Gagasan & Inovasi / Ulasan POTENSI DANA INSENTIF...
Transcript of Gagasan & Inovasi / Ulasan POTENSI DANA INSENTIF...
Edisi 07 No. 02, April_Juni 2020, p.39-48
39
Gagasan & Inovasi / Ulasan
POTENSI DANA INSENTIF DAERAH SEBAGAI
SALAH SATU SUMBER PENDAPATAN DAERAH DI PROVINSI DKI JAKARTA
1Benny Matriksa 1Widyaiswara Ahli Madya Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi DKI Jakarta
( Diterima 30 April 2020; Direvisi 15 Mei 2020; Disetujui 18 April 2020;
Diterbitkan 20 Mei 2020) Abstract :This review has the background that the regional income has not been maximally sourced from regional incentive funds in the DKI Jakarta Provincial APBD in 2020. The problem is that there is no performance value of 17 performance categories from 25 performance categories. The purpose of this review is to calculate the potential regional incentive funds that can be obtained by the provincial government of DKI Jakarta from 25 performance categories. The research methodology used is a descriptive analysis method with a quantitative approach, done by collecting secondary data followed by analyzing/processing the data, making conclusions to make a depiction of a state objectively in a description. The results of this review are first, the regional revenue potential of 17 performance categories in the regional incentive funds that have not been reached by the provincial government of DKI Jakarta as big as Rp.207.480.114.000. Secondly, the potential to re-increase 8 performance categories that have been achieved from Rp. 62.617.114.000 to Rp. 68.615.744.000 or up 9.58%. The conclusion are: first, the potential acquisition of regional incentives funds allocation amounted to Rp.276.095.858.000 or increased by 340.93% of the regional incentives Fund allocation in 2020. Secondly, it is advisable to all stakeholders whose duties and functions relate to 25 performance categories in order to synergize to improve performance and public services considering regional incentive funds not only contribute to increasing regional revenue but also a central government award for the improvement and achievement of certain performance in areas of regional financial governance, General Service of Government, public basic services, and community welfare. Keywords: Regional incentive funds, performance categories,
Abstrak : Ulasan ini berlatarbelakang belum maksimalnya pendapatan daerah yang bersumber dari dana
insentif daerah dalam APBD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2020. Masalahnya adalah tidak tercapainya nilai
kinerja 17 kategori kinerja dari 25 kategori kinerja. Tujuan ulasan ini adalah untuk menghitung potensi
dana insentif daerah yang dapat diperoleh oleh Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta dari 25 kategori
kinerja. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif, dilakukan dengan pengumpulan data sekunder yang dilanjutkan dengan
menganalisis/mengolah data, membuat kesimpulan untuk membuat penggambaran tentang suatu
keadaan secara objektif dalam suatu deskripsi. Hasil ulasan ini adalah pertama, potensi pendapatan
daerah dari 17 kategori kinerja dalam dana insentif daerah yang belum dicapai oleh pemerintah provinsi
DKI Jakarta sebesarnya Rp. 207.480.114.000. kedua, potensi untuk meningkatkan kembali 8 kategori
kinerja yang telah dicapai dari sebesar Rp.62.617.114.000 menjadi Rp.68.615.744.000 atau naik 9,58 %.
Kesimpulan yang didapatkan yaitu: pertama, potensi perolehan alokasi dana insentif daerah sebesar
Rp.276.095.858.000 atau naik sebesar 340,93% dari alokasi dana insentif daerah tahun 2020. kedua,
disarankan kepada segenap pemangku kepentingan yang tugas dan fungsinya berhubungan dengan 25
kategori kinerja agar bersinergi untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan publik mengingat dana
insentif daerah tidak hanya berkontribusi meningkatkan pendapatan daerah tetapi juga merupakan
penghargaan pemerintah pusat atas perbaikan dan pencapaian kinerja tertentu di bidang tata kelola
Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 07 No. 02, April – Juni 2020, p. 39-48 ISSN: 2355-4118
40
keuangan daerah, pelayanan umum pemerintahan, pelayanan dasar publik, dan kesejahteraan
masyarakat.
