g. Struktur
-
Upload
sanggam-b-themerson-hutauruk -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
description
Transcript of g. Struktur
A
A. MENENTUKAN APPARENT DIP PADA ARAH TERTENTU DARI SUATU BIDANG
Contoh soal :
Diketahui suatu bidang kedudukannya N 50 E/50 , berapakah besarnya apparent dip pada arah N 80 E
Prosedur :
1. Gambarkan stereogram bidang N 50 E/50 dan arah pengukuran N 80 E (garis OF).
2. Putar kalkir searah jarum jam ,sampai garis arah N 80 E berhimpit dengan arah E-W stereonet.Bacalah besaran apparent dip pada garis tersebut, 0 dimulai dari lingkaran primitip, sampai ketitik potong dengan stereogram bidangnya. Maka akan didapatkan harga apparent dipnya yakni sebesar 31 .
B. MENETUKAN PLUNGE DAN RAKE YANG TERLETAK PADA SUATU BIDANG
Contoh soal
Diketahui suatu garis yang mempunyai bearing N 80 E, terletak pada suatu bidang yang berkedudukan N 50 E/50. Tentukan plunge dan rake Prosedur :
1. Gambarkan stereogram bidang N 50 E/50 dan arah garis N 80 E.
2. Putar kalkir searah jarum jam sampai garis OF berhimpit dengan E-W stereonet, hitung perbandingan sudut mulai dari lingkaran primitif (titik E stereonet) sampai titik perpotongan dengan stereogram bidangnya. Besar sudut yang ditunjukkan adalah harga plunge-nya, yakni 31 .
3. Putar kalkir sehingga garis jurus bidang N 50 E/50 berhimpit dengan arah N-S stereonet.maka besar pitch/rake struktur yang bersangkutan. Dengan menggunakan lingkaranlingkaran kecil yang memotong busur besar dan dipilih sudut yang lebih kecil 90, yakni mulai dari titik N stereonet ketitik potong garis OF dengan busur lingkaran besar , yakni 45
C. MENENTUKAN KEDUDUKAN SUATU BIDANG DARI DUA APPARENT DIP
Contoh soal :
Kemiringan semu suatu lapisan batupasir diketahui di dua tempat : di titik A sebesar 25 pada arah N 10 E dan titik b sebesar 34 pada arah N 110 E. Tentukan kedudukan sebenarnya dari lapisan batupasir tersebut :
Prosedur :
1. Gambarkan arah kedua kemiringan semu tersebut , yakni N 10 E dan N 110 E.
2. Putar kalkir jarum jam sehingga arah kemiringan semu N 10 E berhimpit dengan E-W stereonet. Plotkan besar kemiringan semu 25 dihitung dari lingkaran primitif , yakni titik A.
3. Demikian juga seperti (2), plotkan kemiringan semu 34 pada arah N 110 E.
4. Putar-putarlah kalkir sedemikian rupa sehingga titik A dan B terletak dalam suatu busur lingkaran besar. Gambarkanlah busur lingkaran sebesar ini beserta garis jurusnya dan langsung hitung besar dip-nya. Maka didapatkan dip = 42 .
5. Putar kembali kalkir sehingga N kalkir berhimpit dengan N stereonet maka akan didapatkan arah jurusnya, yakni N 340 E. Dengan demikian maka kedudukan batupasir yang dimaksud sudah dapat ditentukan , yakni N 340 E/ 42.
D. MENENTUKAN KEDUDUKAN GARIS HASIL PERPOTONGAN DUA BUAH BIDANG.
Contoh soal :
Suatu bidang dengan kedudukan N 10 E/30. Diketahui perpotongan dengan bidang yang berkedudukan N 130 E/50. Tentukan kedudukan garis perpotongannya.
Prosedur :
1. Gambarkan stereogram dari kedua bidang tersebut
2. BF adalah besar plunge yang diukur pada posisi OF berhimpit dengan arah E-W stereonet.
3. Busur CB adalah pitch/rake pada bidang N 10 E/30 , diukur pada posisi jurus bidang ini, dihimpit dengan arah N-S stereonet, demikian juga dengan BD.