Gagasan Dasar Tentang Konstitusi Dan Mk

download Gagasan Dasar Tentang Konstitusi Dan Mk

of 12

Transcript of Gagasan Dasar Tentang Konstitusi Dan Mk

  • 8/19/2019 Gagasan Dasar Tentang Konstitusi Dan Mk

    1/28

    MAHKAMAH KONSTITUSIREPUBLIK INDONESIA

    ------

    GAGASAN DASAR TENTANG KONSTITUSI

    DAN MAHKAMAH KONSTITUSI

    Oleh: Jimly Asshidiqie1

    Dalam perkembangan kehidupan bernegara, konstitusi menempati posisi

    yang sangat penting. Pengertian dan materi muatan konstitusi senantiasa

    berkembang seiring dengan perkembangan peradaban manusia dan organisasi

    kenegaraan. Dengan meneliti dan mengkaji konstitusi, dapat diketahui prinsip-

    prinsip dasar kehidupan bersama dan penyelenggaraan negara serta struktur 

    organisasi suatu negara tertentu. ahkan nilai-nilai konstitusi dapat dikatakan

    me!akili tingkat peradaban suatu bangsa.

    "ajian tentang konstitusi semakin penting dalam negara-negara modern saat

    ini yang pada umumnya menyatakan diri sebagai negara konstitusional, baik

    demokrasi konstitusional maupun monarki konstitusional. "onstitusi tidak lagi

    sekedar istilah untuk menyebut suatu dokumen hukum, tetapi menjadi suatu

    paham tentang prinsip-prinsip dasar penyelenggaraan negara #konstitusionalisme$

    yang dianut hampir di semua negara, termasuk negara-negara yang tidak memiliki

    konstitusi sebagai dokumen hukum tertulis serta yang menempatkan supremasi

    kekuasaan pada parlemen sebagai !ujud kedaulatan rakyat.%

    &ntuk memahami konstitusi dan supremasi konstitusi dapat dilakukan

    dengan mela'ak akar sejarah peristilahan dan pengertiannya. (elain itu,

    supremasi konstitusi juga dapat dipahami dari sisi legitimasi pembentukan serta

    tujuan dan hakekatnya.

    1 "etua )ahkamah "onstitusi *epublik +ndonesia.2  (e'ara garis besar per!ujudan kedaulatan rakyat dalam kehidupan bernegara dapatdiklasiikasikan menjadi dua ma'am, yaitu dalam lembaga per!akilan rakyat atau parlemen, dandalam bentuk konstitusi sebagai !ujud perjanjian sosial tertinggi. egara-negara yang menganutper!ujudan kedaulatan rakyat dalam parlemen mengakibatkan dianutnya prinsip supremasiparlemen. "onstitusi dalam negara tersebut dapat dibuat atau diubah dengan produk hukum

    parlemen #legislative act $. (edangkan negara yang menganut per!ujudan kedaulatan rakyat padakonstitusi, menempatkan konstitusi sebagai hukum tertinggi. "onsekuensinya, hukum yang dibuatoleh parlemen tidak boleh bertentangan dengan konstitusi.

  • 8/19/2019 Gagasan Dasar Tentang Konstitusi Dan Mk

    2/28

    A. Akar Sejarah Istilah Kostit!si

    Dari 'atatan sejarah klasik terdapat dua perkataan yang berkaitan erat

    dengan pengertian kita sekarang tentang konstitusi, yaitu dalam perkataan unani

    "uno politeia dan perkataan bahasa /atin constitutio yang juga berkaitan dengan

    kata jus. Dalam kedua perkataan politeia dan constitutio itulah a!al mula gagasankonstitusionalisme diekspresikan oleh umat manusia. "ata politeia dari kebudaya-

    an unani dapat disebut yang paling tua usianya. Pengertiannya se'ara luas

    men'akup

    all the innumerable characteristics which determine that state’s peculiar 

    nature, and these include its whole economic and social texture as well as

    matters governmental in our narrower modern sense. It is a purely 

    descriptive term, and as inclusive in its meaning as our own use of the word 

    ‘constitution’ when we speak generally of a man’s constitution or of the

    constitution of matter .0

    Dalam bahasa unani "uno tidak dikenal adanya istilah yang men'erminkan

    pengertian kata jus ataupun constitutio sebagaimana dalam tradisi *oma!i yang

    datang kemudian. Dalam keseluruhan sistem berpikir para iloso unani "uno,

    perkataan constitution  adalah seperti apa yang kita maksudkan sekarang ini.

    Perkataan constitution  di 2aman "ekaisaran *oma!i #Roman mpire$, dalam

    bentuk bahasa latinnya, mula-mula digunakan sebagai istilah teknis untuk

    menyebut the acts of legislation by the mperor .

    3

     ersamaan dengan banyakaspek dari hukum *oma!i yang dipinjam ke dalam sistem pemikiran hukum di

    kalangan gereja, maka istilah teknis constitution  juga dipinjam untuk menyebut

    peraturan-peraturan eklesiastik yang berlaku di seluruh gereja ataupun untuk

    beberapa peraturan eklesiastik yang berlaku di gereja-gereja tertentu

    #ecclesiastical province$. Oleh karena itu, kitab-kitab 4ukum *oma!i dan 4ukum

    5ereja #"anonik$ itulah yang sering dianggap sebagai sumber rujukan atau

    reerensi paling a!al mengenai penggunaan perkataan constitution dalam sejarah.

    Pengertian konstitusi di 2aman unani "uno masih bersiat materiil, dalam

    arti belum berbentuk seperti yang dimengerti di 2aman modern sekarang. amun,perbedaan antara konstitusi dengan hukum biasa sudah tergambar dalam

    3  6harles 4o!ard )'+l!ain, !onstitutionalism" #ncient and $odern, #+tha'a, e! ork: 6ornell

    &ni7ersity Press, 1899$, hal. %9. (eperti dikatakan oleh (ir Paul inogrado, %&he 'reeksrecogni(ed a close analogy between the organi(ation of the )tate and the organism of theindividual human being. &hey thought that the two elements of body and mind, the former guided and governed by the later, had a parallel in two constitutive elements of the )tate, the rulers and the ruled* .4  Analogi di antara organisasi negara #state organi(ation$ dan organisme manusia #humanorganism$ ini, seperti dikatakan oleh ;. /. e!man dalam &he +olitics of #ristotle, merupakan the

    central inuiry of political science di dalam sejarah unani "uno. /ihat, ;. /. e!man #ed$. &he+olitics of #ristotle, #e! ork: O

  • 8/19/2019 Gagasan Dasar Tentang Konstitusi Dan Mk

    3/28

    pembedaan yang dilakukan oleh Aristoteles terhadap pengertian kata  politea dan

    nomoi . Pengertian  politiea  dapat disepadankan dengan pengertian konstitusi,

    sedangkan nomoi  adalah undang-undang biasa. 9 

    +olitea  mengandung kekuasaan yang lebih tinggi dari pada nomoi , karena

     politea  mempunyai kekuasaan membentuk sedangkan pada nomoi   tidak ada,karena ia hanya merupakan materi yang harus dibentuk agar tidak ber'erai-berai.

    Dalam kebudayaan unani istilah konstitusi berhubungan erat dengan u'apan

    Respublica !onstituere  yang melahirkan semboyan, +rinceps egibus )olutus

    st, )alus +ublica )uprema ex , yang artinya >*ajalah yang berhak menentukan

    struktur organisasi negara, karena dialah satu-satunya pembuat undang-undang>.

    Di +nggris, peraturan yang pertama kali dikaitkan dengan istilah konstitusi

    adalah ?6onstitutions o 6larendon 119> yang disebut oleh 4enry ++ sebagai

    constitutions, avitae constitutions or leges, a recordatio vel recognition,@  me-

    nyangkut hubungan antara gereja dan pemerintahan negara di masa

    pemerintahan kakeknya, yaitu 4enry +. +si peraturan yang disebut sebagai kon-

    stitusi tersebut masih bersiat eklesiastik, meskipun pemasyarakatannya dilakukan

    oleh pemerintahan sekuler. amun, di masa-masa selanjutnya, istilah constitutio

    itu sering pula dipertukarkan satu sama lain dengan istilah lex  atau edictum untuk

    menyebut berbagai secular administrative enactments. 5lan7ill sering mengguna-

    kan kata constitution  untuk a royal edict #titah raja atau ratu$. 5lan7ill juga

    mengaitkan /enry II’s writ creating the remedy by grand assi(e as ‘legalis is a

    constitutio’ ,  dan menyebut the assi(e of novel disseisin  sebagai a recognitio

    sekaligus sebagai a constitutio. 8

     

    eberapa tahun setelah diberlakukannya &ndang-&ndang )erton pada

    tahun 1%09, ra'ton menulis artikel yang menyebut salah satu ketentuan dalam

    undang-undang itu sebagai a new constitution, dan mengaitkan satu bagian dari

    )agna 6arta yang dikeluarkan kembali pada tahun 1%%3 sebagai constitutio

    libertatis. Dalam !aktu yang hampir bersamaan #satu 2aman$, eauma-noir di

    Peran'is berpendapat bah!a ?speaks of the remedy in novel disseisin as ’une

    nouvele constitucion’ made by the kings*.  "etika itu dan selama beradab-abad

    sesudahnya, perkataan constitution  selalu diartikan sebagai a particular 

    administrative enactment much as it had meant to the Roman lawyers . Perkataanconstitution  ini dipakai untuk membedakan antara  particular enactment   dari

    consuetudo atau ancient custom #kebiasaan$.

    6 Ibid.7 Dokumen !onstitutions of !larendon menyebut dirinya sendiri sebagai recordatio  #record $ atau

    recognitio #a finding $. Pengarang buku ?eges /enrici +rimi > pada a!al abad ke-1%, juga menyebut%the well0known writ of /enry I for the holding of the hundred and county courts*  sebagai record .8

     5eorge B. ;oodbine #ed.$, 'lanvill 1e egibus et !onsuetudinibus #ngiluae, #e! 4a7en: 180%$,hal. 90.9 )'+l!ain, -p. !it., hal. %.

  • 8/19/2019 Gagasan Dasar Tentang Konstitusi Dan Mk

    4/28

    Pierre 5regoire Cholosano #o Coulouse$, dalam bukunya 1e Republica

    #13@$ menggunakan kata constitution  dalam arti yang hampir sama dengan

    pengertian sekarang.1=  4anya saja kandungan maknanya lebih luas dan lebih

    umum, karena 5regoire memakai rase yang lebih tua, yaitu status reipublicae.

    Dapat dikatakan bah!a di 2aman ini, arti perkataan constitution  ter'ermin dalampernyataan (ir James ;hitelo'ke pada sekitar tahun yang sama, yaitu ?the

    natural frame and constitution of the policy of this 2ingdom, which is jus publicum

    regni >. agi James ;hitelo'ke,  jus publicum regni   itulah yang merupakan

    kerangka alami dan konstitusi politik bagi kerajaan.

    Dari sini, kita dapat memahami pengertian konstitusi dalam dua konsepsi.

