Fungsi Sekresi

18
Fungsi Sekresi , Pencernaan ,dan Absorbpsi Sekresi di Mulut Sekresi Saliva Saliva terdiri dari cairan encer yang mengandung enzim dan cairan kental yang mengandung mukus. Ada tiga pasang kelenjar saliva I. Kelenjar Parotid, yaitu kelenjar saliva terbesar terletak agak ke bawah dan di depan telinga dan membuka melalui duktus parotid (Stensen) menuju suatu elevasi kecil (papila) yang terletak berhadapan dengan gigi molar pada kedua sisi. II. Kelenjar Submaksilar(sub mandibular), kurang lebih sebesar kacang kenari dan terletak di permukaan pada mandibula serta membuka melalui duktus Wharton menuju ke dasar mulut pada kedua sisi frenulum lingua. III. Kelenjar sublingua, terletak di dasar mulut dan membuka melalui duktus sublingua kecil menuju ke dasar mulut. Komposisi Saliva .: air , mukus, lisozim, ptyalin, Ca, Na, yod. Fungsi Saliva - Saliva melarutkan makanan secara kimia untuk pengecapan rasa, - Saliva melembabkan dan melumasi makanan sehingga dapat ditelan - Saliva memberikan kelembaban pada bibir dan lidah sehingga dapat terhindar dari kekeringan - Amilase pada saliva mengurai zat tepung menjadi polisakarida dan maltosa, suatu disakarida - Zat buangan seperti asam urat dan urea, serta berbagai zat lain seperti obat, virus dan logam di ekresikan ke dalam saliva. - Zat anti bakteri dan antibodi dalam saliva berfungsi untuk membersihkan rongga oral dan membantu memelihara kesehatan oral serta merusak kerusakan gigi. Sekresi Lipase Lingual can aya ... Sekresi Esofagus

Transcript of Fungsi Sekresi

Page 1: Fungsi Sekresi

Fungsi Sekresi , Pencernaan ,dan Absorbpsi

Sekresi di Mulut

Sekresi Saliva

Saliva terdiri dari cairan encer yang mengandung enzim dan cairan kental yang mengandung mukus.

Ada tiga pasang kelenjar saliva

I. Kelenjar Parotid, yaitu kelenjar saliva terbesar terletak agak ke bawah dan di depan telinga dan membuka melalui duktus parotid (Stensen) menuju suatu elevasi kecil (papila) yang terletak berhadapan dengan gigi molar pada kedua sisi.

II. Kelenjar Submaksilar(sub mandibular), kurang lebih sebesar kacang kenari dan terletak di permukaan pada mandibula serta membuka melalui duktus Wharton menuju ke dasar mulut pada kedua sisi frenulum lingua.

III. Kelenjar sublingua, terletak di dasar mulut dan membuka melalui duktus sublingua kecil menuju ke dasar mulut.

Komposisi Saliva .: air , mukus, lisozim, ptyalin, Ca, Na, yod.

Fungsi Saliva

- Saliva melarutkan makanan secara kimia untuk pengecapan rasa, - Saliva melembabkan dan melumasi makanan sehingga dapat ditelan- Saliva memberikan kelembaban pada bibir dan lidah sehingga dapat terhindar dari

kekeringan- Amilase pada saliva mengurai zat tepung menjadi polisakarida dan maltosa, suatu disakarida- Zat buangan seperti asam urat dan urea, serta berbagai zat lain seperti obat, virus dan logam

di ekresikan ke dalam saliva. - Zat anti bakteri dan antibodi dalam saliva berfungsi untuk membersihkan rongga oral dan

membantu memelihara kesehatan oral serta merusak kerusakan gigi.

Sekresi Lipase Lingual can aya ...

Sekresi Esofagus

- Mukus

Fungsi.

- Lubirikasi - Proteksi

Kelenjar:

- Kelenjar mukus sederhana : Berfungsi Lubirikasi - Kelenjar mukus Campuran : Berfungsi Proteksi

Page 2: Fungsi Sekresi

Sekresi Lambung

Jenis kelenjar dilambung dan Fungsi.

a. Kelenjar jantung ditemukan di regia mulut jantung. Kelenjar ini hanya mensekresi mukus. b. Kelenjar Fundus (lambung), terdiri dari tiga jenis sel

o Sel chief (zimogenik) mensekresi pepsinogen, prekursor enzim pepsin. Kelenjar ini mensekresi lipase dan renin lambung, yang kurang penting.

o Sel parietal mensekresi asam klorida (HCl) dan faktor intrinsik. Dalam pembuatan HCl, CO2 bergerak ke dalam sel untuk berikatan dengan

air dan membentuk asam karbonat (H2CO3) dalam reaksi yang dikatalisis oleh anhidrase karbonik.

