Sekresi Usus Halus

6
Sekresi Usus Halus Usus halus adalah tempt sebagian besar pencernaan dan penyerapan berlangsung. Tidak terjadi pencernaan lebih lanjut setelah isi lumen mengalir melewati usus halus, dan tidak terjadi penyerapan nutrien lebih lanjut, meskipun usus besar menyerap sejumlah kecil garam dan air. Usus halus terletak bergelung di dalam rongga abdomen, terbentang antara lambung dan usus besar. Usus halus dibagi menjdi tida segmen: duodenum, jejenum dan ileum. (Sherwood, 2011) Sekresi Mukus Oleh kelenjar Brunner di dlam Duodenum Suatu susunan yang sangat rapat dari kelenjar mukus campuran, yang disebut kelenjar Brunner, terletak pada dinding di derh beberapa sentimeter pertama dari duodenum, terutama antara pilorus lambung dan papil vateri, tempat sekret pankreas dan empedu dikeluarkan ke dalam duodenum. Kelenjar-kelenjar ini menyekresi mukus yang alkalis dalam jumlah besar respons terhadap (1) rangsangan taktil atu rangsangan iritatis dari mukosa duodenum, (2) rangsangan vagus, yang menyebabkan sekresi kelenjar Brunner meningkat bersamaan dengan meningkatnya sekresi lambung, dan (3) hormon gastrointestinal, khususnya sekretin. (Guyton, 2012) Fungsi dari mukus yang disekresikan oleh kelenjar Brunner adalah untuk melindungi dinding duodenum dari pencernaan oleh getah lambung yang sangat asam, yang

description

sekresi usus

Transcript of Sekresi Usus Halus

Sekresi Usus HalusUsus halus adalah tempt sebagian besar pencernaan dan penyerapan berlangsung. Tidak terjadi pencernaan lebih lanjut setelah isi lumen mengalir melewati usus halus, dan tidak terjadi penyerapan nutrien lebih lanjut, meskipun usus besar menyerap sejumlah kecil garam dan air. Usus halus terletak bergelung di dalam rongga abdomen, terbentang antara lambung dan usus besar. Usus halus dibagi menjdi tida segmen: duodenum, jejenum dan ileum. (Sherwood, 2011)

Sekresi Mukus Oleh kelenjar Brunner di dlam Duodenum

Suatu susunan yang sangat rapat dari kelenjar mukus campuran, yang disebut kelenjar Brunner, terletak pada dinding di derh beberapa sentimeter pertama dari duodenum, terutama antara pilorus lambung dan papil vateri, tempat sekret pankreas dan empedu dikeluarkan ke dalam duodenum. Kelenjar-kelenjar ini menyekresi mukus yang alkalis dalam jumlah besar respons terhadap (1) rangsangan taktil atu rangsangan iritatis dari mukosa duodenum, (2) rangsangan vagus, yang menyebabkan sekresi kelenjar Brunner meningkat bersamaan dengan meningkatnya sekresi lambung, dan (3) hormon gastrointestinal, khususnya sekretin. (Guyton, 2012)

Fungsi dari mukus yang disekresikan oleh kelenjar Brunner adalah untuk melindungi dinding duodenum dari pencernaan oleh getah lambung yang sangat asam, yang keluar dari lambung. Sebagai tambahan, mukus tersebut mengandung sejumlah besar ion-ion bikarbonat yang membantu ion-ion bikarbonat dari sekresi pankreas dan empedu hati dalam menetralkan asam hidroklorida dari lambung yang masuk ke duodenum. (Guyton, 2012)

Kelenjar Brunner dihambat oleh rangsangan simpatis; karena itu rangsangan seperti ini pada orang yang mudah terangsang cenderung meninggalkan bulbus duodenum dalam keadaan tidak terlindungi dan mungkin merupakan salah satu faktor yang menyebabkan daerah traktus gastrointestinal menjadi tempat tukak lambung pada sekitar 50 persen pasien ulkus. (Guyton, 2012)Sekresi getah pencernaan usus oleh Kripta Lieberkuhn