    Pertama, konstitusi sebagai the natural frame of the state yang dapat ditarik ke

    belakang dengan mengaitkannya dengan pengertian politeia dalam tradisi unani

    "uno. "edua, konstitusi dalam arti jus publicum regni , yaitu the public law of the

    realm. 6i'ero11

      dapat disebut sebagai sarjana pertama yang menggunakanperkataan constitutio  dalam pengertian kedua ini, seperti tergambar dalam

    bukunya ?1e Res +ublica>. Di lingkungan "erajaan *oma!i #*oman Bmpire$, per-

    kataan constitutio  ini dalam bentuk /atinnya juga dipakai sebagai istilah teknis

    untuk menyebut the acts of legislation by the mperor . )enurut 6i'ero, ?&his con0

    stitution 3haec constitution4 has a great measure of euability without which men

    can hardly remain free for any length of time>. (elanjutnya dikatakan oleh 6i'ero:

    5ow that opinion of !ato becomes more certain, that the constitution of the

    republic 3consitutionem rei publicae4 is the work of no single time or of no

    single man.

    Pendapat 6ato dapat dipahami se'ara lebih pasti bah!a konstitusi republik

    bukanlah hasil kerja satu !aktu ataupun satu orang, melainkan kerja kolekti dan

    akumulati. Oleh karena itu, dari sudut etimologi, konsep klasik mengenai konsti-

    tusi dan konstitusionalisme dapat ditelusuri lebih mendalam dalam perkembangan

    pengertian dan penggunaan perkataan  politeia dalam bahasa unani dan

    perkataan constitutio  dalam bahasa /atin, serta hubungan di antara keduanya

    satu sama lain di sepanjang sejarah pemikiran maupun pengalaman praktik

    kehidupan kenegaraan dan hukum.

    Perkembangan-perkembangan demikian itulah yang pada akhirnya

    mengantarkan umat manusia pada pengertian kata constitution itu dalam bahasa

    +nggris modern. Dalam -xford 1ictionary , perkataan constitution dikaitkan dengan

    beberapa arti, yaitu: %6 the act of establishing or of ordaining, or the ordinance or 

    10  Authore D. Petro 5regorio Cholosano, 1e Republica ibri )ex et 7iginti , lib.+, 'ap. +, 19, 18,/ugduni, 19=8, hal. -3.11 ama lengkapnya adalah )ar'us Cullius 6i'ero #1=9-0 6$. )enurut *.. erki, %In the extant writings of the great Roman statesman and orator, $arcus &ullius !icero 389:0;< =!4, we find the

    most interesting formulations of Roman )toicism as regards political thought* . /ihat *.. erki, &he/istory of +olitical &hought" # )hort Introduction, #/ondon: J.J.Dent and (ons, B7erymans&ni7ersity /ibrary, 18$, hal. @.

  • 8/19/2019 Gagasan Dasar Tentang Konstitusi Dan Mk

    5/28

    regulation so established* . (elain itu, kata constitution  juga diartikan sebagai

    pembuatan atau penyusunan yang menentukan hakikat sesuatu #the %make* or 

    composition which determines the nature of anything $. Oleh karena itu,

    constitution dapat pula dipakai untuk menyebut %6 the body or the mind of man

    as well as to external objects>.Dalam pengertiannya yang demikian itu, konstitusi selalu dianggap

    ?mendahului> dan ?mengatasi> pemerintahan dan segala keputusan serta

    peraturan lainnya. # !onstitution, kata Chomas Paine, %is not the act of a govern0

    ment but of the people constituting a government* .1%  "onstitusi disebut

    mendahului, bukan karena urutan !aktunya, melainkan dalam siatnya yang supe0

    rior   dan ke!enangannya untuk mengikat. Oleh sebab itu, 6harles 4o!ard

    )'+l!ain menjelaskan:

    In fact, the traditional notion of constitutionalism before the late eighteenth

    century was of a set of principles embodied in the institutions of a nation and 

    neither external to these nor in existence prior to them.10

    (e'ara tradisional, sebelum abad ke-1, konstitutionalisme memang selalu

    dilihat sebagai seperangkat prinsip-prinsip yang ter'ermin dalam kelembagaan

    suatu bangsa dan tidak ada yang mengatasinya dari luar serta tidak ada pula yang

    mendahuluinya.

    Perkembangan konstitusi dan konstitusionalisme juga dapat dila'ak pada

    peradaban negara-negara +slam. "etika bangsa Bropa berada dalam keadaankegelapan pada abad pertengahan 3the dark age4, di Cimur Cengah tumbuh dan

    berkembang pesat peradaban baru di lingkungan penganut ajaran +slam. Atas

    pengaruh abi )uhammad (A;, banyak sekali ino7asi-ino7asi baru dalam

    kehidupan umat manusia yang dikembangkan menjadi pendorong kemajuan

    peradaban. (alah satunya ialah penyusunan dan penandatanganan persetujuan

    atau perjanjian bersama di antara kelompok-kelompok penduduk kota )adinah

    untuk bersama-sama membangun struktur kehidupan bersama yang di kemudian

    hari berkembang menjadi kehidupan kenegaraan dalam pengertian modern

    sekarang. askah persetujuan bersama itulah yang selanjutnya dikenal sebagaiPiagam )adinah #$adinah !harter $.

    Piagam )adinah ini dapat disebut sebagai piagam tertulis pertama dalam

    sejarah umat manusia yang dapat dibandingkan dengan pengertian konstitusi

    dalam arti modern. Piagam ini dibuat atas persetujuan bersama antara abi

    )uhammad (A; dengan !akil-!akil penduduk kota )adinah tak lama setelah

    beliau hijrah dari )ekkah ke astrib, nama kota )adinah sebelumnya, pada tahun

    12 )'+l!ain, -p. !it., hal. %=.13 Ibid., hal. 1%.

  • 8/19/2019 Gagasan Dasar Tentang Konstitusi Dan Mk

    6/28

    9%% ).  Para ahli menyebut Piagam )adinah tersebut dengan berbagai ma'am

    istilah yang berlainan satu sama lain.1

    Para pihak yang mengikatkan diri atau terikat dalam Piagam )adinah yang

    berisi perjanjian masyarakat )adinah #social contract $ tahun 9%% ) ini ada tiga

    belas kelompok komunitas yang se'ara eksplisit disebut dalam teks Piagam."etiga belas komunitas itu adalah #i$ kaum )ukminin dan )uslimin )uhajirin dari

    suku Euraisy )ekkah, #ii$ "aum )ukminin dan )uslimin dari atsrib, #iii$ "aum

    ahudi dari anu FA!, #i7$ "aum ahudi dari anu (aidah, #7$ "aum ahudi dari

    anu al-4ars, #7i$ anu Jusyam, #7ii$ "aum ahudi dari anu Al-ajjar, #7iii$ "aum

    ahudi dari anu FAmr ibn FA!, #i.

    Pasal %3 menegaskan bah!a ?"aum ahudi dari ani FA! adalah satu umat

    dengan kaum mukminin. agi kaum ahudi agama mereka, dan bagi kamu

    mukminin agama mereka. Juga #kebebasan ini berlaku$ bagi sekutu-sekutu dan

    diri mereka sendiri, ke'uali bagi yang 2alim dan yang jahat. 4al demikian akanmerusak diri dan keluarganya sendiri.> Jaminan persamaan dan persatuan dalam

    keragaman tersebut demikian indah dirumuskan dalam Piagam ini, sehingga

    dalam menghadapi musuh yang mungkin akan menyerang kota )adinah, setiap

    !arga kota ditentukan harus saling bahu membahu.

    Dalam hubungannya dengan perbedaan keimanan dan amalan keagamaan,

     jelas ditentukan adanya kebebasan beragama. agi orang ahudi sesuai dengan

    agama mereka, dan bagi kaum mukminin sesuai dengan agama mereka pula.

    Prinsip kebersamaan ini bahkan lebih tegas dari rumusan al-Euran mengenai

    prinsip lakum diinukum walya diin #bagimu agamamu, dan bagiku agamaku$ yangmenggunakan perkataan ?aku> atau ?kami> 7ersus ?kamu>. Dalam piagam

    digunakan perkataan mereka, baik bagi orang ahudi maupun bagi kalangan

    mukminin dalam jarak yang sama dengan abi. (elanjutnya, pasal terakhir, yaitu

    Pasal @ berisi ketentuan penutup yang dalam bahasa +ndonesianya adalah:

    14 anyak sarjana yang menggambarkan Piagam )adinah itu sebagai "onstitusi seperti dipahamide!asa ini. eberapa diantaranya lihat Ahmad (ukardja, +iagam $adinah dan >ndang0>ndang 1asar 8?;@" 2ajian +erbandingan tentang 1asar /idup =ersama dalam $asyarakat $ajemuk ,#Jakarta: &+-Press, 1883$G Dahlan Chaib dkk., &eori 2onstitusi dan /ukum 2onstitusi , 'et. kelima,#Jakarta: PC *aja5raindo Persada, %==3$. /ihat juga Cahir A2hary, 5egara /ukum" )uatu )tudi 

    tentang +rinsio0prinsipnya 1ilihat dari )egi /ukum Islam, Implementasinya pada +eriode 5egara$adinah dan $asa 2ini, 'et. kedua, #Jakarta: "en'ana, %==$.15 Ibid., hal. @.

  • 8/19/2019 Gagasan Dasar Tentang Konstitusi Dan Mk

    7/28

    (esungguhnya piagam ini tidak membela orang 2alim dan khianat. Orang

    yang keluar #bepergian$ aman, dan orang yang berada di )adinah aman,

    ke'uali orang yang 2alim dan khianat. Allah adalah penjamin orang yang

    berbuat baik dan taq!a. #tertanda )uhammad *asulullah (A;$.19

    Dapat dikatakan bah!a lahirnya Piagam )adinah pada abad ke @ ) itu

    merupakan ino7asi yang paling penting selama abad-abad pertengahan yang

    memulai suatu tradisi baru adanya perjanjian bersama di antara kelompok-

    kelompok masyarakat untuk bernegara dengan naskah perjanjian yang

    dituangkan dalam bentuk yang tertulis. Piagam )adinah ini dapat disebut sebagai

    konstitusi tetulis pertama dalam sejarah umat manusia, meskipun dalam

    pengertiannya sebagai konstitusi modern yang dikenal de!asa ini, "onstitusi

     Amerika (erikat tahun 1@@-lah yang pada umumnya dianggap sebagai konstitusi

    tertulis pertama. Peristi!a penandatangan Piagam )adinah itu di'atat oleh

    banyak ahli sebagai perkembangan yang paling modern di 2amannya, sehingga

    mempengaruhi berbagai tradisi kenegaraan yang berkembang di ka!asan yang

    dipengaruhi oleh peradaban +slam di kemudian hari. ahkan pada masa setelah

    abi )uhammad (A; !aat, kepemimpinan dilanjutkan oleh empat khaliah

    pertama yang biasa dikenal dengan sebutan "haliatu al-*asyidin, yaitu Abubakar,

    &mar ibn "hattab, &tsman ibn Aan, dan Ali ibn Abi Chalib.

     

    B. Kostit!si "a Ke"a!lataerlakunya suatu konstitusi sebagai hukum dasar yang mengikat didasarkan

    atas kekuasaan tertinggi atau prinsip kedaulatan yang dianut dalam suatu negara.

