FURUNKEL

12
FURUNKEL LATAR BELAKANG Furunkel adalah infeksi kulit yang meliputi seluruh folikel rambut dan jaringan subkutaneus di sekitarnya. Penyebabnya adalah bakteri stafilokokus, tetapi bisa juga disebabkan oleh bakteri lainnya atau jamur. Paling sering ditemukan di daerah leher, payudara, wajah dan bokong. Akan terasa sangat nyeri jika timbul di sekitar hidung atau telinga atau pada jari-jari tangan. Furunkel berawal sebagai benjolan keras berwarna merah yang mengandung nanah. Lalu benjolan ini akan berfluktuasi dan tengahnya menjadi putih atau kuning (membentuk pustula). Bisul bisa pecah spontan atau dipecahkan dan mengeluarkan nanahnya, kadang mengandung sedikit darah. ¹ ² Bisa disertai nyeri yang sifatnya ringan sampai sedang. Kulit di sekitarnya tampak kemerahan atau meradang. Kadang disertai demam, lelah dan tidak enak badan. Jika furunkel sering kambuhan maka keadaannya disebut furunkulosis. Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya. Pembiakan contoh jaringan kulit bisa dilakukan untuk memastikan bahwa penyebabnya adalah stafilokokus. Jika bisul timbul di sekitar hidung biasanya akan diberikan antibiotik per-oral (melalui mulut) karena infeksi bisa dengan segera menyebar ke otak. ¹ ² ⁴ DEFINISI Laporan Kasus Furunkel 1

description

Paper

Transcript of FURUNKEL

FURUNKEL

LATAR BELAKANG

Furunkel adalah infeksi kulit yang meliputi seluruh folikel rambut

dan jaringan subkutaneus di sekitarnya. Penyebabnya adalah bakteri

stafilokokus, tetapi bisa juga disebabkan oleh bakteri lainnya atau jamur.

Paling sering ditemukan di daerah leher, payudara, wajah dan bokong.

Akan terasa sangat nyeri jika timbul di sekitar hidung atau telinga atau

pada jari-jari tangan.

Furunkel berawal sebagai benjolan keras berwarna merah yang

mengandung nanah. Lalu benjolan ini akan berfluktuasi dan tengahnya

menjadi putih atau kuning (membentuk pustula). Bisul bisa pecah spontan

atau dipecahkan dan mengeluarkan nanahnya, kadang mengandung

sedikit darah. ¹ ²

Bisa disertai nyeri yang sifatnya ringan sampai sedang. Kulit di

sekitarnya tampak kemerahan atau meradang. Kadang disertai demam,

lelah dan tidak enak badan. Jika furunkel sering kambuhan maka

keadaannya disebut furunkulosis.

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya. Pembiakan

contoh jaringan kulit bisa dilakukan untuk memastikan bahwa

penyebabnya adalah stafilokokus. Jika bisul timbul di sekitar hidung

biasanya akan diberikan antibiotik per-oral (melalui mulut) karena infeksi

bisa dengan segera menyebar ke otak. ¹ ² ⁴

DEFINISI

Furunkel adalah Infeksi akut dari satu folikel rambut yang biasanya

mengalami nekrosis disebabkan oleh Staphylococcus aureus. Furunkel

adalah peradangan pada folikel rambut dan jaringan yang disekitarnya,

yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus. Furunkel merupakan

tonjolan yang nyeri dan berisi nanah yang terbentuk dibawah kulit ketika

Laporan Kasus Furunkel 1

bakteri menginfeksi dan menyebabkan inflamasi pada satu atau lebih

folikel rambut. Furunkel juga merupakan infeksi kulit yang meliputi

seluruh folikel rambut dan jaringan subkutaneus disekitarnya.

