GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi...

70
i GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING TRICHURIS TRICHIURA PADA MURID SEKOLAH DASAR NEGERI 17 ABELI KELURAHAN POASIA KECAMATAN ABELI KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Analis Kesehatan politeknik kesehatan kendari OLEH : PATRAWATI P00341014028 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN ANALIS KESEHATAN 2017

Transcript of GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi...

Page 1: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

i

GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING TRICHURIS TRICHIURA

PADA MURID SEKOLAH DASAR NEGERI 17 ABELI KELURAHAN POASIA

KECAMATAN ABELI KOTA KENDARI

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan PendidikanDiploma III Analis Kesehatan politeknik kesehatan kendari

OLEH :

PATRAWATIP00341014028

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

2017

Page 2: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

iiiiii

Page 3: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

iiiiiiiii

Page 4: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

iviviv

Page 5: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

v

RIWAYAT HIDUP PENELITI

A. Identitas Diri

Nama : Patrawati

NIM : P00341014028

Tempat, dan Tgl Lahir : Molinese, 3 Juni 1996

Jenis Kelamin : Perempuan

Suku/ Bangsa : Tolaki / Indonesia

Agama : Islam

B. Pendidikan

1. SD Negeri Molinese, Tamat Tahun 2008

2. SMP Negeri 2 Lainea, Tamat Tahun 2011

3. SMA Negeri 6 Kendari, Tamat Tahun 2014

4. Sejak tahun 2014 melanjutkan pendidikan di Politeknik Kesehatan

Kemenkes Kendari Jurusan Analis Kesehatan

Page 6: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

vi

MOTTO

Tidak semua masalah

Harus ditemukan solusinya.

Terkadang

Kita memang hanya perlu

Bersabar dan berserah diri

Bersabar dan berserah diri pada Allah

Menjadi solusi untuk mencari ketenangan hati

Karya tulis ini kupersembahkan kepada

Ibu dan Bapakku yang tersayang,

keluargaku yang tercinta, Almamaterku,

Agama, Bangsa, Negara dan teman-teman

yang sangat menyayangiku.

Page 7: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

vii

ABSTRAK

Patrawati (P00341014028) Gambaran hasil pemeriksaan telur cacing Trichuristrichiura pada Murid Sekolah Dasar Negeri 17 Abeli Kelurahan PoasiaKecamatan Abeli Kota Kendari, dibimbing oleh Anita Rosanty, dan Supiati(xiv + 34 halaman + 3 gambar + 6 tabel + 9 lampiran). Trichuris trichiura termasuknematoda usus golongan Soil Transmitted Helmint (STH) biasa disebut cacingcambuk yang dapat menyebabkan penyakit trichuriasis. Resiko tertinggi terjadipada anak usia sekolah dasar yang mempunyai kebiasaan defekasi disaluran airterbuka, makan tanpa cuci tangan, dan bermain di tanah tanpa alas kaki. Penelitianini bertujuan untuk memperoleh Gambaran hasil pemeriksaan telur cacing Trichuristrichiura pada murid. Variabel dalam penelitian ini adalah telur cacing Trichuristrichiura pada murid. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif,yang dilakukan pada tanggal 18 Juli – 20 Juli 2016. Sampel dalam penelitian iniadalah tinja murid, diambil menggunakan teknik simple random sampling. Datayang diambil berupa data primer dan sekunder dengan instrumen penelitian adalahalat ceklis dan lembar hasil pemeriksaan. Analisis data disajikan dalam bentuk tabeldan dinarasikan. Hasil penelitian yang dilakukan dari 44 sampel tinja muridmenunjukkan 5 sampel positif telur cacing Trichuris trichiura dan 39 sampelnegatif, pada kode sampel Cs4 ditemukan jumlah cacing Trichuris trichiura (40%),kode sampel Cs3, Fs1 (10%) dan berbentuk tempayen (83,33%), 1 sampel telurcacing lain berbentuk lonjong (16,67%). Kesimpulan dalam penelitian adalah Padapemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pengapungan) telahditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura dan 39 sampelnegatif. Disarankan bagi pihak Sekolah Dasar 17 Abeli perlu melakukanpemantauan pada murid untuk berperilaku hidup sehat dan bersih seperti mencucitangan sebelum makan, tidak membuka alas kaki ketika bermain.

Kata Kunci : Trichuris trichiura, Tinja, MuridDaftar Pustaka : 19 buah (2003-2016)

Page 8: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

viii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. Atas Berkat,

rahmat, petunjuk dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah dengan Judul “Gambaran hasil pemeriksaan telur cacing Trichuris

trichiura pada Murid Sekolah Dasar Negeri 17 Abeli Kelurahan Poasia Kecamatan

Abeli Kota Kendari”.

Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan berkat dukungan dari semua pihak,

terutama kepada ayahanda Haludin dan Ibunda Nurniatin. Terima kasih atas segala

Do’a, dukungan, bimbingan, jerih payah dan curahan kasih sayang yang tidak ternilai

harganya kepada penulis. Saudaraku tercinta Iswan dan Akram, A.md Kom terima

kasih dukungan dan kebersamaannya. Ibu Anita Rosanty, S.ST.,M.Kes selaku

Pembimbing I, dan Ibu Supiati, STP.,MPH selaku pembimbing II yang dengan penuh

kesabaran dan keikhlasan membimbing peneliti sehingga Karya Tulis ini dapat

terselesaikan.

Pada Kesempatan ini peneliti tidak lupa juga mengucapkan banyak terima

kasih yang tulus kepada yang terhormat:

1. Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari Bapak Petrus, SKM.,M.Kes

2. Kepala Kantor Badan Riset Sultra yang telah memberikan izin penelitian

3. Kepala SDN 17 Abeli Ibu Hidayah, S.Pd.,M.Pd yang telah memberikan izin

kepada peneliti untuk melakukan penelitian.

4. Ketua Jurusan Analis Kesehatan Ibu Ruth Mongan,B.Sc.,S.Pd.,M.Pd

5. Kepala Laboratorium Analis Kesehatan Ibu Satya Darmayani, S.Si.,M.Eng

6. Instruktur penelitian Ibu Reni Yunus, S.Si.,M.Sc

7. Ibu Ruth Mongan, B.Sc.,S.Pd.,M.Pd selaku Penguji I, Bapak Petrus,

SKM.,M.Kes selaku Penguji II dan Reni Yunus, S.Si.,M.Sc

selaku Penguji III yang telah membantu dan mengarahkan peneliti dalam ujian

Proposal sehingga penelitian ini dapat lebih terarah.

Page 9: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

ix

8. Bapak dan Ibu dosen Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Analis Kesehatan

yang turut membekali ilmu pengetahuan pada peneliti selama menuntut ilmu..

9. Ucapan terima kasih kepada teman-teman seperjuangan analis kesehatan

Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari angkatan 2014 yang tidak dapat

peneliti sebutkan namanya satu persatu yang telah berjuang selama ±3 tahun

dalam suka maupun duka dalam menyelesaikan hasil penelitian ini.

Demikian penulis sampaikan, semoga bantuan yang diberikan selama ini

kepada penulis mendapat imbalan yang setimpal dari Allah SWT. Akhir kata,

jazzakumullah khoir.

Kendari, Juli 2017

Peneliti

Page 10: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ..i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINILITAS............................................ii

HALAMAN PERSETUJUAN…………………………….…………...…...iii

HALAMAN PENGESAHAN………………...……….………………….....iv

RIWAYAT HIDUP…………………………………………………….….....v

MOTTO……………………………………………………………………....vi

ABSTRAK…………………………………………………………………...vii

KATA PENGANTAR……………………………………………………..viii

DAFTAR ISI……………………………………………………………........x

DAFTRAR GAMBAR……………………………………………………...xi

DAFTRAR TABEL………………………………………….……………..xii

DAFTRAR LAMPIRAN………………………………………………..…xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.............................................................................. 3

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Trichuris trichiura .................................... 5

B. Tinjauan Umum Tentang Pemeriksaan Telur Trichuris trichiura …. 9

C. Tinjauan Umum Tentang Murid Sekolah Dasar ............................... 11

BAB III KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran................................................................................. 15

B. Kerangka Pikir ................................................................................... 16

C. Variabel Penelitian............................................................................. 17

D. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif........................................ 17

Page 11: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

xi

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .................................................................................. 18

B. Tempat dan waktu penelitian ............................................................. 18

C. Populasi dan Sampel .......................................................................... 18

D. Prosedur Pengumpulan Data.............................................................. 19

E. Instrument Penelitian ......................................................................... 20

F. Prosedur Pemeriksaan Laboratorium................................................. 21

G. Jenis Data ........................................................................................... 23

H. Pengolahan Data ................................................................................ 23

I. Analisis Data...................................................................................... 24

J. Penyajian Data ................................................................................... 24

K. Etika Penelitian .................................................................................. 24

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .................................................................................. 26

B. Pembahasan........................................................................................ 30

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................ 33

B. Saran .................................................................................................. 33

DAFTAR PUSTAKA

Page 12: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 : Cacing Trichuris trichiura …………………………….……...6

Gambar 2.2 : Telur Trichuris trichiura............................................................7

