GAMBARAN PAJANAN BISING DAN FUNGSI PENDENGARAN …

14
GAMBARAN PAJANAN BISING DAN FUNGSI PENDENGARAN TERHADAP PEKERJA DI AREA PRODUKSI VIAL MESIN SPAMI PT. S TAHUN 2016 Aulia Abi Herdanu, Sjahrul Meizar Nasri Keselamatan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia E-mail: [email protected] Abstrak Kebisingan merupakan gangguan yang dapat mempengaruhi kenyamanan dan kesehatan terutama kepada operator yang bekerja selama 8 jam sehari di area mesin produksi. Dari hasil observasi lapangan, diperoleh Noise Mapping dan Noise Contour area produksi Vial Mesin Spami kebisingannya berkisar 80,7 dBA sampai dengan 87,2 dBA. Hasil pengukuran pajanan bising personal dengan menggunakan Noise Dosimeter didapatkan bahwa dari 24 operator yang bekerja pada area tersebut, 11 pekerja menerima Dosis Pajanan Bising diatas 100% (85 dBA). Salah satu usaha untuk mengurangi dampak kebisingan pada pekerja dengan menggunakan APT Ear Plug dengan NRR 25 dBA. Dosis Pajanan Bising Efektif dengan penggunaan APT pada keseluruhan operator dapat mencapai dibawah 100% (85 dBA). Keseluruhan pekerja sebanyak 24 orang memiliki fungsi pendengaran normal. Overview of Noise Exposure and Hearing Functionality Againts Workers at Vial Production Area Spami Machine PT. S Year 2016 Abstract Noise is a disorder that can affect comfort and health, especially to the operators who work for 8 hours a day in the machine at production area. Result from observation with Noise Mapping and Noise Countour shows that the noise range at area Vial Production Spami Machine is 80,7 dBA until 87,2 dBA. Results of Personal noise exposure measurement by using Noise Dosimeter found that of the 24 operators working in the area, 11 workers received a Noise Dose Exposure above 100% (85 dBA). One of the actions to reduce the noise risk to workers by using PPE, Ear Plug with NRR 25 dBA. Effective Noise Dose Exposure while use in Earplug on the overall operator can reach below 100% (85 dBA). All of the workers as much as 24 workers have Normal Hearing Functionality. Keywords: Noise, Noise Mapping, Noise Contour, Noise Dosimeter Pendahuluan Kemajuan teknologi memberikan dampak positif pada kehidupan manusia. Sebagai contoh obat-obatan untuk menanggulangi beberapa jenis penyakit yang dahulu belum ditemukan terkait keterbatasan teknologi proses produksi, saat ini amat mudah didapat di rumah sakit bahkan di apotik terdekat. Untuk memproses obat-obatan tersebut diperlukan teknologi proses produksi yang cepat, akurat, dan aman. Tetapi selain dampak positif yang didapat, kita perlu sadari dampak negatif dari proses produksi pembuatannya. Salah satu dampaknya adalah Gambaran pajanan ..., Aulia Abi Herdanu, FKM UI, 2016

Transcript of GAMBARAN PAJANAN BISING DAN FUNGSI PENDENGARAN …

Page 1: GAMBARAN PAJANAN BISING DAN FUNGSI PENDENGARAN …

GAMBARAN PAJANAN BISING DAN FUNGSI PENDENGARAN TERHADAP PEKERJA DI AREA

PRODUKSI VIAL MESIN SPAMI PT. S TAHUN 2016

Aulia Abi Herdanu, Sjahrul Meizar Nasri

Keselamatan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia

E-mail: [email protected]

Abstrak

Kebisingan merupakan gangguan yang dapat mempengaruhi kenyamanan dan kesehatan terutama kepada operator yang bekerja selama 8 jam sehari di area mesin produksi. Dari hasil observasi lapangan, diperoleh Noise Mapping dan Noise Contour area produksi Vial Mesin Spami kebisingannya berkisar 80,7 dBA sampai dengan 87,2 dBA. Hasil pengukuran pajanan bising personal dengan menggunakan Noise Dosimeter didapatkan bahwa dari 24 operator yang bekerja pada area tersebut, 11 pekerja menerima Dosis Pajanan Bising diatas 100% (85 dBA). Salah satu usaha untuk mengurangi dampak kebisingan pada pekerja dengan menggunakan APT Ear Plug dengan NRR 25 dBA. Dosis Pajanan Bising Efektif dengan penggunaan APT pada keseluruhan operator dapat mencapai dibawah 100% (85 dBA). Keseluruhan pekerja sebanyak 24 orang memiliki fungsi pendengaran normal.

