GAGAL JANTUNG

download GAGAL JANTUNG

of 17

Transcript of GAGAL JANTUNG

PAYAH JANTUNG/GAGAL JANTUNG DEFINISI Gagal jantung adalah kondisi di mana otot jantung tidak dapat memompa darah yang cukup ke tubuh. Gagal di sini bukan berarti jantung Anda berhenti bekerja, karena jantung tidak boleh berhenti bekerja agar Anda tetap hidup. Beberapa dokter lebih menyukai istilah payah jantung agar tidak menimbulkan salah penafsiran pada orang awam. Payah Jantung adalah suatu keadaan dimana jantung sudah tidak mampu lagi memberikan darah kaya oksigen ke organ-organ tubuh yang membutuhkan.Payah jantung disebabkan oleh apa saja yang dapat memperberat beban jantung dalam waktu yang lama. Oleh karena beban jantung bertambah , kerja otot jantung memompa darah lebih lebih berat dari jantung orang normal. Kekuatan pompa jantung tidak sekuat jantung normal lagi. Bisa terjadi pada jantung kiri, jantung kanan, atau pada kedua-duanya. Gagal jantung atau payah jantung adalah sindrom klinis (sekumpulan tanda dan gejala) ditandai oleh sesak napas (dispneu) dan mudah lelah (fatigue), baik pada saat istirahat atau saat aktivitas) yang disebabkan oleh kelainan struktur atau fungsi jantung, yang mengganggu kemampuan ventrikel (bilik jantung) untuk mengisi dan mengeluarkan darah ke sirkulasi. Gagal jantung kongestif merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai dengan adanya abnormalitas fungsi ventrikel kiri dan kelainan regulasi neurohormonal, disertai dengan intoleransi kemampuan kerja fisis retensi cairan, dan memendeknya umur hidup. Karena jantung tidak dapat memompa dengan baik, tubuh mencoba untuk mengkompensasinya dengan menahan garam dan air (sehingga jumlah darah dalam sirkulasi meningkat), meningkatkan denyut jantung, dan membuat jantung Anda membesar/ membengkak. Sampai tingkat tertentu, upaya tubuh mengimbangi kelemahan jantung itu berhasil sehingga Anda masih bisa menjalani kehidupan sehari-hari. Namun, karena gagal jantung memiliki kecenderungan progresif, pada titik tertentu tubuh Anda tidak lagi dapat mengkompensasi. Pada saat itu cairan mulai menumpuk di paru-paru dan bagian tubuh Anda lain. (Itulah mengapa juga disebut gagal jantung kongestif, karena menimbulkan kemacetan sirkulasi darah). ETIOLOGI Payah jantung disebabkan oleh apa saja yang dapat memperberat beban jantung dalam waktu yang lama. Oleh karena beban jantung bertambah , kerja otot jantung memompa darah lebih lebih berat dari jantung orang normal. Akibat kerja berat, lama-lama otot jantung menjadi melar. Semakin lama memikul tambahan beban memompa , otot jantung berubah semakin besar-besar , menjadikan jantung bertambah bengkak. Kekuatan memompa otot jantung yang sudah melar dan bengkak tidak sekuat dan seefektif jantung normal lagi. Penyebab payah jantung : Peningkatan beban awal (preload) misalnya pada regurgitasi mitral Penurunan pengisian ventrikel (mitral stenosis) Kelemahan otot jantung (miokard infark, kardiomiopati) Peningkatan afterload (hipertensi, koartasio aorta) Hilangnya peran sistolik atrium (fibrilasi atrium, hipertrofi atrium) Peningkatan beban metabolik (tirotoksikosis, anemia) Penurunan mengembang ventrikel (hipertrofi ventrikel, amiloidosis, kardiomipoati hipertrofi) Darah tinggi yang tidak terkendali, Tekanan darah tinggi terus-menerus membuat jantung bekerja keras dan menyebabkan penebalan otot jantung. Tiga perempat dari semua orang yang terkena gagal jantung adalah penderita hipertensi atau penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner, Penyumbatan arteri koroner dalam serangan jantung menghentikan aliran darah sehingga otot-otot jantung mati karena kekurangan oksigen. Penyakit jantung katup Kencing manis/ Diabetes. Diabetes yang tidak terkelola dapat menimbulkan komplikasi gagal jantung. Penyakit otot jantung Infeksi virus