H2CO3, Terionisasi untuk membentuk ion H+ dan HCO3-. Ion bikarbonat keluar

dari sel untuk digantikan ion klorida (Cl- )dan memasuki sirkulasi sistemik. Ion hidrogen, bersama ion klorida, secara aktif terpompa ke dalam lambung

o Sel leher mukosa ditemukan dibagian leher semua kelenjar lambug. Sel ini mensekresi barier mukus setebal 1mm dan melindungi lapisan lambung terhadap kerusakan HCl atau autodigesti.

c. Kelenjar pilorus. Terletak diregia antrum pilorus, kelenjar ini mensekresi mukus dan gastrin, suatu hormon peptida yang berpengaruh besar dalam proses sekresi lambung.

Sekresi Pankreas

Enzim digestif:

- karbohidrat: ◊ amilase pankreas

- lemak: ◊ lipase pankreas

◊ kolesterol esterase

◊ fosfolipase

- protein :

◊ tripsinogen

◊ khimotripsinogen

◊ pro-karboksilpolipeptidase

◊ elastase & nuklease

Inhibitor tripsin

Ion bikarbonat

Memasuki duodenum melalui sfingter Oddi

Page 3: Fungsi Sekresi

Sekresi eksokrin pankreas dipengaruhi oleh aktivitas refleks syaraf selama tahap sefalik dan lambung pada sekresi lambung. Walaupun demikian, kendali utama terletak pada hormon duadenum yang absorpsi ke dalam aliran darah untuk mencapai pankreas.

1. Sekretin diproduksi oleh sel – sel mukosa dan duodenum dan absorpsi ke dalam darah untuk mencapai pankreas. Sekretin akan dilepas jika kimus asam memasuki usus dan mengeluarkan sejumlah besar cairan berair yang mengandung natrium bikarbonat. Bikarbonat menetralisir asam dan membentuk lingkungan basa untuk kerja enzim pankreas dan usus.

2. CKK diproduksi oleh sel – sel mukosa duodenum sebagai respons terhadap lemak dan protein separuh tercerna yang masuk dari lambung. CKK ini menstimulasi sekresi dalam jumlah besar enzim pankreas.

Komposisi cairan pankreas.

Cairan pankreas memiliki enzim – enzim yang dapat mencerna protein, karbohidrat dan lemak.

a. Enzim proteolitik pankreas (Protase) Tripsinogen yang disekresi pankreas diaktivasi menjadi tripsin oleh enterokinase

yang diproduksi usus halus. Tripsin mencerna protein dan polipeptida besar untuk membentuk polipeptida dan peptida kecil.

Kimotripsin teraktivasi oleh tripsin. Kimotripsin berfungsi sama seperti tripsin terhadap protein.

Karboksipeptidase, aminopeptidase dan dipeptidase adalah enzim yang melanjutkan proses pencernaan protein untuk menghasilkan asam – asam amino bebas.

b. Lipase pankreas menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol setelah lemak dilemusi oleh garam – garam empedu.

c. Amilase pankreas menghidrolisi zat tepung tak tercerna oleh amilase saliva menjadi disakarida (maltosa, sukrosa, dan laktosa).

d. Ribonuklase dan deosiribonuklase menghidrolisis RNA dan DNA menjadi blok – blok pembentuk nukleotidanya.

Sekresi Empedu

Fungsi:

- membantu digesti dan absorbpsi lemak

- membantu ekskresi bilirubin & kolesterol

Pembentukan: di hepar

- disekresikan oleh sel hepatosit

- di saluran empedu: sekresi Na+ & HCO3-

Penyimpanan: di kandung empedu

Page 4: Fungsi Sekresi

- reabsorbpsi air & elektrolit kecuali Ca2+& K+

Sirkulasi entero-hepatik

Empedu adalah larutan berwarna kuning kehijauan terdiri dari 97% air, pigmen empedu, dan garam – garam empedu.

a. Pigmen Empedu terdiri dari biverdin (hijau ) dan bilirubin (kuning). Pigmen ini merupakan hasil penguraian hemoglobin yang dilepas dari sel darah merah terdisintegrasi

Pigmen utamanya adalah bilirubin yang memberikan warna kuning pada urine dan feses.

Jaudice atau warna kekuningan pada jaringan, merupakan akibat dari peningkatan kadar bilirubin darah. Ini merupakan indikasi kerusakan fungsi hati (hepatitis), peningkatan dekstruksi sel darah merah atau obstruksi duktus empedu oelh batu empedu.

b. Garam – garam empedu, terbentuk dari asam empedu yang berikatan dengan kolesterol dan asam amino. Setelah disekresi ke dalam usus halus, garam tersebut direabsorbpsi dari ileum b agian bawah kembali ke hati dan di daur ulang kembali. Peristiwa ini dikenal sebagai sirkulasi enterohepatika garam empedu.

