja yang

mengakibatkan hilangnya pendapatan dan penghasilan, pembayaran

asuransi, kerugian perorangan serta hal-hal yang tidak dapat dihitung seperti

rasa nyeri dan ketidaknyamanan selama sakit (Price, 2012 & Perkeni, 2011).

Mengingat bahwa diabetes akan memberikan dampak terhadap

kualitas sumber daya manusia dan peningkatan biaya kesehatan yang cukup

besar, semua pihak sangat berperan dalam penanggulangannya, khususnya

dalam upaya pencegahan (Perkeni, 2011). Diabetes bisa dicegah dengan

perubahan gaya hidup, mencapai berat badan ideal, peningkatan aktivitas

fisik, diet seimbang dan bergizi, mengurangi rokok, mengurangi stres, dan

pola tidur yang cukup (IDF, 2014).

Pengetahuan tentang diabetes merupakan komponen penting untuk

pengendalian maupun pencegahan, dengan pengetahuan seseorang dapat

menentukan manajemen diri dan perilaku apa yang harus digunakan untuk

mengatasi penyakitnya (Hu, Jie dkk, 2012). Pengetahuan anggota keluarga

berisiko yang lebih baik mengenai pencegahan diabetes diharapkan dapat

diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat menekan

prevalensi diabetes di masa mendatang. Sebagaimana penelitian Omolafe

dkk (2010) menyebutkan bahwa orang Amerika Afrika dengan riwayat

keluarga positif diabetes memiliki pengetahuan lebih besar tentang faktor

risiko terhadap diabetes, lebih memahami tentang pengaruh penyakit akibat

kebiasaan makan dan aktivitas fisik, dan secara signifikan lebih sering

Page 21: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

5

terlibat dalam aktivitas fisik daripada yang tidak memiliki riwayat keluarga

diabetes.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti dengan

wawancara yang dilakukan pada sepuluh responden anggota keluarga

berisiko (anak) dengan orang tua mempunyai riwayat diabetes tentang

pencegahan diabetes menunjukkan bahwa enam orang mengatakan

pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga pola makan, dua orang

mengatakan dengan olahraga dan mengatur pola makan, dan dua orang

lainnya mengatakan tidak mengetahui bagaimana cara pencegahannya. Hal

ini menunjukkan bahwa tidak semua orang yang berisiko mengetahui

bagaimana pencegahannya secara benar.

Penelitian ini difokuskan kepada diabetes melitus tipe 2 karena

sebagaimana diketahui bahwa penyakit ini merupakan salah satu penyakit

keturunan dan didukung oleh bagaimana pola hidup seseorang yang tidak

baik. Sedangkan pada diabetes melitus tipe 1 faktor genetik dikaitkan

dengan pola Human Leucocyte Antigen (HLA) tertentu yang berperan

sebagai suatu susceptibility gene atau faktor kerentanan sehingga terjadi

kerusakan pada pankreas akibat infeksi virus (WDF, 2009).

Selama ini penelitian diabetes lebih berfokus pada penderita,

sedangkan penelitian yang berkaitan dengan pencegahan pada kelompok

berisiko belum pernah dilakukan di Indonesia termasuk di Puskesmas

Pisangan Ciputat, oleh karena itu peneliti ingin meneliti gambaran

pengetahuan anggota keluarga berisiko tentang pencegahan diabetes melitus

tipe 2.

Page 22: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

6

B. Rumusan Masalah

Tingginya kasus DM tipe 2 di Indonesia menjadi masalah yang tidak

bisa dilupakan begitu saja. Indonesia menempati urutan keenam penduduk

tertinggi dengan diabetes melitus di dunia. Kecenderungan prevalensi

diabetes melitus tahun 2013 adalah 2,1%, lebih tinggi daripada tahun 2007

(1,1%) (Riskesdas, 2013).

Data dari Puskesmas Pisangan diperoleh bahwa jumlah kunjungan

penderita diabetes melitus selama tahun 2014 mencapai 109 kunjungan,

angka ini menyumbangkan partisipasi angka penderita diabetes melitus

yang cukup berarti, dengan demikian orang-orang yang berisiko diabetes

melitus juga tidak sedikit.

Pengetahuan tentang diabetes melitus merupakan komponen penting

untuk dapat melakukan pencegahan diabetes melitus, dan tidak semua orang

yang berisiko menderita diabetes melitus mengetahui bagaimana

pencegahannya dengan benar, oleh sebab itu peneliti ingin meneliti tentang

gambaran pengetahuan anggota keluarga tentang pencegahan diabetes

melitus tipe 2.

C. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah maka pertanyaan penelitiannya adalah

bagaimana gambaran pengetahuan anggota keluarga berisiko diabetes

melitus terhadap pencegahan diabetes melitus.

Page 23: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

7

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan

anggota keluarga berisiko terhadap pencegahan diabetes melitus.

2. Tujuan Khusus

1) Mengetahui gambaran data demografi anggota keluarga yang berisiko

terhadap diabetes melitus tipe 2 (usia, jenis kelamin, pendidikan, lama

dan riwayat keluarga penderita DM.

2) Mengetahui gambaran pengetahuan anggota keluarga berisiko

terhadap deteksi dini diabetes melitus, diet, dan olahraga/aktifitas

fisik.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Puskesmas

Penelitian ini dapat menjadi data dasar bagi petugas puskesmas dalam

memberikan edukasi kepada masyarakat.

2. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan peneliti di bidang penelitian keperawatan

khususnya di bidang endokrinologi.

3. Bagi Perkembangan Pendidikan Keperawatan

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai data dasar penelitian

selanjutnya.

Page 24: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

8

F. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pengetahuan

anggota keluarga tentang pencegahan diabetes melitus. Jenis penelitian ini

adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif cross sectional.

Metode pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner.

Subjek yang diteliti adalah anggota keluarga berisiko dengan riwayat orang

tua diabetes melitus di wilayah kerja Puskesmas Pisangan Ciputat.

Page 25: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pengetahuan tentang diabetes melitus merupakan komponen penting untuk

pengendalian maupun pencegahan diabetes, dengan pengetahuan seseorang dapat

menentukan manajemen diri dan perilaku apa yang harus digunakan untuk

mengatasi penyakitnya (Hu, Jie dkk, 2012). Pembahasan mengenai pengetahuan

dan diabetes melitus akan dijelaskan dalam tinjauan pustaka berikut ini.

A. Pengetahuan

1. Definisi Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, hal ini terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui

pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman,

rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata

dan telinga (Notoatmodjo, 2012).

2. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan atau ranah kognitif merupakan domain yang sangat

penting dalam membentuk tindakan seseorang. Pengetahuan yang tercakup

dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan (Notoatmodjo, 2012).

a. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah

mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang

Page 26: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

10

dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Tahu merupakan tingkat

pengetahuan yang paling rendah

b. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahu, dan dapat menginterpretasikan

materi tersebut secara benar. Seseorang yang telah memahami objek atau

materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,

meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

c. Aplikasi (aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi

di sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum,

rumus-rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi

yang lain.

d. Analisis (analysis)

Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur

organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis

dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan

(membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan

sebagainya.

e. Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjuk pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang

Page 27: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

11

baru, dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun

formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya, dapat

menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkaskan, dapat

menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-

rumusan yang telah ada.

f. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu

didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau

menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita

ketahui atau diukur dapat disesuaikan dengan tingkatan-tingkatan

tersebut.

B. Diabetes Melitus

1. Definisi Diabetes Melitus

Diabetes melitus adalah sekelompok penyakit metabolik yang ditandai

dengan hiperglikemia yang dihasilkan dari cacat pada sekresi insulin, kerja

insulin, atau keduanya. Hiperglikemia kronis diabetes berhubungan dengan

kerusakan jangka panjang, disfungsi, dan kegagalan berbagai organ,

terutama mata, ginjal, saraf, jantung, dan pembuluh darah (ADA, 2010).

Page 28: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

12

Diabetes melitus adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang

yang disebabkan karena adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat

kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Soegondo, 2008).

2. Klasifikasi Diabetes Melitus

Klasifikasi etiologis diabetes melitus (ADA, 2010).

1) Diabetes Melitus Tipe 1

Destruksi sel beta, menjurus kepada defisiensi insulin absolut, autoimun

dan idiopatik

2) Diabetes Melitus Tipe 2

Bervariasi, mulai yang dominan resistensi insulin disertai defisiensi

insulin relatif sampai yang dominan defek sekresi insulin disertai

resistensi insulin.

3) Tipe Lain

Defek genetik fungsi sel beta, defek genetik kerja insulin, penyakit

eksokrin pankreas, endokrinopati, obat atau zat kimia, infeksi, sebab

imunologi yang jarang, sindrom genetik lain berkaitan dengan diabetes

melitus.

4) Diabetes melitus gestasional

Diabetes melitus gestasional (DMG) adalah suatu gangguan toleransi

karbohidrat yang terjadi atau diketahui pertama kali pada saat kehamilan

sedang berlangsung. Penilaian adanya risiko DMG perlu dilakukan sejak

kunjungan pertama untuk pemeriksaan kehamilan. Faktor risiko DMG

antara lain: obesitas, adanya riwayat keluarga dengan diabetes melitus,

Page 29: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

13

abortus berulang, riwayat melahirkan bayi dengan kelainan kongenital

atau melahirkan bayi dengan berat >4000 gram, riwayat preeklamsia.

Karakteristik untuk membedakan diabetes melitus tipe 1 dan 2, yaitu:

1) Diabetes Melitus Tipe 1: mudah terjadi ketoasidosis, pengobatan harus

dengan insulin, onset akut, biasanya kurus, biasanya pada umur muda,

berhubungan dengan HLA-DR3 dan DR4, didapatkan Islet Cell Antibody

(ICA), riwayat keluarga diabetes (+) pada 10%, 30-50% kembar identik

terkena.

2) Diabetes Melitus Tipe 2: tidak mudah terjadi ketoasidosis, tidak harus

dengan insulin, onset lambat, gemuk atau tidak gemuk, usia biasanya >45

tahun, tak berhubungan dengan HLA, tidak ada Islet Cell Antibody

(ICA), riwayat keluarga (+) pada 30%, ± 100% kembar identik terkena

3. Faktor Risiko Diabetes Melitus

Diabetes melitus merupakan penyakit yang dapat diwariskan.Gen

merupakan sel pembawa sifat yang dapat diwariskan orang tua kepada

turunannya. Gen yang dimaksud tidak selalu berasal dari orang tua kandung,

tetapi dapat berasal dari kakek nenek atau generasi di atasnya (Nurrahmani,

2012). Risiko diabetes tipe 2 pada kembar monozigotik adalah 70%,

sedangkan pada kembar dizigot sebesar 20-30%. Jika salah satu orang tua

menderita diabetes melitus, risiko pengembangan penyakit ini sebesar 40%,

lebih besar jika ibu yang menderita diabetes melitus tipe 2. Jika kedua orang

tua menderita diabetes melitus risiko diabetes sebesar 70% bagi anak-

anaknya.

Page 30: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

14

Faktor lain yang mendukung terjadinya diabetes melitus tipe 2 yaitu,

kegemukan atau obesitas, pola makan yang salah, kurang aktifitas fisik,

obat-obatan, proses menua, dan stress (ADA, 2010 & Soegondo, 2008).

4. Patofisiologi

a. Patofisiologi Diabetes Melitus Tipe 1

Insulin pada diabetes melitus tipe 1 tidak dapat dibentuk oleh

pankreas, dipengaruhi oleh reaksi autoimun yang disebabkan oleh

peradangan pada sel beta insulitis. Hal ini mengakibatkan timbulnya

antibodi terhadap sel beta yang disebut ICA (Islet Cell Antibody). Reaksi

antigen (sel beta) dengan antibodi ICA mengakibatkan hancurnya sel

beta namun sel alfa dan sel delta tetap utuh. Insulitis dapat disebabkan

diantaranya oleh virus seperti virus cocksakie, rubella, CMV, herpes, dan

lain-lain yang menyerang sel beta (Soegondo, 2008).

Penderita DM tipe 1 mewarisi predisposisi atau kecenderungan

genetik ke arah terjadinya diabetes tipe 1. Kecenderungan genetik ini

ditemukan pada individu yang memiliki tipe antigen HLA (Human

Leucocyte Antigen) tertentu seperti HLA-B8, HLA-B15, HLA B-18,

HLA-Cw-3, HLA-DR3 dan HLA-DR4. HLA merupakan kumpulan gen

yang bertanggungjawab atas antigen transplantasi dan proses imun

lainnya. Individu yang memiliki salah satu HLA ini mempunyai risiko

tiga kali lipat menderita diabetes melitus tipe 1 (ADA, 2010).

