Gagasan & Inovasi / Ulasan PENINGKATAN KUALITAS LAPORAN...
Transcript of Gagasan & Inovasi / Ulasan PENINGKATAN KUALITAS LAPORAN...
Edisi 07 No. 01, Januari – Maret 2020, p.56-68
56
Gagasan & Inovasi / Ulasan
PENINGKATAN KUALITAS LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DI PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA
Benny Matriksa1
Widyaiswara Ahli Madya Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi DKI Jakarta1
(Diterima 02 Februari 2020; Direvisi 21 Februari 2020; Disetujui 10 Maret
2020; Diterbitkan 30 Maret 2020)
Abstract: The background of this paper is that the 2020 regional incentive funds are not obtained from the category of government administration performance for the Provincial Government of DKI Jakarta. The problem is the report on the implementation of the regional government (LPPD) of the Provincial Government which has not included the 3 (three) best provincial level performance in the Regional Government Performance Evaluation (EKPPD) in 2019. The purpose of the review is to identify the achievements of LPPD in 2018 which will later be evaluated by the Ministry of Home Affairs through EKPPD 2020. The research methodology used is descriptive analysis method with a quantitative approach carried out by collecting secondary data and analyzing data and making conclusions objectively in a description. The results of the discussion are first, the achievement data of 6 macro performance indicators in 2018 LPPD can be provided properly, secondly, performance achievement data on compulsory government affairs is available 39 Key Performance Indicators (IKK) from 66 IKK. Third, performance data on the performance of government choice affairs is available from 5 IKK from 16 IKK. The conclusions obtained are First, the limited performance achievements data provided in the 2018 LPPD to fill values in the Key Performance Indicators both mandatory government affairs and government choice affairs, then the 2018 LPPD has the potential to not achieve the best category 3 (three) performance at the provincial level. Second, it is recommended that the preparation of the Regional Government Implementation Report in the following year refer to the guidelines for the preparation of the LPPD and the Key Performance Indicator format that has been determined because the non-uniform format of the report will produce a presentation that is difficult to measure and an analysis of performance achievements by evaluators. Third, the potential of regional income from regional incentive funds in the performance category of government administration through the results of the EKPPD of Rp. 9,609,146,000. This value refers to the highest value obtained by the regional government in 2020 regional incentive funds. Keywords: LPPD, EKPPD, IKK
Abstrak: Latarbelakang tulisan ini adalah tidak diperolehnya dana insentif daerah tahun 2020 dari kategori kinerja penyelenggaraan pemerintahan untuk Pemerintah provinsi DKI Jakarta. Masalahnya adalah laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah (LPPD) Pemerintah Provinsi yang belum termasuk 3 (tiga) kinerja terbaik tingkat provinsi pada Evaluasi Kinerja Penyelenggaraaan Pemerintahan Daerah (EKPPD) tahun 2019. Tujuan ulasan adalah mengidentifikasi capaian kinerja LPPD tahun 2018 yang nantinya akan dievaluasi oleh Kementerian Dalam Negeri melalui EKPPD Tahun 2020. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dilakukan dengan pengumpulan data sekunder dan menganalisis data serta dibuat kesimpulan secara objektif dalam suatu deskripsi. Hasil pembahasan yaitu pertama, data capaian 6 indikator kinerja makro dalam LPPD tahun 2018 dapat disediakan dengan baik, kedua, data capaian kinerja urusan wajib pemerintahan tersedia 39 Indikator Kinerja Kunci (IKK) dari 66 IKK. ketiga, data capaian kinerja urusan pilihan pemerintahan tersedia 5 IKK dari 16 IKK. Kesimpulan yang didapatkan yaitu Pertama, terbatasnya data capaian kinerja yang disediakan pada LPPD tahun 2018 untuk mengisi nilai pada Indikator Kinerja Kunci baik urusan wajib pemerintahan dan urusan pilihan pemerintahan, maka LPPD
Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 07 No. 01, Januari – Maret 2020, p. 56-68 ISSN: 2355-4118
57
Tahun 2018 berpotensi tidak mencapai kategori 3 (tiga) kinerja terbaik pada tingkat provinsi. Kedua, disarankan untuk penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah pada tahun berikutnya agar mengacu pada pedoman penyusunan LPPD dan format Indikator Kinerja Kunci yang telah ditentukan karena tidak seragamnya format laporan akan menghasilkan penyajian yang sulit diukur dan di analisa capaian kinerja oleh evaluator. Ketiga, Potensi pendapatan daerah dari dana insentif daerah kategori kinerja penyelenggaraan pemerintahan melalui hasil EKPPD sebesar Rp. 9.609.146.000. nilai ini mengacu pada nilai tertinggi yang diperoleh pemerintah daerah pada dana insentif daerah tahun 2020. Kata kunci : LPPD, EKPPD, IKK
Corresponding author: Benny Matriksa, e-mail : [email protected], Tel : +62812-3252-576
Pendahuluan
Pemerintah daerah baik itu pemerintah provinsi, kabupaten dan kota dalam melaksanakan
pembangunan daerah membutuhkan kapasitas fiskal yang mencukupi untuk membiayai Urusan
Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar dan Urusan Pemerintahan Wajib yang
tidak berkaitan dengan pelayanan dasar serta Urusan Pemerintahan Pilihan dengan agar masyarakat
menjadi sehat, cerdas dan sejahtera.