Fungsi garam empedu di usus halus.

Emulsi Lemak,garam empedu mengemulsi globulus – globulus lemak dalam usus halus yang kemudian menghasilkan globulus lemak lebih kecil dan area permukaan lebih luas untuk kerja enzim.

Absorbpsi lemak.Garam empedu membantu absorbpsi zat terlarut lemak dengan cara memfasilitasi jalurnya menembus membran sel.

Pengeluaran Kolesterol dari tubuh, garam empedu berikatan dengan kolesterol dan lesitin untuk membentuk agregasi kecil disebut micell yang akan dibuang lewat feses.

Komposisi cairan Empedu.

Empedu hepar Empedu V. FAir (g/dl)Kolesterol (g/dl)Garam empedu (g/dl)Lesitin (g/dl) Asam lemak (g/dl)Bilirubin (g/dl)Na+ (mEq/l)

K+ (mEq/l)Ca++ (mEq/l)CL (mEq/l) ˉHCO3 (mEq/l)ˉ

97,50,11,10,040,120,041455510028

920,3 – 0,960,30,3 – 1,20,313012232510

Page 5: Fungsi Sekresi

Sekresi Usus Halus.

Mukus:

- sekresi kel Brunner t.u. bagian proksimal

Cairan digestif:

- cairan ekstraseluler

- sekresi kripti Lieberkuhn

- fungsi: media cair kimus

Enzim intestinal

- di brush border

- peptidase

- sukrase, maltase, iso-maltase, laktase

- lipase intestinal

SEKRESI USUS HALUSSEKRESI MUKUS OLEH KELENJAR BRUNNER DAN OLEH SEL MUKOSA PERMUKAAN USUS HALUSSuatu kelenjar mukosa komposita yang tersebar luas yang di namakan kelenjar brunner terdapat pada beberapa sentimeter pertama duodenum terutama antara pilorus dan papila vateri tempat getah pankreas dan empedu di kosongkan ke dalam empedu. Kelenjar ini menyekresi mukus akibat respon terhadap: (1) rangsang taktil langsung atau rangsangan iritasi pada mukosa yang bersangkutan, (2) perangsangan vagus yang menyebabkan sekresi bersamaan dengan peningkatan sekresi lambung dan (3) hormon-hormon usus khususnya sekretin. Fungsi mukus yang yang di sekresi oleh kelenjar brunner adalah melindungi dinding duodenum dari pencernaan oleh getah pankreas dan respon mereka yang kuat dan cepat terhadap rangsang iritasi khususnya cocok untuk tujuan ini.Kelenjar Brunner di hambat oleh perangsang simpatis oleh karena itu perangsang seperti ini mungkin menyebabkan bulbus duodeni tidak terlindung san mungkin merupakan salah satu faktor yang menyebabkan daerah saluran pencernaan ini merupakan tempat tukak peptik pada sekitar 50 persen kasus.Mukus juga di sekresi dalam jumlah besar oleh sel-sel goblet yang terletak banyak pada permukaan mukosa usus. Sekresi ini terutama akibat rangsangan taktil langsung atau kimia pada mukosa oleh kimus. Mukus tambahan juga di sekresi oleh sel goblet dalamkelenjar usus yang di namai kripti Lieberkuhn. Sekresi ini mungkin di atur terutamg oleh refleks saraf lokal.SEKRESI GETAH PENCERNAAN USUS-KRIPTI LIEBERKUHN Terletak pada semua permukaan usus halus dengan kekecualian daerah kelenjar Brunner duodenum terdapat kiptus kecil-kecil yang dinamakan kripti lieberkuhn, salah satu di antara kripti ini di lukiskan dalam gambar 43-11. Sekresi usus di duga bentuk oleh sel-sel epitel kripti tersebut dengan kecepatan sekitar 2000 ml per hari. Sekresi hampir murni cairan ekstrasel dan mempunyai Ph netral