Penyalahgunaan alkohol dalam jangka panjang. Penggunaan obat tertentu. Obat penyakit jantung dan diabetes tertentu dapat menyebabkan perkembangan atau memperburuk gagal jantung kongestif. Hal ini terutama pada obat yang dapat menyebabkan retensi natrium atau memengaruhi kekuatan otot jantung. Tergantung apakah kelemahan jantung terdapat pada sisi ventrikel kiri, ventrikel kanan atau kedua-duanya, gejala khas gagal jantung berikut: Kelelahan, kelemahan, mengantuk, limbung dan berdebar-debar (palpitasi). Jantung yang lemah tidak bisa memompa cukup darah ke dalam aliran darah. Akibatnya, organ-organ tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi. Hasilnya adalah kelelahan umum dan kelemahan, yang dapat meningkat sampai kondisi pusing dan limbung. Sesak napas. Karena kapasitas pemompaan berkurang,darah menumpuk sebelum ventrikel kiri. Darah kaya oksigen di ventrikel kiri yang mengalir dari paru-paru itu seharusnya dipompa oleh jantung ke dalam sirkulasi. Penumpukan darah menyebabkan sesak napas. Awalnya, sesak napas terasa hanya selama kegiatan fisik karena saat itu tubuh membutuhkan lebih banyak oksigen dan jantung harus berdenyut lebih cepat. Jantung yang lemah tidak bisa melakukannya. Pada tahap selanjutnya, sesak napas terasa bahkan pada saat beristirahat. Berbaring mendatar dapat menyebabkan Anda kesulitan bernapas. Kondisi ini dikenal sebagai ortopnea. Tingkat keparahan gejala ini biasanya tergantung pada seberapa datar Anda mulai merasakan sesak napas. Untuk mengukur tingkat keparahannya, dokter sering menanyakan berapa banyak bantal yang digunakan untuk menghindari sesak napas di tempat tidur. Sebagai contoh, ortopnea tiga-bantal lebih buruk dari ortopnea dua-bantal karena Anda memiliki toleransi lebih sedikit untuk berbaring datar. Pada fase awal, penderita akan merasakan mudah lelah dan sesak napas (tersengal-sengal) pada waktu melakukan aktifitas fisik yang berat. Kadangkala penderita terbangun tengah malam karena sesak napas. Selain gejala diatas pada umumnya penderita juga mengalami pembengkakan kaki yang akan berkurang bila kaki diletakkan pada posisi yang lebih tinggi. Penyebab reversible dari gagal jantung antara lain: aritmia (misalnya: atrial fibrillation), emboli paru-paru (pulmonary embolism), hipertensi maligna atau accelerated, penyakit tiroid (hipotiroidisme atau hipertiroidisme), valvular heart disease, unstable angina, high output failure, gagal ginjal, permasalahan yang ditimbulkan oleh pengobatan (medication-induced problems), intake (asupan) garam yang tinggi, dan anemia berat. Menurut Cowie MR, Dar O (2008), penyebab gagal jantung dapat diklasifikasikan dalam enam kategori utama: 1. Kegagalan yang berhubungan dengan abnormalitas miokard, dapat disebabkan oleh hilangnya miosit (infark miokard), kontraksi yang tidak terkoordinasi (left bundle branch block), berkurangnya kontraktilitas (kardiomiopati). 2. Kegagalan yang berhubungan dengan overload (hipertensi). 3. Kegagalan yang berhubungan dengan abnormalitas katup. 4. Kegagalan yang disebabkan abnormalitas ritme jantung (takikardi). 5. Kegagalan yang disebabkan abnormalitas perikard atau efusi perikard (tamponade). 6. Kelainan kongenital jantung.

Faktor Predisposisi dan Faktor Pencetus Faktor Predisposisi Yang merupakan faktor predisposisi gagal jantung antara lain: hipertensi, penyakit arteri koroner, kardiomiopati, penyakit pembuluh darah, penyakit jantung kongenital, stenosis mitral, dan penyakit perikardial. Faktor Pencetus Yang merupakan faktor pencetus gagal jantung antara lain: meningkatnya asupan (intake) garam, ketidakpatuhan menjalani pengobatan anti gagal jantung, infak miokard akut, hipertensi, aritmia akut, infeksi, demam, emboli paru, anemia, tirotoksikosis, kehamilan, dan endokarditis infektif.

Penyebab yang sering adalah menurunnya kontraktilitas miokard akibat Penyakit Jantung Koroner, Kardiomiopati, beban kerja jantung yang meningkat seperti pada penyakit stenosis aorta atau hipertensi, kelainan katup seperti regurfitasi mitral. Penyebab Frekuensi relatif Kardiomiopati dilated / tidak diketahui 45% Penyakit Jantung Iskemik 40% Kelainan katup 9% Hipertensi 6% Sumber : Cardiology and Respiratory Medicine 2001 Selain itu ada pula faktor presipitasi lain yang dapat memicu terjadinya gagal jantung, yaitu : Kelebihan Na dalam makanan Kelebihan intake cairan Tidak patuh minum obat Iatrogenic volume overload Aritmia : flutter, aritmia ventrikel Obat-obatan: alkohol, antagonis kalsium, beta bloker Sepsis, hiper/hipotiroid, anemia, gagal ginjal, defisiensi vitamin B, emboli paru. EPIDEMIOLOGI Gagal jantung merupakan suatu sindrom, bukan diagnosa penyakit. Sindrom gagal jantung kongestif (Chronic Heart Failure/ CHF) juga mempunyai prevalensi yang cukup tinggi pada lansia dengan prognosis yang buruk. Prevalensi CHF adalah tergantung umur/age-dependent. Menurut penelitian, gagal jantung jarang pada usia di bawah 45 tahun, tapi menanjak tajam pada usia 75 84 tahun. Prevalensi gagal jantung kronik diprediksi akan makin meningkat seiring dengan meningkatnya penyakit hipertensi, diabetes melitus dan iskemi terutama pada populasi usia lanjut. Makin tua populasi dan makin berhasilnya pengobatan infark miokard akut membuat prevalensi gagal jantung kronik makin meningkat. Insiden penyakit gagal jantung makin meningkat sejalan dengan meningkatnya usia harapan hidup penduduk. Di Eropa, tiap tahun terjadi 1,3 kasus per 1000 penduduk yang berusia 25 tahun. Kasus ini meningkat 11,6 pada manula dengan usia 85 tahun ke atas.1,3,4,5 Saat ini diperkirakan hampir 5 juta penduduk di AS menderita gagal jantung, dengan 550.000 jumlah kasus baru terdiagnosis setiap tahunnya. Di samping itu gagal jantung kronis juga menjadi penyebab 300.000 kematian setiap tahunnya. Lebih dari 34 milyar USD dibutuhkan setiap tahunnya untuk perawatan medis penderita gagal jantung kronis ini. Bahkan di Eropa diperkirakan membutuhkan sekitar 1% dari seluruh anggaran belanja kesehatan masyarakat. Prevalensi penyakit ini meningkat sesuai dengan usia, berkisardari