Overview of Noise Exposure and Hearing Functionality Againts Workers at Vial Production Area Spami Machine PT. S Year 2016

Abstract

Noise is a disorder that can affect comfort and health, especially to the operators who work for 8 hours a day in the machine at production area. Result from observation with Noise Mapping and Noise Countour shows that the noise range at area Vial Production Spami Machine is 80,7 dBA until 87,2 dBA. Results of Personal noise exposure measurement by using Noise Dosimeter found that of the 24 operators working in the area, 11 workers received a Noise Dose Exposure above 100% (85 dBA). One of the actions to reduce the noise risk to workers by using PPE, Ear Plug with NRR 25 dBA. Effective Noise Dose Exposure while use in Earplug on the overall operator can reach below 100% (85 dBA). All of the workers as much as 24 workers have Normal Hearing Functionality.

Keywords: Noise, Noise Mapping, Noise Contour, Noise Dosimeter

Pendahuluan

Kemajuan teknologi memberikan dampak positif pada kehidupan manusia. Sebagai contoh

obat-obatan untuk menanggulangi beberapa jenis penyakit yang dahulu belum ditemukan

terkait keterbatasan teknologi proses produksi, saat ini amat mudah didapat di rumah sakit

bahkan di apotik terdekat. Untuk memproses obat-obatan tersebut diperlukan teknologi proses

produksi yang cepat, akurat, dan aman. Tetapi selain dampak positif yang didapat, kita perlu

sadari dampak negatif dari proses produksi pembuatannya. Salah satu dampaknya adalah

Gambaran pajanan ..., Aulia Abi Herdanu, FKM UI, 2016

Page 2: GAMBARAN PAJANAN BISING DAN FUNGSI PENDENGARAN …

kebisingan. Definisi kebisingan adalah semua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber

dari alat-alat proses produksi dan/atau alat-alat kerja yang pada tingkatan tertentu dapat

menimbulkan gangguan pendengaran (Kemenakertrans, 2011)

PT. S belum pernah melakukan pengukuran dosis bising kepada 24 pekerja sehingga belum

diketahui seberapa besar pajanan bising yang diterima karyawan di Departemen Produksi Vial

Mesin Spami V01 sampai dengan D32 PT. S setiap harinya. Selain itu, belum melakukan

noise mapping dan noise contour sehingga belum diketahui batasan tingkat kebisingan di area

tersebut. Berdasarkan hasil pengukuran kebisingan tahun 2014 sampai dengan tahun 2016,

terutama di area tersebut didapatkan angka kebisingan melebihi NAB berdasarkan

Permenakertrans No.11 tahun 2013. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian yang dapat

menggambarkan situasi pajanan bising dan fungsi pendengaran karyawan di Departemen

Produksi Vial Mesin Spami PT S. Tujuan penelitian adalah:

1. Mengetahui gambaran tingkat kebisingan di Departemen Produksi Vial Mesin Spami V01

sampai dengan D32 di PT S.

2. Mengetahui dosis pajanan bising yang diterima pekerja di Departemen Produksi Vial

Mesin Spami V01 sampai dengan D32 di PT S. selama 8 jam.

3. Mengetahui dosis pajanan bising efektif yang diterima pekerja di Departemen Produksi

Vial Mesin Spami V01 sampai dengan D32 di PT S. selama 8 jam.

4. Mengetahui gambaran umur, masa kerja, penggunaan APT, kebiasaan yang berhubungan

dengan bising, keluhan pendengaran, kebiasaan merokok, penyakit diabetes mellitus, dan

hipertensi.