Furunkel atau bisul merupakan inflamasi akut yang timbul dalam

pada satu atau lebih folikel rambut dan menyebar kelapisan dermis

sekitarnya. Kelainan ini lebih dalam daripada folikulitis. (furunkolosis

mengacu pada lesi yang multiple atau rekuren) furunkel dapat terjadi

pada setiap bagian tubuh kendati lebih prevalen pada daerah-daerah

yang mengalami iritasi, tekanan, gesekan dan perspirasi berlebihan,

seperti bagian posterior leher, aksila atau pantat (gluteus). ¹ ²

Furunkel dapat berawal sebagai “jerawat“ yang kecil, merah,

menonjol dan kerasa sakit. Kerap kali infeksi ini berlanjut dan melibatkan

jaringan kulit serta lemak subkutan dengan menimbulkan nyeri tekan,

rasa sakit dan sellulitis didaerah sekitarnya. Daerah kemerahan dan

indurasi menggambarkan supaya tubuh untuk menjaga agar infeksi

terlokalisasi. Bakteri (biasanya stapilococcus) menimbulkan nekrosis pada

jaringan tubuh yang diserangnya. Terbentuknya bagian tengah bisul yang

khas terjadi beberapa hari kemudian. Kalau hal ini terjadi, bagian tengah

tersebut berwarna kuning atau hitam, dan bisul semacam ini dikatakan

oleh orang awal sebagai bisul “yang sudah matang”. ³

ETIOLOGI

Bakteri : stafilokokus aureus, berbentuk bulat (coccus), diameter

0,5-1,5µm, susunan bergerombol seperti anggur, tidak mempunyai

kapsul, nonmotil, katalase positif, pada pewarnaan gram tampak

berwarna ungu.

Bakteri lain atau jamur

Paling sering ditemukan didaerah tengkuk, axial, paha dan bokong.

Akan terasa sangat nyeri jika timbul didaerah sekitar hidung, telinga, atau

jari-jari tangan. ¹ ² ³ ⁴

Laporan Kasus Furunkel 2

Laporan Kasus Furunkel 3

Gambar 1 : Beberapa lokasi predileksi furunkel

PATOFISIOLOGI

Bakteri stafilokokus aureus umumnya masuk melalui luka, goresan

atau robekan pada kulit. Respon primer host terhadap infeksi stafilokokus

aureus adalah mengerahkan sel PMN ketempat masuknya kuman tersebut

untuk melawan infeksi yang terjadi. Sel PMN ini ditarik ketempat infeksi

oleh komponen bakteri seperti formylated peptides atau peptidoglikan

dan sitokolin TNF (tumor necrosis factor) dan IL (interleukin) yang

dikeluarkan oleh sel endotel dan makrofak yang teraktivasi, hal tersebut

menyebabkan inflamasi dan terbentuklah pus (gab sel darah putih,

bakteri, dan sel kulit mati).

Selain itu, arena adanya mikrolesi baik karena garunkan atau

gesekan baju, maka kuman masuk ke dalam kulit. Faktor predisposisi.

pada Furunkel adalah Dermatitis seborrhoika, Dermatitis atopi, malnutrisi,

Diabetes mellitus, pecandu alkohol, diskrasia darah, kelainan fungsi

neutrophyl, iatrogenik atau keadaan immuno supresi termasuk AIDS. ² ⁴

GEJALA KLINIS

Mula-mula modul kecil yang mengalami keradangan pada folikel

rambut, kemudian menjadi pustula dan mengalami nekrose dan

Laporan Kasus Furunkel 4

menyembuh setelah pus keluar dan meninggal sikatrik. Proses nekrosis

dalam 2 hari – 3 minggu. Adapun gejala klinisnya adalah :

Muncul tonjolan yang nyeri, berbentuk halus, berbentuk kubah dan

bewarna merah disekitarnya

Ukuran tonjolan meningkat dalam beberapa hari dan dapat

mencapai 3-10 cm atau bahkan lebih

Demam dan malaise sering muncul dan pasien tampak sakit berat

Jika pecah spontan atau disengaja, akan mongering dan membentuk

lubang yang kuning keabuan pada bagian tengah dan sembuh

perlahan dengan granulasi

Waktu penyembuhan kurang lebih 2 mg

Jaringan parut permanen yang terbentuk tebal dan jelas. ² ³ ⁴ ⁵

Gambar 2 : Lesi furunkel

DIAGNOSIS BANDING

Impetigo dari Bock-hart – Hedradenitis

Herpes simplex – Myasis

Akne stadium pustule. ¹ ² ³ ⁴ ⁶

PENATALAKSANAAN

Laporan Kasus Furunkel 5

1. Pada Furunkel di bibir atas/pipil sebaiknya di rawat inapkan.

2. Pengobatan topical

Bila lesi masih basah/kotor dikompres dengan Solusio Sodium

Chloride 0,9% atau Solusio Rivanol 0,1%.

