GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
-
Upload
warnet-raha -
Category
Education
-
view
401 -
download
0
Transcript of GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEKURANGAN ENERGI KRONISPADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANA
KABUPATEN MUNATAHUN 2015
Karya Tulis Ilmiah
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikandi Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
Oleh:
MarianiNIM: 2013.IB.0023
YAYASAN PENDIDIKAN SOWITEAKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA
KABUPATEN MUNA2016
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
Gambaran Faktor-Faktor Penyebab Kekurangan Energi Kronispada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Dana
Kabupaten Muna Tahun 2015
Telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis IlmiahAkademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
Raha, Juli 2016
Pembimbing I Pembimbing II
Asmaidah, S.ST Samudra Taufik, S.Gz
Mengetahui,Direktur Akbid Paramata RahaKabupaten Muna
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
Gambaran Faktor-Faktor Penyebab Kekurangan Energi Kronispada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Dana
Kabupaten Muna Tahun 2015
Telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis IlmiahAkademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
Raha, Juli 2016
Pembimbing I Pembimbing II
Asmaidah, S.ST Samudra Taufik, S.Gz
Mengetahui,Direktur Akbid Paramata RahaKabupaten Muna
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
Gambaran Faktor-Faktor Penyebab Kekurangan Energi Kronispada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Dana
Kabupaten Muna Tahun 2015
Telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis IlmiahAkademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
Raha, Juli 2016
Pembimbing I Pembimbing II
Asmaidah, S.ST Samudra Taufik, S.Gz
Mengetahui,Direktur Akbid Paramata RahaKabupaten Muna
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis ini telah diperiksa dan disahkan oleh Tim Penguji Karya Tulis IlmiahAkademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
TIM PENGUJI
1. Wa Ode Siti Asma, SST., M.Kes (………............…………......)
2. Asmaidah, SST (…………........………….....)
3. Samudra Taufik, S.Gz (…………........……….........)
Raha, Juli 2016
Pembimbing I Pembimbing II
Asmaidah, S.ST Samudra Taufik, S.Gz
Mengetahui,Direktur Akbid Paramata RahaKabupaten Muna
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis ini telah diperiksa dan disahkan oleh Tim Penguji Karya Tulis IlmiahAkademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
TIM PENGUJI
1. Wa Ode Siti Asma, SST., M.Kes (………............…………......)
2. Asmaidah, SST (…………........………….....)
3. Samudra Taufik, S.Gz (…………........……….........)
Raha, Juli 2016
Pembimbing I Pembimbing II
Asmaidah, S.ST Samudra Taufik, S.Gz
Mengetahui,Direktur Akbid Paramata RahaKabupaten Muna
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis ini telah diperiksa dan disahkan oleh Tim Penguji Karya Tulis IlmiahAkademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
TIM PENGUJI
1. Wa Ode Siti Asma, SST., M.Kes (………............…………......)
2. Asmaidah, SST (…………........………….....)
3. Samudra Taufik, S.Gz (…………........……….........)
Raha, Juli 2016
Pembimbing I Pembimbing II
Asmaidah, S.ST Samudra Taufik, S.Gz
Mengetahui,Direktur Akbid Paramata RahaKabupaten Muna
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
iii
RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS DIRI :
Nama : Mariani
NIM :Psw.2013.IB.0023
Tempat / TanggalLahir : Lapodidi,29 september 1994
JenisKelamin : Perempuan
Suku / Bangsa : Muna / Indonesia
Agama : Islam
Alamat :Jl. sultan hasanuddin,no.4 Raha Kecamata Katobu
Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara
II. PENDIDIKAN
A. SD : SD Negeri14 Kontunaga 2001 – 2007
B. SMP : SMP Muhammadiyah Raha 2007– 2010
C. SMA : SMA Muhammadiyah Raha 2010– 2013
D. Sejak tahun 2013 mengikuti Pendidikan Diploma III Akademi Kebidanan
Paramata Raha Kabupaten Muna dan Insya Allah akan menyelesaikannya tahun
2016
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Tidak ada kata yang paling indah selain mengucap puji dan syukur kepada Sang
Maha Pencipta Allah SWT, karena hanya karena rahmat dan ridhoNya sehingga Karya
Tulis Ilmiah ini dengan judul ”Gambaran Faktor-Faktor Penyebab Kekurangan
Energi Kronik pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Dana Kecamatan
Watoputih Kabupaten Muna Tahun 2015” dapat selesai tepat pada waktunya.
Penghargaan yang tinggi dan ucapan terimakasih yang tiada henti penulis
haturkan kepada Ibu Asmaidah, SST selaku Pembimbing I dan Pak Samudra
Taufik, S.Gz selaku Pembimbing II atas kesediaannya baik berupa waktu, bimbingan,
motivasi, petunjuk, pengarahan dan dorongan baik moril maupun materil yang begitu
sangat berharga.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini dengan penuh kerendahan hati, penulis
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Bapak La Ode Muhlisi, M.Kes selaku Ketua Yayasan Pendidikan Sowite
Kabupaten Muna yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
mengikuti pendidikan di Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna.
2. Ibu Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M. Kes selaku Direktur Akademi Kebidanan
Paramata Raha, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
mengikuti pendidikan di Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna.
v
3. Ibu Wa Ode Siti Asma, SST., M.Kes selaku penguji Karya Tulis Ilmiah atas
keikhlasan dan bimbingannya yang sangat berharga dan tiada henti.
4. Seluruh jajaran Dosen dan para Staf Akademi Kebidanan Paramata Raha yang telah
memberikan petunjuk dan bimbingan selama mengikuti pendidikan dan
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Kepala Kesbang dan Dinas kesehatan Kabupaten Muna yang telah membantu
memberikan izin serta kesempatan kepada peneliti untuk melakukan penelitian ini
6. Kepala Puskesmas Dana yang telah banyak membantu penulis dalam pemberian
informasi untuk penyusunan karya tulis ilmiah ini.
7. Bidan Koordinator dan seluruh Petugas Puskesmas Dana khususnya petugas Ruang
KIA/KB yang bersedia bekerja sama dengan penulis selama melaksanakan
penelitian.
8. Orang tuaku Ayahanda La Inde dan Ibunda wa harufia yang senantiasa mengiringi
langkahku dengan doa setiap sholat dan hembusan nafasnya dan Ibuku yang
tersayang Hj. Waode Farida Aryani paling kucintai selalu rela berkorban lahir dan
batin demi terwujudnya cita-cita dan harapanku yang tak henti-hentinya
memberikan motifasi dan semangat serta seluruh keluarga yang telah memberikan
bantuan dan dukunganya, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi serta
penulisan karya tulis ilmiah ini. Semoga Allah tetap menjaga orang-orang yang
paling kucintai dalam balutan rohmat dan hidayah-Nya.
9. Seluruh saudaraku (Fiana, Hartun dan Rusman) yang kusayangi yang telah
memberikan doa dan motivasi selama mengikuti pendidikan di Akademi Kebidanan
Paramata Raha hingga penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
vi
10. Teman-teman seangkatan yang namanya tak dapat saya sebutkan satu per satu,
terima kasih atas semangat yang kalian berikan dan sahabat – sahabatku terutama
kepada, Fatkhi, Mira, Liati, Eda, Piana, Rasni, Desi, Hikma,Fifi, dan Erna atas
persahabatan yang tulus selama ini, serta yang pernah menjadi temanku, terima
kasih telah memberi warna dalam persahabatan selama ini.
Semoga Allah SWT, memberikan imbalan yang setimpal atas segala kebaikan
dalam mewujudkan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa Karya Tulis
Ilmiah ini jauh dari sempurna baik dari segi materi maupun penulisannya, karena
”Tak Ada Gading yang Tak Retak”. Olehnya itu, kritik dan saran yang membangun
sangat penulis harapkan demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.
