Gagal Jantung Kronis

20
Gagal Jantung Kronis Debora S Takaliuang 102011304

description

gagal jantung

Transcript of Gagal Jantung Kronis

Gagal Jantung Kronis

Debora S Takaliuang102011304

• Tn D, 60 tahun datang dengan dibawa berobat dengan keluhan sering sesak napas saat aktivitas, batuk, dahak tidak ada, demam tidak ada, nyeri tidak ada. Pasien merasa nafasnya sering tersenggal senggal sejak 6 bulan yll namun sesaknya berkurang saat istirahat. Saat malam hari pasien juga merasa lebih enak tidur dengan bantal yang agak tinggi. Pasien juga mengeluhkan bahwa selama 2 bulan kakinya sering bengkak. Riwayat merokok tidak ada, Riwayat kencing manis sejak usia 40 tahun, penyakit darah tinggi sejak 36 tahun, PJK diketahui 2 tahun yang lalu, dan sudah menjalani CABG

Anamnesis

• Keluhan utama: sering sesak saat aktivitas• Keluhan penyerta: batuk, kaki bengkak• RPS :kencing manis, hipertensi• RPD :penyakit jantung koroner• RPK• Riwayat obat-obatan• Riwayat sosial: merokok (-)

Pemeriksaan Fisik• TTV : afebris, 16/9, 100x/menit,

22x/menit• Inspeksi : tampak sakit berat, edema

ekstremitas• Palpasi : pitting edema • Perkusi• Auskultasi: BJ 1 dan BJ2 murni reguler, gallop

(+), murmur (-)Pulmo: vesikuler, wheezing (-)

Pemeriksaan Penunjang

• Periksa lab : darah lengkap, ureum dan elektrolit

• Rontgen toraks: kardiomegali (CTR >50%)• EKG• Ekokardiografi: struktur dan fungsi jantung

EKG

P bifasik

Depresi segmen ST

P runcing

Diagnosis Kerja

Kriteria Major Kriteria Minor

Paroksismal nokturnal dispnea Edema ekstremitas

Distensi vena leher Batuk malam hari

Ronki paru Dispnea d'effort

Kardiomegali Hepatomegali

Edema paru akut Efusi pleura

Gallop S3 Penurunan kapasitas vital 1/3 dari normal

Peninggian tekanan vena jugularis Takikardia

Refluks hepatojugular

Kriteria Framingham: 1 mayor dan 2 minor

Diagnosis Banding

• Gagal jantung akut : onsetnya cepat, ada nyeri pada dada, edema (-)

• Infark Miokard : diaforesis, dispnea, mual dan muntah, sangat gelisah, dan mungkin ada aritmia

• PPOK : riwayat merokok (+), barrel chest, retraksi sela iga

Epidemiologi

• Sekitar 3-20 per 1000 orang pada populasi mengalami gagal jantung, dan prevalensinya meningkat seiring pertambahan usia (100 per 1000 orang pada usia di atas 65 tahun),

• Sekitar 100.000 pasien dirawat di rumah sakit setiap tahun karena gagal jantung, merepresentasikan 5% dari semua perawatan medis

Etiologi

• Hipertensi • Kardiomiopati (dilatasi, hipertrofi, restriktif)• Penyakit katup• Penyakit jantung koroner• Alkohol (kardiotoksik)• Obat-obatan

Patofisiologi

PreloadAfterloadKontraktilitas miokard

Manifestasi Klinis

PenatalaksanaanSetelah diagnosis klinis HF ditegakkan, penting untuk menangani retensi cairan sebelum memulai terapi ACEI (atau ARB jika pasien intoleran terhadap ACEI). Βeta-blocker sebaiknya dilakukan jika retensi cairan telah ditangani dan/atau dosis ACEI telah ditingkatkan. Jika pasien masih bergejala, ARB, antagonis aldosteron, atau digoxin dapat diberikan sebagai triple therapy

• Medikamentosa

Enalapril 2.5 mg perhariLosartan 4-8mg per hariCarvedilol 12.5 mg

Hidroklortiazid 25 mg per hari

• operasi

Non medikamedikamentosa

• Kontrol asupan garam, air, dan kebiasaan alkohol

• Mengurangi berat badan pada pasien dengan obesitas

• Mengurangi latihan yang begitu keras dan stress emosional untuk mengurangi beban ventrikel kiri

• Dianjurkan untuk tidur dengan kepala dinaikkan setinggi 25 cm (10 inchi

18

Komplikasi Gagal jantung

• Aritmia: pembesaran ruang jantung menyebabkan gangguan jalur elektrik normal

• Trombus ventrikel kiri: pembesaran ventrikel kiri dan penurunan curah jantung meningkatkan kemungkinan pembentukan trombus

• Hepatomegali: pada gagal ventrikel kanan, kongesti vena merusak sel hepar, terjadi fibrosis dan sirhosis hepar

Prognosis

• Dalam situasi terakhir ini, kelangsungan hidup biasanya berkisar antara 6 bulan sampai 4 tahun tergantung pada keparahan gagal jantung

• Prognosis jangka panjang untuk gagal jantung adalah paling baik jika bentuk penyakit jantung yang mendasari dapat diterapi

Kesimpulan

• Hipotesis diterima