Gambar 2.3 : Siklus hidup Trichuris trichiura…………………………....…7

Page 13: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 5.1 : Distribusi Responden Menurut Kelas Murid Sekolah Dasar

Negeri 17 Abeli Kelurahan Poasia Kecamatan Abeli Kota

Kendari Tahun 2017……………………………………………..27

Tabel 5.2 : Distribusi Responden Menurut Umur Murid SDN 17

Abeli Kelurahan Poasia Kecamatan Abeli Kota Kendari

Tahun 2017………………………………………………........... 27

Tabel 5.3 : Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin Murid SDN 17

Abeli Kelurahan Poasia Kecamatan Abeli Kota Kendari

Tahun 2017………………………………………………………28

Tabel 5.4 : Distribusi Hasil Pemeriksaan Berdasarkan Adanya telur

cacing Trichuris trichiura Murid SDN 17 Abeli Kelurahan

Poasia Kecamatan Abeli Kota Kendari Tahun 2017…………...28

Tabel 5.5 : Distribusi Hasil Pemeriksaan Berdasarkan Jumlah Telur

Cacing Trichuris trichiura Pada Murid SDN 17 Abeli

Kelurahan Poasia Kecamatan Abeli Kota Kendari

Tahun 2017……………………………………………………...29

Tabel 5.6 : Distribusi Hasil Pemeriksaan Berdasarkan Bentuk Telur

Cacing Trichuris trichiura Pada Murid SDN 17 Abeli

Kelurahan Poasia Kecamatan Abeli Kota Kendari

Tahun 2017………………………………………………………29

Page 14: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat izin penelitian dari Poltekkes Kemenkes Kendari

Lampiran 2 : Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian Dan PengembanganDaerah Provinsi Sulawesi Tenggara

Lampiran 3 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari SDN 17 Abeli

Lampiran 4 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di LaboratoriumAnalis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Kendari

Lampiran 5 : Surat Keterangan Bebas Pustaka

Lampiran 6 : Lembar Hasil Penelitian

Lampiran 7 : Tabulasi Data

Lampiran 8 : Master Tabel

Lampiran 9 : Dokumentasi Penelitian

Page 15: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Data WHO (2011), menyebutkan bahwa lebih dari 1 miliar penduduk

dunia menderita kecacingan dan sekitar 40-60% penduduk Indonesia menderita

kecacingan. Cacingan atau sering disebut juga kecacingan adalah penyakit yang

disebabkan oleh cacing parasit dengan prevalensi tertinggi, ditemukan pada anak

balita dan usia sekolah dasar (SD). Penelitian di beberapa kota besar di

Indonesia menunjukkan, kasus infeksi cacing gelang (Ascaris lumbricoides)

sekitar 25–35% dan cacing cambuk (Trichuris trichiura) 65–75%. Resiko

tertinggi terutama kelompok anak yang mempunyai kebiasaan defekasi di

saluran air terbuka dan sekitar rumah, makan tanpa cuci tangan, dan bermain -

main di tanah yang tercemar telur cacing tanpa alas kaki (Rusmanto, 2012).

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan provinsi Sulawesi Tenggara pada

tahun 2010 prevalensi kecacingan sebanyak 29.50%, pada tahun 2011 prevalensi

kecacingan meningkat menjadi 32.11%, pada tahun 2012 prevalensi kecacingan

turun kembali menjadi 31.08%. sedangkan pada tahun 2013 prevalensi

kecacingan di kota kendari yaitu sebesar 31,12%.

Murid sekolah merupakan aset atau modal utama pembangunan di masa

depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Anak usia

sekolah dasar (SD) sangat rentan terkena kecacingan. Infeksi cacing pada orang

dewasa dapat menyebabkan penurunan produktivitas kerja sedangkan pada

anak–anak dapat menyebabkan gangguan pada tumbuh kembangnya. Khusus

anak usia sekolah, keadaan ini akan berakibat buruk pada kemampuannya dalam

mengikuti pelajaran disekolah. sehubungan dengan tingginya angka prevalensi

infeksi cacingan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi, yaitu pada daerah

iklim tropik, yang merupakan tempat ideal bagi perkembangan telur cacing,

perilaku yang kurang sehat seperti buang air besar disembarang rempat, bermain

Page 16: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

2

tanpa menggunakan alas kaki, umur, jenis kelamin, mencuci tangan, kebersihan

kuku, pendidikan dan perilaku individu, sanitasi makanan dan sanitasi sumber

air (Suluwi, dkk. 2016)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh wafiq khafifah (2016)

tentang Hubungan Kecacingan Dengan Anemia Pada Anak Sekolah Dasar

Negeri 17 Abeli Kota Kendari Sulawesi Tenggara. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa 44 siswa sebagian besar (63.64%) terinfeksi cacing usus.

Hal ini disebabkan oleh kondisi lingkungan yang kurang higienis dan

kebanyakan anak-anak bermain tanah. Selain infeksi kecacingan nematoda usus

juga diduga adanya infeksi kecacingan trichuris trichiura atau cacing cambuk.

Menurut penelitian Inge Susanto (2011), Penderita kecacingn terutama anak-

anak dengan infeksi cacing cambuk Trichuris trichiura yang berat dan menahun,

menunjukkan gejala diare yang sering diselingi sindrom disentri, anemia, berat

badan turun dan kadang-kadang disertai prolapsus rektum.

Infeksi telur cacing Trichuris trichiura atau biasa disebut cacing cambuk

pada anak-anak merupakan infeksi kecacingan yang ringan dan berat. Infeksi

ringan tidak memberikan gejala klinis yang jelas sehingga harus dilakukan

pemeriksaan tinja. Oleh karena itu pentingnya melakukan Teknik diagnostik

yang merupakan salah satu aspek yang penting untuk mengetahui adanya infeksi

penyakit cacing, yang dapat ditegakkan dengan cara menidentifikasi dan

mengenal stadium parasit yang ditemukan (kusuma, 2014)

Berdasarkan hasil survei awal yang telah dilakukan, di Sekolah Dasar

Negeri 17 Abeli ditemukan anak sekolah berjumlah 145 orang siswa. Ada 44

siswa terdapat sebagian besar (63.64%) terinfeksi cacing usus pada tahun 2016.

Selain itu, masih ditemukan kebiasaan yang tidak memperhatikan kebersihan

perorangan seperti bermain ditanah, sebagaian siswa tidak menggunakan alas

kaki ketika bermain serta kuku-kuku yang tidak dipotong dan kebiasaan tidak

mencuci tangan sebelum makan dan sesudah bermain ditanah, Sehingga dengan

Page 17: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

3

kondisi tersebut dapat menjadi faktor penyebab resiko terjadinya kecacingan

pada usia anak sekolah.

Berdasarkan data yang diperoleh, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang “Gambaran hasil pemeriksaan telur cacing Trichuris trichiura

pada Murid Sekolah Dasar Negeri 17 Abeli Kelurahan Poasia Kecamatan Abeli

Kota Kendari”.

B. Rumusan Masalah

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah

Gambaran hasil pemeriksaan telur cacing Trichuris trichiura pada Murid

Sekolah Dasar Negeri 17 Abeli Kelurahan Poasia Kecamatan Abeli Kota

Kendari”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk memperoleh Gambaran hasil pemeriksaan telur cacing

Trichuris trichiura pada Murid Sekolah Dasar Negeri 17 Abeli Kelurahan

Poasia Kecamatan Abeli Kota Kendari.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui adanya telur cacing Trichuris trichiura melalui

pemeriksaan tinja dengan pengamatan mikroskop

b. Untuk mengetahui jumlah telur cacing Trichuris trichiura pada tinja

Kelurahan Poasia Kecamatan Abeli Kota Kendari.

c. Untuk mengetahui bentuk telur cacing Trichuris trichiura yang

ditemukan pada tinja murid Sekolah Dasar Negeri 17 Abeli Kelurahan

Poasia Kecamatan Abeli Kota Kendari.

Page 18: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

4

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Tempat Penelitian

Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah (Kepala Sekolah dan

Staf pengajar) agar bekerja sama dalam memperhatikan kebersihan

lingkungan serta memberikan informasi bagi para siswa tentang infeksi

kecacingan khususnya kontaminasi terhadap infeksi Nematoda usus.

2. Bagi Institusi

Sebagai penambah literatur pustaka perpustakaan Analis Kesehatan

Poltekkes Kemenkes Kendari.

3. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman terkait penelitian

mengenai Gambaran hasil pemeriksaan telur cacing Trchuris trichiura Pada

Murid Sekolah Dasar Negeri 17 Abeli

4. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi

penelitian yang lain untuk mengadakan penelitian lanjut tentang Gambaran

hasil pemeriksaan telur cacing Trichuris trichiura Pada Murid Sekolah

Dasar Negeri 17 Abeli.

Page 19: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Trichuris trichiura

1. Pengertian Trichuris trichiura

Trichuris trichiura (Cacing cambuk) termasuk nematoda usus gologan

soil transmitted helminth (STH) yang biasa dinamakan cacing cemeti atau

cambuk, karena tubuhnya menyerupai cemeti dengan bagian depan yang

tipis dan bagian belakangnya yang jauh lebih tebal. Trichuris yang berarti

ekor benang, yang pada mulanya adalah salah pengertian sebetulnya nama

yang benar ialah Tricho-cephalus (kepala benang) yang diberikan oleh

Goeze (1782), karena berbentuk benang itu adalah bagian kepalanya.