Wassalamu`alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Raha, Juli 2016
Penyusun
vii
DAFTAR ISI
Halaman Judul………………………………………………………………………….. i
Lembar persetujua............................................................................................... .......… ii
Lembar Pengesahan ……………………………………….………………………….. iii
Riwayat Hidup .................................................................................................... …….. iv
Kata Pengantar .................................................................................................... ……. . v
Daftar Isi………………………………………………………………………………. vi
Daftar Tabel ........................................................................................................ …….. vii
Intisari………...……………………………………………………………………….. ix
Bab I Pendahuluan ............................................................................................ ……. 1
A. Latar Belakang……………………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………….. 4
C. Tujuan Penelitian…………………………………………………………… 5
1. Tujuan Umum................................................................................ …… 5
2. Tujuan Khusus ............................................................................... …… 5
D. Manfaat Penelitian.............................................................................. …… 5
1. Manfaat Teoritis…………………………………………………………. 5
2. Manfaat Praktis…………………………………………..……………… 6
Bab II Tinjauan Pustaka .................................................................................... …… 8
A. Telaah Pustaka…………………………………………………………… 8
B. Landasan Teori…………………………………………………………… 24
C. Kerangka Konsep………………………………………………………… 26
D. Pertanyaan Penelitian…………………………………………………….. 27
Bab III Metode Penelitan………………………………………………………………28
A. Jenis dan Rancangan Penelitian………………………………………….. 28
B. Waktu dan Tempat Penelitian……………………………………………. 28
C. Populasi dan Sampel…………………………………………………...... 28
D. Identifikasi Variabel Penelitian……………………………………….… 29
E. Definisi Operasional…………………………………………………….. 29
viii
F. Jenis Instrument ………………………………………………………... 30
G. Pengolahan dan Analisa Data………………………………………….… 30
H. Jalannya Penelitian………………………………………………….….. 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………………….… 32
A. Hasil Penelitian………………………………………………………..… 32
B. Gambaran Umum Lokasi Penelitian………………………………..…… 32
C. Pembahasan…………………………………………………….……… 36
BAB V Kesimpulan Dan Saran…………………………………………….……… 39
A. Kesimpulan……………………………………………………………… 39
B. Saran…………………………………………………………………… 40
Daftar Pustaka…………………………………………………………………...… 41
Lampiran-lampiran
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Contoh Menu Ibu Hamil………………….................................. 21
Tabel 2 : Distribusi Ibu Hamil yang Mengalami KEK Berdasarkan Umur
Diwilayah Kerja Puskesmas Dana Kecamatan Watoputih
Kabupaten Muna Tahun 2015……………………………….. 33
Table 3 : Distribusi Ibu Hamil yang Mengalami KEK Berdasarkan
Paritas Diwilayah Kerja Puskesmas Dana Kecamatan
Watoputih Kabupaten Muna Tahun 2015……………………… 34
Tabel 4 : Distribusi Ibu Hamil yang Mengalami KEK Berdasarkan Jarak
Kelahiran Diwilayah Kerja Puskesmas Dana Kecamatan
Watoputih Kabupaten Muna Tahun 2015……………………… 35
x
INTISARI
MARIANI (2013.IB.0023), Gambaran Faktor-Faktor Penyebab KekuranganEnergy Kronik Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Dana KecamatanWatoputih Kabupaten Muna 2015” di bawah bimbingan ASMAIDAH danSAMUDRA TAUFIK.Latar Belakang : Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah salah satu keadaanmalnutrisi. Dimana keadaan ibu menderita kekurangan makanan yang berlangsungmenahun (kronik) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibusecara relative atau absolut satu atau lebih zat gizi..Metode penelitian: Jenis Penelitian yang diguanakan adalah deskriptif. Tekhnikpengambilan sampel yang digunakan adalah Total Sampling.Hasil penelitian: Berdasarkan faktor-faktor penyebab ibu hamil Kurang Energi Kronikpada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Dana Kecamatan Watoputih KabupatenMuna pada tahun 2015 didapat hasil umur <20 tahun sebanyak 10 orang ( 31,25%),umur 20-35 tahun sebanyak 9 orang (28,13%) dan umur yang >35 tahun sebanyak 13orang (40,62%). Berdasarkan paritas, paritas I sebanyak 7 orang (21,87%), paritas IIsebanyak 11 orang (34, 38%) dan paritas >III sebanyak 14 orang (43,75%) sedangkanberdasarkan jarak kelahiran, jarak kelahiran < 2 tahun sebanyak 6 orang (24%), 2-5tahun sebanyak 15 orang (60%) dan > 5 tahun sebanyak 4 orang (16%).Kesimpulan: Faktor penyebab KEK pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas DanaKecamatan Watoputih Kabupaten Muna yang paling banyak ditemukan pada kelompokumur >35 tahun (40,62%), paritas >III (43,75%) dan pada jarak kelahiran (60%).
Kata Kunci: Kehamilan, KEK, Umur, Jarak kehamilan Paritas.Daftar Pustaka :11 (2006 – 2015)
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kematian ibu menurut Word Health Organization (WHO) adalah kematian yang
terjadi saat hamil, bersalin, atau dalam 42 hari pasca persalinan dengan penyebab yang
berhubungan langsung atau tidak langsung terhadap kehamilan. Organisasi kesehatan
dunia memperkirakan, diseluruh dunia lebih dari 585 ribu ibu meninggal tiap tahun saat
hamil atau bersalin.
Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah salah satu keadaan malnutrisi. Dimana
keadaan ibu menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronik) yang
mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu secara relative atau absolut satu
atau lebih zat gizi (Helena, 2013).Kekurangan Energy dan Kalori (KEK) pada Wanita
Usia Subur (WUS) dan ibu hamil beresiko melahirkan Berat Bayi Lahir Rendah (Atika
dan Sitti, 2009).
Angka kematian ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dalam derajat
kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu
penyebab kematian terkait dengan gangguan selama masa kehamilan sehingga hal ini
menjadi masalah yang besar di Indonesia menurut Survey Data Demografi Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2007 disebutkan bahwa angka kematian ibu di Indonesia
mencapai 228 per 100.000 dari jumlah kelahiran hidup. Sedangkan di wilayah Provinsi
Jawa Tengah pada tahun 2012 dari laporan Kota/Kabupaten mencapai 116,34 per
100.000 jumlah kelahiran hidup. (Depkes.RI, 2012)
Penyebab KEK adalah akibat dari ketidak seimbangan antara asupan untuk
pemenuhan kebutuhan dan pengeluaran energi. Menurut data Riskesdas 2010, secara
nasional, terdapat 44,8% ibu hamil mengkonsumsi energi di bawah kebutuhan minimal
(ibu hamil di perkotaan sebesar 41,9% dan di pedesaan sebesar 48%).6 Strategi yang
dilakukan oleh pemerintah untuk menangani masalah gizi pada ibu hamil KEK dengan
Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) dan penyuluhan bagi ibu hamil.3,7
Penelitian di India menyatakan bahwa makanan tambahan sangat memengaruhi
kenaikan berat badan ibu, pertumbuhan janin intrauterin, berat lahir dan meningkatkan
hasil pengeluaran bayi.
Terdapat beberapa penyebab yang mempengaruhi kebutuhan ibu akan zat gizi
tidak terpenuhi yaitu disebabkan karena asupan makanan yang kurang dan penyakit
infeksi, ibu hamil yang asupan makanannya cukup tetapi menderita sakit maka akan
mengalami gizi kurang dan ibu hamil yang asupan makanannya kurang maka daya
tahan tubuh akan melemah dan akan mudah terserang penyakit, tingkat pendidikan yang
rendah, pengetahuan ibu tentang gizi kurang, pendapatan keluarga yang tidak
memadahi, usia ibu yang kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun sehingga
berpengaruh pada kebutuhan gizinya, paritas ibu yang tinggi atau terlalu sering hamil
dapat menguras cadangan zat gizi tubuh, jarak kelahiran yang terlalu dekat
menyebabkan ibu tidak memperoleh kesempatan untuk memperbaiki tubuh setelah
melahirkan, ibu hamil yang bekerja membutuhkan lebih banyak energi karena cadangan
energinya dibagi untuk dirinya sendiri, janin dan bekerja. (Arisman, 2007).
Energi merupakan faktor gizi yang paling penting pada saat kehamilan yang
dapat mempengaruhi berat badan bayi lahir. Banyaknya Energi yang dibutuhkan pada
saat kehamilan sekitar 80.000 Kkal atau membutuhkan 300 Kkal setiap harinya pada
masa kehamilan dan pada trimester I lebih sedikit meningkat dibandingkan kebutuhan
Energi pada trimster II dan III (Arisman, 2010).