    Jika negara itu menganut paham kedaulatan rakyat, maka sumber legitimasi

    konstitusi itu adalah rakyat. Jika yang berlaku adalah paham kedaulatan raja,

    maka raja yang menentukan berlaku tidaknya suatu konstitusi. 4al inilah yang

    disebut oleh para ahli sebagai constituent power yang merupakan ke!enangan

    yang berada di luar dan sekaligus di atas sistem yang diaturnya. 1@ &ntuk itu, di

    lingkungan negara-negara demokrasi liberal, rakyatlah yang menentukan

    berlakunya suatu konstitusi.4al ini dapat dilakukan se'ara langsung oleh rakyat misalnya melalui

    reerendum, seperti yang dilakukan di +rlandia pada tahun 180@, atau dengan 'ara

    tidak langsung melalui lembaga per!akilan rakyat. )eskipun dalam pembukaan

    "onstitusi Amerika (erikat 3preamble$ terdapat perkataan %Ae the people*, tetapi

    yang diterapkan sesungguhnya adalah sistem per!akilan, yang pertama kali

    diadopsi dalam kon7ensi khusus #special convention$ dan kemudian disetujui oleh

    !akil-!akil rakyat terpilih dalam orum per!akilan negara yang didirikan bersama.

    16 Ibid., hal. [email protected] /ihat misalnya Chompson, -p. !it ., hal. 3.

  • 8/19/2019 Gagasan Dasar Tentang Konstitusi Dan Mk

    8/28

    Dalam hubungan dengan pengertian constituent power   tersebut di atas,

    mun'ul pula pengertian constituent act . "onstitusi adalah constituent act , bukan

    produk peraturan legislati yang biasa #ordinary legislative act $. !onstituent power 

    mendahului konstitusi, dan konstitusi mendahului organ pemerintahan yang diatur 

    dan dibentuk berdasarkan konstitusi itu. (eperti dikatakan oleh ry'e #18=1$, kon-stitusi tertulis merupakan:

    &he instrument in which a constitution is embodied proceeds from a source

    different from that whence spring other laws, is regulated in a different way,

    and exerts a sovereign force. It is enacted not by the ordinary legislative

    authority but by some higher and specially empowered body. Ahen any of its

     provisions conflict with the provisions of the ordinary law, it prevails and the

    ordinary law must give way .1 

    "onstitusi bukanlah undang-undang biasa. +a tidak ditetapkan oleh lembaga

    legislati yang biasa, tetapi oleh badan yang lebih khusus dan lebih tinggi

    kedudukannya. Jika norma hukum yang terkandung di dalamnya bertentangan de-

    ngan norma hukum yang terdapat dalam undang-undang, maka ketentuan

    undang-undang dasar itulah yang berlaku, sedangkan undang-undang harus

    memberikan jalan untuk itu #it prevails and the ordinary law must give way $.

    Oleh karena itu, dikembangkannya pengertian constituent power   berkaitan

    dengan pengertian hierarki hukum #hierarchy of law $. "onstitusi merupakan hukum

    yang paling tinggi serta paling undamental siatnya, karena konstitusi merupakansumber legitimasi atau landasan otorisasi bentuk-bentuk hukum atau peraturan

    perundang-undangan lainnya. (esuai dengan prinsip hukum yang berlaku

    uni7ersal, maka agar peraturan-peraturan yang tingkatannya berada di ba!ah

    undang-undang dasar dapat berlaku dan diberlakukan, peraturan-peraturan itu

    tidak boleh bertentangan dengan hukum yang lebih tinggi. Atas dasar logika

    demikian, maka )ahkamah Agung Amerika (erikat menganggap dirinya memiliki

    ke!enangan untuk menasirkan dan menguji materi peraturan produk legislati 

    # judicial review $ terhadap materi konstitusi, meskipun "onstitusi Amerika tidak

    se'ara eksplisit memberikan ke!enangan demikian kepada )ahkamah Agung

    #&he )upreme !ourt $.18

    #. Ga$asa Mo"er Pe$ertia Kostit!si

    )enurut rian Chompson, se'ara sederhana pertanyaan what is a

    constitution dapat dija!ab bah!a ?6a constitution is a document which contains

    18

     J. ry'e, )tudies in /istory and Burisprudence, ol. 1, #O

  • 8/19/2019 Gagasan Dasar Tentang Konstitusi Dan Mk

    9/28

    the rules for the operation of an organi(ation>.%= agi setiap organisasi kebutuhan

    akan naskah konstitusi tertulis itu merupakan sesuatu yang nis'aya, terutama

    dalam organisasi yang berbentuk badan hukum #legal body, rechtspersoon$.

    Demikian pula egara, pada umumnya, selalu memiliki naskah yang disebut

    sebagai konstitusi atau &ndang-&ndang Dasar.Dalam pengertian modern, negara pertama yang dapat dikatakan menyusun

    konstitusinya dalam satu naskah &&D seperti sekarang ini adalah Amerika (erikat

    #>nited )tates of #merica$ pada tahun 1@@.%1 (ejak itu, hampir semua negara

    menyusun naskah undang-undang dasarnya. eberapa negara yang dianggap

    sampai sekarang dikenal tidak memiliki &ndang-&ndang Dasar dalam satu naskah

    tertulis adalah +nggris, +srael, dan (audi Arabia.%% &ndang-&ndang Dasar di ketiga

    negara ini tidak pernah dibuat tersendiri, tetapi tumbuh menjadi konstitusi dari

    aturan dan pengalaman praktik ketatanegaraan.%0

    amun, para ahli tetap dapat menyebut adanya konstitusi dalam konteks

    hukum tata negara +nggris, yaitu sebagaimana dikemukakan oleh Phillips 4ood

    and Ja'kson sebagai:

    a body of laws, customs and conventions that define the composition and 

     powers of the organs of the )tate and that regulate the relations of the

    various )tate organs to one another and to the private citi(en.%

    Dengan demikian, ke dalam konsep konstitusi itu ter'akup juga pengertian

    peraturan tertulis, kebiasaan, dan kon7ensi-kon7ensi kenegaraan#ketatanegaraan$ yang menentukan susunan dan kedudukan organ-organ negara,

    mengatur hubungan antara organ-organ negara itu, dan mengatur hubungan

    organ-organ negara tersebut dengan !arga negara.

    (emua konstitusi selalu menjadikan kekuasaan sebagai pusat perhatian,

    karena kekuasaan itu sendiri pada intinya memang perlu diatur dan dibatasi se-

    bagaimana mestinya. !onstitutions, menurut +7o D. Du'ha'ek, adalah ?identify the

    sources, purposes, uses and restraints of public power >%3  #mengidentiikasikan

    sumber-sumber, tujuan-tujuan, penggunaan-penggunaan, dan pembatasan-

    20  rian Chompson, &extbook on !onstitutional and #dministrative aw , edisi ke-0, #/ondon:la'kstone Press /td., 188@$, hal. 0.21  4al tersebut terjadi kurang lebih 11 tahun sejak kemerdekaan Amerika (erikat setelahdideklarasikannya pada tanggal Juli 1@@9. /ihat juga agir )anan, +ertumbuhan dan+erkembangan 2onstitusi )uatu 5egara, #andung: 6. )andar )aju, 1883$, hal. %.22 (ementara ini, beberapa sarjana ada juga yang berpendapat bah!a Arab (audi telah memilikisatu "onstitusi tertulis, yaitu naskah yang dibuat dan disandarkan berdasarkan Al Euran dan4adist.23  andingkan dengan kesimpulan yang dikemukakan oleh rian Chompson tentang "onstitusi+nggris, %In other words the =ritish constitution was not made, rather it has grown* . -p. !it., hal. 3.24

     Phillips, -p. !it., hal. 3.25 +7o D. Du'ha'ek, ?6onstitution and 6onstitutionalism> dalam ogdanor, ernon #ed$, =lackwell’sncyclopaedia of +olitical )cience, #O

  • 8/19/2019 Gagasan Dasar Tentang Konstitusi Dan Mk

    10/28

    pembatasan kekuasaan umum$. Pembatasan kekuasaan pada umumnya

    dianggap merupakan 'orak umum materi konstitusi. Oleh sebab itu pula,

    konstitutionalisme, seperti dikemukakan oleh Hriedri'h, dideinisikan sebagai ?an

    institutionalised system of effective, regularised restraints upon governmental 

    action*.%9

     Dalam pengertian demikian, persoalan yang dianggap terpenting dalamsetiap konstitusi adalah pengaturan mengenai penga!asan atau pembatasan

    terhadap kekuasaan pemerintahan.%@

    (elain itu, terdapat pendapat beberapa sarjana terkait dengan pengertian

    dan pemahaman tentang konstitusi. Pandangan beberapa sarjana mengenai kon-

    stitusi dapat dikatakan berlainan satu sama lain. Herdinand /asalle #1%3-19$,

    dalam bukunya ?>ber 7erfassungswessen> #19%$, membagi konstitusi dalam dua

    pengertian, yaitu:%

    #i$ Pengertian sosiologis dan politis #sociologische  atau  politische begrip$.

    "onstitusi dilihat sebagai sintesis antara aktor-aktor kekuatan politik yang

    nyata dalam masyarakat #de riele machtsfactoren$, yaitu misalnya raja,

    parlemen, kabinet, kelompok-kelompok penekan # preassure groups$, partai

    politik, dan sebagainya. Dinamika hubungan di antara kekuatan-kekuatan

    politik yang nyata itulah sebenarnya apa yang dipahami sebagai konstitusiG

    #ii$ Pengertian juridis # juridische begrip$. "onstitusi dilihat sebagai satu naskah

    hukum yang memuat ketentuan dasar mengenai bangunan negara dan

    sendi-sendi pemerintahan negara.

    Herdinand /asalle sangat dipengaruhi oleh aliran pikiran kodiikasi, sehingga

    menekankan pentingnya pengertian juridis mengenai konstitusi. Di samping

    sebagai 'ermin hubungan antar aneka kekuatan politik yang nyata dalam

    masyarakat #de riele machtsfactoren$, konstitusi itu pada pokoknya adalah apa

    yang tertulis di atas kertas undang-undang dasar mengenai lembaga-lembaga

    negara, prinsip-prinsip, dan sendi-sendi dasar pemerintahan negara.

     Ahli lain, yaitu 4ermann 4eller mengemukakan tiga pengertian konstitusi,

    yaitu:

    #i$ 1ie politische verfassung als gesellschaftlich wirklichkeit . "onstitusi

    dilihat dalam arti politis dan sosiologis sebagai 'ermin kehidupan sosial-

    politik yang nyata dalam masyarakatG

    #ii$ 1ie verselbstandigte rechtsverfassung . "onstitusi dilihat dalam arti

     juridis sebagai suatu kesatuan kaedah hukum yang hidup dalam masyarakatG

    26 Hriedri'h, 6.J., $an and /is 'overnment , #e! ork: )'5ra!-4ill, 1890$, hal. %[email protected] /ihat dan bandingkan juga pendapat Padmo ;ahjono mengenai pembatasan kekuasaan dalam

    Padmo ;ahjono, $asalah 2etatanegaraan Indonesia 1ewasa ini , #Jakarta: 5halia +ndonesia,18$, hal. 1=.28 4erman 4eller, )taatlehre, herausgegeben 7on 5erhart iemeyer, #/eiden: A.;: (ijtho$.