Page 31: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

15

b. Patofisiologi Diabetes Melitus Tipe 2

Terdapat dua masalah utama pada diabetes melitus tipe 2 yang

berhubungan dengan insulin, yaitu resistensi insulin dan gangguan

sekresi insulin. Normalnya, insulin akan terikat dengan reseptor khusus

pada permukaan sel. Akibat terikatnya insulin dengan reseptor tersebut,

terjadi suatu rangkaian reaksi dalam metabolisme glukosa dalam sel.

Resistensi insulin pada diabetes melitus tipe 2 disertai dengan

penurunan reaksi intrasel, dengan demikian insulin menjadi tidak efektif

untuk menstimulasi pengambilan glukosa oleh jaringan. Peningkatan

jumlah insulin yang disekresikan dibutuhkan untuk mengatasi resistensi

insulin dan mencegah terbentuknya glukosa dalam darah. Pada penderita

toleransi glukosa terganggu, keadaan ini terjadi akibat sekresi insulin

yang berlebihan dan kadar glukosa akan dipertahankan pada tingkat yang

normal atau sedikit meningkat. Namun demikian, jika sel-sel beta tidak

mampu mengimbangi peningkatan kebutuhan akan insulin, maka kadar

glukosa akan meningkat dan terjadi diabetes melitus tipe 2 (ADA, 2010).

5. Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 2

a. Diagnosis

Diagnosis diabetes melitus ditegakkan atas dasar pemeriksaan

kadar glukosa darah dan tidak dapat ditegakkan atas dasar glukosuria

saja. Pemeriksaan glukosa darah yang dianjurkan adalah pemeriksaan

glukosa secara enzimatik dengan darah plasma vena. Sedangkan, untuk

tujuan pemantauan hasil pengobatan dapat dilakukan dengan

Page 32: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

16

menggunakan pemeriksaan glukosa darah kapiler dengan glukometer

(Perkeni, 2011).

b. Diagnosis Diabetes Melitus

Beberapa keluhan atau tanda gejala yang muncul pada penderita

diabetes melitus diantaranya keluhan klasik berupa: poliuria,

polidipsia, polifagia, dan penurunan berat badan yang tidak dapat

dijelaskan sebabnya. Keluhan lain dapat berupa: lemah badan,

kesemutan, gatal, mata kabur, dan disfungsi ereksi pada pria, serta

pruritus vulvae pada wanita.

Diagnosis diabetes melitus dapat ditegakkan melalui tiga cara:

1) Jika keluhan klasik ditemukan, maka pemeriksaan glukosa

plasma sewaktu >200 mg/dL sudah cukup untuk menegakkan

diagnosis diabetes melitus.

2) Pemeriksaan glukosa plasma puasa ≥ 126 mg/dL dengan adanya

keluhan klasik.

3) Tes toleransi glukosa oral (TTGO). Meskipun TTGO dengan beban

75 g glukosa lebih sensitif dan spesifik dibandingkan dengan

pemeriksaan glukosa plasma puasa, namun pemeriksaan ini

memiliki keterbatasan tersendiri. TTGO sulit untuk dilakukan

berulang-ulang dan sangat jarang dilakukan karena membutuhkan

persiapan khusus.

Page 33: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

17

Tabel 2.1 Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa sebagai patokan

penyaring dan diagnosis diabetes (mg/dl) (Perkeni, 2011)

Bukan

DM

Belum pasti

DM DM

Kadar glukosa

darah sewaktu

(mg/dl)

Plasma vena < 100 100-199 ≥ 200

Darah kapiler < 90 90-199 ≥200

Kadar glukosa

darah puasa

(mg/dl)

Plasma vena <100 100-125 ≥126

Darah kapiler <90 90-99 ≥100

c. Pilar Utama Pengelolaan Diabetes Melitus

1. Edukasi

Edukasi diabetes adalah pendidikan dan pelatihan mengenai

pengetahuan dan keterampilan bagi pasien diabetes yang bertujuan

menunjang perubahan perilaku untuk meningkatkan pemahaman

pasien akan penyakitnya, yang diperlukan untuk mencapai keadaan

sehat optimal, dan penyesuaian keadaan psikologik serta kualitas

hidup yang lebih baik. Edukasi diabetes melitus diperlukan bagi

pasien dan keluarga untuk peningkatan pengetahuan dan motivasi.

Pasien yang mengalami peningkatan pengetahuan dan motivasi akan

mencapai hasil yang optimal dalam pengelolaan diabetes nelitus

(Soegondo 2008).

Pendekatan umum untuk mengelola pendidikan diabetes adalah

dengan membagi informasi dan keterampilan menjadi dua tipe utama.

1) Keterampilan serta informasi yang bersifat dasar (basic), awal

(initial) atau bertahan (survival), meliputi patofisiologi sederhana,

cara-cara terapi, pengenalan, penanganan dan pencegahan

Page 34: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

18

komplikasi akut yang meliputi hipoglikemia dan hiperglikemia,

informasi yang pragmatis (dimana membeli dan menyimpan

insulin, spuit suntik, alat-alat pemantau gula darah, kapan dan

bagaimana menghubungi dokter).

2) Pendidikan tingkat lanjut meliputi: perawatan kaki, perawatan

mata, hygiene, penanganan faktor risiko.

2. Perencanaan Makan (Terapi Nutrisi Medis)

Terapi Nutrisi Medis (TNM) merupakan bagian dari

penatalaksanaan diabetes secara total. Prinsip pengaturan makan pada

penderita DM hampir sama dengan anjuran makan untuk masyarakat

umum yaitu makanan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan

kalori dan zat gizi masing-masing individu. Pada penderita DM perlu

ditekankan pentingnya keteraturan makan dalam hal jadwal makan,

jenis makan, dan jumlah makanan, terutama bagi yang menggunakan

obat penurun glukosa darah atau insulin.

3. Latihan Jasmani

Latihan jasmani dianjurkan teratur 3-4 kali seminggu selama

kurang lebih 30 menit, yang bersifat CRIPE (continuous, rhytmical,

interval, progressive, endurance training). Latihan jasmani selain

untuk menjaga kebugaran juga dapat menurunkan berat badan dan

memperbaiki sensitivitas insulin, sehingga akan memperbaiki kendali

glukosa darah. Latihan jasmani sebaiknya disesuaikan dengan umur

dan status kesegaran jasmani.

Page 35: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

19

Tabel 2.2. Aktivitas Fisik Sehari-hari

Kurang Aktifitas

Hindari aktivitas sebentar

Misalnya, menonton televisi,

menggunakan internet, main game

komputer.

Persering aktivitas

Mengikuti olahraga rekreasi

dan beraktivitas fisik tinggi

pada waktu liburan

Misalnya, jalan cepat golf, olah

otot, bersepeda, sepak bola.

Aktifitas harian

Kebiasaan bergaya hidup

sehat

Misalnya, berjalan kaki ke pasar

(tidak menggunakan mobil),

menggunakan tangga (tidak

mengunakan lift), menemui rekan

kerja (tidak haanya melalui telepon

internal), jalan dari tempat parkir.

4. Intervensi Farmakologis

Pengelolaan farmakologis diabetes dapat berupa:

1) Obat glikemik oral, meliputi pemicu sekresi insulin (Sulfonilurea,

Glinid), dan penambah sensitivitas terhadap insulin (Biguanid,

Tiazolidindion, Penghambat Glukosidase Alfa).

2) Insulin

d. Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2

1. Pencegahan Primer

Pencegahan primer adalah upaya yang ditujukan pada kelompok

yang memiliki faktor risiko, yaitu mereka yang belum menderita,

tetapi berpotensi untuk mendapat diabetes melitus dan kelompok

intoleransi glukosa. Materi pencegahan primer terdiri dari tindakan

penyuluhan dan pengeloaan yang ditujukan untuk kelompok

masyarakat yang mempunyai risiko tinggi dan intoleransi glukosa.

Skema tentang alur pencegahan primer dapat dilihat pada bagan 1.

Page 36: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

20

Materi penyuluhan meliputi:

1. Program penurunan berat badan. Pada seseorang yang

mempunyai risiko diabetes dan mempunyai berat badan lebih,

penurunan berat badan merupakan cara utama untuk menurunkan

risiko terkena diabetes melitus tipe 2 atau intoleransi glukosa.

2. Diet sehat

Diet dianjurkan diberikan pada setiap orang yang

mempunyai risiko. Diet ini berupa pengaturan jumlah asupan

kalori yang diberikan ditujukan untuk mencapai berat badan ideal.

Karbohidrat kompleks merupakan pilihan dan diberikan secara

terbagi dan seimbang sehingga tidak menimbulkan puncak (peak)

glukosa darah yang tinggi setelah makan. Jenis makanan

mengandung sedikit lemak jenuh, dan tinggi serat larut. Diet yang

dianjurkan yaitu makanan yang seimbang dan sesuai dengan

kebutuhan kalori dan zat gizi masing­masing individu. (Perkeni,

2011).

Menu seimbang adalah menu yang terdiri dari berbagai jenis

makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga

memenuhi kebutuhan gizi seseorang untuk pemeliharaan dan

perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan

dan perkembangan. Pola 4 sehat 5 sempurna adalah pola menu

seimbang yang jika disusun dengan baik mengandung semua zat

gizi yang dibutuhkan tubuh (Almatsier, 2009).

Page 37: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

21

3. Latihan jasmani

Pada saat berolahraga, permeabilitas membran sel terhadap

glukosa meningkat pada otot yang berkontraksi sehingga gula

darah lebih mudah masuk dan resistensi insulin berkurang, dengan

kata lain sensitivitas insulin meningkat (Nurrahmani 2012).

Latihan jasmani teratur dapat memperbaiki kendali glukosa darah,

mempertahankan atau menurunkan berat badan, serta dapat

meningkatkan kadar kolesterol HDL. Latihan jasmani yang

dianjurkan adalah dilakukan selama 30 menit untuk 1 kali olahraga,

dilakukan sebanyak 3-4 kali aktivitas/minggu (Perkeni, 2011 &

Diabetes Australia 2006).

Prinsip latihan jasmani bagi diabetisi meliputi (Perkeni,

2002 dalam Ernawati, 2013):

a. Continuous

Latihan harus berkesinambungan dan dilakukan terus menerus

tanpa berhenti.

b. Rhytmical

Olahraga sebaiknya dipilih yang berirama yaitu otot-otot

berkontraksi dan relaksasi secara teratur.

c. Interval

Latihan dilakukan selang seling antara gerak cepat dan lambat.

d. Progressive

Latihan dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan dari

intensitas ringan sampai sedang hingga mencapai 30-60 menit.

Page 38: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

22

e. Endurance

Latihan daya tahan untuk meningkatkan kemampuan

kardiorespirasi seperti jalan, jogging, berenang, dan bersepeda.

Pada prinsipnya tidak ada perbedaan prinsip latihan jasmani

bagi seorang diabetisi maupun bukan, yaitu harus memenuhi

beberapa hal: frekuensi, intensitas, durasi, dan jenis (Perkeni,

2002 dalam Ernawati, 2013).

Frekuensi : jumlah olahraga perminggu sebaiknya

dilakukan dengan teratur 3-5 kali perminggu.

Intensitas : ringan dan sedang (60-70% x maximum

heart rate)

Durasi : 30-60 menit

Jenis : latihan jasmani endurans (aerobik) untuk

meningkatkan kemampuan kardiorespirasi seperti jalan,

jogging, berenang, dan bersepeda.

Untuk melakukan latihan jasmani, perlu diperhatikan

hal-hal sebagai berikut (Nurrahmani, 2012):

a. Pemanasan (warm-up), dilakukan 5-10 menit. Tujuanya

adalah untuk menaikkan suhu tubuh, meningkatkan denyut

nadi, mengurangi kemungkinan cedera.

b. Olahraga inti (conditioning), selama 20 menit. Diusahakan

denyut nadi mencapai Target Heart Rate (THR). Jika di

bawah THR maka olahraga tersebut tidak bermanfaat. Jika

berlebihan akan menimbulkan risiko yang tidak diinginkan.

Page 39: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

23

Rumus: sebelum menghitung THR, tentukan dahulu MHR

(Maximum Heart Rate) : 220-umur. THR: 70%-80% x MHR.

c. Pendinginan (cooling down), dilakukan selama 5-10 menit

bertujuan untuk mencegah penimbunan asam laktat di otot yang

dapat menimbulkan nyeri otot atau kepala pusing karena darah

masih terkumpul di otot yang aktif. Jika jogging, pendinginan

dilakukan dengan berjalan. Jika bersepeda, pendinginan

dilakukan dengan tetap mengayun dengan tanpa beban.

d. Peregangan (stretching), bertujuan untuk melemaskan dan

melenturkan otot-otot yang masih teregang.

4. Berhenti merokok.

Merokok merupakan salah satu faktor risiko timbulnya

gangguan kardiovaskular. Merokok tidak berkaitan langsung

dengan timbulnya intoleransi glukosa, tetapi merokok dapat

memperberat komplikasi kardiovaskular pada penderita diabetes

(Perkeni, 2011).

