Gagasan & Inovasi / Ulasan PENINGKATAN KUALITAS LAPORAN...

13
Edisi 07 No. 01, Januari – Maret 2020, p.56-68 56 Gagasan & Inovasi / Ulasan PENINGKATAN KUALITAS LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DI PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA Benny Matriksa 1 Widyaiswara Ahli Madya Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi DKI Jakarta 1 (Diterima 02 Februari 2020; Direvisi 21 Februari 2020; Disetujui 10 Maret 2020; Diterbitkan 30 Maret 2020) Abstract: The background of this paper is that the 2020 regional incentive funds are not obtained from the category of government administration performance for the Provincial Government of DKI Jakarta. The problem is the report on the implementation of the regional government (LPPD) of the Provincial Government which has not included the 3 (three) best provincial level performance in the Regional Government Performance Evaluation (EKPPD) in 2019. The purpose of the review is to identify the achievements of LPPD in 2018 which will later be evaluated by the Ministry of Home Affairs through EKPPD 2020. The research methodology used is descriptive analysis method with a quantitative approach carried out by collecting secondary data and analyzing data and making conclusions objectively in a description. The results of the discussion are first, the achievement data of 6 macro performance indicators in 2018 LPPD can be provided properly, secondly, performance achievement data on compulsory government affairs is available 39 Key Performance Indicators (IKK) from 66 IKK. Third, performance data on the performance of government choice affairs is available from 5 IKK from 16 IKK. The conclusions obtained are First, the limited performance achievements data provided in the 2018 LPPD to fill values in the Key Performance Indicators both mandatory government affairs and government choice affairs, then the 2018 LPPD has the potential to not achieve the best category 3 (three) performance at the provincial level. Second, it is recommended that the preparation of the Regional Government Implementation Report in the following year refer to the guidelines for the preparation of the LPPD and the Key Performance Indicator format that has been determined because the non-uniform format of the report will produce a presentation that is difficult to measure and an analysis of performance achievements by evaluators. Third, the potential of regional income from regional incentive funds in the performance category of government administration through the results of the EKPPD of Rp. 9,609,146,000. This value refers to the highest value obtained by the regional government in 2020 regional incentive funds. Keywords: LPPD, EKPPD, IKK Abstrak: Latarbelakang tulisan ini adalah tidak diperolehnya dana insentif daerah tahun 2020 dari kategori kinerja penyelenggaraan pemerintahan untuk Pemerintah provinsi DKI Jakarta. Masalahnya adalah laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah (LPPD) Pemerintah Provinsi yang belum termasuk 3 (tiga) kinerja terbaik tingkat provinsi pada Evaluasi Kinerja Penyelenggaraaan Pemerintahan Daerah (EKPPD) tahun 2019. Tujuan ulasan adalah mengidentifikasi capaian kinerja LPPD tahun 2018 yang nantinya akan dievaluasi oleh Kementerian Dalam Negeri melalui EKPPD Tahun 2020. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dilakukan dengan pengumpulan data sekunder dan menganalisis data serta dibuat kesimpulan secara objektif dalam suatu deskripsi. Hasil pembahasan yaitu pertama, data capaian 6 indikator kinerja makro dalam LPPD tahun 2018 dapat disediakan dengan baik, kedua, data capaian kinerja urusan wajib pemerintahan tersedia 39 Indikator Kinerja Kunci (IKK) dari 66 IKK. ketiga, data capaian kinerja urusan pilihan pemerintahan tersedia 5 IKK dari 16 IKK. Kesimpulan yang didapatkan yaitu Pertama, terbatasnya data capaian kinerja yang disediakan pada LPPD tahun 2018 untuk mengisi nilai pada Indikator Kinerja Kunci baik urusan wajib pemerintahan dan urusan pilihan pemerintahan, maka LPPD

Transcript of Gagasan & Inovasi / Ulasan PENINGKATAN KUALITAS LAPORAN...

Page 1: Gagasan & Inovasi / Ulasan PENINGKATAN KUALITAS LAPORAN ...juliwi.com/published/E0701/jlw0701_56-68.pdf · Jurnal Lingkar Widyaiswara () Edisi 07 No. 01, Januari – Maret 2020, p.

Edisi 07 No. 01, Januari – Maret 2020, p.56-68

56

Gagasan & Inovasi / Ulasan

PENINGKATAN KUALITAS LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DI PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA

Benny Matriksa1

Widyaiswara Ahli Madya Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi DKI Jakarta1

(Diterima 02 Februari 2020; Direvisi 21 Februari 2020; Disetujui 10 Maret

2020; Diterbitkan 30 Maret 2020)

Abstract: The background of this paper is that the 2020 regional incentive funds are not obtained from the category of government administration performance for the Provincial Government of DKI Jakarta. The problem is the report on the implementation of the regional government (LPPD) of the Provincial Government which has not included the 3 (three) best provincial level performance in the Regional Government Performance Evaluation (EKPPD) in 2019. The purpose of the review is to identify the achievements of LPPD in 2018 which will later be evaluated by the Ministry of Home Affairs through EKPPD 2020. The research methodology used is descriptive analysis method with a quantitative approach carried out by collecting secondary data and analyzing data and making conclusions objectively in a description. The results of the discussion are first, the achievement data of 6 macro performance indicators in 2018 LPPD can be provided properly, secondly, performance achievement data on compulsory government affairs is available 39 Key Performance Indicators (IKK) from 66 IKK. Third, performance data on the performance of government choice affairs is available from 5 IKK from 16 IKK. The conclusions obtained are First, the limited performance achievements data provided in the 2018 LPPD to fill values in the Key Performance Indicators both mandatory government affairs and government choice affairs, then the 2018 LPPD has the potential to not achieve the best category 3 (three) performance at the provincial level. Second, it is recommended that the preparation of the Regional Government Implementation Report in the following year refer to the guidelines for the preparation of the LPPD and the Key Performance Indicator format that has been determined because the non-uniform format of the report will produce a presentation that is difficult to measure and an analysis of performance achievements by evaluators. Third, the potential of regional income from regional incentive funds in the performance category of government administration through the results of the EKPPD of Rp. 9,609,146,000. This value refers to the highest value obtained by the regional government in 2020 regional incentive funds. Keywords: LPPD, EKPPD, IKK