Untuk mendapatkan kapasitas fiskal dalam bentuk pendapatan daerah, maka telah ditetapkan
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 30
bahwa pendapatan daerah bersumber dari 3 jenis pendapatan yaitu Pendapatan Asli Daerah,
Pendapatan Transfer dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah. Salah satu sumber tersebut yaitu
pendapatan transfer yang terdiri transfer pemerintah pusat dan transfer antar daerah.
Transfer pemerintah pusat ke Daerah berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2019 Tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020 pada pasal 1 ayat
13 yaitu Transfer ke Daerah adalah bagian dari Belanja Negara dalam rangka mendanai pelaksanaan
desentralisasi fiskal berupa Dana Perimbangan, Dana Insentif Daerah, Dana Otonomi Khusus, dan Dana
Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
bahwa dana insentif daerah merupakan pendapatan transfer. Berikut struktur anggaran pendapatan
dan belanja daerah sebagai berikut :
Tabel 1. Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
1. Pendapatan: a Pendapatan Asli Daerah b Pendapatan Transfer 1) Transfer Pemerintah Pusat a) Dana Perimbangan b) Dana Insentif Daerah C) Dana Otonomi Khusus d) Dana Keistimewaan e) Dana Desa 2) Transfer Antar-Daerah Pendapatan Bagi Hasil Bantuan Keuangan c Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah 2. Belanja: a Belanja Tidak Langsung b Belanja Langsung 3. Pembiayaan: a Penerimaan b Pengeluaran Sumber : Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, diolah
Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 07 No. 01, Januari – Maret 2020, p. 56-68 ISSN: 2355-4118
58
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2019 Tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020 pada pasal 1 ayat 18 , Dana Insentif Daerah adalah dana yang bersumber dari APBN kepada daerah tertentu berdasarkan kriteria tertentu dengan tujuan untuk memberikan penghargaan atas perbaikan dan/atau pencapaian kinerja tertentu di bidang tata kelola keuangan daerah, pelayanan umum pemerintahan, pelayanan dasar publik, dan kesejahteraan masyarakat.
Latar belakang tulisan ini adalah transfer pemerintah pusat ke daerah berupa dana insentif daerah yang belum diperoleh oleh provinsi DKI Jakarta tahun 2020 dari kategori kinerja penyelenggaraan pemerintahan (Kategori Kinerja No.20). Berdasarkan surat Menteri Keuangan kepada Gubernur, Bupati dan Walikota Nomor : S-702/MK.07/2019 tanggal 24 September 2019 tentang Penyampaian Rincian Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2020, diperoleh data Alokasi Dana Insentif Daerah sebagai berikut :
Tabel 2. Dana Insentif Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2020
KELOMPOK KATEGORI KINERJA
KATEGORI KINERJA Nilai (Rp)
1. Peningkatan investasi 1. Peningkatan investasi 14.669.277.000
2. Peningkatan ekspor 2. Peningkatan ekspor -
3. Kesehatan fiskal dan Pengelolaan keuangan daerah
3. Kemandirian daerah -
4. Kualitas realisasi anggaran -
5. Kualitas belanja modal pendidikan -
6. Kualitas belanja modal kesehatan -
7. Pembiayaan kreatif -
8. Mandatory spending 250.000.000
9. Ketepatan waktu pelaporan 250.000.000
4. Pelayanan dasar publik bidang pendidikan
10. Peta mutu pendidikan
11. Rata-rata nilai ujian nasional 11.796.267.000
12. Angka partisipasi murni
5. pelayanan dasar publik bidang kesehatan
13. Penanganan stunting 11.946.224.000
14. Balita yang mendapatkan imunisasi lengkap -
15. Persalinan di fasilitas kesehatan -
6. Pelayanan dasar publik bidang infrastruktur
16. Sumber air minum layak -
17. Akses sanitasi layak -
7. Kesejahteraan Masyarakat 18. Persentase penduduk miskin -
19. Indeks pembangunan manusia/IPM -
8. Pelayanan umum pemerintah
20. Penyelenggaraan Pemerintahan -
21. Perencanaan pembangunan daerah -
22. SAKIP 8.955.158.000
23. Inovasi pelayanan publik 8.374.134.000
24. Inovasi pemerintah daerah 6.376.054.000
9. Pengelolaan sampah 25. Pengelolaan sampah -
TOTAL ALOKASI DANA INSENTIF DAERAH 62.617.114.000
Sumber : lampiran Surat Menteri keuangan Nomor : S-702/MK.07/2019, diolah
Permasalahan tersebut disebabkan karena hasil Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (EKPPD) terhadap Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD)
pemerintah Provinsi DKI Jakarta berada pada peringkat ke-4, yang berarti Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta tidak mendapatkan alokasi dana insentif daerah. Hasil tersebut disampaikan dalam penghargaan
LPPD terbaik tahun 2019 yang diumumkan pada tanggal 25 April 2019 oleh Menteri Dalam Negeri
Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 07 No. 01, Januari – Maret 2020, p. 56-68 ISSN: 2355-4118
59
pada peringatan Hari Otonomi Daerah XXIII Tahun 2019 di Kabupaten Banyuwangi yang ditetapkan
dalam keputusan Menteri Dalam Negeri No 188-8840 Tahun 2018 tertanggal 31 Desember 2018.
