Gambar Teknik

download Gambar Teknik

of 54

description

.

Transcript of Gambar Teknik

  • FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BOROBUDURDOSENIR. HERINDIYATI, MSi

  • Tujuan :Mampu membaca gambar teknik dan memindahkan gambar teknik sesuai teori dasar gambar teknik dan standar ISO. Materi : Pengantar Gambar Teknik.Standarisasi Gambar Teknik. Konstruksi Geometri. Gambar Visualisasi. Teori proyeksi. Gambar Pandangan dan Potongan. Penyajian Ukuran. Gambar Sketsa.. Buku Ajar : Technical Drawing, ISO Standard Hanbook, ISO Cntral Secretary, 1985.Warren J. Luzadder, Fundamentals of Engineering Drawing, Prentioce Hall Inc, 1981

  • 1. PENGERTIAN GAMBAR TEKNIK/REKAYASA Gambar Rekayasa adalah suatu bahasa grafik yang digunakan orang di seluruh dunia, dan biasanya dapat menyatakan sesuatu lebih jelas dari kata-kata, sebab setiap garis, gambar dan simbol mempunyai fungsi dan pengertian yang tertentu. Pemakaian daripada teknik menggambar yang baik adalah penting untuk kesuksesan suatu penyelesaian gambar. Suatu gambar lebih penting daripada lukisan grafik dari suatu obyek atau suatu struktur. Ini adalah suatu permintaan tertentu pada si pekerja untuk melakukan pekerjaan tertentu dalam suatu cara tertentu pula. Setiap gambar atau penggambaran harus dilengkapi dalam penampilan selangkah demi selangkah, dimulai dengan penulisan obyek, cara bekerja kemudian ukuran-ukuran yang tepat dan yang lebih penting lagi adalah pemakaian alat-alat gambar.

  • Gambar janganlah berisikan garis-garis, tanda-tanda, simbol-simbol dan ukuran-ukuran yang tidak begitu penting. Bagaimanapun juga gambar harus berisikan suatu kumpulan yang cukup dari catatan-catatan dan semua informasi yang sangat penting lainnya, dalam suatu bentuk yang bisa ditanggapi dan dimengerti dengan benar dan tepat. Penggambar harus selalu membayangkan dirinya sebagai orang yang mengerjakan atau crew yang mengerjakan pekerjaan sesuai dengan gambar untuk setiap informasi . 2. FORMAT KERTAS GAMBAR Standar ukuran kertas gambar digunakan di beberapa negara sebagaimana dikenal dengan seri A. Ukuran dari kertas gambar, mempunyai luas 1 m2.Panjang x lebar = 1 m2 p x l = 1 m2Hubungan antara dua ukuran dari lembar kertas adalah :l : p = 1 : 2 sehingga :l : 2 l = 1 l2 = 1 / 2 l = 0.841 m atau 841 mm p = 1.189 m atau 1189 mmUkuran ini ( 1189x841 mm2) dikenal sebagai A0.

  • Ukuran lainnya didapat dengan membagi luas A0 menjadi ukuran yang lebih kecil seperti terlihat pada gambar berikut Ukuran standar kertas :

    SizeL (mm)P (mm)A08411189A1594841A2420594A3297420A4210297A5148210

  • 3. GARIS TEPI Setiap kertas mempunyai garis tepi pada setiap sisinya. Pada sisi sebelah kiri selalu 20 mm pada semua ukuran, tapi pada sisi lainnya, garis tepi tergantung pada ukuran kertas. Untuk ukuran A0, A1 : C = 15 mmUntuk ukuran A2, A3 dan A4 : C = 10 mm

  • 4. KEPALA GAMBAR Pada setiap gambar, ada kepala gambar di sudut kanan bawah dari kertas, yang berisi : Nama PerusahaanJudul gambarJudul PekerjaanSkalaNomor GambarParaf dan PerencanaTanggal digambarUntuk tugas-tugas gambar rekayasa, kita akan menggunakan kertas A2 dengan menggunakan kepala gambar sebagai berikut :

    FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BOROBUDURMATA KULIAH :JUDUL TUGAS :DOSEN :NAMA :NIM :KELAS :LEMBAR KE :TAHUN :

  • 5. SKALA Skala digunakan untuk mengecilkan atau membesarkan ukuran benda sesungguhnya dalam menggambar. Skala yang umum digunakan adalah :Skala kecil : 1 : 1 , 1 : 5 , 1 : 10Skala besar : 1 : 20 , 1 : 50 , 1 : 100 , 1 : 200Untuk peta : 1 : 500, 1 : 1000, 1 : 2500, 1 : 5000, 1 : 10.000, 1 : 25.000, 1 : 50.000Skala pembesaran : untuk gambar detail khususnya mesin dan listrik . 2 : 1 , 5 : 1 , 10 : 1