Abstrak: Latarbelakang tulisan ini adalah tidak diperolehnya dana insentif daerah tahun 2020 dari kategori kinerja penyelenggaraan pemerintahan untuk Pemerintah provinsi DKI Jakarta. Masalahnya adalah laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah (LPPD) Pemerintah Provinsi yang belum termasuk 3 (tiga) kinerja terbaik tingkat provinsi pada Evaluasi Kinerja Penyelenggaraaan Pemerintahan Daerah (EKPPD) tahun 2019. Tujuan ulasan adalah mengidentifikasi capaian kinerja LPPD tahun 2018 yang nantinya akan dievaluasi oleh Kementerian Dalam Negeri melalui EKPPD Tahun 2020. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dilakukan dengan pengumpulan data sekunder dan menganalisis data serta dibuat kesimpulan secara objektif dalam suatu deskripsi. Hasil pembahasan yaitu pertama, data capaian 6 indikator kinerja makro dalam LPPD tahun 2018 dapat disediakan dengan baik, kedua, data capaian kinerja urusan wajib pemerintahan tersedia 39 Indikator Kinerja Kunci (IKK) dari 66 IKK. ketiga, data capaian kinerja urusan pilihan pemerintahan tersedia 5 IKK dari 16 IKK. Kesimpulan yang didapatkan yaitu Pertama, terbatasnya data capaian kinerja yang disediakan pada LPPD tahun 2018 untuk mengisi nilai pada Indikator Kinerja Kunci baik urusan wajib pemerintahan dan urusan pilihan pemerintahan, maka LPPD

Page 2: Gagasan & Inovasi / Ulasan PENINGKATAN KUALITAS LAPORAN ...juliwi.com/published/E0701/jlw0701_56-68.pdf · Jurnal Lingkar Widyaiswara () Edisi 07 No. 01, Januari – Maret 2020, p.

Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 07 No. 01, Januari – Maret 2020, p. 56-68 ISSN: 2355-4118

57

Tahun 2018 berpotensi tidak mencapai kategori 3 (tiga) kinerja terbaik pada tingkat provinsi. Kedua, disarankan untuk penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah pada tahun berikutnya agar mengacu pada pedoman penyusunan LPPD dan format Indikator Kinerja Kunci yang telah ditentukan karena tidak seragamnya format laporan akan menghasilkan penyajian yang sulit diukur dan di analisa capaian kinerja oleh evaluator. Ketiga, Potensi pendapatan daerah dari dana insentif daerah kategori kinerja penyelenggaraan pemerintahan melalui hasil EKPPD sebesar Rp. 9.609.146.000. nilai ini mengacu pada nilai tertinggi yang diperoleh pemerintah daerah pada dana insentif daerah tahun 2020. Kata kunci : LPPD, EKPPD, IKK

Corresponding author: Benny Matriksa, e-mail : [email protected], Tel : +62812-3252-576

Pendahuluan

Pemerintah daerah baik itu pemerintah provinsi, kabupaten dan kota dalam melaksanakan

pembangunan daerah membutuhkan kapasitas fiskal yang mencukupi untuk membiayai Urusan

Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar dan Urusan Pemerintahan Wajib yang

tidak berkaitan dengan pelayanan dasar serta Urusan Pemerintahan Pilihan dengan agar masyarakat

menjadi sehat, cerdas dan sejahtera.

Untuk mendapatkan kapasitas fiskal dalam bentuk pendapatan daerah, maka telah ditetapkan

dalam Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 30

bahwa pendapatan daerah bersumber dari 3 jenis pendapatan yaitu Pendapatan Asli Daerah,

Pendapatan Transfer dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah. Salah satu sumber tersebut yaitu

pendapatan transfer yang terdiri transfer pemerintah pusat dan transfer antar daerah.

Transfer pemerintah pusat ke Daerah berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

Tahun 2019 Tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020 pada pasal 1 ayat

13 yaitu Transfer ke Daerah adalah bagian dari Belanja Negara dalam rangka mendanai pelaksanaan

desentralisasi fiskal berupa Dana Perimbangan, Dana Insentif Daerah, Dana Otonomi Khusus, dan Dana

Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

bahwa dana insentif daerah merupakan pendapatan transfer. Berikut struktur anggaran pendapatan

dan belanja daerah sebagai berikut :

Tabel 1. Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

1. Pendapatan: a Pendapatan Asli Daerah b Pendapatan Transfer 1) Transfer Pemerintah Pusat a) Dana Perimbangan b) Dana Insentif Daerah C) Dana Otonomi Khusus d) Dana Keistimewaan e) Dana Desa 2) Transfer Antar-Daerah Pendapatan Bagi Hasil Bantuan Keuangan c Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah 2. Belanja: a Belanja Tidak Langsung b Belanja Langsung 3. Pembiayaan: a Penerimaan b Pengeluaran Sumber : Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, diolah

Page 3: Gagasan & Inovasi / Ulasan PENINGKATAN KUALITAS LAPORAN ...juliwi.com/published/E0701/jlw0701_56-68.pdf · Jurnal Lingkar Widyaiswara () Edisi 07 No. 01, Januari – Maret 2020, p.

Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 07 No. 01, Januari – Maret 2020, p. 56-68 ISSN: 2355-4118

58

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2019 Tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020 pada pasal 1 ayat 18 , Dana Insentif Daerah adalah dana yang bersumber dari APBN kepada daerah tertentu berdasarkan kriteria tertentu dengan tujuan untuk memberikan penghargaan atas perbaikan dan/atau pencapaian kinerja tertentu di bidang tata kelola keuangan daerah, pelayanan umum pemerintahan, pelayanan dasar publik, dan kesejahteraan masyarakat.

Latar belakang tulisan ini adalah transfer pemerintah pusat ke daerah berupa dana insentif daerah yang belum diperoleh oleh provinsi DKI Jakarta tahun 2020 dari kategori kinerja penyelenggaraan pemerintahan (Kategori Kinerja No.20). Berdasarkan surat Menteri Keuangan kepada Gubernur, Bupati dan Walikota Nomor : S-702/MK.07/2019 tanggal 24 September 2019 tentang Penyampaian Rincian Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2020, diperoleh data Alokasi Dana Insentif Daerah sebagai berikut :

Tabel 2. Dana Insentif Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2020

KELOMPOK KATEGORI KINERJA

KATEGORI KINERJA Nilai (Rp)

1. Peningkatan investasi 1. Peningkatan investasi 14.669.277.000

2. Peningkatan ekspor 2. Peningkatan ekspor -

3. Kesehatan fiskal dan Pengelolaan keuangan daerah

3. Kemandirian daerah -

4. Kualitas realisasi anggaran -

5. Kualitas belanja modal pendidikan -

6. Kualitas belanja modal kesehatan -

7. Pembiayaan kreatif -

8. Mandatory spending 250.000.000

9. Ketepatan waktu pelaporan 250.000.000

4. Pelayanan dasar publik bidang pendidikan

10. Peta mutu pendidikan

11. Rata-rata nilai ujian nasional 11.796.267.000

12. Angka partisipasi murni

5. pelayanan dasar publik bidang kesehatan

13. Penanganan stunting 11.946.224.000

14. Balita yang mendapatkan imunisasi lengkap -

15. Persalinan di fasilitas kesehatan -

6. Pelayanan dasar publik bidang infrastruktur

16. Sumber air minum layak -

17. Akses sanitasi layak -

7. Kesejahteraan Masyarakat 18. Persentase penduduk miskin -

19. Indeks pembangunan manusia/IPM -

8. Pelayanan umum pemerintah

20. Penyelenggaraan Pemerintahan -

21. Perencanaan pembangunan daerah -

22. SAKIP 8.955.158.000

23. Inovasi pelayanan publik 8.374.134.000

24. Inovasi pemerintah daerah 6.376.054.000

9. Pengelolaan sampah 25. Pengelolaan sampah -

TOTAL ALOKASI DANA INSENTIF DAERAH 62.617.114.000

Sumber : lampiran Surat Menteri keuangan Nomor : S-702/MK.07/2019, diolah

Permasalahan tersebut disebabkan karena hasil Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah (EKPPD) terhadap Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD)

pemerintah Provinsi DKI Jakarta berada pada peringkat ke-4, yang berarti Pemerintah Provinsi DKI

Jakarta tidak mendapatkan alokasi dana insentif daerah. Hasil tersebut disampaikan dalam penghargaan

LPPD terbaik tahun 2019 yang diumumkan pada tanggal 25 April 2019 oleh Menteri Dalam Negeri

Page 4: Gagasan & Inovasi / Ulasan PENINGKATAN KUALITAS LAPORAN ...juliwi.com/published/E0701/jlw0701_56-68.pdf · Jurnal Lingkar Widyaiswara () Edisi 07 No. 01, Januari – Maret 2020, p.

Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 07 No. 01, Januari – Maret 2020, p. 56-68 ISSN: 2355-4118

59

pada peringatan Hari Otonomi Daerah XXIII Tahun 2019 di Kabupaten Banyuwangi yang ditetapkan

dalam keputusan Menteri Dalam Negeri No 188-8840 Tahun 2018 tertanggal 31 Desember 2018.

Berikut adalah rekapitulasi hasil evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD)

terhadap Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

selama 5 tahun terakhir 2013-2017.

Tabel 3. Penetapan 10 Provinsi Terbaik Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Peringkat 2013 2014 2015 2016 2017

1 Jawa Timur Jawa timur Jawa timur Jawa timur Jawa timur

2 Jawa Tengah Jawa tengah Jawa barat Jawa barat Jawa barat

3 D.I.Yogyakarta Jawa barat Kalimantan timur Jawa tengah NTB

4 Kepulauan Riau Kalimantan Timur DKI Jakarta DKI Jakarta DKI Jakarta

5 Jawa Barat Sulawesi Selatan Jawa Tengah Sulawesi Selatan Kepulauan Riau

6 Sulawesi Selatan Kepulauan Riau NTB Sumatera barat Kalimantan Timur

7 Kalimantan Timur D.I.Yogyakarta Sulawesi Selatan Kalimantan Timur Jawa Tengah

8 DKI Jakarta NTB D.I.Yogyakarta Kepulauan Riau Sulawesi Selatan

9 NTB Sumatera Selatan Gorontalo D.I.Yogyakarta D.I.Yogyakarta

10 Gorontalo DKI Jakarta Kepulauan Riau NTB Kepulauan Bangka

Belitung

`Sumber : Keputusan Menteri Dalam Negeri tentang Penetapan Peringkat dan Status Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Secara Nasional, http://www.kemendagri.go.id, diolah

Upaya pemerintah pusat untuk mencapai tujuan desentralisasi dan otonomi daerah adalah

melakukan proses monitoring dan evaluasi secara komprehensif dan berkelanjutan untuk mengukur

kemajuan dan tingkat keberhasilan penerapan prinsip otonomi daerah dan penyelenggaraan urusan

pemerintahan di Pemerintahan Daerah.