Berikut adalah rekapitulasi hasil evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD)
terhadap Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
selama 5 tahun terakhir 2013-2017.
Tabel 3. Penetapan 10 Provinsi Terbaik Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Peringkat 2013 2014 2015 2016 2017
1 Jawa Timur Jawa timur Jawa timur Jawa timur Jawa timur
2 Jawa Tengah Jawa tengah Jawa barat Jawa barat Jawa barat
3 D.I.Yogyakarta Jawa barat Kalimantan timur Jawa tengah NTB
4 Kepulauan Riau Kalimantan Timur DKI Jakarta DKI Jakarta DKI Jakarta
5 Jawa Barat Sulawesi Selatan Jawa Tengah Sulawesi Selatan Kepulauan Riau
6 Sulawesi Selatan Kepulauan Riau NTB Sumatera barat Kalimantan Timur
7 Kalimantan Timur D.I.Yogyakarta Sulawesi Selatan Kalimantan Timur Jawa Tengah
8 DKI Jakarta NTB D.I.Yogyakarta Kepulauan Riau Sulawesi Selatan
9 NTB Sumatera Selatan Gorontalo D.I.Yogyakarta D.I.Yogyakarta
10 Gorontalo DKI Jakarta Kepulauan Riau NTB Kepulauan Bangka
Belitung
`Sumber : Keputusan Menteri Dalam Negeri tentang Penetapan Peringkat dan Status Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Secara Nasional, http://www.kemendagri.go.id, diolah
Upaya pemerintah pusat untuk mencapai tujuan desentralisasi dan otonomi daerah adalah
melakukan proses monitoring dan evaluasi secara komprehensif dan berkelanjutan untuk mengukur
kemajuan dan tingkat keberhasilan penerapan prinsip otonomi daerah dan penyelenggaraan urusan
pemerintahan di Pemerintahan Daerah.
Oleh sebab itu Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah selanjutnya disingkat
EKPPD adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data secara sistematis terhadap
kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan menggunakan sistem
pengukuran kinerja
Pengumuman Hasil Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD) terhadap
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) merupakan langkah strategis Pemerintah Pusat,
untuk menilai keberhasilan daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah, sekaligus sebagai bentuk bahan
kebijakan dalam meningkatkan kapasitas penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Penyusunan LPPD Tahun 2018 berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007
tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada DPRD dan Ringkasan Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat.
Penilaian kategori kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah merupakan hasil penilaian
Kementerian Dalam Negeri, dimana hasil penilaian ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri. Dalam hal
Menteri Dalam Negeri tidak melakukan penilaian kategori tersebut maka kategori tersebut tidak
diperhitungkan dalam pengalokasian Dana Insentif Daerah.
Tujuan tulisan ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil
EKPPD Tahun 2020 Provinsi DKI Jakarta. EKPPD tahun 2020 adalah mengevaluasi LPPD tahun 2018.
Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 07 No. 01, Januari – Maret 2020, p. 56-68 ISSN: 2355-4118
60
Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif, dilakukan dengan pengumpulan data sekunder. Dilanjutkan dengan menganalisis/mengolah
data, membuat kesimpulan untuk membuat penggambaran tentang suatu keadaan secara objektif
dalam suatu deskripsi.
Analisa
Pada Tahun 2018, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melaksanakan 32 Urusan Pemerintahan dan 1
Fungsi Penunjang yang terdiri dari 24 Urusan Wajib dan 8 Urusan Pilihan. Terdapat beberapa Perangakat
Daerah yang melaksanakan lebih dari satu urusan. Mengingat ada kesulitan dalam memecah anggaran
belanja tidak langsung, maka belanja tidak langung hanya dicantumkan pada salah satu urusan saja.