Page 40: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

24

agan 2.1: Algoritma pencegahan DM tipe 2 (Perkeni, 2011)

Bagan 2.1: Alur pencegahan primer diabetes melitus tipe 2 (Perkeni, 2011)

Populasi dengan risiko

tinggi pada usia <30

th.

- Riwayat keluarga

DM

- Kelainan

kardiovaskular

- Berat badan lebih

- Gaya hidup sedenter

- Diketahui mengalami

GDPT atau TGT

- Hipertensi

- Trigliserida

meningkat, HDL

rendah atau keduanya

- Riwayat DMG

- Riwayat melahirkan

bayi >4000 g

- PCOS

- Terapi gizi

- Aktivitas

fisik

- Penurunan

berat badan

Belum

dianjurkan

- Hipertensi

- Dislipidemia

- Kebugaran

fisik

- Kontrol BB

TTGO 2 jam adalah

metode yang paling

sensitif untuk deteksi

dini dan merupakan

prosedur penyaring

yang dianjurkan.

- Bila berat badan

berlebih

diturunkan

sebanyak 5-10%

- Latihan jasmani

30 menit 5

kali/minggu

Singkatan:

AIC= Hemoglobin A1c AGI= α-glukosidase inhibitor; GDP=Gula darah puasa;

HDL=High density lipoprotein;GDPT= glukosa darah puasa terganggu, TGT=

toleransi glukosa terganggu, TGM= terapi gizi medis; TTGO=Tes toleransi glukosa

oral; GDPP= Glukosa darah 2 jam pos prandial; Rx=Terapi; SU=Sulfonyluree,

TZD=Tiazolidindion.

Penatalaksanaan

n

Deteksi dini

Perubahan

gaya hidup

Terapi

farmakologis

Pemantauan

berkala untuk

glukosa darah

dan faktor risiko

Page 41: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

25

2. Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder adalah upaya mencegah atau meng-

hambat timbulnya penyulit pada pasien yang telah menderita diabetes

melitus. Pencegahan dilakukan dengan pemberian pengobatan yang

cukup dan tindakan deteksi dini penyulit sejak awal pengelolaan

penyakit diabetes melitus.

Program penyuluhan memegang peran penting untuk

meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalani program

pengobatan menuju perilaku sehat. Pencegahan sekunder ditujukan

terutama pada pasien baru. Penyuluhan dilakukan sejak pertemuan

pertama dan diulang pada setiap kesempatan pertemuan berikutnya.

3. Pencegahan Tersier

Pencegahan tersier ditujukan pada kelompok

penyandang diabetes yang telah mengalami penyulit dalam upaya

mencegah terjadinya kecacatan lebih lanjut. Upaya pencegahan

tersier tetap dilakukan penyuluhan pada pasien dan keluarga.

Materi penyuluhan termasuk upaya rehabilitasi yang dapat

dilakukan untuk mencapai kualitas hidup yang optimal.

Pencegahan tersier memerlukan pelayanan kesehatan holistik dan

terintegrasi antar disiplin yang terkait, terutama di rumah sakit

rujukan. Kolaborasi yang baik antar para ahli di berbagai disiplin

(jantung dan ginjal, mata, bedah ortopedi, bedah vaskular, radiologi,

rehabilitasi medis, gizi, pediatris, dll.) sangat diperlukan dalam

menunjang keberhasilan pencegahan tersier.

Page 42: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

26

C. Pencegahan Penyakit Anggota Keluarga

Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh kebersamaan

dan kedekatan emosinal serta yang mengidentifikasi dirinya sebagai bagian

dari keluarga (Friedman, 2013). Keluarga merupakan suatu sistem. Sebagai

suatu sistem, keluarga mempunyai anggota yaitu ayah, ibu, dan anak atau

semua individu yang tinggal di dalam rumah tangga tersebut. Anggota keluarga

tersebut saling berinteraksi, interelasi, dan interdependensi untuk mencapai

tujuan bersama. Keluarga merupakan sistem yang terbuka sehingga dapat

dipengaruhi oleh supra sistemnya seperti lingkungan/masyarakat (Efendi,

2009).

Status sehat/sakit anggota keluarga dan keluarga saling mempengaruhi.

Penyakit dalam keluarga mempengaruhi seluruh keluarga dan interaksinya,

sementara itu keluarga pada gilirannya mempengaruhi perjalanan penyakit dan

status kesehatan anggotanya. Keluarga cenderung menjadi pemicu masalah

kesehatan anggotanya dan sekaligus menjadi pelaku dalam menentukan

masalah kesehatannya (Gillis, Rose, Hallburg, & Martinson, 1989; Wright &

Leahey, 2000 dalam Friedman, 2013).

Keluarga dipandang sebagai suatu kesatuan dari sejumlah anggota

keluarga, berada dalam satu ikatan dan saling mempengaruhi. Peran keluarga

sangat penting dalam tahap-tahap perawatan kesehatan, mulai dari tahapan

peningkatan kesehatan, pencegahan, pengobatan, sampai rehabilitasi.

Adanya masalah kesehatan pada salah satu anggota keluarga memberikan

kemungkinan munculnya faktor risiko pada anggota keluarga lainnya,

Page 43: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

27

demikian juga pada diabetes yang merupakan salah satu penyakit yang

diturunkan dari orang tua kepada anaknya.

Tingkat pencegahan mencakup keseluruhan spektrum isu sehat dan sakit,

serta tujuan yang sesuai untuk setiap tingkatan. Ketiga tingkatan itu adalah:

1. Pencegahan primer, yang melibatkan promosi kesehatan dan tindakan

pencegahan spesifik atau tindakan perlindungan kesehatan yang dirancang

untuk menjaga individu bebas dari penyakit atau ceera. Tindakan

pencegahan spesifik atau perilaku yang melindungi kesehatan juga disebut

pemeliharaan kesehatan.

2. Pencegahan sekunder, yang terdiri atas deteksi dini, diagnosis, dan terapi.

3. Pencegahan tersier, yang mencakup tahap pemulihan dan rehabilitasi,

dirancang untuk meminimalkan disabilitas klien dan memaksimalkan

tingkat fungsi dirinya (Leavell, et al., 1965;Williams & Torrens, 1999 dalam

Friedman 2013).

D. Penelitian Terkait

Penelitian Midhet dkk (2010) tentang Lifestyle Related Risk Factors of

Type 2 Diabetes Mellitus in Saudi Arabia menunjukkan bahwa ada hubungan

antara diabetes dan riwayat diabetes maternal, pendidikan, kurang aktifitas

latihan, dan kebiasaan diet. Diet sehat dan pola hidup aktif secara signifikan

menurunkan risiko DM Tipe 2 pada kelompok dengan riwayat keluarga

diabetes melitus. Program promosi kesehatan diet sehat dan aktifitas latihan

teratur dibutuhkan untuk mengurangi kejadian diabetes melitus di Saudi

Arabia.

Page 44: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

28

Penelitian Omolafe dkk (2010) tentang We are Family: Family History

of Diabetes Among African American and its Association to Perceived

Severity, Knowledge of Risk Factors, and Phisycal Activity Level, hasil dari

penelitian ini menunjukkan bahwa orang Amerika Afrika dengan riwayat

keluarga positif memiliki pengetahuan lebih besar tentang faktor risiko, lebih

memungkinkan untuk menunjukkan bahwa kekhawatiran mereka tentang

pengaruh penyakit melalui kebiasaan makan dan aktivitas fisik, dan secara

signifikan lebih sering terlibat dalam aktivitas fisik daripada mereka yang tidak

memiliki riwayat keluarga diabetes.

Page 45: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

29

E. Kerangka Teori

Bagan 2.2 : Kerangka teori, modifikasi dari Perkeni, 2011; ADA, 2010; &

Soegondo, 2008.

Faktor risiko - Genetik

- Obesitas

- Usia

- Diet tidak

tepat

- kurang latihan

fisik

- Obat-obatan

- Stress

Diabetes Melitus

Penatalaksanaan

Edukasi

Perencanaan

makan

Latihan

Jasmani

Terapi

farmakologis

Pencegahan

Primer

Sekunder

Tersier

Kelompok

berisiko

Mencegah

timbul penyulit

pada penderita

DM

Mencegah

kecacatan lebih

lanjut

deteksi dini, diet,

olahraga/latihan

fisik.

Pengobatan, deteksi

dini penyulit.

Rehabilitasi,

edukasi, pelayanan

holistik terintegrasi.

Page 46: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

30

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Variabel penelitian adalah karakteristik yang melekat pada populasi,

bervariasi antara satu orang dengan yang lainnya dan diteliti dalam suatu

penelitian (Dharma, 2011). Variabel penelitian adalah ukuran atau ciri yang

dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang

dimiliki oleh kelompok lain (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini memiliki

satu variabel penelitian yaitu pengetahuan anggoa keluarga tentang

pencegahan diabetes melitus tipe 2.

Pengetahuan anggota keluarga berisiko

terhadap pencegahan diabetes melitus

- Definisi

- Faktor risiko

- Tanda gejala

- Diet

- Olahraga/latihan fisik

Bagan 3.1: Kerangka Konsep

Page 47: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

31

B. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga

memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Hidayat, 2008).

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No. Variabel Definisi

Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala

1. Pengetahuan

pencegahan

diabetes melitus

Pengetahuan

adalah segala

sesuatu yang

diketahui oleh

anggota keluarga

berisiko terdiri dari

definisi, tanda

gejala, faktor

risiko, diagnosis,

diet, dan olahraga

atau latihan fisik.

Kuesioner Kuesioner dibuat

berdasarkan teori

berjumlah 33 item

pertanyaan, terdiri dari:

1. Definisi (1 item

pertanyaan)

2. Tanda gejala (9

pertanyaan)

3. Faktor risiko (6

pertanyaan)

4. Diagnosis (3

pertanyaan)

5. Diet (7 pertanyaan)

6. Olahraga/latihan fisik (6

pertanyaan)

7. Rokok (1 pertanyaan)

Pemberian skor dengan

skala Gutmann;Pertanyaan

positif (1: Benar, 0: Salah)

dan Pertanyaan Negatif (0:

Benar, 1: Salah

Dibagi menjadi tiga kategori:

1. Baik = jika nilai responden

yang diperoleh (x) > mean

+ 1,5 SD

2. Cukup = Jika nilai mean –

1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

3. Kurang = Jika nilai

responden yang diperoleh

(x) < mean + 1 SD

Ordinal

Page 48: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

32

Variabel Definisi

Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala

2. Karakteristik

Responden

e. Usia

Umur responden

pada saat dilakukan

penelitian

Kuesioner

Lembar isian

1. Risiko rendah (<40 tahun)

2. Risiko tinggi (≥40 tahun)

Nominal

f. Jenis

Kelamin

Jenis yang

membedakan laki-

laki atau

perempuan pada

responden

1. Laki-laki

2. Perempuan

Nominal

g. Pendidikan Jenjang pendidikan

yang pernah

ditempuh oleh

responden

1. Rendah (SD, SMP)

2. Tinggi (SMA, PT)

Nominal

h. Riwayat

penyakit

keluarga

Anggota keluarga

yang mempunyai

riwayat penyakit

diabetes melitus

1. Ayah atau ibu

2. Ayah dan ibu

Nominal

i. Lama

menderita

DM

keluarga

Lama waktu

menderita DM

yang dialami oleh

orang tua

1. <5 tahun

2. ≥5 tahun

Nominal

Page 49: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

33

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif

cross sectional. Penelitian cross sectional adalah suatu penelitian yang

pengambilan data terhadap variabel penelitian dilakukan pada satu waktu.

Metode ini digunakan untuk mengetahui gambaran pengetahuan anggota

keluarga berisiko tentang pencegahan diabetes melitus.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Pisangan Ciputat

yang meliputi dua kelurahan, yaitu Kelurahan Pisangan dan Kelurahan

Cirendeu karena di Puskesmas Pisangan belum pernah dilakukan penelitian

berkaitan dengan diabetes melitus. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2015.

C. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan seluruh subjek atau objek dengan karakteristik

tertentu yang akan diteliti (Hidayat, 2008). Populasi pada penelitian ini adalah

anggota keluarga berisiko diabetes melitus yang orang tuanya (penderita

diabetes melitus) melakukan kunjungan ke Puskesmas Pisangan Ciputat.

Sampel adalah sekelompok individu bagian dari populasi dimana peneliti

langsung mengumpulkan data penelitian (Dharma, 2011). Penelitian ini

menggunakan sampling jenuh atau sensus atau total sampling yaitu cara

Page 50: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

34

pengambilan sampel dengan mengambil semua anggota populasi untuk

menjadi sampel penelitian (Hidayat, 2008). Sampel pada penelitian ini adalah

anggota keluarga berisiko yang orang tuanya (penderita diabetes melitus)

melakukan kunjungan ke Puskesmas Pisangan Ciputat. Pengambilan sampel

mengacu pada kriteria inklusi.

Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian mewakili

sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel (Hidayat, 2008).

Kriteria inklusi yang ditetapkan adalah:

1) Anak dengan orang tua yang menderita diabetes melitus yang tinggal di

wilayah kerja Puskesmas Pisangan Ciputat dan berkunjung ke Puskesmas.

2) Bersedia menjadi responden

3) Bisa membaca dan menulis

4) Usia ≥ 17 tahun

Pada penelitian ini jumlah sampel sebanyak 70 responden. Tetapi, data

yang diperoleh sesuai kriteria inklusi sebanyak 44 responden.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan peneliti untuk

mengobservasi, mengukur, atau menilai suatu fenomena (Dharma, 2011). Jenis

instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa kuesioner. Peneliti

menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner yang dibuat berdasarkan

teori-teori yang sudah ada untuk mengetahui gambaran pengetahuan anggota

keluarga tentang pencegahan diabetes melitus. Kuesioner terdiri dari 2 jenis

yaitu kuesioner 1 untuk mengetahui data demografi yang berisi nama, usia,

Page 51: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

35

jenis kelamin, pendidikan, lama menderita diabetes dan riwayat anggota

keluarga yang menderita diabetes melitus. Kuesioner 2 menggunakan skala

Guttman yaitu skala pengukuran dengan jawaban ya atau tidak untuk

mengukur pengetahuan responden penelitian (Hidayat, 2008). Kuesioner ini

terdiri dari 33 item pertanyaan (11 pertanyaan negatif dan 22 pertanyaan

positif). Pertanyaan positif terdapat pada nomor 3, 4, 10, 13, 14, 16, 17, 23, 26,

27, dan nomor 32. Pertanyaan positif terdapat pada nomor 1, 2, 5, 6, 7, 8, 9, 11,

12, 15, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 28, 29, 30, 31, dan 33. Pertanyaan positif

0=salah, 1=benar, Pertanyaan negatif 0=benar, dan 1=salah. Kuesioner

meliputi definisi (1 item pertanyaan), tanda gejala (9 pertanyaan), faktor risiko

(6 pertanyaan), diagnosis (3 pertanyaan), diet (7 pertanyaan), olahraga/latihan

fisik (6 pertanyaan), dan tentang rokok (1 pertanyaan).

Pengetahuan dikelompokkan menjadi baik, cukup, dan kurang. Baik,

jika nilai responden yang diperoleh (x) >mean + 1 SD. Cukup, jika nilai

mean- 1 SD x mean + 1 SD. Kurang, jika nilai responden yang diperoleh (x)

<mean – 1 SD. Hasil analisis menunjukkan mean 25,30 dan standar deviasi

4,27. Pengetahuan dikelompokkan menjadi baik, cukup, dan kurang.

Pengetahuan dikatakan baik jika nilai benar 29-33, cukup jika nilai benar

22-28, dan kurang jika nilai benar 0-21.

E. Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-

benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010). Suatu instrumen

dikatakan valid apabila instrumen tersebut mengukur apa yang seharusnya

Page 52: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

36

diukur. Uji validitas kuesioner dilakukan dengan validitas isi (content validity)

kepada pakar ahli, yaitu Ibu Ernawati, S.Kp.,M.Kep.,Sp.KMB dan Bapak

Karyadi, M.Kep.,P.hD.

Reliabilitas adalah tingkat konsistensi dari suatu pengukuran. Reliabilitas

suatu instrumen ditentukan berdasarkan perhitungan statistik dengan metode

cronbach alpha, untuk dapat digunakan dalam suatu penelitian setidaknya

instrumen memiliki nilai reliabilitas minimal 0,7 (Riwidikdo 2009) dan di atas

0,80 (Dharma, 2011).

Uji reliabilitas kuesioner ini telah dilakukan pada 33 orang responden

pada tanggal 6-19 April 2015. Responden diambil dari data Posbindu di

Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan, yaitu responden yang tidak melakukan

kunjungan ke Puskesmas. Uji reliabilitas menggunakan rumus KR-21

didapatkan hasil 0,75 maka instrumen bisa digunakan untuk penelitian.

F. Proses Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data pada penelitian ini akan dilakukan melalui

beberapa tahap, yaitu:

1. Menentukan permasalahan, subjek penelitian, tempat penelitian, tujuan, dan

manfaat penelitian.

2. Mengajukan surat izin dari fakultas untuk diberikan kepada Dinas

Kesehatan Kota Tangerang Selatan dan Puskesmas Pisangan.

3. Membuat surat izin penelitian ke dinas kesehatan kota Tangerang Selatan.

4. Setelah perizinan penelitian disetujui oleh pihak Dinas Kesehatan, surat

diberikan kepada Puskesmas Pisangan.

Page 53: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

37

5. Mendata pasien diabetes melitus di Puskesmas Pisangan Ciputat.

6. Mendatangi ketua RT/RW tempat responden tinggal untuk meminta izin

7. Mendatangi responden sesuai data yang diperoleh

8. Meminta persetujuan responden

9. Menjelaskan cara pengisian kuesioner kepada responden

10. Memberikan kesempatan kepada responden untuk bertanya kepada peneliti

jika belum jelas dengan penjelasan kuesioner

11. Memberikan waktu kepada responden untuk mengisi kuesioner

12. Responden menyerahkan kembali kuesioner yang telah diisi kepada

peneliti untuk diperiksa kembali

13. Jika kuesioner belum lengkap peneliti menyerahkan kembali kepada

responden untuk dilengkapi

14. Peneliti mengumpulkan kuesioner dari seluruh responden.

G. Pengolahan Data

1. Editing, yaitu kegiatan pengecekan dan perbaikan dalam pengisian

kuesioner, meliputi kelengkapan jawaban semua pertanyaan, kejelasan

jawaban atau tulisan dari tiap pertanyaan, jawaban relevan dengan

pertanyaan. Kuesioner diperiksa kelengkapan jawabannya, dari beberapa

kuesioner terdapat kuesioner yang belum lengkap jawabannya. Peneliti

melengkapi jawaban dengan menanyakan kembali kepada responden.

2. Coding, yaitu mengubah data berbentuk kalimat menjadi data angka atau

bilangan. Koding atau pemberian kode ini sangat berguna dalam

memasukkan data (entry data). Peneliti memberi kode jawaban pada

Page 54: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

38

lembar kuesioner. Jawaban pertanyaan positif (benar: 1, salah: 0), dan

pertanyaan negatif (salah: 1, benar: 0).

3. Entry Data, yaitu memasukkan jawaban-jawaban setiap responden yang

dalam bentuk kode ke dalam program komputer atau software. Software

komputer yang digunakan untuk analisis data adalah program SPSS 21 for

Windows. Data dimasukkan satu persatu ke dalam program SPSS.

4. Cleaning

Cleaning data merupakan pengecekan kembali untuk melihat

kemungkinan adanya kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya,

kemudian dilakukan pembetulan. Setelah data kuesioner dimasukkan

semuanya, terdapat beberapa data yang missing kemudian dicek kembali

dan diperbaiki dengan melihat kuesioner.

H. Analisa Data

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian. Analisis data univariat menghasilkan

distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel. Variabel dalam penelitian

ini yaitu karakteristik responden dan pengetahuan tentang pencegahan diabetes

melitus.

I. Etika Penelitian

Etika penelitian merupakan masalah yang sangat penting dalam

penelitian, karena berhubungan langsung dengan manusia, maka etika

penelitian harus diperhatikan (Hidayat, 2008). Masalah etika yang harus

Page 55: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

39

diperhatikan antara lain informed consent, anonimity (tanpa nama), dan

confidentiality (kerahasiaan).

1. Persetujuan (Inform Consent)

Inform consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed

consent diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar

persetujuan untuk menjadi responden. Tujuannya agar responden mengerti

maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya.

Peneliti berkunjung ke rumah responden, memperkenalkan diri,

menjelaskan tujuan dan dan memohon kesediaan kepada responden agar

berkenan untuk mengisi kuesioner yang diberikan. Peneliti menjelaskan

bagaimana cara pengisian informed consent, dan cara menjawab pertanyaan-

pertanyaan di kuesioner.

2. Tanpa Nama (Anonimity)

Peneliti menjelaskan bahwa data kuesioner akan diolah dengan tidak

mencantumkan nama responden pada hasil penelitian. Data kuesioner yang

dimasukkan tidak disertakan namanya, hanya diberi kode dalam

pengisiannya. Sehingga tidak bisa diketahui nama pengisi kuesioner. Hanya

pihak tertentu saja yang mengetahuinya.

Page 56: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

40

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Peneliti menjelaskan bahwa seluruh informasi dari kuesioner yang

telah diisi dan dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya

kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil penelitian. Data

yang telah dimasukkan dan diolah tidak diberitahukan kepada siapapun

kecuali beberapa pihak yang berkaitan dengan penelitian. Setelah itu data

kuesioner akan dihancurkan.

Page 57: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

41

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Tempat Penelitian

1. Gambaran Umum Puskesmas Pisangan

Puskesmas Pisangan adalah puskesmas yang ada di Kecamatan

Ciputat Timur, terletak di sebelah Tenggara Tangerang, dengan luas wilayah

1.685 Ha, dengan sebagian besar tanah darat dan sisanya rawa. Letak

Puskesmas Pisangan berada dengan batas-batas yaitu, sebelah Barat

berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Ciputat (Kec. Ciputat), sebelah

Timur berbatasan dengan DKI Jakarta, sebelah Utara wilayah kerja

Puskesmas Jurangmangu Timr (Kec. Pondok Aren), sebelah Selatan

wilayah kerja Puskesmas Pamulang (Kel. Pondok Cabe Ilir). Wilayah kerja

Puskesmas Pisangan meliputi dua kelurahan yaitu Kelurahan Pisangan dan

Kelurahan Cirendeu.

2. Visi, Misi Puskesmas Pisangan

a. Visi

Dengan iman dan taqwa mewujudkan masyarakat Pisangan setia,

amanah, siaga, mandiri, hidup sehat melalui akselerasi upaya kesehatan

guna mewujudkan Tangerang Selatan sehat 2015.

b. Misi

1. Menggerakkan serta membudayakan peran serta dan potensi di

masyarakat dalam bidang kesehatan

Page 58: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

42

2. Mengupayakan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu, merata dan

terjangkau

3. Menjalin kemitraan dengan lintas program, lintas sektoral, dan swasta

untuk mendukung pembangunan berwawasan kesehatan

3. Program-program Puskesmas Pisangan

a. Upaya Kesehatan

1. Upaya Promosi Kesehatan

2. Kesehatan Lingkungn

3. Kesehatan Ibu dan Anak Termasuk Keluarga Berencana

4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P3M)

6. Upaya Pengobatan

b. Upaya Kesehatan Pengembangan Wajib

1. Lansia

2. Usaha Kesehatan Sekolah

c. Upaya Kesehatan Pengembangan Pilihan

1. Laboratorium

2. Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat di Desa (UKGMD)

Page 59: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

43

B. Hasil Analisis Univariat

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan

responden sebanyak 44 responden. Data jenis kelamin responden disajikan

dalam bentuk tabel dan menggunakan data numerik.

Tabel 5.1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-laki 19 43,2

Perempuan 25 56,8

Total 44 100,0

Tabel 5.1 menunjukkan distribusi responden berdasarkan jenis

kelamin yang terpilih sebagai sampel. Responden terbanyak dengan jenis

kelamin perempuan yaitu 56,8% atau 25 responden dan jenis kelamin laki-

laki 43,2% atau 19 responden.

2. Berdasarkan Usia

Data usia responden disajikan dalam bentuk tabel dan menggunakan

data numerik.

Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Persentase (%)

≤ 40 tahun 40 90,9

> 40 tahun 4 9,1

Total 44 100,0

Data 5.2 menunjukkan distribusi responden berdasarkan umur

responden yang terpilih sebagai sampel. Responden terbanyak dengan usia

<40 tahun sebanyak 40 responden.

Page 60: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

44

3. Berdasarkan Pendidikan

Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan

Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase (%)

Pendidikan rendah (SD, SMP) 4 9,1

Pendidikan Tinggi (SMA, PT) 40 90,9

Total 44 100,0

Tabel 5.3 memperlihatkan bahwa sebagian besar responden

mempunyai tingkat pendidikan tinggi yaitu sebesar 90,9% (40 responden),

sedangkan responden dengan tingkat pendidikan rendah sebesar 9,1% (4

responden).

4. Berdasarkan Riwayat Orang Tua yang Menderita Diabetes Melitus

Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat Orang Tua yang

Menderita Diabetes Melitus

Riwayat Menderita DM Frekuensi Persentase (%)

Ayah dan Ibu 3 6,8

Ayah atau ibu 31 73,2

Total 44 100,0

Tabel 5.4 memperlihatkan bahwa sebagian besar yang mempunyai

riwayat diabetes melitus adalah dengan penderita salah satu dari ayah atau

ibu yaitu sebanyak 73,2% (31 orang), sedangkan riwayat penderita kedua

orang tua (ayah dan ibu) sebanyak 6,8% (3 orang).