Oleh sebab itu Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah selanjutnya disingkat

EKPPD adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data secara sistematis terhadap

kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan menggunakan sistem

pengukuran kinerja

Pengumuman Hasil Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD) terhadap

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) merupakan langkah strategis Pemerintah Pusat,

untuk menilai keberhasilan daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah, sekaligus sebagai bentuk bahan

kebijakan dalam meningkatkan kapasitas penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Penyusunan LPPD Tahun 2018 berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007

tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan

Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada DPRD dan Ringkasan Laporan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat.

Penilaian kategori kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah merupakan hasil penilaian

Kementerian Dalam Negeri, dimana hasil penilaian ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri. Dalam hal

Menteri Dalam Negeri tidak melakukan penilaian kategori tersebut maka kategori tersebut tidak

diperhitungkan dalam pengalokasian Dana Insentif Daerah.

Tujuan tulisan ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil

EKPPD Tahun 2020 Provinsi DKI Jakarta. EKPPD tahun 2020 adalah mengevaluasi LPPD tahun 2018.

Page 5: Gagasan & Inovasi / Ulasan PENINGKATAN KUALITAS LAPORAN ...juliwi.com/published/E0701/jlw0701_56-68.pdf · Jurnal Lingkar Widyaiswara () Edisi 07 No. 01, Januari – Maret 2020, p.

Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 07 No. 01, Januari – Maret 2020, p. 56-68 ISSN: 2355-4118

60

Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dengan pendekatan

kuantitatif, dilakukan dengan pengumpulan data sekunder. Dilanjutkan dengan menganalisis/mengolah

data, membuat kesimpulan untuk membuat penggambaran tentang suatu keadaan secara objektif

dalam suatu deskripsi.

Analisa

Pada Tahun 2018, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melaksanakan 32 Urusan Pemerintahan dan 1

Fungsi Penunjang yang terdiri dari 24 Urusan Wajib dan 8 Urusan Pilihan. Terdapat beberapa Perangakat

Daerah yang melaksanakan lebih dari satu urusan. Mengingat ada kesulitan dalam memecah anggaran

belanja tidak langsung, maka belanja tidak langung hanya dicantumkan pada salah satu urusan saja.

Untuk belanja lainnya juga tidak sepenuhnya dapat dipisah. Beberapa urusan yang berada dalam satu

SKPD antara lain : pertama, Komunikasi, Persandian dan Statistik; kedua, Koperasi UMK dengan

Perdagangan; ketiga, Ketahanan Pangan dengan Kelautan dan Perikanan dan Pertanian; keempat,

Tenaga Kerja dengan Transmigrasi; kelima, Energi SDM dan Perindustrian; keenam, Pariwisata dan

Budaya; ketujuh, Perpustakaan dan Kearsipan; kedelapan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

anak, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, dan Keluarga Berencana; kesembilan, Pekerjaan Umum,

Tata Ruang dan Pertanahan.

EPPD dilakukan berdasarkan LPPD yang memuat hasil pengukuran kinerja Pemerintah Daerah

yang terdiri atas : pertama, capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan kedua, .

capaian kinerja pelaksanaan tugas pembantuan. EKPPD tahun 2020 adalah mengevaluasi LPPD tahun

2018.

Adapun capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah terdiri atas ; pertama, capaian

kinerja makro; kedua, capaian kinerja penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah; ketiga, capaian

akuntabilitas kinerja Pemerintah Daerah. Sedangkan capaian kinerja pelaksanaan tugas pembantuan

terdiri atas : pertama, capaian kinerja pelaksanaan tugas pembantuan yang diterima oleh daerah

provinsi dari Pemerintah Fusat; kedua, capaian kinerja pelaksanaan tugas pembantuan yang diterima

oleh daerah kabupaten/kota dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah provinsi.

Pertama, Capaian kinerja makro merupakan capaian kinerja yang menggambarkan keberhasilan

penyelenggaraan pemerintahan daerah secara umum. Capaian kinerja makro dihasilkan dari berbagai

program yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah, pemerintah pusat, pihak swasta dan pihak

terkait lainnya dalam pembangunan nasional. Capaian kinerja makro meliputi indeks pembangunan

manusia, angka kemiskinan, angka pengangguran, pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita, dan

ketimpangan pendapatan.

Tabel 4. Capaian Kinerja Makro Provinsi DKI Jakarta 2017-2018

No. Indikator Kinerja Makro Capaian Kinerja Tahun 2017

Capaian Kinerja Tahun 2018

Selisih (%) Bobot Indikator

1 Indeks pembangunan manusia 79,60

80,06 0,46 20%

2 Angka kemiskinan 3,78

3,78

0 20%

3 Angka pengangguran 7,14%

6,24%

-0,9 15%

4 Pertumbuhan ekonomi 6,22%

6,22%

0 10%

5 Pendapatan per kapita 246,96

269,32 22,36 15%

6 Ketimpangan pendapatan 0,413%

0,394% -0,02 20%

Sumber : https://ppid.jakarta.go.id/laporan-penyelenggaraan-pemerintahan-daerah,diolah

Page 6: Gagasan & Inovasi / Ulasan PENINGKATAN KUALITAS LAPORAN ...juliwi.com/published/E0701/jlw0701_56-68.pdf · Jurnal Lingkar Widyaiswara () Edisi 07 No. 01, Januari – Maret 2020, p.

Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 07 No. 01, Januari – Maret 2020, p. 56-68 ISSN: 2355-4118

61

Kedua, Capaian kinerja penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah diukur berdasarkan indikator kinerja pada masing-masing urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah. Urusan Prioritas pembangunan di Provinsi DKI Jakarta menurut urusan terdiri atas 34 urusan pemerintahan, terdiri dari 26 urusan wajib dengan 66 indikator kinerja kunci dan 8 urusan pilihan dengan 16 indikator kinerja kunci.

Tabel 5. Urusan Wajib Pemerintahan Daerah

Urusan Wajib

Indikator Kinerja Kunci

Rumus Capaian Kinerja Selisih Keterangan Kinerja 2017 2018

Pendidikan 1. Pendidikan luar biasa jenjang SD/MI

Jumlah siswa penyandang ketunaan yang bersekolah di tingkat SD/MI /

97,38 97,38 - tetap

Jumlah penduduk penyandang ketunaan di usia SD/MI

2. Pendidikan luar biasa jenjang SMP/MTS

Jumlah siswa penyandang ketunaan yg bersekolah di tgkt SMP/MTS

96,28 96,28 - tetap

Jumlah penduduk penyandang ketunaan di usia SMP/MTS

3. Pendidikan luar biasa jenjang SMA/SMK/MA

Jumlah siswa penyandang ketunaan yang bersekolah di tingkat SMA /SMK/MA

99,24 99,24 - tetap

Jumlah penduduk penyandang ketunaan di usia SMA/SMK/MA

4. Angka partisipasi murni SMA/SMK/MA/ Paket C

Jumlah Siswa Usia 16-18 th Jenjang SMA/SMK/Paket C

71,87 76,83 4,96 meningkat

Jumlah Penduduk Kelompok 16-18 th

5. Angka kelulusan SMA/SMK/MA

Jumlah Lulusan jenjang SMA/SMK/MA

99,88 100 0,12 meningkat

Jumlah siswa tingkat tertinggi pada jenjang SMA/SMK/MA pd th ajaran sebelumnya

6. Angka putus sekolah SMA/SMK/MA

Jumlah Putus Sekolah jenjang SMA/SMK/MA

0,16 0,01 0,15 meningkat

Jumlah siswa pd jenjang SMA/SMK/MA pd th ajaran sebelumnya

7. Angka melanjutkan dari SMP/MTS ke SMA/SMK/MA

Jumlah siswa baru tgkt I pd jenjang SMA/SMK/MA

67,23 ? ? Tidak tersedia data 2018 Jumlah lulusan pd jenjang

SMP/MTs th ajaran sebelumnya

8. Pembinaan guru jenjang SD/MI

Jumlah guru jenjang SD/MI yg telah memnuhi kualifikasi dan kompetensi

93,12 93,12 - Tetap

Jumlah Guru jenjang SD/MI

9. Pembinaan Guru SMP/MTS

Jumlah guru jenjang SMP/MTS yg telah memenuhi kualifikasi dan kompetensi

95,70 95,70 - Tetap

Jumlah Guru jenjang SMP/MTS

10. Pembinaan Guru SMA/SMK/MA

Jumlah guru jenjang SMA/SMK/MA yg telah memenuhi kualifikasi dan

91,91 91,91 - Tetap

Page 7: Gagasan & Inovasi / Ulasan PENINGKATAN KUALITAS LAPORAN ...juliwi.com/published/E0701/jlw0701_56-68.pdf · Jurnal Lingkar Widyaiswara () Edisi 07 No. 01, Januari – Maret 2020, p.

Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 07 No. 01, Januari – Maret 2020, p. 56-68 ISSN: 2355-4118

62

kompetensi

Jumlah Guru jenjang SMA/SMK/MA

11. Fasilitasi dan asistensi pengelolaan penjaminan mutu pendidikan

Peta penjaminan mutu pendidikan

ada Ada - tetap

Kesehatan 12. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

Jumlah komplikasi kebidanan yg mendapat penanganan definitif disatu wilayah kerja pd waktu tertentu

91,91 % 93.19 %

1,28 meningkat

Jumlah ibu dgn komplikasi kebidanan disatu wilayah kerja pada kurun waktu yg sama

13. Cakupan pertolongan persalinan oleh nakes yang memiliki kompetensi bidan

Jumlah ibu bersalin yg ditolong oleh tenaga kesehatan disatu wilayah kerja pd kurun waktu tertentu

98,32% 98.54%

0,22 Meningkat

Jumlah seluruh sasaran ibu bersalin disatu wilayah kerja dlm kurun waktu yg sama

14. Cakupan kelurahan universal child immunization

Jumlah desa/kelurahan UCI 100% 100%

- Tetap

Jumlah seluruh desa/kelurahan

15. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan

Jumlah balita gizi buruk mendapat perawatan disarana pelayanan kesehatan disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

100% 100%

- Tetap

Jumlah seluruh balita gizi buruk yang ditemukan disatu wilayah kerja dlm kurun waktu yg sama

16. Cakupan penemuan dan penanganan penderita TBC BTA

Jumlah penderita TBC BTA(+) yg ditemukan dan diobati di satu wilayah kerja selama 1 th

113,83 % 107.00%

6,83 menurun

Jumlah perkiraan penderita baru TBCBTA(+) dlm kurun waktu yg sama

17. Cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD

Jumlah penderita DBD yg ditangani sesuai SOP di satu wilayah kerja selama 1 th

100% 100% - tetap

Jumlah penderita DBD yg ditemukan disatu wilayah dlm kurun waktu yg sama

18. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin

Jumlah kunjungan pasien miskin disarana kesehatan strata 1

265,67 % 117.15 %

148,52 menurun

jumlah seluruh masy. Miskin

19. Cakupan kunjungan bayi

Jumlah kunjungan bayi memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar disatu wilayah kerja pd kurun waktu tertentu

99,59% 99.90%

0,31 meningkat

Page 8: Gagasan & Inovasi / Ulasan PENINGKATAN KUALITAS LAPORAN ...juliwi.com/published/E0701/jlw0701_56-68.pdf · Jurnal Lingkar Widyaiswara () Edisi 07 No. 01, Januari – Maret 2020, p.

Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 07 No. 01, Januari – Maret 2020, p. 56-68 ISSN: 2355-4118

63

Jumlah seluruh bayi lahir hidup disatu wilayah kerja pd kurun waktu yg sama

Lingkungan Hidup

20. Pencemaran Udara

Jumlah Kabupaten dan kota yg dipantau mutu udara ambient Di kawasan pemukiman atau industri

83,33 ? ?

Tidak tersedia data 2018

Jumlah seluruh kabupaten dan kota

21. Kebersihan jumlah pasar tradisional yg tergolong baik

100,00% ? ?

Tidak tersedia data 2018 jumlah seluruh pasar

tradisional

22. Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk

jumlah daya tampung TPS (m3)

3,94 ? ?

Tidak tersedia data 2018 Jumlah penduduk

23. Penegakan hukum lingkungan

Jumlah kasus lingkungan yg diselesaikan Pemda

100% ? ?

Tidak tersedia data 2018 jumlah kasus lingkungan yg

ada

Pekerjaan Umum

24. Panjang jalan Provinsi dalam kondisi Mantap

Panjang jalan Provinsi dalam kondisi

95,88% ? ?

Tidak tersedia data 2018 Panjang seluruh jalan provinsi

25. Rumah Tangga ber Sanitasi

jumlah rumah tangga bersanitasi 99,00% ? ?

Tidak tersedia data 2018 jumlah seluruh rumah tangga

26. Kawasan Kumuh

luas kawasan kumuh 0,13% ? ?

Tidak tersedia data 2018

luas wilayah

Tata Ruang 27. Ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah

luas ruang terbuka hijau 5,68% ? ? Tidak tersedia data 2018

luas wilayah

Perencanaan Pembangunan

28. Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJPD

ada/tidak ada ada Tetap

29. Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD

ada/tidak ada ada Tetap

30. Tersedianya Dokumen Perencanaan RKPD

ada/tidak ada

ada Tetap

31. Penjabaran Program RPJMD dalam RKPD

Jumlah program RKPD tahun berkenaan

86,92 ? ?

Tidak tersedia data 2018 Jumlah program RPJMD yang

harus dilaksanakan tahun berkenaan

Perumahan 32. Rumah tangga pengguna air bersih

jumlah rumah tangga pengguna air bersih 30,20% ? ?

Tidak tersedia data 2018 jumlah seluruh rumah tangga

33. Rumah layak huni

jumlah rumah layak huni 86,82% ? ?

Tidak tersedia data 2018

jumlah seluruh rumah di wilayah ybs

Kepemudaan & Olahraga

34. Gelanggang / balai remaja (selain milik swasta)

jumlah gelanggang/balai remaja

0,0003% 0,0003%

-

tetap

jumlah penduduk

35. Lapangan olahraga

jumlah lapangan olahraga 0,0874% ? ?

Tidak tersedia data 2018

jumlah penduduk

Page 9: Gagasan & Inovasi / Ulasan PENINGKATAN KUALITAS LAPORAN ...juliwi.com/published/E0701/jlw0701_56-68.pdf · Jurnal Lingkar Widyaiswara () Edisi 07 No. 01, Januari – Maret 2020, p.

Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 07 No. 01, Januari – Maret 2020, p. 56-68 ISSN: 2355-4118

64

Penanaman Modal

36. Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi PMDN (milyar rupiah)

RealisasiPMDNtahun2017-RealisasiPMDN 2016

287,17 ? ?

Tidak tersedia data 2018 Realisasi PMDN 2017

Realisasi PMDN 2016

Koperasi & UKM 37. Koperasi aktif jumlah koperasi aktif 76,39% 69,58% 6,81 turun

jumlah seluruh koperasi

38. Usaha Mikro dan Kecil

jumlah usaha mikro kecil 99,16% ? ? Tidak tersedia data 2018

jumlah seluruh ukm

Kependudukan & Catatan Sipil

39. Ketersediaan database kependudukan skala provinsi

Ada/tidak

ada ada tetap

Ketenagakerjaan 40. Pelayanan Kepesertaan Jaminan Sosial Bagi Pekerja/ Buruh

Jumlah pekerja/buruh peserta program jamsostek aktif

474%

102,95% 371,05 menurun

Jumlah pekerja/buruh peserta program jamsostek aktif

41. Pencari kerja yang ditempatkan

jumlah pencari kerja yg ditempatkan

85,02 % 90,67 % 5,65 meningkat

jumlah pencari kerja yg mendaftar

Ketahanan Pangan

42. Regulasi ketahanan pangan

ada/tidak peraturan tentang kebijakan ketahanan pangan dalam bentuk perda,perkada, dsb

ada ada - tetap

43. Ketersediaan pangan utama

rata2 jumlah ketersediaan pangan utama pertahun (kg)