Kata Kunci : Dana Insentif Daerah, Kategori Kinerja Corresponding author : Benny Matriksa, e-mail : [email protected], Tel : +62812-3252-576
PENDAHULUAN
Pemerintah Pusat dalam upaya meningkatkan dan mempercepat pembangunan di daerah telah
melakukan banyak hal, baik dalam perbaikan regulasi, infrastruktur, ekonomi dan fiskal. Berdasarkan
data yang diungkap oleh kementerian keuangan jumlah transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) setiap
tahunnya mengalami peningkatan.
Tabel 1. Rincian Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) dalam APBN
Tahun 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah (Triliun Rupiah) 664,6 710,9 764,9 766,2 826,77 856,95
Sumber: Direktorat Jenderal Kementerian Keuangan, http://www.djpk.kemenkeu.go.id,diolah
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2019 Tentang Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020 pada pasal 1 ayat 13 bahwa Transfer ke Daerah
adalah bagian dari Belanja Negara dalam rangka mendanai pelaksanaan desentralisasi fiskal berupa
Dana Perimbangan, Dana Insentif Daerah, Dana Otonomi Khusus, dan Dana Keistimewaan Daerah
Istimewa Yoryakarta.
Sejalan dengan pemerintah Pusat, demikian pula Pemerintah daerah dalam hal ini pemerintah
provinsi, kabupaten dan kota dalam melaksanakan pembangunan daerah membutuhkan kapasitas fiskal
yang mencukupi untuk membiayai Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar
dan Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar serta Urusan
Pemerintahan Pilihan dengan agar masyarakat menjadi sehat, cerdas dan sejahtera. Transfer ke daerah
melalui APBN ke pemerintah daerah menjadi Penerimaan Daerah dan Pengeluaran Daerah dalam
bentuk uang dianggarkan dalam APBD. Salah satu transfer ke daerah yang masuk dalam pendapatan
transfer adalah Dana Insentif Daerah yang selanjutnya disingkat DID.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
bahwa dana insentif daerah merupakan pendapatan transfer. Berikut struktur anggaran pendapatan
dan belanja daerah sebagai berikut :
Tabel 2. Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
1. Pendapatan: a Pendapatan Asli Daerah b Pendapatan Transfer 1) Transfer Pemerintah Pusat a) Dana Perimbangan b) Dana Insentif Daerah C) Dana Otonomi Khusus d) Dana Keistimewaan e) Dana Desa 2) Transfer Antar-Daerah Pendapatan Bagi Hasil Bantuan Keuangan c Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah 2. Belanja:
Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 07 No. 02, April – Juni 2020, p. 39-48 ISSN: 2355-4118
41
a Belanja Tidak Langsung b Belanja Langsung 3. Pembiayaan: a Penerimaan b Pengeluaran Sumber : Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, diolah
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2019 Tentang Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020 pada pasal 1 ayat 18 bahwa Dana Insentif Daerah
adalah dana yang bersumber dari APBN kepada daerah tertentu berdasarkan kriteria tertentu dengan
tujuan untuk memberikan penghargaan atas perbaikan dan/atau pencapaian kinerja tertentu di bidang
tata kelola keuangan daerah, pelayanan umum pemerintahan, pelayanan dasar publik, dan
kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan penjelasan Dana Insentif Daerah maka dipahami bahwa Dana
Insentif Daerah merupakan penghargaaan atas perbaikan dan/atau pencapaian kinerja tertentu di
Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota yang dilaksanakan oleh aparatur sipil negara.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2019 Tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah pasal 39 bahwa Dana insentif daerah adalah dana yang bersumber dari APBN yang
dialokasikan kepada Daerah tertentu berdasarkan kriteria tertentu dengan tujuan untuk memberikan
penghargaan atas perbaikan dan/ atau pencapaian Kinerja tertentu.
