Gagal langsing karena Produk Diet

Cepat saji, enak, serba tertakar dan berkhasiat cepat adalah janji-janji ampuh yang diumbar oleh banyak

produk diet. Tak heran jika banyak orang kepincut pada berondongan iklannya yang memang

meyakinkan. Namun bagaiman soal keefektifannya?

Diet yang baik tidak bisa instan. Selain tidak aman juga tidak akan bertahan lama. Diet

yang baik memerlukan pengaturan pola makan. Produk-produk diet dengan klaim

rendah gula, rendah lemak, rendah kalori hanyalah merupakan alternatif pilihan.

Produk-produk semacam ini masih tetap dibutuhkan terutama untuk orang-orang

dengan kebutuhan khusus yang sama sekali tidak boleh mengkonsumsi gula atau asupan

lemaknya sangat dibatasi. Beda kasusnya pada kita yang sehat dan ingin sekadar

menjaga berat badan. Mengatur proporsi makanan sesuai kebutuhan lebih baik dan

tepat ketimbang menggantungkan harapan pada produk-produk pelangsing.

Kita mungkin sering berkeluh tentang susahnya menurunkan berat badan. Padahal

sudah melakukan serangkaian diet dan olahraga. Bahkan dibantu dengan produk diet

instan, tapi tetaplah gagal. Apa yang salah???

Sebenarnya faktor yang mempengaruhi berat badan adalah input (energy yang masuk)

yaitu asupan makanan dan output (kebutuhan energy) yaitu yang digunakan untyuk

menyelenggarakan metabolisme dasar tubuh, aktivitas fisik, pembentukan jaringan dan

sebagainya. Apabila seimbang antara masukan dan kebutuhan maka berat badan akan

terjaga, namun jika input yang lebih besar ketimbang output maka sisanya akan

disimpan dan sebabkan berat badan berlebih, begitu juga sebaliknya.

Jadi, diet yang baik adalah jika anda bisa mempertahankan keseimbangan tersebut dalam jangka waktu

lama dan bila perlu seumur hidup. Itulah sebabnya diet instan dan hanya dalam jangka waktu tertentu

tidak akan bertahan lama dan malah akan membawa kerugian bagi tubuh. Diet yang sehat adalah diet

yang sesuai kebutuhan tubuh, sehingga dapat mempertahan kondisi sehat dan berat badan terjaga.

Dalam diet sehat terdapat semua zat gizi yang dibutuhkan (baik makro maupun mikronutrien) secara

tepat dan proporsional dalam jumlah yang sesuai kebutuhan. Asupan makanan secara kuantitas dan

kualitas harus memenuhi kebutuhan kalori minimal dengan komposisi seimbang, yaitu tetap

mengandung karbohidrat, protein dan lemak. Selain itu, tubuh juga wajib mendapatkan asupan vitamin

dan mineral serta air dalam jumlah cukup.