Untuk belanja lainnya juga tidak sepenuhnya dapat dipisah. Beberapa urusan yang berada dalam satu
SKPD antara lain : pertama, Komunikasi, Persandian dan Statistik; kedua, Koperasi UMK dengan
Perdagangan; ketiga, Ketahanan Pangan dengan Kelautan dan Perikanan dan Pertanian; keempat,
Tenaga Kerja dengan Transmigrasi; kelima, Energi SDM dan Perindustrian; keenam, Pariwisata dan
Budaya; ketujuh, Perpustakaan dan Kearsipan; kedelapan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
anak, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, dan Keluarga Berencana; kesembilan, Pekerjaan Umum,
Tata Ruang dan Pertanahan.
EPPD dilakukan berdasarkan LPPD yang memuat hasil pengukuran kinerja Pemerintah Daerah
yang terdiri atas : pertama, capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan kedua, .
capaian kinerja pelaksanaan tugas pembantuan. EKPPD tahun 2020 adalah mengevaluasi LPPD tahun
2018.
Adapun capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah terdiri atas ; pertama, capaian
kinerja makro; kedua, capaian kinerja penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah; ketiga, capaian
akuntabilitas kinerja Pemerintah Daerah. Sedangkan capaian kinerja pelaksanaan tugas pembantuan
terdiri atas : pertama, capaian kinerja pelaksanaan tugas pembantuan yang diterima oleh daerah
provinsi dari Pemerintah Fusat; kedua, capaian kinerja pelaksanaan tugas pembantuan yang diterima
oleh daerah kabupaten/kota dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah provinsi.
Pertama, Capaian kinerja makro merupakan capaian kinerja yang menggambarkan keberhasilan
penyelenggaraan pemerintahan daerah secara umum. Capaian kinerja makro dihasilkan dari berbagai
program yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah, pemerintah pusat, pihak swasta dan pihak
terkait lainnya dalam pembangunan nasional. Capaian kinerja makro meliputi indeks pembangunan
manusia, angka kemiskinan, angka pengangguran, pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita, dan
ketimpangan pendapatan.
Tabel 4. Capaian Kinerja Makro Provinsi DKI Jakarta 2017-2018
No. Indikator Kinerja Makro Capaian Kinerja Tahun 2017
Capaian Kinerja Tahun 2018
Selisih (%) Bobot Indikator
1 Indeks pembangunan manusia 79,60
80,06 0,46 20%
2 Angka kemiskinan 3,78
3,78
0 20%
3 Angka pengangguran 7,14%
6,24%
-0,9 15%
4 Pertumbuhan ekonomi 6,22%
6,22%
0 10%
5 Pendapatan per kapita 246,96
269,32 22,36 15%
6 Ketimpangan pendapatan 0,413%
0,394% -0,02 20%
Sumber : https://ppid.jakarta.go.id/laporan-penyelenggaraan-pemerintahan-daerah,diolah
Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 07 No. 01, Januari – Maret 2020, p. 56-68 ISSN: 2355-4118
61
Kedua, Capaian kinerja penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah diukur berdasarkan indikator kinerja pada masing-masing urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah. Urusan Prioritas pembangunan di Provinsi DKI Jakarta menurut urusan terdiri atas 34 urusan pemerintahan, terdiri dari 26 urusan wajib dengan 66 indikator kinerja kunci dan 8 urusan pilihan dengan 16 indikator kinerja kunci.