Page 61: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

45

5. Berdasarkan Lama Orang Tua Menderita Diabetes Melitus

Tabel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Riwayat

Menderita Diabetes Melitus Orang Tua

Lama DM Frekuensi Persentase (%)

<5 tahun 32 72,7

≥5 tahun 12 27,3

Total 44 100,0

Tabel 5.5 memperlihatkan bahwa mayoritas lama riwayat DM orang

tua responden adalah <5 tahun yaitu sebanyak 72,7% (32 responden), dan

yang menderita dengan lama riwayat DM ≥5 tahun sebanyak 27,3% (12

responden).

6. Gambaran Pengetahuan Responden tentang Pencegahan Diabetes

Melitus Tipe 2

Pada penelitian ini, pengetahuan responden dihitung berdasarkan skor

yang dijawab oleh responden yang berjumlah 33 pertanyaan dalam

kuesioner. Pengetahuan dikelompokkan menjadi baik, cukup, dan kurang.

Pengetahuan dikatakan baik jika nilai benar 29-33, cukup jika nilai benar

22-28, dan kurang jika nilai benar 0-21.

Tabel 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan

Tingkat Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

Kurang 8 18,2

Cukup 23 52,3

Baik 13 29,5

Total 44 100,0

Tabel 5.6 menggambarkan seberapa jauh pengetahuan responden

mengenai pencegahan diabetes melitus. Sebagian besar responden

Page 62: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

46

mempunyai tingkat pengetahuan cukup sebanyak 23 responden (52,3%), 13

responden (29,5%) berpengetahuan baik, dan 18,2 % (8 responden)

mempunyai tingkat pengetahuan kurang.

7. Distribusi Proporsi Pengetahuan Berdasarkan Jenis Kelamin

Responden tentang Pencegahan Diabetes Melitus

Tabel 5.7 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan

Pengetahuan

Jenis

Kelamin

Pengetahuan Total

Kurang Cukup Baik

Laki-laki 4 9 6 19

21,1% 47,4% 31,6% 100,0%

Perempuan 4 14 7 25

16,0% 56,0% 28,0% 100,0%

Total 8 23 13 44

18,2% 52,3% 29,5% 100,0%

Tabel 5.7 memperlihatkan bahwa pengetahuan berdasarkan jenis

kelamin. Perempuan berpengetahuan cukup sebanyak 14 (31,8%), kurang

9,1% (4 responden, dan berpengetahuan baik sebanyak 7 responden

(15,9%), sedangkan laki-laki berpengetahuan baik sebanyak 6 responden

(13,6%), berpengetahuan kurang sebanyak 4 responden (9,1%), dan

berpengetahuan cukup sebanyak 9 responden (20,5%).

Page 63: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

47

8. Distribusi Proporsi Pengetahuan Berdasarkan Usia Responden tentang

Pencegahan Diabetes Melitus

Tabel 5.8 Distribusi Responden Berdasarkan Usia dan Pengetahuan

Usia Pengetahuan

Total Kurang Cukup Baik

<40 tahun 8 20 12 40

20,0% 50,0% 30,0% 100,0%

≥40 tahun 0 3 1 4

0,0% 75,0% 25,0% 100,0%

Total 8 23 13 44

18,2% 52,3% 29,5% 100,0%

Tabel 5.8 menunjukkan persentase pengetahuan tentang pencegahan

diabetes melitus berdasarkan usia. Responden dengan usia <40 tahun

memiliki pengetahuan kurang sebesar 18,2% (8 responden), berpengetahuan

cukup dengan jumlah 45,5% (23 responden), dan berpengetahuan baik

sebesar 27,3% (12 responden). Sedangkan responden dengan usia ≥40 tahun

memiliki pengetahuan kurang sebesar 0,0% (0 responden), berpengetahuan

cukup sebesar 6,8%), dan berpengetahuan baik sebesar 2,3% (1 responden).

9. Distribusi Proporsi Pengetahuan Berdasarkan Lama Menderita

Diabetes Melitus Orang Tua Responden

Tabel 5.9 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Riwayat

Menderita DM dan Pengetahuan

Lama DM Pengetahuan

Total Kurang Cukup Baik

<5 tahun 8 19 5 32

25,0% 59,4% 15,6% 100,0%

≥5 tahun 0 4 8 12

0,0% 33,3% 66,7% 100,0%

Total 8 23 13 44

18,2% 52,3% 29,5% 100,0%

Page 64: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

48

Tabel 5.9 menunjukkan bahwa responden dengan lama riwayat DM

orang tua <5 tahun memiliki pengetahuan kurang sebesar 18,2% (8

responden, berpengetahuan cukup sebesar 43,2% (19 responden), dan

berpengetahuan baik sebesar 11,4% (5 responden). Sedangkan responden

dengan lama riwayat orang tua menderita DM ≥5 tahun memiliki

pengetahuan kurang sebanyak 0,0% (0 responden), pengetahuan cukup

sebanyak 9,1% (4 responden), dan pengetahuan baik sebanyak 18,2% (8

responden).

10. Distribusi Proporsi Pengetahuan Berdasarkan Pendidikan Responden

tentang Pencegahan Diabetes Melitus

Tabel 5.10 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan dan

Pengetahuan

Tingkat Pendidian Pendidikan

Total Kurang Cukup Baik

Pendidikan rendah (SD, SMP) 1 3 0 4

25,0% 75,0% 0,0% 100,0%

Pendidikan Tinggi (SMA, PT) 7 20 13 40

17,5% 50,0% 32,5% 100,0%

Total 8 23 13 44

18,2% 52,3% 29,5% 100,0%

Tabel 5.10 menunjukkan bahwa responden dengan tingkat

pendidikan rendah (SD dan SMP), memiliki pengetahuan kurang sebanyak

2,3% (1 responden), pengetahuan cukup 6,8% (3 responden), dan

pengetahuan baik 0% (0 responden). Tingkat pendidikan tinggi (SMA dan

PT) memiliki pengetahuan kurang sebanyak 15,9% (7 responden),

pengetahuan cukup sebanyak 45,5% (20 responden), dan pengetahuan baik

sebesar 29,5% (13 responden).

Page 65: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

49

11. Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat Orang Tua yang

Menderita Diabetes Melitus

Tabel 5.11 Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat Orang Tua

Menderita DM dan Pengetahuan

Riwayat DM Pengetahuan

Total Kurang Cukup Baik

Ayah atau ibu 8 20 13 41

19,5% 48,8% 31,7% 100,0%

Ayah dan Ibu 0 3 0 3

0,0% 100,0% 0,0% 100,0%

Total 8 23 13 44

18,2% 52,3% 29,5% 100,0%

Tabel 5.11 menunjukkan bahwa responden dengan riwayat kedua

orang tua menderita DM memiliki pengetahuan kurang sebanyak 8

responden (18,2%), berpengetahuan cukup sebanyak 20 responden

(45,4%), dan berpengetahuan baik sebanyak 13 responden (29,6%).

Sedangkan responden dengan riwayat salah satu orang tua menderita DM

berpengetahuan kurang sebanyak 8 responden (18,2%), Pengetahuan

cukup 20 responden (45,4%), dan pengetahuan baik 13 responden

(29,6%).

Page 66: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

50

BAB VI

PEMBAHASAN

Bab ini akan menguraikan beberapa pembahasan meliputi distribusi

demografi responden, distribusi pengetahuan, dan keterbatasan penelitian.

A. Karakteristik Responden

1. Jenis Kelamin

Wanita lebih berisiko mengalami DM karena secara fisik wanita

memiliki peluang peningkatan indeks masa tubuh yang lebih besar.

Sindroma siklus menstruasi (premenstrual syndrome), pasca-menopouse

yang membuat distribusi lemak tubuh menjadi mudah terakumulasi akibat

proses hormonal tersebut sehingga wanita berisiko menderita diabetes

mellitus tipe 2 (Damayanti dalam Irawan, 2010).

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa responden terbanyak

dengan jenis kelamin perempuan yaitu 56,8% dan jenis kelamin laki-laki

43,2%. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Trisnawati dan Setyorogo

(2013) tentang Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe II di

Puskesmas Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat Tahun 2012

menunjukkan bahwa penderita DM terbanyak adalah pada jenis kelamin

perempuan. Penelitian Mihardja (2009) tentang Faktor yang Berhubungan

dengan Pengendalian Gula Darah pada Penderita Diabetes Melitus di

Perkotaan Indonesia, juga diperoleh bahwa prevalensi DM lebih banyak

terjadi pada wanita.

Page 67: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

51

2. Usia

Salah satu faktor yang berhubungan dengan terjadinya DM tipe 2

adalah usia. Usia >40 tahun merupakan salah satu faktor risiko terjadinya

DM. Peningkatan risiko diabetes seiring dengan umur khususnya pada usia

lebih dari 40 tahun, disebabkan karena pada usia tersebut mulai terjadi

peningkatan intoleransi glukosa. Adanya proses penuaan menyebabkan

berkurangnya kemampuan sel ß pankreas dalam memproduksi insulin

(Sujaya, 2009 dalam Trisnawati, 2013), sesuai dengan penelitian Awad dkk

(2013) tentang Gambaran Faktor Risiko Pasien Diabetes Melitus Tipe II di

Poliklinik Endokrin Bagian/SMF FK Unsrat RSU Prof. Dr. R.D Kandou

Manado Periode Mei 2011-Oktober 2011 bahwa faktor risiko yang

berpengaruh terhadap kejadian DM tipe 2 salah satunya adalah usia >40

tahun. Pada penelitian lain oleh Trisnawati (2013) menyebutkan bahwa

faktor risiko DM salah satunya adalah usia ≥45 tahun.

Hasil penelitian ini menunjukkan responden dengan usia kurang dari

40 tahun sebanyak 40 responden dan yang berusia lebih dari 40 tahun

sebanyak 4 responden, yang mayoritas memiliki pengetahuan yang cukup.

3. Pendidikan

Konsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti di

dalam pendidikan terjadi proses pertumbuhan, perkembangan, perubahan ke

arah lebih baik sehingga dapat menghasilkan perubahan perilaku individu,

kelompok, atau masyarakat. Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang

termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam

Page 68: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

52

memotivasi dalam bersikap, pada ummnya semakin tinggi pendidikan

seseorang semakin mudah ia menerima informasi, namun perlu diperhatikan

bahwa seseorang dengan pendidikan rendah tidak mutlak mempunyai

pengetahuan yang kurang (Notoatmodjo, 2012).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden

mempunyai tingkat pendidikan tinggi, terdiri dari SMA atau perguruan

tinggi yaitu sebesar 90,9%, sedangkan responden dengan tingkat pendidikan

rendah sebanyak 9,1%. Mayoritas responden berpengetahuan cukup dan

baik, hanya sebagian kecil yang berpengetahuan kurang. Pada responden

dengan tingkat pendidikan rendah didapatkan hasil belum ada yang

berpengetahuan baik, semuanya berpengetahuan cukup dan kurang, hal ini

sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2012) bahwa pendidikan merupakan

salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang.

Penelitian Irawan (2010) tentang Prevalensi dan Faktor Risiko

Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di Daerah Urban di Indonesia (Analisa

Data Riskesdas 2007) menunjukkan bahwa tingkat pendidikan memiliki

pengaruh terhadap kejadian penyakit DM tipe 2. Seseorang dengan

pendidikan tinggi biasanya akan memiliki banyak pengetahuan tentang

kesehatan, dengan adanya pengetahuan tersebut ia akan memiliki kesadaran

dalam menjaga kesehatannya.

Page 69: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

53

4. Riwayat Orang Tua yang Menderita Diabetes Melitus

Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa diabetes termasuk

ke dalam penyakit yang bisa diwariskan orang tua kepada keturunannya.

Pembawaan sifat diabetes tipe 2 memang belum dapat dipastikan, tetapi

kecenderungan penurunan sifat diabetes tipe 2 diketahui lebih kuat daripada

diabetes tipe 1. Beberapa gen yang dicurigai berkaitan erat dengan diabetes

adalah: Calpain 10 (CAPN 10), Peroxisome proliferator activated recepto-

ᵞ (PPARᵞ ), Inwardly rectifying potassium channel Kir 6.2 (KCNJ11),

PPARᵞ coactivator-1 (PGC-1), Adiponectin (APM1) dan β3 adrenergic

recptor (β-AR). Seseorang dan keturunannya dengan variasi pada gen-gen

tersebut mempunyai peluang yang lebih tinggi untuk terkena diabetes,

terutama jika pola makan tidak benar (Nurrahmani, 2012). Jika salah satu

orang tua menderita diabetes, risiko pengembangan penyakit ini sebesar

40%, lebih besar jika ibu yang menderita diabetes. Jika kedua orang tua

menderita diabetes risiko bagi anak-anaknya adalah sebesar 70% (ADA,

2010).