Maka untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas penganggaran, pengalokasian,
penyaluran,dan penggunaan Dana Insentif Daerah, perlu mengatur kembali ketentuan mengenai
pengelolaan Dana Insentif Daerah melalui Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor :
141/PMK.07 /2019 Tentang Pengelolaan Dana Insentif Daerah. Memperhatikan surat Menteri Keuangan
kepada Gubernur, Bupati dan Walikota Nomor : S-702/MK.07/2019 tanggal 24 September 2019 tentang
Penyampaian Rincian Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2020, diperoleh data
Alokasi Dana Insentif Daerah sebagai berikut :
Tabel 3. Dana Insentif Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2020
KELOMPOK KATEGORI KATEGORI Nilai (Rp)
1. Peningkatan investasi 1. Peningkatan investasi 14.669.277.000
2. Peningkatan ekspor 2. Peningkatan ekspor -
3. Kesehatan fiskal dan Pengelolaan keuangan daerah
3. Kemandirian daerah -
4. Kualitas realisasi anggaran -
5. Kualitas belanja modal pendidikan -
6. Kualitas belanja modal kesehatan -
7. Pembiayaan kreatif -
8. Mandatory spending 250.000.000
9. Ketepatan waktu pelaporan 250.000.000
4. Pelayanan dasar publik bidang pendidikan
10. Peta mutu pendidikan
11. Rata-rata nilai ujian nasional 11.796.267.000
12. Angka partisipasi murni
5. pelayanan dasar publik bidang kesehatan
13. Penanganan stunting 11.946.224.000
14. Balita yang mendapatkan imunisasi lengkap -
15. Persalinan di fasilitas kesehatan -
6. Pelayanan dasar publik bidang infrastruktur
16. Sumber air minum layak -
17. Akses sanitasi layak -
7. Kesejahteraan Masyarakat 18. Persentase penduduk miskin -
19. Indeks pembangunan manusia/IPM -
8. Pelayanan umum pemerintah 20. Penyelenggaraan Pemerintahan -
21. Perencanaan pembangunan daerah -
22. SAKIP 8.955.158.000
Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 07 No. 02, April – Juni 2020, p. 39-48 ISSN: 2355-4118
42
23. Inovasi pelayanan publik 8.374.134.000
24. Inovasi pemerintah daerah 6.376.054.000
9. Pengelolaan sampah 25. Pengelolaan sampah -
TOTAL ALOKASI DANA INSENTIF DAERAH 62.617.114.000 Sumber : Surat Menteri Keuangan kepada Gubernur, Bupati dan Walikota Nomor : S-702/MK.07/2019 tanggal 24 September 2019 tentang Penyampaian Rincian Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2020, diolah
Memperhatikan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 7 Tahun 2019
tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020 dan Peraturan Gubernur
Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 162 Tahun 2019 Tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan Dan
Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020, untuk memastikan bahwa Dana insentif daerah tersebut masuk
dalam APBD Tahun anggaran 2020 dan ternyata terdapat pada pasal 2 ayat (4) huruf d tentang Dana
Penyesuaian dan Otonomi Khusus sejumlah Rp 62.617.114.000.
Tabel 4. Pendapatan Daerah APBD DKI JAKARTA TAHUN 2020
A Pendapatan: 1.Pendapatan Asli Daerah 57.561.162.309.490 2.Dana Perimbangan 21.618.304.052.873 3.Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah 3.016.528.114.000 a) Hibah 2.953.911.000.000 b) Dana Darurat - c) Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan
Pemerintah Daerah Lainnya
-
d) Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 62.617.114.000 e) Bantuan Keuangan dari Provinsi atau dari
Pemerintah Daerah Lainnya
-
82.195.994.476.363 Sumber : Peraturan Daerah DKI Jakarta Nomor 7 Tahun 2019, Diolah
Mengenai istilah yang berbeda antara format APBD DKI Jakarta yang menggunakan istilah Dana
Penyesuaian dan Otonomi Khusus sementara jika mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2019 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Dan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2019 Tentang Pedoman Penyusunan anggaran Pendapatan
Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020 menggunakan istilah Dana Insentif Daerah, hal ini disebabkan
karena telah lebih dahulu dilakukan proses Perencanaan dan penganggaran APBD Tahun Anggaran 2020
sebelum Peraturan Menteri ini mulai berlaku, sehingga masih berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 38 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2019.