5. Mengetahui gambaran gangguan fungsi pendengaran pekerja.

Tinjauan Teoritis Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 718/MENKES/PER/XI/1987 tentang Kebisingan Yang

Berhubungan Dengan Kesehatan, mendefinisikan kebisingan (Noise) adalah terjadinya bunyi

yang tidak dikehendaki sehingga mengganggu dan membahayakan kesehatan.

Frekuensi adalah jumlah getaran tekanan suara yang muncul per detik dan dinyatakan dalam

satuan Hertz (Hz) dimana 1 Hz setara dengan 1 kali getaran per detik. Rentang frekuensi yag

dapat diterima telinga manusia berbeda pada setiap individu. Seseorang dengan fungsi

pendengaran normal dapat mendengar rentang frekuensi dari 20 Hz sampai dengan 20.000

Gambaran pajanan ..., Aulia Abi Herdanu, FKM UI, 2016

Page 3: GAMBARAN PAJANAN BISING DAN FUNGSI PENDENGARAN …

Hz. Namun dengan bertambahnya usia, frekuensi tertinggi yang dapat didengar akan

mengalami penurunan (OSHA, 2016).

Sumber bising dapat berasal dari berbagai macam sumber antara lain berasal dari laul lintas

jalan raya, kereta api, pesawat udara, industri, operasi militer, kegiatan pembangunan gedung,

serta kegiatan rumah tangga, Menurut Malby, kebisingan yang disebabkan oleh aktifitas

manusia dapat ditimbulkan oleh berbagai macam sebab.

Pengukuran kebisingan di suatu area menggunakan Sound Level Meter (SLM) Prinsip kerja

alat ini yaitu tekanan bunyi menyentuh membran mikropon alat, kemudian sinyal bunyi

diubah menjadi sinyal listrik dilewatkan pada filter pembobotan (Weighting Network), sinyal

dikuatkan oleh amplifier dan diteruskan pada layar hingga dapat terbaca tingkat intensitas

bunyi yang terukur (Badan Standarisasi Nasional, 2009).

Noise Mapping adalah pemetaan hasil pengukuran kebisingan secara bertingkat untuk

menggambarkan letak dan tingkat bising dari titik sampling terhadap sumber bising di suatu

area. Noise Mapping. berfungsi memberikan presentasi yang mudah dimengerti kepada

manajemen dan pekerja.

Berfungsi memperjelas hubungan antara satu titik nilai kebisingan dengan titik lainnya yang

berasal dari Noise Mapping adalah arti dari Noise Contour. Saat ini pembuatan Noise Contour

menggunakan software Surfer atau Contour.

Sedangkan untuk mengukur Dosis Pajanan Bising (dalam satuan %) yang diterima satu orang

pekerja selama bekerja 8 jam sehari menggunakan alat Noise Dosimeter. Pengukuran dosis

kebisingan, microphone dari Noise Dosimeter harus diletakkan di posisi di dekat telinga

pekerja (Plog, 2002).

Melalui Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER 13 /MEN/X/2011 tahun

2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Kimia di Tempat Kerja, telah disebutkan

antara lain menjelaskan tentang NAB kebisingan dan waktu pajanan yang masih

diperbolehkan 85 dBA untuk waktu pajanan 8 jam perhari.

Gambaran pajanan ..., Aulia Abi Herdanu, FKM UI, 2016

Page 4: GAMBARAN PAJANAN BISING DAN FUNGSI PENDENGARAN …

Tabel 1. Nilai Ambang Batas Kebisingan untuk 8 Jam per hari

Intensitas Kebisingan (dBA)

8 Jam 854 Jam 882 Jam 911 Jam 9430 Menit 9715 Menit 1007.5 Menit 103

3.75 Menit 1061.88 Menit 1090.94 Menit 11228.12 Detik 11514.06 Detik 1187.03 Detik 1213.52 Detik 1241.76 Detik 1270.88 Detik 1300.44 Detik 1330.22 Detik 1360.11 Detik 139

Waktu Maksimal Pemaparan per hari

Sumber: Permenakertrans No. PER. 13/MEN/X/2011

NIOSH dan ACGIH merekomendasikan batas maksimal pajanan bising adalah 85 dBA untuk

pajanan 8 jam perhari dengan Exchange Rate 3 dBA (NIOSH 1998).