Lingkar lengan atas (LILA) adalah jenis pemeriksaan antropometri yang
digunakan untuk mengukur resiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada wanita usia
subur (WUS) yang meliputi remaja,ibu hamil,ibu menyusui dan pasangan usia subur
(PUS). Sedangkan ambang batas LILA pada WUS dengan resiko KEK adalah 23,5 cm
dan apabila kurang dari 23,5 cm wanita tersebut mengalami resiko Kekurangan Energi
kronis (KEK) (Supriasa, 2012).
Faktor faktor yang berhubungan dengan KEK pada ibu hamil diantaranya adalah
keadaan sosial ekonomi yang mengakibatkan rendahnya pendidikan, jarak kelahiran
yang terlalu dekat menyebabkan buruknya status gizi pada ibu hamil, banyaknya bayi
yang dilahirkan (paritas), usia kehamilan pertama yang terlalu muda atau masih remaja
dan pekerjaan yang biasanya memiliki status gizi lebih rendah apabila tidak di imbangi
dengan asupan makanan dalam jumlah yang cukup (Ary dan Rusilanti, 2013).
Berdasarkan Riskesdas pada tahun 2013, proporsi Wanita usia subur (WUS)
dengan kekurangan Energi kronik, yaitu WUS dengan lingkar lengan atas kurang dari
23,5 cm telah terjadi peningkatan dengan proporsi ibu hamil usia 15-19 tahun dengan
KEK (kekurangan Energi Kronik) dari 33,5 % pada tahun 2010 meningat menjadi 38,5
% di tahun 2013. Selain itu peningkatan yang terjadi pada WUS usia 15-19 tahun yang
tidak hamil dari 30,9 % pada tahun 2010 meningkat menjadi 46,6% pada tahun 2013
(depkes RI, 2013).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Muna tahun 2013 jumlah ibu
hamil terdapat sebanyak 6631 orang dengan yang mengalami KEK sebanyak 643 orang
(9,7%), tahun 2014 jumlah ibu hamil 6651 orang dengan yang KEK sebanyak 769
orang (11,56%) dan pada tahun 2015 jumlah ibu hamil yaitu 4958 dengan yang
mengalami KEK 680 orang (13,7%).
Data yang diperoleh dari Puskesmas Dana jumlah ibu hamil pada tahun 2013
yaitu 205 dengan jumlah KEK sebanyak 29 orang, pada tahun 2014 jumlah ibu hamil
176 dengan jumlah KEK sebanyak 9 orang dan meningkat kembali pada tahun 2015
yaitu jumlah ibu yang mengalami KEK adalah 31 dari jumlah ibu hamil 182.
Berdasarkan dari data tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang
“Gambaran Faktor-faktor Penyebab Kekurangan Energi Kronik Pada Ibu Hamil di
Puskesmas Dana pada tahun 2015”.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran faktor-faktor penyebab Kekurangan Energi Kronik pada ibu
hamil di Puskesmas Dana pada tahun 2015 ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran faktor-faktor penyebab Kekurangan Energi
Kronik(KEK) pada ibu hamil di Puskesmas Dana pada tahun 2015.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya faktor penyebab (Kekurangan Energi Kronik) KEK terhadap umur
ibu di Puskesmas Dana Tahun 2015
b. Diketahuinya faktor penyebab (Kekurangan Energi Kronik) KEK terhadap
paritas di Puskesmas Dana Tahun 2015
c. Diketahuinya faktor penyebab (Kekurangan Energi Kronik) KEK terhadap
jarak kehamilan di Puskesmas Dana Tahun 2015
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
Sebagai salah satu sumber informasi bagi penentu kebijakan dan pelaksanaan
program baik pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Muna dan Puskesmas dalam
menyusun perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sebagai informasi bagi
pengembangan dan pengetahuan khususnya asuhan kebidanan pada ibu hamil pada
keluarga dan komunitas
2. Manfaat Ilmiah
Diharapkan hasil penulisan ini dapat menjadi sumber informasi dan
memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan bahan acuan bagi penulis selanjutnya.
3. Manfaat Bagi Institusi
Sebagai bahan acuan diharapkan dapat dimanfaatkan terutama dalam
pengembangan konsep tentang masalah kurang energi kronik pada ibu hamil di
Institusi Program Studi DIII Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna.
4. Manfaat bagi Penulisan
a. Sebagai salah satu persyaratan dalam penyelesaian ujian akhir dijenjang
Pendidikan Diploma III Kebidanan Paramata Raha.
b. Merupakan kontribusi pemikiran bagi penulis dalam proses penerapan ilmu
pengetahuan yang telah diperoleh khususnya tentang asuhan kebidanan pada ibu
hamil dengan kurang energi kronik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Kehamilan
a. Pengertian.
Kehamilan adalah hasil dari pertemuan sperma dan sel telur. Dalam
prosesnya, perjalanan sperma untuk menemui sel telur (ovum) betul-betul
penuh perjuangan (Maulana, 2008 : 125). Kehamilan adalah pertumbuhan dan
perkembangan janin intrauterine mulai sejak konsepsi sampai permulaan
persalinan (Salemba Medika, 2011). Kehamilan di definisikan sebagai
fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan
nidasi atau implantasi. Pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterine
mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Hanafiah,
2008 : 213).
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila
dihitung dari saat fertilsisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsunng dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut
kalender internasional. Kehamilan terbagi menjadi 3 trimester, dimana
trimester satu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu
(minggu ke – 13 hingga ke – 27), dan trimester ketiga 13 minggu, minggu ke –
28 hingga ke – 40 (Nurul Jannah, 2010).
Kehamilan adalah suatu proses yang dimulai dari konsepsi sampai
lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan
7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Nurul Jannah, 2010).
Kehamilan dibagi menjadi tiga trimester yaitu trimester pertama dimulaidari
awal kehamilan sampai 12 minggu, trimester kedua dimulai dari 13 minggu
sampai 28 minggu dan trimester ketiga dimulai dari 29 minggu sampai 42
minggu (Manuaba, 2012).
Kehamilan yang sehat secara jasmani dan rohani dapat dilihat dari
peningkatan berat badan ibu sesuai dengan usia kehamilanya. Pertambahan
berat badan dalam periode kehamilan (gestasi) rata-rata 11-12 kg, yang
meliputi berat plasenta, fetus, dan cairan amnion bersama-sama seberat 4,2 kg
dan sisanya adalah jaringan otot ibu sebesar 8 kg persen. Volume
plasma,cairan extraseluler, serta intraseluler meningkat karena ratio air tubuh
terhadap kandungan kalium meningkat, sedangkan cairan extraseluler
meningkat sesuai dengan proporsi, tetapi lebih besar daripada cairan intra
seluler. Oleh karena itu proporsi penambahan berat pada ibu hamil,
diperkirakan bervariasi antara 2- 4 kg yang mengandung lemak (Nuha Medika,
2011).
Adanya kehamilan maka akan terjadi penambahan berat badan yaitu
sekitar 12,5 kg. Peningkatan tersebut sebanyak 15% dari sebelumnya. Proporsi
pertambahan berat badan tersebut dapat dibagi: Janin 25-27%, Plasenta 5%,
Cairan amnion6%, ekspansi volume darah 10%, peningkatan lemak tubuh 25-
27%, peningkatan cairan extra seluler 13%, pertumbuhan uterus pada payudara
11% (Nuha Medika, 2009)
b. Kebutuhan nutrisi ibu hamil.
Tujuan penatalaksanaan gizi pada wanita hamil adalah untuk mencapai
status gizi ibu yang optimal sehingga ibu menjalani mental yang baik bayi yang
akan dilahirka dan perjalanan suatu penyakit pada ibu hamil perlu
mendapatkan perhatian yang lebih. Sehingga untuk mengantisipasi terjadinya
hal yang tidak diinginkan maka diperlukan adanya status diet dan nutrisi yang
baik pada ibu hamil.