91.450 ? ? Tidak tersedia data 2018 jumlah penduduk

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

44. Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah

pekerja perempuan di lembaga pemerintah

26,02 ? ? Tidak tersedia data 2018 Jumlah pekerja perempuan

45. Partisipasi angkatan kerja perempuan

jumlah partisipasi angkatan kerja perempuan

55,85 ? ? Tidak tersedia data 2018 jumlah angkatan kerja

perempuan

Keluarga Berencana & Keluarga Sejahtera

46. Prevalensi peserta KB aktif

jumlah peserta program kb aktif

67,15% ? ? Tidak tersedia data 2018 jumlah pasangan usia subur

47. Rasio Petugas Lapangan KB/Penyuluh KB(PLKB/PKB) disetiap desa/kelurahan

PLKB/PKB 0,94 ? ? Tidak tersedia data 2018

jumlah desa/kelurahan

Perhubungan 48. Angkutan darat jumlah angkutan darat 0,08% ? ? Tidak tersedia data 2018 jumlah penumpang angkutan

darat

Komunikasi & Informatika

49. Web site milik

pemerintah daerah

ada / tidak

ada

ada - tetap

50. Pameran/expo Menunjukan jumlah pameran/expo per tahun

12

? ? Tidak tersedia data 2018

Pertanahan 51. Luas lahan bersertifikat

luas lahan bersertifikat milik pemprov

52,43% ? ?

Tidak tersedia data 2018 jumlah seluruh luas lahan

milik pemprov

Page 10: Gagasan & Inovasi / Ulasan PENINGKATAN KUALITAS LAPORAN ...juliwi.com/published/E0701/jlw0701_56-68.pdf · Jurnal Lingkar Widyaiswara () Edisi 07 No. 01, Januari – Maret 2020, p.

Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 07 No. 01, Januari – Maret 2020, p. 56-68 ISSN: 2355-4118

65

Kesbang & Politik

52. Kegiatan pembinaan politik daerah

Menunjukan jumlah kegiatan pembinaan politik daerah

32

33 1 meningkat

53. Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP

Menunjukkan jumlah kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP

48 ? ?

Tidak tersedia data 2018

Otonomi Daerah

54. Sistim Informasi Manajemen Pemda

Menunjukkan jumlah Sistem Informasi Manajemen Pemda

28 45 17

meningkat

55. Tapal Batas Jumlah permasalahan perbatasan antar kab/kota yang diselesaikan

100, ? ?

Tidak tersedia data 2018

Jumlah permasalahan perbatasan antarkab/kota yang dilaporkan

Pemberdayaan Masyarakat & Desa

56. PKK aktif jumlah pkk aktif 76% 92,52

16,52% meningkat

jumlah pkk

Sosial 57. Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi

Menunjukkan jumlah sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo,panti rehabilitasi, rumah singgah dll yang terdapat disuatu daerah

45 ? ?

Tidak tersedia data 2018

58. PMKS yg memperoleh bantuan sosial

Jumlah PMKS yang diberikan bantuan

100 ? ?

Tidak tersedia data 2018 Jumlah PMKS yang

seharusnya menerima bantuan

Budaya 59. Penyelenggaraan festival seni dan budaya

Jumlah penyelenggaraan festival seni dan budaya

28 38

10 meningkat

60. Sarana penyelenggaraan seni dan budaya

Jumlah sarana penyelenggaraan seni dan budaya

53 54 1 meningkat

Statistik 61. Buku ”Provinsi dalam angka”

ada atau tidak

ada

ada - Tetap

62. Buku ”PDRB Provinsi”

ada atau tidak

ada

ada - tetap

Kearsipan 63. Penerapan pengelolaan arsip secara baku

Jumlah SKPD yang telah menerapkan arsip secara baku

100 100 - tetap

Jumlah seluruh SKPD

64. Kegiatan peningkatan SDM pengelola kearsipan

Menunjukkan jumlah kegiatan peningkatan SDM pengelola arsip

12 21 9

meningkat

Perpustakaan 65. Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah

Jumlah koleksi judul buku yang tersedia di perpustakaan daerah

36,37 28,31%

8,06

menurun

Jumlah koleksi jumlah buku yang tersedia di perpustakaan daerah

66. Pengunjung perpustakaan

Jumlah kunjungan keperpustakaan selama1 tahun 90,68 93 2,32

meningkat

Jumlah orang dalam populasi yang harus dilayani

Page 11: Gagasan & Inovasi / Ulasan PENINGKATAN KUALITAS LAPORAN ...juliwi.com/published/E0701/jlw0701_56-68.pdf · Jurnal Lingkar Widyaiswara () Edisi 07 No. 01, Januari – Maret 2020, p.

Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 07 No. 01, Januari – Maret 2020, p. 56-68 ISSN: 2355-4118

66

Adapun Capaian kinerja penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah diukur berdasarkan indikator kinerja pada masing-masing urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah yaitu 8 urusan pilihan dengan 16 indikator kinerja kunci.

Tabel 6. Urusan Pilihan Pemerintahan Daerah Urusan Pilihan Indeks Kinerja

Kunci Rumus Capaian Kinerja Selisih

Kinerja Keterangan

Kinerja 2017 2018

Kelautan & perikanan

1. Produksi perikanan

jumlah produksi ikan (ton/tahun)/ 56,69

86,68 29,99

meningkat

target daerah (ton/tahun)

2. Ekspor Hasil perikanan

Nilai export hasil perikanan (Rp)/

83,33

? ? Tidak tersedia data 2018 Target Daerah

3. Konsumsi ikan

jumlah konsumsi ikan (kg)/ 100,62%

? ?

Tidak tersedia data 2018

Target Daerah

Pertanian 4. Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar

pangan utama lokal lainnya (ton) /

538,43% ? ?

Tidak tersedia data 2018 Luas areal tanaman

pada/bahan pangan utama lokal lainnya (ha)

5. Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB

Jumlah kontribusi PDRB dari sektor Pertanian/

0,09 ? ?

Tidak tersedia data 2018

Jumlah total PDRB

Kehutanan 6. Rehabilitasi hutan dan lahan kritis

Luas hutan dan lahan kritis yang direhabilitasi/

20,76

? ?