Penelitian Trisnawati dan Setyorogo (2012) tentang Faktor Risiko

Kejadian Diabetes Melitus Tipe II di Puskesmas Kecamatan Cengkareng

Jakarta Barat Tahun 2012 menunjukkan hasil bahwa terdapat hubungan

antara riwayat kesehatan dengan kejadian penyakit diabetes melitus tipe 2.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar yang mempunyai

riwayat diabetes dalam keluarga adalah salah satu dari ayah atau ibu yaitu

sebanyak 41 responden (93,2%), sedangkan responden yang kedua orang

tuanya menderita diabetes sebanyak 3 responden (6,8%). Responden dengan

Page 70: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

54

riwayat diabetes kedua orang tua memiliki pengetahuan yang cukup, hal ini

bisa dipengaruhi oleh interaksi dengan kedua orang tua yang sama-sama

menderita diabetes sehingga penyampaian informasi bisa diperoleh dari

kedua orang tuanya saat interaksi sehari-hari atau ketika melakukan

kunjungan ke pelayanan kesehatan ia juga dapat memperoleh pengetahuan

dari petugas kesehatan. Sedangkan responden dengan salah satu orang tua

yang menderita diabetes memiliki pengetahuan yang bervariasi, mayoritas

juga berpengetahuan cukup. Seseorang yang memiliki keluarga menderita

diabetes, sebaiknya segera memeriksa kadar gula darahnya karena risiko

menderita diabetes lebih besar.

5. Lama Orang Tua Menderita Diabetes Melitus

Salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang adalah

pengalaman. Adanya pemikiran dan perasaan dalam diri seseorang yang

terbentuk dalam pengetahuan, persepsi, sikap, dan kepercayaan, dan

penilaian terhadap objek tersebut, dimana seseorang mendapatkan

pengetahuan baik dari pengalaman pribadi maupun pengalaman orang lain

(Notoatmodjo, 2012).

Hasil penelitian menunjukkan responden dengan lama orang tua

menderita diabetes ≥5 tahun memiliki pengetahuan cukup dan pengetahuan

baik sedangkan yang menderita diabetes <5 tahun memiliki pengetahuan

kurang, cukup, dan ada juga yang berpengetahuan baik.

Page 71: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

55

B. Gambaran Pengetahuan Anggota Keluarga Berisiko Tentang Pencegahan

Diabetes Melitus Tipe 2

Pencegahan diabetes dapat dilakukan pada pencegahan primer,

sekunder, dan tersier. Pencegahan primer adalah upaya yang ditujukan pada

kelompok yang memiliki faktor risiko, yaitu mereka yang belum menderita

tetapi berpotensi untuk menderita diabetes. Pencegahan diabetes melitus

dapat dilakukan dengan diet sehat, penurunan berat badan dan aktifitas fisik

yang baik. Selain itu, pemahaman mengenai diabetes, tanda gejala, faktor

risiko, dan diagnosis diabetes juga penting diketahui sebagai cara untuk

mendeteksi penyakit ini (Perkeni, 2011).

Penelitian Omolafe dkk (2010) dengan judul We are Family: Family

History of Diabetes Among African American and its Association to

Perceived Severity, Knowledge of Risk Factors, and Phisycal Activity Level,

yang menyatakan bahwa orang Amerika Afrika dengan riwayat keluarga

positif DM memiliki pengetahuan lebih besar tentang faktor risiko terhadap

DM, lebih memahami tentang pengaruh penyakit akibat kebiasaan makan

dan aktivitas fisik, dan secara signifikan lebih sering terlibat dalam aktivitas

fisik daripada mereka yang tidak memiliki riwayat keluarga diabetes.

Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner berisi tentang

definisi, tanda gejala, faktor risiko, diagnosis, diet, dan aktivitas fisik.

Pertanyaan mengenai diet masih terdapat jawaban salah pada pernyataan

“Makanan yang mengandung rendah serat dibutuhkan untuk menurunkan

risiko diabetes” sebanyak 72,73% menjawab benar pada pernyataan ini

sedangkan yang tepat adalah bukan makanan rendah serat tetapi makanan

Page 72: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

56

tinggi serat. Sebagaimana yang telah diketahui bahwa serat adalah bagian

dari karbohidrat yang tak dapat dicerna. Serat larut menunda pengosongan

perut, membuat rasa kenyang sehingga membantu mengendalikan berat

badan. Pengosongan lambung yang lambat juga dapat mempengaruhi kadar

gula darah dan memiliki efek menguntungkan pada sensitivitas insulin, yang

dapat membantu mengendalikan diabetes (Soegondo, 2008). Jika

pemahaman mengenai makanan berserat ini masih rendah maka

dikhawatirkan dapat menyebabkan perilaku konsumsi tinggi serat yang

kurang sehingga dapat meningkatkan risiko DM maupun penyakit lainnya.

Jawaban pada pernyataan “Makan yang tepat adalah pada waktu yang

sama setiap hari” masih banyak yang menjawab salah sebesar 72,73%.

Prinsip pengaturan makan pada penyandang diabetes hampir sama dengan

anjuran makan untuk masyarakat umum yaitu makanan yang seimbang dan

sesuai kebutuhan kalori masing-masing individu. Pada penyandang diabetes

perlu ditekankan pentingnya keteraturan makan dalam hal jadwal makan,

jenis, dan jumlah makanan. Jarak antara waktu makan merupakan hal yang

penting dalam diabetes melitus. Waktu makan dan besar porsi makanan

konsisten dapat menstabilkan kadar glukosa darah (Nurrahmani, 2012 &

Perkeni, 2011).

Selain diet, hal lain yang perlu dilakukan untuk pencegahan diabetes

adalah aktifitas fisik/olahraga. Pertanyaan mengenai aktifitas fisik masih

terdapat jawaban yang salah pada pertanyaan nomor 27 sebanyak 50%

“Menurunkan berat badan tidak perlu dilakukan untuk menurunkan risiko

diabetes”.

Page 73: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

57

Terdapat beberapa urutan kegiatan yang dilakukan ketika berolahraga,

yaitu pemanasan (5-10 menit), olahraga inti (20 menit), diusahakan denyut

nadi mencapai Target Heart Rate (THR). Jika di bawah THR maka

olahraga tersebut tidak bermanfaat. Jika berlebihan akan menimbulkan

risiko yang tidak diinginkan. Rumus THR: 70%-80% x MHR. MHR

(Maximum Heart Rate) : 220-umur. Selanjutnya adalah pendinginan (5-10

menit), dan peregangan (stretching) (Nurrahmani, 2012).

Olahraga bermanfaat untuk mencegah kegemukan. Pada kegemukan,

sel-sel lemak yang menggemuk akan menghasilkan beberapa zat yang

digolongkan sebagai adipositokin, yang jumlahnya lebih banyak daripada

yang tidak gemuk. Zat-zat tersebut yang menyebabkan resistensi terhadap

insulin. Selain untuk mencegah kegemukan, olahraga juga berperan utama

dalam pengaturan glukosa darah. Pada penderita diabetes, produksi insulin

tidak terganggu, tetapi masih kurangnya respon reseptor terhadap insulin.

Ketika olahraga, permeabilitas membran sel terhadap glukosa meningkat

pada otot yang berkontraksi sehingga gula darah lebih mudah masuk dan

resistensi insulin berkurang, dengan kata lain sensitivitas insulin meningkat

(Nurrahmani, 2012).

Hal ini sejalan dengan penelitian Utomo dkk (2012) tentang

“Pengaruh Senam Terhadap Kadar Gula Darah Penderita Diabetes”, hasil

dari penelitian ini menyebutkan bahwa terdapat perbedaan kadar gula darah

sewaktu sebelum dan sesudah intervensi dengan penurunan rata-rata gula

darah pada kelompok terpapar senam 2,3 kali lebih besar dari pada

kelompok tidak terpapar.

Page 74: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

58

Analisis dari hasil penelitian menunjukkan pengetahuan anggota

keluarga berisiko diabetes mayoritas berpengetahuan cukup mengenai

pencegahan diabetes tipe 2. Sebagian besar responden mempunyai tingkat

pengetahuan cukup sebanyak 52,3%, berpengetahuan baik sebesar 29,5%,

dan berpengetahuan kurang sebesar 18,2%. Hasil ini memberikan warning

bagi semua pihak khususnya petugas kesehatan untuk lebih meningkatkan

edukasi mengenai diabetes dan pencegahannya sehingga tingkat

pengetahuan menjadi lebih baik agar dapat menurunkan angka kejadian

diabetes di masa mendatang. Tingkat pengetahuan yang baik diharapkan

dapat diterapkan juga dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya

pengetahuannya saja tetapi dapat menuntun kepada pola hidup yang benar

untuk mencegah diabetes melitus yang sangat berdampak buruk pada

akhirnya, serta dapat menularkan pengetahuannya kepada orang lain untuk

berperilaku hidup sehat.

C. Keterbatasan Penelitian

1. Responden penelitian tidak semuanya bisa ditemui karena sudah pindah

rumah atau tidak terdata di lingkungan Rukun Tetangga (RT), sehingga dari

jumlah total responden 70 orang hanya terkumpul 44 responden.

2. Sebagian responden memiliki kegiatan di luar rumah yang berbeda-beda

jadwalnya sehingga peneliti tidak bisa bertemu langsung dengan responden,

kuesioner dititipkan kepada anggota keluarga lain yang berada di rumah

yang dapat menyebabkan kemungkinan terjadi bias karena faktor kesalahan

Page 75: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

59

interpretasi responden dalam memahami maksud dari pertanyaan yang

diberikan.

3. Kuesioner dilakukan uji validitas konten (content validity) kepada 2 pakar

ahli, sedangkan sebaiknya uji validitas ini dilakukan kepada 3 pakar ahli.

Page 76: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

60

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Gambaran demografi responden anggota keluarga berisiko DM Tipe 2 di

wilayah kerja Puskesmas Pisangan yaitu: mayoritas jenis kelamin responden

adalah perempuan yaitu sebanyak 25 orang, usia responden berkisar antara

17-44 tahun, mayoritas pendidikan responden adalah pendidikan tinggi

(SMA/Perguruan Tinggi) yaitu sebanyak 40 orang dari 44 orang responden,

riwayat anggota keluarga responden yang menderita diabetes sebagian besar

adalah salah satu dari ayah atau ibu sebanyak 73,2% atau 31 responden, dan

lama riwayat menderita diabetes rata-rata <5 tahun sebesar 72,7% (32

responden).

2. Pengetahuan anggota keluarga berisiko mengenai pencegahan DM

didapatkan hasil yang mempunyai pengetahuan baik sebanyak 29,5% (13

responden), pengetahuan cukup 52,3% (23 responden), dan yang

berpengetahuan kurang sebanyak 18,2% (8 responden).

B. Saran

1. Bagi Penelitian Selanjutnya

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai sikap dan perilaku terhadap

pencegahan diabetes.

2. Bagi Puskesmas Pisangan

Petugas kesehatan di Puskesmas Pisangan hendaknya lebih meningkatkan

edukasi kepada masyarakat mengenai diabetes melitus dan pencegahannya

Page 77: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

61

untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat agar mampu memperbaiki

atau mempertahankan pola hidup yang baik.

3. Bagi Anggota Keluarga

Angota keluarga terutama yang memiliki risiko tinggi terhadap diabetes

diharapkan dapat mengaplikasikan pola hidup yang baik dalam kehidupan

sehari-hari untuk pencegahan diabetes. Jika pola hidup yang baik telah

dilakukan, diharapkan hal ini bisa menurunkan prevalensi diabetes di masa

mendatang.

Page 78: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

2009.

American Diabetes Association (ADA). Diagnosis and Classification of Diabetes

Mellitus. Diabetes Care, Vol 27 (1), January 2010.

Awad, Nadyah dkk. Gambaran Faktor Risiko Pasien Diabetes Melitus Tipe II di

Poliklinik Endokrin Bagian/SMF FK-UNSRAT RSU Prof. dr. R.D Kandou

Manado Periode Mei 2011-Oktober 2011. Jurnal e-Biomedik (eBM), Vol 1

(1), Maret 2013: h. 45-49.

Balela, Naisya dkk. Perbedaan Kejadian Anemia pada Pasien yang Mendrita

Diabetes Melitus Tipe 2 Kurang dari 5 Tahun dan Lebih dari Sama Dengan

5 Tahun. Berkala Kedokteran. Vol 10 (1), Februari 2014.

Dariyo, Agoes. Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: Grasindo, 2008.

Dharma, Kelana Kusama. Metodologi Penelitian Keperawatan Panduan

Melaksanakan dan Menerapkan Hasil Penelitian. Trans Info Media:

Jakarta, 2011.