  • 8/19/2019 Gagasan Dasar Tentang Konstitusi Dan Mk

    11/28

    #iii$ 1ie geschreiben verfassung . "onstitusi yang tertulis dalam suatu

    naskah undang-undang dasar sebagai hukum yang tertinggi yang berlaku

    dalam suatu negara.

    )enurut 4ermann 4eller, undang-undang dasar yang tertulis dalam satu

    naskah yang bersiat politis, sosiologis, dan bahkan bersiat juridis, hanyalah

    merupakan salah satu bentuk atau sebagian saja dari pengertian konstitusi yang

    lebih luas, yaitu konstitusi yang hidup di tengah-tengah masyarakat. Artinya, di

    samping konstitusi yang tertulis itu, segala nilai-nilai normati yang hidup dalam

    kesadaran masyarakat luas, juga termasuk ke dalam pengertian konstitusi yang

    luas itu. Oleh karena itu pula, dalam bukunya ?7erfassungslehre>, 4ermann 4eller 

    membagi konstitusi dalam 0 #tiga$ tingkatan, yaitu:

    1$ "onstitusi dalam pengertian (osial-Politik. Pada tingkat pertama ini, konstitusi

    tumbuh dalam pengertian sosial-politik. +de-ide konstitusional dikembangkan

    karena memang men'erminkan keadaan sosial politik dalam masyarakat yang

    bersangkutan pada saat itu. "onstitusi pada tahap ini dapat digambarkan se-

    bagai kesepakatan-kesepakatan politik yang belum dituangkan dalam bentuk

    hukum tertentu, melainkan ter'erminkan dalam perilaku nyata dalam

    kehidupan kolekti !arga masyarakatG

    %$ "onstitusi dalam pengertian 4ukum. Pada tahap kedua ini, konstitusi sudah

    diberi bentuk hukum tertentu, sehingga perumusan normatinya menuntut pem-

    berlakuan yang dapat dipaksakan. "onstitusi dalam pengertian sosial-politikyang dilihat sebagai kenyataan tersebut di atas, dianggap harus berlaku dalam

    kenyataan. Oleh karena itu, setiap pelanggaran terhadapnya haruslah dapat

    dikenai an'aman sanksi yang pastiG

    0$ "onstitusi dalam pengertian Peraturan Certulis. Pengertian yang terakhir ini

    merupakan tahap terakhir atau yang tertinggi dalam perkembangan pengertian

    rechtsverfassung  yang mun'ul sebagai akibat pengaruh aliran kodiikasi yang

    menghendaki agar berbagai norma hukum dapat dituliskan dalam naskah yang

    bersiat resmi. Cujuannya adalah untuk maksud men'apai kesatuan hukum

    atau uniikasi hukum #rechtseineheid $, kesederhanaan hukum #rechtsvereen0voudiging $, dan kepastian hukum #rechts(ekerheid $.

    amun, menurut 4ermann 4eller, konstitusi tidak dapat dipersempit

    maknanya hanya sebagai undang-undang dasar atau konstitusi dalam arti yang

    tertulis sebagaimana yang la2im dipahami karena pengaruh aliran kodiikasi. Di

    samping undang-undang dasar yang tertulis, ada pula konstitusi yang tidak tertulis

    yang hidup dalam kesadaran hukum masyarakat.

     Ahli lain yang pemikirannya banyak terkait dengan konstitusi adalah 6arl('hmitt. )enurut 6arl ('hmitt, konstitusi dapat dipahami dalam #empat$ ke-

  • 8/19/2019 Gagasan Dasar Tentang Konstitusi Dan Mk

    12/28

    lompok pengertian. "eempat kelompok pengertian itu adalah: #a$ konstitusi dalam

    arti absolut #absoluter verfassungsbegriff $, #b$ konstitusi dalam arti relati #relativer 

    verfassungsbegriff $, #'$ konstitusi dalam arti positi #der positive

    verfassungsbegriff $, dan #d$ konstitusi dalam arti ideal #idealbegriff der 

    verfassung $."eempat kelompok pengertian tersebut dapat dirin'i lagi menjadi #delapan$

    pengertian, yaitu #1$ "onstitusi dalam arti absolut # #bsolute 7erfassungsbegriff $.

    Dalam arti absolute, arti konstitusi dapat dibedakan dalam #empat$ ma'am,

    yaitu: #i$ konstitusi sebagai 'ermin dari de reaale machtsfactoren, #ii$ "onstitusi da-

    lam arti absolut sebagai forma0formarum 3vorm der vormen4, #iii$ konstitusi dalam

    arti absolut sebagai factor integratie, #i7$ konstitusi dalam arti absolut sebagai

    norma0normarum 3norm der normen4G #%$ "onstitusi dalam arti relati #Relatieve

    7erfassungsbegriff $ yang dapat dibagi lagi menjadi % #dua$, yaitu #7$ konstitusi

    dalam arti materiel #!onstitutite in $ateriele Cin$ dan #7i$ konstitusi dalam artiormil #!onstitutite in Dormele Cin$G (edangkan dua arti yang terakhir adalah #0$

    "onstitusi dalam arti positi #+ositieve 7erfassungsbegriff $ sebagai konstitusi

    dalam arti yang ke-@, dan #7ii$ konstitusi dalam arti ideal #Idealbegriff der 

    verfassung4 sebagai konstitusi dalam arti yang ke- #7iii$. 

    "onstitusi dalam Arti Absolut # #bsolute 7erfassungsbegriff $ sebagai 'ermin

    dari de reele machtsfactoren dipahami sebagai sekumpulan norma-norma hukum

    dasar yang terbentuk dari pengaruh-pengaruh antar berbagai aktor kekuasaan

    yang nyata #de reele machtsfactoren$ dalam suatu negara. erbagai aktor 

    kekuasaan yang nyata itu adalah raja, pemerintahIkabinet, parlemen, partai-partaipolitik, kelompok penekan # pressure groups$ atau kelompok kepentingan, pers,

    lembaga peradilan, lembaga-lembaga yang menjalankan ungsi-ungsi kekuasaan

    negara lainnya, dan semua organisasi yang ada dalam negara yang

    bersangkutan.

    Dengan perkataan lain, semua kekuatan politik yang ada dalam negara itu

    se'ara nyata mempengaruhi terbentuknya norma-norma dasar yang kemudian

    tersusun menjadi apa yang disebut sebagai konstitusi itu. Oleh karena itu, seperti

    dalam pandangan Herdinand /assalle,%8 konstitusi itu menggambarkan hubungan-

    hubungan antar aktor-aktor kekuasaan yang nyata #de riele machts factoren$dalam dinamika kehidupan bernegara. Di dalam pengertian pertama ini, konstitusi

    dianggap sebagai kesatuan organisasi yang nyata yang men'akup semua

    bangunan hukum dan semua organisasi-organisasi yang ada di dalam negara. 0=

    29 /ihat dan bandingkan lebih lanjut pandangan dari Herdinand /assalle dalam Abu Daud usrohdan Abu akar usroh, #(as0#(as /ukum &ata 5egara, #Jakarta: 5halia +ndonesia, 1881$, hal. @0.30

     6arl ('hmitt, 7erfassungslehre, #erlin un7erandester neudruk: Dun'ker 4umbolt, 183@$, hal.

    . 7ervassung ist der konkrete 'esamt(ustand politischer inheit und so(ialer -rdnung einesbestimmmten )taats. Cu jedem )taat gehoren politische inheit und so(iale -rdnung,irgendwelche +rin(ipien der inheit und -rdnung, irgendiene im kritischen Dalle bei interesseb und 

    $achtkonflikten mas(gebende ntscheuidungsintan(. 1iesen 'esamt(ustand politischer inheit und so(ialer -rdnung kann man 7erfassung nennen. 1er )taat wurde aufhoren (u existieren,wenn diese 7erfassung, d.h. diese inheit and -rdnung aufhorte. 1iese 7erfassung ist eine

  • 8/19/2019 Gagasan Dasar Tentang Konstitusi Dan Mk

    13/28

    "onstitusi dalam Arti Absolut 3#bsolute 7erfassungsbegriff $ sebagai forma0

    formarum  #vorm der vormen$ dilihat sebagai vorm atau bentuk dalam arti ia me-

    ngandung ide tentang bentuk negara, yaitu bentuk yang melahirkan bentuk lain-

    nya atau vorm der vormen, forma0formarum. entuk negara yang dimaksud di sini

    adalah negara dalam arti keseluruhannya #sein gan(heit $, yang dapat berbentukdemokrasi yang bersendikan identitas atau berbentuk monarki yang bersendikan

    representasi. Dalam kaitan ini, ada 0 #tiga$ asas 3staatsprincipe$ yang dapat ditarik

    dari pengertian demikian, yaitu #i$  principe van de staatsvorm, asas dari bentuk

    negaraG #ii$ principe van en uit de staatsvorm, yaitu asas dari atau yang timbul dari

    bentuk negaraG dan #iii$ regeringsprincipe atau asas pemerintahan.

     Asas bentuk negara # principe van staatsvorm$ men'akup prinsip kesamaan

    atau identiteit   dan representatie. Identiteit   merupakan asas-asas yang berhu-

    bungan dengan bentuk demokrasi, di mana bagi rakyat yang memerintah dan

    yang diperintah berlaku prinsip persamaan identitas atau identik satu sama lain.(edangkan, representatie atau per!akilan merupakan asas yang berhubungan

    dengan prinsip bah!a yang memerintah dipandang sebagai !akil dari rakyat

    #representant van het volk $.

    )engapa dalam demokrasi terdapat sendi identitas dan dalam monarki

    terdapat sendi representasiK Demokrasi, baik langsung maupun tidak langsung,

    bersendi pada rakyat yang memerintah dirinya sendiri, sehingga antara yang me-

    merintah dan yang diperintah bersiat identik yaitu sama-sama rakyat. Dalam mo-

    narki, asas yang dipakai adalah representasi karena baik raja maupun kepala

    negara dalam negara yang demokratis hanya merupakan !akil atau mandatarisdari rakyat, karena pada dasarnya kekuasaan itu ada pada rakyat dan berasal

    dari rakyat.01

    (ementara itu, asas dari atau yang timbul dari bentuk negara # principe van

    en uit de staatsvorm$ men'akup asas-asas dari bentuk negara # principe van de

    staatsvorm$ dan asas atau sendi-sendi dasar tertib negara # principe uit de staats0

    vorm$. )enurut 6arl ('hmitt, para sarjana klasik dan modern seperti ter'ermin

    dalam pandangan Arsitoteles dan 4ans "elsen, sama-sama memandang

    pentingnya prinsip kebebasan #vrijheid, freedom$ dan persamaan #gelijkheid,

    euality $ sebagai sandaran bagi sistem demokrasi modern.