Pada seluruh permukaan usus halus, diatasnya terdapat ceruk-ceruk kecil yang disebut kripta Lieberkuhn (Gambar1). Kripta-kripta ini terletak antara vili usus. Permukaan usus kripta dan vili di tutupi oleh suatu epitel yang terdiri dari dua jenis sel (1) sejumlah sel-sel goblet, yang menyekresi mukus untuk melumasi dan melindungi permukaan usus dan, (2) sejumlah besar enterosit yang ada di dalam kripta menyekresi sejumlah air dan elektrolit dan diatas permukaan vili yang berdekatan, mereabsorbsi air dan elektrolit bersama dengan produk akhir pencernaan. (Guyton, 2012)

Gambar 1. Kripta Lieberkuhn. (Guyton, 2012)

Sekresi usus dibentuk oleh enterosit kripta pada kecepatan sekitar 1800ml/hari. Sekresi ini hampir murni cairan ekstrasel dan memiliki pH sedikit alkalis berkisar dari 7,5 sampai 8,0. Sekresi tersebut juga dengan cepat diabsorbsi oleh vilus. Aliran cairan dari kripta ke dalam vili akan menyuplai sutu media yang encer untuk absorbsi zat-zat dari kimus sewaktu zat berkontak dengan vili. Sehingga fungsi utama dari usus halus adalah untuk absorbsi zat makanan dan hasil pencernaannya ke dalam darah. (Guyton, 2012)

Sekresi usus halus tidak mengandung enzim pencernaan apapun

Setiap hari sel-sel kelenjar eksokrin di mukosa usus halus mensekresikan ke dalam lumen sekitar 1,5 liter larutan cair garam dan mukus yang disebut sukus enterikus(jus usus). Sekresi meningkat setelah makan sebagai respon terhadap stimulasi lokal mukosa usus halus oleh adanya kimus. (Sherwood, 2011)

Mukus di dalam sekresi berfungsi untuk melingdungi dan melumasi. Selain itu, sekresi cair menyediakan banyak H2O untuk berperan dala pencernaan makanan oleh enzim. Ingatlah bahwa pencernaan melibatkan hidrolisis pemutusan ikatan oleh reaksi dengan H2O yang berlangsung paling efisien jika semua reaktan berada dalam larutan. (Sherwood, 2011)

Tidak ada enzim pencernaan yang disekresikan ke dalam getah usus ini. Usus halus memang mensintesis enzim pencernaan, tetapi enzim-enzim ini berfungsi di dalam membran brush border sel epitel yang melapisi bagian dalam lumen dan tidk disekresikan ke dalam lumen. (Sherwood, 2011)

Pencernaan di dalam lumen usus halus dilakukan oleh enzim-enzim pankreas, dengan pencernaan lemak ditingkatkan oleh sekresi empedu. Akibat aktivitas enzim-enzim pankreas, lemak di reduksi secara sempurna menjadi unit-unit monogliserida dan asam lemak bebas yang dapat diserap, protein di uraikan menjadi fragmen-fragmen peptida kecil dan beberapa asam amino, dan karbohidrat dibah menjadi disakarida dan beberapa monosakarida. Karena itu, pencernaan lemak telah selesai di dalam lumen usus halus, tetapi pencernaan karbohidrat dan protein belum tuntas. (Sherwood, 2011)

Dipermukaan luminal sel-sel epitel usus halus terdapat tonjolan-tonjolan khusus seperti rambut, mikrovilus yang membentuk brush border. Membran plasma brush border mengandung tiga kategori yang merekat ke membran:

a. Enterokinase, yang mengaktifkan enzim pankreas tripsinogenb. Disakaridase (maltase, sukrase dan laktase) yang menuntaskan pencernaan karbohirat dengan menghidrolisis disakarida yang tersisa (masing-masing maltosa, sukrosa dan laktosa)

c. Aminopeptidase, yang menghidrolisis fragmen fragmen peptida kecil menjadi komponen-komponen asam aminonya sehingga pencernaan protein selesai. (Sherwood, 2011)

Dapus:

Guyton, AC. 2012. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta; EGC

Sherwood, L. 2011. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 6. Jakarta; EGC