Penyakitnya disebut trichuriasis, trichocephaliasis atau infeksi caciing

cambuk. (Irianto, 2013 : 227)

2. Etiologi

Penyakit cacingan yang disebabkan oleh jenis parasit cacing trichuris

trichiura disebut trichuriasis, cacing ini sering dinamakan cacing cambuk.

Didaerah tropis Tercatat 80% penduduk positif di daerah tropis, sedangkan

diseluruh dunia tercatat 500 juta yang terkena infeksi. Infeksi banyak

terdapat di daerah curah hujan tinggi, iklim subtropis dan pada tempat yang

banyak populasi tanah.

Infeksi berat terhadap anak-anak lebih mudah terserang daripada

orang dewasa. Infeksi berat terhadap anak-anak yang suka bermain di tanah

dan mereka mendapat kontaminasi dari pekarangan yang kotor. Infeksi

terjadi karena menelan telur yang telah berembrio melalui tangan, makanan,

atau minuman yang telah terkontaminasi, langsung melalui debu, hewan

rumah atau barang mainan (Irianto, 2013 : 231).

Page 20: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

6

3. Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Phylum : Nemathelmintes

Kelas : Nematode

Sub Kelas : Adenophorea

Ordo : Enoplida

Super Family : Trichurioidea

Family : Trichuridea

Genus : Trichuris

Spesies : Trichuris Trichiura

4. Morfologi

a) Cacing dewasa

Cacing dewasa panjangnya 35-55 mm, dua per lima bagian

posterior gemuk menyerupai pegangan cambuk dan tiga per lima

bagian anterior kecil panjang seperti cambuk. Cacing jantan

panjangnya 4 cm, ekornya melingkar dan memiliki sebuah specula.

Cacing betina panjangnya 5 cm, ekornya sedikit melengkung dan

ujungnya tumpul (Pusarawati, 2014).

Gambar 2.1 Cacing Trichuris trichiura

b) Telur

Telur cacing ini berukuran 50-54 x 22-23 mikron, bentuknya sep

erti tong anggur atau lemon shape dan pada kedua ujungnya terdapat

Page 21: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

7

dua buah mucoid plug (sumbat yang jernih). Dinding telur berwarna

coklat dari warna empedu kedua ujungnya berwarna bening

(Pusarawati, 2014).

Gambar 2.2 Telur Trichuris trichiura

5. Daur hidup

Telur mengalami pematangan dan menjadi infektif di tanah dalam

waktu 3-4 minggu. Jika telur cacing yang infektif ini tertelan manusia, maka

di dalam usus halus dinding telur pecah dan larva keluar menuju sekum lalu

berkembang menjadi cacing dewasa. Dalam waktu satu bulan sejak

masuknya telur infektif ke dalam mulut, cacing telah menjadi dewasa dan

cacing betina sudah mulai mampu bertelur. Trichuris trichiura dewasa dapat

hiduP beberapa tahun di dalam usus manusia (Soedarto, 2011).

Gambar 2.3 Siklus Hidup Trichuris trichiura

Page 22: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

8

6. Patologi dan Gejala klinik

Cacing Trichuris pada manusia terutama hidup di sekum, akan tetapi

dapat juga ditemukan di kolon asendens. Pada infeksi berat, terutama pada

anak, cacing tersebar di seluruh kolon dan rectum. Kadang – kadang terlihat

di mokusa rectum yang mengalami prolapsus akibat mengejannya penderita

pada waktu defekasi. Cacing ini memasukkan kepalanya kedalam mukosa

usus, hingga terjadi trauma yang menimbulkan iritasi dan peradangan

mukosa usus. Di tempat perletakkannya dapat terjadi perdarahan. Di

samping itu cacing ini juga menghisap darah hospesnya, sehingga dapat

menyebabkan anemia (Susanto, dkk 2011).

Penderita terutama anak-anak dengan infeksi Trichuris yang berat

dan menahun, menunjukkan gejala diare yang sering diselingi

sindromdisentri, anemia, berat badan turun dna kadang-kadang disertai

prolapsus rektum. Infeksi berat Trichuris trichiura sering disertai dengan

infeksi cacing lainnya atau protozoa. Infeksi ringan biasanya tidak

memberikan gejala klinis yang jelas atau sama sekali tanpa gejala (Susanto,

dkk 2011).

7. Diagnosis

Diagnosis ditegakkan dengan ditemukannya telur pada pemeriksaan

tinja secara langsung atau dengan cara konsentrasi (sedimentasi dan flotasi)

(Pusarawati, dkk., 2014).

Diagnosis juga ditegakkan dengan ditemukannya telur pada tinja

(feses). Pada infeksi ringan, metode pemeriksaan tinja dapat dilakukan

dengan metode konsentrasi, perhitingan jumlah telur dapat mendeterminasi

intensitas infeksi dan dapat mengetahui hasil pengobatan. Perhitungan

jumlah telur dapat dilakukan dengan metode stoll. (Irianto, 2013 : 231)

Page 23: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

9

8. Pengobatan

Pengobatan dapat dilakukan secara efektif dengan Mebendazol 100

mg (dua kali sehari selama tiga hari berturut- turut), Pyrantel dan

Albendazol 400 mg (dosis tunggal). Hati- hati dengan Mebendazol karena

tidak boleh diberikan kepada wanita hamil sebab bisa membahayakan janin

yang dikandungnya. Infeksi ringan tidak memerlukan pengobatan yang

khusus (Zulkoni, 2010).

B. Tinjauan Umum Tentang Pemeriksaan Telur Cacing Trichuris trichiura

Pemeriksaan tinja dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya telur

cacing maupun larva yang infektif. Pemeriksaan feses juga ini dimaksudkan

untuk mendiognosa tingkat infeksi cacing parasit usus pada orang yang diperiksa

tinjanya. Pada pemeriksaan telur cacing Trichuris trichiura ada dua macam cara

pemeriksaan, yaitu secara kualitatif dan kuantitatif. Pemeriksaan secara kualitatif

dilakukan dengan menggunakan metode apung (flotasi) dan sedimentasi.

Sedangkan pemeriksaan secara kuantitatif dilakukan dengan menggunakan

metode Katokatz.

1. Pemeriksaan kualitatif

a) Metode Apung (flotasi)

Prinsip kerja dari metode ini berat jenis (BJ) telur-telur yang lebih

ringan dari pada BJ (berat jenis) larutan yang digunakan sehingga telur-

telur terapung dipermukaan dan digunakan untuk memisahkan partikel-

partikel besar yang ada dalam tinja. Pemeriksaan dengan metode ini

menggunakan larutan NaCl jenuh atau larutan gula jenuh yang

didasarkan atas berat jenis telur sehingga telur akan mengapung dan

mudah diamati (Tierney, 2002).

Metode flotasi (pengapungan) adalah metode yang menggunakan

larutan NaCl jenuh yang didasarkan atas berat jenis telur sehingga akan

mengapung ke permukaan tabung dan ditutup dengan cover gelas

Page 24: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

10

sehingga telur cacing naik ke permukaan larutan. Cover gelas tersebut

dipindahkan ke objek glass yang bersih dan kering di bawah mikroskop.

Dalam metode ini telur cacing tidak langsung dibuat sediaan

tetapi sebelum dibuat sediaan sampel diperlakukan sedemikian rupa

sehingga telur cacing diharapkan dapat terkumpul.

Ketetapan waktu flotasi merupakan syarat mutlak yang harus

dipenuhi sebab didasarkan atas berbagai penelitian, pembacaan sediaan

dengan waktu flotasi yang terlalu lama akan menyebabkan telur cacing

mengendap kembali sehingga hasil yang terbaca kurang maksimal atau

dapat terjadi hasil false.

b) Metode Sedimentasi

Metode ini cocok untuk pemeriksaan tinja yang telah diambil

beberapa hari sebelumnya, misalnya kiriman dari daerah yang jauh dan

tidak memiliki sarana laboratorium (Timey, 2002). Prinsip dari metode

ini adalah gaya sentrifugal dapat memisahkan supernatan dan suspense

sehingga telur cacing dapat terendapkan. Metode sedimentasi kurang

efisien dalam mencari macam telur cacing bila dibandingkan dengan

metode flotasi (Rusmatini, 2009).

2. Pemeriksaan kuantitatif

a) Metode Kato katz

Pemeriksaan dilakukan dengan menghitung jumlah telur

cacing yang terdapat dalam feses yang dikeluarkan seseorang dalam

sehari. Pemeriksaan ini untuk (Soil Transmitted Helmint) STH.

Jumlah telur yang didapat kemudian dicocokkan dengan skala

pembagian berat ringannya penyakit kecacingan yang diderita

(Tierney, dkk.2002).

Pemeriksaan metode kato katz adalah suatu pemeriksaan

sediaan tinja ditutup dan diratakan dibawah “cellophane tape” yang

telah direndam dalam larutan malactite green. Dari hasil perhitungan

Page 25: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

11

secara kuantitatif telur cacing dapat ditentukan klasifikasi intensitas

innfeksi (ringan, sedang, atau berat). Menurut jenis cacing yang

menginfeksi dalam satuan EPG (Eggs Per Gram), sehngga dapat

menggambarkan keadaan infeksi kecacingan pada daerah tersebut.