Page 6: Fungsi Sekresi

dengan batas 6,5 sampai 7.5. Sekresi ini dengan cepat direabsorpsi oleh vili.Sirkulasi cairan dari kripti sampai vili ini sebenarnya mensuplai alat tranpor seperti air untuk absorpsi zat-zat dari usus halus yang merupakan salah satu fungsi utama usus halus.Enzim-enzim dalam sekresi usus halus bila sekresi usus halus di kumpulkan tanpa debris sel mereka hampir tidak mempunyai enzim. Akan tetapi sel-sel epitel mukosa mengandung enzim-enzim pencernaan dalam jumlah besar yang mencernakan zat-zat makanan sementara mereka di absorpsi melalui epitel. Enzim-enzim ini adalah sebagai berikut: (1) beberapa peptidase untuk pemecahan polipeptida menjadi asam amino, (2)empat enzim untuk pemecahan disakarida menjadi monosakarida –sukrase, maltase, isomaltase, dan taktase. Dan (3) sejumlah kecil lipase usus untuk pemecahan lemak netral menjadi gliserol dan asam lemak. Sebagian besar tetapi tidak semua enzim-enzim tersebut terutama terdapat pada “Brush border”sel epitel. Oleh karena mereka di duga menyebabkan hidrolisis makanan di luar permukaan mikrovili sebelum di absorpsi dalam bentuk hasil akhir pencernaan.

Enzim – enzim usus halus dan cara kerjanya

o Enterokinase, mengaktivasi tripsinogen pankreas menjadi tripsin, yang kemudian mengurai protein dan peptida menjadi peptida yang lebih kecil.

o Aminopeptidase ,

Sekresi Usus Besar.

Mukus:

- fungsi: ◊ proteksi (bersama NaHCO3)

◊ lubrikasi

◊ melengketkan materi fekal

- kontrol: ◊ lokal

◊ parasimpatis

gangguan emosi: feses penuh mukus

Air dan elektrolit:

- normal: tidak ada

- akibat iritasi diare

Fungsi Absorbpsi pada Saluran Pencernaan

Lambung

Absorbpsi nutrien yang berlangsung dalam lambung hanya sedikit. Beberapa obat larut lemak(aspirin)dan alkohol diabsorpsi pada dinding lambung. Zat terlarut dalam air terabsorbpsi dalam jumlah yang tidak jelas.

Usus halus.

Page 7: Fungsi Sekresi

1. Digesti oleh enzim usus. Enzim-enzim usus dilengkapi prosespencernaan klimus sehingga produk tersebut dapat langsung dan dengan mudah diserap. Enzim – enzim usus halus dan cara kerjanya antara lain;

o Enterokinase, mengaktivasi tripsinogen pankreas menjadi tripsin, yang kemudian mengurai protein dan peptida menjadi peptida yang lebih kecil.

o Aminopeptidase, tetrapeptidase,tripeptidase, dan dipeptidase, mengurai peptida menjadi asam amino bebas.

o Amilase usus menghidrolisis zat tepung menjadi disakarida (maltosa, sukrosa dan lakrosa,)

o Maltase, isomaltase, laktase, dan sukrase memecah disakarida maltosa, laktosa dan sukrosa menjadi monosakarida(gula sederhana)

o Lipase usus memecah monigliseralida menjadi asam lemak dan gliserol. 2. Jalur absorbpsi. Produk – produk digesti (monosakarida, asam amino, asam lemak dan

gliserol ) juga air, elektrolit, vitamin dan cairan pencernaan diabsorpsi menembus membran sel epitel duodenum dan yeyunum. Hanya sedikit absorbsi yang berlangsung dalam ileum kecuai untuk garam – garam empedu.

3. Mekanisme transpor absorbsi meliputi difusi, difusi terfasilitasi , transpor aktif dan pinositosis. Mekanisme utama adalah transpor aktif. Zat – zat yang ditranspor dari lumen usus ke darah atau limfe harus menembus sel - sel dan cairan interseluler berikut;

o Membran plasma sel epitelial kolumnar pada vilus, sitoplasma dan membran dasarnya.

o Jaringan ikat diantara sel epitel dan kapilar atau lakteal dalam viluso Dinding lakteal atau kapilar yang terletak dalam vilus.

4. Absorbpsi karbohidrat, setiap gula sederhana dipercaya memiliki mekanisme transpornya sendiri. Gula bergerak dari usus menuju jaringan – jaringan kapiler vilus dan dibawa menuju hati oleh vena portal hepatika.

o Absorpsi glukosa terjadi bersamaan dengan transpor aktif ion natrium (ko-transpor)o Fruktosa ditranspor melalui difusi terfasilitasi yang diperantarai carrier. o Monosakarida lain dapat diabsopsi melalui difusi sederhana.

5. Absorbpsi Protein, transpor aktif asam amino ke dalam sel – sel usus juga berlangsung bersamaan dengan transpor aktif natrium dengan sistem carrier yang terpisah untuk asam amino yang berbeda. Dari kapiler vilus, asam amino dibawa ke hati.

