Gagal Ginjal Kronis

5
GAGAL GINJAL KRONIS A. Definisi Gagal ginjal kronis (choronic renal faiiure ) adalah kerusakan ginjal progresif yang berakibat fatal dan ditandai dengan uremia (urea dan limbah nitrogen lainnya yang beredar dalam darah serta komplikasinya jika tidak dilakukan dialysis dan transplantasi ginjal). Gagal ginjal kronis adalah distruksi struktur ginjal yang progresif dan terus-menerus. Gagal ginjal kronis dapat timbul dari hampir semua penyakit yang menyebabkan perburukan fungsi ginjal secara progresif. Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap-akhir (ESRD) merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan ireversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah). B. Etiologi 1) Glumerulonefritis 2) Infeksi kronik 3) Penyakit vaskuler (nefrosklerosis)

description

jjflsdhjfsdfzsdkf

Transcript of Gagal Ginjal Kronis

Page 1: Gagal Ginjal Kronis

GAGAL GINJAL KRONIS

A. Definisi

Gagal ginjal kronis (choronic renal faiiure ) adalah kerusakan ginjal progresif yang

berakibat fatal dan ditandai dengan uremia (urea dan limbah nitrogen lainnya yang

beredar dalam darah serta komplikasinya jika tidak dilakukan dialysis dan

transplantasi ginjal).

Gagal ginjal kronis adalah distruksi struktur ginjal yang progresif dan terus-menerus.

Gagal ginjal kronis dapat timbul dari hampir semua penyakit yang menyebabkan

perburukan fungsi ginjal secara progresif.

Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap-akhir (ESRD) merupakan gangguan

fungsi renal yang progresif dan ireversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk

mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan

uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah).

B. Etiologi

1) Glumerulonefritis

2) Infeksi kronik

3) Penyakit vaskuler (nefrosklerosis)

4) Proses obstruktif (kulkuli)

5) Penyakit kolagen (lupus sistemik)

6) Agen nefrotik (aminoglikosida)

7) Penyakit endokrin (diabetes)

C. Patofisiologi

Fungsi renal menurun, produk akhir metabolisme protein (yang normalnya

dieksresikan kedalam urine) tertimbun dalam darah. Terjadi uremia dan

Page 2: Gagal Ginjal Kronis

mempengaruhi setiap sistem tubuh. Semakin banyak tertimbun produk sampah, maka

gejala akan semakin berat. Banyak gejala uremia membaik setelah dialysis .

1) Gangguan klirens renal

Banyak masalah yang timbul pada gagal ginjal sebagai akibat dari penurunan

jumlah glomeruli yang berfungsi, yang menyebabkan penurunan klirens sustansi

darah yang seharusnya dibersihkan oleh ginjal. Penurunan laju filtrasi glomerulus,

dapat dideteksi dengan mendapatkan urine 24 jam untuk memeriksa klirens

kreatinin. Menurunnya filtrasi glomerulus (akibat glomerulus tidak berfungsi)

klirens kretinin akan menurun dan kreatinin serum akan meningkat. Selain itu,

kadar nitrogen urea darah (BUN) biasanya meningkat.Kreatinin serum merupakan

indikator yang paling sensitive dari fungsi renal karena subtansi ini di produksi

secara konstan oleh tubuh. BUN tidak hanya dipengaruhi oleh penyakit renal,

tetapi juga oleh masukan protein dalam diet, katabolisme (jaringan dan luka

RBC), dan medikasi seperti steroid.

2) Retensi cairan dan natrium

Ginjal juga tidak mampu untuk mengencerkan urine secara normal pada penyakit

ginjal tahap-akhir, merespon ginjal yang sesuai terhadap perubahan masukan

cairan dan elektrolit sehari-hari, tidak terjadi. Penderita sering menahan natrium

dan cairan, meningkatkan resiko terjadinya edema, gagal jantung kongestif dan

hipertensi

3) Asidosis

Dengan semakin berkembangnya penyakit renal, terjadi asidosis metabolik seiring

dengan ketidakmampuan ginjal mengeksresikan muatan asam (H+) yang

berlebihan. Penurunan sekresi asam terutama akibat ketidakmampuan tubulus

ginjal untuk menyeksi ammonia. Penurunan eksresi fosfat dan asam organik lain

juga terjadi.

4) Anemia

Anemia terjadi sebagai akibat dari produksi eritropoetin yang tidak adekuat,

memendeknya usia sel darah merah, defiensi nutrisi, dan kecendrungan untuk

Page 3: Gagal Ginjal Kronis

mengalami pendarahan akibat status uremik terutama dari saluran gastrointestinal.

Eritropoetin, suatu substansi normal yang diproduksi oleh ginjal, menstimulasi

sumsum tulang untuk menghasilkan sel darah merah. Pada gagal ginjal, produk

eritropoetin menurun dan anemia berat terjadi, disertai keletihan, angina dan nafas

sesak.

5) Ketidakseimbangan kalsium dan fosfat

Abnormalitas utama yang lain pada gagal ginjal kronis adalah gangguan

metabolisme kalsium dan fosfat. Kadar serum kalsium dan fosfat tubuh memiliki

hubungan saling timbul baik ; jika salah satunya meningkat, yang lain akan turun .

Dengan menurunya filtrasi melalui glomerulus ginjal, terdapat peningkatan kadar

serum kalsium. Penurunan kadar serum kalsium menyebabkan sekresi

parathormon dan kelenjar paratiroid. Namun demikian, pada gagal ginjal, tubuh

tidak berespon secara normal terhadap peningkatan perubahan pada tulang dan

penyakit tulang

6) Penyakit tulang uremik

Penyakit tulang uremik sering disebut osteodistrofi renal, terjadi pada perubahan

kompleks kalsium, fosfat, dan kesimbangan parathormon. Laju penurunan fungsi

ginjal dan perkembangan gagal ginjal kronis berkaitan dengan gangguan yang

mendasari, ekskresi protein dalam urine, dan adanya hipertensi, penderita yang

mengekskresikan secara signifikan sejumlah protein atau mengalami peningkatan

tekanan darah cendrung akan memperburuk daripada mereka yang tidak

mengalami kondisi ini.

D. Manifestasi klinis

1) Pada penurunan cadangan ginjal, tidak tampak gejala-gejala klinis

2) Pada insufisiensi ginjal, dapat timbul poliuria (peningkatan pengeluaran urine)

karena ginjal tidak mampu memekatkan urine.

3) Pada gagal ginjal, pengeluaran urine turun akibat GFR yang sangat rendah. Hal ini

menyebabkan peningkatan beban volume, ketidakseimbangan elektrolit, asidosis

metabolik, azotemia, dan uremia.

4)