Sebagai informasi pembanding bahwa dana insentif daerah Tahun 2019 sudah pernah diberikan
oleh Pemerintah Pusat kepada 336 (tiga ratus tiga puluh enam ) Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan
Kota seluruh Indonesia. Adapun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendapatkan Dana Insentif Daerah
sebesar Rp. 57.178.308.000, dengan alokasi sebagai berikut :
Tabel 5. Dana Insentif Daerah DKI JAKARTA TAHUN 2019
No. KATEGORI KINERJA NILAI (Rp)
1 Kesehatan fiskal dan Pengelolaan keuangan daerah 13.538.813.000
2 Kesejahteraan -
3 Pelayanan dasar publik bidang pendidikan 10.802.589.000
4 pelayanan dasar publik bidang kesehatan -
5 Pelayanan dasar publik bidang infrastruktur -
6 Kemudahan berusahan 12.220.044.000
7 Penyelenggaraan Pemerintahan -
Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 07 No. 02, April – Juni 2020, p. 39-48 ISSN: 2355-4118
43
8 Perencanaan -
9 SAKIP -
10 Inovasi pelayanan public 11.597.045.000
11 Pengelolaan sampah 9.019.817.000
TOTAL 57.178.308.000 Sumber:Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2018/10/DID-1.pdf
Masalah yang di identifikasi adalah tidak tercapainya nilai kinerja 17 kategori kinerja dari 25
kategori kinerja (tabel 3). Memperhatikan adanya 17 kategori kinerja yang tidak mencapai standar nilai
kinerja 76-90 atau peringkat B mengacu pada standar yang ditetapkan oleh kementerian/lembaga
pemerintah non kementerian. Kondisi diatas merupakan sesuatu yang harus menjadi perhatian dari
semua stakeholder yang berkepentingan dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan publik dan
penyelenggaraan pemerintahan.
Memperhatikan pendapatan daerah Provinsi DKI Jakarta yang didapat dari dana insentif daerah
sebesar Rp 62.617.114.000 memang terjadi peningkatan dibandingkan dengan alokasi dana insentif
daerah tahun 2019 sebesar Rp. 57.178.308.000, dimana terjadi peningkatan 9,51%. Namun jika
diperhatikan peroleh Rp. 57.178.308.000 didapat dari 5 Kategori kinerja sedangkan jumlah kategori
kinerja sebanyak 11 Kategori kinerja atau rasionya (5:11) atau 45%. Sementara Dana Insentif Daerah
Tahun 2020 sebesar Rp 62.617.114.000 diperoleh dari 8 kategori kinerja sedangkan jumlah kategori
kinerja sebanyak 25 Kategori kinerja atau dengan rasio (8:25) atau 32% , artinya lebih rendah total
pencapaian kategori kinerja di tahun 2020.
Tujuan penulisan ini adalah untuk menghitung potensi pendapatan daerah sebanyak 25 kategori
kinerja dalam dana insentif daerah yang dapat diperoleh melalui pencapaian kinerja oleh Pemerintahan
Provinsi DKI Jakarta.
Metode Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif,
dilakukan dengan pengumpulan data, klasifikasi dan analisis/pengolahan data, membuat kesimpulan
dan laporan dengan tujuan utama untuk membuat penggambaran tentang suatu keadaan secara
objektif dalam suatu deskripsi.
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 141/PMK.07 /2019
Tentang Pengelolaan Dana Insentif Daerah bahwa penghitungan alokasi Dana Insentif Daerah
didasarkan pada kriteria utama dan kategori kinerja, dimana ada 4 kriteria utama dan 9 kelompok
kategori serta 25 kategori kinerja.
Kriteria utama, merupakan kriteria yang harus dipenuhi oleh pemerintah daerah sebagai penentu
kelayakan daerah penerima Dana Insentif Daerah yaitu pertama, opini Badan Pemeriksa Keuangan atas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Wajar Tanpa Pengecualian. kedua, penetapan Peraturan Daerah
mengenai APBD yang tepat waktu. ketiga, pelaksanaan e-government, dan keempat, ketersediaan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).
Sementara itu kategori kinerja terdiri dari 9 kelompok yaitu : pertama, kategori kesehatan fiskal
dan pengelolaan keuangan daerah. kedua, kategori pelayanan dasar publik bidang pendidikan. Ketiga,
kategori pelayanan dasar publik bidang kesehatan. Keempat, kategori pelayanan dasar publik bidang
infrastruktur. Kelima, kategori pelayanan umum pemerintahan. Keenam, kategori kesejahteraan
masyarakat. Ketujuh, kategori peningkatan investasi. Kedelapan, kategori peningkatan ekspor. Dan
kesembilan, kategori pengelolaan sampah.
Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 07 No. 02, April – Juni 2020, p. 39-48 ISSN: 2355-4118
44
Menganalisa Rincian Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2020, banyak
pemerintah daerah provinsi , kabupaten dan kota yang mendapatkan dana insentif daerah dengan
nominal yang berbeda-beda dan ada alokasi yang melebihi dari alokasi yang diperoleh Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta. Telah dianalisa dan dirangkum alokasi dana insentif daerah tertinggi per kategori
sesuai dengan kelompok kategori dari semua pemerintah daerah dalam tabel dibawah ini :
Kelompok kategori kesehatan fiskal dan pengelolaan keuangan daerah, terdiri dari 7 kategori
kinerja yaitu pertama, kategori kemandirian daerah yang didasarkan pada pajak daerah, retribusi
daerah, dan/atau produk domestik regional bruto. kedua, kategori kualitas belanja modal untuk
Pendidikan. Ketiga, kategori kualitas belanja modal untuk kesehatan. Keempat, kategori realisasi belanja
daerah. Penilaian empat kategori kinerja diatas didasarkan pada peningkatan kinerja dan capaian kinerja
tahun terakhir, dimana penilaian peningkatan kinerja merupakan selisih nilai kinerja selama 2 (dua)
tahun. Selanjutnya yang kelima, kategori pembiayaan kreatif. Keenam, kategori Mandatory Spending,
merupakan anggaran yang diwajibkan dalam peraturan perundang-undangan yang meliputi pemenuhan
anggaran meliputi : a. belanja pendidikan; b. belanja kesehatan; c. Alokasi Dana Desa; dan d. belanja
infrastruktur, yang dialokasikan dalam APBD sesuai persentase yang ditetapkan peraturan perundang-
undangan. Ketujuh, kategori ketepatan waktu pelaporan, meliputi: a. penyampaian laporan Peraturan
Daerah mengenai APBD sebelum tanggal 31 Januari tahun bersangkutan; b. penyampaian laporan
realisasi semester I tahun anggaran berjalan paling lambat tanggal 30 Juli tahun bersangkutan; dan c.
penyampaian laporan pertanggungjawaban APBD paling lambat tanggal 31 Agustus tahun berikutnya.
Hasil penilaian kategori dilakukan oleh kementerian/lembaga nonkementerian terkait yang ditetapkan
oleh menteri/pimpinan lembaga nonkementerian tersebut diatas. kemudian dalam hal
menteri/pimpinan lembaga nonkementerian tersebut tidak melakukan penilaian kategori maka tidak
diperhitungkan dalam pengalokasian DID.
Tabel 6. Alokasi DID Tertinggi Tahun 2020 Kategori Kesehatan fiskal dan Pengelolaan keuangan daerah
KELOMPOK KATEGORI KATEGORI KINERJA NILAI TERTINGGI (Rp)
1. Kesehatan fiskal dan Pengelolaan keuangan daerah
1. Kemandirian daerah 14.889.631.000
2. Kualitas realisasi anggaran 9.923.359.000
3. Kualitas belanja modal pendidikan 9.809.700.000
4. Kualitas belanja modal kesehatan 9.650.138.000
5. Pembiayaan kreatif 18.013.591.000
6. Mandatory spending 250.000.000
7. Ketepatan waktu pelaporan 250.000.000 Sumber : Surat Menteri Keuangan kepada Gubernur, Bupati dan Walikota Nomor : S-702/MK.07/2019 tanggal 24 September 2019 tentang Penyampaian Rincian Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2020, diolah
Kelompok Kategori pelayanan dasar publik bidang pendidikan terdiri atas 3 kategori kinerja yaitu pertama, Kategori angka partisipasi murni; kedua, kategori peta mutu pendidikan; dan ketiga, kategori rata-rata nilai ujian nasional.
Tabel 7. Alokasi DID Tertinggi Tahun 2020 kategori Pelayanan dasar publik bidang pendidikan
KELOMPOK KATEGORI KATEGORI KINERJA NILAI TERTINGGI (Rp)
2. Pelayanan dasar publik bidang pendidikan
8. Peta mutu pendidikan 12.194.855.000
9. Rata-rata nilai ujian nasional 12.417.123.000
10. Angka partisipasi murni 12.010.957.000 Sumber : Surat Menteri Keuangan kepada Gubernur, Bupati dan Walikota Nomor : S-702/MK.07/2019 tanggal 24 September 2019 tentang Penyampaian Rincian Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2020, diolah
Kelompok kategori pelayanan dasar publik bidang kesehatan terdiri dari 3 kategori kinerja yaitu
pertama, kategori penanganan stunting; kedua, kategori balita mendapatkan imunisasi lengkap; dan
ketiga, kategori persalinan di fasilitas kesehatan.
Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 07 No. 02, April – Juni 2020, p. 39-48 ISSN: 2355-4118
45
Tabel 8. Alokasi DID Tertinggi Tahun 2020 kategori pelayanan dasar publik bidang kesehatan
KELOMPOK KATEGORI KATEGORI NILAI TERTINGGI (Rp)
3. pelayanan dasar publik bidang kesehatan
11. Penanganan stunting 11.946.224.000
12. Balita yang mendapatkan imunisasi lengkap 11.730.462.000
13. Persalinan di fasilitas kesehatan 12.224.277.000 Sumber : Surat Menteri Keuangan kepada Gubernur, Bupati dan Walikota Nomor : S-702/MK.07/2019 tanggal 24 September 2019 tentang Penyampaian Rincian Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2020, diolah
Kelompok kategori pelayanan dasar publik bidang infrastruktur terdiri atas 2 kategori kinerja, yaitu pertama, kategori akses sanitasi layak; dan kedua, kategori akses air minum layak.
Tabel 9. Alokasi DID Tertinggi Tahun 2020 kategori Pelayanan dasar publik bidang infrastruktur KELOMPOK KATEGORI KATEGORI NILAI TERTINGGI (Rp)
4. Pelayanan dasar publik bidang infrastruktur
14. Sumber air minum layak 12.465.545.000
15. Akses sanitasi layak 12.458.107.000 Sumber : Surat Menteri Keuangan kepada Gubernur, Bupati dan Walikota Nomor : S-702/MK.07/2019 tanggal 24 September 2019 tentang Penyampaian Rincian Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2020, diolah
Kelompok kategori pelayanan umum pemerintahan terdiri atas 5 kategori kinerja yaitu pertama,
penyelenggaraan pemerintahan daerah; kedua, kategori penghargaan pembangunan daerah; ketiga,
kategori Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; keempat, kategori inovasi pelayanan publik;
kelima, kategori inovasi Pemerintah Daerah. Hasil penilaian kementerian/lembaga nonkementerian
terkait yang ditetapkan oleh menteri/pimpinan lembaga nonkementerian tersebut. kemudian dalam hal
menteri/pimpinan lembaga nonkementerian terkait tidak melakukan penilaian kategori maka tidak
diperhitungkan dalam pengalokasian DID.
Tabel 10. Alokasi DID Tertinggi Tahun 2020 kategori Pelayanan umum pemerintah KELOMPOK KATEGORI KATEGORI NILAI (Rp)
5. Pelayanan umum pemerintah
16. Penyelenggaraan Pemerintahan 9.609.146.000
17. Perencanaan pembangunan daerah 9.965.976.000
18. SAKIP 11.359.422.000
19. Inovasi pelayanan publik 8.700.399.000
20. Inovasi pemerintah daerah 9.023.299.000 Sumber : Surat Menteri Keuangan kepada Gubernur, Bupati dan Walikota Nomor : S-702/MK.07/2019 tanggal 24 September 2019 tentang Penyampaian Rincian Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2020, diolah
Kelompok Kategori kesejahteraan masyarakat terdiri atas 2 kategori kinerja yaitu pertama, kategori penurunan penduduk miskin; kedua, kategori Indeks Pembangunan Manusia.
Tabel 11. Alokasi DID Tertinggi Tahun 2020 Kategori Kesejahteraan Masyarakat KELOMPOK KATEGORI KATEGORI NILAI (Rp)
6. Kesejahteraan Masyarakat 21. Persentase penduduk miskin 13.000.018.000
22. Indeks pembangunan manusia/IPM 13.797.045.000 Sumber : Surat Menteri Keuangan kepada Gubernur, Bupati dan Walikota Nomor : S-702/MK.07/2019 tanggal 24 September 2019 tentang Penyampaian Rincian Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2020, diolah
Kelompok kategori peningkatan investasi adalah berupa penanaman modal dalam negeri dan
penanaman modal asing. nilai tertinggi alokasi dana insentif daerah dalam kategori ini adalah Rp.
14.669.277.000.