Telinga sebagai indera pendengaran memiliki anatomi sebagai berikut,

1. Telinga bagian luar terdiri dari daun telinga dan liang telinga dibatasi dengan membrane

timpani. Telinga bagian luar berfungsi sebagai mikrofon yaitu menampung gelombang

suara dan menyebabkan membrane timpani bergetar. Bentuk daun telinga dengan

tonjolan dan lekukan serta liang telinga yang lurus dapat menyebabkan resonansi bunyi

sebesar 3500 Hz (Hadi, 2016)

2. Telinga Tengah berfungsi meneruskan energi akustik yang berasal dari telinga luar ke

dalam koklea yang berisi cairan (Muscus). Bunyi diamplifikasi sebelum memasuki

koklea melalui perbedaan ukuran membran timpani dan tingkap lonjong, daya ungkit

tulang pendengaran dan bentuk spesifik membrane timpani. Meskipun bunyi yang

diteruskan ke dalam koklea mengalami amplifikasi yang cukup besar, namun efisiensi

energi dan kemurnian bunyi tidak mengalami distorsi walaupun intensitas bunyi yang

diterima sampai 130 dB (Kujawa, 2006)

Gambaran pajanan ..., Aulia Abi Herdanu, FKM UI, 2016

Page 5: GAMBARAN PAJANAN BISING DAN FUNGSI PENDENGARAN …

3. Telinga bagian dalam juga disebut dengan koklea atau rumah siput. Koklea mengandung

cairan, di dalamnya terdapat membrane basiler dan organ conti yang terdiri dari sel-sel

rambut syaraf yang merupakan respon pendengaran. Getaran dari oval window akan

diteruskan oleh cairan dalam koklea, luar mengantarkan membrane basiler. Getaran ini

merupakan impuls bagian corti yang selanjutnya diteruskan ke otak melalui syaraf

pendengaran (nervus cochlearis)

Sumber: 3M Cataloque for Hearing Protection Product

Gambar 1. Anatomi Telinga Manusia

Fisiologi telinga adalah gelombang suara masuk melalui telinga luar kemudian masuk ke

membran timpani. Di membran timpani, gelombang suara diubah menjadi getaran yang

diteruskan ke koklea (rumah siput). Getaran tersebut akan membuat cairan di koklea bergerak

sehingga merangsang reseptor rambut yang berada di dalam koklea. Getaran dari sel rambut

akan dikirimkan melalui saraf sensoris menuju otak dalam bentuk impuls. Dan otak

menerimanya kemudian menterjemahkannya sebagai suara (Hadi, 2016). Kerangka Teori

penelitian sebagai berikut.

Gambaran pajanan ..., Aulia Abi Herdanu, FKM UI, 2016

Page 6: GAMBARAN PAJANAN BISING DAN FUNGSI PENDENGARAN …

Gambar 2. Kerangka Teori Konsep penelitian yang tersaji pada gambar 3, terdiri dari komponen input, proses, dan

output. Komponen input terdiri dari tingkat kebisingan, dosis pajanan bising, karakteristik

invidu, alat pelindung telinga, dan audiometri akan melalui tahapan proses menghasilkan

output berupa noise mapping dosis pajanan bising dibandingkan dengan NAB di

PERMENKERTRANS No. 13 tahun 2011 dan klasifikasi fungsi pendengaran sesuai

PERMENAKERTRANS No. 25 tahun 2008.

Gambaran pajanan ..., Aulia Abi Herdanu, FKM UI, 2016

Page 7: GAMBARAN PAJANAN BISING DAN FUNGSI PENDENGARAN …

Gambar 3. Kerangka Konsep Metoda Penelitian Disain penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Crossectional dengan menggunakan data primer berupa

hasil pengukuran kebisingan, pengukuran dosis pajanan, dan wawancara menggunakan

kuesioner. Data sekunder berasal dari hasil pemeriksaan audiometri.