Diabetes UK. Evidence-Based Nutrition Guidlines for the Prevention and

Management of Diabetes, May 2011. Diakses pada 14 Desember 2014 dari

https://www.diabetesuk.org/nutrition-guidlines

Dodie, Natasya J., dkk. Pengaruh Lamanya Diabetes Melitus Terhadap Terjadinya

Disfungsi Ereksi. Jurnal e-Biomeik (eBM), Vol 1 No 3. November 2013

Ernawati. Penatalaksanaan Keperawatan Diabetes Melitus Terpadu dengan

Penerapan Teori Keperawatan Self Care Orem. Jakarta: Mitra Wacana

Media, 2013.

Effendi, Ferry dan Makhfudli. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan

Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika, 2009.

Friedmann, Marilyn M. Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori, dan

Praktik. Jakarta: EGC, 2013.

Hidayat, A. Aziz Alimul. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah.

Jakarta: Salemba Media, 2008.

Hu, Jie dkk. Diabetes Knowledge Among Older Adults with Diabetes in Beijing,

China. Journal of Clinical Nursing, 22, 51-60, doi: 10.1111/j.1365-

2702.2012.04273.x, 2012.

International Diabetes Federation. About Diabetes Complications, Risk Factors,

Signs and Symptoms, Prevention, Facts & Figures. Diakses pada 14

Oktober 2014 dari http://www.idf.org/about-diabetes

Page 79: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

International Diabetes Federation. Prevention. Diakses pada 14 Oktober 2014

dari http://www.idf.org/prevention

Irawan, Dedy. Prevalensi dan Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di

Daerah Urban Indonesia (Analisa Data Sekunder Riskesdas 2007). Tesis S2

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010.

Islam, Nadia Shilpi, dkk. Understanding Barriers to and Facilitators of Diabetes

Control and Prevention in the New York City Bangladeshi Community: A

Mixed-Methods Approach. American Journal of Public Health. Vol 102,

No 3, March 2012.

Jain, Pavan Kumar. Knowledge & Attitude of Diabetic Patients Regarding

Diabetic Diet, Exercise, and Foot Care. International Journal of Nursing

Education Vol 4, No 2, July-December 2012.

Juniarti, Citra dan Akuilina Semana. Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan

Diet pada Pasien Diabetes Melitus yang dirawat di RSUD Labuang Baji

Makassar. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Vol 4 No 6, 2014.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diabetes Melitus Penyebab

Kematian Nomor 6 Di Dunia: Kemenkes Tawarkan Solusi Cerdik Melalui

Posbindu. Dipublikasikan Pada Minggu, 08 September 2013. Diakses pada

14 Oktober 2014 dari http://www.depkes.go.id/article/view/2383/diabetes-

melitus-penyebab-kematian-nomor-6-di-dunia-kemenkes-tawarkan-solusi-

cerdik-melalui-posbindu.html

Laporan Profil Puskesmas Pisangan Tahun 2014 (untuk kalangan sendiri).

Lyssenco, Valeriya dan Markku Laakso. Genetic Screening for the Risk of Type 2

Diabetes. Diabetes Care, Vol 36 (2), August 2013.

Marrero, David G. dkk. National Diabetes Prevention Program. Lifestyle Coach

Facilitation Guide. CDC Division of Diabetes Translation. diakses pada 14

Desember 2014 dari

http://www.cdc.gov/diabetes/prevention/recognition/curriculum.htm

Midhet, Farid M, Abdurahman A. Al-Mohaimeed, dan Fawzy K. Sharaf.

Lifestyle Related Risk Factors of Type 2 Diabetes Mellitus in Saudi Arabia.

Saudi Med J Vol 31 (7), 2010: 768-774.

Mihardja, Laurentia. Faktor yang Berhubungan dengan Pengendalian Gula Darah

pada Penderita Diabetes Melitus di Perkotaan Indonesia. Badan Penelitian

dan Pengembangan Departemen Kesehatan Republik Indonesia Jakarta Vol

59 No 9, September 2009

National Heart Foundation of Australia. Physical Activity in the Prevention and

Management of Type 2 Diabetes, 2006.

Page 80: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

National Diabetes Education Program. Power to Prevent A Family Lifestyle

Approach to Diabetes Prevention. Diakses pada 14 Desember 2014 dari

http://www2c.cdc.gov/podcasts/media/pdf/powertoprevent.pdf

Notoatmodjo, Soekidjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta,

2010

___________________. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:

Rineka Cipta, 2012

Nurrahmani, Ulfa. Stop Diabetes. Yogyakarta: Familia, 2012

Omolafe, Alexander dkk. 2010. We are Family: Family History of Diabetes

Among African American and its Association to Perceived Severity,

Knowledge of Risk Factors, and Phisycal Activity Level. Californian

Journal of Health Promotion, Vol & Issue 1, 2010: p. 88-97.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Tentang

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Diakses pada 27 Januari

2015 dari

http://www.kopertais2.or.id/_uploads/post/2015/04/28/20150428020440-

782.pdf

Persatuan Endokrinologi Indonesia (Perkeni). Konsensus Pengelolaan dan

Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia, 2011.

Price, Sylvia A., dan Lorraine M. Wilson. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-

proses Penyakit Vol. 2 Ed. 6. Jakarta: EGC, 2012.

Purwanto, Nasrul Hadi. Hubungan Pengetahuan tentang Diet Diabetes Melitus

dengan Kepatuhan Pelaksanaan Diet pada Penderita Diabetes Melitus.

Jurnal Keperawatan Vol 01 No 01, Januari-Desember 2011.

Rathmann, Wolfgang, dkk. Type 2 Diabetes: Prevalence and Relevance of

Genetic and Acquired Factors for Its Prediction. Dtsch Arztebl Int; 110(19),

2013: 331-7.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, 2013.

Riwidikdo, Handoko. Statistik Kesehatan Belajar Mudah Teknik Analisis Data

dalam Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press, 2009.

Senuk, Abdurrahim dkk. Hubungan Pengetahuan dan Dukungan Keluarga dengan

Kepatuhan Menjalani Diet Diabetes Melitus di Poliklinik RSUD Kota

Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara. Ejournal Keperawatan (e-Kp)

Vol 1 No 1, Agustus 2013.

Soegondo, Sidartawan dan Kartini Sukardji. Hidup Secara Mandiri dengan

Diabetes Mellitus Kencing Manis Sakit Gula. Jakarta: Balai Penerbit FKUI,

2008.

Page 81: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

Sujaya, I Nyoman. Pola Konsumsi Makanan Tradisional Bali sebagai Faktor

Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di Kabupaten Tabanan. Tesis S2

Ilmu Kesehatan Masyarakat UGM, 2009.

Trisnawati, Shara Kurnia dan Soedijono Setyorogo. Faktor Risiko Kejadian

Diabetes Melitus Tipe II di Puskesmas Kecamatan Cengkareng Jakarta

Barat Tahun 2012. Jurnal Ilmiah Kesehatan; Vol 5 No. 1, 2013.

UIN Jakarta. Pedoman Akademik Program Strata 1 2011/2012. Biro Administrasi

Akademik dan Kemahasiswaan, 2011.

Utomo, Ocbrivianita Mulyaningtyas dkk. Pengaruh Senam terhadap Gula Darah

Penderita Diabetes. Unnes Journal of Public Health 1 (1). 2012

World Diabetes Foundation (WDF). Konsensus Nasional Pengelolaan Diabetes

Melitus Tipe 1. 2009.

Page 82: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

Lampiran 1

Page 83: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP
Page 84: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

Lampiran 2

PENJELASAN TENTANG PENELITIAN

PERMOHONAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth.

Bpk/Ibu/Sdr/sdri

Di tempat

Berkaitan dengan penelitian yang akan saya lakukan, saya mohon bantuan dan

kesedian waktu untuk mengisi daftar pernyataan berikut ini dengan sejujur-

jujurnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui diabetes melitus pada

keluarga.

Partisipasi Bpk/Ibu/Sdr/Sdri akan sangat berarti terhadap penelitian saya dan

berguna bagi pengembangan keperawatan. Semua identitas dan pernyataan dalam

pengisian angket ini saya jamin kerahasiaannya dan akan menjadi data penelitian.

Atas partisipasinya saya mengucapkan terima kasih.

Peneliti

Maria Ulfa

Page 85: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

Lampiran 3

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ........................................................................................................

Alamat : ........................................................................................................

No. HP : ........................................................................................................

Dengan ini menyatakan bersedia menjadi responden penelitian yang

dilakukan oleh :

Nama : Maria Ulfa

Program Studi : Ilmu Keperawatan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

NIM : 1111104000051

Saya akan memberikan jawaban sesuai dengan pengetahuan saya untuk

membantu penelitian ini. Demikian pernyataan ini saya buat secara sukarela dan

tanpa unsur paksaan dari siapapun.

................, ......................................... 2015

Tanda Tangan Responden

(...................................................................)

Page 86: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

Lampiran 4

INSTRUMEN PENELITIAN I

Isilah titik-titk dan lingkari pilihan jawaban anda di bawah ini.

Nama

Usia

:..........................................................................................

:.................................... tahun

Jenis Kelamin : A. Laki-laki; B. Perempuan

Pendidikan : A. Tidak sekolah; B. SD/MI; C. SMP/MTS;

D. SMA/MA; E. Perguruan Tinggi; F. Lainnya

Riwayat anggota keluarga yang menderita diabetes melitus : A. Ayah; B. Ibu

Lama menderita diabetes melitus:................tahun

Page 87: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

INSTRUMEN PENELITIAN II

Pilihlah jawaban sesuai yang anda ketahui dengan memberikan tanda check list

(V) pada kolom yang disediakan. Setiap pernyataan dijawab dengan salah satu

pilihan jawaban.

Keterangan: B : Benar, S: Salah

No Pernyataan B S

1. Diabetes melitus adalah penyakit yang disebabkan adanya peningkatan kadar

gula darah yang tinggi.

Berikut ini adalah beberapa tanda atau keluhan pada seseorang yang mengalami diabetes melitus:

2. Gula darah yang tinggi

3. Sering buang air besar

4. Sering merasa kenyang

5. Sering merasa lapar

6. Sering merasa haus

7. Pandangan mata menjadi kabur

8. Merasa kesemutan

9. Terjadi kelemahan pada badan

10. Kenaikan berat badan secara drastis

Beberapa faktor yang berhubungan dengan terjadinya diabetes berikut ini adalah:

11. Diabetes merupakan penyakit yang dapat diturunkan dari orang tua kepada

anaknya

12. Kegemukan merupakan salah satu faktor penyebab diabetes melitus

13. Diabetes ditularkan dari satu orang ke orang lainnya

14. Pola makan/diet yang tepat dapat meningkatkan risiko menderita diabetes melitus

15. Latihan fisik/olahraga yang kurang dapat mendukung terjadinya diabetes

16. Tekanan darah rendah juga merupakan faktor penyebab diabetes melitus

Pemeriksaan yang digunakan untuk menentukan penyakit diabetes adalah:

17. Pemeriksaan kadar gula darah tidak perlu dilakukan untuk mendeteksi penyakit

diabetes

18. Kadar gula darah yang normal ketika sedang berpuasa adalah < 126 mg/dl

19. Pemeriksaan kadar gula darah normal sesaat atau sewaktu adalah < 200 mg/dl

Page 88: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

No Pernyataan B S

Berikut ini adalah beberapa hal yang berkaitan dengan diet:

20. Diet merupakan cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan

untuk mencapai berat badan yang ideal.

21. Makanan yang sedikit mengandung lemak baik untuk menjaga berat badan yang

ideal

22. Menghindari makanan dan minuman manis seperti sirup dianjurkan untuk

menurunkan risiko diabetes

23. Makanan yang mengandung rendah serat dibutuhkan untuk menurunkan risiko

diabetes.

24. Porsi makanan sesuai dengan kebutuhan tubuh diperlukan untuk mencegah berat

badan yang berlebihan

25. Jenis makanan yang dikonsumsi sebaiknya sesuai yang dianjurkan oleh ahli gizi

26. Makan yang tepat adalah pada waktu yang sama setiap hari

Hal-hal yang berkaitan dengan olahraga/latihan fisik berikut ini adalah:

27. Menurunkan berat badan tidak perlu dilakukan untuk menurunkan risiko

diabetes.

28. Olahraga yang dilakukan dengan teratur dapat mengendalikan dan menurunkan

kadar gula darah.

29. Usaha yang dapat dilakukan untuk mempertahankan atau menurunkan berat

badan adalah dengan olahraga teratur.

30. Olahraga yang dianjurkan untuk dilakukan adalah sedikitnya selama 30 menit

untuk setiap kali olahraga.

31. Olahraga secara teratur dilakukan 3-4 kali seminggu dianjurkan untuk

menurunkan risiko diabetes.

32. Penggunaan obat-obatan lebih efektif untuk mencegah terjadinya diabetes

dibandingkan dengan perubahan gaya hidup.

33. Salah satu faktor yang dapat memperberat komplikasi penyakit jantung dan

diabetes melitus adalah merokok.