    "onstitusi dalam Arti Absolut # #bsolute 7erfassungsbegriff $ sebagai factor 

    integratie melihat  konstitusi sebagai aktor integrasi. (e'ara teoritis #integration

    theory $, integrasi itu sendiri dapat dibedakan ke dalam tiga ma'am, yaitu #i$  per0

    %)eele*, sein konkretes heben und seine individuelle xisten( . /ihat juga 5eorg Jellinek, #llgemeine )taatslehre, hal. 81, menyebutkan: %die 7erfassung #ls eine -rdnung, der gemas( der staatliche Aille sich bildet*.31  6arl ('hmitt, -p. !it , hal. -3, E7ervassung ist eine besondere #rt politicher und so(ialer -rdnung 7erfassung bedentet hier diekonkrete #rt der >ber und >nterordnung, wiel cs in der so(ialer Airklichkeit keine -rdnung ohne >ber und >nterordnung gibt. /ier ist 7erfassung die

    besondere Dorm der /errschaft, die (u jedem )taat gehort und von seiner pilitschen xFsl m( nicht (u trennen ist, C.=. $onarchie, #ristokratie oder 1emokratie, oder wie man die )taatformenein teilen willE 7erfassung is hier ist )taatsform.

  • 8/19/2019 Gagasan Dasar Tentang Konstitusi Dan Mk

    14/28

    soonlijke integratie, #ii$ (akelijke integratie, dan #iii$ functioneele integratie. +er0

    soonlijke integratie mengandaikan jabatan kepemimpinan sebagai aktor integrasi,

    misalnya, presiden. (edangkan dalam (akelijke integratie, yang menjadi aktor 

    penentu adalah hal-hal yang objekti dan (akelijk, bukan yang bersiat subjekti 

    atau persoonlijk . )isalnya, dikatakan bah!a bangsa +ndonesia dipersatukan di ba-!ah satu kesatuan sistem konstitusi berdasarkan &&D 183, sesuai dengan

    prinsip the rule of law, and not of man. angsa +ndonesia juga dipersatukan

    sebagai bangsa oleh satu bahasa persatuan atau bahasa nasional, yaitu bahasa

    +ndonesia. (ementara itu, integrasi ungsional #functioneele integratie$ adalah ak-

    tor integrasi yang bersiat ungsional, baik dalam arti yang konkrit atau dalam arti

    yang abstrak.

    Dalam arti ungsional yang konkrit, misalnya, integrasi melalui pemilihan

    umum #pemilu$ atau reerendum yang mempersatukan perhatian segenap !arga

    negara ke arah satu tujuan, yaitu menentukan pilihan politik mengenai siapa yangakan ditetapkan duduk menjadi !akil rakyat atau pejabat publik tertentu. (edang-

    kan, integrasi yang bersiat abstrak dan simbolis, misalnya, adalah bendera dan

    lambang garuda Pan'asila yang dapat pula berungsi sebagai aktor integrasi

    ungsional #functioneele integratie$.

    "onstitusi dalam Arti Absolut # #bsolute 7erfassungsbegriff $ sebagai norma0

    normarum 3norm der normen$ melihat norma dasar #grund norm$ adalah norma

    yang menjadi dasar bagi terbentuk dan berlakunya norma hukum lainnya. (uatu

    norma berlaku karena didasarkan atas norma yang lebih tinggi, dan demikian

    seterusnya sampai ke norma yang paling tinggi yaitu grund norm. Oleh karena itu,setiap norma dibentuk oleh norma yang lebih tinggi, norma0normarum atau norm

    der normen. erhubung dengan itu, norma dasar yang tertinggi berungsi sebagai

    ursprung   atau tempat asal mulanya norma diturunkan, sehingga grund norm  itu

    disebut juga dengan ursprungsnorm atau norma asal. Di pihak lain, grund norm itu

    sendiri pada pokoknya juga merupakan bentukan normati yang bersiat hipotesis.

    &ntuk itu, grund norm biasa disebut juga dengan hypothetisch norm.

    "onstitusi dalam Arti *elati #Relatieve 7erfassungsbegriff $ sebagai konstitusi

    dalam Arti )ateriel 3!onstitutite in $ateriele Cin$ dimaksudkan sebagai konstitusi

    yang terkait dengan kepentingan golongan-golongan tertentu dalam masyarakat# proces relativering $.0%  5olongan dimaksud terutama adalah golongan borjuis

    liberal yang menghendaki adanya jaminan supaya hak-haknya tidak dilanggar 

    oleh penguasa. Jaminan itu diletakkan dalam &ndang-&ndang Dasar yang ditulis

    sehingga orang tidak mudah melupakannya dan juga tidak mudah hilang serta

    dapat dijadikan alat bukti #bewijsbaar $ apabila seseorang memerlukannya. Dalam

    arti yang kedua ini, konstitusi dapat pula dibagi lagi ke dalam dua sub pengertian

    yakni #i$ konstitusi sebagai tuntutan dari golongan borjuis liberal agar hak-haknya

    32 Ibid., hal. 11. ?1ie Relatieverung des 7erfassungsbegrieffes besteht hochster und let(ter 5ormen

    bedaulen 37erfassung ist 5orm der 5ormen4. darin, das( statt der einheitlichen 7erfassung in'an(en nur das ein(efne 7erfassungsgest(, der =egriff des 7erfassungs gesel(es aber nach aus( mlichen und nebensachlichen, sog formalen 2enn0Ceichen bestimmt wird.* 

  • 8/19/2019 Gagasan Dasar Tentang Konstitusi Dan Mk

    15/28

    dijamin tidak dilanggar oleh penguasa, dan #ii$ konstitusi dalam arti ormil atau

    konstitusi yang tertulis.

    "onstitusi dalam Arti *elati #Relatieve 7erfassungsbegriff $ sebagai konstitusi

    dalam Arti Hormil #!onstitutie in Dormele Cin$ yang juga memun'ulkan pertanyaan

    apakah yang dimaksud dengan konstitusi dalam arti materiil #constitutie inmateriele (in$K "onstitusi dalam arti materiil adalah konstitusi yang dilihat dari segi

    isinya. +si konstitusi itu menyangkut hal-hal yang bersiat dasar atau pokok bagi

    rakyat dan negara. "arena pentingnya hal-hal yang bersiat dasar atau pokok bagi

    rakyat dan negara tersebut, maka untuk membuat konstitusi itu diperlukan

    prosedur yang khusus. Prosedur khusus itu dapat dilakukan sepihak, dua pihak,

    atau banyak pihak. Prosedur itu dilakukan sepihak karena ia merupakan kehendak

    dari satu orang yang menamakan dirinya eksponen dari rakyat atau seorang

    diktator. isa juga dilakukan oleh dua pihak karena "onstitusi merupakan hasil

    persetujuan dari dua golongan dalam masyarakat yaitu misalnya antara rakyat disatu pihak dan *aja di lain pihak pada 2aman abad pertengahan. (edangkan, bisa

    banyak pihak dikarenakan "onstitusi itu merupakan hasil persetujuan dari banyak

    pihak yaitu antara !akil-!akil rakyat yang duduk dalam suatu badan yang

    bertugas membuat "onstitusi #badan "onstitusi$.

    4asil dari persetujuan atau perjanjian itu diletakkan dalam suatu naskah

    tertulis. Di sinilah mun'ul pengertian yang sama antara konstitusi dalam arti ormil

    #constitutie in formele (in$ dan konstitusi dalam arti tertulis #gedocumenteerd 

    constitutie$. Padahal, keduanya berbeda satu dengan yang lain, karena konstitusi

    dalam arti ormil #constitutie in materiele (in$ itu pada pokoknya tidak selalu dalambentuk yang tertulis. Dalam pengertian konstitusi dalam arti ormil, yang terpenting

    adalah prosedur pembentukan konstitusi yang harus dilakukan se'ara khusus.

    "ekhususan konstitusi merupakan kenis'ayaan, karena isi konstitusi itu sendiri

    diakui sangatlah penting dan mendasar, yaitu berkenaan dengan perikehidupan

    bernegara yang menyangkut nasib seluruh rakyat. Oleh karena itu, 'ara

    membentuk, mengubah, dan mengganti konstitusi haruslah ditentukan se'ara

    istime!a pula.

    (elain beberapa pengertian yang diuraikan di atas, 6arl ('mitt juga me-

    nyebut adanya pengertian konstitusi dalam arti positi # positieveverfassungsbegriff $00  yang dihubungkannya dengan ajaran mengenai

    de(isionismus  atau teori tentang keputusan. Dalam pandangan 6arl ('hmitt,

    "onstitusi dalam arti positi tersebut mengandung pengertian sebagai produk

    keputusan politik yang tertinggi,0  yang dihubungkannya dengan terbentuknya

    &ndang-&ndang Dasar ;eimar pada tahun 1818. &ndang-&ndang Dasar ;eimar 

    itu sangat menentukan nasib rakyat seluruh Jerman, karena &ndang-&ndang

    33  Ibid ., hal. %=. %1ie 7erfassung als 'esamt0ntscheidung uber #rt und 7orm der politischen

    inheit* .34  andingkan dengan +smail (aleh, 1emokrasi, 2onstitusi, dan /ukum, #Jakarta: Departemen"ehakiman *+, 18$.

  • 8/19/2019 Gagasan Dasar Tentang Konstitusi Dan Mk

    16/28

    Dasar itu menimbulkan perubahan yang sangat mendasar terhadap struktur pe-

    merintahan yang lama ke stelsel  pemerintahan yang baru. (istem pemerintahan

    lama yang didasarkan atas stelsel  monarki di mana *aja memegang kekuasaan

    yang sangat kuat dan sentral diubah oleh "onstitusi ;eimar itu menjadi suatu

    pemerintahan dengan sistem parlementer.Dalam hubungannya dengan "onstitusi pada arti positi atau the positive

    meaning of the constitution, maka ajaran Proesor 6arl ('hmitt ini dapat pula di-

    terapkan kepada peristi!a-peristi!a yang terjadi di +ndonesia. )isalnya, kita dapat

    mengajukan pertanyaan apakah pembentukan &ndang-&ndang Dasar 183 itu

    merupakan konstitusi dalam arti positi atau bukanK Dikarenakan pembuatan

    &ndang-&ndang Dasar 183 hanya merupakan salah satu di antara keputusan-

    keputusan politik yang tinggi, maka ia belum merupakan "onstitusi dalam arti

    positi. Proklamasi "emerdekaan pada tanggal 1@ Agustus 183 adalah suatu

    "onstitusi dalam arti positi, karena ia merupakan satu-satunya keputusan politikyang tertinggi yang dilakukan oleh bangsa +ndonesia yang merubah dari suatu

    bangsa yang dijajah menjadi bangsa yang merdeka. &ndang-&ndang Dasar 183

    dilahirkan sesudah proklamasi kemerdekaan, sebagai tindak lanjut dari proklamasi

    kemerdekaan itu.

    (edangkan konstitusi dalam Arti +deal #Idealbegriff der verfassung $03  dilihat

    sebagai sesuatu yang diimpikan atau diidamkan oleh kaum borjuis liberal seperti

    tersebut di atas sebagai jaminan bagi rakyat agar hak-hak asasinya dilindungi.