Bila lesi telah bersih, diberikan Neocitrin ointment (Basitrasina

dan Polimiksina B) atau Framisitin Sulfat kasa steril.

3. Pengobatan sistemik. Antibiotika umumnya diberikan 7 – 10 hari :

Penisilin dan semisintetiknya (pilih salah satu) :

Penisilina G Prokain injeksi

Dosis : 0,6 – 1,2 juta I.U. – I.m., 1 – 2 kali/hari.

Anak-anak 25.000 – 50.000 I.U./kg/dosis, 1 –2 kali/hari.

Ampisilin

Dosis : 250 – 500 mg/dosis, 4 kali/hari a.c

Anak-anak : 7,5 – 25 mg/kg/dosis, 4 kali/hari a.c

Amoksilin (*.*), penulisan resep harus diparaf staf medik

UPF. Dosis : 250 – 500 mg/dosis, 3 kali/hari a.c

Anak-anak : 7,5 – 25 mg/kg/dosis, 3 kali/hari a.c

Kloksasilin (untuk staphylococci yang kebal penisilin)

Dosis : 250 – 500 mg/dosis, 4 kali/hari a.c

Anak-anak : 7,5 – 25 mg/kg/dosis, 4 kali/hari a.c

Dikloksasilin (Untuk Staphylococci yang kenal penisilin)

Dosis : 125 – 250 mg/dosis, 3 – 4 kali/hari a.c

Anak-anak : 5 – 15 mg/kg/dosis, 3 – 4 kali/hari a.c

Fenoksimetil penisilin (penisilin V)

Dosis : 250 – 500 mg/dosis, 4 kali/hari a.c

Anak-anak : 7,5 – 12,5 mg/kg/dosis, 4 kali/hari a.c

Eritromisin

dosis : 250 – 500 mg/dosis, 4 kali/hari p.c

anak-anak : 12,5 mg – 25 mg/kg/dosis, 4 kali/pari p.c.

Linkomisin

dosis : 250 – 500 mg/dosis, 3 – 4 kali/hari

anak-anak lebih 1 bulan : 10 – 20 mg/kg/dosis, 3 kali/hari

4. Pengobatan penyakit dasarnya misalkan Diabetes Mellitus.

Laporan Kasus Furunkel 6

5. Tindakan : Insisi bila telah supurasi. ¹ ² ³ ⁵

KOMPLIKASI

1. furunkel malignan : yaitu furunkel yang timbul pada daerah segitiga

yang dibatasi oleh bibir atas dan pinggir lateral kedua mata, oleh

karena dapat meluas ke dalam intra kranial melalui vena facialis

dan anguular emissary dan juga pada vena tersebut tidak

mempunyai katup sehingga menyebar ke sinus cavernosus yang

nantinya bisa menjadi meningitis.

2. selulitis bisa terjadi apabila furunkel menjadi lebih dalam dan

meluas.

3. bakterimia dan hematogen : bakteri berada di dalam darah dapat

mengenai katup jantung, sendi, spine, tulang panjang, organ viseral

khususnya ginjal

4. furunkel yang berulang, hal ini disebabkan oleh higine buruk. ¹ ² ⁴

LAPORAN KASUS

Laporan Kasus Furunkel 7

Seorang pasien perempuan, bernama Nur Ilham Lubis, berumur 49

tahun, suku Batak, agama Islam datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin

Rumah Sakit Umum Dr.Pirngadi Medan pada tanggal 2 April 2012, dengan

keluhan utama yaitu benjolan yang disertai rasa panas pada pipi sebelah

kiri yang dialami OS sejak 1 minggu ini. Awalnya berupa benjolan kecil

pada pipi sebelah kiri lalu menjadi besar den memerah. Pada benjolan

dijumpai rasa panas sehingga OS memutuskan untuk berobat ke Poliklinik

Kulit dan Kelamin RSU Dr.Pirngadi Medan.