Page 89: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

Lampiran 5

REKAPITULASI JAWABAN RESPONDEN PADA VARIABEL PENGETAHUAN

No p1 p2 p3 P4 p5 p6 p7 p8 p9 P10 p11 p12 P13 P14 P15 P16 P17 p18 p19 p20 p21 p22 P23 p24 p25 P26 P27 p28 p29 p30 p31 P32 p33 Total

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29

2 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 28

3 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 29

4 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 18

5 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 25

6 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 23

7 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 23

8 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 22

9 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 28

10 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 21

11 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26

12 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27

13 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 27

14 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 23

15 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 23

16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 22

17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 29

18 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 17

19 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 15

20 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 25

No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26 P27 P28 P29 P30 P31 P32 P33 Total

21 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22

Page 90: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 29

23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 28

24 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 26

25 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 25

26 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 29

27 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 30

28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33

29 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 28

30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 31

31 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 16

32 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 28

33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 28

34 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 20

35 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 21

36 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 24

37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 29

38 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 24

39 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 24

40 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 20

41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 30

42 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 30

43 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 29

44 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29

Page 91: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

Lampiran 6

HASIL ANALISIS UJI RELIABILITAS INSTRUMEN PENGETAHUAN

MENGGUNAKAN KR-21

p1 p2 P3 P4 p5 p6 p7 p8 p9 P10 p11 p12 P13 P14 p15 P16 P17 p18 p19 p20 p21 p22 P23 p24 p25

p 0,89 1 0,66 0,77 0,8 0,84 0,82 0,77 0,84 0,68 0,8 0,8 0,77 0,61 0,73 0,55 0,8 0,77 0,6 0,93 0,68 0,82 0,27 0,95 0,98

q 0,11 0 0,34 0,23 0,2 0,16 0,18 0,23 0,16 0,32 0,2 0,2 0,23 0,39 0,27 0,45 0,2 0,23 0,4 0,07 0,32 0,18 0,73 0,05 0,02

p*q 0,0979 0 0,2244 0,1771 0,16 0,1344 0,1476 0,1771 0,1344 0,2176 0,16 0,16 0,177 0,2379 0,197 0,2475 0,16 0,1771 0,24 0,0651 0,2176 0,1476 0,1971 0,0475 0,0196

P26 P27 p28 p29 p30 p31 P32 p33

0,39 0,5 0,98 0,98 0,98 0,86 0,66 0,84

0,61 0,5 0,02 0,02 0,02 0,14 0,34 0,16

0,2379 0,25 0,0196 0,0196 0,0196 0,1204 0,2244 0,1344

n 33

n-1 32

Σpq 4,9476

Var 17,844525

Mean 25,295455

KR-21 0,7453241

Keputusan : Reliabel

Page 92: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

Lampiran 7

HASIL ANALISIS SPSS UNIVARIAT

A. Karakteristik Responden

Statistics

Usia Jenis Kelamin Pendidikan Riwayat DM Lama DM

N Valid 44 44 44 44 44

Missing 0 0 0 0 0

1. Usia

Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid <40 tahun 40 90,9 90,9 90,9

≥ 40 tahun 4 9,1 9,1 100,0

Total 44 100,0 100,0

2. Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Laki-laki 19 43,2 43,2 43,2

Perempuan 25 56,8 56,8 100,0

Total 44 100,0 100,0

3. Pendidikan

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Pendidikan rendah (SD,

SMP) 4 9,1 9,1 9,1

Pendidikan Tinggi (SMA,

PT) 40 90,9 90,9 100,0

Total 44 100,0 100,0

Page 93: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

4. Riwayat Diabetes Melitus

Riwayat DM

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Ayah atau ibu 41 93,2 93,2 93,2

Ayah dan Ibu 3 6,8 6,8 100,0

Total 44 100,0 100,0

5. Lama Riwayat DM

Lama DM

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid <5 tahun 32 72,7 72,7 72,7

>= 5 tahun 12 27,3 27,3 100,0

Total 44 100,0 100,0

B. Pengetahuan

1. Mean dan Standar Deviasi

Statistics

Nilai_P_akhir

N Valid 44

Missing 0

Mean 25,30

Median 26,00

Mode 29

Std. Deviation 4,273

2. Kategori pengetahuan

Kategori_P_Akhir

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang 8 18,2 18,2 18,2

Cukup 23 52,3 52,3 70,5

Baik 13 29,5 29,5 100,0

Total 44 100,0 100,0

Page 94: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

DISTRIBUSI JAWABAN INSTRUMEN PENGETAHUAN

Pengetahuan 1

P1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Salah 5 11,4 11,4 11,4

Benar 39 88,6 88,6 100,0

Total 44 100,0 100,0

Pengetahuan 2

P2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Benar 44 100,0 100,0 100,0

Pengetahuan 3

p3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Benar 15 34,1 34,1 34,1

Salah 29 65,9 65,9 100,0

Total 44 100,0 100,0

Pengetahuan 4

p4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Benar 10 22,7 22,7 22,7

Salah 34 77,3 77,3 100,0

Total 44 100,0 100,0

Page 95: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

Pengetahuan 5

P5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Salah 9 20,5 20,5 20,5

Benar 35 79,5 79,5 100,0

Total 44 100,0 100,0

Pengetahuan 6

P6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Salah 7 15,9 15,9 15,9

Benar 37 84,1 84,1 100,0

Total 44 100,0 100,0

Pengetahuan 7

P7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Salah 8 18,2 18,2 18,2

Benar 36 81,8 81,8 100,0

Total 44 100,0 100,0

Pengetahuan 8

P8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Salah 10 22,7 22,7 22,7

Benar 34 77,3 77,3 100,0

Total 44 100,0 100,0

Page 96: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

Pengetahuan 9

P9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Salah 7 15,9 15,9 15,9

Benar 37 84,1 84,1 100,0

Total 44 100,0 100,0

Pengetahuan 10

p10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Benar 14 31,8 31,8 31,8

Salah 30 68,2 68,2 100,0

Total 44 100,0 100,0

Pengetahuan 11

P11

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Salah 9 20,5 20,5 20,5

Benar 35 79,5 79,5 100,0

Total 44 100,0 100,0

Pengetahuan 12

P12

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Salah 9 20,5 20,5 20,5

Benar 35 79,5 79,5 100,0

Total 44 100,0 100,0

Page 97: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

Pengetahuan 13

p13

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Benar 10 22,7 22,7 22,7

Salah 34 77,3 77,3 100,0

Total 44 100,0 100,0

Pengetahuan 14

p14

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Benar 17 38,6 38,6 38,6

Salah 27 61,4 61,4 100,0

Total 44 100,0 100,0

Pengetahuan 15

P15

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Salah 12 27,3 27,3 27,3

Benar 32 72,7 72,7 100,0

Total 44 100,0 100,0

Pengetahuan 16

p16

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Benar 20 45,5 45,5 45,5

Salah 24 54,5 54,5 100,0

Total 44 100,0 100,0

Page 98: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

Pengetahuan 17

p17

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Benar 9 20,5 20,5 20,5

Salah 35 79,5 79,5 100,0

Total 44 100,0 100,0

Pengetahuan 18

P18

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Salah 10 22,7 22,7 22,7

Benar 34 77,3 77,3 100,0

Total 44 100,0 100,0

Pengetahuan 19

P19

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Salah 18 40,9 40,9 40,9

Benar 26 59,1 59,1 100,0

Total 44 100,0 100,0

Pengetahuan 20

P20

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Salah 3 6,8 6,8 6,8

Benar 41 93,2 93,2 100,0

Total 44 100,0 100,0

Page 99: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

Pengetahuan 21

P21

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Salah 14 31,8 31,8 31,8

Benar 30 68,2 68,2 100,0

Total 44 100,0 100,0

Pengetahuan 22

P22

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Salah 8 18,2 18,2 18,2

Benar 36 81,8 81,8 100,0

Total 44 100,0 100,0

Pengetahuan 23

p23

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Benar 32 72,7 72,7 72,7

Salah 12 27,3 27,3 100,0

Total 44 100,0 100,0

Pengetahuan 24

P24

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Salah 2 4,5 4,5 4,5

Benar 42 95,5 95,5 100,0

Total 44 100,0 100,0

Page 100: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

Pengetahuan 25

P25

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Salah 1 2,3 2,3 2,3

Benar 43 97,7 97,7 100,0

Total 44 100,0 100,0

Pengetahuan 26

p26

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Benar 27 61,4 61,4 61,4

Salah 17 38,6 38,6 100,0

Total 44 100,0 100,0

Pengetahuan 27

p27

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Benar 22 50,0 50,0 50,0

Salah 22 50,0 50,0 100,0

Total 44 100,0 100,0

Pengetahuan 28

P28

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Salah 1 2,3 2,3 2,3

Benar 43 97,7 97,7 100,0

Total 44 100,0 100,0

Page 101: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

Pengetahuan 29

P29

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Salah 1 2,3 2,3 2,3

Benar 43 97,7 97,7 100,0

Total 44 100,0 100,0

Pengetahuan 30

P30

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Salah 1 2,3 2,3 2,3

Benar 43 97,7 97,7 100,0

Total 44 100,0 100,0

Pengetahuan 31

P31

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Salah 6 13,6 13,6 13,6

Benar 38 86,4 86,4 100,0

Total 44 100,0 100,0

Pengetahuan 32

p32

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Benar 15 34,1 34,1 34,1

Salah 29 65,9 65,9 100,0

Total 44 100,0 100,0

Page 102: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

Pengetahuan 33

P33

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Salah 7 15,9 15,9 15,9

Benar 37 84,1 84,1 100,0

Total 44 100,0 100,0

DISTRIBUSI PROPORSI PENGETAHUAN BERDASARKAN

KARAKTERISTIK RESPONDEN

1. Berdasarkan Usia

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Usia * Kategori_P_Akhir 44 100,0% 0 0,0% 44 100,0%

Usia * Kategori_P_Akhir Crosstabulation

Kategori_P_Akhir

Total Kurang Cukup Baik

Usia <40 tahun Count 8 20 12 40

% within Usia 20,0% 50,0% 30,0% 100,0%

>= 40 tahun Count 0 3 1 4

% within Usia 0,0% 75,0% 25,0% 100,0%

Total Count 8 23 13 44

% within Usia 18,2% 52,3% 29,5% 100,0%

Page 103: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

2. Berdasarkan Jenis Kelamin

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

JK * Kategori_P_Akhir 44 100,0% 0 0,0% 44 100,0%

JK * Kategori_P_Akhir Crosstabulation

Kategori_P_Akhir

Total Kurang Cukup Baik

JK Laki-laki Count 4 9 6 19

% within JK 21,1% 47,4% 31,6% 100,0%

Perempuan Count 4 14 7 25

% within JK 16,0% 56,0% 28,0% 100,0%

Total Count 8 23 13 44

% within JK 18,2% 52,3% 29,5% 100,0%

3. Berdasarkan Pendidikan

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

didik * Kategori_P_Akhir 44 100,0% 0 0,0% 44 100,0%

didik * Kategori_P_Akhir Crosstabulation

Kategori_P_Akhir

Total Kurang Cukup Baik

Didik Pendidikan rendah (SD,

SMP)

Count 1 3 0 4

% within didik 25,0% 75,0% 0,0% 100,0%

Pendidikan Tinggi (SMA, PT) Count 7 20 13 40

% within didik 17,5% 50,0% 32,5% 100,0%

Total Count 8 23 13 44

% within didik 18,2% 52,3% 29,5% 100,0%

Page 104: GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KELUARGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28980/1/Maria... · passed down from parents to their children. ... BAB III KERANGKA KONSEP

4. Berdasarkan Riwayat Penderita DM

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Riw_DM * Kategori_P_Akhir 44 100,0% 0 0,0% 44 100,0%

Riw_DM * Kategori_P_Akhir Crosstabulation

Kategori_P_Akhir

Total Kurang Cukup Baik

Riw_DM Ayah atau ibu Count 8 20 13 41

% within Riw_DM 19,5% 48,8% 31,7% 100,0%

Ayah dan Ibu Count 0 3 0 3

% within Riw_DM 0,0% 100,0% 0,0% 100,0%

Total Count 8 23 13 44

% within Riw_DM 18,2% 52,3% 29,5% 100,0%

5. Berdasarkan Lama Riwayat Penderita DM

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N

Percen

t

Lama_DM *

Kategori_P_Akhir 44 100,0% 0 0,0% 44

100,0

%

Lama_DM * Kategori_P_Akhir Crosstabulation

Kategori_P_Akhir

Total Kurang Cukup Baik

Lama_DM <5 tahun Count 8 19 5 32

% within Lama_DM 25,0% 59,4% 15,6% 100,0%

>= 5 tahun Count 0 4 8 12

% within Lama_DM 0,0% 33,3% 66,7% 100,0%

Total Count 8 23 13 44

% within Lama_DM 18,2% 52,3% 29,5% 100,0%