    Pandangan ideal tentang konstitusi tersebut dapat dikatakan lahir sesudah

    terjadinya *e7olusi Peran'is, di mana ketika itu yang menjadi tuntutan golonganre7olusioner Peran'is adalah agar pihak penguasa tidak melakukan tindakan yang

    se!enang-!enang terhadap rakyat.

    D. T!j!a "a Hakikat Kostit!si

    Di kalangan para ahli hukum, pada umumnya dipahami bah!a hukum

    mempunyai tiga tujuan pokok, yaitu #i$ keadilan # justice$, #ii$ kepastian #certainty 

    atau (ekerheid $, dan #iii$ kebergunaan #utility$. "eadilan itu sepadan dengan

    keseimbangan #balance, mi(an$ dan kepatutan #euity $, serta ke!ajaran# proportionality $. (edangkan, kepastian hukum terkait dengan ketertiban #order $

    dan ketenteraman. (ementara, kebergunaan diharapkan dapat menjamin bah!a

    semua nilai-nilai tersebut akan me!ujudkan kedamaian hidup bersama.

    Oleh karena konstitusi itu sendiri adalah hukum yang dianggap paling tinggi

    tingkatannya, maka tujuan konstitusi sebagai hukum tertinggi itu juga untuk men-

    35 ('hmitt, op cit., hal. 09 dst. %Idealbegriff der 7erfassung 3in einem aus(eichnenden )inne, wegeneines bestimmten Inhaltes sogenannte ‘7erfassung’4 Insbesondere hal das iberale =urgertum inseinem 2ampl gegen die absolute $onarchie einem bestimmten idealbegriff von 7erfassung 

    angsgestellt und ihn mit dem =egriff der 7erfassung schiechin dentifi(irt. $an sprach also nur dannon ‘7erfassung’, wenn die Dorderungen burgerlibber Dreiheit erfullt und dem =urgertum einmas(gebender pplitischer in flus( geilichert was* .

  • 8/19/2019 Gagasan Dasar Tentang Konstitusi Dan Mk

    17/28

    'apai dan me!ujudkan tujuan yang tertinggi. Cujuan yang dianggap tertinggi itu

    adalah: #i$ keadilan, #ii$ ketertiban, dan #iii$ per!ujudan nilai-nilai ideal seperti

    kemerdekaan atau kebebasan dan kesejahteraan atau kemakmuran bersama,

    sebagaimana dirumuskan sebagai tujuan bernegara oleh para pendiri negara # the

    founding fathers and mothers$.(ehubungan dengan itulah maka beberapa sarjana merumuskan tujuan

    konstitusi itu seperti merumuskan tujuan negara, yaitu negara konstitusional, atau

    negara berkonstitusi. )enurut J. arents, ada 0 #tiga$ tujuan negara, yaitu #i$ untuk

    memelihara ketertiban dan ketenteraman, #ii$ mempertahankan kekuasaan, dan

    #iii$ mengurus hal-hal yang berkenaan dengan kepentingan-kepentingan

    umum.09(edangkan, )auri'e 4auriou menyatakan bah!a tujuan konstitusi adalah

    untuk menjaga keseimbangan antara #i$ ketertiban #orde$, #ii$ kekuasaan #ge(ag $,

    dan #iii$ kebebasan #vrijheid $.0@

    "ebebasan indi7idu !arga negara harus dijamin, tetapi kekuasaan negara

     juga harus berdiri tegak, sehingga ter'ipta tertib bermasyarakat dan bernegara.

    "etertiban itu sendiri ter!ujud apabila dipertahankan oleh kekuasaan yang eekti 

    dan kebebasan !arga negara tetap tidak terganggu. (ementara itu, 5.(. Diponolo

    merumuskan tujuan konstitusi ke dalam lima kategori, yaitu #i$ kekuasaan, #ii$

    perdamaian, keamanan, dan ketertiban, #iii$ kemerdekaan, #i7$ keadilan, serta #7$

    kesejahteraan dan kebahagiaan.0

    E. S!%re&asi Kostit!si Da Ne$ara H!k!&+de negara hukum sesungguhnya telah lama dikembangkan oleh para ilsu 

    dari 2aman unani "uno sejalan dengan perkembangan pemahaman konstitusi itu

    sendiri. Plato, dalam bukunya %the )tatesman*  dan %the aw* menyatakan bah!a

    negara hukum merupakan bentuk paling baik kedua #the second best $ guna

    men'egah kemerosotan kekuasaan seseorang adalah pemerintahan oleh hukum.

    "onsep negara hukum modern di Bropa "ontinental dikembangkan dengan

    menggunakan istilah Jerman yaitu %rechtsstaat*  antara lain oleh +mmanuel "ant,

    Paul /aband, Julius (tahl, Hi'hte, dan lain-lain. (edangkan dalam tradisi Anglo

     Amerika konsep negara hukum dikembangkan dengan sebutan %&he Rule of aw* yang dipelopori oleh A.. Di'ey. (elain itu, konsep negara hukum juga terkait

    dengan istilah nomokrasi 3nomocratie4 yang berarti bah!a penentu dalam

    penyelenggaraan kekuasaan negara adalah hukum.08

    36 J. arents, ?De ;etens'hap de Politiek, Ben Cerrein7erkenning>  #183%$, terjemahan /.). (itorus,Ilmu +olitika" )uatu +erkenalan apangan, 'et. ke-0, #Jakarta: PC. Pembangunan, 183$, hal. 0.37  )auri'e 4auriou, +recis de 1roit !onstitutionnel . /ihat juga Abu Daud usro, Ilmu 5egara,#Jakarta: umi Aksara, 188=$, hal. 88.38

     5.(. Diponolo, Ilmu 5egara, Jilid +, alai Pustaka, Jakarta, 1831, hal. %0.39  Jimly Asshiddiqie, 2onstitusi G 2onstitusionalisme Indonesia, Bdisi *e7isi, #Jakarta: "onstitusiPress, %==3$, hal. 13%.

  • 8/19/2019 Gagasan Dasar Tentang Konstitusi Dan Mk

    18/28

    Prinsip-prinsip negara hukum senantiasa berkembang sesuai dengan

    perkembangan masyarakat. "emajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta

    semakin kompleksnya kehidupan masyarakat di era global, menuntut

    pengembangan prinsip-prinsip negara hukum. Dua isu pokok yang senantiasa

    menjadi inspirasi perkembangan prinsip-prinsip negara hukum adalah masalahpembatasan kekuasaan dan perlindungan 4A). (aat ini, paling tidak dapat

    dikatakan terdapat dua belas prinsip negara hukum, yaitu (upremasi "onstitusi

    3supremacy of law4, Persamaan dalam 4ukum 3euality before the law4, Asas

    /egalitas 3due process of law4, Pembatasan "ekuasaan 3limitation of power4,

    Organ Pemerintahan yang +ndependen, Peradilan yang ebas dan Cidak )emihak

    #independent and impartial judiciary $, Peradilan Cata &saha egara

    3administrative court4, Peradilan Cata egara 3constitutional court4, Perlindungan

    4ak Asasi )anusia, ersiat Demokratis 3democratische0rehtsstaats4, erungsi

    sebagai (arana )e!ujudkan Cujuan ernegara  3Aelfare Rechtsstaat4, serta

    Cransparansi dan "ontrol (osial.=

    Dalam suatu negara hukum,  mengharuskan adanya pengakuan normati 

    dan empirik terhadap prinsip supremasi hukum, yaitu bah!a semua masalah

    diselesaikan dengan hukum sebagai pedoman tertinggi. Pengakuan normati 

    mengenai supremasi hukum ter!ujud dalam pembentukan norma hukum se'ara

    hirarkis yang berpun'ak pada supremasi konstitusi. (edangkan se'ara empiris

    ter!ujud dalam perilaku pemerintahan dan masyarakat yang mendasarkan diri

    pada aturan hukum.

    Dengan demikian, segala tindakan pemerintahan harus didasarkan atasperaturan perundang-undangan yang sah dan tertulis. Peraturan perundang-

    undangan tersebut harus ada dan berlaku terlebih dulu atau mendahului

    perbuatan yang dilakukan. Dengan demikian, setiap perbuatan administrati harus

    didasarkan atas aturan atau rules and procedures.

    amun demikian, prinsip supremasi hukum selalu diiringi dengan dianut

    dan dipraktekkannya prinsip demokrasi atau kedaulatan rakyat yang menjamin

    peran serta masyarakat dalam proses pengambilan keputusan kenegaraan,

    sehingga setiap peraturan perundang-undangan yang diterapkan dan ditegakkan

    men'erminkan perasaan keadilan masyarakat. 4ukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku tidak boleh ditetapkan dan diterapkan se'ara sepihak oleh

    danIatau hanya untuk kepentingan penguasa. 4ukum tidak dimaksudkan untuk

    hanya menjamin kepentingan beberapa orang yang berkuasa, melainkan

    menjamin kepentingan keadilan bagi semua orang. Dengan demikian negara

    hukum yang dikembangkan bukan absolute rechtsstaat , melainkan democratische

    rechtsstaat .

    erdasarkan prinsi negara hukum, sesungguhnya yang memerintah adalah

    hukum, bukan manusia. 4ukum dimaknai sebagai kesatuan hirarkis tatanan

    40 Ibid ., hal. 13-19%.

  • 8/19/2019 Gagasan Dasar Tentang Konstitusi Dan Mk

    19/28

    norma hukum yang berpun'ak pada konstitusi. 4al ini berarti bah!a dalam

    sebuah negara hukum menghendaki adanya supremasi konstitusi. (upremasi

    konstitusi disamping merupakan konsekuensi dari konsep negara hukum,

    sekaligus merupakan pelaksanaan demokrasi karena konstitusi adalah !ujud

    perjanjian sosial tertinggi.

    '. Mahka&ah Kostit!si

     Agar konstitusi benar-benar menjadi hukum tertinggi, maka ketentuan-

    ketentuan dasar konstitusional yang menjadi materi muatannya harus

    dilaksanakan melalui peraturan perundang-undangan di ba!ah konstitusi.

    Peraturan perundang-undangan, baik yang dibuat oleh legislati maupun peraturan

    pelaksana yang dibuat oleh eksekuti tidak boleh bertentangan dengan konstitusi

    itu sendiri.