Gambaran pajanan ..., Aulia Abi Herdanu, FKM UI, 2016

Page 8: GAMBARAN PAJANAN BISING DAN FUNGSI PENDENGARAN …

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di tempat penulis bekerja, yaitu di PT. S berlokasi di Jalan Meranti 3

Blok L8-06B, Kawasan Industri Delta Silicon, Lippo Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

Bertempat di area produksi Vial mesin Spami V01 sampai dengan D32

Populasi dan Sampel

Di area produksi Vial Spami terdapat sumber bising yang berasal dari mesin proses dan motor

system ventilasi udara. Populasi pekerja diarea ini sebanyak 24 orang yang terdistribusi di 4

grup kerja. Sampel yang diambil adalah sejumlah populasi tersebut yang juga telah dilakukan

pemeriksaan audiometri.

Teknik Pengumpulan Data

a. Alat Ukur

Alat ukur yang digunakan adalah Sound Level Meter dan Noise Dosimeter (termasuk Acoustic

Calibrator). Pengukuran kebisingan personal dengan Noise Dosimeter dilakukan selama 8

jam atau 1 shift kerja.

b. Kuesioner

Kuesioner terdiri dari 10 pertanyaan dan ditujukan kepada 24 responden. Lampiran Kuesioner

terlampir

Jenis dan Sumber Data

Data primer diambil dengan pengukuran langsung menggunakan Sound Level Meter, Noise

Dosimeter, Kuesioner, dan pengamatan. Sedangkan data sekunder berasal dari Data

karyawan, Data Hasil Medical Check Up terkait audiometri, dan spesifikasi NRR pada APT

Earplug Teknik Pengolahan Data

a. Pemetaan Tingkat Kebisingan

Pengukuran kebisingan dilakukan menggunakan Sound Level Meter dengan fasilitas data

logging. Data yang diperoleh adalah Leq dalam satuan dB(A). Hasil yang diperoleh kemudian

dimasukkan sebagai data di software Surfer 8. Denah area yang berasal dari AutoCAD diubah

menjadi extention dxf kemudian di import melalui Surfer 8. Hasil kombinasi data dan denah

di presentasikan dengan warna.

Gambaran pajanan ..., Aulia Abi Herdanu, FKM UI, 2016

Page 9: GAMBARAN PAJANAN BISING DAN FUNGSI PENDENGARAN …

b. Dosis Pajanan Bising

Pengukuran ini menggunakan Noise Dosimeter yang telah disetting untuk mengambil data

kebisingan selama 8 jam pada setiap pekerja. Durasi kerja adalah 8 jam sehingga tidak

diperlukan konversi terhadap perhitungan Leq. Faktor koreksi yaitu diperhitungkan dengan

mengetahui Noise Reduction Rate (NRR) efektif dari APT yang digunakan sehingga

diperoleh rumus

Safety factor untuk earplug adalah 50%.

c. Audiometri

Hasil Audiometri didapatkan dari data primer pihak HRD. Hasil yang terbaca dari rangkuman

pernyataan kalimat “audiometri: normal atau audiometri: gangguan pendengaran ringan”.

Referensi tetap mengacu pada Permenakertrans No. 25 tahun 2008 tentang Pedoman

Diagnosis dan Penilaian Cacat Karena Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja yakni pada

rata-rata frekuensi 500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz, dn 4000 Hz sesuai dengan data yang ada

kemudian di tabelkan dan dinarasikan

Analisis Data

Analisa distribusi frekuensi digunakan untuk mengolah data. Data kebisingan lingkungan

kerja diperoleh dalam satuan dBA sedangkan perhitungan dosis pajanan pekerja terhadap

bising diperoleh melalui alat ukur Noise Dosimeter diperolah hasil Leq dalam satuan dBA

dan % Dose.