6. Absorbpsi lemak. Asam lemak larut lipid dan gliserol diabsorpsi dalam bentuk micell yaitu suatu globulus sferikal garam empedu yang mengelilingi bagian berlemak. Micell membawa asam lemak dan moniglikoserida menuju sel epitelial, tempatnya dilepas dan absorpsi melalui difusi pasif menuju membran sel usus.

o Asam lemak berantai karbon pendek(kurang dari 10 sampai 12 atom karbon) merupakan molekul kecil yang bergerak ke dalam kapilar vilus bersama asam amino dan monosakarida.

o Asam lemak berantai katbon panjang (mencapai 90% lebih asam lemak yang ada)dan molekul gliserol bergerak ke retikulum endoplasma, kemudian disintesis ulang menjadi trigliseralida, berikatan dengan lipoprotein, fosfolipid dan kolesterol serta terbebas sebagai kolomikron dari tepi lateral sel usus.

Page 8: Fungsi Sekresi

o Kilomikron menembus lakteal sentral vilus menuju sistem limfatik dan sirkulasi sistemik sebelumnya melintasi hati.

7. Absorpsi air, elektrolit dan vitamin a. Hanya 00,5 L dari 5 L sampai 10 L cairan yang ada dalam usus halus yang mencapai usus

halus besar. Air diabsorpsi secara pasif melalui hukum osmosis setelah absorpsi elektrolit dan makanan cerna.

b. Ion dan zat renik diabsorpsi melalui difusi atau transpor aktif I. Absorpsi kalsium bervariasi sesuai dengan asupan makanan, kadar plasma, dan

kebutuhan tubuh serta diatur oleh hormon paratiroid dan ingesti vit. DII. Absorpsi zat besi ditentukan sesuai kebutuhan metabolik. Zat besi terikat pada

globulin(transferin) dalam darah dan tersimpan pada tubuh dalam bentuk feritin yang akan dilepas jika dibutuhkan

III. Vitamin larut air(C dan B ) diabsorpsi melalui difusi. Vitamin larut lemak (A, D, E, dan K) diabsorpsi bersama lemak. Absorpsi vitamin B12 bergantung pada faktor intrinsik lambunga dan berlansung dalam ileum.

Usus besar

Mengabsorpsi 80%-90% air dan elektrolit dari kimus yang tersisa dan mengubah kimus dari cairan menjadi semi padat.

Pencernaan

fungsi pencernaanGerak peristaltik segmental dari usus (1)mencampur khime +getah usus(hasil fungsi sekresi usus ,pancreas,hati)(2)mencernakan:a) disakharida +amilase pancreas =glukosab)dipeptida +(tripsinogen + enterokinin =tripsin )=as aminoc)lemak + empedu + lipase pancreas =as lemak +gliserol )

Transpor dan pencampuran makanan dalam saluran pencernaan

Sekresi lambung

Mukosa lambung mempunyai dua tipe kelenjar tubular yang penting, yaitu kelenjar Oksintik (disebut juga kelenjar gastrik) dan kelenjar pilorik. Kelenjar oksintik menyekresi asam hidroklorida, pepsinogen, faktor intrinsik, dan mukus. Kelenjar pilorik terutama menyekresi mukus untuk melindungi mukosa pilorus dari asam lambung. Kelenjar pilorik juga menyekresi hormon gastrin.

Sel-sel parietal secara aktif mengeluarhan HCl ke dalam lumen kantung lambung, hal ini menyebabkan pH lumen turun sampai 2. HCl membantu fungsi pencernaan, antara lain :

Page 9: Fungsi Sekresi

(1) Mengaktifkan prekursor enzim pepsinogen menjadi enzim aktif pepsin (2) Membantu penguraian serat otot dan jaringan ikat, sehingga partikel makanan berukuran besar dapat dipecah menjadi partikel kecil(3) Bersama dengan lisososm mematikan sebagian besar mikroorganisme yang masuk bersama makanan

Pepsinogen merupakan enzim inaktif yang disintesa oleh aparatus golgi dan retikulum endoplasma kemudian disimpan di sitoplasma dalam vesikel sekretorik yang dikenal dengan granula zimogen. Pepsinogen mengalami penguraian oleh HCl menjadi enzim bentuk aktif yaitu pepsin. Pepsin berfungsi untuk mengaktifkan kembali pepsinogen (proses otokatalitik) dan sintesa protein dengan memecah ikatan asam amino menjadi peptida.

Sekresi mukus berfungsi sebagai sawar protektif dari cedera terhadap mukosa lambung karena sifat lubrikalis dan alkalisnya dengan menetralisasi HCl yang terdapat didekat mukosa lambung.

Hormon gastrin disekresikan oleh sel-sel gastrin (sel-sel G) yang terletak di daerah kelenjar pilorus lambung, gastrin merangsang peningkatan sekresi getah lambung yang bersifat asam, dan mendorong pertumbuhan mukosa lambung dan usus halus, sehingga keduanya dapat mempertahankan kemampuan sekresi mereka.