Pada masa usia kehamilan muda tambahan gizi dalam bentuk vitamin
dan mineral sangat diperlukan sedangkan kebutuhan akan kalori dan protein
diperlukan pada minggu kedelapan sampai kelahiran.Kekurangan asupan pada
salah satu zat akan mengakibatkan kebutuhan terhadap suatu nutrient
terganggu selama kehamilan (Nuhamedik, 2009).
Selama proses kehamilan terjadi peningkatan kebutuhan kalori sejalan
dengan adanya peningkatan laju metabolic basal dan pertambahan yang akan
meningkatkan penggunaan kalori sela aktifitas. Selain itu juga selama hamil
ibu membutuhkan tenaga tambahan energi atau kalori untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin, plasenta, jaringan payudara, dan cadangan lemak.
Kebutuhan kalori kira-kira sekitar 15% dari kalori normal. Tambahan energi
yang di perlukan selama hamil yaitu 27.000-80.000 Kkal/hari. Sedangkan
energi yang dibutuhkan oleh janin sendiri untuk tumbuh dan berkembang
adalah 50-95 Kkal/kg/hari atau sekitar 175-350 Kkal/hari pada janin dengan
BB 3,5 kg (Nuha Medika, 2009).
2. Kurang Energi Kronis
a. Pengertian.
Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah salah satu keadaan malnutrisi.
Dimana keadaan ibu menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun
(kronik) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu secara
relative atau absolut satu atau lebih zat gizi (Helena, 2013). Kekurangan Energi
dan Kalori (KEK) pada Wanita Usia Subur (WUS) dan ibu hamil beresiko
melahirkan Berat Bayi Lahir Rendah (Atika dan Sitti, 2009).
KEK adalah penyebabnya dari ketidakseimbangan antara asupan untuk
pemenuhan kebutuhan dan pengeluaran energi. Istilah KEK atau kurang energi
kronik merupakan istilah lain dari Kurang Energi Protein (KEP) yang
diperuntukkan untuk wanita yang kurus dan lemak akibat kurang energi yang
kronis.
Ibu hamil memerlukan gizi yang lebih tinggi di bandingkan dengan ibu
yang tidak hamil karena gizi yang di konsumsi oleh ibu selain untuk dirinya
sendiri, gizi itu di perlukan oleh janin dalam proses perkembangan,
mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang seperti :
1) Karbohidrat yang dapat diperoleh dari nasi, kentang, roti, ubi.
2) Protein yang dapat di peroleh dari ikan, tempe, tahu, telur.
3) Sayur, terutama yang berwarna hijau seperti bayam, kangkung, katuk.
4) Buah, baik dalam pemenuhan mineral dan vitamin.Susu, adalah
penyempurnaan dalam makanan yang di konsumsi oleh tubuh karena susu
memiliki kandungan yang lengkap di dalamnya(Nuhamedika, 2011).
b. Faktor-faktor penyebab kurang energi kronik
1) Faktor Sosial Ekonomi
Faktor sosial ekonomi ini terdiri dari:
a) Pendapatan Keluarga
Tingkat pendapatan dapat menentukan pola makanan. Orang dengan
tingkat ekonomi rendah biasanya akan membelanjakan sebagian besar
pendapatan untuk makan, sedangkan dengan tingkat ekonomi tinggi
akan berkurang belanja untuk makanan. Pendapatan merupakan faktor
yang paling menentukan kualitas dan kuantitas hidangan. Semakin
banyak mempunyai uang berarti semakin baik makanan yang
diperoleh, dengan kata lain semakin tinggi penghasilan, semakin
besar pula persentase dari penghasilan tersebut untuk membeli buah,
sayuran dan beberapa jenis makanan lainnya.
b) Pendidikan Ibu
Pendidikan gizi merupakan salah satu unsur yang terkait dalam
meningkatkan status gizi masyarakat jangka panjang.Melalui
sosialisasi dan penyampaian pesan- pesan gizi yang praktis akan
membentuk suatu keseimbangan bangsa antara gaya hidup dengan
pola konsumsi masyarakat.Pengembangan pedoman gizi seimbang
untuk petugas maupun masyarakat adalah salah satu strategi dalam
mencapai perubahan pola konsumsi makanan yang ada di masyarakat
dengan tujuan akhir yaitu tercapainya status gizi masyarakat yang
lebih baik (Alfabeta, 2011).
2) Faktor Pola Konsumsi
Pola makanan masyarakat Indonesia pada umumnya mengandung
sumber besi heme (hewani) yang rendah dan tinggi sumber besi non
heme (nabati), menu makanan juga banyak mengandung serat dan
fitat yang merupakan faktor penghambat penyerapan besi.
3) Faktor Perilaku
Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan, pada umumnya
wanita lebih memberikan perhatian khusus pada kepala keluarga dan
anak-anaknya. Ibu hamil harus mengkonsumsi kalori paling sedikit
3000 kalori/hari. Jika ibu tidak punya kebiasaan buruk seperti
merokok, pecandu dan sebagainya, maka status gizi bayi yang kelak
dilahirkannya juga baik dan sebaliknya.
4) Faktor Biologis
Faktor biologis ini diantaranya terdiri dari :
a) Usia Ibu Hamil
Melahirkan anak pada usia ibu yang muda atau terlalu tua
mengakibatkan kualitas janin/anak yang rendah dan juga akan
merugikan kesehatan ibu. Karena pada ibu yang terlalu muda
(kurang dari 20 tahun) dapat terjadi kompetisi makanan antara
janin dan ibunya sendiri yang masih dalam masa pertumbuhan dan
adanya perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan.
Sehingga usia yang paling baik adalah lebih dari 20 tahun dan
kurang dari 35 tahun, sehingga diharapkan status gizi ibu hamil
akan lebih baik.
b) Jarak Kehamilan
Ibu dikatakan terlalu sering melahirkan bila jaraknya kurang dari 2
tahun. Penelitian menunjukkan bahwa apabila keluarga dapat
mengatur jarak antara kelahiran anaknya lebih dari 2 tahun maka
anak akan memiliki probabilitas hidup lebih tinggi dan kondisi
anaknya lebih sehat dibanding anak dengan jarak kelahiran
dibawah 2 tahun. Jarak melahirkan yang terlalu dekat akan
menyebabkan kualitas janin/anak yang rendah dan juga akan
merugikan kesehatan ibu. Ibu tidak memperoleh kesempatan
untuk memperbaiki tubuhnya sendiri (ibu memerlukan energi
yang cukup untuk memulihkan keadaan setelah melahirkan
anaknya). Dengan mengandung kembali maka akan menimbulkan
masalah gizi ibu dan janin/bayi berikut yang dikandung.
c) Paritas
Paritas adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi yang
dapat hidup atau viable .
Paritas diklasifikasikan sebagai berikut:
(1) Primipara adalah seorang wanita yang telah pernah
melahirkan satu kali dengan janin yang telah mencapai batas
viabilitas, tanpa mengingat janinnya hidup atau mati pada
waktu lahir.
(2) Multipara adalah seorang wanita yang telah mengalami dua
atau lebih kehamilan yang berakhir pada saat janin telah
mencapai batas viabilitas.
(3) Grande multipara adalah seorang wanita yang telah
mengalami lima atau lebih kehamilan yang berakhir pada
saat janin telah mencapai batas viabilitas.Kehamilan dengan
jarak pendek dengan kehamilan sebelumnya kurang dari 2
tahun/kehamilan yang terlalu sering dapat menyebabkan gizi
kurang karena dapat menguras cadangan zat gizi tubuh serta
organ reproduksi belum kembali sempurna seperti sebelum
masa kehamilan.
c. Patofisiologi
Kebutuhan nutrisi meningkat selama hamil. Masukan gizi pada ibu hamil
sangat mentuk kesehatannya dan janin yang di kandungnya. Kebutuhan gizi
selama hamil berbeda sebelum hamil, peningkatan kebutuhan ibu gizi hamil
sebesar 15% , karna di butuhkan karna pertumbuhan rahim, payudara, volume
darah, placenta, air ketuban, dan pertumbuhan janin dan placenta. Cakupan
gizi pada ibu hamil dapat di ukur dari kenaikan berat badan ibu hamil trsebut.