Tabel 5. Urusan Wajib Pemerintahan Daerah
Urusan Wajib
Indikator Kinerja Kunci
Rumus Capaian Kinerja Selisih Keterangan Kinerja 2017 2018
Pendidikan 1. Pendidikan luar biasa jenjang SD/MI
Jumlah siswa penyandang ketunaan yang bersekolah di tingkat SD/MI /
97,38 97,38 - tetap
Jumlah penduduk penyandang ketunaan di usia SD/MI
2. Pendidikan luar biasa jenjang SMP/MTS
Jumlah siswa penyandang ketunaan yg bersekolah di tgkt SMP/MTS
96,28 96,28 - tetap
Jumlah penduduk penyandang ketunaan di usia SMP/MTS
3. Pendidikan luar biasa jenjang SMA/SMK/MA
Jumlah siswa penyandang ketunaan yang bersekolah di tingkat SMA /SMK/MA
99,24 99,24 - tetap
Jumlah penduduk penyandang ketunaan di usia SMA/SMK/MA
4. Angka partisipasi murni SMA/SMK/MA/ Paket C
Jumlah Siswa Usia 16-18 th Jenjang SMA/SMK/Paket C
71,87 76,83 4,96 meningkat
Jumlah Penduduk Kelompok 16-18 th
5. Angka kelulusan SMA/SMK/MA
Jumlah Lulusan jenjang SMA/SMK/MA
99,88 100 0,12 meningkat
Jumlah siswa tingkat tertinggi pada jenjang SMA/SMK/MA pd th ajaran sebelumnya
6. Angka putus sekolah SMA/SMK/MA
Jumlah Putus Sekolah jenjang SMA/SMK/MA
0,16 0,01 0,15 meningkat
Jumlah siswa pd jenjang SMA/SMK/MA pd th ajaran sebelumnya
7. Angka melanjutkan dari SMP/MTS ke SMA/SMK/MA
Jumlah siswa baru tgkt I pd jenjang SMA/SMK/MA
67,23 ? ? Tidak tersedia data 2018 Jumlah lulusan pd jenjang
SMP/MTs th ajaran sebelumnya
8. Pembinaan guru jenjang SD/MI
Jumlah guru jenjang SD/MI yg telah memnuhi kualifikasi dan kompetensi
93,12 93,12 - Tetap
Jumlah Guru jenjang SD/MI
9. Pembinaan Guru SMP/MTS
Jumlah guru jenjang SMP/MTS yg telah memenuhi kualifikasi dan kompetensi
95,70 95,70 - Tetap
Jumlah Guru jenjang SMP/MTS
10. Pembinaan Guru SMA/SMK/MA
Jumlah guru jenjang SMA/SMK/MA yg telah memenuhi kualifikasi dan
91,91 91,91 - Tetap
Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 07 No. 01, Januari – Maret 2020, p. 56-68 ISSN: 2355-4118
62
kompetensi
Jumlah Guru jenjang SMA/SMK/MA
11. Fasilitasi dan asistensi pengelolaan penjaminan mutu pendidikan
Peta penjaminan mutu pendidikan
ada Ada - tetap
Kesehatan 12. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
Jumlah komplikasi kebidanan yg mendapat penanganan definitif disatu wilayah kerja pd waktu tertentu
91,91 % 93.19 %
1,28 meningkat
Jumlah ibu dgn komplikasi kebidanan disatu wilayah kerja pada kurun waktu yg sama
13. Cakupan pertolongan persalinan oleh nakes yang memiliki kompetensi bidan
Jumlah ibu bersalin yg ditolong oleh tenaga kesehatan disatu wilayah kerja pd kurun waktu tertentu
98,32% 98.54%
0,22 Meningkat
Jumlah seluruh sasaran ibu bersalin disatu wilayah kerja dlm kurun waktu yg sama
14. Cakupan kelurahan universal child immunization
Jumlah desa/kelurahan UCI 100% 100%
- Tetap
Jumlah seluruh desa/kelurahan
15. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
Jumlah balita gizi buruk mendapat perawatan disarana pelayanan kesehatan disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
100% 100%
- Tetap
Jumlah seluruh balita gizi buruk yang ditemukan disatu wilayah kerja dlm kurun waktu yg sama
16. Cakupan penemuan dan penanganan penderita TBC BTA
Jumlah penderita TBC BTA(+) yg ditemukan dan diobati di satu wilayah kerja selama 1 th
113,83 % 107.00%
6,83 menurun
Jumlah perkiraan penderita baru TBCBTA(+) dlm kurun waktu yg sama
17. Cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD
Jumlah penderita DBD yg ditangani sesuai SOP di satu wilayah kerja selama 1 th
100% 100% - tetap
Jumlah penderita DBD yg ditemukan disatu wilayah dlm kurun waktu yg sama
18. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
Jumlah kunjungan pasien miskin disarana kesehatan strata 1
265,67 % 117.15 %
148,52 menurun
jumlah seluruh masy. Miskin
19. Cakupan kunjungan bayi
Jumlah kunjungan bayi memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar disatu wilayah kerja pd kurun waktu tertentu
99,59% 99.90%
0,31 meningkat
Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 07 No. 01, Januari – Maret 2020, p. 56-68 ISSN: 2355-4118
63
Jumlah seluruh bayi lahir hidup disatu wilayah kerja pd kurun waktu yg sama
Lingkungan Hidup
20. Pencemaran Udara
Jumlah Kabupaten dan kota yg dipantau mutu udara ambient Di kawasan pemukiman atau industri
83,33 ? ?
Tidak tersedia data 2018
Jumlah seluruh kabupaten dan kota
21. Kebersihan jumlah pasar tradisional yg tergolong baik
100,00% ? ?
Tidak tersedia data 2018 jumlah seluruh pasar
tradisional
22. Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk
jumlah daya tampung TPS (m3)
3,94 ? ?
Tidak tersedia data 2018 Jumlah penduduk
23. Penegakan hukum lingkungan
Jumlah kasus lingkungan yg diselesaikan Pemda
100% ? ?