Pemeriksaan kuantitatif kecacingan menggunakan metode

Kato katz, lapangan pandang yang dihasilkan berwarna hijau

malachite sehingga pemeriksaan ini lebih efisien untuk pemeriksaan

dengan jumlah sampel yang banyak dan mempermudah dalam

perhitungan telur cacing.

C. Tinjauan Umum Tentang Murid Sekolah Dasar

1. Pengertian Murid Sekolah Dasar

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 Tahun

2010, sekolah dasar adalah salah satu pendidikan formal yang

menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang pendidikan dasar.

Suharjo (2006) menyatakan bahwa sekolah dasar pada dasarnya merupakan

lembaga pendidikan yang menyelenggarakan program pendidikan enam

tahun bagi anak-anak usia 6-12 tahun. Hal ini juga diungkapkan Fuad Ihsan

(2008) bahwa sekolah dasar ditempuh selama 6 tahun.

Menurut buku data penduduk yang diterbitkan oleh kementerian

kesehatan Indonesia (2011), anak usia anak sekolah adalah anak-anak yang

berusia 7-12 tahun (Depkes 2011). Menurut wong (2009), anak usia sekolah

atau anak yang sudah sekolah akan menjadi pengalaman inti anak. Periode

ini anak-anak akan dianggap mulai bertanggungjawab atas perilakunya

sendiri dalam hubungan orang tua mereka, teman sebaya, dan orang lain.

Usia anak sekolah masa anak memperoleh dasar-dasar pengetahuan untuk

keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan dewasa dan memperoleh

keterampilan tertentu.

Page 26: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

12

Siswa sekolah dasar adalah bagian dari masyarakat yang masuk ke

dalam bagian masyarakat yang beresiko tinggi terhadap infeksi cacing

(Depkes, 2007). Penelitian Hairani dkk (2012), bahwa prevalensi

kecacingan pada sekelompok umur 6-9 tahun lebih tinggi dibandingkan

anak kelompok umur 10-15 tahun, baik di daerah perkotaan maupun

pedesaan. Iqbal (2004) menyatakan bahwa infeksi cacing pada siswa

sekolah dasar di Kelurahan Pannampu Kecamatan Tallo Kotamadya

Makassar sebanyak 84,7%. Prevalensi tertinggi oleh cacing Ascaris

Lumbricoides yaitu 76,6%, TrichurisTrichiura 45,2% dan infeksi ganda

(Ascaris dan Trichuris)37,1%. Hasil pemeriksaan sampel tanah dari 34

lokasi yang diperiksa, diperoleh 58,8% positif tanahnya mengandung telur

cacing. Telur cacing yang ditemukan adalah Ascarislumbricodes yaitu

41,2%, telur cacing Trichuris Trichiura yaitu 32,3% dan telur cacing ganda

(Ascaris dan Trichuris)yaitu 14,7%.

Siswa yang terinfeksi oleh Ascaris lumbricoides dapat menimbulkan

gangguan gizi dengan gambaran klinik yang nyata seperti: nyeri perut

berupa kolik di daerah pusat atau epiguastrium, perut buncit, rasa mual dan

kadang-kadang muntah, cengeng, anoreksia, susah tidur dan sering diare.

Siswa yang terinfeksi oleh Trichuris trichiura terdapat keluhan nyeri di

daerah abdomen atau epigastrium yang disertai muntah-muntah, konstipasi

perut kembung dan ileus, diare dengan tinja yang terlihat bergaris-garis

merah darah dan berat badan menurun. Pada siswa yang terinfeksi

Ancylistoma duodenale umumnya mengalami anemia umumnya berupa

anemia defisiensi besi dan anemia akan semakin berat pada siswa yang

kurang protein. Gejala yang dapat dijumpai adalah lemah, lesu, pusing dan

nafsu makan yang kurang. Apabila cacing dewasa yang terdapat pada anak-

anak jumlahnya banyak maka dapat mengakibatkan gejala hebat dan dapat

menyebabkan kematian (Ngastiyah, 2005).

Page 27: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

13

2. Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Kecacingan Pada Murid Sekolah

Dasar

Secara epidemiologi, faktor sanitasi lingkungan dan faktor manusia

merupakan faktor yang mempengaruhi kejadian kecacingan.

a) Faktor sanitasi lingkungan

Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan adalah faktor

lingkungan yang berperan sebagai media, faktor agent penyebab

penyakit dan host yaitu manusia sebagai objek dari penyakit sedangkan

menurut Blum untuk mewujudkan suatu keadaan sehat bagi

masyarakat, ada 4 faktor yang berperan yaitu lingkungan, perilaku,

pelayanan kesehatan dan keturunan, tetapi faktor lingkungan

mempunyai pengaruh yang sangat besar. Faktor lingkungan seperti

tanah, air, tempat pembuangan tinjatercemar oleh telur atau larva cacing

serta berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat pula yaitu

personal hygiene maka dapat menimbulkan kejadian kecacingan.

b) Faktor perilaku perorangan

Kebersihan perorangan atau personal hygiene adalah suatu

tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk

kesejahteraan, baik fisik maupun psikisnya (Isro’in dkk, 2012).Kunci

pemberantasan kecacingan adalah memperbaiki higiene dan sanitasi

lingkungan, misalnya: tidak jajan di sembarang tempat apalagi jajanan

yang terbuka serta membiasakan mencuci tangan sebelum dan sesudah

makan, dengan begitu rantai penularan kecacingan dapat diputus

(Sasongko, 2007).

Menurut Rusmanto dkk (2012) bahwa masih ditemukan

personal hygiene yang kurang pada siswa sekolah dasar dan ada

hubungan antara personal hygiene siswa dengan kejadian kecacingan.

Personal hygiene meliputi di antaranya:

Page 28: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

14

1. Defekasi di tanah

Penularan Trichuris trichiura dapat terjadi melalui tanah

yang terkontaminasi dengan tinja. Sampai saat ini belum terdapat

cara yang praktis untuk membunuh teur cacing yang terdapat

ditanah, terutama bila telur-telur terdapat pada tanah liat dengan

lingkungan yang hangat dan lembab. Kebiasaan seperti defekasi di

sekitar rumah dapat menyebabkan reinfeksi secara terus-menerus

terutama pada anak balita. Menurut studi pada anak sekolah di

Desa Rejosari, Kecamatan Karangawen Demak menunjukkan

bahwa kebiasaan defekasi di kebun atau tanah mempunyai faktor

resiko sebesar 2.9 kali terhadap infeksi cacing.

2. Mencuci tangan

Penelitian yang dilakukan terhadap pemukim di LPA

Lakarsantri Surabaya menunjukkan tafsiran tingkat prevalensi

Ascaris dan Trichuris masing-masing sebesar 33.3% dan 8.8%. Hal

ini disebabkan karena tidak mencuci tangan sebelum makan.

Makan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu khususnya pada anak-

anak akan terus menerus mendapatkan reinfeksi.

3. Lama kontak dengan tanah

Anak yang mempunyai kebiasaan bermain dalam waktu

yang lama di tanah, beresiko terinfeksi cacing Trichuris 5.2 kali

lebih besar dibanding anak yang hanya sebentar bermain di tanah

dalam sehari.

Page 29: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

15

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran

Trichuris trichiura (Cacing cambuk) termasuk nematoda usus gologan soil

transmitted helminth (STH) yang biasa dinamakan cacing cemeti atau cambuk.

Infeksi kecacingan banyak terdapat di daerah curah hujan tinggi, iklim subtropis

dan pada tempat yang banyak populasi tanah.

Murid sekolah dasar sangat rentan terkena infeksi kecacingan. Hal ini di

karenakan kebiasaan yang tidak memperhatikan kebersihan perorangan seperti

bermain ditanah, sebagaian siswa tidak menggunakan alas kaki serta kuku-kuku

yang tidak dipotong dan kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan dan

sesudah bermain ditanah.

Pemeriksaan telur cacing dengan menggunakan metode apung (flotasi).

Prinsip kerja dari metode ini adalah berat jenis (BJ) telur-telur yang lebih ringan

dari pada Berat jenis larutan yang digunakan sehingga telur-telur terapung

dipermukaan dan digunakan untuk memisahkan partikel-partikel besar yang ada

dalam tinja. Pada Pemeriksaan dengan metode apung menggunakan larutan

NaCl jenuh.