Kenaikan berat badan ibu hamilantara 6.5 kg Sampai 16.5 kg rata-rata 12,5
kg terutama dalam kehamilan 20 minggu terakhir.
d. Tanda dan gejala KEK
Tanda- tanda KEK meliputi :
1) Lingkar lengan atas sebelah kiri kurang dari 23,5 cm.
Jika hamil cenderung akan melahirkan anak secara prematur atau jika
lahir secara normal bayi yang dilahirkan biasanya berat badan
lahirnya rendah atau kurang dari 2.500 gram.
2) Badan kurus ( BB tidak sesuai dengan tinggi badan ).
Gejala-gejala KEK meliputi :
1) Nafsu makan berkurang.
2) Mual.
3) Badan lemas.
4) Mata berkunang- kunang.
e. Akibat KEK
Kurang energi kronik pada saat kehamilan dapat berakibat pada ibu
maupun pada janin yang dikandungnya.
1) Terhadap ibu
Dapat menyebabkan resiko dan komplikasi antara lain: anemia,
perdarahan, berat badan tidak bertambah secara normal dan terkena
penyakit infeksi.
2) Terhadap persalinan : pengaruhnya pada persalinan dapat mengakibatkan
persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature),
perdarahan.
3) Terhadap janin : kekurangan gizi ibu hamil dapat mempengaruhi proses
pertumbuhan janin dan dapat keguguran , abortus, bayi lahir mati,
kematian neonatal, caat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra
partum(mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah
(BBLR).
f. Cara Mengatasi Resiko KEK
Cara mengetahui risiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) dengan
menggunakan pengukuran Lila :
1) Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA).
LILA adalah suatu cara untuk mengetahui risiko Kekurangan Energi
Kronis (KEK) wanita usia subur termasuk remaja putri. Pengukuran LILA
tidak dapat digunakan untuk memantau perubahan status gizi dalam jangka
pendek.
2) Pengukuran dilakukan dengan pita LILA dan ditandai dengan sentimeter,
dengan batas ambang 23,5 cm (batas antara merah dan putih). Apabila
tidak tersedia pita LILA dapat digunakan pita sentimeter/metlin yang biasa
dipakai penjahit pakaian. Apabila ukuran LILA kurang dari 23,5 cm atau
di bagian merah pita LILA, artinya remaja putri mempunyai risiko KEK.
Bila remaja putri menderita risiko KEK segera dirujuk ke
puskesmas/sarana kesehatan lain untuk mengetahui apakah remaja putri
tersebut menderita KEK dengan mengukur IMT. Selain itu remaja putri
tersebut harus meningkatkan konsumsi makanan yang beraneka ragam.
g. Hal-hal yang Perlu di Perhatikan
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan:
1)Pengukuran dilakukan di bagian tengah antara bahu dan siku lengan kiri
2)Lengan harus dalam posisi bebas, lengan baju dan otot lengan dalam
keadaan tidak tegang atau kencang.
3)Alat pengukur dalam keadaan baik dalam arti tidak kusut atau sudah
dilipat-lipat, sehingga permukaannya sudah tidak rata.
h. Deteksi dini Kurang Energi Kronis (KEK) :
1) Dilakukan setiap tahun dengan mengukur Lingkar Lengan Kiri Atas
(LILA) dengan memakai pita LILA.
2) Pada Remaja Putri/Wanita yang LILA-nya <23,5 cm berarti menderita
Risiko Kurang Energi Kronis (KEK), yang harus dirujuk ke Puskesmas/
sarana pelayanan kesehatan lain, untuk mendapatkan konseling dan
pengobatan.
i. Pengaruh KEK
Beberapa cara untuk digunakan untuk mengetahui status gizi ibu
hamil antara lain memantau penambahan berat badan selama hamil,
mengukur lingkar lengan atas (LILA), pertambahan berat badan selama hamil
sekitar 10-12 kg, sekitar 3 kg, dan trimester I pertambahan kurang dari 1 kg,
trimester II juga sekitar 3 kg, dan trimester III sekitar 6 kg. Pertambahan
berat badan ini juga sekaligus bertujuan untuk memantau janin. Pengukuran
LILA dimaksudkan untuk mengetahui apakah seseorang menderita kurangan
Energi Kronik ( KEK ).
j. Penatalaksanaan KEK
Terapi kekurangan energi kronik di tunjukan pada pengobatan indifidu
di sertai tindakan- tindakan preventif di masyarakat dengan perbaikan-
perbaikanpada faktor penyebab.
Penataklaksanan ibu hamil dengan kekurangan energi kronik adalah :
1) Tambah makan
Makanan pada ibu hamil sangat penting, karna makanan merupakan
sumber gizi yang di butuhkan ibu hamil untuk perkembangan janin dan
tumbuhnya sendiri.Keadaan gizi pada waktu konsepsi harus dalam ke
adaan baik, dan selama hamil harus mendapat tambahan
protein,mineral,dan energi.
Tabel I . CONTOH MENU IBU HAMIL
Sumber : Asfuah Siti, dkk.(2009).
2) Istrahat lebih banyak
Ibu hamil sebaiknya menghemat tenaga denagan cara mengurangi
kegiatan yang melelahka. Istrahat siang ± 2 jam/ hari, malam ± 8 jam
/hari. Penatalaksanaan atau pencegahan kurang energi kronik dalam
kehamilan. Cara penanggulangan kurang energi kronik pada ibu hamil
dalam kehamilan sebagai berikut :
No Bahan makan Porsi hidangan sehari– hari
Jenis hidangan
1. Nasi
SayuranBuahTempeDaging
susuminyakgula
6 porsi
3 mangkuk4 potong3 potong3 potong
2 gelas5 sendok teh2 sendok teh
Pagi ;Makanan pagi Nasi 1,5 porsiSayur 1 mangkukBuah 1 potongTempe 2 potongIkan / daging1 potongSelingan:Susu 1gelas dan buah 1potong sedang makan Siang:Nasi 3 porsi (300 gr )Lauk, sayur dan buah samadenggan pagi.Selingan :Susu 1 gelas dan buah 1potong sedangMakan malam :Nasi 2,5 porsi (250 gr)Lauk, buah dn sayur samadengan pagi / siang.Selingan :Susu 1 gelas
a) Komunikasi, informasi dan Edukasi (KIE) mengenai KEK dan
faktor yang mempengaruhinya serta bagaimana
menanggulanginya.
b) Pemenuhan makanan tambahan (PMT) pada ibu hamil diharapkan
agar diberikan kepada semua ibu hamil yang ada.Kondisi kurang
energi kronik pada ibu hamil harus segera di tindak lanjuti
sebelum usia kehamilan mencapai 16 minggu. Pemberian
makanan tambahan yang Tinggi Kalori dan Tinggi Protein dan
dipadukan dengan penerapan Porsi Kecil tapi Sering, pada
faktanya memang berhasil menekan angka kejadian BBLR di
Indonesia. Penambahan 200 – 450 kalori dan 12 – 20 gram protein
dari kebutuhan ibu adalah angka yang mencukupi untuk
memenuhi kebutuhan gizi janin
c) Konsumsi tablet Fe selama hamil.
Kebutuhan ibu hamil terhadap energi, vitamin maupun mineral
meningkat sesuai dengan perubahan fisiologis ibu terutama pada
akhir trimester kedua dimana terjadi proses hemodelusi yang
menyebabkan terjadinya peningkatan volume darah dan
mempengaruhi konsentrasi hemoglobin darah. Pada keadaan
normal hal tersebut dapat diatasi dengan pemberian tablet besi,
akan tetapi pada keadaan gizi kurang bukan saja membutuhkan
suplemen energi juga membutuhkan suplemen vitamin dan zat
besi. Keperluan yang meningkat pada masa kehamilan, rendahnya
asupan protein hewani serta tingginya konsumsi serat / kandungan
fitat dari tumbuh-tumbuhan serta protein nabati merupakan salah
satu faktor penyebab terjadinya anemia besi.
Adapun pencegahan kurang energi kronik pada ibu hamil dalam
kehamilan, yaitu sebagai berikut :
1) Pemberdayaan ekonomi masyarakat sehingga mereka mampu
memenuhi kebutuhan dasar mereka, terutama dalam mencukupi
kebutuhan akanan bergizi.