Tidak tersedia data 2018 jumlah kasus lingkungan yg
ada
Pekerjaan Umum
24. Panjang jalan Provinsi dalam kondisi Mantap
Panjang jalan Provinsi dalam kondisi
95,88% ? ?
Tidak tersedia data 2018 Panjang seluruh jalan provinsi
25. Rumah Tangga ber Sanitasi
jumlah rumah tangga bersanitasi 99,00% ? ?
Tidak tersedia data 2018 jumlah seluruh rumah tangga
26. Kawasan Kumuh
luas kawasan kumuh 0,13% ? ?
Tidak tersedia data 2018
luas wilayah
Tata Ruang 27. Ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah
luas ruang terbuka hijau 5,68% ? ? Tidak tersedia data 2018
luas wilayah
Perencanaan Pembangunan
28. Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJPD
ada/tidak ada ada Tetap
29. Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD
ada/tidak ada ada Tetap
30. Tersedianya Dokumen Perencanaan RKPD
ada/tidak ada
ada Tetap
31. Penjabaran Program RPJMD dalam RKPD
Jumlah program RKPD tahun berkenaan
86,92 ? ?
Tidak tersedia data 2018 Jumlah program RPJMD yang
harus dilaksanakan tahun berkenaan
Perumahan 32. Rumah tangga pengguna air bersih
jumlah rumah tangga pengguna air bersih 30,20% ? ?
Tidak tersedia data 2018 jumlah seluruh rumah tangga
33. Rumah layak huni
jumlah rumah layak huni 86,82% ? ?
Tidak tersedia data 2018
jumlah seluruh rumah di wilayah ybs
Kepemudaan & Olahraga
34. Gelanggang / balai remaja (selain milik swasta)
jumlah gelanggang/balai remaja
0,0003% 0,0003%
-
tetap
jumlah penduduk
35. Lapangan olahraga
jumlah lapangan olahraga 0,0874% ? ?
Tidak tersedia data 2018
jumlah penduduk
Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 07 No. 01, Januari – Maret 2020, p. 56-68 ISSN: 2355-4118
64
Penanaman Modal
36. Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi PMDN (milyar rupiah)
RealisasiPMDNtahun2017-RealisasiPMDN 2016
287,17 ? ?
Tidak tersedia data 2018 Realisasi PMDN 2017
Realisasi PMDN 2016
Koperasi & UKM 37. Koperasi aktif jumlah koperasi aktif 76,39% 69,58% 6,81 turun
jumlah seluruh koperasi
38. Usaha Mikro dan Kecil
jumlah usaha mikro kecil 99,16% ? ? Tidak tersedia data 2018
jumlah seluruh ukm
Kependudukan & Catatan Sipil
39. Ketersediaan database kependudukan skala provinsi
Ada/tidak
ada ada tetap
Ketenagakerjaan 40. Pelayanan Kepesertaan Jaminan Sosial Bagi Pekerja/ Buruh
Jumlah pekerja/buruh peserta program jamsostek aktif
474%
102,95% 371,05 menurun
Jumlah pekerja/buruh peserta program jamsostek aktif
41. Pencari kerja yang ditempatkan
jumlah pencari kerja yg ditempatkan
85,02 % 90,67 % 5,65 meningkat
jumlah pencari kerja yg mendaftar
Ketahanan Pangan
42. Regulasi ketahanan pangan
ada/tidak peraturan tentang kebijakan ketahanan pangan dalam bentuk perda,perkada, dsb
ada ada - tetap
43. Ketersediaan pangan utama
rata2 jumlah ketersediaan pangan utama pertahun (kg)
91.450 ? ? Tidak tersedia data 2018 jumlah penduduk
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
44. Partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
pekerja perempuan di lembaga pemerintah
26,02 ? ? Tidak tersedia data 2018 Jumlah pekerja perempuan
45. Partisipasi angkatan kerja perempuan
jumlah partisipasi angkatan kerja perempuan
55,85 ? ? Tidak tersedia data 2018 jumlah angkatan kerja
perempuan
Keluarga Berencana & Keluarga Sejahtera
46. Prevalensi peserta KB aktif
jumlah peserta program kb aktif
67,15% ? ? Tidak tersedia data 2018 jumlah pasangan usia subur
47. Rasio Petugas Lapangan KB/Penyuluh KB(PLKB/PKB) disetiap desa/kelurahan
PLKB/PKB 0,94 ? ? Tidak tersedia data 2018
jumlah desa/kelurahan
Perhubungan 48. Angkutan darat jumlah angkutan darat 0,08% ? ? Tidak tersedia data 2018 jumlah penumpang angkutan
darat
Komunikasi & Informatika
49. Web site milik
pemerintah daerah
ada / tidak
ada
ada - tetap
50. Pameran/expo Menunjukan jumlah pameran/expo per tahun
12
? ? Tidak tersedia data 2018
Pertanahan 51. Luas lahan bersertifikat
luas lahan bersertifikat milik pemprov
52,43% ? ?