Absorpsi Usus Halus

Semua produk pencernaan karbohidrat, protein dan lemak serta sebagian besar elektrolit, vitamin dan air dalam keadaan normal diserap oleh usus halus. Sebagian besar penyerapan berlangsung di duodenum dan jejenum, dan sangat sedikit yang berlangsung di ilieum.

a. Penyerapan Garam dan Air

Air diabsorpsi melalui mukosa usus ke dalam darah hampir seluruhnya melalui osmosis. Natrium diserap secara transpor aktif dari dalam sel epitel melalui bagian basal dan sisi dinding sel masuk ke dalam ruang paraseluler. Sebagian Na diabsorpsi bersama dengan ion klorida, damana ion klorida bermuatan negatif secara pasif ditarik oleh muatan listrik positif ion natrium.

b. Penyerapan Karbohidrat

Karbohidrat diserap dalam bentuk disakarida maltosa, sukrosa, dan laktosa. Disakaridase yang ada di brush border menguraikan disakarida ini menjadi monosakarida yang dapat diserap yaitu glukosa, galaktosa dan fruktosa. Glukosa dan galaktosa diserap oleh transportasi aktif sekunder sedangkan fruktosa diserap melalui difusi terfasilitasi

c. Penyerapan Protein

Protein diserap di usus halus dalam bentuk asam amino dan peptida, asam amino diserap menembus sel usus halus melalui transpor aktif sekunder, peptida masuk melalui bantuan pembawa

Page 10: Fungsi Sekresi

lain dan diuraikan menjadi konstituen asam aminonya oleh aminopeptidase di brush border atau oleh peptidase intrasel, dan masuk ke jaringan kapiler yang ada di dalam vilus.

Dengan demikian proses penyerapan karbohidrat dan protein melibatkan sistem transportasi khusus yang diperantarai oleh pembawa dan memerlukan pengeluaran energi serta kotransportasi Na.

d. Penyerapan Lemak

Lemak diabsorpsi dalam bentuk monogliserida dan asam lemak bebas, keduanya akan larut dalam gugus pusat lipid dari misel empedu, dan zat-zat ini dapat larut dalam kimus. Dalam bentuk ini, monogliserida dan asam lemak bebas ditranspor ke permukaan mikrovili brush border sel usus dan kemudian menembus ke dalam ceruk diantara mikrovili yang bergerak. Dari sini keduanya segera berdifusi keluar misel dan masuk ke bagian dalam sel epitel. Proses ini meninggalkan misel empedu tetap di dalam kimus, yang selanjutnya akan melakukan fungsinya berkali-kali membantu absorpsi monogliserida dan asam lemak.

e. Penyerapan Vitamin

Vitamin yang larut dalam air diabsorpsi secara pasif bersama air, sedangkan yang larut dalam lemak diabsorpasi secara pasif dengan produk akhir pencernaan lemak.

f. Penyerapan Besi dan KalsiumAbsorpsi besi dan kalsium tergantung pada kebutuhan tubuh akan elektrolit tersebut

SEKRESI USUS BESARSekresi Mukus mukosa usus besar seperti mukosa usus halus di lapisi oleh kripti Lieberkuhn tetapi sel-sel epitel hampir tidak mengandung enzim sebagai gantinya mereka hampir seluruhnya diliputi oleh sel goblet. Pada permukaan epitel usus besar juga terdapat banyak sel goblet yang terbesar di antara sel-sel epitel lainnya.Oleh karena itu satu-satunya sekresi yang bermakna dalam usus besar adalah mukus. Kecepatan sekresi terutama di atur oleh perangsang taktil langsung sel goblet pada permukaan mukosa dan oleh refleks saraf lokal yang menuju ke sel goblet dalam kripti Lieberkuhn. Akan tetapi perangsangan nerviarigentes yang membawa persarafan parasimpatis ke setengah distal usus besar juga menyebabkan peningkatan jelas dalam sekresi mukus. Hal ini terjadi bersama-sama dengan peningkatan motilitas yang telah di bicarakan dalam bab sebelumnya. Oleh karena itu selama perangsangan parasimpatis yang ekstrim yang sering di sebabkan oleh gangguan emosi yang berat, mukus yang di sekresi ke dalam usus besar sedemikian banyak sehingga sering berdefekasi dengan mukus yang seperti tali setiap 30 menit mukus mengandung sedikit atau tidak mengandung feses.Mukus dalam usus besar sebenarnya melindungi dinding terhadap ekskoriasi tetapi selain itu berperan sebagai media pelekat agar bahan feses saling bersatu. Selanjutnya ia melindungi dinding usus dari aktivitas bakteri yang besar yang berlangsung di dalam feses dan mukus di tambah sekresi yang bersifat alkali (ph 8,0) juga memberikan sawar terhadap asam yang di bentuk dalam feses yang mencegah penyerangan dinding usus.Sekresi Air dan Elektrolit sebagai respon terhadap iritasi bila suatu segmen usus besar mengalami