  • 6. GARIS 6.1. Standar Garis Standar garis yang umum di pakai adalah ;

  • 6.2. Garis Ukuran Garis ukuran ditarik tipis dan tak boleh terputus-putus. Angka-angka tidak boleh terlalu kecil. Bilangan-bilangan ditempatkan di atas dan sejajar dengan garis ukuran. Pada garis ukuran tegak haruslah ditempatkan sedemikian rupa sehingga angka-angka dapat dibaca dari sebelah kanan gambar. Ukuran-ukuran yang digambar tidak dengan skala gambar, angka-angka ukuran diletakan dibawah garis. Bila garis ukuran terlalu sempit untuk menempatkan angka di atasnya, haruslah ukuran-ukuran dibuat menurut contoh berikut : Garis ukuran pada lingkaran sepusat : Pernyataan garis ukuran yang salah

  • Pernyataan garis ukuran yang baik *) untuk lebih baiknya , ukuran-ukuran diberikan pada gambar irisan, Bila tidak ada tampak samping, sehingga tidak tampak dengan segera apakah benda tersebut bulat atau persegi panjang, maka bisa dinyatakan dengan suatu tanda dan ditempatkan di belakang ukurannya, misalnya 70 (lingkaran) atau 70 (persegi) *)

  • 6.3. Penyerongan dan pembulatanPada pernyataan serongan atau busur, hendaknya ukuran-ukuran dari titik siku-siku dinyatakan ,bila perlu sudut dinyatakan dalam derajat.

  • 6.4. Sudut miring dan peruncingan sudut miring : (b-8)/2 = 3b = 14Peruncingan :

  • Untuk menyajikan sebuah benda tiga dimensi pada sebuah bidang dua dimensi dipergunakan cara proyeksi.Macam-macam Gambar Proyeksi :Dalam gambar mesin, juga sipil, proyeksi ortogonal yang terutama sekali dipakai. Orthographic/Ortogonal : Garis proyeksi tegak lurus dengan bidang gambar dan satu sama lain saling sejajarOblique : Garis proyeksi satu sama lain sejajar dan oblique (miring) terhadap bidang gambar Perspective : Garis proyeksi menuju satu titik SP (Station Point)

  • 1. GAMBAR PANDANGAN TUNGGAL Kadang-kadang diperlukan gambar-gambar dalam tiga dimensi dari sebuah benda, untuk mendapatkan gambaran dari bentuk bendanya. Gambar demikian yang diperoleh dari satu pandangan disebut gambar satu pandangan. Sebuah gambar satu pandangan menyajikan sebuah benda seperti dalam foto. Gambar-gambar satu pandangan ini biasanya dipakai sebagai ilustrasi. Cara proyeksi yang dipergunakan untuk gambar satu pandangan terdiri dari : Proyeksi aksonometri :Proyeksi isometriProyeksi dimetriProyeksi trimetri2) Proyeksi miringProyeksi PerspektifProyeksi isometri

  • 1.1. Proyeksi aksonometria. Gambar aksonometri Jika sebuah benda disajikan dalam proyeksi ortogonal, seperti tampak dalam gambar (a) berikut ini, maka hanya sebuah bidang saja yang akan tergambar dalam bidang proyeksi. Seandainya bidang-bidang atau tepi-tepi benda tersebut dimiringkan terhadap bidang proyeksi, maka tiga muka dari benda akan terlihat serentak, seperti terlihat dalam gambar (b). Cara demikian disebut proyeksi aksonometri dan gambarnya disebut gambar aksonometri.

  • Sebagai contoh diambil sebuah kubus. Pertama-tama kubus ini diletakkan seperti pada gambar (a) berikut ini. Kemudian kubus dimiringkan sehingga diagonal bendanya berdiri tegak lurus pada bidang vertikal, atau bidang proyeksi . Sudut antara bidang bawah kubus dan bidang horisontal menjadi 35016 ,gambar (b). Jika kubus ini diproyeksikan pada bidang proyeksi P, proyeksinya akan menunjukkan ketiga bidang dari kubus. Dalam gambar proyeksi ini sisi-sisi AB,AD dan AE, ketiganya sama panjang, dan saling berpotongan pada sudut yang sama pula, yaitu 1200. Proyeksi demikian disebut proyeksi isometri. Ketiga garis lurus AB,AD dan AE adalah sumbu-sumbu isometri, panjang masing-masing sisi lebih pendek dari panjang sisi sebenarnya yaitu skala perpendekannya adalah 0,82:1.