. Apabila telur cacing Trichuris trichiura yang terdapat pada anak-anak

jumlahnya banyak maka dapat mengakibatkan gejala hebat dan dapat

menyebabkan kematian. Bentuk telur cacing Trichuris trichiura seperti

tempayen atau tong anggur dan pada kedua ujungnya terdapat dua buah mucoid

plug (sumbat yang jernih). Dinding telur berwarna coklat dari warna empedu

kedua ujungnya berwarna bening

Page 30: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

16

B. Kerangka Pikir

Berdasarkan dasar pemikiran diatas, dapat disimpulkan dengan bagan

kerangka pikir sebagai berikut:

Keterangan :

: variabel yang diteliti

: variabel yang tidak diteliti

Kebersihan perorangan

Tinja Murid Sekolah Dasar

Kontaminasi telur cacing

Pemeriksaan kualitatif

Metodeapung

(flotasi)

Pengamatan mikroskop

Ada telur cacing(positif)

Tidak ada telur cacing(negatif)

Banyaknya telurcacing (jumlah)

positif)

Telur Trichuristrichiura

Bukan telurTrichuris trichiura

)

Metodesedimetasi

Metodelangsung

Page 31: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

17

C. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah telur cacing Trichuris trichiura pada

tinja Murid Sekolah Dasar 17 Abeli Kelurahan Poasia Kecamatan Abeli Kota

Kendari

D. Definisi Operasional Dan Kriteria Objektif

1. Murid sekolah dasar dalam penelitian ini adalah murid yang terdaftar pada

Sekolah Dasar 17 Abeli Kelurahan Poasia Kecamatan Abeli.

2. Trichuris trichiura adalah nama lain dari cacing cambuk yang ditemukan

pada tinja

3. pemeriksaan telur cacing Trichuris trichiura dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan metode apung (flotasi) dan selanjutnya akan diperiksa

dibawah mikroskop.

Kriteria objektif :

a. Dikatakan positif telur cacing Trichuris trichiura jika dalam

pengamatan mikroskop terdapat:

1) Ditemukan adanya telur cacing Trichuris trichiura

2) Ditemukan jumlah telur cacing Trichuris trichiura lebih dari satu

3) Ditemukan bentuk telur cacing Trichuris trichiura seperti

tempayen atau tong anggur dan pada kedua ujungnya terdapat dua

buah mucoid plug (sumbat yang jernih) dan dinding telur berwarna

coklat dari warna empedu .

b. Dikatakan negatif telur cacing Trichuris trichiura jika dalam

pengamatan mikroskop terdapat:

1) Tidak ditemukan adanya telur cacing Trichuris trichiura

2) Tidal ditemukan jumlah telur cacing Trichuris trichiura

3) Tidak ditemukan bentuk telur cacing Trichuris trichiura seperti

tempayen atau tong anggur dan kedua ujungnya terdapat dua buah

mucoid plug (sumbat yang jernih).

Page 32: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

18

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Peneitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu untuk

memperoleh gambaran pemeriksaan telur cacing Trichuris trichiura pada Murid

Sekolah Dasar Negeri 17 Abeli Kelurahan Poasia Kecamatan Abeli Kota

Kendari

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat pengambilan sampel penelitian ini dilaksanakan di Sekolah

Dasar Negeri 17 Abeli Kelurahan Poasia Kecamatan Abeli Kota Kendari,

sedangkan untuk pemeriksaan Laboratorium telah dilakukan di

Laboratorium Analis Kesehatan Poltekkes Kendari.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 18-20 Juli 2017.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh murid Sekolah Dasar

Negeri 17 Abeli Kelurahan Poasia Kecamatan Abeli Kota Kendari yaitu

berjumlah 145 murid.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah tinja Murid Sekolah Dasar

Negeri 17 Abeli kelas 1 sampai 6.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan cara Simple

Random Sampling adalah teknik sampling yang digunakan bila populasi

Page 33: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

19

mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara

proposional (Sugiyono,2011) Menurut Sugiyono, jika populasi lebih dari

100 maka diambil sampel 15% - 30%. Rumus sampel yang digunakan

sebagai berikut :

a) Kelas 1 x 24 = 7

b) Kelas 2 x 30 = 9

c) Kelas 3 x 22 = 7

d) Kelas 4 x 29 = 9

e) Kelas 5 x 20 = 6

f) Kelas 6 x 20 = 6

Jadi jumlah keseluruhan sampel yaitu 44 orang.

D. Prosedur Pengumpulan Data

1. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dari penelitian sebelumnya yaitu

data tentang kecacingan, pengumpulan buku, jurnal atau literatur yang

mendukung penelitian.

2. Izin pengambilan data awal dari institusi, untuk mengambil data awal

tentang kecacingan ke tempat Penelitian, dan Izin Penelitian, Penelitian

dimulai setelah mendapat izin dari institusi tempat penelitian.

3. Pemeriksaan tinja anak Sekolah Dasar Negeri 17 Abeli Yang akan di

Lakukan Di Laboratorium Analis Kesehatan Poltekkes Kendari

Page 34: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

20

E. Instrument Penelitian

1. Instrument dalam penelitian ini menggunakan lembar ceklis, alat tulis, dan

label.

2. Alat dan bahan yang digunakan pada pemeriksaan laboratorium yaitu:

a. Alat penelitian

1) Pipet tetes

2) Pot sampel

3) Objek glass

4) Kaca penutup/Deck glass

5) Lidi/tusuk gigi

6) Mikroskop

7) Gelas kimia 250 ml

8) Gelas ukur 100 ml

9) Tabung reaksi

10)Sendok tanduk

11) Batang pengaduk

12) Stopwatch

13) Saringan

14) Timbangan analitik

15) Cawan porselin

b. Bahan

1) Sampel tinja

2) NaCl jenuh

3) Aquadest

4) Label

Page 35: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

21

F. Prosedur Pemeriksaan Laboratorium

1. Pra Analitik

a. Persiapan Sampel

Sampel sebaiknya tinja segar (pagi hari) sebelum sarapan pagi,

defekasi spontan, dan diperiksa dilaboratorium dalam waktu 2-3 jam

setelah defekasi.

b. Pengumpulan sampel

1) Siapkan wadah : pot sampel yang bermulut lebar, tertutup rapat dan

bersih.

2) Sampel tinja dimasukkan kedalam pot sampel dan diberi label yang

beisikan nama responden, tanggal, nomor responden, jenis kelamin,

umur

c. Cara Pengambilan sampel

Dalam penelitian ini sampel diambil dengan cara:

1) Sebelum pot tinja dibagi perlu dilakukan wawancara tentang

pengetahuan cacingan, kebiasaan hidup sehat kepada murid sekolah

dasar atau responden.

2) Setelah wawancara, responden dibagikan pot tinja yang telah diberi

kode. Pot tersebut diisi dengan tinja sendiri dan dikumpulkan pada

keesokan harinya. Tinja yang diambil berupa tinja pagi hari setelah

bangun tidur

3) Jumlah tinja yang dimasukkan ke dalam pot sekitar 100 mg (sebesar

kelereng atau ibu jari tangan).

4) Spesimen harus segera diperiksa pada hari yang sama, sebab jika

tidak telur cacing Trichuris trichiura akan rusak. pembagian pot

sampel/tempat spesimen tinja yang sebelumnya telah diberi kode

pada Murid Sekolah Dasar 17 Abeli Kelurahan Poasia Kecamatan

Abeli Kota Kendari, tinja yang diambil berupa tinja pagi hari setelah

bangun tidur.

Page 36: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

22

d. Persiapan alat dan bahan

Alat-alat yang digunakan seperti pot sampel, objek, kaca penutup,

tabung reaksi, batang pengaduk, pipet tetes, gelas kimia dan mikroskop

dibersihkan terlebih dahulu.

e. Pembuatan larutan NaCl jenuh

Cara pembuatan latutan NaCl jenuh

a. Disiapkan aquadest sebanyak 100 ml kedalam gelas kimia 250 ml.

b. Dimasukkan garam dapur sebanyak 37 gram kedalam larutan sedikit

demi sedikit sampai larutan menjadi larutan NaCl jenuh.

f. Prinsip Metode apung (flotasi)

Prinsipnya adalah sampel diemulsikan kedalam larutan NaCl jenuh,

dimana telur cacing pada sampel mengapung ke permukaan larutan

karena perbedaan berat jenis NaCl jenuh dan telur cacing.

B. Analitik

1. Masukkan tinja (±1 gram) kedalam wadah/gelas kimia, kemudian

tambahkan larutan NaCl jenuh dan aduk sampai terbentuk suspense

homogen

2. Siapkan tabung reaksi ukuran sedang dan rak tabung reaksi.

3. Masukkan suspensi tersebut kedalam tabung reaksi sampai penuh,

buang bagian kasar yang terdapat pada permukaan larutan dengan lidi.

4. Letakkan deck glass diatas tabung reaksi tersebut dan biarkan selama 45

menit.

5. Ambil deck glass tersebut dan letakkan diatas objek glass, kemudian

periksa dibawah mikroskop dengan perbesaran lensa obyektif 10x dan

40x.

Page 37: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

23

C. Pasca Analitik

Interprestasi hasil pemeriksaan secara kualitatif dengan metode apung

(flotasi)

Hasil pemeriksaan mikroskop

a) Hasil positif ditemukan telur cacing Trichuris Trichiura

b) Hasil Negatif tidak ditemukan telur cacing Trichuris Trichiura

G. Jenis Data

1. Data primer

Data yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri yang diperoleh secara

langsung dari tempat penelitian. Data primer dalam penelitian ini adalah

data tentang pemeriksaan telur cacing trichuris trichiura pada anak di

Sekolah Dasar 17 Abeli Kelurahan Poasia Kecamatan Abeli Kota Kendari

2. Data sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini adalah gambaran umum tentang

Sekolah Dasar Negeri 17 Abeli Kelurahan Poasia Kecamatan Abeli Kota

Kendari

H. Pengolahan Data

Pengolahan data dalam penelitian ini adalah :

1. Pemeriksaan data (Editing)

Editing dilakukan untuk memeriksa data yang telah dikumpulkan baik

berupa kartu atau buku register.