Tidak tersedia data 2018 Luas total hutan dan lahan

kritis

7. Kerusakan Kawasan Hutan

Luas kerusakan kawasan hutan/

10,42

? ?

Tidak tersedia data 2018 Luas kawasan hutan

Energi dan SDM 8. Pertambangan tanpa ijin

Luas penambangan liar yang ditertibkan/

100

? ?

Tidak tersedia data 2018 Luas area penambangan yang

liar

9. Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB

Jumlah kontribusi PDRB dari sektor Pertambangan/

0,24 ? ?

Tidak tersedia data 2018 Jumlah total PDRB

Pariwisata 10. Kunjungan wisatawan

Menunjukkan total jumlah wisatawan pertahun lokal dan internasional/ 38.122.62

7

37.005.464

-1.117.1

63

menurun

Jumlah seluruh Kabupaten dan Kota

11. Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB

Jumlah Kontribusi PDRB dari sektor pariwisata/

4,86 ? ?

Tidak tersedia data 2018 Jumlah total PDRB

Industri 12. Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB

Jumlah Kontribusi PDRB dari sektor industri/

13,44 ? ?

Tidak tersedia data 2018 Jumlah total PDRB

13. Pertumbuhan Industri secara keseluruhan

Jumlah industri tahun 2017-jumlah industri th2016/

0,00 ? ?

Tidak tersedia data 2018

jumlah industri th 2016

Perdagangan 14. Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB

Jumlah kontribusi PDRB dari sektor Perdagangan PDRB/ 16,97 %

9.55 %

7,42

menurun

Jumlah total PDRB

Page 12: Gagasan & Inovasi / Ulasan PENINGKATAN KUALITAS LAPORAN ...juliwi.com/published/E0701/jlw0701_56-68.pdf · Jurnal Lingkar Widyaiswara () Edisi 07 No. 01, Januari – Maret 2020, p.

Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 07 No. 01, Januari – Maret 2020, p. 56-68 ISSN: 2355-4118

67

15. Ekspor Bersih Perdagangan

Nilai Export 2017/2018 65,52 % 58,05 % 7,47

menurun

Nilai Import 2017/2018

Transmigrasi 16. Transmigran swakarsa

jumlah transmigrasi swakarsa/ 100 0 -100

menurun

jumlah transmigran

Hasil analisa laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2018 dan perbandingan

kinerja terhadap laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2017 adalah sebagai berikut :

pertama, data capaian 6 indikator kinerja makro dalam LPPD tahun 2018 dapat disediakan dengan baik,

kedua, data capaian kinerja urusan wajib pemerintahan dari 66 Indikator Kinerja Kunci (IKK) pada

urusan wajib hanya ada 39 Indikator Kinerja Kunci yang tersedia. ketiga, data capaian kinerja urusan

pilihan pemerintahan dari 16 Indikator Kinerja Kunci pada urusan wajib hanya ada 5 Indikator Kinerja

Kunci yang tersedia.

Kesimpulan

Pertama, terbatasnya data yang disediakan pada LPPD tahun 2018 untuk mengisi nilai pada

Indikator Kinerja Kunci baik urusan wajib pemerintahan dan urusan pilihan pemerintahan , maka EKPPD

Tahun 2020 yang biasanya diumumkan setiap bulan April berpotensi tidak mencapai kategori 3 (tiga)

kinerja terbaik pada tingkat provinsi.

Kedua, disarankan untuk penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah pada

tahun berikutnya agar mengacu pada pedoman penyusunan LPPD dan format Indikator Kinerja Kunci

yang telah ditentukan karena tidak seragamnya format laporan akan menghasilkan penyajian yang sulit

diukur dan di analisa perbandingan kinerja oleh evaluator.

Ketiga, Potensi pendapatan daerah dari transfer pemerintah pusat yang dapat diperoleh melalui

tercapainya kinerja melalui hasil evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah untuk alokasi

dana insentif daerah kategori kinerja penyelenggaraan pemerintahan sebesar Rp. 9.609.146.000. nilai

ini mengacu pada nilai tertinggi dari alokasi dana insentif daerah tahun 2020.

DAFTAR PUSTAKA

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 120-4761 Tahun 2014 tentang Penetapan Peringkat dan Status Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Secara Nasional Tahun 2013

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 800-35 Tahun 2016 tentang Penetapan Peringkat dan Status Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Secara Nasional Tahun 2014

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 120-10421 Tahun 2016 tentang Penetapan Peringkat dan Status Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Secara Nasional Tahun 2015

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 100-53 Tahun 2018 tentang Penetapan Peringkat dan Status Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Secara Nasional Tahun 2016

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 118-8840 Tahun 2018 tentang Penetapan Peringkat dan Status Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Secara Nasional Tahun 2017

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 73 Tahun 2009 Tentang Tata cara Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor:141/PMK.07/2019 Tentang Pengelolaan Dana Insentif Daerah

Page 13: Gagasan & Inovasi / Ulasan PENINGKATAN KUALITAS LAPORAN ...juliwi.com/published/E0701/jlw0701_56-68.pdf · Jurnal Lingkar Widyaiswara () Edisi 07 No. 01, Januari – Maret 2020, p.

Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 07 No. 01, Januari – Maret 2020, p. 56-68 ISSN: 2355-4118

68

Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 Tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dan Informasi Laporan Penyelenggaraan PemerintahanDaerah Kepada Masyarakat

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

Surat Menteri Keuangan Republik Indonesia Kepada Gubernur,Bupati Dan Wali Kota Se-Indonesia, Nomor:S-702/Mk.07/2019 Tanggal 24 September 2019 Tentang Penyampaian Rincian Alokasi Transfer Ke Daerah Dan Dana Desa Tahun Anggaran 2020