  • 5. Proyeksi Dimetri6. Proyeksi TrimetriProyeksi pada gambar berikut ini, dimana skala perpendekan dari dua sisi dan dua sudut dengan garis horisontal sama, disebut proyeksi dimetri. Proyeksi pada gambar berikut ini, dimana skala perpendekan dari tiga sisi dan tiga sudut tidak sama, disebut proyeksi trimetri

  • Harga-harga dari sudut proyeksi dan skala perpendekan dari proyeksi aksonometri yang khas terdapat pada tabel berikut ini :

    Cara proyeksiSudut proyeksi (0)Skala perpendekanSumbu-XSumbu-YSumbu-ZProyeksi isometri30300.820.820.82Proyeksi dimetri1535401535100.730.860.540.730.860.920.960.710.92Proyeksi trimetri203030354510152025150.640.650.720.770.650.830.860.830.850.920.970.920.890.830.86

  • Gambar IsometriUntuk mendapatkan sedikit gambaran mengenai bentuk benda yang sebenarnya pada umumnya dibuat gambar isometri, dimetri atau trimetri dari proyeksi aksonometrinya.Pada proyeksi aksonometri tidak terdapat panjang sisi yang sebenarnya dari benda yang bersangkutan. Oleh karena itu penggambarannya memakan waktu. Dilain pihak, gambar isometri, dimetri atau trimetri setidaknya satu sisi merupakan panjang sisi yang benar.Pada gambar isometri panjang garis pada sumbu-sumbu isometri menggambarkan panjang yang sebenarnya. Karena itu penggambarannya sangat sederhana, dan banyak dipakai untuk membuat gambar satu pandangan. Gambar isometri dapat menyajikan benda dengan tepat, dan memmerlukan waktu yang lebih singkat dibandingkan cara proyeksi yang lain.

  • Cara cara membuat gambar isometri :Tentukan letak sumbu-sumbu isometri, bisa pada kedudukan normal (gambar (a)), pada kedudukan terbalik (gambar(b)) atau pada kedudukan horisontal (gambar (c)). Kedudukan sumbu-sumbu isometri dipilih sesuai tujuan dan hasil yang akan memberikan gambar yang paling jelas.Gambarlah benda tersebut dengan sisi-sisi yang akan memberikan panjang sisi yang sebenarnya, sejajajar dengan sumbu-sumbu isometri.Contoh-contoh gambar isometri :

  • Proyeksi oblique/miringProyeksi miring adalah semacam proyeksi sejajar, tetapi garis-garis proyeksinya miring terhadap bidang proyeksi. Pada proyeksi ini bendanya dapat diletakkan sesukanya, tetapi biasanya permukaan depan dari benda diletakkan sejajar dengan bidang proyeksi vertikal. Dengan demikian bentuk permukaan depan tergambar seperti sebenarnya.Sudut yang menggambarkan kedalamannya biasanya 300,450 atau 600 terhadap sumbu horisontal. Untuk skala perpendekan pada sumbu ke dalam bisa , atau 1/3 .

  • Proyeksi perspektif Pada proyeksi perspektif, garis- garis proyeksinya menuju satu titik pandangan. Gambar perspektif adalah gambar yang serupa dengan gambar benda yang dilihat dengan mata biasa, dan banyak digunakan dalam bidang arsitektur. Ini merupakan gambar pandangan tunggal yang terbaik, tetapi cara penggambarannya sangat sulit dan rumit, dan karenanya jarang sekali dipakai dalam gambar teknik mesin maupun sipil.

  • Dalam gambar perspektif, garis-garis sejajar pada benda bertemu di satu titik dalam ruang, yang dinamakan titik hilang. Ada tiga macam gambar perspektif, seperti perspektif satu titik (perspektif sejajar), perspektif dua titik (perspektif sudut) dan perspektif tiga titik (perspektif miring), sesuai dengan jumlah titik hilang yang dipakai, seperti terlihat pada gambar berikut ini :

  • Pada gambar teknik mesin, maupun teknik sipil teristimewa pada gambar kerja dipergunakan cara proyeksi ortogonal/multi pandangan. Bidang-bidang proyeksi yang paling banyak dipergunakan adalah bidang horisontal dan vertikal, seperti tampak pada gambar berikut ini . Bidang-bidang utama ini membagi seluruh ruang dalam 4 kuadran, yaitu kuadran pertama, kedua, ketiga dan keempat (lihat gambar).Jika benda yang akan digambar diletakkan di kuadran pertama, dan diproyeksikan pada bidang-bidang proyeksi, maka cara proyeksi ini disebut proyeksi sudut pertama/proyeksi Eropah. Jika bendanya diletakkan di kuadran ketiga, maka cara proyeksi demikian disebut proyeksi sudut ketiga/proyeksi Amerika.