2. Pemberian kode (Conding)

Conding dilakukan untuk mempermudah pengolahan, sebaiknya semua

variabel diberi kode terutama data klasifikasi, misalnya jenis kelamin untuk

laki-laki diberi kode 1 dan perempuan diberi kode 2.

Page 38: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

24

3. Pengelompokkan data (Tabulating)

Tabulating menyusun dalam bentuk tabel distribusi frekuensi setelah

dilakukan perhitungan data secara manual.

I. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif yang

dilakukan untuk mengetahui gambaran umum variabel yang diteliti, yang

dinyatakan dalam bentuk presentase, dengan merujuk pada rumus:

Keterangan :

f = variabel yang diteliti

n = Jumlah sampel

K = Konstanta (100%)

X = Persentase hasil yang dicapai (Arikunto, 1998 : 35)

J. Penyajian Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini akan disajikan dalam bentuk tabel

dan diuraikan dalam bentuk narasi.

K. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti perlu memandang adanya

rekomendasi dari pihak atas atas pihak lain dengan mengajukan permohonan

izin kepada instansi tempat penelitian. Setelah mendapat persetujuan barulah

melakukan penelitian dengan menekankan masalah etika penelitian yang

meliputi:

= x K

Page 39: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

25

1. Informad consert

Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan diteliti

yang memenuhi kriteria inklusi dan disertai judul penelitian dan manfaat

penelitian, bila subjek menolak maka peneliti tidak akan memaksakan

kehendak dan tetap menghormati hak-hak subjek.

2. Tanpa nama (Anonimity)

Masalah etika Anonimity merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan

atau mencatumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang

akan disajikan.

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Yaitu menjamin kerahasiaan hasil penelitian baik informasi maupun

maslah-masalah lainnya. Informasi yang dikumpulkan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil riset.

Page 40: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

26

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

a. Letak Geografis

Sekolah Dasar Negeri 17 Abeli terletak di Kelurahan Poasia

Kecamatan Abeli Kota Kendari. Luas wilayah Sekolah Dasar Negeri 17

Abeli 13.200 dan lintang/bujur 3.9856000/122.5903000.

b. Jumlah Siswa

Jumlah siswa di Sekolah Dasar Negeri 17 Abeli kota Kendari

tahun 2016 sebanyak 145 siswa.

c. Sarana dan prasarana SDN 17 Abeli

Adapun sarana dan prasarana yang ada di SDN 17 Abeli terdiri

dari : Ruang kelas berjumlah 6 ruang, ruang kepala sekolah berjumlah 1

ruang, ruang guru berjumlah 1 ruang, ruang UKS berjumlah 1 ruang,

ruang perpustakaan, dan toilet

d. Tenaga Pengajar

Adapun tenaga pengajar yang ada di SDN 17 Abeli yaitu PNS

berjumlah 6 orang dan Guru GTT/PTT Kota/Kabupaten berjumlah 5

orang

Page 41: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

27

2. Hasil penelitian

a. Karakteristik responden

Tabel 5.1 Distribusi Responden Menurut Kelas Murid SDN 17 AbeliKelurahan Poasia Kecamatan Abeli Kota Kendari Tahun2017

No Kelas Frekuensi Persentase

1 I 7 15,9%

2 II 9 20,5%

3 III 7 15,9%

4 IV 9 20,5%

5 V 6 13,6%

6 VI 6 13,6%

Jumlah 44 100%

Sumber : data primer 2017

Berdasarkan tabel 5.1 diatas, menunjukkan bahwa sebagian

besar (13,6%) responden berada di kelas V, VI dan selebihnya (20,5%)

responden berada di kelas II dan IV.

Tabel 5.2 Distribusi Responden Menurut Umur Murid SDN 17Abeli Kelurahan Poasia Kecamatan Abeli Kota KendariTahun 2017

No Umur (Tahun) Frekuensi Persentase

1 5-11 Tahun 44 100%

2 12-16 Tahun 0 0%

Jumlah 44 100%

Sumber : data primer 2017

Berdasarkan tabel 5.2 diatas, menunjukkan bahwa sebagian

besar (100%) responden berumur 5-11 tahun dan selebihnya (0%)

responden berumur 12-16 tahun.

Page 42: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

28

Tabel 5.3 Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin Murid SDN17 Abeli Kelurahan Poasia Kecamatan Abeli KotaKendari Tahun 2017

No Jenis kelamin Frekuensi Persentase

1 Laki-laki 18 40,9%

2 Perempuan 26 59,1%

Jumlah 44 100%

Sumber : data primer 2017

Berdasarkan tabel 5.3 diatas, menunjukkan bahwa sebagian

besar (59,1%) sampel berjenis kelamin perempuan dan selebihnya

(40,9%) sampel berjenis kelamin laki-laki.

b. Variabel penelitian

Tabel 5.4 Distribusi Hasil Pemeriksaan Berdasarkan Adanya telurcacing Trichuris trichiura Pada Murid SDN 17 AbeliKelurahan Poasia Kecamatan Abeli Kota Kendari Dasar17 Abeli Tahun 2017

No Telur cacing Trichuris

trichiura

Frekuensi Persentase

1 Ada telur cacing 5 11,4%

2 Tidak ada telur cacing 39 88,6%

Jumlah 44 100%

Sumber : data primer 2017

Berdasarkan tabel 5.4 diatas, menunjukkan bahwa ada 5 sampel

positif telur cacing Trichuris trichiura (11,4%) dan 39 sampel negatif

tidak ditemukan telur cacing Trichuris trichiura (88,6%).

Page 43: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

29

Tabel 5.5 Distribusi Hasil Pemeriksaan Berdasarkan Jumlah TelurCacing Trichuris trichiura Pada Murid Sekolah Dasar17 Abeli Tahun 2017

No Kode sampel Frekuensi Persentase

1 Cs2 2 20%

2 Cs3 1 10%

3 Cs4 4 40%

4 Ds7 2 20%

5 Fs1 1 10%

Jumlah 10 100%

Sumber : data primer 2017

Berdasarkan tabel 5.5 diatas, menunjukkan bahwa ditemukan

jumlah telur cacing Trichuris trichiura (40%) dengan kode sampel Cs4

dan selebihnya ditemukan jumlah telur cacing Trichuris trichiura (10%)

dengan kode sampel Cs3 dan Fs1.

Tabel 5.6 Distribusi Hasil Pemeriksaan Berdasarkan Bentuk TelurTrichuris trichiura Pada Murid Sekolah Dasar 17 AbeliKelurahan Poasia Kecamatan Abeli Kota KendariTahun 2017

No Kategori Hasil

pemeriksaan

Frekuensi Persentase

1 Bentuk TelurTrichuris trichiura

Tempayen 5 83,33%

2 Bentuk telur cacinglain

Lonjong 1 16,67%

Jumlah 6 100%

Sumber : data primer 2017

Berdasarkan tabel 5.6 diatas, menunjukkan bahwa terdapat 5

sampel telur cacing Trichuris trichiura berbentuk tempayen (83,33%),

dan terdapat 1 sampel telur cacing lain berbentuk lonjong (16,67%).

Page 44: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

30

B. Pembahasan

Berdasarkan dari hasil penelitian terhadap sampel tinja pada murid SDN 17

Abeli Kelurahan Poasia Kecamatan Abeli Kota Kendari sebanyak 42 sampel

yang dilaksanakan pada tanggal 18 – 20 Juli 2017. Kemudian pemeriksaan

dilakukan di Laboratorium Analis Kesehatan Poltekkes Kendari dengan metode

pemeriksaan apung (flotasi). Prinsip kerja dari metode ini berat jenis (BJ) telur-

telur yang lebih ringan dari pada BJ (berat jenis) larutan yang digunakan adalah

NaCl jenuh sehingga telur-telur terapung dipermukaan dan mudah diamati.

1. Adanya telur cacing Trichuris trichiura

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SDN 17 Abeli

menunjukkan bahwa hasil pemeriksaan telur cacing Trichuris trichiura dari

44 sampel yang diteliti terdapat 39 sampel dengan persentase 88,6% tidak

ditemukan telur cacing Trichuris trichiura. Faktor lain yang memengaruhi

prevalensi cacing lain yaitu Ascaris lumbricoides yang lebih tinggi yaitu

daya tahan telur Ascaris lumbricoides terhadap suhu panas yang lebih tinggi

dibandingkan dengan telur Trichuris trichiura. Telur Trichuris trichiura

akan mati pada suhu 40-80oC sedangkan telur Ascaris lumbricoides tidak

(Jeffery and Leach, 1983).