Gambaran gangguan pendengaran menggunakan audiometri dengan rumus HTL sehingga

diperoleh tingkat gangguan pendengaran pekerja. Untuk faktor koreksi diatas umur 40 tahun

maka dikoreksi sebesar 0.5 dB(A) untuk penambahan setiap 1 tahun. Penggunaan APT akan

memberikan koreksi sehingga diperoleh pajanan efektif

Hasil Penelitian Gambaran Tingkat Kebisingan Area Produksi Vial Spami

Peneliti melakukan pengukuran tingkat kebisingan pada Agustus 2016 sebanyak 95 titik

sampling. Penulis menggunakan Sound Level Meter bermerek Extech SL 355 yang dapat

berfungsi sebagai Noise Dosimeter Unit tersebut sudah memiliki fungsi Leq (Equivelent

dBA’=dBA–[(NRR–cf)X50%]

Gambaran pajanan ..., Aulia Abi Herdanu, FKM UI, 2016

Page 10: GAMBARAN PAJANAN BISING DAN FUNGSI PENDENGARAN …

Continous Noise Level) (Extech Instrument, 2014) sehingga tidak diperlukan perhitungan

secara manual. Titik sampling diambil dengan jarak 4 meter.

Tabel 2. Hasil Pembacaan Titik Sampling

Hasil pemetaan kebisingan sebanyak 95 titik sampling di area produksi Vial mesin Spami.

Layout area menggunakan alat bantu software AutoCAD 2011

Gambaran pajanan ..., Aulia Abi Herdanu, FKM UI, 2016

Page 11: GAMBARAN PAJANAN BISING DAN FUNGSI PENDENGARAN …

Gambar 4. Noise Mapping

Sedangkan Noise Contour dihasilkan dengan software Surfer 8 menggunakan data pada tabel

2 dan Noise Mapping.

Gambaran pajanan ..., Aulia Abi Herdanu, FKM UI, 2016

Page 12: GAMBARAN PAJANAN BISING DAN FUNGSI PENDENGARAN …

Gambar 5. Noise Contour Sumber kebisingan pada area Produksi Vial Mesin Spami berasal dari mesin yang

berproduksi. Terutama di area antara Forming dengan Oven. Saat diambil data dengan Sound

Level Meter hanya mesin D31 dan D32 yang tidak bekerja sehingga tingkat kebisingan di

Gambaran pajanan ..., Aulia Abi Herdanu, FKM UI, 2016

Page 13: GAMBARAN PAJANAN BISING DAN FUNGSI PENDENGARAN …

area mesin tersebut hanya berkisar 80 dBA sd 85 dBA. Koridor, area depan mesin forming,

tingkat kebisingannya sekitar 80 dBA sampai dengan 83 dBA

Gambaran Pajanan Bising Terhadap Pekerja

Dengan menggunakan Noise Dosimeter Extech SL 355 selama 8 jam kerja per shift per hari,

didapatkan hasil dari 24 responden. Mereka adalah pekerja yang bertugas di area Produksi

Vial Mesin Spami V01 sampai dengan D32

Tabel 3. Hasil Pengukuran Noise Dosimeter

Gambaran Pajanan Bising Efektif Nilai pajanan bising efektif adalah nilai pajanan bising pengukuran selama 8 jam kerja yang

dikurangi dengan nilai NRR Efektif. Di PT. S, telah ditetapkan bahwa tipe APT yang

digunakan di area produksi adalah Ear Plug Pre Molded terbuat dari material Neoprene,

buatan 3M tipe 1271 dengan NRR 25 dBA. Apabila kondisi Ear plug rusak, pekerja dapat

langsung menukarnya dengan yang baru sehingga dapat dipastikan seluruh responden

menggunakan Ear Plug dengan kondisi baik

Gambaran pajanan ..., Aulia Abi Herdanu, FKM UI, 2016

Page 14: GAMBARAN PAJANAN BISING DAN FUNGSI PENDENGARAN …

Tabel 4. Gambaran Pajanan Bising Efektif

Gambaran Karakteristik dan Fungsi Pendengaran Pekerja

Rangkuman hasil penelitian yang menggambarkan karaterisitk pekerja terdapat pada tabel 5.

Sedangkan gambaran hasil akhir dosis pajanan, dosis pajanan efektif serta gangguan fungsi

pendengaran pekerja terdapat pada tabel 6.

Gambaran pajanan ..., Aulia Abi Herdanu, FKM UI, 2016