  • 1. Proyeksi sudut pertama

  • 2. Proyeksi sudut ketiga

  • 3. Lambang cara proyeksi Jika hasil-hasil gambar proyeksi sudut pertama dan ketiga dibandingkan, maka terlihat bahwa gambar yang satu merupakan kebalikan yang lain, jika dilihat dari segi susunannya. Dalam standar ISO (ISO/DIS 128) telah ditetapkan bahwa kedua cara proyeksi boleh dipergunakan, namun cara yang dipakai harus dijelaskan pada gambar, dengan menggunakan sebuah lambang seperti tergambar berikut ini. Lambang ini diletakkan di bagian kanan bawah kertas gambar.

  • 4. Perbandingan antara proyeksi sudut pertama dan proyeksi sudut ketiga Kelebihan proyeksi sudut ketiga dibanding dengan proyeksi sudut pertama : Dari gambarnya, bentuk benda dapat langsung dibayangkan. Dengan pandangan depan sebagai patokan, gambar pandangan lain dilipat menurut gambar berikut ini, dan bendanya akan muncul seperti aslinya.Gambarnya mudah dibaca, karena hubungan antara gambar yang satu dengan yang lain dekat. Tidak saja mudah dibaca, tetapi jarang terjadi salah pengertian. Teristimewa sekali pada benda-benda yang panjang, susunan pandangan depan dan samping mudah sekali dibaca. Gambar berikut ini menunjukkan perbedaan antara kedua cara proyeksi Dengan cara proyeksi sudut ketiga mudah untuk membuat pandangan tambahan atau pandangan setempat. Contoh gambar berikut ini menunjukkan cara proyeksi mana yang lebih unggul

  • 123

  • 5. Proyeksi Garis Sebuah garis dapat diproyeksikan dalam panjang sebenarnya atau sebagai titik di dalam sebuah pandangan tergantung pada hubungannya terhadap bidang proyeksi dimana gambar tersebut diproyeksikan. Panjang sebenarnya diperlihatkan hanya pada bidang proyeksi yang sejajar terhadap garis. Apabila sebuah garis tegak lurus terhadap proyeksi denah, maka proyeksinya akan berupa sebuah titik.Hal ini penting bagi para penggambar untuk menggambarkan posisi setiap garis yang digambarkan , sehingga mengetahui apakah proyeksi tersebut merupakan panjang sebenarnya atau pemendekan.

  • Garis vertikal :Garis vertikal adalah garis yang tegak lurus bidang horisontal. Garis tersebut akan terlihat sebagai titik pada proyeksi denah (A3B3) dan terlihat sebagai panjang sebenarnya pada proyeksi depan (A1B1) dan proyeksi samping (A2B2). Garis Horisontal :Garis horisontal adalah garis yang sejajar dengan horisontal, akan terlihat sebagai titik pada proyeksi depan(A1B1) dan terlihat sebagai panjang sebenarnya pada proyeksi denah(A3B3) dan proyeksi samping (A2B2).

  • Garis miring :Garis miring adalah garis yang tidak vertikal dan tidak horisontal, garis ini sejajar dengan bidang proyeksi samping. Garis miring akan memperlihatkan panjang yang sebenarnya pada bidang proyeksi yang sejajar yaitu bidang proyeksi samping(A2B2). Sedang pada bidang proyeksi yang lain merupakan pemendekan yaitu pada bidang proyeksi depan(A1B1) dan pada bidang proyeksi denah(A3B3) Garis Oblique :Garis oblique tidak akan memperlihatkan panjang sebenarnya karena garis tersebut miring terhadap semua bidang proyeksi Garis Maya :Garis titik-titik(strip-strip) yang digunakan pada pandangan dan keluar dari benda untuk menggambarkan permukaan atau potongan yang tidak terlihat dari bagian benda yang dipandang

  • Untuk menggambar pandangan-pandangan sebuah benda , pandangan depan benda dianggap sebagai gambar pokok, dan pandangan-pandangan lain dapat disusun seperti gambar berikut ini. Tetapi pada gambar kerja , jumlah pandangan harus dibatasi seperlunya, yang dapat memberikan bentuk secara lengkap. Contoh gambar dua pandangan : Contoh gambar tiga pandangan : 1)

  • 3) gambar rumah2) Gambar pesawat terbang :