2) Memberikan pengertian bagi mereka dengan profesi yang menuntut
memiliki tubuh kurus tentang bahaya tubuh yang terlalu kurus apalagi
jika mereka menguruskan badan dengan cara tidak lazim, seperti
anoreksia atau bulimia.
Makan makanan yang bervariasi dan cukup mengandung kalori dan protein
termasuk makanan pokok seperti nasi, ubi dan kentang setiap hari dan makanan
yang mengandung protein seperti daging, ikan, telur, kacang-kacangan atau susu
sekurang-kurangnya sehari sekali. Minyak dari kelapa atau mentega dapat
ditambahkan pada makanan untuk meningkatkan pasokan kalori.
B. Landasan Teori
Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah salah satu keadaan malnutrisi.
Dimana keadaan ibu menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun
(kronik) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu secara relative
atau absolut satu atau lebih zat gizi (Helena, 2013).
Kekurangan Energy dan Kalori (KEK) pada Wanita Usia Subur (WUS) dan
ibu hamil beresiko melahirkan Berat Bayi Lahir Rendah (Atika dan Sitti, 2009). Faktor-
faktor penyebab Kekurangan Energi Kronik (KEK)
a. Usia Ibu Hami
Usia adalah satuan waktu yang mengukur keberadaan atau makhluk,baik yang
hidup nmaupun yang mati. Semakin muda (<20 tahun) atau semakin tua(>35 tahun)
seorang ibu yang sedang hamil akan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi yang
diperlukan.Umur muda perlu tambahan gizi yang banyak karena selain di gunakan
untuk pertumbuhan dan perkembangandirinya sendiri juga harus berbagi dengan
janin yang sedang di kandung. Sedangkan untuk umur yang tua perlu energy yang
besar juga karena fungsi organ yang makin melemah maka memerlukan tambahan
energi yang cukup guna mendukung kehamilan yang sedang berlangsung(Atika dan
sitti, 2009).
b. Jarak Kelahiran
Jarak Kelahiran adalah jarak atau tempo melahirkan dari anak yang sebelumnya dan
anak yang selanjutnya. Ibu dikatakan terlalu sering melahirkan bila jaraknya kurang
dari 2 tahun. Penelitian menunjukkan bahwa apabila keluarga dapat mengatur jarak
antara kelahiran anaknya lebih dari 2 tahun maka anak akan memiliki probabilitas
hidup lebih tinggi dan kondisi anaknya lebih sehat dibanding anak dengan jarak
kelahiran dibawah 2 tahun. Jarak melahirkan yang terlalu dekat akan menyebabkan
kualitas janin/anak yang rendah dan juga akan merugikan kesehatan ibu. Ibu tidak
memperoleh kesempatan untuk memperbaiki tubuhnya sendiri (ibu memerlukan
energi yang cukup untuk memulihkan keadaan setelah melahirkan anaknya). Dengan
mengandung kembali maka akan menimbulkan masalah gizi ibu dan janin/bayi
berikut yang dikandung(Asfuah Siti, 2009).
c. Paritas
Paritas adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi yang dapat hidup atau
viable . Paritas diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Primipara adalah seorang wanita yang telah pernah melahirkan satu kali dengan
janin yang telah mencapai batas viabilitas, tanpa mengingat janinnya hidup atau
mati pada waktu lahir.
2) Multipara adalah seorang wanita yang telah mengalami dua atau lebih kehamilan
yang berakhir pada saat janin telah mencapai batas viabilitas.
3) Grande multipara adalah seorang wanita yang telah mengalami lima atau lebih
kehamilan yang berakhir pada saat janin telah mencapai batas
viabilitas.Kehamilan dengan jarak pendek dengan kehamilan sebelumnya kurang
dari 2 tahun/kehamilan yang terlalu sering dapat menyebabkan gizi kurang karena
dapat menguras cadangan zat gizi tubuh serta organ reproduksi belum kembali
sempurna seperti sebelum masa kehamilan ( Nuha Medika, 2009 ).
C. Kerangka Konsep
Berdasarkan konsep pemikiran yang di kemukakan diatas, maka disusun pola pikir yang
di teliti sebagai berikut:
Keterangan :
: :
:
:
sosial ekonomiPendapatanPendidikan ibu
Perilaku
Kekurangam EnergiKronik pada Ibu Hamil
Faktor biologisUsia ibu hamiljarak kelahiranparitas
Variabel yang mempengaruhi ( Variabel yang diteliti)
Variabel yang mempengaruhi ( Variabel yangtidak di teliti)
Variabel yang di pengaruhi
D. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimanakah gamabaran faktor penyebab Kekurangan Energi Kronik (KEK)
pada ibu hamil di tinjau dari umur ibu di Puskesmas Dana Kabupaten Muna tahun
2015 ?
2. Bagaimanakah gamabaran faktor penyebab Kekurangan Energi Kronik (KEK)
pada ibu hamil di tinjau dari jarak kehamilan di Puskesmas Dana Kabupaten Muna
2015 ?
3. Bagaimanakah gamabaran faktor penyebab Kekurangan Energi Kronik (KEK)
pada ibu hamil di tinjau dari Paritas ibu di Puskesmas Dana Kabupaten Muna ?
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitaian
Jenis penelitaian yang di guanakan adalah deskriptif, yaitu untuk mendapatkan
gambaran faktor –faktor penyebab Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil
di wilayah kerja Puskesmas Dana Kabupaten Muna Tahun 2015.
B. Waktu dan tempat penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini sudah di laksanakan pada tanggal 09-16 Juli 2016.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini di lakukan di wilayah kerja Puskesmas Dana Kabupaten Muna.
C. Populasi dan sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang mengalalmi Kekurangan
Energi Kronis (KEK) di wilayah kerja Puskesmas Dana tahun 2015 sejumlah 32
orang.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini sejumlah 32 orang ibu hamil yang mengalami Kurang
Energi Kronis (KEK).Tekhnik pengambilan sampel yang di gunakan
adalah Total Sampling.
D. Identifikasi Variabel Penelitian
1. Variabel independen : Usia, Jarak Kehamilan dan Paritas
2. Variabel dependen : Kekurangan Energi Kronis pada Ibu Hamil
E. Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif
1. Usia
Usia adalah satuan waktu yang mengukur keberadaan atau makhluk,baik yang
hidupnmaupun yang mati. Yang dimaksud dengan usia dalam penelitian ini adalah
usia ibu hamil yang tertcatat pada buku register kehamilan (ANC) di Puskesmas
Dana pada tahun 2015.
2. Jarak kelahiran
Jarak Kelahiran adalah adalah jarak atau tempo melahirkan dari anak yang
sebelumnya dan anak yang selanjutnya. Jarak kelahiran yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah sesuia yang tercatat dalam buku register kehamilan (ANC) di
puskesmas Dana 2015
3. Paritas
Paritas adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi yang dapat hidup atau
viable. Paritas yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu jumlah persalinan hidup
yang dialami oleh ibu hamil yang tercatat pada register kehamilan (ANC) di
Puskesmas Dana tahun 2015.
F. Jenis Instrumen
1. Jenis Data
Data yang digunakan adalah data tentang Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu
hamil.
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan langsung adalah data sekunder yang di peroleh dari
register buku kehamilan di Puskesmas `Dana Kabupaten Muna tahun 2015.
G. Pengolahan dan Analisa Data
Pengolahan data di lakukan secara sederhana dengan cara manual
mengguanakan kalkulator, yang di olah dan di analisa dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
1. Analisa Data
Metode penyajaian data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data yang ada di
olah dan di uraikan dalam bentuk tabel yang di sajikan dan di presentasekan dengan
menggunakan rumus :
X = K
Keterangan :
f : Frekuensi setiap kategori variabel penelitian
n : Jumlah sampel penelitian
K : Konstanta(100%)
: Presentasi hasil yang di capai (Al Aziz, 2007)
G. Jalannya Penelitian
1. Tahap persiapan
Pelaksanaan penelitian dimulai dengan mempersiapkan/ mengurus izi penelitian
kepada instansi dan melapor kepada kepala Kesbang dan Linmas Kabupaten Muna
sebelum melakukan kegiatan pengumpulan data di Puskesmas Dana Kabupaten
Muna.