Tidak tersedia data 2018 jumlah seluruh luas lahan
milik pemprov
Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 07 No. 01, Januari – Maret 2020, p. 56-68 ISSN: 2355-4118
65
Kesbang & Politik
52. Kegiatan pembinaan politik daerah
Menunjukan jumlah kegiatan pembinaan politik daerah
32
33 1 meningkat
53. Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP
Menunjukkan jumlah kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP
48 ? ?
Tidak tersedia data 2018
Otonomi Daerah
54. Sistim Informasi Manajemen Pemda
Menunjukkan jumlah Sistem Informasi Manajemen Pemda
28 45 17
meningkat
55. Tapal Batas Jumlah permasalahan perbatasan antar kab/kota yang diselesaikan
100, ? ?
Tidak tersedia data 2018
Jumlah permasalahan perbatasan antarkab/kota yang dilaporkan
Pemberdayaan Masyarakat & Desa
56. PKK aktif jumlah pkk aktif 76% 92,52
16,52% meningkat
jumlah pkk
Sosial 57. Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi
Menunjukkan jumlah sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo,panti rehabilitasi, rumah singgah dll yang terdapat disuatu daerah
45 ? ?
Tidak tersedia data 2018
58. PMKS yg memperoleh bantuan sosial
Jumlah PMKS yang diberikan bantuan
100 ? ?
Tidak tersedia data 2018 Jumlah PMKS yang
seharusnya menerima bantuan
Budaya 59. Penyelenggaraan festival seni dan budaya
Jumlah penyelenggaraan festival seni dan budaya
28 38
10 meningkat
60. Sarana penyelenggaraan seni dan budaya
Jumlah sarana penyelenggaraan seni dan budaya
53 54 1 meningkat
Statistik 61. Buku ”Provinsi dalam angka”
ada atau tidak
ada
ada - Tetap
62. Buku ”PDRB Provinsi”
ada atau tidak
ada
ada - tetap
Kearsipan 63. Penerapan pengelolaan arsip secara baku
Jumlah SKPD yang telah menerapkan arsip secara baku
100 100 - tetap
Jumlah seluruh SKPD
64. Kegiatan peningkatan SDM pengelola kearsipan
Menunjukkan jumlah kegiatan peningkatan SDM pengelola arsip
12 21 9
meningkat
Perpustakaan 65. Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah
Jumlah koleksi judul buku yang tersedia di perpustakaan daerah
36,37 28,31%
8,06
menurun
Jumlah koleksi jumlah buku yang tersedia di perpustakaan daerah
66. Pengunjung perpustakaan
Jumlah kunjungan keperpustakaan selama1 tahun 90,68 93 2,32
meningkat
Jumlah orang dalam populasi yang harus dilayani
Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 07 No. 01, Januari – Maret 2020, p. 56-68 ISSN: 2355-4118
66
Adapun Capaian kinerja penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah diukur berdasarkan indikator kinerja pada masing-masing urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah yaitu 8 urusan pilihan dengan 16 indikator kinerja kunci.
Tabel 6. Urusan Pilihan Pemerintahan Daerah Urusan Pilihan Indeks Kinerja
Kunci Rumus Capaian Kinerja Selisih
Kinerja Keterangan
Kinerja 2017 2018
Kelautan & perikanan
1. Produksi perikanan
jumlah produksi ikan (ton/tahun)/ 56,69
86,68 29,99
meningkat
target daerah (ton/tahun)
2. Ekspor Hasil perikanan
Nilai export hasil perikanan (Rp)/
83,33
? ? Tidak tersedia data 2018 Target Daerah
3. Konsumsi ikan
jumlah konsumsi ikan (kg)/ 100,62%
? ?
Tidak tersedia data 2018
Target Daerah
Pertanian 4. Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar
pangan utama lokal lainnya (ton) /
538,43% ? ?
Tidak tersedia data 2018 Luas areal tanaman
pada/bahan pangan utama lokal lainnya (ha)
5. Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB
Jumlah kontribusi PDRB dari sektor Pertanian/
0,09 ? ?
Tidak tersedia data 2018
Jumlah total PDRB
Kehutanan 6. Rehabilitasi hutan dan lahan kritis
Luas hutan dan lahan kritis yang direhabilitasi/
20,76
? ?
Tidak tersedia data 2018 Luas total hutan dan lahan
kritis
7. Kerusakan Kawasan Hutan
Luas kerusakan kawasan hutan/
10,42
? ?
Tidak tersedia data 2018 Luas kawasan hutan
Energi dan SDM 8. Pertambangan tanpa ijin
Luas penambangan liar yang ditertibkan/
100
? ?