  • 4) Gambar elemen mesin

  • 1. Potongan Tidak jarang ditemui benda-benda dengan rongga-rongga di dalamnya. Untuk mengambarkan bagian-bagian ini dipergunakan garis gores, yang menyatakan garis-garis tersembunyi. Jika hal ini dilaksanakan secara taat asa, yaitu semua garis digambar , yaitu garis yang nampak digambar garis jelas sedang yang tersembunyi digambar dengan garis gores (strip-strip), maka akan dihasilkan sebuah gambar yang rumit sekali, dan susah dimengerti. Bayangkan saja jika sebuah lemari roda gigi harus digambar secara lengkap ! Untuk mendapatkan gambaran dari bagian-bagian yang tersembunyi ini, bagian yang menutupi dibuang. Gambar demikian disebut gambar potongan. Gambar berikut ini, pada gambar (a) memperlihatkan sebuah benda . Jika kita ingin melihat bagian dalamnya, maka pada benda dilakukan pemotongan, cara memotongnya terlihat di gambar (b). Kemudian, potongan benda yang depan dibuang, sehingga terlihat sisa potongan bagian belakang, gambar (c). Gambar (c) ini diproyeksikan ke bidang potong , hasilnya disebut potongan ,gambar (d).

  • Contoh contoh gambar potongan yang lain :

  • Contoh untuk gambar potongan/irisan di bidang teknik arsitektur maupun sipil, misalnya pada konstruksi rumah adalah seperti gambar berikut ini . Potongan bisa dibuat dalam bidang horisontal , yang akan menghasilkan gambar denah , bisa juga potongan dibuat dalam bidang vertikal baik segaris maupun tidak segaris, tergantung potongan sisi mana yang ingin dilihat lebih jelas.Untuk gambar-gambar arsitektur / disain lebih diutamakan menampilkan bentuknya tanpa detail konstruksinya, sedangkan gambar konstruksinya + detail pertemuan atau sambungan harus dikuasai oleh insinyur sipil/sarjana teknik sipil.

  • Potongan vertikal :

  • Potongan horizontal :

  • Gambar kerja harus dapat memberikan informasi yang sejelas-jelasnya tentang bentuk, ukuran dan cara pengerjaan dari benda yang digambarkan. Pencantuman ukuran adalah salah satu persyaratan yang harus ada pada gambar kerja.Pemberian ukuran harus jelas agar tidak menimbulkan salah tafsir. Ketentuan-kententuan tentang menggambar dengan proyeksi akan memberikan informasi yang lengkap tentang bentuk bendanya, sedangkan pencantuman ukuran akan memberikan penjelasan tentang dimensi ukurannya. 1. Garis ukuran dan garis bantu ukurana) garis bantu ukuranb) garis ukuranc) panah ukurand) angka ukuran

  • Pada pengukuran yang beruntun dapat digunakan dengan cara garis ukurnya diawali dengan titik yang dilingkari dan pada ujung lainnya diberi tanda anak panah secara beruntun. Angka ukuran Angka-angka ukuran horisontal dituliskan di tengah-tengah dan sedikit di atas garis kuran. Sedangkan angka ukuran vertikal diletakkan di sebelah kiri garis ukur dan dengan arah diputar 900 berlawanan aran jarum jam terhadap ukuran horisontal a. angka ukuran horisontalb. angka ukuran vertikal

  • Dasar untuk meletakkan ukuran Ukuran besaran adalah ukuran yang menyatakan harga suatu besaran panjang, sudut, diameter lubang, radius, dsb. Simbol untuk jari-jari :Jarak antara garis ukuran Jarak antara garis ukuran yang satu dengan yang lainnya dan garis benda dengan garis ukuran harus tetap sama dan harus cukup untuk menuliskan angka ukuran. Jarak antara garis ukuran diberi lambang dengan huruf a, kira-kira sebesar 5 mm s/d 7 mm

  • Perhitungan volume tulangan baja :

  • Struktur Beton Bertulang beserta perhitungan volumenya : Kolom adalah lingkaran dengan diameter 60 cm, tebal selimut beton 3 cm. Balok ukuran 30x70 cm2, tebal selimut beton 3cm.Plat beton, tebal 12 cmCatatan :

  • Jadi :Pertemuan antara Poer beton dengan kolom baja : (Gambar pada tayangan berikut)

  • Gambar : Pertemuan antara Poer Beton dengan Kolom Baja

  • Gambarkan dua tampak dari benda yang tergambar di bawah ini ! Gunakan skala 5:1 (1 cm dalam soal = 5 cm dalam gambar anda).

  • GAMBAR TEKNIK FTUB