2. Tahap pelaksanaan
Dimulai dengan mengisi checklist yang dipersiapkan berdasarkan yang ada dalam
rekam medic berdasarkan data KEK pada ibu hamil.
3. Tahap Pengolahan dan Analisa Data
Data yang dikumpulkan kemudian dioalah dan dianalis, disajikan secara deskriptif
dalam bentuk tabel dan narasi.
4. Tahap Penulisan Laporan
Pada tahap ini disusun suatu laporan sebagai tahap akhir dari penelitian ini.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
a. Letak Geografis Dan Demografis.
Puskesmas Dana terletak di jalan poros Raha-Guali (menuju Bandara
Sugimanuru) yang berada di Kelurahan Dana, Kecamatan Watopute Kabupaten
Muna Sulawesi Tenggara. Daerah ini sangat strategis karena berada di tengah-
tengah pemukiman penduduk sehingga memudahkan masyarakat untuk
mengakses tempat ini. Puskesmas Dana dibangun tahun anggaran 2003 s/d
2004 dan mulai difungsikan bulan mei 2004. Dengan batas- batas sebagai
berikut:
Sebelah Barat : Kelurahan Konawe Kec.Kusambi
Sebelah Timur : Kel.Mangga Kuning Kec.Katobu
Sebelah Utara : Desa Bangunsari Kecamatan Lasalepa
Sebelah Selatan : Desa Liabalano Kecamatan Kontunaga.
Penduduk berjumlah 11.175 jiwa dengan jumlah 2919 ( KK ), luas
wilayah kerja Puskesmas Dana ± 91,7 km2. Mata pencaharian penduduk
sebagian besar adalah Wiraswasta.
b. Sarana / Prasarana.
Puskesmas dana merupakan puskesmas rawat jalan yang di dukung
dengan fasilitas satu buah kendaraan roda empat, empat buah kendaraan roda
dua, 2 buah puskesmas pembantu, 6 buah polindes dan 12 posyandu aktif.
c. Ketenagaan.
Jumlah ketenagaan di Wilayah Kerja Puskesmas Dana kecamatan Watoputih
Kabupaten Muna saat ini adalah 60 orang yaitu 2 orang tenaga dokter, 28
PNS dan 30 0rang tenaga honorer yang terdiri dari 2 orang tenaga dokter (dr.
gigi satu orang dan dr. umum satu orang), tenaga perawat 20 orang dan tenaga
bidan sebanyak 38 orang.
2. Analisis Univariat
Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Dana
Kecamatan Watoputih Kabupaten Muna tahun 2016, diperoleh data ibu hamil yang
mengalami kekurangan energy kronik (KEK) adalah sebanyak 32 orang. Penelitian
ini menggunakan data sekunder dan lembar chek list yang diisi berdasarkan data
pada rekam medik dan buku register ANC di ruang poli KIA pukesmas Dana dari
tahun 2015. Dari uraian pada bab sebelumnya, maka masing-masing variabel yang
di teliti dapat di uraikan sebagai berikut:
a. Distribusi Frekuensi Kejadian KEK Berdasarkan Umur.
Berdasarkan data yang diperoleh dari buku register ANC di ruang KIA
Puskesmas Dana tahun 2015, distribusi ibu hamil yang mengalami yang
mengalami KEK berdasarkan umur dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.
Tabel.1Distribusi Ibu Hamil yang Mengalami KEK Berdasarkan Umur
Di Wilayah Kerja Puskesmas Dana Kecamatan WatoputihKabupaten Muna Tahun 2015
Umur (Tahun)KEK
Frekuensi (f) Persentase (%)< 20 10 31,25%
20-35 9 28,13%>35 13 40,62%
Jumlah 32 100%
Sumber: Data Sekunder, 2015
Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa dari 32 ibu hamil KEK yang paling tinggi
dialami pada golongan umur >35 tahun yakni sebanyak 13 orang atau 40,62%
sedangkan yang paling rendah dialami golongan umur 20-35 tahun yakni
sebanyak 9 orang atau 28,13%.
b. Distribusi Frekuensi kejadian KEK Berdasarkan Paritas.
Berdasarkan data yang diperoleh dari buku register ANC di ruang KIA
Puskesmas Dana tahun 2015, distribusi ibu hamil yang mengalami KEK
berdasarkan paritas dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2Distribusi Ibu Hamil yang Mengalami KEK Berdasarkan Paritas
Di Wilayah Kerja Puskesmas Dana Kecamatan WatoputihKabupaten Muna Tahun 2015
ParitasKEK
Frekuensi (f) Persentase (%)I 7 21,87%II 11 34,38%III 14 43,75%
Jumlah 32 100%Sumber: Data Sekunder, 2015
Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa dari 32 ibu hamil yang mengalami KEK
tertinggi yaitu pada paritas >III kali sebanyak 14 orang atau 43,75% dan
terendah pada paritas I sebanyak 7 orang (21,87%).
c. Distribusi Frekuensi Kejadian KEK Berdasarkan Jarak Kelahiran.
Berdasarkan data yang diperoleh dari buku register ANC di ruang KIA
Puskesmas Dana tahun 2015, distribusi ibu hamil yang mengalami yang
mengalami KEK berdasarkan jarak kelahiran dapat dilihat pada Tabel 3
berikut.
Tabel 3Distribusi Ibu Hamil yang Mengalami KEK Berdasarkan Jarak Kelahiran
Di Wilayah Kerja Puskesmas Dana Kecamatan WatoputihKabupaten Muna Tahun 2015
Jarak KelahiranKEK
Frekuensi (f) Persentase (%)< 2 tahun 6 24 %2-5 tahun 15 60 %> 5 tahun 4 16 %
Jumlah 25 100%
Sumber: Data Sekunder, 2015
Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa dari 32 ibu hamil yang mengalami KEK
tertinggi pada jarak kelahiran 2-5 tahun sebanyak 15 orang atau 60%
sedangkan yang terendah pada jarak kelahiran > 5 tahun sebanyak 4 orang
atau 16%.
B. Pembahasan
1. Umur Ibu
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dari 32 ibu hamil KEK yang paling tinggi
dialami pada golongan umur >35 tahun yakni sebanyak 13 orang atau 40,62%
sedangkan yang paling rendah dialami golongan umur 20-35 tahun yakni
sebanyak 9 orang atau 28,13%.
Pengaruh umur ibu terhadap kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada
ibu hamil berkaitan dengan perkembangan biologis dan psikologis dari ibu
tersebut. Pada umur 20-35 tahun seorang wanita secara fisionatomis dan
psikologis telah siap untuk hamil, sehingga upaya untuk pemeliharaan kehamilan
akan lebih baik. Ibu yang melahirkan pada umur kurang dari 20 tahun
perkembangan organ reproduksinya belum optimal, jiwanya masih labil sehingga
sering timbul komplikasi , sedangkan pada umur diatas 35 tahun fungsi organ
reproduksinya sudh mulai mengalami kemunduran sehingga mengalami resiko
yang lebih besar.
Menurut Proverawati Atikah dan Asfuah Siti, dkk.(2009) umur merupakan
faktor penyebab KEK. Hal ini diterangkan bahwa semakin muda dan semakin tua
umur seorang ibu yang sedang hamil, akan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi
yang diperlukan. Umur muda perlu tambahan gizi yang banyak karena selain
digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan dirinya sendiri juga harus
berbagi dengan janin yang sedang dikandung. Sedangkan untuk umur yang tua
perlu energi yang besar juga karena fungsi organ yang makin melemah dan
diharuskan untuk bekerja maksimal maka memerlukan tambahan energi yang
cukup guna mendukung kehamilan yang sedang berlangsung.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Handayani Sri,
dkk,(2011). Bahwa faktor penyebab ibu hamil Kurang Energi Kronik mayoritas
umur ibu diatas 35 tahun dengan sejumlah 27 ibu hamil (90%). Melahirkan anak
pada usia ibu yang muda atau terlalu tua mengakibatkan kualitas janin / anak
yang rendah dan juga akan merugikan kesehatan ibu.