Tidak tersedia data 2018 Luas area penambangan yang
liar
9. Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB
Jumlah kontribusi PDRB dari sektor Pertambangan/
0,24 ? ?
Tidak tersedia data 2018 Jumlah total PDRB
Pariwisata 10. Kunjungan wisatawan
Menunjukkan total jumlah wisatawan pertahun lokal dan internasional/ 38.122.62
7
37.005.464
-1.117.1
63
menurun
Jumlah seluruh Kabupaten dan Kota
11. Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB
Jumlah Kontribusi PDRB dari sektor pariwisata/
4,86 ? ?
Tidak tersedia data 2018 Jumlah total PDRB
Industri 12. Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB
Jumlah Kontribusi PDRB dari sektor industri/
13,44 ? ?
Tidak tersedia data 2018 Jumlah total PDRB
13. Pertumbuhan Industri secara keseluruhan
Jumlah industri tahun 2017-jumlah industri th2016/
0,00 ? ?
Tidak tersedia data 2018
jumlah industri th 2016
Perdagangan 14. Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB
Jumlah kontribusi PDRB dari sektor Perdagangan PDRB/ 16,97 %
9.55 %
7,42
menurun
Jumlah total PDRB
Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 07 No. 01, Januari – Maret 2020, p. 56-68 ISSN: 2355-4118
67
15. Ekspor Bersih Perdagangan
Nilai Export 2017/2018 65,52 % 58,05 % 7,47
menurun
Nilai Import 2017/2018
Transmigrasi 16. Transmigran swakarsa
jumlah transmigrasi swakarsa/ 100 0 -100
menurun
jumlah transmigran
Hasil analisa laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2018 dan perbandingan
kinerja terhadap laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2017 adalah sebagai berikut :
pertama, data capaian 6 indikator kinerja makro dalam LPPD tahun 2018 dapat disediakan dengan baik,
kedua, data capaian kinerja urusan wajib pemerintahan dari 66 Indikator Kinerja Kunci (IKK) pada
urusan wajib hanya ada 39 Indikator Kinerja Kunci yang tersedia. ketiga, data capaian kinerja urusan
pilihan pemerintahan dari 16 Indikator Kinerja Kunci pada urusan wajib hanya ada 5 Indikator Kinerja
Kunci yang tersedia.
Kesimpulan
Pertama, terbatasnya data yang disediakan pada LPPD tahun 2018 untuk mengisi nilai pada
Indikator Kinerja Kunci baik urusan wajib pemerintahan dan urusan pilihan pemerintahan , maka EKPPD
Tahun 2020 yang biasanya diumumkan setiap bulan April berpotensi tidak mencapai kategori 3 (tiga)
kinerja terbaik pada tingkat provinsi.
Kedua, disarankan untuk penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah pada
tahun berikutnya agar mengacu pada pedoman penyusunan LPPD dan format Indikator Kinerja Kunci
yang telah ditentukan karena tidak seragamnya format laporan akan menghasilkan penyajian yang sulit
diukur dan di analisa perbandingan kinerja oleh evaluator.
Ketiga, Potensi pendapatan daerah dari transfer pemerintah pusat yang dapat diperoleh melalui
tercapainya kinerja melalui hasil evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah untuk alokasi
dana insentif daerah kategori kinerja penyelenggaraan pemerintahan sebesar Rp. 9.609.146.000. nilai
ini mengacu pada nilai tertinggi dari alokasi dana insentif daerah tahun 2020.
DAFTAR PUSTAKA
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 120-4761 Tahun 2014 tentang Penetapan Peringkat dan Status Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Secara Nasional Tahun 2013
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 800-35 Tahun 2016 tentang Penetapan Peringkat dan Status Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Secara Nasional Tahun 2014
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 120-10421 Tahun 2016 tentang Penetapan Peringkat dan Status Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Secara Nasional Tahun 2015
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 100-53 Tahun 2018 tentang Penetapan Peringkat dan Status Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Secara Nasional Tahun 2016
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 118-8840 Tahun 2018 tentang Penetapan Peringkat dan Status Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Secara Nasional Tahun 2017
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 73 Tahun 2009 Tentang Tata cara Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor:141/PMK.07/2019 Tentang Pengelolaan Dana Insentif Daerah
Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 07 No. 01, Januari – Maret 2020, p. 56-68 ISSN: 2355-4118
68
Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 Tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dan Informasi Laporan Penyelenggaraan PemerintahanDaerah Kepada Masyarakat
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
Surat Menteri Keuangan Republik Indonesia Kepada Gubernur,Bupati Dan Wali Kota Se-Indonesia, Nomor:S-702/Mk.07/2019 Tanggal 24 September 2019 Tentang Penyampaian Rincian Alokasi Transfer Ke Daerah Dan Dana Desa Tahun Anggaran 2020