    (alah satu upaya tersebut adalah membentuk peradilan konstitusi seperti

    yang se'ara teoretis dikemukakan oleh 4ans "elsen. "elsen menyatakan bah!a

    pelaksanaan aturan konstitusional tentang legislasi dapat se'ara eekti dijamin

    hanya jika suatu organ selain badan legislati diberikan tugas untuk menguji

    apakah suatu produk hukum itu konstitusional atau tidak, dan tidak

    memberlakukannya jika menurut organ ini produk hukum tersebut tidak

    konstitusional. &ntuk itu dapat diadakan organ khusus seperti pengadilan khusus

    yang disebut mahkamah konstitusi 3constitutional court4, atau kontrol terhadap

    konstitusionalitas undang-undang 3judicial review4 diberikan kepada pengadilanbiasa, khususnya mahkamah agung seperti di Amerika (erikat. Organ khusus

    yang mengontrol tersebut dapat menghapuskan se'ara keseluruhan undang-

    undang yang tidak konstitusional sehingga tidak dapat diaplikasikan oleh organ

    lain.1

    5eorge Jellinek pada akhir abad ke-18 mengembangkan gagasan agar 

    ke!enangan  judicial review tersebut diterapkan di Austria, seperti yang telah

    diterapkan oleh John )arshal di Amerika. Pada 19@, )ahkamah Agung Austria

    mendapatkan ke!enangan menangani sengketa yuridis terkait dengan

    perlindungan hak-hak politik berhadapan dengan pemerintah. Pemikiran "elsenyang telah diungkapkan di atas, mendorong dibentuknya suatu lembaga yang

    diberi nama %7erfassungsgerichtshoft* atau )ahkamah "onstitusi 3!onstitutional 

    !ourt4 yang berdiri sendiri di luar )ahkamah Agung, sehingga model ini sering

    disebut sebagai %&he 2elsenian $odel ;H * . 5agasan ini diajukan ketika "elsen

    diangkat sebagai anggota lembaga pembaharu "onstitusi Austria 3!hancelery4

    pada tahun 1818 L 18%= dan diterima dalam "onstitusi Cahun 18%=. +nilah

    41  4ans "elsen, 'eneral &heory of aw and )tate, translated by: Anders ;edberg, #e! ork:*ussell *ussell, 1891$, hal [email protected]

     Disebut juga dengan %the centrali(ed system of judicial review* . /ihat Arend /ijphart, +atterns of 1emocracy" 'overnment Dorms and +erformance in &hirty0)ix !ountries, #e! 4ea7en and/ondon: ale &ni7ersity Press, 1888$, hal. %%3.

  • 8/19/2019 Gagasan Dasar Tentang Konstitusi Dan Mk

    20/28

    )ahkamah "onstitusi pertama di dunia. )odel ini menyangkut hubungan antara

    prinsip supremasi konstitusi 3the principle of the supremacy of the !onstitution4

    dan prinsip supremasi parlemen 3the principle of the supremacy of the

    +arliament4. )ahkamah konstitusi ini melakukan pengujian baik terhadap norma-

    norma yang bersiat abstrak 3abstract review4 dan juga memungkinkan pengujianterhadap norma kongkrit 3concrete review4. Pengujian biasanya dilakukan se'ara

    %a posteriori* , meskipun tidak menutup kemungkinan dilakukan pengujian %a

     priori* .0

    ;alaupun demikian, keberadaan lembaga )ahkamah "onstitusi

    merupakan enomena baru dalam dunia ketatanegaraan. (ebagian besar negara

    demokrasi yang sudah mapan, tidak mengenal lembaga )ahkamah "onstitusi

    yang berdiri sendiri. Hungsinya biasanya di'akup dalam ungsi )upreme !ourt 

    yang ada di setiap negara. (alah satu 'ontohnya ialah Amerika (erikat. Hungsi-

    ungsi yang dapat dibayangkan sebagai ungsi )" seperti  judicial review   dalamrangka menguji konstitusionalitas suatu undang-undang, baik dalam arti ormil

    ataupun dalam arti pengujian materiel, dikaitkan langsung dengan ke!enangan

    )ahkamah Agung #)upreme !ourt $.  Akan tetapi, di beberapa negara lainnya,

    terutama di lingkungan negara-negara yang mengalami perubahan dari otoritarian

    menjadi demokrasi, pembentukan )" itu dapat dinilai 'ukup populer. egara-

    negara seperti ini dapat disebut sebagai 'ontoh, Arika (elatan, "orea (elatan,

    Chailand, /ithuania, 6eko, dan sebagainya memandang perlu untuk membentuk

    )". Centu tidak semua negara jenis ini membentuknya. *epublik Hilipina yang

    baru mengalami perubahan menjadi demokrasi, tidak memiliki )" yang tersendiri.

    Di samping itu, ada pula negara lain seperti Jerman yang memiliki Dederal 

    !onstitutional !ourt  yang tersendiri.

    Pemikiran mengenai pentingnya suatu pengadilan konstitusi telah mun'ul

    dalam sejarah ketatanegaraan +ndonesia sebelum kemerdekaan. Pada saat

    pembahasan ran'angan &&D di adan Penyelidik &saha-usaha Persiapan

    "emerdekaan +ndonesia #P&P"+$, anggota P&P"+ Pro. )uhammad amin

    telah mengemukakan pendapat bah!a )ahkamah Agung #)A$ perlu diberi

    ke!enangan untuk membanding &ndang-&ndang. amun ide ini ditolak oleh Pro.(oepomo berdasarkan dua alasan, pertama, &&D yang sedang disusun pada

    saat itu #yang kemudian menjadi &&D 183$ tidak menganut paham trias politika.

    "edua, pada saat itu jumlah sarjana hukum kita belum banyak dan belum memiliki

    pengalaman mengenai hal ini.

    43  Jimly Asshiddiqie, $odel0$odel +engujian 2onstitusional 1i =erbagai 5egara, #Jakarta:"onstitusi Press, %==3$, hal. %, %8, 9 L 99, 1= dan 1=8. Cerhadap peran "elsen dalam hal inimasih ada perbedaan pandangan antara mana yang lebih penting perannya antara 5eorg Jellinekdan Adol )erkl atau 4ans "elsen. /ihat end note bagian pertama halaman 31 nomor 0%.44

     Pembahasan se'ara komprehensi mengenai pengujian konstitusional dapat diba'a dalam Jimly Asshiddiqie, $odel0model +engujian 2onstitusional di =erbagai 5egara, Jakarta: "onstitusi Press,%==3.

  • 8/19/2019 Gagasan Dasar Tentang Konstitusi Dan Mk

    21/28

    Pada saat pembahasan perubahan &&D 183 dalam era reormasi,

    pendapat mengenai pentingnya suatu )ahkamah "onstitusi mun'ul kembali.

    Perubahan &&D 183 yang terjadi dalam era reormasi telah menyebabkan )P*

    tidak lagi berkedudukan sebagai lembaga tertinggi negara dan supremasi telah

    beralih dari supremasi )P* kepada supremasi konstitusi.3

      "arena perubahanyang mendasar ini maka perlu disediakan sebuah mekanisme institusional dan

    konstitusional serta hadirnya lembaga negara yang mengatasi kemungkinan

    sengketa antarlembaga negara yang kini telah menjadi sederajat serta saling

    mengimbangi dan saling mengendalikan #checks and balances$. (eiring dengan

    itu mun'ul desakan agar tradisi pengujian peraturan perundang-undangan perlu

    ditingkatkan tidak hanya terbatas pada peraturan di ba!ah undang-undang #&&$

    melainkan juga atas && terhadap &&D. "e!enangan melakukan pengujian &&

    terhadap &&D itu diberikan kepada sebuah mahkamah tersendiri di luar 

    )ahkamah Agung. Atas dasar pemikiran itu, adanya )ahkamah "onstitusi yang

    berdiri sendiri di samping )ahkamah Agung menjadi sebuah kenis'ayaan.

    Dalam perkembangannya, ide pembentukan )ahkamah "onstitusi

    mendapat respon positi dan menjadi salah satu materi perubahan &&D yang

    diputuskan oleh )P*. (etelah melalui proses pembahasan yang mendalam,

    'ermat, dan demokratis, akhirnya ide )ahkamah "onstitusi menjadi kenyataan

    dengan disahkannya Pasal % ayat #%$ dan Pasal %6 &&D 183 yang menjadi

    bagian Perubahan "etiga &&D 183 pada (C )P* %==1 tanggal 8 o7ember 

    %==1. Dengan disahkannya dua pasal tersebut, maka +ndonesia menjadi negara

    ke-@ yang membentuk )" dan menjadi negara pertama pada abad ke-%1 yang

    membentuk lembaga kekuasaan kehakiman tersebut.

    Pasal % ayat #%$ &&D 183 menyatakan:

    "ekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah )ahkamah Agung dan

    badan peradilan yang berada di ba!ahnya dalam lingkungan peradilan

    umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer,

    lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah )ahkamah

    "onstitusi.

    erdasarkan ketentuan tersebut, )ahkamah "onstitusi adalah salah satu

    pelaku kekuasaan kehakiman selain )ahkamah "onstitusi. "ekuasaan kehakiman

    merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna

    menegakkan hukum dan keadilan. Dengan demikian )ahkamah "onstitusi adalah

    suatu lembaga peradilan, sebagai 'abang kekuasaan yudikati, yang mengadili

    perkara-perkara tertentu yang menjadi ke!enangannya berdasarkan ketentuan

    &&D 183. (esuai ketentuan Pasal %6 Ayat #1$ &&D 183, )ahkamah

    "onstitusi mempunyai !e!enang #a$ )enguji undang-undang terhadap &&DG #b$

    45  /ihat Pasal 1 ayat #%$ &&D 183: ?"edaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakanmenurut &ndang-&ndang Dasar>.

  • 8/19/2019 Gagasan Dasar Tentang Konstitusi Dan Mk

    22/28

    )emutus sengketa ke!enangan lembaga negara yang ke!enangannya diberikan

    oleh &ndang-&ndang DasarG #'$ )emutus pembubaran partai politikG #d$ )emutus

    perselisihan tentang hasil pemilihan umumG dan #e$ )emutus pendapat DP*

    bah!a Presiden danIatau ;apres telah melakukan pelanggaran hukum berupa

    pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya,atau perbuatan ter'ela danIatau pendapat bah!a Presiden danIatau ;akil

    Presiden tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden danI atau ;akil Presiden.

    "e!enangan pertama )ahkamah "onstitusi sering disebut sebagai

    ? judicial review >. amun istilah ini harus diluruskan dan diganti dengan istilah

    ?constitutional review > atau pengujian konstitusional mengingat bah!a

    ke!enangan )ahkamah "onstitusi adalah menguji &ndang-&ndang terhadap

    &&D 183. Per deinisi, konsep ?constitutional review > merupakan perkembangan

    gagasan modern tentang sistem pemerintahan demokratis yang didasarkan atas

    ide negara hukum #rule of law $, prinsip pemisahan kekuasaan #separation of  power $, serta perlindungan hak asasi manusia #the protection of fundamental 

    rights$. Dalam sistem %constitutional review*  itu ter'akup dua tugas pokok, yaitu:9

    1. )enjamin berungsinya sistem demokrasi dalam hubungan peran atau

    %interpaly* antara 'abang kekuasaan eksekuti, legislati, dan yudikati.

    !onstitutional review dimaksudkan untuk men'egah dominasi

    kekuasaan danIatau penyahgunaan kekuasaan oleh salah satu 'abang

    kekuasaan.

    %. &ntuk melindungi setiap indi7idu !arga negara dari penyalahgunaan

    kekuasaan oleh lembaga negara yang merugikan hak-hak undamental

    mereka yang dijamin dalam konstitusi.