..................................................Dari pemeriksaan fisik dijumpai keadaan umum dan status gizi baik.

Pada pemeriksaan dermatologi dijumpai ruam berupa makula eritem,

nodul dan komedo. Lokalisasinya di regio infra orbitalis sinistra dan regio

axilaris dextra.

Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik maka diagnosis

banding pasien ini adalah furunkel, Impetigo bokhart, herpes simpleks dan

akne stadium pustule. Diagnosis sementara adalah furunkel.

Penatalaksanaan pada pasien ini secara umum adalah memperbaiki

dan menjaga higienitas (kebersihan) diri dan lingkungan seperti mandi,

cuci tangan dan kaki dengan menggunakan sabun antiseptik, mengganti

dan mencuci sarung bantal, handuk dan baju secara rutin serta makan

makanan bergizi agar terhindar dari faktor resiko penyakit. Secara khusus

penatalaksanaan pada pasien ini yakni Antibiotik topical (basitrasin zalf)

dioleskan 3x1, Antibiotik sistemik (amoksilin) 3x500mg, serta vitamin B

complex (B comp C) tab 3x1.

DISKUSI

Laporan Kasus Furunkel 8

Diagnosa furunkel pada pasien ini ditegakkan berdasarkan

anamnesa, pemeriksaan fisik dan gejala klinis. Dimana pada anamnesa

dijumpai keluhan utama yaitu benjolan yang disertai rasa panas pada pipi

sebelah kiri atas yang dialami OS dalam 1 minggu ini.

Pada pemeriksaan dermatologi dijumpai ruam berupa berupa

makula eritem, nodul, dan komedo. Hal ini sesuai dengan kepustakaan

yang menyebutkan bahwa gejala klinis dari furunkel berupa tonjolan yang

nyeri, berbentuk halus, berbentuk kubah dan bewarna merah disekitarnya

dengan ukuran tonjolan meningkat dalam beberapa hari dan dapat

mencapai 3-10 cm atau bahkan lebih.

Lokalisasi: di regio infraorbitalis sinistra dan region axilaris dextra.

Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyebutkan bahwa predileksi

ektima adalah biasanya pada daerah tenkuk, axial, bokong, paha, wajah.

Berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan gejala klinis maka

diagnosa banding dari ektima adalah Impetigo bochart, herpes simpleks,

akne stadium pustul. Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang

menyebutkan bahwa diagnosa banding dari ektima adalah impetigo

bochart, herpes simpleks dan akne stadium pustul.

Penatalaksanaan pada pasien ini ada 2 yaitu secara umum dan

khusus. Secara umum adalah memperbaiki dan menjaga higienitas

(kebersihan) diri dan lingkungan seperti mandi, cuci tangan dan kaki

dengan menggunakan sabun antiseptik, mengganti dan mencuci sarung

bantal, handuk dan baju secara rutin serta makan makanan bergizi agar

terhindar dari faktor resiko penyakit. Secara khusus penatalaksanaan

terapi sistemik ialah Atibiotik (Amoxcilin) 500mg 3x1, vitamin B kompleks

(B comp C) tab 3x1,. Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang

menyebutkan penatalaksanaan ektima secara umum adalah memperbaiki

higiene yaitu mandi dengan sabun antiseptik, mengganti dan mencuci

sarung bantal, handuk dan baju secara rutin dan makan makanan bergizi

dan penatalaksaan khusus secara sistemik diberikan antibiotik seperti

antibiotik (amoxcillin) dengan dosis 250-500mg diberikan tiap 8 jam, serta

Laporan Kasus Furunkel 9

multivitamin untuk memperbaiki daya tahan tubuh. Sebagai pencegahan

adalah menghilangkan faktor predisposisi, antara lain penyuluhan

mengenai higiene perorangan serta menghindari garukan terhadap lesi.

Prognosis dari pasien ini adalah baik. Sesuai dengan kepustakaan

bahwa prognosis furunkel adalah baik jika pengobatan adekuat, teratur

dan menjaga higienitas serta kebersihan diri.

Laporan Kasus Furunkel 10