Page 11: Fungsi Sekresi

iritasi hebat seperti yang terjadi bila infeksi bakteri meghebat selama enteritis bakterialis mukosa kemudian mensekresi air dan elektrolit dalam jumlah besar selain larutan mukus normal yang kental. Zat ini terjadi bekerja mengencerkan faktor pengiritasi dan menyebabkan pergerakan feses yang cepat menuju ke anus. Hasilnya biasanya berupa diare disertai kehilangan banyak air dan elektrolit tetapi juga penyembuhan dari penyakit yang lebih awal di bandingkan bila hal ini terjadi.

A.  FUNGSI SISTEM PENCERNAAN

Fungsi utama system ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang

dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses –

proses berikut :

1. Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.

2. Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi.

3. Peristaltik  adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan tertelan

melalui saluran pencernaan.

4. Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil sehingga absorpsi

dapat berlangsung.

5. Absorpsi adalah pergerakan produk akhir pencernaan dari lumen saluran pencernaan ke dalam

sirkulasi darah dan limfatik.

6. Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat – zat sisa yang tidak tercerna.

Mastikasi (mengunyah)Kalau bicara soal mengunyah, proses tersebut tidak lepas dari peran gigi. Gigi anterior (insisivus) gunanya untuk memotong makanan menjadi partikel yang lebih kecil, sedangkan gigi posterior (molar) kerjanya untuk menggiling makanan.proses mengunyah disebabkan oleh suatu 'reflek mengunyah'.Nah,ini dia proses dari reflek mengunyah. Awalnya makanan masuk ke dalam mulut, pada saat makanan sudah masuk kemulut dan bercampur dengan air liur disebut bolus. Nah,pada saat bolus makanan udah di dalam mulut, awalnya reflek otot untuk mengunyah mengalami hambatan, sehingga menyebabkan rahang bawah turun kebawah, karena penurunan ini menyebabkan terjadinya regangan 'reflek regang'pada otot-otot rahang bawah akibatnya menimbulkan kontraksi. Nah,secara otomatis keadaan ini menimbulkan pengatupan gigi secara otomatis dan menekan bolus makanan melawan dinding mulut,dan keadaan ini terjadi berulang-ulang.Pada umumnya otot mengunyah dipersarafi oleh cabang motorik dari saraf kranial ke-V,sedangkan proses menguyahnya dikontrol oleh nukleus yang ada dalam batang otak,karena adanya perangsangan daerah retikularis yang spesifiknya ada di pusat pengecapan batang otak,sehingga menimbulkan proses mastikasi (menguyah). Akan tetapi perangsangannya tidak hanya di batang otak saja, di hipotalamus, amigdala dan kortek serebri dekat area sensoris untuk pengecapan dan penghidu juga sering menimbulkan gerakan mengunyah.

Proses Menelan (Deglutisi)Deglutisi merupakan suatu mekanisme yang sangat komplek, dimana pada proses ini

Page 12: Fungsi Sekresi

faring ikut serta dalam membantu prose menelan dan juga pernapasan. Yang penting dalam proses ini adalah bahwa pada saat faring berfungsi untuk menelan makanan maka proses pernapasan sama sekali tidak terganggu.

proses menelan :1. Tahap volunter2. Tahap faringeal

Tahap volunterkalo makanan sudah siap ditelan maka 'secara sadar'makanan akan ditekan atau di gulung ke arah posterior ke dalam faring oleh tekanan lidah

Tahap faringealPada saat bolus makanan masuk ke bagian posterior mulut dan faring, bolus akan merangsang daerah yang ada disekeliling pintu faring namanya daerah epitel reseptor menelan. Dan dari sini sinyal-sinyal akan melaporkan ke batang otak untuk mencetuskan proses kontrkasi otot faringeal secara otomatis :1. Palatum mole tertarik ke atas untuk menutupi nares posterior, sehingga keadaan tersebut akan mencegah terjadinya refluk makanan ke rongga hidung2. Lipatan palatofaringeal di setiap sisi faring tertarik ke arah medial untuk saling mendekat. Sehingga lipatan tersebut akan membentuk 'celah sagital' yang akan dilewati oleh bolus untuk masuk ke dalam faring pisterior. tahap penelanan ini berlangsung lebih kurang 1 detik3. Pita suara laring menjadi sangat berdekatan, sehingga laring akan tertarik ke atas dan anterior, selain itu karena adanya ligamen akan mencegah pergerakan epiglotis keatas, sehingga akan mencegah masuknya makanan kedalam hidung dan trakea4. Gerakan laring ke atas juga akan menarik dan melebarkan pembukaan esophagus. sekitar 3/4 cm di atas dinding otot esophagus namanya 'sfinghter esofagus atas' akan berelaksasi sehingga makanan akan dengan mudah masuk ke dalam esofagus bagian atas5. Setelah laring terangkat dan sfinghter esofagus atas (sfingter faringesofageal) mengalami relaksasi, maka secara bersamaan dinding otot faring akan berkontraksi, mulai dari bagian superior faring lalu menyebar ke media dan inferior faring, sehingga akan mendorong makanan masuk ke dalam esofagus melalui proses peristaltik