Berdasarkan hasil penelitian yang diteliti terdapat 5 sampel dengan

persentase 11,4% ditemukan telur cacing Trichuris trichiura. Hal ini

menunjukkan Infeksi berat terhadap anak-anak lebih mudah terserang

daripada orang dewasa. Anak usia sekolah dasar (SD) sangat rentan terkena

kecacingan. Infeksi terjadi karena menelan telur yang telah berembrio

melalui tangan, makanan, atau minuman yang telah terkontaminasi,

langsung melalui debu, hewan rumah atau barang mainan (Irianto, 2013 :

231).

2. Jumlah telur cacing Trichuris trichiura

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan jumlah

telur cacing Trichuris trichiura. Seperti pada kode sampel Cs3 dan Fs1

Page 45: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

31

ditemukan satu telur cacing Trichuris trichiura (10%) dan selebihnya juga

ditemukan telur cacing Trichuris trichiura lebih dari satu persampel seperti

pada kode sampel Cs4 (40%). Pada penelitian ini bila dilihat dari segi kelas

disekolah dan usia, terdapat hubungan bermakna antara infeksi cacing

Trichuris trichiura dengan tinggi rendahnya kelas dan usia. Infeksi

kecacingan lebih banyak terjadi pada murid usia rendah 6 tahun, 7 tahun, 8

tahun. Hal tersebut sejalan dengan penelitian Adam dkk (2014),yaitu

terdapat hubungan antara usia dengan kejadian infeksi kecacingan. Pada

usia murid yang rendah 6 sampai 8 tahun rentan terinfeksi kecacingan

karena disebabkan oleh aktivitas bermain tanah yang tinggi. Begitu juga

penelitian yang dilakukan oleh Tadesse,(2005) menemukan hal yang sama

tingkat infeksi cacing berhubungan dengan tingkatan kelas, bahwa semakin

tinggi jenjang kelas murid, angka kecacingan menjadi semakin kecil. Hal ini

disebabkan aktivitas bermain ditanah murid kelas 4, 5 dan 6 sudah semakin

berkurang. Pengetahuan mempengaruhi terhadap penyakit kecacingan dan

sangat berperan penting untuk mencegah terjadinya penyakit kecacingan

sehingga kecenderungan pengetahuan rendah akan semakin meningkatkan

resiko infeksi pada kecacingan. Demikian halnya dengan Rahmawati (2009)

dalam penelitiannya bahwa pengetahuan seseorang akan semakin baik bila

ditunjang dengan tingkat pendidikan yang tinggi, dengan kata lain semakin

tinggi tingkat pendidikan semakin baik pula tingkat pengetahuan yang

dimilikinya. Penularan Trichuris trichiura tergantung dari kontaminasi

tanah dengan tinja maka penggunaan fasilitas dan sanitasi yang baik

merupakan tindakan pencegahan yang terpenting.

3. Bentuk telur cacing Trichuris trichiura

Berdasarkan hasil penelitian dari 44 sampel yang diteliti terdapat 5

sampel ditemukan telur cacing Trichuris trichiura berbentuk tempayen

(83,33)% dan 1 sampel ditemukan juga telur cacing bentuk lain yaitu

bentuknya lonjong (16,67%) yang teridendifikasi sebagai telur Enterobuis

Page 46: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

32

Vermicularis. Hal ini sejalan dengan penelitian Rahayu, (2006) yang

menyatakan bahwa ditemukannya prevalensi telur Trichuris trichiura adalah

11,59%. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor internal berupa struktur

morfologi telur Ascaris lumbricoides yang lebih kompleks dibandingkan

dengan struktur morfologi telur Trichuris trichiura. Lapisan terluar telur

Ascaris lumbricoides memiliki bentuk beralur dan berbenjol-benjol yang

berfungsi untuk melawan rintangan ketika berada dilingkungan sedangkan

telur Trichuris trichiura tidak memiliki struktur albuminoid sehingga

adaptasinya terhadap lingkungan lebih rendah. Hal ini dikarenakan

kebiasaan bermain di tanah dan kebiasaan jajan disembarang tempat, yang

mana kebiasaan tersebut bisa menjadi sumber penularan kecacingan pada

anak.

Selain itu juga ditemukan bentuk cacing yang lain seperti telur cacing

enterobius vermivularis atau cacing kremi. Telur berbentuk lonjong

asimetris. Dinding telur bening dan agak lebih tebal dari dinding telur

cacing tambang. Telur menjadi matang dalam waktu 6 jam setelah

dikeluarkan. Telur resisten terhadap desinfektan dan udara dingin. Dalam

keadaan lembab telur dapat hidup sampai 13 hari. Cacing kremi yang

ditemukan pada pada tinja anak laki-laki. Hal ini sesuai teori Sutanto,

(2009) yang menyatakan bahwa pada umumnya laki-laki lebih banyak yang

terkena infeksi kecacingan, serta gejala penyakit lain lebih nyata terinfeksi

pada laki-laki, karena laki-laki berhubungan dengan aktivitas fisik.

Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ginting, (2003) di Sumatera

Utara, menemukan bahwa infeksi cacing berhubungan dengan jenis

kelamin, yaitu laki-laki lebih banyak terkena infeksi cacing karena laki-laki

lebih sering beraktivitas diluar rumah.

Page 47: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

33

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pada pemeriksaan sampel tinja pada murid Sekolah Dasar Negeri 17 Abeli

dengan metode flotasi (pengapungan) telah ditemukan adanya 5 sampel

positif telur cacing Trichuris trichiura (11,4%) dan 39 sampel negatif tidak

ditemukan telur cacing Trichuris trichiura (88,6%).

2. Pada pemeriksaan sampel tinja murid Sekolah Dasar Negeri 17 Abeli telah

ditemukan jumlah telur cacing Trichuris trichiura lebih dari satu persampel

yaitu pada kode sampel Cs4 (40%). Dan pada kode sampel Cs3 dan Fs1

ditemukan satu telur cacing Trichuris trichiura (10%).

3. Pada pemeriksaan sampel tinja murid Sekolah Dasar Negeri 17 Abeli telah

ditemukan 5 sampel telur cacing Trichuris trichiura berbentuk tempayen

(83,33%), dan 1 sampel ditemukan juga telur cacing bentuk lain yaitu

bentuknya lonjong (16,67%) yang teridendifikasi sebagai telur Enterobuis

Vermicularis.

B. Saran

1. Bagi siswa SDN 17 Abeli perlu membiasakan diri untuk memanfaatkan

jamban yang telah tersedia dan meningkatkan hyhiene perorangan, baik dari

kebiasaan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, setelah buang air

besar (BAB) dan setelah bermain serta membiasakan memakai alas kaki

ketika bermain dan memotong kuku agar terhindar dari infeksi telur

Trichuris Trichiura.

2. Bagi pihak SDN 17 Abeli perlu melakukan pemantauan pada siswa-

siswinya, untuk berprilaku hidup sehat dan bersih dengan pengaktifan UKS

untuk mengawasi PHBS di Sekolah.

3. Bagi pihak puskesmas perlu memberikan penyuluhan berkaitan PHBS pada

murid sekolah seperti kebersihan kuku, dan cuci tangan yang baik, memakai

Page 48: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

34

alas kaki ketika bermain serta melakukan pemeriksaan dan pengobtan setiap

6 bulan sekali di SDN 17 Abeli.

4. Bagi peneliti selanjutnya agar menggunakan sampel yang lebih banyak lagi

guna mendapatkan hasil yang lebih valid dan dijadikan sebagai referensi

peneliti selanjutnya dengan metode yang berbeda dengan melihat faktor-

faktor yang dapat mempengaruhi infeksi Trichuris Trichiura

Page 49: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

35

Page 50: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

36

Page 51: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

DAFTAR PUSTAKA

Agung, H & Agus, F. 2003. Diare akibat infeksi parasit. Vol. 4 No. 4, Maret 2003:

198 – 203. Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM.

Depkes RI.(2010). Pedoman Tumbuh Nasional Tumbuh Kembang Anak. Jakarta :

Gramedia

Fausiah, A. dkk. 2016. Studi Komparatif Determinan Kejadian Diare Diwilayah

Pesisir (Puskesmas Abeli) Dan Perkotaan (Puskesmas Lepo-Lepo). Jurnal

Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat. Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Haluoleo.

Fausiyah, A. dkk. 2015. Laporan Praktikum Mata Kuliah Parasitologi Pemeriksaan

Telur Cacing Parasit Pada Feses (Metode Apung Dengan Dan Tanpa

Disentrifugasi) Serta Metode Modifikasi Harada Mori. Jurusan Kesehatan

Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Universitas Jendral

Soedirman Purwokerto.

Irianto, K. 2013. Parasitologi Medis(Mecal Laboratory). Bandung: Alfabeta

Isro`in, dkk. 2012. Personal hygiene, konsep proses dan aplikasi dalam praktek

keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu

Khafifah, W. 2016. Hubungan Kecacingan Dengan Anemia Pada Anak Sekolah

Dasar 17 Abeli Kota Kendari Sulawesi Tenggara. Jurusan Analis Kesehatan

Politeknik Kesehatan Kendari.

Kusuma, S.I. 2014. Laporan Praktikum Parasitologi. Jurusan Kesehatan Masyarakat

Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Jendral Soedirman Purwokerto.

Limpomo, A.B. 2014. Perbedaan Metode Flotasi Menggunakan Larutan Znso4

Dengan Metode Kato Katz Untuk Pemeriksaan Kuantitatif Tinja. Fakultas

Kedokteran, Universitas Diponegoro.