    (edangkan ke!enangan )ahkamah "onstitusi yang lain dapat dilihat

    sebagai upaya penataan hubungan kelembagaan negara dan institusi-institusi

    demokrasi berdasarkan prinsip supremasi hukum. (ebelum terbentuknya

    )ahkamah "onstitusi dengan ke!enangannya tersebut, hubungan kelembagaan

    negara dan institusi demokrasi lebih didasarkan pada hubungan yang bersiat

    politik. Akibatnya, sebuah lembaga dapat mendominasi atau mengkooptasilembaga lain, atau terjadi pertentangan antar lembaga atau institusi yang

    melahirkan krisis konstitusional. 4al ini menimbulkan ketiadaan kepastian hukum

    dan kotraprodukti terhadap pengembangan budaya demokrasi. Pengaturan

    kehidupan politik kenegaraan se'ara umum juga telah berkembang sebagai

    bentuk %the constitutionali(ation of democratic politics* .@  4al ini semata-mata

    untuk me!ujudkan supremasi hukum, kepastian hukum, dan perkembangan

    46

      Asshiddiqie, )odel-)odel Pengujian, -p. !it ., hal. 1=-11.47 *i'hard 4. Pildes, Che 6onstitutionali2ation o Demo'rati' Politi's, /arvard aw Review , ol.11:1, %==, hal. %-0, 1=.

  • 8/19/2019 Gagasan Dasar Tentang Konstitusi Dan Mk

    23/28

    demokrasi itu sendiri, berdasarkan konsep negara hukum yang demokratis

    #democratische reshtsstaat $.

    G. '!$si Mahka&ah Kostit!si

    (e'ara keseluruhan, lima ke!enangan yang dimiliki oleh )ahkamah

    "onstitusi terkait erat dengan persoalan konstitusional, yaitu pelaksanaan

    ketentuan dasar &&D 183 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

    ;e!enang memutus pengujian konstitusionalitas undang-undang menjamin

    bah!a undang-undang yang menjadi landasan kehidupan berbangsa dan

    bernegara benar-benar merupakan pelaksanaan dan tidak bertentangan dengan

    &&D 183. ;e!enang memutus sengketa ke!enangan lembaga negara yang

    ke!enangannya diberikan &ndang-&ndang Dasar, menjamin mekanisme

    ketatanegaraan yang dijalankan oleh setiap lembaga negara dan hubungan

    antarlembaga negara dilaksanakan sesuai ketentuan &&D 183.

    ;e!enang selanjutnya adalah memutus pembubaran partai politik. Partaipolitik adalah salah satu bentuk pelaksanaan kebebasan berserikat yang tidak

    dapat dilepaskan dari jaminan kebebasan hati nurani dan kebebasan

    menyampaikan pendapat. "ebebasan-kebebasan tersebut menjadi prasyarat

    tegaknya demokrasi. Oleh karena itu partai politik memiliki peran penting dalam

    negara demokrasi karena partai politiklah yang pada prinsipnya akan membentuk

    pemerintahan. )aka keberadaan partai politik harus dijamin dan tidak dapat

    dibubarkan oleh kekuasaan pemerintah. Jika pemerintah, yang pada prinsipnya

    dibentuk oleh suatu partai politik, memiliki !e!enang membubarkan partai politik

    lain, dapat terjadi penyalahgunaan untuk membubarkan partai politiksaingannya.8 Dengan demikian !e!enang )ahkamah "onstitusi untuk memutus

    pembubaran partai politik adalah untuk menjamin pelaksanaan demokrasi dan

    mekanisme ketatanegaraan sesuai &&D 183.

    (alah satu proses demokrasi yang utama adalah penyelenggaraan

    pemilihan umum. )ekanisme ini menentukan pengisian jabatan-jabatan penting

    dalam lembaga negara, yaitu anggota DP*, anggota DPD, anggota DP*D,

    Presiden dan ;akil Presiden, serta "epala Daerah dan ;akil "epala Daerah.

     Agar hasil pemilu benar-benar men'erminkan pilihan rakyat3=  sebagai pemilik

    kedaulatan pemilu harus dilaksanakan se'ara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. (alah satu !ujud prinsip tersebut adalah penyelenggaraan pemilu

    tidak diselenggarakan oleh pemerintah, tetapi oleh komisi tersendiri yang bersiat

    nasional, tetap, dan mandiri. (elain itu, jika terjadi perselisihan hasil pemilu antara

    peserta dan penyelenggara pemilu, harus diputus melalui mekanisme peradilan

    48 /ihat 4arold J. /aski, # 'rammar of +olitic , Ble7enth +mpression, #/ondon: 5eorge Allen &n!in/td, 1831$, hal. 01%.49  Pembahasan mengenai hal ini dapat diba'a pada Jimly Asshiddiqie, "ebebasan erserikat,Pembubaran Partai Politik, dan )ahkamah "onstitusi, #Jakarta: "onstitusi Press, %==3$.50

      Jimly Asshiddiqie, +ergumulan +eran +emerintah dan +arlemen 1alam )ejarah" &elaah+erbandingan 2onstitusi =erbagai 5egara, #Jakarta: &+-Press, 1889$, hal. %3 L %9G /ihat pula)a'+7er, &he $odern )tate, Hirst Bdition, #/ondon: O

  • 8/19/2019 Gagasan Dasar Tentang Konstitusi Dan Mk

    24/28

  • 8/19/2019 Gagasan Dasar Tentang Konstitusi Dan Mk

    25/28

    demikian, penasiran tersebut dapat saja terjadi kekeliruan dan dianggap

    bertentangan dengan &&D 183 oleh !arga negara, lembaga negara lain, badan

    hukum tertentu, atau kesatuan masyarakat hukum adat, karena melanggar hak

    dan atau ke!enangan konstitusional mereka. Cerhadap perbedaan penasiran

    tersebut, )ahkamah "onstitusi-lah memberikan putusan akhir dalam perkarapengujian undang-undang terhadap &ndang-&ndang Dasar. Hungsi inilah yang

    disebut sebagai the final interpreter of the constitution.

    (ebagai bentuk kesepakatan bersama seluruh rakyat,30  &&D 183 tidak

    hanya melindungi kepentingan dan hak-hak mayoritas, tetapi juga melindungi

    kepentingan dan hak-hak kelompok minoritas. +nilah salah satu prinsip demokrasi

    modern yang menyeimbangkan antara pemerintahan mayoritas #majority rule$

    dengan perlindungan kelompok minoritas. Demokrasi akan terperosok menjadi

    tirani jika semata-mata berdasarkan pada prinsip mayoritas.

    Di sisi lain, undang-undang dapat dilihat sebagai produk dari proses politik

    yang lebih ditentukan oleh suara mayoritas. 4al itu dapat dilihat dari lembaga

    pembentuk undang-undang, yaitu DP* dan Presiden yang menduduki jabatan

    tersebut berdasarkan perolehan suara dalam pemilihan umum. Dalam proses

    pembuatan undang-undang juga sangat dipengaruhi oleh aspirasi masyarakat

    paling kuat. Oleh karena itu, proses pembuatan dan hasil akhirnya memiliki

    potensi mengesampingkan atau bahkan melanggar hak konstitusional kelompok

    minoritas. Apabila hal itu terjadi, demokrasi telah teran'am dan dapat tergelin'ir 

    menjadi tirani mayoritas. Di sinilah )ahkamah "onstitusi berungsi sebagai

    penjaga demokrasi dengan 'ara melindungi hak kaum minoritas 3the guardian of 

    democracy by protecting minority rights4 sekaligus menjaga pelaksanaan &&D183 sebagai kesepakatan seluruh rakyat, bukan hanya kelompok mayoritas.

    Hungsi selanjutnya adalah sebagai pelindung hak asasi manusia 3the

     protector of the human rights4 dan pelindung hak konstitusional !arga negara 3the

     protector of the constitutional citi(en’s rights4. (alah satu hasil perubahan &&D

    183 yang paling banyak ketentuannya adalah terkait dengan hak asasi yang

    karenanya menjadi hak konstitusional. 4ak tersebut meliputi kelompok-kelompok

    hak yang biasa disebut sebagai hak sipil, hak politik, hak ekonomi, hak sosial, hak

    budaya, bahkan hak indi7idu maupun hak kolekti masyarakat.3 Adanya jaminan

    hak asasi dalam konstitusi menjadikan negara memiliki ke!ajiban konstitusionaluntuk melindungi, menghormati, dan memajukan hak-hak tersebut. ;e!enang

    )ahkamah "onstitusi menguji undang-undang dapat dilihat sebagai upaya

    melindungi hak asasi manusia dan hak konstitusional !arga negara yang dijamin

    &&D 183 agar tidak dilanggar oleh ketentuan undang-undang. Jika ketentuan

    suatu undang-undang telah melanggar hak konstitusional !arga negara, maka

    53 rian Chompson, &extbook on !onstitutional aw G #dministrative aw , Chird Bdition, #/ondon:la'kstone Press /imited, 188@$, hal. 3.54  )ateri yang semula hanya berisi @ butir ketentuan dalam &&D 183 sebelum perubahan,

    sekarang telah bertambah se'ara sangat signiikan. "etentuan baru yang diadopsikan ke dalam&&D 183 setelah Perubahan "edua pada tahun %=== termuat dalam Pasal %A sampai denganPasal %J, ditambah beberapa ketentuan lainnya yang tersebar di beberapa pasal.

  • 8/19/2019 Gagasan Dasar Tentang Konstitusi Dan Mk

    26/28

    dapat dipastikan tindakan penyelenggara negara atau pemerintahan yang

    dilakukan berdasarkan ketentuan tersebut juga akan melanggar hak konstitusional

    !arga negara. Oleh karena itu, ke!enangan pengujian tersebut sekaligus

    men'egah agar tidak ada tindakan penyelenggara negara dan pemerintahan yang

    melanggar hak konstitusional !arga negara. )ahkamah "onstitusi jugaber!enang memutus perkara pembubaran partai politik yang dimaksudkan agar 

    pemerintah tidak dapat se'ara se!enang-!enang membubarkan partai politik

    yang melanggar hak berserikat yang terkait erat dengan hak atas kebebasan

    nurani dan kebebasan mengeluarkan pendapat yang dijamin dalam &&D 183.

  • 8/19/2019 Gagasan Dasar Tentang Konstitusi Dan Mk

    27/28

    DA'TAR PUSTAKA

     Abu Daud usroh dan Abu akar usroh.  #(as0#(as /ukum &ata 5egara.Jakarta: 5halia +ndonesia, 1881.

     Abu Daud usroh. Ilmu 5egara. Jakarta: umi Aksara, 188=.

     Ahmad (ukardja. +iagam $adinah dan >ndang0>ndang 1asar 8?;@" 2ajian +er0bandingan tentang 1asar /idup =ersama dalam $asyarakat $ajemuk .Jakarta: &+-Press, 1883.

    agir )anan. +ertumbuhan dan +erkembangan 2onstitusi )uatu 5egara.  an-dung: 6. )andar )aju, 1883.

    erki, *.. &he /istory of +olitical &hought" # )hort Introduction. /ondon: J.J.Dentand (ons, B7erymans &ni7ersity /ibrary, 18.

    ogdanor, ernon #ed$. =lackwell’s ncyclopaedia of +olitical )cience. O

  • 8/19/2019 Gagasan Dasar Tentang Konstitusi Dan Mk

    28/28

    )'+l!ain, 6harles 4o!ard. !onstitutionalism" #ncient and $odern. +tha'a, e!ork: 6ornell &ni7ersity Press, 1899.

    e!man, ;. /. #ed$. &he +olitics of #ristotle. e! ork: O