Jadi mekanisme penelanan dari faring:trakea tertutup, esofagus terbuka dan terjadi gelombang peristaltik dengan cepat. Proses ini terjadi lebih kurang dalam waktu 2 detik.

Esofagus berfungsi untuk menyalurkan makanan secara cepat dari faring ke lambung. Untuk melakukan fungsinya esophagus punya gerakan peristaltik yaitu :1.Peristaltik primerMerupakan lanjutan dari gelombang peristaltic yang dimulai dari faring dan menyebar ke esophagus selama tahap faringeal. Gelombang ini berjalan dari faring ke lambung dalam waktu 8-10 detik2.Peristaltik sekunderJika gelombang peristaltik primer gagal dalam mendorong makanan yang telah masuk

Page 13: Fungsi Sekresi

ke esophagus ke lambung, maka terjadilah gelombang peristaltik sekunder.Peristaltik ini terjadi karena terjadinya peregangan esophagus oleh makanan yang tertahan sebagai akibat dari kegagalan peristaltik primer, karena peregangan itulah yang akhirnya akan mendorong makanan masuk ke dalam lambungFUNGSI MOTORIK LAMBUNGFungsi dari motorik lambung ada 3 :1.Tempat penyimpanan makanan sampai makanan diproses di lambung, duodenum, dan traktus intestinal bawah2.Pencampuran makanan, di lambung terjadi suatu proses ‘mengaduk-aduk’ makanan sampai membentuk suatu campuran setengah cair yang disebut kimus3.Pengosongan kimus dari lambung ke dalam usus halus pada kecepatan yang sesuai untuk pencernaan dan absorsi yang tepat oleh usus halus

Getah pencernaan dari lambung disekresikan oleh kelenjer gastric, yang berada pada hamper seluruh dinding korpus lambung kecuali sepanjang garis sempit di kurvutura minor lambung. Selama lambung terisi oleh makanan, gelombang konstriktor peristaltic (gelombang pancampur), mulai timbul setiap 15-20 detik. Pada saat gelombang pencampur berjalan dari korpus dalam ke dalam antrum, gelombang tersebut semakin kuat sehingga menimbulkan ‘cincin konstriktor’. Cincin konstriktor ini yang akan mencampur isi lambung sbb :Setiap kali gelombang pencampur berjalan kebawah dinding antrum menuju pylorus, maka gelombang tsb menembus isi lambung semakin dalam pada antrum. Walaupun gelombang pencampurnya semakin dalam tapi pembukaan pylorus hanya beberapa mili saja akibatnya hanya sedikit isi antrum yang bias dikeluarkan duodenum pada setiap gelombang peristaltic. Oleh karena itu, sebagian besar isi antrum akan diperas terbalik arahnya melalui cincin peristaltic menuju korpus lambung, tidak menuju pylorus. Jadi gerakan cincin konstriktif peristaltic digabung dengan kerja memeras dengan arah terbalik yang disebut ‘retropulsi’ yang merupakan suatu mekanisme pencampuran dari lambung.

KONTRAKSI LAPARKontraksi lapar merupakan yang kontraksi yang terjadi bila lambung telah kosong. Ketika kontraksinya menjadi sangat kuat, maka kontraksi ini akan menimbulkan kontraksi tetanik yang continue yang berlangsung selama 2-3 menit.Kontraksi yang kuat terjadi pada : orang muda sehat karena memiliki derajat tonus gastrointestinal yang tinggi, selain itu kontraksi juga akan meningkat pada orang yang memiliki kadar gula darah yang rendah dari normal.Bila kontraksi lapar sudah terangsang, maka orang tsb akan mengalami sensasi nyeri ringan pada bawah lambung, disebut hunger pangs (rasa nyeri mendadak pada saat lapar), biasanya tidak akan terjadi sekitar 12-24 jam sesudah masuknya makanan ke lambung.