Page 52: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

Natadisatra, D & Agoes, R. 2009. Parasitologi Kedokteran (Ditinjau Dari Organ

Tubuh Yang Diserang). Jakarta: EGC.

Pusarawati, Suhintam, dkk. (2014) Atlas Parasitologi Kedokteran. Jakarta:EGC.

Rahmadani, N.S. 2016. Uji Diagnostic Kecacingan Antara Pemeriksaan Feses Dan

Pemeriksaan Kotoran Kuku Pada Siswa SDN 1 Krawangsari Kecamatan

Natar Lampung Selatan. Dalam Rusmatini, T. 2009. Teknik Pemeriksaan

Cacing Parasitik. Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung.

Rusmanto, D.J. 2012. Hubungan Personal Higyene Siswa Sekolah Dasar dengan

Kejadian Kecacingan. The Indonesian Journal of Publick Health. Vol. 8:

105-111.

Sarayati, S. 2016. Analisis Faktorr Perilaku Anak. ADLN Pepustakaan Universitas

Airlangga.

Soedarto. (2011) Buku Ajar Parasitologi Kedokteran. Jakarta : CV Sagung Seto.

Suluwi, S. dkk. 2016. Pengaruh Penyuluhan Dengan Metode Permainan Edukatif

Sukata Terhadap Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Tentang Pencegahan

[Enyakit Cacingan Pada Siswa Kelas IV Dan V SD Negeri 1 Mawasangka

Kabupaten Buton Tengah. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat,

Vol. 2 No. 5, Januari 2016 : ISSN 250-731X. Fakultas Kesehatan

Masyarakat, Universitas Haluoleo

Susanti, S.2014. Pemeriksaan Telur Cacing Nematoda Usus Ada Siswa SD Negeri

14 Palangka Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya. Program Studi

Analis Kesehatan. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhamadiyah

Palangka Raya

Susanto, I. Dkk. 2011. Parasitologi Kedokteran. Jakarta: FKUI

Wong, D, dkk. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC.

Page 53: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

LAMPIRAN

Page 54: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura
Page 55: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura
Page 56: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura
Page 57: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura
Page 58: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura
Page 59: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura
Page 60: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

TABULASI DATA

GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING TRICHURIS TRICHIURA PADA MURID SEKOLAHDASAR NEGERI 17 ABELI KELURAHAN POASIA KECAMATAN ABELI KOTA KENDARI TAHUN 2017

No Tgl Kodesampel

Kelas Umur Jeniskelamin

tinja Adanya Telur Jumlah Telur Bentuk TelurTrichuristrichiura

Kategori Trichuristrichiura

Kategori Trichuristrichiura

Kategori

1 19 Juli 2017 As1 Kelas 1 6 Thn L Segar - Negatif - Negatif - Negatif2 19 Juli 2017 As2 Kelas 1 6 Thn P Segar - Negatif - Negatif - Negatif3 19 Juli 2017 As3 Kelas 1 6 Thn P Segar - Negatif - Negatif - Negatif4 19 Juli 2017 As4 Kelas 1 6 Thn L Segar - Negatif - Negatif - Negatif5 19 Juli 2017 As5 Kelas 1 6 Thn P Segar - Negatif - Negatif - Negatif6 19 Juli 2017 As6 Kelas 1 6 Thn P Segar - Negatif - Negatif - Negatif7 19 Juli 2017 As7 Kelas 1 6 Thn L Segar - Negatif - Negatif - Negatif8 19 Juli 2017 Bs1 Kelas 2 7 Thn L Segar - Negatif - Negatif - Negatif9 19 Juli 2017 Bs2 Kelas 2 7 Thn P Segar - Negatif - Negatif - Negatif10 19 Juli 2017 Bs3 Kelas 2 7 Thn P Segar - Negatif - Negatif - Negatif11 19 Juli 2017 Bs4 Kelas 2 7 Thn L Segar - Negatif - Negatif - Negatif12 19 Juli 2017 Bs5 Kelas 2 7 Thn P Segar - Negatif - Negatif - Negatif13 19 Juli 2017 Bs6 Kelas 2 7 Thn P Segar - Negatif - Negatif - Negatif14 19 Juli 2017 Bs7 Kelas 2 7 Thn P Segar - Negatif - Negatif - Negatif15 19 Juli 2017 Bs8 Kelas 2 7 Thn L Segar - Negatif - Negatif - Negatif16 19 Juli 2017 Bs9 Kelas 2 7 Thn L Segar - Negatif - Negatif - Negatif17 19 Juli 2017 Cs1 Kelas 3 8 Thn L Segar - Negatif - Negatif - Negatif18 19 Juli 2017 Cs2 Kelas 3 8 Thn L Segar Ada Positif 2 Positif Tempayen Positif19 19 Juli 2017 Cs3 Kelas 3 8 Thn P Segar Ada Positif 1 Positif Tempayen Positif

Page 61: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

20 19 Juli 2017 Cs4 Kelas 3 8 Thn P Segar Ada Positif 4 Positif Tempayen& lonjong

Positif

21 19 Juli 2017 Cs5 Kelas 3 8 Thn P Segar - Negatif - Negatif - Negatif22 19 Juli 2017 Cs6 Kelas 3 8 Thn P Segar - Negatif - Negatif - Negatif23 19 Juli 2017 Cs7 Kelas 3 8 Thn L Segar - Negatif - Negatif - Negatif

Page 62: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

MASTER TABELGAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING TRICHURIS TRICHIURA

PADA MURID SEKOLAH DASAR NEGERI 17 ABELI KELURAHAN POASIAKECAMATAN ABELI KOTA KENDARI TAHUN 2017

No Tanggal Kodesampel

Kelas Umur Jeniskelamin

Hasil Pemeriksaan Telur Cacing Trichuris trichiura

I II III IV V VI 5-11Thn

12-16Thn

L P Adanya telur Jumlah BentukAda Tidak

ada0 1 2 3 4 Tempayen Lonjong Tidak

adabentuk

1 19 Juli 2017 As1 2 19 Juli 2017 As2 3 19 Juli 2017 As3 4 19 Juli 2017 As4 5 19 Juli 2017 As5 6 19 Juli 2017 As6 7 19 Juli 2017 As7 8 19 Juli 2017 Bs1 9 19 Juli 2017 Bs2 10 19 Juli 2017 Bs3 11 19 Juli 2017 Bs4 12 19 Juli 2017 Bs5 13 19 Juli 2017 Bs6 14 19 Juli 2017 Bs7 15 19 Juli 2017 Bs8 16 19 Juli 2017 Bs9 17 19 Juli 2017 Cs1 18 19 Juli 2017 Cs2 19 19 Juli 2017 Cs3

Page 63: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

20 19 Juli 2017 Cs4 21 19 Juli 2017 Cs5 22 19 Juli 2017 Cs6 23 19 Juli 2017 Cs7 24 20 Juli 2017 Ds1 25 20 Juli 2017 Ds2 26 20 Juli 2017 Ds3 27 20 Juli 2017 Ds4 28 20 Juli 2017 Ds5 29 20 Juli 2017 Ds6 30 20 Juli 2017 Ds7 31 20 Juli 2017 Ds8 32 20 Juli 2017 Ds9 33 20 Juli 2017 Es1 34 20 Juli 2017 Es2 35 20 Juli 2017 Es3 36 20 Juli 2017 Es4 37 20 Juli 2017 Es5 38 20 Juli 2017 Es6 39 20 Juli 2017 Fs1 40 20 Juli 2017 Fs2 41 20 Juli 2017 Fs3 42 20 Juli 2017 Fs4 43 20 Juli 2017 Fs5 44 20 Juli 2017 Fs6

Frekuensi 7 9 7 9 6 6 44 0 18 26 5 39 39 2 2 0 1 5 1 38

Jumlah 44 44 44 44 44 44

Page 64: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura
Page 65: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

LAMPIRAN 9

DOKUMENTASI PENELITIAN

(Gambar 1. Proses pengambilan sampel tinja pada murid SDN 17 Abeli)

Page 66: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

(Gambar 2. Alat dan Bahan pemeriksaan sampel)

(Gambar 3. Penimbangan tinja dan pembuatan larutan NaCl Jenuh)

Page 67: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

(Gambar 4. Penuangan suspensi tinja dan proses pembuatan preparat )

(Gambar 5 Sampel yang didiamkan dalam larutan NaCl Jenuh selama 45 menit)

Page 68: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

(Gambar 6 Preparat yang akan diperiksa dibawah Mikroskop)

(Gambar 7 pemeriksaan preparat dibawah mikroskop)

Page 69: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

Gambar 8. Trichuris trichiura pada hasil pengamatan mikroskop dengan

perbesaran 10 X

Gambar 9. Trichuris trichiura pada hasil pengamatan mikroskop dengan

perbesaran 40 X

Page 70: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TELUR CACING …pemeriksaan sampel tinja pada murid dengan metode flotasi (pe ngapungan) telah ditemukan 5 sampel yang positif telur cacing Trichuris trichiura

Gambar 10. Enterobius vermicularis pada hasil pengamatan mikroskop

dengan perbesaran 40 X