2. Paritas
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dari 32 ibu hamil yang
mengalami KEK tertinggi yaitu pada paritas >III kali sebanyak 14 orang atau
43,75% dan terendah pada paritas I kali sebanyak 7 orang (21,87%).
Paritas yang termasuk dalam faktor resiko tinggi dalam kehamilan adalah
grandemultipara, dimana hal ini dapat menimbulkan keadaan mempengaruhi
optimalisasi ibu maupun janin pada kehamilan yang dihadapi. Dapat disimpulkan
kalu paritas yang tidak lebih fdari empat tidak beresiko mengalami gangguan
(I.G.B. Manuaba, 2010) sehingga dalam penelitian ini penulis menyimpulkan
nulipara dan primipara tidak termasuk dalam resiko tinggi dalam kehamilan.
Penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Kehamilan dengan
jarak pendek dengan kehamilan sebelumnya kurang dari 2 tahun/kehamilan yang
terlalu sering dapat menyebabkan gizi kurang karena dapat menguras cadangan zat
gizi tubuh serta organ reproduksi belum kembali sempurna seperti sebelum masa
kehamilan ( Nuha Medika, 2009 ).
3. jarak kehamilan
Berdasarkan hasil penelitian dari 32 ibu hamil yang mengalami KEK tertinggi
pada jarak kelahiran 2-5 tahun sebanyak 15 orang atau 60% sedangkan yang
terendah pada jarak kelahiran > 5 tahun sebanyak 4 orang atau 16%.
Menurut Proverawati Atikah dan Asfuah Siti, dkk.(2009) ,Ada beberapa
golongan ibu hamil yang dikatakan memiliki resiko tinggi walaupun dalam
keseharianya hidup dengan sehat dan tidak menderita suatu penyakit. Maksud dari
golongan yang beresiko yaitu ibu- ibu yang cenderung beresiko mengalami
kesulitan pada waktu kehamilan dan persalinanya. Hal ini akan sangat
membahayakan bagi ibu dan akan mengancam keselamatan janinya golongan
yang dimaksud beresiko tinggi dimaksud yaitu Jarak dengana nak terkecil lebih
dari 10 tahun dan jarak kehamilan yang terlalu dekat yaitu kurang dari 2 tahun.
Menjadi beresiko karena sistim reproduksinya belum kembali seperti semula, serta
ibu masih menyusui.
Penelitian menunjukkan bahwa apabila keluarga dapat mengatur jarak antara
kelahiran anaknya lebih dari 2 tahun maka anak akan memiliki probabilitas hidup
lebih tinggi dan kondisi anaknya lebih sehat dibanding anak dengan jarak kelahiran
dibawah 2 tahun. Jarak melahirkan yang terlalu dekat akan menyebabkan kualitas
janin/anak yang rendah dan juga akan merugikan kesehatan ibu. Ibu tidak
memperoleh kesempatan untuk memperbaiki tubuhnya sendiri (ibu memerlukan
energi yang cukup untuk memulihkan keadaan setelah melahirkan anaknya).
Dengan mengandung kembali maka akan menimbulkan masalah gizi ibu dan
janin/bayi berikut yang dikandung.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang Gambaran Faktor Penyebab Kekurangan
Energi Kronik Pada Ibu Hamil Diwilayah Kerja Puskesmas Dana Kecamatan
Watoputih Kabupaten Muna Tahun 2015, dapat disimpulkan bahwa :
1. Umur merupakan faktor penyebab kekurangan energi kronik tertinggi terutama
pada golongan umur >35 tahun, pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Dana
pada tahun 2015 yaitu sebanyak 13 orang atau 40.62%.
2. Paritas merupakan faktor penyebab kekurangan energi kronik tertinggi pada ibu
hamil diwilayah kerja Puskesmas Dana pada tahun 2015 terutama pada paritas >III
kali sebanyak 14 orang atau 43,75% .
3. Jarak kelahiran bukan merupakan faktor penyebab kekurangan energi kronik pada
ibu hamil diwilayah kerja Puskesmas Dana pada tahun 2015 karena yang paling
tertinggi pada jarak kelahiran 2-5 tahun sebanyak 15 orang atau 60%.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang menulis sampaikan sebagai berikut:
1. Bagi Ibu Hamil
Ibu hamil sebaiknya menambah pengetahuan mengenai makanan yang bergizi baik
dan menu makanan sehat, sehingga asupan makanan ibu hamil lebih berkualitas.
2. Bagi Puskesmas
Puskesmas Dana diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil
mengalami makanan yang bergizi dengan melakukan penyuluhan, sehingga dapat
mengurangi kejadian KEK di wilayah kerja Puskesmas Dana.
3. Bagi Peneliti
Peneliti selanjutnya diharap dapat memperdalam penelitian mengenai umur, paritas
dan jarak kelahiran dengan menggunakan metode yang berbeda.
Lampiran I
MASTER TABELFAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK)
PADA IBU HAMIL DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS DANA KECAMATANWATOPUTIH KABUPATEN MUNA TAHUN 2015
No
Nama ALAMATUmur Paritas Jarak
Kelahiran
<20 20-35 >35 I II-III >III < 2 2-5 >51 Ny.T Kel. Dana
2 Ny.R Kel. Dana
3 Ny.S Kel. Dana
4 Ny.M Kel. Dana
5 Ny.S Kel. Dana
6 Ny.E Kel. Dana
7 Ny.D Kel. Dana
8 Ny.B Kel. Dana
9 Ny.K Kel. Dana
10 Ny.N Kel. Dana
11 Ny.A Kel. Dana
12 Ny.A Kel. Dana
13 Ny.A Kel. Dana
14 Ny.T Kel. Dana
15 Ny.U Ds. Lapodidi
16 Ny.I Ds. Lapodidi
17 Ny.R Ds. Wakadia
18 Ny.H Ds. Wakadia
19 Ny.L Ds. Lakapodo
20 Ny.J Ds. Lakapodo
21 Ny.I Ds. Lakapodo
22 Ny.H Ds. Lakapodo
23 Ny.N Ds. Lakapodo
24 Ny.R Ds. Lakapodo
25 NDs. Lakapodo
26 Ny.M Ds. Lakapodo
27 Ny.J Ds. Lakapodo
28 Ny.H Ds. Lakapodo
29 Ny.K Ds. Lakapodo
30 Ny.F Ds. Wakadia
31 Ny.M Ds. Wakadia
32 Ny.I Ds. Wakadia
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, Ayu Putri (2014) Aplikasi Metodologi Penelitian Kebidanan Dan KesehatanReproduksi. Jakarta: Nuha Medika
Asfuah Siti, Proverawati A (2009) Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan. Yogyakarta:Numed
Cakrawati D, Mustika NH (2012) Bahan Pangan Gizi, Dan Kesehatan. Bandung:Alfabeta
Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat (2014) Gizi dan Kesehatan Masyarakat.Jakarta: Rajawali Pers
Handayani Sri (2010) Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kekurangan EnergiKronis Pada Ibu Hamil di Wilayah Puskesmas Wedi Klaten. Jurnal involusikebidanan, Vol 1, No 1 diakses tanggal 20 Juli 2016
Mahirawati VK (2014) Faktor-faktor yang berhubungan dengan kekurangan energykronis (KEK) Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Kamoning dan Tambelangan,Kabupaten Sampang, Jawa Timur. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan Vol 17No 2 diakses tanggal 20 Juli 2016
Muliawati Siti (2013) Faktor Penyebab Ibu Hamil Kurang Energi Kronis di PuskesmasSambi Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali Tahun 201. INFOKES,Vol IIINo 3 diakses tanggal 20 Juli 2016
Profil Sultra (2014) Profil Dinas Kesehatan Tahun 2014. Available athttp://dinkes.go.id/berita-179-.html.Diakses . Tanggal 30 juli 2016.
Saefuddin, A B (2009). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka-Sarwono P
Sulistyaningsih (2011) Metodologi Penelitian Kebidanan Kuantitatif-Kualitatif.Yogyakarta: Graha Ilmu
Yeyeh, Ai. Yulianti lia, Maemunah, Susilowati lilik (2009) Asuhan Kebidanan I(Kehamilan) Jakarta Timur: CV Trans Info Media.