Tabel 12. Alokasi DID Tertinggi Tahun 2020 Kategori Peningkatan Investasi
KELOMPOK KATEGORI KATEGORI NILAI (Rp)
7. Peningkatan investasi 23. Peningkatan investasi 14.669.277.000 Sumber : Surat Menteri Keuangan kepada Gubernur, Bupati dan Walikota Nomor : S-702/MK.07/2019 tanggal 24 September 2019 tentang Penyampaian Rincian Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2020, diolah
Kelompok kategori peningkatan ekspor adalah berupa nilai ekspor, dimana penilaian berdasarkan pada peningkatan kinerja dan capaian kinerja tahun terakhir.
Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 07 No. 02, April – Juni 2020, p. 39-48 ISSN: 2355-4118
46
Tabel 13. Alokasi DID Tertinggi Tahun 2020 Kategori Peningkatan Ekspor KELOMPOK KATEGORI KATEGORI NILAI (Rp)
8. Peningkatan ekspor 24. Peningkatan ekspor 14.680.362.000 Sumber : Surat Menteri Keuangan kepada Gubernur, Bupati dan Walikota Nomor : S-702/MK.07/2019 tanggal 24 September 2019 tentang Penyampaian Rincian Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2020, diolah
Kelompok Kategori pengelolaan sampah, berupa kinerja pengelolaan sampah. hasil penilaian
ditetapkan oleh menteri/pimpinan lembaga nonkementerian terkait. kemudian dalam hal
menteri/pimpinan lembaga nonkementerian terkait tidak melakukan penilaian kategori maka tidak
diperhitungkan dalam pengalokasian DID.
Tabel 14. Alokasi DID Tertinggi Tahun 2020 Kategori Pengelolaan sampah KELOMPOK KATEGORI KATEGORI NILAI (Rp)
9. Pengelolaan sampah 25. Pengelolaan sampah 11.056.945.000 Sumber : Surat Menteri Keuangan kepada Gubernur, Bupati dan Walikota Nomor : S-702/MK.07/2019 tanggal 24 September 2019 tentang Penyampaian Rincian Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2020, diolah
Pada akhirnya jika semua kategori dapat dimaksimalkan dengan baik, maka mengacu pada alokasi
dana insentif daerah 2020 maka potensi pendapatan daerah yang bisa diperoleh adalah sebagai berikut:
Tabel 15. Proyek Potensi Alokasi Dana Insentif Daerah Provinsi DKI Jakarta
KATEGORI DID DKI
JAKARTA TAHUN 2020
POTENSI DID PENINGKATAN
8 KINERJA
POTENSI DID 17 KATEGORI YANG BARU
POTENSI DID 25 KATEGORI
KESELURUHAN
1. Peningkatan investasi 14.669.277.000 14.669.277.000 14.669.277.000
2. Peningkatan ekspor - 14.680.362.000 14.680.362.000
3. Kemandirian daerah - 14.889.631.000 14.889.631.000
4. Kualitas realisasi anggaran - 9.923.359.000 9.923.359.000
5. Kualitas belanja modal pendidikan
- 9.809.700.000 9.809.700.000
6. Kualitas belanja modal kesehatan
- 9.650.138.000 9.650.138.000
7. Pembiayaan kreatif - 18.013.591.000 18.013.591.000
8. Mandatory spending 250.000.000 250.000.000 250.000.000
9. Ketepatan waktu pelaporan 250.000.000 250.000.000 250.000.000
10. Peta mutu pendidikan 12.194.855.000 12.194.855.000
11. Rata-rata nilai ujian nasional
11.796.267.000 12.417.123.000 12.417.123.000
12. Angka partisipasi murni 12.010.957.000 12.010.957.000
13. Penanganan stunting 11.946.224.000 11.946.224.000 11.946.224.000
14. Balita yang mendapatkan imunisasi lengkap
11.730.462.000 11.730.462.000
15. Persalinan di fasilitas kesehatan
12.224.277.000 12.224.277.000
16. Sumber air minum layak 12.465.545.000 12.465.545.000
17. Akses sanitasi layak 12.458.107.000 12.458.107.000
18. Persentase penduduk miskin
13.000.018.000 13.000.018.000
19. Indeks pembangunan manusia/IPM
13.797.045.000 13.797.045.000
20. Penyelenggaraan Pemerintahan
9.609.146.000 9.609.146.000
21. Perencanaan pembangunan daerah
9.965.976.000 9.965.976.000
22. SAKIP 8.955.158.000 11.359.422.000 11.359.422.000
23. Inovasi pelayanan publik 8.374.134.000 8.700.399.000 8.700.399.000
Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 07 No. 02, April – Juni 2020, p. 39-48 ISSN: 2355-4118
47
24. Inovasi pemerintah daerah 6.376.054.000 9.023.299.000 9.023.299.000
25. Pengelolaan sampah 11.056.945.000 11.056.945.000
ALOKASI DANA INSENTIF DAERAH
62.617.114.000 68.615.744.000
207.480.114.000 276.095.858.000
Peningkatan sebesar 9,58 %. 231,35% 340,93%
Sumber : Surat Menteri Keuangan kepada Gubernur, Bupati dan Walikota Nomor : S-702/MK.07/2019 tanggal 24 September 2019 tentang Penyampaian Rincian Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2020, diolah
Hasil pembahasan ini adalah pertama, diperoleh nilai potensi pendapatan daerah dari 17 kategori
kinerja dalam dana insentif daerah yang belum dicapai oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta tahun 2020
sebesarnya Rp. 207.480.114.000 atau naik 231,35% dari alokasi dana insentif daerah tahun 2020. kedua,
diperoleh potensi untuk meningkatkan kembali 8 kategori kinerja yang telah dicapai dari sebesar
Rp.62.617.114.000 menjadi Rp.68.615.744.000 atau naik 9,58 %.
KESIMPULAN DAN SARAN
Pertama, berdasarkan perhitungan potensi perolehan alokasi Dana Insentif Daerah yang dapat
diperoleh oleh Pemerintah DKI Jakarta dengan melakukan perbaikan kinerja pada 17 kategori kinerja
dan peningkatan kinerja untuk mencapai alokasi tertinggi pada 8 kategori kinerja yaitu sebesar
Rp.276.095.858.000 atau naik sebesar 340,93% dari alokasi dana insentif daerah tahun 2020,
Kedua, disarankan kepada segenap pemangku kepentingan yang tugas dan fungsinya
berhubungan dengan 25 kategori kinerja agar bersinergi untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan
publik mengingat dana insentif daerah tidak hanya berkontribusi meningkatkan pendapatan daerah
tetapi juga merupakan penghargaan pemerintah pusat atas perbaikan dan pencapaian kinerja tertentu
di bidang tata kelola keuangan daerah, pelayanan umum pemerintahan, pelayanan dasar publik, dan
kesejahteraan masyarakat.
Ketiga, Data-data yang dipakai dalam kriteria utama dan perhitungan kategori kinerja
berdasarkan dari realisasi APBD Pemerintah Daerah, Badan Pusat Statistik, Kementerian Dalam Negeri,
Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian PAN-RB, Kementerian
PPN/BAPPENAS, Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Pemerintah.
Keempat, Pemerintah telah menganggarkan Dana Insentif Daerah Tahun 2020 sebesar Rp.15
triliun bagi 34 Pemerintah Provinsi, 514 Pemerintah Kabupaten dan 93 Pemerintah Kota, dimana nilai ini
meningkat 50% dibandingkan dengan Dana Insentif Daerah tahun 2019 yang mencapai Rp.10 triliun
yang diberikan kepada 336 pemerintah daerah.
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020
Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2019 Tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor:141/PMK.07/2019 Tentang Pengelolaan Dana Insentif Daerah
Surat Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Kepada Gubernur/Bupati/Wali Kota Se-Indonesia, Nomor : S-334/Pk/2019 Tanggal 28 Agustus 2019 Tentang Proses Pengalokasian Dana Insentif Daerah
Jurnal Lingkar Widyaiswara (www.juliwi.com) Edisi 07 No. 02, April – Juni 2020, p. 39-48 ISSN: 2355-4118
48
Surat Menteri Keuangan Republik Indonesia Kepada Gubernur,Bupati Dan Wali Kota Se-Indonesia, Nomor:S-702/Mk.07/2019 Tanggal 24 September 2019 Tentang Penyampaian Rincian Alokasi Transfer Ke Daerah Dan Dana Desa Tahun Anggaran 2020
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2005Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2019 Tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020